• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan dan pemanfaatan media video pada pelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar Negeri Daratan tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengembangan dan pemanfaatan media video pada pelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar Negeri Daratan tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository"

Copied!
325
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO

PADA PELAJARAN IPA KELAS V SEKOLAH DASAR

NEGERI DARATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Ganjar Subekti NIM : 101134182

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO

PADA PELAJARAN IPA KELAS V SEKOLAH DASAR

NEGERI DARATAN TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh: Ganjar Subekti NIM : 101134182

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Arief Sumarjoko dan Ibu Wahyuningsih,

S.Pd.SD yang telah membimbing dan memberikan kasih sayang yang tulus.

2. Sulistiati, S.Pd kekasihku yang selalu memberikan perhatian, semangat,

serta bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

3. Damar Pradewa adikku tersayang yang selalu memberikan motivasi.

4. Sahabat-sahabatku satu angkatan.

(6)

v

MOTTO

“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama

ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya”

“Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam

mengatasinya adalah sesuatu yang utama”

“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya

revisi dan saya menang”

Optimis, Karena Hidup Terus Mengalir Dan Kehidupan

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Juli 2014

Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Ganjar Subekti

NIM : 101134182

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul:

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PADA

PELAJARAN IPA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DARATAN TAHUN AJARAN 2013/2014.

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap menyantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal18 Juli 2014 Yang menyatakan,

(9)

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO PADA PELAJARAN IPA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DARATAN

TAHUN AJARAN 2013/2014 Ganjar Subekti

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan media video pada pelajaran IPA kelas V Sekolah Dasar khususnya materi pesawat sederhana.

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Developmentatau R&D). Penelitian ini menggunakan empat tahap, yaitu: analisis kebutuhan, pengembangan media video, memproduksi software media video, validasi, uji coba, dan revisi produk. Uji coba terdiri dari tiga tahap: uji coba perorangan oleh 4 orang siswa, uji coba kelompok kecil oleh 9 orang siswa, dan uji coba lapangan oleh 13 orang siswa. Data yang dikumpulkan berupa hasil penilaian mengenai kualitas produk, sikap siswa, serta saran untuk merevisi produk yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif.

Kelayakan kualitas produk media video ditunjukkan berdasarkan: (1) Penilaian dari ahli materi I termasuk dalam kriteria baik dengan rata-rata skor sebesar 3,82. (2) Penilaian dari ahli materi II termasuk dalam kriteria sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 4,45. (3) Penilaian dari ahli media termasuk dalam kriteria baik dengan rata-rata skor sebesar 4,0. (4) Penilaian kualitas video pada uji coba perorangan termasuk kriteria sangat baik dengan rata-rata skor sebesar 4,7. (5) Penilaian kualitas video pada uji coba kelompok kecil termasuk dalam kriteriasangat baik dengan rata-rata skor sebesar 4,2. (6) Penilaian kualitas video pada uji coba lapangan termasuk dalam kriteria baikdengan rata-rata skor sebesar 3,8.

Dampak dari pemanfaatan video dalam pembelajaran dapat terlihat dari beberapa hal sebagai berikut: (1) Pemahaman siswa tentang materi pesawat sederhana mengalami peningkatan yang dapat diketahui dari nilai pre-test dan post-test yang menunjukan adanya kenaikan. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan rata-rata prosentase kenaikan nilai pre-test dan post-test siswa sebesar 23,8. (2) Sikap siswa pada saat mengikuti pembelajaran menggunakan media video, hal tersebut ditunjukkan berdasarkan rata-rata skor penilaian sikap siswa pada uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan sebesar 3,5 yang termasuk dalam kriteriabaik.

(10)

ix

ABSTRACT

DEVELOPMENT AND UTILIZATION OF MEDIA VIDEO ON SCIENCE LESSONS FIFTH GRADE IN ELEMENTARY SCHOOL NEGERI

DARATAN ACADEMIC YEAR 2013/2014.

Ganjar Subekti

Sanata Dharma University Yogyakarta 2014

This research is aimed to develop and utilize video as a media in teaching of science fifth grade elementary school especially simple plane material.

This research is research and development (R&D). This research used four stages, namely: needs analysis, development of video media, producing video media software, validation, testing, and revision of the product. The trial consisted of three stages: individual trials by 4 students, small group testing by 9 students, and big group or field trials by 13 students. Data collected in the form of the assessment is the quality of products, the attitude of the students, as well as suggestions for revising the products were then analyzed descriptively.

The feasibility quality of the video media products is shown by: (1) assessment of the expert material I with an average score of 3,8. (2) assessment of expert material II with an average score of 4,5. (3) assessment of expert media with an average score of 4,0. (4) assessment of quality video on individual trials with an average score of 4,7. (5) assessment of quality video on a small test group with an average score of 4,2. (6) assessment of quality video on big group or field trials with an average score of 3,8.

The impact of the used video in learning can be seen from some of the following: (1) an understanding of students about simple plane material increased which can be determined from the value of the pre-test and post-test which showed an increase. This can be evidenced by the average percentage increase in the value of pre-test and post-test of 23,8. (2) The attitude of the students are good at follow the learning using the media video, it is shown by the average assessment score test attitudes of students in individual, small group testing, and big group or field trials of 3,5.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa (YME),

karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN MEDIA VIDEO

PADA PELAJARAN IPA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DARATAN TAHUN AJARAN 2013/2014”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Strata 1 (S1)

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak membantu serta

memberikan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan

baik. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Rohandi, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

2. Romo Gregorius Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A, selaku Ketua

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata

Dharma.

3. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D, selaku Dosen Pembimbing I,

terima kasih atas waktu, bimbingan, dan motivasi yang diberikan, hingga

(12)

xi

4. Ibu Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech, selaku Dosen Pembimbing II,

yang penuh kesabaran telah memberikan begitu banyak masukan dan

bimbingan yang sangat bermanfaat selama proses penyusunan skripsi.

5. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd selaku Dosen Penguji

Skripsi yang telah meluangkan waktunya sehingga ujian skripsi

berlangsung dengan baik dan lancar.

6. Seluruh dosen dan staff karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama perkuliahan.

7. Ibu M.I. Titi Purwaningsih, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri

Daratan yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

8. Ibu Marsiyam, A.Ma.Pd selaku guru kelas V SD Negeri Daratan yang

membantu dan bekerja sama saat proses penelitian berlangsung.

9. Keluarga besarku Ayah, Ibu, Sulistiati, serta adikku Damar Pradewa

terima kasih atas perhatian, motivasi, dan do’anya yang diberikan kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

10. Teman-teman skripsi payung terima kasih atas bantuan dan kebersamaan

kita selama menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman kelas E angkatan 2010 terima kasih atas semangat, bantuan,

dan kebersaamaan kita selama ini.

