• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SDN PULUTAN 01 KOTA SALATIGA TAHUN 2010) - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SDN PULUTAN 01 KOTA SALATIGA TAHUN 2010) - Test Repository"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi Kasus p a d a SDN Pulutan 01 Kota Salatiga Tahun 2010)

S

K

R

I P

S

I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

Z A E N A B

NIM: 11408001

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

Salatiga 50721

W ebsite: w w w .stainsalatiea.ac.id Em ati.adm inistrasifgjstainsalatiza.ac.id

NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 Eks

Hal : Naskah Skripsi Saudara Zaenab

Kepada

Yth: Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga

ASSALAMUALAIKUM, WR. WB

Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara :

Nama : Zaenab

NIM : 11408001

Jurusan : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam

Judul : PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01 SALATIGA TAHUN 2010

Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqccyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

WASSALAMU’ALAIKUM, W R. W B

NIP 19561202 198003 1 005

(3)

Salatiga 50721

Website: vvu’w.slainsalatisa.ac.id Email:administrasi(a>slainsalalie:a.ac.id

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi Saudara : ZAENAB dengan Nomor Induk Mahasiswa: 1 1408001 yang berjudul: PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01 SALATIGA TAHUN 2010 Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdl).

(4)

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

NIM

ZAENAB

11408001

Judul Skripsi PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI

KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01

SALATIGA TAHUN 2010

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah

diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan

sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis di dalam naskah ini dan disebut

dalam daftar pustaka.

Salatiga, 28 Agustus 2010

Yang Menyatakan

Z A E Na B

(5)

i M p J i £ Oj

“% psa6aran ya n g

seCaCu

d iik u ti bgtaqw aan kepada jld a h S W T akan

seCaCu

m em buahkan hasiC sesu ai dengan apa ya n g k ita Cakpkgn dan k ita harapkan, Sesungguhnya sesudah k fsu d ta n itu akan ada kem udahan”.

(QS- jAClnsyirah: 6)

PERSEMBAHAN

Skfip^i in i kupersembahkan teruntuk::

1. Suam i M . Chashun, dan anak-anakku tercinta, ‘Fatchiyatun N aja,

VdaftuchatuC H idayati, H ovian T ajar, V Cd Hikmah, yang selalu

membimbing, mendo'akgn dan memberikan segalanya baik, moraC

maupun sprituaC bagi kebancaran studiku, semoga JZflah senantiasa

meridhoinya.

2. Rekan-rekan guru dt % ota Salatiga, yan g telah memberikan dukungan

sepenuh hati

3. Rekan-rekan d i S d J lIH Salatiga, yan g senantiasa memberi m otivasi

(6)

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb

yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai

keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis

mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa

terselesaikan.

Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi

Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin

Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah

merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhirnya

dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka

terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul PENGARUH

INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI

(STUDI KASUS PADA SD NEGERI PUL UT AN 01 SALATIGA TAHUN 2010.

Dengan terbentuknya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang tiada taranya

kepada:

1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.

2. Bapak Drs. Joko Sutopo, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.

3. Bapak Drs. Badwan, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing, yang telah ikhlas

memberikan bimbingan hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak Juhartono, S.Pd, selaku Kepala SD N Pulutan 01, yang telah memberi

kesempatan untuk menyelesaikan studi.

Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT

mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat

ganda. Amin.

(7)

yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa

senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan

bagi pembaca pada umumnya.

Amin - amin yarobbal ‘alamin

Salatiga, Agustus 2010 Penulis

Zaenab

(8)

Perkembangan anak akan banyak dipengaruhi oich faktor orang tuanya, termasuk dalam hal beribadah. Aktivitas orang tua dalam beribadah akan banyak memberikan wama terhadap perilaku anak. Ibadah dikategorikan dalam ubudiyah maupun muamalah. Intensitas keduanya juga akan memberikan pengaruh terhadap perilaku anak dalam kehidupan sosialnya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakan intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010? Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010? dan Adakah pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010, untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010, dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jumlah sample sebanyak 14 orang siswa SD N Pulutan 01. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada responden. Sedangkan analisis datanya menggunakan rumus korelasi product moment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas ibadah orangtua yang berada pada kategori baik mencapai 7,2%, kategori sedang 50% dan kategori kurang 42,8%, prestasi belajar PAI yang berada pada kategori baik sekali mencapai 35,7%, kategori baik 28,6% dan kategori cukup 35,7% dan berdasar analisis data diketahui bahwa intensitas ibadah orangtua memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,747 lebih besar dari r tabel 1% dan 5%.

(9)

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN NOTA PuMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v

HALAMAN KATA PENGANTAR... vi

HALAMAN ABSTRAK... viii

HALAMAN DAFTAR IS I... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL... xi

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xii

F. Definisi Operasional... 5

G. Metodologi Penelitian... 7

H. Sistematika Skripsi... 9

BABII LANDASAN TEORI A. Definisi Ibadah... 11

B. Prestasi Belajar... 17

BAB HI LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum SD N Pulutan 0 1 ... 27

B. Keadaan Responden... 31

(10)

C. Analisis Uji Hipotesis... 45

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 47

B. Saran... 47

DAFTAR PUSTAKA... 49

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

TABEL I DAFTAR GURU SD N PULUTAN 01

TABEL II JUMLAH SISWA SDN PULUTAN 01

TABEL III DAFTAR RESPONDEN

TABEL IV HASIL ANGKET INTENSITAS IBADAH

TABEL V NILAI HASIL BELAJAR

TABEL VI NILAI ANGKET INTENSITAS IBADAH

TABEL VII INTERVAL INTENSITAS IBADAH

TABEL VIII NILAI NOMINASI INTENSITAS IBADAH

TABEL IX KLASIFIKASI INTENSITAS IBADAH

TABEL X NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA

TABEL XI INTERVAL NILAI SISWA

TABEL XII NILAI NOMINASI NILAI SISWA

TABEL XIII NILAI INTERVAL PRESTASI BELAJAR SISWA

TABEL XIV TABEL KORELASI

(12)

1. Angket

2. Surat Ijin Penelitian

3. Surat Keterangan Penelitian

4. Riwayat Hidup

5. r tabel

(13)

A. Latar Belakang Masalah

Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai

sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib

untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal, maupun non

formal karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan.

