• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta."

Copied!
155
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PROFESI GURU

Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata DharmaYogyakarta

Yulius Adiputra Koco Negoro 011334102

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru; 2). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru; dan 3). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor sosial terhadap pilihan profesi guru.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 350 mahasiswa.. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Che Kuadrat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1). ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru dengan nilai χ2

hitung 15,545;

2). tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru dengan nilai χ2

hitung 7,617; dan 3) tidak ada pengaruh yang positif dan

signifikan faktor sosial terhadap pilihan profesi guru dengan nilai χ2

hitung 11,541.

(2)

ABSTRACT

FACTORS INFLUENCING THE CHOICE

OF TEACHER`S PROFESSION

A Case Study on the Students of Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta

Yulius Adiputra Koco Negoro 011334102

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

The purposes of this research are to know whether : (1) individual factor; (2) economical factor; and (3) social factor have positive and significant influences towards the choice of teacher`s profession.

The samples of this research were 350 students of faculty of education of Sanata Dharma University in Yogyakarta. The data collecting technique applied was questionnaire. The technique of analysing data was Chi Square analysis.

The results of the research show that : 1). Individual factor has positive and significant influence towards the choice of teacher`s profession (χ2

count 15,545); 2).

Economical factor doesn`t have positive and significant influence towards the choice of teacher`s profession (χ2

count 7,617); and 3). Social factor doesn`t have positive and

significant influence towards the choice of teacher`s profession (χ2

count 11,541).

(3)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PROFESI GURU

Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

YULIUS ADIPUTRA KOCO NEGORO NIM : 011334102

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSOIAL

FAKULTAS KEGURURAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2008

(4)
(5)
(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

† Mintalah, maka kamu akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu

akan mendapati; ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.

Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang

mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetuk, baginya pintu

dibukakan

( Mat 7:7-8)

Jenius adalah 1% kecerdasan dan 99% kerja keras

(Albert Einstein)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Juru Selamatku Yesus Kristus

Bapak & Ibuku Tercinta

Anastasia Yuni Astuti

(7)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 7 Agustus 2008

Penulis

Yulius Adiputra Koco Negoro

(8)

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN PROFESI GURU

Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata DharmaYogyakarta

Yulius Adiputra Koco Negoro 011334102

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2008

Penelitian ini bertujuan untuk : 1). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru; 2). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru; dan 3). mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor sosial terhadap pilihan profesi guru.

Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang berjumlah 350 mahasiswa.. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Che Kuadrat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa :1). ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual terhadap pilihan profesi guru dengan nilai χ2hitung 15,545; 2). tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru dengan nilai χ2hitung 7,617; dan 3) tidak ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor sosial terhadap pilihan profesi guru dengan nilai χ2hitung 11,541.

(9)

ABSTRACT

FACTORS INFLUENCING THE CHOICE OF TEACHER`S PROFESSION

A Case Study on the Students of Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta

Yulius Adiputra Koco Negoro 011334102

Sanata Dharma University Yogyakarta

2008

The purposes of this research are to know whether : (1) individual factor; (2) economical factor; and (3) social factor have positive and significant influences towards the choice of teacher`s profession.

The samples of this research were 350 students of faculty of education of Sanata Dharma University in Yogyakarta. The data collecting technique applied was questionnaire. The technique of analysing data was Chi Square analysis.

The results of the research show that : 1). Individual factor has positive and significant influence towards the choice of teacher`s profession (χ2count 15,545); 2). Economical factor doesn`t have positive and significant influence towards the choice of teacher`s profession (χ2count 7,617); and 3). Social factor doesn`t have positive and significant influence towards the choice of teacher`s profession (χ2count 11,541).

(10)
(11)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus,

atas berkat kasih-Nya yang melimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul: “FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN

PROFESI GURU”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya suatu

usaha yang maksimal, bimbingan serta bantuan berupa moril, materiil, maupun

pemberian kesempatan dari semua pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Y. Harsoyo S.Pd., M.Si., selaku ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak L.Saptono, S.Pd., M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak S. Widanarto P.S.Pd.,M.Si, selaku dosen pembimbing yang senantiasa

dengan penuh kerelaan dan kesabaran, membimbing serta mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

(12)

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si dan Bapak Drs. FX. Muhadi,

M.Pd, yang telah memberikan waktunya untuk menjadi dosen penguji dan

mengoreksi skripsi penulis.

6. Bapak Ibu dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

telah banyak membantu penulis

7. Mahasiswa-mahasiswi FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang

dengan rela telah membantu penelitian ini.

8. Bapak dan Ibuku tercinta, terima kasih atas segala bantuan baik moril maupun

materiil serta kasih sayang, perhatian, doa, dan semangat yang telah diberikan

selama ini.

9. Keluarga besar simbah Dulah Juwari(†) dan simbah Wiryo Patah (†). Terima

kasih atas berkah doa dan semangatnya.

10.Anastasia Yuni Astuti, terima kasih atas kasih sayang dan dorongan kepada

penulis untuk menyelesaikan skripsi.

11.Sahabat-sahabatku Arlen, Sunu, Paijo &. Paijem, Johanes, Totok, Agus

Deigei, Pak Tri, dek Nupi, Kistik, Duwek, dan semua teman-teman kampus

tanpa terkecuali.

12.Teman-teman PAK angkatan 2001, terima kasih atas kebersamaannya

13.Teman-teman kampungku, terima kasih atas canda tawanya, itu bisa jadi

penyemangatku.

14.Semua pihak yang tidak tercantum namanya disini, namun telah banyak

berjasa bagi penulis, terima kasih semuanya.

(13)

Semoga Allah Bapa senantiasa membalas segala kebaikan saudara-saudari

dengan berkatnya yang melimpah.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, sehingga

kritik dan saran demi penyempurnaan skripsi ini sangat kami harapkan. Akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak

yang memerlukan.

Yogyakarta, Agustus 2008

Penulis

Yulius Adiputra Koco Negoro

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

LEMBAR PUBLIKASI ……… viii

KATA PENGANTAR... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 9

A. Profesi ... 9

(15)

a. Pengertian Profesi... 9

b. Tingkat dan Jenis Profesi... 10

c. Ciri-ciri Profesi... 11

B. Guru... ... 12

a. Pengertian Guru... 12

b. Syarat-syarat menjadi guru... 14

c. Peranan Guru... 17

d. Tugas Guru... 18

e. Kewajiban dan Hak Guru... 19

C. Profesi Guru ... 20

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Profesi Guru ... 21

a. Faktor Individual... 21

b. Faktor Ekonomis... 26

c. Faktor Sosial... 28

E. Kerangka Berpikir ... 30

F. Hipotesis Penelitian... 32

BAB III. METODE PENELITIAN ... 33

A. Jenis Penelitian ... 33

B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 33

C. Subyek dan Obyek Penelitian... 33

D. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

1. Populasi Penelitian ... 34

(16)

2. Sampel Penelitian ... 35

E. Penentuan Variabel Penelitian dan Pengukurannya ... 37

F. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 41

G. Teknik Pengumpulan Data ... 42

H. Pengujiian Instrumen Penelitian ... 42

I. Teknik Analisis Data... 47

BAB IV. GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS ... 54

A. Sejarah Singkat Berdirinya Universitas Sanata Dharma ... 54

B. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma ... 56

C. Syarat-syarat Umum Menjadi Mahasiswa Sanata Dharma ... 58

D. Jalur-jalur Penerimaan Mahasiswa Baru ... 59

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 63

A. Deskripsi Data ... 63

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 65

C. Pengujian Hipotesis ... 68

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 77

BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 83 A. Kesimpulan ... 83

B. Keterbatasan Penelitian ... 84

C. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 87

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 89

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat berkembang terus seiring perkembangan zaman dan

pendidikan dibutuhkan oleh masyarakat untuk membantu perkembangan

tersebut. Perkembangan berarti meneruskan dan meningkatkan serta

memperbarui apa yang telah dimiliki. Hal ini tidaklah mudah bagi

kehidupan masyarakat.

