• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL SMK NEGERI 9 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL SMK NEGERI 9 BANDUNG."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL

SMK NEGERI 9 BANDUNG

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

Rahmawati Pratiwi 1103307

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

RAHMAWATI PRATIWI

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL

SMK NEGERI 9 BANDUNG

Disetujui dan Disyahkan oleh: Pembimbing I

Dra. Hj. Neni Rohaeni, M.Pd NIP. 19610115 198603 2 002

Pembimbing II

Dr. Ana, M.Pd

NIP. 19720307 199903 2 002 Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI

(3)

LEMBAR HAK CIPTA

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL

SMK NEGERI 9 BANDUNG

Oleh:

Rahmawati Pratiwi 1103307

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Rahmawati Pratiwi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia 2015

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Pelaksanaan Praktek Make-Up Room oleh Peserta Didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko / sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Oktober 2015 Yang membuat pernyataan,

(5)

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL

SMK NEGERI 9 BANDUNG

Rahmawati Pratiwi 1103307

ABSTRAK

Penelitian ini didasari oleh ketertarikan peneliti pada pelaksanaan praktek make-up room yang dilaksanakan oleh peserta didik di Edotel. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui analisis pelaksanaan praktek make-up room oleh peserta didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung berdasarkan standard operational prosedur (SOP) Hotel, yang meliputi: 1) menata peralatan (prepare trolley), 2) memasuki kamar untuk pelayanan (entering guest room), 3) menata tempat tidur (making bed), 4) membersihkan dan menata kamar (deep cleaning bedroom), dan 5) membersihkan dan menyimpan trolley beserta perlengkapannya (cleaning and putting trolley & equipment). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif, instrumen penelitian berupa kriteria unjuk kerja (KUK), dengan skala Guttman. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan teknik sampling purposive. Hasil penelitian mengenai analisis pelaksanaan praktek make-up room oleh peserta didik di Edotel secara umum telah terlaksana sesuai SOP, dan secara khusus telah terlaksana sesuai SOP pada aspek standar trolley and parstock trolley, aspek entering the guest room, aspek stripping and making bed, aspek deep cleaning bathroom, aspek deep cleaning bedroom, aspek replance aminities, aspek final check, aspek deep cleaning trolley, danaspek cleaning equipment, dan pada aspek room attendant assign report telah terlaksana tetapi belum sesuai SOP. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi, masukan, dan bahan evaluasi bagi guru dalam proses pembelajaran praktek make-up room di Edotel selanjutnya.

(6)

Rahmawati Pratiwi, 2015

ANALISIS PELAKSANAAN PRAKTEK MAKE-UP ROOM OLEH PESERTA DIDIK DI EDOTEL

SMK NEGERI 9 BANDUNG

Rahmawati Pratiwi 1103307

ABSTRACT

This study is based on the interest of researchers in implementing the practice of make-up room that held by learners in Edotel. The aim of this study was to determine the analysis of the implementation practice make-up room by learners in Edotel SMK Negeri 9 Bandung based standard operational procedures (SOP) Hotel, which include: 1) prepare trolley, 2) entering the room for service, 3) making the bed, 4) deep cleaning bedroom, and 5) cleaning and putting trolley and equipment. The method used is descriptive method, the research instrument in the form of performance criteria (KUK), with a Guttman scale. Samples were selected using purposive sampling technique. Results of research on the analysis of the implementation practice make-up room by learners in Edotel have been generally implemented according to the SOP, and specifically has been done according to SOP at theaspectof standard trolley and parstock trolley, aspects of entering the guest room, aspects of stripping and making bed, aspects deep cleaningbathroom, aspect deep cleaning bedroom, aspectreplanceaminities, aspect check final, the aspect of deep cleaning trolley, and aspect cleaning equipment, and the aspect of room attendant assign report have been implemented but not according to SOP. Next, This research is expected to be a reference, feedback and evaluation materials for teachers in the learning process of practice make-up room in Edotel.

