• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA."

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN

INTRAPERSONAL SISWA

(Studi Eksperimen Melalui Tari Ronggeng Gunung di SMA Sekolah Indonesia Singapura/SIS)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Tari

Diajukan Oleh: Myta Laila Fitryani

NIM 1000250

JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASAN DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN

INTRAPERSONAL SISWA

(Studi Eksperimen Melalui Tari Ronggeng Gunung di SMA Sekolah Indonesia Singapura/SIS)

Oleh

MytaLailaFitryani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© MytaLailaFitryani

Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI:

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA (StudiEksperimenMelaluiTariRonggengGunung di SMA Sekolah Indonesia

Singapura /SIS)

Oleh:

MYTA LAILA FITRYANI 1000250

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH: PEMBIMBING:

Pembimbing 1,

Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. NIP. 196507241993021001

Pembimbing II,

Beben Barnas M.Pd. NIP. 197112062001121001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari,

(4)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR GRAFIK... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Mamfaat Penelitian ... 8

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 12

A. Karakteristik Siswa ... 12

B. Pembelajaran Seni Tari ... 13

1. Konsep Pembelajaran Seni Tari ... 14

2. Komponen Pembelajaran Seni Tari ... 15

C. Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific ... 18

1. Pengertian Pendekatan Scientific ... 18

2. Penilaian Autentik ... 19

3. Hubungan Pendidikan Scientific Tiga Ranah dalam Pembelajaran Seni Tari ... 20

(5)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ditinjau dari Teori Belajar ... 22

D. Pembelajaran Tari Kreatif ... 23

E. Kecerdasan Intrapersonal ... 24

F. Implementasi Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific untuk Peningkatan Kecerdasan Intrapersonal... 27

G. Asumsi Penelitian ... 28

H. Hipotesis ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 29

A. Metode Penelitian ... 29

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 29

C. Definisi Operasional ... 30

D. Variabel Penelitian ... 33

E. Desain Penelitian ... 37

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

G. Instrumen Penelitian ... 40

H. Teknik Analisis Data ... 42

I. Langkah-langkah Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Hasil Penelitian... 49

1. Profil Sekolah Indonesia Singapura ... 50

a. Visi, misi, dan tujuan sekolah ... 50

b. Administrasi Sekolah Indonesia Singapura ... 52

2. Kondisi Pembelajaran Seni Tari Sebelum Penerapan Pendekatan Scientific Diberikan ... 53

3. Pelaksanaan Penerapan Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific ... 63

6. Deskripsi Hasil Post-test Penerapan Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan Scientific ... 106

(6)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 127

A. Kesimpulan ... 127

B. Saran ... 127

DAFTAR PUSTAKA ... 130

DAFTAR UNDUHAN ... 131

(7)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

2.1 Komponen Pembelajaran ... 15

3.1 Kerangka Penelitian ... 34

3.2 Desain Penelitian ... 37

(8)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

2.1 Aspek Penilaian... 18

2.2 Aspek Intelegensi ... 27

4.1 Awal Pre Tes ... 58

4.2 Nilai Pre Tes ... 60

4.3 Distribusi Pre Tes ... 61

4.4 Kriteria Penilaian ... 64

4.5Data Nilai Treatment ke-1 Aspek 1 dan 2 ... 70

4.6 Nilai Aspek 1 ... 72

4.7 Distribusi Aspek 1 ... 73

4. 8 Nilai Aspek 2 ... 74

4.9 Distribusi Aspek 2 ... 75

4.10 Data Nilai Treatment Aspek 4 dan 5 ... 82

4.11 Nilai Aspek 4 ... 84

4.12 Distribusi Aspek 4 ... 85

4.13 Nilai Aspek 5 ... 86

4.14 Distribusi Aspek 5 ... 87

4.15 Data Nilai Treatment Aspek 3... 93

4.16 Nilai Aspek 3 ... 95

4.17 Distribusi aspek 3 ... 95

4.18 Data Nilai Seluruh Aspek ... 98

4.19 Nilai Seluruh Aspek ... ..100

4.20 Distribusi Seluruh Aspek ...101

4.21 Data Nilai Pagelara ...102

4.22 Nilai Frekuensi Pagelaran ... ..104

(9)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.24 Data Nilai Post Tes ...106

4.25 Nilai Pos Tes ...108

4.26 Distribusi Nilai Pos Tes ...109

4.27 Analisis Aspek 1 ...112

4.28 Analisis Aspek 2 ...114

4.29 Analisis Aspek 3 ...116

4.30 Analisis Aspek 4 ...118

4.31 Analisis Aspek 5 ... .120

(10)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GRAFIK

4.1 Nilai Pre-test ... 52

4.2 Nilai Post-test ... 110

(11)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Nama Siswa ...133

Lampiran 2 Pedoman Wawancara ...134

Lampiran 3 RPP ...137

Lampiran 4 Tabel Distribusi...163

(12)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

4.1 Gambar Pre-test ... 55

4.2 Gambar Proses ... 76

4.3 Gambar proses ... 76

4.4 Gambar Proses ... 88

4.5 Gambar Proses ... 97

4.6 Gambar Proses ... 97

4.7 Gambar Proses ... 111

(13)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Lemahnya kemampuan siswa untuk berani bertanya dan mengeskplorasi gerak tari, percaya diri dalam mendemonstrasikan gerak tari, dan disiplin dalam melakukan gerak tari hingga sesuai dengan ketepatan musik dan rasa, bertanggung jawab dalam kelompoknya, dan mandiri dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi merupakan masalah yang sering terjadi dalam pembelajaran seni tari. Pemilihan pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific mampu meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa, kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang ada dalam diri siswa, contohnya sikap berani, percaya diri, bertanggung jawab, disiplin, mandiri danlainya. Hal ini mengacu pada teori yang diungkapkan oleh Howard Garnerd, tentang Multiple Intelegensi, dan penilaian autentik pada Kurikulum 2013. Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Sekolah Indonesia Singapura (SIS) karena SIS dijadikan lumbung Budaya Indonesia di Singapura.Peneliti menggunakan metode kuasi eksperimen untuk penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif. Dan teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, studi pustaka, studi dokumentasi, dan tes.Penelitian membuktikan uji t yakni ttes sebesar 11 lebih besar dari ttab sebesar 1,17. Sebagai sebuah simpulan maka jelas pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific mampu atau signifikan untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa di SMA SIS.

(14)

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

The students’ weaknesses to dare ask and explore the movement of the dances, confidence in demonstrating dance, dicipline in performing dance movement until it is eventually harmonize with its music and the it self, responsibilityof their group, and sandalone solving problems are the most common problems foundin learning journey of dance. Learning the art dance chosen, based on scientific approach, is actively broaden the student intrapersonal inteligence, such us dare, confidence, responsibility, discipline,and standalone. These study refer to theory declared by Howard Garnerd concerning Multiple Intelegent and authentic appraisal of Curiculum 2013. This research has been done to High School student in Indonesian School of Singapore because this school is legally created as the House of Indonesian Culture in Singapore. The researcher had been using experimental quasi mothod for this survey with quantitative approach. Collective resulst collegted by techniques such as observation, interview, literatur study, documentation, and examination. Research proves test that ttest in the amount of 11 is biger than ttab in the amount of 1,17. As the conclusion, learning the art of dance based on scientific approach could surely and significantly be applide to escalate the High school of SIS’s intrapersonal intelegence.

