• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 - Test Repository"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

S K R I P S I

D ia ju k a n u n tu k M e m p e ro le h G elar S a rja n a P e n d id ik a n Islam

Oleh:

S U R Y A T I

N IM : 11408163

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Kepada Yth.

Ketua STAIN Salatiga

di-Salatiga

Assalamu ’alaikum Wr. Wb.

Setalah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa:

NAMA : SURYATI

NIM : 11408163

Program Studi : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Judul : UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010

Untuk diajukan dalam sidang munaqosyah skripsi. Demikian harap menjadi periksa.

Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.

Salatiga, 12 Agustus 2010

(3)

PENGESAHAN

Skripsi Saudara SURYATI dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408163 yang beijudul UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE IN D E X CARD M A T C H PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari : Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Saijana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

18 Ramadhan 1431 H Salatiga,---28 Agustus 2010 M

Panitia Ujian

(4)

Nama : Suryati NIM : 114 08 163 Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 10 Agustus 2010 Yang menyatakan,

Suryati NIM : 114 08 163

(5)

(jvL^dljj)

(6)

1. Bapak serta ibuku, bapak dan ibu mertuaku yang senantiasa mengalirkan doa, nasehat dan selalu memberikan bimbingan kepadaku.

2. Suami yang saya sayangi dan cintai Rukiman suami setiaku.

3. Anakku tersayang yang selalu menjadi inspirasiku Faza Fatkhul Muqsith. 4. Adikku Solihatun semoga Allah selalu melindungi langkah kita. Amiin. 5. Rekan-rekan guru MI Miftakhul Ulum yang selalu memberi motivasi.

6. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu memberi dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

(7)

SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN

2010.

Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga.

Kata K unci: Meningkatkan Prestasi, Bahsa Arab, Metode Index Card Match

Pelajaran Bahasa Arab adalah pelajaran yang dianggap sulit bagi siswa sehingga siswa kurang berminat mengikuti pelajaran tersebut. Maka untuk dapat memberikan rasa senang terhadap mata pelajaran Bahasa Arab guru hendaknya mampu memilah metode yang sesuai untuk pembelajaran sehingga keaktifan, perhatian dan prestasi siswa meningkat. Dengan menggunakan metode index card match siswa akan lebih aktif dan prestasi siswa menjadi meningkat. Berdsarkan hal tersebut maka, permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Apakah metode index card match dapat meningkatkan keaktifan dan perhatian siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010 ? (2) Apakah penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi Belajar Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang tahun 2010?

Metodologi dari penelitian ini adalah : (1) Rancangan penelitian, rancangan penelitian yang diterapkan adalah PTK, (2) Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010, (3) Langkah-langkah dari penelitian ini meliputi : planning, action, observation, dan reflekting, (4) Instrumen penelitian berupa : tes, pedoman dokumentasi, dan pedoman observasi. (5) Pengumpulan data : tes, dokumentasi, dan observasi. (6) Analisis data adalah analisa dari data yang telah terkumpul.

Hasil penelitian menunjukkan metode index card match yang digunakan mampu meningkatkan pemahaman materi Bahasa Arab pada siswa kelas IV Ml Miftakhul Ulum Kalibanger. Dalam KBM yang didesain dengan metode hasilnya pemahaman siswa mengalami perubahan pada setiap siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata nilai hasil belajar siswa pada siklus I (6,07), siklus II (6,85), dan siklus III (7,40).

Maka peneliti menyarankan guru harus kreatif dan inovatif serta selektif dalam menggunakan metode pembelajaran sehingga metode yang digunakan akan berdaya guna secara maksimal pada materi yang disampaikan sehingga tujuan dari pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal pula.

(8)

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang, kasih-Nya tiada batas dan sayang-Nya berlimpah kepada hamba-Nya. Atas rahmat dan pertolongan Allah, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.). Shalawat dan salam. Semoga berlimpah kepada Nabi Muhammad SAW.

Judul skripsi ini adalah ’’UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE INDEX CARD MATCH

PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010”.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak. Dr. Imam Sutomo. M. Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak. Drs. Joko Sutopo, selaku Progdi PAI Ekstensi STAIN Salatiga.

3. Bapak Ilyya Muhsin, S. H. I., M. Si., yang dengan sabar membimbing dan memberikan masukan dan arahan kepada penulis.

4. Bapak dan Ibu Dosen atas ketulusannya memberikan ilmu serta tauladan

(9)

Kalibanger Kecamatan Sumowono yang telah memberi kesempatan untuk penelitian.

7. Suami dan keluarga yang selalu mencurahkan kasih sayang dan doanya serta tidak bosan-bosan memberi motivasi dan perhatian. Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, tentunya skripsi.

Mengingat keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, tentunya skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan ke arah yang lebih baik, dan diterima dengan hati lapang. Atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.

Penulis

(10)

PE R S E T U JU A N PE M B IM B IN G ... ii

PE N G E SA H A N K E L U L U SA N ... iii

PE R N Y A T A A N K E A SL IA N T U L ISA N ... iv

M O T T O ... v

P E R S E M B A H A N ... vi

A B ST R A K ... viii

K A T A PE N G A N T A R ... ix

D A FT A R ISI ... xi

D A FT A R T A B E L ... xii

D A FT A R G A M B A R ... xiii

D A FT A R L A M PIR A N ... xiv

BA B I : PE N D A H U L U A N A. Latar B elakang M asalah ... 1

B. R um usan M asalah ... 6

C. T ujuan Penelitian ... 7

D. H ipotesis Penelitian ... 7

E. M anfaat Penelitian ... 8

(11)

2. Subjek P enelitian ... 10

3. L angkah-L angkah Penelitian ... 10

4. Instrum en P enelitian ... 12

5. Pengum pulan D ata ... 13

6. A nalisis D ata ... 14

H. Sistem atika Penulisan ... 14

B A B II : K A JIA N PU ST A K A A. H akekat B elajar M en g ajar ... 16

L H akekat B elajar ... 16

2. U nsur-U nsur D inam is dalam Proses B elajar .. 18

3. H akekat M engajar ... 19

4. Faktor K eberhasilan M engajar ... 21

5. C iri-Ciri Pem belajaran ... 21

6. U nsur-U nsur Pem belajaran ... 23

B. M otivasi B elajar Sisw a ... 28

C. Prestasi B elajar ... 30

1. Pengertian Prestasi ... 30

2. Faktor-Faktor yang M em pengaruhi Prestasi B elajar ... 30

(12)

3. Fungsi dan T ujuan ... 35

4. R uang L ingkup ... 35

5. M edia P em belajaran ... 36

6. M etode P em belajaran B ahasa A rab ... 37

7. Strategi P endekatan M engajar ... 38

8. Peranan M etide M en g ajar ... 39

9. E valuasi H asil ... 41

10. M anfaat E valuasi ... 42

E. Penerapan M etode In d ex C a rd M atch dalam Pem belajaran B ahasa A rab ... 43

1. Prinsip P em belajaran P A IK E M ... 43

2. Penerapan P A IK E M M elalui Seting yang V a ria tif dan D inam is ... 43

3. Penerapan M etode In d ex C ard M atch dalam Pem belajaran B ahasa A rab ... 44

B A B III : P E L A K SA N A A N T IN D A K A N A. G am baran U m um L okasi P enelitian ... 47

1. Sejarah Singkat M I M Iftakhul U lum ... 47

2. Struktur O rganisasi M I M iftakhul U lum K alibanger p ad a T ahun 2010 ... 48

(13)

B. Subjek Penelitian ... 50

C. O bjek P enelitian ... 51

D. W aktu Penelitian ... 52

E. Pelaksanaan Penelitian ... 52

1. Siklus I ... 53

2. Siklus II ... 55

3. Siklus III ... 57

B A B IV : H A S IL PE N E L IT IA N D A N P E M B A H A SA N A. H asil Penelitian ... 59

