PT Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.
Kami
adalah perusahaan pertambangan batubara yang terletak di wilayah Sangatta,
Kalimantan Timur, Indonesia. Kami mengelola salah satu pertambangan
open-pit terbesar di dunia
Visi
Produsen batubara terkemuka Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dunia, yang memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan.
Misi
Memupuk budaya yang mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan lingkungan dalam segala tindakan
Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan meningkatkan kesejahteraan: Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan:
7 niai KPC :
1. Keunggulan 2. Integritas
3. Transparansi 4. Kegesitan
5. Pemberdayaan 6. Kerja Sama
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL AVoER 7 2015
Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Hak Cipta 2015
KUMPULAN ABSTRAK
SEMINAR NASIONAL AVoER VII 2015
Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya
Hak Terbit Pada Unsri Press
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telpon 0711- 360969 Fax. 0711- 360969
Email :
unsri.press@yahoo.com
Palembang : Unsri Press 2015
Setting & Lay Out Isi : A. Febri Eka Putra, A.Md
Cetakan Pertama, Oktober 2015
xv +35 halaman :21 x 16 cm
Hak cipta dilindungi undang-undang
. Dilarang memperbanyak sebagian
atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik
maupun mekanik, termasuk memfotokopi, merekam, atau dengan
menggunakan sistem penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari Penerbit
Hak Terbit Pada Unsri Press
Seminar Nasional Added Value Of Energy Resources
(AVOER) VII
Gedung Magister Manajemen Universitas Sriwijaya
Jln. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang
Untuk pertanyaan berkaitan AvoER VII 2015
Silahkan menghubungi
Telp. 0711 370178
Fax. 0711 352870
Sekretariat :
Grha PTBA Fakultas Teknik Unsri Kampus Palembang
Contact Person :
Restu Juniah
0821-7955-5571
Harry Waristian
0821-8396-8393
REVIEWER
1.
Prof. Dr. Ir. Subriyer Nasir, M.S. (Ketua)
2.
Prof. Dr. Ir. Eddy Ibrahim, M.S (Waka)
3.
Dr. Ir. Dinar Putranto
4.
Prof. Dr. Ir. Edy Sutriyono, M.Sc.
5.
Prof. Dr. Ir. Hj. Erika Bochori, M.S.
6.
Prof. Dr. Ir. Riman Sipahutar, M.Sc.
7.
Dr. Ir. Hj.Susila Arita
8.
Dr. Ir. Nukman, M.T.
9.
Dr. Hj. Tuti Emilia, M.T.
10. Dr. Ir. Endang Wiwik DH. M.Sc.
11. Dr. Yohannes Adiyanto, M.S.
12. Dr. Faisal, DEA
13. Dr. Ir. H. Marwan Asof, DEA.
14. Dr .Ir. Ari Siswanto
Published by :
Faculty of Engineering, University of Sriwijaya
Jl. Srijaya Negara Kampus Unsri Bukit Besar Palembang
Sumatera Selatan
Indonesia
Copyright reserved
PRAKATA
Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya
sehingga Seminar Nasional AVOER VII 2015 ini dapat diselenggarakan sesuai jadwal.
Fakultas teknik Universitas Sriwijaya memiliki perhatian khusus berkaitan dengan
permasalahan energi. Sebagai bentuk implementasi atas kepedulian tersebut maka
dilaksanakan Seminar Nasional Added Value of Energy Resources. Dengan pelaksanaan
seminar ini diharapkan dapat menjadi wadah komunikasi dari berbagai segmen yang
memiliki sudut pandang serta kepentingan yang berbeda terhadap masalah energi.
Inovasi teknologi energi dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional
dan lingkungan berkelanjutan dipilih menjadi tema AvoER kali ini karena relevan dengan
berbagai permasalahan energi saat ini dan yang mungkin muncul dimasa depan
memerlukan solusi yang tepat dengan pendekatan yang komprehensif.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber :
1.Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc
2.
Ir. Maritje Hutapea
3.
Ir. Bambang Gatot A, MM
4.Ir. Muhammad Rudy
5.
Ir. Iskandar Surya Alam
6.
Ir. Edwin A. Mba dan MM
yang telah berkenan hadir meluangkan waktu menjadi narasumber pada acara seminar
yang dilaksanakan pada 20-21 Oktober 2015. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih
kepada para sponsor dan fakultas teknik UNSRI.
PANITIA PELAKSANA
SEMINAR NASIONAL AVOER VII 2015
Pengarah
:
Prof. Dr. Ir. H.M. Taufik Toha, DEA (Dekan Fakultas Teknik)
Dr. Ir. Hj. Sri Haryati, DEA
(Pembantu Dekan I Fakultas Teknik)
Dr. Ir. Amrifan S. Mohruni, Dipl.-Ing.
(Pembantu Dekan II Fakultas Teknik)
Ir. Hairul Alwani, M.T.