(15)

1 Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran didalamnya termasuk dalam mata pelajaran seni

tari. Pembelajaran seni tari merupakan sebuah proses interaksi peserta didik

dengan pendidik yang membahas mengenai seni tari, pembelajaran seni tari bisa

dilakukan di pendidikan formal atau yang biasa kita sebut dengan sekolah umum

maupun pendidikan non-formal yang biasa dilakukan di sanggar. Pembelajaran

seni tari juga dikatakan sebuah proses untuk makhluk hidup belajar mengenai

seni tari. Dalam pembelajaran seni tari di pendidikan formal siswa tidak hanya

dituntut untuk terampil menari akan tetapi yang harus benar-benar difahami

adalah perkembangan karakter yang dibangun saat proses belajar mengajar

dilakukan. Karena pembelajaran seni tari yang menuntut siswa untuk terampil

menari hanya dilakukan di sanggar yang memang mempunyai sifat pendidikan

non-formal.

Dimaksud di atas siswa tidak hanya dituntut untuk terampil menari akan

tetapi lebih mengembangkan karakter itu sesuai dengan ketiga aspek yang ada

dalam pembelajaran seni tari menurut Bloom yakni aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor. Aspek kognitif, afektif, dan psikomotor yang ada dalam evaluasi itu

akan terolah dengan baik oleh pembelajaran seni tari ini. Maka dalam hal ini

penilaian tidak hanya dilakukan diakhir pembelajaran akan tetapi dilakukan di

awal sampai akhir proses pembelajaran. Aspek kognitif adalah mengarah kepada

aspek pengetahuan siswa, aspek afektif mengarah kepada sikap siswa, dan

psikomotor mengarah kepada kemampuan keterampilan yang harus dimiliki oleh

peserta didik. Menurut Masunah dalam bukunya yang berjudul Tari Pendidikan

(2012:4) mengatakan bahwa

(16)

2

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dewasa ini tidak sedikit orang yang menganggap pintar itu hanya

melihat dari segi intelektual semata, dengan memperoleh hasil ujian yang selalu

bagus maka anak itu pasti dianggap sebagai anak yang hebat. Karena pada

dasarnya pendidikan dulu tidak memiliki aspek kognitif, afektif, dan psikomotor,

evaluasi hanya dilakukan di akhir proses pembelajaran yang nantinya akan

menentukan nilai siswa. Namun pendidikan sekarang berbeda dengan

pendidikan dulu, sekarang aspek kognitif, afektif, dan psikomor serta

pengembangan karakter dalam proses pembelajaran mengharuskan guru untuk

membuat suatu evaluasi yang berbeda.

Ketiga aspek tersebut tentunya tidak hanya melibatkan satu kecerdasan

saja melainkan melibatkan berbagai kecerdasan yang mungkin kebanyakan

orang kurang memahami akan kecerdasan-kecerdasan yang dimaksud. Hal

tersebut disebabkan karena ketiga aspek itu mempunyai arahan tujuan yang

berbeda untuk siswa. Ada berbagai macam kecerdasan yang diuraikan oleh

Howard Gardner, ada delapan kecerdasan yaitu kecerdasan matematika-logis,

kecerdasan musikal, kecerdasan verbal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan

interpersonal, kecerdasan spasial, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan

kinestetik. Beberapa atau bahkan mungkin semua kecerdasan yang telah

diuraikan di atas menjadi tujuan dari arahan aspek kognitif, afektif, dan

psikomor. Dan ditegaskan oleh Lwinn dkk dalam bukunya How to Multiply Your

Child’s Intelegentce, Cara Mengembangkan Berbagai Komponen Kecerdasan

(2005) dikutip dalam buku Tari Anak-anak dan Permasalahannya (2008:18).

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai berbagai macam kecerdasan yang

telah diuraikan oleh Howard Gardner peneliti ingin mengungkapkan teori dari

pengertian kecerdasan itu sendiri.

(17)

3

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penjelasan teori di atas menurut Jean Piaget memang lebih menekankan

pada aspek kognitif atau pengetahuan namun ada teori lain yang

mengungkapkan mengenai intelegensi selain dari apa yang dikemukakan oleh

Jean Piaget. Teori lain yang akan dikemukan adalah teori, menurut Walter dan

Gardner pada tahun 1986 dalam buku Multipel Intelegensi menyatakan:

mendefinisikan intelegensi sebagai suatu kemampuan atau serangkaian kemampuan-kemampuan yang memungkinkan individu memecahkan masalah, atau produk konsekuensi eksistensi suatu budaya tertentu (Sternberg dan Frencsh, 1990).

Kedua teori yang telah dikemukakan di atas mengungkapkan devinisi

intelegensi atau kecerdasan secara umum, namun peneliti ingin mengungkapkan

cabang kecerdasan yang telah diungkapkan oleh Howard Gardner yaitu

kecerdasan intrapersonal. Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang

dimiliki oleh seseorang untuk memahami diri sendiri, kecerdasan intrapersonal

sering dikatakan kecerdasan yang berasal dari dalam diri sendiri. Devinisi lain

yang mengungkapkan mengenai kacerdasan intrapersonal yang di unggah dalam

salah satu situs internet

nuruliazaini.blogspot.com/2012/11/kecerdasan-intrapersonal.html padda tanggal 24 Desember 2013 sebagai berikut:

Menurut Ainur kecerdasan intrrapersonal merupakan kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami kekuatan dan keterbatasan diri, kesadaran akan suasana hati, kehendak, motivasi, sifat, keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, dan menghargai diri.

Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh Ainur dalam penjelasan diatas

kecerdasan intrapersonal juga merupakan kecerdasan yang erat hubungannya

dengan sikap seseorang atau juga kepribadian seseorang, dalam hal ini maka

kecerdasan intrapersonal erat kaitannya dengan ranah yang diuraikan oleh

Bloom dan menjadi aspek dalam pembelajaran seni tari yaitu aspek afektif

(sikap). Akan tetapi dari aspek afektif juga akan mempengaruhi aspek kognitif

dan psikomor siswa. Pasti sebagian atau bahkan banyak orang yang

mengabaikan kecerdasan intrapersonal ini, dalam hal pembelajaran seni tari

(18)

4

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah yang timbul dalam proses pembelajaran seni tari karena siswa memiliki

kelemahan dalam hal kecerdasan intrapersonal.

Dalam buku Personality Plus dengan editor Lyndon Saputra (1996:5) mengatakan bahwa watak saya adalah diri saya sesungguhnya: kepribadian saya adalah pakaian yang saya kenakan.

Proses pembelajaran seni tari di dalam kelas tentu tidak selalu mulus dari

permasalahan, banyak permasalahan yang timbul. Permasalahan yang sering

terjadi pada siswa SMA sebagian besar disebabkan oleh karakteristik siswa yang

sedang mengalami masa remaja atau masa transisi. Dalam proses pembelajaran

seni tari siswa tidak berani untuk mengeksplorasi gerak, siswa tidak percaya diri

untuk mendemonstrasikan gerak di depan teman-temannya, siswa kurang

bertanggung jawab terhadap kelompoknya, siswa tidak dapat disiplin dalam

melakukan gerak tari sehingga tidak mampu selaras dengan musik iringan, serta

siswa tidak mandiri dalam upaya menyelesaikan masalah yang terjadi. Hal-hal

tersebut dikarenakan lemahnya kecerdasan intrapersonal yang dimiliki oleh

siswa seperti yang telah dikatakan sebelumnya bahawa kecerdasan intrapersonal

siswa adalah kecerdasan yang berasal dari dalam diri sendiri contohnya sikap

berani, percaya diri, tanggung jawab, disiplin, mandiri dan lainya.