Tanpa belajar maka tak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh.

Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka

perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Hingga saat ini

perkembangan ilmu pengetahuan teknologiyang semakin tinggi dan maju.

Kemajuan suatu bangasa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan

teknologi karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa

semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.

Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju dalam

bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menetapkan ilmu pengetahuan

dan teknologi pembangunan di bidang pendidikanyang menitikberatkan pada

bidang penguasaan IPTEK sebagaimana yang tercantum dalam GBHN (1998)

yakni: “Titik berat pembangunan pendidikan di Indonesia diletakkan pada

mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan serta perluasan belajar pada jenjang

pendidikan menengah pertama dalam rangka perluasan persiapan wajib

belajar pada pendidikan menengah pertama, dalam rangka meningkatkan

(14)

mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan

teknologi”.

Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal (dari

dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), di antaranya:

fasilitas belajar, partisipasiorang tua, kebiasaan belajar, aktivitas belajar,

motivasi berprestasi, sikap terhadap sekolah serta kemampuan dasar lainnya.

Dari beberapa faktor tersebut, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor

yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal

tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Yamin bahwa:

“Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi

belajar siswa di antaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat”1.

Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suryabrata bahwa: “Faktor yang

mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah faktor dari dalam diri siswa

dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kondisi

psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari laut meliputi lingkungan

keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai sarana dan

prasarana dalam belajar1 2. Selanjutnya dikemukakan pula oleh Yamin bahwa

keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi

belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri

siswa misalnya agar dapat berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari

keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung

(15)

dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri.

Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dari beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor partisipasi

orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting.

Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan dalam

pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap

yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan

keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar

yang tinggi.

Perkembangan anak akan banyak dipengaruhi oleh faktor orang

tuanya, termasuk dalam hal beribadah. Aktivitas orang tua dalam beribadah

akan banyak memberikan warna terhadap perilaku anak. Ibadah

dikategorikan dalam ubudiyah maupun muamalah. Intensitas keduanya juga

akan memberikan pengaruh terhadap perilaku anak dalam kehidupan

sosialnya.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik

untuk menyusun tugas dengan judul “PENGARUH INTENSITAS IBADAH

ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS

(16)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakan intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01

Salatiga Tahun 2010?

2. Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga

Tahun 2010?

3. Adakah pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar

PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01

Salatiga Tahun 2010.

2. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga

Tahun 2010.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas ibadah orang tua

dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun

2010.

D. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah "Ada pengaruh

yang signifikan antara intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar

(17)

E. Kegunaan Penelitian

Dari beberapa masalah yang dirumuskan diatas setelah diperoleh

jawaban, maka dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:

1. Manfaat Teoritis

a. Memberi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan, khususnya

berkaitan dengan masalah peranan orang tua.

b. Sebagai pertimbangan penelitian yang sejenis di masa yang akan

datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi orang tua siswa sebagai bahan masukan untuk lebih

memperkuat iman anaknya

b. Bagi para guru sebagai pertimbangan tentang pentingnya

mengupayakan pendidikan yang bernuansa keimanan.

F. Definisi Operasional

Untuk memudahkan memahami judul akan dijelaskan penegasan

istilah sebagai berikut:

1. Pengaruh

Pengaruh adalah dampak dari sesuatu hal3.

2. Intensitas

Intensitas adalah tingkat keseringan atau frekuensi terhadap suatu

aktivitas tertentu4.

(18)

3. Ibadah

Ibadah adalah perbuatan berbakti kepada Allah dengan

menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya5 6.

4. Orang Tua

Orang tua didefinisikan adalah ayah dan ibu atau orang yang telah

membesarkan kita5.

Adapun indikator intensitas ibadah orangtua adalah sebagai

berikut:

a. Mendidik anak

b. Rajin menunaikan ibadah shalat

c. Aktif dalam kegiatan sosial

d. Rutin mengikuti pengajian

5. Prestasi Belajar

Telah dijelaskan bahwa produk akhir dari kegiatan belajar adalah

perubahan yang teijadi dalam diri peserta didik. Berhasil atau gagalnya

proses belajar bergantung pada besar kecilnya perubahan yang terjadi

dalam diri peserta didik setelah mengikuti serangkaian kegiatan belajar.

Peserta didik akan mengalami perubahan dalam perilaku dan

perbuatannya setelah mengikuti proses belajar, perubahan mencakup

pengetahuan, perubahan dalam keterampilan maupun penguasaan nilai-

nilai atau sikap maupun tindakan7.

