• Tidak ada hasil yang ditemukan

P R O G R A M INDONESIA MEMANTAU HUTAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "P R O G R A M INDONESIA MEMANTAU HUTAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

P R O G R A M

INDONESIA MEMANTAU HUTAN

(2)

Tujuan Sistem Indonesia

Memantau Hutan

Memberikan informasi pelaksanaan kebijakan kehutanan

kepada masyarakat umum.

Menjadi katalis bagi perubahan kebijakan Kementerian

Kehutanan dalam mengurus kawasan hutan, khususnya dalam

hal transparansi dan akuntabilitas.

Menjadi katalis bagi rekonsiliasi informasi dan data kebijakan

antara pusat dan daerah maupun antara kementerian dan

lembaga.

(3)

Latar Belakang

Dengan hutan primer yang tersisa

seluas 86 juta hektar

[Sumber: Peta PIPIB 1]

.

Ancaman terhadap hutan tersebut

deforestasi tidak terkendali

setidaknya seluas 1,02 juta hektar

per tahun

[Sumber: Statistik Kehutanan]

.

Tantangan bagi komitmen Presiden

untuk pengurangan emisi hingga

41% yang sebagian besar terjadi

akibat konversi hutan.

Hal inilah yang menyebabkan

terjadinya kerugian negara

mencapai puluhan trilyun tiap

tahun, belum lagi menghitung

dampak kerusakan ekologis.

35

1.2 2.5

15.9 Kerugian Negara Kerugian Kasus Azmun PNBP Kehutanan PNBP IPPKH Tidak Terpungut

(4)

Latar Belakang

KORUPSI BURUKNYA TATA

KELOLA

Tidak konsistennya informasi terkait kebijakan pengelolaan SDA membuat pengambilan

keputusan juga tidak jelas

Terjadi asimetri informasi

menjadi celah bagi terjadinya korupsi sektor kehutanan

Persoalan transparansi informasi terkait kebijakan kehutanan menghambat pengendalian dan

(5)

Latar Belakang

Persoalan transparansi dan akuntabilitas dalam

pengelolaan SDA termasuk kehutanan merupakan

persoalan mendasar jika ingin menyelesaikan

korupsi di sektor kehutanan

Inspirasi lahir dari apa yang sudah dibangun oleh

KPK, dalam Indonesia Memantau (Jalan)

Dalam hal ini, KPK menilai pentingnya partisipasi masyarakat memiliki menyuarakan dampak dari kebijakan pengelolaan hutan dan lingkungan dan melakukan pengawasan terhadap indikasi korupsi dalam pengelolaan SDA.

(6)

Latar Belakang

Tanpa transparansi perusakan hutan berjalan tanpa terawasi Tanpa transparansi pengelolaan

SDA tanpa terkendali

Tanpa transparansi penegakan hukum tidak mungkin efektif

(7)

Indonesia Memantau Hutan

 Secara sistem, hasil keluaran

Indonesia Memantau Hutan memiliki tujuan komprehensif:

 Menyediakan informasi

terintegratif dan

komprehensif mengenai data dan informasi spasial kehutanan.

 Melakukan analisis

terkomputerisasi (cloud computing) tentang indikasi kejahatan korupsi konversi hutan ilegal.

INDONESIA MEMANTAU HUTAN Data

Kebijakan Kehutanan

Informasi

Lapangan Citra Satelit

Sistem Informasi dan Data Spasial

Komprehensif

Analisis Indikasi Korupsi

(8)

Indonesia Memantau Hutan

 Sistem Indonesia Memantau Hutan

akan terbagi atas 4 sistem:

 Sistem Pemantauan Spasial

Kehutanan

 Sistem Respon Publik  Sistem Analisis Deforestasi  Sistem Redflag

 Dari ke-4 sistem tersebut dua

fokus sistem yang akan dikerjakan pada tahun pertama adalah: 1) Sistem Pemantauan Spasial

Kehutanan dan 2) Sistem Respon Publik.

Sistem

Redflag

Sistem

Analisis

Deforestasi

Sistem

Pemantauan

Spasial

Kehutanan

Sistem

Respon

Publik

Sistem Informasi dan Data Spasial Komprehensif

Analisis Indikasi Korupsi

(9)

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Pertama

[1] SISTEM INFORMASI SPASIAL

Sebuah situs di-host dalam:

www.imh.kpk.go.id:8081/im

yang menampilkan seluruh peta terkait perencanaan

pembangunan dan pengelolaan kehutanan.

