(Studi Kasus p a d a SDN Pulutan 01 Kota Salatiga Tahun 2010)
S
K
R
I P
S
I
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
Z A E N A B
NIM: 11408001
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
S A L A T I G A
Salatiga 50721
W ebsite: w w w .stainsalatiea.ac.id Em ati.adm inistrasifgjstainsalatiza.ac.id
NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 Eks
Hal : Naskah Skripsi Saudara Zaenab
Kepada
Yth: Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
ASSALAMUALAIKUM, WR. WB
Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara :
Nama : Zaenab
NIM : 11408001
Jurusan : Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam
Judul : PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01 SALATIGA TAHUN 2010
Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqccyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
WASSALAMU’ALAIKUM, W R. W B
NIP 19561202 198003 1 005
Salatiga 50721
Website: vvu’w.slainsalatisa.ac.id Email:administrasi(a>slainsalalie:a.ac.id
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi Saudara : ZAENAB dengan Nomor Induk Mahasiswa: 1 1408001 yang berjudul: PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01 SALATIGA TAHUN 2010 Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdl).
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
ZAENAB
11408001
Judul Skripsi PENGARUH INTENSITAS IBADAH ORANG TUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI
KASUS PADA SD NEGERI PULUTAN 01
SALATIGA TAHUN 2010
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak ada karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis di dalam naskah ini dan disebut
dalam daftar pustaka.
Salatiga, 28 Agustus 2010
Yang Menyatakan
Z A E Na B
i M p J i £ Oj
“% psa6aran ya n g
seCaCu
d iik u ti bgtaqw aan kepada jld a h S W T akanseCaCu
m em buahkan hasiC sesu ai dengan apa ya n g k ita Cakpkgn dan k ita harapkan, Sesungguhnya sesudah k fsu d ta n itu akan ada kem udahan”.(QS- jAClnsyirah: 6)
PERSEMBAHAN
Skfip^i in i kupersembahkan teruntuk::
1. Suam i M . Chashun, dan anak-anakku tercinta, ‘Fatchiyatun N aja,
VdaftuchatuC H idayati, H ovian T ajar, V Cd Hikmah, yang selalu
membimbing, mendo'akgn dan memberikan segalanya baik, moraC
maupun sprituaC bagi kebancaran studiku, semoga JZflah senantiasa
meridhoinya.
2. Rekan-rekan guru dt % ota Salatiga, yan g telah memberikan dukungan
sepenuh hati
3. Rekan-rekan d i S d J lIH Salatiga, yan g senantiasa memberi m otivasi
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Rabb
yang Maha Rahman dan Rahim yang telah mengangkat manusia dengan berbagai
keistimewaan. Dan dengan hanya petunjuk serta tuntunan-Nya, penulis
mempunyai kemampuan dan kemauan sehingga penulisan skripsi ini bisa
terselesaikan.
Sholawat dan salam penulis haturkan kepada Uswatun Khasanah Nabi
Muhammad SAW, semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT. Amin
Sebagai insan yang lemah, penulis menyadari bahwa tugas penulisan ini bukanlah
merupakan tugas yang ringan, tetapi merupakan tugas yang berat. Akhirnya
dengan berbekal kekuatan serta kemauan dan bantuan dari berbagai pihak, maka
terselesaikanlah skripsi yang sederhanan ini dengan judul PENGARUH
INTENSITAS IBADAH ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI
(STUDI KASUS PADA SD NEGERI PUL UT AN 01 SALATIGA TAHUN 2010.
Dengan terbentuknya skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih yang tiada taranya
kepada:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga.
2. Bapak Drs. Joko Sutopo, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Tarbiyah Ekstensi.
3. Bapak Drs. Badwan, M.Ag, selaku Dosen Pembimbing, yang telah ikhlas
memberikan bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
4. Bapak Juhartono, S.Pd, selaku Kepala SD N Pulutan 01, yang telah memberi
kesempatan untuk menyelesaikan studi.
Atas segala hal tersebut, penulis hanya bisa berdo’a, semoga Allah SWT
mencatatnya sebagai amal sholeh yang akan mendapat balasan yang berlipat
ganda. Amin.
yang membangun untuk kesempurnaan skripsi ini akan penulis terima dengan rasa
senang hati dan terbuka. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pribadi dan
bagi pembaca pada umumnya.
Amin - amin yarobbal ‘alamin
Salatiga, Agustus 2010 Penulis
Zaenab
Perkembangan anak akan banyak dipengaruhi oich faktor orang tuanya, termasuk dalam hal beribadah. Aktivitas orang tua dalam beribadah akan banyak memberikan wama terhadap perilaku anak. Ibadah dikategorikan dalam ubudiyah maupun muamalah. Intensitas keduanya juga akan memberikan pengaruh terhadap perilaku anak dalam kehidupan sosialnya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakan intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010? Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010? dan Adakah pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010?
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010, untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010, dan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, dengan jumlah sample sebanyak 14 orang siswa SD N Pulutan 01. Teknik pengumpulan data menggunakan angket yang dibagikan kepada responden. Sedangkan analisis datanya menggunakan rumus korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas ibadah orangtua yang berada pada kategori baik mencapai 7,2%, kategori sedang 50% dan kategori kurang 42,8%, prestasi belajar PAI yang berada pada kategori baik sekali mencapai 35,7%, kategori baik 28,6% dan kategori cukup 35,7% dan berdasar analisis data diketahui bahwa intensitas ibadah orangtua memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar PAI siswa yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,747 lebih besar dari r tabel 1% dan 5%.
