1 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
1.1 Latar Belakang
Peran pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatansosial ekonomi
masyarakat Indonesia antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii)
mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik,
berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii) pembangunan dan
penyediaan air minum dansanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi,
pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat Undang-Undang
No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi, serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama
dengan masyarakat dan dunia usaha.
Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan, dan pengawasan, sedangkan
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih besar dalam pelaksanaan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan dengan kerjasama berbagai stakeholders
pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga)strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum
dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, serta (iii) meningkatkan kualitas lingkungan.
Sebagai wujud apresiasi terhadap Rencana Program Jangka Menengah Nasional ( RJMN)
dan RPJM Provinsi serta RPJMD Kota/Kabupaten maka disusunlah Rencana Program Investasi
Jangka Menengah (RPIJM) Tahun 2013 Bidang Cipta Karya yang dimaksudkan untuk menyediakan
dokumen perencanaan komprehensif lima tahunan, mulai tahun 2014 – 2018, yang akan di gunakan
sebagai acuan dalam pembangunan Infrastruktur bidang keciptakaryaan, diharapkan dengan adanya
RPIJM ini maka akan ada win-win solution yang lebih inovatif terhadap pembangunan infrastruktur
dengan mengutamakan peningkatan kapasitas dan fasilitas infrastruktur yang lebih mendesak untuk
diselesaikan.
Dalamrangkapengembangan permukimanyanglayakhunidan berkelanjutan,
DirektoratJenderalCiptaKarya,KementerianPekerjaan Umum,mengembangkan
2 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
Terpadu dan Program Investasi InfrastrukturJangka Menengah (RPIJM)
BidangCiptaKarya,sebagaiupayamewujudkan keterpaduanpembangunan
dikabupaten/kota.RPIJMBidangCipta KaryadisusunolehPemerintahKabupaten/Kota melaluifasilitasi
PemerintahProvinsiyangmengintegrasikan kebijakanskalanasional, provinsi,dankabupaten/kota,
baikkebijakanspasialmaupunsektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan
keterpaduanpembangunanBidangCipta Karyadapatterwujud,dengan mempertimbangkan
aspeklingkungan,kelembagaan,dankemampuan keuangandaerah.
Dalamrangkapengembangan permukimanyanglayakhunidan berkelanjutan,
DirektoratJenderalCiptaKarya,KementerianPekerjaan Umum,mengembangkan
konsepperencanaanpembangunan infrastruktur BidangCiptaKaryayangterintegrasiberupaRencana
Program InvestasiJangka Menengah (RPIJM) BidangCiptaKarya,sebagaiupayamewujudkan
keterpaduanpembangunan dikabupaten/kota.RPIJMBidangCipta
KaryadisusunolehPemerintahKabupaten/Kota melaluifasilitasi
PemerintahProvinsiyangmengintegrasikan kebijakanskalanasional, provinsi,dankabupaten/kota,
baikkebijakanspasialmaupunsektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan
keterpaduanpembangunanBidangCipta Karyadapatterwujud,dengan mempertimbangkan
aspeklingkungan,kelembagaan,dankemampuan keuangandaerah.
Dibidang Infrastruktur khususnya Keciptakaryaan masih banyak kegiatan non cost recovery
yang menjadi tanggung jawab pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang
meliputi :
Pengembangan Sarana Dan Prasarana Permukiman
Penataan Tata Bangunan dan Lingkungan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Bidang Air Limbah
Pembangunan Sarana dan Prasarana Bidang Persampahan
Pembangunan Sarana dan Prasarana Bidang Drainase
Pengembangan Sarana dan Prasarana Bidang Air Minum
Berkaitan dengan masalah tersebut diatas pada lima tahun ke depan perlu di pertegas penanganan
Kegiatan Pembangunan Infrastruktur bidang Keciptakaryaan
1.2 Pengertian dan Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya
RencanaTerpadudanProgramInvestasiInfrastruktur Jangka Menengah
(RPIJM)BidangCiptaKaryamerupakandokumen perencanaan danpemrograman pembangunan
infrastrukturBidang CiptaKarya yangdisusunolehPemerintahKabupaten/Kotadengan
jangkawaktu5(lima)tahun,dandilaksanakan olehPemerintahPusat,
3 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
padarencana tataruangdankebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan
keterpaduan pembangunanpermukimanyanglayakhunidan berkelanjutan.