12. Semua pihak yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan dalam

(13)

xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, untuk itu dengan

segala kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun. Akhirnya semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 18 Juli 2014

Penulis

(14)

xiii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ...xix

DAFTAR GAMBAR ... xxvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Spesifikasi Produk yang Diharapkan ... 6

F. Definisi Operasional ... 7

(15)

xiv

1. Metode Penelitian Pengembangan atau Research and

Development (R&D)... 9

2. Media Pembelajaran... 10

a. Definisi dan Hakekat Media Pembelajaran... 10

b. Kriteria Pemilihan Media... 11

c. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 12

3. Media Audiovisual ... 16

a. Definisi Media Audiovisual ... 16

b. Kelebihan dan Kelemahan Media Audiovisual ... 17

4. Video Pembelajaran ... 18

a. Definisi Video Pembelajaran ... 18

b. Karakteristik Video ... 19

c. Kelebihan Video Pembelajaran... 20

d. Kelemahan Video Pembelajaran ... 20

5. Pembelajaran ... 21

a. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 21

b. Ciri-ciri Pembelajaran ... 23

c. Prinsip-prinsip Pembelajaran ... 23

6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ... 26

a. Definisi dan Hakekat Pembelajaran IPA ... 26

b. Tujuan Pembelajaran IPA ... 28

(16)

xv

C. Kerangka Berpikir ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 34

B. Setting Penelitian ... 35

1. Subjek Penelitian ... 35

2. Tempat Penelitian ... 35

3. Obyek Penelitian ... 35

4. Waktu Penelitian ... 35

C. Rancangan Penelitian ... 37

D. Prosedur Pengembangan ... 37

E. Uji Validasi Produk ... 41

1. Desain Uji Validasi ... 41

2. Subjek Uji Validasi ... 42

F. Instrumen Penelitian ... 42

1. Jenis Data ... 43

2. Instrumen Pengumpulan Data ... 43

G. Teknik Pengumpulan Data ... 43

H. Teknik Analisis Data ... 44

1. Data Kualitatif ... 44

2. Data Kuantitatif ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Data Analisis Kebutuhan... 46

(17)

xvi

C. Data Uji Coba dan Revisi Produk ... 63

1. Data Validasi Ahli Materi ... 64

a. Deskripsi Data Validasi Ahli Materi ... 64

1) Data Validasi Ahli Materi I ... 64

2) Data Validasi Ahli Materi II ... 68

b. Revisi Produk ... 67

1) Revisi Produk Ahli Materi I ... 67

2) Revisi Produk Ahli Materi II ... 71

2. Data Validasi Ahli Media ... 72

a. Deskripsi Data Validasi Ahli Media ... 72

b. Revisi Produk ... 75

3. Data Uji Coba Perorangan ... 76

a. Deskripsi Data Uji Coba Perorangan ... 76

b. Revisi Produk Uji Coba Perorangan ... 80

4. Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 80

a. Deskripsi Data Uji Coba Kelompok Kecil ... 80

b. Revisi Produk Uji Coba Kelompok Kecil ... 84

5. Data Uji Coba Lapangan ... 83

a. Deskripsi Data Uji Coba Lapangan ... 83

b. Revisi Produk Uji Coba Lapangan ... 91

D. Analisis Data ... 91

1. Analisis Data Penilaian Ahli Materi ... 91

(18)

xvii

b. Analisis Data Penilaian Ahli Materi II ... 92

2. Analisis Data Penilaian Ahli Media ... 94

3. Analisis Data Penilaian Uji Coba Perorangan ... 95

4. Analisis Data Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 123

5. Analisis Data Penilaian Uji Coba Lapangan ... 152

E. Kajian Produk Akhir ... 184

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 186

B. Keterbatasan Penelitian ... 188

C. Saran ... 188

(19)

xviii LAMPIRAN

1. Lampiran 1 : Instrumen Analisis Kebutuhan ... 192

2. Lampiran 2 :Flowchart ... 193

3. Lampiran 3 : GambarStory board ... 194

4. Lampiran 4 : Lembar Penilaian untuk Ahli Materi ... 210

5. Lampiran 5 : Lembar Penilaian untuk Ahli Media ... 213

6. Lampiran 6 : Lembar Penilaian untuk Peserta Didik ... 216

7. Lampiran 7 : Panduan Wawancara Pendidik ... 218

8. Lampiran 8 : Panduan Wawancara Peserta Didik ... 219

9. Lampiran 9 : Silabus ... 220

10. Lampiran 10 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 221

11. Lampiran 11 : Lembar Kerja Siswa (LKS) ... 224

12. Lampiran 12 : Kisi-kisi SoalPre-testdanPost-test ... 226

13. Lampiran 13 : SoalPre-test... 227

14. Lampiran 14 : SoalPost-test ... 229

15. Lampiran 15 : Hasil Penilaian Ahli Materi I ... 231

16. Lampiran 16 : Hasil Penilaian Ahli Materi II ... 234

17. Lampiran 17 : Hasil Penilaian Ahli Media ... 237

18. Lampiran 18 : Contoh Penilaian Siswa Uji Coba Perorangan ... 240

19. Lampiran 19 : Contoh Penilaian SiswaUji Coba Kelompok Kecil ... 244

20. Lampiran 20 : Contoh Penilaian SiswaUji Coba Lapangan ... 252

21. Lampiran 21 : Hasil Penilaian Uji Coba Perorangan ... 264

(20)

xix

23. Lampiran 23 : Hasil Penilaian Uji Coba Lapangan ... 267

24. Lampiran 24 : HasilPre-testSiswa ... 269

25. Lampiran 25 : HasilPost-testSiswa ... 273

26. Lampiran 26 : Daftar Presensi Uji Coba Perorangan ... 277

27. Lampiran 27 : Daftar Presensi Uji Coba Kelompok Kecil ... 278

28. Lampiran 28 : Daftar Presensi Uji Coba Lapangan ... 279

29. Lampiran 29 : Skrip Video Penelitian... 280

30. Lampiran 30 : Foto Penelitian ... 283

31. Lampiran 31 : Surat Izin Penelitian ... 284

(21)

xx

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 36

Tabel 3.2 Konversi Nilai Skala Lima Berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) ... 45

Tabel 4.1 Hasil Validasi Ahli Materi I ... 64

Tabel 4.2 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 ... 66

Tabel 4.3 Saran Perbaikan Ahli Materi I ... 66

Tabel 4.4 Hasil Validasi ahli Materi II ... 69

Tabel 4.5 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 ... 71

Tabel 4.6 Saran Perbaikan Ahli Materi II ... 71

Tabel 4.7 Hasil Validasi Ahli Media ... 72

Tabel 4.8 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif dengan Skala 5 ... 74

