• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh variasi harga, warna dan rasa terhadap sikap konsumen.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh variasi harga, warna dan rasa terhadap sikap konsumen."

Copied!
161
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN

Studi Kasus pada Konsumen Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta

Devi Novitasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Tujuan penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui apakah variasi harga berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 2. Untuk mengetahui apakah variasi warna berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 3. Untuk mengetahui apakah variasi rasa berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 4. Untuk mengetahui apakah variasi harga, warna dan rasa berpengaruh secara bersama-sama terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood. Penelitian ini dilakukan di Mirota Kampus Departement Store, Yogyakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yaitu konsumen yang pernah membeli produk Sirup Indofood di Mirota Kampus minimal 2 kali. Teknik pengambilan sampel menggunakan judgmental sampling.

Analisis data yang digunakan yaitu: analisis persentase, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan: (1) variasi harga secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (2) variasi warna secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (3) variasi rasa secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (4) secara simultan ketiga variabel (variasi harga, warna dan rasa) berpengaruh terhadap variabel dependen (sikap konsumen).

(2)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE INFLUENCE VARIATION OF PRICE , COLOR AND TASTE CONSUMER ATTITUDES

A Study on the Consumer towards of Product Indofood Syrup at Mirota Kampus, Yogyakarta

Devi Novitasari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

The purpose of this research is : 1 . to determine whether the variation in prices influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 2. to determine whether the variation in color influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 3. to determine whether the variation in flavor influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 4. to determine whether variations in prices, colors and flavors together (simultaneously) influence on consumers attitudes Syrup Indofood products. This research was conducted in Mirota Campus Departement Store, Yogyakarta. The sample of the research used 100 consumers who have purchased in Mirota Campus Syrup Indofood at least twice. The sampling technique used judgmental sampling. The data was analysed using are: analysis of the percentage, the classical assumption test and multiple regression analysis. The research found that: (1) the variation in prices did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (2) the variation in color did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (3) the variation in flavor did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (4) the three independent variables (price variation, color and flavor) simultaneously influenced the dependent variable (the attitude of consumers).

(3)

ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN

Studi Kasus pada Konsumen Produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Devi Novitasari

092214013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN

Studi Kasus pada Konsumen Produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Devi Novitasari

092214013

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Ya Bapaku, jikalau Engkau mau ambillah cawan ini padaku. Tetapi

bukanlah kehendakku, melainkan kehendak-Mu lah yang terjadi”

(Lukas 22 ayat 42)

Kesalahan yang paling besar bukanlah suatu kegagalan, tetapi adalah BERHENTI dan MENYERAH sebelum

merasakan kegagalan

_Anonim_

Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertaiku....

Kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakan, memberikan nasehat dan semangat untukku…dan alm.kakakku (Benedictus Aris Yuliantoro) yang saat ini berada di sisi-Nya…

(8)
(9)
(10)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN

Studi Kasus pada Konsumen Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta

Devi Novitasari Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Tujuan penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui apakah variasi harga berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 2. Untuk mengetahui apakah variasi warna berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 3. Untuk mengetahui apakah variasi rasa berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 4. Untuk mengetahui apakah variasi harga, warna dan rasa berpengaruh secara bersama-sama terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood. Penelitian ini dilakukan di Mirota Kampus Departement Store, Yogyakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yaitu konsumen yang pernah membeli produk Sirup Indofood di Mirota Kampus minimal 2 kali. Teknik pengambilan sampel menggunakan judgmental sampling.

Analisis data yang digunakan yaitu: analisis persentase, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan: (1) variasi harga secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (2) variasi warna secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (3) variasi rasa secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (4) secara simultan ketiga variabel (variasi harga, warna dan rasa) berpengaruh terhadap variabel dependen (sikap konsumen).

(11)

ABSTRACT

ANALYSIS OF THE INFLUENCE VARIATION OF PRICE , COLOR AND TASTE CONSUMER ATTITUDES

A Study on the Consumer towards of Product Indofood Syrup at Mirota Kampus, Yogyakarta

Devi Novitasari Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

The purpose of this research is : 1 . to determine whether the variation in prices influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 2. to determine whether the variation in color influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 3. to determine whether the variation in flavor influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 4. to determine whether variations in prices, colors and flavors together (simultaneously) influence on consumers attitudes Syrup Indofood products. This research was conducted in Mirota Campus Departement Store, Yogyakarta. The sample of the research used 100 consumers who have purchased in Mirota Campus Syrup Indofood at least twice. The sampling technique used judgmental sampling. The data was analysed using are: analysis of the percentage, the classical assumption test and multiple regression analysis. The research found that: (1) the variation in prices did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (2) the variation in color did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (3) the variation in flavor did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (4) the three independent variables (price variation, color and flavor) simultaneously influenced the dependent variable (the attitude of consumers).

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh

Variasi Harga, Warna dan Rasa Terhadap Sikap Konsumen : Studi Kasus pada

Konsumen Produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta”. Skripsi ini

ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing I,

yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan

kesungguhan hati.

4. Ibu Dra.Y.Rini Hardanti,M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga

telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini

menjadi lebih sempurna.

5. Drs. Aloysius Triwanggono, M.S. selaku anggota penguji, terimakasih

(13)

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi

Manajemen, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekali

ilmu pengetahuan dan ilmu humanisme.

7. Bapak Sugeng Junanto, selaku Manager Mirota Kampus Yogyakarta

yang telah memberikan ijin sehingga aku dapat melakukan penelitian

di perusahaan untuk melengkapi data.

8. Mbak Reni dan Ibu Indarti selaku staf personalia serta segenap staf

karyawan Mirota Kampus Yogyakarta yang telah banyak mengajariku,

berbagi ilmu denganku, dan telah sabar menuntunku ketika aku

mengalami kesulitan selama magang penelitian.

9. Bapak – Ibuku, kakakku Benedictus Aris Yuliantoro (RIP), dan

seluruh keluarga besarku yang senantiasa selalu memberikan doa,

kasih sayang, semangat, dukungan, kenyamanan dan memberikan

penghidupan layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikan aku

orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup ini, sehingga

membuatku semakin dewasa dalam menyikapi hidup.

10. Orang terdekatku Pradika Putratama Polanjaya beserta keluarga, yang

selalu menemaniku, memberi semangat, mengingatkanku ketika aku

mulai lelah dan malas.