5 Surayin, Op.Cit, him. 170 6 Ibid, him. 394

(19)

Perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh proses belajar

mempunyai ciri perwujudan yang khas yang bersifat intensional, positif-

aktif dan perubahan yang bersifat efektif fungsional. Perubahan yang

bersifat intensional adalah perubahan yang disebabkan melalui proses

belajar yang disengaja. Melalui kegiatan terencana dalam proses belajar

siswa menyadari setiap perubahan yang dialami dan perubahan yang akan

dicapai dari kegiatan belajar. Perubahan belajar adalah perubahan yang

bersifat positif, bermanfaat dan sesuai dengan harapan yang diperoleh

melalui usaha yang dilakukan siswa. Adapun perubahan bersifat efektif

fungsional adalah perubahan yang berpengaruh, bermakna dan bermanfaat

bagi siswa yang relatif menetap sehingga apabila dibutuhkan perubahan

tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.

Indikator prestasi belajar adalah:

a. Nilai hasil belajar baik tes formatif maupun tes semester (kognitif)

b. Sikap (afektif)

c. Nilai kejiwaan (psikomotor)

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian

yang menjelaskan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat

serta menguji hipotesis yang diajukan8.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

(20)

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Pulutan 01 Kota Salatiga

dengan waktu penelitian sejak Mei 2010 sampai dengan selesai

3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling a. Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu atau orang dalam suatu

wilayah yang memiliki karakteristik tertentu9. Dalam penelitian ini

populasinya adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Pulutan 01

sebanyak 14 orang siswa. Jadi penelitian ini juga disebut penelitian

dengan total populasi karena mengambil semua anggota populasi

sebagai sampel.

4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuesioner (daftar pertanyaan) dan dokumentasi. Metode

kuesioner diberikan kepada siswa, dipakai untuk mendapatkan data

variabel intensitas ibadah orang tua. Kuesioner dibagikan kepada

responden. Dokumentasi dipergunakan untuk mendapatkan data

prestasi belajar PAI siswa, yaitu nilai raport siswa.

5. Metode Analisis Data

Analisis data untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai

b eriku t:

(21)

r*y =

Keterangan:

rxy : Koefisien Korelasi Product moment

x : frekuensi variabel X (intensitas ibadah orang tua)

y : frekuensi variabel Y (prestasi belajar PAI)

N : Jumlah responden

Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat digunakan penafsiran koefisien korelasi

dengan kriteria sebagai berikut:

a. antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi

b. antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

c. antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup

d. antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

e. antara o,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan skripsi ini dipakai sebagai aturan yang

saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Penegasan Istilah

C. Rumusan Masalah

(22)

E. Hipotesis

F. Metode Penelitian

1. Metode Penelitian Subyek

2. Metode Pengumpulan Data

3. Metode Analisa Data

G. Sistematika Penulisan

BAB 11 LANDASAN TEORI

A. Tinjauan tentang Intenstitas Ibadah Orang Tua

B. Tinjauan tentang prestasi belajar meliputi: pengertian

prestasi belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar.

BAB III HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

B. Analisis Pengolahan Data

C. Analisis Uji Hipotesis

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini akan disampaikan tentang:

A. Kesimpulan

B. Saran

Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang

(23)

A. Definisi Ibadah

Ibadah secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Di

dalam syara', ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan

maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah ibadah ialah taat kepada

Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para rasulNya1.

Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala

yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah

(kecintaan) yang paling tinggi.

Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan.

Rasa khauf (takut), raja' (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal

(ketergantungan), raghbah (senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah

qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji dan

jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak

lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati, lisan dan badan.

Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah

Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

1 Hendra Akhdiyat, 2009. Ilmu Akhlak, Bandung: Pustaka Setia, him. 16

(24)

Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. Aku tidak m eng'zndaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.2" (Adz-Dazariyat: 56-58)

Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan, hikmah penciptaan jin

dan manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah kepada Allah

Subhanahu wa Ta'ala. Dan Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah

mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkannya; karena

ketergantungan mereka kepada Allah, maka mereka menyembahNya sesuai

dengan aturan syari'atNya. Maka siapa yang menolak beribadah kepada

Allah, ia adalah sombong. Siapa yang menyembahNya tetapi dengan selain

apa yang disyari'at-kanNya maka ia adalah mubtadi' (pelaku bid'ah). Dan

siapa yang hanya menyembahNya dan dengan syari'atNya, maka dia adalah

muk-min muwahhid (yang mengesakan Allah).

Ibadah itu banyak macamnya. Ia mencakup semua macam ketaatan

yang nampak pada lisan, anggota badan dan yang lahir dari hati. Seperti

dzikir, tasbih, tahlil dan membaca Al-Qur'an; shalat, zakat, puasa, haji,

jihad, amar ma'ruf nahi mungkar, berbuat baik kepada kerabat, anak yatim,

orang miskin dan ibnu sab il. Begitu pula cinta kepada Allah dan RasulNya,

khasyyatullah (takut kepada Allah), inabah (kembali) kepadaNya, ikhlas

kepadaNya, sabar terhadap hu-kumNya, ridha dengan qadha' -Nya,

tawakkal, mengharap nikmatNya dan takut dari siksaNya3.

2 Depag RI, 2005. Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta; Depag RI, him. 387

(25)

Jadi, ibadah mencakup seluruh tingkah laku seorang mukmin jika

diniatkan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) atau apa-apa yang

membantu qurbah. Bahkan adat kebiasaan (yang mubah) pun bernilai ibadah

jika diniatkan sebagai bekal untuk taat kepadaNya. Seperti ti-dur, makan,

minum, jual-beli, bekerja mencari nafkah, nikah dan sebagainya. Berbagai

kebiasaan tersebut jika disertai niat baik (benar) maka menjadi bernilai

ibadah yang berhak mendapatkan pahala. Karenanya, tidaklah ibadah itu

terbatas hanya pada syi'ar-syi'ar yang biasa dikenal.

