• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI KAMPUNG KERAJAN DESA SUKAHAJI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN SUBANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI KAMPUNG KERAJAN DESA SUKAHAJI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN SUBANG."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI KAMPUNG KERAJAN DESA SUKAHAJI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN

SUBANG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi D3 Keperawatan

Oleh Hafiel Haryana

NIM 1105005

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAH RAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI KAMPUNG KERAJAN DESA SUKAHAJI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN

SUBANG

Oleh

Hafiel Haryana

Sebuah karya tulis ilmia yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan Program Studi D-III Keperawatan pada Fakultas Pendidikan

Olahraga dan Kesehatan

© Hafiel Haryana 2014

Universitas Pendidikan Indonesia 04 Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

KTI ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

HALAMAN PENGESAHAN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG MANAJEMEN LAKTASI DI KAMPUNG KERAJAN DESA SUKAHAJI KECAMATAN CIASEM KABUPATEN

SUBANG

HAFIEL HARYANA

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Lisna Anisa F.,S.Kep.,Ners.,M.Kep

N.I.P.198202222012122003

Pembimbing II

Iman Imanudin S.Pd,M.Pd

NIP 197508103001121001

Mengetahui

Ketua Prodi Keperawatan

Iman Imanudin S.Pd,M.Pd

(4)

ABSTRACT

In Indonesia, the infant mortality rate is still high when compared with other ASEAN countries is 32 per 1,000 live births. This figure is one of the main parameters of the health of children. Of infant mortality is one of them related to nutritional factors, the causes include poor feeding. Or who is often called lactation management implementation lactation management is still lacking karnapengetahuan mother is still lacking. The purpose of this study was to identify the description of Knowledge Capital of Lactation Management. This study used a descriptive quantitative method with as many as 96 people sempel number of breastfeeding mothers. Instrument using a questionnaire and data analysis techniques using frequency distribution. The results showed that based on the characteristics of the age 18-35 years (53%) or more than half have a good knowledge, based on the characteristics of a high school graduate education (75%) or most have a good knowledge, based on job characteristics of respondents who worked as a Housewife (43%) or less than half have a good knowledge and experience based on the characteristics of respondents by the number of first births (53%) or more than half have a good knowledge. As for advice for health workers expected to be more intensive counseling and dissemination of information about the mother's lactation management so that knowledge about lactation management can grow better.

Keywords: Knowledge, Management Lactation, Mother

ABSTRAK

Di Indonesia Angka Kematian Bayi masih tinggi jika dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya yaitu 32 per 1000 kelahiran hidup.. Angka ini merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak. Dari kematian bayi tersebut salah satunya terkait faktor gizi, dengan penyebabnya antara lain buruknya pemberian ASI. Atau yang sering di sebut manajemen laktasi pelaksanaan manajemen laktasi masih kurang karnapengetahuan ibu masih kurang. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Gambaran Pengetahuan Ibu tentang Manajemen Laktasi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan jumlah sempel sebanyak 96 orang ibu menyusui. Instrument menggunakan kuisioner dan teknik analisa data menggunakan distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan karakteristik usia 18 – 35 tahun (53%) atau lebih dari setengah memiliki pengetahuan baik, berdasarkan karakteristik pendidikan lulusan SMA (75%) atau sebagian besar memiliki pengetahuan baik, berdasarkan karakteristik pekerjaan responden yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga (43%) atau kurang dari setengah memiliki pengetahuan baik, dan berdasarkan karakteristik pengalaman responden dengan jumlah kelahiran pertama (53%) atau lebih dari setengah memiliki pengetahuan baik. Adapun saran bagi tenaga kesehatan diharapkan lebih intensif melakukan penyuluhan maupun penyebaran informasi tentang manajemen laktasi sehingga pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi bisa berkembang lebih baik lagi.

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Jumlah penduduk Indonesia semakin meningkat, hal ini dapat

dilihat dari semakin meningkatnya angka kelahiran bayi. Menurut (BKKBN, 2013), Angka Kelahiran Kasar (AKK) di Indonesia mengalami

kenaikan dari 17.4 kelahiran per 1000 penduduk pada tahun 2000 menjadi 17.9 kelahiran per 1000 penduduk pada tahun 2010. Sedangkan Angka Kematian Bayi berusia di bawah satu tahun menurun dari 67.8 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 1991 menjadi 32 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2012 (BKKBN, 2013).

Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih tinggi jika dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya. AKB di Indonesia pada tahun 2012 adalah 32 per 1000 kelahiran hidup, namun angka tersebut masih tetap tinggi di bandingkan dengan Negara ASEAN seperti Singapura (3 per 1000 kelahiran ), Brunai Darussalam (8 per 1000 kelahiran), Malaysia (10 per 1000 kelahiran), dan Vietnam (12 per 1000 kelahiran). Sedangkan target AKB oleh Milenium Development Goals (MDG’s) adalah 23 per 1000 kelahiran. Angka ini merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak. Dari kematian bayi tersebut salah

satunya terkait faktor gizi, dengan penyebabnya antara lain buruknya pemberian ASI. Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya

manusia, karena kurang gizi dapat menyebabkan gangguan kognitif, psikomotor dan sosial serta secara klinis akan terjadi gangguan pertumbuhan yang pada akhirnya menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang tidak berkualitas serta akan meningkatkan angka kematian (Dinkes Surakarta, 2009).

(6)

memiliki program MDG’s. Prevalensi kekurangan gizi pada balita harus

mencapai target MDG’s sebesar 15,5% pada tahun 2015. Sedangkan pada

1989 angkanya 31% dan tahun 2007 sebesar 28,4%. Pemerintah harus menurunkan prevalensi gizi kurang pada tahun 2015 menjadi setengah dari

keadaan tahun 1989 (Menko Kesra, 2010).

Untuk dapat mendukung kesuksesan program pemerintah tersebut,

pelaksanaan manajemen laktasi sangat diperlukan. Manajemen Laktasi adalah tata laksana yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa kehamilan, segera setelah melahirkan serta pada masa menyusui selanjutnya. Bila manajemen laktasi tidak terlaksana maka akan berdampak penurunan pemberian ASI sehingga bisa berdampak pada peningkatan angka gizi buruk dan gizi kurang yang beresiko pada peningkatan kematian bayi (Prasetyono, 2009).

Pemberian ASI di Indonesia belum dilaksanakan sepenuhnya, untuk itu sangat diperlukan penyuluhan dari setiap tenaga kesehatan untuk meningkatkan perilaku ibu menyusui agar tetap menyusui bayinya. Berdasarkan hal tersebut, maka sangat penting bagi seorang ibu untuk memiliki pengetahuan yang cukup tentang bagaimana cara pemberian ASI yang baik dan benar atau seringkali disebut dengan Manajemen

Laktasi.

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

(7)

Manajemen laktasi adalah suatu upaya yang dilakukan oleh ibu, ayah dan keluarga untuk menunjang keberhasilan menyusui (Prasetyono, 2009). Pemberian ASI sangat penting bagi bayi. ASI adalah nutrisi terbaik untuk bayi, karena di dalam ASI terkandung zat gizi yang paling sesuai

dengan kebutuhan anak. ASI steril dan aman dari pencemaran serta tersedia dalam suhu optimal sesuai dengan kebutuhan ASI. Bayi yang di

beri ASI umumnya memiliki tingkat kecerdasan (IQ) 5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang diberi susu formula (Subakti & Anggraeni, 2008). Oleh karena itu, setiap ibu harus memberikan ASI yang baik kepada bayinya dengan memperhatikan hal-hal kecil lainnya agar bayi mendapatkan asupan gizi yang optimal.

Hasil dari sebuah penelitian didapat dari 371 orang ibu post partum yang menjadi responden diketahui bahwa responden dengan pengetahuan buruk tentang manajemen laktasi memiliki proporsi yang lebih besar yaitu 56,9% (Baihaki, dkk, 2013). Dari penelitian lain pada tahun 2011 di wilayah kerja Puskesmas Tompaso Kecamatan Tompaso tentang hubungan pengetahuan dan sikap Ibu tentang pemberian ASI ekslusif, masih ada sekitar 36,9 % yang memiliki pengetahuan kurang (Winly Wenas dkk, 2011).

Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Kampung Kerajan

Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang didapatkan jumlah ibu menyusui pada bulan maret 2014 sebanyak 96 orang. Peneliti

memberikan kuisioner kepada 15 ibu menyusui dengan hasil 5 ibu berpengetahuan baik, 3 berpengetahuan cukup dan 7 memiliki pengetahuan kurang. Penelitian yang akan dilakukan menggunakan kuesioner yang diajukan kepada ibu menyusui di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang.