Penyebab lain dari permasalahan yang timbul saat pembelajaran seni tari

bisa dikarenakan dari komponen-kompenen pembelajaran yang diberikan kepada

siswa kurang tepat. Komponen-komponen dalam pembelajaran ada empat yaitu

tujuan, bahan ajar, metode, dan evaluasi. Keempat komponen tersebut mampu

mempengaruhi karakter siswa, dikurikulum 2013 yang sangat baru ini adanya

pendekatan scientific yang mampu menjadi solusi dari permasalahan yang telah

dikemukakan di atas. Pendekatan scientific merupakan suatu pendekatan yang

mencetak siswa menjadi lebih mandiri, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif.

Tidak hanya itu saja pendekatan scientific akan menyentuh kepada tiga ranah

yang dikemukan oleh Bloom yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.

Dalam aplikasinya pendekatan scientific di kelas mengarah kepada pendekatan

(19)

5

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk semua mata

pelajaran.

Aplikasi pendekatan scientific dalam pembelajaran seni tari mampu

meningkatkan kecerdasan intrapersonal, ini bisa kita lihat dari tahapan kegiatan

pendekatan scientific dalam pembelajaran seni tari. Kegiatan bertanya di dalam

pendekatan scientific merupakan kegiatan yang sangat penting, maka dalam

kegiatan ini siswa dengan kecerdasan intrapersonal yang baik akan selalu

mempunyai keberanian untuk mengungkapkan hal yang kurang ia fahami.

Tahapan mengamati termasuk kedalam kecerdasan intrapersonal karena dengan

mengamati dan bertanya siswa membutuhkan keberanian. Kecerdasan

intrapersonal juga terdapat di tahapan menalar dan mencoba, untuk tahapan

menalar dan mencoba siswa tentu harus mempunyai rasa percaya diri dan

tanggung jawab dalam melakukan kegiatan tersebut. Selanjutnya dalam kegiatan

demonstrasi maka jelas siswa harus mampu melatih kevcerdasan

ontrapersonalnya untuk mampu tampil mendemontrasikan hasil temuan-temuan

yang siswa dapatkan.

Penilaian yang digunakan dalam kurikulum 2013 adalah penilaiian au

tentik adalah sebuah penilaian yang sifatnya nyata, asli, valid, reliabel. Sehingga

jelas penilaian pendekatan scientific pun menggunakan penilaian autentik,

penilaian autentik (Authentic Assement) adalah sebuah pengukuran yang bersifat

signifikan terhadap tiga ranah pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotor.

Penilaian autentik ini juga dianggap sebagai penilaian untuk proses

perkembangan siswa, karena penilaian lebih di fokuskan kepada kemampuan

peserta didik berkembang.

Evaluasi yang digunakan pun menggunakan penilaian autentik yaitu

pengukuran yang bersifat signifikan atau hasil belajar siswa untuk ketiga ranah

yang dikemukakan oleh Bloom yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Bahan

ajar yang diberikan untuk siswa juga hendaklah dipikirkan dengan matang, dan

dipikirkan apa yang dapat digali dari bahan ajar yang diberikan kepada siswa.

Penelitian ini akan dilakukan di sekolah bertaraf internasional yang terletak di

(20)

6

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Singapura (SIS) merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Kedutaan

Besar Republik Indonesia untuk Singapura. Walaupun bertempat di Singapura

sekolah ini merupakan sekolah Indonesia yang bertempat di Singapura dan

mempunyai siswa-siswi asal Indonesia yang berdomisili di Singapura.

Kurikulum yang digunakan di Sekolah Indonesia Singapura (SIS) adalah

Kurikulum Nasional yaitu Kurikulum 2013. Peneliti ingin melakukan penelitian

ini bukan tanpa tujuan, selain ingin menguji eksperimen yang akan dilakukan

peneliti juga ingin mengenalkan tari tradisioanal Indonesia kepada siswa.

Dengan mengenalkan tari tradisional siswa akan terus melestarikan tari

tradisional Indonesia meskipun mereka berdomisili di Singapura. Dan yang lebih

penting lagi yaitu dengan mengenalkan tari tradisional Indonesia mampu

membangkitkan rasa cinta tanah air dalam diri siswa Sekolah Indonesia

Singapura (SIS).

Berdasarkan penjabaran tentang permasalahan yang ada maka peneliti

akan melakukan penelitian dengan judul “PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN

KECERDASAN INTRAPERSONAL (Studi Eksperimen Melalui Tari

Ronggeng Gunung di SMA Sekolah Indonesia Singapura (SIS))”. Peneliti mengambil judul ini karena judul ini belum pernah diteliti sebelumnya oleh

orang lain, dan juga untuk menguji apakah pembelajaran seni tari berbasis

pendekatan scientific mampu untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang dikemukakan identifikasi

masalahnya adalah komponen dari proses pembelajaran yang meliputi tujuan,

media, metode, evaluasi dengan keterliabatan siswa dan guru atau dalam kali ini

(21)

7

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Rumusan Masalah

Gambaran dari permasalahan yang akan dikemukakan dan identifikasi

masalah yang diangkat oleh peneliti akan dirinci dalam bentuk pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat kecerdasan intrapersonal siswa sebelum pembelajaran

seni tari berbasis pendekatan scientific dilakukan?

2. Bagaimana tingkat kecerdasan intrapersonal siswa saat proses pembelajaran

seni tari berbasis pendekatan scientific dilakukan?

3. Bagaimana perkembangan tingkatkecerdasan intrapersonal siswa setelah

pembelajran seni tari berbasis pendekatan scientific dilakukan?

D. Tujuan Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan pada rumusan masalah, kegiatan peneliti

ini tentu mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Berikut adalah tujuan yang ingin

dicapai:

1. Tujuan Umum

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperolah data tentang tingkat

kecerdasan intrapersonal siswa melalui pembelajaran seni tari berbasis

pendekatan scientific.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengobservasi bagaimana kondisi awal kecerdasan intrapersonal

siswa sebelum pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific

dilakukan.

b. Untuk mendeskripsikan kondisi kecerdasan intrapersonal siswa saat

proses pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific dilakukan.

c. Untuk memperoleh data perkembangan kecerdasan intrapersonal siswa

setelah pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific dilakukan.

(22)

8

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Manfaat Penelitian

Peneliti harap setelah penelitian selesai, hasil penelitian tentang

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC

UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL (Studi

Eksperimen Melalui Tari Ronggeng Gunung di SMA Sekolah Indonesia

Singapura /SIS)” mampu memberikan mamfaat bagi:

1. Bagi Lembaga Pendidikan

a. Melalui penelitian ini peneliti memberikan kontribusi dan menambah sumber

data yang bersifat informasi, yang bersifat untuk peningkatkan kualitas

pembelajaran seni tari.

b. Sebagai sumber referensi bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Seni Tari dan

untuk seluruh mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia.

