ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN
Studi Kasus pada Konsumen Produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Devi Novitasari
092214013
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN
Studi Kasus pada Konsumen Produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh : Devi Novitasari
092214013
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Ya Bapaku, jikalau Engkau mau ambillah cawan ini padaku. Tetapi
bukanlah kehendakku, melainkan kehendak-Mu lah yang terjadi”
(Lukas 22 ayat 42)
Kesalahan yang paling besar bukanlah suatu kegagalan, tetapi adalah BERHENTI dan MENYERAH sebelum
merasakan kegagalan
_Anonim_
Skripsi ini kupersembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertaiku....
Kepada kedua orang tuaku yang selalu mendoakan, memberikan nasehat dan semangat untukku…dan alm.kakakku (Benedictus Aris Yuliantoro) yang saat ini berada di sisi-Nya…
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN
Studi Kasus pada Konsumen Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta
Devi Novitasari Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2013
Tujuan penelitian ini adalah :1. Untuk mengetahui apakah variasi harga berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 2. Untuk mengetahui apakah variasi warna berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 3. Untuk mengetahui apakah variasi rasa berpengaruh terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood, 4. Untuk mengetahui apakah variasi harga, warna dan rasa berpengaruh secara bersama-sama terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood. Penelitian ini dilakukan di Mirota Kampus Departement Store, Yogyakarta. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden yaitu konsumen yang pernah membeli produk Sirup Indofood di Mirota Kampus minimal 2 kali. Teknik pengambilan sampel menggunakan judgmental sampling. Analisis data yang digunakan yaitu: analisis persentase, uji asumsi klasik dan analisis regresi berganda. Hasil analisis menunjukkan: (1) variasi harga secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (2) variasi warna secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (3) variasi rasa secara parsial tidak berpengaruh terhadap sikap konsumen, (4) secara simultan ketiga variabel (variasi harga, warna dan rasa) berpengaruh terhadap variabel dependen (sikap konsumen).
ABSTRACT
ANALYSIS OF THE INFLUENCE VARIATION OF PRICE , COLOR AND TASTE CONSUMER ATTITUDES
A Study on the Consumer towards of Product Indofood Syrup at Mirota Kampus, Yogyakarta
Devi Novitasari Sanata Dharma University
Yogyakarta 2013
The purpose of this research is : 1 . to determine whether the variation in prices influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 2. to determine whether the variation in color influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 3. to determine whether the variation in flavor influences on consumer attitudes Syrup Indofood products, 4. to determine whether variations in prices, colors and flavors together (simultaneously) influence on consumers attitudes Syrup Indofood products. This research was conducted in Mirota Campus Departement Store, Yogyakarta. The sample of the research used 100 consumers who have purchased in Mirota Campus Syrup Indofood at least twice. The sampling technique used judgmental sampling. The data was analysed using are: analysis of the percentage, the classical assumption test and multiple regression analysis. The research found that: (1) the variation in prices did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (2) the variation in color did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (3) the variation in flavor did not influence consumer attitudes Syrup Indofood products, (4) the three independent variables (price variation, color and flavor) simultaneously influenced the dependent variable (the attitude of consumers).
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Variasi Harga, Warna dan Rasa Terhadap Sikap Konsumen : Studi Kasus pada Konsumen Produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si.,selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.
4. Ibu Dra.Y.Rini Hardanti,M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang juga telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih sempurna.
6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Manajemen, Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bekali ilmu pengetahuan dan ilmu humanisme.
7. Bapak Sugeng Junanto, selaku Manager Mirota Kampus Yogyakarta yang telah memberikan ijin sehingga aku dapat melakukan penelitian di perusahaan untuk melengkapi data.
8. Mbak Reni dan Ibu Indarti selaku staf personalia serta segenap staf karyawan Mirota Kampus Yogyakarta yang telah banyak mengajariku, berbagi ilmu denganku, dan telah sabar menuntunku ketika aku mengalami kesulitan selama magang penelitian.
9. Bapak – Ibuku, kakakku Benedictus Aris Yuliantoro (RIP), dan seluruh keluarga besarku yang senantiasa selalu memberikan doa, kasih sayang, semangat, dukungan, kenyamanan dan memberikan penghidupan layak bagiku. Terima kasih juga telah menjadikan aku orang yang kuat dan tegar dalam menghadapi hidup ini, sehingga membuatku semakin dewasa dalam menyikapi hidup.
10.Orang terdekatku Pradika Putratama Polanjaya beserta keluarga, yang selalu menemaniku, memberi semangat, mengingatkanku ketika aku mulai lelah dan malas.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. ii
HALAMAN PENGESAHAN………. iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………. iv
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ………… v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ………….... vi
HALAMAN ABSTRAK ………... vii
ABSTRACT ………... viii
HALAMAN KATA PENGANTAR ………... ix
DAFTAR ISI ……….... xii
DAFTAR TABEL ………....… xv
DAFTAR GAMBAR ………... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ………... xvii
BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ………. 1
B.Rumusan Masalah ……….. 3
C.Pembatasan Masalah ……….……. 4
D.Tujuan Penelitian ………..…….. 4
E.Manfaat Penelitian ………..……… 5
F. Sistematika Penulisan ………..……... 6
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.Landasan Teori ………... 8
a. Pengertian Perilaku Konsumen ………... 8
b. Aplikasi ………. 8
c. Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen ……….. 9
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian ………... 12
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Keputusan Pembelian ……….….. 14
4. Sikap ………... 15
a. Definisi Sikap ……… 15
b. Komponen Sikap ……… 16
c. Ciri-Ciri Sikap ……… 17
d. Karakteristik Sikap dan Macam-Macam Sikap ...………. 17
e. Fungsi-Fungsi Sikap ………...……….. 18
f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap ……… 19
5. Definisi Harga, Warna dan Rasa …………...……… 21
I. Teknik Pengumpulan Data ………. 36
J. Teknik Pengujian Instrumen ……… 36
K.Teknik Analisis Data ………... 39
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A.Gambaran Umum Mirota Kampus …………..……….... 46
B.Gambaran Umum PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. ………... 59
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Analisis Persentase ……….. 70
B.Analisis Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ……….. 76
C.Deskripsi Data Penelitian ……… 79
D.Uji Asumsi Klasik ………... 81
E.Analisis Data ………... 86
F. Pembahasan ………. 93
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A.Kesimpulan ………..………... 95
B.Saran ………..…………. 96
C.Keterbatasan ………..………… 97
DAFTAR PUSTAKA ……….. 99
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Skala Likert ………. 31
Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 70
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………. 71
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan …………. 72
Tabel V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ……… 73
Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan …………. 74
Tabel V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian … 75 Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ……….……… 77
Tabel V.8 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ………. 78
Tabel V.9 Distribusi Jawaban Responden Pada Variasi Harga ………… 79
Tabel V.10 Distribusi Jawaban Responden Pada Variasi Warna ……...…. 80
Tabel V.11 Distribusi Jawaban Responden Pada Variasi Rasa …………. 81
Tabel V.12 Hasil Uji Normalitas ……… 82
Tabel V.13 Hasil Uji Multikolinearitas ………. 84
Tabel V.14 Hasil Uji Autokorelasi ……… 86
Tabel V.15 Hasil Uji Analisis Regresi Berganda ……….. 87
Tabel V.16 Hasil Uji F ………..………. 91
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ... 102
Lampiran 2 Print Out Analisis Data ... 108
Lampiran 3 Print Out Responden ... 123
Lampiran 4 Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian ... 139
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah
Persaingan bisnis yang semakin ketat menyebabkan pergeseran paradigma pemasaran. Pemasaran didefinisikan sebagai kegiatan yang bertujuan untuk memperlancar proses distribusi barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara efisien. Munculnya perusahaan-perusahaan baru menjadi pesaing bagi perusahaan bisnis yang ada selama ini. Banyak perusahaan yang berusaha menciptakan produk dengan berbagai macam varian, baik dari segi packing, harga, warna, rasa, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk menarik minat beli konsumen. Namun, perusahaan juga harus memperhatikan kualitas mutu atas produk tersebut.