(8)

Tentang Manajeman Laktasi di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang’.

B. Identifikasi Masalah

Manajemen Laktasi dapat berpengaruh terhadap kecukupan gizi,

tingkat kesehatan dan kelangsungan hidup bayi. Berdasarkan data dari BKKBN (2013) Angka Kematian Bayi adalah 32 per 1000 kelahiran pada

tahun 2012. Jika tidak di atasi, bisa jadi angka kematian bayi di Indonesia akan meningkat. Pemberian ASI menjadi sangat penting bagi bayi sebagai asupan makanan pada tahap awal kehidupan. Jika ASI tidak diberikan dengan baik, maka resiko kekurangan gizi dan kematian akan lebih tinggi.

Dalam pemberian ASI, pengetahuan ibu tentang Manajemen Laktasi sangat penting. Saat ini, masih banyak ibu yang pengetahuan tentang manajemen laktasinya masih kurang padahal ini sangat penting demi terpenuhinya kecukupan gizi bayi dan mencegah terjadinya kematian bayi akibat ketidaktahuan ibu tentang manajemen laktasi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah gambaran pengetahuan Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik usia di Kampung Kerajan Desa Sukahaji

Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang?

2. Bagaimanakah gambaran pengetahuan Ibu tentang manajemen laktasi

berdasarkan karakteristik pendidikan di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang?

(9)

4. Bagaimanakah gambaran pengetahuan Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik pengalaman di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahua Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik usia di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.

2. Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahua Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik pendidikan di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.

3. Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahua Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik pekerjaan di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.

4. Untuk mengidentifikasi gambaran pengetahua Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik pengalaman di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi perkembangan ilmu keperawatan maternitas

(10)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti lain

Dapat dijadikan sebagai data dasar dan referensi bagi penelitian terkait dengan gambaran pengetahuan ibu tentang manajemen

laktasi.

b. Bagi Tenaga Kesehatan di Kampung Kerajan Desa

Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat di Kampung Kerajan sebagai sumber informasi untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi untuk selanjutnya bisa diberi tindak lanjut seperti pembuatan program penyuluhan tentang Manajemen Laktasi.

F. Struktur Organisasi Karya Tulis Ilmiah

Dalam sistematika penulisan karya tulis ilmiah diantaranya adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan (Latar Belakang, Identifikasi masalah dan perumusan masalah, Tujuan, Manfaat dan Sistematika)

BAB II Kajian Pustaka (Konsep Manajemen Laktasi) dan Kerangka Pemikiran

BAB III Metode Penelitian (Lokasi dan Subjek Penelitian, Desain Penelitian, Metode Penelitian, Definisi Operasional,

Instrumen Penelitian, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis Data)

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

(11)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat atau lokasi penelitian dilaksanakan (Notoadmodjo, 2010). Penelitian ini dilakukan di

Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.

2. Subjek Penelitian

a. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010)

Pada penelitian ini mengambil populasi ibu menyusui di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang yang terdiri dari 4 RW, berikut data jumlah ibu menyusui di Kampung Kerajan.

Tabel 3.1 Jumlah Ibu Menyusui di Kampung Kerajan Tahun 2014

No RW Jumlah Ibu Menyusui (Orang)

1 RW 01 20

2 RW 02 23

3 RW 03 26

4 RW 04 27

(12)

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian

ini sampel yang digunakan adalah semua ibu menyusui yang ada di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan

Ciasem Kabupaten Subang. Jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua (total sampling), tetapi jika lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15 % atau 20% - 25% atau lebih (Arikunto, 2010).

3. Karakteristik Responden

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96). Kriteria eksklusi adalah menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu (Nursalam, 2003: 97).

B. DesainPenelitian

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor yang dapat memengaruhi akurasi suatu hasil (Nursalam, 2013).

Rancangan penelitian menggunakan penelitian Survey Deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk mendeskripsikan atau

(13)

C. Metode Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan,

penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif Kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan fenomena yang

ditemukan dan hasil penelitian disajikan apa adanya (Sugiyono, 2010). Kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu

fenomena dengan berbentuk angka-angka (Hidayat, 2007). Penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan

atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat, yang telah direncanakan sampai matang ketika persiapan penelitian disusun. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang (Arikunto, 2010).

D. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel – variabel yang diamati atau diteliti

Pengukuran Alat Ukur Kategori

(14)

djo, 2007). jawaban

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih (Risal, 2011)

Kuisioner ini digunakan untuk mengukur pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi. Dalam kuisioner ini menggunakan pilihan jawaban

“benar” atau “salah”. Jenis pernyataan dalam kuisioner ini terdiri dari

pernyataan positif dan negatif. Untuk pernyataan positif, apabila memilih

jawaban “benar” maka mendapat skor 1 dan apabila memilih jawaban “salah” mendapat skor 0. Sedangkan untuk pernyataan negative, jika memilih jawaban “salah” mendapat skor 1 dan apabila memilih jawaban “benar” mendapat skor 0.

Tabel 3.3 Kisi- Kisi Kuisioner Variabel Sub Variabel Pernyataan

(15)

Jumlah 15

Kuisioner yang akan digunakan untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis di luar lokasi penelitian. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan di Kampung Bungur Jaya Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, dengan jumlah 30 ibu menyusui.

1. Uji Validitas

Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur (Arikunto, 2010).

Berdasarkan uji coba validitas yang dilakukan di Kampung Bungur Jaya Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang

dengan data sebanyak 30 ibu dengan 15 soal. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS didapat keseluruhan nomor valid karena nilai rhitung > rtabel (0,361). Untuk

selanjutnya item soal dalam instrumen yang berjumlah 15 dipakai seluruhnya.

2. Uji Reliabilitas

(16)

Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus alpha Chronbach adalah sebagai berikut :

Instrumen dikatakan reliable jika Alpha Chronbach lebih

dari 0,7. Dari uji coba reliabilitas dari 30 ibu menyusui dan 15 soal yang dilakukan di Kampung Bungur Jaya Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang di dapatkan rhitung lebih

besar dari alpha cronbach yaitu 0,723 > (0,70) sehingga kuisioner dikatakan reliable.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuisioner kepada sampel yang sudah ditentukan di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, kemudian menjelaskan tentang cara mengisinya. Seluruh responden diminta untuk mengisi kuisioner sampai selesai kemudian kuisioner diambil oleh peneliti saat itu juga. Data yang diperoleh terdiri dari data primer dan data sekunder, sebagai berikut :

(17)

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuisioner pengetahuan ibu menyusui tentang manajemen laktasi di Kampung Kerajan Desa Sukahaji

Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2010). Data Sekunder pada penelitian ini yaitu data ibu menyusui yang ada di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang yang didapat dari bidan Desa.

G. Variabel Penelitian

Variabel Penelitian adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (Soeparto, Putra & Haryanto, 2000). Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi. Variabel tunggal adalah variabel yang hanya mengungkapkan variabel untuk dideskripsikan unsur atau faktor-faktor di

dalam setiap gejala yang termasuk variabel tersebut.

H. Teknik Pengolahan Data

Proses pengolahan Data yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

a. Editing

(18)

dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap atau belum. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai bisa segera dilengkapi. Pada penelitian ini peneliti melakukan editing setelah

menerima kuisioner yang telah diisi oleh responden, diperiksa kebenaran dan kelengkapannya. Jika ada responden yang

belum lengkap dalam mengisi kuisioner, maka peneliti meminta responden tersebut untuk melengkapnya.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuisioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Coding pada penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan kode angka pada setiap jawaban untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data.

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuisioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Tabulatting dilakukan setelah jawaban kuisioner diberi kode, kemudian peneliti

menghitung data dan memasukkan ke dalam tabel.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data diolah kemudian data dianalisa dengan analisis persentase untuk mengetahui distribusi frekuensi dengan skala ordinal untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu tentang Manajemen Laktasi dengan rumus sebagai berikut:

(19)

Keterangan :

P = Jumlah persentase yang dicari

f = Frekuensi jawaban responden yang benar n = Jumlah pertanyaan

Data yang telah dianalisa, kemudian akan diinterpretasikan menggunakan teori Koentjaraningrat (dalam Heritani, 2004).

Tabel 3.4 Interpretasi Data

Presentase Kategori

0% 1%-26% 27%-49%

50% 51%-75% 76%-99%

100%

Tidak satupun Sebagian kecil Kurang dari setengah

Setengahnya Lebih dari setengah

(20)

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Penelitian ini mengambil judul “Gambaran Pengetahuan Ibu

Tentang Manajemen Laktasi di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. Kesimpulan dari penelitian ini

yaitu :

1. Gambaran pengetahuan Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik usia di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang menunjukan bahwa lebih dari setengah (53%) Ibu berusia 18-35 tahun memiliki pengetahuan yang baik.

