• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran 2- KJI XII Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran 2- KJI XII Tahun"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lampiran 2

PERATURAN KOMPETISI JEMBATAN RANGKA BAJA CANAI DINGIN

PEJALAN KAKI (

PEDESTRIAN BRIDGE

)

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

a) Jembatan rangka baja canai dingin pejalan kaki adalah suatu struktur rangka terbuat dari bahan canai dingin yang melintaskan alur jalan bagi pejalan kaki untuk melewati hambatan yang ada di bawahnya.

b) Lantai jembatan adalah seluruh lebar bagian jembatan yang digunakan untuk lalu lintas pejalan kaki. Lantai di atas dihitung dari sisi luar ke sisi luar.

c) Panjang jembatan adalah jarak yang diukur mengikuti garis tengah/sumbu jembatan, mulai dari awal lantai jembatan yang satu sampai akhir lantai jembatan.

d) Bentang jembatan adalah jarak as ke as perletakan.

e) Clearanceadalah ruang bebas yang diperlukan untuk lewat lalu lintas ditambah jarak tertentu ke kiri dan kanan, dimana semua unsur jembatan harus di luar ruang bebas. f) Deck Type Truss adalah jembatan rangka yang mempunyai lantai terletak di bagian

atas konstruksi pemikul utama.

g) Abutmen adalah kepala jembatan yang terletak di kedua ujung jembatan bagian tepi sungai.

h) MAB adalah Muka Air Banjir maksimum.

i) Peserta kompetisi adalah utusan dari Perguruan Tinggi yang secara sah terdaftar untuk mengikuti aktivitas kompetisi.

j) Dewan Juri kompetisi adalah Tim Juri yang diberi tugas secara sah oleh DITJEN BELMAWA KEMENRISTEK DIKTI untuk melakukan penilaian/evaluasi terhadap hasil rancangan peserta dalam kompetisi.

(3)

k) Tahap Seleksi adalah kegiatan penilaian dan evaluasi kelayakan terhadap hasil rancangan peserta kompetisi berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. l) Site plan kompetisi adalah lapangan (ruang) kerja yang dibatasi oleh garis-garis

batas yang terikat oleh peraturan kompetisi.

m) Model Jembatan adalah dibuat sama dengan ukuran jembatan yang sebenarnya. n) Segmen jembatan adalah bagian rangkaian komponen jembatan dalam arah

memanjang jembatan dimana pembagian jumlah segmen berkaitan dengan metode pelaksanaan pemasangan jembatan (Gambar 1).

o) Penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia adalah Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan.

p) Panitia Pelaksana Kompetisi Jembatan Indonesia XII Tahun 2016 adalah Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.

BAB II

TEMA, FUNGSI DAN TUJUAN KOMPETISI Pasal 2

Kompetisi bernama”Kompetisi Jembatan Indonesia”.

Pasal 3

Pada KJI XII ini dipilih tema :

“ Jembatan kokoh, ringan, estetis, berwawasan lingkungan, dan berkearifan lokal”

Pasal 4

Kompetisi Jembatan Indonesia sebagai sarana pengembangan kreativitas mahasiswa Perguruan Tinggi Teknik Sipil dan pembentukan watak cinta teknologi dalam rangka mencerdaskan bangsa dan mengembangkan potensi :

a. Kreativitas mahasiswa dalam bidang perancangan jembatan;

b. Rancang bangun sebagai bentuk aplikasi dari ilmu dasar dan teknologi dalam rangka menghasilkan suatu perangkat dan system yang sangat dibutuhkan masyarakat;

(4)

d. Budaya kompetisi berbasis IPTEKS di lingkungan Perguruan Tinggi;

e. Bakat dan minat melalui tindakan realistis dan pengalaman menganalisis masalah secara langsung (hands on experience);

f. Budaya etnik daerah yang berwawasan Indonesia melalui estetika bentuk jembatan; dan

g. Pemahaman daya layan jembatan yang diterjemahkan sebagai kenyamanan penggunaan jembatan.

(5)

BAB III

PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN KOMPETISI JEMBATAN Bagian Kesatu

Penyelenggara dan Pelaksana Pasal 5

Penyelenggara Kompetisi Jembatan Indonesia XII adalah Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

a) Panitia Pelaksana Kompetisi Jembatan Indonesia XII Tahun 2016 adalah Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.