Seiring perkembangan zaman, paradigma tersebut berubah karena masyarakat semakin kritis dan “haus” akan informasi mengenai produk, masyarakat juga semakin selektif dalam memilih produk yang ditawarkan. Persaingan bisnis yang ada saat ini mempersempit perusahaan untuk melakukan inovasi produk, sehingga diferensiasi produk makin sulit untuk dilakukan. Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk “memutar otak” dan mengatur strategi bisnis untuk menciptakan produk yang berbeda agar tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain.
untuk disajikan. Beberapa tahun silam hanya ada beberapa merek sirup yang terkenal, seperti : Sirup ABC, Sirup Marjan, dan Sirup Indofood. Tetapi saat ini, berbagai merek sirup dengan aneka macam varian banyak ditawarkan di pasar. Permintaan produk sirup akan meningkat ketika menjelang hari raya keagamaan, seperti Idul Fitri dan Natal. Untuk produk sirup, sirup Indofood masih menjadi salah satu merek sirup favorit yang digemari. Untuk membangun merek yang kuat di mata masyarakat dibutuhkan kerja keras bertahun-tahun. Oleh sebab itu merek menjadi sangat penting.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat, memungkinkan perusahaan untuk menghasilkan produk lebih banyak. Kemampuan menghasilkan produk tidak ada artinya apabila produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen. Oleh sebab itu, pemasar harus terlebih dahulu menganalisis perilaku pembelian konsumen karena reaksi pembeli terhadap strategi pemasaran perusahaan memiliki dampak yang besar terhadap keberhasilan perusahaan. Dalam analisis perilaku konsumen perlu dikaji dasar pertimbangan konsumen dalam melakukan pembelian.
produk apa yang ingin dibeli, sehingga antara konsumen satu dengan yang lain, belum tentu memilih produk sama.
Dalam pemilihan produk sirup dengan banyak alternatif merek, konsumen akan membutuhkan berbagai masukan atau informasi yang akan menjadi landasan dalam mengambil keputusan untuk membeli produk sirup tersebut. Seorang konsumen biasanya sebelum melakukan pembelian terhadap suatu produk, melihat dulu varian atas merek produk tersebut, termasuk harga, rasa, warna, kemasan dan lain sebagainya, kemudian akan membandingkan dengan produk merek berbeda. Seorang konsumen mungkin menganggap rasa sirup tertentu lebih enak dengan warna yang lebih menarik serta harga yang relatif murah. Tetapi ada konsumen lain yang mungkin menganggap sirup tersebut kurang memberikan kepuasan bagi mereka.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “ ANALISIS PENGARUH VARIASI HARGA, WARNA DAN RASA TERHADAP SIKAP KONSUMEN” Studi Kasus pada Konsumen Produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta.
B.RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut:
3. Apakah variasi rasa berpengaruh terhadap sikap konsumen?
4. Apakah variasi harga, warna dan rasa bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap sikap konsumen?
C.Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya objek yang diteliti dan memperhitungkan keterbatasan yang ada, maka penulis merasa perlu membuat batasan masalah :
1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang pernah membeli produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta minimal 2 kali.
2. Sikap konsumen memiliki tiga komponen, yaitu afektif, kognitif dan konatif. Dari tiga komponen tersebut, penulis hanya meneliti komponen afektif dan kognitif.
3. Suatu produk yang ditawarkan oleh perusahaan tentu memiliki banyak variasi/atribut, antara lain : variasi merk, harga, warna, rasa, kemasan, komposisi dan lain-lain. Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi pada variasi harga, warna dan rasa.
D.TujuanPenelitian
Ada pun tujuan dari penelitian ini adalah :
2. Untuk mengetahui apakah variasi warna berpengaruh terhadap sikap konsumen.
3. Untuk mengetahui apakah variasi rasa berpengaruh terhadap sikap konsumen.
4. Untuk mengetahui apakah variasi harga, warna dan rasa bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap sikap konsumen.
E.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan gambaran bagi perusahaan untuk mempelajari sikap konsumen terhadap variasi produk.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan, bahan pertimbangan atau materi bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian sejenis.
3. Bagi Penulis
a. Hasil penelitian dapat menambah pengalaman dan pengetahuan dalam mempelajari sikap konsumen terhadap variasi produk. b. Penulis dapat menerapkan ilmu yang pernah diterima di bangku
F.Sistematika Penulisan BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
Dalam bab ini diuraikan tentang landasan teori yang berhubungan dengan masalah-masalah yang akan dibahas dan hipotesis.
BAB III. METODE PENELITIAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai jenis penelitian, lokasi penelitian dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, variabel penelitian, definisi operasional, populasi, sampel, teknik pengujian instrument dan teknik analisis data.
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini dikemukakan uraian mengenai gambaran umum perusahaan, visi misi dan filosofi perusahaan.
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A.Deskripsi Penelitian
C.Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase 2. Uji Asumsi Klasik 3. Uji Koefisien Regresi
4. Uji t untuk rata-rata satu sampel 5. Uji f
D.PEMBAHASAN
1. Analisis Persentase 2. Uji Asumsi Klasik 3. Uji Koefisien Regresi
4. Uji t untuk rata-rata satu sampel 5. Uji f
BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.Landasan teori
1. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan yang matang.
Perilaku konsumen adalah sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan barang-barang yang diinginkannya.
b. Aplikasi
pemasaran yang baik, misalnya menentukan kapan saat yang tepat perusahaan memberikan diskon untuk menarik pembeli.
Kedua, perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut. Aplikasi ketiga adalah dalam hal pemasaran sosial (social marketing), yaitu penyebaran ide di antara konsumen. Dengan memahami sikap konsumen dalam menghadapi sesuatu, seseorang dapat menyebarkan ide dengan lebih cepat dan efektif.
c. Pendekatan Dalam Meneliti Perilaku Konsumen
Terdapat tiga pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen. Pendekatan pertama adalah pendekatan interpretif. Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang mendasarinya. Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion untuk memahami apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen dan apa yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
pembuatan keputusan konsumen. Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk menguji coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen.
Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal dengan sebutan moving rate analysis.
Ketiga pendekatan sama-sama memiliki nilai dan tinggi dan memberikan pemahaman atas perilaku konsumen dan strategi marketing dari sudut pandang dan tingkatan analisis yang berbeda. Sebuah perusahaan dapat saja menggunakan salah satu atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan tersebut.
Elemen pertama adalah afeksi dan kognisi. Afeksi merujuk pada perasaan konsumen terhadap suatu stimuli atau kejadian, misalnya apakah konsumen menyukai sebuah produk atau tidak. Kognisi mengacu pada pemikiran konsumen, misalnya apa yang dipercaya konsumen dari suatu produk. Afeksi dan kognisi berasal dari sistem yang disebut sistem afeksi dan sistem kognisi. Meskipun berbeda, namun keduanya memiliki keterkaitan yang sangat kuat dan saling memengaruhi.
Manusia dapat merasakan empat tipe respons afektif: emosi, perasaan tertentu, mood, dan evaluasi. Setiap tipe tersebut dapat berupa respons positif atau negatif. Keempat tipe afeksi ini berbeda dalam hal pengaruhnya terhadap tubuh dan intensitas perasaan yang dirasakan. Semakin kuat intensitasnya, semakin besar pengaruh perasaan itu terhadap tubuh, misalnya terjadi peningkatan tekanan darah, kecepatan pernapasan, keluarnya air mata, atau rasa sakit di perut. Bila intensitasnya lemah, maka pengaruhnya pada tubuh tidak akan terasa.
Merencanakan berarti menentukan bagaimana memecahkan sebuah masalah untuk mencapai suatu tujuan. Memilih berarti membandingkan alternatif solusi dari sebuah masalah dan menentukan alternatif terbaik, sedangkan berpikir adalah aktifitas kognisi yang terjadi dalam ke empat proses yang disebutkan sebelumnya. Fungsi utama dari sistem kognisi adalah untuk menginterpretasi, membuat masuk akal, dan mengerti aspek tertentu dari pengalaman yang dialami konsumen. Fungsi kedua adalah memproses interpretasi menjadi sebuah task kognitif seperti mengidentifikasi sasaran dan tujuan, mengembangkan dan mengevaluasi pilihan alternatif untuk memenuhi tujuan tersebut, memilih alternatif, dan melaksanakan alternatif itu.
Besar kecilnya intensitas proses sistem kognitif berbeda-beda tergantung konsumennya, produknya, atau situasinya. Konsumen tidak selalu melakukan aktifitas kognisi secara ekstensif, dalam beberapa kasus, konsumen bahkan tidak banyak berpikir sebelum membeli sebuah produk.
2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
a. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan produk yang akan dibeli.
b. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).
c. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.
d. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.
produk tersebut, konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen. Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Pembuatan Keputusan Pembelian
Terdapat 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:
a. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
b. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
c. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
4. Sikap
a. Definisi Sikap
Sikap merupakan interaksi manusia dengan objek tertentu. Sikap bukanlah suatu tindakan yang mempunyai hubungan yang saling terkait antara objek yang lainnya. Adapun definisi sikap yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain (Sunyoto, 2012: 271) :
1) Menurut Louis Leon Thurtstone, sikap adalah tindakan kecenderungan yang bersifat positif atau negatif yang berhubungan dengan objek psikologis yang berupa simbol-simbol, rata-rata, slogan-slogan, orang, lembaga, ide dan sebagainya (Sunyoto, 2012: 271).
2) Menurut D.Krech dan R.S Crutchfield, sikap adalah organisasi yang tetap dari proses motivasi, emosi, persepsi, atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu (Sunyoto, 2012: 271).
b. Komponen Sikap
Sikap melibatkan 3 komponen yang saling berhubungan antara lain (Sunyoto, 2012: 271) :
1) Komponen kognitif, yaitu berupa pengetahuan, kepercayaan, atau pikiran yang didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek.
2) Komponen afektif, yaitu menunjukkan pada dimensi emosional dari sikap yaitu emosi yang berhubungan dengan objek. Objek di sini dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan.
c. Ciri-ciri Sikap
Sikap mempunyai ciri antara lain (Sunyoto, 2012: 272) :
1) Sikap bukan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya.
2) Sikap dapat berubah-ubah dan dapat dipelajari, oleh karena itu sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat tertentu yang mempermudah sikapnya pada orang itu sendiri. 3) Sikap itu tidak berdiri sendiri melainkan senantiasa mengandung
hubungan pada satu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
4) Objek sikap merupakan suatu hal tertentu atau kumpulan dari hal-hal tersebut. Sikap dapat berkenaan dengan suatu objek yang serupa.
d. Karakteristik Sikap dan Macam-macam Sikap 1) Karakteristik Sikap
Sikap mempunyai 4 karakteristik, yaitu (Sunyoto 2012 : 274): (a)Sikap selalu memiliki objek.
2) Macam-macam Sikap
Sikap dapat dibedakan ke dalam sikap sosial dan sikap individu (Sunyoto 2012 : 274) :
(a) Sikap Sosial
Sikap sosial tidak menyatakan oleh seorang saja tetapi diperhatikan oleh orang-orang sekelompoknya. Objeknya adalah objek sosial dan dinyatakan berulang-ulang.
(b) Sikap Individu
Ini hanya dimiliki secara individual seorang demi seorang, objeknya bukan merupakan objek sosial.
Di samping pembagian tersebut di atas, sikap juga dibedakan atas : (a) Sikap Positif
Sikap yang menunjukkan penerimaan, mengakui, menyetujui serta melaksanakan norma-norma yang berlaku di mana individu itu berada
(b) Sikap Negatif
Sikap yang menunjukkan perilaku yang tidak setuju terhadap norma-norma yang berlaku di mana individu berada.
e. Fungsi-fungsi Sikap
1) Fungsi menyesuaikan diri
2) Fungsi mempertahankan atau perlindungan ego
3) Fungsi untuk mengekspresikan sesuatu yang bernilai fungsi ini dibentuk untuk melindungi citra seseorang.
4) Fungsi-fungsi ilmu pengetahuan. f. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi sikap, antara lain : 1) Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi, penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas. 2) Kebudayaan
3) Orang Lain Yang Dianggap Penting
Pada umumnya, individu bersikap konformis atau searah dengan sikap orang-orang yang dianggapnya penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
4) Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televisi, radio, mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5) Institusi Pendidikan dan Agama
boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
6) Faktor Emosi Dalam Diri
Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama. contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka
5. Definisi Harga, Warna dan Rasa a. Definisi Harga
Salah satu aspek pengetahuan produk yang dikhususkan adalah aspek yang melibatkan harga produk. Pemeriksaan atas apa yang konsumen ketahui mengenai harga absolut dan harga relatif dapat memberikan informasi penting untuk membimbing tindakan pemasaran (James F Engel, 1994:321)
(1989:308) bahwa “Harga adalah sejumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang) yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang menyertainya”.