Agar bisa diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu

tidak benar kecuali dengan ada syarat4.

1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.

2. Sesuai dengan tuntunan Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam

Syarat pertama adalah konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illa-llah,

karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya untuk Allah dan jauh dari

syirik kepadaNya. Sedangkrm syarat kedua adalah konsekuensi dari

syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya ta'at kepada

Rasul, mengikuti syari'atnya dan meninggalkan bid'ah atau ibadah-ibadah

yang diada-adakan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

(26)

"Artinya : (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. "5 [Al-Baqarah: 112]

Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai

dan diridhai-Nya. Karenanyalah Allah menciptakan manusia, mengutus para

Rasul dan menurunkan Kitab-Kitab suci-Nya. Orang yang melaksanakannya

di-puji dan yang enggan melaksanakannya dicela. Allah Subhanahu wa

Ta’ala berfirman.

“Artinya : Dan Rabb-mu berfirman, ‘Berdo ’alah kepada-Ku, nis-caya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan

hina dina6. [Al-Mu 'min: 60]

Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan untuk mem-persempit atau

mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam

kesulitan. Akan tetapi ibadah itu disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang

agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya.

Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah. Di antara keutamaan

ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan

mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.

(27)

Termasuk keutamaan ibadah juga bahwasanya manusia sangat

membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat

membutuhkannya. Karena manusia secara tabi’at adalah lemah, fakir

(butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad membutuhkan makanan

dan minuman, demi-kian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan

menghadap kepada Allah. Bahkan kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu

lebih besar daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman,

karena sesungguhnya esensi dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya,

keduanya tidak akan baik kecuali dengan menghadap (bertawajjuh) kepada

Allah dengan beribadah. Maka jiwa tidak akan pernah merasakan

kedamaian dan ketenteraman kecuali dengan dzikir dan beribadah kepada

Allah. Sekalipun seseorang merasakan kelezatan atau kebahagiaan selain

dari Allah, maka kelezatan dan kebahagiaan tersebut adalah semu, tidak

akan lama, bahkan apa yang ia rasakan itu sama sekali tidak ada kelezatan

dan kebahagiaannya.

Adapun bahagia karena Allah dan perasaan takut kepada-Nya, maka

itulah kebahagiaan yang tidak akan terhenti dan tidak hilang, dan itulah

kesempurnaan dan keindahan serta kebahagiaan yang hakiki. Maka,

barangsiapa yang meng-hendaki kebahagiaan abadi hendaklah ia menekuni

ibadah kepada Allah semata. Maka dari itu, hanya orang-orang ahli ibadah

sejatilah yang merupakan manusia paling bahagia dan paling lapang

(28)

Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta

menjadikan seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan

kecuali ibadah kepada Allah semata. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah

berkata, “Tidak ada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan dan kebaikan hati

melainkan bila ia meyakini Allah sebagai Rabb, Pencipta Yang Maha Esa

dan ia beribadah hanya kepada Allah saja, sebagai puncak tujuannya dan

yang paling dicintainya daripada yang lain.

Termasuk keutamaan ibadah bahwasanya ibadah dapat meringankan

seseorang untuk melakukan berbagai kebajikan dan meninggalkan

kemunkaran. Ibadah dapat menghibur seseorang ketika dilanda musibah dan

me-ringankan beban penderitaan saat susah dan mengalami rasa sakit,

semua itu ia terima dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.

Termasuk keutamaannya juga, bahwasanya seorang hamba dengan

ibadahnya kepada Rabb-nya dapat mem-bebaskan dirinya dari belenggu

penghambaan kepada makhluk, ketergantungan, harap dan rasa cemas

kepada mereka. Maka dari itu. ia merasa percaya diri dan beijiwa besar

karena ia berharap dan takut hanya kepada Allah saja. Keutamaan ibadah

yang paling besar bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih

keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, masuk Surga dan selamat dari siksa

(29)

B. Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan

siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya

seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya

untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar

mengajar berlangsung.

Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya

aktivitas belajar yang telah dilakukan7. Namun banyak orang beranggapan

bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut

ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah

menyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang teijadi dalam

tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan teijadi apabila tidak ada

suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena kegiatan belajar .nerupakan proses, sedangkan

prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi

belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu

sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda

sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang

berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan

prestasi belajar, memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang

(30)

dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan

dalam raport8.”

Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya9.” Sedangkan menurut S. Nasution prestasi

belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,

merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi

tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan

prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target

dalam ketiga kriteria tersebut10.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa

prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam

proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan

dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses

belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.

Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya

prestasi belajar siswa. Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana

yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri

(31)

siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern).

Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan

faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga,

sekolah, masyarakat dan sebagainya".

1. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu

sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu

kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi,

a. Kecerdasan/intelegensi

Kecerdasan adalah kemampuan belajai disertai kecakapan untuk

menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan

ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal

selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan

sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-

kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya,

sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat

kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan

sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi

merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar

mengajar.

Salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil

tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat * 54

(32)

kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat

mencapai prestasi yang tinggi.” Tingkat intelegensi yang tinggi akan

lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang

rendah.”

Intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan intelegensi

seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih

sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi

seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih

sukses.”

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau

kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi

seorang anak dalam usaha belajar,

b. Bakat

Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang

sebagai kecakapan pembawaan. Bakat dalam hal ini lebih dekat

pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu

mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu. Bakat adalah potensi

atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan

melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Bakat

diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa

banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”

Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu

(33)

sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya

prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar

terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting

dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi

seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan

sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak

keinginan anak tersebut,

c. Minat

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan

mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang

diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Minat

adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa

tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung

dalam bidang itu.” Minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk

memperhatikan dan mengenang beberapa kegiata.., kegiatan yang

diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa

sayang.” Minat adalah “suatu kondisi yang teijadi apabila seseorang

melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang dihubungkan dengan

keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.”

Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar

pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang

menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena

(34)

siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan

dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat

belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang

dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang

mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus

berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat

tercapai sesuai dengan keinginannya,

d. Motivasi

Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal

tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk

melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar

adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.

Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik

akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.

Motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu.” Motivasi adalah menggerakkan siswa untuk

melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.”

Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua

macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik.

Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber

dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri

untuk melakukan sesuatu pekeijaan belajar. Sedangkan motivasi

(35)

diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan

kegiatan belajar.

Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan

segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa

kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri

siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni

pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya

dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan

belajar secara aktif.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-

pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.

Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak

memberikan paksaan kepada individu. Faktor ekstern yang dapat

mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan

lingkungan masyarakat.”

a. Keadaan Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat

seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan

oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama

dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan

(36)

pendidikan bangsa, negara dan dunia.” Adanya rasa aman dalam

keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.

Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar

secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan

pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena

dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan

dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi

pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak

dan pandangan hidup keagamaan.” Oleh karena itu orang tua

hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga.

Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan

pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan

keijasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik

dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan keijasama yang

perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang

serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat

memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar

dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan

yang baik untuk belajar,

b. Keadaan Sekolah

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang

(37)

itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar

yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian

pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan

kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan

mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Guru dituntut untuk

menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki

tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus

dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan

memiliki metode yang tepat dalam mengajar,

c. Lingkungan Masyarakat

Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor

yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm

proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar

sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak,

sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul

dengan lingkungan dimana anak itu berada. Lingkungan masyarakat

dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak

yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-

anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti

jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan

kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan

anakpun dapat terpengaruh pula. Dengan demikian dapat dikatakan

(38)

sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan

kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila

seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang

rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa

pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana

(39)

A. Keadaan Umum Sekolah Dasar Negeri Pulutan 01 Salatiga 1. Sejarah Berdirinya

SD Negeri Pulutan 01 sebagai wadah anak-anak untuk belajar

dan untuk menambah pengetahuan tingkat dasar. Hal tersebut sesuai

dengan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945

antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan

kehidupan bangsa. Maksud ini dijabarkan lebih lanjut dalam batang

tubuh UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang menegaskan bahwa tiap-tiap

warga Negara berhak mendapat pengajaran.

Dengan demikian tepat kiranya bahwa dengan pendidikan

diharapkan akan dapat mendidik kader-kader pembangunan yang

merupakan masalah pokok bagi pembangunan masyarakat. SD N

Pulutan 01 dibangun di atas tanah desa pada tanggal 4 Januari 1977 dan

mulai beroperasi pada bulan Agustus 1977.

2. Struktur Organisasi

Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam melaksanakan

pendidikan diperlukan organisasi yang baik. Organisasi dalam arti yang

luas adalah badan yang mengatur segala urusan untuk mencapai tujuan,

maka diperlukan organisasi yang teratur.

(40)

3. Keadaan Guru

Guru merupakan alat pendidikan, yakni sebagai tenaga pendidik,

guru yang berpotensi sangat mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan

pembelajaran. Jumlah guru di SD N Pulutan 01 adalah 13 orang, 1 orang

sebagai kepala sekolah dan yang lainnya sebagai guru kelas dan guru

mata pelajaran. Dari keseluruhan guru adalah sebagai wiyata bhakti.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

TABEL 1

DAFTAR GURU SD N PULUTAN 01

No Nama Jabatan Keterangan

1 Juhartono, S.Pd Kepala Sekolah

2 Titi Rukmiati Guru Kelas

3 Ngatini GAI

4 Siti Wahyuni Guru Kelas

5 Fauzan Guru PAI

6 Christina D. Guru Kelas

7 Zaenab Guru pai

8 Noerdjanah Guru Kelas

9 Moh Ibnu K. Guru Kelas

10 Ropai Guru Kelas

11 Ihsani Said M. Guru Penjas

12 Aris Munandar Gr Kelas

(41)

4. Keadaan Siswa dan Fasilitas Sekolah

a. Keadaan Siswa

Menurut pengamatan penulis dalam penelitian ini yang

dilakukan melalui pengumpulan data, persentase antara siswa laki-

laki dan perempuan mempunyai selisih yang tidak terlalu besar,

dimana jumlah siswa laki-laki lebih banyak dari siswa perempuan.

Dengan teknik dokumentasi dapat dilihat keadaan siswa pada tabel

berikut:

TABEL II

DAFTAR JUMLAH SISWA SD N Pulutan 01

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

SD N Pulutan 01 menempati tanah seluas 1870 m2. Fasilitas

pendidikan yang memenuhi syarat sangat menentukan kelancaran

proses belajar mengajar.

