commit to user
i
PENGANTAR TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEDIA PROMOSI
MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA
MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Diajukan Sebagai Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Ahli Madya Diploma III Jurusan Desain Komunikasi Visual
Diajukan Oleh : WIWIED MIAZUDDIN
C9509097
PROGRAM STUDI D3 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
ii
commit to user
iii
commit to user
iv
MOTTO
commit to user
v
PERSEMBAHAN
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia- Nya, maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL ” sebagai syarat menempuh mendapat gelar Ahli Madya dalam program studi Desain Komunikasi Visual, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini tak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, diantaranya :
1. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.
2. Drs. Ahmad Adib, M. Hum, Ph. D selaku Ketua Program D3 DESKOMVIS. 3. Ercilia Rini Octavia, S.Sn selaku Pembimbing Akademik.
4. Drs. Bedjo Riyanto, M. Hum selaku Pembimbing I , terima kasih atas bimbingannya sehingga Tugas Akhir ini dapat terlaksana.
5. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku Pembimbing II, terima kasih atas bimbingannya sehingga Tugas Akhir ini dapat terlaksana.
6. Andreas S. Widodo, S.Sn, M.Hum selaku ketua sidang Tugas Akhir. 7. Esty Wulandari, S.Sos, M.Si selaku sekertaris sidang Tugas Akhir.
commit to user
vii
9. Monumen Pers Nasional Surakarta.
10.Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, selaku pengelola Monumen Pers Nasional Surakarta.
11.Teman–teman seperjuangan D3 desain Komunikasi Visual Universitas Sebelas Maret.
12.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoga semua bantuan dan pertolongan dari semua pihak yang selama ini telah membantu dalam terlaksananya Tugas Akhir ini mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan, mohon maaf bila ada kesalahan dalam penulisan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca.
commit to user
3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 14
commit to user
A. Media Penunjang Administrasi ... 55
commit to user
Gambar 5 Miniatur Gedung Monumen Pers Nasional ... 9
Gambar 6 Aula Serbaguna ... 9
Gambar 7 Diorama Perkembangan Pers Indonesia ... 10
Gambar 8 Majalah dan Koran Kuno ... 10
Gambar 9 Pameran Koran Kuno ... 11
Gambar 10 Ruang pameran Surat Kabar dari berbagai Media ... 11
Gambar 11 Perpustakaan ... 12
Gambar 12 Kantor ... 13
Gambar 13 Papan Baca ... 13
Gambar 14 Struktur organisasi perusahaan ... 14
Gambar 15 Leaflet Profil (tampak depan) ... 16
Gambar 16 Leaflet Profil (tampak belakang) ... 16
Gambar 17 Leaflet Koleksi(tampak depan) ... 17
Gambar 18 Leaflet Koleksi(tampak belakang) ... 17
commit to user
Gambar 32 Museum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta ... 27
Gambar 33 Kjahi Groedo ... 28
Gambar 34 Canhtik Kyai Rajamala ... 28
Gambar 35 Koleksi Batik Museum Suaka Budaya ... 29
commit to user
Drs. Bedjo Riyanto, M. Hum.2Hermansyah Mutaqin, S. Sn.3
ABSTRAK
2013. Pengantar tugas akhir ini berjudul perancangan media promosi Monumen Pers Nasional Surakarta melalui desain komunikasi visual. Masalah yang dikaji adalah cara merancang suatu media promosi untuk mempromosikan Monumen Pers Nasional dan memilih media paling tepat, efektif, dan efisien. Adapun hal yang dilakukan dalam konsep perancangan. Melakukan pembuatan Maskot untuk menarik minat konsumen. Membuat serangkaian perancangan serta kegiatan promosi untuk memperkenalkan Monumen Pers Nasional kepada masyarakat melalui media promosi yang efektif untuk menjangkau target audiencenya.
Perancangan promosi Monumen Pers Nasional terdiri dari 21 jenis media promosi. Yaitu : Maskot, Kartu Nama, ID Card, Seragam, Stempel, Amplop, Kop Surat, Iklan Koran, Umbul-umbul, Folder Jadwal Pelajaran, Poster Kalender, Kartu Pengunjung, Poster, Kalender Meja, X-Banner, Daftar, Peminjaman Buku, Jam Meja, Jam Meja Mini, Kartu Perpustakaan, Pictogram, Penggaris, Penssil.
1
Nama mahasiswa dengan NIM C 9509097
2
Dosen pembimbing I
3
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia menyimpan banyak sekali ragam kekayaan benda-benda bersejarah
suatu peristiwa. Karena banyaknya benda-benda, dan situs bersejarah di berbagai daerah
di Indonesia, maka di dirikanlah berbagai museum di setiap daerah dengan koleksi
benda bersejarah yang berbeda pada tiap-tiap museum. Ada Museum Pesawat terbang,
Museum fosil, Museum musik, Museum percetakan, dan Museum perang. Ini
merupakan sebagian kecil dari berbagai jenis musium yang ada di Indonesia.
Kota Solo merupakan kota kerajaan sebelum jaman kemerdekaan. Banyak
terjadi peristiwa atau pergerakan penting di kota Solo. Di kota Solo banyak menyimpan
benda-benda dan bukti-bukti peristiwa bersejarah yang sangat penting untuk di ketahui
masyarakat saat ini. Untuk melestarikan dan mengenang peristiwa dan peninggalan
bersejarah di kota Solo, di dirikanlah beberapa museum, antara lain Museum Radya
pustaka, Museum Suaka Budaya, Museum Puro Mangkunegaran, Museum Lokananta,
dan Monumen Pers Nasional Surakarta.
Dari beragam peristiwa bersejarah yang terjadi di Solo, salah satunya adalah
pergerakan pers. Solo dikenal sebagai kota Pers, dengan banyaknya media surat kabar
dan majalah yang terbit di Solo. Untuk mengenang perjuangan dan dinamika Pers di
kota Solo, didirikanlah sebuah monumen yang juga berfungsi sebagai museum yang
commit to user
dalam komplek Monumen Pers terdapat naskah-naskah dan dokumen kuno yang
merupakan bukti-bukti perjalanan sejarah pers nasional dan perjuangan bangsa
Indonesia sejak masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, masa kemerdekaan
hingga masa pemerintahan saat ini. Monumen Pers Nasional merupakan tempat yang
tepat untuk wisata sejarah dan melihat perkembangan pers Indonesia di kota Solo.
Namun, pada saat ini masyarakat kurang tertarik untuk mengunjungi museum. Di
karenakan tidak adanya kegiatan yang bisa menarik mereka untuk berkunjung kesana.
Bahkan anak-anak sekolah di kota Solo sendiri banyak yang tidak mengetahui
keberadaan Monumen Pers Surakarta ini. Dari penjelasan tersebut diatas, maka
perlunya memperkenalkan kembali Monumen Pers Nasional Surakarta. Untuk itu
penulis akan mengangkat permasalahan tersebut untuk Tugas Akhir yang berjudul
PERANCANGAN MEDIA PROMOSI MONUMEN PERS NASIONAL
SURAKARTA MELALUI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas Rumusan masalah yang akan dihadapi
dalam merancang rancangan komunikasi visual Monumen Pers Nasional Surakarta
antara lain:
1. Bagaimana merancang Visual Identity untuk kampanye kunjungi Monumen Pers
Nasional?
2. Bagaimana merancang dan memilih media kampanye untuk memperkenalkan
Monumen Pers Nasional sebagai salah satu obyek wisata sejarah perkembangan pers
commit to user
C. Tujuan Perancangan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan
perancangan promosi dari Monumen Pers Nasional Surakarta sebagai berikut:
1. Merancang Visual Identity untuk kampanye kunjungi Monumen Pers Nasional.
2. Merancang dan Memilih media kampanye untuk memperkenalkan Monumen Pers
Nasional sebagai salah satu obyek wisata sejarah perkembangan pers di kota Solo.
commit to user
4
BAB II
IDENTIFIKASI DATA
A. Latar Belakang Monumen Pers Nasional
1. Sejarah Berdirinya
Istilah “pers” berasal dari bahasa Belanda, yang dalam bahasa Inggris berarti
press. Secara harfiah pers berarti cetak dan secara maknawiah berarti penyiaran secara
tercetak. Dalam perkembangan pers mempunyai pengertian, yakni pers mencakup
semua media komunikasi massa, seperti radio, televisi, dan film yang berfungsi
memancarkan/ menyebarkan informasi, berita, gagasan, pikiran, atau perasaan
seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain.