L H asil T es A w al ... 61

2. H asil Siklus I ... 62

3. H asil Siklus II ... 66

4. H asil Siklus III ... 69

B . Pem bahasan ... 70

B A B V : PE N U T U P A. K e s im p u la n ... 73

B. Saran-Saran ... 73 D A FT A R PU ST A K A

L A M PIR A N

(14)

Tabel 4.1 : Analisis Hasil Pre Test

Tabel 4.2 : Analisis Hasil Tes Keaktifan pada Siklus I Tabel 4.3 : Analisis Hasil Tes Perhatian pada Siklus I Tabel 4.4 : Hasil Pengamatan Sikap Siswa Pada Siklus I Tabel 4.5 : Analisis Hasil Postest Siklus I

Tabel 4.6 : Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I Tabel 4.7 : Analisis Hasil Tes Keaktifan pada Siklus II Tabel 4.8 : Analisis Hasil Tes Perhatian pada Siklus II Tabel 4.9 : Hasil Pengamatan Sikap Siswa Pada Siklus II Tabel 4.10 : Analisis Hasil Postest Siklus II

Tabel 4.11 : Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II Tabel 4.12 : Analisis Hasil Tes Keaktifan pada Siklus III Tabel 4.13 : Analisis Hasil Tes Perhatian pada Siklus III Tabel 4.14 : Analisis Hasil Tes Postest pada Siklus III

(15)

Gambar 2 Gambar 3

: Struktur Organisasi Komite MI Miftakhul Ulum : Struktur Organisasi MI Miftahul Ulum

(16)

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan belajar mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua aktivitas memberikan materi pelajaran kepada siswa, agar siswa mempunyai kecakapan dan pengetahuan yang memadai yang memberikan manfaat dalam kehidupannya. Dalam proses pembelajaran bahasa selain melibatkan pendidik dan siswa secara langsung juga diperlukan pendukung lain, yaitu: alat pelajaran yang memadai, penggunaan metode yang tepat, serta situasi dan kondisi yang menunjang.

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru maupun siswa tentu mempunyai tujuan, lebih-lebih guru dalam melaksanakan tugasnya mengajar atau melakukan kegiatan belajar mengajar harus berorientasi pada tujuan yang sudah ditentukan. Untuk itu perlu dipikirkan bagaimana metode yang sesuai agar dalam waktu yang relatif terbatas dapat meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar.

(17)

penerapan metode yang tepat akan sangat menentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Bahkan metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan kepada siswa dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi itu sendiri.

Adapun ayat yang berkaitan dengan metode pembelajaran adalah surat An Nalil ayat 125 yang artinya: “Serulah (manusia) kepada ja la n Tuhanmu dengan hikman dan pelajaran yang sesuai dan bantahlah mereka dengan cara yang baik, sesungguhnya Tuhanmu D ialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanN ya dan D ialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. ” (Soenaijo, 1971:421).

Metode adalah suatu cara yang harus dilalui atau ditempuh guna mencapai tujuan dengan cepat, tepat dan singkat. (Fachrudin, 2006:1). Penggunaan metode dapat memperlancar proses pembelajaran sehingga akan tercapai tujuan yang efektif dan efisien. Dalam suatu kegiatan belajar mengajar tidak harus menggunakan metode tertentu untuk mengajarkan suatu materi pelajaran, tetapi penggunaan metode lebih ditekankan pada kebutuhan agar lebih sesuai dengan materi pelajaran. Penggunaan metode pembelajaran harus diperhatikan adalah suasana yang tidak monoton. Metode pembelajaran yang digunakan harus menimbulkan kedinamisan dalam proses pembelajaran. Seorang guru yang miskin metode pembelajaran akan menimbulkan masalah baik bagi guru maupun siswa.

(18)

diberikan maupun dengan kondisi siswa, serta sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan penggunaan metode yang lebih mendalam sehingga prestasi belajar sesuai dengan tujuan instruksional.

Selama ini kondisi proses belajar mengajar di Madrasah Ibtidaiyah masih diwarnai oleh aspek pengetahuan. Masih sedikit mengacu pada ketertiban siswa dalam proses belajar itu sendiri. Karena pembelajaran tidak merangsang siswa untuk terlibat secara efektif dalam proses belajar mengajar. Kondisi seperti itu pun ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger, yaitu pembelajaran yang hanya menekankan aspek kognitif semata, kurang melibatkan siswa sehingga siswa kurang aktif bahkan cenderung pasif. Akibatnya prestasi belajar Bahasa Arab pada akhir semester kurang dari harapan.

(19)

mempunyai peran yang sangat penting dalam keberhasilan belajar siswa, (5) Latar belakang kebudayaan, tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong anak untuk semangat belajar.

Pada saat pembelajaran Bahasa Arab di kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang, guru menyampaikan materi pelajaran kurang lebih 35 menit. Dilanjutkan dengan pengerjaan soal- soal latihan. Dan latihan soal didapatkan hasil evaluasi 24% siswa yang sesuai target KKM dari jumlah keseluruhan. Maka dari hasil evaluasi dapat dilihat beberapa penyebab rendahnya hasil yang dicapai, bahwa dengan pembelajaran yang monoton akan berdampak, pertama membosankan dan menjenuhkan siswa, karena siswa menjadi terbiasa melakukan hal yang sama maka siswa menjadi enggan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Kedua akan membunuh semangat belajar siswa. Ketiga akan merusak minat belajar siswa. Dari hal-hal yang peneliti temukan pada saat observasi di kelas, peneliti mengidentifikasi sebab-sebab munculnya masalah tersebut antara lain: siswa kurang terlibat dalam pembelajaran, guru kurang bijak dalam memilih metode, penguasaan siswa tentang materi masih kurang dan kegiatan pembelajaran membosankan.

(20)

senang terhadap apa yang sedang dipelajarinya karena pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan dapat menjadikan peserta didik menangkap pelajaran dengan baik.

Salah satu komponen pembelajaran adalah pemanfaatan metode pembelajaran secara dinamis dan fleksibel pada materi, siswa dan konteks pembelajaran. Metode Index Card Match dipandang sangat efektif bagi siswa untuk menguasai materi Bahasa Arab karena metode Index Card Match

termasuk dalam istilah pembelajaran PAIKEM (Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan). PAIKEM merupakan pendekatan dalam proses belajar yang bisa diterapkan secara tepat berpeluang dapat meningkatkan tiga hal, pertama maksimalisasi pengaruh fisik terhadap jiw a, kedua maksimalisasi pengaruh jiw a terhadap proses psikofisik dan psikososial dan ketiga bimbingan ke arah pengalaman kehidupan spiritual (Ismail, 2008:5).

(21)

menjadi profesional dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, pendidik mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui kajian terhadap masalah yang terjadi di kelasnya. Dalam melaksanakan PTK, siswa tidak akan terganggu karena pendidik melakukan penelitian sambil melaksanakan pembelajaran. Dan tentunya pendidik menjadi lebih kreatif dan aktif dalam melaksanakan pembelajaran setelah mengetahui keadaan siswa. Sehingga dari penerapan PTK dengan menggunakan metode Index Card Match ini diharapkan mampu memberi perubahan terhadap mutu pembelajaran, sehingga menumbuhkembangkan semangat siswa dalam belajar Bahasa Arab. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti mengambil judul “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA ARAB MELALUI METODE IND EX CARD MATCH PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAKHUL ULUM KALIBANGER KECAMATAN SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

(22)

2. Apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mencari suatu pembuktian tentang ada tidaknya peningkatkan keaktifan, perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab melalui metode Index Card Match pada siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.