Adapun fasilitas gedung/ ruang yang tersedia di SD N

Pulutan 01 adalah sebagai berikut:

(42)

2) Ruang guru : 1 buah

3) Ruang kelas : 6 buah

4) Ruang perpustakaan : 1 buah

5) Ruang UKS : 1 buah

6) Kamar mandi/ WC guru : 1 buah

7) Kamar mandi/ WC murid : 1 buah

8) Dapur : 1 buah

9) Gudang : lbuah

Sedangkan fasilitas perlengkapan sekolah antara lain sebagai

berikut:

1) Komputer : 10 buah

2) Laptop : 1 buah

3) TV : 1 Unit

4) Mesin ketik : 1 buah

5) Almari : 8 buah

6) Rak buku : 2 buah

7) Papan tulis : 8 buah

8) Kursi guru : 10 buah

9) Meja guru : 10 buah

10) Kursi siswa : 128 buah

(43)

B. Keadaan Responden 1. Daftar Nama Responden

Jumlah seluruh siswa SD N Pulutan 01 adalah 97 anak. Dari

penulis mengambil sampel yaitu 15 anak terdiri dari kelas V. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:

TABEL III

4 Annisa Khairul Laila P V

5 Bobi Gilang Bakti L V

6 Emmy Sita Rosanti P V

7 Fariq Dwi Nugroho L V

8 Indri P V

9 Novi Ardiyanto L V

10 Siva Saputra L V

11 Tyas Siyaminingrum P V

12 Adhyta Cahyaningtyas P V

13 Vira Novalina Putri P V

14 M. Iqbal L V

2. Daftar tentang Jawaban Angket Intensitas Ibadah Orangtua

Adapun hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel sebagai

(44)

TABEL IV

Daftar Jawaban Angket Intensitas Ibadah Orangtua

No

3. Daftar tentang Prestasi Belajar Siswa

Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:

(45)

7 Fariq Dwi Nugroho 80

8 Indri 90

9 Novi Ardiyanto 90

10 Siva Saputra 70

11 Tyas Siyaminingrum 80

12 Adhyta Cahyaningtyas 70

13 Vira Novalina Putri 70

14 M. Iqbal 60

(46)

A. Analisis Data Pertama

Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh intensitas ibadah

orangtua dengan prestasi belajar PAI siswa, maka dapat diperoleh dengan

analisis statistik. Karena data yang terkumpul beijumlah banyak dan bersifat

kualitatif, adapun dalam menganalisis data tersebut menggunakan teknik

analisis statistik korelasi product moment dengan rumus:

r =

I X Y - £ * ) £ > ' )

N

N

Keterangan:

rxy : koefisien korelasi antara x dan y

x : skor variabel x (intensitas ibadah orangtua)

y : skor variabel y (prestasi belajar siswa)

N : Jumlah responden

X : hasil kuadrat variabel x

Y : Hasil kuadrat variabel Y

XY : Produk dari X kali Y

Z : Sigma (jumlah)

Selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai intensitas ibadah

orangtua dan prestasi belajar PAI siswa dan tabel keija untuk mencari

(47)

koefisien korelasi antara variabel intensitas ibadah orangtua dan prestasi

belajar siswa.

1. Analisis Data tentang Intensitas ibadah orangtua

Data intensitas ibadah orangtua diperoleh dari penyebaran

angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, masing-masing pertanyaan

disediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut:

a. alternatif jawaban A, memiliki nilai 3

b. alternatif jawaban B, memiliki nilai 2

c. alternatif jawaban C, memiliki nilai 1

TABEL VI

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

a. Untuk angket intensitas ibadah orangtua dengan jumlah 10 item

diketahui nilai tertinggi 23 dan terendah 18 maka berdasarkan rumus

(48)

. _ ( x t - x r ) + \

k i

Keterangan:

i = interval ideal

xt = nilai tertinggi ideal

xr = nilai terendah ideal

ki = kelas interval

. (2 3 -1 8 )+ !

l ~ 3

=

111

3

= 2

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa

yang dipengaruhi oleh intensitas ibadah orangtua dengan criteria

baik, sedang, dan kurang

TABEL VII

INTERVAL INTENSITAS IBADAH ORANGTUA

Nilai Jumlah siswa Nilai nominasi

22-23 1 A

20-21 7 B

18-19 6 C

Jumlah 14

(49)

a. Untuk intensitas ibadah orangtua yang mempunyai kriteria baik,

mendapat nilai antara 22-23 sebanyak 1 siswa

b. Untuk intensitas ibadah orangtua yang mempunyai kriteria

sedang mendapat nilai antara 20-21 sebanyak 7 siswa

c. Untuk intensitas ibadah orangtua yang mempunyai criteria

kurang mendapat nilai antara 18-19 sebanyak 6 siswa

Kemudian dibuat tabel nominasi A (baik), B (sedang), C (kurang)

untuk mengetahui intensitas ibadah orangtua dengan kriteria baik,

sedang, dan kurang.