Sejarah perkembangan Pers di indonesia dimulai sejak masa penjajahan
Belanda dan Jepang. Pada tahun 1828 di Jakarta diterbitkan Javasche Courant yang
isinya memuat berita- berita resmi pemerintahan, berita lelang dan berita kutipan dari
harian-harian di Eropa. Sedangkan di Surabaya Soerabajash Advertentiebland terbit
pada tahun 1835 yang kemudian namanya diganti menjadi Soerabajash Niews en
Advertentiebland.
Di semarang terbit Semarangsche Advertentiebland dan Semarangsche Courant.
Di Padang surat kabar yang terbit adalah Soematra courant, Padang Handeslsbland dan
Bentara Melajoe. Di Makassar (Ujung Pandang) terbit Celebe Courant dan Makassaarch
Handelsbland. Surat- surat kabar yang terbit pada masa ini tidak mempunyai arti secara
1000-commit to user
1200 eksemplar setiap kali terbit. Semua penerbit terkena peraturan, setiap penerbitan
tidak boleh diedarkan sebelum diperiksa oleh penguasa setempat.
Pada tahun 1885 di seluruh daerah yang dikuasai Belanda terdapat 16 surat
kabar berbahasa Belanda, dan 12 surat kabar berbahasa melayu diantaranya adalah
Bintang Barat, Hindia-Nederland, Dinihari, Bintang Djohar, Selompret Melayudan
Tjahaja Moelia, Pemberitaan Bahroe (Surabaya) dan Surat kabar berbahasa jawa
Bromartani yang terbit di Solo.
Ketika Jepang datang ke Indonesia, surat kabar-surat kabar yang ada di
Indonesia diambil alih pelan-pelan. Beberapa surat kabar disatukan dengan alasan
menghemat alat- alat tenaga. Tujuan sebenarnya adalah agar pemerintah Jepang dapat
memperketat pengawasan terhadap isi surat kabar. Kantor berita Antara pun diambil
alih dan diteruskan oleh kantor berita Yashima dan selanjutnya berada dibawah pusat
pemberitaan Jepang, yakni Domei.
Wartawan-wartawan Indonesia pada saat itu hanya bekerja sebagai pegawai,
sedangkan yang diberi pengaruh serta kedudukan adalah wartawan yang sengaja
didatangkan dari Jepang. Pada masa itu surat kabar hanya bersifat propaganda dan
memuji-muji pemerintah dan tentara Jepang.
Monumen Pers Nasional yang berlokasi di Jl. Gajah Mada No. 59 yang
sebelumnya merupakan gedung yang bernama Gedung Sasono Suko Societet milik
Kraton Mangkunegaran. Monumen Pers didirikan untuk memperingati Hari Jadi Pers
saat diadakan pertemuan para wartawan seluruh Indonesia (PWI) pada tanggal 9
Februari 1946. Peresmian gedung monumen ini baru dilakukan oleh Presiden Soeharto,
commit to user
SK Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 151/M.PAN tanggal 6 Juni 2002,
Monumen Pers Nasional dijadikan sebagai UPT Lembaga Informasi Nasional.
Gambar 1 Monumen Pers Nasional Surakarta Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
2. Data Fisik
Di dalam komplek Monumen Pers terdapat Naskah-naskah dan dokumen kuno
yang merupakan bukti-bukti perjalanan sejarah Pers Nasional dan perjuangan bangsa
Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, kemerdekaan hingga
jaman pemerintahan saat ini. Terdapat ruang perpustakaan, museum pers, ruang
dokumentasi dan konservasi, serta ruang serbaguna.
a. Jenis jasa : Tempat pameran benda-benda bersejarah
b. Harga : Geratis
c. Jadwal Buka : Senin – Jumat
Pukul 09.00 – 14.00 WIB
Berikut adalah beberapa koleksi dan ruangan yang ada di komplek Monumen
commit to user
Gambar 2 Kenthongan Kyai Swara Gugah Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Sebuah Kenthongan besar yang menghiasi beranda depan Monumen Pers
Nasional. Kenthonan yang terbuat dari kayu ini melambangkan alat informasi yang
digunakan masayarakat masa lalu.
commit to user
Terdapat sepuluh patung dada perintis pers Indonesia, yang masing-masing
tersusun rapi di bagian kanan dan kiri museum. Nama-nama dari para perintis pers
tersebut adalah R. Darmosoegito, R. Bakrie Soeriatmadja, Soetopo Wonobojo, R.M.
Bintarti, Dr. Abdul Rivai, Dr. GSSJ Ratulangie, R.M Tirto Hadisoerjo, Dr. Danudirdja
Setiabidhi, Djamaludin Adinegoro, dan R.M. Soedarjo Tjokrosisworo.
Gambar 4 Pemancar Radio Kambing Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Pemancar radio kuno ini digunakan semasa perang grilya clash II tahun
1948-1949. Pada saat itu Radio Republik Indonesia dan para Angkasawan terpaksa
mengungsi di desa Balong - Jenawi - Karanganyar. Guna menghindari serangan
pasukan musuh, pemancar disembunyikan di dekat kandang kambing dan siaran
dipancarkan dari tempat tersebut walau terkadang terdengar suara kambing mengembik.
commit to user
Gambar 5 Miniatur Gedung Monumen Pers Nasional Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Gambar diatas adalah miniatur dari monumen pers nasional yang beralamatkan
di Jl. Gajahmada No. 59 Surakarta. Dimana terdapat fasilitas berupa Museum, papan
Baca, Perpustakaan Aula serbaguna, dan Kantor.
Gambar 6 Aula Serbaguna
Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Aula Serbaguna ini digunakan untuk riset dan kunjungan ilmiah oleh para siswa
commit to user
Gambar 7 Diorama Perkembangan Pers Indonesia Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Diorama yang terdapat di Monumen Pers Nasional ini menceritakan sejarah
perkembangan pers dan informasi di Indonesia. Ada 6 episode diorama yang di pajang
di ruang pamer permanen Monumen Pers Nasional.
commit to user Gambar 9 Pameran Koran Kuno Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
commit to user
Monumen Pers nasional banyak menyimpan koleksi majalah dan koran kuno
dari berbagai penerbit antara lain, Djaja Hindia, Daulat Rakjat, Skets Masa, dan Djawa
Baroe. Selain itu juga dipamerkan artikel-artikel penting pada masa penjajahan dan
kemerdekaan dari berbagai penerbit antara lain :
a. Soeara Asia yang berjudul Proklamasi “Indonesia Merdeka”.
b. Asia Raya yang berjudul “Pengangkatan Kepala Negara Indonesia Merdeka”.
c. Majalah Panorama yang berjudul “The Varsity”.
d. Majalah Fikiran Ra’jat.
e. Skets Masa yang berjudul “Generasi Muda Bangkit”.
Gambar 11 Perpustakaan
Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Perpustakaan Monumen Pers Nasional memiliki koleksi buku kurang lebih
commit to user
perpustakaan juga dilengkapi katalok online untuk memudahkan pencarian buku, meja
baca, dan ruangan AC.
Gambar 12 Kantor
Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Kantor dari Monumen Pers Nasional digunakan oleh KOMINFO, yaitu
Kementrian Komunikasi dan Informasi yang ada di kota Surakarta.
Gambar 13 Papan Baca
commit to user
Papaan baca Monumen Pers Nasional saat ini berisi tabloid Komunika, surat
kabar Suara Merdeka, dan harian Solo Pos edisi terbaru. Pengunjung papan baca tidak
hanya dari kalangan terpelajar, tetapi juga termasuk pejalan kaki, sopir taxi, pengemudi
becak, pemulung dan sebagainya.