D. Hipotesis

Menurut Suharsimi Arikunto, hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1999:87).

Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan sementara terhadap permasalahan penelitian, yang akan diuji melalui penelitian.

Maka hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

(23)

2. Penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa arab pada siswa kelas IV semester II MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010.

£ . Manfaat Penelitian

1. Manfaat bagi guru

Dapat menumbuhkan minat guru untuk mengembangkan kemampuan dalam menggunakan metode yang bervariasi.

2. Manfaat bagi siswa

a. Dapat meningkatkan minat belajar.

b. Memberikan pengalaman bagi siswa untuk aktif, kreatif dalam proses pembelajaran.

c. Meningkatkan hasil belajar atau prestasi siswa. 3. Manfaat bagi madrasah

Memberikan masukan untuk mengadakan pembinaan dan penyediaan sarana dan prasarana. Ikut berpartisipasi dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam meningkatkan mutu.

F. Definisi Operasional

Untuk menghindari salah definisi pada penelitian ini maka peneliti akan menjelaskan beberapa istilah sebagai batasan penelitian.

1. Meningkatkan

(24)

2. Prestasi

Adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan atau dikerjakan (Balai Pustaka, 1993:700)

3. Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah bahasa yang mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi antar manusia dan sebagai Bahasa Agama Islam (Depag RI, 2004:2). Jadi pembelajaran Bahasa Arab yaitu mengarahkan untuk memahami dan menghayati Al Qur’an dan Hadist sehingga menjadikan peserta didik paham dengan bahasa yang ada dalam Al Qur’an dan Hadist. 4. Metode Index Card Match

Metode Index Card Match (mencocokkan kartu indeks) adalah cara menyenangkan lagi aktif untuk meninjau ulang pelajaran (Mei Silberman, 2009:240). Jadi metode Index Card Match adalah metode yang dapat mengaktifkan siswa dengan cara menjodohkan kartu tanya dan kartu jawab yang ada pada masing-masing siswa.

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(25)

mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observation and evaluation) dan melakukan refleksi (;reflecting) dan seterusnya sampai terjadi perubahan. 2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010. Dengan rincian sebagai berikut, laki-laki 8 anak, perempuan 6 anak, jum lah seluruhnya 14 anak.

3. Langkah-langkah Penelitian a. Perencanaan {planning)

Pada tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran Bahasa Arab dengan pokok pembahasan keluarga. Kegiatan ini meliputi:

1) Peneliti menerapkan alternatif untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pelajaran Bahasa Arab.

2) Peneliti melakukan stimulasi pembelajaran Bahasa Arab dengan mengembangkan metode Index Card Match.

3) Membuat alat peraga. 4) Membuat lembar observasi. 5) Mendesain tempat duduk siswa. b. Pelaksanaan (action)

(26)

memberikan penjelasan tentang tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Dalam pelaksanaan guru akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card M acth,dan divariasi dengan metode ceramah dan tanya jawab, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

c. Observasi (observation)

Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung dengan sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

d. Refleksi (reflection)

Data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dalam tahap ini, secepatnya dilakukan analisis dan pemaknaan dengan maksud untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan yang diharapkan. Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Sehingga dapat dijadikan landas an untuk melakukan tindakan kelas pada siklus berikutnya.

(27)

Refleksi

Refleksi

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

SIKLUS III

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas

4. Instrumen penelitian a. Kartu tanya j awab

Dalam hal ini peneliti menyiapkan kotak berisi kartu tanya dan kartu jawab sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.

b. Pedoman dokumentasi

(28)

siswa yang dikategorikan dalam tiga kategori: siswa kemampuan tinggi, siswa kemampuan sedang dan siswa kemampuan rendah,

c. Pedoman observasi

Dalam pedoman ini terdiri dari:

1) Pedoman observasi pengolahan metode Index Card Match atau menjodohkan kartu tanya dan kartu jaw ab untuk mengetahui keefektifan dan perhatian penggunaan metode Index Card Match.

2) Pedoman observasi keaktifan siswa. Digunakan untuk mengamati keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

5. Pengumpulan data a. Tes

Bentuk tes yang dipakai adalah isian. Yang mana siswa harus mengerjakan soal tersebut dengan benar dan teliti.

b. Dokumentasi

Dokumentasi ini berupa laporan hasil belajar siswa atau raport, buku administrasi, data kelas, kumpulan nilai atau ledger, data kelas dan lain-lain. Dokumen ini digunakan untuk menemukan gambaran prestasi siswa kelas IV MI Miftakhul Ulum Kalibanger Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang Tahun 2010.

c. Observasi

(29)

dikategorikan dalam tiga kategori: siswa kemampuan tinggi, siswa kemampuan sedang, dan siswa kemampuan rendah.

6. Analisis data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisa data yang diperoleh. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif. Yaitu suatu analisa hasil pengamatan yang menggambarkan fakta sesuai dengan data yang diperoleh, dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan prestasi , perhatian dan keaktifan siswa selama tindakan kelas berlangsung.

H. Sistematika Penulisan

Rangkaian penelitian disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

1. Bagian awal skripsi terdiri dari halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran dan abstrak.

2. Bagian isi skripsi terdiri dari lima bab yaitu:

(30)

Bab II : Menjelaskan tentang kajian pustaka yang meliputi tentang kerangka pemikiran yang meliputi hakekat belajar mengajar, prestasi belajar, penerapan metode Index Card Match dan urgensi metode Index Card Match dalam pembelajaran Bahasa Arab.

Bab III : Pelaksanaan penelitian, yaitu bab yang menguraikan tentang gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan penelitian yang meliputi deskripsi pelaksanaan siklus I, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan deskripsi pelaksanaan siklus II dan III.

Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan yaitu bab yang menguraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan.

Bab V : Penutup, yaitu bab yang menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.

(31)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Berdasarkan judul dan rumusan masalah yang peneliti temukan, maka demi kelancaran jalannya penelitian, peneliti mencari landasan dan kajian pustaka sebagai fokus peneliti dalam melakukan penelitian. Kajian pustaka merupakan teori-teori dasar sebagai bekal untuk melangkah dalam pencarian solusi berdasarkan ilmu pengetahuan.

A. Hakekat Belajar Mengajar

Antara belajar dan mengajar teijalin satu keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan dalam satu proses pembelajaran. Belajar dan mengajar adalah suatu proses kegiatan yang mengupas tentang ilmu pengetahuan, sehingga terjadi interaksi antara yang mengajar dan yang belajar.

1. Hakekat Belajar

Belajar secara umum merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan terjadi perubahan tingkah laku, maka pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik (Darsono, 2000:24).

(32)

Pembelajaran menurut teori Gestalt adalah usaha guru untuk memberikan materi pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa lebih mudah mengorganisirnya (mengaturnya) menjadi suatu gestalt (pola bermakna). Bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi mengorganisir yang terdapat dalam diri siswa (Darsono, 2000:2004).

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. (Slameto, 1987:2).

Menurut Oemar Hamalik (1995:64), pembelajaran adalah suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari.

Definisi lain tentang belajar adalah:

a. Belajar merupakan perubahan suatu tingkah laku yang mengarah kepada yang lebih baik dari sebelumnya.

b. Belajar terjadi melalui proses latihan dan pengalaman.

c. Tingkah laku yang mengalami perubahan menyangkut beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun psikis misalnya perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap. (Depag, 2004:53).

(33)

individu dengan lingkungannya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.

Dari definisi tentang belajar dan pembelajaran di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu kegiatan perubahan tingkah laku pada diri individu, sebagai hasil interaksi antara individu dengan individu dan lingkungannya. Dan perubahan tersebut menyangkut beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun psikis. Adapun definisi pembelajaran secara umum adalah suatu proses dimana di dalamnya ada interaksi antara guru dan siswa. Di dalam pembelajaran guru membantu dan mengarahkan siswa atau anak didik dari tidak tahu menjadi tahu yang berkaitan pada kehidupan sehari-hari.