Alamat Penyelenggara :

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi

Gedung D Dikti Lt IV

Jl. Jenderal Sudirman Pintu I, Senayan, Jakarta 10270, Indonesia; Telp. (021) 57946100

website : http://www.belmawa.ritekdikti.go.id e-mail : belmawa@ristekdikti.go.id

Alamat Panitia Pelaksana:

Jurusan Teknik Sipil - Politeknik Negeri Sriwijaya Jl. Srijaya Negara, Bukit Besar

Palembang, Sumatera Selatan 30139 Telepon:(0711) 353414

Website : http://www.kji-kbgi2016.polsri.ac.id E-mail: kji-kbgi2016@polsri.ac.id

b) Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat penyelenggaraan: Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang.

(6)

Bagian Kedua Manajemen

Pasal 6

Untuk melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan kompetisi ini dibentuk Panitia yang terdiri dari Panitia KJI, Dewan Juri dan pelaksana lapangan, yang mana pembagian kerja dan wewenang diatur sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing didasarkan atas prinsip profesionalitas.

(7)

BAB IV

KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN KOMPETISI Bagian Kesatu

Rincian Pelaksanaan Kompetisi Pasal 7

a. Untuk kategori Jembatan Rangka Baja Canai Dingin, satu tim dari Perguruan Tinggi maksimum 5 (lima) orang, terdiri dari 4 (empat) mahasiswa dan 1 (satu) orang Dosen Pembimbing.

b. Perancangan model jembatan dilaksanakan di Perguruan Tinggi masing-masing sesuai dengan jadwal perancangan. Perancangan struktur jembatan sebenarnya sesuai dengan peraturan/standar jembatan yang berlaku dengan beban pejalan kaki 500 kg/m2.

c. Bagi tim yang hasil rancangannya dinyatakan lolos pada seleksi tahap pertama, akan membuat jembatan dengan dasar ukuran seperti pada Gambar 1 di Politeknik Negeri Sriwijaya. Pada saat pelaksanaan kompetisi, seluruh material jembatan (selain ornamen dan aksesoris) akan disiapkan di tempat kompetisi oleh Panitia Politeknik Negeri Sriwijaya (ornamen dan aksesoris yang harus disiapkan oleh para peserta sebelumnya).

d. Setelah jembatan selesai dikonstruksi maka jembatan tersebut dipamerkan untuk dinilai oleh para Juri dan akan dilakukan pengujian beban vertikal yang diberikan secara bertahap. Perakitan dan pengonstruksian jembatan dilaksanakan selama 7 (tujuh) jam (tidak termasuk 1 (satu) jam rehat dan sholat) di Politeknik Negeri Sriwijaya; yang akan dilanjutkan kemudian dengan pembebanan struktur dan dilanjutkan dengan penimbangan jembatan berikut ornamen dan aksesoris.

e. Ornamen dan aksesoris untuk Jembatan Rangka Baja Canai Dingin disiapkan oleh peserta di Institusinya masing-masing pada masa setelah pengumuman finalis dan sebelum jadwal pertandingan di Politeknik Negeri Sriwijaya.

f. Pada saat kompetisi peserta diwajibkan memasang gambar kerja (lay outdan detail) dalam ukuran A3 di area kompetisi yang telah disiapkan Panitia; yang mana gambar kerja tersebut akan menjadi penilaian para juri saat pelaksanaan konstruksi jembatan.

(8)

g. Pada saat kompetisi Panitia Pelaksana akan memasang gambar rancangan jembatan sesuai proposal (berukuran A3) di sebelah gambar kerja seperti yang tersebut pada huruf (f) di atas; yang mana kedua gambar kerja tersebut akan menjadi penilaian para juri pada saat pelaksanaan konstruksi jembatan. Perbedaan antara kedua gambar kerja ini berpengaruh terhadap penilaian sesuai dengan BAB VI tentang Penilaian sebagaimana yang diatur dalam peraturan ini. Gambar rancangan sesuai proposal hendaknya tidak dijilid mati di dalam proposal, tetapi disisipkan pada proposal (dalam kantong).