3. Struktur Organisai Perusahaan
Berdasarkan peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor
06/PER/M.KOMINFO/03/2011 tanggal 16 Maret 2011. Tentang tata kerja dan
Organisasi Monumen Pers Nasional seperti bagan dibawah ini :
Gambar 14 Struktur organisasi perusahaan Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Keterangan :
a. Kepela Monumen Pers Nasional adalah orang yang yang menjadi pimpinan
tertinggi di dalam mengelola monumen pers nasional.
b. KA. Sub Bag Tata Usaha adalah bagian organisasi Monumen Pers Nasional yang
commit to user
c. Seksi Pelayanan Informasi adalah bagian yang yang berfungsi melayani masyarakat
atau pengunjung yang ingin mengetahui segala hal yang menyangkut Monumen
Pers Nasional atau tentang pengetahuan Pers.
d. Seksi Konservasi dan Preservasi adalah bagian yang bertugas dalam pelestarian dan
perawatan koleksi benda bersejarah di Monumen Pers Nasional.
e. Kelompok Bagian Fungsional adalah bagian yang mengatus sistem kerja di dalam
Organisasi pengelolaan Monumen Pers Nasional.
f. Selain itu juga terdapat 24 orang tenaga kerja pegawai negeri sipil yang mendukung
pengelolaan Monumen Pers Nasional Surakarta.
B.Pengunjung Museum
Monumen Pers Nasional ini terbuka untuk umum pada hari Senin – Jumat Pukul
09.00 – 14.00 WIB dan di perbolehkan bagi siapa saja yang ingin memasuki dan belajar
tentang sejarah yang ada di dalam musium ini. Tetapi seiring berkembangnya zaman,
konsumen dimayoritaskan untuk kalangan pelajar SD, SLTP, SMA dan Mahasiswa. Kerena
untuk mengenalkan dan memenuhi materi pembelajaran sejarah untuk generasi muda.
C.Promosi
Sampai saat ini, Monumen Pers Nasional juga sudah menggunakan beberapa
commit to user
promosi yang sudah lama dan perlu di modernisasikan. Diantaranya adalah Poster, dan
Leaflet.
Gambar 15 Leaflet Profil (tampak depan) Sumber : Monemen Pers Nasional
commit to user
Gambar 17 Leaflet Koleksi(tampak depan) Sumber : Monemen Pers Nasional
Gambar 18 Leaflet Koleksi(tampak belakang) Sumber : Monemen Pers Nasional
Monumen Pers Nasional telah menggunakan media promosi yang berupa leflet.
Dimana ada dua buah leflet yaitu leaflet yang berisikan profil monumen pers nasional dan
commit to user
nasional. Definisi ukuran dari leaflet ini 33 X 20,8 cm, full color dua muka dan dilipat
menjadi 3 bagian dengan cover berada halaman terdepan.
Gambar 19 Poster
Sumber : Dokumentasi Monemen Pers Nasional
Untuk poster sendiri berukuran 150 X 100 cm, full color dan di pasang di depan
kantor media center Monumen Pers Nasional.
D.Target
1. Target Market
a. Segmentasi Geografis
Berdasarkan segmentasi Geografisnya, target market untuk Monumen Pers
Nasional adalah mencakaup wilayah Surakarta dan sekitarnya.
b. Segmentasi Demografis
1) Usia : 07 – 15 tahun
2) Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan.
commit to user
4) Agama : Semua agama
5) Status Ekonomi Sosial : Semua Kalangan.
c. Segmentasi Psikografi
Segmentasi Psikografis target market dari Monumen Pers Nasional adalah
sebagai berikut :
1) Generasi muda yang perduli dengan sejarah pers nasional.
2) Aktif dalam belajar.
3) Mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
4) Cerdas dan perduli sejarah perkembangan pers.
2. Target Audience
a. Siswa - Siswi yang tertarik mempelajari sejarah perkembangan pers, di Kota Solo.
b. Masyarakat yang perlu atau suka mempelajari sejarah.
E.Komparasi
Dalam perkembanganya saat ini, museum merupakan tempat penyimpanan dan
pemanfaatan benda-denda bersejarah pada kurun waktu dan tempat tertentu. Di surakarta
sendiri terdapat beragam museum, yang mempunyai klasifikasi menurut tipe koleksinya
sendiri-sendiri. Dengan adanya beberapa museum tersebut. Dapat saling melengkapi
pengetahuan sejarah dari suatu bangsa dan sebagai komparasi subyek yang diambil, berikut
commit to user
1. Museum Radya Pustaka
a. Sejarah Berdirinya Museum Radya Pustaka
Musium Radya Pustaka didirikan pada 28 Oktober 1890 atau pada hari Selasa
Kliwon tanggal 15 Maulud 1820 Ehe (Tahun Jawa) di kediaman KRA Sosrodiningrat
IV di kepatihan yang bernama Panti Wobowo. Oleh Kanjeng Adipati Sosrodiningrat
IV, pepatih dalem pada masa pemerintahan Pakubuwono IX dan Pakubuwono X.
Dan di pindahkan ke Loji Kadipolo, tepatnya di kawasan taman Wisata Budaya
Sriwedari di Jl. Slamet Riyadi 257 Kotamadya Surakarta 57141 sejak tanggal 1
Januari 1913. Oleh Sri Susuhunan Paku Buwana IX. Dengan membeli tanah dari
seorang Belanda yang bernama Johannes Buselaar dangan harga 65 ribu gulden
Belanda, dengan akta noktaris 13/VII tahun 1877 nomor 10 tanah eigendom.
Gambar 20 Musium Radyapustaka Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
b. Koleksi Museum Radya Pustaka
Di museum ini tersimpan koleksi benda-benda peninggalan sejarah, alam, dan
warisan budayasebagai unsur sumber penelitian ilmiah (Buku Pinter tentang
Permusiuman, 1994/1995 : 49). Diantaranya adalah Orgel dan Canthik perahu Kyai
commit to user Gambar 21 Orgel
Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
Orgel adalah kotak musik dengan pengait yang diputar, berhiaskan bunga-bunga
dan burung, dan pada sisi kotaknya bergambarkan bunga. Orgel yang berada di
musium Radya Pustaka ini berasal dari Prancis, dan merupakan hadiah dari Kaisar
Napoleon Bonaparte kepada Paku Buwana IV yang memerintah pada periode 1788 –
1820.
Selain Orgel di atas, koleksi yang menjadi daya tarik dari musium Radya
Pustaka adalah Canthik perahu Kyai Rajamala. Akan tetapi gambar tidak tersedia,
karena dilarang melakukan pengambilan gambar pada Kyai Rajamala. Selain itu ada
beberapa arca batu dan perunggu dari zaman Hindu dan Buddha. Koleksi keris kuno
dan berbagai senjata tradisional, seperangkat gamelan, wayang kulit dan wayang
beber, koleksi keramik dan berbagai barang seni lainnya yang memiliki nilai seni dan
commit to user Gambar 22 Koleksi Wayang Kulit Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
Gambar 23 Koleksi Pedang dan Keris Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
commit to user
Gambar 25 Koleksi alat musik Gamelan Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
Gambar 26 Miniatur Maderenggo Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
Maderenggo adalah sebuah tempat sakral di Keraton Kasunanan Surakarta untuk
upacara “SUPITAN” untuk putera-putera raja, yang diawali oleh Raja Malikul
Kusno. Selain Maderenggo juga terdapat miniatur Sangga Buwana, adalah sebuah
bangunan yang berada di keraton Kasunanan Surakarta PASREN (Hiasan naga
bersayap dengan orang menunggang diatasnya dan memegang gendewa/busur
panah) yang berada di puncak bangunan tersebut merupakan Sengkalan (petunjuk
tahun) berdirinya bangunan tersebut yakni “Naga Muluk Tinitihan Janma”. Naga : 8,
Muluk : 0, Tinitihan : 7, Janma : 1.
Menunjukan tahun Jawa 1708 (dibaca dari bawah) atau 1782 masehi, bangunan
ini dibuat pada masa pemerintahan Paku Buwana III, menurut mitos bangunan
commit to user
Tinggi bangunan asli 30 meter, berlantai 4, namun pada tahun 1954 tutup suci pada
puncak bangunan ini terbakar, dan pada saat melakukan perbaikan, miniatur ini
menjadi pedomanya.
