• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEANEKARAGAMAN JENIS LAMUN DI KECAMATAN ARJASA PULAU KANGEAN KABUPATEN SUMENEP SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEANEKARAGAMAN JENIS LAMUN DI KECAMATAN ARJASA PULAU KANGEAN KABUPATEN SUMENEP SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI SKRIPSI"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KEANEKARAGAMAN JENIS LAMUN DI KECAMATAN ARJASA PULAU KANGEAN KABUPATEN SUMENEP SEBAGAI SUMBER

BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

DISUSUN OLEH : SAIFUL RAHMAN

201210070311043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

(2)

KEANEKARAGAMAN JENIS LAMUN DI KECAMATAN ARJASA PULAU KANGEAN KABUPATEN SUMENEP SEBAGAI SUMBER

BELAJAR BIOLOGI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Disusun oleh : SAIFUL RAHMAN

201210070311043

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGATAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Syukur alahamdulillah penulis panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik hidayahnya dan inayah-Nya serta Syafa’at beliau Rosulullah SAW dan Nadzroh Ghotsu Hadaz Zama RA sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan judul “Keanekaragaman Jenis Lamun di Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep sebagai Sumber Belajar Biologi”

Penulis skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan, informasi, bimbingn dan juga doa’a dari berbagai pihk. Oleh karena itu penulis ucapan banyak terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan. Terutama pada :

1. Bapak Dekan Dr.Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang 2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Biologi Univrsitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Dra. Sri Wahyuni, M. Kes selaku pembimbing I yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4. Bapak Drs. Wahyu Prihanta,M.Kes selaku pembimbing II, ketua TEB yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berharga dalam menyusun skripsi ini

5. Ayahanda Mihadi, Ibunda Suhamina dan Kakak saya Sainuddin, Sianna yang telah memberikan dukungan, do’a dan semangat tiada

(7)

putus-putusnya kepada saya serta adik saya yang selalu menemani di setiap waktu.

6. Ibu Dra. Siti Zaenab, M.Kes selaku dosen wali yang selalu memberi semangat dan bimbingan.

7. Bapak dan Ibu Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan.

8. Keluarga Laboratorium Biologi yang telah memberikan pengalaman pengajaran selama saya berkecimpung menjadi parttem laboratorium. 9. Sahabat-sahabat baikku Biologi A serta seluruh angkatan biologi 2012

terima kasih banyak atas dukungan kalian.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah kalian diberikan kepada saya, Amin. Penulis menyadari bahawa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 29 Juli 2016 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR SAMPUL LUAR ... i

LEMBAR SAMPUL DALAM ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv LEMBAR PENGESAHAN ... v KATA PENGANTAR ... vi ABSTRAK ... vii DAFTAR ISI ... x DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR GRAFIK ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah... 6 1.3. Tujuan Penelitian ... 6 1.4. Manfaat Penelitian ... 7 1.5. Batasan Penelitian... 8 1.6. Definisi Istilah ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Tentang Pantai Secara Umum ... 10

(9)

2.1.1. Pantai Berpasir ... 11

2.1.2. Pantai Berlumpur ... 11

2.1.3. Pantai Berbatu ... 12

2.2. Tinjauan Mengenai Pulau Kangean ... 12

2.3. Definisi Umum Jenis Lamun (Sea grass). ... 13

2.3.1. Morfologi Jenis lamun (Sea grass) Secara Umum... 15

2.3.1.1 Akar Lamun . ... 16

2.3.1.2 Rhizoma atau Batang. ... 16

2.3.1.3 Daun. ... 16 2.4. Jenis-Jenis Lamun... 17 2.4.1. Enhalus acoroides... 17 2.4.2. Halophila decipein ... 18 2.4.3. Halophila ovalis ... 19 2.4.4. Halophila minor ... 20 2.4.5. Halophila spinolus. ... 21 2.4.6. Thalasia hempricii. ... 22 2.4.7. Cymodecea rotundata ... 23 2.4.8. Cymodecea semulata ... 24 2.4.9. Halodule pintolia ... 25 2.4.10. Halodule uninervis ... 26 2.4.11. Syringodium isoetifolium ... 27 2.4.12. Thalassodendrom ciliatum ... 28

(10)

2.5.1. Penutupan Lamun ... 29 2.5.2. Kerapatan Lamun ... 30 2.6. Faktor-Faktor Lingkungan ... 30 2.6.1. Pasang Surut ... 30 2.6.2 Suhu ... 31 2.6.3 Salinitas ... 32 2.6.4 pH ... 33 2.6.5 Cahaya ... 33 2.6.6 Kecepatan Arus... 34 2.6.7 Kekeruhan ... 34 2.6.8 Substrat Sedimen ... 35 2.6.9 Jenis Substrat ... 36

