• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM"

Copied!
203
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK),

PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA (PKM), DAN KREATIVITAS MAHASISWA

TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PKM

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Lucia Tri Utami NIM: 091334066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK),

PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS

MAHASISWA (PKM), DAN KREATIVITAS MAHASISWA

TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PKM

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Lucia Tri Utami NIM: 091334066

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk:

(6)

MOTTO

“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.”

(Matius 7:12)

“Hanya orang-orang hebat yang mampu berbagi kebahagiaan yang

dimiliki. Hanya orang-orang kuat yang mampu menemukan kebahagiaan dibalik kesedihan dirinya!”

(7)
(8)
(9)

ABSTRAK

PENGARUH INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK), PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), DAN

KREATIVITAS MAHASISWA TERHADAP MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PKM

Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Lucia Tri Utami Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh indeks prestasi kumulatif mahasiswa terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM; (2) pengaruh pemahaman mahasiswa tentang PKM terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM; dan (3) pengaruh kreativitas mahasiswa terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM.

Studi kasus ini dilaksanakan di sepuluh (10) program studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma pada bulan Desember 2012. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Jumlah sampel penelitian ini adalah 392 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah kombinasi purposive sampling dan

accidental sampling. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis Chi Square (χ²).

(10)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF COMMULATIVE ACHIEVEMENT INDEX (CAI), STUDENT’S UNDERSTANDING ON STUDENT’S CREATIVITY PROGRAM

(SCP), AND STUDENT’S CREATIVITY TOWARD INTEREST TO JOIN SCP

A Case Study toward The Students of Teacher Training and Education Departement of Sanata Dharma University Yogyakarta

Lucia Tri Utami Sanata Dharma University

Yogyakarta 2017

The purpose of this study is to know: (1) the influence of commulative achievement

index toward the interest to join SCP; (2)the influence of student‟s understanding on SCP

toward the interest to join SCP; and (3) the influence of student‟s creativity toward

interest to join SCP.

This study was carried out on ten of study programs on The Departement of Teacher Training and Education of Sanata Dharma University in December 2012. The data gathering was questionnaire. The research samples were 392 students. The technique of gathering samples was a combination of purposive sampling and accidental sampling. The techniques of analyzing the data ware descriptive analysis and Chi Square (χ²)

analysis.

The result proves that: (1) there is no significant influence of student‟s commulative

achievement index toward the interest to join SCP (Asymp. Sig = 0,719 > α = 0,05); (2)

there is a positive significant influence of student‟s understanding on SCP toward interest

to join SCP (Asymp. Sig = 0,000 < α = 0,05); and (3) there is a positive significant

influence of student‟s creativty toward interest to join SCP (Asymp. Sig = 0,000 < α

(11)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Pemahaman tentang Program

Kreativitas Mahasiswa (PKM), dan Kreativitas Mahasiswa terhadap Minat

Mengikuti PKM”, yang dilakukan pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak dorongan,

bantuan, dan masukan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak

langsung. Oleh karena itu, penulis dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi.

4. Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar

mendampingi, meluangkan waktu, memberikan nasehat, kritik, dan saran

selama menyusun skripsi ini.

5. Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku dosen penguji yang

(12)

6. Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah

membimbing dan mendidik penulis selama belajar di Universitas Sanata

Dharma.

8. Mbak Aris Sudarsilah yang telah memberikan pelayanan yang baik selama

penulis belajar di Universitas Sanata Dharma.

9. Ibuku Christiana Waldjiani di Surga, terima kasih untuk semua yang telah kau

berikan dalam hidupku. Damai di Surga, aku kangen ibuk.

10. Ayahku Stephanus Hartaka, terima kasih untuk doa, dukungan, cinta, kasih

serta semua yang terbaik yang kau berikan sampai saat ini. I love you, Dad!

11. Kakakku Yoseph Windarko dan Caecilia Windarti, yang selalu memberikan

doa dan semangat dalam penulisan skripsi ini. Aku wes lulus lho, Boss!!!

12. Rekan-rekan Tim Penelitian Bersama Dosen: Ivanny Safitrianingsih,

Margareta Novita Sari, Lucia Anita Nugraheni, Yorisa Wahyu Saptian, Maria

Bety S, Puteri Wijayanti, dan Laurentius Anggita Yudha. Terima kasih atas

segala kesempatan baik waktu, tenaga, pemikiran guna terselenggaranya

penelitian ini.

13. Teman-teman Mahasiswa Pendidikan Akuntansi 2009: Anggelina Kalla Ina

Liwun, Agustina Etiningsih, Susilawati, Yennica Tri Utami, Agnes Ria,

Pratamaningsih, dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Terima kasih untuk kebersamaan dan berbagai pengalaman yang penulis

(13)

14. Teman-teman Volunteer Perkampungan Sosial Pingit: Romo Galak, Para Frater,

Robet Koyanmar, Stella Vania, Sigit Darmawan, Fransisca Budiningtyas,

Fransiskus Tedi, dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu.

Terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman dalam berbagi kebahagiaan

bersama kalian. Pingit, BERANI!!!

15. Teman-teman Grup Dolan: Purindraswari Dyahpramesti, Aria Puji Utami,

Wisnu Perdana, Marselinus Tri, Andreas Yanulian, terima kasih atas

kebersamaan, keceriaan, dan dukungannya. Ayo dolan kemana lagi kitah???

16. Frater Thomas S Widhiyudana, terima kasih selalu memberi semangat dalam

menyelesaikan skripsi dan bantuannya dalam meng-Inggriskan abstrak. Cepet

jadi romo, Man!!

15. Teman-teman Mitra Perpustakaan Universitas Sanata Dharma: Antonia

Cunino, Angela Astri, Anastasia Astrid Lase, dan semua yang tidak dapat saya

sebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan dan pengalaman

berdinamika dengan kalian.

16. Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan doa

dan dukungannya kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. Terima kasih

juga sudah boleh berbagi ilmu dan pengalaman.

