• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM : survei pada mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univers

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM), intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM : survei pada mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Univers"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH

PEMAHAMAN

TENTANG

PROGRAM

KREATIVITAS

MAHASISWA

(PKM),

INTENSITAS

SOSIALISASI PKM, DAN KREATIVITAS MAHASISWA

TERHADAP MINAT MENGIKUTI PKM

(Survei pada Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

Oleh:

Puteri Wijayanti

NIM. 091334043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ini untuk:

Kedua Orangtuaku, yaitu Als. W. Tjipto Subagjo dan Ch. Sumarsih

Kakakku, Sari Nolowati dan Emanuel Kuncoro Adi Saputra

(5)

v

MOTTO

Tak perlu iri pada orang lain. Lihat apa yang kamu miliki

sekarang, pikirkan apa yang telah dilakukan tuk dapatkannya.

Bersyukurlah.

Hidup punya banyak pilihan dengan hal-hal baik dan buruknya

masing-masing. Tentukan pilihanmu, lakukan yang terbaik.

Percayalah,

(6)
(7)
(8)

viii

ABSTRAK

PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM), INTENSITAS SOSIALISASI PKM , DAN KREATIVITAS MAHASISWA TERHADAP MINAT MENGIKUTI PKM

Survei pada Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Puteri Wijayanti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai apakah ada pengaruh positif dan signifikan: (1) pemahaman tentang PKM; (2) intensitas sosialisasi PKM; dan (3) kreativitas mahasiswa terhadap minat mengikuti program kreativitas mahhasiswa. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 4.838 mahasiwa. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa semester III tahun akademik 2011/2012 yang jumlahnya 392 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik analisis data adalah Chi Square.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang PKM terhadap minat mengikuti PKM (�²hitung = 87,846;

(9)

ix

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF THE UNDERSTANDING OF STUDENT CREATIVITY PROGRAM (SCP), THE INTENSITY OF SCP SOCIALIZATION, AND THE STUDENTS’ CREATIVITY ON THEIR

INTEREST IN JOINING SCP.

A Survey on the Third Semester Student 2011/2012 Academic Year Faculty of Teacher Training and Education, the University of Sanata Dharma

Puteri Wijayanti SCP; and (3) the students’ creativity on their interest of SCP.

The type of research is a descriptive research. This research was conducted in December 2012. The technique of collecting the data was questionnaire. The population of the research were 4.838 students of the Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. The samples were 392 students from 2011/2012 academic year. The technique of taking samples was purposive sampling. The technique of analysing the data was Chi Square.

The results of the research show that: (1) the understanding of SCP gives positive

(10)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan petunjuk yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul ”Pengaruh Pemahaman tentang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),

Intensitas Sosialisasi PKM, dan Kreativitas Mahasiswa terhadap Minat Mengikuti

PKM”.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Indra Darmawan, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. FX. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

(11)

xi

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. dan Ibu Cornelio

Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku dosen penguji. Terima kasih atas saran

dan kritik yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi

serta staf karyawan USD Yogyakarta yang telah memberikan

bimbingan dan pelayanan selama penulis belajar di USD.

7. Mahasiswa FKIP USD semester III, selaku subjek dalam penelitian ini.

8. Orangtuaku, Als. W. Tjipto Subagjo dan Ch. Sumarsih yang telah

memberikan doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral.

9. Kakakku, Sari Nolowati, S.Pd dan Emanuel Kuncoro Adi Saputro yang

selalu memberikan semangat, nasihat dan doa.

10. Sahabatku Rr. Indira Kartika Ningrum, Kristin Prasetya Dewi yang

telah membantu, mendukung, mendampingi, memberi semangat,

memberi kritik-saran, serta doa selama ini.

11. Teman-teman yang membantu dalam penelitian, Pipin, Yuda, Tian,

Bety, Ucik, Ivany, dan Lucia.

12. Teman-temanku yang juga selalu mendukung, memberi semangat,

memberi kritik dan saran serta doa, Fani, Nawang, Septi, dan Keket.

Untuk Nawang terima kasih banyak buat tumpangan kosnya di saat

badan lelah dan perlu istirahat.

13. Teman seperjuangan Pendidikan Akuntansi 2009 yang saling

(12)

xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna karena masih

banyak kekurangan yang ada di dalamnya. Oleh karena itu Penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Akhir kata, Penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukannya.

(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii

ABSTRAK ... viii

(14)

xiv

5. Cara Mengumpulkan Minat ... 10

B. Pemahaman tentang PKM ... 11

1. Pengertian Pemahaman ... 11

2. Pemahaman tentang PKM... 12

C. Intensitas Sosialisasi ... 13

1. Pengertian Intensitas ... 13

2. Pengertian Sosialisasi... 14

3. Pengertian Intensitas Sosialisasi ... 15

D. Kreativitas ... 15

1. Pengertian Kreativitas ... 15

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas... 16

3. Ciri-Ciri Orang Kreatif ... 18

E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan... 20

F. Kerangka Berpikir ... 20

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ... 29

(15)

xv

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAB PENELITIAN DAN

SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Keterbatasan Penelitian ... 73

C. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Rekapitulasi Mahasiswa USD ... 25

Tabel 3.2 Rekapitulasi Mahasiswa FKIP USD (sem III) ... 26

Tabel 3.3 Sampel Mahasiswa FKIP USD (sem III) ... 28

Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Minat Mengikuti PKM 37 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Pemahaman tentang PKM ... 38

Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Pengujian Kembali Validitas Pemahaman tentang PKM ... 39

Tabel 3.7 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Intensitas Sosialisasi PKM... 40

Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Kreativitas Mahasiswa 41 Tabel 3.9 Kriteria Koefisien Korelasi Realiabilitas... 42

Tabel 3.10 Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian . 43 Tabel 3.11 Kriteria Nilai r ... 50

Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Variabel Jenis Kelamin ... 51

Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Variabel Prodi ... 52

Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Variabel Minat ... 53

Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Variabel Pemahaman ... 5 4 Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Variabel Intensitas Sosialisasi 55 Tabel 4.6 Distribusi Responden Menurut Variabel Kreativitas ... 56

(17)

xvii

Tabel 4.8 Hasil Pengujian Linierita ... 58

Tabel 4.9 Tabel Kontingensi Pengaruh Pemahaman tentang PKM

terhadap Minat Mengikuti PKM ... 60

Tabel 4.10 Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Pemahaman tentang

PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 61

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Spearman Correlation ... 61

Tabel 4.12 Tabel Kontingensi Pengaruh Intensitas Sosialisasi PKM

terhadap Minat Mengikuti PKM ... 63

Tabel 4.13 Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Intensitas Sosialisasi