h. Pembebanan dan penimbangan jembatan akan disaksikan oleh 2 wakil mahasiswa dari institusi yang berbeda sebagai saksi.

i. Unsur-Unsur Penilaian untuk penetapan pemenang mencakup: Proposal = 10%

Presentasi = 10%

Pelaksanaan = 80%, yang terdiri dari:

• Berat jembatan = 10%

• Metode konstruksi = 15%

• Waktu pelaksanaan = 10%

• K-3 (unjuk kerja) = 5%

• Estetika dan lingkungan = 5%

• Kenyamanan = 5%

• Kekokohan jembatan = 30% Dengan keterangan seperti di bawah ini:

- Berat jembatan tidak boleh melampaui berat maksimum yang ditentukan sebagaimana diatur dalam peraturan ini (Pasal 9). Semakin ringan berat jembatan yang lendutannya lebih dari lendutan ijin, semakin tinggi nilai komponen berat yang diperoleh. Peserta dapat memakai seluruh atau sebagian material jembatan yang disiapkan oleh Panitia. Penggunaan sebagian atau seluruh material jembatan akan berakibat pada berat jembatan dan lendutan yang terjadi;

- Ornamen dan aksesoris (pagar, orang-orangan, mobil-mobilan, lampu, tanaman, iklan dsb) yang melengkapi model jembatan tidak termasuk dalam berat jembatan dan akan dinilai secara terpisah di luar berat jembatan;

(9)

- Proses perakitan harus realistis sebagaimana layaknya jembatan sebenarnya dibangun;

- Waktu perakitan jembatan tidak boleh melampaui batas waktu maksimum yaitu 7 (tujuh) jam (tidak termasuk rehat dan sholat), dengan toleransi waktu perakitan selama 2 (dua) jam;

- Semakin cepat waktu perakitan jembatan semakin tinggi nilai komponen waktu yang diperoleh;

- K-3 harus digunakan di lingkungan kerja, cara bekerja dan kelengkapannya, seperti helmet, pakaian, sepatu, sarung tangan dan lain-lain;

- Estetika meliputi keindahan bentuk, ornamen, aksesoris, serta kelengkapan komponen dan kesesuaian dengan tema kompetisi;

- Aspek lingkungan, meliputi keawetan yang dikaitkan dengan aksesibilitas perawatan

- Kekokohan jembatan meliputi kesesuaian lendutan riil maksimum dibandingkan dengan lendutan rencana dan tidak melampaui lendutan ijin.

j. Dewan Juri akan menetapkan 6 pemenang kategori yaitu Jembatan Terkokoh, Jembatan dengan kesesuaian implementasi terhadap rancangan terbaik, Jembatan Terindah, Waktu Perakitan Tercepat, K3 Terbaik, dan Cara Perakitan Terealistis. k. Dewan Juri akan menetapkan maksimal 1 (satu) tim finalis untuk setiap Perguruan

Tinggi yang akan mengikuti kompetisi Jembatan Rangka Baja Canai Dingin di Politeknik Negeri Sriwijaya Palembang.

Bagian Kedua

Kompetisi Tahap Pertama Pasal 8

a. Peserta adalah mahasiswa Jurusan/Program Studi Teknik Sipil dari seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia, baik yang berasal dari disiplin ilmu Teknik Sipil maupun disiplin ilmu lainnya yang terkait dengan pembuatan jembatan, yang secara resmi menjadi utusan Perguruan Tinggi yang terdaftar pada Panitia.

b. Peserta mengirimkan Proposal sesuai dengan panduan kepada Panitia yang berisikan dan tidak terbatas pada desain jembatan dan metoda konstruksi.

(10)

c. Proposal yang diterima Panitia akan melalui proses seleksi awal terlebih dahulu untuk menentukan finalis, yang dilakukan sesuai dengan Panduan Kompetisi.

d. Peserta finalis yang akan mengikuti kompetisi adalah tim yang lolos seleksi awal yang dilakukan oleh Dewan Juri.

e. Keputusan Dewan Juritidak dapat diganggu gugatdanbersifat final.

