BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengajaran atau proses belajar mengajar adalah interaksi siswa dengan
lingkungan belajar yang direncanakan sedemikian rupa untuk tujuan pengajaran.
Sedangkan tujuan pengajaran pada dasarnya adalah diperolehnya bentuk
perubahan tingkah laku baru pada siswa sebagai akibat dari proses belajar
mengajar. Perubahan tingkah laku dalam pengertian luas yang dikemukakan
Witherington dalam Nana Sudjana (1986:6) adalah meliputi perubahan
ketrampilan, kebiasaan, sikap pengetahuan, pemahaman dan apresiasi, dimana
perubahan itu diperoleh melalui pengalaman yakni interaksi antara individu
dengan lingkungannya.
Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dengan diperoleh
bentuk perubahan merupakan hasil proses mengajar guru. Mengajar pada
dasarnya menumbuhkan proses belajar siswa, bukan hanya menyampaikan
informasi dari guru kepada siswa. Mengajar adalah membimbing kegiatan siswa
serta mengatur dan mengorganisasikan lingkungan yang ada di sekitar siswa
sehingga melakukan kegiatan belajar (Nana Sudjana, 1989: 7). Proses belajar
mengajar terjadi manakala ada interaksi antara guru dan siswa serta antara siswa
dengan siswa dalam interaksi ini guru berfungsi sebagai fasilitator belajar atau
pengajar sedangkan siswa sebagai yang diajar.
Dalam belajar mengajar terdapat 4 komponen utama yaitu tujuan, bahan,
berhubungan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain (Nana Sudjana,
1996: 9). Guna meningkatkan keberhasilan proses belajar mengajar diperlukan
langkah-langkah yang sistematis dalam mengajar yang mampu membawa pada
situasi yang aktif dimana siswa dapat mengembangkan segala kemampuan
belajar. Langkah-langkah yang sistematis dalam proses belajar mengajar
merupakan bagian yang penting dari strategi mengajar, dimaan strategi tersebut
tidak lepas dari pemilihan metode atau cara mengajarkan suatu materi sehingga
pelaksanaan belajar dapat berjalan dengan lancar. Dalam menentukan metode
harus disesuaikan dengan bahan atau materi yang diajarkan. Ada
bermacam-macam metode yang dapat dipilih dan digunakan oleh guru dalma proses belajar
mengajar agar siswa mencapai hasil belajar yang optimal. Karena setiap metode
yang dipilih dan digunakan akan membawa pengaruh langsung ataupun tidak
langsung dalam mencapai hasil belajar yang diharapkan. Namun dalam
kenyataannya tidak semua dapat mencapai hasil belajar yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor baik faktor yang ada dalam diri siswa maupun
faktor yang ada di luar siswa.
Pengajaran akuntansi yang berjalan selama ini cenderung ditunjukkan
pada keterampilan siswa menyelesaikan soal-soal akuntansi, secara klasik yang
diajarkan oleh guru. Untuk mengatasi kesulitan belajar siswa dalam rangka
mencapai tujuan intruksional maka metode latihan soal atau drill dan metode
penugasan sangat cocok diterapkan dalam bidang studi akuntansi. Metode ini
dapat meningkatkan penguasaan siswa atas teori maupun aplikasi dalam bentuk
pengerjaan soal-soal dan memecahkan suatu kasus akuntansi.
Dalam praktek mengajar sehari-hari metode latihan soal-soal dan
penugasan sering digunakan untuk mengajarkan bidang studi akuntansi yang
menekankan pada pelajaran berhitung dan melatih siswa menganalisa data
kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan dari satuan usaha-usaha
ekonomi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan-keputusan ekonomi.
Dengan terus berlatih siswa akan menguasai teori sekaligus mempraktekkannya
dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam berhitung dan mengatasi
permasalahan yang menyangkut perekonomian. Jika siswa mampu memahami,
mereka akan senang dengan akuntansi sebab mereka tanggap serta tahap demi
tahap dapat mengerjakan berbagai variasi soal yang diberikan oleh guru.
Sehingga pada akhirnya mata pelajaran akuntansi tidak lagi membosankan, tetapi
merupakan pelajaran yang mudah dimengerti dan dipahami.