Setelah diketahui berapa banyak siswa yang dipengaruhi

(50)

kemudian dipresentasikan masing-masing variabel dengan rumus

sebagai berikut:

P = — *100%

N

- Untuk intensitas ibadah orangtua yang mendapat kriteria baik

dengan nilai A sebanyak 1 siswa

P = — *100% =7,2% 14

Untuk intensitas ibadah orangtua yang mendapat kriteria kurang

dengan nilai B sebanyak 7 siswa

P = — *100% =50% 14

- Untuk intensitas ibadah orangtua yang termasuk dalam kriteria

kurang mendapat nilai C sebanyak 6 siswa

(51)

2. Analisis data tentang Prestasi Belajar Siswa

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa digunakan data nilai

siswa dalam mata pelajaran PAI sebagai berikut:

TABEL X

7 Fariq Dwi Nugroho 80

8 Indri 90

Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:

Nilai tertinggi siswa 100 sedangkan nilai terendah 60, sehingga dapat

diintervalkan sebagai berikut:

. (.rt-jc r)+ l

ki

(52)

i = interval ideal

xt = nilai tertinggi ideal

xr = nilai terendah ideal

ki = kelas interval

. (lOO - 60) + 1

1 ~ 3

_ 40 + 1 3

= 13

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa

yang mempunyai nilai dengan criteria baik sekali, baik dan cukup

TABEL XI

INTERVAL NILAI SISWA

Nilai Jumlah siswa Nilai nominasi

87-100 5 A

73-86 4 B

60-72 5 C

Jumlah 14

Dengan demikian dapat diketahui:

a. Untuk nilai siswa yang baik sekali mendapat nilai antara 87-100

sebanyak 5 siswa

b. Untuk nilai siswa yang baik mendapat nilai antara 73-86

(53)

c. Untuk nilai siswa yang cukup mendapat nilai antara 60-72

sebanyak 5 siswa

Kemudian dibuat tabel nominasi A (baik sekali), B (baik), C (cukup)

untuk mengetahui nilai siswa dengan kriteria baik, cukup, kurang

TABEL XII

Setelah diketahui berapa banyak siswa yang mempunyai

nilai baik, cukup, dan kurang kemudian dipresentasikan masing-

masing variabel dengan rumus sebagai berikut:

P = — *100%

(54)

a. Untuk nilai yang»baik mendapat nilai A sebanyak 5 siswa

P = — x\ 00% =35,7% 14

b. Untuk nilai siswa dalam kategori cukup mendapat nilai B

sebanyak 4 siswa

P = — *100% = 28,6% 14

c. Untuk nilai siswa dalam kategori kurang mendapat nilai C

sebanyak 5 siswa

P = — *100% =35,7% 14

TABEL XIII

INTERVAL NILAI SISWA

No Nilai PAI siswa Interval Frekuensi Persentase

1 Baik (A) 87-100 5 35,7%

2 Cukup (B) 73-86 4 28,6%

3 Kurang (C) 60-72 5 35,7%

B. Analisis Pengolahan Data

Analisis pengolahan data ini untuk data yang terkumpul dari nilai

variabel intensitas ibadah orangtua dan prestasi belajar siswa untuk mencari

korelasi dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar

(55)

! « ■-

tZx'tZr)

Analisis ini untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh intensitas

ibadah orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Nilai dari kedua variabel

tersebut selanjutnya untuk variabel intensitas ibadah orangtua diberi nama

variabel X dan prestasi belajar siswa diberi nama variabel Y.

Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam

koefisien dari perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel

Y agar memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product

moment dengan skor angka kasar. Untuk lebih jelasnya akan penulis

kemukakan dalam tabel berikut:

TABEL XIV

TABEL KERJA UNTUK MENCARI KOEF1SIENSI ANTARA INTENSITAS IBADAH ORANGTUA (X) DAN PRESTASI BELAJAR

(56)

13 19 70 361 4900 1330

14 19 60 361 3600 1140

Jumlah 277 1110 5507 89300 22100

Sehingga diketahui:

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:

(57)

137,86

^ " V{(26,36)K(1292,86)}

137,86

Fxy ” V34079,79

rxy = 0,747

C. Analisis Uji Hipotesis

Setelah hasil perhitungan dengan rumus korelasi product moment

diketahui hasilnya, langkah selanjutnya adalah dilakukan pembuktian

analisis yaitu dengan cara mengkonsultasikan nilai r yang ada pada tabel.

Dalam perhitungan dengan rumus korelasi product moment di atas,

diketahui bahwa nilai r yang diperoleh itu akan dikonsultasikan dengan nilai

r (pada tabel) apakah teijadi signifikansi atau tidak, atas taraf signifikansi

5% maupun 1%.

Pada tabel lain product moment (rt) dengan jumlah responden = 14,

kolom N (membacanya ke kanan) dalam kolom signifikansi 5% dalam tabel

diperoleh 0,532 dan taraf signifikansi 1% diperoleh bilangan 0,661, dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa:

1. pada taraf signifikansi 5% rtabel = 0,532 dan r hitung 0,747 sehingga

rtabel < r hitung dan

2. pada taraf signifikansi 1% rtabel = 0,661 dan rhitung = 0,747 sehingga

rtabel < rhitung dan

Oleh karena nilai r yang diperoleh yaitu 0,747 berada pada batas signifikan,

(58)

nilai r yang telah diperoleh dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian

penulis menerima hioptesis yang berbunyi:

Intensitas ibadah orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

prestasi belajar PAI siswa.

Untuk menentukan keeratan hubungan/ korelasi antar variabel

tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai dari koefisien korelasi sebagai

patokan1.

