• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KONSEP DIRI:HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL PADA PASIENTB PARU DIRUANG DAHLIA RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KONSEP DIRI:HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL PADA PASIENTB PARU DIRUANG DAHLIA RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN - Elib Repository"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

i

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KONSEP DIRI:HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL PADA PASIENTB PARU

DIRUANG DAHLIA RSUD DR.SOEDIRMAN KEBUMEN

NAILIL HIDAYAH A01401928

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(2)

ii

RENDAH SITUASIONAL PADA PASIEN TB PARU DIRUANG DAHLIA RSUD DR.SOEDIRMAN

KEBUMEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun sebagai salah satu persyaratan untuk

menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

NAILIL HIDAYAH A01401928

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

HALAMAN JUDUL ... i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii

LEMBAR PERSETUJUAN... iv

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Konsep diri ... 6

B.TB Paru ... 11

C.Asuhan Keperawatan HDR pada Pasien TB Paru ... 16

BAB III METODE STUDI KASUS A.Jenis/Desain/Rancangan ... 23

B.Subyek Studi Kasus ... 23

C.Fokus Studi Kasus ... 24

D.Definisi Operasional ... 24

E. Instrumen Studi Kasus ... 24

F. Metode Pengumpulan Data ... 25

G.Lokasi Dan Waktu Studi Kasus ... 25

H.Analisis Data Dan Penyajian Data ... 25

I. Etika Studi Kasus ... 26

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN A.Hasil Studi Kasus ... 28

(7)

vii

C.Keterbatasan Studi Kasus ... 47 BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan... 48 B.Saran ... 49 DAFTAR PUSTAKA

(8)

viii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Situasional Pada Pasien TB Paru Diruang Dahlia RSUD Dr.Soedirman Kebumen” ini tepat pada waktunya sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan, arahan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Kedua orang tuaku yang selalu menjadi inspirasi dan memberikan semangat, kepercayaan, kasihsayang, kesabaran, nasehat dan dukungan dalam segala bentuknya serta atas do’anya selama ini yang tidak terbalas olehapapun.

2. Herniyatun M.Kep,Sp.Mat selaku ketua Stikes Muhammadiyah Gombong.

3. Nurlaila, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku ketua Program Studi DIII Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong.

4. Ike Mardiati Agustin, M.Kep.Sp.Kep.J selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta dukungan secara teknis penyusunan proposal ini.

5. H. Sarwono, M. Kes selaku penguji yang telah memberikan masukan dan saran atas proposal yang saya buat.

6. Teman-teman seperjuangan Program Studi DIII Keperawatan tahun angakatan 2014 yang selalu kompak dan memberikan semangat dan motivasi selama penyusunan proposal ini.

(9)

ix

Kesempurnaan hanya milik Allah semata, untuk itu penulis menginginkan kritik dan saran demi kesempurnaan proposal ini karena penulis yakin proposal ini masih jauh dari sempurna.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu keperawatan khususnya.

Kebumen, 12 Juni2017

(10)

x

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2017

Nailil Hidayah1, Ike Mardiati Agustin2

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL PADA PASIEN TB PARU

DIRUANG DAHLIA RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN

ABSTRAK

LatarBelakang: Penyakit TB paru merupakan suatu penyakit infeksi menular yang mungkin diderita oleh setiap orang. Prevelansi TB paru di Kabupaten Kebumen terdapat diwilayah kerjaUPTD Unit Puskesmas Karanggayam II sebanyak 20 kasus. Pasien TB paru biasanya mengalami berbagai masalah kesehatan seperti masalah psikososial yaitu harga diri rendah situasional.

TujuanUmumPenulisan: Menggambarkan asuhan keperawatan gangguan konsep diri : harga diri rendah situasional pada pasien TB paru.

Metode Penulisan: Karya Tulis Ilmiah ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan studi kasus. Data diperoleh melalui wawancara, observasi, pemerikasaan fisik dan dokumentasi pada 2 pasien TB paru yang mengalami harga diri rendah situasional. Hasil Studi Kasus: Hasil evaluasi yang dilakukan selama 3 hari menunjukan bahwa terdapat penurunan respon kognitif pada pasien 1sejumlah 4 skor dan pasien 2 sejumlah 2 skor, afektif pasien 1 sejumlah 6 skor dan pasien 2 sejumlah 5 skor, fisiologis pasien 1 sejumlah 6 skor dan pasien 2 sejumlah 4 skor, perilaku pasien 1 sejumlah 2 skor dan pasien 2 sejumlah 1 skor, social pasien 1 sejumlah 2 skor dan pasien 2 sejumlah 3 skor. Sedangkan kemampuan berpikir positif, tehnik relaksasi nafas dalam dan berdzikir dari kedua pasien mengalami peningkatan sebesar 100 %.