Menurut E. Jerome McCarthy terjemahan Gunawan H. (1985:414) bahwa harga adalah “apa yang dibebankan untuk sesuatu. Setiap transaksi dagang dapat dianggap sebagai suatu pertukaran uang, uang adalah harga untuk sesuatu”.
Menurut Philip Kotler dan Garry Armstrong (2008), harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa. Penentuan harga harus sesuai dengan produk yang akan dijual. Jika harga yang ditawarkan diminati konsumen dan konsumen membeli produk tersebut, berarti penetapan harga sudah baik. Jika harga yang ditawarkan tidak diminati, berarti penetapan harga kurang tepat. Karena pentingnya harga bagi pemasaran produk, maka strategi penetapan harus dipahami dengan tepat.
b. Definisi Warna
Warna yang diterima jika mata memandang objek yang disinari berkaitan dengan tiga faktor (Anonim, 2007):
1. sumber sinar,
2. ciri kimia dan fisika objek, dan 3. sifat-sifat kepekaan spektrum mata. c. Definisi Rasa
Rasa adalah tanggapan indera terhadap rangsangan saraf seperti manis, pahit, asam terhadap indra pengecap.
B. Penelitian Sebelumnya
Adapun penelitian-penelitian sebelumnya yang terkait dengan penelitian penulis, yaitu :
Theresia Rini Stiani (2005), penelitiannya tentang “Analisis Sikap Konsumen Terhadap Pilihan Merek Krim Pemutih Wajah”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dalam kemasan berpengaruh terhadap pilihan merek krim pemutih wajah. Teknik analisis data yang digunakan yaitu : 1) analisis linear sederhana, 2) analisis regresi berganda, 3) teknik analisis korelasi linear berganda dengan statistik uji-t dan statistik uji F. Berdasarkan analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara masing-masing variabel independen (warna kemasan, label, logo, ukuran kemasan, bentuk kemasan dan bahan kemasan) terhadap pilihan merek sebagai variabel dependen.
C.Desain Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan penemuan penelitian sebelumnya, maka dapat dikembangkan kerangka teoritis yang disajikan dalam gambar berikut :
di mana :
Gambar II.1
Kerangka Pemikiran Teoritis
Keterangan Gambar :
: Variasi Harga, Warna dan Rasa berpengaruh terhadap sikap konsumen secara parsial
: Variasi Harga, Warna dan Rasa berpengaruh terhadap sikap konsumen secara simultan
Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka dapat dijelaskan bahwa ketiga variabel independen yaitu harga (X1), warna (X2), rasa (X3) tersebut
Variabel Independen (X)
Variabel Dependen (Y) Y= Sikap Konsumen Variasi Harga
(X1)
Variasi Warna (X2)
berpengaruh secara simultan terhadap variabel dependen Y yaitu sikap konsumen. Dijelaskan pula bahwa variabel independen tersebut juga berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen.
D.Rumusan Hipotesis
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara atas permasalahan penelitian. Sebagai jawaban, hipotesis dirumuskan dalam kalimat pernyataan. Disebut sebagai jawaban sementara karena kebenarannya masih harus diuji secara empiris, yaitu dengan pengumpulan data empiris mengenai tiap variasi yang tercakup pada permasalahan maupun hipotesis penelitian.
Berdasarkan kajian teori-teori di atas, maka hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Variasi Harga
Harga merupakan salah satu atribut produk, baik barang maupun jasa yang mempengaruhi konsumen. Sebagian besar konsumen akan mempertimbangkan harga untuk memperoleh suatu produk. Beberapa faktor yang mempengaruhi harga, antara lain : kualitas dan kuantitas suatu produk, merek, kemasan, rasa, dan lain sebagainya, sehingga ada perbandingan harga antara produk satu dengan yang lainnya. Harga juga akan mempengaruhi sikap konsumen atas suatu produk. Maka dapat dirumuskan hipotesis pertama yaitu :
2. Variasi Warna
Warna yang terdapat dalam suatu produk tentu akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen. Biasanya konsumen akan tertarik dengan warna alami yang tidak terlalu mencolok. Warna yang terdapat di dalam suatu produk makanan atau minuman bermacam-macam berkaitan dengan rasa atas produk makanan atau minuman yang ditawarkan. Warna yang ditawarkan oleh produk Sirup Indofood dapat juga mempengaruhi sikap konsumen atas suatu produk. Maka dapat dirumuskan hipotesis kedua yaitu :
H2 : Variasi warna berpengaruh positif terhadap sikap konsumen. 3. Variasi Rasa
Produk Sirup Indofood memiliki bermacam variasi rasa, sehingga konsumen akan memiliki banyak alternatif pilihan rasa atas produk yang dibeli. Biasanya konsumen akan lebih tertarik dengan produk yang memiliki rasa yang alami tanpa pemanis buatan. Adanya variasi rasa tersebut nantinya akan mempengaruhi sikap konsumen atas suatu produk. Maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga yaitu :
H3 : Variasi rasa berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.
4. Variasi harga, warna dan rasa berpengaruh secara bersama-sama terhadap sikap konsumen produk Sirup Indofood. Maka dirumuskan hipotesis keempat :
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan studi yang
diangkat dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus merupakan
penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu dalam kurun waktu
tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan
kondisi masa lalunya (Umar, 2003:87-88). Jenis penelitian ini termasuk
jenis penelitian studi kasus dan lapangan karena menggunakan Mirota
Kampus sebagai tempat untuk melakukan penelitian.
B.Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah
membeli produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah sikap afektif dan kognitif
konsumen terhadap produk Sirup Indofood.
C.Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu Penelitian : Bulan Maret 2013 sampai Mei 2013
Alamat Perusahaan : Jl. C. Simanjuntak 70 Yogyakarta
D.Variabel Penelitian 1. Identifikasi Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009:2). Ada dua variabel yang digunakan dalam penelitian
ini, yaitu variabel independen atau variabel bebas yang dinyatakan
dengan simbol X dan variabel dependen atau variabel terikat yang
dinyatakan dengan simbol Y.
2. Definisi Variabel
a. Variasi Harga (X1)
Harga adalah sejumlah uang yang ditagihkan atas suatu produk
atau jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para pelanggan untuk
memperoleh manfaat dari memiliki atau menggunakan suatu produk
atau jasa. Harga produk Sirup Indofood berbeda-beda sesuai dengan
rasa yang ditawarkan.
b. Variasi Warna (X2)
Warna adalah spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda yang
kemudian ditangkap oleh indra penglihatan kita (yaitu mata) lalu
Indofood memberikan warna yang bervariasi, sehingga mampu
memberikan pilihan warna yang menarik bagi konsumen.
c. Variasi Rasa (X3)
Rasa adalah tanggapan indera terhadap rangsangan saraf seperti
manis, pahit, asam terhadap indra pengecap. Produk Sirup Indofood
menawarkan beberapa pilihan rasa yang menarik bagi konsumen.