17. Semua pihak telah membantu dan memberikan dukungan kepada penulis

yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

18. Dan semua pihak yang tidak pernah bosan menanyakan kepada saya „kapan

(14)
(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

c. Jenis-jenis yang Mempengaruhi Minat ... 10

d. Cara Menentukan Minat ... 10

e. Cara Mengembangkan Minat ... 10

f. Tiga Aspek Minat ... 11

g. Macam-macam Minat ... 12

(16)

i. Kondisi yang Mempengaruhi Minat ... 13

2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ... 18

3. Pemahaman Mahasiswa tentang PKM ... 18

4. Kreativitas Mahasiswa ... 20

a. Pengertian Mahasiswa ... 20

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kreativitas ... 21

c. Ciri-ciri orang yang Kreatif ... 22

E. Variabel Penelitian dan Teknik Pengukuran ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G.Pengujian Instrumen Penelitian ... 42

H.Teknik Analisis Data ... 51

(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Data Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma ... 31

Tabel 3.2. Data Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP Universitas Sanata Dharma ... 32

Tabel 3.3. Perhitungan Sampel Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP Universitas Sanata Dharma ... 34

Tabel 3.4. Cara Penentuan Skor Indeks Prestasi Kumulatif... 36

Tabel 3.5. Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM ... 37

Tabel 3.6. Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Kreativitas Mahasiswa ... 37

Tabel 3.7. Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner unttuk Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 38

Tabel 3.8. Kisi-kisi Kuesioner ... 39

Tabel 3.9. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM... 44

Tabel 3.10. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM ... 45

Tabel 3.11. Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM Tanpa Butir P39, P43, dan P45 ... 47

Tabel 3.12. Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Variabel Kreativitas MAhasiswa ... 48

Tabel 3.13. Kriteria Koefisien Korelasi RReliabilitas ... 49

Tabel 3.14. Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 50

Tabel 3.15. Kriteria Keeratan ... 56

Tabel 3.16. Interpretasi Nilai Koefisien Korelasi... 58

Tabel 4.1. Responden Penelitian ... 61

(18)

Tabel 4.3. Deskripsi Minat Mengikuti PKM ... 62 Tabel 4.4. Deskripsi Pemahaman tentang PKM... 63 Tabel 4.5. Deskripsi Kreativitas Mahasiswa ... 64 Tabel 4.6. Rangkuman Pengujian Normalitas Masing-masing Variabel

Penelitian ... 65 Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Pengujian Linieritas Masing-masing Variabel

Penelitian ... 66 Tabel 4.8 Tabel Kontingensi Pengaruh Variabel IPK terhadap Variabel

MinatMahasiswa Mengikuti PKM... ... 68 Tabel 4.9. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Variabel IPK terhadap

Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... .68 Tabel 4.10. Tabel Kontingensi Pengaruh Variabel Pemahaman Mahasiswa

tentang PKM terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 70 Tabel 4.11. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Variabel Pemahaman

Mahasiswa tentang PKM terhadap Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM... 70 Tabel 4.12. Tabel Kontingensi Pengaruh Variabel Kreativitas Mahasiswa

terhadapVariabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 72 Tabel 4.13. Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Variabel Kreativitas

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 86

a. Kuesioner Penelitian ... 87

b. Lembar Jawab Penelitian ... 93

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 95

a. Data Induk Variabel Indeks Prestasi Kumulatif ... 96

b. Data Induk Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM . 106 c. Data Induk Variabel Pemahaman tentang PKM ... 117

d. Data Induk Variabel Kreativitas ... 134

Lampiran 3 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 151

a. Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 152

b. Pemahaman tentang PKM ... 154

c. Kreativitas ... 158

Lampiran 4 Pengujian Hipotesis dan PAP II ... 160

a. Perhitungan Deskriptif Minat Mahasiswa Mengikuti PKM 161 b. Perhitungan Deskriptif Pemahaman tentang PKM ... 162

c. Perhitungan Kreativitas ... 163

d. Perhitungan Skala Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 165

e. Perhitungan Skala Pemahaman tentang PKM ... 165

f. Perhitungan Skala Kreativitas ... 166

(20)

a. Uji Normalitas Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 168

b. Uji Normalitas Pemahaman tentang PKM ... 168

c. Uji Normalitas Kreativitas ... 169

d. Uji Linieritas Pemahaman tentang PKM dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 170

e. Uji Linieritas Kreativitas dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKm ... 170

Lampiran 6 Perhitungan Deskriptif Chi Square ... 171

a. Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 172

b. Pemahaman tentang PKM ... 172

c. Kreativitas ... 172

Lampiran 7 Uji Chi Square ... 173

a. IPK dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 174

b. Pemahaman tentang PKM dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 175

c. Kreativitas dengan Minat Mahasiswa Mengikuti PKM ... 176

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian ... 172

a. Surat Ijin Penelitian Dekan FKIP ... 179

b. Surat Ijin Penelitian Wakil Rektor I USD ... 180

(21)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu upaya

yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik

(mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan atau profesional yang

dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Selain itu

melalui program ini diharapkan dapat mengurangi kesenjangan antara teori

yang diperoleh mahasiswa dengan kontribusi nyata mereka dalam

penyelesaian permasalahan dan realita masyarakat yang ada. Kegiatan

pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini

sarat dengan partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu

wahana yaitu PKM.

PKM dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu

setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti.

Pada awalnya, dikenal 5 (lima) jenis kegiatan yang ditawarkan dalam PKM,

yaitu Penelitian (PKMP), Kewirausahaan (K),

PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi

(22)

DITLITABMAS mengelola 6 (enam) PKM. Kompetisi Karya Tulis

Mahasiswa (KKTM) yang semula menjadi tugas Direktorat Akademik dalam

pengelolaannya, dilimpahkan kepada DITLITABMAS. Karena sifatnya yang

identik dengan PKM-I, KKTM selanjutnya dikelola bersama-sama PKM-I

dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT). Dengan demikian, di dalam PKM-KT

terkandung 2 (dua) program penulisan, yaitu: PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI)

dan PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT). PKM-I atau selanjutnya disebut

PKM-AI yang merupakan artikel hasil kegiatan, tidak lagi ditampilkan dalam

PIMNAS, namun dimuarakan pada e-journal. Sedangkan PKM-GT yang

berpeluang didiskusikan dalam forum terbuka, diposisikan sebagai pengganti

PKM-AI di PIMNAS. PKM-PKM dari universitas-universitas seluruh

Indonesia yang masuk ke Dikti akan disaring untuk kemudian bermuara pada

PIMNAS.

Namun sayangnya, program tersebut kurang atau memang tidak

diminati oleh mayoritas mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Hal ini

dapat dilihat dari prosentase jumlah mahasiswa Universitas Sanata Dharma

dengan jumlah mahasiswa Universitas Sanata Dharma yang terlibat aktif

dalam kegiatan PKM. Hanya ada puluhan mahasiswa yang membuat

proposal, dan yang akhirnya memenangkan hibahnya pun bisa dihitung

dengan jari. Mahasiswa saat ini lebih disibukkan dengan kegiatan akademik

saja dan kegiatan-kegiatan yang bersifat individualis di luar kampus. Sangat

disayangkan jika rutinitas rekan-rekan mahasiswa hanya dilewatkan dengan

(23)