11. Sahabat-sahabatku : Linda, Ayu, Ari, Siska, Agustin, Amel, Nana,

Putri, Nurul dkk… yang memberikan semangat ketika aku mengalami

(14)
(15)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. ii

HALAMAN PENGESAHAN………. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………. iv

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………… v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………….... vi

HALAMAN ABSTRAK ………... vii

ABSTRACT ………... viii

HALAMAN KATA PENGANTAR ………... ix

DAFTAR ISI ……….... xii

DAFTAR TABEL ………....… xv

DAFTAR GAMBAR ………... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………... xvii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………. 1

B. Rumusan Masalah ……….. 3

C. Pembatasan Masalah ……….……. 4

D. Tujuan Penelitian ………..…….. 4

E. Manfaat Penelitian ………..……… 5

F. Sistematika Penulisan ………..……... 6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ………... 8

(16)

a. Pengertian Perilaku Konsumen ………... 8

b. Aplikasi ………. 8

c. Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen ……….. 9

2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ………... 12

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Keputusan Pembelian ……….….. 14

f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap ……… 19

5. Definisi Harga, Warna dan Rasa …………...……… 21

(17)

I. Teknik Pengumpulan Data ………. 36

J. Teknik Pengujian Instrumen ……… 36

K. Teknik Analisis Data ………... 39

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Gambaran Umum Mirota Kampus …………..……….... 46

B. Gambaran Umum PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. ………... 59

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Persentase ……….. 70

B. Analisis Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ……….. 76

C. Deskripsi Data Penelitian ……… 79

D. Uji Asumsi Klasik ………... 81

E. Analisis Data ………... 86

F. Pembahasan ………. 93

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ………..………... 95

B. Saran ………..…………. 96

C. Keterbatasan ………..………… 97

DAFTAR PUSTAKA ……….. 99

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Skala Likert ………. 31

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 70

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………. 71

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan …………. 72

Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ……… 73

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan …………. 74

Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian … 75 Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ……….……… 77

Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ………. 78

Tabel V.9 Distribusi Jawaban Responden Pada Variasi Harga ………… 79

Tabel V.10 Distribusi Jawaban Responden Pada Variasi Warna ……...…. 80

Tabel V.11 Distribusi Jawaban Responden Pada Variasi Rasa …………. 81

Tabel V.12 Hasil Uji Normalitas ……… 82

Tabel V.13 Hasil Uji Multikolinearitas ………. 84

Tabel V.14 Hasil Uji Autokorelasi ……… 86

Tabel V.15 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ……….. 87

Tabel V.16 Hasil Uji F ………..………. 91

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ………. 25

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. .. 62

Gambar V.1 Normality Probability Plot Distribusi Normal ………….. 83

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ... 102

Lampiran 2 Print Out Analisis Data ... 108

Lampiran 3 Print Out Responden ... 123

Lampiran 4 Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian ... 139

(21)

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah

Persaingan bisnis yang semakin ketat menyebabkan pergeseran

paradigma pemasaran. Pemasaran didefinisikan sebagai kegiatan yang

bertujuan untuk memperlancar proses distribusi barang atau jasa dari

produsen ke konsumen secara efisien. Munculnya perusahaan-perusahaan

baru menjadi pesaing bagi perusahaan bisnis yang ada selama ini. Banyak

perusahaan yang berusaha menciptakan produk dengan berbagai macam

varian, baik dari segi packing, harga, warna, rasa, dan lain sebagainya. Hal

ini dilakukan untuk menarik minat beli konsumen. Namun, perusahaan juga

harus memperhatikan kualitas mutu atas produk tersebut.

Seiring perkembangan zaman, paradigma tersebut berubah karena

masyarakat semakin kritis dan “haus” akan informasi mengenai produk,

masyarakat juga semakin selektif dalam memilih produk yang ditawarkan.

Persaingan bisnis yang ada saat ini mempersempit perusahaan untuk

melakukan inovasi produk, sehingga diferensiasi produk makin sulit untuk

dilakukan. Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk “memutar otak”

dan mengatur strategi bisnis untuk menciptakan produk yang berbeda agar

tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain.

Sirup merupakan salah satu produk minuman yang digemari oleh

masyarakat dari berbagai kalangan karena sirup mudah dan praktis untuk

(22)

untuk disajikan. Beberapa tahun silam hanya ada beberapa merek sirup yang

terkenal, seperti : Sirup ABC, Sirup Marjan, dan Sirup Indofood. Tetapi saat

ini, berbagai merek sirup dengan aneka macam varian banyak ditawarkan di

pasar. Permintaan produk sirup akan meningkat ketika menjelang hari raya

keagamaan, seperti Idul Fitri dan Natal. Untuk produk sirup, sirup Indofood

masih menjadi salah satu merek sirup favorit yang digemari. Untuk

membangun merek yang kuat di mata masyarakat dibutuhkan kerja keras

bertahun-tahun. Oleh sebab itu merek menjadi sangat penting.

Perkembangan teknologi yang begitu pesat, memungkinkan

perusahaan untuk menghasilkan produk lebih banyak. Kemampuan

menghasilkan produk tidak ada artinya apabila produk yang dihasilkan tidak

sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Oleh sebab itu,

pemasar harus terlebih dahulu menganalisis perilaku pembelian konsumen

karena reaksi pembeli terhadap strategi pemasaran perusahaan memiliki

dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam analisis

perilaku konsumen perlu dikaji dasar pertimbangan konsumen dalam

melakukan pembelian.

Pada dasarnya, produk yang dibeli adalah untuk memenuhi

kebutuhan konsumen. Konsumen akan memilih produk yang dapat

memenuhi harapannya dan produk yang diperkirakan tidak memenuhi

harapannya, tentu saja tidak akan dibeli. Konsumen sebagai sasaran

(23)

produk apa yang ingin dibeli, sehingga antara konsumen satu dengan yang

lain, belum tentu memilih produk sama.

Dalam pemilihan produk sirup dengan banyak alternatif merek,

konsumen akan membutuhkan berbagai masukan atau informasi yang akan

menjadi landasan dalam mengambil keputusan untuk membeli produk sirup

tersebut. Seorang konsumen biasanya sebelum melakukan pembelian

terhadap suatu produk, melihat dulu varian atas merek produk tersebut,

termasuk harga, rasa, warna, kemasan dan lain sebagainya, kemudian akan

membandingkan dengan produk merek berbeda. Seorang konsumen

mungkin menganggap rasa sirup tertentu lebih enak dengan warna yang

lebih menarik serta harga yang relatif murah. Tetapi ada konsumen lain

yang mungkin menganggap sirup tersebut kurang memberikan kepuasan

bagi mereka.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian

dengan judul “ ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN” Studi Kasus pada Konsumen Produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta.