(Pembantu Dekan III Fakultas Teknik)
Penanggung Jawab : Prof.Dr.Ir.Riman Sipahutar, M.Sc., PhD (Ketua UPPM FT.Unsri)
Ketua
: Dr.Ir.Restu Juniah, MT.
Sekretaris I
: Bochori, ST ,MT.
Sekretaris II
: Harry Waristian, ST, MT.
Bendahara
: Ir.Hj.Marwani, MT
Wk Bendahara : Umiyati
I. Seksi Makalah/Publikasi :
Prof. Dr. Ir. Subriyer Nasir, M.S.
Prof. Dr. Ir. Eddy Ibrahim, M.S
Prof. Dr. Ir. Edy Sutriyono, M.Sc.
Prof. Dr. Ir. Hj. Erika Bochori, M.S.
Prof. Dr. Ir. Riman Sipahutar, M.Sc.
Dr. Ir. Dinar Putranto, MSCE
Ir. Hj.Susila Arita, DEA, PhD.
Dr. Ir. Nukman, M.T.
Hj. Tuti Emilia, ST, MT, PhD.
Dr. Ir. Endang Wiwik DH. M.Sc.
Dr. Johannes Adiyanto, ST, MT.
Dr. Ir. M.Faisal, DEA
Dr. Ir. H. Marwan Asof, DEA.
Dr .Ir. Arie Siswanto, MSCE
Heni Fitriani, ST, MT, PhD.
II. Seksi Web
:
Irsyadi Yani S.T., M.Eng., Ph.D (Ketua)
Ayatullah Khomeini, S.T. (Waka)
Hj. Rr. Harminuke EH, S.T., M.T
M. Yanis, S.T., M.T.
III. Seksi Acara dan Dokumentasi
: Prof. Dr. Ir. Kaprawi, DEA (Ketua)
Dr. Leli Komariah (Waka)
Ir. Farida Ali, DEA
Dr. Budhi Kuswan Susilo, S.T., M.T
Ir. Hj. Tri Kurnia Dewi, M.Sc, PhD.
Ir. Irwin Bizzy, M.T.
Ir. Fusito HY, M.T.
Dr. Novia, M.T.
Dr. Dewi Puspita Sari, S.T., MT.
Qomarul Hadi, S.T, M.T.
Dr. Ir. Hj. Reini Silvia I, MT
Ir. Sariman, M.S
Ir. Dyos Santoso, M.T
Ir. Sri Agustina, MT.
Budi Santoso, S.T.,M.T
Ratna Dewi, S.T., M.T
Iwan Muwarman,ST, MT
Wenny Herlina, S.T., M.T.
M. Baitullah Al-Amin, S.T., M.Eng.
Bimo Brata Adhitya S.T.,M.T.
Alek Alhadi, S.T.
IV.
Seksi Dana
:
Prof. Ir. H. Zainuddin Nawawi, Ph.D (Ketua)
Dr. Ir. Diah Kusuma Pratiwi,M.T. (Waka)
Dr. Ir. H. Syamsul Komar.
Ir. Hj. Ika Juliantina, M.S.
Ir. Rudiyanto Thayib, M.Sc.
Dr. Ir. H. Joni Arliansyah, M.Eng
Dr. Agung Mataram, S.T., M.T.
Ir. Mukiat, M.S
Ir. Joni Yanto, M.T
Ellyani, S.T., M.T.
Waluyo, S.T.
Heriyanto, S.E.
V. Seksi Sekretariat
:
Ir. Maulana Yusuf, MS, MT.
Ir. Taufik Arief, M.T.
Caroline, S.T.,M.T.
Barlin, S.T. M.T
Marzuki, S.E.
Maidawati, SE, M.Si
Irhas Bambang
Ibrahim
Parnoto
Danar Hadi
Ahmad Husni
Eva Oktarina Sari, S.T.
Sepriadi, S.T.
Ridwan
VI. Seksi Pameran
: Wenty Truly, S.T., M.T
Adam Fitria Wijaya, S.T., M.T.
Rr. Yunita Bayuningsih, S.T.,M.T.
Puji Astuti, SE, M.Si
Dessa Andriyali, S.T.,M.T.
Hendi Warlika, S.T.,M.T
Ganis Mahesa
Muhammad Ichsan
VII. Seksi Transportasi, Publikasi
: Ir. A. Rahman (Ketua)
dan Dokumentasi
Rosihan Pebrianto, S.T., M.T. (Waka)
Aneka Firdaus, S.T., M.T.
Hasan Basri, SE
M. Jamil
Maryono
David Tahharry
Syahrial Indrajaya
Bastari Subroto
Muhiban
Budiono
Sutrisno
M. Hanafi, ST
Agus Gatot H
A. Rivai
Vety, S.T
Erik Wijaya, S.T.
VIII.
Seksi Perlengkapan dan Tata Tempat
: Ir. Firmansyah Burlian, M.T.
Ir. Sarino, M.T.
Ir. Helmy Alian, M.T.