2.7. Tinjauan Indeks Keanekaragaman Jenis... 37

2.7.1 Indeks Shannon-Wiener (H’)... 38

2.7.2 Indeks Kemerataan atau Evennes (E). ... 40

2.7.3 Tinjauan Pola Penyebaran. ... 40

2.8. Sumber Belajar ... 42

2.8.1 Pengertian Sumber Belajar ... 42

2.8.2 Jenis-Jenis Sumber Belajar ... 42

2.8.3 Kriteria Memilih Sumber Belajar ... 44

2.8.4 Sumber Belajar Handoutr ... 45

(11)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 53

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian... 53

3.3. Populasi dan Sampel ... 54

3.4. Alat dan Bahan. ... 54

3.5. Metode Pengambilan Data... 55

3.6. Prosedur Penelitian ... 55

3.6.1 Penentuan Populasi.. ... 55

3.6.2 Tahap Pengambilan Sampel. ... 57

3.6.3 Tahap Identifikasi. ... 59

3.6.4 Tahap Pengolahan Data. ... 59

3.6.5 Penyajian Data. ... 60

3.6.5.1 Langkah Pemanfaatan Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar Biologi.... ... 61

3.6.5.2 Uji Kelayakan Handout.. ... 61

3.7. Teknik Analisis Data.. ... 63

3.7.1 Kecerahan.. ... 63 3.7.2 Kecepatan Arus... 63 3.7.3 Kepadatan (Density). ... 63 3.7.4 Kepadatan Relatif.. ... 63 3.7.5 Frekuensi... ... 64 3.7.6. Frekuensi Relatif... 64

(12)

3.7.8. Indeks Keanekaragaman Jenis ... 65

3.7.6 Pola Penyebaran/Indeks Morisita (M)... ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 67

4.1.1. Keanekaragaman Lamun ... 67

4.1.2. Identifikasi Jenis Lamun di Pantai Kalisangka, Pasir Putih, dan Dermaga Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep... 71

4.1.3. Kondisi Lingkungan Abiotik Lamun di Pantai Kalisangka, Pasir Putih, dan Dermaga Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep ... 78

4.1.3.1 Suhu... ... 79

4.1.3.2 Kecerahan.. ... 79

4.1.3.3 Kecepatan Arus... ... 80

4.1.3.4 pH... 80

4.1.3.5 Salinitas... ... 81

4.1.4. Populasi dan Karakteristik Lamun di Pantai Kalisangka, Pasir Putih, dan Dermaga Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep ... 82

4.1.4.1 Kepadatan.. ... 83

4.1.4.2 Frekuensi.. ... 85

4.1.4.3 Indeks Nilai Penting... 87

(13)

4.1.5.1 Indeks Keanekaragaman... ... 88

4.1.5.2 Pola Penyebaran... ... 89

4.2. Hasil Penelitian Sebagai Sumber Belajar. ... 89

4.2.1 Syarat Sumber Belajar.. ... 89

4.2.1.1 Kejelasan Potensi. ... 90

4.2.1.2 Kejelasan Sasaran. ... 91

4.2.1.3 Kesesuaian dengan Tujuan Belajar. ... 91

4.2.1.4 Kejelasan Informasi yang Diungkapkan. ... 92

4.2.1.5 Kejelasan Pedoman Eksplorasinya. ... 93

4.2.1.6 KejelasanPerolehan yang Diharapkan. ... 93

4.2.2 Penelitian Sebagai Program Intruksional.. ... 94

4.2.2.1 Analisis Hasil Penelitian. ... 95

4.2.2.2 Pengembangan Penelitian dalam Organisasi Intruksional. ... 96 4.3. Pembahasan ... 105 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan ... 111 5.2. Saran ... 112 DAFTAR PUSTAKA... ... 114 LAMPIRAN ... 115

(14)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 4.1 Hasil Penelitiian Lamun di Pantai Kalisangka ... 67

Tabel 4.2 Hasil Penelitian Lamun di Pantai Pasir Putih ... 79

Tabel 4.3 Hasil Penelitian Lamun di Dermaga ... 70

Tabel 4.4 Nilai Parameter Kecerahan Air, Kecepatam Arus, Suhu, Salinitas, pH, di Pantai Kalisangka, Pasir Putih, dan Dermaga Kecamatan Arjasa Kabupaten Sumenep... 78