Pendidikan menjadi instrument atau alat-alat untuk kepentingan

itu. Dalam hal ini sekolah. Sekolah adalah lembaga kemasyarakatan yang

diselenggarakan khusus untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut.

Tujuan pendidikan adalah membantu siswa dalam mengembangkan

pengetahuan, pengertian, ketrampilan, dan sikap agar siswa dapat

menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi dibidang ilmu

pengetahuan dan teknologi. Hal ini tidak terlepas dari peran seorang guru

dalam menjalankan pendidikan tersebut.

Guru merupakan profesi atau jabatan yang memiliki banyak

tugas, baik terkait oleh dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk

pengabdian. Apabila kita kelompokkan terdapat tiga jenis tugas guru,

yaitu tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan dan tugas dalam

(18)

Tugas guru dalam bidang profesi artinya suatu jabatan atau

pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan

ini semestinya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang diluar bidang

kependidikan walaupun kenyataannya masih dilakukan oleh orang diluar

kependidikan.

Tugas guru dalam bidang kemanusiaan meliputi gurur disekolah

harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua bagi dari para

siswanya. Apapun yang diberikan kepada anak didik, hendaknya dapat

menjadikan motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila seorang guru tidak

menarik maka besar kemungkinan sulit untuk memotivasi siswa untuk

belajar dan menyerap apa yang telah diajarkan. Jika hal itu terjadi, maka

siswa akan merasa bosan dalam mengikuti pelajaran yang diberikan oleh

guru tersebut.

Guru dianggap sebagai profesi yang luhur. Banyak julukan yang

dimaksudkan untuk menjunjung tinggi martabat dan kehormatan guru.

Sebutan-sebutan itu lebih dimaksudkan sebagai simbol pengabdian guru

yang tanpa pamrih, ikhlas, sepi ing pamrih rame ing gawe. Sekalipun

bekerja seharian untuk mendidik muridnya dalam waktu belasan bahkan

puluhan tahun, para guru tetap setia. Mereka tidak mengharapkan ada

kalungan medali atau kelak dimakamkan ditaman makam pahlawan

sekalipun anak didiknya di kemudian hari menjadi presiden, menteri, guru

(19)

Guru dalam masyarakat dianggap sebagai manusia sumber. Ada

pepatah jawa yang mengatakan bahwa “Guru kuwi sumur kang lumaku

tinimba” Artinya, bahwa guru merupakan orang yang tahu segala hal dan

minta segala sesuatu kepada guru akan dilayani. Pandangan demikian

mengisyaratkan bahwa pendidikan sama dengan guru atau guru minimal

adalah inti dari setiap proses pendidikan (Supeno, 1995:43).

Selain tugas-tugas guru diatas, guru juga memegang peran

strategis terutama dalam upaya membentuk watak bangsa melalui

pengembangan nilai-nilai dan kepribadian. Hal itu menunjukkan bahwa

guru mempunyai peranan yang cukup besar dalam membentuk dan

mengembangkan suatu masyarakat atau bangsa. Dari segi pembelajaran,

peranan guru dalam masyarakat Indonesia tetap dominant dan tidak dapat

digantikan sekalipun teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam proses

pembelajaran sangat berkembang pesat. Hal ini disebabkan karena proses

pendidikan atau proses pembelajaran yang diperankan oleh guru yang

menyangkut pembinaan sifat mental manusia bersifat unik.

Namun dibalik itu terdapat keprihatinan yang dialami oleh para

guru yaitu penghasilan atau kesejahteraan guru yang relatif rendah.

Masalah ekonomi tersebut mempengaruhi para guru dalam menjalankan

tugas pokoknya. Secara sederhana kita dapat memperkirakan bahwa

seseorang akan merasa lebih tenang dalam melaksanakan tugasnya bila

(20)

bila beban itu belum terpenuhi, konsentrasinya dalam menjalankan tugas

bisa terganggu. Jadi tingkat kesejahteraan para guru memberikan dampak

secara sosial psikologis bagi mereka.

Sekarang ini lulusan SLTA kebanyakan kurang tertarik untuk

melanjutkan studinya ke FKIP ataupun lembaga pendidikan lainnya yang

mendidik dan mengarahkan mereka untuk menjadi guru, apalagi orang

tua mereka juga kurang memberi dukungan. Hal ini disebabkan profesi

guru tidak menjanjikan baik secara ekonomis atau gengsi.

Hal ini berlawanan dengan keadaan sekarang ini. Akhir-akhir ini

pemerintah lebih menonjolkan tentang aspek pendidikan terutama

kesejahteraan guru. Penghasilan guru yang selama ini dianggap kurang

seimbang dengan pekerjaan yang dilakukan oleh seorang guru menjadi

pemikiran pemerintah. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

Guru dan Dosen No 14 Tahun 2005 bahwa guru akan mendapatkan

tunjangan-tunjangan lain di samping gaji pokok. Di samping itu

kesejahteraan guru sangat diperhatikan oleh pemerintah, apalagi guru-guru

yang di tempatkan di daerah terpencil atau di pedalaman-pedalaman. Hal

ini dimaksudkan agar kehidupan guru dapat lebih layak dari sebelumnya

yang dirasa profesi guru kurang menjanjikan dalam hal kebutuhan hidup.

Hal ini tentu akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat untuk memilih

(21)

Peranan guru dalam masyararakat pada gambaran masyarakat

tentang kedudukan seorang guru. Gambaran-gambaran masyarakat

terhadap guru selama ini terlalu menonjolkan aspek negatifnya saja. Tentu

saja hal ini akan menurunkan wibawa seorang guru dan melemahkan

motivasi seorang guru dalam menjalankan tugasnya.

Pandangan-pandangan negatif terhadap guru tersebut dapat

menjatuhkan prestise dari seorang guru. Sementara profesi lain dapat

dapat dikatakan lebih menjanjikan dalam hal kesejahteraan yang terus

meningkat sejalan dengan kepesatan pembangunan. Namun profesi guru

belum mendapatkan tempat yang layak ditengah peradaban masyarakat

kita sekarang. Masyarakat kebanyakan masih menganggap segala sesuatu

kini dinilai dengan materi yang diukur dari tingkat penghasilan,

penampilan, ataupun rumah.

Dari fenomena-fenomena itu, dapat disimpulkan bahwa profesi

guru semakin lama semakin kurang diminati oleh masyarakat terutama

dikalangan mahasiswa. Bahkan mahasiswa yang mengambil Fakultas

Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pun banyak yang merasa kurang

minat untuk menjadi guru. Kebanyakan dari mereka hanya terpaksa atau

tidak tahu tentang FKIP karena bukan merupakan fakultas pilihan pertama

mereka.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi pemilihan profesi guru

(22)

memilih profesi sebagai guru. Pada hakekatnya ada tiga faktor yang

diduga berhubungan dengan profesi guru. Faktor pertama, faktor

individual. Seseorang memilih karir pada dasarnya merupakan pilihan

yang timbul dari dalam diri seseorang tersebut. Dengan kata lain

seseorang tersebut berminat dan termotivasi untuk menjalani suatu karir

atau profesi yang dipilihnya. Kedua, faktor ekonomis. Gaji atau

pendapatan dari suatu pekerjaan akan mempengaruhi seseorang mengapa

ia memilih profesi tersebut. Ketiga, faktor sosial. Profesi orang tua dan

persepsi masyarakat terhadap profesi guru di anggap berpengaruh

terhadap pemilihan profesi guru. Apakah orang tua seseorang tersebut

menjalani profesi yang sama dengan yang akan dia jalani, dan bagaimana

seseorang melihat tanggapan masyarakat terhadap suatu profesi di duga

berpengaruh terhadap pemilihan profesi, dalam hal ini adalah profesi guru.