(7)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN i

KATA PENGANTAR ii

UCAPAN TERIMA KASIH iii

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK viii

DAFTAR TABEL ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian 1

B. Rumusan Masalah Penelitian 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 6

E. Sistematika Penelitian 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Gambaran Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan

SMK Negeri 9 Bandung 8

B. Standard Operational Prosedure Make-up RoomHotel 10

1. Menata Perlengkapan (prepare trolley) 12

2. Memasuki Kamar untuk Pelayanan (entering guest room) 16 3. Membersihkan dan Menata Tempat tidur (making bed) 18 4. Membersihkan dan Merapikan Kamar Tidur

(deep celaning bedroom) 20

5. Membersihkan dan Menyimpan Trolley Beserta

Perlengkapan (deep celaning trolley) 28

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian 31

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel 31

C. Instrumen Penelitian 32

D. Prosedur Penelitian 32

E. Analisis Data 34

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

A. Temuan 37

B. Pembahasan 57

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

A. Simpulan 68

B. Rekomendasi 69

DAFTAR PUSTAKA 70

(8)

ii Rahmawati Pratiwi, 2015

DAFTAR GAMBAR DAN GRAFIK

Gambar Halaman

2.1 Edotel SMK Negeri 9 Bandung 10

2.2 Langkah-langkah Make-up Room 11

2.3 Room Attendant Trolley Chart 14

2.4 Knock The Door 17

2.5 Menebar Sheet 19

2.6 Making Bed 20

2.7 Aminities 26

2.8 Final Check 27

2.9 Melakukan Pencatatan 29

3.1 Prosedur Penelitian 33

Grafik Halaman

4.1 Analisis Pelaksanaan Praktek Make-Up Room oleh Peserta Didik

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1Peralatan dan bahan pembersih yang digunakan untuk

membersihkan kamar tamu 15

3.1Kriteria pencapaian pelaksanaan praktek peserta didik 36 4.1 Identitas praktikan berdasarkan jenis kelamin 37 4.2 Kegiatan menata perlengkapan dan trolley (prepare trolley)

aspekroom attendant assign report 38

4.3 Kegiatan menata perlengkapan dan trolley (prepare trolley)

aspek standard trolley and parstock trolley 39

4.4 Kegiatan memasuki kamar tamu untuk pelayanan

aspek entering the guest room 40

4.5 Kegiatan menata tempat tidur (making bed) aspek stripping

and making bed 42

4.6 Kegiatan membersihkan dan menata kamar (deep cleaning

bedroom) aspek deep cleaning bathroom 45

4.7 Kegiatan membersihkan dan menata kamar (deep cleaning

bedroom) aspek deep cleaning bedroom 48

4.8 Kegiatan membersihkan dan menata kamar (deep cleaning

bedroom) aspek replance aminities 49

4.9 Kegiatan membersihkan dan menata kamar (deep cleaning

bedroom) aspek final check 51

4.10 Kegiatan membersihkan dan menyimpan trolley beserta

perlengkapannya aspek deep cleaning trolley 53

4.11 Kegiatan membersihkan dan menyimpan trolley beserta

perlengkapannya aspek cleaning equipment 54

4.12 Rekapitulasi persentase analisis pelaksanaan praktek make-up room oleh peserta didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung 55 4.13 Analisis pelaksanaan praktek make-up room oleh peserta didik

(10)

1 Rahmawati Pratiwi, 2015

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan Negara berkembang yang terus berupaya untuk melaksanakan pembangunan dalam berbagai sektor kehidupannya. Keberhasilan suatu Negara, dapat diukur dari besar atau kecil suatu Negara, mendasari pembangunannya dengan pendidikan. Pendidikan dirancang secara sadar untuk menimbulkan perubahan tingkah laku, mempengaruhi peserta didik sehingga mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan menjadi manusia yang dapat mengembangkan kompetensi dirinya.

Pendidikan dapat diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu jalur pendidikan formal, non formal, dan informal, sebagaimana yang ditegaskan dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB 1 Pasal 1, yaitu:

1. Pendidikan formal yaitu, pendidikan yang berstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi;

2. Pendidikan non formal adalah, jalur di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara berstruktur dan berjenjang;

3. Pendidikan in formal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu satuan pendidikan formal. SMK memiliki misi untuk menghasilkan lulusan yang kreatif, inovatif, dan memiliki kemampuan profesionalisme kerja sesuai dengan tuntutan dunia industri. Bidang studi keahlian dalam kurikulum pendidikan SMK berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar, dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan, dibagi menjadi sembilan kelompok bidang studi diantaranya adalah: (1) Teknologi dan Rekayasa, (2) Teknologi Informasi dan Komunikasi, (3) Kesehatan, (4) Agribisnis dan Agroteknologi, (5) Perikanan dan Kelautan, (6) Bisnis dan Manajemen, (7) Pariwisata, (8) Seni Rupa dan Kriya, dan (9) Seni Pertunjukan.

