• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Pengaruh fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang - Repository Universitas Bangka Belitung"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang

Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya dan melimpah serta didukung oleh lautan dan ribuan pulau yang mengelilinginya, berbagai kekayaan sumber daya alam telah menjadi potensi tersendiri bagi Indonesia untuk mengembangkan pariwisata khususnya di bidang alam (Mudrikah et al., 2014:362). Sektor pariwisata merupakan salah satu penghasil devisa terbesar suatu negara serta dapat menciptakan lapangan pekerjaan, maka dari itu diperlukan upaya penggalian dan pengembangan potensi wisata lebih dalam (Prantawan dan Sunarta, 2015:1).

(2)

pariwisata yang dimiliki oleh pemerintah itu sendiri dimana wisatawan dikenakan pajak ketika mereka melakukan transaksi yang tergolong kena pajak (Pitana dan Diarta, 2009:186).

Industri pariwisata mampu memberikan sumbangan terhadap penerima devisa yang sangat diperlukan untuk membiayai pembangunan nasional, meringankan utang negara, dan memelihara nilai tukar (kurs) mata uang rupiah terhadap mata uang asing. Hal ini dikarenakan besarnya kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan penerimaan devisa, sehingga pariwisata dijadikan salah satu sektor andalan dalam perekonomian nasional bahkan pariwisata mampu bersaing dalam pemberian pendapatan devisa negara (Prasiasa, 2013: 8 dan 10). Selanjutnya dalam Pasal 4 Undang-Undang Nomor 10 tahun 2009 Tentang Kepariwisataan bahwa kepariwisataan memiliki tujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta kesejahteraan rakyat, menghapus kemiskinan, mengatasi pengangguran, melestarikan alam, lingkungan serta sumber daya, memajukan kebudayaan, mengangkat citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah air, memperkukuh jati diri serta kesatuan bangsa, dan mempererat persahabatan antarbangsa.

(3)

Pulau Selat Nasik dan Pulau Mendanau, total semua pulau yang telah memiliki nama berjumlah 470 namun yang berpenghuni hanya 50 pulau. Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terbagi menjadi wilayah daratan dan wilayah laut dengan luas wilayah sekitar 81.725,14 km2. Luas daratan mencapai 16.424,14 km2 atau 20,10 persen dari total wilayah dan luas laut sekitar 65.301 km2 atau 79,90 persen dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka.

Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada tahun 2011 berdasarkan hasil estimasi Sensus Penduduk (SP2010) sebesar 1.261.737 jiwa dengan penduduk suku bangsa aslinya yaitu Suku Melayu. Bangka Belitung terbagi dalam enam kabupaten dan satu kota yaitu Kabupaten Bangka (Sungailiat), Kabupaten Bangka Barat (Mentok), Kabupaten Bangka Selatan (Toboali), Kabupaten Bangka Tengah (Koba), Kabupaten Belitung (Tanjungpandan), Kabupaten Belitung Timur (Manggar), dan Kota Pangkalpinang (Pangkalpinang).

(4)

pengembangan suatu produk wisata seperti daya tarik wisata, aksesibilitas dan fasilitas (Suryadana dan Octavia, 2015).

Fasilitas merupakan penyediaan perlengkapan fisik untuk memberikan kemudahan kepada tamu pada saat melaksanakan aktivitas, sehingga kebutuhan yang diperlukan pengunjung dapat terpenuhi selama melakukan aktivitas berwisata (Sulastiyono, 2011:98). Menurut Prasiasa (2013:24) aksesibilitas yaitu kelancaran perpindahan seseorang dari suatu tempat ke tempat lainnya, perpindahan tersebut bisa dalam jarak dekat, menengah, maupun jauh. Daya tarik wisata merupakan segala sesuatu disuatu tempat yang memiliki keunikan, keindahan, kemudahan serta nilai yang berwujud keanekaragaman kekayaan alam ataupun buatan manusia yang menarik serta mempunyai nilai untuk dikunjungi dan dilihat oleh wisatawan (Rai Utama, 2017:143). Kemudian yang terakhir yaitu kepuasan pelanggan, dikemukakan oleh Kotler dan Keller kepuasan pelanggan adalah perasaan puas atau kecewa yang dihasilkan dari membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) dengan ekspektasi pelanggan, ketika kinerja gagal memenuhi ekspektasi, maka pelanggan tidak akan puas. Hal sebaliknya terjadi, ketika kinerja sesuai dengan ekspektasi maka pelanggan akan merasa puas (Suryadana dan Octavia, 2015: 91).