2. Bagi Guru

a. Umum

(1) Sebagai referensi dan pedoman untuk melakukan pembelajaran seni tari

yang akan dilakukan.

(2) Sebagai bahan introfeksi dan evaluasi pembelajaran seni tari yang telah

dilakukan sebelumnya.

(3) Sebagai media motivasi untuk guru agar melakukan pembelajaran seni tari

yang lebih variatif.

(4) Meningkatkan kualitas guru dalam melakukan pembelajaran seni tari.

b. Khusus

(1) Sebagai referensi dan pedoman untuk melakukan pembelajaran seni tari

yang akan dilakukan di Sekolah Indonesia Singapura (SIS).

(2) Sebagai bahan introfeksi dan evaluasi pembelajaran seni tari yang telah

dilakukan sebelumnya di Sekolah Indonesia Singapura (SIS)

(3) Sebagai media motivasi untuk guru agar melakukan pembelajaran seni tari

yang lebih variatif di Sekolah Indonesia Singapura (SIS).

(4) Meningkatkan kualitas guru dalam melakukan pembelajaran seni tari di

(23)

9

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagi Siswa Sekolah Indonesia Singapura

a. Umum

(1) Dapat meningkatkan pengetahuan mengenai seni tari.

(2) Dapat meningkatkan kreativitas dan pengalaman baru dalam melakukan

pembelajaran seni tari.

(3) Dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui pembelajaran seni

tari.

b. Khusus

(1) Dapat meningkatkan pengetahuan siswa Sekolah Menengah Atas Sekolah

Indonesia Singapura (SIS) mengenai seni tari.

(2) Dapat meningkatkan kreativitas dan pengalaman baru siswa Sekolah

Menengah Atas Sekolah Indonesia Singapura (SIS) dalam melakukan

pembelajaran seni trai.

(3) Dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa Sekolah Menegah

Atas Sekolah Indonesia Singapura (SIS) melalui pembelajaran seni tari.

(4) Siswa berani bertanya dan mengeksplorasi gerak tari kreatif.

(5) Siswa percaya diri dalam mendemonstrasikan gerak tari kreatif.

(6) Siswa bertanggung jawab terhadap semua kegiatan pembelajaran seni tari

yang dilakukan.

(7) Siswa disiplin melakukan gerak agar sesuai dengan ketapatan musik

sehingga terjalin harmonisasi yang indah.

(8) Siswa mandiri melakukan kegiatan latihan.

4. Pembaca

a. Pembaca akan mengetahui bahwa kecerdasan itu bukan hanya kecerdasan

intelektual saja meliankan ada kecerdasan lain yang tidak kalah penting

untuk memperoleh kesuksesan di dalam kehidupan.

b. Dengan membaca skripsi ini pembaca mengetahui cara untuk meningkatkan

(24)

10

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Peneliti

a. Dengan melakukan penelitian ini peneliti bisa menambah wawasan tentang

macam-macam kecerdasan yang ada.

b. Sebagai calon pendidik seni yang baik peneliti juga harus bisa menggali dan

merangsang berbagai kecerdasan anak, termasuk kecerdasan intrapersonal.

c. Peneliti juga bisa mengetahui bagaimana cara meningkatkan kecerdasan

intrapersonal anak melalui pembelajaran seni tari berbasis pendekatan

scientific melalui materi tari daerah Ciamis yaitu Tari Ronggeng Gunung.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Struktur organisasi pada skripsi ini terdiri dari beberapa bab diantaranya

akan diuraikan di bawah:

BAB I PENDAHULUAN berisi tentang A. Latar Belakang, B.

Identifikasi Masalah, C. Rumusan Masalah, D. Tujuan Penelitian, E. Mamfaat

Penelitian, dan F. Struktur Organisasi Skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA berisi tentang A. Karakteristik Siswa, B.

Pembelajaran Seni Tarai yang terdiri dari: 1. Konsep Pembelajaran Seni Tari, 2.

Komponen Pembelajaran Seni Tari, C. Pembelajaran Seni Tari Berbasis

Pendekatan Scientific yang terdiri dari: 1. Pengertian Pendekatan Scientific, 2.

Penilaian Autentiik, 3. Hubungan Pendidikan Scientific Tiga Ranah dalam

Pembelajaran Seni Tari, 4. Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan

Scientific Ditinjau dari Teori Belajar, D. Pembelajaran Tari Kreatif, E.

Kecerdasan Intrapersonal, F. Implementasi Pembelajaran Seni Tari Berbasis

Pendekatan Scientific untuk Peningkatan Kecerdasan Intrapersonal. G. Asumsi,

H. Hipotesis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN berisi tentang: A. Metode

Penelitian, B. Lokasi, Populasi, dan Sampel, C. Definisi Operasional, D. Desain

Penelitian, E. Variabel Penelitian, F. Teknik Pengumpulan Data, G. Instrumen

(25)

11

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang: A. Hasil

Penelitian terdiri dari: 1. Profil Sekolah Indonesia Singapura, a. Visi, misi, dan

tujuan sekolah, b. Administrasi Sekolah Indonesia Singapura, 2. Kondisi

pembelajaran seni tari sebelum penerapan pendekatan scientific diberikan,

Deskripsi hasil pre-test penerapan pendekatan scientific pada pembelajaran seni

tari untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui materi Tari Ronggeng

Gunung, 3. Pelaksanaan penerapan pembelajaran seni tari berbasis pendekatan

scientific untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal melalui Tari Ronggeng

Gunung, a. Deskripsi tingkat keberanian bertanya dan mengeksplorasi gerak tari

kreatif dan deskripsi tingkat percaya diri dalam mendemonstrasikan gerak tari

kreatif, b. Deskripsi tingkat disiplin melakukan gerak agar sesuai dengan

ketepatan musik dan deskripsi tingkat Mandiri dalam memecahkan segala

permasalan, c. Deskripsi tingkat sikap tanggung jawab sehingga mampu

menjelaskan setiap gerakan yang dilakukan, d.Deskripsi Hasil post-test

penerapan pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi tentang: A. Kesimpulan,

(26)

29 Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Untuk melakukan peneletian ini peneliti menggunakan metode kuasi

eksperimen dimana peneliti melakukan percobaan suatu pembelajaran tanpa

adanya kelas pembanding. Melalui pendekatan kuantitatif karena pengambilan

datanya menggunakan statistik, secara operasional rumus-rumus statistika itu

tentu disesuaikan dengan masalah penelitiannya. Menurut Musfiqon. (2012:170):

“statistik inferensial digunakan untuk melakukan analisis data kuantitatif

yang bersifat menguji hopotesa. Selain itu statistik inferensial juga digunakan untuk penelitian yang bertujuan memprediksi masa depan secara kuantitatif. Jenis penelitian korelasi, komparasi, eksperimen, serta jenis kuantitatif lain yang memiliki hipotesa dapat didekati dengan statistik

B. Lokasi, Populasi, dan Sampel

1. Lokasi

Lokasi merupakan tempat dimana peneliti akan melakukan penelitiannya,

dalam penelitian ini lokasi yang dipilih adalah sebuah sekolah bertaraf

internasional yaitu Sekolah Indonesia Singapura(SIS), bertempat di 20 A Siglap

Road, Singapura 455489. Sekolah Indonesia Singapura (SIS) merupakan sebuah

sekolah Indonesia yang bertempat di Singapura. Sekolah ini berada di bawah

naungan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Singapura. Peneliti

melakukan penelitian di sekolah tersebut karena sekolah tersebut merupakan

sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dan dengan penelitian ini peneliti

mampu mengenalkan berbagai tari tradisional Indonesia sehingga siswa-siswa

bisa mengenal berbagai tari tradisional dari negara aslinya, harapan besar untuk

dapat melestarikan tari tradisional Indonesia di negara tetangga yaitu Singapura.