HALAMAN JUDUL... i
HALAMAN NOTA PuMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... ... iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v
HALAMAN KATA PENGANTAR... vi
HALAMAN ABSTRAK... viii
HALAMAN DAFTAR IS I... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL... xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN... xii
F. Definisi Operasional... 5
G. Metodologi Penelitian... 7
H. Sistematika Skripsi... 9
BABII LANDASAN TEORI A. Definisi Ibadah... 11
B. Prestasi Belajar... 17
BAB HI LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Keadaan Umum SD N Pulutan 0 1 ... 27
B. Keadaan Responden... 31
C. Analisis Uji Hipotesis... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan... 47
B. Saran... 47
DAFTAR PUSTAKA... 49
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TABEL I DAFTAR GURU SD N PULUTAN 01
TABEL II JUMLAH SISWA SDN PULUTAN 01
TABEL III DAFTAR RESPONDEN
TABEL IV HASIL ANGKET INTENSITAS IBADAH
TABEL V NILAI HASIL BELAJAR
TABEL VI NILAI ANGKET INTENSITAS IBADAH
TABEL VII INTERVAL INTENSITAS IBADAH
TABEL VIII NILAI NOMINASI INTENSITAS IBADAH
TABEL IX KLASIFIKASI INTENSITAS IBADAH
TABEL X NILAI PRESTASI BELAJAR SISWA
TABEL XI INTERVAL NILAI SISWA
TABEL XII NILAI NOMINASI NILAI SISWA
TABEL XIII NILAI INTERVAL PRESTASI BELAJAR SISWA
TABEL XIV TABEL KORELASI
1. Angket
2. Surat Ijin Penelitian
3. Surat Keterangan Penelitian
4. Riwayat Hidup
5. r tabel
A. Latar Belakang Masalah
Menuntut ilmu adalah kewajiban setiap manusia yang telah dimulai
sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Oleh sebab itu, setiap manusia wajib
untuk belajar baik melalui jalur pendidikan formal, informal, maupun non
formal karena belajar merupakan kunci untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Tanpa belajar maka tak ada ilmu pengetahuan yang dapat diperoleh.
Semakin perlunya manusia akan ilmu pengetahuan, maka
perkembangan sangat pesat dari waktu ke waktu. Hingga saat ini
perkembangan ilmu pengetahuan teknologiyang semakin tinggi dan maju.
Kemajuan suatu bangasa diukur dari tingkat kemajuan pengetahuan dan
teknologi karena semakin maju ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa
semakin maju taraf hidup dan kesejahteraan penduduknya.
Indonesia sebagai salah satu negara di dunia yang ingin maju dalam
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah menetapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi pembangunan di bidang pendidikanyang menitikberatkan pada
bidang penguasaan IPTEK sebagaimana yang tercantum dalam GBHN (1998)
yakni: “Titik berat pembangunan pendidikan di Indonesia diletakkan pada
mutu setiap jenjang dan jenis pendidikan serta perluasan belajar pada jenjang
pendidikan menengah pertama dalam rangka perluasan persiapan wajib
belajar pada pendidikan menengah pertama, dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi”.
Hambatan yang dimaksud tersebut dapat berupa faktor internal (dari
dalam diri siswa) maupun faktor eksternal (dari luar diri siswa), di antaranya:
fasilitas belajar, partisipasiorang tua, kebiasaan belajar, aktivitas belajar,
motivasi berprestasi, sikap terhadap sekolah serta kemampuan dasar lainnya.
Dari beberapa faktor tersebut, faktor partisipasi orang tua merupakan faktor
yang cukup penting dibandingkan dengan beberapa faktor lainnya. Hal
tersebut sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Yamin bahwa:
“Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan pendidikan dan prestasi
belajar siswa di antaranya adalah siswa sebagai individu, lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat”1.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Suryabrata bahwa: “Faktor yang
mempengaruhi proses dan prestasi belajar adalah faktor dari dalam diri siswa
dan faktor dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa meliputi kondisi
psikologis dan fisiologis, sedangkan faktor dari laut meliputi lingkungan
keluarga dan lingkungan masyarakat serta kelengkapan berbagai sarana dan
prasarana dalam belajar1 2. Selanjutnya dikemukakan pula oleh Yamin bahwa
keberadaan faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar dan prestasi
belajar siswa terdapat hubungan yang saling terkait. Bakat yang ada dalam diri
siswa misalnya agar dapat berkembang baik, maka perlu ada dorongan dari
keluarga dan masyarakat. Sebaliknya, lingkungan yang kurang mendukung
dapat menghambat perkembangan siswa itu sendiri.
Dari uraian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa dari beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor partisipasi
orang tua merupakan faktor yang memegang peranan yang sangat penting.
Hal ini tidak terlepas dari adanya bahwa partisipasi orang tua berperan dalam
pembentukan sikap siswa dan prestasi yang cukup dan berkualitas serta sikap
yang demokratis dan bijaksana dari orang tua siswa dapat meningkatkan
keinginan untuk lebih giat belajar supaya dapat mencapai prestasi belajar
yang tinggi.
Perkembangan anak akan banyak dipengaruhi oleh faktor orang
tuanya, termasuk dalam hal beribadah. Aktivitas orang tua dalam beribadah
akan banyak memberikan warna terhadap perilaku anak. Ibadah
dikategorikan dalam ubudiyah maupun muamalah. Intensitas keduanya juga
akan memberikan pengaruh terhadap perilaku anak dalam kehidupan
sosialnya.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik
untuk menyusun tugas dengan judul “PENGARUH INTENSITAS IBADAH
ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR PAI (STUDI KASUS
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimanakan intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01
Salatiga Tahun 2010?
2. Bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga
Tahun 2010?
3. Adakah pengaruh intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar
PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun 2010?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui intensitas ibadah orang tua siswa SD N Pulutan 01
Salatiga Tahun 2010.
2. Untuk mengetahui prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga
Tahun 2010.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh intensitas ibadah orang tua
dengan prestasi belajar PAI siswa SD N Pulutan 01 Salatiga Tahun
2010.
D. Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah "Ada pengaruh
yang signifikan antara intensitas ibadah orang tua dengan prestasi belajar
E. Kegunaan Penelitian
Dari beberapa masalah yang dirumuskan diatas setelah diperoleh
jawaban, maka dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Manfaat Teoritis
a. Memberi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan, khususnya
berkaitan dengan masalah peranan orang tua.
b. Sebagai pertimbangan penelitian yang sejenis di masa yang akan
datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi orang tua siswa sebagai bahan masukan untuk lebih
memperkuat iman anaknya
b. Bagi para guru sebagai pertimbangan tentang pentingnya
mengupayakan pendidikan yang bernuansa keimanan.
F. Definisi Operasional
Untuk memudahkan memahami judul akan dijelaskan penegasan
istilah sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh adalah dampak dari sesuatu hal3.