(11)

2

keunggulan lokal di tahun 2016 (SMK Negeri 9 Bandung, 2015). Salah satu kompetensi keahlian yang ditawarkan di SMK Negeri 9 Bandung adalah Akomodasi Perhotelan.

Akomodasi Perhotelan merupakan kompetensi keahlian yang paling diminati, karena dikelola oleh manajemen yang profesional (SMKN 9 Bandung, 2015). Kompetensi yang dipelajari secara teori dan praktek meliputi: melakukan komunikasi melalui telepon, layanan porter, reservasi, layanan akomodasi

reception, layanan kasir kantor depan, menyediakan rapat atau seminar, layanan

housekeeping untuk tamu, menangani linen dan pakaian tamu, menyiapkan kamar

tamu, melayani jasa valet, dan memproses data keuangan. Fasilitas praktek yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi keahlian peserta didik berupa ruangan Edotel, dan ruangan laundry. Ruangan Edotel sebagaimana yang dijelaskan oleh Kurniawan (2014, hlm. 01) dapat dilihat dari beberapa faktor, yaitu:

Edotel sebagai sumber belajar siswa dapat dilihat dari faktor input yaitu kelengkapan sarana dan prasarana Edotel, proses yaitu teknis pembelajaran di Edotel, dan output siswa melakukan tugasnya dalam Edotel.

Kompetensi dasar mata pelajaran tata graha yang dilaksanakan di Edotel salah satunya adalah menyiapkan kamar tamu (make-up room), mempelajari bagaimana memelihara dan menciptakan kebersihan, kerapihan, dan kenyamanan kamar, sehingga tamu merasa puas terhadap pelayanan hotel. Kompetensi yang dipelajari dalam menyiapkan kamar tamu (make-up room), sejalan dengan pendapat Setiawan (2009, hlm. 02), mengenai tugas dan tanggung jawab

Housekeeping Departement, yang mempunyai peranan sangat penting dalam

menjaga kebersihan dan kenyamanan hotel, diantaranya yaitu:

1. Menciptakan suasana hotel yang bersih, nyaman, aman dan menarik di semua bagian hotel;

2. Memberikan pelayanan terbaik kepada tamu dalam pelayanan yang berhubungan dengan housekeeping;

(12)

3

Rahmawati Pratiwi, 2015

Prosedur make-up room berdasarkan Standard Operational Prosedur (SOP) hotel (Hotel Sutan Raja Soreang, 2015) dibagi menjadi lima langkah, meliputi:

1. Prepare trolley, tahap mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang

akan digunakan dalam menata kamar;

2. Entering guest room, tahap memasuki kamar tamu untuk melakukan

pelayanan;

3. Making bed, tahap mengganti dan merapihkan linen tempat tidur yang

kotor dengan yang bersih;

4. Deep cleaning bedroom, merupakan tahap membersihkan kamar tidur,

kamar mandi, dan mengganti semua aminities yang telah dipakai dengan yang baru, serta mengecek kembali semua pekerjaan yang telah dilakukan;

5. Deep cleaning trolley, merupakan tahap room attendant menutup kembali

pintu kamar tamu, mendorong kembali trolley, dan perlatan yang telah dipakai ke room attendant office untuk dibersihkan dan disimpan kembali ke tempat semula.

(13)

4

Studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan Program Latihan Profesi (PLP) Kependidikan di SMK Negeri 9 Bandung pada bulan November dan Desember tahun 2015 ditemukan bahwa, proses pembelajaran make-up room yang dilakukan setelah prakerin, menimbulkan sedikit perbedaan antar peserta didik, karena perbedaan cara dan tahapan yang dilakukan pada saat melakukan prosedur praktek make-up room di Edotel.