Tabel 4.5 Populasi dan Karakteristik Populasi Lamun di Pantai Kalisangka, Pasir Putih dan, Dermaga Kecamatan Arjasa Pulau Kangean Kabupaten Sumenep ... 82

Tabel 4.6 Kepadatan Individu (Di) Lamun ... 83

Tabel 4.7 Kepadatan Relatif (RDi) Lamun ... 83

Tabel 4.8 Frekuensi (F) Lamun ... 85

Tabel 4.9 Frekuensi Relatif (RF) Lamun ... 85

Tabel 4.10 Indeks Nilai Penting ... 87

Tabel 4.11 Indeks Keanekaragaman ... 88

(15)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram Halaman

Diagram 4. 1 Kepadatan Individu (RDi) Lamun ... 83

Diagram 4. 2 Kepadatan Relatif (RD) Lamun ... 84

Diagram 4. 3 Frekuensi (F) Lamun ... 85

Diagram 4. 4 Frekuensi Relatif (RF) Lamun. ... 86

(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2. 1 Wilayah Pulau Kangean ... 13

Gambar 2. 2 Morfologi Jenis Lamun (Sea grass) Secara Umum ... 15

Gambar 2. 3 Enhalus acoroides ... 17

Gambar 2. 4 Halophila decipiens... 18

Gambar 2. 5 Halophila ovalis ... 19

Gambar 2.6 Halophila minor ... 20

Gambar 2.7 Halophila spinolus ... 21

Gambar 2.8 Thalasia hempricii... 22

Gambar 2.9 Cymodocea rotundata ... 23

Gambar 2.10 Cymodocea semulata... 24

Gambar 2.11 Halodule pintolia... 25

Gambar 2.12 Halodule uninervis ... 26

Gambar 2.13 Syringodium isoetifolium... 27

Gambar 2.14 Thalassodendrom ciliatum ... 28

Gambar 2.15 Bagan Kerangka Berfikir Penelitian ... 52

Gambar 3. 1 Denah Pengamatan... ... 57

Gambar 3. 2 Tempat Pengamatan dan Penentuan Transek Penelitian Pemetaan Keanekaragaman Jenis Lamun di Pantai Kalisangka... 58

Gambar 3.3 Tempat Pengamatan dan Penentuan Transek Penelitian Pemetaan Keanekaragaman Jenis Lamun di Pantai Pasir Putih... 59

Gambar 3.3 Tempat Pengamatan dan Penentuan Transek Penelitian Pemetaan Keanekaragaman Jenis Lamun di Dermaga... 60

Gambar 4. 1 Enhalus acoroides... ... 73

Gambar 4. 2 Halodule uninervis ... 74

(17)

Gambar 4. 4 Cymodocea rotundata. ... 76 Gambar 4. 5 Thalasia ovalis. ... 78

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Populasi Jumlah Lamun... 118 Lampiran 2 Perhitungan Karakteristik Populasi, Indeks Keanekaragama Jenis

dan Pola Penyebaran Makroalha ... 124 Lampiran 5 Hasil/Product Penelitian Berupa Modul Belajar Biologi ... 128 Lampiran 4 Foto Dokumentasi Penelitian... 151

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Afriyani, erma. 2005. Upaya Mengoptimalkan Pemahaman Konsep Ekosistem Siswa Kelas VII SMP I Aluh-Aluh Kabupaten Banjar Tahun

Pelajaran 2004/2005 dengan Menggunakan Pendekatan

Lingkungan. Skripsi. Program Sarjana S-1 Biologi FKIP UNLAM,

Banjarmasin. (tidak dipublikasikan).

Ardi, 2012. Pemanfaatan Makrozobentos Sebagai Indikator Kualitas Perairan

Pesisir. Bandung : IPB Press.

Arifin, 2001. Ekosistem Padang Lamun. Jurusan Ilmu Kelautan. FIKP. Universitas Hasanuddin : Makassar.

Ambas, Irfan. 2006. Pelatihan Budidaya Laut (Coremap Fase II Kab. Selayar). Makasar: Yayasan Mattirotasi. Available from: www.google.com. Diakses pada tanggal 23 November 2009

Asyhar, Rayundra. 2010. Kreatif Mengebangkan Media Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press.

Barbour, M.G .; Burk, J.H; Pitts, W.D. 1999. Terrestrial Plant Ecology. 3nd Edition. The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc. California. xii + 642pp.

Campbell,R. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3. Erlangga.

Citra, S. 2012. Keragaman Lamun di Teluk Banten. Provinsi Banten. Jurnal : Teknologi Perikanan dan Kelautan. ISSN. 2087-4971. Vol. 3. No. 1. Dahuri R, Sitepu J.M. 1996. Pengelolaan sumberdaya Wilayah Pesisir dan Laut

Secara Terpadu. Jakarta : Gramedia Pustaka.