RPIJMBidangCiptaKaryadisusun denganmengintegrasikan berbagaidokumenperencanaan spasial
maupunsektoral,mulaidari tingkatpusat,provinsi,hingga kabupaten/kota. RPIJMBidangCipta
Karyadisusunsebagaidokumenteknisoperasional pembangunan infrastruktur Bidang CiptaKaryasesuai
dengandokumen rencanayang ada,denganperkuatanpadarencanainvestasi sesuaidengan
kebutuhandankapasitasDaerah.
Gambar 1.1 memaparkankedudukan RPIJMBidang Cipta Karya
padasistemperencanaanpembangunan infrastrukturBidangCipta Karya.
Sumber:DirektoratKIP,2016
Gambar1.1KedudukanRPIJMdalam Sistem Perencanaan Pembangunan
Infrastruktur Bidang Cipta Karya
1.3 Landasan Hukum
Penyusunan RPIJM pada dasarnya harus bertitik tolok kepada peraturan perundang- undangan
maupun kebijakan yang berlaku pada saat penyusunan RPIJM. Peraturan dan perundang- undangan
4 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
1. Undang- Undang Nomor 16 Tahun 1985 Tentang Rumah susun
2. Undang- Undang Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan dan permukiman
3. Undang- undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
4. Undang- undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
5. Undang- undang Nomor 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana
telah diubah dengan Undang- undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
9. Undang- undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
10. Undang- undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional
11. Undang- undang nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
Kebijakan dan Strategi antara lain :
1. Permen PU 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasinal Strategi Pengembangan (KNSP)
Perumahan dan Permukiman, bahwa pembangunan Perkotaan perlu ditingkatkan dan
diselenggarakam secara terencana dan terpadu;
2. Permen PU 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
(KNSP) Sistem Penyediaan Air Minum
3. Permen PU 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan
(KNSP) Sistem Pengelolaan Persampahan
4. Keputusan Presiden No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2010-2014
5. Peraturan Daerah Kabupaten Soppeng Nomor 10 Tahun 2013 Tenjang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
6. Peraturan bupati soppeng nomor : 14 tahun 2015tentang Rencana Kerja Pemerintah
Daerah Kabupaten Soppeng Tahun 2016
1.4 Keterkaitan RPIJM dengan RPIJM Bidang PU
2. Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah
5 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
tahunandalamperiodetigahinggalimatahun,yang mensinkronkan
kegiatanpembangunaninfrastruktur,baikyang
dilaksanakandandibiayaipemerintah,pemerintahdaerah,maupunoleh masyarakat/dunia
usaha.KhususuntukBidangCiptaKarya,rencana danprogrampembangunan
infrastrukturyangterdapatpadaRPIJM dioperasionalkan melalui RPIJMBidang Cipta Karya, untuk
selanjutnyadilaksanakan pembangunannyaolehseluruhpelaku pembangunan
BidangCiptaKarya.Gambar1.2memaparkan Keterkaitan RPIJMBidangCiptaKaryadenganRPIJM
Bidang PekerjaanUmum dandokumenperencanaanpembangunandidaerah.
Sumber:Dit.KIPDJCK, 2016
Gambar1.2KeterkaitanRPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJMBidang Pekerjaan Umum dan
Perencanaan Pembangunan Daerah
PadaGambar1.2dapatdilihatbahwaarahankebijakan, rencana,dan indikasi programterkait
khususuntukBidangCiptaKaryayang tercantumpadaPerdaRTRWK,PerdaPerbup/Perwali
RPJMD,RPIJMBidangPU,danPerdaBangunan Gedungmerupakan acuandasar
integrasirencanapembangunanpermukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan
permukiman di kabupaten/kota tersebut, untukselanjutnyaditerjemahkan
padarencanaindukmasing-masing sektor,sepertiRencanaIndukSistemPenyediaanAirMinum(RISPAM), Strategi Sanitasi Kota
(SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan(RTBL).