2. Unsur-Unsur Dinamis dalam Proses Belajar

Perbuatan belajar adalah suatu proses yang kompleks. Proses itu sendiri sulit diamati, namun perubahan atau tindakan belajar dapat diamati berdasarkan perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh tindakan belajar tersebut. Karena itu, untuk memahami suatu proses belajar diperlukan kajian terhadap perbuatan itu secara unsuriah.

Unsur-unsur yang terkait dalam proses belajar antara lain: a. Motivasi siswa

(34)

b. Bahan belajar

Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang harus diperhatikan oleh guru. Dengan bahan tersebut para siswa dapat mempelajari hal-hal yang perlu dalam upaya mencapai tujuan.

c. Alat bantu belajar

Alat bantu belajar merupakan semua alat yang digunakan untuk membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi efektif dan efisien.

d. Suasana belajar

Suasana belajar sangat penting karena dapat menumbuhkan kegairahan belajar dan kemalasan belajar. Karena itu, guru dan siswa senantiasa dituntut agar menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan. Hal ini berarti bahwa suasana belajar turut menentukan motivasi dan keberhasilan belajar siswa.

e. Kondisi subjek belajar

Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan belajar siswa dapat belajar secara efisien dan efektif apabila badan sehat, memiliki intelegensi yang memadai, memiliki bakat khusus, serta memiliki minat untuk belajar. (Hamalik, 2008:50). 3. Hakekat Mengajar

(35)

perubahan yang dilakukan dapat merubah ke arah yang lebih baik atau sesuai dengan perubahan yang diharapkan.

Definisi dari Alvin W. Howard, mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, merubah, atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita),

appreciations (penghargaan) dan knowledge. (Slameto, 1987:33). Mengajar adalah menyampaikan ilmu pengetahuan (bahan pelajaran) kepada siswa atau anak didik supaya ilmu itu dikuasai dan dipahami. Mengajar adalah menanamkan pengetahuan kepada anak didik. Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan kepada anak didik. (Sunhaji, 2009:10).

Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Atau dapat pula dikatakan bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran sehingga menimbulkan terjadinya proses belajar pada diri siswa. (Usman, Setiyawati, 1993:6). Pengertian ini mengandung makna bahwa guru dituntut untuk dapat berperan sebagai organisator kegiatan belajar siswa yang mampu memanfaatkan lingkungan, baik yang terdapat di dalam kelas maupun di luar kelas.

(36)

4. F aktor keberhasilan mengaj ar

Garis besar faktor keberhasilan mengajar antara lain adalah:

a. Kecakapan dan keterampilan dalam mengorganisir komponen- komponen yang diperlukan dalam proses belajar mengajar.

b. Kecakapan dan keterampilan dalam menggunakan metode-metode mengajar yang tepat untuk topik pelajaran yang disajikan.

c. Kecakapan dan keterampilan dalam menyajikan topik pelajaran itu sendiri, sehingga dapat membangkitkan minat murid untuk sungguh- sungguh belajar.

d. Sikap atau penampilan guru di depan kelas atau di sekitar murid. (Lukman, 2001:11).

Dari faktor-faktor keberhasilan mengajar di atas, masih banyak lagi faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan mengajar misalkan saja keadaan anak didik, keadaan lingkungan dan ketersediaan sarana prasarana.

5. Ciri-ciri Pembelaj aran

(37)

Menurut Max Darsono ciri-ciri pembelajaran antara lain sebagai berikut:

a. Pembelajaran dilakukan secara sadar dan direncanakan secara sistematis.

b. Pembelajaran dapat menumbuhkan perhatian dan motivasi siswa dalam belajar.

c. Pembelejaran dapat menyediakan bahan belajar yang menarik dan menantang bagi siswa.

d. Pembelajaran dapat menggunakan alat bantu belajar yang tepat dan menarik.

e. Pembelajaran dapat menciptakan suasan belajar yang aman dan menyenangkan bagi siswa.

f. Pembelajaran dapat membuat siswa siap menerima pelajaran baik secara fisik maupun psikologis. (Darsono, 2000:25).

Menurut Oemar Hamalik ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu:

a. Rencana, ialah penataan material dan prosedur.

b. Kesaling tergantungan (interdependence) antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.

(38)

6. Unsur-unsur Pembelaj aran

Unsur-unsur yang minimal harus ada dalam pembelajaran adalah seorang siswa atau peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur keija untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, guru (pengajar) tidak termasuk sebagai unsur sistem pembelajaran, fungsinya dapat diganti atau dialihkan kepada media sebagai pengganti, seperti: buku, slide teks yang diprogramkan, dan sebagainya. Namun seorang kepala sekolah dapat menjadi salah satu unsur pembelajaran, karena berkaitan dengan prosedur perencanaan dan pelaksanaan.

Unsur-unsur pembelajaran kongkruen dengan unsur belajar, misalnya (1) motivasi siswa, (2) bahan belajar, (3) alat bantu belajar, (4) suasana belajar, (5) kondisi subjek belajar.

Selain dari unsur di atas, masih ada unsur-unsur lain yang berkait dengan guru. Adapun unsur-unsur tersebut adalah:

a. Motivasi pembelajaran siswa. Motivasi itu sebaiknya timbul dari kesadaran yang tinggi untuk mendidik peserta didik menjadi warga negara yang baik.

b. Kondisi guru siap membelajarkan siswa. Guru perlu memiliki kemampuan dalam proses pembelajaran, di samping kemampuan kepribadian dan kemampuan kemasyarakatan.

(39)

lainnya. Komponen-komponen tersebut ialah tujuan, bahan, metode dan alat serta penalaran. (Sunhaji, 2009:22).

Sedang menurut Rosadi Ruslan, komponen-komponen dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terdiri dari:

a. Tujuan topik pembelajaran yang diajarkan b. Topik pembelajaran

c. Metode mengajar

d. Perlengkapan pelajaran, baik yang harus dimiliki murid maupun yang harus dimiliki oleh guru

e. Alat-alat bantu pengajaran f. Buku- buku sumber

g. Alat evaluasi atau cara mengevaluasi. (Lukman, 2001:5).

Unsur-unsur yang diperlukan dalam belajar dapat berubah-ubah, hal ini dapat teijadi dalam diri guru (motivasi dan kesiapan dalam pembelajaran siswa), dan pada upaya guru menyiapkan bahan pembelajaran, juga kondisi atau kesiapan siswa mengikuti pembelajaran baik fisik maupun psikologis.

Dari beberapa komponen pembelajaran di atas dapat disimpulkan menjadi lima komponen pembelajaran antara lain:

a. Tujuan Belajar

(40)

yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa.

Menurut Sunhaji tujuan belajar secara umum ada tiga jenis, yaitu:

1) Untuk mendapatkan pengetahuan 2) Penanaman konsep dan keterampilan 3) Pembentukan sikap

Tujuan pembelajaran ialah mempersiapkan siswa untuk hidup dalam masyarakatnya. Sekolah berfungsi menyiapkan siswa menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan. (Hamalik, 1995:64). b. Sumber Pembelajaran

Menurut Rivai, sumber belajar adalah segala daya yang dimanfaatkan oleh guru untuk kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagian atau secara keseluruhan, (Sunhaji, 2009:78). Jadi dari pengertian tersebut dapat diartikan bahwa sumber belajar tidak sama dengan alat belajar yang menjadi penunjang dalam pengajaran.