B.RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang

penulis ajukan adalah sebagai berikut:

1. Apakah variasi harga berpengaruh terhadap sikap konsumen?

(24)

3. Apakah variasi rasa berpengaruh terhadap sikap konsumen?

4. Apakah variasi harga, warna dan rasa bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap sikap konsumen?

C.Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya objek yang diteliti dan memperhitungkan

keterbatasan yang ada, maka penulis merasa perlu membuat batasan

masalah :

1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang pernah membeli

produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta minimal 2

kali.

2. Sikap konsumen memiliki tiga komponen, yaitu afektif, kognitif

dan konatif. Dari tiga komponen tersebut, penulis hanya meneliti

komponen afektif dan kognitif.

3. Suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan tentu memiliki

banyak variasi/atribut, antara lain : variasi merk, harga, warna, rasa,

kemasan, komposisi dan lain-lain. Dalam penelitian ini, peneliti

hanya membatasi pada variasi harga, warna dan rasa.

D.TujuanPenelitian

Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah variasi harga berpengaruh terhadap

(25)

2. Untuk mengetahui apakah variasi warna berpengaruh terhadap

sikap konsumen.

3. Untuk mengetahui apakah variasi rasa berpengaruh terhadap sikap

konsumen.

4. Untuk mengetahui apakah variasi harga, warna dan rasa

bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap sikap konsumen.

E.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Dapat dijadikan gambaran bagi perusahaan untuk

mempelajari sikap konsumen terhadap variasi produk.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan,

bahan pertimbangan atau materi bagi mahasiswa yang mengadakan

penelitian sejenis.

3. Bagi Penulis

a. Hasil penelitian dapat menambah pengalaman dan pengetahuan

dalam mempelajari sikap konsumen terhadap variasi produk.

b. Penulis dapat menerapkan ilmu yang pernah diterima di bangku

kuliah dan kemudian membandingkan dengan keadaan

(26)

F.Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah,

rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan

dengan masalah-masalah yang akan dibahas dan hipotesis.

BAB III. METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dikemukakan mengenai jenis penelitian, lokasi

penelitian dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik

pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian,

definisi operasional, populasi, sampel, teknik pengujian instrument

dan teknik analisis data.

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini dikemukakan uraian mengenai gambaran umum

perusahaan, visi misi dan filosofi perusahaan.

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian

B. Teknik Pengujian Instrumen

1. PengujianValiditas

(27)

C. Teknik Analisis Data

1. Analisis Persentase

2. Uji Asumsi Klasik

3. Uji Koefisien Regresi

4. Uji t untuk rata-rata satu sampel

5. Uji f

D. PEMBAHASAN

1. Analisis Persentase

2. Uji Asumsi Klasik

3. Uji Koefisien Regresi

4. Uji t untuk rata-rata satu sampel

5. Uji f

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dan saran dari apa

yang telah diteliti serta keterbatasan-keterbatasan dalam melakukan

(28)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A.Landasan teori

1. Perilaku Konsumen

a. Pengertian Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang

berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan,

serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan

keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari

konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang

berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan

dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual

tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan

dengan pertimbangan yang matang.

Perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata

individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan

(psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan

mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang

diinginkannya.

b. Aplikasi

Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam

(29)

pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat

perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.

Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan

membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa

konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran,

pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di

hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial

(social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan

memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang

dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.

c. Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen

Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku

konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif.

Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal

yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara

panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna

sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan

dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.

Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari

pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan

behaviorial serta dari ilmu sosiologi. Pendekatan ini bertujuan

(30)

pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen

dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang

bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat

keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku

konsumen.

Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari

pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan

ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model

matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham

Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap

pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate

analysis.

Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan

memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi

marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda.

Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh

pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan

tersebut.

Roda analisis konsumen adalah kerangka kerja yang digunakan

marketer untuk meneliti, menganalisis, dan memahami perilaku

konsumen agar dapat menciptakan strategi pemasaran yang lebih baik.

Roda analisis konsumen terdiri dari tiga elemen: afeksi dan kognisi,

(31)

Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada

perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya

apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi

mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya

konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem

yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda,

namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling

memengaruhi.

Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi,

perasaan tertentu, mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat

berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda

dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang

dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh

perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan

darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di

perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak

akan terasa.

Sistem kognisi terdiri dari lima proses mental, yaitu: memahami,

mengevaluasi, merencanakan, memilih, dan berpikir. Proses

memahami adalah proses menginterpretasi atau menentukan arti dari

aspek tertentu yang terdapat dalam sebuah lingkungan. mengevaluasi

berarti menentukan apakah sebuah aspek dalam lingkungan tertentu

(32)

Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah

masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti

membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan

alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang

terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya. Fungsi

utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat

masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang

dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses interpretasi

menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan

tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk

memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan

alternatif itu.

Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda

tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen

tidak selalu melakukan aktifitas kognisi secara ekstensif, dalam

beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum

membeli sebuah produk.

2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan

melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan,

(33)

a. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan

membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang

dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul,

konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.

b. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami

masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari

informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui

pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari

dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain

(eksternal).

c. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen

mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan

mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan

yang dihadapinya.

d. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen

mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen

akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang

dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan

menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan

adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

e. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan

proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir

(34)

produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah

produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi

kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika

produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan

meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa

depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk

tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan

menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Keputusan Pembelian

Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan

keputusan pembelian:

a. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam

diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang

terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan

informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

c. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang

ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka

seseorang akan suatu hal.

d. Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan

(35)

perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak

membeli produk tersebut.

4. Sikap

a. Definisi Sikap

Sikap merupakan interaksi manusia dengan objek tertentu. Sikap bukanlah suatu tindakan yang mempunyai hubungan yang saling terkait antara objek yang lainnya. Adapun definisi sikap yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain (Sunyoto, 2012: 271) :

1) Menurut Louis Leon Thurtstone, sikap adalah tindakan

kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang

berhubungan dengan objek psikologis yang berupa

simbol-simbol, rata-rata, slogan-slogan, orang, lembaga, ide dan

sebagainya (Sunyoto, 2012: 271).