Tabel 4.9 Contoh Penilaian Uji Coba Perorangan ... 77

Tabel 4.10 Hasil Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan ... 78

Tabel 4.11 Hasil Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan ... 79

Tabel 4.12 Contoh Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil ... 81

Tabel 4.13 Hasil Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil ... 82

(22)

xxi

Tabel 4.15 Contoh Penilaian Uji Coba Lapangan ... 84

Tabel 4.16 Hasil Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan ... 86

Tabel 4.17 Hasil Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan ... 86

Tabel 4.18 Analisis Data Penilaian Ahli Materi I ... 91

Tabel 4.19 Analisis Data Penilaian Ahli Materi II ... 92

Tabel 4.20 Rekapitulasi PenilaianAhli Materi ... 93

Tabel 4.21 Analisis Data Penilaian Ahli Media ... 94

Tabel 4.22 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 1 ... 96

Tabel 4.23 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 2 ... 97

Tabel 4.24 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 3 ... 99

Tabel 4.25 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 4 ... 100

Tabel 4.26 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 5 ... 101

Tabel 4.27 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 6 ... 102

Tabel 4.28 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 7 ... 104

Tabel 4.29 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

(23)

xxii

Tabel 4.30 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 9 ... 106

Tabel 4.31 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 10 ... 107

Tabel 4.32 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 1 ... 109

Tabel 4.33 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 2 ... 110

Tabel 4.34 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 3 ... 111

Tabel 4.35 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 4 ... 112

Tabel 4.36 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 5 ... 113

Tabel 4.37 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 6 ... 114

Tabel 4.38 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 7 ... 116

Tabel 4.39 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 8 ... 117

Tabel 4.40 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 9 ... 118

(24)

xxiii

Item 10 ... 119

Tabel 4.42 Rekapitulasi Penilaian

Uji Coba Perorangan ... 121

Tabel 4.43 Rekapitulasi Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Perorangan ... 121

Tabel 4.44 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 1 ... 124

Tabel 4.45 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 2 ... 125

Tabel 4.46 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 3 ... 126

Tabel 4.47 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 4 ... 128

Tabel 4.48 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 5 ... 129

Tabel 4.49 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 6 ... 130

Tabel 4.50 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 7 ... 131

Tabel 4.51 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 8 ... 133

Tabel 4.52 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

(25)

xxiv

Tabel 4.53 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Kelompok Kecil

Item 10 ... 135

Tabel 4.54 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 1 ... 136

Tabel 4.55 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 2 ... 138

Tabel 4.56 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 3 ... 139

Tabel 4.57 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 4 ... 140

Tabel 4.58 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 5 ... 141

Tabel 4.59 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 6 ... 143

Tabel 4.60 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 7 ... 144

Tabel 4.61 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 8 ... 145

Tabel 4.62 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 9 ... 146

Tabel 4.63 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Kelompok Kecil

Item 10 ... 148

(26)

xxv

Uji Coba Kelompok Kecil ... 149

Tabel 4.65 Rekapitulasi Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil ... 150

Tabel 4.66 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 1 ... 152

Tabel 4.67 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 2 ... 153

Tabel 4.68 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 3 ... 155

Tabel 4.69 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 4 ... 156

Tabel 4.70 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 5 ... 157

Tabel 4.71 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 6 ... 158

Tabel 4.72 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 7 ... 160

Tabel 4.73 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 8 ... 161

Tabel 4.74 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 9 ... 162

Tabel 4.75 Analisis Data Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

(27)

xxvi

Tabel 4.76 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 1 ... 165

Tabel 4.77 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 2 ... 166

Tabel 4.78 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 3 ... 167

Tabel 4.79 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 4 ... 169

Tabel 4.80 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 5 ... 170

Tabel 4.81 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 6 ... 171

Tabel 4.82 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 7 ... 172

Tabel 4.83 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 8 ... 174

Tabel 4.84 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 9 ... 175

Tabel 4.85 Analisis Data Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 10 ... 176

Tabel 4.86 Rekapitulasi Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Lapangan ... 178

(28)

xxvii

Uji Coba Lapangan ... 178

Tabel 4.88 Rekapitulasi Uji Coba Secara Keseluruhan ... 181

(29)

xxviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1.1 Gambar Bagan Penelitian yang Relevan ... 32

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan

Media video ... 40

Gambar 4.1 Sketsa Produk Media video ... 48

Gambar 4.2 Tampilan Pertama Pembukaan Media Video

Pembelajaran ... 49

Gambar 4.3 Tampilan Kedua Pembukaan Media Video

Pembelajaran ... 50

Gambar 4.4 Tampilan Ketiga Pembukaan Media Video

Pembelajaran ... 50

Gambar 4.5 Tampilan Inti Media video (1) ... 51

Gambar 4.6 Tampilan Inti Media video (2) ... 51

Gambar 4.7 Tampilan Inti Media video (3) ... 52

Gambar 4.8 Tampilan Inti Media video (4) ... 52

Gambar 4.9 Tampilan Inti Media video (5) ... 52

Gambar 4.10 Tampilan Inti Media video (6) ... 52

Gambar 4.11 Tampilan Inti Media video (7) ... 53

Gambar 4.12 Tampilan Inti Media video (8) ... 53

Gambar 4.13 Tampilan Inti Media video (9) ... 54

(30)

xxix

Gambar 4.15 Tampilan Inti Media video (11) ... 55

Gambar 4.16 Tampilan Inti Media video (12) ... 55

Gambar 4.17 Tampilan Inti Media video (13) ... 56

Gambar 4.18 Tampilan Inti Media video (14) ... 56

Gambar 4.19 Tampilan Inti Media video (15) ... 57

Gambar 4.20 Tampilan Inti Media video (16) ... 57

Gambar 4.21 Tampilan Inti Media video (17) ... 58

Gambar 4.22 Tampilan Inti Media video (18) ... 58

Gambar 4.23 Tampilan Inti Media video (19) ... 59

Gambar 4.24 Tampilan Inti Media video (20) ... 59

Gambar 4.25 Tampilan Inti Media video (21) ... 60

Gambar 4.26 Tampilan Inti Media video (22) ... 60

Gambar 4.27 Tampilan Inti Media video (23) ... 60

Gambar 4.28 Tampilan Inti Media video (24) ... 60

Gambar 4.29 Tampilan Inti Media video (25) ... 61

Gambar 4.30 Tampilan Inti Media video (26) ... 61

Gambar 4.31 Tampilan Inti Media video (27) ... 62

Gambar 4.32 Tampilan Inti Media video (28) ... 62

Gambar 4.33 Tampilan Penutup Media video ... 63

Gambar 4.34 Diagram Batang Penilaian Ahli Materi I ... 92

Gambar 4.35 Diagram Batang Penilaian Ahli Materi II ... 93

Gambar 4.36 Diagram Batang Rekapitulasi Penilaian

(31)

xxx

Gambar 4.37 Diagram Batang Penilaian Ahli Media ... 95

Gambar 4.38 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 1 ... 97

Gambar 4.39 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 2 ... 98

Gambar 4.40 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 3 ... 99

Gambar 4.41 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 4 ... 101

Gambar 4.42 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 5 ... 102

Gambar 4.43 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 6 ... 103

Gambar 4.44 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 7 ... 104

Gambar 4.45 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 8 ... 106

Gambar 4.46 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 9 ... 107

Gambar 4.47 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Perorangan

Item 10 ... 108

Gambar 4.48 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

(32)

xxxi

Gambar 4.49 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 2 ... 111

Gambar 4.50 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 3 ... 112

Gambar 4.51 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 4 ... 113

Gambar 4.52 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 5 ... 114

Gambar 4.53 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 6 ... 115

Gambar 4.54 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 7 ... 116

Gmbar 4.55 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 8 ... 118

Gambar 4.56 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 9 ... 119

Gambar 4.57 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Perorangan

Item 10 ... 120

Gambar 4.58 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video dan Sikap Siswa