Pemahaman mahasiswa mengenai PKM masih sangat kurang

sehingga kemungkinan jumlah mahasiswa yang mengikuti PKM tergolong

berjumlah sedikit. Tak dapat dipungkiri banyak faktor yang mempengaruhi

minat mahasiswa mengikuti PKM salah satunya adalah sosialisasi tentang

PKM di Universitas Sanata Dharma masih kurang sehingga mahasiswa tidak

mengetahui program tersebut. Sosialisasi tentang PKM hanya dilakukan

setiap semester ganjil pada mahasiswa semester tiga, itu pun hanya diikuti

oleh beberapa program studi saja. Sehingga penyuluhan tentang PKM tidak

merata di setiap program studi dan pemahaman mahasiswa akan PKM masih

kurang. Selain itu, harus diakui bahwa IPK merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi minat mahasiswa dalam mengikuti PKM. IPK merupakan

hasil akhir dari usaha mahasiswa yang selama satu semester berjuang untuk

mendapatkan nilai yang terbaik sesuai dengan kemampuannya

masing-masing. Sebagian besar mahasiswa disibukkan oleh segala macam kegiatan

perkuliahan agar mendapatkan prestasi yang baik. Mahasiswa dengan IPK

yang tinggi tidak menjamin orang itu kreatif. Akan tetapi mahasiswa yang

kreatif belum tentu memiliki IPK yang tinggi. Dengan tidak adanya ketentuan

IPK yang diberikan, maka minat mahasiswa untuk mengikuti PKM akan

semakin bertambah.

Faktor lain yang mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM

adalah kreativitas. Kreativitas itu lahir dari pemikiran yang ikhlas dan tanpa

adanya paksaan. Hal ini membuat setiap mahasiswa yang mengikuti akan

(24)

kegiatannya. Tingkatan kreativitas tersebut tergantung bagaimana pribadi

mahasiswa tersebut untuk mengembangkannya. Adanya program PKM dari

Dirjen DIKTI bertujuan mengasah kreativitas mahasiswa. Memang untuk

mengembangkan kreativitas tidak hanya melalui PKM, aktivitas mahasiswa

di lingkungan kampus juga dapat meningkatkan kreativitas, misalnya dengan

adanya UKM, ataupun mata kuliah yang menuntut adanya kreativitas. Dalam

hal ini program studi seharusnya sangat mendukung mahasiswa dalam

mengikuti kegiatan PKM. Karena dari program studi ini mahasiswa

memperoleh bimbingan.

Berdasarkan keadaan diatas, peneliti bermaksud ingin meneliti

bagaimana minat mahasiswa terhadap program kreativitas mahasiswa dengan

judul “Pengaruh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), Pemahaman Mahasiswa tentang PKM dan Kreativitas Mahasiswa terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PKM”.

B. Batasan Masalah

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi minat sangat

luas. Dalam penelitian ini faktor-faktor yang ada pada diri mahasiswa dan

erat hubungannya dengan mahasiswa, yaitu pengaruh IPK, pemahaman

mahasiswa tentang PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap pembentukan

(25)

C. Rumusan masalah

1. Apakah IPK mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM?

2. Apakah pemahaman mahasiswa tentang PKM mempengaruhi minat

mahasiswa mengikuti PKM?

3. Apakah kreativitas mahasiswa mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti

PKM?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah IPK mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti

PKM.

2. Untuk mengetahui apakah pemahaman mahasiswa tentang PKM

mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM.

3. Untuk mengetahui apakah kreativitas mempengaruhi minat mahasiswa

mengikuti PKM.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi universitas dalam

(26)

2. Bagi Fakultas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja fakultas

dalam penginformasian PKM agar lebih efektif.

3. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan para mahasiswa bisa mengetahui

seberapa besar teman-teman mahasiswa mempunyai minat mengikuti

PKM.

4. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui minat

(27)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik

1. Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

a. Pengertian Minat

Kamisa (1997:370), mengartikan minat sebagai kehendak,

keinginan atau kesukaan. Minat adalah sesuatu yang pribadi dan

berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi

prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Menurut

Poerwadarminto dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976:650),

minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) kepada sesuatu.

Sedangkan menurut Hurlock (1995:144), minat merupakan sumber

motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka

inginkan bila mereka bebas memilih. Selain itu Gunarso (1995 : 68),

menjelaskan bahwa minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan

menuju ke sesuatu yang telah menarik minatnya. Minat seseorang

tergantung pada besarnya ketertarikan terhadap suatu objek, aktivitas dan

lain-lain. Semakin besar ketertarikan pada objek/aktivitas tersebut maka

semakin besar pula minat seseorang tersebut.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa minat adalah

(28)

untuk melakukan apa yang diinginkan. Setiap orang bebas memilih

aktivitas/kegiatan yang sesuai dengan minatnya sehingga apa yang

mereka kerjakan akan memperoleh hasil yang memuaskan.

b. Pengertian PKM

Lulusan perguruan tinggi dituntut untuk memiliki academic

knowledge, skill of thinking, management skill dan communication skill.

Kekurangan atas salah satu dari keempat keterampilan atau kemahiran

tersebut dapat menyebabkan berkurangnya mutu lulusan. Sinergisme

akan tercermin melalui kemampuan lulusan dalam kecepatan

menemukan solusi atas persoalan-persoalan atau tantangan-tantangan

yang dihadapinya. Perilaku dan pemikiran yang ditunjukkan akan bersifat

konstruktif realistik, artinya kreatif (unik dan bermanfaat) serta dapat

diwujudkan.

Menurut Buku Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

Tabel 2.1.

Kriteria Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)

(29)

2. Materi

Kerja Artikel Artikel

7. Luaran Artikel, *) Program yang bermuara di PIMNAS

Keterangan:

1) PKM-P adalah PKM-Penelitian, 2) PKM-K adalah PKM-Kewirausahaan,

3) PKM-M adalah PKM-Pengabdian kepada Masyarakat, 4) PKM-T adalah PKM-Penerapan Teknologi,

5) PKM-KC adalah PKM-Karya Cipta, 6) PKM-I adalah PKM-Penulisan Ilmiah, dan 7) PKM-GT adalah PKM-Gagasan Tertulis.

PKM dikembangkan untuk mengantarkan mahasiswa mencapai

taraf pencerahan kreativitas dan inovasi berlandasan penguasaan sains

dan teknologi serta keimanan yang tinggi. Kreativitas merupakan jelmaan

integratif 3 (tiga) faktor utama dalam diri manusia, yaitu: pikiran,

perasaan, dan keterampilan. Dalam faktor pikiran terdapat imajinasi,

persepsi, dan nalar. Faktor perasaan terdiri dari emosi, estetika, dan

harmonisasi. Sedangkan faktor keterampilan mengandung bakat, faal

tubuh dan pengalaman. Dengan demikian, agar mahasiswa dapat

(30)

sebuah kegiatan yang diberi nama Program Kreativitas Mahasiswa

(PKM).

c. Jenis-Jenis yang Mempengaruhi Minat

Menurut Winkel (1987:27-28), jenis-jenis yang mempengaruhi minat

dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

1) Minat secara intrinsik

Minat secara intrinsik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar seperti sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi dan sebagainya.