Gambar 27 Miniatur Sangga Buwana Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
Gambar 28 Arca Batu (candi)
commit to user
Gambar 29 Mesin jam Taman Keraton Kartosuro Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
commit to user
Selain koleksi benda-benda bersejarah, didalam Musium Radya Pustaka juga
terdapat Perpustakaan yang berisi buku-buku tentang sejarah di Indonesia. Dan juga
sebuah Ruang Memorial Kantor K.G Panembahan Hadiwidjaja.
Gambar 31 Perpustakaan
Sumber : Dokumentasi Museum Radya Pustaka
c. Promosi
Promosi yang dpernah dilakukan oleh Museum Radya Pustaka tidak banyak,
yakni sebatas tiket masuk, papan nama dan poster yang di pasang pada teras
museum.
d. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan dari museum Radya Pustaka adalah koleksinya yang lengkap dari
berbagai aspek sejarah, dan haga tiket yang lumayan terjangkau bagi masyarakat.
Sedangkan kekurangan dari museum ini adalah kurangnya ruang untuk
penyimpanan koleksi, sehingga penempatan koleksi terkesan berdesak-desakan dan
kurang rapi. Serta kurangnya media promosi penunjang sehingga museum jadi sepi
commit to user
2. Museum Suaka Budaya
a. Sejarah Berdirinya Museum Suaka Budaya
Museum Suaka Budaya terletak di komplek keraton Kasunanan Surakarta
hadiningrat, Jl. Sidokoro, RT 001 / RW 001, Baluwati, Pasar Kliwon, Surakarta
57114. Musium Suaka Budaya memiliki tempat yang lebih besar daripada Museum
Radya Pustaka dan Monumen Pers Nasional. Kebanyakan wisata berkunjung ke
museum ini karena lokasinya masih berada di kawasan keraton Kasunanan Surakarta,
selain itu letaknya juga dekat dengan Pasar Klewer, Masjid agung, dan Kampung
Batik Kauman.
Harga tiket masuk dari mueum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta
relatif lebih mahal dari museum Radya Pustaka, tetapi museum ini menyimpan
koleksi yang lebih banyak dan di karenakan areanya yang luas, pemajangan koleksi
dari museum Suaka Budaya jadi lebih rapi dan tidak berdesakan. Selain itu,
wisatawan juga akan ditemani Guide yang akan memandu dari pintu masuk sampai
keluar dari museum.
Berikut adalah sebagian foto dari koleksi museum Suaka Budaya keraton
Kasunanan Surakarta :
commit to user
Gambar diatas merupakan pintumasuk Museum Suaka Budaya Keraton
Kasunanan Surakarta, yang berlokasi di pintu utara keraton.
b. Koleksi
Koleksi di museum Suaka Budaya sangat komplit, mulai dari koleksi Kjahi yang
menjadi tunggangan para raja, sampai koleksi batik. Berikut beberapa gambar dari
koleksi museum Suaka Budaya Keraton Kasunanan Surakarta :
Gambar 33 Kjahi Groedo
Sumber : www.keratonsurakarta.com
commit to user
Tidak cuma di museum Radya Pustaka, di museum ini juga terdapat Canthik
Kyai Rajamala. Akan tetapi Canthik di museum ini diperbolehkan untuk di foto. Dan
tidak di beri sesaji seperti di museum Radya Pustaka.
Gambar 35 Koleksi Batik Museum Suaka Budaya Sumber : www.keratonsurakarta.com
commit to user
Di museum ini juga memiliki beberapa Koleksi Batik dan juga terdapat toko
Souvenir. Bagi para wisatawan untuk membelikan oleh-oleh kepada sanak saudara.
c. Promosi
Promosi yang dilakukan museum suaka budaya cukup bagus. Mulai dari tiket,
brosur, bahkan sampai wapsite, dan bahkan menjadi salah satu objek wisata andalan
kota Solo. Kerjasama dengan Travel Agent membuat museum ini ramai dikunjungi
oleh wisatawan terutama di hari libur dan akhir pekan.
d. Kekurangan dan kelebihan
Kelebihan dari museum Suaka Budaya Keraton Ksunanan Surakarta adalah
Koleksi yang komplit dan terawat. selain itu tempat yang luas sehingga biasa
menampung semua koleksi dan tertata rapi. Ditambah panduan Tour Guide yang
menjelaskan berbagai isi dan sejarah yang ada di museum Suaka Budaya. Tudak
cuma tempat pameran, dalam musium ini juga terdapat tempat pembelian souvenir
dan letak yang strategis karena berdekatan dengan pasar Klewer, sebagai pusat jual
beli tekstil yang ada di kota Solo.
Kekurangan dari museum Suaka Budaya adalah harga tiket masuknya yang
relatif mahal bila di bandingkan dengan museum Radya Pustaka yang terjangkau
commit to user
Untuk mempermudah dalam pembuatan media promosi Monumen Pers
Nasional diperlukan adanya sebuah metode perancangan, yaitu jalanya sistem kerja
pembuatan promosi dari pengumpulan data produk, biro iklan, strategi kreatif, media
yang akan digunakan dan eksekusi.
Langkah pertama dilakukan adalah mengumpulkan data produk atau jasa dari
Monumen Pers Nasional yang akan di promosikan, milai dari koleksi benda bersejarah,
keunggulan serta ciri khas museum, susunan organisasi, calon target audience, hingga
promosi yang pernah dilakukan. Setelah data dari produk atau jasa sudah terkumpul,
langkah kedua adalah biro iklan akan mempersiapkan segala materi dan segala
perlengkapan untuk pembuatan media promosi sesuai dari target audience yang telah
ditetapkan. Mulai dari logo, headline yang akan digunakan, foto atau ilustrasi dan font
atau typeface yang akan dipakai pada desain material promosi.
Langkah ketiga adalah penentuan strategi kreatif, dalam hal ini Monumen Pers
Nasional Menggunakan strategi kreatif Unique Selling Proposition (USP). Dari data
yang diperoleh dari langkkah pertama, ditemukan keunikan, keunggulan dan ciri khas
Monumen Pers Nasional, yang tidak dimiliki museum lain. Langkah selanjutnya adalah
commit to user
Langkah terakhir adalah eksekusi desain dari semua data, material dan target
audience yang sudah ditentukan hingga pembuatan atau finishing, baik itu saat
pembuatan sketsa awal secara manual, pembuatan desain dengan komputer,
memproduksi media promosi, sampai dilakukan pemasangan di media placement dan
distribusi media yang telah ditentukan.
2. Konsep Kreatif
Konsep kreatif adalah pelaksanaan dan pengembangan ide maupun gagasan
yang dituangkan dalam suatu perencanaan yang matang mengenai gaya desain maupun
bentuk pesan yang disampaikan sehingga dapat menghasilkan rancangan karya yang
bagus dan komunikasi yang efektif. Konsep awal yang dilakukan untuk materi promosi
adalah dengan cara mempersiapkan dan mencari informasi yang tepat mengenai
permasalahan sehingga dalam rancangan materi dapat diuji kebenaranya.
Monumen Pers Nasional Surakarta dalam mempromosikan produk atau jasanya
didasarkan atas target audience yaitu anak –anak usia 7 sampai dengan 15 tahun yang
duduk dibangku sekolad dasar dan SMP, sehingga dalam penyampaian pesan verbal
dan pesan visual dari media promosi Monumen Pers Nasional Surakarta dapat diterima
dengan baik oleh para konsumen. Perancangan promosi ini menggunakan pendekatan
persuasif dan kreatif, dimana dari segi persuasif lebih memfokuskan pesan promosi
yang berupa ajakan untuk mengunjungi Monumen Pers Nasional Surakarta. Dari segi
kreatif harus mempertimbangkan unsur-unsur warna, tipografi, ilustrasi, slogan, layout,
brand atau logo type.