Uji Coba Perorangan ... 122

Gambar 4.59 Diagram Batang Rekapitulasi Penilaian Kualitas Video dan

(33)

xxxii

Gambar 4.60 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 1 ... 124

Gambar 4.61 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 2 ... 126

Gambar 4.62 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 3 ... 127

Gambar 4.63 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 4 ... 128

Gambar 4.64 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 5 ... 130

Gambar 4.65 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 6 ... 131

Gambar 4.66 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 7 ... 132

Gambar 4.67 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 8 ... 133

Gambar 4.68 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 9 ... 135

Gambar 4.69 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video

Uji Coba Kelompok Kecil Item 10 ... 136

Gambar 4.70 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

(34)

xxxiii

Gambar 4.71 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 2 ... 138

Gambar 4.72 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 3 ... 140

Gambar 4.73 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 4 ... 141

Gambar 4.74 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 5 ... 142

Gambar 4.75 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 6 ... 143

Gambar 4.76 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 7 ... 145

Gambar 4.77 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 8 ... 146

Gambar 4.78 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 9 ... 147

Gambar 4.79 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil Item 10 ... 148

Gambar 4.80 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video dan Sikap Siswa

Uji Coba Kelompok Kecil ... 151

Gambar 4.81 Diagram Batang Rekapitulasi Penilaian Kualitas Video dan

(35)

xxxiv

Gambar 4.82 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 1 ... 153

Gambar 4.83 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 2 ... 154

Gambar 4.84 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 3 ... 155

Gambar 4.85 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 4 ... 157

Gambar 4.86 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 5 ... 158

Gambar 4.87 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 6 ... 159

Gambar 4.88 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 7 ... 160

Gambar 4.89 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 8 ... 162

Gambar 4.90 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 9 ... 163

Gambar 4.91 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video Uji Coba Lapangan

Item 10 ... 164

Gambar 4.92 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

(36)

xxxv

Gambar 4.93 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 2 ... 167

Gambar 4.94 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 3 ... 168

Gambar 4.95 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 4 ... 169

Gambar 4.96 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 5 ... 171

Gambar 4.97 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 6 ... 172

Gambar 4.98 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 7 ... 173

Gambar 4.99 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 8 ... 174

Gambar 4.100 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 9 ... 176

Gambar 4.101 Diagram Batang Penilaian Sikap Siswa Uji Coba Lapangan

Item 10 ... 177

Gambar 4.102 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video dan Sikap Siswa

Uji Coba Lapangan ... 180

Gambar 4.103 Diagram Batang Rekapitulasi Penilaian Kualitas Video dan

(37)

xxxvi

Gambar 4.104 Diagram Batang Penilaian Kualitas Video dan Sikap Siswa

Uji Coba Keseluruhan ... 182

Gambar 4.105 Diagram Batang Hasil

Pre-testdanPost-testsiswa ... 184 Gambar 4.106 Diagram Batang Kenaikan

(38)

1

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan (1) Latar belakang masalah, (2) Rumusan

masalah, (3) Tujuan penelitian, (4) Manfaat penelitian, (5) Spesifikasi produk

yang diharapkan, dan (6) Definisi operasional.

1.1. Latar Belakang Masalah

Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam atau yang lebih dikenal dengan

pelajaran IPA merupakan suatu mata pelajaran yang berhubungan dengan mencari

tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan, 2007:189). Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi

wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri-sendiri dan alam sekitar serta

prospek pengembangan lebih lanjut dan menerapkannya di dalam kehidupan

sehari-hari. Pembelajaran IPA harus terus digali untuk memperoleh fakta dan

konsep yang baru, sehingga proses pembelajarannya menekankan pada pemberian

pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara alamiah. Pembelajaran IPA hendaknya diupayakan

dalam kondisi pembelajaran yang kondusif, dalam arti pembelajaran harus bersifat

aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan. Di dalam Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) memberikan peluang serta kewenangan kepada

sekolah khususnya guru untuk lebih mandiri dan kreatif dalam menyelenggarakan

(39)

pembelajaran guna mendukung tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Oleh

karena itu, peranan guru sangat penting dalam menciptakan bentuk pembelajaran

yang sesuai dan situasi yang kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat

tercapai. Dengan demikian, guru harus dapat memilih media yang tepat dimana

siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran serta menyenangkan dan

menarik bagi siswa.

Media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran

(channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver) (Soeparno, 1988:1). Dalam konteks pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam, media pembelajaran membantu

menyalurkan pesan dari guru kepada siswa. Pembelajaran dengan menggunakan

media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa, bahkan

memotivasi belajar siswa dan mempertinggi daya serap belajarnya. Salah satu

jenis media yang dapat dimanfaatkan adalah media audiovisual.

Media audio merupakan alat peraga yang dapat didengar (Depdiknas,

2007: 31), karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui

pendengarannya. Media visual merupakan media pandang, karena seseorang dapat

menghayati media tersebut melalui penglihatannya (Anitah, 2010: 7). Audiovisual

merupakan sebuah frasa, yakni gabungan kata audio yang artinya sesuatu yang

bersangkutan dengan pendengaran dan visual artinya sesuatu yang bersangkutan

dengan penglihatan (Depdiknas, 2007: 31). Dalam bahasa media, frasa

audiovisual dipakai untuk menyebut tampilan media yang bisa dilihat sekaligus

(40)

audiovisual adalah alat yangaudibleartinya dapat didengarkan danvisible artinya dapat dilihat. Media audiovisual adalah media yang menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual (penglihatan) jadi dapat dipandang maupun didengar suaranya (Anitah, 2010: 55). Tujuan penggunaan media audiovisual ini

adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan dapat diserap oleh siswa

sebagai penerima. Informasi yang ada diharapkan dapat menunjang tercapainya

tujuan pembelajaran. Media audiovisual dapat dimanfaatkan untuk mengajar

dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar.