2. Intensitas
Intensitas adalah tingkat keseringan atau frekuensi terhadap suatu
aktivitas tertentu4.
3. Ibadah
Ibadah adalah perbuatan berbakti kepada Allah dengan
menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya5 6.
4. Orang Tua
Orang tua didefinisikan adalah ayah dan ibu atau orang yang telah
membesarkan kita5.
Adapun indikator intensitas ibadah orangtua adalah sebagai
berikut:
a. Mendidik anak
b. Rajin menunaikan ibadah shalat
c. Aktif dalam kegiatan sosial
d. Rutin mengikuti pengajian
5. Prestasi Belajar
Telah dijelaskan bahwa produk akhir dari kegiatan belajar adalah
perubahan yang teijadi dalam diri peserta didik. Berhasil atau gagalnya
proses belajar bergantung pada besar kecilnya perubahan yang terjadi
dalam diri peserta didik setelah mengikuti serangkaian kegiatan belajar.
Peserta didik akan mengalami perubahan dalam perilaku dan
perbuatannya setelah mengikuti proses belajar, perubahan mencakup
pengetahuan, perubahan dalam keterampilan maupun penguasaan nilai-
nilai atau sikap maupun tindakan7.
5 Surayin, Op.Cit, him. 170 6 Ibid, him. 394
Perubahan tingkah laku yang dihasilkan oleh proses belajar
mempunyai ciri perwujudan yang khas yang bersifat intensional, positif-
aktif dan perubahan yang bersifat efektif fungsional. Perubahan yang
bersifat intensional adalah perubahan yang disebabkan melalui proses
belajar yang disengaja. Melalui kegiatan terencana dalam proses belajar
siswa menyadari setiap perubahan yang dialami dan perubahan yang akan
dicapai dari kegiatan belajar. Perubahan belajar adalah perubahan yang
bersifat positif, bermanfaat dan sesuai dengan harapan yang diperoleh
melalui usaha yang dilakukan siswa. Adapun perubahan bersifat efektif
fungsional adalah perubahan yang berpengaruh, bermakna dan bermanfaat
bagi siswa yang relatif menetap sehingga apabila dibutuhkan perubahan
tersebut dapat direproduksi dan dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan.
Indikator prestasi belajar adalah:
a. Nilai hasil belajar baik tes formatif maupun tes semester (kognitif)
b. Sikap (afektif)
c. Nilai kejiwaan (psikomotor)
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian
yang menjelaskan hubungan antar variabel bebas dengan variabel terikat
serta menguji hipotesis yang diajukan8.
2. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Pulutan 01 Kota Salatiga
dengan waktu penelitian sejak Mei 2010 sampai dengan selesai
3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling a. Populasi
Populasi merupakan kumpulan individu atau orang dalam suatu
wilayah yang memiliki karakteristik tertentu9. Dalam penelitian ini
populasinya adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Pulutan 01
sebanyak 14 orang siswa. Jadi penelitian ini juga disebut penelitian
dengan total populasi karena mengambil semua anggota populasi
sebagai sampel.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuesioner (daftar pertanyaan) dan dokumentasi. Metode
kuesioner diberikan kepada siswa, dipakai untuk mendapatkan data
variabel intensitas ibadah orang tua. Kuesioner dibagikan kepada
responden. Dokumentasi dipergunakan untuk mendapatkan data
prestasi belajar PAI siswa, yaitu nilai raport siswa.
5. Metode Analisis Data
Analisis data untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat digunakan rumus korelasi Product Moment sebagai
b eriku t:
r*y =
Keterangan:
rxy : Koefisien Korelasi Product moment
x : frekuensi variabel X (intensitas ibadah orang tua)
y : frekuensi variabel Y (prestasi belajar PAI)
N : Jumlah responden
Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat digunakan penafsiran koefisien korelasi
dengan kriteria sebagai berikut:
a. antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi
b. antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi
c. antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup
d. antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah
e. antara o,000 sampai dengan 0,200 = sangat rendah
H. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan skripsi ini dipakai sebagai aturan yang
saling terkait dan saling melengkapi, adapun sistematika penulisan sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Penegasan Istilah
C. Rumusan Masalah
E. Hipotesis
F. Metode Penelitian
1. Metode Penelitian Subyek
2. Metode Pengumpulan Data
3. Metode Analisa Data
G. Sistematika Penulisan
BAB 11 LANDASAN TEORI
A. Tinjauan tentang Intenstitas Ibadah Orang Tua
B. Tinjauan tentang prestasi belajar meliputi: pengertian
prestasi belajar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar.
BAB III HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Data
B. Analisis Pengolahan Data
C. Analisis Uji Hipotesis
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini akan disampaikan tentang:
A. Kesimpulan
B. Saran
Diakhiri dengan daftar pustaka, serta lampiran-lampiran yang
A. Definisi Ibadah
Ibadah secara etimologi berarti merendahkan diri serta tunduk. Di
dalam syara', ibadah mempunyai banyak definisi, tetapi makna dan
maksudnya satu. Definisi itu antara lain adalah ibadah ialah taat kepada
Allah dengan melaksanakan perintah-Nya melalui lisan para rasulNya1.
Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala
yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa mahabbah
(kecintaan) yang paling tinggi.
Ibadah itu terbagi menjadi ibadah hati, lisan dan anggota badan.
Rasa khauf (takut), raja' (mengharap), mahabbah (cinta), tawakkal
(ketergantungan), raghbah (senang) dan rahbah (takut) adalah ibadah
qalbiyah (yang berkaitan dengan hati). Sedangkan shalat, zakat, haji dan
jihad adalah ibadah badaniyah qalbiyah (fisik dan hati). Serta masih banyak
lagi macam-macam ibadah yang berkaitan dengan hati, lisan dan badan.