6 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
yangpenataanruangnyadiprioritaskan karenamempunyai pengaruh
sangatpentingdalamlingkupkabupaten/kota terhadappertumbuhan ekonomi,kesejahteraan
sosialmasyarakat, budaya,dan/atau lingkungan,rencanapembangunaninfrastrukturpermukiman dapat
dikembangkan lebihrincimelaluiRencanaTataBangunandan
LingkungandiKawasanStrategisKabupaten/Kota (RTBLKSK).RTBL KSKberisikan
rencanaaksiprogramstrategisdalampenanganan kegiatanpermukimandanpembangunan
infrastrukturBidangCipta Karyapadakawasan prioritas diperkotaan, dalamhalinidiKSK
berdasarkanRTRWKabupaten/Kota.
Seluruhdokumen perencanaanyangadaselanjutnya dioperasionalkan melalui
RPIJMBidangCiptaKarya,memuat rencana investasi yang melibatkan
PemerintahPusat,PemerintahProvinsi,Pemerintah Kabupaten/Kota,
duniausaha,masyarakat,danbantuanpembiayaan
pembangunanlainnya.Seluruhrencanainvestasi,yangdisusundengan mempertimbangkan
aspeklingkungandansosial,kelembagaan,serta kapasitas keuangandaerah, kemudiandisusundalam
matriksprogram limatahunandanuntukselanjutnyadibagidalamrencanatahunan.
1.5 Tujuan dan Pentingnya RPIJM
Penyusunan RPIJM Kabupaten Soppeng dimaksudkan sebagai upaya untuk mengarahkan
semua sumberdaya yang dimiliki dan mengupayakan sumberdaya lain terlibat dalam pelaksanaan
program- program pembangunan dan untuk mencapai tujuan pembangunan yang telah ditetapkan.
RPIJM merupakan dokumen teknis kelayakan program (feasibility study) untuk rencana
pembangunan infrastruktur bidang PU/Cipta Karya. Sebagai dokumen teknis, RPIJM perlu dikerjakan
secara profesional, namun tetap menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan
pihak-pihak terkait, profesional dan masyarakat pada tahap penyusunan rencana pembangunan
kabupaten dan melalui dialog investasi dengan masyarakat dan dunia usaha maupun pihak-pihak
yang terkait pada tahap penyusunan prioritas program/kelayakan program investasi.
1.6 Prinsip Penyusunan
Prinsipdasar RPIJMsecarasederhanaadalah:
Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencanainvestasi
yangdisusun.
Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan kawasanpermukiman,
pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan
sistempelayananpersampahan,pengembangansistem pelayananairlimbah,
7 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
kumuhdanperemajaanpermukiman,penanganan kawasankumuh, pengembangan
kawasandanruangterbukahijau,sertapenanggulangan kebakarandanpenataanbangunangedung. MultiSumberPendanaan,yaitumemadukansumberpendanaanpemerintah,sumber pendanaan
swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD
Provinsi,APBD Kabupaten/Kota,sedangkandana swasta dapatberupa Kerjasama Pemerintah
Swasta (KPS)danCoorporate Social Responsibility(CSR).Masyarakatpundapatberkontribusi
dalampemberdayaan masyarakat, misalnyadalambentukbarangdan jasa.
Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta
sebagaipelakupembangunandalamprosespenyusunanRPIJMmaupunpada
saatpelaksanaanprogram.
Partisipatif,yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah
(kabupaten/kotadanprovinsi)sesuai karakteristiksetempat (bottom-up).
Diharapkandengan5prinsipdasartersebut,dapatdiwujudkanpembangunanyang efektif dan efisien, serta
mendorong kemandirian daerah yang untuk menyusun programyanglayakdanhandalsehingga mampu
meningkatkan kesejahteraan masyarakatIndonesia. RPIJMini jugabersifat dinamis,dimanasetiap
tahunnya diperlukanreviewterhadapprogram-programpembangunanyangtercantumdi dalam dokumen
RPIJM,sehingga dihasilkan rencana pembangunan infrastrukturyang mutakhir
sesuaiperkembangankebutuhandaerah.