Rekomendasi: Perawat diharapkan selain memberikan asuhan keperawatan fisik juga memberikan asuhan keperawatan psikososial pada pasien TB paru yang mengalami hargadiri rendah.

Kata Kunci : TB Paru, Asuhan Keperawatan, Harga Diri Rendah Situasional.

1. Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong

(11)

xi DIII Program of Nursing Department

Muhammadiyah Health Sceance Institute of Gombong Scientific Paper, August 2017

Nailil Hidayah1, Ike Mardiati Agustin2

THE NURSING CARE FOR PULMONARY TUBERCULOSIS PATIENTS HAVING SELF-CONCEPT DISORDER : SITUATIONAL LOW PRESTIGE

IN DAHLIA WARD OF DR. SOEDIRMAN HOSPITAL OF KEBUMEN

ABSTRACT

Background: Pulmonary tuberculosis (TB) is a contagious infectious disease that everyone may suffer. The highest prevalence of pulmonary TB in Kebumen is in the working area of Community Health Centre II of Karanggayam with 20 cases. The patients may have psychosocial health problem (situational low prestige).

Objective: Describing nursing care for pulmonary TB patients having self-concept disorder, i.e. situational low prestige.

Method: This Scientific paper is an analytical descriptive with a case study approach. Data were collected through interviews, observations, physical examination, and documentation study. The subjects were 2 pulmonary TB patients having situational self Prestige.

Result: After heaving nursing care for 3 days, there were response decreases in cognitive by 4 (patient 1) and 2 (patient 2), affective by 6 (patient 1) and 5 (patient 2), physiological by 6 (patient 1) and 4 (patient 2), behavioral by 2 (patient 1) and 1 (patient 2), social by 2 (patient 1) and 3 (patient 2). While the ability of positive thinking, of deep breathing technique, and dzikir of both patients had increased by100%.

Recommendation: Nurses are expected to providenot only physical nursing care but also psychosocial nursing care for pulmonary TB patients having low prestige.

Keywords: Pulmonary (Tuberculosis) TB, nursing care, situational low prestige.

1. Student of Muhammadiyah Health Sceance Institute of Gombong

(12)

1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Tuberculosis atau TBC merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis (Murwani, 2012). Tuberculosis masih menjadi masalah kesehatan global utama. Hal ini menyebabkan kesehatan yang buruk diantara jutaan orang setiap tahun dan peringkat kedua penyebab utama kematian dari penyakit menular diseluruh dunia setelah Human Immunolodeficiency Virus. Menurut World Health

Organization (WHO) menyebutkan pada tahun 2013 ditemukan 9 juta

penderita kasus TB baru dan 1,5 juta orang meninggal karena TB.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah kasus TB paru BTA positif mencapai 122.533 jiwa meliputi 86,9 % laki-laki sejumlah 106.451 jiwa dan 13,1 % perempuan sejumlah 16.076 jiwa. Berdasarkan prevelansi WHO tahun 2013 tingkat kejadian TB Paru di Indonesia masuk dalam kelompok urutan keempat setelah India, China, Afrika Selatan. Indonesia yang paling banyak dijumpai dengan diagnose TB paru yakni Provinsi Jawa Tengah sebesar 0,4% (Riskesda, 2013). Berdasarkan hasil riset profil Dinkes Provinsi Jawa Tengah (2015), ditemukan jumlah kasus baru BTA+ sebanyak 672 kasus, naik bila dibandingkan kasus BTA + yang ditemukan tahun 2014 yang sebesar 435 kasus. Prevelansi kasus TB tertinggi di Kabupaten Kebumen yang dilaporkan terdapat diwilayah keja UPTD Unit Puskesmas Karanggayam II sebanyak 20 kasus.

(13)

2

penyakit termasuk penyakit TB Paru. Seseorang yang menderita penyakit kronis seperti TB Paru akan mempengaruhi harga diri penderita baik secara langsung maupun tidak langsung. Semakin banyak penyakit kronis yang mengganggu kemampuan beraktivitas yang mempengaruhi keberhasilan seseorang, maka akan semakin mempengaruhi harga diri (Potter & Perry, 2010). Penyakit tuberculosis dapat menimbulkan berbagai dampak yang dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan penderita.

Penderita TB Paru, biasanya mengalami perubahan bentuk fisik menjadi lebih kurus dan tampak pucat, sering batuk-batuk, badan lemah dan kemampuan fisikpun menurun. Pada usia dewasa pertengahan merupakan upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat karena banyak perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi, seperti menurunnya daya tahan tubuh sehingga rentan terhadap berbagai penyakit (Friedman, Bowden & Jones, 2010).