2) Menurut D.Krech dan R.S Crutchfield, sikap adalah organisasi

yang tetap dari proses motivasi, emosi, persepsi, atau

pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu (Sunyoto,

2012: 271).

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sikap

merupakan sesuatu yang mengarah pada tujuan yang dihadapi dalam

bentuk tindakan, ucapan, perbuatan, maupun emosi seseorang. Sikap

konsumen merupakan suatu kecenderungan yang dipelajari untuk

bereaksi terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang

(36)

b. Komponen Sikap

Sikap melibatkan 3 komponen yang saling berhubungan antara

lain (Sunyoto, 2012: 271) :

1) Komponen kognitif, yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan,

atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan

dengan objek.

2) Komponen afektif, yaitu menunjukkan pada dimensi emosional

dari sikap yaitu emosi yang berhubungan dengan objek. Objek

di sini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak

menyenangkan.

3) Komponen perilaku, yaitu melibatkan salah satu predisposisi

bertindak terhadap objek. Komponen perilaku ini dipengaruhi

oleh komponen kognitif dan afektif. Dalam pemasaran

seseorang telah melakukan suatu sikap positif atau negatif

terhadap produk-produk tertentu, sikap ini dilakukan

berdasarkan pandangan seseorang terhadap produk dan proses

belajar baik dari pengalaman ataupun dari yang lain. Dikutip

dalam Basu Swastha dan Irawan (1980) sikap adalah suatu

kecenderungan yang dipelajari untuk menaksirkan terhadap

penawaran produk dalam masalah yang baik ataupun kurang

(37)

c. Ciri-ciri Sikap

Sikap mempunyai ciri antara lain (Sunyoto, 2012: 272) :

1) Sikap bukan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan

dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu

dalam hubungan dengan objeknya.

2) Sikap dapat berubah-ubah dan dapat dipelajari, oleh karena itu

sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat

tertentu yang mempermudah sikapnya pada orang itu sendiri.

3) Sikap itu tidak berdiri sendiri melainkan senantiasa mengandung

hubungan pada satu objek tertentu yang dapat dirumuskan

dengan jelas.

4) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu atau kumpulan dari

hal-hal tersebut. Sikap dapat berkenaan dengan suatu objek yang

serupa.

d. Karakteristik Sikap dan Macam-macam Sikap 1) Karakteristik Sikap

Sikap mempunyai 4 karakteristik, yaitu (Sunyoto 2012 : 274):

(a) Sikap selalu memiliki objek.

(b) Sikap mempunyai arah, derajat dan intensitas

(c) Sikap memiliki struktur dan kerangka organisasi.

(38)

2) Macam-macam Sikap

Sikap dapat dibedakan ke dalam sikap sosial dan sikap

individu (Sunyoto 2012 : 274) :

(a) Sikap Sosial

Sikap sosial tidak menyatakan oleh seorang saja

tetapi diperhatikan oleh orang-orang sekelompoknya.

Objeknya adalah objek sosial dan dinyatakan

berulang-ulang.

(b) Sikap Individu

Ini hanya dimiliki secara individual seorang demi

seorang, objeknya bukan merupakan objek sosial.

Di samping pembagian tersebut di atas, sikap juga dibedakan atas :

(a) Sikap Positif

Sikap yang menunjukkan penerimaan, mengakui,

menyetujui serta melaksanakan norma-norma yang

berlaku di mana individu itu berada

(b) Sikap Negatif

Sikap yang menunjukkan perilaku yang tidak setuju

terhadap norma-norma yang berlaku di mana individu

berada.

e. Fungsi-fungsi Sikap

(39)

1) Fungsi menyesuaikan diri

2) Fungsi mempertahankan atau perlindungan ego

3) Fungsi untuk mengekspresikan sesuatu yang bernilai fungsi

ini dibentuk untuk melindungi citra seseorang.

4) Fungsi-fungsi ilmu pengetahuan.

f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap

Ada berbagai faktor yang mempengaruhi sikap, antara lain :

1) Pengalaman Pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap,

pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat.

Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila

pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional.

Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan

pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.

2) Kebudayaan

B.F. Skinner menekankan pengaruh lingkungan

(termasuk kebudayaan) dalam membentuk kepribadian

seseorang. Kepribadian tidak lain daripada pola perilaku yang

konsisten yang menggambarkan sejarah reinforcement

(penguatan, ganjaran) yang dimiliki. Pola reinforcement dari

masyarakat untuk sikap dan perilaku tersebut, bukan untuk

(40)

3) Orang Lain Yang Dianggap Penting

Pada umumnya, individu bersikap konformis atau

searah dengan sikap orang-orang yang dianggapnya penting.

Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan

untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik

dengan orang yang dianggap penting tersebut.

4) Media Massa

Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa

seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam

pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya

informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan

kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut.

Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila

cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam

mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga

terbentuklah arah sikap tertentu.

5) Institusi Pendidikan dan Agama

Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama

mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan sikap

dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian dan

konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan

(41)

boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat

keagamaan serta ajaran-ajarannya.

6) Faktor Emosi Dalam Diri

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi

lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang.

Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang

didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam

penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme

pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan

segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat

pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan

lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor

emosional adalah prasangka

5. Definisi Harga, Warna dan Rasa a. Definisi Harga

Salah satu aspek pengetahuan produk yang dikhususkan adalah

aspek yang melibatkan harga produk. Pemeriksaan atas apa yang

konsumen ketahui mengenai harga absolut dan harga relatif dapat

memberikan informasi penting untuk membimbing tindakan

pemasaran (James F Engel, 1994:321)

Banyak definisi harga yang dikemukakan oleh para ahli.

Pengertian harga dapat didefinisikan sebagai alat tukar, hal ini seperti

(42)

(1989:308) bahwa “Harga adalah sejumlah uang (kemungkinan

ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh

beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang

menyertainya”.

Menurut E. Jerome McCarthy terjemahan Gunawan H.

(1985:414) bahwa harga adalah “apa yang dibebankan untuk sesuatu.

Setiap transaksi dagang dapat dianggap sebagai suatu pertukaran

uang, uang adalah harga untuk sesuatu”.

Menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong (2008), harga

adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau

jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh

manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa.