Bagian Ketiga

Materi dan Spesifikasi Teknis Model Jembatan Rangka Baja Canai Dingin Pasal 9

a) Bentang jembatan : L = 4,0 m (jarak as ke as tumpuan/perletakan) dengan panjang total jembatan 4,2 m.

b) Lebar lantai jembatan : 0,90 m (diukur dari sisi/tepi luar ke sisi/tepi luar).

c) Tinggi Jembatan : Tinggi rangka maksimum 0,6 m diukur dari sisi/tepi luar atas dan sisi/tepi bawah rangka.

d) Jenis jembatan : Jembatan rangka baja canai dingin, lantai pejalan kaki di atas, dengan ikatan angin/ bresing di bagian atas dan bawah jembatan (Deck Type Truss).

e) Lantai pejalan kaki : Multiplek, 12 mm, disiapkan oleh Panitia. Lantai dibuat dalam segmen (minimal 2 segmen).

f) Tumpuan/ perletakan : Untuk keperluan pengujian kekuatan, Panitia menyiapkan tumpuan sendi dan rol termasuk kepala jembatannya. Rancangan Jembatan harus disesuaikan dengan tumpuan dan kepala jembatan yang disediakan Panitia. Untuk keperluan perakitan, Panitia menyiapkan perancah.

g) Bahan Konstruksi : Profil baja canai dingin berbentuk C terbuat dari plat baja alloy dengan ketebalan 0,75 mm dan diberikan protective coating 100 gram per mm2. Mutu material G 550 (fy = 0,9 x 550 MPa). Bahan Baja Canai Dingin yang disediakan oleh Panitia adalah profil C-75 (gambar 7a) sebanyak 17 batang @ 6 meter (Peserta dapat menggunakan sebagian atau seluruh material yang disediakan oleh panitia, selama konfigurasi struktur tidak berubah). Material yang disediakan

(11)

panitia hanya profil C-75 canai dingin seperti tersebut di atas. Pengkonstruksian jembatan hanya menggunakan profil tersebut. Peserta tidak diperkenankan membawa bahan canai dingin yang lain. Untuk bresing batang pengaku dan untuk dudukan batang-batang, dapat menggunakan atau memotong profil C tersebut.

h) Jumlah Segmen : Dalam perakitan jembatan tidak harus membangun segmen (jumlah segmen bebas).

i) Rintangan/sungai : Perakitan jembatan diatas sungai menggunakan perancah pada waktu pelaksanaan.

j) Fastener : Sambungan antar batang menggunakanself driving screwtipe 12-14x20 (gambar 7b) dengan ketentuan sebagai berikut: Menggunakan peralatan pengencangself driving screwdengan pengaturan maksimum 2000 RPM.

Pada titik buhul/titik pertemuan, untuk penyambungan antar batang dilarang menggunakan plat buhul.

k) Perkuatan : Tidak diperkenankan menggunakan elemen perkuatan (kabel, tulangan atau sejenisnya). Kekuatan struktur jembatan mengandalkan sepenuhnya elemen rangka canai dingin. l) Berat jembatan : Maksimum 200 kg (rangka jembatan termasuk berat lantai,

bresing, dan alat sambung di luar berat perletakan). Alat Bantu Konstruksi tidak digunakan pada kompetisi kategori Jembatan Rangka Baja Canai Dingin. Ornamen dan aksesoris tidak dihitung sebagai berat jembatan, namun dibatasi maksimum 10 kg.

m) Jumlah anggota tim : 5 orang (4 orang Mahasiswa + 1 Dosen Pembimbing)

m) Pengujian beban dilaksanakan dalam 1 (satu) tahap. Beban diaplikasikan pada rangka batang. Beban ditempatkan di ½ bentang. Pembebanan dilakukan secara statik bertahap dengan beban uji maksimum sebesar 400 kg (= 8 x 50 kg). Pada beban maksimum, lendutan yang terjadi di tengah bentang tidak melebihi lendutan ijin maksimum sebesar 15 mm. Pengukuran lendutan menggunakan 2 dial gauge/transduceryang diletakkan di kedua sisi rangka batang (kiri-kanan) jembatan dan kemudian nilai lendutan dirata-ratakan.

(12)

n) Toleransi dimensi jembatan sebesar ±1 %.

Pasal 10

Cara perakitan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan menggunakan perancah, tanpa alat bantu konstruksi (peluncur).