Subiyanto, SE, M.Si
Trimono
IX.
Seksi Pembantu Umum
: Ir. Ubaidillah Anwar, M.S. (Ketua)
Ir. Muhammad Amin, M.S. (Waka)
Hj. Ike Bayusari, S.T., M.T.
Rahmatullah, S.T., M.T.
Gustini, S.T.,M.T.
Muhammad Nafiz
BEM FT UNSRI
PERMATA Unsri
X.
Seksi Konsumsi
: Ir. Hj. Hartini Iskandar, M.Si. (Ketua)
Ir. Siti Miskah, ST, MT (Waka)
Ir. Familia Coniwati, MT
Ir. Hj. Rosdiana Moeksin, MT
Diana Purbasari, S.T., M.T.
Osni Susanti, S.T.
Astuti, ST, MT.
Yunisa Risma, A.Md
Hamidah
UCAPAN TERIMA KASIH
Panitia AvoER VII 2015 menyampaikan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada sponsor, keynote speaker dan semua pihak yang membantu terselenggaranya
kegiatan ini
SPONSOR
PT. Pertamina Geothermal Energy
PT. Kaltim Prima Coal
PT. Adaro Energy, Tbk
PT. Adaro Envirocoal
PTBA Unit Tarahan
PT. Pertamina EP Aset 2
PT. Baturona Adimulya
PT. Timah, Tbk
SKK Migas
PT. Semen Baturaja, Tbk
Narasumber
Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc
Ir. Maritje Hutapea
PT Kaltim Prima Coal (KPC) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dan pemasaran batubara untuk pelanggan industri baik pasar ekspor maupun domestik.
Kami
adalah perusahaan pertambangan batubara yang terletak di wilayah
Sangatta,
Kalimantan
Timur,
Indonesia.
Kami
mengelola
salah
satu
pertambangan open-pit terbesar di dunia
Visi
Produsen batubara terkemuka Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dunia, yang memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan.
Misi
Memupuk budaya yang mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan lingkungan dalam segala tindakan
Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan meningkatkan kesejahteraan:
Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan:
7 niai KPC :
1. Keunggulan2. Integritas 3. Transparansi
Ir. Ekariza, MM
PRAKATA ………...
vi
KEPANITIAAN ………...
vii
UCAPAN TERIMA KASIH ………....
xi
DAFTAR ISI ………....
xii
BIDANG ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
PENGOLAHAN LIMBAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR CAIR
DENGAN PROSES CATALYTIC CRACKING
Ir. Hj. Siti Miskah, MT, Ovia Yuliani, Niken Puteri Gumay ………
2
PENGEMBANGAN ENERGI TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
DI PULAU PAPUA
Ririn Aprillia, Ahmad Fajrin K.Wijaya ………
3
PENGARUH KOMPOSISI ADSORBEN CAMPURAN(ZEOLIT
-
SEMEN PUTIH)
DAN WAKTU ADSORPSI PRODUK GAS METANA TERHADAP
KUALITAS BIOGAS SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
Abdullah Saleh, Dede Anugrah Permana, Riky Yuliandita ……….
4
BIDANG KEBIJAKAN, PERENCANAANDAN AUDIT ENERGI
INTENSITAS KONSUMSI ENERGI DI UNIVERSITAS IBA
Bahrul IlmI, Reny Afriany ………
6
PENERAPAN METODA AHP DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK
PERENCANAAN PRIORITAS PENGEMBANGAN SUMBERDAYA ENERGI DI
KABUPATEN ROTE-NDAO,PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR,
INDONESIA
Haswanto, Ruminto ………....
7
OKUS: MASA DEPAN SUMBER ENERGI PLTMH YANG RAMAH
LINGKUNGAN DAN KEBERLANJUTAN
Dr. Ir. Restu Juniah MT ………..
8
INDUSTRI
Maharani Dewi Solikhah
1, Agus Kismanto, Adi Prismantoko,
dan Moch. Zulfikar Eka Prayoga ………..…
11
RHEOLOGY ALIRAN PADA FLUIDA AIR DAN LARUTAN GULA
Dewi Puspitasari,Yessi Ana Siska ………..…..
12
PEMANFAATAN TEKNOLOGI QUADCOPTER UNTUK
MONITORING LOKASI KEBAKARAN HUTAN
I.Bayusari, R. Thayeb dan D. Yuniarti C ………..
13
MODEL INVERSI RESPON GEOLISTRIK PADA LAPISAN BATUBARA
SEBAGAI RESERVOIR COAL BED METHANE (CBM)
Eddy Ibrahim , Endang Wiwik D.H, Sutopo , Bagus E, N ………
14
EFEKTIVITAS PENGUNAAN KOMBINASI DOLOMIT, MANGAN ZEOLIT
DAN KARBON AKTIF DALAM PENGOLAHAN LIMBAH AIR ASAM TAMBANG
Rr. Harmunuke Eko Handayani, Efran Candra ……….