Dalam hal ini peneliti berperan sebagai pengajar.

2. Populasi

Populasi adalah suatu poin terpenting dalam sebuah penelitian, populasi

ini biasanya merupakan kelompok besar yang menjadi objek dari sebuah

(27)

30

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menengah Atas di Sekolah Indonesia Singapura (SIS) yang dalam satu kelas

hanya terdapat 15-20 orang, sehingga peneliti menjadikan semua populasi adalah

sampel karena satu kelas merupakan kelas kecil.

3. Sampel

Populasi memiliki bagian yang kita sebut dengan sampel. Sampel diambil

dalam penelitian karena peneliti tidak mampu menjangkau seluruh populasi yang

disebabkan oleh keterbatasan sarana, waktu, dan biaya. Dalam penelitian ini

peneliti memilih populasinya yaitu siswa Sekolah Menengah Atas Sekolah

Indonesia Singapura (SIS). Yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

penerapan pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific melalui materi

Tari Ronggeng Gunung ini adalah siswa-siswi kelas XI SMA SIS. Pada

pembelajaran seni budaya siswa kelas XI IPA dan siswa kelas XI IPS

digabungkan. Dimana jumlah siswa hanya berjumlah 14 orang dengan 8 siswa

perempuan dan 6 siswa laki-laki serta nama siswa dilampirkan di halaman 134.

C. Definisi Operasional

Difinisi operasional digunakan pada penelitian ini untuk pembatasan

permasalahan agar tidak terjadi kesalah fahaman dan kesalahan penafsiran,

terlebih untuk penggunaan istilah yang dihunakan di dalam penelitian.

Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya yang ada

atau timbul dari suatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan,

atau perbuatan seseorang: besar sekali orang tua terhadap watak anaknya.

Pengaruh ini sangat banyak jenisnya, namun secara garis besar pengaruh

digolongkan ke dalam dua jenis yaitunpengaruh negatif dan pengaruh positif.

Pengaruh bisa berasal darimana saja dalam penelitian ini peneliti akan membahas

mengenai pengaruh yang berasal dari suatu pembelajaran. Pengaruh dalam

penelitian ini jelas penting karena berkaitan kepada ketercapaian dari sebuah

tujuan , pengaruh ini ditimbulkan dari adanya suatu proses pembelajaran yang

akan dilakukan oleh peneliti.

Pembelajaran adalah proses interaksi yang terjadi antara guru dan siswa

(28)

31

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai yang baru. Fungsi guru dalam pembelajaran bukan hanya sebagai pemberi

informasi semata tetapi guru yang baik akan memberi pengarahan bahkan fasilitas

belajar yang baik agar tujuan dari suatu pembelajaran dapat dicapai dengan hasil

yang maksimal. Menurut Narawati (2005:111), menyatakan:

Ronggeng Gunung konon hanya berkembang merebak di Kabupaten Ciamis, dan sesuai dengan namanya pertunjukan ini lebih diminati oleh masyarakat desa pegunungan.

Tidak heran Ronggeng Gunung digolongkan pada jenis tari rakyat atau

folk dance, Ronggeng Gunung disajikan oleh sekelompok penari perempuan

dengan gerakan yang begitu sederhana namun tetapi tidak menunjukan sisi erotis

dalam bentuk tariannya. Juga penari perempuan didampingi oleh penari laki-laki

adalah penari yang berasal dari penonton.

Narawati (2005:111) juga mengungkapkan bahwa fungsi primer Ronggeng Gunung adalah untuk upacara meminta hujan, upacara awal penbajakan sawah, awal upacara tanam padi di swah, upacara panen, bahkan juga untuk upacara mapag Sri (menjemput Sri sang dewi padi).

Tari Ronggeng Gunung merupakan tari khas Daerah Ciamis dengan jenis

tari berkelompok. Tari ini tumbuh dan berkembang di kalangan rakyat maka

disebut dengan folk dance dengan fungsi sebagai upacara-upacara ritual, sekarang

Tari Ronggeng Gunung berubah menjadi sebuah tari pertunjukan yang bersifat

komersil dan sebagai bahan ajar di sanggar ataupun ekstrakulikuler di sekolah.

Pemebelajaran seni tari di sanggar atau studio yang diutamakan adalah

penguasaan tari baik secara teks maupun konteksnya.

Meningkatkan adalah suatu usaha untuk merubah tingkatan ke yang lebih

tinggi atau lebih baik, meningkatkan ini bisa dipakai untuk semua bentuk usaha.

Seperti dalam penelitian ini peneliti berusaha merubah tingkat kecerdasan

intrapersonal anak ke arah yang lebih baik dengan progres yang meningkat.

Dalam web menyatakan Dewasastra http://dewasastra.wordpress.com

2012/03/21/konsep-dasar-kecerdasan (19 Desember 2013).

(29)

32

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan kecerdasan manusia mampu memahami segala fenomena kehidupan secara mendalam.

Dengan kecerdasan pula manusia mampu mengetahui suatu kejadian

kemudian mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Manusia menjadi lebih

beradab dan menjadi bijak karena memiliki kecerdasan itu. Oleh karena itu,

kecerdasan sangat diperlukan oleh manusia guna dijadikan sebagai alat bantu di

dalam menjalani kehidupannya di dunia.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kecerdasan adalah perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan, kesempurnaan perkembangan akal budi (seperti kepandaian, ketajaman pikiran). Adapun menurut Edward Lee Thorndike (1913), seseorang tokoh psikologi fungsionalisme yang hidup antara tahun 1874-1949 , mengatakan bahwa intelegensi adalah kemampuan dalam memberikan respon yang baik dari pandangan kebenaran atau fakta. (19

Desember 2013)

Kecerdasan intrapersonal merupakan kecerdasan memahami diri sendiri.

Kecerdasan intrapersonal ini mempunyai keterkaitan dengankepribadian

seseorang, orang yang memilki kecerdasan intrapersonal sangat mandiri,

bertanggung jawab, serta bersikap optimis dalam menjalani kehidupannya. Tidak

salah apabila ada yang menyebutkan bahwa orang yang memiliki kecerdasan

intrapersonal yang tinggi maka seseorang tersebut akan menjadi sukses dalam

kehidupannya.

Sigmund Freud Carl Jung menunjukan bentuk kecerdasan intrapersonal, yaitu kemampuan untuk memahami dan mengartikulasikan cara kerja terdalam dari karakter dan kepribadian. Aturan tertinggi mengenai pikiran dan logika dimiliki orang dengan kecerdasan intrapersonal atau sering kita sebut dengan kebijaksanaan.