Menurut Rivai dalam pemanfaatan sumber belajar harus memenuhi persyaratan. Syarat yang harus dipenuhi dalam memanfaatkan sumber belajar meliputi:

(41)

2) Pokok-pokok bahasan harus dijadikan dasar pemilihan serta pemanfaatan sumber belajar agar materi yang disajikan melalui sumber belajar dapat memperkaya dan memperjelas isi bahan. 3) Dalam memilih strategi harus sesuai dengan sumber belajar.

4) Lebih utama belajar dengan dua sumber baik yang dirancang maupun dimanfaatkan.

5) Mempergunakan sumber belajar yang mempertimbangkan alokasi waktu yang tersedia. (Sunhaji, 2009:88).

c. Alat Bantu Belajar

Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa melakukan belajar, sehingga kegiatan belajar lebih efektif dan efisien. Alat bantu belajar disebut juga alat peraga atau media belajar. (Hamalik, 2001:51).

Media atau alat bantu sangat dibutuhkan pendidik untuk memudahkan siswa dalam menangkap materi yang disampaikan pendidik. Media yang mudah dijumpai di sekitar anak didik tentunya akan lebih efektif dan berdaya guna sepenuhnya.

d. Metode Mengajar

(42)

Dalam menggunakan metode, pendidik harus inovatif dan kreatif serta fleksibel, sehingga dengan metode yang dipilih oleh pendidik anak didik mampu menyerap materi yang disampaikan dengan mudah.

e. Evaluasi atau Penilaian dalam Proses Belajar Mengajar

Semua kegiatan belajar perlu diadakan evaluasi. Evaluasi dapat memberi motivasi bagi guru maupun siwa. Dengan evaluasi guru juga dapat mengetahui kemajuan siswa dan prestasi siswa, serta dapat pula mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. (Slameto,

1987:40).

Menurut Schwartz, penilaian adalah suatu program untuk memberikan pendapat dan penentuan arti atau faedah suatu pengalaman. Yang dimaksud pengalaman adalah sesuatu yang diperoleh berkat proses pendidikan. (Hamalik, 2001:157).

Syarat-syarat umum atau kriteria evaluasi adalah: memiliki validitas, objektivitas, efisiensi dan kegunaan/ kepraktisan. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. (Hamalik, 2001:29).

(43)

tujuan pembelajaran, serta untuk mengetahui sejauh mana daya serap siswa dalam menerima materi yang diajarkan.

B. Motivasi Belajar Siswa

Motivasi adalah kekuatan yang terdapat pada diri seseorang yang mendorong orang tersebut melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan (disposisi internal), motivasi adalah motiv yang sudah menjadi aktif saat orang melakukan suatu aktivitas. (Darsono, 2000:27).

Menurut Oemar Hamalik, motivasi adalah dorongan yang menyebabkan teijadi suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar yang bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan, atau dorongan yang timbul karena rangsangan dari luar sehingga subjek melakukan perbuatan belajar. (Hamalik, 1995:51).

Motivasi yang oleh Eysenck dan kawan-kawan dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep diri, sikap, dan sebagainya (Slameto, 1987:172).

(44)

Fungsi motivasi, adalah: 1. Menggairahkan siswa

2. Memberikan harapan realistis 3. Memberikan insentif

4. Mengarahkan ke tingkah laku atau hal-hal yang baik, (Slameto, 1987:177) Motivasi merupakan suatu keinginan atau greget dari dalam siswa untuk mengikuti proses KBM yang diselenggarakan, dengan motivasi suasana kelas akan menjadi hidup yang berdampak pada keberhasilan belajar. Jadi motivasi mempunyai peranan yang sangat penting demi tercapainya tujuan pembelajaran. Motivasi adalah kekuatan tersembunyi didalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas. (Davies, 1970:214).

Karena motivasi ini merupakan kekuatan yang ada dalam diri yang sifatnya tidak nyata, maka motivasi setiap anak didik antara yang satu dengan yang lain tidak sama. Bahkan motivasi seorang anak didik bisa berubah atau tidak pasti.

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan atau meningkatkan motivasi: 1. Memberikan penghargaan dan kritik

2. Mengadakan kompetisi yang sehat antar siswa 3. Memberikan hadiah atau hukuman

(45)

C. Prestasi Belajar

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1989:43), prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar mengajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.

Prestasi belajar yaitu penguasaan ketrampilan dan pengetahuan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, biasanya dalam nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. (Basuki, 1991:3).Dari kedua pendapat di atas, dapat dikemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai siswa dengan bekerja keras, ulet, tekun sehingga bisa memberikan kepuasan dan pemenuhan hasrat.

Sedangkah prestasi belajar Bahasa Arab adalah hasil siswa setelah melakukan suatu proses belajar Bahasa Arab. Agar prestasi itu benar-benar mencerminkan hasil belajar siswa maka penilaiannya harus secara objektif dan berkesinambungan. Secara objektif maksudnya penilaian berdasarkan kegiatan yang dilakukan siswa. Sedangkan berkesinambungan maksudnya penilaian dilakukan secara terus menerus melalui ulangan harian, post-test

dan ulangan umum bersama.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

(46)

proses belajar mengajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar menurut Ngalim Purwanto (1997:73) sebagai berikut:

a. Faktor dari luar 1) Faktor lingkungan

Lingkungan yang berujud alam dan sosial. Lingkungan alam seperti keadan udara, suhu, kelembaban. Belajar dengan udara yang segar akan lebih baik hasilnya, bila dibandingkan dengan keadaan udara yang panas dan pengap. Sedangkan lingkungan sosial merupakan hubungan antar individu dengan keluarga, pola asuh maupun masyarakat.

2) Faktor Psikologis

Setiap manusia pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, karena perbedaan itu juga mempengaruhi hasil belajar. Faktor psikologis yang dianggap utama dalam pengaruhnya terhadap hasil belajar adalah: (1) bakat, (2) minat, (3) kecerdasan, (4) motivasi atau perhatian, dan (5) kemampuan kognitif. Dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar tersebut, jelaslah bahwa faktor dari dalam dan dari luar diri

siswa, kedudukannya sangat penting.

D. Pembelajaran Bahasa Arab

(47)

keberhasilan dalam mempelajari semua bidang studi. Mengingat fungsi bahasa yang bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, sebuah kurikulum bahasa untuk madrasah menengah sewajarnya mempersiapkan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang membuat peserta didik mampu merefleksi pengalamannya sendiri dan pengalaman orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna. Bahasa diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain, mengungkapkan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, membuat keputusan yang bertanggung jawab pada tingkat pribadi dan sosial, menemukan serta menggunakan kemampuan- kemampuan dan imajinatif yang ada dalam dirinya.

Penguasaan Bahasa Arab merupakan persyaratan penting bagi keberhasilan individu, masyarakat, Bangsa Indonesia dalam menjawab tantangan zaman pada tingkat global. Penguasaan Bahasa Arab dapat diperoleh melalui berbagai program, sementara program pembelajaran Bahasa Arab di madrasah secara formal merupakan sarana utama bagi sebagian besar anak Indonesia.

(48)

berpedoman kepada prinsip-prinsip pengajaran bahasa asing pada umumnya. (Depag, 2004:139).