2) Minat secara ekstrinsik

Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang berdasarkan suatu dorongan atau pengaruh dari luar individu seperti latar belakang sosial ekonomi, minat orang tua, minat teman sebaya, lingkungan dan sebagainya.

d. Cara Menentukan Minat

Dalam Buku Pendidikan Konseling dan Bimbingan Karir (Dewa Ketut

Sukardi, 1988:63-64), ada tiga cara untuk menentukan minat, yaitu:

1) Minat yang Diekspresikan (Expressed Interest)

Yaitu seseorang dapat mengungkapkan minat dengan kata tertentu. Misalnya: Seseorang mengatakan bahwa dirinya suka belajar membaca.

2) Minat yang Diwujudkan (Manifest Interest)

Yaitu seseorang dapat mengekspresikan minat bukan melalui kata-kata, tetapi melalui tindakan atau perbuatan, ikut serta berperan aktif dalam suatu aktivitas tertentu. Misalnya: Seseorang yang sering mengikuti Sosialisasi Penulisan Program Kreativitas Mahasiswa. 3) Minat yang Diinventarisasikan (Inventoried Interest)

Yaitu seseorang dapat diukur minatnya dengan menjawab terhadap sejumlah pertanyaan tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.

e. Cara Mengembangkan Minat

(31)

1) Pembimbing atau pendidik harus menunjukkan antusias yang tulus untuk mensukseskan kursus dan kegiatan pendidikan lain.

2) Peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara jelas melalui jalan pikirannya sendiri tentang subjek yang dipelajari, kegiatan yang dilakukan akan membantu mereka secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari atau membantu masyarakat secara keseluruhan. 3) Peserta didik harus memperoleh pengetahuan pokok yang

berhubungan dengan topik yang dipelajari dan harus mempunyai pengertian yang jelas mengenai hubungan antara topik dengan pengetahuan utama tersebut.

4) Pengetahuan yang terkait tersebut harus dibiarkan berkembang selama kursus.

5) Rasa tertarik yang tinggi harus dipertahankan disetiap pertemuan kelompok:

a) Cek, apakah peserta didik memang telah memperoleh pengetahuan yang mereka inginkan

b) Hubungkan materi yang diajarkan dengan hal-hali diluar kursus yang menarik

c) Gunakan materi audio visual yang sesuai

d) Pertahankan sedapat mungkin agar peserta didik tetap berpikir 6) Pendidik atau pembimbing harus membantu peserta didik untuk

mengukur kemajuan mereka sendiri.

7) Pendidik harus menunjukkan rasa senang terlibat dalam proses belajar bersama peserta didik daripada menonjolkan pendapat pribadinya. 8) Suasana belajar pada setiap pertemuan harus akrab, gembira, senang,

sopan, dan demokratis.

f. Tiga Aspek Minat

Menurut Hurlock (1995:117), ada tiga aspek minat dalam

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf, yaitu:

1) Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

2) Aspek Afektif

(32)

3) Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat.

g. Macam-Macam Minat

Menurut Witherington (1999:26), dalam

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf, membagi minat

menjadi 2 yaitu:

1) Minat primitif

Minat primitif disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktifitas.

2) Minat kultural

Minat Kultural disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya.

h. Kriteria Minat

Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan menjadi:

1) Rendah

Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat. 2) Sedang

Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera.

3) Tinggi

Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera.

Apabila dikaitkan dengan PKM, maka minat yang dimaksud

adalah keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti

suatu kegiatan PKM. PKM (Program Kreativitas Mahasiswa)

merupakan salah satu upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk

meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi

(33)

kemampuan akademis dan/atau profesional yang dapat menerapkan,

mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi

dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional.

Sehingga yang dimaksud dengan minat mengikuti PKM dalam

penelitian ini adalah keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk

mengikuti kegiatan-kegiatan PKM, antara lain: PKM-Penelitian

(PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada

Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), dan

PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I).

i. Kondisi yang Mempengaruhi Minat

1) Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat menurut Nursalam

(2003):

a) Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

b) Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikemukakan L.W. Green (dalam Notoatmojo. 1997) mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka. c) Tempat tinggal

(34)

2) Sedangkan Yuwono (2001:40) mengemukakan minat seseorang

dipengaruhi oleh faktor-faktor:

a) Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

b) Sistem pendukung

Dalam bekerja sangat diperlukan sistem pendukung yang memadai bagi para pekerjanya sehingga diperoleh hasil produksi yang maksimal, misalnya fasilitas kendaraan, perlengkapan pekerjaan yang memadai, kesempatan promosi, kenaikan pangkat/kedudukan. c) Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

Apabila dikaitkan dengan PKM, maka faktor-faktor yang

mempengaruhi minat mengikuti PKM diduga antara lain:

a) Kesibukan mahasiswa dalam kegiatan akademik

Kegiatan akademik yang dimaksud adalah kegiatan

belajar-mengajar baik didalam ruangan maupun diluar ruangan yang

diselenggarakan oleh pihak Universitas sebagai lembaga

pendidikan. Semakin banyak kesibukan mahasiswa dalam kegiatan

akademik maka keterampilan yang dimiliki dapat membantu

mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan yang dia miliki,

misalnya dalam kegiatan PKM yang diselenggarakan pihak

Universitas. Keterampilan akademik yang dimiliki mahasiswa

mendorong minatnya dalam mengikuti PKM untuk memberikan

(35)

b) Kesibukan mahasiswa di luar kampus (kegiatan sosial)

Kegiatan sosial yang dimaksud adalah kegiatan extraordinary yang

dilakukan oleh mahasiswa dimana merupakan kegiatan yang

sifatnya berhubungan langsung dengan masyarakat. Semakin

banyak kesibukan mahasiswa dalam kegiatan sosial maka

keterampilan yang dimiliki dapat membantu mahasiswa dalam

mengembangkan keterampilan yang dia miliki, misalnya dalam

kegiatan PKM. Keterampilan yang dimiliki mahasiswa mendorong

minatnya dalam mengikuti PKM untuk memberikan kontribusi

karya yang kreatif dan inovatif dibidang kewirausahaan yang

berorientasi pada profit serta menyalurkan ilmu pengetahuan,

teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja masyarakat

yang tercakup suatu wadah pengembangan kreativitas yaitu PKM.

c) Indeks Prestasi Kumulatif

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah kumulatif IP, menurut

Buku Pedoman Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas

Sanata Dharma (2009:15), adalah “tingkat keberhasilan belajar

mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang dituliskan

sampai dengan dua angka di belakang koma”. Dengan

mencantumkan IPK yang dimiliki, peluang mahasiswa untuk

mengikuti berbagai macam perlombaan semakin besar. Dalam

PKM juga mempertimbangan IPK sebagai kriteria mengikuti PKM.