(13)

BAB V

PELAKSANAAN KOMPETISI KONSTRUKSI Bagian Kesatu

Prosedur Kompetisi Tahap Kedua Pasal 11

a) Panitia akan mengumumkan hasil seleksi tahap pertama berdasarkan keputusan Dewan Juri kepada para peserta untuk mengikuti tahap kedua (kompetisi).

b) Pengumuman hasil seleksi tahap pertama terdiri atas 8 tim finalis. Pengumuman akan dilaksanakan melalui surat resmi dan telepon/faksimile/internet.

c) Bagi peserta yang dinyatakan lolos seleksi tahap pertama diwajibkan mendaftar ulang ke Panitia untuk mengikuti kompetisi tahap kedua.

d) Apabila batas waktu pendaftaran ulang berakhir, Peserta tidak juga menyampaikan pemberitahuan (ayat c), maka secara otomatis akan dinyatakan mengundurkan dirioleh Panitia dan peserta dinyatakangugur.

e) Keputusan Dewan Juritidak dapat diganggu gugatdanbersifat final.

Bagian Kedua

Peralatan Kerja, Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Pasal 12

a) Peserta tidak diperkenankan menggunakan peralatan elektrik pada saat proses perakitan, kecuali alat bor listrik yang digunakan sebagai pengencang baut dan mengebor.

b) Peserta harus membawa peralatan konstruksi sendiri, seperti, ragum, kikir, gunting pemotong profil, gergaji besi manual, bor listrik, mata bor, socket untuk self driving screw, extension cable10 m, meteran, sipat, benang, spidol, kuas, macun/lap, dll

c) Panitia tidak menyediakan peralatan kerja.

Pasal 13

(14)

b) Para peserta diwajibkan menggunakan peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K-3) yang minimal terdiri dari helmet, pakaian kerja lapangan, sarung tangan, sabuk pengaman, kacamata pelindung kerja (google) dan sepatu kerja. c) Peserta harus menjaga lingkungan kerja agar bisa mendukung dengan baik

pelaksanaan pekerjaan, dan tetap menjaga kebersihan lingkungannya. d) Resiko kecelakaan akibat kelalaian kerja menjadi tanggung jawab peserta. e) Panitia tidak menyediakan Peralatan K3.

Bagian Ketiga Ketentuan Lain-lain

Pasal 14

a) Ketua tim yang terdaftar pada Panitia, bertanggung jawab atas keselamatan kerja anggotanya, kesuksesan mengimplementasikan gambar kerja ke benda kerja, memelihara alat kerja, menjaga keutuhan material kerja, dan jadwal kerja selama masa kompetetisi berlangsung.

b) Penggantian ketua tim dan anggota tim harus sepengetahuan Panitia dengan alasan yang dapat diterima, dan diajukan sebelum kompetisi dimulai.

c) Peserta dilarang mengubah, menambah atau memodifikasi proposal gambar kerja yang telah lolos seleksi tahap pertama dalam pelaksanaan konstruksi.

d) Seluruh biaya peralatan kerja (gunting pemotong profil / gergaji besi manual, bor listrik, mata bor,socketuntukself driving screw, extension cable 10 m, meteran, sipat, benang, spidol, kuas, dll) menjadi tanggung jawab peserta.

e) Waktu dan unjuk kerja selama pelaksanaan konstruksi akan menjadi penilaian Dewan Juri.

f) Kerusakan, kehilangan elemen benda kerja dan alat kerja menjadi tanggung jawab peserta.

g) Pemasangan dan pembongkaran jembatan menjadi kegiatan dari peserta.

h) Seluruh peserta, jembatan dan perkakas harus berada di dalam ruang kerja sebelum perakitan jembatan dimulai. Sebelum perakitan dinyatakan selesai peserta harus merapikan seluruh peralatan kerja di dalam ruang kerja.

(15)

Bagian Keempat Site PlanKompetisi

Pasal 15

a) Site Plan adalah area kerja yang memiliki ukuran (3 x 12) m2per tim peserta yang ditentukan oleh Panitia.

b) Secara skematik gambarsite plankompetisi lihat Gambar 2.

