• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU MORAL SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR NEGERI NO. 95/I OLAK KECAMATAN MUARA BULIAN SKRIPSI OLEH :"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUHPOLAASUHORANGTUATERHADAPPERILAKUMORALSISWA KELASVISEKOLAHDASARNEGERINO.95/IOLAK

KECAMATANMUARABULIAN

SKRIPSI

OLEH:

SRIWAHYUNI A1D109028

PROGRAMSTUDIPENDIDIKANGURUSEKOLAHDASAR

FAKULTASKEGURUAN DANILMUPENDIDIKAN

UNIVERSITASJAMBI 2014

(2)

ABSTRAK

Sri Wahyuni. 2014.”PengaruhPola Asuh OrangTua Terhadap Perilaku MoralSiswa KelasVI Sekolah Dasar NegeriNo.95/I Olak Kecamatan MuaraBulian”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Jurusan Ilmu Pendidikan. FKIP Universitas Jambi. Pembimbing(I)Dra.Destrinelli.M.Pd.danPembimbing(II)Drs.Maryono,M.Pd

KataKunci:PolaAsuhOrangTua,PerilakuMoralSiswa

Penelitian ini berlatar belakang padakenyataan bahwapola asuhorang tua berpengaruh pada pembentukan perilaku moral siswa. Pentingnya pola asuh orang tua dalam keluarga, terutama untuk meningkatkan mutu dan prestasi pendidikan serta perilaku moral siswa dimasa yangakandatang.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis polaasuhyangditerapkanorangtuaterhadapanaknyadanuntukmengetahuipengaruhpolaasuh orang tua terhadap perilaku moral siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri No. 95/I Olak KecamatanMuaraBulian.

Berdasarkan hasil penelitianPengaruh pola asuh orang tua (demokratis, permisif dan otoriter)berpengaruhpositifterhadapperilakumoralsiswa,halinididiperkuatdenganhasilujit (parsial) menunjukkan nilai t hitung sebesar 1,437 sedangkan nilai t hitung dengan taraf signifikan5% diperolehsebesar 0,68581maka nilait hitunglebih besardarinilaittable(1,437 >0,68581).Sehingga hipotesisdaripenelitianiniadalahterdapatpengaruhpositifdansignifikan antara pola asuh orang tua terhadap perilaku moral siswa di Sekolah Dasar Negeri 95/I Olak KecamatanMuaraBulian.

Darihasilpenelitiandapatdisimpulkan bahwaadapengaruhpositifdansignifikanantara polaasuhorangtuaterhadapperilakumoralsiswakelasVISekolahDasarNegeriNo.95/IOlak KecamatanMuaraBulian.

(3)

BABI PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangMasalah

Pendidikan dengankeluarga adalahduaistilah yangtidakbisadipisahkan, sebab dimanaadakeluargadisituadapendidikan.Orangtuadananaktidakdapatdipisahkan,itu semua merupakan satu keharusan yang ada di dalam keluarga. Pendidikan yang berlangsung didalam keluarga yang dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas dan tanggungjawabnya dalam mendidik anak dalamkeluarga. Pendidikan dalam keluarga ini dapat tercapai dan di harapkan adanya kesadaran setiap masyarakat tentang pentingnya pendidikananakdalamkeluarga.Sertakecerdasanorangtuamempunyaikesadaranbahwa merekamemilikiperanpentingdalammendidikanakdidalamkeluarga.

Mayoritas siswa yang masukdisekolah ini adalah siswa yang bukan berasal dari tamatanTamanKanak-kanak,sehinggabelummemilikipendidikandasaragamadandasar pendidikan prilaku moral yang luas, karena kurangnya peran orang tua dalam membimbing,mendidik, membinadankurangnya pengetahuantentangpolaasuhterhadap perilaku moral anak, hal ini bisa dilihat dari banyaknya siswa yang berkelakuan tidak mencerminkananak didik yang baik, dimana siswa banyak yang melawanpada guru dan tidak melaksanakanperintah guru, berbicarakurang sopanpada guru, bersikap semaunya dalam belajar padahal di lingkungan seperti ini tidak selayaknya seorang siswa berbuat demikian.