Dahuri, 2003. Keanekaragaman Hayati Laut: Aset Pembangunan Berkelanjutan

Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Den Hartog, C. 1970. The seagasses of the world.North-olland. Amsterdam. PP. 275.

Ester, 2010. Profil Dunia Kelautan Dalam Perspektif Siswa Indonesia Tingkat

Sekolah Dasar. Jurnal : Penelitian Pendidikan. ISSN.

11412-565x. Vol.II. No.01.

Fachrul, M.F. 2012. Metode Sampling Bioekologi, Edisi 1 Cetakan III. Jakarta : Bumi Aksara.

Faizah, 2012. Pemanfaatan Sumber Belajar dalam Pembelajaran Sains Kelas V SD pada Pokok Bahasan Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan. Jurnal : Penelitian Pendidikan. ISSN. 1412.-56x. Vol. 13. No. 01. Friedhelm, dkk. 2012. Ecology of Insular Southeast Asia The Indonesia

(20)

Harpiansyah, 2014. Struktur Komunitas Padang Lamun Diperairan Desa Pegudang Kabupaten Butan. Universitas Maritim Raja Ali Riau. Hutabarat dan Evan, 1994. Pengantar Ocenogarfi. Jakarta : UI Press.

Hony, 2010. Pertumbuhan dan Penyerapan Karbon Enhalus acoroides (l.f.)

Royle di Pulau Pari Kepulauan Seribu. Skripsi. Universitas

Padjadjaran. Jatinangor.

Juhadi dan Setiyowati, 2001. Desain dan Komposisi Peta Tematik Semarang Pusat Pengkajian dan Pelayanan Sistem Informasi Geografis. Geografis UNNES.

Karunia, 2010. Pertumbuhan dan BiMassa Lamun Thalossia Heprichi Diperairan

Pulau Bone Batang, Kepulauan Spermond Sulawesi Selatan. Jurnal :

Sains MIPA. ISSN. 1978-1873. Vol. 16. No. 2.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup (KEPMEN-LH) nomor 200 Tahun 2004. Kriteria Buku Kerusakan dan Pedoman Penentuan Status Padang Lamun.

Lindiani, 2009. Pengembangan Sumber Belaja. (Jurnal online).

Luning., 1990. Seaweeds, Their Environment, Biogeography And Ecophysiology. John Wiley and Sons. New York.

Lanyon, 1986. Sea gresses of the Great Barrier Reef. Illustration Geoff Kelly Majid, 2012. Perencanaan Pembelajaran. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung. Magurran, A.E. 2004. Measuring Biological Diversity. Australia: Blackwell

Publising Company.

Mulyasa, E. 2007. KTSP Suatu Panduan Praktis. Bandung: Remaja Rosdakarya Munifah. 2012. Keanekaragaman Kupu-Kupu (Lepidoptera) Di Taman Kyai

Langgeng Magelang Sebagai Sumber Belajar Untuk Penyusunan Modul Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati Bagi Siswa Sma

Kelas X Semester 2. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta.

Nontji,Anugrah. 1993. Laut Nusantara. Jakarta : Djambatan.

Nybakken, 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Odum,P.E. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Penti,C 2014. Analisis Potensi Sumber Belajar IPA (Biologi) SMP Materi Pencemaran Air Disungai Winongo sebagai Pendukung Penerapan

(21)

Kurikulum 2013 di Kabupaten Banten. Jurnal : Jupemasi-PBIO. ISSN. 2407-1269. Vol. 1. No. 1.

Priosambodo, 2014. Sebaran Spesies Komunitas Lamun di Pulau Bone Batang

sulawesi Selatan. Jurnal : Sainsmat. ISSN. 2086-6755. Vol. III. No.

2. Hal. 165-175.

Prostowo, 2013. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jakarta : Diva Press.

Rahmawati, 2012. Komunitas Padang Lamun dan Ikan Pantai di Perairan

Kendari, Sulawesi Tenggara. Jurnal : Ilmu Kelautan. ISSN.

0853-7291. Vol. 17. No. 4

Retno. H, dkk. 2012. Struktur Komunitas Padang Lamun Diperairan Pulau

Kumban, Kepulauan Kalimunjaya. Jurnal : Ilmu Kelautan. ISSN.

0853-7291. Vol. 17. No. 4.

Riyadi,S. 2011. Kapasitas Adaptasi Ekosistem Lamun (Sea grass) di Gusus Pulau Guraici Kabupaten Halmahera Selatan Provinsi Maluku Utara. Jurnal : Agrisains. ISSN. 1412-3657.