(36)

d) Pemahaman mahasiswa tentang PKM

Pemahaman adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam yang

didapat melalui sebuah proses, di mana proses tersebut merupakan

kunci utama dari sebuah pemahaman. Dengan mengetahui apa itu

PKM, jenis-jenis PKM, kriteria program PKM, karakeristik dan

manfaat PKM akan mendorong minat mahasiswa untuk mengikuti

PKM.

e) Kreativitas mahasiswa

Kreativitas adalah merupakan suatu bentuk karya atau kreasi yang

baru, baik bagi diri pembuatannya ataupun baru bagi orang lain.

Hasil kreasi tersebut benar-benar baru ataupun merupakan hasil

modifikasi dari yang ada sebelumnya dan selanjutnya, dipakai

untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh seseorang atau

kelompok. Kreasi yang dibuat oleh mahasiswa dapat disalurkan

pada suatu wadah pengembangan kreativitas yaitu PKM yang

memungkinkan terjadinya minat mengikuti PKM.

f) Intensitas Sosialisasi

Intensitas sosialisasi adalah usaha yang dilakukan seseorang

dengan penuh semangat untuk mencapai suatu tujuan yang dapat

mentransferkan kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi

ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang belajar

(37)

baik dan hasil yang baik tersebut dapat ditransfer ke generasi yang

lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Hasil transfer

tersebut dapat disalurkan dalam suatu wadah pengembangan

kreativitas, yaitu PKM. Hal ini juga yang dapat mempengaruhi

minat mahasiswa mengikuti PKM.

g) Budaya membaca

Budaya membaca adalah buah pikiran, akal budi manusia yang

sukar untuk diubah, dan menghasilkan suatu proses pesan yang

hendak disampaikan oleh penulis dengan menggunakan media

kata-kata atau bahasa tulis sehingga memperoleh keterampilan

untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Dari pengertian budaya

membaca dapat disimpulkan semakin sering intensitas waktu

membaca seseorang, semakin banyak buah pikiran yang dapat

disalurkan dalam media bahasa tulis. Media tersebut tercakup

dalam PKM sebagai suatu wadah pengembangan kreativitas

mahasiswa yang merupakan salah satu yang mendorong minat

mahasiswa mengikuti PKM.

Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa

mengikuti PKM, peneliti lebih tertarik untuk meneliti Indeks Prestasi

Kumulatif, Pemahaman Mahasiswa tentang PKM, dan Kreativitas

Mahasiswa. Ketiga variabel ini diduga kuat mempengaruhi minat

(38)

2. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan

belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari belajar.

Berkaitan dengan perkembangan akademik mahasiswa, peneliti

menggunakan istilah Indeks Prestasi (IP), menurut Buku Pedoman Program

Studi Pendidikan Akuntasni Universitas Sanata Dharma (2009:15), adalah

“tingkat keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan

yang dituliskan sampai dengan dua angka di belakang koma”. Sedangkan

Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah kumulatif IP dan dalam penelitian

ini menganalisis, IPK mahasiswa FKIP semester II.

3. Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Pemahaman dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang berarti

proses psikologis yang berkaitan dengan suatu objek abstrak atau fisik,

seperti orang, situasi, atau pesan dimana orang dapat berpikir tentang hal ini

dan menggunakan konsep-konsep untuk mengerti dan memahami suatu

objek abstrak atau fisik tersebut (dalam

http://en.wikipedia.org/wiki/Understanding). Sementara menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2008:998), pemahaman adalah proses, pembuatan

memahami atau memahamkan.

Menurut kamus psikologi kata pemahaman berasal dari kata “insight

yang mempunyai arti wawasan, pengertian pengetahuan yang mendalam.

Jadi arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan

(39)

dimiliki seseorang. Memahami bukan hanya sekedar mengetahui.

Memahami lebih kepada bagaimana seseorang itu bisa mencerna dengan

baik suatu pengetahuan yang sudah ia peroleh. Sehingga dia bisa

menjelaskan pengetahuan tersebut dengan jelas apabila ada yang bertanya

kepadanya. Untuk memiliki pemahaman tersebut, kita perlu sebuah proses.

Orang akan sungguh-sungguh paham apabila proses yang dia lalui untuk

menuju paham itu berjalan dengan baik, sehingga pemahaman dapat

tercapai. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam yang didapat melalui

sebuah proses, di mana proses tersebut merupakan kunci utama dari sebuah

pemahaman.

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu upaya

yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik

(mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang

dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi dan atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM

dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya

program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan

partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu

(40)

Untuk mengikuti PKM ini tentunya mahasiswa harus memahami

tentang PKM itu sendiri. Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa

mengetahui betul apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui

kriteria PKM, mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM,

mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan

PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti

PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM. Dan untuk

mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah proses

untuk memahami PKM.

4. Kreativitas Mahasiswa

a. Pengertian Kreativitas

Definisi Kreativitas menurut pakar dalam

http://club3ict.wordpress.com/2011/02/18/hakikat-kreativitas-dan-teori-kreativitas, dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1) Munandar (1995:25) kreativitas adalah suatu kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.

2) Mangunhardjana (1986:11) kreativitas diartikan sebagai kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya berguna (useful), lebih enak, lebih praktis, mempermudah, memperlancar, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil lebih baik atau banyak.

(41)

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut

Rogers (dalam Munandar, 1999) adalah:

1) Faktor internal individu

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :

a) Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha

defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman

tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan.

b) Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai produk yang dihasilkan ciptaan seseorang ditentukan oleh dirinya sendiri, bukan karena kritik dan pujian dari orang lain. Walaupun demikian individu tidak tertutup dari kemungkinan masukan dan kritikan dari orang lain.

c) Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

2) Faktor eksternal (lingkungan)

Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat. Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain:

a) Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media.

b) Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.

c) Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang.

d) Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin.

(42)

f) Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda. g) Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda.

h) Adanya interaksi antara individu yang berhasil.

i) Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif.

Sedangkan lingkungan dalam arti sempit yaitu keluarga dan

lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang tua adalah

pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan

pembentukan krativitas anak. Lingkungan pendidikan cukup besar

pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir anak didik untuk

menghasilkan produk kreativitas, yaitu berasal dari pendidik.

c. Ciri-Ciri Orang yang Kreatif

Ciri-ciri orang yang kreatif menurut Zimmerman dan Hart,

DePorter dan Hernacki, dan Roger VonOech adalah sebagai berikut:

1) Orang kreatif berupaya bekerja lebih baik

Orang kreatif tidak begitu saja menerima segala sesuatu apa adanya. Mereka selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki keadaan. Mereka melihat sesuatu yang dilihat oleh orang lain, tetapi sering kali memikirkan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh orang lain. Mereka memandang masalah sebagai peluang dan tantangan yang menggugah semangat untuk mencari inovasi. Sering kali hal-hal ini adalah hal-hal yang kecil, hal-hal yang kita terima apa adanya setiap hari.