Permasalahan lain yang ada dimana perilaku-perilaku siswa yang demikian itu telah terbiasa dilakukan oleh siswa dalam belajar,sehingga mengakibatkan siswa kurang disiplin dalam belajar, cuek dengan proses pembelajaran dan menjadikan proses pembelajaran kurang kondusif. Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untukmeneliti permasalahanyang berjudul“Pengaruh Pola Asuh OrangTua Terhadap PerilakuMoralSiswaKelasVISekolahDasarNegeriNo.95/I OlakKecamatan Muara Bulian”.

(4)

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka permasalahan yang diteliti dari penelitianadalahsebagaiberikut,

1. Bagaimanapolaasuhyangditerapkanolehorangtuaterhadapanaknya?

2. Apakahpola asuh orang tua berpengaruh terhadap perilaku moral siswa Kelas VI

SekolahDasarNegeriNo.95/IOlak KecamatanMuaraBulian? 1.3 TujuanPenelitian

Bertolak dari permasalahan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitianiniadalahsebagaiberikut,

1. Untukmengetahui,mendiskripsikandanmenganalisispolaasuh

yangditerapkanorangtuaterhadapanaknya.

2. UntukmengetahuipengaruhpolaasuhorangtuaterhadapperilakumoralsiswaKelasVI

SekolahDasarNegeriNo.95/IOlak KecamatanMuaraBulian. 1.4 ManfaatPenelitian

Sebagaimana yangpenulisharapkan,setelahpenelitianiniakandiperolehmanfaat antaralainsebagaiberikut,

1. ManfaatTeoritis

Untuk menambah referensi, bahanliteratur ataupustaka, khususnya tentang Pola Asuh OrangTuadanPerilakuMoral.

2. ManfaatPraktis

Memberikaninformasipadagurupembimbingataugurubidangkelassertaorangtuasiswa tentangpolaasuhyangakanditerapkan,supayadapatberpengaruhterhadapperilakumoral.

BABII KAJIANPUSTAKA

2.1 PolaAsuhOrangTua

2.1.1 PengertianPolaAsuhOrangTua

”Pola asuh merupakan bagian dari proses pemeliharaan anak dengan menggunakan teknikdanmetode yangmenitikberatkanpadakasihsayangdanketulusancinta yang mendalam dari orang tua”(Ilahi, 2012:133).Sementara itu Ilahi (2012:134) “memberikan pengertian pola

(5)

asuh sebagai cara orang tua, yaitu ayah dan ibu dalam memberikan kasih sayang dan cara mengasuh yang mempunyai pengaruh yang besar bagaimana anak melihat dirinya dan lingkungannya”.

Sehingga dalam penelitian Monks, menunjukkan “bahwa pola asuh orang tua adalah

penting dalamupayamenyediakansuatu modelperilaku yanglebihlengkap bagianak.Peran orang

tua dalam mengasuh anakbukan saja penting untuk menjaga perkembangan jiwa anak darihal-hal

negatif,melainkan juga untukmembentuk karakter dankepribadiannya agarmenjadiinsan spiritual

yangselalutaatmenjalankanperintahagama”.

2.1.2 Macam-macamPolaAsuh

Dalammengasuh anakorang tua cenderungmenggunakan polaasuh tertentu. Menurut Baumrinddalam Petranto (2005), terdapat 3 macam pola asuh orang tua yaitu demokratis, otoriterdanpermisif,yaitu:

2.1.2.1 Demokratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapitidakragudalammengendalikanmereka. Orangtuadenganperilaku inibersikap rasional, selalumendasaritindakannyapadarasioataupemikiran-pemikiran.