Konsumen akan memiliki selera dan tanggapan yang berbeda-beda
terhadap rasa yang terkandung dalam produk Sirup Indofood.
d. Sikap Konsumen
Sikap merupakan sebuah tanggapan seseorang terhadap suatu
Objek. Sikap konsumen dalam memberikan tanggapan terhadap
produk Sirup Indofood tentu akan berbeda antara satu dengan yang
lainnya.
3. Pengukuran Variabel
Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau
tidak setujunya terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu (Indriantoro
dan Supomo, 2009:104). Skala Likert digunakan untuk menjawab
pertanyaan atau pernyataan yang ada dalam kuesioner. Setiap responden
diberi pilihan jawaban untuk menunjukkan tingkat kesetujuannya dalam
memberikan penilaian setiap pertanyaan atau pernyataan kuesioner.
Setiap pilihan jawaban memiliki skor masing-masing seperti tabel di
TABEL III.1
Skala Likert
Kode Pernyataan Skor
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Nilai Tertinggi Nilai Terendah Rentang Skor
5 1
5 0.8
Kategori Mean dari Skor Interval :
a. 4,20 – 5,00 = Sangat Setuju
b. 3,40 – 4,19 = Setuju
c. 2,60 – 3,39 = Netral
d. 1,80 – 2, 59 = Tidak Setuju
e. 1,00 – 1,79 = Sangat Tidak Seuju
E.Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini mencakup :
1. Harga adalah jumlah uang atau pengorbanan yang dikeluarkan
harga dalam penelitian ini adalah :
a. Keterjangkauan harga
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk
c. Daya saing harga
d. Kesesuaian harga dengan manfaat
2. Warna merupakan gejala yang timbul akibat adanya tambahan zat
pewarna pada produk Sirup Indofood. Produk Sirup Indofood
memiliki aneka varian pilihan warna. Indikator warna dalam
penelitian ini adalah :
a. Warna yang bervariasi
b. Warna yang menarik
c. Warna yang kental
3. Rasa adalah tanggapan indera terhadap rangsangan saraf seperti
manis, pahit, asam terhadap indra pengecap. Tanggapan seseorang
akan rasa produk Sirup Indofood tentu akan berbeda antara satu
sama lain. Indikator dalam penelitian ini adalah :
a. Rasa dan aroma yang nikmat
b. Rasa sesuai dengan warnanya
4. Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Dalam
penelitian ini sikap ditunjukkan dengan jawaban berdasarkan
warna, dan rasa pada produk Sirup Indofood, sehingga peneliti
dapat mengetahui sikap konsumen atas produk tersebut.
5. Konsumen adalah pemakai barang hasil produksi barang atau
pemakai jasa. Dalam penelitian ini, konsumen yang di maksud
adalah orang yang pernah membeli produk Sirup Indofood di
Mirota Kampus Yogyakarta.
F.Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempengaruhi kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan untuk peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2012:61). Populasi dalam penelitian ini adalah
konsumen yang pernah membeli produk Sirup Indofood di Mirota
Kampus Yogyakarta.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012:62). Pengambilan sampel
didasarkan pula pada pertimbangan jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, dan tingkat pendapatan. Jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 100 responden. Angka 100 tersebut didapat
berdasarkan jumlah sampel untuk mewakili populasi yang bersifat
Rumus:
n
. .n
=
. . , . .,
n = 96.04 dibulatkan menjadi 100
di mana :
n : jumlah sampel
p : estimator proporsi populasi
q : 1-p=proporsi yang diinginkan mempunyai karakteristik
tertentu
Za : nilai uji dengan standar signifikan 5% (Za/2= 1,96)
D : penyimpangan yang ditolerir
p.q : jika p dan q tidak diketahui maka dapat diganti dengan
0,25
Sampel penelitian ini adalah sebagian konsumen Mirota Kampus
Yogyakarta yang pernah membeli produk Sirup Indofood minimal 2 kali.
G.Teknik Pengambilan Sampel
Untuk teknik pengambilan sampel, peneliti menggunakan judgmental
sampling. Kata judgmental sampling berarti atas dasar pertimbangan
tertentu. Dalam metode ini, peneliti menggunakan pertimbangan tertentu
yang dipilih ditentukan langsung oleh peneliti. Artinya, tidak ada peluang
bagi anggota populasi lain untuk menjadi sampel bila di luar pertimbangan
(Istijanto, 2009:24). Pengumpulan data penelitian dengan kuesioner secara
personal. Peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan
memberikan penjelasan seperlunya dan kuesioner dapat langsung
dikumpulkan setelah selesai dijawab oleh responden.
Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli
produk Sirup Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta sebanyak 2 kali.
H.Sumber Data
Sumber data yang diperoleh peneliti adalah :
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari
sumbernya. Sumber data primer adalah konsumen yang menjadi
sampel dalam penelitian. Sumber data primer dalam penelitian ini
adalah konsumen yang pernah membeli produk Sirup Indofood di
Mirota Kampus Yogyakarta. Dalam penelitian ini akan diperoleh
data responden secara langsung berupa pendapat responden
mengenai variasi harga, warna dan rasa terhadap sikap konsumen
pada produk Sirup Indofood.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh
I. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan :
1. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar
pernyataan kepada responden yang pernah membeli produk Sirup
Indofood di Mirota Kampus Yogyakarta. Masing-masing jawaban
atas kuesioner tersebut memiliki skor/bobot antara 1 sampai 5.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri atas dua bagian, yaitu :
a. Kuesioner bagian I : berisi tentang pernyataan mengenai
data pribadi responden.
b. Kuesioner bagian II :berisi tentang pernyataan-pernyataan
yang berhubungan dengan analisis pengaruh variasi harga,
warna dan rasa terhadap sikap konsumen.
2. Studi Pustaka
Dalam studi pustaka, data yang diperoleh melalui hasil
publikasi yang berupa buku-buku terkait dan informasi-informasi
dari situs internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
J. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam melakukan penelitian, masalah penggunaan alat ukur perlu
mendapat perhatian agar hasil yang diperoleh benar dan mencerminkan
ilmiah haruslah memenuhi kriteria valid dan reliabel (andal). Validitas dan
reliabilitas akan menentukan hasil penelitian. Artinya, penelitian yang
menggunakan alat ukur validitas dan reliabilitas yang telah teruji akan
memberikan riset yang valid dan reliabel.
Sebelum menganalisa konsumen perlu terlebih dahulu diadakan
pengujian validitas dan reliabilitas dari kuesioner sebagai alat pengukur
untuk mengetahui apakah pertanyaan atau pernyataan yang disebarkan
tersebut sudah layak digunakan atau belum.
1. Pengujian Validitas
Pengujian validitas adalah suatu suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat kevalidan dan keabsahan suatu instrumen.
Kuesioner penelitian dikatakan valid apabila instrumen tersebut
benar-benar mampu mengukur besarnya nilai variabel yang diteliti
(Suliyanto, 2007:146-149).
Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita buat untuk
responden mampu mengukur variabel X (X1=Variasi Harga, X2=
Variasi Warna, X3= Variasi Rasa) mempengaruhi variabel Y
(Sikap Konsumen). Maka, kita menggunakan rumus Product
di mana :
ri : koefisien korelasi antara X dan Y (product
moment)
X : skor item bernomer ganjil
Y : skor item bernomer genap
N : banyaknya sampel uji coba
Nilai r kemudian dibandingkan dengan rtabel (rkritis). Bila
rhitung dari rumus di atas lebih besar dari rtabel maka butir tersebut
valid, dan sebaliknya. Besarnya rxy dapat dihitung menggunakan
korelasi dengan taraf signifikan (α) = 5%.
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dengan internal consistency, dilakukan
dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang
diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Hasil analisis dapat
digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Di dalam
pengujian reliabilitas ini peneliti ingin menggunakan teknik belah
r
1 r
2
di mana :
ri : reliabilitas internal seluruh instrumen
rb : korelasi product moment antara belahan pertama
dan kedua
Kriteria pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:
a. Jika rhitung≥ rtabel maka pernyataan dinyatakan reliabel. b. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak reliabel.
K.Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase
Analisis persentase digunakan peneliti untuk mengetahui
karakteristik responden seperti: umur, pendidikan, pekerjaan,
pendapatan, dan frekuensi pembelian, maka digunakan analisis
presentase. Analisisis presentase digunakan untuk menganalisis data
yang diperoleh dari responden yang kemudian dibagi dalam beberapa
kelompok dan dinyatakan dalam bentuk presentase, sehingga
memudahkan untuk membaca karakteristik responden, responden yang
digunakan sebanyak 100. Presentase yang tinggi dapat dijadikan
P N 100%f
di mana :
P : presentase
F : frekuensi yang sedang dicari persentasenya (frekuensi
jawaban)
N : jumlah responden
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi
normal atau tidak, dimana akan menguji data variabel bebas (X) dan
data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan.
Peneliti menggunakan Kolmogorov-Smirnov Goodness of Fit Test
untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak, dan
membandingkannya dengan Normality Probability Plot.
(Sulistyo, 2012:50)
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dapat dideteksi dengan menghitung koefisien
ganda dan membandingkannya dengan koefisien relasi antar variabel.
Nilai patokan VIF ( Variance Inflation Factor ) dan koefisien antar
variabel bebas. Kriteria yang digunakan :
1) Jika VIF disekitar 1 atau memiliki toleransi mendekati 1,
2) Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0,5
maka tidak terdapat masalah kolinearitas (Sulistyo, 2012:56).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskesdastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskesdastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Kebanyakan data mengandung situasi heteroskedastisitas karena
menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang, dan
besar) (Sulistyo, 2012:60).
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi terjadi dalam regresi apabila pengukuran variabel
dilakukan dalam interval tertentu. Deteksi autokorelasi dilakukan
dengan uji statistik Durbin-Watson dengan formula sebagai berikut :
∑
∑ 0
Autokorelasi tidak terjadi bila nilai d = 2. Autokorelasi positif jika
d mendekati 0, sedangkan autokorelasi negatif terjadi bila nilai d
mendekati 4 (Sulistyo, 2012 : 62)
3. Analisis Regresi Berganda
Analisis ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan
menguji hipotesis serta untuk menjawab pengaruh variabel independen,
terhadap variabel dependen yaitu sikap konsumen (Y) secara
bersama-sama (simultan). Perbersama-samaan regresi adalah (Sugiyono, 2011:286) :
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3+e
di mana :
Y : sikap konsumen
a : konstanta
b : koefisien regresi
X1 : variasi harga
X2 : variasi warna
X3 : variasi rasa
e : error
Dalam penelitian ini untuk mengetahui angka yang menunjukkan arah
dan kuatnya pengaruh dari variasi harga (X1), variasi warna (X2), dan
variasi rasa (X3) terhadap sikap konsumen (Y) secara bersama-sama atau
simultan adalah dengan menggunakan rumus (Sugiyono, 2011:286) :
R , , b ∑ X Y b ∑ X Y b ∑ X Y ∑ Y
4. Pengujian Hipotesis Dengan Signifikansi Uji t
Untuk mengukur atau menguji secara parsial atau individual
peneliti menggunakan uji t. Hasil nilai signfikansi selanjutnya
dibandingkan dengan tingkat signifikansi 5% untuk uji satu sisi ( one tail
2
Prosedur pengujian :
a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
H01 : variasi harga tidak berpengaruh secara parsial terhadap
sikap konsumen.
Ha1 : variasi harga berpengaruh negatif terhadap sikap
konsumen.
H02 : variasi warna tidak berpengaruh secara parsial terhadap
sikap konsumen.
Ha2 : variasi warna berpengaruh positif terhadap sikap
konsumen.
H03 : variasi rasa tidak berpengaruh secara parsial terhadap
sikap konsumen.
Ha3 : variasi rasa berpengaruh positif terhadap sikap konsumen.
b. Menentukan signifikansi
Penentuan signifikansi berdasarkan Sig.Coefficients.
c. Pengambilan keputusan
Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak d. Kesimpulan
5. Pengujian Hipotesis Dengan Signifikansi Uji F
Uji F-statistik digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari
seluruh variabel independen (X1,X2,X3) secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel dependen (Y). Pembuktian dilakukan dengan cara
membandingkan hasil nilai signifikansi dengan taraf signifikansi 5%
yang terdapat pada tabel analysis of variance. (Sugiyono, 2012:286)
F R N m 1m 1 R
di mana :
n : ukuran sampel
R2 : koefisien determinasi
m : banyaknya variabel bebas
Pengambilan keputusan berdasar signifikansi yang peneliti pakai
dalam melihat pengaruh simultan (bersama-sama) dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut (Priyatno, 2005 : 85) :
a. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
H b b b 0; Artinya variasi harga, warna dan rasa
tidak berpengaruh secara bersama-sama terhadap sikap
konsumen.
H b b b 0; Artinya variasi harga, warna dan rasa
b. Menentukan Signifikansi
Penentuan signifikansi ini berdasarkan output Anova.
c. Pengambilan Keputusan
Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka H0 diterima
Apabila nilai signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak d. Kesimpulan
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A.Gambaran Umum Mirota Kampus 1. Sejarah dan Perkembangan
Mirota Kampus merupakan salah satu dari grup yang bergerak di bidang perdagangan eceran (retail) yang mempunyai skala usaha yang cukup besar. Dinamakan grup karena ada beberapa perusahaan dengan berbagai bidang usaha yang menggunakan nama Mirota dan semuanya di bawah naungan Mirota Grup. Mirota adalah singkatan dari Minuman, Roti dan Tart. Perusahaan ini dirintis oleh Bapak Hendro Sutikno pada tahun 1950, yang lokasinya berada di Jl.Faridan M. Noto Kotabaru Yogyakarta. Usaha yang dijalankan pertama kali adalah berupa kantin yang menjual roti basah, kue kering, tart dan minuman (dawet) yang dikelola oleh Ibu Hendro Sutikno.