Ibadah inilah yang menjadi tujuan penciptaan manusia. Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
1 Hendra Akhdiyat, 2009. Ilmu Akhlak, Bandung: Pustaka Setia, him. 16
Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu. Aku tidak m eng'zndaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.2" (Adz-Dazariyat: 56-58)
Allah Subhanahu wa Ta'ala memberitahukan, hikmah penciptaan jin
dan manusia adalah agar mereka melaksanakan ibadah kepada Allah
Subhanahu wa Ta'ala. Dan Allah Mahakaya, tidak membutuhkan ibadah
mereka, akan tetapi merekalah yang membutuhkannya; karena
ketergantungan mereka kepada Allah, maka mereka menyembahNya sesuai
dengan aturan syari'atNya. Maka siapa yang menolak beribadah kepada
Allah, ia adalah sombong. Siapa yang menyembahNya tetapi dengan selain
apa yang disyari'at-kanNya maka ia adalah mubtadi' (pelaku bid'ah). Dan
siapa yang hanya menyembahNya dan dengan syari'atNya, maka dia adalah
muk-min muwahhid (yang mengesakan Allah).
Ibadah itu banyak macamnya. Ia mencakup semua macam ketaatan
yang nampak pada lisan, anggota badan dan yang lahir dari hati. Seperti
dzikir, tasbih, tahlil dan membaca Al-Qur'an; shalat, zakat, puasa, haji,
jihad, amar ma'ruf nahi mungkar, berbuat baik kepada kerabat, anak yatim,
orang miskin dan ibnu sab il. Begitu pula cinta kepada Allah dan RasulNya,
khasyyatullah (takut kepada Allah), inabah (kembali) kepadaNya, ikhlas
kepadaNya, sabar terhadap hu-kumNya, ridha dengan qadha' -Nya,
tawakkal, mengharap nikmatNya dan takut dari siksaNya3.
2 Depag RI, 2005. Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta; Depag RI, him. 387
Jadi, ibadah mencakup seluruh tingkah laku seorang mukmin jika
diniatkan qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) atau apa-apa yang
membantu qurbah. Bahkan adat kebiasaan (yang mubah) pun bernilai ibadah
jika diniatkan sebagai bekal untuk taat kepadaNya. Seperti ti-dur, makan,
minum, jual-beli, bekerja mencari nafkah, nikah dan sebagainya. Berbagai
kebiasaan tersebut jika disertai niat baik (benar) maka menjadi bernilai
ibadah yang berhak mendapatkan pahala. Karenanya, tidaklah ibadah itu
terbatas hanya pada syi'ar-syi'ar yang biasa dikenal.
Agar bisa diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu
tidak benar kecuali dengan ada syarat4.
1. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.
2. Sesuai dengan tuntunan Rasul Shallallahu 'alaihi wa sallam
Syarat pertama adalah konsekuensi dari syahadat laa ilaaha illa-llah,
karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya untuk Allah dan jauh dari
syirik kepadaNya. Sedangkrm syarat kedua adalah konsekuensi dari
syahadat Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajibnya ta'at kepada
Rasul, mengikuti syari'atnya dan meninggalkan bid'ah atau ibadah-ibadah
yang diada-adakan. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Artinya : (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri kepada Allah, sedang ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala pada sisi Tuhannya dan tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. "5 [Al-Baqarah: 112]
Ibadah di dalam syari’at Islam merupakan tujuan akhir yang dicintai
dan diridhai-Nya. Karenanyalah Allah menciptakan manusia, mengutus para
Rasul dan menurunkan Kitab-Kitab suci-Nya. Orang yang melaksanakannya
di-puji dan yang enggan melaksanakannya dicela. Allah Subhanahu wa
Ta’ala berfirman.
“Artinya : Dan Rabb-mu berfirman, ‘Berdo ’alah kepada-Ku, nis-caya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina6. [Al-Mu 'min: 60]
Ibadah di dalam Islam tidak disyari’atkan untuk mem-persempit atau
mempersulit manusia, dan tidak pula untuk menjatuhkan mereka di dalam
kesulitan. Akan tetapi ibadah itu disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang
agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya.
Pelaksanaan ibadah dalam Islam semua adalah mudah. Di antara keutamaan
ibadah bahwasanya ibadah mensucikan jiwa dan membersihkannya, dan
mengangkatnya ke derajat tertinggi menuju kesempurnaan manusiawi.
Termasuk keutamaan ibadah juga bahwasanya manusia sangat
membutuhkan ibadah melebihi segala-galanya, bahkan sangat darurat
membutuhkannya. Karena manusia secara tabi’at adalah lemah, fakir
(butuh) kepada Allah. Sebagaimana halnya jasad membutuhkan makanan
dan minuman, demi-kian pula hati dan ruh memerlukan ibadah dan
menghadap kepada Allah. Bahkan kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu
lebih besar daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman,
karena sesungguhnya esensi dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya,
keduanya tidak akan baik kecuali dengan menghadap (bertawajjuh) kepada
Allah dengan beribadah. Maka jiwa tidak akan pernah merasakan
kedamaian dan ketenteraman kecuali dengan dzikir dan beribadah kepada
Allah. Sekalipun seseorang merasakan kelezatan atau kebahagiaan selain
dari Allah, maka kelezatan dan kebahagiaan tersebut adalah semu, tidak
akan lama, bahkan apa yang ia rasakan itu sama sekali tidak ada kelezatan
dan kebahagiaannya.
Adapun bahagia karena Allah dan perasaan takut kepada-Nya, maka
itulah kebahagiaan yang tidak akan terhenti dan tidak hilang, dan itulah
kesempurnaan dan keindahan serta kebahagiaan yang hakiki. Maka,
barangsiapa yang meng-hendaki kebahagiaan abadi hendaklah ia menekuni
ibadah kepada Allah semata. Maka dari itu, hanya orang-orang ahli ibadah
sejatilah yang merupakan manusia paling bahagia dan paling lapang
Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta
menjadikan seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan
kecuali ibadah kepada Allah semata. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah
berkata, “Tidak ada kebahagiaan, kelezatan, kenikmatan dan kebaikan hati
melainkan bila ia meyakini Allah sebagai Rabb, Pencipta Yang Maha Esa
dan ia beribadah hanya kepada Allah saja, sebagai puncak tujuannya dan
yang paling dicintainya daripada yang lain.
Termasuk keutamaan ibadah bahwasanya ibadah dapat meringankan
seseorang untuk melakukan berbagai kebajikan dan meninggalkan
kemunkaran. Ibadah dapat menghibur seseorang ketika dilanda musibah dan
me-ringankan beban penderitaan saat susah dan mengalami rasa sakit,
semua itu ia terima dengan lapang dada dan jiwa yang tenang.