1.7 Muatan Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya
SecarasubstansimuatanRPIJMKabupaten/Kota terdiri 8(delapan) babyaitu:
Bab1 Pendahuluan
Padababiniberisikanpenjelasan mengenailatarbelakang,
maksuddantujuanRPIJMBidangCiptaKarya,prinsip penyusunan
RPIJMBidangCiptaKarya,sertamekanisme penyusunanRPIJMBidangCiptaKarya.
Bab2 Profil Kabupaten Soppeng
Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kotasepertibatas
administrasiwilayah,demografi, geografi,topografi,geohidrologi,geologi, klimatologi, serta
kondisisosialdanekonomiwilayah.
Bab 3Arahan Kebijakan Strategi Infrastruktur Bidang Cipta Karya
Padababiniberisikanpenjelasanmengenai kebijakan dan strategidokumen rencana seperti Rencana
TataRuang Wilayah(RTRW),RencanaPembangunan JangkaMenengah Daerah(RPJMD),
RencanaPembangunandan Pengembangan KawasanPermukiman(RP2KP),Rencana
TataBangunandanLingkungan (RTBL),RencanaInduk Sistem PAM (RISPAM),Strategi SanitasiKota
(SSK), dan RencanaTataBangunandanLingkungan diKawasan StrategisKabupaten/Kota
8 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
padaskalaKabupaten/Kotamaupunkawasan.
Bab 4Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umumdan kondisi eksistinglingkungan,
analisis perlindunganlingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan HidupStrategis (KLHS),
AMDAL, UKL–UPL, dan SPPLH, sertaperlindungan sosial padatahap perencanaan,
pelaksanaan,maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.
Bab 5Kerangka Strategis Pembiayaan Infrastruktur
Babiniberisikanpenjelasan mengenaiProfilAPBD Kabupaten/Kota,
profilinvestasidanproyeksiinvestasidalam pembangunan BidangCiptaKarya,sertastrategipeningkatan
investasibidangCiptaKarya.
Bab 6 AspekKelembagaan dan Regulasi Kabupaten Soppeng
Babiniberisikanpenjelasan mengenaiaspekkelembagaan CiptaKaryadidaerahyangfokus kepadaaspek
keorganisasian,aspekketatalaksanaan,dan aspek sumber dayamanusia.
Dariketigaaspektersebutdijelaskan kondisi eksisting,analisispermasalahan danrencana
pengembangannya.
Bab7 Rencana Pembangunan Bidang Cipta Karya
Pada Bab ini berikan tentang program pembangunan infrastruktur cipta karya yang terdiri dari
program pengembangan permukiman, program penataan bangunan dan lingkungan, program
penyehatan lingkungan permukiman, dan program penyedian air minum.
Bab 8Momerandum Program Jangka Menengah
Padabab
iniberisikanmatriksprograminvestasiRPIJMKabupaten/Kotadanmatriksketerpaduanprograminvestasi
RPIJMKabupaten/Kota.
1.8 Mekanisme Penyusunan dan Penilaian RPIJM
Mekanisme penyusunan dan penilaian RPIJM Bidang Cipta Karya dipaparkan dalam 3 (tiga) bagian,
yaitu hubungan kerja penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya, langkah penyusunan RPIJM Bidang
Cipta Karya, serta Penilaian Kelayakan RPIJM Bidang Cipta Karya.
1.8.1 Hubungan Kerja Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
Penyusunan RPIJM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya melibatkan
pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah pusat,
dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi
berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari
dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya.
Didalam mekanisme penyusunan RPIJM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat
9 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program,
Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan,
Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen
Cipta Karya. Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga
Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua-Maluku.
Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPIJM yang berfungsi memfasilitasi antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPIJM. Satgas
Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur
Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta
Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.
Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPIJM Kabupaten/Kota yang
bertugas menyusun RPIJM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan anggota
terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait
pembangunan Cipta Karya, dan PDAM. Gambar 1.3. memaparkan Keterkaitan Organisasi
Penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota.
Sumber : Dit. KIP, DJCK 2016 (Pedoman Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya).