15
BIDANG
GREEN CLEAN TECHNOLOGY
PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE DARI TEPUNG NASI AKING
Selpiana,Jeo Fitra Riansya, Kevin Yordan ………
17
PERFORMANSI MINYAK NABATI SEBAGAI CAIRAN PENDINGIN
PEMESINAN RAMAH LINGKUNGAN MENGGUNAKAN
RESPONSE
SURFACE METHODOLOGY
Muhammad Yanis,Zainal Abidin, Nova Yuliasari ………..
18
PEMBUATAN NATRIUM KARBOKSIMETIL SELULOSA (Na-CMC)
DARI SELULOSA LIMBAH KULIT KACANG TANAH (
Arachis Hypogea L
.)
M. Dani, Z. S.Daulay, P.Coniwanti ………
19
PEMANFAATAN LIMBAH KAYU KARET DAN KULIT KAYU KARET
SEBAGAI KOAGULAN PADA PENGGUMPALAN LATEKS
Farida Ali,Wulan Novi Astuti,Nahdia Chairani ………
20
STUDI LIMBAH KULIT KAYU GELAM DENGAN PEMANASAN DAN
TANPA PEMANASAN SEBAGAI KOAGULAN LATEKS (STUDI
PENGARUH VOLUME KOAGULAN, WAKTU KONTAK DAN TEMPERATUR)
Farida Ali,Karina ,Mardanila Apriani ………..
21
DETERJEN DARI BUAH MENGKUDU (
MORINDA CITRIFOLIA)
KAKAO DAN SERBUK GERGAJI
Rosdiana Moeksin ………
23
PENGARUH PERLAKUAN ALKALISASI KOMPOSIT SERAT IJUK POHON
AREN TERHADAP KEKUATAN IMPAK DAN TARIK
Helmy Alian, Patrol Mutaqin ………..
24
PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG SINTETIK MENGGUNAKAN
KOMBINASI ADSORBEN TANAH DIATOM DAN ABU SEKAM PADI
SERTA SISTEM SAND FILTRASI-ULTRAFILTRASI-REVERSE OSMOSIS
Subriyer Nasir, Anissa Nurul Badriyah, Jesica Novita ………
25
PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG DENGAN MENGGUNAKAN
REAGEN FENTON DAN ADSORPSI KARBON AKTIF
T. E. Agustina, M. F. Hendrawan, dan A. Ambari ………
26
BIDANG ENERGI DAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN
KAJIAN PEMUKIMAN DI LAHAN BASAH DALAM PERSPEKTIF
LINGKUNGAN DI KOTA PALEMBANG
Tutur Lussetyowati ………
28
BIDANG PENGELOLAAN ENERGI UNTUK KEBERLANJUTAN LINGKUNGAN
ANALISIS DAMPAK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO
PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI ENIM DI DESA TANJUNG TIGA
KABUPATEN MUARA ENIM
Y. Andriani, T.Y.M. Zaqloel, R.H. Koestoer ……….
30
PENGOLAHAN LIMBAH AIR ASAM TAMBANG DENGAN
MENGGUNAKAN REAGEN FENTON DAN ADSORPSI KARBON AKTIF
T. E. Agustina, M. F.Hendrawan, dan A.Ambari ……….
31
PENGOLAHAN AIR ASAM TAMBANG SINTETIK MENGGUNAKAN
KOMBINASI ADSORBEN DIATOMIT DAN MEMBRAN KERAMIK
NANOFILTRASI
Subriyer Nasir, Tuty Emilia Agustina, Rizka Mayasari ………....