Termasuk keutamaannya juga, bahwasanya seorang hamba dengan
ibadahnya kepada Rabb-nya dapat mem-bebaskan dirinya dari belenggu
penghambaan kepada makhluk, ketergantungan, harap dan rasa cemas
kepada mereka. Maka dari itu. ia merasa percaya diri dan beijiwa besar
karena ia berharap dan takut hanya kepada Allah saja. Keutamaan ibadah
yang paling besar bahwasanya ibadah merupakan sebab utama untuk meraih
keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, masuk Surga dan selamat dari siksa
B. Prestasi Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya
untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung.
Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya
aktivitas belajar yang telah dilakukan7. Namun banyak orang beranggapan
bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut
ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah
menyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang teijadi dalam
tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan teijadi apabila tidak ada
suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena kegiatan belajar .nerupakan proses, sedangkan
prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi
belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu
sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda
sesuai dengan pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang
berbeda itu dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan
prestasi belajar, memberikan pengertian prestasi belajar yaitu “hasil yang
dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan
dalam raport8.”
Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau
kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya9.” Sedangkan menurut S. Nasution prestasi
belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi
tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan
prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target
dalam ketiga kriteria tersebut10.”
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa
prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat
keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan
dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.
Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya
prestasi belajar siswa. Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana
yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri
siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern).
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan
faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga,
sekolah, masyarakat dan sebagainya".
1. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri, adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu
kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi,
a. Kecerdasan/intelegensi
Kecerdasan adalah kemampuan belajai disertai kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan
ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal
selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan
sebaya. Adakalany perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-
kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak yang lainnya,
sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat
kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan
sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi
merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan belajar
mengajar.
Salah satu aspek yang penting, dan sangat menentukan berhasil
tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat * 54
kecerdasan normal atau di atas normal maka secara potensi ia dapat
mencapai prestasi yang tinggi.” Tingkat intelegensi yang tinggi akan
lebih berhasil daripada yang mempunyai tingkat intelegensi yang
rendah.”
Intelegensi adalah “semakin tinggi kemampuan intelegensi
seseorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih
sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi
seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih
sukses.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa intelegensi yang baik atau
kecerdasan yang tinggi merupakan faktor yang sangat penting bagi
seorang anak dalam usaha belajar,
b. Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang
sebagai kecakapan pembawaan. Bakat dalam hal ini lebih dekat
pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu
mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu. Bakat adalah potensi
atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan
melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata.” Bakat
diartikan sebagai kemampuan indivedu untuk melakukan tugas tanpa
banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.”
Dari pendapat di atas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu
sehubungan dengan bakat ini dapat mempunyai tinggi rendahnya
prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar
terutama belajat keterampilan, bakat memegang peranan penting
dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. Apalagi
seorang guru atau orang tua memaksa anaknya untuk melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan bakatnya maka akan merusak
keinginan anak tersebut,
c. Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang dimiliki seseorang
diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa sayang. Minat
adalah “kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa
tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung
dalam bidang itu.” Minat adalah “kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiata.., kegiatan yang
diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa
sayang.” Minat adalah “suatu kondisi yang teijadi apabila seseorang
melihat ciri-ciri atai arti sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri.”
Berdasarkan pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar
pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang
menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena
siswa di dalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan
dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat
belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang
mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus
berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat
tercapai sesuai dengan keinginannya,
d. Motivasi
Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal
tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan siswa untuk
melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar
adalah bagaimana cara mengatur agar motivasi dapat ditingkatkan.
Demikian pula dalam kegiatan belajar mengajar sorang anak didik
akan berhasil jika mempunyai motivasi untuk belajar.
Motivasi adalah “segala daya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu.” Motivasi adalah menggerakkan siswa untuk
melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu.”
Dalam perkembangannya motivasi dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu (a) motivasi instrinsik dan (b) motivasi ekstrinsik.
Motivasi instrinsik dimaksudkan dengan motivasi yang bersumber
dari dalam diri seseorang yang atas dasarnya kesadaran sendiri
untuk melakukan sesuatu pekeijaan belajar. Sedangkan motivasi
diri seseorang siswa yang menyebabkan siswa tersebut melakukan
kegiatan belajar.
Dalam memberikan motivasi seorang guru harus berusaha dengan
segala kemampuan yang ada untuk mengarahkan perhatian siswa
kepada sasaran tertentu. Dengan adanya dorongan ini dalam diri
siswa akan timbul inisiatif dengan alasan mengapa ia menekuni
pelajaran. Untuk membangkitkan motivasi kepada mereka, supaya
dapat melakukan kegiatan belajar dengan kehendak sendiri dan
belajar secara aktif.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-
pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya dan sebagainya.
Pengaruh lingkungan ini pada umumnya bersifat positif dan tidak
memberikan paksaan kepada individu. Faktor ekstern yang dapat
mempengaruhi belajar adalah “keadaan keluarga, keadaan sekolah dan
lingkungan masyarakat.”
a. Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat
seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana yang dijelaskan
oleh Slameto bahwa: “Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama
dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan
pendidikan bangsa, negara dan dunia.” Adanya rasa aman dalam
keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar.
Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar
secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan
pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama, karena
dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan pendidikan
dan bimbingan, sedangkan tugas utama dalam keluarga bagi
pendidikan anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak
dan pandangan hidup keagamaan.” Oleh karena itu orang tua
hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga.