PKM terhadap Minat Mengikuti PKM ... 63

Tabel 4.14 Hasil Perhitungan Spearman Correlation ... 64

Tabel 4.15 Tabel Kontingensi Pengaruh Kreativitas Mahasiswa terhadap

Minat Mengikuti PKM ... 65

Tabel 4.16 Hasil Analisis Chi Square Pengaruh Kreativitas Mahasiswa

terhadap Minat Mengikuti PKM ... 66

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Penelitian ... 77

A. Kuesioner Penelitian ... 78

B. Lembar Jawab Penelitian ... 85

Lampiran 2 Data Induk Penelitian ... 87

A. Data Induk Variabel Minat Mengikuti PKM ... 88

B. Data Induk Variabel Pemahaman tentang PKM ... 96

C. Data Induk Variabel Intensitas Sosialisasi PKM ... 107

D. Data Induk Variabel Kreativitas Mahasiswa ... 115

Lampiran 3 PAP dan Pengukuran Hipotesis ... 122

A. Pengukuran Deskrisi Data ... 123

B. Pengukuran Uji Hipotesis ... 127

Lampiran 4 Validitas dan Reliabilitas ... 130

A. Uji Validitas ... 131

1. Validitas Minat Mengikuti PKM ... 131

2. Validitas Pemahaman tentang PKM ... 132

3. Validitas Intensitas Sosialisasi PKM ... 136

4. Validitas Kreativitas Mahasiswa ... 137

B. Uji Reliabilitas ... 139

1. Reliabilitas Minat Mengikuti PKM ... 139

(19)

xix

3. Reliabilitas Intensitas Sosialisasi PKM ... 141

4. Reliabilitas Kreativitas Mahasiswa ... 141

Lampiran 5 Pengujian Normalitas dan Linieritas ... 143

A. Uji Normalitas ... 144

B. Uji Linieritas ... 145

1. Pemahaman tentang PKM dengan Minat Mengikuti PKM ... 145

2. Intensitas Sosialisasi PKM dengan Minat Mengikuti PKM ... 145

3. Kreativitas Mahasiswa dengan Minat Mengikuti PKM ... 146

Lampiran 6 Hasil Pengujian Hipotesis... 147

Lampiran 7 Daftar Tabel Statistik ... 153

A. Tabel r Product Moment ... 154

B. Tabel F ... 156

C. Tabel distribusi �² ... 158

(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu upaya

yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik

(mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang

dapat menerapkan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. PKM

dilaksanakan pertama kali pada tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya

program restrukturisasi di lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan,

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan

partisipasi aktif mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu PKM.

Namun sayangnya, program tersebut kurang atau memang tidak diminati oleh

mayoritas mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Ini bisa terlihat dari hanya

puluhan saja yang membuat proposal, dan yang akhirnya memenangkan

hibahnya pun bisa dihitung degan jari.

Mahasiswa saat ini lebih disibukkan dengan kegiatan akademik saja

dan kegiatan-kegiatan yang bersifat individualis di luar kampus. Sangat

disayangkan jika rutinitas rekan-rekan mahasiswa hanya dilewatkan dengan

(21)

Menjadi mahasiswa kreatif memang tidak harus melalui PKM, namun saat

mahasiswa tidak punya ajang melatih kreativitasnya secara mandiri, apakah

perguruan tinggi tidak akan menghasilkan lulusan yang kreatif? Pertanyaan

yang tidak mudah dijawab karena proses belajar-mengajar bersifat

multi-aspek atau dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya mutu dosen, motivasi

mahasiswa, kurikulum beserta metode mengajarnya, daya dukung sarana dan

prasarana pembelajaran. Jadi rendahnya minat mengikuti PKM mungkin

merupakan kesalahan atau tanggung jawab kolektif.

Faktor yang sangat penting juga yang mempengaruhi PKM adalah

mengenai penyuluhan informasi tentang PKM tersebut. Peneliti menduga

bahwa intensitas sosialisasi yang dilakukan oleh pihak kampus masih kurang,

sehingga banyak mahasiswa yang tidak tahu mengenai program ini.

Sosialisasi yang diadakan oleh kampus biasanya hanya berdurasi beberapa

jam saja dan ditambah lagi sosialisasi ini tidak dilakukan secara

terus-menerus. Padahal apabila intensitas sosialisasi ini bisa ditambah, bisa

dimungkinkan akan lebih banyak mahasiswa yang tertarik dengan PKM, dan

dengan adanya beberapa jenis PKM dari dikti, mahasiswa akan dapat

menuangkan ide-ide mereka dan mendapatkan program hibah dari dikti serta

nilai plus untuk mata kuliah softskill mereka. Intensitas sosialisasi yang

kurang ini akan mempengaruhi pehamaman mahasiswa mengenai PKM.

Sosialisasi hanya dianggap sebagai angin lalu yang pada akhirnya membuat

mahasiswa tidak tahu dan tidak mengerti apa itu PKM. Tapi di sini tidak

(22)

mendapatkan kendala dari pihak para dosen. Semestinya dosen-dosen yang

menjadi pembimbing dapat mensosialisasikannya di kelas-kelas yang mereka

ajar. Sehingga dengan demikian diharapkan mahasiswa dapat semakin

mengerti PKM. Namun bukan hanya itu saja permasalahannya, PKM yang

sekarang diadakan lebih terkesan dipaksakan untuk setiap mahasiswa yang

ingin mendapatkan beasiswa.

Faktor lain yang mempengaruhi minat mahasiswa mengikuti PKM

adalah kreativitas. Untuk kreativitas, itu lahir dari pemikiran yang ikhlas dan

tanpa adanya paksaan. Pemikiran yang ikhlas berarti adanya ide yang lahir

dengan sendirinya dari pribadi setiap orang dan tanpa ada pemaksaan itu

berarti tidak ada unsur paksaan dari pihak lain untuk melahirkan kreativitas.

Jika unsur pemaksaan ini ada dalam pembuatan karya ilmiah, ini akan

membuat mahasiswa asal-asalan dalam menyelesaikan karya ilmiah tersebut

dan pada akhirnya karya ilmiah tidak berarti apa-apa karena tidak adanya ide

yang lahir dan tidak adanya kreativitas. Tingkatan kreativitas tersebut

tergantung bagaimana pribadi mahasiswa tersebut untuk

mengembangkannya. Adanya program PKM dari Dirjen DIKTI untuk

mengasah kreativitas mahasiswa merupakan salah satu cara untuk

mengembangkan kreativitas, namun mengapa mahasiswa yang mengikutinya

masih tergolong sedikit? Untuk itulah peneliti mencoba meneliti bagaimana

minat mahasiswa terhadapat program kreativitas mahasiswa dengan judul

“PENGARUH PEMAHAMAN TENTANG PROGRAM KREATIVITAS

(23)

KREATIVITAS MAHASISWA TERHADAP MINAT MENGIKUTI PKM”

(Survei pada Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasikan

masalah-masalahnya sebagai berikut :

1. Kurangnya sosialisasi di program studi

2. Kurangnya pemahaman mahasiswa/mahasiswi mengenai PKM

3. Kurangnya kreativitas mahasiswa

C. Batasan Masalah

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat mengikuti PKM sangat luas

yang meliputi pemahaman mahasiswa terhadap PKM, kreativitas mahasiswa,

intensitas sosialisasi PKM, budaya membaca, jenis kelamin, program studi,

IPK, dan pekerjaan yang diharapkan setelah lulus. Tetapi dalam penelitian ini

membatasi masalah mengenai pemahaman mahasiswa tentang PKM,

intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa.

D. Rumusan masalah

1. Apakah pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat mengikuti PKM?

2. Apakah kreativitas mahasiswa mempengaruhi minat mengikuti PKM?

(24)

E. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah pemahaman tentang PKM mempengaruhi minat

mengikuti PKM.

2. Untuk mengetahui apakah intensitas sosialisasi PKM mempengaruhi minat

mengikuti PKM.

3. Untuk mengetahui apakah kreativitas mahasiswa mempengaruhi minat

mengikuti PKM.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi universitas dalam

menyelenggarakan PKM agar lebih baik.