2. Gambaran pengetahuan Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik pendidikan di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang bahwa sebagian besar (75%) Ibu yang berpendidikan SMA memiliki pengetahuan baik.

3. Gambaran pengetahuan Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan karakteristik pekerjaan di Kampung Kerajan Desa Sukahaji Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang bahwa Ibu dengan pekerjaan karyawan swasta sepenuhnya (100%) memiliki pengetahuan baik serta Ibu dengan pekerjaan sebagai Ibu rumah tangga kurang dai setengah

(46%) memiliki pengetahuan baik.

4. Gambaran pengetahuan Ibu tentang manajemen laktasi berdasarkan

(21)

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya terutama bagi yang ingin meneliti mengenai faktor –

faktor yang mempengaruhi pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi.

2. Bagi Tenaga Kesehatan

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

BKKBN, 2013. Profil Kependudukan dan Pembangunan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: BKKBN.

Caesar, A. (2012). Validitas dan reliabilitas. (online). Tersedia di: http://arihdyacaesar.wordpress.com/2012/01/13/validitas-dan-reliabilitas/. Diakses : 15 April 2014.

Dinkes Surakarta, 2009. Angka Kematian Bayi dan Penyebab Angka Kematian Bayi di Surakarta Tahun 2009. Dinkes Surakarta.

Hidayat. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Menko Kesra. (2010). Perbaikan Gizi Kunci Penekan Angka Kematian Bayi. (online). Tersedia di : http://www.menkokesra.go.id/content/menko-kesra-perbaikan-gizi-kunci-penekan-angka-kematian-bayi . Diakses : 25 Maret 2014

Notoadmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.

Nugroho. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta : Nusa Medika.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan (Edisi Ketiga.). Jakarta: Salemba Medika.

Perinasia. 2004. Manajemen Laktasi Menuju Persalinan Aman dan Bayi Lahir Sehat. Jakarta.

Prasetyono, 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Yogyakarta : Diva Press.

Proverawati. 2010. ASI dan Menyusui. Yogyakarta : Nuha Medika.

Risal, M. (2011). Kumpulan Artikel Bagus. (online). Tersedia di:

http://www.artikelbagus.com/2011/08/penggolongan-tehnik-non-tes-kuesioner-questionair.html. Diakses : 15 April 2014

Robert M. Youngson, M. (2009). PUSTAKA KESEHATAN POPULER Kehamilan dan Tumbuh Kembang Anak (Edisi Ke tiga). PT Buana Ilmu Populer untuk Gramedia Direct Selling.

Roesli, U., 2005. Panduan Praktis Menyusui. Jakarta: Puspaswara.

Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta.

Wawan, A., Dewi Maharani. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Ibu Menyusui di Kampung Kerajan Tahun 2014
Tabel 3.2 Definisi Operasional Definisi Cara
Tabel 3.3 Kisi- Kisi Kuisioner Sub Variabel
Tabel 3.4 Interpretasi Data

Referensi

Dokumen terkait

kewajiban harus diakui atas jumlah terutang yang belum dibayar

Karena penderita talasemia pada anak - anak di Medan cukup banyak, Maka perlu penelitian tentang efek – efek negatif yang terjadi akibat pemberian tranfusi darah secara.. terus

sucecepiikcecepin dcecepisepingcecepin lingkungcecepin scecepisepikolcecepihnycecepi mcecepising-mcecepising scecepisepipcecepisepirti dikcecepisepimukcecepikcecepin

Penelitian Moeryono et al (2012) di RSAB Harapan Kita Jakarta mengatakan Pubertas yang terlambat banyak terjadi pada anak dengan talasemia yang tidak mendapat terapi kelasi

Mashlahah dan tradisi Islam yang terdapat dalam ruwatan rambut.. Menguatkan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seseorang yang menderita diabetes tidak dapat menghasilkan insulin dengan baik, dengan demikian maka glukosa tidak

Setelah dilakukan Evaluasi terhadap Dokumen Penawaran yang diajukan oleh perusahaan saudara untuk paket pekerjaan Pengadaan Buku Perpustakaan Desa dan Perpustakaan

Menurut Sutabri (2005: 42) sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi haruan yang mendukung