Sedangkan sekolah merupakan pendidikan lanjutan. Peralihan
pendidikan informal ke lembaga-lembaga formal memerlukan
keijasama yang baik antara orang tua dan guru sebagai pendidik
dalam usaha meningkatkan hasil belajar anak. Jalan keijasama yang
perlu ditingkatkan, dimana orang tua harus menaruh perhatian yang
serius tentang cara belajar anak di rumah. Perhatian orang tua dapat
memberikan dorongan dan motivasi sehingga anak dapat belajar
dengan tekun. Karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan
yang baik untuk belajar,
b. Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang
itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar
yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian
pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan
kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan
mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Guru dituntut untuk
menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki
tingkah laku yang tepat dalam mengajar.” Oleh sebab itu, guru harus
dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan
memiliki metode yang tepat dalam mengajar,
c. Lingkungan Masyarakat
Disamping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor
yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm
proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak,
sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul
dengan lingkungan dimana anak itu berada. Lingkungan masyarakat
dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak
yang sebayanya. Apabila anak-anak yang sebaya merupakan anak-
anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti
jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak di sekitarnya merupakan
kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan
anakpun dapat terpengaruh pula. Dengan demikian dapat dikatakan
sehari-hari seorang anak akan selalu menyesuaikan dirinya dengan
kebiasaan-kebiasaan lingkungannya. Oleh karena itu, apabila
seorang siswa bertempat tinggal di suatu lingkungan temannya yang
rajin belajar maka kemungkinan besar hal tersebut akan membawa
pengaruh pada dirinya, sehingga ia akan turut belajar sebagaimana
A. Keadaan Umum Sekolah Dasar Negeri Pulutan 01 Salatiga 1. Sejarah Berdirinya
SD Negeri Pulutan 01 sebagai wadah anak-anak untuk belajar
dan untuk menambah pengetahuan tingkat dasar. Hal tersebut sesuai
dengan tujuan nasional yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945
antara lain untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa. Maksud ini dijabarkan lebih lanjut dalam batang
tubuh UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang menegaskan bahwa tiap-tiap
warga Negara berhak mendapat pengajaran.
Dengan demikian tepat kiranya bahwa dengan pendidikan
diharapkan akan dapat mendidik kader-kader pembangunan yang
merupakan masalah pokok bagi pembangunan masyarakat. SD N
Pulutan 01 dibangun di atas tanah desa pada tanggal 4 Januari 1977 dan
mulai beroperasi pada bulan Agustus 1977.
2. Struktur Organisasi
Untuk mencapai tujuan yang optimal dalam melaksanakan
pendidikan diperlukan organisasi yang baik. Organisasi dalam arti yang
luas adalah badan yang mengatur segala urusan untuk mencapai tujuan,
maka diperlukan organisasi yang teratur.
3. Keadaan Guru
Guru merupakan alat pendidikan, yakni sebagai tenaga pendidik,
guru yang berpotensi sangat mempengaruhi keberhasilan dari kegiatan
pembelajaran. Jumlah guru di SD N Pulutan 01 adalah 13 orang, 1 orang
sebagai kepala sekolah dan yang lainnya sebagai guru kelas dan guru
mata pelajaran. Dari keseluruhan guru adalah sebagai wiyata bhakti.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
TABEL 1
DAFTAR GURU SD N PULUTAN 01
No Nama Jabatan Keterangan
1 Juhartono, S.Pd Kepala Sekolah
2 Titi Rukmiati Guru Kelas
3 Ngatini GAI
4 Siti Wahyuni Guru Kelas
5 Fauzan Guru PAI
6 Christina D. Guru Kelas
7 Zaenab Guru pai
8 Noerdjanah Guru Kelas
9 Moh Ibnu K. Guru Kelas
10 Ropai Guru Kelas
11 Ihsani Said M. Guru Penjas
12 Aris Munandar Gr Kelas
4. Keadaan Siswa dan Fasilitas Sekolah
a. Keadaan Siswa
Menurut pengamatan penulis dalam penelitian ini yang
dilakukan melalui pengumpulan data, persentase antara siswa laki-
laki dan perempuan mempunyai selisih yang tidak terlalu besar,
dimana jumlah siswa laki-laki lebih banyak dari siswa perempuan.
Dengan teknik dokumentasi dapat dilihat keadaan siswa pada tabel
berikut:
TABEL II
DAFTAR JUMLAH SISWA SD N Pulutan 01
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
SD N Pulutan 01 menempati tanah seluas 1870 m2. Fasilitas
pendidikan yang memenuhi syarat sangat menentukan kelancaran
proses belajar mengajar.
Adapun fasilitas gedung/ ruang yang tersedia di SD N
Pulutan 01 adalah sebagai berikut:
2) Ruang guru : 1 buah
3) Ruang kelas : 6 buah
4) Ruang perpustakaan : 1 buah
5) Ruang UKS : 1 buah
6) Kamar mandi/ WC guru : 1 buah
7) Kamar mandi/ WC murid : 1 buah
8) Dapur : 1 buah
9) Gudang : lbuah
Sedangkan fasilitas perlengkapan sekolah antara lain sebagai
berikut:
1) Komputer : 10 buah
2) Laptop : 1 buah
3) TV : 1 Unit
4) Mesin ketik : 1 buah
5) Almari : 8 buah
6) Rak buku : 2 buah
7) Papan tulis : 8 buah
8) Kursi guru : 10 buah
9) Meja guru : 10 buah
10) Kursi siswa : 128 buah
B. Keadaan Responden 1. Daftar Nama Responden
Jumlah seluruh siswa SD N Pulutan 01 adalah 97 anak. Dari
penulis mengambil sampel yaitu 15 anak terdiri dari kelas V. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat tabel sebagai berikut:
TABEL III
4 Annisa Khairul Laila P V
5 Bobi Gilang Bakti L V
6 Emmy Sita Rosanti P V
7 Fariq Dwi Nugroho L V
8 Indri P V
9 Novi Ardiyanto L V
10 Siva Saputra L V
11 Tyas Siyaminingrum P V
12 Adhyta Cahyaningtyas P V
13 Vira Novalina Putri P V
14 M. Iqbal L V
2. Daftar tentang Jawaban Angket Intensitas Ibadah Orangtua
Adapun hasil penyebaran angket dapat dilihat dari tabel sebagai
TABEL IV
Daftar Jawaban Angket Intensitas Ibadah Orangtua
No
3. Daftar tentang Prestasi Belajar Siswa
Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat dari tabel sebagai berikut:
7 Fariq Dwi Nugroho 80
8 Indri 90
9 Novi Ardiyanto 90
10 Siva Saputra 70
11 Tyas Siyaminingrum 80
12 Adhyta Cahyaningtyas 70
13 Vira Novalina Putri 70
14 M. Iqbal 60
A. Analisis Data Pertama
Untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh intensitas ibadah
orangtua dengan prestasi belajar PAI siswa, maka dapat diperoleh dengan
analisis statistik. Karena data yang terkumpul beijumlah banyak dan bersifat
kualitatif, adapun dalam menganalisis data tersebut menggunakan teknik
analisis statistik korelasi product moment dengan rumus:
r =
I X Y - £ * ) £ > ' )
N
N
Keterangan:
rxy : koefisien korelasi antara x dan y
x : skor variabel x (intensitas ibadah orangtua)
y : skor variabel y (prestasi belajar siswa)
N : Jumlah responden
X : hasil kuadrat variabel x
Y : Hasil kuadrat variabel Y
XY : Produk dari X kali Y
Z : Sigma (jumlah)
Selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai intensitas ibadah
orangtua dan prestasi belajar PAI siswa dan tabel keija untuk mencari
koefisien korelasi antara variabel intensitas ibadah orangtua dan prestasi
belajar siswa.