2) Orang kreatif pencetus paradigma

Paradigma adalah seperangkat atau kerangka rujukan. Orang kreatif menerobos batas-batas baku dalam mencari solusi. Mereka mempelajari situasi dengan memanfaatkan banyak sudut pandang dan mampu melakukan pergeseran dramatis dalam pemikiran yang disebut pergeseran paradigma untuk mendapatkan solusi atau kesepakatan. 3) Orang kreatif mempunyai pemikiran inkuisitif

Orang kreatif selalu ingin tahu. Ini menjadi kebiasaan. Mereka selalu bertanya “mengapa” dan memikirkan segala sesuatu yang tengah berjalan. Mengetahui cara kerja sesuatu berarti dapat mengembangkan berbagai hal dari sesuatu tersebut.

(43)

4) Orang kreatif mempunyai kebiasaan bertindak

Orang kreatif tidak hanya menghasilkan ide-ide baru, mereka juga bertindak mewujudkan ide mereka menjadi kenyataan. Mereka memiliki dorongan yang kuat bagaimana agar sesuatu terjadi.

5) Orang kreatif mempunyai jawaban alternatif

Mereka tidak hanya membuat satu alternative solusi. Mereka mencoba untuk mendapatkan solusi-solusi lain.

6) Orang kreatif menyukai berpikir lunak

Otak kiri bersifat keras terhadap ide. Otak kanan lunak terhadap batasan-batasan. Orang kreatif memanfaatkan dua belah otaknya secara seimbang.

7) Orang kreatif mencoba kemustahilan

Mereka selalu memerhatikan ide-ide meskipun kelihatan mustahil. Merenungkan ide yang muncul dapat memicu berbagai kemungkinan baru.

8) Orang kreatif melihat kesalahan sebagai peluang

Mereka tidak suka menghindar dari suatu tindakan meskipun mempunyai kemungkinan salah atau gagal.

9) Orang kreatif menyukai humor dan santai

Ide kreatif sering kali muncul ketika terdesak situasi, tetapi lebih banyak ide brilian dan segar yang lahir dalam suasana santai dan gembira. Saat santai dan gembira pertahanan mental menjadi longgar, sehingga tidak pusing terhadap aturan, hal mustahil maupun kekeliruan.

10) Orang kreatif mempunyai toleransi terhadap hal yang dilematis

Dalam kenyataannya ide kreatif sering kali muncul dari situasi dilematis. Jarang ide kreatif lahir dari pola pikir linier, tunggal, dan pasti.

11) Orang kreatif meninjau dunia luar

Orang yang sibuk melihat dunia sementara ia di dalamnya akan kehilangan banyak ide. Meninjau dunia dari luar adalah cara untuk meraih ide baru.

12) Orang kreatif berani berpikir berbeda

Orang kreatif berani kontra dengan apa yang disetujui mayoritas, walaupun sering kali tidak harus dilakukan terlalu terbuka.

13) Orang kreatif terbuka terhadap gagasan baru

Mereka mempunyai fleksibelitas dalam pemikiran. Orang yang mengaku bahwa dirinya bukan orang kreatif berate telah memasung diri sendiri. Ingatlah, bahwa ide akan berkembang bila kita memberinya ruang.

14) Orang kreatif mudah menerima perubahan

(44)

15) Orang kreatif termotivasi untuk menemukan solusi yang lebih baik Motivasi sering kali diekspresikan dalam bentuk sikap yang antusias untuk menantang persoalan-persoalan baru. Mereka mempunyai motivasi tinggi sehingga membuat mereka berenergi.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa kreativitas merupakan suatu bentuk karya atau kreasi yang baru,

baik bagi diri pembuatannya ataupun baru bagi orang lain. Hasil kreasi

tersebut benar-benar baru ataupun merupakan hasil modifikasi dari yang

ada sebelumnya dan selanjutnya, dipakai untuk memecahkan masalah

yang dihadapi oleh seseorang atau kelompok.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Erlina Yoshefa tentang minat mahasiswa Jurusan Akuntansi

untuk mengikuti pendidikan profesi guru ditinjau dari jenis kelamin, IPK,

dan Pekerjaan Orangtua menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan minat

mahasiswa jurusan akuntansi untuk mengikuti pendidikan profesi guru

ditinjau dari jenis kelamin, IPK, dan pekerjaan orangtua.

2. Penelitian Mellisa Shandy Hartoyo mengenai pengaruh jiwa berwirausaha

dan latihan berwirausaha terhadap minat berwirausaha mahasiswa

menyatakan bahwa ada pengaruh jiwa berwirausaha terhadap minat

berwirausaha nilai koefisien korelasi sebesar 0,404 dan nilai Asym Sig.

0,000 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif pada taraf

signifikasi 5% dan tidak ada pengaruh latihan berwirausaha terhadap minat

berwirausaha mahasiswa adalah 4,051 dengan derajat kebebasan (df) = 2

(45)

3. Penelitian Ana Nurfiana mengenai pengaruh pemahaman konsep

kewirausahaan, jiwa kewirausahaan, dan latar belakang pekerjaan orang tua

terhadap minat berwirausaha siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

(1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman konsep kewirausahaan

terhadap minat berwirausaha siswa (ry1.2 = 0,321; Sig. = 0,000 < α = 0,05);

(2) ada pengaruh positif dan signifikan jiwa kewirausahaan terhadap minat

berwirausaha siswa (ry2.1 = 0,388; Sig. = 0,000 < α = 0,05);

(3) ada pengaruh negatif dan signifikan latar belakang pekerjaan orang tua

terhadap minat berwirausaha siswa (χ2hitung = 6,325; Asymp. Sig = 0,042 < α

= 0,05 dan Spearman Correlation = - 0,181).

C. Kerangka Berpikir

1. Minat Mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari Indeks

Prestasi Kumulatif

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak terlepas dari kegiatan

belajar, karena belajar adalah proses dan prestasi adalah hasil dari belajar.

Berkaitan dengan perkembangan akademik mahasiswa, peneliti

menggunakan istilah Indeks Prestasi (IP), menurut Buku Pedoman Program

Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma adalah tingkat

keberhasilan belajar mahasiswa yang dinyatakan dengan bilangan yang

dituliskan sampai dengan dua angka di bawah koma.

Menurut peraturan akademik USD dijelaskan bahwa beban studi tiap

(46)

ditentukan atas dasar kemampuan belajar mahasiswa yang tercermin dalam

Indeks Prestasi Semester, disingkat IPS. Diduga Indeks Prestasi (IP)

mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM, karena mahasiswa

merasa disibukkan dengan keikutsertaannya dalam PKM. Sehingga, diduga

keikutsertaannya akan berpengaruh pada menurunya Indeks Prestasi (IP)

yang telah dicapai.