Dalam membuat sebuah perancangan dan perencanaan media promosi yang
digunakan, memerlukan konsep kreatif berupa karakteristik visual sebagai unsur
commit to user
dengan strategi Unique Selling Proposition (USP) , yang lebih memfokuskan pesan
promosi yang berupa ajakan untuk mengunjungi Monumen Pers Nasional Surakarta
sebagai museum perspertama dan tertua di Indonesia.
Monumen Pers Nasional Surakarta bukan satu-satunya museum yang berada di
kota Surakarta, namun Moseum ini memiliki nilai lebih dibandingkan dengan museum
lainya. Monumen Pers Nasional adalah museum pers pertama dan tertua yang ada di
Indonesia, dan menjadi tempat berdirinya PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) dan
Hari Pers Nasional. Serta memiliki koleksi surat kabar dan peralatan pers yang
terlengkap dan tertua yang ada di Indonesia.
Walau ada beberapa museum di kota Surakarta, tetapi hanya Monumen Pers
Nasional yang merupakan museum pers, yang menyimpan berbagai peristiwa bersejarah
dalam berdirinya Negara Republik Indonesia dan perkembangan Dunia Pers yang ada di
Indonesia.
Dalam pemilihan media promosi, Monumen Pers Nasional lebih mengutamakan
pada peningkatan daya tarik museum kepada anak-anak, sebagai target audience.
Dengan menggunakan maskot kartun yang lucu dan memasukkanya dalam berbagai
media promosi. Diharapkan dapat meningkatkan daya tarik anak-anak kepada
Monumen Pers Nasional.
Selain itu, perpustakaan juga menyiapkan souvenir lucu dan menarik kepada
pengunjung perpustakaan Monumen Pers Nasional. Untuk promosi Eksternal,
Monumen pers menggunakan Poster yang berwujud kalender, sehingga akan di pakai
dan dilihat selama satu tahun. Monumen Pers Nasional juga menggunakan jasa iklan
surat kabar, karena peranan pers yang tidak jauh dengan surat kabar dan banyaknya
commit to user
para murid-murid sekolah. Selain berfungsi sebagai jadwal yang selalu dibawa, dalam
folder ini juga terdapat banyak informasi tentang Monumen Pers Nasional yang dapat
dibaca.
B.Konsep Perancangan
Konsep Perancangan adalah segala sesuatu yang melatar belakangi penciptaan
karya. Untuk mencapai hasil perancangan yang dapat memecahkan masalah, maka di
susun strategi dalam perancangan untuk menganalisa media yang akan di buat agar
sesuai sasaran. Ada beberapa pokok pikiran yang mengacu pada pola dukungan dalam
menciptakan desain secara global, menyeluruh dan tepat sasaran. Unsur pendukung
dalam promosi terbagi menjadi dua bagian yang penting, yaitu:
1. Konsep Komunikasi Visual secara umum
Diperlukan informasi yang lengkap mengenai keunggulan, kelemahan,
positioning, kondisi pasar dan target audience. Dengan mengetahui keunggulan dan
kelemahannya maka dapat ditentukan strategi kreatif yang tepat karena mayoritas dari
konsumen Satriatama adalah kalangan menengah ke atas. Target dari branding usaha
ini adalah memperluas segmen pasar sehingga menambah pelanggan yang datang.
Strategi komunikasi visual disusun sebagai berikut :
a. Menampilkan Visual yang menarik agar pesan tersampaikan dengan baik pada
masyarakat bahwa Monumen Pers Nasional adalh museum Pers pertama dan
tertua di indonesia.
commit to user
c. Merancang desain promosi yang menarik dan menumbuhkan rasa interest
konsumen.
2. Konsep Komunikasi Visual Verbal
a. Kepala berita (Headline)
Headline disebut juga sebagai judul/kepala tulisan. Headline adalah bagian
terpenting dalam iklan media cetak, yang digunakan sebagai penangkap perhatian
utama.
Headline yang dipakai pada material iklan ini adalah suatu kalimat yang
menjelaskan bahwa Monumen Pers Nasional adalah museum pers yang pertama
dan tertua di Indonesia. Kalimat di headline akan dijelaskan dengan Sub Headline.
Headline dengan kesederhanaan dan bersifat informatif diharapkan akan mudah
diingat oleh konsumen.
b.Penjelasan Kepala Berita (Sub Headline)
Sub headline merupakan jembatan penghubung antara headline dengan body
text. Sub headline digunakan apabila kalimat dalam headline cukup panjang
sehingga kurang efektif. Berisi tulisan yang menginformasikan maksud dari
commit to user c.Teks (Body Copy)
Bodycopy merupakan penjelas dari Headline dan Sub Headline sehingga
perlu dibuat seefektif mungkin. Berisi tentang penjelasan dari produk atau jasa
yang ditawarkan oleh Monumen Pers Nasional Surakarta.
d. Baseline
Baseline adalah unsur yang lainnya dan biasanya ditempatkan di bagian
bidang keseluruhan (biasanya dicantumkan nama perusahaan dan mungkin juga
slogan atau alamat perusahaan). Baseline di gunakan sebagai pelengkap desain agar
keseluruhan informasi dari Monumen Pers Nasional dapat dipahami dengan jelas
commit to user
3. Konsep Komunikasi Visual Non Verbal
a. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan dalam
komunikasi periklanan. Ilustrasi disampaikan dalam bentuk gambar atau foto. Adanya
gambar ilustrasi digunakan guna menarik simpati dari khalayak sasaran dengan
menjelaskan maksud dan tujuan dari pesan dalam bentuk gambar atau foto.
Sebagai identitas logonya. Monumen Pers Nasional menggunakan ilustrasi
berupa maskot, gambar siluet dari atap bangunan Monumen Pers Nasional. Selain itu
juga menggunakan foto – foto dari bangunan dan juga berbagai koleksi dari Monumen
Pers Nasional yang di tempatkan pada beberapa media promosi.
b. Tipografi
Untuk mendapatkan Kesan visual yang menarik, maka harus ditunjang dengan
penggunaan jenis huruf yang sesuai. Kriteria Tipografi yang mendukung hal tersebut
commit to user 1) Jelas, lugas dan mudah di baca karakternya.
2) informatif, memberikan informasiyang tepat. Dalam hal ini secara verbal.
3) Contras : typeface (satu set desain dari alphabetical dan numerical
karakter yang mempunyai karakter dominan yang sama) yang berbeda.
4) Simplicity : bidang negatif dan positif yang dihasilkan dari penggabungan
huruf yang tidak terlalu kompleks.
5) Proporsi : proporsi huruf yang tampak dan tidak tampak harus tepat
supaya huruf yang digabungkan tampak legible.
Tipografi ini dibuat agar pesan mampu tersampaikan pada khalayak. Monumen
Pers Nasional menggunakan Logo text “Monumen Pers Nasional” dengan Font
Square721 Bold. Serta menggunakan unsur desain dengan font AvantGrade Bk BT,
dan Arial yang keduanya mempunyai karakteristik tegak, jelas dan mudah dibaca.
Selain itu untuk sisi dekoratif menggunakan Typeface dengan Font Sketch Block,
Sketchetik, dan CatholicSchoolGirls. Yang mempunyai karakter coretan gambar arsir
dan tulisan anak. Sehingga lebih disukai, karena target audience yang kebanyakan
anak-anak dan remaja.
Gambar 37 Font Square721 Bold
commit to user Gambar 39 Font Arial
Gambar 40 Sketch Block
Gambar 41 Sketchetik
Gambar 42 CatholicSchoolGirls
Dari keenam jenis font yang dipakai dalam pembuatan media promosi ini,
berikut keterangan dan alasan dari pemilihan karakteristik typeface.
1) Square721 Bold mempunyai karakteristik tegak, tegas dan tebal, sehingga
terkesan kokoh. Digunakan pada logo Monumen Pers Nasional Surakarta.
2) AvantGrade Bk BT mempunyai karakter tegak dan mudah dibaca, serta typeface
yang terkesan modern membuat pembaca tidak mudah bosan dan mudah disukai
oleh anak muda. Tetapi tetap terkesan sopan dan formal. Digunakan pada sub
commit to user
3) Arial mempunyai karakteristik tegak dan mudah dibaca, walau Cuma dilihat
sekilas, tidak membuat mata capek bila membacanya. Font ini cocok digunakan
pada bagian isi atau bodycopy.