32
BIDANG COAL UPGRADING
REVIEW TEKNOLOGI GASIFIKASI BATUBARA BAWAH TANAH DAN
STATUS PENGEMBANGANNYA DI INDONESIA
(PERSERO), TBK PADA INDUSTRI BATUBARA MERAH
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
Jl. Raya Palembang-Prabumulih Km. 32-Indralaya Ogan Ilir, Sumatera Selatan 30662 Email: budibatistutasantoso@yahoo.com
ABSTRAK
Boiler merupakan alat industri yang cukup penting. Dalam industri, boiler digunakan untuk mengahasil kan uap yang bisa digunakan sebagai pemanas.Untuk membuat uap yang dibutuhkan air umpan boiler yang memenuhi standar baku mutu. Air umpan yang digunakan di pabrik biodiesel skalapilotuniversitas sriwijaya belum memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan oleh SNI 7268 tahun 2009 tentang air umpan ketel uap dan air ketel uap. Ion exchanger
merupakan salah satu sistem pengolahan air yang mampu memenuhi standar baku mutu air umpan boiler. Prosesion exchanger adalah dengan menukar ion – ion positif dan ion negatif yang terkandung dalam air dengan ion yang terkandung dalam resinion exchanger. Analisa yang dilakukan untuk mengetahui nilai TDS, pH, TSS, kesadahan, DO, alkalinitas, elektokonduktivitas, dan turbiditas dari air.Variabel yang digunakan adalah laju alir (1 LPM dan 2,5 LPM) dan waktu operasi (10 menit, 20 menit, 30 menit, 40 menit, dan 50 menit). Sebelum melalui sistem pengolahan air baku dianalisa terlebih dahulu. Rancangan sistem kemudian di aplikasikan dalam bentuk rangkaian sistem pengolahan air umpan boiler. Rangkaian sistem diuji coba dengan variasi waktu dan laju alir, kemudian air hasil pengolahan dianalisa kembali.Hasil analisa menunjukkan bahwa air hasil olahan belum memenuhi standar baku mutu air umpan boiler. Kata kunci:air umpan boiler,ion exchanger, standar baku mutu
Abstract
Boiler was one of the important equipment in industry.In industry boiler was used to produce uap for heat exchanger .to produce uap boiler feed water that qualify standard quality is needed. Feed water that used in biodiesel pilotplant Sriwijaya University was not qualify quality standard of Indonesia ISO 7268 : 2009 about boiler feed water and boiler water. Ion exchanger is one of the water treatment system that capable to reach the quality standards of boiler feed water. The process of ion exchangers is by exchanging ions - positive ions and negative ions contained in the water with ions contained in the ion exchange resin. Ion exchanger capable of removing minerals contained within the water that can cause damage to the boiler. The analysis was conducted to determine the value of TDS, pH, TSS, hardness, DO, alkalinity, electroconductivity, and the turbidity of the water. Variable used is the flow rate (1 LPM and 2.5 LPM) and operating time (10 minutes, 20 minutes, 30 minutes, 40 minutes, and 50 minutes). Before going through the treatment system, boiler feed raw water is analyzed in advance and found that the raw water not meet quality standards. The circuit system is tested with a variety of time and flow rate, and water processing results reanalyzed. Water processing results are still not meet the quality standards of boiler feed.
Keyword :boiler feed water, ion exchanger,quality standard
PENDAHULUAN
Pada industri, banyak proses yang menggunakan air seperti pada proses pembuatan uap, proses pencampuran maupun pada proses produksi lainnya. Pada proses pembuatan uap, air diubah menjadi uap panas yang kemudian digunakan untuk sistem mekanik dan memberikan panas pada proses produksi. Tidak hanya itu, uap panas ini juga digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik untuk seluruh bagian industri. Proses pembuatan uap menggunakan alat berupa boiler atau bisa dikenal dengan ketel uap. Boiler membutuhkan perawatan dan pengawasan saat
digunakan terutama pada air umpan boiler (boiler feedwater).
Pengambilan sampelairbaku umpan boiler
Analisa sampe awal (pH, konduktivitas, TSS, TDS, DO, alkalinitas, turbiditas, dan
kesadahan)
Penentuan sistem pengolahan air umpan boiler
Perancangan sistem pengolahan air umpan boiler
Perangkaian alat sistem pengoalahan air umpan boiler
Parameter yang diamati adalah total dissolved solid, konduktivitas, kadar pH, oksigen terlarut, turbiditas, kesadahan, alkalinitas, dan total suspended solid. Apabila parameter tersebut tidak sesuai dengan standar baku mutu yang ditetapkan dapat mempengaruhi kondisi boiler seperti timbulnya kerak, blowdown berlebih, dan uap yang tidak sesuai standar. Air umpan yang tidak memenuhi baku mutu juga dapat menimbulkan kerusakan dan menurunkan kinerja pada boiler.
METODOLOGI PENELITIAN
Alat Yang Digunakan Untuk Pengambilan Sampel berupa Botol, Erlenmeyer dan Corong. Sedangkan untuk Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler berupa Catrige 10”, Pipa PVC ½ inch, Pompa,
Flowmeter, Valve, Rangka besida Tangki. Adapun Bahan Penelitian Air baku umpan boiler, Resin kation, Resin anion, Karbon aktif.
Sistem perancangan kemudian diuji coba dengan menggunakan air baku umpan boiler pabrik biodiesel skala pilot Universitas Sriwijaya. Sistem pengolahan yang dirancang menggunakan karbon aktif dan ion exchanger. Sistem pengolahan air umpan boiler di uji coba dengan laju alir 1 LPM dan 2,5 LPM. Sampel air pengolahan diambil dengan jarak waktu 10 menit sebanyak 5 kali (10, 20, 30, 40, dan 50 menit).