2. Bagi Fakultas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja fakultas

dalam penginformasian PKM agar lebih efektif.

3. Bagi Mahasiswa

Hasil penelitian ini diharapkan para mahasiswa bisa mengtehaui seberapa

besar teman-teman mahasiswa mempunyai minat mengikuti PKM

4. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat mengetahui minat

(25)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Minat mengikuti PKM

1. Pengertian Minat

Kamisa (1997 : 370), mengartikan minat sebagai kehendak,

keinginan atau kesukaan Minat adalah sesuatu yang pribadi dan

berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap merupakan dasar bagi

prasangka, dan minat juga penting dalam mengambil keputusan. Selain

itu Gunarso (1995 : 68) menjelaskan bahwa minat dapat menyebabkan

seseorang giat melakukan menuju ke sesuatu yang telah menarik

minatnya. Sedangkan menurut Hurlock (1995 : 144) minat merupakan

sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang

mereka inginkan bila mereka bebas memilih.

(http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf)

Saran berikut ini menurut Suprijanto (2005:25), akan sangat

membantu dalam mengembangkan minat sementara maupun minat

permanen :

a. Pembimbing atau pendidik harus menunjukkan antusias yang tulus untuk menyukseskan kursus dan kegiatan pendidikan lain.

b. Peserta didik harus diberi kesempatan untuk mengetahui secara jelas melalui jalan pikirannya sendiri tentang subyek yang dipelajari, kegiatan yang dilakukan akan membantu mereka secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari atau membantu masyarakat secara keseluruhan.

(26)

pengertian yang jelas mengenai hubungan antara topik dengan pengetahuan utama tersebut.

d. Pengetahuan yang terkait tersebut harus dibiarkan berkembang selama kursus.

(http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf)

2. Tiga Aspek Minat

Menurut Hurlock (1995 : 117) yaitu:

a. Aspek Kognitif

Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

b. Aspek Afektif

Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

c. Aspek Psikomotor

Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat. Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat. (http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf)

3. Macam Minat

Menurut Witherington (1999 : 26), membagi minat menjadi 2 yaitu:

a. Minat primitif

Minat primitif disebut pula minat biologis, yaitu minat yang berkisar soal makanan dan kebebasan aktifitas.

b. Minat kultural

Minat Kultural disebut juga minat sosial yaitu minat yang berasal dari perbuatan yang lebih tinggi tarafnya.

(27)

4. Kriteria Minat

Menurut Nursalam (2003), minat seseorang dapat digolongkan

menjadi:

a. Rendah

Jika seseorang tidak menginginkan obyek minat b. Sedang

Jika seseorang menginginkan obyek minat akan tetapi tidak dalam waktu segera.

c. Tinggi

Jika seseorang sangat menginginkan obyek minat dalam waktu segera.

(http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf)

Apabila dikaitkan dengan PKM, maka minat yang dimaksud adalah

keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti suatu kegiatan

PKM. PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu upaya

yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

(DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu peserta didik

(mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi anggota

masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau profesional yang

dapat menerapkan, mengembangkan dan meyebarluaskan ilmu pengetahuan,

teknologi dan/atau kesenian serta memperkaya budaya nasional. Sehingga

yang dimaksud dengan minat mengikuti PKM dalam penelitian ini adalah

keinginan/kehendak dalam diri seseorang untuk mengikuti kegiatan-kegiatan

PKM, antara lain: PKM-Penelitian P), PKM-Kewirausahaan

(PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM-Penerapan

(28)

5. Kondisi yang Mempengaruhi Minat

a. Beberapa kondisi yang mempengaruhi minat menurut Nursalam

(2003):

1) Status ekonomi

Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

2) Pendidikan

Semakin tinggi dan semakin formal tingkat pendidikan yang dimiliki seseorang maka semakin besar pula kegiatan yang bersifat intelek yang dilakukan. Seperti yang dikemukakan L.W. Green ( dalam Notoatmojo. 1997)

mengatakan bahwa “Jika ada seseorang yang mempunyai

pengetahuan yang baik, maka ia mencari pelayanan yang lebih

kompeten atau lebih aman baginya”. Kurangnya pengetahuan

masyarakat mengenai pelayanan kesehatan akan mempengaruhi pemanfaatan fasilitas pelayanan yang ada sehingga berpengaruh pada kondisi kesehatan mereka.

3) Tempat tinggal

Dimana orang tinggal banyak dipengaruhi oleh keinginan yang biasa mereka penuhi pada kehidupan sebelumnya masih dapat dilakukan atau tidak.

(http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf)

b. Sedangkan Yuwono (2001 : 40) mengemukakan minat seseorang

dipengaruhi oleh faktor-faktor:

1) Kondisi pekerjaan

Tempat kerja yang memiliki suasana yang menyenangkan dengan didukung oleh kerja sama yang profesional, saling bantu dapat meningkatkan produksi.

2) Sistem pendukung

(29)

3) Pribadi pekerja

Semangat kerja, pandangan pekerja terhadap pekerjaannya, kebanggan memakai atribut bekerja, sikap terhadap pekerjaannya.

(http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf)

Apabila dikaitkan dengan PKM, maka faktor-faktor yang

mempengaruhi minat mengikuti PKM diduga antara lain:

a) Kesibukan mahasiswa dalam kegiatan akademik

b) Kesibukan mahasiswa di luar kampus (kegiatan sosial)

c) Pemahaman tentang PKM

d) IPK/Prestasi

e) Program Studi

f) Pekerjaan yang diharapkan

g) Budaya membaca

h) Kreativitas mahasiswa

i) Intensitas sosialisasi

j) Jenis kelamin

6. Cara Menimbulkan Minat

Menurut Effendi dan Praja (dalam

http://creasoft.files.wordpress.com/2008/04/2minat.pdf) minat dapat

ditimbulkan dengan cara:

a. Membangkitkan suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan pengalaman yang lampau.

(30)

B. Pemahaman Tentang PKM 1. Pemahaman

Pemahaman dalam bahasa Inggris yaitu understanding yang

berarti proses psikologis yang berkaitan dengan suatu objek abstrak atau

fisik, seperti orang, situasi, atau pesan dimana orang dapat berpikir

tentang hal ini dan menggunakan konsep-konsep untuk mengerti dan

memahami suatu objek abstrak atau fisik tersebut (dalam

http://en.wikipedia.org/wiki/Understanding). Sementara, menurut Kamus

Besar Bahasa Indonesia (2008:998) pemahaman adalah proses,

pembuatan memahami atau memahamkan.

Pemahaman menurut Sadiman adalah suatu kemampuan

seseorang dalam mengartikan, menafsirkan, menerjemahkan, atau

menyatakan sesuatu dengan caranya sendiri tentang pengetahuan yang

pernah diterimanya. Menurut kamus psikologi kata pemahaman berasal

dari kata “insight” yang mempunyai arti wawasan, pengertian

pengetahuan yang mendalam. Jadi (dalam

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2203596-pengertian-pemahaman/#ixzz29zp660T8)

arti dari insight adalah suatu pemahaman atau penilaian yang beralasan

mengenai reaksi-reaksi pengetahuan atau kecerdasan dan kemampuan

yang dimiliki seseorang.

Memahami bukan hanya sekedar mengetahui. Memahami lebih

kepada bagaimana seseorang itu bisa mencerna dengan baik suatu

(31)

pengetahuan tersebut dengan jelas apabila ada yang bertanya kepadanya.