TENTANG KAMI

FORUM LOGIN

(10)

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Pertama

TENTANG KAMI

FORUM LOGIN

KATALOG DATA

Pada tampilan awal [HOME/BERANDA] informasi spasial berada pada tingkatan nasional. [Mouse over] terhadap provinsi akan

memberikan informasi ringkas terkait luasan dan hutan.

Dalam halaman beranda ini pengguna situs dapat memilih menu Kontak, Topik dan Login.

(11)

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Pertama

Salah satu cara memberikan info

kepada KPK terkait indikasi korupsi di sektor Hutan adalah melalui menu [Contact].

(12)

Sistem dibangun dengan kerangka basis data yang saling bertautan dan memudahkan pengguna untuk melakukan pencarian informasi pada suatu topik atau tema tertentu.

(13)

[Topic] juga dapat dipilih pada bagian bawah tampilan antarmuka. Penjelasan program IMH.

(14)

Indonesia Memantau Hutan Sistem Pertama

Selain melalui tampilan [Menu], topik juga dapat dipilih melalui pilihan terhadap salah satu topics akan membawa [user] pada tampilan informasi spasial dengan topik tertentu. Topik yang ada beragam namun berkaitan dengan kebijakan kehutanan.

(15)

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Pertama

Setelah memilih satu [Topic] tertentu maka pengguna akan dibawa pada tampilan data dan informasi spasial yang

berisi juga konten yang menjelaskan data tersebut.

Informasi geospasial tematik Penunjukan Kawasan Hutan Narasi penjelasan dari Informasi

(16)

Pada tahun ini sistem dibangun untuk dua subsistem

[Topic] lainnya misalnya data Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu

Tombol [readmore] akan membawa pengguna ke halaman yang lebih detail menjelaskan informasi geospasial yang ditampilkan. Bagian meta data yang menampilkan

kapan data diunggah ke dalam sistem dan jumlah respon terhadap informasi geospasial yang ditampilkan

(17)

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Pertama

(18)

[Topic] lainnya misalnya data Izin Usaha Pertambangan

(19)

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Pertama

Data perizinan maupun kebijakan sumber daya alam yang ditampilkan kemudian juga dapat memberikan informasi detil

Mouse over terhadap informasi geospasial akan menampilkan tooltip informasi terkait feature peta izin yang dimaksud.

Selain itu data atribut dalam Informasi Geospasial juga ditampilkan secara berurutan dalam tabel setelah konten informasi. Atribut ini bisa berisi nama perusahaan, sk perizinan, penerbit izin, maupun luasan dari izin yang diterbitkan.

(20)

Data yang Dikumpulkan Dalam IMH

Relasi Data & Sistem Peta Perizinan Citra Satelit Peta Administratif

Peta Administrasi Provinsi Peta Administrasi Kabupaten Peta Administrasi Subdistrik

Peta Izin Usaha Hutan Alam Peta Izin Usaha Hutan Tanaman Peta Izin Usaha Perkebunan Peta Izin Usaha Pertambangan Peta Kawasan Hutan

Peta Penunjukan Kawasan Hutan Peta TGHK Kalteng 1982

Peta Rencana Tata Ruang Peta Tata Ruang Provinsi Peta Tata Ruang Kabupaten

Peta Perubahan Peruntukan Peta Tata Batas

Peta Desa Dalam Hutan Peta Penundaan Izin Baru

Peta Tata Ruang Nasional

Peta Pinjam Pakai

Peta Hutan Kemasyarakatan Peta Hutan Tanaman Rakyat

Peta Izin Usaha Hutan Restorasi Ekosistem Hak Guna Usaha & Hak Pakai

(21)

Relasi data dan sistem

Relasi Data & Sistem Peta Perizinan Usaha Informasi pejabat penerbit keputusan Informasi nama perusahaan Peta Kawasan Hutan/ Tata Ruang Basis Data High Risk Person [HRP] Basis Data High Risk Business [HRB] Nama perusahaan Pengurus Afiliasi Perizinan Nama orang Jabatan Afiliasi Kekayaan

(22)

Relasi data dan sistem

Relasi Data & Sistem Basis Data High Risk Person [HRP] Pejabat Swasta

Terkait dengan geodatanya

Afiliasi dengan HRP/HRB yang masuk dalam geodata

Basis Data High Risk

Business [HRB]

(23)

I N D O N E S I A

MEMANTAU HUTAN

TENTANG KAMI FORUM LOGIN KATALOG DATA PETA INTERAKTIF BERANDA

Perbesar Perkecil Penuh Se-Indonesia Legenda Pengukur Indentitas Masukan Informasi

pencarian data

password

username

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Kedua

[2] SISTEM RESPON PUBLIK

Sistem ini memungkinkan publik untuk memberi respon, baik itu dalam bentuk keterangan dan data pada peta, atau pun berdiskusi dalam forum yang dimoderasi oleh CSO.