Desa Sambilegi Maguwoharjo, Depok Sleman Yogyakarta. Usaha tersebut hingga saat ini dikembangkan dan dikelola oleh putra putri Hendro Sutikno.
Pada tahun 1980 didirikan rumah makan dengan nama mirota di Desa Nayan Ndewan Jl.Solo km.8 Yogyakarta yang dipimpin oleh Bapak Handoko, kemudian rumah makan tersebut dipindahkan ke Desa Pecinan Babarsari Jl.Solo Km 7 Yogyakarta dengan pada tanggal 1 November 1983 di depan Notaris Soejanto Partoningrat, S.H., telah didirikan PT. Mirota Nayan dengan ditandatangani oleh Bapak Siswanto HS sebagai Direktur Utama dan Bapak Nico Sukandar sebagai General Manager.
Pada tanggal 13 Mei 1985 PT. Mirota Nayan membuka cabang baru di Jl.C. Simanjuntak 70 di Desa Terban Gondokusuman dengan nama Mirota Kampus karena lokasinya berdekatan dengan kampus UGM dan kehadirannya disambut baik oleh masyarakat sekitar. Mirota Kampus hingga saat ini telah berkembang menjadi toko serba ada dan swalayan. Sampai saat ini perusahaan dengan nama Mirota telah berkembang menjadi sebanyak 14 perusahaan, antara lain :
a. PT. Mirota KSM Inc. yang bergerak di bidang produksi susu tambahan bagi ibu hamil dan bayinya.
b. PT. Mirota Indah Indonesia yang memproduksi berbagai macam kue kering dan roti basah.
d. Mirota Bakery yang menyediakan berbagai macam roti, fast food dan minuman.
e. Mirota Terban yang menyedikan snack dan fast food.
f. Mirota Kampus Godean sebagai sebuah Departement Store dan Supermarket yang berada di Jl.Godean Km.2.
g. Mirota Kampus Babarsari yang bergerak di bidang Departement Store dan supermarket terletak di Jl.Solo Km.7 dan berdekatan dengan Universitas Atma Jaya dan Universitas Pembangunan Negeri.
h. Mirota Kampus sebagai sebuah Departement Store dan supermarket terletak di Jl.C. Simanjuntak 70 dan berdekatan dengan kampus UGM.
i. Mirota Gejayan yang bergerak di bidang Supermarket dan grosir berbagai macam produk.
j. Mirota Gamping bergerak di bidang supermarket yang menyediakan kebutuhan sehri-hari terletak di Jl.Wates Gamping k. Mirota Batik yang menyediakan berbagai macam kain batik dan
kerajinan seni terletak di Jl.Jendral A.Yani.
l. Mirota Wartel bergerak dibidang jasa telekomunikasi terletak di Jl.Jendral A.Yani
n. Mirota Surabaya bergerak di bidang fashion serta menyediakan kain batik dengan corak yang berada di Kota Surabaya.
Manajemen yang diterapkan pada masing-masing perusahaan dengan nama Mirota berbeda-beda disesuaikan dengan kondisi atau bidang usahanya. Berdasarkan hal tersebut, maka diadakan Badan Kerjasama Antar Mirota (BKAM) yang beranggotakan seluruh perusahaan yang mengunakan nama Mirota dengan tujuan untuk memudahkan hubungan antar perusahaan Mirota (Mirota Grup). Mirota saat ini masih berbetuk PT tertutup (Close Operation) karena sahamnya tidak dijual pada masyarakat umum.
2. Visi Misi dan Filosofi a. Visi
Menjadikan Mirota Kampus sebagai rumah belanja yang bernuansa kekeluargaan dengan memberikan layanan yang ramah, cepat dan tepat, produk yang berkualitas, harga yang murah, dan fasilitas yang nyaman serta aman, sehingga Mirota Kampus mempunyai nilai lebih dan dapat dipercaya oleh masyarakat Yogyakarta.
b. Misi
c. Filosofi
1) Senantiasa meningkatkan mutu layanan untuk mencapai kepuasan konsumen
2) Meningkatkan laba guna mencapai pertumbuhan usaha yang optimal
3) Senantiasa meningkatkan citra dan nilai perusahaan 4) Kerja keras, kreatif, dan inovatif untuk kemajuan bersama
5) Kerjasama timbal balik melalui komunikasi yang terbuka, saling menghargai dan saling menguntungkan
6) Professional, jujur dan berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas 7) Antisipasi dan adaptasi terhadap perubahan lingkungan
8) Mengembangkan potensi sumber daya manusia
9) Bersama-sama menciptakan suasana kekeluargaan di lingkungan kerja.
3. Lokasi Perusahaan
Di dalam pemilihan lokasi tempat berdirinya perusahaan, hal terpenting yang harus dipikirkan adalah prospek perusahaan di kemudian hari, baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Pemilihan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kegiatan perusahaan dalam hal :
a. Memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
c. Memasarkan produk-produk kepada konsumen. d. Mudah dijangkau oleh para konsumen.
Berdasarkan hal-hal di atas, maka Mirota Kampus Departement Store memilih lokasi yaitu Jl.C.Simanjuntak 70 Yogyakarta dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :
1) Faktor Transportasi
Lokasi Mirota Kampus yang mudah dijangkau karena letaknya yang strategis dan dilalui oleh beberapa jalur angkutan kota.
2) Faktor Tenaga Kerja
Lokasi yang strategis menjadikan Mirota Kampus banyak diketahui keberadaannya oleh masyarakat luas, sehingga memudahkan para pencari kerja untuk menemukan letak perusahaan.
3) Faktor Pasar
Lokasi yang dipilih dekat dengan beberapa kampus ternama di Yogyakarta dan perkantoran-perkantoran.
4) Faktor tenaga listrik, air bersih dan telepon
4. Bagian-bagian Dalam Perusahaan a. Direktur Utama
Sebagai pimpinan tertinggi yang bertanggungjawab mengawasi semua pelaksanaan kegiatan perusahaan secara umum dan membawahi General Manager dan Manajer Khusus.
b. Sekretaris Direktur
Bertugas sebagai penghubung General Manager dengan Direktur Utama serta menyeleksi surat-surat yang masuk, khususnya untuk Direktur Utama.
c. Konsultan Tetap
Bertugas memberikan masukan kepada jajaran manajemen, baik strategi jangka pendek maupun jangka panjang serta memberikan masukan kegiatan kepada pelaksana operasional toko.
d. General Manager
Tugas dan kewajiban General Manager adalah : 1) Menetapkan kebijaksanaan umum perusahaan
2) Merumuskan rencana-rencana serta cara kerja di perusahaan 3) Mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan pada semua
bagian
4) Mengusahakan agar tujuan perusahaan tercapai
e. Finance Manager
Bertanggung jawab terhadap masalah keuangan perusahaan. Finance Manager membawahi bagian akuntansi dan bagian pembayaran.