1. Komponen utama pembelajaran Bahasa Arab

Komponen utama dari pembelajaran Bahasa Arab meliputi empat aspek keterampilan berbahasa yang sama untuk semua kemampuan yaitu: a. Menyimak ('Istima ’j

Kemampuan menyimak (istima ’j ini merujuk pada semua cara untuk berkomunikasi secara lisan. Fokusnya adalah pada memproduksi dan menyimak teks yang diucapkan melalui percakapan informal, bercerita atau cerita pribadi dalam kelompok kecil sampai pada teks yang lebih formal dan kompleks untuk tujuan intepretasi, evaluasi, analisis, dan hiburan.

b. Berbicara (Kalam)

Kemampuan berbicara (kalam) sangat berkaitan erat dengan menyimak, karena keduanya merujuk pada semua cara untuk berkomunikasi secara lisan.

c. Membaca (Qiro ’ah)

(49)

d. Menulis (Kitabah)

Kemampuan menulis (Kitabah) merujuk pada semua cara dalam menciptakan, menyusun, mengedit, dan mempublikasikan teks, termasuk dalam penggunaan media pembelajaran. (Depag, 2004: 140). 2. Gambaran Global Pembelajaran Bahasa Arab

Metodologi pengajaran Bahasa Arab merupakan fenomena yang bertitik to;ak pada metode penyampaian. Sebelum melangkah untuk melaksanakan tugas, para guru pengajar Bahasa Arab perlu mengetahui gambaran secara umum yang erat kaitannya dengan metodologi. Secara global pengajaran Bahasa Arab meliputi:

1. Memahami tujuan, baik tujuan aktif maupun tujuan pasif.

Tujuan aktif merupakan usaha yang dilakukan dari pihak pengajar Bahasa Arab agar siswa mampu mengekspresikan Bahasa Arab, baik dalam bentuk ucapan ataupun tulisan. Adapun tujuan pasif adalah agar siswa mampu memahami bahasa tersebut.

2. Memahami betapa pentingnya arti, nilai, dan makna alat pengajaran Bahasa Arab.

(50)

Guru merupakan alat yang paling utama dalam pengajaran, karena itu ia harus mempunyai ilmu yang mendalam tentang bahan yang akan diajarkannya. Disamping guru, secara pedagogis, ada beberapa alat lain yang harus dikuasai oleh pendidik atau guru, diantaranya kurikulum, administrasi mengajar, dan sejumlah perangkat lainnya. (Fachrudin, 2006: 9)

3. Fungsi dan Tujuan

Dalam konteks pendidikan, Bahasa Arab berfungsi sebagai alat untuk berkomunikasi dalam rangka mengakses informasi, dan dalam konteks sehari-hari, sebagai alat untuk membina hubungan interpersonal, bertukar informasi serta menikmati estetika bahasa dalam budaya Arab.

Mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tujuan sebagai berikut:

a. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa tersebut, dalam bentuk lisan dan tulisan.

b. Menumbuhkan kesadaran tentang hakikat dan pentingnya Bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.

c. Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab meliputi: a. Unsur bahasa

(51)

2) Pola kalimat 3) Kosakata b. Kegiatan berbahasa

1) Bercakap yang mengajarkan keterampilan menggunakan Bahasa Arab secara lisan untuk mengembangkan kemampuan berbagai fungsi komunikasi berbahasa.

2) Menyimak yang melatih peserta didik untuk memahami bahasa Arab lisan.

3) Membaca yang mengajarkan keterampilan membaca untuk mengembangkan kemampuan memahami isi wacana, disamping sebagai bahan untuk memantapkan keterampilan bercakap.

4) Menulis untuk mengembangkan kemampuan menyusun kalimat- kalimat yang benar dalam isya ’ muwajjah (karangan terpimpin), (Depag, 2009:4).

5. Media Pembelajaran Bahasa Arab

Kata media berasal dari kata lain “medius” yang artinya “tengah”. Secara umum media adalah semua bentuk perantara yang menyebar, membawa atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima. (Asqar, 2003:74).

Macam-macam media pada pembelajaran Bahasa Arab antara lain: a. Gambar-gambar

(52)

d. Buku pegangan siswa e. Tape recoder, dll

Secara umum manfaat media dalam pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan efisien.

6. Metode Pembelajaran Bahasa Arab

Metode berasal dari bahasa Yunani yaitu “methodos” yang berarti cara. Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu me t ha yang berarti melalui atau melewati, dan hodos yang berarti jalan atau cara, (Ismail, 2002:7). Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan.

Metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai atau serasi untuk menyajikan suatu hal, sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan harapan. Jadi pembelajaran Bahasa Arab adalah suata cara atau jalan yang ditempuhyang sesuai atau serasi untuk menyajikan suatu materi Bahasa Arab ,sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efesien sesuai denan harapan.

(53)

Tidak ada satupun metode yang baik untuk mencapai setiap tujuan dalam setiap situasi. Setiap metode mempunyai kelebihan dan kelemahan, sebagai guru hendaknya mengetahui kapan metode tepat digunakan dan kapan harus dikombinasikan.

7. Strategi Pendekatan Mengajar

Dalam melaksanakan pembelajaran Bahasa Arab tentu berbeda dengan pembelajaran mata pelajaran yang lain, hal ini dikarenakan standar isi dari Bahasa Arab terdapat kesinambungan antara materi yang telah dipelajari dan materi yang akan dipelajari. Dan karena pembelajaran Bahasa Arab diawali dari konkrit ke abstrak, dari sederhana ke kompleks dan dari yang mudah ke yang sulit.

Strategi mengajar ialah seperangkat kebijaksanaan khusus untuk mengajarkan topik tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi mengajar ialah:

a. Bentuk materi

b. Mengaji materi (guru), satu orang atau beregu.

c. Cara analitis atau sintetis, cara formal atau non-formal.

d. Penerima materi (siswa), perorangan, kelompok kecil, kelompok besar, kelompok heterogen atau kelompok homogen, (Lukman, 2001: 6).

(54)

penyelidikan atau penemuan sendiri (inquiri), pengelolaan siswa, penekanan pada siswa, dan permainan. (KBK, 2004: 84).

Berbagai metode pembelajaran yang ada harus dikombinasikan dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran akan bervariasi dan tidak berkesan membosankan bagi siswa dan pada akhirnya akan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Pendekatan mengajar ialah:

a. Mengajarkan suatu topik tertentu dilihat dari sudut bagaimana topik tersebut disajikan.

b. Langkah awal yang dilaksanakan dalam proses belajar mengajar.

Contoh pokok bahasan yang bertujuan untuk melatih keterampilan, dan kebiasaan siswa rasa tanggung jawab, pendekatan: keija kelompok, individual, klasikal.

Salah satu contoh jenis pendekatan mengajar adalah pendekatan spiral. Mengajarkan suatu topik tertentu (dalam pengajaran Bahasa Arab) untuk tingkat yang berbeda, disajikan dengan cara yang berbeda pula. Seperti bentuk spiral, yang mulai kecil makin agak besar, makin besar dan masih besar lagi.

8. Peranan Metode Mengajar

(55)

Untuk mewujudkan keberhasilan mengajar seorang guru harus memiliki kecakapan dan keterampilan mengajar atau menyajikan materi- materi pelajaran. Guru juga harus menguasai metode-metode mengajar dan menyesuaikannya dengan materi yang akan disampaikan.

Metode mengajar yang diperlukan dalam mata pelajaran, diantaranya:

a. Metode ceramah atau metode pemberitahuan b. Metode ekspositori

c. Metode penemuan d. Metode Tanya jawab

e. Metode latih hafal (metode drill)

f. Metode diskusi g. Metode labolatorium h. Metode pemberian tugas i. Metode proyek

j. Metode kegiatan lapangan k. Metode permaianan

l. Metode pemecahan masalah m . Metode karya wisata

(56)

berencana, berurutan, teratur, terarah, tersusun rapi, dan sistematis, sehingga dapat tercapai sasaran yang diharapkan.

9. Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi terhadap hasil belajar bertujuan untuk mengetahui ketuntasan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar. Dari hasil evaluasi tersebut dapat diketahui kompetensi dasar, materi, atau indikator yang belum tercapai ketuntasan. Dengan mengevaluasi hasil belajar, guru akan mendapatkan manfaat yang besar untuk melakukan program perbaikan yang tepat. Jika ditemukan sebagian peserta didik gagal, perlu dikaji kembali kembali apakah instrumen penilaian terlalu sulit, apakah instrumen penilaian sudah sesuai indikatornya, ataukah cara pembelajarannya (strategi, metode, media, pendekatan, atau teknik) yang digunakan kurang tepat. Jika ternyata instrumen penilaiannya terlalu sulit, maka perlu diperbaiki. Akan tetapi jika, instrumen penilaiannya ternyata tidak sulit, mungkin pembelajarannya yang harus diperbaiki, dan seterusnya.