4) Sketch Block mempunyai karakter tebal dan bagian dalamnya adalah arsiran
block. Telihat dekoratif tetapi jelas di baca. Font ini digunakan pada bagian judul.
5) Skechetik mempunyai karakter menyerupai AvantGrade Bk BT, namun ber bentuk
arsiran. Dan terkesan dekoratif. Di gunakan pada judul kalender dan sub judul.
6) CatholicSchoolGirls, karakternya lengkung seperti tulisan tangan anak-anak, agak
sulit terbaca, akan tetapi memiliki keunikan yang membuat daya tarik terhadap
anak-anak. Digunakan pada judul sampul dan kartu pengunjung.
c. Warna
Pada desain promosi Monumen Pers Nasional menggunakan warna biru, emas,
hitam, dan magenta. Untuk warna biru memberi kesan sejuk, nyaman, dan sebagai
warna KOMINFO selaku badan pengelola museum. Warna emas adalah digunakan
pada ilustrasi bangunan dan layout “Pers” yang memberi kesan mewah, bersemangat
dan mencolok. Sehingga menimbulkan daya tarik karena warna terkesan mencolok.
Sedangkan warna hitam digunakan pada outline dan pada logo taxt “Monumen Pers
Nasional” untuk memicu daya tarik warna Emas pada layout saat dibaca oleh
konsumen dan menimbulkan kesan eksklusif. Warna magenta digunakan pada
backgroun sub- judul yang berfungsi memperjelas teks sub judul yang di tempatkan di
commit to user
Gambar 43 Warna biru,Gold, hitam dan magenta d. Layout
Layout merupakan pengaturan berbagai unsur teks, garis, gambar dan
sebagainya dengan disusun rapi agar terlihat menarik oleh para konsumen.
Monumen Pers Nasional menampilkan layout dengan model polos warna emas
dengan garis biru di ujung layout dan dibatasi oleh garis putih untuk
mengkombinasikan warna biru dan emas agar terkesan luas dan bersih sehingga
keterbacaan logo jelas. Dalam layout ini juga terdapat maskot dan beberapa gambar
tentang informasi dari Monumen Pers Nasional Surakarta.
e. Maskot
Maskot adalah bagian dari ilustrasi yang dapat menggambarkan karakteristik
sebuah instansi atau perkumpulan. Selain itu maskot juga harus unik, sehingga mudah
dikenal dan diingat masyarakat.
Dalam maskot Monumen Pers Nasional menggunakan karakter kartun manusia
yang lucu yang diberi nama Mas Perso, sehingga mampu menarik minat anak-anak.
commit to user
menggunakan sepeda ontel dan kamera model lama sebagai peralatan pers era
penjajahan.
Gambar 44 Mas Perso
Nama maskot ini adalah Mas Perso, yang diambil dari kata pers, dan dalam
bahasa jawa sendiri perso berarti berbicara. Seperti wartawan yang selalu berbicara
kepada masyarakat umum tentang apa yang dia lihat dengan benar dan jujur tanpa
mengurang atau menambahi kebenaran fakta.
Desain awal maskot ini menggunakan sketsa manual drawing, dan langkah
visualisasi pembuatan dan pewarnaan menggunakan Corel Draw X4. Dalam pemilihan
commit to user
wartawan pada masa penjajahan, model dan warna rambut yang disesuaikan dengan
era perjuangan kemerdekaan. Berikut daftar warna utama pada maskot.
Gambar 45 Warna Maskot
C.Teknik Pelaksanaan
Teknik pelaksanaan dalam merancang desain promosi untuk Monumen Pers
Nasional Surakarta dimulai dari konsep kreatif yang akan menggunakan metode Unique
Selling Proposition (USP), dimana dalam melakukan promosi lebih menonjolkan keunikan
dan keunggulan dari Monumen Pers Nasional sehingga bisa menjadi daya tarik bagi
konsumen.
Setelah itu dalam konsep perancangan dilakukan pemilihan media promosi,
pengumpulan materi dan pembuatan desain visual yang efektif dan efisian menggunakan
commit to user
langkah selanjutnya adalah visualisasi dengan menggunakan cetak print yang kemudian
penempatan medianya disesuaikan dengan kebutuhan akan desain yang dibuat.
D.Target Karya
Media adalah segala sesuatu untuk menyampaikan/mengaplikasikan iklan atau
pesan yang disampaikan melalui alat atau sarana komunikasi, misalnya melalui media
cetak maupun media elektronik. Strategi media diperlukan agar pesan-pesan periklanan
yang akan disampaikan dapat dirancang dan dilakukan dengan baik dan dapat diterima
masyarakat luas. Dalam dunia periklanan media dibedakan menjadi 2 yaitu:
1. Media lini atas (Above The Line Media)
Tediri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak (koran) serta media luar
ruang (spanduk, iklan koran dan sebagainya).
2. Media lini bawah (Below The Line Media)
Terdiri dari seluruh media selain media diatas, seperti kalender, sticker cuting,
leaflet.
Berdasarkan hal tersebut maka media yang akan dipilih untuk menjadi media promosi
commit to user b) Distribusi Media
Media ini biasanya di pakai oleh masing-masing karyawan sebagai
kartu identitas.
3) Seragam
Adalah media promosi yang dapat dipakai oleh semua karyawan. Elemen
desainnya sederhana karena hanya terdiri dari logo perusahaan.
a) Konsep Desain
Desain Kemeja ini cukup simpel menggunakan warna putih pada
badan,emas pada lengan, dan biru pada kerah serta ujung lengan. Selain
itu, menggunakan logo Kominfo utuh di bagian kantong depan, dan
dipadukan dengan logo Monumen Pers Nasional di lengan kanan.
b) Distribusi Media
Media ini biasanya di pakai oleh semua karyawan.
4) Stempel Perpustakaan
Adalah media promosi yang digunakan untuk menandai kehadiran pada
kartu member perpustakaan.
a) Konsep Desain
Hanya menggunakan Logo Monumen Pers Nasional.
b) Distribusi Media
Media ini digunakan Untuk menandai daftar kehadiran pada kartu
perpustakaandi pegang oleh petugas penjaga perpustakaan Monumen Pers
Nasional.
5) Kop Surat
Adalah media promosi yang dapat digunakan Pada Kertas Surat yang
commit to user
a) Konsep Desain
Hanya menggunakan Logo Monumen Pers Nasional, logo Kominfo,
alamat dan garis outline sebagai penjeda antara kop dan surat.
b) Distribusi Media
Media ini biasanya di pakai atau digunakan pada surat, atau
dokumen-dokumen penting yang menandakan berhubungan dengan Monumen Pers
Nasional.
6) Amplop
Adalah media promosi yang dapat digunakan untuk menyegel Surat,
dokumen atau Uang yang dapat menjadi identitas Monumen Pers Nasional.
a) Konsep Desain
Hanya menggunakan Logo Monumen Pers Nasional, logo Kominfo, dan
alamat. Dengan layout warna emas dan biru. Serta outline siluet bangunan
atap Monumen Pers Nasional, sebagai cirikhas.
b) Distribusi Media
Media ini biasanya di pakai atau digunakan untuk menyegel pada surat,
atau dokumen-dokumen penting yang menandakan berhubungan dengan
Monumen Pers
b. Media lini atas (Above The Line)
1) Iklan Koran
Iklan surat kabar merupakan iklan yang berisi informasi tentang
produk atau jasa yang ditawarkan. Media ini mempunyai kategori jangkauan
lokal hingga nasional, dengan adanya iklan koran ini konsumen dari luar
daerahpun dapat mengetahui tentang keberadaan dari Monumen Pers
commit to user menjangkau daerah lain.
a) Konsep Desain
Desain iklan koran ini menggunakan warna hitam putih yang isinya
berupa penjelasan dari produk atau jasa yang ditawarkan di Monumen Pers
Nasional dan menempatkan logo diatas.
b) Penempatan Media
Surat kabar SOLOPOS dengan spesifikasi iklan dimuat pada halaman
13, space iklan 1 kolom (100 mm x 38 mm) dan dimuat selama 1 minggu
pada hari senin, rabu dan jum’at. Mulai tanggal 7, 9, 11 Januari 2013.