Selanjutnya, peneliti menduga semakin rendah IPS mahasiswa maka

semakin rendah pula minat mahasiswa mengikuti PKM. Hal ini dikarenakan

mahasiswa akan lebih condong menggunakan waktunya untuk mengikuti

kegiatan akademik daripada kegiatan di luar akademik. Begitu juga

sebaliknya, semakin tinggi IPS mahasiswa maka diduga semakin tinggi

minat mahasiswa mengikuti PKM.

2. Minat Mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari

Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Minat dan sikap merupakan dasar bagi prasangka, dan minat juga

penting dalam mengambil keputusan. Apabila dikaitkan dengan PKM, maka

minat yang dimaksud adalah keinginan/kehendak dalam diri seseorang

untuk mengikuti suatu kegiatan PKM. Sedangkan Pemahaman dalam bahasa

Inggris yaitu understanding yang berarti proses psikologis yang berkaitan

dengan suatu objek abstrak atau fisik, seperti orang, situasi, atau pesan

dimana orang dapat berpikir tentang hal ini dan menggunakan

(47)

tersebut. Bila dikaitkan dengan pemahaman PKM tentunya mahasiswa harus

memahami tentang PKM itu sendiri.

Pemahaman terhadap PKM berarti mahasiswa mengetahui benar apa

itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui kriteria program PKM,

mengetahui karakteristik umum setiap bidang PKM, mengetahui manfaat

mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui

syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk mengkuti PKM, dan

mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM. Dan untuk mengetahui

itu semua tentunya mahasiswa memerlukan sebuah proses untuk memahami

PKM.

Mahasiswa yang belum paham mengenai PKM diduga minat untuk

mengikuti PKM cenderung rendah. Sebaliknya, mahasiswa yang paham

akan PKM diduga minat mengikuti PKM cenderung lebih tinggi.

3. Minat Mengikuti PKM Mahasiswa FKIP USD ditinjau dari Kreativitas Mahasiswa

Kreativitas merupakan suatu kemampuan umum untuk menciptakan

suatu yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai

kemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur

yang sudah ada sebelumnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurangnya

kreativitas bisa berasal dari internal individu, diantaranya kurang terbuka

terhadap segala sumber informasi yang ingin masuk ke dalam dirinya,

mahasiswa belum bisa menerima kritikan dan masukan dari orang lain, serta

(48)

itu faktor eksternal mahasiswa juga mempengaruhi tingkat kreativitas,

diantaranya lingkungan keluarga dan lembaga pendidikan. Peran keduanya

itu sangat menentukan agar mampu berpikir untuk menghasilkan suatu

produk kreativitas.

Mahasiswa yang dapat mengeksplorasi faktor internal dan eksternal

kreativitas diduga dapat mempengaruhi minat mengikuti PKM. Begitu pula

sebaliknya, mahasiswa tidak dapat mengantisipasi faktor-faktor tersebut

cenderung memiliki minat yang rendah untuk mengikuti PKM. Dari dugaan

tersebut dapat diambil makna bahwa kreativitas diduga juga ikut

mempengaruhi minat mengikuti PKM.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir, maka peneliti dapat mengajukan

hipotesis sebagai berikut:

1. Ada pengaruh IPK terhadap minat mahasiswa FKIP untuk mengikuti PKM.

2. Ada pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap minat mahasiswa FKIP

untuk mengikuti PKM.

3. Ada pengaruh Kreativitas terhadap minat mahasiswa FKIP untuk mengikuti

(49)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh IPK, pemahaman mahasiswa tentang PKM, dan

kreativitas mahasiswa terhadap minat mahasiswa FKIP Universitas Sanata

Dharma mengikuti PKM. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini

hanya berlaku pada mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma dan tidak

berlaku untuk mahasiswa fakultas lain, baik di dalam maupun di luar

Universitas Sanata Dharma.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di FKIP Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

(50)

Subjek yang diteliti adalah mahasiswa semester III Tahun Akademik

2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, yang mencakup sepuluh program studi yaitu:

Pendidikan Sejarah, Pendidikan Matematika, Pendidikan Guru Sekolah

Dasar, Pendidikan Fisika, Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan

Ekonomi, Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Pendidikan

Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Biologi, Pendidikan

Bahasa Inggris, dan Bimbingan dan Konseling.

2. Objek Penelitian

a. Indeks Prestasi Kumulatif

b. Pemahaman mahasiswa tentang PKM

c. Kreativitas mahasiswa

d. Minat mahasiswa mengikuti PKM

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Nawawi dalam Riduwan (2003:8) mendefinisikan „populasi sebagai

totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun

pengukuran kuantitatif maupun kualitatif dari pada karakteristik tertentu

mengenai sekumpulan objek yang lengkap‟.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 4.838 mahasiswa FKIP yang

berasal dari sepuluh program studi, yaitu Pendidikan Sejarah, Pendidikan

(51)

Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Ekonomi

BKK Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan

Daerah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Bimbingan

dan Konseling. Populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen, sehingga

perlu ditetapkan sampelnya atau batas-batasnya. Berikut data jumlah

mahasiswa FKIP dan data jumlah mahasiswa semester III Tahun

Akademik 2011/2012 dari masing-masing program studi:

Tabel 3.1.

Data Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

No. Program Studi Jumlah Keterangan

1 Pendidikan Sejarah 233 Kampus Mrican

2 Pendidikan Matematika 553 Kampus Paingan

3 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 1138 Kampus Mrican

4 Pendidikan Fisika 272 Kampus Paingan

5 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi

225 Kampus Mrican

6 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi

379 Kampus Mrican

7 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

495 Kampus Mrican

8 Pendidikan Biologi 236 Kampus Paingan

9 Pendidikan Bahasa Inggris 911 Kampus Mrican

10 Bimbingan dan Konseling 396 Kampus Paingan

Total Mahasiswa 4.838

* Belum termasuk Ilmu Pendidikan Agama Katolik Sumber: Bapsi Universitas Sanata Dharma Tahun 2012

2. Sampel

Suharsimi Arikunto dalam Riduwan (2003:10) mendefinisikan

„sampel sebagai sebagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang

(52)

sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian

sampel. Hal senada juga dikemukakan oleh Muhadi (2009:31), sampel

adalah sebagian yang diambil dari populasi. Dalam penelitian ini, sampel

diambil dari mahasiswa semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP

dengan alasan bahwa mahasiswa dianggap sudah mampu beradaptasi

dengan aktivitas kampus.

a. Ukuran Sampel

Sampel penelitian ini diambil dari mahasiswa FKIP yang

berjumlah 4.838 mahasiswa. Ukuran sampel penelitian ini ditentukan

Tabel 3.2.