Kecerdasan intrapersonal ini dapat diasah dengan berbagai macam cara

salah satunya dengan pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific melalui

Tari Ronggeng Gunung, Tari Ronggeng Gunung ini jenis tarian berkelompok

dalam hal ini siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap kelompoknya

maisng-masing. Dalam satu kelompok pasti dipimpin oleh satu orang ketua yang

harus memiliki tanggung jawab yang besar pada kelompok yang dipimpinnya,

maka anggota kelompok pun hendaklah selalu bersikap disiplin dalam melakukan

(30)

33

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan kegiatan yang diusung oleh pendekatan scientific, pada pertunjukan

tersebut semua siswa harus mempunyai rasa percaya diri untuk dapat melakukan

pertunjukan atau persentasi dengan baik.

D. Varibel Penelitian

Berdasarkan luasnya aspek dalam penelitian, maka ada beberapa variabel

dari objek penelitian yang akan diteliti. Variabel dalam penelitian ini yaitu terdiri

dari dua, pertama variabel bebas, yaitu yang mempengaruhi penelitian, dan kedua

variabel terikat yaitu yang dipengaruhi atau yang timbul akibat dari variabel

bebas. Dalam penelitian ini Pembelajaran Seni Tari Berbasis Pendekatan

Scientific melalui Tari Giring-giring bertindak sebagai variabel bebas atau yang

memberikan pengaruh. Sedangkan Kecerdasan Intrapersonal Siswa bertindak

sebagai variabel terikat, karena mampu memberikan respon dari perlakuan

variabel bebas. Jika digambarkan, variabel bebas dan variabel terikat yaitu sebagi

(31)

34

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1

Kerangka Penelitian

Kurikulum

Pembelajaran Seni Tari

Berbasis

Pendekatan Scientific

(Variabel X)

Kecerdasan Intrapersonal

(Variabel Y) Siswa

Hasilnya: 1. Berani 2. Percaya diri 3. Tanggung jawab

4. Disiplin Lingkungan sosial

Indikator dalam Tari (Y):

(a) Siswa berani bertanya dan mengeksplorasi gerak tari kreatif. (b) Siswa percaya diri dalam mendemonstrasikan gerak tari kreatif.

(c) Siswa bertanggung jawab sehingga mampu menjelaskan setiap gerakan yang dilakukan. (d) Setiap siswa disiplin melakukan gerak agar sesuai dengan ketepatan musik.

(32)

35

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1

Kriteria Aspek Kecerdasan Intrapersonal

No. Aspek Pembelajaran Tari Indikator Keterangan

(33)

36

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengeluarkan ekspresi senang, sedih, ataupun gagah untuk

mempertegas suasa yang akan ditimbulkan. - Siswa

(34)

37

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Desain Penelitian

Bagan 3.2 Desain Penelitian

Rencana Penelitian

1. Menentukan Judul

Penelitian 2. Menyusun

Proposal 3. Seminar

Proposal

Menentukan

Masalah, Tujuan, dan Sasaran

Penelitian

Observasi

Wawancara Terstruktur Survey

Pelaksanaan

Pengumpulan Data

Konsultasi dengan Dosen Pembimbing

Analisis Data

(35)

38

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan sebuah cara untuk pengumpulkan

data yang diperlukan untuk penelitian. Pengumpulan data dilakukan diawal

elsperimen, pada saat melakukan eksperimen, dan diakhir eksperimen, dibawah

ini akan diuraikan beberapa teknik pengumpulan data yang akan peneliti lakukan:

a. Studi Pustaka

Untuk melengkapi data-data penelitian selain melakukan observasi,

wawancara, tes dan dokumentasi peneliti juga mencari sumber informasi dan data.

Sumber terlebih dahulu dikaji dari beberapa buku dan jurnal skripsi yang relevan

dengan masalah yang diteliti. Selain untuk melengkapi data-data, penelitian ini

juga menggunakan metode studi pustaka yang berguna untuk menguji keaslian

dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Lebih penting untuk menghindari

dari kegiatan plagiarism.

b. Observasi

Kegunaan dari observasi adalah mengamati keadaan awal bagaimana

karakteristik anak sebelum pembelajaran dilakukan. Observasi yang dilakukan

melalaui proses tanya jawab mengenai pembelajaran yang akan dilakukan,

sehingga peneliti bisa mengetahui sejauh mana anak memahami materi yang akan

diberikan. Observasi di awal ditujukan pada guru Seni Budaya dan Kesenian di

Sekolah Indonesia Singapura (SIS) dan siswa Sekolah Indonesia Singapura (SIS).

Untuk mengetahui perkembangan siswa pada saat proses pembelajaran

berlangsung tentu observasi juga dilakukan oleh peneliti kepada siswa SIS

tersebut. Observasi juga digunakan di akhir pembelajaran untuk mengamati

tingkat kecerdasan intrapersonal anak setelah melakukan pembelajaran seni tari

berbasis pendekatan scientific melalui Tari Ronggeng Gunung. Tingkat

kecerdasan intrapersonal siswa yang diuji adalah sikap berani untuk bertanya dan

mengeksplorasi geerak tari, percaya diri dalam mendemonstrasikan gerak tari,

bertanggung jawab pada kelompoknya, disiplin dalam melakukan gerak tari

sehingga mampu sesuai dengan iringan musik dan rasa, serta andiri dalam

(36)

39

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Wawancara

Hasan, (1999:17) menyatakan bahwa wawancara adalah cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya jawab kepada objek yang diteliti atau kepada perantara yang mengetahui persoalan dari objek yang sedang diteliti.

Wawancara ini merupakan teknik pamungkas dalam setiap penelitian hal

ini disebabkan karena wawancara dianggap paling mudah untuk mendapatkan

informasi data dengan akurat dan jelas. Adanya komunikasi yang aktif melalui

tanya jawab antara peneliti dengan orang yang diteliti atau biasa disebut dengan

informan karena orang tersebut memberikan banyak informasi kepada peneliti.

Peneliti melakukan teknik wawancara agar bisa mendapatkan data akurat melalui

pertanyaan-pertanyaan yang terarah pada tujuan penelitian. Pertanyaan akan

diajukan kepada sampel yaitu siswa-siswi kelas XI SMA SIS yang melakukan

pembelajaran tentang pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific

melalui Tari Ronggeng Gunung. Wawancara diajuakan tidak hanya siswa

melainkan pada guru Seni Budaya dan Kesenian di SIS yaitu Bapak Budi

Sudradjat untuk mengetahui sejauh mana pembelajaran seni tari yang telah

dilakukan di sekolah tersebut.Wawancara itu dilakukan di awal penelitian dengan

tujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi awal proses pembelajaran seni tari di

SMA SIS berlangsung pedoman wawan cara akan dilampirkan pada halaman 135

dan 136.

d. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi sering dilakukan di

berbagai penelitian kuantitatif. Sebenarnya teknik pengumpulan data dengan cara

dokumentasi ini lebih diperlukan untuk jenis penelitian kualitatif namun tidak

menutup kemungkinan teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi juga

dipakai untuk penelitian ini. Dokumentasi yang digunakan berupa foto beserta

vidio yang berguna untuk bukti bahwa penelitian telah benar-benar dilakukan, dan

berguna untuk merekan jejak penelitian yang telah digunakan oleh penelitian.