2.1.2.2Otoriter

Pola asuh ini sebaliknya cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti, biasanya dibarengi dengan ancaman-ancaman misalnya, kalau tidak mau makan, maka tidak akan diajak bicara. Orang tua tipe ini cenderung memaksa, memerintah dan menghukum. Apabila anaktidak maumelakukan apa yang dikatakanoleh orangtua, maka orang tuatipe ini tidakseganmenghukumanak.

2.1.2.3Permisif

Pola asuh ini memberikan kesempatan pada anaknya untuk melakukan sesuatu tanpa pengawasan yang cukup darinya.Mereka cenderung tidak menegur/memperingatkan anak apabilaanaksedangdalambahayadansangatsedikitbimbinganyangdiberikanolehmereka,

2.1.5FaktorUtamayangMempengaruhiPolaAsuh

Faktor utama yang mempengaruhi pola asuh orang tua menurut Hurlock (2002:20) adalahsebagaiberikut,

(6)

1) Budaya.

Orang tua mempertahankan konsep tradisional mengenai peran orang tua merasa bahwa orang tua mereka berhasil mendidik mereka dengan baik, maka mereka menggunakan teknikyangserupadalammendidikanakasuhmereka.

2) PendidikanOrangTua

Orang tua yang memiliki pengetahuan lebih banyak dalam mengasuh anak, maka akan mengertikebutuhananak.

3) StatusSosialEkonomi

Orang tua dari kelas menengah rendah cenderung lebih keras/lebih permessif dalam mengasuhanak.

2.2 PerilakuMoralSiswa

2.2.1 PengertianPerilakuMoralSiswa

Pengertian perilaku Pengertianperilaku tidak dapat dilepaskan darikaitannya dengan sikap. Sebaliknya dapat dikemukakan bahwa sikap berkaitan dengan tujuan memahami kecenderungan-kecenderunganperilaku.

Menurut Gunarsa (2013:2) menyatakan bahwa : “Perilaku adalah segala sesuatu atau tindakanyang sesuaidengannilai-nilaitata/cara yang adadalamsuatu kelompok”. Berdasarkan pengertiandiatasperilaku ituadalahtindakan-tindakanyangdiiakukanolehsiswasesuaidengan nilai--nilai normaataupun nilai yang ada dalam masyarakat yang sudah ada sebelumnya dalam suatukelompoksosialmasyarakat.

2.2.2 Faktor-faktoryangMempengaruhiPerilaku

Menurut Gunarsa (1993:41-44) faktor yang akan mempengaruhi perilaku anak adalah sebagaiberikut,

1) LingkunganRumah

Orangharusdapat menciptakansuatukeadaandimanasianak berkembangdalamsuasana ramah, aman, jujur dan kerjasama yang diperlihatkan masing-masing anggota keluarga dalam hidup mereka setiap hari sebaliknya sulit untuk menumbuhkan sikap-sikap yang baikpadaanakdikemudianhari, bilamana sianaktumbuhdanberkembangdalamsuasana sianakhidupdalampertikaian,pertengkaranantarasesamaangotakeluarga.

(7)

2) LingkunganSekolah

Hubungan antara murid dengan guru dan murid dengan murid banyak mempengaruhi aspek kepribadian termasuk perilaku si anak yang memang masih memahami peraturan- peraturan

3) LingkunganTemanSebaya

Anak yangbertindaklangsung sebagaipemimpindengan sikapsikapmenguasaianak-anak yang lain akan besar pengaruh terhadap pola-pola sikap atau kepribadian. Maka lingkungan teman sebaya juga menentukan dalam pembentukan perilaku pada diri anak (siswa).

4) SegiKeamanan

Perilaku yang diperlihatkan oleh sianak tidak ditentukan oleh pandainya atau oleh pengertian atau pengetahuan yang dimiliki anak, melainkan bergantung sepenuhnya kepada penghayatan nilai-nilai keagamaan dan perilaku dan hubungannya dengan anak yanglain.