Bagian Kelima Aktivitas Dewan Juri

Pasal 16

a) Dewan Juri menjelaskan peraturan-peraturan kompetisi dan menjawab pertanyaan peserta sekitar peraturan yang diberlakukan sebelum kompetisi dimulai.

b) Dewan Juri memberikan penilaian gambar kerja sesuai dengan usulan perancangan dan metoda konstruksi yang lolos tahap kesatu.

c) Dewan Juri memeriksa kembali proposal pada saat presentasi peserta.

d) Dewan Juri memeriksa kelengkapan komponen yang dikompetisikan yang masih dalam bentuk terlepas.

e) Dewan Juri berhak memperingatkan sampai mendiskualifikasi peserta kompetisi selama waktu pelaksanaan perakitan bila dipandang akan membahayakan dan melanggar peraturan.

f) Bila pelaksanaan perakitan telah selesai dan jembatan sudah terpasang diatas perancah serta perkakas dirapikan, Ketua Tim Peserta melapor kepada Juri dan Wasit, untuk dicatat waktunya.

g) Dewan Juri melakukan pemeriksaan kelengkapan dan pengukuran jembatan.

h) Dewan Juri menilai keindahan dan keawetan jembatan serta kesesuaian terhadap tema lomba.

i) Dewan Juri memerintahkan pemindahan jembatan ke lokasi pengujian.

j) Dewan Juri berhak menghentikan pelaksanaan pengujian jika dipandang perlu. k) Dalam pelaksanaan kompetisi, Dewan Juri akan dibantu oleh wasit.

(16)

BAB VI PENILAIAN Bagian Kesatu Kriteria Penilaian

Pasal 17

a) Kriteria penilaian didasarkan atas unsur-unsur kekokohan/kinerja struktural, kesesuaian implementasi terhadap rancangan, kreatif, terindah dan waktu perakitan tercepat dengan memperhatikan persyaratan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja). b) Kekokohan/kinerja struktural jembatan didasari atas lendutan terkecil dengan berat

jembatan teringan.

c) Kesesuaian implementasi terhadap rancangan didasari atas kecilnya perbedaan antara lendutan aktual dengan rencana serta waktu perakitan aktual dengan rencana, dan berat jembatan aktual dengan berat rencana. Berat jembatan dengan total bobot paling ringan akan memperoleh nilai tertinggi. Total bobot adalah berat rangka jembatan, alat sambung, ornamen dan lantai kendaraan ditambah dengan hukuman kelebihan berat.

d) Kecepatan pelaksanaan adalah nilai jumlah waktu pelaksanaan konstruksi dan perakitan ditambah dengan hukuman (bila ada). Pemasangan aksesoris jembatan termasuk dalam waktu pelaksanaan.

e) K3 dinilai dari kelengkapan dan kepatuhan terhadap penggunaan peralatan dan pelaksanaan K3.

f) Pelaksanaan konstruksi dinilai dari pelaksanaan perakitan jembatan yang realistis dan inovatif.

g) Keindahan dan kenyamanan dinilai sesuai dengan tema kompetisi dan kelengkapan jembatan.

(17)

Bagian Kedua

Pelanggaran dan Diskualifikasi Pasal 18

a) Peserta yang melakukan pelanggaran dan atau mengalami kecelakaan akan diberikan hukuman dan juri dapat memutuskan untuk menghentikan pelaksanaan konstruksi (diskualifikasi).

b) Pada saat pengkonstruksian profil-profil canai, peserta tidak diperkenankan menyentuh dan atau menginjak sungai, akan diberikan hukuman 30 detik per pelanggaran.

c) Peserta hanya diperkenankan menyeberang sungai diatas perancah maupun menginjak sungai pada saat perangkaian dan peluncuran jembatan.

d) Pada saat pengkonstruksian profil-profil canai, bila elemen struktur dan atau peralatan konstruksi, menyentuh sungai atau tanah di luarsite plan, peserta diberikan hukuman 30 detik per pelanggaran.

e) Peserta bekerja di luarsite planhukumannya 30 detik per pelanggaran. f) Peserta melanggar K3 hukumannya 30 detik per pelanggaran.

g) Bila dimensi jembatan tidak sesuai dengan toleransi yang diijinkan (Pasal 9) peserta akan diberikan hukuman 10 % dari nilai total yang diperoleh.