Melihat banyaknya faktor yang mempengaruhi pilihan profesi

guru, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PILIHAN

(23)

B. Batasan Masalah

Pada penelitian ini peneliti hanya membatasi pada tiga faktor

yang di duga berpengaruh terhadap pilihan profesi guru yaitu, faktor

individual, faktor ekonomis, dan faktor sosial. Penelitian membatasi

permasalahan pada ketiga faktor tersebut dengan alasan ketiga faktor

tersebut di duga memiliki pengaruh yang dominan terhadap pilihan profesi

guru dan ketiganya merupakan realita kehidupan profesi guru.

Dan bila terdapat faktor lain yang dianggap berpengaruh lebih

signifikan dari ketiga faktor di atas, bukan menjadi permasalahan yang

diteliti, dan dapat dijadikan kajian lebih lanjut.

C. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang di atas, di rumuskan pokok

permasalahan sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi

pilihan profesi guru sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor individual

terhadap pilihan profesi guru?

2. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor ekonomis

terhadap pilihan profesi guru?

3. Apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan faktor sosial

(24)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan

faktor individual terhadap pilihan profesi guru.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan

faktor ekonomis terhadap pilihan profesi guru.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan

faktor sosial terhadap pilihan profesi guru.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Universitas

Untuk memberikan gambaran yang kongkrit mengenai faktor yang

mempengaruhi pilihan profesi guru. Agar hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki citra guru dan

menumbuhkan minat mahasiswa FKIP untuk menjadi seorang guru

2. Bagi Pemerintah

Untuk memberikan masukan bagi pemerintah supaya lebih

memperhatikan nasib guru.

3. Bagi Penulis

(25)

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Untuk menambah kepustakaan yang beguna bagi mahasiswa atau

(26)

10 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profesi

1. Pengertian Profesi

Profesi adalah pekerjaan yang memerlukan kemampuan dan

ketrampilan khusus yang diperoleh melalui pendidikan yang relatif cukup

lama, serta biasanya pekerjaannya biasa di hargai masyarakat dalam

bentuk uang (gaji). Menurut Dr Sikun Pribadi (2000 dalam Oemar

Hamalik, 2003;1-2) menyatakan bahwa profesi pada hakekatnya adalah

suatu pernyataan atau janji terbuka, bahwa seseorang akan mengabdikan

dirinya kepada suatu jabatan atau pekerjaan dalam arti biasa, karena orang

tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan tersebut.

Menurut Hornby e.a “profession” yang di Indonesiakan menjadi

profesi, dapat diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan

pendidikan yang lebih lanjut dan latihan khusus, seperti ahli hukum,

arsitek, dokter, teolog dan lain-lain ( Roestiyah, 1982 : 176). Menurut

Suharsimi Arikunto (1990 : 231) profesi diartikan sebagai satu kegiatan

yang dilakukan seseorang unutk mendapatkan nafkah. Jadi, profesi

merupakan jabatan atau pekerjaan yang tetap dan teratur untuk

(27)

2. Tingkat dan Jenis Profesi

Tidak semua pekerjaan menuntut tingkat profesional tertentu.

Didalam masyarakat terdapat berbagai macam pekerjaan yang juga

menuntut tingkat keprofesionalan tertentu. Maka, tingkat profesi

berdasarkan pekerjaan dapat dibedakan (Arikunto, 1980 : 233):

a. Pekerjaan profesional

Merupakan tingkat profesional pertama, menuntut tanggung jawab

penuh.

b. Pekerjaan semiprofesional

Merupakan tingkat profesional tingkat kedua, menuntut tanggung

jawab agak penuh.

c. Pekerjaan paraprofesional

Merupakan tingkat professional ketiga, menuntut sedikit tanggung

jawab professional

d. Pekerjaan ketrampilan teknisi

Merupakan tingkat profesional keempat, profesi ini tidak dituntut

pertanggungjawaban profesional.

Dari keempat pekerjaan di atas guru termasuk dalam pekerjaan

profesional, sebab profesi tersebut dituntut memiliki keahlian tertentu

yang sesuai dengan profesinya, dan keahlian tersebut diperoleh melalui

(28)

3. Ciri-ciri Profesi

Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan di atas,

diketahui bahwa suatu profesi menuntut persyaratan yang mendasarkan

ketrampilan teknis lebih rinci, serta kepribadian tertentu. Untuk lebih

memperjelas ciri-ciri dimaksud, berikut ini akan disampaikan pendapat

dua orang ahli yang mengemukakan batasan atau ciri-ciri sekaligus syarat

dari suatu profesi.

Robert W Rickey (1940) mengemukakan ciri-ciri profesi sebagai berikut:

a. Mementingkan pelayanan kemanusiaan yang lebih ideal dibandingkan dengan kepentingan pribadi.

b. Memerlukan waktu yang relatif panjang untuk mempelajari konsep-konsep serta prinsip-prinsip pengetahuan khusus yang mendukung keahliannya.

c. Memiliki kualifikasi tertentu untuk memasuki profesi tertentu.

d. Memiliki kode etik yang mengatur keanggotaan, tingkah laku, sikap, dan cara kerja.

e. Membutuhkan suatu kegiatan intelektual yang tinggi.

f. Adanya organisasi yang dapat meningkatkan standar pelayanan, disiplin diri dalam profesi serta kesejahteraan anggotanya.

g. Memberi kesempatan untuk kemajuan, spesialisasi dan kemandirian. h. Memandang profesi sebagai suatu karier hidup (alive career) dan

menjadikan seseorang anggota yang permanen.

Sebagai bahan perbandingan, berikut ini disajikan pula ciri-ciri

keprofesian yang dikemukakan oleh D. Westby Gibson(1965) secara rinci

adalah:

a. Pengakuan oleh masyarakat terhadap layanan tertentu yang hanya dapat dilakukan oleh kelompok pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi.

(29)

c. Diperlukan persiapan yang sengaja dan sistematik sebelum orang mampu melaksanakan suatu pekerjaan professional.

d. Dimilikinya organisasi professional yang disamping melindungi kepentingan anggotanya dari saingan kelompok luar, tetapi sekaligus selalu meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat, termasuk tindakan-tindakan etis kepada anggotanya.

Ciri-ciri yang telah disebutkan dapat digunakan sebagai kriteria

atau tolok ukur keprofesian guru, yaitu:

a. Untuk mengukur sejauh mana guru-guru di Indonesia telah memenuhi

kriteria profesionalisasi.

b. Untuk dijadikan titik tujuan yang akan mengarahkan segala upaya

menuju profesionalisme guru. (Suharsini Arikunto, 1990;236).