Untuk memiliki pemahaman tersebut, kita perlu sebuah proses. Orang

akan sungguh-sungguh paham apabila proses yang dia lalui untuk

menuju paham itu berjalan dengan baik, sehingga pemahaman dapat

tercapai. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemahaman

adalah suatu pengetahuan yang sangat mendalam yang didapat melalui

sebuah proses, di mana proses tersebut merupakan kunci utama dari

sebuah pemahaman.

2. Pemahaman tentang PKM

PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) merupakan salah satu

upaya yang dilakukan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada

Masyarakat (DITLITABMAS) Ditjen Dikti untuk meningkatkan mutu

peserta didik (mahasiswa) di perguruan tinggi agar kelak dapat menjadi

anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan/atau

profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan

meyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan atau kesenian serta

memperkaya budaya nasional. PKM dilaksanakan pertama kali pada

tahun 2001, yaitu setelah dilaksanakannya program restrukturisasi di

lingkungan Ditjen Dikti. Kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat yang selama ini sarat dengan partisipasi aktif

mahasiswa, diintegrasikan ke dalam satu wahana yaitu PKM.

Untuk mengikuti PKM ini tentunya mahasiswa harus memahami

(32)

mengetahui betul apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM, mengetahui

kriteria program PKM, mengetahui karakteristik umum setiap bidang

PKM, mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui tahapan proses

kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus dipenuhi untuk

mengkuti PKM, dan mengetahui bagaimana menyusun proposal PKM.

Dan untuk mengetahui itu semua tentunya mahasiswa memerlukan

sebuah proses untuk memahami PKM.

C. Intensitas Sosialiasi PKM 1. Pengertian Intensitas

Kata intensitas berasal dari Bahasa Inggris yaitu intense yang

berarti semangat, giat (John M. Echols, 1993: 326). Menurut Nurkholif

Hazim (t.t: 191), bahwa: “Intensitas adalah kebulatan tenaga yang

dikerahkan untuk suatu usaha”. Jadi, intensitas secara sederhana dapat

dirumuskan sebagai usaha yang dilakukan oleh seseorang dengan penuh

semangat untuk mencapai tujuan.

Seseorang yang belajar dengan semangat yang tinggi, maka akan

menunjukan hasil yang baik, sebagaimana pendapat Sadirman

A.M.(1996: 85), yang menyatakan bahwa intensitas belajar siswa akan

sangat menentukan tingkat pencapaian tujuan belajarnya yakni

meningkatkan prestasinya.

Perkataan intensitas sangat erat kaitannya dengan motivasi, antara

(33)

atau semangat belajar harus didahului dengan adanya motivasi dari siswa

itu sendiri. Sebagaimana Sardiman AM.(1996: 84), menyatakan “belajar

diperlukan adanya intensitas atau semangat yang tinggi terutama

didasarkan adanya motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan

makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa

menentukan intensitas balajar siswa”.

Intensitas merupakan realitas dari motivasi dalam rangka mencapai

tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan prestasi, sebab seseorang

melakukan usaha dengan penuh semangat karena adanya motivasi

sebagai pendorong pencapaian prestasi.

Berasal dari bahasa lain yaitu intentio yang berarti kekuatan,

keadaan tingkatan atau ukuran suatu stimuli pada suatu obyek sehingga

mempengaruhi persepsi. Stimuli yang kurang intens, misalnya karena

suara lemah atau gambar kabur, cenderung terasa biasa karena dampak

sensorisnya kurang.

2. Pengertian Sosialisasi

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer

kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya

dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli

(dalam

(34)

a. Charlotte Buhler

Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.

b. Peter Berger

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

c. Paul B. Horton

Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.

d. Soerjono Soekanto

Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

3. Pengertian Intensitas Sosialisasi PKM

Intensitas sosialisasi adalah kekuatan dalam melakukan sebuah

proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu

generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Jika dikaitkan dengan PKM, maka yang dimaksud dengan intensitas

sosialisasi PKM adalah suatu proses transfer pengetahuan mengenai

PKM kepada para mahasiswa di perguruan tinggi.

D. Kreativitas Mahasiswa 1. Pengertian Kreativitas

Definisi Kreativitas menurut pakar dapat di identifikasi sebagai

berikut:

a. Munandar (1992) menyebutkan kreativitas adalah kemampuan

(35)

banyak kemungkinan jawaban terhadap masalah, yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan

orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan.

b. Slameto (2003) menjelaskan bahwa pengertian kreativitas

berhubungan dengan penemuan sesuatu, mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. Sesuatu yang baru itu mungkin berupa perbuatan atau tingkah laku, bangunan, dan lain-lain.

c. Moreno dalam Slameto (2003) yang penting dalam kreativitas itu bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas itu merupakan sesuatu yang baru bagi diri sendiri dan tidak harus merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia pada umumnya, misalnya seorang guru menciptakan metode mengajar dengan diskusi yang belum pernah ia pakai.

d. Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan (1991), kreativitas diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru, baik yang benar-benar baru sama sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangkan hal-hal yang sudah ada.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kreativitas menurut

Rogers (dalam Munandar, 1999) adalah:

a. Faktor internal individu

Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu yang dapat mempengaruhi kreativitas, diantaranya :

1) Keterbukaan terhadap pengalaman dan rangsangan dari luar atau dalam individu. Keterbukaan terhadap pengalaman adalah kemampuan menerima segala sumber informasi dari pengalaman hidupnya sendiri dengan menerima apa adanya, tanpa ada usaha defense, tanpa kekakuan terhadap pengalaman-pengalaman tersebut. Dengan demikian individu kreatif adalah individu yang mampu menerima perbedaan. 2) Evaluasi internal, yaitu kemampuan individu dalam menilai

(36)

3) Kemampuan untuk bermaian dan mengadakan eksplorasi terhadap unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep atau membentuk kombinasi baru dari hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

b. Faktor eksternal (Lingkungan)

Faktor eksternal (lingkungan) yang dapat mempengaruhi kreativitas individu adalah lingkungan kebudayaan yang mengandung keamanan dan kebebasan psikologis. Peran kondisi lingkungan mencakup lingkungan dalam arti kata luas yaitu masyarakat dan kebudayaan. Kebudayaan dapat mengembangkan kreativitas jika kebudayaan itu memberi kesempatan adil bagi pengembangan kreativitas potensial yang dimiliki anggota masyarakat. Adanya kebudayaan creativogenic, yaitu kebudayaan yang memupuk dan mengembangkan kreativitas dalam masyarakat, antara lain :

1) Tersedianya sarana kebudayaan, misal ada peralatan, bahan dan media.

2) Adanya keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan bagi semua lapisan masyarakat.

3) Menekankan pada becoming dan tidak hanya being, artinya tidak menekankan pada kepentingan untuk masa sekarang melainkan berorientasi pada masa mendatang.

4) Memberi kebebasan terhadap semua warga negara tanpa diskriminasi, terutama jenis kelamin.

5) Adanya kebebasan setelah pengalamn tekanan dan tindakan keras, artinya setelah kemerdekaan diperoleh dan kebebasan dapat dinikmati.

6) Keterbukaan terhadap rangsangan kebudayaan yang berbeda. 7) Adanya toleransi terhadap pandangan yang berbeda.

8) Adanya interaksi antara individu yang berhasil.

9) Adanya insentif dan penghargaan bagi hasil karya kreatif.