Penentuan harga harus sesuai dengan produk yang akan dijual. Jika

harga yang ditawarkan diminati konsumen dan konsumen membeli

produk tersebut, berarti penetapan harga sudah baik. Jika harga yang

ditawarkan tidak diminati, berarti penetapan harga kurang tepat.

Karena pentingnya harga bagi pemasaran produk, maka strategi

penetapan harus dipahami dengan tepat.

b. Definisi Warna

Warna adalah spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda

yang kemudian ditangkap oleh indra penglihatan kita (yaitu mata) lalu

(43)

Warna yang diterima jika mata memandang objek yang disinari

berkaitan dengan tiga faktor (Anonim, 2007):

1. sumber sinar,

2. ciri kimia dan fisika objek, dan

3. sifat-sifat kepekaan spektrum mata.

c. Definisi Rasa

Rasa adalah tanggapan indera terhadap rangsangan saraf seperti

manis, pahit, asam terhadap indra pengecap.

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan

penelitian penulis, yaitu :

Tri Ikasari (2004), penelitiannya tentang “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Produk Perusahaan Roti”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik konsumen terhadap produk perusahaan, untuk

mengetahui atribut yang menjadi prioritas konsumen dalam melakukan

pembelian roti “Gajah Mungkur” Wonogiri, dan untuk mengetahui sikap

konsumen terhadap atribut produk roti “Gajah Mungkur” Wonogiri. Teknik

analisis data yang digunakan yaitu : 1) analisis persentase, 2) analisis

prioritas kepentingan, 3) analisis Multiatribute Attitude Model. Berdasarkan

analisis data menunjukkan bahwa dapat disimpulkan sikap konsumen

terhadap atribut produk roti “Gajah Mungkur” secara keseluruhan ada pada

(44)

Theresia Rini Stiani (2005), penelitiannya tentang “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Pilihan Merek Krim Pemutih Wajah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dalam kemasan

berpengaruh terhadap pilihan merek krim pemutih wajah. Teknik analisis

data yang digunakan yaitu : 1) analisis linear sederhana, 2) analisis regresi

berganda, 3) teknik analisis korelasi linear berganda dengan statistik uji-t

dan statistik uji F. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa terdapat

hubungan positif antara masing-masing variabel independen (warna

kemasan, label, logo, ukuran kemasan, bentuk kemasan dan bahan kemasan)

terhadap pilihan merek sebagai variabel dependen.

Berbeda dengan judul-judul penelitian di atas, pada penelitian ini

penulis meneliti tentang “Analisis Pengaruh Variasi Harga, Warna dan Rasa

(45)

C.Desain Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan penemuan penelitian sebelumnya,

maka dapat dikembangkan kerangka teoritis yang disajikan dalam gambar

berikut :

di mana :

Gambar II.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

Keterangan Gambar :

: Variasi Harga, Warna dan Rasa berpengaruh

terhadap sikap konsumen secara parsial

: Variasi Harga, Warna dan Rasa berpengaruh

terhadap sikap konsumen secara simultan

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat dijelaskan bahwa

ketiga variabel independen yaitu harga (X1), warna (X2), rasa (X3) tersebut

Variabel Independen (X)

Variabel Dependen (Y) Y= Sikap Konsumen Variasi Harga

(X1)

Variasi Warna (X2)

(46)

berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen Y yaitu sikap

konsumen. Dijelaskan pula bahwa variabel independen tersebut juga

berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.

D.Rumusan Hipotesis

Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara atas permasalahan

penelitian. Sebagai jawaban, hipotesis dirumuskan dalam kalimat

pernyataan. Disebut sebagai jawaban sementara karena kebenarannya masih

harus diuji secara empiris, yaitu dengan pengumpulan data empiris

mengenai tiap variasi yang tercakup pada permasalahan maupun hipotesis

penelitian.

Berdasarkan kajian teori-teori di atas, maka hipotesis yang diajukan

sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan dalam penelitian ini

adalah :

1. Variasi Harga

Harga merupakan salah satu atribut produk, baik barang maupun

jasa yang mempengaruhi konsumen. Sebagian besar konsumen akan

mempertimbangkan harga untuk memperoleh suatu produk. Beberapa

faktor yang mempengaruhi harga, antara lain : kualitas dan kuantitas

suatu produk, merek, kemasan, rasa, dan lain sebagainya, sehingga ada

perbandingan harga antara produk satu dengan yang lainnya. Harga juga

akan mempengaruhi sikap konsumen atas suatu produk. Maka dapat

dirumuskan hipotesis pertama yaitu :

(47)

2. Variasi Warna

Warna yang terdapat dalam suatu produk tentu akan menjadi daya

tarik tersendiri bagi konsumen. Biasanya konsumen akan tertarik dengan

warna alami yang tidak terlalu mencolok. Warna yang terdapat di dalam

suatu produk makanan atau minuman bermacam-macam berkaitan

dengan rasa atas produk makanan atau minuman yang ditawarkan. Warna

yang ditawarkan oleh produk Sirup Indofood dapat juga mempengaruhi

sikap konsumen atas suatu produk. Maka dapat dirumuskan hipotesis

kedua yaitu :

H2 : Variasi warna berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.

3. Variasi Rasa

Produk Sirup Indofood memiliki bermacam variasi rasa, sehingga

konsumen akan memiliki banyak alternatif pilihan rasa atas produk yang

dibeli. Biasanya konsumen akan lebih tertarik dengan produk yang

memiliki rasa yang alami tanpa pemanis buatan. Adanya variasi rasa

tersebut nantinya akan mempengaruhi sikap konsumen atas suatu produk.

Maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga yaitu :

H3 : Variasi rasa berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.

4. Variasi harga, warna dan rasa berpengaruh secara bersama-sama terhadap

sikap konsumen produk Sirup Indofood. Maka dirumuskan hipotesis

keempat :

H4 : Variasi harga, warna dan rasa berpengaruh secara bersama-sama

(48)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan studi yang

diangkat dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan

penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu dalam kurun waktu

tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan

kondisi masa lalunya (Umar, 2003:87-88). Jenis penelitian ini termasuk

jenis penelitian studi kasus dan lapangan karena menggunakan Mirota

Kampus sebagai tempat untuk melakukan penelitian.

B.Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah

membeli produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah sikap afektif dan kognitif

konsumen terhadap produk Sirup Indofood.