Gambar 1. 1. Hubungan Kerja Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya
10 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
DalampenyusunanRPIJMKabupaten/Kotaharusmengacupadadokumen
perencanaanspasialyangdituangkandalamRTRWsertaperencanaan pembangunan
yangdijabarkandalam RPJMD.Disampingitu,RPIJMjuga mengacupadadokumen
perencanaanteknisbidangCiptaKaryaseperti dokumenRPKPP,RI-SPAM,SSK,
RTBL,dandokumen Strategi yanglainyangterkaitdengan pengembangan wilayah.
Keseluruhanrencanateknisini,terintegrasi dantersinkronisasidalamStrategi
PembangunanPermukimandan InfrastrukturPerkotaan(SPPIP). SPPIPini memberikan arahan
strategi makro pembangunan infrastruktur permukiman,
sedangkanRPIJMmerupakanpenjabaranprogramdari strategi tersebut.
Setelah memahami arahan yang ada dalam dokumen kebijakan dan rencana,
dilakukananalisisteknis untukmenghasilkan rencanaprogramdaninvestasidisetiap
sektor.Prosesanalisis teknisinidiawaliidentifikasiisustrategisyangdapat berpengaruh terhadap
penyediaaninfrastrukturpermukiman, kondisieksisting infrastruktur permukiman, permasalahan
yang menghambat, serta tantangan ke depan.Setelahitu,dilakukananalisiskebutuhan
infrastrukturpermukimandisesuaikan dengankebutuhandan
kondisilokal.Darianalisistersebutakanmunculprogram- programpembangunan
sektoralyangperludilakukandi kabupaten/kotatersebut.
Apabilareadinesscriteriasudahterpenuhi,maka program-programsektoralyangtelah teridentifikasi
tersebutdapatdikembangkan menjadi usulan programdan kegiatan
dalambentukrencanaprogram daninvestasi sektoral.
Selainmelihatrencana
investasidarimasing-masingsektordalampenyusunanRPIJMKabupaten/Kota diperlukansuatuanalisisterhadap
keuangan daerah,kelembagaan sertaperlindunganterhadaplingkungandan sosial.Analisis
keuangandaerah dimaksudkan untuk melihat kapasitas keuangan daerah dan
sumber-sumber pendanaan keuangan daerahdalaminvestasipembangunanjangka menengah.
Sedangkan aspek kelembagaan menganalisis keorganisasian, tata laksana, dan
sumberdayamanusia dalamimplementasiRPIJM,dananalisisperlindungan lingkungan dan sosial
dimaksudkan untuk melindungi lingkungan dan sosial seperti
11 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
Adapunlangkah-langkahpenyusunandokumenRPIJMKabupaten/Kotaterlihatpada Gambar
Sumber:Dit. KIPDJCK, 2016 (Pedoman Penyusunan Bidang Cipta Karya
Gambar1.4Langkah-Langkah Penyusunan RPIJM di Kabupaten/Kota
Dari gambar 1.4 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik ditingkat Pusat,
Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam penyusunan RPIJM Bidang
Cipta Karya. Prinsip bottom upplanning cukup kental pada penyusunan RPIJM Bidang Cipta
Karya ini, agar rencana yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta
12 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
1.8.3 Penilaian Kelayakan RPIJM Bidang Cipta Karya
KelayakansuatudokumenRPIJM perludinilaiuntukmeningkatkankualitassubstansi
dokumenRPIJMkabupaten/kota.Penilaiankelayakan tersebutmenggunakan metode
skoring,dimana masing–masingkriteria kelayakan telahditetapkanbobot/nilainya. Indikator
PenilaianDokumenRPIJMdinilai dari beberapakriteriayaitu:
1. KelengkapanDokumen
PenilaiankelengkapandokumendilihatdarilegalisasidokumenRPIJMoleh
Bupati/Walikota,danoutlinedokumenyangsesuaidenganbuku pedoman penyusunanRPIJM.
2. Keterpaduan Strategi PengembanganKotadanKawasan
Penilaian terhadapkelayakan rencanadilihatdari keterpaduanstrategiyang
tertuangpadadokumen pendukungRPIJMsepertiRTRW,RPJMD,KSPD,SPPIP
sertadokumensektoral lainnya.