Menjadiorangyang bisadiandalkandandapat mernberikansuatucontohyang baikpada saat sekarang ini moral siswa atau sudah banyak rusak disebabkan ketidak adanya perilaku (sikap) yang bermoralmaka inidapat menyebabk:ansiswa sering melakukantindakantindakan yangmelanggarnorma-normadisekolah,keluargadanmasyarakat.

2.2.6 HubunganPolaAsuhOrangTuadenganPerilakuMoralSiswa

Soetjiningsih (2007:292)menjelaskan bahwa anak yang memilikiperilkau moral yang baikadalahanakyangorangtuanyamemilikikecenderungansebagaiberikut,

1) Menjadi model (role model) penalaran dan perilaku moral, Hangat dan mendukung, ketimbangmenghukum.

2) Menggunakandisiplinmodelindukatif.

3) Memberikesempatanpadaanakuntukmempelajaridanmemahamiperasaanoranglain. 4) Melibatkan anak dalam pengambilan keputusan keluarga dan dalam proses pemikiran

mengenaikeputusanmoral.

5) danmenyediakankesempatanbagianakuntukmelakukanhaltersebut. 6) Menyediakaninformasimengenaiperilakuapayangdiharapkan

(8)

BABIII

METODEPENELITIAN

3.1 RancanganPenelitian

Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yangdisusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh jawabanuntuk pertanyaan penelitian. Penelitian merupakan salah satu cara yangdilakukan untuk mencari pengetahuan baru. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengetahui pengaruh antara dua variabel yang ada.Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif tetapi juga menggunakan data kuantitatif. Penelitian deskriptif(Descriptive Research) dimanatujuan dari penelitiandeskriptif adalah “untuk menggambarkan atau memecahkan masalah secarasistematis, faktualdan akurat mengenaifakta-faktadansifat-sifatpopulasiataudaerahtertentu”(Rianse,2009:30).

Berdasarkanpendapatdiatasbahwadalampenelitiankualitatifinijugadapatmenggunakan datakuantitatifsesuaidengan pendapatSugiyono(2010), “dataadalahhasilcatatanpenelitibaik yang berupa fakta maupun angka.Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dangambar.Sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau kualitatif yangdidatakan(skoring)”.

3.2 PopulasidanSampel 3.3.1 Populasi

Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2010:80).Penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subyeknya tidak terlalu banyak. Obyek yang akan diteliti adalah siswa- siswi kelas VISekolah Dasar Negeri No.95/I OlakKecamatan Muara Bulian dengan jumlah 24 orang.

3.3.2 Sampel

Sampeladalahsebagianatauwakilpopulasiyang diteliti.KemudianSuharsimi(2010:174- 175)menegaskan

“apabila subyek penelitian kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Sebaliknya jika subyek terlalu besar, maka sampelbisadiambilantara10%-15%hingga20%-25%”.

(9)

Dalampenelitian ini karena populasinya kurang dari 100, maka sampel dalam penelitian iniadalahkeseluruhanjumlahpopulasiyaitu24orangsiswa.

BABIV

HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN

4.1 HasilPenelitian

4.1.1 DeskripsiJawabanResponden

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan angket yang diisi oleh responden dimanarespondendalampenelitianiniadalahsiswaSekolahDasarNegeri95/IOlakKecamatan Muara Bulian.Perilaku moral siswa dalam penelitian ini adalah sikap yang ditunjukkan oleh siswaselamadisekolah.Dibawahiniadalahtabeldeskripsijawabansiswa,

1) PerilakuMoralSiswa

No Pertanyaan SS S C J SJ Keterangan

1

Apakahorangtuamembiasakananak untukmengerjakanibadahsholat,puasa dansedekah

40 64 4.5

2

Apakahorangtuamengajarkananak untuksalingmembantusesamadalamhal kebaikan

80 32 4.9

3 Apakahorangtuamengajarkananak

untukmenghormatiorangyanglebihtua 60 36 12 4.7 4 Apakorangtuamendidikanakuntuk

hidupbermasyarakatdenganrukun 60 44 3 4.7 5

Apakahorangtuamengajarkanpada anakuntukberusahajikamenginginkan sesuatu.