(5)

salah satu wisata alternatif yang terletak di ibukota Pangkalpinang berlokasi 15 km dari kota Pangkalpinang dan 7 km dari Bandar Udara Depati Amir. Kawasan ini mulai dikelola pada tahun 2003 pada lahan seluas 312 hektar yang terdiri dari 70% rawa kering dan 30% rawa basah, saat ini sudah lebih dari 180 hektar wilayah yang sudah dikelola. Bangka Botanical Garden (BBG) disebut sebagai kawasan pertanian terpadu yang mengolah lahan tidak terpakai menjadi lahan produktif untuk kepentingan perekonomian, lahan ini kemudian di tata sedemikian rupa dan mulai dibuka untuk umum pada tahun 2005. Sebelum menjadi kawasan wisata, tempat ini merupakan lahan bekas tambang timah yang sudah tidak terpakai dan awalnya merupakan bentuk dari Corporate Social Responsibility (CSR), perusahaan peleburan timah PT. Dona Kembara Jaya yang didirikan oleh Bapak Ir. Djohan Riduan Hasan.

Menurut pengelola, Replianto (2018)Bangka Botanical Garden (BBG)

(6)

Bangka Botanical Garden (BBG) memiliki keunikan dan menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi, masyarakat sekitar juga senang mengunjungi tempat wisata Bangka Botanical Garden (BBG) ini, mereka dapat melakukan berbagai aktivitas seperti bersantai dan mengelilingi kawasan ini. Wisatawan menjadi aset utama di industri pariwisata, dengan adanya wisatawan maka objek wisata tersebut memperoleh laba atau keuntungan, oleh karena itu pengelola objek wisata harus memberikan layanan terbaik untuk para wisatawan. Berikut ini adalah data pengunjung Bangka Botanical Garden (BBG)

Pangkalpinang dalam satu minggu:

Tabel I.1 Jumlah WisatawanBangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang pada 19 Maret 2018 – 25 Maret 2018

No Hari Jumlah Wisatawan

(7)

Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang cenderung tidak stabil dimana selama seminggu mengalami kenaikan dan penurunan.

Berdasarkan hasil pra survey yang dilakukan peneliti, terdapat beberapa faktor yang dapat memicu kepuasan wisatawan yang berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG). Faktor-faktor seperti fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata dapat menjadi salah satu tolak ukur dari kepuasan wisatawan dalam berkunjung ke objek wisata tersebut. Berdasarkan wawancara singkat yang dilakukan penulis, wisatawan masih melihat beberapa kekurangan yang terdapat diBangka Botanical Garden (BBG).

(8)

responden mengatakan adanya ketertarikan mereka untuk mengunjungi objek wisata Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang. Ketiga hal diatas cukup membuktikan bahwa faktor-faktor seperti fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata dapat mempengaruhi tingkat kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang.

(9)

Survey dan pengamatan yang dilakukan oleh penulis mengenai aksesibilitas di kawasan Bangka Botanical Garden (BBG) sudah tertata jelas, disamping jalan pun banyak dihiasi pohon-pohon sehingga di beberapa titik terkesan rindang dan sejuk. Namun jika dilihat kembali, akses jalan di kawasan ini belum cukup baik karena terdapat beberapa jalan yang berlubang, dalam hal ini tentunya sangat mengganggu wisatawan dalam melakukan kegiatan wisata di

Bangka Botanical Garden (BBG). Ketika hujan aksesibilitas jalan di kawasan ini sangat buruk, banyak jalan becek dan lembek sehingga hal ini menyulitkan para wisatawan terutama yang menggunakan motor karena sulit berkendara dengan kondisi jalan tersebut yang harus dilalui dengan sangat hati-hati. Tidak jarang wisatawan pernah mengalami kejadian seperti tergelincir karena tidak mampu menahan keseimbangan saat berkendara di kawasan ini. Sedangkan pada saat musim panas, masalah yang dialami wisatawan dari segi aksesibilias jalan adalah kondisi yang berdebu sehingga membuat wisatawan tidak nyaman, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan roda dua.