Perbedaan yang terjadi yaitu, peserta didik dalam melaksanakan praktek

make-up room masih berdasarkan pengalaman selama prakerin dan arahan dari

guru,belum sesuai SOP yang berlaku di Edotel. Pelaksanaan praktek yang berbeda-beda dan belum adanya SOP baku di Edotel, seringkali menyebabkan peserta didik dalam melaksanakan praktek tidak sesuai dengan tahapan-tahapan

make-up room, tetapi lebih mengutamakan menyelesaikan prosedur kerja dengan

cepat, sehingga pemahaman dalam pelaksanaan praktek maupun penguasaan materi make-up room setiap individunya berbeda. Selain itu, dalam pelaksanaan praktek masih banyak peserta didik yang kurang disiplin, hal ini menyebabkan peserta didik yang sedang melaksanakan praktek tidak fokus, hasil kerja kurang maksimal, dan kurang teramati secara optimal oleh guru. Pelaksanaan make-up

room yang kurang maksimal sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Setiawati, mengenai pelaksanaan prosedur kerja roomboy (2014, hlm. 12), yang menyebutkan bahwa:

Pelaksanaan prosedur kerja roomboy masih terlihat rendah dan belum sesuai dengan prosedur kerja roomboy yang ditentukan, seperti: pada prosedur

gooming, prosedur preparation routine trolley chart, prosedur striping,

prosedur making bed, prosedur cleaning the bathroom, dan prosedur

rechecking.

(14)

5

Rahmawati Pratiwi, 2015

B. Rumusan Masalah Penelitian

Identifikasi masalah digunapkan untuk memperjelas masalah yang diteliti mengenai analisis kompetensi praktek make-up room oleh peserta didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung. Masalah ini dapat di identifikasi sebagai berikut:

a. Peserta didik perlu diamati secara optimal pada saat pelaksanaan praktek

make-up room, dikarenakan pada saat praktek masih banyak peserta

didik yang kurang disiplin, sehingga peserta didik yang sedang melaksanakan praktek tidak fokus dan kurang teramati secara optimal oleh guru.

b. Pemahaman peserta didik dalam melaksanakan praktek make-up room setiap individunya berbeda, dikarenakan belum adanya SOP yang baku di Edotel.

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka perumusan masalah untuk skripsi ini adalah “Bagaimana Analisis Pelaksanaan Praktek

Make-Up Room Oleh Peserta Didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung?

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis pelaksanaan praktek make-up room oleh peserta didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus tujuan yang hendak dicapai pada penelitian ini adalah untuk memperoleh analisis pelaksanaan praktek make-up room oleh peserta didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung berdasarkan SOP Hotel, yang mencangkup:

a. Menata peralatan (prepare trolley);

b. Memasuki kamar untuk pelayanan (entering guest room); c. Menata tempat tidur (making bed);

d. Membersihkan dan menata kamar (deep cleaning bedroom);

e. Membersihkan dan menyimpan trolley beserta perlengkapannya (cleaning

(15)

6

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan bagi pengembangan Ilmu Pariwisata, khususnya mata pelajaran Tata Graha dalam pelaksanaan praktek make-up roomdi Edotel.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat untuk berbagai pihak:

a. Peneliti, memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian mengenai analisis pelaksanaan praktek make-up room oleh peserta didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung.

b. Guru mata pelajaran Tata Graha, sebagai bahan evaluasi terhadap pelaksanaan praktek make-up room oleh peserta didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung berdasarkan Standard Operational Prosedure.

c. Peserta didik, memanfaatkan fasilitas yang ada di Edotel untuk memahami, dan meningkatkan kompetensi keahlian secara mandiri.

E. Sistematika Penelitian

Sistematika dalam penelitian skripsi ini disusun ke dalam lima bab, untuk memudahkan dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya. Peneliti membuat rangka penelitian yang diuraikan berdasarkan sistematika penelitian sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan

Bab ini memaparkan latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II Kajian Pustaka

(16)

7

Rahmawati Pratiwi, 2015 BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisikan penjabaran mengenai metode penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, dan analisis data.

BAB IV Temuan dan Pembahasan

Bab ini berisikan mengenai temuan dan pembahasan hasil analisis data penelitian.

BAB V Simpulan dan Rekomendasi

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan tujuan utama untuk menggambarkan subjek atau objek yang diteliti secara tepat. Penelitian deskriptif yang digunakan oleh peneliti bertujuan untuk mendapatkan hasil analisis kompetensi praktek make-up room yang dilaksanakan di Edotel SMK Negeri 9 Bandung.