C.Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian : Bulan Maret 2013 sampai Mei 2013

(49)

Alamat Perusahaan : Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta

D.Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2009:2). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian

ini, yaitu variabel independen atau variabel bebas yang dinyatakan

dengan simbol X dan variabel dependen atau variabel terikat yang

dinyatakan dengan simbol Y.

2. Definisi Variabel

a. Variasi Harga (X1)

Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk

atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk

memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk

atau jasa. Harga produk Sirup Indofood berbeda-beda sesuai dengan

rasa yang ditawarkan.

b. Variasi Warna (X2)

Warna adalah spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda yang

kemudian ditangkap oleh indra penglihatan kita (yaitu mata) lalu

(50)

Indofood memberikan warna yang bervariasi, sehingga mampu

memberikan pilihan warna yang menarik bagi konsumen.

c. Variasi Rasa (X3)

Rasa adalah tanggapan indera terhadap rangsangan saraf seperti

manis, pahit, asam terhadap indra pengecap. Produk Sirup Indofood

menawarkan beberapa pilihan rasa yang menarik bagi konsumen.

Konsumen akan memiliki selera dan tanggapan yang berbeda-beda

terhadap rasa yang terkandung dalam produk Sirup Indofood.

d. Sikap Konsumen

Sikap merupakan sebuah tanggapan seseorang terhadap suatu

Objek. Sikap konsumen dalam memberikan tanggapan terhadap

produk Sirup Indofood tentu akan berbeda antara satu dengan yang

lainnya.

3. Pengukuran Variabel

Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau

tidak setujunya terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu (Indriantoro

dan Supomo, 2009:104). Skala Likert digunakan untuk menjawab

pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam kuesioner. Setiap responden

diberi pilihan jawaban untuk menunjukkan tingkat kesetujuannya dalam

memberikan penilaian setiap pertanyaan atau pernyataan kuesioner.

Setiap pilihan jawaban memiliki skor masing-masing seperti tabel di

(51)

TABEL III.1

Skala Likert

Kode Pernyataan Skor

SS Sangat Setuju 5

S Setuju 4

N Netral 3

TS Tidak Setuju 2

STS Sangat Tidak Setuju 1

Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rentang Skor

5

5 0.8

Kategori Mean dari Skor Interval :

a. 4,20 – 5,00 = Sangat Setuju

b. 3,40 – 4,19 = Setuju

c. 2,60 – 3,39 = Netral

d. 1,80 – 2, 59 = Tidak Setuju

e. 1,00 – 1,79 = Sangat Tidak Seuju

E.Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini mencakup :

1. Harga adalah jumlah uang atau pengorbanan yang dikeluarkan

(52)

harga dalam penelitian ini adalah :

a. Keterjangkauan harga

b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk

c. Daya saing harga

d. Kesesuaian harga dengan manfaat

2. Warna merupakan gejala yang timbul akibat adanya tambahan zat

pewarna pada produk Sirup Indofood. Produk Sirup Indofood

memiliki aneka varian pilihan warna. Indikator warna dalam

penelitian ini adalah :

a. Warna yang bervariasi

b. Warna yang menarik

c. Warna yang kental

3. Rasa adalah tanggapan indera terhadap rangsangan saraf seperti

manis, pahit, asam terhadap indra pengecap. Tanggapan seseorang

akan rasa produk Sirup Indofood tentu akan berbeda antara satu

sama lain. Indikator dalam penelitian ini adalah :

a. Rasa dan aroma yang nikmat

b. Rasa sesuai dengan warnanya

4. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan

merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Dalam

penelitian ini sikap ditunjukkan dengan jawaban berdasarkan

pengetahuan responden yaitu “PUAS” atau “TIDAK PUAS” ,

(53)

warna, dan rasa pada produk Sirup Indofood, sehingga peneliti

dapat mengetahui sikap konsumen atas produk tersebut.

5. Konsumen adalah pemakai barang hasil produksi barang atau

pemakai jasa. Dalam penelitian ini, konsumen yang di maksud

adalah orang yang pernah membeli produk Sirup Indofood di

Mirota Kampus Yogyakarta.

F.Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan untuk peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2012:61). Populasi dalam penelitian ini adalah

konsumen yang pernah membeli produk Sirup Indofood di Mirota

Kampus Yogyakarta.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:62). Pengambilan sampel

didasarkan pula pada pertimbangan jenis kelamin, usia, tingkat

pendidikan, dan tingkat pendapatan. Jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah 100 responden. Angka 100 tersebut didapat

berdasarkan jumlah sampel untuk mewakili populasi yang bersifat

(54)

Rumus:

n

. .

n

=

. . , . .

,

n = 96.04 dibulatkan menjadi 100

di mana :

n : jumlah sampel

p : estimator proporsi populasi

q : 1-p=proporsi yang diinginkan mempunyai karakteristik

tertentu

Za : nilai uji dengan standar signifikan 5% (Za/2= 1,96)

D : penyimpangan yang ditolerir

p.q : jika p dan q tidak diketahui maka dapat diganti dengan

0,25

Sampel penelitian ini adalah sebagian konsumen Mirota Kampus

Yogyakarta yang pernah membeli produk Sirup Indofood minimal 2 kali.

G.Teknik Pengambilan Sampel

Untuk teknik pengambilan sampel, peneliti menggunakan judgmental

sampling. Kata judgmental sampling berarti atas dasar pertimbangan

tertentu. Dalam metode ini, peneliti menggunakan pertimbangan tertentu

(55)

yang dipilih ditentukan langsung oleh peneliti. Artinya, tidak ada peluang

bagi anggota populasi lain untuk menjadi sampel bila di luar pertimbangan

(Istijanto, 2009:24). Pengumpulan data penelitian dengan kuesioner secara

personal. Peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan

memberikan penjelasan seperlunya dan kuesioner dapat langsung

dikumpulkan setelah selesai dijawab oleh responden.

Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli

produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta sebanyak 2 kali.

H.Sumber Data

Sumber data yang diperoleh peneliti adalah :

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari

sumbernya. Sumber data primer adalah konsumen yang menjadi

sampel dalam penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini

adalah konsumen yang pernah membeli produk Sirup Indofood di

Mirota Kampus Yogyakarta. Dalam penelitian ini akan diperoleh

data responden secara langsung berupa pendapat responden

mengenai variasi harga, warna dan rasa terhadap sikap konsumen

pada produk Sirup Indofood.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh

(56)

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan :

1. Kuesioner

Yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar

pernyataan kepada responden yang pernah membeli produk Sirup

Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta. Masing-masing jawaban

atas kuesioner tersebut memiliki skor/bobot antara 1 sampai 5.

Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu :

a. Kuesioner bagian I : berisi tentang pernyataan mengenai

data pribadi responden.

b. Kuesioner bagian II :berisi tentang pernyataan-pernyataan

yang berhubungan dengan analisis pengaruh variasi harga,

warna dan rasa terhadap sikap konsumen.

2. Studi Pustaka

Dalam studi pustaka, data yang diperoleh melalui hasil

publikasi yang berupa buku-buku terkait dan informasi-informasi

dari situs internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

J. Teknik Pengujian Instrumen

Dalam melakukan penelitian, masalah penggunaan alat ukur perlu

mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan

(57)

ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel (andal). Validitas dan

reliabilitas akan menentukan hasil penelitian. Artinya, penelitian yang

menggunakan alat ukur validitas dan reliabilitas yang telah teruji akan

memberikan riset yang valid dan reliabel.

Sebelum menganalisa konsumen perlu terlebih dahulu diadakan

pengujian validitas dan reliabilitas dari kuesioner sebagai alat pengukur

untuk mengetahui apakah pertanyaan atau pernyataan yang disebarkan

tersebut sudah layak digunakan atau belum.

1. Pengujian Validitas

Pengujian validitas adalah suatu suatu ukuran yang

menunjukkan tingkat kevalidan dan keabsahan suatu instrumen.

Kuesioner penelitian dikatakan valid apabila instrumen tersebut

benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti

(Suliyanto, 2007:146-149).

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita buat untuk

responden mampu mengukur variabel X (X1=Variasi Harga, X2=

Variasi Warna, X3= Variasi Rasa) mempengaruhi variabel Y

(Sikap Konsumen). Maka, kita menggunakan rumus Product

(58)

di mana :

ri : koefisien korelasi antara X dan Y (product

moment)

X : skor item bernomer ganjil

Y : skor item bernomer genap

N : banyaknya sampel uji coba

Nilai r kemudian dibandingkan dengan rtabel (rkritis). Bila

rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut

valid, dan sebaliknya. Besarnya rxy dapat dihitung menggunakan

korelasi dengan taraf signifikan (α) = 5%.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan

dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang

diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat

digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Di dalam

pengujian reliabilitas ini peneliti ingin menggunakan teknik belah

(59)

r

r

di mana :

ri : reliabilitas internal seluruh instrumen

rb : korelasi product moment antara belahan pertama

dan kedua

Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

a. Jika rhitung≥ rtabel maka pernyataan dinyatakan reliabel.

b. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel.

K.Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase

Analisis persentase digunakan peneliti untuk mengetahui

karakteristik responden seperti: umur, pendidikan, pekerjaan,

pendapatan, dan frekuensi pembelian, maka digunakan analisis

presentase. Analisisis presentase digunakan untuk menganalisis data

yang diperoleh dari responden yang kemudian dibagi dalam beberapa

kelompok dan dinyatakan dalam bentuk presentase, sehingga

memudahkan untuk membaca karakteristik responden, responden yang

digunakan sebanyak 100. Presentase yang tinggi dapat dijadikan

(60)

P N f 00%

di mana :

P : presentase

F : frekuensi yang sedang dicari persentasenya (frekuensi

jawaban)

N : jumlah responden

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan

data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan.

Peneliti menggunakan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test

untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak, dan

membandingkannya dengan Normality Probability Plot.

(Sulistyo, 2012:50)

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien

ganda dan membandingkannya dengan koefisien relasi antar variabel.

Nilai patokan VIF ( Variance Inflation Factor ) dan koefisien antar

variabel bebas. Kriteria yang digunakan :

(61)

2) Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0,5

maka tidak terdapat masalah kolinearitas (Sulistyo, 2012:56).

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Kebanyakan data mengandung situasi heteroskedastisitas karena

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan

besar) (Sulistyo, 2012:60).

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi dalam regresi apabila pengukuran variabel

dilakukan dalam interval tertentu. Deteksi autokorelasi dilakukan

dengan uji statistik Durbin-Watson dengan formula sebagai berikut :

∑ 0

Autokorelasi tidak terjadi bila nilai d = 2. Autokorelasi positif jika

d mendekati 0, sedangkan autokorelasi negatif terjadi bila nilai d

mendekati 4 (Sulistyo, 2012 : 62)

3. Analisis Regresi Berganda

Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan

menguji hipotesis serta untuk menjawab pengaruh variabel independen,

(62)

terhadap variabel dependen yaitu sikap konsumen (Y) secara

bersama-sama (simultan). Perbersama-samaan regresi adalah (Sugiyono, 2011:286) :

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e

di mana :

Y : sikap konsumen

a : konstanta

b : koefisien regresi

X1 : variasi harga

X2 : variasi warna

X3 : variasi rasa

e : error

Dalam penelitian ini untuk mengetahui angka yang menunjukkan arah

dan kuatnya pengaruh dari variasi harga (X1), variasi warna (X2), dan

variasi rasa (X3) terhadap sikap konsumen (Y) secara bersama-sama atau

simultan adalah dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2011:286) :

R , , b ∑ X Y b ∑ X Y b ∑ X Y ∑ Y 4. Pengujian Hipotesis Dengan Signifikansi Uji t

Untuk mengukur atau menguji secara parsial atau individual

peneliti menggunakan uji t. Hasil nilai signfikansi selanjutnya

dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5% untuk uji satu sisi ( one tail

(63)

2

Prosedur pengujian :

a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H01 : variasi harga tidak berpengaruh secara parsial terhadap

sikap konsumen.

Ha1 : variasi harga berpengaruh negatif terhadap sikap

konsumen.

H02 : variasi warna tidak berpengaruh secara parsial terhadap

sikap konsumen.

Ha2 : variasi warna berpengaruh positif terhadap sikap

konsumen.

H03 : variasi rasa tidak berpengaruh secara parsial terhadap

sikap konsumen.

