DAFTAR PUSTAKA
Andri. (2013). Gangguan psikiatrik pada pasien penyakit ginjal kronik. Bagian Psikiatri, Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.
Aldwin, C.M. and Revenson, T.A. (1987). Does Coping Help? A Reexamination of the Relation Between Coping and Mental Health. Journal of Personality and Social Psychology.
Amira, O. (2011). Prevalence of symptoms of depression among patient withchronic kidney disease. Diambil tangal 25 Oktober 2014 dari ttp://njcponline.com.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Kelima, Jakarta : Rineka Cipta.
Azahra. (2013). Peran Konsep Diri Dan Dukungan Sosial Terhadap Depresi Pada Penderita Gagal Ginjal Yang Menjalani Terapi Hemodialisis. Artikel Ilmiah.
Azwar, S. (2000). Reliabilitas dan Validitas, edisi ketiga. cetakan kedua. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Bandiara, R. (2004). Penatalaksanaan Anemi Defisiensi Besi Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis. Diunduh dari : http://pustaka.undap.ac.id. Diambil tanggal 2 November 2014.
Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar Keperawatan. Medikal Bedah, Ed 8. Jakarta: EGC
Burns, R.B. (1993). Self-concept: Development and education (Konsep diri: Teori pengukuran, perkembangan dan perilaku) (cetakan pertama). Alih bahasa oleh Eddy. Bandung : Arcan.
Baron, R.A,& Byrne, D. (1994). Social Psychology: Understanding Human Interaction. Boston: Allyn &Bacon.
Chaplin, J.P. (2002).Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT RajaGrafindo ersada.
Calhoun J.&Acocella R. (1990). Psikologi tentang penyesuaian dan hubungan kemanusiaan. Amerika Serikat: Trump Medium.
Conradt, M., Dierk, J. M., Sclumberger, P., Rauh, E., Hebebrand, J., & Rief, W. (2008). Who Copes Well? Obesity-Related Coping and its Association with Shame, Guilt, and Weight Loss. Journal of Clinical Psychology.
Dariyo, A. (2004).Psikologi perkembangan remaja. Bogor: Ghalia.
Daugirdas, J. T. Blake, P. G. & Ing, T. S. (2001). Handbook of Dialysis (3rded.)
Philadelphia: Lippincott Willians & Wilkins.
Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008. http://www.depkes.go.id. Di ambil tanggal 18 November 2014.
Durand, V. M. dan Barlow D. H. (2006).Psikologi abnormal . Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Fajar, I, Isnaeni, D, Pudjirahayu, A, Amin, I, Sunindya, R, Aswin, A, & Iwan S (2009), Statistika Untuk Praktisi Kesehatan. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Gallieni, M., Butti, A., Guazzi, M., Galassi, A., Coz-zolino, M. and Brancaccio, D. (2008). Impaired Brachial Artery Endothelial Flow-Mediated Dilation and Orthostatic Stress in Hemodi-alysis Patients. " International Journal of Arti! cial Organs.
Gorman, L.G. & Sultan, D.F. (2008). Psychosocial nursing for general patient care. Philadelpia: Davis Company
Hamilton, S. R. (2008). A relationship between perceived body image and depression: How college women see themselves may affect depression.
Student Journal of Psychological Science, 1 (1).
Hastono. (2001). Modul Analisa Data, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.
Hawari, D. (2001). Manajemen stres, cemas, dan depresi. Jakarta: Fakultas. Kedokteran Universitas Indonesia.
Hidayat A. A. A. (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif.
Jakarta : Heath Books.
Hoeksema. (2010). Interpretation bias and depressive symptoms: The role of self-relevance. Behaviour Research and Therapy, 48, 1113-1122
Kartono, K. & Gulo, D. (2000). Kamus Psikologi. Bandung: CV Pionir Jaya.
Keliat, B.A. (1992). Gangguan konsep diri.Jakarta :EGC
Kompasiana. 2012. Aspek Psikososial Pasien Gagal Ginjal.
http://kesehatan.kompasiana.com . diambil tanggal 8 September 2014.
Kusumanto, R. (2010). Depresi, suatu problema diagnosa dan terapi pada praktek umum. Jakarta: Yayasan Dharma Graha.
Lembaran Negara RI Tahun 1974 No. 1. (1974). Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan.
Lubis, N.L. 2009. Depresi; Tinjauan psikologis. Jakarta: Kencana
Marsh, H. W., & Craven, R. G. (2008). Reciprocal effects of self-concept and performance from a multidimensional perspective: Beyond seductive pleasure and unidimensional perspectives. Perspectives on Psychological Science.
Melissa, C. (2009). Staph infection. Diambil tanggal 29 0ktober 2014 dari: http://www.medicinenet.com/ staph_infection/page3.htm.
Misa, D. Y. (2014). Pentingnya konsep diri. Diakses pada 20 Mei 2015 dari http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2014/08/26/pentingnya-konsep-diri-self-concept-anak-666895.html.
Muntholi’ah. (2002). Konsep diri positif penunjang prestasi PAI. Semarang: Gunungjati dan Yayasan Al-Qalam.
Morreti. (2013). Sociotropy‚ autonomy‚ and self-discrepancy: status in depressed‚ remitted depressed and control participants. Cogn itive Therapy and Research, 22 (3).