Kondisi kesehatan fisik yang menurun akibat menderita suatu penyakit pada penderita penyakit TB paru juga dapat menimbulkan masalah lain terkait kondisi psikologis penderita. Sulistiyawati dan Kurniawati (2012) mengatakan bahwa TB Paru dapat mengganggu keadaan fisik dan psikososial penderita yang mempengaruhi harga diri penderita TB Paru. Penderita TB Paru dengan pengobatan lama akan mengalami tekanan psikologis dan merasa tidak berharga bagi keluarga dan masyarakat. Hal ini dapat mengalami gangguan konsep diri. Stuart dan Sundeen (1991, dalam Riyadi & Purwanto, 2009) mengatakan bahwa konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Konsep diri negative dapat dilihat dari hubungan individu dan social yang maladaptive. Konsep diri terdiri dari komponen-komponen yaitu citra tubuh, ideal diri, harga diri, peran diri dan identitas diri.

(14)

dihormati oleh masyarakat sekitar bahkan ada yang diperlakukan sangat burukoleh pasangannya karena tidak dapat menghasilkan uang. Penelitian lain yang juga dilakukan oleh Nasirun (2012) tentang “Respon psikologis pasien dalam pengobatan Tuberculosis di Puskesmas Kutowinangun” bahwa sebagian besar pasien Tuberculosis merasa takut saat mengetahui dirinya terkena penyakit Tuberculosis. Harga diri rendah terjadi awalnya individu berada pada situasi stressor (krisis) tetapi tidak tuntas sehingga timbul pikiran bahwa dirinya tidak mampu dan merasa gagal menjalankan fungsi dan peran. Jika lingkungan tidak memberi dukungan positif atau justru menyalahkan individu dan terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan individu mengalami harga diri rendah kronis (Direja,2011). Untuk mengatasi masalah psikologis yang lebih serius perawat dapat memotivasi, berpikir positif, memberikan pendidikan kesehatan mengenai penyuluhan tentang pengertian, tanda dan gejala, cara penularan, serta pengobatan TB Paru pada penderita dan keluarga sehingga angka penularan TB Paru menurun.

Harga diri rendah situasional merupakan salah satu masalah konsep diri yang dapat dalami oleh seorang penderta TB paru. Hal ini sesuai dengan Edelman, Mandle (2006) dalam Potter, Perry (2009) yang menyebutkan bahwa beberapa kondisi yang dapat menjadi stressor bagi harga diri seseorang meliputi perubahan hubungan dan perkembangan, penyakit, operasi, kecelakaan dan respon individu lain terhadap perubahan yang terjadi. Dari pernyataan ini jelas kiranya bahwa kondisi sakit fisik akibat TB paru dapat mempengaruhi kondisi psikologis individu, selain itu kondisi lingkungan atau respon orang lain yang berada disekitarnya juga dapat mempengaruhi kondisi harga diri penderita.

(15)

4

memberikan keperawatan terhadap masalah harga diri situasional penderita TB paru akan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya masalah psikologis yang lebih berat. Hal ini perlu dilakukan rencana dan tindakan keperawatan yang bertujuan untuk meningkatkan kembali harga diri klien sehingga klien dapat mencapai tingkat aktualisasi diri yang maksimal dan menyadari potensi yang dimilikinya.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien TB paru terhadap konsep diri: harga diri rendah situasional agar dapat meningkatkan harga diri.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis membuat rumusan masalah yaitu “Bagaimanakah gambaran asuhan keperawatan pasien TB paru dengan gangguan konsep diri:harga diri rendah situasional ?

C.Tujuan Studi Kasus 1. Tujuan umum

Menggambarkan tentang asuhan keperawatan gangguan konsep diri:harga diri rendah situasional pada pasien TB paru.

2. Tujuan khusus

a. Melakukan pengkajian asuhan keperawatan gangguan konsep diri:harga diri rendah situasional pada pasien TB paru.

b. Memberikan gambaran tentang intervensi keperawatan pada asuhan keperawatan gangguan konsep diri:harga diri rendah situasional pasien TB paru.

c. Melakukan implementasi pada asuhan keperawatan gangguan konsep diri:harga diri rendah situasional pasien TB paru.

(16)

D.Manfaat Studi Kasus

Studi kasus ini, diharapkan memberikan manfaat : 1. Masyarakat

Memberikan dukungan kepada penderita TB paru agar tidak berlanjut pada masalah diri penderita TB paru lainnya.

2. Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dan mengembangkan keilmuan terkait konsep diri pada penderita TB.

3. Penulis

(17)
(18)

DAFTAR PUSTAKA

Aryal, S., Badhu, A., Pandey, S., Bhandari, A., Khatiwoda, P., Khatoweda et.al (2012). Stigma related to Tuberculosis Among Patients Attending DOTS clinics of Dharan Munipality. Khathmandu University Medical Journal Vol.10 |No. 1 |ISSUE 37 |Mei-Juni 2017.