B. Guru

1. Pengertian guru.

Guru dalam pengertian dasar adalah orang yang secara langsung

menjalankan pendidikan. Dalam dunia pendidikan, guru dianggap sebagai

penggeraknya, jadi peranan guru tidak bias lepas dari dunia pendidikan di

samping faktor lain yang terlibat dalam dunia pendidikan seperti anak

(30)

UU RI No. 14 Th 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1

menjelaskan bahwa:

“guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”

Sesuai dengan kutipan di atas, guru menurut kamus umum

bahasa Indonesia, guru adalah orang yang mengajari orang lain di sekolah

maupun di luar sekolah. Guru dapat juga memiliki pengertian suatu ilmu

pengetahuan atau suatu ketrampilan (Badudu Zain, 1990)

Di samping itu ada bermacam-macam pandangan lain mengenai

guru: (Roestiyah, 1982:182)

a. Menurut pandangan tradisional yang selama ini diterima, guru adalah seorang yang berdiri di depan kelas untuk menyampaikan ilmu pengetahuan.

b. Pendapat seorang ahli pendidikan: Teacher is person who causes a person to know or gives a person knowledge or skill, yang artinya guru adalah orang yang menyebabkan orang lain mengetahui atau mampu melaksanakan sesuatu yang memberikan pengetahuan atau ketrampilan kepada orang lain.

c. Menurut N.E.A (National Education Association) Persatuan guru-guru Amerika Serikat mengartikan guru sebagai berikut, “Guru diartikan sebagai semua petugas yang langsung terlibat dalam tugas-tugas kependidikan.

Dari beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

guru itu bukan hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada kepada

(31)

profesional yang dapat menjadikan siswa mampu merencanakan,

menganalisa dan menyimpulkan masalah yang dihadapi.

Guru sebagai suatu profesi menuntut keahlian dan ketrampilan

khusus di bidang pendidikan dan pengajaran. Sifat keahlian itu berbeda

dari keahlian dalam profesi lain sehingga memberi ciri khusus yang

memungkinkan para pemangku atau penjabatnya bersatu sebagai suatu

kelompok di dalam masyarakat. Kehendak untuk berkelompok didasari

perasaan adanya kesamaan, baik dalam bidang kerja atau profesi maupun

kesamaan nasib berupa hak dan kewajiban, mendorong dibentuknya suatu

organisasi yaitu PGRI.

2. Syarat-syarat Menjadi Guru

Untuk menjadi seorang guru diperlukan beberapa persyaratan,

karena profesi guru adalah suatu pekerjaan yang professional. Syarat bagi

seorang guru diantaranya sebagai berikut (Hamalik, 2001 : 118) :

a. Harus memiliki bakat sebagai guru

Bahwa seorang guru dituntut untuk bisa berbicara di muka umum dan

dapat mengajar murid sesuai dengan tugasnya sebagai seorang

pengajar.

b. Harus memiliki keahlian sebagai guru

Seorang guru harus memiliki keahlian khusus sebagai pengajar, dan

(32)

sebagai guru. Perlu pendidikan yang khusus pula untuk dapat

dikatakan sebagai seorang guru.

c. Memiliki kepribadian yang baik dan terintegrasi

Seorang guru harus mempunyai jiwa yang tegas, berani berbicara di

muka umum, dan mampu membaur dengan anak didiknya sehingga

dapat menjadi pengganti orang tua bagi anak didiknya di sekolah.

d. Memiliki mental yang baik dan berbadan sehat

Tidak sakit jiwa dan tidak cacat secara fisik juga merupakan syarat

untuk menjadi guru. Hal ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaannya,

pengajaran dapat berjalan normal

e. Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas

Seorang guru harus menguasai betul seluk beluk pendidikan dan

pengajarann dengan berbagai ilmu pengetahuan lainnya yang perlu

dibina dan diberikan kepada anak didiknya

f. Memiliki jiwa Pancasila dan warga negara yang baik

Seorang guru harus memiliki jiwa yang setia terutama terhadap

profesinya sebagai seorang guru dan juga dituntut untuk mentaati

peraturan-peraturan yang berlaku

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia No. 16 tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan

Kompetensi Guru di jelaskan bahwa untuk menjadi guru perlu memiliki

(33)

1) Kompetensi Pedagogik, meliputi:

a) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial kultural, emosional dan intelektual.

b) Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik

c) Mengembangkan kurukulum yang terkait dengan bidang yang di ampu.

d) Menyelenggarakan pengembangan yang mendidik

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan kegiatan pengembangan yang mendidik.

f) Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.

g) Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

h) Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i) Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan

pembelajaran.

j) Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

2) Kompetensi Kepribadian, meliputi:

a) Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.

b) Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat.

c) Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.

d) Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru dan rasa percaya diri.

e) Menjunjung tinggi kode etik profesi guru 3) Kompetensi Sosial, meliputi:

a) Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.

b) Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat.

c) Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.

d) Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.

4) Kompetensi Profesional, meliputi:

(34)

b) Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu.

c) Mengembangkan materi pembelajaran yang di ampu secara kreatif d) Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan

melakukan tindakan reflektif.

e) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri

3. Peranan Guru

Di lingkungan sekolah tempat guru mengabdikan dirinya, ia

sangat memiliki peranan yang sangat penting. Guru selain mengajar, ia

juga mendidik dan membimbing anak didiknya untuk memiliki

pengetahuan yang luas dan terampil dalam belajar. Menurut Hamalik

(2001 : 123), di zaman modern seperti sekarang ini peranan guru tidak

hanya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing, melainkan juga

ilmuwan (teacher as scientist) dan guru sebagai pribadi (teacher as

person)

Peranan guru akan menjadi semakin luas karena ia juga

berfungsi sebagai penghubung antara ilmu pengetahuan dan teknologi

dengan masyarakat. Dalam hal ini guru memodernisasi masyarakat dengan

IPTEK. Sehubungan dengan hal ini Hamalik (2001 : 124) menyebutkan

bahwa:

a. Guru sebagai penghubung (teacher as communicator)

b. Guru sebagai modernisator

(35)

4. Tugas guru

Menurut Usman(1997:6-7), guru memiliki banyak tugas, baik

yang terikat oleh dinas maupun diluar dinas, dalam bentuk pengabdian.

Apabila dikelompokkan terdapat tiga (3) jenis tugas guru yaitu dalam

bidang profesi, tugas dalam bidang kemanusian, dan tugas dalam bidang

kemasyarakatan.

Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan

melatih. Mendidik berarti menentukan dan mengembangkan

ketrampilan-ketrampilan pada siswa.

Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat

menjadi dirinya orang tua kedua. Ia harus mampu menarik simpati anak

didiknya sehingga ia menjadi idola para siswanya. Pelajaran apapun yang

diberikan hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswa dalam belajar.

Sedangkan tugas guru dalam bidang kemasyarakatan, lebih

melihat pada penempatan guru dalam masyarakat bahwa guru ditempatkan

pada tempat yang lebih terhormat di lingkungannya karena diharapkan

masyarakat dapat memperoleh ilmu pengetahuan dari seorang guru. Ini

berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju

(36)

5. Kewajiban dan Hak Guru

Dalam menjalankan profesinya, guru memiliki kewajiban yang

harus dilaksanakan dan hak yang harus diperjuangkan dan menjadi

miliknya. Kewajiban guru seperti yang tercantum dalam UU RI Tentang

guru dan dosen adalah sebagai berikut:

a. merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran

b. meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni

c. bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran

d. menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai-nilai agama dan estetika; dan

e. memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa

Sedangkan hak guru dalam menjalankan profesinya yang juga

tercantum dalam UU tentang guru dan dosen adalah sebagai berikut:

a. memperoleh penghasialan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan social

b. mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja

c. memperoleh perlindungan dalam menjalankan tugas dan hak atas kekayaan intelektual

d. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi

e. memperoleh dan memanfaatkan sarana dan prasarana pembelajaran untuk menunjang kelancaran tugas keprofesionalan

(37)

g. memperoleh rasa aman dan jaminan keselamatan dalam melaksanakan tugas

h. memiliki kesempatan untuk berperan dalam penentuan kebijakan pendidikan

i. memperoleh kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi; dan/atau j. memperoleh pelatihan dan pengembangan profesi dalam

bidangnya

C. Profesi Guru

Profesi guru menurut pendapat B.J Chandler dalam Sahertian

(1994);27-28) adalah, bahwa profesi mengajar yang dilakukan oleh

seorang guru adalah suatu jabatan yang memiliki kekhususan, kekhususan

itu memerlukan kelengkapan mengajar dan atau ketrampilan yang

menggambarkan seseorang melakukan tugas mengajar dan atau

ketrampilan yang menggambarkan sesorang melakukan tugas mengajar,

yaitu membimbing manusia.