Sedangkan lingkungan dalam arti sempit yaitu keluarga dan

lembaga pendidikan. Di dalam lingkungan keluarga orang tua adalah

pemegang otoritas, sehingga peranannya sangat menentukan

pembentukan krativitas anak. Lingkungan pendidikan cukup besar

pengaruhnya terhadap kemampuan berpikir anak didik untuk

(37)

3. Ciri-Ciri Orang yang Kreatif

Ciri-ciri orang yang kreatif menurut Zimmerman dan Hart,

DePorter dan Hernacki, dan Roger VonOech adalah sebagai berikut:

a. Orang kreatif berupaya bekerja lebih baik

Orang kreatif tidak begitu saja menerima segala sesuatu apa adanya. Mereka selalu mencari cara-cara untuk memperbaiki keadaan. Mereka melihat sesuatu yang dilihat oleh orang lain, tetapi sering kali memikirkan sesuatu yang tidak pernah dipikirkan oleh orang lain. Mereka memandang masalah sebagai peluang dan tantangan yang menggugah semangat untuk mencari inovasi. Sering kali hal-hal ini adalah hal-hal yang kecil, hal-hal yang kita terima apa adanya setiap hari.

b. Orang kreatif pencetus paradigma

Paradigma adalah seperangkat atau kerangka rujukan. Orang kreatif menerobos batas-batas baku dalam mencari solusi. Mereka mempelajari situasi dengan memanfaatkan banyak sudut pandang dan mampu melakukan pergeseran dramatis dalam pemikiran yang disebut pergeseran paradigm untuk mendapatkan solusi atau kesepakatan.

c. Orang kreatif mempunyai pemikiran inkuisitif

Orang kreatif selalu ingin tahu. Ini menjadi kebiasaan. Mereka

selalu bertanya “mengapa” dan memikirkan segala sesuatu yang

tengah berjalan. Mengetahui cara kerja sesuatu berarti dapat mengembangkan berbagai hal dari sesuatu tersebut.

d. Orang kreatif mempunyai kebiasaan bertindak

Orang kreatif tidak hanya menghasilkan ide-ide baru, mereka juga bertindak mewujudkan ide mereka menjadi kenyataan. Mereka memiliki dorongan yang kuat bagaimana agar sesuatu terjadi. e. Orang kreatif mempunyai jawaban alternatif

Mereka tidak hanya membuat satu alternative solusi. Mereka mencoba untuk mendapatkan solusi-solusi lain.

f. Orang kreatif menyukai berpikir lunak

Otak kiri bersifat keras terhadap ide. Otak kanan lunak terhadap batasan-batasan. Orang kreatif memanfaatkan dua belah otaknya secara seimbang.

g. Orang kreatif mencoba kemustahilan

Mereka selalu memerhatikan ide-ide meskipun kelihatan mustahil. Merenungkan ide yang muncul dapat memicu berbagai kemungkinan baru.

h. Orang kreatif melihat kesalahan sebagai peluang

Mereka tidak suka menghindar dari suatu tindakan meskipun mempunyai kemungkinan salah atau gagal.

(38)

Ide kreatif sering kali muncul ketika terdesak situasi, tetapi lebih banyak ide brilian dan segar yang lahir dalam suasana santai dan gembira. Saat santai dan gembira pertahanan mental menjadi longgar, sehingga tidak pusing terhadap aturan, hal mustahil maupun kekeliruan.

j. Orang kreatif mempunyai toleransi terhadap hal yang dilematis Dalam kenyataannya ide kreatif sering kali muncul dari situasi dilematis. Jarang ide kreatif lahir dari pola pikir linier, tunggal, dan pasti.

k. Orang kreatif meninjau dunia luar

Orang yang sibuk melihat dunia sementara ia di dalamnya akan kehilangan banyak ide. Meninjau dunia dari luar adalah cara untuk meraih ide baru.

l. Orang kreatif berani berpikir berbeda

Orang kreatif berani kontra dengan apa yang disetujui mayoritas, walaupun sering kali tidak harus dilakukan terlalu terbuka.

m.Orang kreatif terbuka terhadap gagasan baru

Mereka mempunyai fleksibelitas dalam pemikiran. Orang yang mengaku bahwa dirinya bukan orang kreatif berate telah memasung diri sendiri. Ingtlah, bahwa ide akan berkembang bila kita memberinya ruang.

n. Orang kreatif mudah menerima perubahan

Orang kreatif membawa perubahan pada masyarakat. Hambatan untuk berubah sering kali muncul pada beberapa orang. Mereka ini tidak mempunyai keberanian untuk mengambil risiko terhadap kesalahan.

o. Orang kreatif termotivasi untuk menemukan solusi yang lebih baik Motivasi sering kali diekspresikan dalam bentuk sikap yang antusias untuk menantang persoalan-persoalan baru. Mereka mempunyai motivasi tinggi sehingga membuat mereka berenergi.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

kreativitas adalah merupakan suatu bentuk karya atau kreasi yang baru, baik

bagi diri pembuatanya ataupun baru bagi orang lain. Hasil kreasi tersebut

benar-benar baru ataupun merupakan hasil modifikasi dari yang ada

sebelumnya dan selanjudnya, diapakai untuk memecahkan masalah yang

(39)

E. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan

Menurut Etik Ulfianita Sari Ningsih (2011) dalam penelitiannya yang

berjudul “Uji Mann Whitney: Minat Mahasiswa Prodi Matematika Dan Biologi

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Terhadap Program Kreativitas

Mahasiswa (PKM)” menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan minat

mahasiswa prodi matematika dan biologi fakultas sains dan teknologi Universitas

Airlangga terhadap Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Asymp. Sig. (2-tailed)

0.09 > 0.05

F. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Pemahaman tentang PKM terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

Dalam rangka menumbuhkan minat mahasiswa untuk mengikuti PKM

diperlukan beberapa tahapan yang tidak dapat ditinggalkan. Minat dapat

timbul dari dalam diri sendiri ataupun pengaruh dari luar. Di samping itu

ketrampilan, pengalaman dan pengetahuan yang diperoleh merupakan modal

paling dasar yang harus dimiliki.

Pemahaman akan PKM sangat penting sekali untuk menumbuhkan

minat mahasiswa mengikuti PKM. Pemahaman terhadap PKM berarti

mahasiswa mengetahui benar apa itu PKM, mengetahui jenis-jenis PKM,

mengetahui kriteria program PKM, mengetahui karakteristik umum

setiap bidang PKM, mengetahui manfaat mengikuti PKM, mengetahui

tahapan proses kegiatan PKM, mengetahui syarat-syarat apa yang harus

(40)

proposal PKM. Pengetahuan akan PKM ini akan menjadi sarana utama

untuk menimbulkan minat mahasiswa mengikuti PKM. Dengan demikian

dapat diduga bahwa pemahaman tentang PKM yang cukup akan

menimbulkan keinginan dan minat mahasiswa mengikuti PKM.

2. Pengaruh Intensitas Sosialisasi PKM terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

Intensitas sosialisasi adalah kekuatan dalam melakukan sebuah

proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu

generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Intensitas sosialisasi PKM apabila sering dilakukan akan membuat

mahasiswa tidak merasa asing lagi dengan PKM. Pengetahuan akan

PKM pun akan lebih banyak didapatkan. PKM seharusnya dapat

disosialisasikan secara rutin sehingga mahasiswa mempunyai rencana

dalam membuat suatu program yang akan mereka garap. Sesuatu yang

sering disosialisasikan dan sudah melekat pasti akan lebih mudah untuk

menimbulkan minat seseorang. Dengan demikian, dapat diambil dugaan

bahwa intensitas sosialisasi akan mempengaruhi minat mahasiswa

mengikuti PKM.