80 36 5.0

6

Apakahorangtuamengingatkananak bahwaAllahSWTselalumelihat perbuatanyangkitalakukan

60 36 9 4.6

7 Apakahorangtuaselalumengingatkan

untukbelajardenganrajin 65 32 9 4.6

8

Apakahorangtuamenasehatiuntuklebih tekunbelajarjikanilaiandakurang memuaskan

65 44 4.7

9

Apakahorangtuamemberikanhadiah jikaandamendapatkannilaiyangtinggi disekolah

60 48 4.7

10 Apakahorangtuaselalumenemanianda

(10)

Tabel4.2Deskripsijawabanrespondenpadavariablepolaasuhorangtua 2) Macam-macampolaasuhorangtua

Adapunhasildata yang diolahdaridokumen yangdiperolehmelalui hasilraport siswa adalahsebagaiberikut:

Tabel4.3HasilPenilaianRaporPerilakuSiswa

No Pertanyaan SS S C J SJ Keterangan

Demokratis

1

Semuakebutuhananakdipenuhioleh

orangtua 40 36 21 4.0

2

Apakahorangtuamemberikan kebebasandalammemilihkegiatanyang ingindiikutianak

45 36 15 2 4.1

3

Apakahorangtuamemperlakukananak

denganlembutdankasihsayang 30 64 3 2 4.1

4

Apakahorangtuameluangkanwaktu untukmengajakanakjalan-jalanatau rekreasi

40 48 12 4.2

5

Apakahorangtuajikaberjanjikepada

anakselaluditepati 35 48 15 4.1

jumlahrata-rata 4.1

Permisif

6

Apakahorangtuaakanmenegurjika

anakmelakukankesalahan 40 52 6 2 4.2

7

Apakahorangtuapercayajikaanak

pergisendiritanpapengawasan 30 48 15 2 4.0 8

Apakahorangtuamengajarkanpada

anakuntukperdulipadalingkungan 30 64 3 2 4.1 9

Apakahorangtuaselalumenurutisetiap

keinginananak 55 52 4.5

10

Apakahorangtuamengajarkananak

untukpercayadengandirisendiri 30 60 9 4.1

jumlahrata-rata 4.2

Otoriter

11

Apakahorangtuaberkatakasarjika

memintatolongkepadaanak 35 44 18 4.0

12

Apakahorangtuaakanmemarahianak jikaanaktidakmelakukantugasyang diberikan

40 48 9 2 4.1

13

Apakahorangtuatidakmemberikan kepercayaanpadaanak,saatanakingin melakukankegiatandiluarsekolah

45 48 9 4.3

14

Apakahorangtuaselalumemaksa

kehendaknyapadaanak 60 44 3 4.5

15

Apakahorangtuabersikapkasarpada

anak 60 40 6 4.4

(11)

Dari tabel diatas dapat dideskripsikan bahwa dari 24 siswa kelas VI di SDN No 64/I OlakKecamatanMuaraBulianyangnilaiperilaku moralbaiksebanyak12orang,perilakumoral cukupsebanyak10orangdanyangperilakumoralkurangsebanyak2orang.

Jika dibandingkan dengan hasil angket yang telah diisi oleh siswa maka dapat disimpulkan bahwa perilaku siswa sebagian besar dipengaruhi oleh pola asuh orang tua.Pola asuhyang dominandalampenelitianiniadalahpolaasuhpermisifdanpolaasuhotoriter,halini disebabkankarena faktororangtua yang bekerjasehingga waktu untukberkumpuldengananak sedikit.