Robert Riche (1962, dalam Ariyani,2003: 13) mengemukakan

ciri-ciri guru sebagai suatu profesi, yaitu adalah sebagai berikut:

a. Adanya komitmen dari para guru bahwa jabatan itu mengharuskan pengikutnya menjunjung tinggi martabat kemanusiaan lebih daripada mencari keuntungan diri sendiri.

b. Suatu profesi mensyaratkan orangnya mengikuti persiapan profesional dalam jangka waktu tertentu.

c. Harus selalu menambah pengetahuan agar terus menerus bertumbuh dalam jabatannya.

d. Memiliki kode etik jabatan.

e. Memiliki kemampuan intelektual untuk menjawab masalah-masalah yang dihadapi.

f. Selalu ingin belajar terus menerus mengenai bidang keahliannya yang ditekuni.

(38)

Seseorang yang telah mantap dalam memilih profesinya, dalam

hal ini adalah guru, ia tidak boleh ragu-ragu lagi untuk mengejar profesi

tersebut dalam bidangnya, yaitu dengan mengabdi sepenuh hati pada

tugasnya. Prestasi guru dalam profesinya akan membawa pada jenjang

karir yang diharapkan dalam hidupnya. Saat itulah seorang guru

memperoleh kepuasan dan kebahagian hidup sebagai hasil pemilihan

profesi yang mantap.

D. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pilihan Profesi Guru

Menjalani suatu profesi tidaklah mudah, ada beberapa faktor

yang mempengaruhi seseorang dalam memilih suatu profesi, dalam hal ini

adalah profesi guru. Berikut ini beberapa faktor yang diduga mempunyai

pengaruh terhadap pilihan profesi guru.

1. Faktor Individual

Kemauan seseorang untuk menentukan profesi yang akan

dijalani memang lebih baik harus timbul dari dalam diri sendiri. Hal

ini mengacu pada pemilihan profesi guru. Minat merupakan salah satu

faktor dari dalam diri seseorang untuk memilih profesi sebagai guru.

Sebab jika dilihat arti dari minat itu sendiri adalah merupakan faktor

psikologis yang dapat menentukan suatu pilihan pada seseorang.

Selain itu minat merupakan salah satu faktor psikologis yang sangat

(39)

yang mengerjakan suatu pekerjaan atau profesi dengan disertai minat

dari dalam diri sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil

yang baik daripada mereka yang tidak berminat sebelumnya.

Pengertian lain mengenai minat adalah suatu kecenderungan yang

agak menetap dalam diri subyek untuk merasa tertarik hal tertentu dan

merasa senang berkecimpung dalam bidang itu (Winkel, 1983; 30).

Minat terbagi menjadi dua macam, yaitu pertama minat yang

timbul dari dalam diri seseorang (minat intrinsik). Minat intrinsik

misalnya rasa menyenangi sesuatudan, dan dalam penelitian ini adalah

menyenangi profesi sebagai seorang guru, juga keinginan diri sendiri

untuk menjadi seorang guru. Minat yang kedua adalah minat yang

timbul karena ada rangsangan dari luar dirinya (minat ekstrinsik).

Misalnya karena adanya dukungan dari teman. Orang tua, atau orang

lain disekitarnya. Juga dari informasi-informasi yang diperoleh

sehingga mendorong seseorang untuk menjalani profesi sebagai guru.

Apabila seseorang mendapatkan pengalaman yang

menyenangkan, maka orang tersebut akan semakin berminat terhadap

apa yang dialaminya, begitu pula sebaliknya. Hal tersebut mempunyai

peranan yang sangat penting dalam menentukan apa yang akan

dikerjakan oleh seseorang denagn jenis penyesuaian pribadi dan sosial

(40)

Di samping itu faktor individual yang di duga mempengaruhi

pilihan profesi guru adalah motivasi. Menurut arti kata, motivasi

berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang

menimbulkan dorongan. Motivasi dapat juga diartikan sebagai faktor

yang mendorong orang untuk bertindak.

Motivasi berasal dari kata Inggris motivation yang berarti

dorongan, pengalasan, dan motivasi. Kata kerjanya adalah to motivate

yang berarti alasan, sebab dan daya gerak. Dapat pula diartikan

sebagai pendorong atau penggerak yang berasal dari dalam diri

individu untuk bertindak kearah suatu tujuan tertentu (Ali Imron

1996:87)

Menurut Sumadi Suryabroto (1984:74) motivasi yang

mendorong manusia dalam melakukan suatu kegiatan dapat dibedakan

menjadi dua golongan yaitu :

a) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik yaitu rangsangan yang datang dari luar dirinya.

Dengan motivasi ini antara lain tujan pokok dan aktivitas yang

dilakukan tidak ada hubungan langsung, sehingga dapat dikatakan

bahwa motivasi ekstrisik meruapakan bentuk motivasi dimana

aktivitas untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dimulai dan

diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang secara mutlak

(41)

b) Motivasi instrinsik

Motivasi instrinsik yaitu motivasi yang datangnya dari dalam

dirinya sendiri. Seseorang akan melakukan pekerjaannya dengan

penuh semangat karena dia senang melakukan pekerjaan itu dan

mendatangkan kepuasan bagi dirinya. Dalam hal ini insentif

terletak dalam kepuasan melaksanakan pekerjaan itu sendiri.

Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif pada

saat-saat tertentu. Motivasi berkaitan erat dengan suatu penghayatan akan

kebutuhan, dorongan untuk memenuhi kebutuhan, bertingkah laku

untuk memenuhi kebutuhan, dan pencapaian tujuan untuk memenuhi

kebutuhan tersebut. Hal ini dapat digolongkan sebagai berikut :

1. Timbulnya suatu kebutuhan yang dihayati dan dorongan untuk

memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Bertingkah laku tertentu sebagai usaha mencapai tujuan, yaitu

terpenuhinya kebutuhan yang telah dihayati tersebut.

3. Tujuannya tercapai sehingga seseorang merasa puas dan lega

karena kebutuhannya telah terpenuhi

Dari beberapa pengertian tersebut, motivasi dalam penelitian

ini adalah suatu doronagn yang mengaktifkan, menggerakkan,

menyalurkan dan mengarahkan mahasiswa FKIP untuk memilih

profesi sebagai guru sesuai dengan program studi yang ditempuh yang

(42)

Motivasi merupakan daya gerak yang mendorong manusia

untuk bertindak. Apabila motivasi ini kuat, maka daya dorongnya akan

kuat pula. Apabila motivasi ini dilandasi dengan kemauan yang baik,

maka hasilnya akan positif. Apalagi jika orang yang bersangkutan

memiliki kemauan mengenal keterlibatan dan kekurangan dirinya

sendiri terhadap apa yang akan dijalankan, maka motivasi dalam diri

seseorang tersebut akan semakin tinggi.

Oleh karena itu, melihat pentingnya minat dan motivasi

dalam mempengaruhi seseorang dalam memilih profesi, maka kedua

hal tersebut dianggap sebagai salah satu faktor individual seseorang

dalam memilih profesi sebagai guru. Karena sangat diharapkan

seseorang menjalani menjalani profesi sebagai guru atas dasar

kemauan dari diri sendiri dalam arti seseorang tersebut berminat dan

termotivasi untuk menjadi seorang guru.