3. KelayakanProgram
Penilaian terhadapkelayakanprogramdalam rencanaprograminvestasi sektor
pengembanganpermukiman, rencanaprogram investasisektor PBL, rencana
programinvestasi sektor PLP, rencanaprogram investasi sektorSPAM.
4. KelayakanLingkungandanSosial
Penilaian terkaitaspekperlindungansosial dan lingkungandalampembangunan infrastruktur
bidangCiptaKarya.
Penilaian kelayakan kegiatandilihatdaripenetapanprioritasprogramdan matriks
programyang tertuangdalamRPIJM.
1.8.4 Kelengkapan Dokumen
Penilaian kelengkapan dokumen dilihat dari legalisasi dokumen RPIJM oleh Bupati/Walikota,
dan outline dokumen yang sesuai dengan buku pedoman penyusunan RPIJM.
1. Keterpaduan Strategi
Pengembangan Kota dan Kawasan Penilaian terhadap kelayakan rencana dilihat dari
keterpaduan strategi yang tertuang pada dokumen perencanaan pembangunan nasional
13 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
(RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW KSN, dan RTRW Kabupaten/Kota), dan
perencanaan pengembangan kawasan khusus (MP3EI dan KEK).
2. Kelayakan Program
Penilaian terhadap kelayakan program dalam rencana program investasi sektor
pengembangan permukiman, rencana program investasi sektor PBL, rencana program
investasi sektor PLP, rencana program investasi sektor SPAM.
3. Kelayakan Lingkungan dan Sosial
Penilaian terkait aspek perlindungan sosial dan lingkungan dalam pembangunan
infrastruktur bidang Cipta Karya.
4. Kelayakan Pendanaan
Penilaian kelayakan dan kesesuaian anggaran untuk program/kegiatan RPIJM serta
pemanfaatan multi sumber pendanaan.
5. Kelayakan Kelembagaan
Penilaian kelayakan kelembagaan dilihat dari kesiapan kelembagaan untuk menyusun dan
mengelola implementasi RPIJM di daerah.
6. Matriks Program
Penilaian kelayakan kegiatan dilihat dari penetapan prioritas program dan matriks program
berdasarkan entitas yang tertuang dalam RPIJM Bidang Cipta Karya.
Tabel 1. 1 Penilaian Kelayakan RPIJM Bidang Cipta Karya
KRITERIA No INDIKATOR PENILAIAN Nilai
Mak
KELENGKAPAN DOKUMEN(9,5)
A LEGALISASI 1 PersetujuanBupati/Walikota 2,0
2 Persetujuandari Kadis PUProvinsi 2,0
B OUTLINE DOKUMEN
1 Pendahuluan 0,5
2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang CiptaKarya 0,5
3 ArahanStrategisNasionalBidangCipta Karya 0,5
4 ProfilKabupaten/Kota 0,5
5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kab./Kota 0,5
6 Aspek Teknis Per Sektor (AM, PLP, Bangkim, PBL) 0,5
7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas 0,5
8 Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial 0,5
9 Aspek Pembiayaan 0,5
14 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
11 Matriks RencanaProgramdanInvestasi Jangka Menengah
Bidang Cipta Karya 0,5
ARAHANKEBIJAKAN (4)
C
ARAHAN PERENCANAAN
PEMBANGUNAN
BIDANGCIPTA KARYA
1 Amanat Pembangunan NasionalTerkait Bidang CiptaKarya 0,5
2 Amanat PeraturanPerundangan Pembangunan Terkait
Bidang Cipta Karya 0,5
3 Amanat InternasionalBidang Cipta Karya 0,5
D
1 Arahan RTRWNasional 0,5
2 Arahan RTRWPulau 0,5
3 Arahan RTRWProvinsi 0,5