Pembelajaran IPA dengan menggunakan media video masih jarang

diterapkan di sekolah dikarenakan oleh beberapa faktor yang mempengaruhinya.

Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti di

SD Negeri Daratan yang dilaksanakan pada tanggal 21 September 2013. Dari

hasil pengamatan yang dilakukan peneliti terlihat beberapa faktor yang

mempengaruhi yang menyebabkan pembelajaran IPA di SD Negeri Daratan

belum inovatif. Beberapa faktor tersebut diantaranya: (1) Kondisi kelas; kondisi

kelas di SD Negeri Daratan kurang memadai apabila akan dilaksanakan

pembelajaran yang inovatif, karena pembatas antar kelas di SD Negeri Daratan

hanya menggunakan pintu besi tidak menggunakan tembok permanen. Hal

tersebut sangat berpengaruh apabila akan dilaksanakan pembelajaran yang

inovatif. Dalam pembelajaran yang inovatif siswa akan lebih aktif serta lebih

meriah sehingga dikhawatirkan akan mengganggu kelas yang lain, karena suara

(41)

(2) Keadaan sekolah; (a) SD Negeri Daratan berada di daerah permukiman penduduk, sehingga kurang memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran

yang inovatif. Dalam pembelajaran yang inovatif guru harus memberikan

contoh-contoh yang konkret dan juga harus mengajak siswa untuk melakukan

pengamatan secara langsung terhadap objek dari materi yang sedang diajarkan,

misalnya dalam mengajarkan tentang kenampakan alam contohnya: sungai,

sawah, gunung, pantai, dan sebagainya. Dengan demikian, letak SD Negeri

Daratan yang berada di daerah permukiman penduduk menjadi faktor yang

mempengaruhi tidak dapat dilaksanakannya pembelajaran yang inovatif yaitu

pembelajaran dimana siswa dapat mengamati secara langsung objek dari materi

yang sedang dipelajari. (b) SD Negeri Daratan bersebelahan dengan TK Daratan. Kondisi tersebut akan berpengaruh terhadap Kegiatan Belajar Mengajar yang

sedang berlangsung. Dikarenakan apabila anak-anak TK sedang istirahat sering

bermain di lingkungan SD Negeri Daratan, sehingga akan mengganggu

konsentrasi dari siswa SD Negeri Daratan yang sedang belajar. (3) Tugas

administrasi yang harus segera diselesaikan serta harus lengkap yang dibebankan

pada guru, sehingga guru tidak dapat melaksanakan pembelajaran yang inovatif

dengan maksimal. Beberapa faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap

gaya belajar anak, karena anak hanya menghafal, mencatat, mendengarkan, dan

ulangan. Dengan demikian, pembelajaran IPA masih kurang optimal dan akan

mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mencoba memberikan

(42)

pengembangan media audiovisual yang berupa video pembelajaran dengan materi

pesawat sederhana untuk siswa Sekolah Dasar kelas V. Dengan demikian, maka

peneliti mengambil judul penelitian ”Pengembangan dan Pemanfaatan Media Video pada Pelajaran IPA Kelas V Sekolah Dasar Negeri Daratan Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah

dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana kualitas video yang dikembangkan pada pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana siswa kelas V Sekolah

Dasar?

b. Bagaimana pengaruh/dampak pemanfaatan video yang dikembangkan

pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana kelas V

Sekolah Dasar?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

pengembangan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Mengetahui kualitas video yang dikembangkan pada pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana siswa kelas V Sekolah

Dasar.

b. Mengetahui pengaruh/dampak pemanfaatan video yang dikembangkan

pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi pesawat sederhana siswa

(43)

1.4. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan

pengetahuan yang positif bagi peneliti untuk mengembangkan dunia pendidikan

khususnya dalam hal Pengembangan Video Pembelajaran pada Pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam Materi Pesawat Sederhana Kelas V di SD Negeri Daratan.

2. Manfaat Praktis

a. Sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan sumbangan

pemikiran kepada sekolah agar dapat mengembangkan media pembelajaran yang

mendidik dan menyenangkan bagi siswa.

b. Guru

Penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi serta masukan bagi

guru, khususnya di kelas V Sekolah Dasar agar dapat memilih, mengembangkan,

serta menggunakan media pembelajaran yang kreatif, menyenangkan, menarik

perhatian siswa, mudah pelaksanaannya, dan terjangkau.

c. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman serta

pengetahuan baru bagi siswa sehingga dapat meningkatkan minat serta motivasi

siswa dalam belajar dan akan berdampak pada peningkatan hasil belajarnya.

1.5. Spesifikasi Produk yang Diharapkan

Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan ini berupa media

(44)

video pembelajaran yang berisikan materi pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam pokok bahasan pesawat sederhana. Dalam pembuatan video pembelajaran

ini, peneliti akan membahas tentang materi pesawat sederhana. Pesawat sederhana

dibagi dalam beberapa jenis; (1) Pengungkit/ tuas; yang terdiri dari pengungkit

golongan I, pengungkit golongan II, dan pengungkit golongan III. (2) Bidang

Miring. (3) Katrol. (4) Roda Berporos. Dalam hal ini, peneliti akan menampilkan

tentang contoh-contoh serta kegunaan dari pesawat sederhana dalam kehidupan

sehari-hari.

1.6. Definisi Operasional

a. Metode Penelitian Pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan

produk tersebut (Sugiyono, 2010: 407).

b. Media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran

(channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver) (Soeparno, 1988:1).

c. Media Audiovisual adalah media yang menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual (penglihatan) jadi dapat dipandang maupun didengar suaranya (Anitah, 2010: 55).

d. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan

(45)

e. Video Pembelajaran merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk

membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individual,

kelompok, maupun massal (Daryanto, 2013: 86).

f. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah penyelidikan yang teroganisir untuk

(46)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab ini diuraikan (1) Kajian pustaka, (2) Kajian penelitian yang

relevan, dan (3) Kerangka berpikir.

2.1. Kajian Pustaka

1. Metode Penelitian Pengembangan atau Research and Development (R&D)

Penelitian dan pengembangan (R&D) merupakan metode penelitian yang

digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang

digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran (Borg dan Gall, 1988 dalam

Sugiyono, 2010: 408). Sejalan dengan itu, Sugiyono (2010: 407) mengemukakan

bahwa metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang

digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk

tersebut.

Dalam penelitian dan pengembangan terdapat beberapa langkah yang

harus dilakukan oleh peneliti. Sugiyono (2010: 409-426) mengemukakan 10

langkah yang harus dilakukan di dalam penelitian dan pengembangan, yaitu:

(1) Potensi dan masalah, (2) Mengumpulkan informasi, (3) Desain produk, (4)

Validasi desain, (5) Perbaikan desain, (6) Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8)

Uji coba pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Pembuatan produk massal.