2) Umbul-umbul
Umbul-Umbul merupakan media yang berfungsi suatu tanda
untuk menandai sebuah letak perusahaan yang biasanya dimanfaatkan sebagai
media promosi untuk menarik para pengendara yang melewati bangunan
Monumen Pers Nasional.
a) Konsep Desain
Desain umbul-umbul ini berupa maskot, permainan garis yang berasal,
warna, logo Monumen Pers Nasional dan terdapat logo Kominfo di bagian
atasnya.
b) Penempatan Media
Media ini dipasang di sekitar jalan Gajah Mada No. 59 Surakarta, yaitu
disekitar lokasi dari Monumen Pers Nasional.
c. Media lini bawah (Below The Line)
commit to user
Folder merupakan media lini bawah yang berukuran kecil. Folder selain
berisi tabel jadwal pelajaran bagi siswa folder ini juga berisi informasi
tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh Monumen Pers Nasional.
a) Konsep Desain
Desain folder jadwal pelajaran ini menggunakan dua sisi sampul
muka yaitu sampul depan dan sampul belakang yang di isi dengan kolom
tabel jadwal pelajaran, dengan menempatkan kata-kata tentang isi
beritatentang Monumen Pers Nasional didalamnya yang di bagi dalam 2
lipatan. Media promosi ini merupakan media yang efektif karena
bentuknya yang berupa lembaran jadwal yang akan selalu dilihat oleh
pelajar yang menggunakanya.
b) Distribusi Media
Media ini dibagikan atau disebarluaskan kepada para pelajar di
sekolah maupun pelajar yang berkunjung ke Monumen Pers Nasional.
2) Poster Kalender
Poster kalender adalah pemberitahuan secara tertulis atau lembaran
tercetak berukuran besar. Keunggulan poster kalender adalah kemampuannya
untuk menampilkan ilustrasi visual dan warna yang menarik..
a) Konsep Desain
Desain poster ini hanya berisi ilustasi maskot yang memegang koran
yang berisi sajian foto, alamat, logo dan jadwal kalenderyang
ditempatkan di bagian bawah ilustrasi.
commit to user
Media poster kalender disini dipasang di sekolah-sekolah sebagai
sarana memberikan informasi dan pengingat tanggal kepada target
audience.
3) Kartu Pengunjung
Media yang digunakan untuk penitipan barang sekaligus tanda bagi para
pengunjung. Kartu ini harus dikembalikan saat pengunjung akan
meninggalkan gedung pameran dan mengambil barang titipan.
a) Konsep Desain
Desain kartu pengunjung ini menggunakan desain yang simple,
terdapat logo, Judul kartu pengunjung, mascot dan nomor pengunjung
yang berfunsi sebagai penanda pengunjung dan nomot penitipan barang.
b) Pistribusi Media
Media ini ditempatkan di meja pintu masuk sebagai bukti pepengunjung
legal.
4) X-Banner
Media dalam ruang yang berisikan pesan secara singkat dan jelas tanpa
banyak kalimat serta gambar. Kelebihannya fleksibelitas terhadap
penempatan karena ukurannya yang cukup kecil. Kelemahannya yaitu ukuran
yang relatif kecil sehingga menimbulkan keterbatasan informasi yang
disampaikan.
a) Konsep Desain
Desain x-banner ini menggunakan logo Maskot, dan foto-foto produk
atau jasa dari Monumen Pers Nasional karena secara langsung
menyodorkan informasi produk atau jasa.
commit to user
Media ini ditempatkan didepan pintu masuk Monumen Pers Nasional
agar calon konsumen dapat melihatnya.
5) Sticker Cutting
Adalah media promosi yang dicetak diatas kertas stiker. Elemen
desainnya lebih simpel hanya terdiri dari logo perusahaan.
a) Konsep Desain
Desain stiker ini menggunakan logo Monumen Pers Nasional.
b) Distribusi Media
Stiker diberikan sebagai souvenir akhir tahun sebagai tanda terima
kunjungan ke Monumen Pers Nasional.
6) Kalender Meja
Adalah media promosi yang dicetak diatas kertas. Elemen desainnya
terdiri dari logo perusahaan, maskot, foto-foto perusahaan dan koleksi dari
Monumen Pers Nasional, serta jadwal hari, bulan dan tahun.
a) Konsep Desain
Desain kalender ini menggunakan logo Monumen Pers Nasional, logo
Kominfo, maskot dan foto-foto dari bangunan serta koleksi dari Monumen
Pers Nasional.
b) Distribusi Media
Kalender diberikan sebagai souvenir kunjungan ke perpustakaan
Monumen Pers Nasional.
7) Buku Daftar Peminjaman Buku Perpustakaan
Adalah media promosi yang dicetak diatas kertas. Elemen desainnya
terdiri dari logo perusahaan, judul, maskot dan tabel keterangan pengunjung
commit to user
a) Konsep Desain
Desainya terdiri dari logo perusahaan, judul, maskot dan tabel
keterangan pengunjung yang akan meminjam buku di perpustakaan.
b) Penempatan Media
Buku ini di tempatkan di meja resepsionis perpustakaan Monumen Pers
Nasional.
8) Jam Meja
Adalah media promosi yang dicetak dalam sebuah benda berwujud jam
meja. Elemen desainnya terdiri dari logo perusahaan dan museum yang di
cetak didalam cover sebuah jam meja.
a) Konsep Desain
Desain jam ini menggunakan logo Monumen Pers Nasional dan angka
penunjuk waktu.
b) Penempatan Media
Jam meja ditempatkan di atas meja kantor, meja perpustakaan Monumen
Pers Nasional. dan sebagai souvenir kepada lembaga-lembaga yang
bekerjasama dengan Monumen Pers Nasional.
commit to user
b) Penempatan Media
Jam meja ini sebagai souvenir pengunjung perpustakaan Monumen Pers
Nasional. Bentuknya yang unik menimbulkan daya minat kepada
anak-anak untuk mengunjungi perpustakaan.
10) Kartu Perpustakaan
Kartu Perpustakaan berfungsi sebagai tanda pengenal atau member
anggota perpustakaan.
a) Konsep Desain
Desain kartu perpustakaan ini menggunakan desain yang simple.
Didalamnya terdapat gambar logo, nama Monumen Pers Nasional, alamat
dan nomor telfon yang bisa dihubungi. Serta biodata pemegang kartu,
ilustrasi seperti siluet gedung monumen pers dan maskot menunjukkan
keunikan dan cirikhas Monumen Pers Nasional.
b) Distribusi Media
Penempatan media ini langsung kepada pemegang member perpustakaan
Monumen Pers Nasional.
11) Pictogram
Pictogram berfungsi sebagai tanda penunjuk informasi dari segala sarana
dan prosarana yang ada di dalam Monumen Pers Nasional. Elemen desain
yang dibuat pada Pictogram harus jelas karena berisi nama atau penunjuk
ruangan, dan logo perusahaan.
a) Konsep Desain
Desain Pictogram ini menggunakan desain yang simple. Didalamnya
terdapat gambar maskot, logo Kominfo, dan nama ruangan atau fasilitas di
commit to user
Desain penggaris ini menggunakan desain yang simple. Didalamnya
terdapat gambar maskot, logo Kominfo, logo Monumen Pers Nasional dan
alamat website Monumen Pers Nasional.
b) Distribusi Media
Distribusi media ini sebagai souvenir pengunjung perpustakaan
Monumen Pers Nasional.