Data diperoleh dengan cara mengamati peserta didik secara teiliti dengan mengujikan instrumen berupa kriteria unjuk kerja, menilai pelaksanaan praktek

make-up room di Edotel berdasarkan Standard Opertional Prosedure (SOP)

Hotel. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan teknik statistik deskriptif, yang dimana peneliti mendeskripsikan secara kuantitatif (angka) kecenderungan-kecenderungan, perilaku-perilaku, atau opini-opini dari suatu populasi dengan meneliti sampel dari populasi tersebut.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 9 Bandung, yang beralamatkan di Jalan Soekarno Hatta Km. 10 Bandung 40286, Telp. (022) 7315810 Fax. Ext.113. email: smkn9bandung@yahoo.com website: http://www.smkn9-bdg.com, dikarenakan di SMK Negeri 9 Bandung terdapat Edotel dan memiliki fasilitas yang cukup lengkap, serta berfungsi sebagai tempat peserta didik untuk melaksanakan praktek make-up room.

2. Populasi Penelitian

(18)

32

Rahmawati Pratiwi, 2015 3. Sampel Penelitian

Penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan sampling purposive. Sampel yang menggunakan teknik “sampling purposive” artinya ditentukan

dengan menggunakan kriteria-kriteria yang ditentukan terlebih dahulu (Sugiono, 2013, hlm. 124). Sesuai dengan penjelasan di atas, yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah peserta didik jurusan akomodasi perhotelan SMK Negeri 9 Bandung yang telah mendapat mata pelajaran tata graha khususnya materi

make-up room baik secara teori dan praktek sesuai dengan kurikulum 2013, dan yang

telah melaksanakan praktek kerja industri yaitu kelas XII yang berjumlah 25 orang.

C. Instrumen Penelitian

Penelitian pada prinsipnya merupakan kegiatan melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial atau alam dengan menggunakan alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya disebut dengan istilah instrumen penelitian.

Instrumen penelitian yang digunakan berupa Kriteria Unjuk Kerja (KUK) berdasarkan standard operational prosedure hotel, yang berfungsi untuk mengetahui atau mengukur hasil belajar secara komprehensif, meliputi evaluasi konteks, input, proses dan output. Instrumen penelitian kriteria unjuk kerja menggunakan model skala Guttman. Skala pengukuran dengan tipe ini, akan

mendapatkan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “pernah-tidak pernah”.

“positif-negatif”, “kompeten-tidak kompeten” dan lain-lain (Sugiono, 2013, hlm.

139).

Instrumen ini dapat dengan mudah memberikan gambaran penampilan, terutaman penampilan peserta didik dalam menjalankan tugas, untuk menunjukan frekuensi munculnya sifat-sifat.

D. Prosedur Penelitian

(19)

33

Gambar 3.1 Prosedur penelitian Sumber: Dokumentasi pribadi

1. Melakukan studi pendahuluan

Studi pendahuluan berupa observasi, dan studi dokumentasi kepada pihak-pihak terkait mengenai permasalahan yang akan diteliti, serta untuk mengetahui cara memperoleh informasi data.

2. Merumuskan masalah penelitian

Masalah penelitian dirumuskan berdasarkan hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan, kemudian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang menegaskan tentang masalah yang akan diteliti.

3. Menentukan target populasi dan sampel penelitian

Menentukan populasi dan sampel yang akan dijadikan sebagai sumber data, yang disesuaikan dengan rumusan masalah yang akan diteliti.

4. Menentukan teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data ditentukan sesuai dengan sampel yang diteliti, diarahkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.

5. Menyusun intrumen penelitian

(20)

34

Rahmawati Pratiwi, 2015

6. Melakukan pengumpulan dan analisis data statistik

Instumen yang telah dibuat kemudian diujikan kepada beberapa responden untuk mengetahui apakah butir-butir pada instrumen cocok dengan keadaan lapangan. Kemudian data yang diperoleh, dikumpulkan dan dianalisis.

7. Melakukan pengolahan data dan menjabarkan hasil temuan yang didapatkan

Melakukan pengolahan data dengan menggunakan data statistik, dan menjabarkan hasil temuan yang didapat di lapangan.

8. Menarik kesimpulan dan membuat laporan

Setalah data dinyatakan valid berdasarkan analisis data statistik yang digunakan, kemudian menarik kesimpulan mengenai rumusan masalah yang diteliti. Membuat laporan secara tertulis, dengan sejujur-jujurnya berdasarkan hasil data yang diperoleh dari lapangan.

E. Analisis Data

Teknis analisis data dalam penelitian kuantitatif, diarahkan untuk menjawab rumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya. Analisis data merupakan proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil observasi, dan studi dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiono, 2013, hlm.335)

1. Teknik pengumpulan data

(21)

35

Teknik pengumpulan data dibantu oleh satu orang tenaga ahli dibidang akomodasi perhotelan, yang bertujuan membantu peneliti dalam mengamati peserta didik pada saat melaksanakan praktek make-up room di Edotel SMK Negeri 9 Bandung.