2. Faktor Ekonomis

Di Indonesia, guru memang tidak terlepas dari masalah

kesejahteraan. Meskipun kesejahteraan guru bukan satu-satunya

penentu kehormatan dan martabat guru, akan tetapi hal ini menjadi

permasalahan jika membicarakan tentang profesi guru. Profesi guru

dan status guru jika dilihat dari pendapatannya untuk zaman sekarang

(43)

pendapatan yang besar. Tetapi guru juga tetap mencintai profesinya.

Bahkan masih ada yang memilih profesi sebagai guru.

Kesejahteraan guru dapat dibedakan menjadi dua aspek yaitu

aspek materiil dan aspek non materiil. Aspek materiil dapat dilihat dari

gaji yang didapat dari seorang guru, sedang aspek non materiil dapat

diperoleh dari kesejahteraan hidup seorang guru, misalnya bagaimana

ia dapat hidup dan mencukupi kebutuhan keluarganya dan keadaan

ekonomi keluarganya. Kedua aspek tersebut menjadi indikator dalam

pemilihan seseorang untuk menjadi guru. Pemerintah pun telah

berbuat banyak untuk mengatasi kedua aspek tersebut, misalnya

melalui kenaikan gaji, pemberian tunjangan beras intensif lainya.

Seseorang memilih suatu profesi karena ia ingin

mendapatkan penghasilan (gaji) untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,

walaupun mungkin gaji yang diperolehnya tidak cukup. Gaji

merupakan penghargaan yang berwujud financial (Endang

Wijayanti,2001 : 365). Gaji dipertimbangkan dalam pemilihan profesi

guru karena memang tujuan utama seseorang bekerja adalah untuk

memperoleh gaji.

Pada dasarnya gaji seorang guru sekarang ini sangat

diperhatikan oleh pemerintah. Tercantum dalam UU RI No. 14 Th

2005 tentang guru dan dosen, bahwa guru disamping mendapatkan

(44)

profesi, tunjangan fungsional, tunjangan khusus yang di tetapkan

dengan prinsip penghargaan atas dasar prestasi. Disamping itu guru

mendapatkan tunjangan khusus bila guru tersebut bertugas di daerah

khusus atau pelosok-pelosok dan pedalaman-pedalaman yang

jumlahnya diberikan 1 (satu) kali gaji pokok guru. Perhatian lain

pemerintah kepada guru adalah memberikan rumah dinas kepada guru

yang diangkat oleh pemerintah atau pemerintah daerah yang bertugas

di daerah khusus.

Dari fenomena-fenomena di atas, dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk memilih profesi yang akan dijalani, melihat

kenyataan yang sudah ada tentang kehidupan seorang guru dengan

membandingan masa depan yang dirasa akan lebih meningkat tentang

kesejahteraan seorang guru yang lebih dijamin oleh pemerintah.

3. Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor yang menempatkan kemampuan

seseorang pada masyarakat sekitar, atau dengan kata lain nilai

seseorang dari sudut pandang orang lain di lingkungannya. Faktor ini

dianggap penting karena juga banyak dipertimbangkan dalam memilih

karir atau profesi seseorang, dalam hal ini adalah profesi sebagai

(45)

salah satu atau kedua orang tua seseorang dan persepsi masyarakat

terhadap profesi guru.

Kehidupan status sosial guru juga mempengaruhi prestise

guru. Dari kehidupan status sosial ini guru dapat dinilai oleh

masyarakat tempat ia tinggal. Status sosial guru sebagai profesi akan

dipandang baik oleh masyarakat jika guru dapat menunjukkan

martabat dan budi pekerti yang baik. Masyarakat nantinya akan

menghormati dan menyegani keberadaan guru, karena profesi guru

memiliki status sosial yang tinggi.

Status sosial guru bekaitan dengan profesi guru itu sendiri

dan penghargaan masyarakat terhadap wibawa guru. Menurut

Supriyadi (1999: 68) makin tinggi sekolah tempat guru mengajar,

makin baik pula status ekonomi keluarganya. Secara umum status

sosial asal keluarga guru SLTA umumnya lebih baik daripada asal

keluarga guru SLTP dan SD. Ini dapat dipahami karena untuk menjadi

guru pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dituntut tingkat

pendidikan yang tinggi pula, yang berkaitan dengan factor social

keluarga disamping faktor ekonomi.

Status sosial guru berkaitan dengan profesi guru itu sendiri

dan penghargaan masyarakat terhadap wibawa guru. Karena jika

dilihat makin tinggi sekolah tempat guru itu mengajar, makin baik

(46)

guru SLTA umumnya lebih baik atau lebih tinggi statusnya dibanding

asal keluarga SLTP dan SD. Ini dapat dipahami karena untuk menjadi

guru pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi dituntut tingkat

pendidikan yang tinggi pula, yang berkaitan dengan faktor sosial

keluarga disamping faktor ekonomi. Status sosial tetap menjadi faktor

penentu yang sangat penting bagi seseorang untuk menjalani profesi

sebagai seorang pengajar atau guru. Profesi guru harus dihargai dan

dipandang oleh masyarakat, dengan begitu citra guru menjadi

terangkat. Apapun yang dikatakan orang mengenai profesi guru, tidak

akan mengubah guru dan profesinya atau tidak akan mengubah status

dan nasib mereka

E. Kerangka Berfikir

Profesi guru banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

menjadikan alasan mengapa seseorang memilih profesi tersebut.

Dalam uraian ini ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi seseorang

dalam memilih profesi guru. Faktor pertama adalah faktor individual

yang berkaitan dengan minat dan motivasi seseorang untuk menjadi

seorang guru. Faktor ini merupakan faktor intern yang mempengaruhi

seseorang memilih profesi guru yaitu keinginan dari diri diri sendiri

untuk menjalani profesi tersebut. Seseorang menjalankan profesi tanpa

(47)

secara otomatis profesi tersebut tidak akan bejalan dengan baik. Begitu

pula dalam hal ini, seseorang memilih untuk mejalani profesi sebagai

guru tanpa adanya minat dan termotivasi unruk menjadi seorang guru,

maka dalam perkembangannya juga akan mengalami hambatan. Jika

dilihat pada zaman sekarang ini minat seseorang untuk menjadi

seorang guru sangat rendah, walaupun dalam kenyataan masih banyak

mahasiswa yang mengambil jurusan FKIP (Fakultas Keguruan Dan

Ilmu Pendidikan) yang mengarahkan untuk menjadi seorang guru.

Faktor kedua adalah faktor ekonomis yang berkaitan dengan

kesejahteraan guru. Menurut Surya (2003;58) faktor ekonomis

merupakan salah satu faktor yang diduga mempengaruhi seseorang

memilih profesi sebagai guru yaitu gaji. Seberapa gaji yang didapat

oleh seorang guru akan sangat berpengaruh kepada dinamika dan

kehidupan guru dalam menjalankan tugas-tuganya walaupun tidak

dipungkiri bahwa setiap orang dalam bekerja menjalankan suatu

profesinya selalu terdorong untuk memperoleh penghasilan yang

setinggi-tinginya. Profesi gurupun juga demikian, selain mengabdikan

diri pada profesinya, ia juga membutuhkan kesejahteraan yang ia

peroleh dari usaha menjalankan profesinya sebagai pengajar. Akan

tetapi jika dilihat dalam kenyataanya, Kesejahteraan guru sangat

minim, dilihat dari banyaknya guru yang masih ngobyek untuk

(48)

kebutuhan hidupnya. Walaupun dalam kenyataan demikian, guru tetap

menjalankan profesinya sebagai seorang pengajar. Sehingga dengan

gaji dan kesejahteraan yang minim ini, faktor ekonomis menjadi salah

satu faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru.