(57)

10. Manfaat Evaluasi

Evaluasi ini memiliki manfaat bagi: a. Peserta Didik

Informasi hasil belajar bermanfaat bagi peserta didik untuk: (a) mengetahui kemajuan hasil belajar diri, (b) mengetahui konsep-konsep atau teori yang belum dikuasai, (c) memotivasi diri untuk lebih baik, dan (d) memperbaiki strategi belajar.

b. Orang Tua

Informasi hasil belajar dimanfaatkan orang tua untuk memotivasi anak agar belajar lebih baik. Informasi ini dimanfaatkan orang tua untuk: (a) membantu anaknya belajar, (b) memotivasi anak belajar, (c) membantu madrasah meningkatkan hasil belajar peserta didik, dan (d) membantu madrasah melengkapi fasilitas belajar.

c. Guru dan Kepala Madrasah

(58)

E. Penerapan Metode In d ex Card M atch dalam Pembelajaran Bahasa Arab

Metode Index Card M atch merupakan salah satu metode yang berorientasi pada pembelajaran PAIKEM. Pembelajaran PAIKEM yaitu pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

1. Prinsip Pembelajaran PAIKEM

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pembelajaran PAIKEM adalah sebagai berikut:

a. Memahami sifat peserta didik.

b. Mengenal peserta didik secara perorangan.

c. Memanfaatkan perilaku peserta didik dalam pengorganisasian belajar. d. Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif serta mampu

memecahkan masalah.

e. Menciptakan ruang kelas sebagai lingkungan belajar yang menarik. f. Memanfaatkan lingkungan sebagai lingkungan belajar.

g. Memberi umpan balik untuk meningkatkan kegiatan.

h. Membedakan antara aktif fisik dan aktif mental (Ismail, 2002:56). 2. Penerapan PAIKEM melalui seting yang variatif dan dinamis

(59)

a. Aksebilitas yaitu peserta didik mudah menjangkau sumber belajar. b. Mobilitas yaitu peserta didik menjadi bagian lain dalam kelas.

c. Interaksi yaitu memudahkan interaksi antara guru dan peserta didik maupun antar peserta didik.

d. Variasi keija peserta didik yaitu memungkinkan peserta didik bekeijasama secara perorangan, berpasangan atau satu kelompok. 3. Penerapan metode Index Card M atch dalam pembelajaran Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sebagai momok oleh siswa, dikarenakan merupakan pelajaran awal bagi siswa kelas IV, sehingga diharapkan dengan penerapan metode yang baru yaitu metode Index Card Match dapat menumbuhkan rasa senang terhadap mata pelajaran Bahasa Arab. Dalam penerapan metode Index Card Match

siswa dituntut aktif, sehingga anak tidak merasa bosan dan jenuh di dalam kelas.

(60)

Indikator keaktifan siswa yang dapat dijadikan penilaian dalam metode Index Card M atch antara lain:

1. Perhatian siswa terhadap penjelasan guru. 2. Kecepatan mencari pasangan.

3. Keijasamanya dalam kelompok. 4. Ketepatan mencari pasangan. 5. Ketepatan membaca lafal kalimat.

Dari indikator tersebut dapat diambil rentan nilai sebagai berikut:

1. Apabila dapat mencapai semua indikator, maka akan dikategorikan ke dalam anak paling aktif.

2. Apabila anak mencapai empat indikator, maka akan dikategorikan ke dalam anak aktif.

3. Apabila anak hanya mencapai tiga indikator maka dikategorikan ke dalam anak kurang aktif.

4. Apabila anak mencapai kurang dari tiga indikator, maka dikategorikan ke dalam anak yang tidak aktif.

Langkah-langkah penerapan metode Index C ard Match:

3. Buatlah potongan-potongan kertas sejumlah peserta dalam kelas dan kertas tersebut dibagi menjadi dua kelompok.

4. Tulis pertanyaan tentang materi yang telah diberikan sebelumnya pada potongan kertas yang telah dipersiapkan, setiap kertas satu pertanyaan. 5. Pada potongan kertas yang lain, tulislah jawaban dari

(61)

6. Kocoklah semua kertas tersebut sehingga akan tercampur antara soal dan jawaban.

7. Bagikan setiap peserta satu kertas. Jelaskan bahwa ini aktivitas yang dilakukan berpasangan. Sebagian peserta akan mendapatkan soal dan sebagian yang lain akan mendapatkan jawaban.

8. Mintalah peserta untuk mencari pasangannya. Jika sudah ada yang menemukan pasangannya, mintalah mereka untuk duduk berdekatan. Jelaskan juga agar mereka tidak memberi materi yang mereka dapatkan kepada teman yang lain.

9. Setelah semua peserta menemukan pasangan dan duduk berdekatan, mintalah setiap pasangan secara bergantian membaca soal yang diperoleh dengan suara keras kepada teman-teman yang lain. Selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya, demikian seterusnya.

(62)

BAB III

PELAKSANAAN TINDAKAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat MI Miftakhul Ulum Kalibanger

Madrasah ini didirikan pada tahun 1995. Pendirinya digagas oleh para tokoh ulama Dusun Kalibanger. Mereka ingin mendirikan sekolah yang tidak hanya mengajarkan materi umum, namun juga diajarkan tentang pelajaran agama. Dengan diprakarsai seorang tokoh agama yaitu Bapak K.H. Tuijono, maka proposal pun dibuat dan dikirim kepada Departemen Agama.

Keinginan untuk mendirikan sekolah pun terealisasi. Pada awal berdiri sekolah ini dibawah lembaga Yayasan Pendidikan Islam Darussalam Sumowono, dengan identitas “Madrasah Ibtidaiyah Darussalam II”. Setelah surat dari Departemen Agama turun maka pada tahun 1996 langsung berdirilah tiga kelas yaitu kelas I, kelas II dan kelas III. Maka pada bulan Juli tahun 1996 dimulailah kegiatan belajar mengajar, dengan dikepalai oleh Bapak Sudar Supomo.

(63)

2. Struktur Organisasi Miftakhul Ulum Kalibanger Pada Tahun 2010

(64)

Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi Komite MI Miftakhul Ulum

3. Keadaan Guru

(65)

4. Fasilitas MI Miftakhul Ulum

Dalam menyelenggarakan proses belajar mengajar Madrasah Ibtidaiyah Miftakhul Ulum ini memiliki bangunan yang terdiri atas:

a. Ruang Kelas : 6 ruang

b. Ruang Guru : 1 ruang c. Ruang UKS : 1 ruang d. Ruang Perpustakaan : 1 ruang e. Kamar Mandi : 1 ruang

f. Koperasi : 1 ruang

5. Keadaan Siswa

Tabel 1. Keadaan Siswa MI Miftakhul Ulum Tahun Ajaran 2009/2010

No. Kelas Jumlah Siswa

1

. Kelas I 22 anak

2. Kelas II 20 anak

3. Kelas III 23 anak

4. Kelas IV 14 anak

5. Kelas V 16 anak

6. Kelas VI 12 anak

Jumlah 107 anak

B. Subjek Penelitian

(66)

Karateristik siswa: 1. Jumlah siswa adalah:

a. Laki-laki : 8 anak b. Perempuan : 6 anak Jumlah: 14 anak 2. Usia Siswa:

a. Anak yang berusia 10 tahun sebanyak : 9 anak b. Anak yang berusia 11 tahun sebanyak : 5 anak 3. Tingkat kemampuan siswa

Berdasar dari pengalaman selama penelitian mengajar, kemampuan siswa dalam belajar terbagi menjadi beberapa tingkatan, 4 siswa pandai, 6 siswa kemampuan cukup atau sedang, dan sisanya siswa kemampuan agak lambat.