INPUT INFORMASI

Jenis Informasi KEBAKARAN HUTAN Nama

Koordinat Waktu Forum Keterangan

(24)

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Ketiga

[3] SISTEM ANALISIS DEFORESTASI

Sistem analisis deforestasi tidak terbuka untuk publik, namun secara khusus merupakan bagian dari sistem redflag. Sistem ini memungkinkan analisis klasifikasi tutupan hutan dilakukan secara terkomputerisasi oleh KPK.

2004

2006

(25)

Indonesia Memantau Hutan

I N D O N E S I A

MEMANTAU HUTAN

TENTANG KAMI FORUM LOGIN KATALOG DATA PETA INTERAKTIF BERANDA

Perbesar Perkecil Penuh Se-Indonesia Legenda Pengukur Indentitas Masukan Informasi

Layer Data dan Informasi

2004.117/058 2009.117/058 LANDSAT ETM+ pencarian data password username Citra Satelit Perkebunan

Izin Usaha Perkebunan

Tambah Data Satelit

Analisis Tutupan Hutan

Analisis Deforestasi

ANALISIS TUTUPAN HUTAN

Citra Satelit Intersect

2004.117/058

Izin Usaha Perkebunan / Nama Perusahaan, PT

33.201 hektar

Luas

Simpan Shapefile Buang Shapefile

Proses 100%

(26)

I N D O N E S I A

MEMANTAU HUTAN

TENTANG KAMI FORUM LOGIN KATALOG DATA PETA INTERAKTIF BERANDA

Perbesar Perkecil Penuh Se-Indonesia Legenda Pengukur Indentitas Masukan Informasi

pencarian data

password

username

Analisis Konversi Hutan

Lihat Hasil Analisis

Lihat Status Proses

HASIL ANALISIS

Citra Satelit Intersect

2004.117/058

Izin Usaha Perkebunan / Kalimantan Tengah

15.xxx.xxx hektar

Luas Analisis

Simpan Shapefile Lihat Hasil Proses 10 Februari 2011

Indonesia Memantau Hutan: Sistem Keempat

[4] SISTEM REDFLAG

Sistem analisis deforestasi tidak terbuka untuk publik, namun secara khusus

merupakan bagian dari sistem redflag. Sistem ini memungkinkan analisis

klasifikasi tutupan hutan dilakukan secara terkomputerisasi oleh KPK.

2009.117/058

Topologi Perkebunan di Kawasan Hutan

Sistem REDFLAG

Pelaku Luas Deforestasi Kabupaten Tahun

(27)

Referensi

Dokumen terkait

4.12 Data Flow Diagram Level 2 untuk Proses 2 Sistem Informasi Geografis Berbasis Web untuk Identifikasi Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha

Air dalam minyak dapat berasal dari eksternal (kerusakan seal, silicagel jenuh, breather bag robek atau kebocoran pada sistem pernafasan) dan internal (air yang terjebak

Sistem informasi manajemen data peneli an dan pengabdian masyarakat dosen pada bagian P3M yang telah dibangun sudah terkomputerisasi sehingga memudahkan unit P3M dalam

Kasubbag Tata Usaha Biro Tata Pemerintahan Umum Setda Provinsi Lampung. Kasubbag Tata Usaha Biro Hukum Setda

Peta permasalahan hukum di DKI Jakarta ini disusun berdasarkan data perkara yang masuk dan diperiksa di 5 (lima) Pengadilan Negeri, Pengadilan Tata Usaha Negara,

Yang dimiliki oleh semua alat masukan biasa ialah bahwa mereka meng-encode (mengubah) informasi dari suatu macam ke dalam data yang bisa diolah lebih lanjut oleh sistem

제3회 교양교육 협력포럼 - 공학교육의 내실을 위한 교양교육 48❘한국교양기초교육원 Q2: 공학교육인증에서는 비기술적 자질을 교육시키기 위하여 전문교양과목과 수학기 초과학컴퓨터 과목의 교육을 필수로 하고 있다.. 특히 전문교양과목들은 일반적으 로 전공 교양과목과 유사하여 생활법률, 과학과공학윤리, 공학과경영, 의사소통기 술

Peserta didik/konseli mampu memanfaatkan teknologi informasi untuk meraih prestasi belajarnya Dasar Bimbingan Kelompok XII Memanfaatkan teknologi informasi untuk meraih prestasi