Berdasarkan pengertian diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

metode penelitian pengembangan adalah suatu metode penelitian yang digunakan

(47)

serta diujicobakan dalam pendidikan dan pembelajaran untuk mengetahui

keefektifan dari produk tersebut.

2. Media Pembelajaran

2.1. Definisi dan Hakekat Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti

‘tengah’, ‘perantara’, atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media

apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,

keterampilan, atau sikap. Media pembelajaran adalah suatu alat yang dipakai

sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari suatu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver) (Soeparno, 1988:1).

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat mempertinggi daya serap

belajar siswa. Menurut Sudjana dan Rifai (1990: 2), ada empat alasan mengapa

media pembelajaran dapat mempertinggi daya serap belajar siswa. Keempat

alasan itu adalah sebagai berikut:

a. Dengan media, pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa dan dapat

menimbulkan motivasi belajar.

b. Dengan media, pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga

memungkinkan siswa untuk menguasai tujuan pembelajaran.

(48)

d. Dengan media, siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sedangkan

guru hanya menjadi fasilitator, yakni mengatur, memberi petunjuk, dan

memotivasi siswa.

Penggunaan media dalam proses pembelajaran penting bagi siswa SD.

Media dapat menghindari siswa dari kebosanan dan memberikan motivasi

baginya untuk terlibat dalam pembelajaran. Sudjana dan Rifai (1990: 154)

mengemukakan manfaat media dalam pengajaran, yaitu: (1) Mengurangi

verbalisme, (2) Menarik minat dan perhatian siswa dalam kegiatan belajar

mengajar, (3) Meletakkan dasar untuk perkembangan kegiatan belajar mengajar,

(4) Memberikan pengalaman nyata pada siswa, (5) Menumbuhkan pemikiran

yang sistematis dan seimbang, (6) Membantu tumbuhnya pemikiran dan

perkembangan kemampuan berbahasa, (7) Memberikan pengalaman serta

membantu berkembangnya efisien dan pengalaman belajar, (8) Memperjelas

makna materi atau bahan pelajaran, (9) Menambah variasi metode mengajar

sehingga siswa tidak bosan (10) Meningkatkan aktivitas belajar siswa.

2.2. Kriteria Pemilihan Media

Basyiruddin (2002: 15) mengemukakan ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan dalam kriteria pemilihan media pengajaran antara lain; (a) Tujuan

pengajaran yang ingin dicapai, (b) Ketepatgunaan, (c) Kondisi siswa, (d)

Ketersediaan perangkat keras dan perangkat lunak, (e) Mutu teknis, dan (f) Biaya.

Oleh sebab itu, beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan sesuai dengan

pendapat lain yang mengemukakan bahwa pertimbangan pemilihan media

(49)

a. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

b. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip.

c. Aspek materi yang menjadi pertimbangan dianggap penting dalam

memilih media sesuai atau tidaknya antara materi dengan media yang

digunakan.

d. Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru mendesain

sendiri media yang akan digunakan.

e. Pengelompokkan sasaran, media yang efektif untuk kelompok besar belum

tentu sama efektifnya jika digunakan pada kelompok kecil.

f. Mutu teknis pengembangan visual, baik gambar maupun fotograf harus

memenuhi persyaratan teknis tertentu.

2.3. Klasifikasi Media Pembelajaran

Media Pembelajaran dapat diggolongkan berdasarkan tiga unsur pokok

(audio, visual dan audiovisual), sebagai berikut:

A. Media Audio

Menurut Susilana dan Riyana (2007: 18) media audio adalah media yang

penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau

informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dansound effect.

Menurut Susilana dan Riyana (2007: 18) mengemukakan jenis media

(50)

B. Media Visual

Media visual merupakan media pandang, karena seseorang dapat

menghayati media tersebut melalui penglihatannya (Anitah, 2010: 7).

Media visual dapat digolongkan menjadi dua, yaitu media visual yang

diproyeksikan dan media visual yang tidak diproyeksikan. Menurut Susilana dan

Riyana (2007: 16) mengemukakan media visual yang diproyeksikan dan yang

tidak diproyeksikan sebagai berikut: (1) Media visual yang diproyeksikan: (a)

Media OHT dan OHP, (b) Media Slide, dan (c) Media Filmstrip, dan (2) Media

visual yang tidak diproyeksikan: (a) Media Grafis, (b) Media Bahan Cetak, dan

(c) Media Gambar Diam.

C. Media Audiovisual

1. Media Audiovisual Diam

Susilana dan Riyana (2007: 19) mengemukakan bahwa media audiovisual

diam adalah media yang penyampaian pesannya dapat diterima oleh indera

pendengaran dan indera penglihatan, akan tetapi gambar yang dihasilkannya

adalah gambar diam atau sedikit memiliki unsur gerak.

Jenis media ini antara lain media sound slide (slide suara), filmstrip bersuara, dan halaman bersuara.

Kelebihan media audiovisual diam antara lain: (a) Mudah pengadaannya

karena tidak memerlukan bingkai, dan (b) Frame-frame media audiovisual diam

(51)

Kekurangan media audiovisual diam adalah: pengeditan dan perbaikan/

revisi media audiovisual diam relatif agak sukar, karena harus dilakukan di

laboratorium khusus.

2. Media Audio Visual Gerak

Media audio visual gerak adalah media intruksional modern yang sesuai

dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi) karena

meliputi penglihatan, pendengaran dan gerakan, serta menampilkan unsur gambar

yang bergerak. Jenis media yang termasuk dalam media audiovisual gerak adalah

film, video, dan televisi.

a. Film

Film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana

frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga

pada layar terlihat gambar itu hidup. Kemampuan film melukiskan gambar hidup

dan suara memberinya daya tarik tersendiri. Kedua jenis media ini pada umumnya

digunakan untuk tujuan-tujuan hiburan, dokumentasi, dan pendidikan. Mereka

dapat menyajikan informasi, memaparkan proses, menjelaskan konsep-konsep

yang rumit, mengajarkan keterampilan, menyingkat atau memperpanjang waktu,

dan mempengaruhi sikap.

(Oemar Hamalik, 1982) mengemukakan bahwa film yang baik memiliki

ciri-ciri sebagai berikut:

1. Dapat menarik minat anak.

2. Benar dan autentik.

(52)

4. Sesuai dengan tingkatan kematanganaudiens.

5. Perbendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar.

6. Kesatuan dansequence-nya cukup teratur.

7. Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup

memuaskan.

b. Video

Video sebagai media audiovisual yang menampilkan gerak, semakin lama

semakin populer dalam masyarakat kita. Pesan yang disajikan dapat bersifat fakta

(kejadian/ peristiwa penting, berita), maupun fiktif (seperti misalnya cerita), bisa

bersifat informatif, edukatif maupun intruksional. Sebagian besar tugas film dapat

digantikan oleh video, namun tidak berarti bahwa video akan menggantikan

kedudukan film. Masing-masing memiliki keterbatasan dan kelebihan sendiri.