4. Latar belakang siswa

Karena letak madrasah di pedesaan, maka mayoritas orang tua berpendidikan sekolah dasar dan profesinyapun mayoritas sebagai petani dan pedagang

C. Obyek Penelitian

(67)

1. Data keaktifan dan perhatian diambil dari kegiatan penggunaan metode dengan ketika mencari pasangan jawaban.

2. Data prestasi diambil dari pre test dan post test serta hasil latihan setiap akhir siklus.

Indikator dari keberhasilan penelitian ini adalah apabila 85% dari seluruh siswa dalam kelas telah menguasai bahan pelajaran minimal 60% atau minimal mendapat nilai 60. Sehingga hasil pembelajaran akan meningkat dan respon dari observer menunjukkan nilai positif atau mengalami perubahan.

Yang dijadikan obyek penelitian adalah mata pelajaran Bahasa Arab sesuai dengan kompetensi dasar pada saat penelitian dilakukan tanpa menyita waktu dan mata pelajaran lain. Pokok bahasan yang diambil adalah keluarga inti dan keluarga besar.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sebanyak tiga kali tatap muka dengan menggunakan jam pelajaran Bahasa Arab dan menyesuaikan pelajaran yang ada. Penelitian ini dimulai pada bulan April sampai Mei tahun 2010.

E. Pelaksanaan Penelitian

(68)

perbaikan pada siklus kedua dan kekurangan yang muncul pada siklus kedua akan diperbaiki pada siklus ketiga.

Adapun prosedur dalam penelitian ini adalah: perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

1. Siklus I

a. Perencanaan

1) Mempersiapkan materi Bahasa Arab dengan pokok bahasan keluarga dengan sub pokok bahasan anggota keluarga.

2) Membuat lembar kartu tanya dan kartu jawab.

3) Membuat lembar observasi untuk mengamati aktivitas dan perhatian siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan metode Index Card M atch.

4) Membuat lembar soal pre-test untuk mengetahui kesiapan siswa ketika mengikuti pembelajaran Bahasa Arab.

5) Membuat soal ulangan atau po st test untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah melaksanakan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

(69)

1) Guru melakukan apersepsi sebagai kegiatan awal dengan melakukan tanya jawab menggunakan Bahasa Arab.

2) Dengan menggunakan metode ceramah guru menyampaikan materi tentang keluarga.

3) Guru mengajak siswa untuk membaca teks yang ada pada buku LKS, kemudian dengan bimbingan guru siswa mengartikan teks tersebut.

4) Setelah siswa memahami materi, guru membagikan potongan kertas kepada masing-masing siswa untuk menerapkan metode

Index Card M atch, yang selanjutnya guru menjelaskan cara permainannya.

5) Guru memberi latihan soal untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran Bahasa Arab.

c. Observasi

(70)

Pada siklus I ini hasil belajar belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Siswa belum terbiasa menggunakan metode Index Card M atch, sehingga siswa belum menguasai sepenuhnya akan materi yang disampaikan guru. Hanya beberapa siswa yang berkemampuan pandai yang mampu menyerap materi dengan sempurna. Dari temuan yang didapat pada siklus I ini, akan digunakan sebagai acuan perencanaan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Perencanaan

1) Mempersiapkan materi ajar Bahasa Arab dengan sub pokok bahasan penggunaan huruf j ar (Ft) pada materi keluarga.

2) Menyiapkan lembar potongan tanya jawab.

3) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati metode Index Card M atch.

4) Membuat lembar p o st test atau ulangan untuk mengetahui prestasi siswa.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus II, dilaksanakan pada tanggal 21 April 2010 dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut:

(71)

duduk menjadi per kelompok.

3) Dengan metode ceramah guru menjelaskan materi tentang huruf j ar

m

4) Setelah siswa memahami materi, guru membagikan kartu pada masing-masing siswa, kemudian dilanjutkan dengan mencari jodoh kartu yang dipegangnya.

5) Masing-masing pasangan duduk berdampingan dan membaca tulisan yang ada pada kartu.

6) Guru memberi latihan soal untuk mengetahui prestasi. c. Observasi

Pada tahap ini merupakan tahap pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui keefektifan dari metode Index Card M atch dalam meningkatkan keaktifan, perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab tentang penggunaan huruf jar (Fi). Pada siklus II sudah agak terbiasa dengan metode Index Card M atch, sehingga siswa sudah mulai menguasai materi yang disampaikan guru. Dan hampir 50% anak sudah menyerap materi dengan sempurna. Dari temua yang didapat pada siklus II, akan digunakan sebagai acuan perencanaan pada siklus III.

d. Refleksi

(72)

diterapkan oleh guru. Sehingga siswa semakin mudah memahami materi. Meskipun sudah ada perubahan seperti yang diinginkan, namun agar lebih mantap maka akan diadakan siklus III.

3. Siklus III a. Perencanaan

1) Menyiapkan materi ajar Bahasa Arab dengan pokok bahasan keluarga dengan sub pokok bahasan keluarga bahagia.

2) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati keaktifan dan perhatian siswa selama KBM yang didesain dengan metode Index C ard Match.

3) Menyiapkan potongan kartu tanya dan kartu jawab.

4) Merancang lembar soal po st test untuk mengetahui hasil belajar siswa yang dilakukan dengan metode Index Card Match.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan pada siklus III dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2010 dan kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah dirancang sebagai berikut:

(73)

wakil kelompok mengambil kartu dan membagikan kepada kelompoknya.

5) Dengan mulai dibunyikannya tape recorder sampai selesainya satu judul lagu maka selesailah anak mencari pasangan. Apabila ada anak yang belum mendapat pasangan maka akan diberi hukuman bernyanyi didepan teman-teman.

6) Setelah selesai maka guru membagikan soal p o st test.

c. Observasi

Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran yang ditujukan untuk mengetahui keefektifan metode Index Card M atch dalam meningkatkan keaktifa,perhatian dan prestasi belajar Bahasa Arab tentang keluarga. Pada siklus III yang diamati adalah keaktifan dan perhatian siswa selama prosese belajar berlangsung.

d. Refleksi

Gambar

Gambar 1 : Alur PTK
Gambar 1. Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas
Gambar 2. Bagan Struktur Organisasi MI Miftakhul Ulum
Gambar 3. Bagan Struktur Organisasi Komite MI Miftakhul Ulum
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah di atas, maka ruang lingkup masalah penelitian ini dibatasi pada pengaruh stretegi Index Card Match dan Two

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu melalui strategi pembelajaran index card

Berdasarkan pokok pikiran dan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka rumusan yang diajukan adalah: Apakah penerapan metode pengajaran diskusi

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan sesuai atau tidaknya butir soal tes membaca bahasa

Daftar lampiran ... Latar Belakang ... Rumusan Masalah ... Tujuan Penelitian ... Manfaat Penelitian ... Hipotesis Tindakan ... Definisi Istilah ... Penegasan Operasional

Dalam suatu penelitian tentunya ada tujuan yang ingin di capai sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang diuraikan diatas, maka penelitian ini

SITI SUNDARI.. Skripsi Semarang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang, 2009. Latar belakang dari penelitian ini adalah rendahnya minat belajar yang di sebabkan

Dengan rumusan masalah apakah melalui penerapan metode index card match dapat meningkatkan prestasi belajar IPA materi ciri khusus makhluk hidup pada kelas 6 MI