Nevid, J. F. (2003). Psikologi abnormal. Jakarta: Erlangga.
Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan, cetakan ketiga. Rineka Cipta Jakarta.
Perhimpunan Nefrologi Indonesia. (2003). Konsensus Dialisis Jakarta : tidak dipublikasikan.
Pestanjee, D. M. (1992). Stress and Coping: The Indian Experience. New Delhi: Sage Publications.
Pearce. (1995). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Peterson, J. C. (1995). Chronic Renal Failure. Dalam C. C. Tisher & C. S. Wilcox (Eds.), Nephrology : House Officer Series (3rd ed.) Maryland: Williams and Wilkins.
Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. (2001). Buku Ajar IlmuPenyakit Dalam. Balai Penerbit FK UI, Jakarta.
Rahayu. (2013). Hubungan tingkat harga diri dengan tingkat depresi pada klien ODHA Di Poliklinik Vct Rsup Sanglah Denpasar Tahun 2012. Skripsi.
Politeknik Kesehatan Denpasar Bali.
Riadi. (2012). Pengertian konsep diri. Diakses pada 21 Mei 2015 dari http://www.kajianpustaka.com/2013/09/pengertian-dan-komponen-konsep-diri.html
Robertson. (2013). Relationships among identity, perceived discrimination, and depressive symptoms in eight ethnic-generational groups. Journal of Clinical Psychology, 69 (4).
Rustiana, H. (2003). Gambaran Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Perilaku Coping Anak-Anak Korban Kerusuhan Maluku Utara. Tazkiya.Vol3. No:1.
Rustina. (2012). Gambaran Tingkat Depresi pada pasien Gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Skripsi Tidak dipublikasikan
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan.Yogyakarta: Mitra Cendikia,.
Santrock, J.W. (2002). Life Span Development. Eight edition. New York : Mc Graw-Hill Companies.
Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 3. Yogyakarta: Kanisius.
Soemanto, W. (2006). Psikologi pendidikan: landasan kerja pemimpin. pendidikan (Cetakan Ke 5). Jakarta: Rineka Cipta.
Sidabutar, R.. P. (2001). Gagal Ginjal Kronik. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: FK UI.
Siregar, C. J. P. (2010). Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar–Dasar Praktis. Jakarta: EGC.
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Alih Bahasa : Bagus Wismanto. Jakarta : PT. Grasindo. Stuart & Sundeen.(1998). Buku saku keperawatan jiwa edisi 3. Alih Bahasa Achir Yani. S. Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., & Bare. B. G. (2009). Texbook of medikal surgical nursing (11th ed). Philladelphia: Lipincott Williams & Wilknis.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Suharyanto, T. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan. TIM, Jakarta.
Suhud, M. (2005). Cuci Darah Demi Kualitas Hidup. Kompas Syb.
Suliswati, Suryanto, M. Winasis, S.T. (2005), Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta : EGC.
Sumpena, Asep. (2004). “Hemodialisis”. Diktat Pelatihan. Bandung: RS. Ny. R. A
Habibie.
Suryanto & Ulya, I. (2004). Perbedaan Kadar Hb Pra dan Post Hemodialisis pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Mutiara Medika Edisi Khusus.
Stewart, D.W., C. Costa, L. M. Dwyer, D.L. Smith, R. I. Hamilton and B. L. Ma. (2003). Canopy Structure, Light Interception, and hotosynthesis in Maize. Agron.
Stuart and Sundeen. 1998. Buku Keperawatan (Alih Bahasa) Achir Yani S. Hamid. Edisi 3. Jakarta : EGC
Tarigan. (2003). Perbedaan depresi pada pasien dyspepsia fungsional dan dyspepsia organic. Medan: USU library.
Tierney, L.M., Jr, McPhee, S.J., Papdakis, M. A. &Schroeder, S.A. (Eds.). (1993).
Current Medical Diagnosis & Treatment: A Lange Medical Book. NewJersey: Prentice-Hall International.
Tjokronegoro, A. (2001).Buku ajar: Ilmu penyakit dalam (jilid II). Jakarta: FKUI.
Tszamaloukas, A. H. (1993). Technique, Practise and Complications of Hemodialysis. Dalam Mandal, A. K. (Eds), Text Book of Nephrology : For the Asian Pacific Physicians (1sted.). New Delhi : Jaypee Brothers Medical Publisher PVT. LTD.
Ulya, I., Suryanto. (2007). Perbedaan Kadar Hb Pra dan Post Hemodialisa Pada Penderita Gagal Ginjal Kronis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta. Diunduh dari :http://umy.ac.id. Diambil tanggal 26 Oktober 2014.
Yosep, I. (2009). Keperawatanjiwa. Bandung: RefikaAditama.
Wangmuba. (2009). Psikologi Positif, Dimensi dan Model Koping.
www.wangmuba.com. Diambil tangga 4 November 2014.
Wibisono, Kandarini Y, Suharjendro, Duarsa KWG. (2007). Karakteristik pasien yang mengalami CAPD berdasarkan identitas, perubahan serum kreatinin dan ureum, komplikasi, etiologi, dan keadaan umum pasca CAPD [skripsi]. Denpasar: Universitas Udayana.