1. Analisis Data tentang Intensitas ibadah orangtua
Data intensitas ibadah orangtua diperoleh dari penyebaran
angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, masing-masing pertanyaan
disediakan 3 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut:
a. alternatif jawaban A, memiliki nilai 3
b. alternatif jawaban B, memiliki nilai 2
c. alternatif jawaban C, memiliki nilai 1
TABEL VI
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
a. Untuk angket intensitas ibadah orangtua dengan jumlah 10 item
diketahui nilai tertinggi 23 dan terendah 18 maka berdasarkan rumus
. _ ( x t - x r ) + \
k i
Keterangan:
i = interval ideal
xt = nilai tertinggi ideal
xr = nilai terendah ideal
ki = kelas interval
. (2 3 -1 8 )+ !
l ~ 3
=
111
3
= 2
Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa
yang dipengaruhi oleh intensitas ibadah orangtua dengan criteria
baik, sedang, dan kurang
TABEL VII
INTERVAL INTENSITAS IBADAH ORANGTUA
Nilai Jumlah siswa Nilai nominasi
22-23 1 A
20-21 7 B
18-19 6 C
Jumlah 14
a. Untuk intensitas ibadah orangtua yang mempunyai kriteria baik,
mendapat nilai antara 22-23 sebanyak 1 siswa
b. Untuk intensitas ibadah orangtua yang mempunyai kriteria
sedang mendapat nilai antara 20-21 sebanyak 7 siswa
c. Untuk intensitas ibadah orangtua yang mempunyai criteria
kurang mendapat nilai antara 18-19 sebanyak 6 siswa
Kemudian dibuat tabel nominasi A (baik), B (sedang), C (kurang)
untuk mengetahui intensitas ibadah orangtua dengan kriteria baik,
sedang, dan kurang.
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang dipengaruhi
kemudian dipresentasikan masing-masing variabel dengan rumus
sebagai berikut:
P = — *100%
N
- Untuk intensitas ibadah orangtua yang mendapat kriteria baik
dengan nilai A sebanyak 1 siswa
P = — *100% =7,2% 14
Untuk intensitas ibadah orangtua yang mendapat kriteria kurang
dengan nilai B sebanyak 7 siswa
P = — *100% =50% 14
- Untuk intensitas ibadah orangtua yang termasuk dalam kriteria
kurang mendapat nilai C sebanyak 6 siswa
2. Analisis data tentang Prestasi Belajar Siswa
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa digunakan data nilai
siswa dalam mata pelajaran PAI sebagai berikut:
TABEL X
7 Fariq Dwi Nugroho 80
8 Indri 90
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut:
Nilai tertinggi siswa 100 sedangkan nilai terendah 60, sehingga dapat
diintervalkan sebagai berikut:
. (.rt-jc r)+ l
ki
i = interval ideal
xt = nilai tertinggi ideal
xr = nilai terendah ideal
ki = kelas interval
. (lOO - 60) + 1
1 ~ 3
_ 40 + 1 3
= 13
Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui berapa banyak siswa
yang mempunyai nilai dengan criteria baik sekali, baik dan cukup
TABEL XI
INTERVAL NILAI SISWA
Nilai Jumlah siswa Nilai nominasi
87-100 5 A
73-86 4 B
60-72 5 C
Jumlah 14
Dengan demikian dapat diketahui:
a. Untuk nilai siswa yang baik sekali mendapat nilai antara 87-100
sebanyak 5 siswa
b. Untuk nilai siswa yang baik mendapat nilai antara 73-86
c. Untuk nilai siswa yang cukup mendapat nilai antara 60-72
sebanyak 5 siswa
Kemudian dibuat tabel nominasi A (baik sekali), B (baik), C (cukup)
untuk mengetahui nilai siswa dengan kriteria baik, cukup, kurang
TABEL XII
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang mempunyai
nilai baik, cukup, dan kurang kemudian dipresentasikan masing-
masing variabel dengan rumus sebagai berikut:
P = — *100%
a. Untuk nilai yang»baik mendapat nilai A sebanyak 5 siswa
P = — x\ 00% =35,7% 14
b. Untuk nilai siswa dalam kategori cukup mendapat nilai B
sebanyak 4 siswa
P = — *100% = 28,6% 14
c. Untuk nilai siswa dalam kategori kurang mendapat nilai C
sebanyak 5 siswa
P = — *100% =35,7% 14
TABEL XIII
INTERVAL NILAI SISWA
No Nilai PAI siswa Interval Frekuensi Persentase
1 Baik (A) 87-100 5 35,7%
2 Cukup (B) 73-86 4 28,6%
3 Kurang (C) 60-72 5 35,7%
B. Analisis Pengolahan Data
Analisis pengolahan data ini untuk data yang terkumpul dari nilai
variabel intensitas ibadah orangtua dan prestasi belajar siswa untuk mencari
korelasi dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar
! « ■-
tZx'tZr)
Analisis ini untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh intensitas
ibadah orang tua terhadap prestasi belajar siswa. Nilai dari kedua variabel
tersebut selanjutnya untuk variabel intensitas ibadah orangtua diberi nama
variabel X dan prestasi belajar siswa diberi nama variabel Y.
Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam
koefisien dari perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel
Y agar memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product
moment dengan skor angka kasar. Untuk lebih jelasnya akan penulis
kemukakan dalam tabel berikut:
TABEL XIV
TABEL KERJA UNTUK MENCARI KOEF1SIENSI ANTARA INTENSITAS IBADAH ORANGTUA (X) DAN PRESTASI BELAJAR
13 19 70 361 4900 1330
14 19 60 361 3600 1140
Jumlah 277 1110 5507 89300 22100
Sehingga diketahui:
Kemudian dimasukkan ke dalam rumus product moment sebagai berikut:
137,86
^ " V{(26,36)K(1292,86)}
137,86
Fxy ” V34079,79
rxy = 0,747
C. Analisis Uji Hipotesis
Setelah hasil perhitungan dengan rumus korelasi product moment
diketahui hasilnya, langkah selanjutnya adalah dilakukan pembuktian
analisis yaitu dengan cara mengkonsultasikan nilai r yang ada pada tabel.
Dalam perhitungan dengan rumus korelasi product moment di atas,
diketahui bahwa nilai r yang diperoleh itu akan dikonsultasikan dengan nilai
r (pada tabel) apakah teijadi signifikansi atau tidak, atas taraf signifikansi
5% maupun 1%.
Pada tabel lain product moment (rt) dengan jumlah responden = 14,
kolom N (membacanya ke kanan) dalam kolom signifikansi 5% dalam tabel
diperoleh 0,532 dan taraf signifikansi 1% diperoleh bilangan 0,661, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa:
1. pada taraf signifikansi 5% rtabel = 0,532 dan r hitung 0,747 sehingga
rtabel < r hitung dan
2. pada taraf signifikansi 1% rtabel = 0,661 dan rhitung = 0,747 sehingga
rtabel < rhitung dan
Oleh karena nilai r yang diperoleh yaitu 0,747 berada pada batas signifikan,
nilai r yang telah diperoleh dapat dikatakan signifikan. Dengan demikian
penulis menerima hioptesis yang berbunyi:
Intensitas ibadah orangtua memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
prestasi belajar PAI siswa.
Untuk menentukan keeratan hubungan/ korelasi antar variabel
tersebut, berikut ini diberikan nilai-nilai dari koefisien korelasi sebagai
patokan1.
TABEL XV
INTERVAL NILAI KOEFISIEN KORELASI (KK)
DAN KEKUATAN HUBUNGAN
No Interval Nilai Kekuatan Hubungan
1 KK = 0,00 Tidak
2 0,00 < KK < 0,20 Sangat rendah atau lemah sekali
3 0,20 < KK < 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti
4 0,40 < KK < 0,70 Cukup berarti atau sedang
5 0,70 < KK < 0,90 Tinggi atau kuat
6 0,90 < KK < 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat
diandalkan
7 KK = 1,00 Sempurna
Nilai r hitung sebesar 0,627 jika diklasifikan dalam tabel di atas
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang kuat sekali berarti antara intensitas
ibadah orangtua terhadap prestasi belajar PAI.
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis dan
pemahamannya, serta beberapa analisis data maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Intensitas ibadah orangtua yang berada pada kategori baik mencapai
7,2%, kategori sedang 50% dan kategori kurang 42,8%
2. Prestasi belajar PAI yang berada pada kategori baik sekali mencapai
35,7%, kategori baik 28,6% dan kategori cukup 35,7%
3. Dari data kuantitatif di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa
intensitas ibadah orangtua memiliki pengaruh terhadap prestasi belajar
PAI siswa yaitu nilai r yang diperoleh adalah sebesar 0,747 lebih besar
dari r tabel 1% dan 5%.
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh serta pembahasan
tentang hasil tersebut maka penulis menyampaikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Perlunya peningkatan intensitas ibadah orangtua sehingga menjadi suri
teladan bagi putra-putrinya, mengingat keluarga merupakan tempat
pendidikan pertama bagi anak.
47
2. Peningkatan kualitas belajar di sekolah melalui pembelajaran dengan
menggunakan metode yang tepat, sehingga prestasi belajar dapat
ditingkatkan.
3. Perlunya koordinasi sekolah dengan orangtua siswa dalam upaya
Akhdiyat, Hendra. 2009. Ilmu Akhlak, Bandung: Pustaka Setia
Ali, Lukman. 2007. Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Graha Ilmu
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: Rineka Cipta
Depag RI, 2005. Al Qur'an dan Terjemahnya, Jakarta: Depag RI
Hamalik, Oemar. 2003. Psikologi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
____________ . 2003. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta
Poerwanto, M Ngalim. 1991 Ilmu Pendidikan,Jakarta: Balai Pustaka
S. Nasoetion, 2000. Kurikulum dan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta
Saebani, Beni Ahmad. 2009. Ilmu Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia,
Slameto, 2003. Belajar dan Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta
Sugiyono, 2009. Statistik untuk Penelitian,Bandung: Alfabeta
Surayin, 2008. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Yogyakarta: Yrama Widya
Suryabrata, 2004. Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Graha Ilmu
Winkel, WS. 2001 Psikologi Pendidikan,Yogyakarta: Kanisius
Yamin, Martinis. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Yogyakarta: Yrama Widya
I. PETUNJUK
1. Sebelum mengeijakan tulis nama dan kelas pada kolom yang tersedia.
2. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan teliti kemudian jawablah
dengan sebaik-baiknya.
3. Teliti kembali jawaban sebelum mengumpulkan.
II. Nama :
2. Orang tua rajin berangkat ke Masjid setiap menunaikan ibadah shalat
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
3. Orang tua rajin melaksanakan puasa senin-kamis
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
4. Orang tua suka membantu tetangga yang kesulitan
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
6. Orang tua suka menghadiri pengajian yang diadakan jamaah
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
7. Orang tua mengajak anak dan keluarga ketika shalat beijamaah
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pernah
8. Orang tua mengajari anak membaca Al Qur’an
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pemah
9. Orang tua senang menyantuni orang yang tidak mampu..
a. selalu
b. kadang-kadang
c. tidak pemah
10. Orang tua suka berziarah ke makam wali
a. selalu
b. kadang-kadang
menggunakan teknik dokumentasi