h) Tinggi rangka baja terbesar/maksimum adalah 60 cm ukuran luar-luar, jika tinggi rangka melebihi 2% maka diberikan hukuman penambahan berat jembatan sesuai keputusan juri.

i) Pelanggaran-pelanggaran lain yang terkait dengan pasal 9 namun hukumannya belum ditetapkan diatas, akan diberikan hukuman sesuai dengan keputusan juri.

j) Peserta yang mengutak-atik fastener atau menginjak jembatan setelah dinyatakan selesai, dikenakan hukuman 50% dari nilai uji pembebanan.

k) Jika komponen utama jembatan (konfigurasi struktur) tidak sesuai dengan yang diajukan dalam proposal, peserta dikenakan hukuman, yaitu tidak bisa menjadi Juara peringkat maupun Juara kategori. Yang dimaksud dengan konfigurasi struktur disini adalah bentuk struktur rangka termasuk bresing, dan balok melintang namun tidak termasuk jumlah alat sambung.

l) Dewan Juri dapat menyatakan Tim didiskualifikasi jika peserta mengganggu dan/atau melakukan sabotase terhadap peserta lainnya.

(18)

m) Bilamana ditemukan adanya pelanggaran berat oleh peserta terhadap Peraturan kompetisi setelah kegiatan kompetisi selesai dilaksanakan, maka Dewan Juri akan memberikan sanksi berupa diskualifikasi dan/atau pencabutan kembali atas penghargaan yang telah diberikan oleh Panitia (Juara Kategori, Juara Umum, Piala, Sertifikat, dan/atau Uang) terhadap peserta yang bersangkutan.

Bagian Ketiga Uji Pembebanan

Pasal 19

a) Dalam uji pembebanan, beban dan alat pengujian disediakan oleh Panitia.

b) Pelaksanaan uji pembebanan disaksikan oleh tim peserta kompetisi dan diawasi oleh para juri.

c) Pada saat pelaksanaan pembebanan, area/site plan harus bebas dari pihak luar, kecuali anggota tim peserta, wasit dan juri.

d) Pembacaandialdilaksanakan setelah jarumdialberhenti bergerak atau maksimum 2 menit semenjak beban diberikan, kecuali pembacaan lendutan pada beban final maksimum 3 menit.

e) Jika waktu perakitan melebihi 7 jam ditambah toleransi waktu selama 2 jam , diberikan hukuman penambahan berat sebesar 0,1 kg untuk setiap menit keterlambatan.

(19)

BAB VII PEMENANG

Pasal 20

a) Berdasarkan seluruh hasil penilaian selama kompetisi berlangsung, Juri akan memutuskan dan mengumumkan pemenang sebagai juara I, II dan III untuk masing-masing golongan lomba serta memutuskan juara kategori untuk Jembatan Terkokoh, Jembatan dengan kesesuaian implementasi terhadap rancangan terbaik, Jembatan Terindah, Waktu pelaksanaan Tercepat, K3 Terlengkap, Cara Perakitan Terealistis.

b) Juara I golongan lomba disetarakan dengan penghargaanplatinum. Juara II golongan lomba disetarakan dengan penghargaanemas. Juara III golongan lomba disetarakan dengan penghargaanperak. Juara kategori disetarakan dengan penghargaanperunggu.

c) Juara umum ditentukan berdasarkan perolehan platinum, emas, perak dan perunggu, dimana Institusi peserta lomba yang menjadi juara umum harus meraih minimal 1(satu) platinum. Apabila terdapat jumlah perolehan yang sama, maka penetapan juara umum diputuskan oleh Dewan Juri.

Pasal 21

Hak pemenang diatur oleh surat keputusan Panitia.

Pasal 22

Hak Cipta Pemenang menjadi milik pemenang.

Pasal 23

Keputusan akhir Dewan Juri dan/atau Panitiatidak dapat diganggu gugat dan bersifat final.