Pengambilan dokumentasi dilakukan di setiap pembelajaran berlangsung terlebih

(37)

40

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Tes

Tes merupakan alat ukur dalam sebuah proses pembelajaran, tes dapat

mengukur sejauh mana hasil yang dicapai setelah melakukan proses

pembelajaran.

Menurut Musfiqon (2012: 131) menerangkan penelitian yang target datanya berupa keterampilan, kompetensi, intelegensi, dan bakat, lebih tepat menggunakan teknik tes.

Penggunaan teknik tes ini disesuaikan dengan masalah yang diteliti,

sehingga alat tes yang dipilih sesuai dengan masalah penelitian. Format tes

dikembangkan sendiri oleh peneliti, tetapi untuk tes yang telah dibakukan

lembaga profesi atau instansi tinggal digunakan secara instan. Misalnya tes

intelegensi tidak dapat dikembangkan sendiri oleh peneliti, karena sudah

dikembangkan oleh lembaga profesi psikologi. Tes dilakukan di awal dan akhir

penelitian dengan pedoman tes yang akan dilampirkan.

G. Instrumen Penelitian

Penelitian yang dilakukan mengangkat judul “PEMBELAJARAN SENI

TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN

KECERDASAN INTRAPERSONAL (Studi Eksperimen Melalui Tari Ronggeng

Gunung di SMA Sekolah Indonesia Singapura (SIS))”. Dalam penelitian ini

peneliti menggunakan metode kuasi eksperimen dimana peneliti melakukan suatu

treatmen tanpa ada kelas pembanding. Melalui pendekatan kuantitatif dimana

dalam penelitian ini sangat erat dengan pembelajaran dan untuk mendapatkan

hasil penelitian, peneliti menggunakan rumus-rumus statistik di dalamnya.

Sebelum melakukan penelitian jelas peneliti harus menentukan lokasi penelitian

yakni Sekolah Indonesia Singapura (SIS). Selain menentukan lokasi peneliti juga

harus menentuka populasi serta sampel yang akan menjadi objek penelitian.

Sampel yang diberi treatmen yaitu siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Sekolah

Indonesia Singapura (SIS).

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti ada lima, yaitu studi

pustaka, observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Dengan teknik pengumpulan

(38)

41

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Pedoman Observasi

Dalam peneitian ini pedoman observasi dilakukan untuk melihat dan

mengamati bagaimana kondisi awal proses pembelajaran di Sekolah Indonesia

Singapura yang terdiri rencana pembelajaran yang digunakan, silabus, stndar

kompetensi, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, media, materi, sumber serta

evluasi yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pedoman observasi

digunakan untuk menyusun tahapan pembelajaran yang akan dilakukan sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dimana tujuan pembelajarannya yaitu untuk

meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa dengan 5 aspek yakni berani

bertanya dan mengeksplorasi gerak tari, percaya diri mendemonstrasikan gerak

tari, bertanggung jawab pada kelompoknya, disiplin dalam melakakukan gerak

tari agar sesuai dengan ketepatan musik dan rasa, serta mandiri dalam

memecahkan masalah yang dihadapi.

b. Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara ditujukan pada guru yang bersangkutan yaitu seputar

kurikulum yang digunakan, model, metode, karakteristik siswa, kondisi

pembelajaran seni budaya, serta tujuan dari proses pembelajaran yang dapat

mempengaruhi tingkat kecerdasan intrapersonal siswa. Tingkat kecerdasan

intrapersonal ini berkaitan dengan 5 aspek yang diusung yaitu berani bertanya dan

mengeksplorasi gerak tari, percaya diri dalam mendemonstrasikan gerak tari,

bertanggung jawab pada kelompoknya, disiplin dalam melakukan gerak tari agar

sesuai dengan ketapatan musik dan rasa, serta mandiri dalam memecahkan

masalah yang dihadapi. Wawancara juga titujukan pada siswa guna mengetahui

bagaimana respon siswa terhadap pembelajran seni tari dan tanggapan serta saran

untuk pembelajaran seni tari yang akan dilakukan. Hal ini guna memperlancar

proses penelitian sehingga menjadi acuan atas tindakan yang akan dilakukan dan

(39)

42

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Tes

Tes merupakan alat ukur untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses

pembelajaran. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tes, yang pertama yaitu

test yang dilakukan di awal sebelum treatment diberikan. Pada penilaian

pre-test dilakukan ada 5 aspek yag dinilai, kelima aspek ini bersangkutan dengan

kepentingan penelitian yakni untuk meningkatkan kecerdasan intrapersonal siswa

dengan menerapkan pembelajaran seni tari berbasis pendekatan scientific melalui

materi Tari Ronggeng Gunung. Adapun kelima aspek tersebut adalah: 1. Berani

bertanya dan mengeksplorasi gerak, 2. Percaya diri mendemonstrasikan gerak, 3.

Bertanggung jawab pada kelompoknya, 4. Disiplin dalam melakukan gerak agar

sesuai dengan ketepatan musik dan rasa, dan yang terakhir yakni mandiri dalam

menyelesaikan masalah.

Tes juga dilakukan pada saat treatment diberikan, ini merupakan nilai

proses. Ada tiga treatment yang dilakukan, treatment ke-1 bertujuan untuk

meningkatkan aspek pertama dan kedua, treatment ke-2 untuk meningkatkan

aspek keempat dan kelima, dan treatment ke-3 bertujuan untuk meningkatkan

aspek ke-3, dan tes post-test dilakukan pada saat pagelaran berlangsung.

H. Teknik Analisis Data

Analasis data kuantitatif adalah jenis analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini, untuk bisa mendapatkan hasil penelitian diperlukan adanya

perlakuan eksperimen dan beberapa tes untuk mendapatkan hasil dari eksperimen

tersebut. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti dari awal yaitu One Group

Design, yang terdiri dari:

a. Pre tes

Pretest adalah suatu tes awal yang dilakukan sebelum treatment diberikan.

Dengan tujuan melihat kondisi awal, melihat bagaimana masalah-masalah yang

(40)

43

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Post test

Posttest merupakan tes yang dilakukan di akhir sesudah treatment

diberikan. Tujuannya mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan treatment

yang dilakukan.

1. Menghitung rata-rata dari nilai pretest (x) dan posttest (y).

� = Σ� �

2. Menghitung simpangan baku (S).

�= �Σx

2− (Σx)2

�(� −1)

3. Menghitung varian:

N ∑X²− ∑X ²

N (N−1)

4. Menghitung uji t:

Md = Σ

N

5. Menghitung uji t:

t = � ∑� �

( − )

Keterangan :

= mean atau rata-rata pretest atau posttest.

Σ� = jumlah keseluruhan nilai pretest (x) atau posttest (y).

� = banyaknya subjek.

� = simpang baku

(41)

44

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peneliti menggunakan metode eksperimen untuk menguji penelitiannya,

dan metode deskriptif dilakukan untuk menggambarkan bagaimana proses

kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan penggunaan pendekatan scientific

pada pembelajaran senii tari. Peneliti melakukan penelitian di SMA SIS dengan

jumlah kelas yang sangat kecil.

I. Langkah-langkah Penelitian

a. Pra Pelaksanaan Penelitian

(1) Menentukan Judul dan Topik Penelitian

Hal yang pertama dilakukan untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini

berbeda dengan penulisan skripsi yang lain yakni pertama-tama menentukan judul

dan topik penelitian. Dengan bekal beberapa sumber yang dapat dipercaya,

peneliti menentukan judul penelitian yang diikuti oleh rumusan masalah

penelitian yang akan dipecahkan.