Faktor ketiga adalah faktor sosial. Faktor ini juga menjadi

bahan pertimbangan seseorang dalam memilih suatu profesi yang akan

dijalaninya, dalam hal ini adalah profesi guru. Menjadi seorang guru

tentu didasari dengan beberapa pertimbangan di antaranya adalah

apakah kedua orang tua atau salah satunya tersebut lebih dulu menjadi

seorang guru serta bagaimana seseorang menyikapi persepsi

masyarakat terhadap profesi guru. Hal ini juga mempengaruhi

mengapa seseorang mau menjalani profesi sebagai guru. Karena ada

juga seseorang memilih mejadi guru atas dasar kemauan dari orang

tuanya yang menginginkan anaknya menjadi guru seperti yang telah

dijalani orang tua tersebut. Atu dapat pula seseorang terpengaruh dari

persepsi-persepsi tentang guru yang ia dengar dari lingkungan sekitar

ia tinggal. Oleh karena itu faktor sosial ini juga berpengaruh terhadap

pilihan profesi guru, sebab guru akan merasa senang dan nyaman

dalam menjalankan profesinya jika mereka tidak terkekang oleh

(49)

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban semetara terhadap rumusan

masalah penelitian yang diberikan baru didasarkan pada teori yang

relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh

melalui pengumpulan data (Sugiyono,1999 : 51). Hipotesis yang

disajikan untuk menjawab rumusan masalah penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1. H0 : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan faktor individual

terhadap pilihan profesi guru

Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan faktor individual

terhadap pilihan profesi guru

2. H0 : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan faktor ekonomis

terhadap pilihan profesi guru

Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan faktor ekonomis

terhadap pilihan profesi guru

3. H0 : Tidak ada pengaruh positif dan signifikan faktor sosial

terhadap pilihan profesi guru

Ha : Ada pengaruh positif dan signifikan faktor sosial terhadap

(50)

34 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

eksploratif. Penelitian eksploratif bertujuan untuk mengungkapkan hal – hal yang

baru muncul di masyarakat (Ida Bagoes, 2004 : 37). Oleh karena itu penelitian

eksploratif bermaksud menjajagi dan menjelajahi permasalahan, untuk

menemukan masalah utama yang seharusnya diteliti, agar usaha melakukan

perbaikan atau penyempurnaan suatu kondisi dapat dilakukan secara tuntas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan selesai.

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Sanata Dharma

(51)

2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan

profesi guru, yaitu :

a. Faktor Individual, yaitu minat dan motivasi

b. Faktor Ekonomis, yaitu gaji guru dan tunjangan fungsional

c. Faktor Sosial, yaitu profesi orang tua dan persepsi masyarakat terhadap

profesi guru.

D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan kelompok di mana peneliti akan

menggeneralisasikan hasil penelitiannya atau keseluruhan anggota, kejadian,

obyek – obyek yang telah ditetapkan dengan baik (Consuelo, 1993 : 160)

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah

2.806 mahasiswa yang terdiri dari 648 mahasiswa program studi Pendidikan

Guru Sekolah Dasar, 227 mahasiswa program studi Bimbingan Konseling,

614 Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris, 306mahasiswa

program studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, 127

mahasiswa program studi Pendidikan Sejarah, 122 mahasiswa program studi

(52)

328 mahasiswa program studi Pendidikan Matematika, 118 mahasiswa

program studi Pendidikan Fisika

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah kelompok kecil yang kita amati atau beberapa bagian

kecil/cuplikan yang ditarik dari populasi atau porsi dari suatu populasi

(Consuelo, 1993 : 160). Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi

digunakan rumus Slovin sebagai berikut (Consuelo, 1993 : 161) :

2

1 Ne N n

+ =

Keterangan : n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi)

Berdasarkan jumlah populasi penelitian, maka jumlah sampel yang

mewakili populasi dapat dihitung sebagai berikut:

2806 n =

1+2806(0,05)2

= 350,0936 = 350

Dengan demikian jumlah sampel penelitian sebesar 350 mahasiswa yang

(53)

Tabel III.1

Penentuan Jumlah Sampel Keterangan 2004 2005 2006 2007 Jmlh

Mhs

% Sampel

Pend. Guru Sekolah Dasar

Bimbingan dan Konseling

Pend. Bahasa Inggris

Pend. Bahasa, Sas.Ind&Daerah

Pend. Sejarah Pend. Ekonomi Pend. Akuntansi Pend. Matematika Pend. Fisika 127 56 142 69 28 44 97 56 47 179 83 151 65 28 29 84 45 31 156 48 164 90 37 17 65 125 22 186 227 614 306 127 122 316 328 118 648 227 614 306 127 122 316 328 118 23,09 8,09 21,88 10,91 4,53 4,35 11,26 11,69 4,21 80,848=81 28,322=28 76,606=77 38,178=38 15,845=16 15,221=15 39,426=39 40,923=41 14,722=15

(54)

Jumlah sampel untuk masing-masing program studi tampak pada tabel

berikut:

Tabel III.2

Jumlah Sampel Masing-masing Angkatan

Keterangan 2004 2005 2006 2007

Pend. Guru Sekolah Dasar Bimbingan dan Konseling Pend. Bahasa Inggris

Pend. Bahasa, Sas.Ind&Daerah Pend. Sejarah Pend. Ekonomi Pend. Akuntansi Pend. Matematika Pend. Fisika 16 7 18 9 3 5 12 7 6 22 10 19 8 4 4 10 6 4 20 6 20 11 5 2 8 16 3 23 5 20 10 4 4 9 13 2

E. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

Variabel penelitian adalah suatu atribut/sifat/nilai dari orang, objek/kegiatan

yang mempunyai variasi tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

disimpulkan (Sugiyono, 2003 : 3). Variabel penelitian terdiri dari 2 yaitu

variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent variable).

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat

karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah

pilihan profesi guru, yang dinilai dari jumlah total faktor individual,ekonomis,

dan sosial. Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya

atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

faktor individual, ekonomis, dan sosial. Indikator-indikator variabel bebas dapat

(55)

1. Faktor Individual

Yaitu faktor yang diukur dari alasan-alasan mahasiswa memilih profesi guru.

Indikator Faktor Individual

Tabel III.3

Tabel Indikator Faktor Individual

Variabel Sub Variabel Sub-sub Variabel Indikator

• Minat • Intrinsik

• Ekstrinsik

• Keinginan menjadi guru

• Kesenangan menjadi guru

• Mendapat dua peluang kerja

• Dukungan orang tua

• Informasi tentang FKIP

• Biaya Kuliah yang

terjangkau

• Memiliki waktu lebih banyak untuk keluarga Faktor

Individual

• Motivasi • Intrinsik

• Ekstrinsik

• Cita-cita

• Tidak ada

pilihan lain

• Melanjutkan profesi orang tua

• Kebutuhan hidup

• Menerima gelar dua ijasah

(56)

2. Faktor Ekonomi

Yaitu faktor yang diukur dari besarnya pendapatan atau penghasilan yang

diterima oleh guru dalam bentuk uang

Tabel III.4

Tabel Indikator Faktor Ekonomi

Variabel Sub Variabel Sub-sub Variabel Indikator

• Gaji guru • Gaji guru

• Penghasilan lain

• Kenaikan gaji

• Gaji yang

tepat waktu

• Dana pensiun

• Tunjangan fungsional Faktor

Ekonomi

• Kesejahteraan • Ekonomi keluarga

• Kebutuhan hidup

• Keadaan ekonomi keluarga

• Penghasilan orang tua

• Kebutuhan hidup keluarga

• Tuntutan hidup

• Biaya kuliah yang terjangkau

3. Faktor Sosial

Yaitu faktor yang menampakkan kemampuan seseorang pada masyarakat,

(57)