1) Bagian akuntansi.
Tugas dan tanggung jawab bagian ini adalah : (a) Melakukan pencatatan akuntansi
(b)Mengawasi semua pengeluaran agar digunakan secara tepat
(c) Melakukan pemeriksaan serta evaluasi keuangan berdasarkan faktur pembelian dan penjualan
2) Bagian pembayaran
Bertugas melakukan pencatatan hutang serta pengeluaran kas, baik secara tunai maupun dengan surat-surat berharga.
f. Purchase Manager
Bertugas menyeleksi barang-barang yang ditawarkan oleh pemasok dan menentukan barang-barang yang akan dibeli perusahaan. Purchase Manager membawahi bagian pembelian dan bagian gudang. 1) Bagian pembelian (buyer)
(b) Melakukan pemeriksaan terhadap barang yang dibeli sebelum dimasukkan ke gudang
(c) Bertanggung jawab terhadap pembelian barang dagangan.
2) Bagian gudang
(a)Mencatat mutasi atau keluar masuknya barang (b)Merawat barang agar terhindar dari kerusakan
(c)Bertanggung jawab terhadap jumlah persediaan barang g. Manajer personalia
Bertanggung jawab mengkoordinir semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Manajer personalia membawahi bagian personalia dan bagian humas.
1) Bagian Personalia
Tugas dan kewajiban bagian ini adalah :
(a)Mengadakan seleksi terhadap penerimaan karyawan baru (b)Mengadakan mutasi, pemberhentian, promosi dan
pemberian bonus kepada karyawan
(c)Mengadakan perhitungan gaji kepada karyawan
(d)Mengurusi masalah kesejahteraan karyawan dan masalah informasi kepegawaian
2) Bagian Humas
Bagian ini bertugas melakukan hubungan dengan masyarakat dan konsumen, hubungan dengan instansi-instansi tentang hal perijinan, menciptakan citra (image) baik perusahaan, serta menyampaikan informasi kepada konsumen atau pelanggan dengan baik dan benar.
h. Store Manager (Duty) Mirota Kampus Jl.C Simanjuntak
Bertugas memimpin dan menangani seluruh pelaksanaan jalannya kegiatan perusahaan setiap hari. Store Manager membawahi supervisor, satpam, kasir, teknisi, driver, cleaning service, rumah tangga dan pramuniaga.
1) Supervisor
Tugas dan tanggung jawabnya adalah :
(a)Membagi-bagi pekerjaan kepada setiap pramuniaga sesuai bidangnya masing-masing
(b)Mengkoordinir setiap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pramuniaga
(c)Memberikan petunjuk dan perngarahan kepada setiap pramuniaga di stand masing-masing.
2) Bagian Rumah Tangga
3) Cleaning Service
Bertugas menjaga kebersihan sebelum dan sesudah operasional toko, serta membersihkan barang yang berdebu.
4) Teknisi
Bertugas merawat dan mengurusi listrik, AC dan gen-set dalam perusahaan.
5) Bagian dekorasi
Bertugas dan bertanggung jawab dalam dekorasi interior dan eksterior perusahaan
6) Driver
Tugas seorang driver adalah : (a)Mengangkut barang-barang
(b)Mengantar pimpinan perusahaan untuk kepentingan-kepentingan di luar perusahaan
(c)Mengantar bagian tukar uang untuk menukarkan uang di bank.
7) Kasir
Bertugas dan bertanggung jawab untuk meng-input pemasukan dan pengeluaran uang dengan mesin kas.
8) Pramuniaga
Tugas dan tanggung jawab pramuniaga adalah :
(b)Menjaga barang di stand masing-masing dari kemungkinan hilang/pencurian
(c) Mengatur penempatan barang, sehingga memudahkan dalam melayani konsumen maupun dalam pengadministrasian
(d) Menguasai pengetahuan yang baik mengenai penempatan corak, harga, ukuran, kegunaan dari masing-masing jenis barang.
(e)Melakukan stok fisik secara rutin bersama kelompoknya agar dapat secepatnya mengetahui apabila terjadi selisih barang.
9) Bagian Stok Toko
Bertugas menyetor barang-barang yang ada di toko pada saat supplier datang.
10) Bagian SPG atau BA (Beauty Advisor)
Merupakan karyawan dari perusahaan lain yang bertugas mengawasi dan mengurusi produknya yang dijual di Mirota Kampus.
11) Bagian tukar uang
12) Satpam
Bertugas menjaga keamanan, baik di dalam toko maupun di luar toko serta menjaga ketertiban para pengunjung.
13) Research and Development
Membawahi staf Research dan staf Visual Grafis. Secara umum bagian ini mempunyai tugas dan kewajiban, antara lain :
(a) Mengevaluasi sejauh mana perkembangan perusahaan (b) Melakukan penelitian tentang pesaing perusahaan (c) Membuat frame work relay out lantai 1 dan 3 (d) Menganalisis dan mengevaluasi kebijakan harga
(e) Membuat sistem dan frame work untuk mekanisme publikasi yang lebih efektif
B.Gambaran Umum PT.Indofood Sukses Makmur Tbk. 1. Profil Perusahaan
PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Didirikan pada tahun 1990 dengan nama PT. Pangajaya Intikusuma, kemudian pada tahun 1994 berganti nama menjdai PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Perusahaan ini berkantor pusat di Plaza Sudirman, Indofood Tower. Jl. Jendral Sudirman Kav.76-78, Jakarta.
Kegiatan operasional Indofood mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak pedagang eceran.
Sebagai perusahaan terkemuka dalam industri makanan olahan di Indonesia. Indofood didukung oleh sistem distribusi yang ekstensif, sehingga produk-produknya dikenal di seluruh penjuru nusantara. Perseroan mengoperasikan 4 Kelompok Usaha Strategi (Grup) yang saling melengkapi, antara lain :
a. Produk Konsumen Bermerek (CBP), memproduksi berbagai macam produk, makanan dalam kemasan yanng tercakup dalam divisi Mie Instan, Penyedap Makanan, Makanan Ringan serta Nutrisi dan Makanan Khusus.
c. Agribisnis memiliki penelitian dan pengembangan, pembibitan kelapa sawit, pemuliaan termasuk juga penyulingan, branding, serta pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening.
d. Distribusi memiliki jaringan yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan produk-produk pihak ketiga.
Meskipun menghadapi kompetisi ketat, merek-merek produk Indofood seperti Indomie, Supermi, Sarimi (Mie Instan), Indomilk dan Cap Enak (dairy), Bimoli (Minyak Goreng), Simas Palmia (Margarin) ini tetap merupakan pemimpin pasar di masing-masing segmennya dan dikenal atas produknya yang berkualitas tinggi.
2. Visi dan Misi a. Visi
Menjadi Perusahaan Total Food Solution b. Misi
1) Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi
2) Menyediakan produk yang berkualitas tinggi, inovatif dengan harga terjangkau yang dapat menjadi pilihan pelanggan.
3) Memastikan ketersediaan produk bagi pelanggan domestik maupun internasional.