4 Arahan RTR KawasanStrategis Nasional 0,5
5 Arahan MP3EI/KEK 0,5
PROFIL KABUPATEN/KOTA(2)
E PROFIL
KABUPATEN/KOTA
1 GeografidanAdministratifWilayah 0,3
2 Demografi 0,2
KRITERIA NO INDIKATOR PENILAIAN NILAI
MAX
1 Arahan RTRWKabupaten/Kota 3,0
2 Rencana PembangunanJangka Menengah Daerah (RPJMD) 2,0
3 Perda Bangunan Gedung (BG) 2,0
4 Rencana TataBangunan dan Lingkungan (RTBL) 1,0
5 Rencana IndukSistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) 1,0
6 StrategiSanitasiKota (SSK) 1,0
15 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
Permukiman (RP2KP)Kabupaten/Kota
8 Rencana TataBangunan dan Lingkungan diKawasan
Strategis Kabupaten/Kota (RTBLKSK) 1,0
9 IntegrasiStrategi Pembangunan Kab/Kota danSektor 2,5
10 Arahan RTRWKabupaten/Kota 3,0
KELAYAKAN PROGRAM(46)
1 Isu Strategis, KondisiEksisting, Permasalahan,danTantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Pengembangan Permukiman 2,0
3 KesiapanDaerahterhadap Kriteria Kesiapan (Readiness
Criteria)Sektor Pengembangan Permukiman 2,0
4 Usulan Kebutuhan Programdan Kegiatan 2,0
H RENCANA PROGRAM
INVESTASI SEKTORPBL
1 Isu Strategis, KondisiEksisting, Permasalahan,danTantangan 1,0
2 Analisis Kebutuhan Sektor PBL 2,0
3 Kesiapan Daerahterhadap Kriteria Kesiapan (Readiness
Criteria)Sektor PenataanBangunan dan Lingkungan 2,0
4 Usulan Kebutuhan Programdan Kegiatan 2,0
I RENCANA PROGRAM
INVESTASI SEKTORPPLP
1 Isu Strategis, KondisiEksisting,
Permasalahan,danTantangan (Air Limbah,
Persampahan,Drainase)
3,0
2 Analisis Kebutuhan Sektor Pengembangan PLP(Air Limbah,
Persampahan, Drainase) 6,0
3 Kesiapan Daerahterhadap Kriteria Kesiapan
(ReadinessCriteria)Sektor Pengembangan PLP(Air
Limbah, Persampahan, Drainase)
6,0
4 Usulan Kebutuhan Programdan
KegiatanSektorPengembanganPLP (Air Limbah,
Persampahan, Drainase)
2 Analisis Kebutuhan SektorAir Minum 2,0
3 Kesiapan Daerahterhadap Kriteria Kesiapan (Readiness
Criteria)Sektor Air Minum 2,0
4 Usulan Kebutuhan Programdan Kegiatan 2,0
16 | R P I J M K a b u p a t e n S o p p e n g
Kab/Kota, Kawasan, dan Lingkungan/Komunitas
KELAYAKAN LINGKUNGAN DAN SOSIAL(6)
L PERLINDUNGAN
LINGKUNGANDAN SOSIAL
1 Analisis Perlindungan Lingkungan (KLHS, Amdal, UKL-UPL
dan SPPLH) 3,0
2 Analisis PerlindunganSosial 3,0
KRITERIA
NO INDIKATOR PENILAIAN NILAI
MAX
KELAYAKAN PEMBIAYAAN (6)
M ASPEK PEMBIAYAAN
1 ProfilPerkembangan APBD Kabupaten/Kota 1,0
2 ProfilPerkembangan InvestasiBidang Cipta Karya (APBN,
APBDProv, APBD Kab./Kota, Swasta,Masyarakat) 1,0
3 Proyeksi InvestasiPembangunanBidang Cipta Karya 2,0
4 Strategi peningkatan InvestasibidangCipta Karya 2,0
KELAYAKAN KELEMBAGAAN (6)
N ASPEK KELEMBAGAAN
1 KondisiEksisting (organisasi, tata laksana,danSDM) 2,0
2 Analisis Permasalahan (organisasi,tata laksana,danSDM) 2,0
3 Rencana PengembanganKelembagaan 2,0
MATRIKSPROGRAM(6)
1 TelahmemuatRencana Terpadudan Program Investasi
Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM)
BidangCiptaKaryauntuk Jangka Menengah (limatahun)
3,0
2
Telahmemuat informasiketerpaduan pembangunan
berdasarkan entitas wilayah dan sumberpembiayaannya 3,0