Ha3 : variasi rasa berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.

b. Menentukan signifikansi

Penentuan signifikansi berdasarkan Sig.Coefficients.

c. Pengambilan keputusan

Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

Apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak

d. Kesimpulan

(64)

5. Pengujian Hipotesis Dengan Signifikansi Uji F

Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari

seluruh variabel independen (X1,X2,X3) secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel dependen (Y). Pembuktian dilakukan dengan cara

membandingkan hasil nilai signifikansi dengan taraf signifikansi 5%

yang terdapat pada tabel analysis of variance. (Sugiyono, 2012:286)

F R N mm R

di mana :

n : ukuran sampel

R2 : koefisien determinasi

m : banyaknya variabel bebas

Pengambilan keputusan berdasar signifikansi yang peneliti pakai

dalam melihat pengaruh simultan (bersama-sama) dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut (Priyatno, 2005 : 85) :

a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif

H b b b 0; Artinya variasi harga, warna dan rasa tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap sikap

konsumen.

H b b b 0; Artinya variasi harga, warna dan rasa

(65)

b. Menentukan Signifikansi

Penentuan signifikansi ini berdasarkan output Anova.

c. Pengambilan Keputusan

Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima

Apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak

d. Kesimpulan

(66)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A.Gambaran Umum Mirota Kampus 1. Sejarah dan Perkembangan

Mirota Kampus merupakan salah satu dari grup yang bergerak di

bidang perdagangan eceran (retail) yang mempunyai skala usaha yang

cukup besar. Dinamakan grup karena ada beberapa perusahaan dengan

berbagai bidang usaha yang menggunakan nama Mirota dan semuanya di

bawah naungan Mirota Grup. Mirota adalah singkatan dari Minuman,

Roti dan Tart. Perusahaan ini dirintis oleh Bapak Hendro Sutikno pada

tahun 1950, yang lokasinya berada di Jl.Faridan M. Noto Kotabaru

Yogyakarta. Usaha yang dijalankan pertama kali adalah berupa kantin

yang menjual roti basah, kue kering, tart dan minuman (dawet) yang

dikelola oleh Ibu Hendro Sutikno.

Pada tahun 1952 Bapak dan Ibu Hendro Sutikno mengembangkan

usahanya dengan membuka toko P&D (Provision & Drunken) yang

terletak di Jl. Jendral Ahmad Yani 75 Yogyakarta. Perkembangan usaha

ini semakin cepat yang ditandai dengan bertambahnya jenis usaha baru

yaitu produksi susu bubuk untuk bayi dengan merek Lactona pada tahun

1973. Sejak itu perusahaan berbadan hukum CV. Mirota KSM Inc.,

(67)

Desa Sambilegi Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta. Usaha

tersebut hingga saat ini dikembangkan dan dikelola oleh putra putri

Hendro Sutikno.

Pada tahun 1980 didirikan rumah makan dengan nama mirota di

Desa Nayan Ndewan Jl.Solo km.8 Yogyakarta yang dipimpin oleh Bapak

Handoko, kemudian rumah makan tersebut dipindahkan ke Desa Pecinan

Babarsari Jl.Solo Km 7 Yogyakarta dengan pada tanggal 1 November

1983 di depan Notaris Soejanto Partoningrat, S.H., telah didirikan PT.

Mirota Nayan dengan ditandatangani oleh Bapak Siswanto HS sebagai

Direktur Utama dan Bapak Nico Sukandar sebagai General Manager.

Pada tanggal 13 Mei 1985 PT. Mirota Nayan membuka cabang

baru di Jl.C. Simanjuntak 70 di Desa Terban Gondokusuman dengan

nama Mirota Kampus karena lokasinya berdekatan dengan kampus UGM

dan kehadirannya disambut baik oleh masyarakat sekitar. Mirota Kampus

hingga saat ini telah berkembang menjadi toko serba ada dan swalayan.

Sampai saat ini perusahaan dengan nama Mirota telah berkembang

menjadi sebanyak 14 perusahaan, antara lain :

a. PT. Mirota KSM Inc. yang bergerak di bidang produksi susu

tambahan bagi ibu hamil dan bayinya.

b. PT. Mirota Indah Indonesia yang memproduksi berbagai macam

kue kering dan roti basah.

(68)

d. Mirota Bakery yang menyediakan berbagai macam roti, fast

food dan minuman.

e. Mirota Terban yang menyedikan snack dan fast food.

f. Mirota Kampus Godean sebagai sebuah Departement Store dan

Supermarket yang berada di Jl.Godean Km.2.

g. Mirota Kampus Babarsari yang bergerak di bidang Departement

Store dan supermarket terletak di Jl.Solo Km.7 dan berdekatan

dengan Universitas Atma Jaya dan Universitas Pembangunan

Negeri.

h. Mirota Kampus sebagai sebuah Departement Store dan

supermarket terletak di Jl.C. Simanjuntak 70 dan berdekatan

dengan kampus UGM.

i. Mirota Gejayan yang bergerak di bidang Supermarket dan grosir

berbagai macam produk.

j. Mirota Gamping bergerak di bidang supermarket yang

menyediakan kebutuhan sehri-hari terletak di Jl.Wates Gamping

k. Mirota Batik yang menyediakan berbagai macam kain batik dan

kerajinan seni terletak di Jl.Jendral A.Yani.

l. Mirota Wartel bergerak dibidang jasa telekomunikasi terletak di

Jl.Jendral A.Yani

m. Mirota Foto melayani berbagai macam cuci cetak dan keperluan

Gambar

Gambar II.1
Gambar II.1
TABEL III.1
Gambar IV.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengetahui Apakah keyakinan akan manfaat produk, keyakinan akan image produk dan sikap terhadap iklan berpengaruh secara bersama- sama pada sikap konsumen terhadap

Hal ini berarti bahwa terbukti terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel pelayanan purna jual, motivasi konsumen, sikap konsumen dn secara

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi Produk, Harga Produk, Iklan Produk Pesaing, dan mengetahui

Dengan memahami sikap konsumen merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan karena sikap konsumen terhadap suatu produk akan memengaruhi apakah konsumen jadi

Pada hari ke-2, menurut subyek dengan persepsi tidak dan kurang puas dengan menu yang disajikan, dikarenakan variasi pengolahan, rasa, warna, tekstur, dan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor harga (X1), rasa (X2) dan kemasan (X3) terhadap loyalitas konsumen (Y) susu Bear Brand pada mahasiswa Fakultas Hukum

Rating rata-rata tertinggi adalah warna dan rasa hal ini menunjukan bahwa konsumen memiliki sikap yang lebih positif terhadap jeruk impor terkait dengan atribut warna

PENGARUH HARGA, KEBUTUHAN MENCARI VARIASI DAN KETIDAKPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK DARI SAMSUNG GALAXY SERIES Studi kasus masyarakat Kecamatan Dlanggu