Kelebihan video antara lain :

1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat dari

rangsangan lainnya.

2. Dengan alam perekam pita video sejumlah besar dapat memperoleh

informasi dari ahli-ahli.

3. Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam sebelumnya,

sehingga dalam waktu mengajar guru dapat memusatkan perhatian dan

penyajiannya.

4. Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

5. Keras lemah suara dapat diatur dan sesuaikan bila akan disisipi komentar

(53)

6. Guru bisa mengatur dimana akan menghentikan gerakan gambar tersebut,

artinya kontrol sepenuhnya di tangan guru.

7. Ruangan tidak perlu digelapkan ketika menyajikannya.

Selain memiliki kelebihan, video juga memiliki kekurangan antara lain:

1. Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan.

2. Sifat komunikasinya bersifat satu arah, harus diimbangi dengan pencarian

bentuk umpan balik yang lain.

3. Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secraa

sempurna.

4. Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

c. Televisi (TV)

Televisi adalah sistem elektronik yang mengirimkan gambar diam dan

gambar hidup bersama suara melalui kabel dan ruang. Dewasa ini televisi yang

dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan dengan mudah dapat dijangkau melalui

siaran dari udara ke udara dan dapat dihubungkan melalui satelit. Televisi

pendidikan adalah penggunaan program video yang direncanakan untuk mencapai

tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menyiarkannya. Televisi

pendidikan tidak hanya menghibur, tetapi lebih penting adalah mendidik.

3. Media Audiovisual

3.1. Definisi Media Audiovisual

Media audio merupakan alat peraga yang dapat didengar (Depdiknas,

2007: 31), karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui

(54)

seseorang dapat menghayati media tersebut melalui penglihatannya (Anitah,

2010: 7). Audiovisual merupakan sebuah frasa, yakni gabungan kata audio yang

artinya sesuatu yang bersangkutan dengan pendengaran dan visual artinya sesuatu

yang bersangkutan dengan penglihatan (Depdiknas, 2007: 31). Dalam bahasa

media, frasa audiovisual dipakai untuk menyebut tampilan media yang bisa dilihat

sekaligus didengar. Sejalan dengan itu, Suleiman (1981: 11) mengemukakan

bahwa media audiovisual adalah alat yang audible artinya dapat didengarkan dan visible artinya dapat dilihat. Media audiovisual adalah media yang menunjukkan unsur auditif (pendengaran) maupun visual (penglihatan) jadi dapat dipandang maupun didengar suaranya (Anitah, 2010: 55). Sejalan dengan itu, Rinanto (1982:

21) mengartikan bahwa media audiovisual adalah suatu media yang terdiri dari

media visual yang disinkronkan dengan media audio, yang sangat memungkinkan

terjadinya komunikasi dua arah antara guru dan anak didik di dalam proses

belajar-mengajar.

3.2. Kelebihan dan Kelemahan Media Audiovisual

Media audiovisual memiliki kelebihan serta kelemahan. Menurut Rinanto

(1982: 53-56) kelebihan media audiovisual adalah sebagai berikut: (a) Media

audiovisual dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa.

Pengalaman yang dimiliki setiap siswa berbeda. Hal itu dipengaruhi oleh faktor

keluarga dan masyarakat. Perbedaan pengalaman siswa ini merupakan hal yang

sulit untuk diatasi dalam pembelajaran, sehingga mustahil jika guru hanya

menggunakan bahasa verbal, (b) Media audiovisual dapat melampaui batas ruang

(55)

dialami di dalam kelas, (c) Media audiovisual sangat memungkinkan terjadinya

interaksi langsung antara siswa dengan lingkungannya, (d) Media audiovisual

memberikan keseragaman pengamatan, (e) Media audiovisual dapat menanamkan

konsep dasar yang besar, konkret, dan realistis, (f) Media audiovisual

membangkitkan keinginan dan minat baru bagi siswa, (g) Media audiovisual

memberikan pengalaman yang integral mengenai hal yang konkret ke hal yang

abstrak.

Kelemahan media audiovisual sebagai berikut: (a) Perhatian penonton sulit

dikuasai, partisipasi mereka jarang dipraktekkan, (b) Sifat komunikasinya bersifat

satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain, (c)

Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan secara sempurna,

(d) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks, dan (e) Media audiovisual

tidak dapat digunakan apabila sekolah tidak memiliki alat untuk memutar

audiovisual(viewer).

4. Video Pembelajaran

4.1. Definisi Video Pembelajaran

Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu

proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran individual, kelompok, maupun

massal (Daryanto, 2013: 86). Video juga merupakan bahan ajar non cetak yang

kaya akan informasi dan tuntas karena dapat sampai kehadapan siswa secara

langsung. Video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran, hal ini

karena karakteristik teknologi video yang dapat menyajikan gambar bergerak pada

(56)

serap dan daya ingat) siswa terhadap materi pelajaran dapat meningkat secara

signifikan jika proses pemerolehan informasi awalnya lebih besar melalui indera

pendengaran dan penglihatan.

Video dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran, karena dapat

memberikan pengalaman yang tidak terduga kepada siswa. Selain itu, video juga

dapat dikombinasikan dengan animasi serta pengaturan kecepatan untuk

mendemonstrasikan perubahan dari waktu ke waktu. Kemampuan video dalam

memvisualisasikan materi sangat efektif apabila digunakan untuk membantu

dalam menyampaikan suatu materi secara dinamis.

4.2. Karakteristik Video

Menurut Munadi (2013: 127) video mempunyai karakteristik tersendiri

apabila digunakan dalam suatu pembelajaran, antara lain:

a. Mengatasi keterbatasan jarak dan waktu.

b. Video dapat diulangi bila perlu untuk menambah kejelasan.

c. Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat mengembangkan

pikiran dan pendapat para siswa.

d. Mengembangkan imajinasi peserta didik.

e. Memperjelas ha-hal yang abstrak dan memberikan gambaran yang lebih

realistik.

f. Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang.

g. Sangat baik menjelaskan suatu proses dan keterampilan; mampu

menunjukkan rangsangan yang sesuai dengan tujuan dan respon yang

(57)

h. Semua peserta didik dapat belajar dari video, baik yang pandai maupun

yang kurang pandai.

i. Menumbuhkan minat dan motivasi belajar.