2. Teknik pengolahan data

Teknik pengolahan data dilakukan untuk mengetahui besaran hasil penelitian yang telah dilakukan. Teknik analisis data menggunakan model Skala Guttman dibuat dalam bentuk Kriteria Unjuk Kerja, pengisian jawaban dengan memberi

tanda ceklis pada kolom alternatif “ya-tidak”. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi

satu dan skor terendah nol. Besar kecilnya frekuensi jawaban dalam lembar observasi di hitung dalam jumlah persentase. Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh Ali M (1985, hlm.184) bahwa rumus untuk menghitung presentasi, yaitu:

� = �

� � %

Keterangan:

p= Jumlah presentasi yang dicari

n= Jumlah responden

f= Frekuensi jawaban responden

100%= Bilangan mutlak

3. Penafsiran data

Penafsiran data dilakukan untuk memperoleh gambaran yang jelas terhadap jawaban dari pernyataan yang telah diajukan. Penafsiran data dalam penelitian ini menggunakan batasan yang dikemukakan oleh Ali, M (1985, hlm. 184), yaitu:

100 % = Seluruhnya

76% - 99% = Sebagian besar

51% - 75% = Lebih dari setengahnya

50% = Setengahnya

(22)

36

Rahmawati Pratiwi, 2015

Pencapaian standar pelaksanaan praktek make-up room peserta didik dinyatakan telah terlaksana sesuai standard operational prosedure (SOP), apabila nilai mata pelajaran praktek kejuruan minimal 7,50 (merujuk pada Kriteria Pencapaian Praktek Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 9 Bandung, 2015). Persentase peserta didik dinyatakan telah terlaksana sesuai SOP berdasarkan uraian di atas adalah sebesar 75%. Berdasarkan kepentingan penafsiran data pada penelitian ini, merujuk pada batasan Kriteria Pencapaian Praktek Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 9 Bandung, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1

Kriteria pencapaian pelaksanaan praktek peserta didik

Persentase kriteria

> 75% Terlaksana

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Hasil Analisis Pelaksanaan Praktek Make-up Room oleh Peserta Didik di Edotel SMK Negeri 9 Bandung, secara umum telah terlaksana sesuai dengan

standard operational prosedure (SOP) hotel, kemudian secara khusus hasil

penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan praktek make-up room di Edotel, prosedur menata perlengkapan dan trolley (prepare trolley), pada aspek room attendant assign report berada pada kriteria belum terlaksana sesuai SOP hotel, dan pada aspek standar

trolley and parstock trolley berada pada kriteria terlaksana sesuai dengan

SOP hotel.

2. Pelaksanaan praktek make-up room di Edotel, prosedur memasuki kamar untuk pelayanan pada aspek entering the guest room berada pada kriteria terlaksana sesuai dengan SOP hotel.

3. Pelaksanaan praktek make-up room di Edotel, prosedur menata tempat tidur (making bed) pada aspek stripping and making bed berada pada kriteria terlaksana sesuai dengan SOP hotel.

4. Pelaksanaan praktek make-up room di Edotel, prosedur membersihkan dan menata kamar (deep cleaning bedroom) pada aspek deep cleaning bathroom berada pada kriteria terlaksana sesuai dengan SOP hotel, aspek deep cleaning

bedroom berada pada kriteria terlaksana sesuai dengan SOP hotel, aspek

replance aminities berada pada kriteria terlaksana sesuai dengan SOP hotel,

dan aspek final check berada pada kriteria terlaksana sesuai dengan SOP hotel.

5. Pelaksanaan praktek make-up room di Edotel, prosedur membersihkan dan menyimpan trolley beserta perlengkapannya (cleaning and putting trolley &

equipment), pada aspek deep cleaning trolley dan aspek cleaning equipment

(24)

69

Rahmawati Pratiwi, 2015 B. Rekomendasi

Rekomendasi yang peneliti kemukakan berikut ini ditunjukan kepada: 1. Peserta Didik

Data hasil analisis yang peneliti peroleh, peserta didik SMK Negeri 9 Bandung Program Keahlian Akomodasi Perhotelan, secara umum pelaksanaan menata kamar tamu (make-up room) telah terlaksana sesuai dengan SOP hotel, akan tetapi masih belum optimal dikarenakan masih ada prosedur yang terlupakan dan terlewatkan. Peserta didik diharapkan lebih teliti dan dapat meningkatkan pelaksanaan keahlian make-up room sesuai dengan SOP Hotel, sehingga hasil yang didapat lebih maksimal lagi.