(20)

Pasal 24

Peraturan Kompetisi Jembatan Rangka Baja Canai Dingin ini berlaku semenjak itetapkan. Ditetapkan di Tempat : Jakarta Tanggal : September 2016 Direktur Kemahasiswaan Dr. Didin Wahidin, M.Pd

(21)

Gambar 1. BENTUK UMUM MODEL JEMBATAN RANGKA BAJA CANAI DINGIN

Catatan : konfigurasi bentuk jembatan tidak mengikat (diagonal), namun batang bawah dan batang atas harus tetap sejajar (tidak melengkung).

KETENTUAN :

-Bentuk rangka persegi panjang, tidak diperkenankan menggunakan batang tegak di dalam bidang rangka, kecuali di tepi kiri kanan rangka (lihat gambar 6a dan 6b). -Batang-batang diagonal dan horisontal pada rangka jembatan harus berbentuk

segitiga

200 200

(22)

-Tinggi rangka terbesar/maksimum adalah 60 cm, ukuran luar-luar dan jumlah segmen rangka batang bebas, bentuk rangka adalah persegi dimana batang atas dan batang bawah harus sejajar.

-Lantai kendaraan terbuat dari bahan multiplek tebal 12 mm, dan dibuat minimal 2 segmen.

-Kepala jembatan dan perletakan/tumpuan untuk pengujian kekuatan disediakan oleh Panitia.

-Semua kelengkapan kompetisi disiapkan oleh peserta, Panitia hanya menyiapkan lokasi, material jembatan dan peralatan untuk uji pembebanan.

-MAB sejajar dengan dasar kepala jembatan dan dasar perakitan yang merupakan lantai kerja para peserta kompetisi.

(23)

Pembebanan Tampak Depan Gambar 3. Uji Pembebanan

200 200

Konfigurasi Beban (unit dalam cm)

Beban uji dari pelat beton dengan luasan permukaan 0,5 m x 1,0 m

(24)

Urutan pengujian:

1. Pasang kepala jembatan. 2. Pasang tumpuan sendi dan rol.

3. Pasang 2dial indicatordi tengah kedua rangka batang jembatan.

4. Pasang beban secara bertahap, Beban pelat beton (8 x 50 kg) dengan ukuran permukaan 0,5 m x 1,0 m dipasang di tengah bentang jembatan. Besar lendutan dicatat pada setiap penambahan beban, dengan lendutan maksimum sebesar 15 mm.

Pembebanan maksimum sebesar = 400 kg.

(25)

Gambar 5. GAMBAR ABUTMEN

(26)

Gambar 6b. Beberapa Contoh model rangka tanpa batang tegak di tengah bidang rangka

Gambar 7a. Profil Canai Dingin C-75 tebal 0,75 mm, panjang 6 meter

(27)

Peralatan Kerja

Gunting pemotong profil

Tang (needle nose)

(untuk menjepit dan menekuk pelat)

Bor Listrik

Klem

*) sumber gambar: internet.

Peralatan K3

Kacamata

Sarung tangan

Helm

Referensi

Dokumen terkait

Struktur-struktur formal, atau yang sejak kepeloporan pendidikan seni dari Bauhaus di Jerman tahun 102-an yang kini lebih dikenal sebagai elemen dan prinsip desain inilah yang

Langkah - langkah yang dilakukan dalam membuat suatu rancangan sistem informasi geografis yang dapat memberikan informasi pesebaran sekolah dasar hingga sekolah menengah

Bahan pemutih yang banyak digunakan adalah senyawa yang mengandung khlor, yang dalam penggunaannya akan menghasilkan zat yang sangat berbahaya seperti gas khlor, khloroform

Dampak tidak langsung berasal dari investasi pemerintah dalam infrastruktur, riset, pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi penduduk, yang secara simultan akan

Kombinasi dua ekstrak etanol herba patikan kebo (Euphorbia hirta L) dan daun pepaya (Carica papaya L) dengan variasi dosis 275 : 300 mg/kg BB merupakan dosis

Secara umum web yang akan dibuat adalah beruba web portal semi blog yaitu adalah aplikasi berbasis web yang menyediakan akses suatu titik tunggal dari informasi

We expressly disclaim any responsibility or liability (express or implied) of PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, its affiliated companies and their respective employees and

Dan masyarakat idaman seperti ini dapat kita wujudkan manakala manusia-manusia Indonesia merupakan manusia yang berakhlak baik, manusia yang bermoral, dan beretika