Runut Proses Penelitian
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisa Karakteristik Air Baku
Air baku diambil dari tempat penampungan dekanat FT Unsri dan tangki penyimpanan air umpan boiler. Air baku diambil saat pengisian di tempat penempungan dekanat FT Unsri dan tangki pengyimpanan. Air baku diambil untuk dilakukan analisa terhadap karakteristiknya. Adapun hasil analisa karakteristik dari air baku dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2.Hasil Analisa Air Baku
Parameter Satuan Reservoir SNI 7268:2009
TDS ppm 46,00
-pH - 5,79 7 – 9
Alkalinitas mg/l 0,10
-Hardness mg/l 11,04 max. 1 mg/l CaCO3
TSS ppm 16,00
-Turbiditas NTU 0,81
-Konduktivitas µs/cm 58,80
-DO mg/l 6,69 0
pada pipa boiler. Menurut Antara (2012), Endapan dan korosi menyebabkan kehilangan efisiensi yang dapat menyebabkan kegagalan dalam pipa ketel dan ketidakmampuan memproduksi uap. Endapan bertindak sebagai isolator dan memperlambat perpindahan panas.
Dari Tabel 2. diketahui bahwa oksigen yang terlarut dalam air masih bernilai tinggi jika dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Berdasarkan SNI 7286: 2009, diharapkan tidak terdapat oksigen yang terlarut dalam air umpan boiler. Apabilakadar oksigen yang terlarut cukup banyak akan terjadi peristiwa oksidasi pada pipa boiler. Apabila oksidasi ini terjadi, maka akan menyebabkanterjadinya korosi pada pipa boiler. Korosi yang terus menerus akan menyebabkan kebocoran pada pipa dan dapat terjadi peledakan pada boiler.
Pada Tabel 2. diketahui bahwa air umpan memiliki nilai konduktivitas sebesar 58,80 µs/cm. Nilai ini masih cukup tinggi dari standarisasi baku mutu, hal ini karena pada penelitian yang dilakukan Utomo dkk (2012) menyebutkan bahwa air bebas mineral memiliki nilai konduktivitas sebesar 0,1 µs/cm. Nilai konduktivitas yang tinggi akan menghasilkan uap panas yang tidak baik dan dapat menyebabkan korosi. Nilai konduktivitas sebanding dengan nilai TDS pada air umpan boiler.Semakin tinggi nilai TDS maka semakin tinggi konduktivitas air. Padatan yang terlarut baik organik maupun anorganik akan menyebabkan air memiliki daya hantar listrik. Padatan terlarut anorganik memiliki daya hantar listrik yang lebih tinggi dibandingankan dengan organik.
Pengolahan Air Umpan Boiler
Sistem pengolahan air umpan boiler yang telah dirangkai diuji coba pada waktu proses 40 menit dan laju alir 2,5 LPM. Hasil analisa dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3.Hasil Analisa Sebelum dan Sesudah Penggunaan Sistem Pengolahan Air Umpan Boiler
Parameter Satuan Sebelum Diolah Setelah Diolah SNI 7268: 2009
TDS ppm 46 42
-pH - 5,79 5,5 7 – 9
Alkalinitas mg/l 0,10 0,09
-Hardness mg/l 11,04 0 max.
1
TSS ppm 16 6
-Turbiditas NTU 0,81 0,17 -Konduktivi
tas µs/cm 58,80 57,4
-DO mg/l 6,69 7,3 0
Dari tabel 3.air baku yang sudah diolah memiliki karakteristik air yang berbeda dengan air baku yang
sedangkan sisa – sisa kation dan anion mengalami pertukaran pada kolom mix-bed yang berisi campuran resin kation dan resin anion, sehingga air keluaran dari
mix-bed memiliki kadar keasaman yang rendah dan hampir mendekati kadar pH dari air baku sebelum diolah.
Dari Tabel 3. diketahui bahwa kesadahan total pada air yang telah diolah mengalami penurunan yang sangat signifikan. Kesadahan total pada air mengalami penurunan dari 11,04 mg/L menjadi 0 mg/L, artinya pada air yang sudah diolah sudah tidak terdapat ion penyebab kesadahanyang terkandung dalam air umpan boiler. Ini merupakan hasil yang baik karena dengan tidak adanya ion penyebab kesadahan, maka tidak akan terjadi endapan pada pipa boiler. Dari Tabel 3. dapat diketahui bahwa nilai konduktivitas pada air yang telah diolah mengalami penurunan dari 58,8 µs/cm menjadi 57,4 µs/cm. Penurunan konduktivitas pada air baku ini menunjukkan bahwa resin penukar ion sudah optimal untuk menurunkan konduktivitas. Penurunan konduktivitas ini disebabkan karena ion – ion terlarut yang aktif (dapat menghantarkan listrik) telah ditukar dengan ion – ion anion dan kation yang terdapat pada kolom resin anion dan kolom resin kation.
Nilai TDS pada air yang sudah diolah pada sistem pengolahan air umpan boiler mengalami penurunan dari 46 ppm menjadi 42 ppm. Penurunan nilai TDS ini terjadi karena ion – ion terlarut yang terdapat pada air baku telah ditukarkan dengan ion – ion yang terdapat pada resin anion maupun resin kation.