(10)

jembatan yang biasanya dimanfaatkan untuk spot foto sekarang sudah rusak dan belum diperbaiki lagi. Tentunya akan lebih baik jika terus dikembangkan dan ada penambahan serta peningkatan, hal ini sejalan dengan hasil pra survey dimana sebagian besar wisatawan berharap adanya peningkatan dari segi penambahan objek agar bisa menjadi daya tarik wisata bagi wisatawan.

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis sampaikan diatas, maka dapat diajukan sebuah penelitian dengan judul: “PENGARUH FASILITAS, AKSESIBILITAS DAN DAYA TARIK WISATA TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN BERKUNJUNG KE BANGKA BOTANICAL GARDEN (BBG)PANGKALPINANG”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka secara umum dapat dirumuskan masalah. Rumusan masalah tersebut difokuskan dalam beberapa pertanyaan penelitian yaitu:

1. Bagaimana gambaran fasilitas, aksesibilitas, daya tarik wisata dan kepuasan wisatawan pada objek wisata Bangka Botanical Garden (BBG)

Pangkalpinang?

2. Apakah fasilitas berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke

Bangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang?

3. Apakah aksesibilitas berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan berkunjung keBangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang?

(11)

5. Apakah fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang?

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah bertujuan untuk memberikan ruang lingkup agar masalah tidak terlalu luas sehingga penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih fokus dan mendalam. Oleh sebab itu penulis membatasi diri hanya berfokus pada pengaruh fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung keBangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian yaitu:

1. Untuk mengetahui dan menganalisis gambaran fasilitas, aksesibilitas, daya tarik wisata dan kepuasan wisatawan pada objek wisata Bangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang?

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fasilitas terhadap kepuasan wisatawan berkunjung keBangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang? 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh aksesibilitas terhadap

kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG)

(12)

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG)

Pangkalpinang?

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan wisatawan berkunjung keBangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang?

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan nantinya dapat memberi manfaat untuk semua pihak, baik bagi masyarakat, dan yang terpenting bagi pengelola wisata Bangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang. Adapun manfaat penelitian ini yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan dalam bidang manajemen pemasaran khususnya yang berkaitan dengan fasilitas, aksesibilitas dan daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG)Pangkalpinang.

2. Manfaat Praktis

(13)

Pangkalpinang kedepannya agar dapat meningkatkan kepuasan wisatawan yang berkunjung.

3. Manfaat Kebijakan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran untuk pihak pengelola Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang serta menjadi sumber informasi mengenai faktor-faktor yang dapat meningkatkan kepuasan wisatawan berkunjung ke Bangka Botanical Garden (BBG)

Pangkalpinang.

1.6. Sistematika Penelitian

Untuk dapat mempermudah serta memberikan gambaran mengenai isi penelitian ini, adapun sistematika penelitian dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI

(14)

kepuasan pelanggan serta penelitian terdahulu, kerangka pemikiran beserta pengaruhnya dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelasakan tentang pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, definisi operasional variabel, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan gambaran umum objek penelitian, analisis data serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Gambar

Tabel I.1 Jumlah Wisatawan Bangka Botanical Garden (BBG) Pangkalpinang pada
Tabel I.2 Pra Survey

Referensi

Dokumen terkait

In the mind-controlled robot presented by this book, a NeuroSky MindWave is used to measure attention.. For about $100, you get a CD-ROM, a head- band, and a USB dongle for the

Analysis of indigenous knowledge and adoption of technology in Gorontalo and South Sulawesi is intended to determine (i ) what kind of indigenous knowledge

menyebarluaskan informasi yang dibutuhkan pengungsi. Keempat adalah Fase Recovery atau Pasca bencana pemerintah tidak mengizinkan warga untuk kembali ke desa mereka. Pada

Dalam pertumbuhan lebih lanjut berkembang pandangan yang menyatakan bahwa antara tingkatan politik dan administrasi terjalin hubungan timbal balik antara politik dan administrasi

Di dalam pelatihan ini,selain aspek manajemen juga akan dibahas secara terinci sistem dan prosedur administrasi pergudangan, laporan yang harus dihasilkannya beserta contoh

Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data,

sudah diekskresikan baik lewat ginjal/urin (79, 4 %) maupun lewat feces (15,1 %) dan dari data hasil biodistribusi pada Tabel 1 ditunjukkan bahwa sampai dengan 48 jam

Objek dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi Pegawai Republik Indonesia ( KP-RI) Hanukarya Bandung. Metode analisis yang digunakan adalah rumus Korelasi