Tabel III.5

Tabel Indikator Faktor Sosial

Variabel Sub Variabel Sub-sub Variabel Indikator

• Masyarakat • Martabat guru

• Persepsi Masyarakat

• Martabat

guru di masyarakat

• Kesempatan melakukan kegiatan sosial

• Kehidupan guru

• Persepsi masyarakat

• Tanggapan masyarakat

• Martabat guru dalam keluarga Faktor

Sosial

• Orang tua • Profesi orang

tua

• Penghasilan

• Guru

• Non guru

• Penghasilan tetap

• Penghasilan tidak tetap

• Pekerjaan sampingan

Ketiga faktor di atas diukur dengan kuesioner dan peneliti menggunakan

Skala Likert untuk memberikan skor pada kuesioner.Ada dua kategori yang

digunakan yaitu pertnyaan positif dan pertnyaan negatif. Skor yang digunakan

(58)

Tabel III.6

Skor Pernyataan Kuesioner

Skor Pernyataan Skor Sangat Setuju Skor Setuju Skor Tidak Setuju Skor Sangat Tidak Setuju Pernyataan positif Pernyataan negatif 4 1 3 2 2 3 1 4

F. Kisi – kisi Instrumen Penelitian

Tolok ukur yang digunakan dalam menilai faktor – faktor yang

mempengaruhi pilihan profesi guru adalah dengan instrumen penelitian. Peneliti

akan mengidentifikasi indikator – indikator yang akan digunakan dalam

instrumen penelitian yaitu sebagai berikut :

Tabel III.7

Indikator Instrumen Penelitian

Faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru

No. Item Pernyataan No. Indikator

Positif Negatif 1. Faktor Individual

a. Minat b. Motivasi

1,2 3,6,7,8,10

5,9

2. Faktor Ekonomis a. Gaji guru b. Kesejahteraan

1,4,5 6,7,8,9,10

2,3

3 Faktor Sosial a. Masyarakat b. Orang tua

1,3,4,6, 7,10

(59)

G. Teknik Pengumpulan Data Kuesioner

Kuesioner merupakan kumpulan dari pertanyaan yang diajukan secara tertulis

kepada seseorang (yang dalam hal ini disebut responden) dan cara menjawab

juga dilakukan dengan tertulis. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan

data tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru, yaitu

data faktor individual, faktor ekonomi, dan faktor sosial yangh diperoleh

langsung dari responden. Tujuan dari pemberian kuesioner ini adalah untuk

mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pilihan profesi guru

dan bagaimana pengaruhnya terhadap pilihan profesi guru.

H. Pengujian Instrumen Penelitian

Agar kuesioner dapat dinyatakan sahih dan handal maka perlu diuji.

Pengujian kuesioner ini dilakukan dengan cara :

1. Pengujian Kesahihan (Validitas)

Validitas merupakan keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen

yang bersangkutan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur

(Sugiyono, 2003:267). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan dan mampu mengungkapkan data dari variabel

yang diteliti secara tepat. Jenis validitas yang digunakan adalah validitas

(60)

mempunyai validitas internal bila kriteria yang ada di dalam instrumen secara

rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur (Sugiyono, 2003: 270).

Untuk menguji validitas instrumen penelitian, maka digunakan

korelasi Product Moment dari Pearson, (Sugiyono, 2003:213) sebagai berikut:

xy r =

} ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y N X N Y X XY N Σ − Σ Σ − Σ Σ Σ − Σ

Keterangan : rxy= Koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

N = Jumlah Responden

X = Skor item

Y = Skor total

Setelah koefisien korelasi ditemukan, perlu diuji signifikansinya dengan taraf

5%. Korelasi antara skor item dengan skor total dinyatakan signifikan jika

tabel hitung r

r > , dan akan dikatakan valid.

Pengujian validitas dilakukan dengan mengambil sampel 30 responden

dari sebagian mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma. Pada sampel

sejumlah itu nilai df = N-2 (dk = 30-2 = 28), sehingga didapatkan nilai

koefisien r tabel = 0,239. Uji validitas ini dilakukan untuk tiap-tiap butir

pertanyaan, sehingga ada tiga puluh pertanyaan yang akan dilakukan uji

(61)

a. Uji validitas untuk Faktor Individual

Ada sepuluh pertanyaan pada faktor individual. Rangkuman hasil uji

validitas faktor individual adalah sebagai berikut.

Tabel III.8

Hasil Pengujian Validitas Faktor Individual No Item Nilai r hitung Nilai r tabel Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 0,5362 0,7909 0,8935 0,5208 0,6525 0,5930 0,4044 0,6041 0,4981 0,6276 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Sumber: Data penelitian

b. Uji validitas untuk Faktor Ekonomis

Ada sepuluh petanyaan pada faktor ekonomis. Rangkuman hasil uji

validitas faktor ekonomis adalah sebagai berikut:

Tabel III.9

Hasil Pengujian Validitas Faktor Ekonomis No Item Nilai r hitung Nilai r tabel Status

(62)

c. Uji validitas untuk Faktor Sosial

Ada sepuluh pertanyaan pada faktor sosial. Rangkuman hasil uji validitas

faktor sosial adalah sebagai berikut:

Tabel III.10

Hasil Pengujian Validitas Faktor Sosial No Item Nilai r hitung Nilai r tabel Status

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 0,5148 0,4792 0,4665 0,3599 0,3931 0,5230 0,3245 0,4120 0,4564 0,4469 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 0,239 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Data penelitian

2. Pengujian Keandalan (Reliabilitas)

Suatu instrumen penelitian dikatakan mempunyai nilai reliabilitas

yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam

mengukur yang hendak diukur. Semakin reliabel suatu tes memiliki

persyaratan, maka semakin yakin bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai

hasil yang sama ketika dilakukan tes kembali. Untuk memperoleh koefisien

reliabilitas digunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 1998 : 193), sebagai

berikut :

(

Κ−

)

 −Σ 

Κ

= 1 22

(63)

Keterangan :

K = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2 i S

Σ = Jumlah varians butir/item

2 t S

Σ = Varians total

i

r = Reliabilitas instrumen

Jumlah varian butir harus dicari dahulu dengan cara mencari nilai

varians tiap butir. Kemudian dari nilai varians tiap-tiap butir tersebut di jumlah

untuk mendapatkan jumlah varians butir.

Rumus yang digunakan

(

)

n n X X

= 2 2 2 α Keterangan: 2

α = Varian butir

n = Jumlah responden

∑X = Total skor dari nomor-nomor butir pertanyaan

Selanjutnya harga ri dikonsultasikan dengan kategori nilai r, dengan

pedoman (Arikunto 2001:75) sebagai berikut:

Tabel III.11

Itepretasi koefisien secara konservatif

No Koefisien Alfa Tingkat Keterandalan

1 2 3 4 5

0,800 - 1,000 0,600 - 0,800 0,400 - 0,600 0,200 - 0,400

0 - 0,200

Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah

Gambar

Tabel III.1
Tabel III.2
Tabel III.3
Tabel III.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh positif yang berarti (signifikan) dari Sikap Mahasiswa atas Profesi Guru PKn dan Pemahaman tentang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah (1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: (1) jenis kelamin dengan minat mahasiswa menjadi guru; (2) persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi fakultas ekonomi Universitas Sanata Dharma terhadap profesi akuntan publik baik yang sudah menempuh

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara faktor dorongan dari dalam ( internal ), faktor sosial ( external ), dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan: (1) jenis kelamin dengan minat mahasiswa menjadi guru; (2) persepsi mahasiswa tentang profesi guru dengan minat mahasiswa

Dengan demikian ada pengaruh yang positif dan signifikan antara faktor kelompok sosial terhadap minat guru PKn dalam menggunakan media berbasis