2. Guru Mata Pelajaran Tata Graha

Data hasil analasis yang peneliti peroleh diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi guru mata pelajaran terhadap pelaksanaan praktek make-up room, dalam meningkatkan pengetahuan dan kompetensi peserta didik secara

personal, agar prosedur make-up room di Edotel terlaksana sesuai dengan

SOP.

3. Peneliti Selanjutnya

(25)

DAFTAR PUSTAKA

Akomodasi Perhotelan. (2013). Menata Perlengkapan (Room Floor Section).

[Online]. Diakses dari

https://akomodasiperhotelan.wordpress.com/2013/01/24/menata-perlengkapan-floor-section/

Ali, M. (1985). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi.

Bandung:Angkasa

Darsono, Agustinus. (1994). Tata Graha Hotel (Housekeeping). Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia

Khasanah. (2014) Standarisasi Penataan Guest Supplies Dalam Meningkatkan

Jumlah Tamu Pada Hotel Brongto di Yogyakarta. AKPAR BSI

Yogyakarta, Indonesia. Vol. V No. 1 Maret 2014

Kurniawan, Ari Fauzan. (2014). Pemanfaatan Education Hotel (Edotel) Sebagai

Sumber Belajar Siswa Program Kompetensi Keahlian Akomodasi Perhotelan Di SMK Negeri 4 Yogyakarta. PTBB FT UNY, Yogyakarta,

Indonesia

Larasati, Sri. (2015). Hubungan Antara Kualitas Guru Dengan Prestasi Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Housekeeping. STP AMTA Yogyakarta,

Indonesia

Meiliyawati, Wida dkk (2009). Make-Up Room (Menyiapkan Kamar Untuk

Tamu). Akomodasi Perhotelan SMK Negeri 9 Bandung

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.15 Tahun 2015 Tentang Kriteria Kelulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah/Pendidikan Kesetaraan pada SMP/Mts atau yang Sederajat dan Sma/Ma/Smk atau yang Sederajat

Rumekso. (2001). Housekeeping Hotel. Yogyakarta: Andi

Setiawan, Yana. (2009). Dasar-dasar Housekeeping SMK. Bandung: CV Armico

Setiawati, Tetty. (2014). Penerapan Best Practice Pada Manajemen

(26)

71 Rahmawati Pratiwi, 2015

SMK Negeri 9 Bandung. (2015). Profil Singkat SMK Negeri 9 Bandung. [Online]. Diakses dari http://www.smkn9-bdg.com

Sutan Raja Soreang Hotel. (2015). Standard Operational Prosedur Make-up

Room

Sugiono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta CV

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Suwithi, Ni Wayan. (2008). Akomodasi Perhotelan Jilid 2. Jakarta: Depdiknas

Tjitrokusmo, Stephani & Tumbelaka, Meliana. (2013). Analisis Penerapan

Standar Operasional Prosedur Pembersih Kamar di Hotel Satelit Surabaya. Universitas Kristen Petra, Surabaya, Indonesia

UU No. 20 Tahun 2003BAB 1 Pasal 1 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Widjaya, Marra & Artyasa, Usin. (2005). Housekeeping Operation (Tata Graha

Gambar

Gambar
Tabel
Gambar 3.1 Prosedur penelitian Sumber: Dokumentasi pribadi

Referensi

Dokumen terkait

Desirée Baolian Qin-Hilliard University of California Press Berkeley and Los

[r]

Penerapan Pendekatan Guided Discovery Melalui Eksperimen Untuk Meningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ipai. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kinestetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran.. Universitas Pendidikan Indonesia

No Sampel Nama Sampel Jenis Kelamin Umur (Tahun) Pengalaman Usaha (Tahun) Lama Pendidikan Formal (Tahun) Jumlah Tanggungan

Penerapan model pembelajaran vak (visual audiotori kin estetik)untuk meningkatkan hasil balajar siswa kelas IV pada mata pelajaran.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Penulisan Ilmiah ini membahas mengenai program aplikasi untuk pengolahan pada kegiatan yang menyangkut perhitungan dan pembagian harta warisan merupakan suatu hal yang sangat

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Ilmu