3. Pengaruh Kreativitas Mahasiswa terhadap Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

Kreativitas adalah sesuatu yang lahir secara alami dari diri

seseorang. Kemampuan seseorang dalam menemukan hal-hal baru,

(41)

dapat berguna bagi banyak orang, atau menghasilkan sesuatu yang baru

dengan menggunakan sesuatu yang telah ada (inovasi). PKM adalah

Program Kreativitas Mahasiswa. Tentunya dalam hal ini kreativitas

sangat dibutuhkan dalam PKM. Mahasiswa yang mempunyai kreativitas

tinggi pasti tidak akan sulit untuk menemukan ide-ide baru, dan peneliti

menduga bahwa kreativitas ini akan mempengaruhi minat mahasiswa

dalam mengikuti PKM.

G. Paradigma Penelitian

Dari hasil pembahasan dan kajian teoritik di atas maka dapat

digambarkan paradigma penelitian sebagai berikut:

Keterangan:

X1 : Pemahaman tentang PKM

X2 : Intensitas Sosialisasi

X3 : Kreativitas Mahasiswa

Y : Minat Mahasiswa Mengikuti PKM

: Garis Regresi X terhadap Y dan Garis Regresi X1, X2, X3 terhadap

Y

X1

X2

X3

(42)

H. Hipotesis Penelitian

1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang PKM

terhadap minat mahasiswa mengikuti PKM.

2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan intensitas sosialisasi terhadap

minat mahasiswa mengikuti PKM.

3. Terdapat pengaruh positif dan signifikan kreativitas mahasiswa terhadap

(43)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penilitian deskriptif, yaitu penelitian yang

bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi

atau gejala sosial (FX.Muhadi.2011). Penelitian ini dilaksanakan untuk

mengetahui seberapa besar minat Mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma

untuk mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah mahasiswa angkatan 2011 FKIP Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang mencakup 10 program studi, yaitu

Pendidikan Akuntansi, Pendidikan Ekonomi, Pendidikan Bahasa Inggris,

(44)

Daerah, Pendidikan Fisika, Pendidikan Biologi, dan Pendidikan

Matematika.

2. Objek Penelitian

Objek yang diteliti adalah minat mengikuti PKM, pemahaman tentang

PKM, intensitas sosialisasi PKM, dan kerativitas mahasiswa.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Zuriah (2006:116) populasi adalah suatu data yang menjadi

perhatian penelitian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang tertentu.

Populasi dalam penelitian ini meliputi sepuluh program studi keguruan di

Universitas Sanata Dharma, yaitu Pend. Sejarah, Pend. Matematika, Pend.

Guru Sekolah Dasar, Pend. Fisika, Bimbingan dan Konseling, Pend.

Ekonomi, Pend. Akuntansi, Pend. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah,

Pend. Biologi, dan Pend. Bahasa Inggris. Populasi dalam penelitian ini

bersifat heterogen, sehingga perlu ditetapkan sampelnya atau

batas-batasnya. Sampel diambil dari mahasiswa FKIP semester III dengan alasan

bahwa mahasiswa dianggap sudah mampu beradaptasi dengan aktivitas

kampus.

Tabel 3.1

REKAPITULASI MAHASISWA FKIP USD

(SUMBER: BAPSI Univ.Sanata Dharma th.2012)

NO. PRODI JUMLAH KETERANGAN

(45)

(S1)

4 PEND. FISIKA 272 Kampus Paingan

5

PEND. EKONOMI BKK PEND.

EKONOMI 225 Kampus Mrican

6

PEND. EKONOMI BKK PEND.

AKUNTANSI 379 Kampus Mrican

7

PEND. BAHASA,SAS.IND.&

DAERAH 495 Kampus Mrican 8 PENDIDIKAN BIOLOGI 236 Kampus Paingan 9 PEND. BAHASA INGGRIS 911 Kampus Mrican 10 BIMBINGAN DAN KONSELING 396 Kampus Paingan

TOTAL MAHASISWA 4838

* Belum termasuk Ilmu Pendidikan Agama Khatolik

Tabel 3.2

REKAPITULASI MAHASISWA FKIP USD (Sem.III)

(SUMBER: BAPSI Univ.Sanata Dharma th.2012)

NO. PRODI JUMLAH KETERANGAN

1 PEND. SEJARAH 26 Kampus Mrican 2 PEND. MATEMATIKA 112 Kampus Paingan

3

EKONOMI 42 Kampus Mrican

6

PEND. EKONOMI BKK PEND.

AKUNTANSI 66 Kampus Mrican

7

PEND. BAHASA,SAS.IND.&

DAERAH 79 Kampus Mrican 8 PENDIDIKAN BIOLOGI 43 Kampus Paingan 9 PEND. BAHASA INGGRIS 173 Kampus Mrican 10 BIMBINGAN DAN KONSELING 70 Kampus Paingan

TOTAL MAHASISWA 964

(Sumber : BAPSI Universitas Sanata Dharma)

2. Sampel

Sampel didefinisikan sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (master)

(46)

Hadi (1987:70), sampel dalam sebuah penelitian timbul disebabkan karena

2 (dua) hal berikut:

a. Penelitian bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat

besarnya jumlah populasi sehingga harus meneliti sebagian saja dari

populasi.

b. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil

kepenelitianya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada

objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.

Sampel penelitian ini dihitung dengan Rumus

355,916531

Jumlah sampel yang diperoleh dari perhitungan di atas adalah 355,916531.

(47)

banyak sebagai bentuk antisipasi kesalahan atau pun kerusakan data pada saat

pengambilan.

dibulatkan ke atas

Persentase sampel terhadap total mahasiswa FKIP semester III yaitu 40,66 % yang berasal (392/964)%.

Tabel 3.3

SAMPEL MAHASISWA FKIP USD (Sem.III)

NO

* Belum termasuk Ilmu Pendidikan Agama Khatolik

3. Teknik Penarikan Sampel Penelitian

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah proporsif

(48)

representatif, pengambilan subjek dari tiap program studi ditentukan

seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek dalam masing-masing

program studi. Setelah itu masing-masing program studi atau lapisan

diambil sampel sesuai dengan jumlah populasi masing-masing program

studi semester III. Cara menentukan responden digunakan teknik eksidental

sampling artinya yang menjadi sempel adalah responden yang bisa

dijumpai.