Data Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma

No. Program Studi Jumlah Keterangan

1 Pendidikan Sejarah 26 Kampus Mrican

2 Pendidikan Matematika 112 Kampus Paingan

3 Pendidikan Guru Sekolah Dasar 316 Kampus Mrican

4 Pendidikan Fisika 37 Kampus Paingan

5 Pendidikan Ekonomi BKK

8 Pendidikan Biologi 43 Kampus Paingan

9 Pendidikan Bahasa Inggris 173 Kampus Mrican

10 Bimbingan dan Konseling 70 Kampus Paingan

Total Mahasiswa 964

(53)

dengan menggunakan rumus Stephen Isaac (1982 :192) dalam Somantri

(2006:101), sebagai berikut:

Keterangan:

S = Ukuran sampel yang diperlukan N = Jumlah anggota populasi

P = Proporsi populasi = (0,5) (maksimal sampel yang mungkin)

D = Tingkat akurasi (ketelitian) = (0,05)

2

= Tabel nilai Chi Square sesuai tingkat kepercayaan 0,95 = 3,841

Jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah

355,916531. Selanjutnya, sebagai bentuk pertimbangan peneliti

menambahkan 10% lebih banyak sebagai bentuk antisipasi kesalahan

atau pun kerusakan data pada saat pengambilan data.

(54)

b. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah 392 mahasiswa FKIP. Sampel

penelitian ini diambil dari mahasiswa FKIP semester III yang berjumlah

964 mahasiswa. Selanjutnya, pengambilan sampel ditentukan seimbang

atau sebanding dengan banyaknya mahasiswa semester III Tahun

Akademik 2011/2012 pada tiap-tiap program studi FKIP yaitu 40,66%

yang berasal (392/964)%. Berikut tabel perhitungan sampel mahasiswa

semester III Tahun Akademik 2011/2012 FKIP USD:

Tabel 3.3.

Perhitungan Sampel Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

No. Program Studi Jumlah Sampel

Pendidikan Guru Sekolah

Dasar 316 128,4856 129

4 Pendidikan Fisika 37 15,0442 15

5 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Ekonomi

42 17,0772 17

6 Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi

(55)

Sampel penelitian ini diambil secara eksidental yang berarti data

diambil berdasarkan kemudahaan untuk menjangkaunya. Metode

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

pengambilan sampel non probability dengan teknik purposive

sampling. Menurut Mantra (2004:121), yang dimaksud dengan

purposive sampling adalah sampel yang dipilih dengan cermat hingga

relevan dengan desain penelitian. Cara menentukan responden

digunakan teknik accidental sampling yang artinya yang menjadi

sampel adalah responden yang bisa dijumpai. Dengan demikian teknik

pengambilan sampel adalah kombinasi dari purposive sampling dan

accidental sampling.

E. Variabel Penelitian dan Teknik Pengukuran

1. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi (1989:91), variabel adalah obyek penelitian, atau

apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun

pengelompokan variabel dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Dependen atau Terikat

Menurut Sugiyono (2010:61) variabel dependen adalah “variabel

yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas”. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat

(56)

b. Variabel Independen atau Bebas

Menurut Sugiyono (2010:61) variabel independen sering disebut

sebagai variabel stimulus, atau prediktor. Variabel bebas adalah

“variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah:

1) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

2) Pemahaman mahasiswa tentang PKM

3) Kreativitas mahasiswa

2. Teknik Pengukuran

Pengukuran setiap variabel adalah sebagai berikut:

a. Variabel Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

Variabel IPK diukur berdasarkan indeks prestasi yang dicapai

secara kumulatif sampai dengan semester II. Pengukuran variabel IPK

disediakan 4 (empat) opsi jawaban. Adapun cara penentuan skor

jawaban tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.4.

Cara Penentuan Skor Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) No Indeks Prestasi Kumulatif Skor

1 <2,00 1

2 2,00 - 2,75 2

3 2,76 - 3,50 3

(57)

b. Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Pengukuran variabel pemahaman mahasiswa tentang PKM

menggunakan skala sikap dari Likert yang telah dimodifikasi menjadi 4

(empat) opsi jawaban. Adapun cara penentuan skor jawaban tersebut

sebagai berikut:

Tabel 3.5.

Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Pemahaman Mahasiswa tentang PKM

Pernyataan

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Jumlah kuesioner adalah 27 butir, sehingga skor variabel pemahaman

mahasiswa tentang PKM berkisar antara 27 sampai dengan 108.

c. Variabel Kreativitas Mahasiswa

Pengukuran variabel kreativitas mahasiswa menggunakan skala

sikap dari Likert yang telah dimodifikasi menjadi 4 (empat) opsi

jawaban. Adapun cara penentuan skor jawaban tersebut sebagai berikut:

Tabel 3.6.

Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Kreativitas Mahasiswa

Pernyataan

(58)

Jumlah kuesioner ini adalah 20 butir, sehingga skor variabel kreativitas

mahasiswa berkisar antara 20 sampai dengan 80.

d. Pengukuran Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

Pengukuran variabel minat mahasiswa mengikuti PKM

menggunakan skala sikap dari Likert yang telah dimodifikasi menjadi 4

(empat) opsi jawaban. Adapun cara penentuan skor jawaban tersebut

sebagai berikut:

Tabel 3.7.

Cara Penentuan Skor Setiap Butir Kuesioner untuk Variabel Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

Pernyataan

Positif (+) Negatif (-)

Jawaban Skor Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 3 Setuju (S) 2

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Jumlah kuesioner ini adalah 16 butir, sehingga skor variabel minat

mahasiswa mengikuti PKM berkisar antara 16 sampai dengan 64.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data dikumpulkan dengan menggunakan

kuesioner. Menurut Suharsimi (2006:151), angket atau kuesioner adalah

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

Gambar

Tabel 3.1.
Tabel 3.2.
Tabel 3.3.
Tabel 3.4.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang PKM; (2) intensitas sosialisasi PKM; dan (3)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang PKM; (2) intensitas sosialisasi PKM; dan (3)

BAB I PENDAHULUAN ... Latar Belakang Masalah ... Batasan Masalah ... Rumusan Masalah ... Manfaat Penelitian .... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Kajian Teoritik ... Minat Mengikuti

laporan akhir PKMM (Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat) yang berjudul Pengenalan Pengolahan Sirup Gula dari Nira Kelapa sebagai Upaya Diversifikasi

Menyatakan bersedia menerima dan membantu mahasiswa dengan daftar di bawah ini sebagai mitra kerja dalam Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian

PKM merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Ditlitabmas Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik (mahasiswa) di Perguruan Tinggi agar kelak dapat

Penelitian berjudul “Faktor-faktor yang Berkaitan dengan Kompetensi dalam Mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM)” ini dapat digunakan oleh mahasiswa untuk memahami

Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ( PKM-M ) dengan judul “Pelatihan ketrampilan aplikasi payet kepada mantan buruh pabrik yang terkena PHK