13)Pensil
a) Konsep Desain
Desain pensil ini menggunakan desain yang simple. Didalamnya terdapat
logo Monumen Pers Nasional.
b) Distribusi Media
Distribusi media ini sebagai souvenir pengunjung perpustakaan
commit to user
55
BAB IV
VISUALISASI KARYA
A.Media Penunjang Administrasi
1. Kartu Nama
a. Media Bahan : Art Paper 260 gr.
b. Ukuran : 8 x 5 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, logo, dan alamat
d. Tipografi : Square721 Bold, dan AvantGrade Bk BT
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Langsung kepada pemegang atau diletakkan dimeja
commit to user
2. ID Card
a. Media Bahan : Art Paper 260 gr.
b. Ukuran : 8,5 x 5,5 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, foto, nama, jabatan, logo, dan alamat
d. Tipografi : Square721 Bold, dan AvantGrade Bk BT
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Dipakai oleh masing-masing karyawan sebagai kartu
commit to user
3. Seragam
a. Media Bahan : Kain Kemeja
b. Ukuran : All Size
c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo dan Monumen Pers Nasional
d. Tipografi : Square721 Bold
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Jahit dan Bordir
h. Placement : Dipakai sebagai seragam karyawan
commit to user
4. Stempel Perpustakaan
a. Media Bahan : Karet
b. Ukuran : 1,5 x 1,7 cm
c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo
d. Tipografi : Square721 Bold
e. Format Desain : landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Stempel
h. Placement : Dipakai sebagai penanda pengunjungan kartu
commit to user
5. Kop Surat
a. Media Bahan : HVS 70 gr
b. Ukuran : 29,7 x 21cm
c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, Monumen pers Nasional, alamat dan
Siluet Bangunan atap museum.
d. Tipografi : Square721 Bold dan AvantGrade Bk BT
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Printing
h. Placement : Digunakan pada surat, atau dokumen-dokumen penting
yang menandakan berhubungan dengan Monumen Pers
commit to user
6. Amplop
a. Media Bahan : HVS 70 gr
b. Ukuran : 25 x 27 cm
c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, Monumen pers Nasional, alamat dan
Siluet Bangunan atap museum.
d. Tipografi : Square721 Bold dan AvantGrade Bk BT
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Cetak Offset
h. Placement : digunakan untuk menyegel surat, atau dokumen-
dokumen penting yang menandakan berhubungan
commit to user
B.Media Lini Atas (Above The Line)
1. Iklan Koran
a. Media Bahan : Kertas Koran
b. Ukuran : 38 x 100mm
c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional,
alamat dan Foto.
d. Tipografi : Square721 Bold, Sketch Blok dan AvantGrade Bk BT
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Cetak
h. Placement : Surat kabar SOLOPOS dengan spesifikasi iklan dimuat
pada halaman 13, space iklan 1 kolom (100 mm x 38mm)
dan dimuat selama 1 minggu pada hari senin, rabu dan
commit to user
2. Umbul-umbul
a. Media Bahan : MMT
b. Ukuran : 50 x 200 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, dan Monumen pers Nasional.
d. Tipografi : Square721 Bold
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Media ini dipasang di sekitar jalan Gajah Mada No. 59
Surakarta, yaitu disekitar lokasi dari Monumen Pers
commit to user
C.Media Lini Bawah (Below The Line)
1. Folder Jadwal Pelajaran
Depan Belakang
a. Media Bahan : Art Paper 180 gr
b. Ukuran : 30 x 20 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional dan
Foto.
d. Tipografi : Square721 Bold,AvantGrade Bk BT, Sketch block,
Sketchetik dan Arial
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Cetak
h. Placement : Media ini dibagikan atau disebarluaskan kepada para
pelajar di sekolah maupun pelajar yang berkunjung ke
commit to user
2. Poster Kalender
a. Media Bahan : Art Paper 260 gr
b. Ukuran : 29,7 x 42 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional,
kalender dan Foto.
d. Tipografi : Square721 Bold, AvantGrade Bk BT, Sketch block,
Sketchetik , CatholicSchoolGirls dan Arial
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Cetak offset
h. Placement : Media poster kalender disini dipasang di sekolah
sekolah sebagai sarana memberikan informasi dan
commit to user
3. Kartu Pengunjung
Belakang Depan
a. Media Bahan : Akrilik
b. Ukuran : 10 x 6,5 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional,
dan Peta.
d. Tipografi : Square721 Bold,AvantGrade Bk BT, Sketch block,
dan CatholicSchoolGirls.
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Media ini ditempatkan di meja pintu masuk sebagai
commit to user
4. X-Banner
a. Media Bahan : MMT
b. Ukuran : 60 x 160 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Monumen pers Nasional,
dan Foto.
d. Tipografi : Square721 Bold,AvantGrade Bk BT, dan Sketch block.
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Media ini ditempatkan didepan pintu masuk Monumen
commit to user
5. Sticker Cutting
a. Media Bahan : Sticker Cutting
b. Ukuran : 15 x 1,5 cm
c. Ilustrasi desain : Logo Monumen pers Nasional
d. Tipografi : Square721 Bold
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Cutting Print
h. Placement : Stiker diberikan sebagai souvenir sebagai tanda terima
commit to user
6. Kalender Meja
a. Media Bahan : Art Paper 230gr
b. Ukuran : 15 x 15 cm (12 Lembar dan Cover)
c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Foto, dan Logo Monumen pers
Nasional
d. Tipografi : Square721 Bold,AvantGrade Bk BT, Sketch block,
dan CatholicSchoolGirls.
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Cetak Offset
h. Placement : Kalender diberikan sebagai souvenir kunjungan ke
commit to user
7. Buku Daftar Peminjaman Buku Perpustakaan
Cover
Isi
a. Media Bahan : Art Paper 230 gr dan HVS 80 gr
b. Ukuran : 29,7 x 21 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, Logo Kominfo, Tabel dan Logo Monumen pers
Nasional
d. Tipografi : Square721 Bold, AvantGrade Bk BT,dan
CatholicSchoolGirls.
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Cetak Offset
h. Placement : Buku ini di tempatkan di meja resepsionis perpustakaan
commit to user
8. Jam Meja
a. Media Bahan : Art Paper 230 gr dan Jam Meja
b. Ukuran : Diameter 6 cm
c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, dan Logo Monumen pers Nasional
d. Tipografi : Square721 Bold, Sketch Block, dan AvantGrade Bk BT
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Jam meja ditempatkan di atas meja kantor, meja
perpustakaan Monumen Pers Nasional. dan sebagai
souvenir kepada lembaga-lembaga yang bekerjasama
commit to user
9. Jam Meja Mini
a. Media Bahan : Art Paper 230 gr dan Jam Mini
b. Ukuran : Diameter 5 cm
c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, dan Logo Monumen pers Nasional
d. Tipografi : Square721 Bold, Sketch Block, dan AvantGrade Bk BT
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Jam meja ini sebagai souvenir pengunjung perpustakaan
Monumen Pers Nasional. Bentuknya yang unik
menimbulkan daya minat kepada anak-anak untuk
commit to user
10. Kartu Perpustakaan
Depan Belakang
a. Media Bahan : Art Paper 360 gr
b. Ukuran : 10 X 12 cm
c. Ilustrasi desain : Maskot, Alamat, Biodata, Logo Kominfo, dan Logo
Monumen Pers Nasional
d. Tipografi : Square721 Bold, Arial, CatholicSchoolGirls dan
AvantGrade Bk BT
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Penempatan media ini langsung kepada pemegang
commit to user
11. Pictogram
a. Media Bahan : Akrilik
b. Ukuran : 15 X 14,5 cm
c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, dan Maskot.
d. Tipografi : Sketch Block
e. Format Desain : Potrait
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Digital Print
h. Placement : Ditempelkan di depan ruangan atau lorong yang
berhubungan dengan ruang atau fasilitas yang ada di
commit to user
12.Penggaris
Depan
Belakang
a. Media Bahan : Art Paper 300 gr
b. Ukuran : 18 X 3,75 cm
c. Ilustrasi desain : Logo Kominfo, Logo Monumen Pers Nasional dan
Maskot.
d. Tipografi : Square721 Bold, dan Sketch Block
e. Format Desain : Landscape
f. Proses Visualisasi : CorelDraw X4
g. Realisasi : Cetak Offset
h. Placement : Sebagai souvenir pengunjung perpustakaan Monumen