Daulay, W. (2009). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Harga Diri Rendah Pasien TB Paru.

Direja, S. H. A. (2011). Asuhan Keperawatan. Jiwa. Yogyakarta : Nuha Medika.

Elfiky,I. (2009). Terapi berpikir positif. Jakarta : Zaman Transforming Lives.

Friedman, M.M., Bowden, R. V., & Jones, G. E. (2010). Keperawatan Keluarga

Riset, Teori dan Praktek. Jakarta : EGC.

Girsang, Y. L. (2013) Gambaran Harga Diri Pada Pasien Tuberculosis di Poli Klinik Paru RS Persahabatan.

Hartati, A.S. (2008). Konsep Diri dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Universitas Sumatra Utara.

Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan

Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba. Medika.

Hidayat, A.A. (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Salemba medika. Jakarta : Salemba. Medika.

Journal PDF WHO Penyakit TB Paru, (diakses di Internet tanggal 28 Mei 2017).

Keliat, B.A., Akemat, Helena, N., & Nurhaeni, H. (2007). Keperawatan

Kesehatan Jiwa Komunitas : CMHN (Basic course). Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Keliat, et.al, (2010). Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas (CMHN) Basic

Course. Jakarta : EGC.

Keliat, et.al, (2011). SAK Keperawatan Jiwa : Tanda dan gejala HDRS. Jakarta : EGC

(19)

Murwani, Arita. (2011). Perawatan Pasien Penyakit Dalam. Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Muttaqin. (2014). Asuhan Keperawatan Klien Dengan GAngguan Sistem

Pernafasan. Jakarta : Salemba Medika

Naga, S. S. (2012). Ilmu Penyakit Dalam. Yogyakarta : Diva Press.

Nasirun. (2012). Respon Psikologis Pasien dalam Pengobatan Tuberculosis di

Puskesmas Kutowinangun. Gombong : Stikes Muhammadiyah

Gombong.

Nursalam. (2011). Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba. Medika

Purwanto, S, dan Riyadi. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Potter, P.A & Perry, A.G. (2005). Fundamentals of Nursing : Concepts, Process and Practice. (6thed). Philadelphia : Mosby.

Potter, P.A & Perry, A.G. (2010). Fundamentals of Nursing : Concepts, Process and Practice. (6thed). Philadelphia : Mosby.

Rina, S. (2009). Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Tingkat Depresi

Penderita Diabetes Mellitus Di RS Umum Ungaran. Jurnal Ilmu

Kesehatan Keperawatan, Volume 5.

Saryono. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta : Mitra Cendekia.

SOP Latihan Nafas Dalam (2014). yang bersumber dari Modul Keperawatan KMB Stikes Muhammadiyah Gombong

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.

Suliswati., Payapo, T.A., Maruhawa, J., Sianturi, Y., & Sumijatun. (2005).

Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta : EGC.

Stuart, G.W. (2007), .Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC

Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar Riskesdas 2013. Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013.

http://www.slideshare.net/ssuser200d5e/riskesdas-2013-30782412

(20)

WHO. (2014). Global Tuberkulosis Report 2014.

Wijaya, A.S. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : Nuha Medika.

(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa: (i) cara pemecahan masalah soal cerita perbandingan matematika secara aljabar oleh subjek S1 adalah dengan mengidentifikasi masalah

ActionScript ini berarti menavigasikan halaman ”Struktur Organ Reproduksi Pria” dengan memanggil file organPria.swf, yang dimulai pada frame ke-0. Pada halaman ini

Enterprise Service Bus Layanan Otomasi Perkantoran (Paperless Office) Layanan Otomasi Perkantoran (Paperless Office) Manajemen Proses Bisnis (BPM) Manajemen Proses Bisnis

Sedangkan sinyal polar adalah elemen sinyal dimana salah satu logic statenya diwakili oleh level tegangan positif dan yang lainnya oleh level.

Yaitu program yang digunakan untuk menerjemahkan instruksi-instruksi yang ditulis dalam bahasa pemrograman ke dalam bahasa mesin agar dapat dimengerti komputer.. Perangkat

Fungsi DMAX digunakan untuk menampilkan data dengan nilai terbesar (tertinggi) di dalam kolom field pada range database berdasarkan ketentuan yang diberikan oleh kriteria..

Fasilitas yang dapat diperoleh dari sistem ini antara lain pendaftaran penduduk, pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) baru bagi masyarakat yang belum memiliki KTP, perpanjangan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pasar Klewer menjadi tujuan wisata di kota Surakarta, (2) sikap para pelaku pedagang di pasar Klewer dalam melayani