Padatan yang tersuspensi pada air baku dapat dihilangkan salah satunya dengan proses filtrasi. Pada sistem pengolahan air umpan boiler, proses filtrasi terjadi pada kolom karbon aktif yang berfungsi sebagai filter pertama sebelum dilanjutkan pada proses ion exchanger. Dari Tabel 3. diketahui bahwa nilai TSS pada air baku mengalami penurunan dari 16 ppm menjadi 6 ppm. Penurunan nilai TSS terjadi karena padatan yang tersuspensi dalam air dapat difiltrasi oleh karbon aktif.
Pada Table 3. dapat dilihat terjadi penurunan turbiditas dari 0,81 menjadi 0,17. Penurunan ini mengindikasikan karbon aktif dapat bekerja dengan baik untuk memfiltrasi kekeruhan yangterdapat pada air baku..
Pada Tabel 3. dapat dilihat terjadi penurunan kadar alkalinitas dari 0,9 menjadi 0,8. Penurunan ini terjadi setelah ion – ion penyusun alkalinitas ditukarkan dengan ion Cl- pada kolom anion sehingga air yang dihasilkan memiliki kadar alkalinitas yang lebih kecil.
5,0 6,0 7,0 8,0 9,0 10,0
0 10 20 30 40 50
to ta l su sp e n d e d so li d (m g /L ) 1 LPM 2.5 LPM
10, 20, 30, 40, dan 50 menit.
Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap Turbiditas
Pada Gambar 7. Terlihat bahwa waktu operasi dan laju alir mempengaruhi nilai turbiditas pada air umpan boiler. Semakin lama waktu proses pengolahan maka turbiditas akan semakin menurun, namun akan naik kembali ketika karbon aktif dalam keadaan jenuh.
Gambar 7.Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap Turbidity
Kecepatan aliran juga berpengaruh terhadap penurunan turbiditas. Semakin lambat aliran, maka turbiditas akan semakin menurun. Penurunan turbiditas pada sistem ini bertujuan untuk mencegah terjadinya
fouling atau penyumbatan pada sistem ion exchanger. Selain itu juga berfungsi untuk memperlama waktu operasi resin sebelum diregenerasi.
Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir TerhadapTotal Suspended Solid(TSS)
Hasil analisatotal suspended solid(TSS) air baku adalah 16 mg/L. Pada Gambar 8 terlihat bahwa semakin lama waktu proses pengolahan maka akan semakin menurun kadar TSS dalam air, namun akan kembali meningkat ketika filter karbon aktif sudah dalam keadaan jenuh.
exchanger. Total suspended solid (TSS) juga dapat merusak resin sehingga akan memperpendek umur pemakaian resin sehingga perlu dilakukan penggantian resin lebih cepat.
Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap Kesadahan Total (Hardness)
Penurunan kesadahan total pada air umpan boiler dengan menggunakan sistem pengolahan air umpan boiler yang telah dirangkai tidak dipengaruhi oleh waktu operasi dan laju alir. Pada data hasil pengolahan air umpan boiler, kesadahan total pada air sudah bisa diturukan menjadi 0 mg/L dari 11,04 mg/L pada waktu operasi 10 menit. Hal ini menyatakan bahwa pada awal waktu operasi sistem pengolahan air umpan boiler telah berkerja secara optimal untuk menghilangkan ion – ion penyebab kesadahan pada air umpan boiler.
Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir TerhadapTotal Disolved Solid(TDS)
Sebelum dilakukanya sistem pengolahan, air baku di ambil untuk dianalisa kadar TDS. Hasilanalisa awal TDS air bakuadalah 46 mg/L. Pada Gambar 9 diketahui terjadi fluktuasi kadar TDS dalam air. Namun terjadi penurunan TDS pada aliran 1 LPM di menit 50 dari 56 mg/L menjadi 40 mg/L.
Gambar 9.Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap TDS
Setelah adanya penurunan, kadar TDS akan kembali naik ketika resin sudah mendekati jenuh. Waktu operasi bertujuan untuk melihat life time resin sebelum diregenerasi. Penurunan TDS terjadi karena adanya pertukaran ion yang dilakukan oleh resin anion dan resin kation. Nilai TDS yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah pada boiler seperti menimbulkan kerak pada tube, foaming, dan korosi
30 35 40 45 50 55 60
0 10 20 30 40 50
to ta l d is o lv e d so li d (m g /L ) waktu (menit) 1 LPM 2,5 LPM 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 0,7 0,8 0,9 1,0
0 10 20 30 40 50
(2012), kenaikan nilai konduktivitas air keluaran kolom resin campuran dikarenakan terhambatnya proses pertukaran ion pada kolom resin campuran akibat terdapatnya reaksi kation dan anion yang menghasilkan garam. Terbentuknya garam selama proses pertukaran ion (reaksi kation dan anion) dikarenakan adanya ion pengotor pada air terbawa dari kolom resin penukar kation dan anion. Garam ini menyebabkan terhambatnya proses pertukaran ion pada kolom resin campuran.