4.2 PembahasanHasilPenelitian

Penelitian ini menganalisis 2 (dua) variable yaitu Pola Asuh Orang Tua (X) dan Perilaku MoralSiswa(Y) Kelas VI diSDN 95/I Olak Kecamatan MuaraBulian.Dari deskripsi jawabanrespondendiperolehgambarannilairata-ratatertinggitentangpolaasuhorangtua yang diterima oleh siswa adalah pola asuh otoriter artinya orang tua pada pola asuh ini cenderung keras dan berdampak tidak baik untuk siswa. Kemudian nilai rata-rata kedua adalah pola asuh permisif padapola asuh ini orang tua bersifat hangat dan sedikit kurangpengawasan terhadap anak,polaasuhinimemangdisukaiolehsiswa tetapiberdampak tidakbaik bagiperilaku moral siswa dan yang terakhir adalah pola asuh demokratis pada pola asuh ini orang tua paham jika memberikan kasih sayang kepada anak adalah wajib dilakukan, dampak dari pola asuh demokratissangatbaikterhadapperilaku moralsiswa.

Halini kemudian dibandingkandengan nilai perilaku moral siswa yang diperolehdari data dokumen yang menunjukkan 50% dari jumlahresponden berperilaku moral baik menurut penilaian guru, kemudian 41,7% berperilaku moral cukup dan yang terakhir 8,3% berperiku kurangbaik.

Berdasarkan pembahasan dan analisis data yang telah diolah menggunakan program SPSS for windows release 20, maka didapatkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada taraf signifikan 5% diperoleh nilai r tabel sebesar 0,3297 pada variable pola asuh orang tua semua No. PenilaianPerilakuSiswa Jumlah Presentase

1 Baik 12siswa 50%

2 Cukup 10siswa 41,7%

(12)

item soal adalah valid dan reliabel. Sedangkan pada variable perilaku moral siswa terdapat 2 pertanyaanyangtidakvalid.

Hasilanalisis datadiatasuntukmengetahuiadaatautidaknyapengaruhpolaasuhorang tuaterhadapperilaku moralsiswakelasVIdiSekolahDasarNegeri95/IOlakKecamatanMuara Bulian, maka ditentukan dengan menggunakan garis regresi linear sederhana yang hasilnya adalah Y = 37,349+ 0,122X artinya variabel pola asuh orang tua berpengaruh positif terhadap perilakumoralsiswa.

Hasil analisis koefisien determinasi dapat diketahui variable pola asuh orang tua berpengaruh sebesar 29,3% terhadap perilaku moral siswa, sedangkan sisanya sebesar 70,3% dipengaruhiolehvariablelain yangtidakdibahasdalampenelitianini.Berdasarkanhasilanalisis hipotesisdiperolehhasilbesarnya nilait hitungsebesar1,437dengantarafsignifikansebesar5% diperoleh nilai t tabel sebesar 0,68581 sehingga nilai t hitung > nilai t tabel (1,437> 0,68581) artinya variable pola asuh orang tua mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap perilakumoralsiswakelasVIdiSekolahDasarNegeri95/IOlakKecamatanMuaraBulian.

Dengan demikian dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pola asuh orang tua mempunyai perananpentingdalam pembentukanperilaku moralsiswa, maka dariitu orangtua harus tetap memberikan pendidikan moral di rumah serta memberikan perhatian yang cukup untukanak.

Gambar

Tabel 4.2 Deskripsi jawaban responden pada variable pola asuh orang tua2) Macam-macam pola asuh orang tua

Referensi

Dokumen terkait

PART

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk memperoleh gambaran lebih mendalam dan pemahaman mengenai bagaimana mekanisme pembuatan dokumen BC 2.3 dengan

Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi,

Nah, karena merasa saya dibodohi dengan musik-musik yang membosankan itu, merasa dikhianati kecerdasan saya, hahahaha..makanya, saya ingin memberikan warna yang berbeda dalam

[r]

[r]

Pengolahan data jumlah pengeluaran pemerintah kota Medan tahun 2015. dan 2016 menggunakan Metode Pemulusan ( Smoothing )

[r]