TABEL XV

INTERVAL NILAI KOEFISIEN KORELASI (KK)

DAN KEKUATAN HUBUNGAN

No Interval Nilai Kekuatan Hubungan

1 KK = 0,00 Tidak

2 0,00 < KK < 0,20 Sangat rendah atau lemah sekali

3 0,20 < KK < 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti

4 0,40 < KK < 0,70 Cukup berarti atau sedang

5 0,70 < KK < 0,90 Tinggi atau kuat

6 0,90 < KK < 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat

diandalkan

7 KK = 1,00 Sempurna

Nilai r hitung sebesar 0,627 jika diklasifikan dalam tabel di atas

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang kuat sekali berarti antara intensitas

ibadah orangtua terhadap prestasi belajar PAI.

(59)

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan

pemahamannya, serta beberapa analisis data maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Intensitas ibadah orangtua yang berada pada kategori baik mencapai

7,2%, kategori sedang 50% dan kategori kurang 42,8%

2. Prestasi belajar PAI yang berada pada kategori baik sekali mencapai

35,7%, kategori baik 28,6% dan kategori cukup 35,7%

3. Dari data kuantitatif di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa

intensitas ibadah orangtua memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar

PAI siswa yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,747 lebih besar

dari r tabel 1% dan 5%.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pembahasan

tentang hasil tersebut maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai

berikut:

1. Perlunya peningkatan intensitas ibadah orangtua sehingga menjadi suri

teladan bagi putra-putrinya, mengingat keluarga merupakan tempat

pendidikan pertama bagi anak.

47

(60)

2. Peningkatan kualitas belajar di sekolah melalui pembelajaran dengan

menggunakan metode yang tepat, sehingga prestasi belajar dapat

ditingkatkan.

3. Perlunya koordinasi sekolah dengan orangtua siswa dalam upaya

(61)

Akhdiyat, Hendra. 2009. Ilmu Akhlak, Bandung: Pustaka Setia

Ali, Lukman. 2007. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Graha Ilmu

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,

Jakarta: Rineka Cipta

Depag RI, 2005. Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI

Hamalik, Oemar. 2003. Psikologi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

____________ . 2003. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta

Poerwanto, M Ngalim. 1991 Ilmu Pendidikan,Jakarta: Balai Pustaka

S. Nasoetion, 2000. Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta

Saebani, Beni Ahmad. 2009. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia,

Slameto, 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono, 2009. Statistik untuk Penelitian,Bandung: Alfabeta

Surayin, 2008. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Yrama Widya

Suryabrata, 2004. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Graha Ilmu

Winkel, WS. 2001 Psikologi Pendidikan,Yogyakarta: Kanisius

Yamin, Martinis. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Yrama Widya

(62)

I. PETUNJUK

1. Sebelum mengeijakan tulis nama dan kelas pada kolom yang tersedia.

2. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan teliti kemudian jawablah

dengan sebaik-baiknya.

3. Teliti kembali jawaban sebelum mengumpulkan.

II. Nama :

2. Orang tua rajin berangkat ke Masjid setiap menunaikan ibadah shalat

a. selalu

b. kadang-kadang

c. tidak pernah

3. Orang tua rajin melaksanakan puasa senin-kamis

a. selalu

b. kadang-kadang

c. tidak pernah

4. Orang tua suka membantu tetangga yang kesulitan

a. selalu

(63)

b. kadang-kadang

c. tidak pernah

6. Orang tua suka menghadiri pengajian yang diadakan jamaah

a. selalu

b. kadang-kadang

c. tidak pernah

7. Orang tua mengajak anak dan keluarga ketika shalat beijamaah

a. selalu

b. kadang-kadang

c. tidak pernah

8. Orang tua mengajari anak membaca Al Qur’an

a. selalu

b. kadang-kadang

c. tidak pemah

9. Orang tua senang menyantuni orang yang tidak mampu..

a. selalu

b. kadang-kadang

c. tidak pemah

10. Orang tua suka berziarah ke makam wali

a. selalu

b. kadang-kadang

(64)

menggunakan teknik dokumentasi

Gambar

TABEL 1DAFTAR GURU SD N PULUTAN 01
TABEL IIDAFTAR JUMLAH SISWA SD N Pulutan 01
TABEL IIIDAFTAR NAMA RESPONDEN
TABEL IVDaftar Jawaban Angket Intensitas Ibadah Orangtua
+7

Referensi

Dokumen terkait

kredit di sektor riil dengan target penyaluran kredit yang ditetapkan pemerintah sebesar 3 kali lipat dari total dana yang di tempatkan sebesar Rp 47,5 Triliun.. • Indonesia

Adapun untuk kasus pernikahan mbah kodok, setelah memperhatikan bahwa ada beberapa syarat rukun nikah yang tidak terpenuhi, maka pernikahan tersebut tentu saja

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas atau laporan penilaian perkembangan anak didik (LPPAD) Raudhotul Athfal RA Al-Hikmah Tondowulan Plandaan Jombang pada

isyruna sualan adalah permainan yang berorientasi pada penguasaan materi dan dapat meningkatkan keterampilan berbicara dengan cara siswa dituntut untuk menebak kosa

Jasa Angkasa Semesta Tbk, sedang membutuhkan tenaga magang untuk posisi bagian cargo handling , maka dari itu saya berminat untuk mengisi posisi tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif, dalam penelitian yang dilakukan tentang komisi yang diperoleh oknum jual

Selanjutnya menurut Engkos Kosasih (1985: 10), mengemukakan bahwa seseorang dikatakan memiliki kesegaran jasmani apabila orang tersebut mempunyai kekuatan, kemampuan, kesangguan,

Untuk mengatasi keterbatasan layanan akses Internet menggunakan telepon seluler terkait dengan masalah besarnya badwidth (bitrate) terutama daerah yang masih terdapat layanan