Gambar 10.Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap Konduktivitas
Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap Kadar pH
Hasil analisa awal pH air baku adalah 5,79. Menurut SNI 7268: 2009 standar untuk air umpan boiler adalah 7 – 9. Jika pH terlalu rendah, maka akan menyebabkan korosi dan pengikisan terhadap dinding boiler. Jika pH terlalu tinggi, maka akan menyebabkan
[image:30.595.73.277.252.389.2]scalingdan dapat mengakibatkanfoaming.
Gambar 11.Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap Kadar pH
Pada Gambar 11. terlihat bahwa pengolahan dengan sistem ion exchanger tidak menghasilkan air
TerhadapDisolved Oxygen(DO)
Air baku memiliki kadar disolved oxygen
(oksigen terlarut) sebesar 6,69 mg/L. Nilai ini, 6,69 mg/L, masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan standar SNI 7268:2009. Berdasarkan SNI 7268: 2009, oksigen yang terlarut pada air baku harus 0 mg/L, artinya oksigen yang terkandung pada air baku harus dihilangkan.
Gambar 12.Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap DO
Dari Gambar 12. dapat diketahui bahwa tidak terjadi perubahan secara signifikan kadar DO pada air baku. Nilai DO pada air baku mengalami kenaikan dari analisa awal air baku menjadi 7,15 dan 7,3 pada laju alir 1 LPM dan 2,5 LPM dengan waktu operasi 50 menit. Pada waktu operasi 40 menit yang merupakan titik jenuh dari resin penukar ion, kadar DO juga mengalami kenaikan menjadi 6,54 dan 7,3 pada laju alir 1 LPM dan 2,5 LPM.
[image:30.595.79.283.557.687.2]Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap Alkalinitas
Gambar 13.Pengaruh Waktu Proses Pengolahan dan Laju Alir Terhadap Alkalinitas
Dari Gambar 13. dapat diketahui bahwa alkalinitas
0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12
0 10 20 30 40 50
A lk a li n it a s (m g re k /L ) Waktu (menit) 1 LPM 2,5 LPM 5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5 5,6
0 10 20 30 40 50
D e ra ja t K e a sa m a n (p H ) Waktu (menit) 1 LPM 2,5 LPM 50 60 70 80 90 100
0 10 20 30 40 50
k o n d u k ti v it a s ( µ S /c m ) waktu (menit) 1 LPM
2,5 LPM 5,0 5,5 6,0 6,5 7,0 7,5 8,0
0 10 20 30 40 50
[image:30.595.321.547.566.706.2]semakin tinggi dan sebaliknya.
1. Kesimpulan
1) Karakteristik air umpan boiler yang digunakan belum memenuhi standar nasional indonesia (SNI) 7268 tahun 2009 tentang syarat – syarat air pengisi ketel uap dan air ketel uap,
2) Tersedia sistem pengolahan air umpan boiler dengan menggunakan karbon aktif dan ion exchanger(penukar ion),
3) Berdasarkan hasil uji coba sistem pengolahan air umpan boiler, karakteristik air hasil olahan belum memenuhi standar baku mutu SNI 7268: 2009 pada parameterdisolved oxygendan pH.
DAFTAR PUSTAKA
Agusnar, H. 2008. Analisa Pencemaran dan Pengendalian Pencemaran. Medan: USU Press. Hal: 17 – 18.
Antara, I Nengah Ludra. 2012. Analisa Kotoran Air Pengisi Ketel di PT. Canning Indonesian Products(CIP) Denpasar – Bali. Jurnal Matrix, Vol. 2, No. 2.
C. Pujiastuti. 2008. Kajian Penurunan Ca dan Mg Dalam Air Laut Menggunakan Resin (Dowex). Jurnal Teknik Kimia, Vol 3, No. 1.
Air Minum Menggunakan Membran Reverse Osmosis (RO). Jurnal Rekayasa Perencanaan, Vol. 2, No.1.
Kusuma, Yuriadi. 2012. Modul 10 Termodinamika Terapan (Boiler). Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana: Jakarta. Lestari, Diyah
Lestari, Diyah Erlina & Setyo Budi Utomo.2007.
Karakteristik Kinerja Resin Penukar Ion Pada Sistem Air Bebas Mineral (GCA 01) RSG – GAS. Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir: BATAN.
Nugroho, Wahyu & Setyo Purwoto. 2013. Removal Klorida, TDS dan Besi Pada Air Payau Melalui Penukar Ion dan Filtrasi Campuran Zeolit Aktif dengan Karbon Aktif. Jurnal Teknik WAKTU, Vol. 11, No. 1.
Ramdja, A. Fuadi, dkk. 2008.Pembuatan Karbon Aktif dari Pelepah Kelapa (Cocus nucifera). Jurnal Teknik Kimia, No. 2, Vol. 15.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 7268. 2009.Syarat – syarat Air Pengisi Ketel Uap dan Air Ketel Uap. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional. Utomo, Setyo, dkk. 2012. Analisis dan Pengendalian