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

Adapun operasionalisasi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Variabel Dependen/ Terikat

Menurut Sekaran (2003:88) variabel dependen adalah variabel

yang menjadi fokus utama penelitian. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah minat mahasiswa mengikuti PKM.

b. Variabel Independen/ Bebas

Menurut (FX.Muhadi:24) variabel bebas ini sering disebut

sebagai variabel stimulus, atau prediktor. Variabel bebas adalah

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

1) Pemahaman mahasiswa tentang PKM

(49)

3) Intensitas Sosialisasi PKM

2. Pengukuran Variabel

Dalam pengukuran variabel-variabel bebas dan variabel terikat

menggunakan pengukuran skala sikap dari Likkert yang dimodifikasi, yaitu

responden diminta memberikan pendapat terhadap pernyataan-pernyataan

yang berhubungan dengan minat mengikuti PKM, pemahaman tentang

PKM, intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa, dengan opsi

jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Untuk mengukur minat mengikuti PKM, pemahaman tentang PKM,

intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa, ditentukan sebagai

berikut:

a. Untuk Pernyataan Positif

1) Sangat Setuju (SS) : skor 4

2) Setuju (S) : skor 3

3) Tidak Setuju (TS) : skor 2

4) Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

b. Untuk Pernyataan Negatif

1) Sangat Setuju (SS) : skor 1

2) Setuju (S) : skor 2

3) Tidak Setuju (TS) : skor 3

(50)

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data tentang minat mengikuti PKM, pemahaman

tentang PKM, intensitas sosialisasi PKM, dan kreativitas mahasiswa digunakan

teknik kuesioner tertutup. Kuesioner tersebut disusun berdasarkan kisi-kisi

sebagai berikut:

a. Kisi-kisi penyusunan kuesioner

Nama Variabel Dimensi Indikator

(51)
(52)

mengikut

kepada seluruh mahasiswa,

semua program studi

2. Materi sosialisasi PKM

lengkap

3. Sosialisasi dilakukan secara

(53)

4. Informat

if

informasi yang jelas kepada

semua mahasiswa dan

program studi

4. Kreativitas 1.Fleksibilit as

1. Melihat suatu masalah dari

sudut pandang yang

4. Berani berpikir berbeda

5. Menghasilkan ide yang

3.Elaborasi 1. Bersemangat dalam

(54)

3. Mencoba kemustahilan.

4. Meninjau dunia luar

5. Menemukan solusi yang

lebih baik

6. Agresif bertanya

68

69

70

71

4.Fluency 1. Melihat kesalahan sebagai

peluang

2. Menyukai humor dan santai

72, 73

74

b. Membuat daftar pernyataan.

Pernyataan dibuat dengan singkat, jelas dan menggunakan bahasa

yang mudah dipahami oleh mahasiswa. Daftar pernyataan dengan

menggunakan skala Likkert yang berbentuk pernyataan positif dan

negatif.

G. Pengujian Kuesioner

Sebelum data penelitian dianalisis terlebih dulu diperiksa validitas dan

reliabilitasnya.

1. Validitas Kuesioner

Untuk mengetahui validitas kuesioner digunakan rumus Korelasi

Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson (Suharsimi Arikunto,

(55)

= { }{ }

Keterangan:

= koefisien korelasi skor item dengan skor total

N = jumlah item pertanyaan

X = skor dari masing-masing item

Y = skor total dari seluruh item.

Untuk menentukan valid atau tidak suatu item pernyataan

digunakan pedoman sebagai berikut:

a. Jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0.05, maka instrumen

tersebut valid

b. Jika rhitung < rtabel dengan taraf signifikansi 0.05, maka instrumen

tersebut tidak valid

Untuk mempermudah perhitungan, peneliti menggunakan

bantuan program SPSS 17.0 For Windows. Pelaksanaan analisis uji

coba validitas ini diberikan kepada mahasiswa semester III FKIP

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan jumlah data (n)

sebanyak 392 responden . Dari hasil uji coba tersebut diketahui derajat

kebebasan sebesar 390 (dk = 392 – 2 = 390) dengan taraf signifikansi

5% menunjukkan r tabel sebesar 0.099.

Hasil pengujian validitas dari setiap item pertanyaan disajikan

(56)

a. Pengujian Validitas Variabel Minat Mengikuti PKM

Data tentang minat berwirausaha diungkapkan dengan

menggunakan kuesioner yang terdiri dari 16 item dan setiap item

mempunyai empat alternatif jawaban. Dari butir pertanyaan nomor

satu variabel minat mengikuti PKM mempunyai r hitung sebesar

0.343 jika dibandingkan dengan rtabel yaitu 0.099 (dengan taraf

signifikansi 5%, dengan dk = n – 2) maka rhitung r hitung lebih

besar dari pada rtabel, sehingga enam belas item pertanyaan

dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.4

(57)

b. Pengujian Validitas Variabel Pemahaman tentang PKM

Data tentang pemahaman tentang PKM diungkapkan

dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 27 item dan setiap

item mempunyai empat alternatif jawaban. Dari butir pertanyaan

nomor satu variabel pemahaman tentang PKM mempunyai r hitung

sebesar 0.623 jika dibandingkan dengan rtabel yaitu 0.099 (dengan

taraf signifikansi 5%, dengan dk = n – 2) maka rhitung lebih besar

dari pada rtabel, sehingga dua puluh empat item pertanyaan

dikatakan valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.5

(58)

21 0.443 0.099 Valid

Pada tabel, item pengujian validitas pemahaman tentang

PKM diketahui bahwa nomor item 19, 22, 23, 25 tidak valid karena

bernilai negative ( < 0.099). Untuk itu perlu dilakukan pengujian

kembali dengan cara menghilangkan item-item yang tidak valid

tersebut. Adapun hasil dari pengujian kembali tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.6

(59)

20 0.631 0.099 Valid

pengujian kembali ternyata semua item sudah valid.

c. Pengujian Validitas Variabel Intensitas Sosialisasi PKM

Data tentang intensitas sosialisasi PKM diungkapkan dengan

menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8 item dan setiap item

mempunyai empat alternatif jawaban. Dari butir pertanyaan nomor

satu variabel intensitas sosialisasi PKM mempunyai r hitung

sebesar 0.723 jika dibandingkan dengan rtabel yaitu 0.099 (dengan

taraf signifikansi 5%, dengan dk = n – 2) maka rhitung lebih besar

dari pada rtabel, sehingga delapan item pertanyaan dikatakan valid.

Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

(60)

d. Pengujian Validitas Variabel Kreativitas Mahasiswa

Data tentang kreativitas mahasiswa diungkapkan dengan

menggunakan kuesioner yang terdiri dari 20 item dan setiap item

mempunyai empat alternatif jawaban. Dari butir pertanyaan nomor

satu variabel kreativitas mahasiswa mempunyai r hitung sebesar

0.617 jika dibandingkan dengan rtabel yaitu 0.099 (dengan taraf

signifikansi 5%, dengan dk = n – 2) maka rhitung lebih besar dari

pada rtabel, sehingga dua puluh item pertanyaan dikatakan valid.

Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.8

(61)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, yaitu instrumen

akan menghasilkan data yang sama apabila digunakan beberapa kali

untuk mengukur obyek yang sama. Untuk menguji reliabilitas

digunakan rumus Alpha dari Cronbach (Suharsinmi Arikunto,

2005:180)

[ ] [ ]

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal

= jumlah varians butir

= varians total

Tabel 3.9

Kriteria Koefisien Korelasi Realiabilitas Nilai Reliabilitas Kriteria

0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah

< 0,200 Sangat rendah

Untuk menentukan instrumen reliabel atau tidak menggunakan

pedoman sebagai berikut :

a. Jika rhitung > rtabel, dengan taraf signifikansi 5% maka

(62)

b. Jika rhitung < rtabel, dengan taraf signifikansi 5% maka

instrumen dikatakan tidak reliabel.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus

Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan komputer program SPSS 17.0

For Windows. Dengan jumlah data (n) sebanyak 392 responden dengan

dk = n – 2 (dk = 392 – 2 = 390) menunjukkan rtabel sebesar 0.099.