Hakekat akuntansi adalah teknik yaitu mencatat, penggolongan,
peringkasan, pengelompokan dari transaksi suatu keuangan yang menyangkut
perubahan aktiva, hutang, modal, pendapatan dan biaya dengan cara berdaya
guna dalam membentuk satuan uang. Jika pelajaran tergolong rumit,
menggunakan pengajaran secara klasikal (ceramah) yang diberikan oleh guru
tidaklah efektif karena tidak semua siswa dapat menerima materi secara
keseluruhan. Maka tujuan intruksional khusus proses belajar mengajar kurang
berhasil. Sehingga pengajaran dengan metode latihan soal-soal dan penugasan
sangat diharapkan agar siswa memperoleh kejelasan setelah menerima materi
Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian tentang “PENGARUH LATIHAN SOAL-SOAL DAN
PENUGASAN DALAM PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS II SMK KARYA
BHAKTI BREBES TAHUN AJARAN 2005/2006”.
B. Identifikasi Masalah
Dari permasalahan yang telah diuraikan di atas dapat diidentifikasikan
sebagai berikut:
1. Pemilihan metode mengajar yang tepat oleh guru memegang peranan penting
dalam pencapaian hasil belajar yang maksimal.
2. Sebagai pengajar, guru berperan sebagai pemimpin belajar, motivator dan
fasilitator belajar agar dapat meningkatkan prestasi belajar.
3. Sebagai siswa yang merupakan individu yang belajar, para siswa dituntut
untuk aktif, mandiri dalam membangun ilmu pengetahuannya.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari kesalahan dan menjaga keefektifan serta keefisienan
dalam penelitian, dan juga mengingat keterbatasan kemampuan, maka penulis
membatasi masalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan pada siswa kelas II SMK Karya Bhakti tahun ajaran
2005/2006.
2. Materi pembelajaran yang diteliti dibatasi pada pokok bahasan akuntansi
keuangan
3. Pelajaran yang akan diteliti adalah latihan soal-soal dan penugasan dalam
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah yang telah diuraikan di atas maka dalam penelitian ini dirumuskan
masalahnya sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh positif latihan soal-soal dalam pelajaran akuntansi
keuangan terhadap prestasi belajar
2. Adakah pengaruh positif penugasan dalam pelajaran akuntansi terhadap
prestasi belajar
3. Adakah pengaruh positif latihan soal-soal dan penugasan dalam pelajaran
akuntansi keuangan terhadap prestasi belajar
E. Tujuan Penelitian
Tujuan adalah sasaran yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian ini
adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh metode latihan soal-soal dalam pelajaran
akuntansi keuangan terhadap prestasi belajar siswa.
2. Untuk mengetahui pengaruh metode penugasan dalam pelajaran akuntansi
keuangan terhadap prestasi belajar siswa.
3. Untuk mengetahui pengaruh latihan soal-soal dan penugasan dalam pelajaran
akuntansi keuangan terhadap prestasi belajar siswa.
F. Manfaat Penelitian
1. Dari Segi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah dalam ilmu
2. Dari Segi Praktis
a. Bagi sekolah merupakan bahan pertimbangan dalam memilih metode
belajar yang tetap.
b. Bagi guru khususnya guru akuntansi akan memperoleh informasi dari
hasil penelitian ini sehingga dapat memberikan latihan soal-soal dan
penugasan secara tepat pada siswa.
3. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengalaman secara langsung di bidang pengajaran
akuntansi dan cara mengajar yang baik.
G. Sistematika Skripsi
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, pembatasan masalah, tujuan
masalah, manfaat penelitian dan sistematika skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang pengertian prestasi
belajar-mengajar, latihan dan penugasan, faktor-faktor yang mempengaurhi
prestasi belajar, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang objek penelitian, metode penentuan subyek,
populasi, sampel dan teknik analisa data
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Bab ini berisi pelaksanaan uji coba angket, pengujian prasyarat
BAB V: KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Dalam bab ini dikemukakan tentang kesimpulan dari analisis hasil