Rohmimohartato dan Juwana. 2001. Biologi Laut Pengetahuan Biota Laut. Jakarta : Djambatan.

Sadiman, Arief S. 2004. Pendayagunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

untuk Pembelajaran. Makalah.

Satrya, dkk. 2012. Keragaman Lamun Di Teluk Banten, Provinsi Banten. Jurnal : Teknologi Perikanan dan Kelautan. ISSN. 2087-4871. Vol.3. No.1 Simom, 2013. Struktur Komunitas Padang Lamun Diperairan Pulau Mantehage

SulawesiUtara. Jurnal : Ilmiah Platax. ISSN. 2302-3589. Vol. 1. No.

4. Hal. 178.

Soekidjo, 1994. Pengembangan Potensi Wilayah. Bandung : Gramedia Group. Sudjarwo, 1989. Beberapa Aspek Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta : PT

Mediyatama Sarana Perkasa : 141-142.

Soegianto, 1994. Ekologi Kuantitatif. Surabaya : Usaha Nasional.

Sugiyono,2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Penerbit Alfabeta : Bandung

Supriadi, 2012. Produktifitas Kumonitas Lamun di Pulau Barranglompo

Makasar. Jurnal : Akuatika.ISSN. 159-168. Vol.3. No.2.

Susetiono. 2004. Fauna Padang Lamun. LIPI. Jakarta.

Suhardi. 2012. Diktat: Pengembangan Sumber Belajar Biologi. Yogyakarta: Jurdik FMIPA.

Tahril, dkk. 2011. Analisis Besi dalam Ekosistem Lamun dan Hubungannya dengan Sifat Fisikokimia Perairan Pantai Kabupaten Donggala. Jurnal : Natur Indonesia. ISSN. 1410-9379. No. 65.

(22)

Todum, 1992. Ekologi Sistem Suatu Pengantar. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.

Tuwo, 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut. Surabaya : Brilian Internasional.

Waycott, M., K. McMahon, J. Mellors, A. Calladine, and D. Kleine, 2004.A

Guide to Tropical Seagrasses of the Indo- West Pacific. James

Cook University, Townsville Queensland Australia.

Widodo, N. 1990. Study Diversitas Plankton pada Perairan Sungai Semangu yang Terkena Limbah dari Proses Pembuatan Bahan Baku Pabrik Kertas PN. Blabak sebagai Sumber Belajar Pengaruh Faktor

Lingkungan terhadap Kehidupan Organism bagi Siswa SMA.

Yogyakarta : IKIP Yogyakarta

Wood, E. J. F., W.E. Odum and J. C. Zieman. 1969. Influence of the seagrasses

on the productivity of coastal lagoons, laguna Costeras. Un

Simposio Mem.Simp.Intern. U.N.A.M. - UNESCO, Mexico,D.F., Nov., 1967. pp 495 - 502.

Wimbaningrum, Retno. 2003. Kamunitas Lamun di Rataan Trumbu Karang

Gambar

Gambar 4. 4 Cymodocea rotundata. .............................................................

Referensi

Dokumen terkait

Dari spektrum IR zat pewarna azo-dyes, dapat disimpulkan bahwa zat yang terbentuk dari percobaan ini adalah benar zat pewarna azo-dyes yang dihasilkan dari

Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks (McCormick, 1996)

Tip-growth of aligned carbon nanotubes on cobalt catalyst supported by alumina using alcohol catalytic chemical vapor deposition. Development of high performance

[r]

Rata-rata tingkat return yang diperoleh dari investor saham di pasar modal 20% dan tigkat return bebas risiko 13%.. Investor tersebut dibiayai dengan utang 50% dan

Karena itulah, saya selalu mengintrodusir kepada kawan- kawan di lapangan, “Potret itu DPTb2, biar punya kopinya.” Kalau tidak demikian, kita tidak bisa mengidentifikasi 10 orang

Pada setiap Kompetensi Keahlian yang dibuka, SMK dapat mengkhususkan kompetensi tertentu sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja terkait, dengan tidak mengabaikan kemampuan

Implikasi kebijakan manajerial dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Dengan melihat tingkat signifikansi dan koefisien regresi maka para manajemen

[r]

يریگ تاسیز راايآ هاب هجوت اب و يدااصتاا ياهدامايپ و ياطيحم پ و راشتنا هك يراوگان يعامتجا هدنیيآ رد ياتفن يااه طيحم م دنراد لابند هب تسیز لامعا زا پ راكهار نیرت هب و شور يريگراك شور