Tabel ringkasan hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini

adalah sebagai berikut:

Tabel 3.10

Rangkuman Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian

No Variabel Penelitian Koefisien

r11

0.931 0.099 Reliabel Sangat Tinggi

Mahasiswa 0.934 0.099 Reliabel

Sangat Tinggi

a. Pengujian Reliabilitas Variabel Minat Mengikuti PKM

Hasil pengujian pada variabel minat mengikuti PKM nilai

Cronbach's Alpha sebesar 0.859. Hasil analisa menunjukkan bahwa

item-item pertanyaan yang diuji reliabel dan handal. Mengingat

nilai koefisien berada pada taraf 0,800 – 1,000 maka dapat

dikatakan bahwa pertanyaan dalam kuesioner variabel minat

(63)

b. Pengujian Reliabilitas Variabel Pemahaman tentang PKM

Hasil pengujian pada variabel pemahaman tentang PKM nilai

Cronbach's Alpha sebesar 0.931. Hasil analisa menunjukkan bahwa

item-item pertanyaan yang diuji reliabel dan handal. Mengingat

nilai koefisien berada pada taraf 0,800 – 1,000 maka dapat

dikatakan bahwa pertanyaan dalam kuesioner variabel pemahaman

tentang PKM ini mempunyai reliabilitas yang sangat tinggi.

c. Pengujian Reliabilitas Variabel Intensitas Sosialisasi PKM

Hasil pengujian pada variabel intensitas sosialisasi PKM nilai

Cronbach's Alpha sebesar 0.924. Hasil analisa menunjukkan bahwa

item-item pertanyaan yang diuji reliabel dan handal. Mengingat

nilai koefisien berada pada taraf 0,800 – 1,000 maka dapat

dikatakan bahwa pertanyaan dalam kuesioner variabel intensitas

sosialisasi PKM ini mempunyai reliabilitas yang sangat tinggi.

d. Pengujian Reliabilitas Variabel Kreativitas Mahasiswa

Hasil pengujian pada variabel kreativitas mahasiswa nilai

Cronbach's Alpha sebesar 0.934. Hasil analisa menunjukkan bahwa

item-item pertanyaan yang diuji reliabel dan handal. Mengingat

nilai koefisien berada pada taraf 0,800 – 1,000 maka dapat

dikatakan bahwa pertanyaan dalam kuesioner variabel kreativitas

(64)

H. Teknik Analisis Data

Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini,

yaitu:

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini dilakukan dengan cara mendiskripsikan data hasil penelitian

dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan nilai-nilai statistikanya.

Kemudian menginterpretasikan secara kualitatif.

2. Pengujian Prasyarat Analisis Data a. Pengujian Normalitas

Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

distribusi data setiap variabel yang diperoleh berdistribusi normal atau

tidak (Suharsimi Arikunto, 2002:408 ). Untuk menguji normalitas

distribusi data setiap variabel, digunakan uji One Sample Kolmogorof-

Smirnov. Pengujian normalitas dilakukan dengan bantuan program

SPSS 17.0 For Windows.

Jika α hitung untuk tiap-tiap variabel penelitian ini dibawah α =

0,05, maka distribusi data tersebut adalah tidak normal. Jika

masing-masing variabel mempunyai nilai di atas 0,05, maka dapat disimpulkan

bahwa variabel penelitian berdistribusi normal.

b. Pengujian Linieritas

Pengujian linieritas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

(65)

dengan variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan uji F (Sudjana,

2005:355) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Keterangan:

F = harga bilangan f untuk garis regresi

JKreg = jumlah kuadrat regresi

JKres = jumlah kudarat residu

n-k-1 = derajat kebebasan

Berdasarkan hasil perhitungan selanjutnya dibandingkan dengan

Ftabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai Fhitung > dari Ftabel

maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat adalah tidak

linier. Sebaliknya, Jika nilai Fhitung < dari Ftabel maka hubungan

antara variabel bebas dan variabel terikat adalah linier. Peneliti

menganalisis data dengan bantuan SPSS 17.0 For Windows.

c. Pengujian Hipotesis

1) Hipotesis Pertama, Hipotesis Kedua, dan Hipotesis Ketiga

a) Rumusan Hipotesis Pertama

= Tidak ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman

PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

= Ada pengaruh positif dan signifikan pemahaman tentang

(66)

b) Rumusan Hipotesis Kedua

= Tidak ada pengaruh positif dan signifikan intensitas

sosialisasi PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

= Ada pengaruh positif dan signifikan intensitas sosialisasi

PKM terhadap minat mengikuti PKM (Y).

c) Rumusan Hipotesis Ketiga

= Tidak ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas

mahasiswa terhadap minat mengikuti PKM (Y).

= Ada pengaruh positif dan signifikan kreativitas mahasiswa

terhadap minat mengikuti PKM (Y).

2) Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis menggunakan persamaan garis Regresi

Linier Ganda dengan tiga prediktor, rumusnya:

Keterangan :

Y = kriterium a = harga konstanta

= prediktor 1, prediktor 2 dan prediktor 3

= koefisien prediktor 1, koefisien prediktor 2, dan koefisien predictor 3

(Suharsimi Arikunto, 2002:270)

Untuk mempermudah pengujian, maka peneliti akan menggunakan

(67)

Jika dalam penelitian ini data tidak memenuhi prasyarat

analisis, maka pengujian hipotesis akan menggunakan statistik non

parametrik yaitu Chi Square () dengan taraf signifikansi 5%.

Pengujian hipotesis menggunakan Chi Square ().

a) Mencari Nilai Fh

Keterangan :

= Jumlah baris

= Jumlah kolom

b) Mencari Nilai Chi Square

Keterangan :

= Chi Square

= frekuensi yang diperoleh dari sampel

= frekuensi yang diharapkan dari sampel sebagai pencerminan populasi

Selanjutnya dilakukan langkah-langkah:

(1) Menentukan statistik uji chi kuadrat dengan derajat

kebebasan df = (baris-1)(kolom-1)

(2) Berdasarkan tabel �² pada taraf signifikansi 5% serta db 1,

maka akan disimpulkan sebagai berikut:

- Jika �²hitung > �²tabel, maka Ho ditolak

Gambar

Tabel 3.1 REKAPITULASI MAHASISWA FKIP USD
Tabel 3.2 REKAPITULASI MAHASISWA FKIP USD (Sem.III)
Tabel 3.3 SAMPEL MAHASISWA FKIP USD (Sem.III)
Tabel 3.4  Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Minat Mengikuti
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru; 2). mengetahui apakah ada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan positif dan signifikan antara : (1) persepsi mahasiswa tentang metode mengajar dosen dengan prestasi belajar mahasiswa,

Dari hasil penelitian ini maka penulis dapat menyimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan positif dan cukup erat tingkat pemahaman tentang prospek kerja guru

Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah pengetahuan kewirausahaan dan motivasi berwirausaha memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat

Sampel penelitian ini adalah Mahasiswa Semester III Tahun Akademik 2011/2012 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang jumlahnya 392

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional, perilaku belajar dan minat belajar memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi

Berdasarkan pada simpulan maka intensitas mengikuti UKM, motivasi belajar dan efikasi diri memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar

Seluruh variabel X pemahaman self assessment system, sosialisasi perpajakan, dan pelayanan fiskus memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak pada Kantor