(2) Pembuatan Proposal

Penyususan dan pembuatan proposal memerlukan proses yang matang

untuk menentukan topik penelitian baik dalam perkuliahan ataupun di luar

perkuliahan. Serta sebelumnya topik dan judul ini harus diseleksi terlebih dahulu

oleh dewan skripsi.

(3) Menyelesaikan Administrasi Penelitian

Sebelum peneliti terjun ke lapangan ada hal yang harus dipersiapkan yakni

penyelesaian administrasi yang berhubungan erat dengan perijinan, berupa:

(a) SK pengangkatan pembimbing I dan pembimbing II

(b) Surat permohonan ijin permohonan penelitian dari Rektor UPI yang melalui

proses sebelumnya dari bagian BAAK UPI.

(c) Surat permohonan ijin dan surat rekomendasi dari pihak sekolah yang

menjadi lokasi penelitian.

(4) Survei

Untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini adalah servei tempat penelitian,

servei sendiri dilakukan untuk meninjau langsung lokasi penelitian yakni Sekolah

(42)

45

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(5) Menentukan Instrumentasui Penelitian

Alat untuk mengumpulkan data pada saat penelitian diperlukan intrumen

penelitian, tes merupakan instrumen penelitian yang dipilih untuk penelitan ini.

Tes dalam penelitian ini mempunyai fungsi untuk mengetahui dan mengukur

tingkat keberhasilan siswa pada proses pembelajaran berlangsung. Ada tiga tahap

tes yang dilakukan oleh peneliti yakni tes yang dilakukan di awal sebelum

pembelajaran atau biasa kita sebut dengan pre-test, pre-test ini mempunyai tujuan

untuk mengetahui bagaiman kondisi awal siswa sebelum melakukan

pembelajaran. Kedua adalah proses, tes proses disini diberikan pada saat proses

pembelajaran berlangsung. Terakhir tes yang dilakukan di akhir proses

pembelajaran dilakukan (post-test), tes ini berfungsi untuk mengetahui tingkat

keberhasilan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun aspek yang

akan diujikan pada setiap tes akan diuraikan sebagai berikut:

(a) Siswa berani bertanya dan mengeksplorasi gerak tari kreatif.

(b)Siswa percaya diri dalam mendemonstrasikan gerak tari kreatif.

(c)Siswa bertanggung jawab sehingga mampu menjelaskan setiap gerakan yang

dilakukan.

(d)Setiap siswa disiplin melakukan gerak agar sesuai dengan ketepatan musik.

(e)Mandiri dalam memecahkan segala permasalan

(6) Sistem Penilaian

Komponen pembelajaran merupakan inti dari semua proses pembelajaran,

eavaluasi merupakan salah satu bagian dari komponen pembelajaran. Dalam

komponen pembelajaran evaluasi mempunyai fungsi untuk mengukur tingat

ketercapaian dari kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Seperti yang telah

dipaparkan diatas bahwa evaluasi tidak hanya dilakukan di akhir proses

pembelajaran, akan tetapi di awal dan saat proses juga dianggap penting sebagai

bahan pertimbangan untuk kegiatan yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini

proses penilaian dilakukan di setiap proses pembelajaran berlangsung.

Tahap-tahap kegiatan menganalisis, mengeksplorasi, dan memperagakan akan menjadi

fokus dari penilaian penelitian yang dilakukan. Untuk menilai atau mengukur

(43)

46

Myta Laila Fitryani, 2014

PEMBELAJARAN SENI TARI BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTRAPERSONAL SISWA

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran yang telah dilakukan siswa. Karena penelitian yang dilakukan

adalah penelitian kuasi eksperimen kuantitatif, maka penilaian mengacu pada

poin kriteria-kriteria yang dibuat oleh peneliti dengan skor nilai mengikuti standar

yang digunakan oleh sekolah yang bersangkutan. Di bawah ini akan diuraikan

standar nilai yang dipergunakan oleh peneliti, sebagai berikut:

(70 –80)= Kurang Memuaskan (C)

(81– 85)= Cukup Memuaskan (B)

(86 – 90)=Sangat Memuaskan (A)

*Rentang Nilai menurut kesepakatan Guru Seni Budaya Sekolah Indonesia

Singapura

(7) Menentukan Aplikan

Ketika konsep dan perangkat-perangkat penelitian telah dimatangkan, hal

selanjutnya adalah memilih aplikan. Memilih aplikan merupakan komponen

penting karena peran aplikan sangat mendukung tercapainya tujuan penelitian

yang akan dilakukan. Aplikan memiliki kontribusi besar dalam penelitian ini

yakni memberikan data atau informasi yang berkenaan dengan pada proses

pembelajaran yang menyangkut persoalan teknis ataupun non-teknis. Selain itu

aplikan dalam penelitian ini mempunyai kedudukan sebagai subjek sekaligus

mediator penelitian pada tahapan penerapan pembelajaran yang telah dirancang.

Penelitian ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan PPL di Sekolah

Indonesia Singapura, maka dalam kepentingan penelitian disini peneliti bertindak

sebagai aplikan. Peran peneliti sebagai aplikan ada dua yakni sebagai observer

dan observer partisipan, peran observer adalah pekerjaan sangat dioptimalkan

sebagai pengamat proses pelaksanaan penelitian dilakukan. Sedangkan observer

partisipan adalah pengimplementasian pembelajaran seni tari berbasis kurikulum

2013. Kedua posisi ini mempunyai arti penting untuk data dan hasil penelitian

dalam perolehan validitas data dan informasi. Peran observer partisipan sangat

penting dimana peneliti melihat relevansi konsep dan kenyataan di lapangan

Gambar

Tabel 3.1 Kriteria Aspek Kecerdasan Intrapersonal

Referensi

Dokumen terkait

Gejala awal yang muncul adalah adanya titik kekuningan pada permukaan atas daun dan kemudian berkembang menjadi bercak.. Gejala lanjutan berupa bercak daun

 Bahan bacaan yang relevan tentang Memperbaiki kerusakan ringan pada rangkaian/ sistem Pengapian Konvensional dan kelengkapan tambahan.  Gambar

Daya Dukung Lahan Pertanian Hortikultura Di Desa Cihideung Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tetapi marga ini belumlah pasti ditemukan pada tanaman Eucalyptus sp., karena banyak variasi gejala yang ditunjukkan oleh infeksi Mycosphaerella dengan hasil yang berbeda

I, the undersigned, hereby declare that this research paper which entitled “ Contextual Teaching Learning to Improve Students’ Critical Thinking Skill and Concept

Keterangan Hak Mewaris yang Dibuat Oleh Notaris, Program Spesialis Notariat dan Pertanahan, Jakarta : Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1999.. Rahardjo, Satjipto, Ilmu Hukum

Penerapan Simbol Jari Tangan Untuk Meningkatkan Penguasaan Materi Akor Lagu Dalam Pembelajaran Angklung Di Smp Mutiara 5 Lembang.. Universitas Pendidikan Indonesia |

Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Magister Agribisnis Angkatan VII Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu penulis selama masa perkuliahan