4.3. Kelebihan Video Pembelajaran

Daryanto (2013: 89) memaparkan kelebihan-kelebihan penggunaan video

dalam pembelajaran, antara lain:

a. Menggambarkan suatu proses atau kejadian yang dapat disaksikan

berulang-ulang.

b. Mudah untuk menyajikannya.

c. Menarik, sehingga dapat mendorong dan meningkatkan motivasi siswa.

d. Efektif untuk menanamkan sikap dan aspek-aspek afektif, misalnya: pesan

moral yang ingin disampaikan dalam sebuah cerita melalui video lebih

mudah ditangkap oleh siswa, sehingga pesan moral tersebut tertanam

dalam diri siswa.

e. Dapat disajikan dalam kelompok kecil maupun kelompok besar.

f. Dapat memperlambat atau mempercepat suatu peristiwa atau proses.

Misalnya, proses pertumbuhan biji menjadi kecambah sampai menjadi

tumbuhan yang memerlukan waktu beberapa hari dapat ditampilkan dalam

waktu dua menit saja.

4.4. Kelemahan Video Pembelajaran

Daryanto (2013: 89) memaparkan kelemahan-kelemahan penggunaan

(58)

a. Fine details, artinya media tayangannya tidak dapat menampilkan obyek sampai yang sekecil-kecilnya dengan sempurna.

b. Size information, artinya tidak dapat menampilkan obyek dengan ukuran yang sebenarnya.

c. Third dimention, artinya gambar yang diproyeksikan video umumnya berbentuk dua dimensi.

d. Opposition, artinya pengambilan yang kurang tepat menyebabkan timbulnya keraguan penonton dalam menafsirkan gambar yang dilihatnya.

e. Setting, artinya bila ditampilkan adegan dua orang yang sedang bercakap-cakap diantara kerumunan banyak orang akan sulit bagi penonton untuk

menebak dimana kejadian tersebut berlangsung.

f. Material pendukung video membutuhkan alat proyeksi untuk dapat

menampilkan gambar yang ada didalamnya.

g. Budget, artinya untuk membuat program video membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

5. Pembelajaran

5.1. Hakekat Belajar dan Pembelajaran

Belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan diri

seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru, berkat

pengalaman dan latihan. Pengertian lain belajar yaitu suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

(59)

Sugandi, dkk (2000: 25) mengemukakan pembelajaran adalah suatu

kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan pembelajaran adalah

membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman. Pengalaman yang

dimaksud meliputi pengetahuan, keterampilan, dan nilai atau norma yang

berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa. Tujuan pembelajaran

menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dapat

dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran.

Dalam melaksanakan pembelajaran tentunya banyak faktor yang

mempengaruhi berhasil atau tidaknya suatu pembelajaran tersebut. Faktor yang

mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan, yaitu faktor internaldan faktoreksternal. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang berada di luar individu tersebut (Slameto, 2003: 54). Yang termasuk faktor internal, meliputi: (a) faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), (b) faktor psikologis

(intelligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kesiapan), dan (c)

faktor kelelahan (kelelahan jasmani dan rohani). Sedang yang termasuk dalam

faktor eksternal, meliputi: (a) faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian

orang tua, dan latar belakang kebudayaan), (b) faktor sekolah (metode mengajar,

kurikulum, relasi guru dan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, standar

pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, dan tugas rumah),

dan (c) faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, dan

(60)

Suatu pembelajaran akan berhasil secara baik apabila seorang guru mampu

mengubah diri siswa dalam arti luas menumbuh kembangkan keadaan siswa untuk

belajar, sehingga dari pengalaman yang diperoleh siswa selama ia mengikuti

proses pembelajaran tersebut dirasakan manfaatnya secara langsung bagi

perkembangan pribadi siswa.

5.2. Ciri–ciri Pembelajaran

Sugandi, dkk (2000: 25) mengemukakan bahwa ciri-ciri dari suatu

pembelajaran, antara lain:

a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam

belajar.

c. Pembelajaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan

menantang bagi siswa.

d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan

menarik.

e. Pembelajaran dapat menciptakan suasana belajar yang aman dan

menyenangkan bagi siswa.

f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara

fisik maupun psikologis.

5.3. Prinsip-prinsip Pembelajaran

Sugandi, dkk (2000: 27) mengemukakan bahwa suatu pembelajaran

(61)

a. Kesiapan Belajar

Faktor kesiapan baik fisik maupun psikologis merupakan kondisi awal

suatu kegiatan belajar. Kondisi fisik dan psikologis ini biasanya sudah terjadi pada

diri siswa sebelum ia masuk kelas. Oleh karena itu, guru tidak dapat terlalu

banyak berbuat. Namun, guru diharapkan dapat mengurangi akibat dari kondisi

tersebut dengan berbagai upaya pada saat membelajarkan siswa.

b. Perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek. Belajar

sebagai suatu aktifitas yang kompleks membutuhkan perhatian dari siswa yang

belajar. Oleh karena itu, guru perlu mengetahui barbagai kiat untuk menarik

perhatian siswa pada saat proses pembelajaran sedang berlangsung.

c. Motivasi

Motif adalah kekuatan yang terdapat dalam diri seseorang yang

mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan.

Motivasi adalah motif yang sudah menjadi aktif, saat orang melakukan aktifitas.

Motivasi dapat menjadi aktif dan tidak aktif. Jika tidak aktif, maka siswa tidak

bersemangat belajar. Dalam hal seperti ini, guru harus dapat memotivasi siswa

agar siswa dapat mencapai tujuan belajar dengan baik.

d. Keaktifan Siswa

Kegiatan belajar dilakukan oleh siswa sehingga siswa harus aktif. Dengan

bantuan guru, siswa harus mampu mencari, menemukan dan menggunakan

Gambar

Tabel 4.89Hasil Pre-test dan Post-test
Gambar 4.105
Gambar 1.1 Bagan Penelitian yang Relevan
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Miskonsepsi atau salah konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu.. Secara garis

Dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh rasio keuangan yang berupa Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) dan dana pihak ketiga (DPK)

Pada tahun 1954 keadaan perusahaan tidak menentu yang kondisinya sudah sangat memburuk akibat revolusi fisik antara Indonesia dengan Belanda, sehingga perusahaan

A tal efecto, el libro se presenta como un manual que quiere servir de puente entre el pasado y el futuro de los estudios de comu- nicación en América Latina, mediante una

Pelaksanaan Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak adalah pertemuan yang diselenggarakan oleh unsur-unsur terkait dengan tujuan untuk menilai kesiapan penyedia jasa konstruksi

Mortar pasir sungai dan pasir apung memiliki kuat tekan yang semakin meningkat seiring lamanya waktu perawatan, dan untuk mortar dengan penambahan 20%-50% fly ash

artikel dalam bentuk manuskrip yang akan dinilai, dikemas dalam amplop coklat yang covernya merupakan halaman judul Skripsi/PS/TA dan sudah diberi keterangan susunan panitia

Dalam tahap ini, peneliti menyiapan instrumen gejala-gejala kecemasan, faktor-faktor penyebab kecemasan, bentuk- bentuk kecemasan tokoh utama, dan mekanisme pertahanan