• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn.J DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS PADA Ny. S

RT 02 / RW III SEMANGGI KELURAHAN LOSARI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH

SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Guna Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Menyelesaikan Program

Pendidikan Diploma III Keperawatan

Disusun Oleh : MUHAMMAD SHOFA

J. 200 090 013

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

(2)

ii

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA “Tn.J” DENGAN MASALAH UTAMA DIABETES MELLITUS PADA “Ny.S” RT 02 /

RIIISEMANGGI LOSARI PASAR KLIWON DI PUSKESMAS SANGKRAH

(Muhammad Shofa, 2012, 64 halaman)

ABSTRAK

Latar Belakang: Berdasarkan data rekam medik dari Puskesmas Sangkrah Surakarta, DM merupakan penyakit peringkat sepuluh besar penyakit rawat jalan. Jumlah penderita penyakit DM tahun 2010 sejumlah 1.015 kasus, tahun 2011 meningkat 1.189 kasus, dan pada awal tahun 2012 dari bulan januari sampai bulan april sudah mencapai 512 kasus. Penderita DM banyak menyerang usia 20 – 65 tahun, tergantung insulin maupun tidak tergantung insulin.

Tujuan: Untuk mengetahui asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan penyakit Diabetes Mellitus meliputi pengkajian, intervensi, implementasi dan evaluasi keperawatan.

Hasil: Setelah dilakukan asuhan keperawatan di dapatkan hasil pengetahuan kesehatan keluarga bertambah, keluarga sudah tau cara perawatan penyakit DM, meliputi pengertian, penyebab, tanda gejala, pencegahan, komplikasi DM, senam kaki diabetik dan diit pada penderita DM.

Kesimpulan: Kerja sama antara tim kesehatan dan keluarga/pasien sangat diperlukan untuk keberhasilan asuhan keperawatan pada pasien, bertambahnya pengetahuan kesehatan pada penyakit DM, teknik senam kaki diabetik dapat mengurangi resiko terjadinya ulkus/kesemutan dan diit mampu meningkatkan derajat kesehatan pasien

Kata kunci: diabetes melitus, resiko komplikasi, gangguan intoleransi aktifitas, potensial peningkatan derajat kesehatan

(3)

iii

NURSING EDUCATION ON Mr. J FAMILY WITH THE PRINCIPAL PROBLEM DIABETES MELLITUS ON Mrs. S ON RT02/RWIII

SEMANGGI PASAR KLIWON ON THE GOVERMENT CLINICAL OF SANGKRAH

(Muhammad Shofa, 2012, 64 pages)

ABSTACT

Background of study: According to medical data from goverment clinical Sangkrah of Surakarta, DM is kind of disease which has rank ten of disease take car on the home. Account patient of DM on 2012 has 1.015 cases, on 2011 has increasing become 1.189 cases and on coming 2012 from january until April get 512 cases. The patient of DM attack on age 20-65 years old depend on insulin or not depend of insulin.

Goals: To know about nursing education family on patient with DM include diagnose, intervention, inplementation and nursing evaluation.

Result: After the writer doing nursing education, the writer get the result of knowledge is increasing, the family still have knowledge about DM, incluade of mean, cause, sign of indication, preventive, complicatin of DM, foot diabetics gymnastic and diet on DM patient.

Conclusion: Join relationship between healthy team and family or patient are needed to get the s uccesfully about the nursing education on patient, increasing of health knowledge on DM , tecnical to doing foot diabetics gymnastics can be decreasing about the risk becoming painful and diet can be increasing level of health for the patient.

Keywords: Diabetes Mellitus, Risk of complication, disturbing, of intolerance activities, potential increasing of healthy levels.

(4)

iv

NASKAH PUBLIKASI

Dipertahankan di depan Dosen Penguji Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta dan diterima untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan program pendidikan Diploma III Keperawatan

(5)

1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Diabetes Mellitus (DM) adalah salah satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa datang. WHO menaksir bahwa lebih dari 180 juta orang di seluruh dunia mengidap penyakit diabetes militus, Kematian akibat penyakit diabetes terjadi rata-rata di negara yang mengalami peningkatan kemakmuran dan perubahahan gaya hidup, sehingga menyebabkan peningkatan prevelensi penyakit diabetes melitus. Hampir separuh kematian diabetes terjadi pada penduduk yang berusia dibawah 70 tahun, 55% diantaranya wanita

B. Tujuan Khusus

Laporan ini dibuat untuk:

a. Melakukan pengkajian pada pasien diabetes mellitus b. Melakukan analisa data pada pasien diabetes mellitus c. Merumuskan diagnosa keperawatan keluarga yang muncul d. Merumuskan intervensi keperawatan

e. Melakukan tindakan keperawatan

f. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan

TINJAUAN TEORI A. Pengertian

diabetes mellitus adalah gangguan metabolik kronik akibat ketidakmampuan tubuh memproduksi insulin, tidak dapat disembuhkan

(6)

2 tetapi dapat dikontrol, yang dikarakteristikan dengan hiperglikemi dan dapat menimbulkan berbagai penyakit komplikasi kronik

B. Klasifikasi

Menurut Smeltzer (2002) klasifikasi DM adalah:

1. Tipe I: Diabetes mellitus tergantung insulin (insulin dependent diabetes mellitus/IDDM).

2. Tipe II: Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (non-insulin independent diabetes mellitus/NIDDM).

3. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainya.

4. Diabetes mellitus gastrointestinal (gestasional diabetes mellitus/GDM)

C. Etiologi

Etiologi diabetes mellitus menurut Susilo& Wulandari (2011) adalah: 1. Diabetes tipe I

Diabetes tipe I diperkirakan akibat berkurangya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat berkurangnya kemampuan sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau langerhans pankreas. 2. Diabetes mellitus tipe II

Diabetes tipe II bukan disebabkan oleh rasio insulin didalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen,

(7)

3 3. Diabetes Gestasional

Penyebab diabetes gestasional dianggap berkaitan dengan kebutuhan peningkatan kebutuhan energi dan kadar estrogen dan hormon pertumbuhan yang terus menerus selama kehamilan

TINJAUAN KASUS A. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian dilakukan pada tangga 8 Mei 2012 pukul 10.00 WIB, data diperoleh dengan cara wawancara dengan anggota keluarga dan observasi langsung kerumah pasien.

Tn. J, kepala keluarga umur 54 tahun pendidikan terakhir tamat SD bekerja sebagai buruh supir. Alamat Semanggi Losari Pasar Kliwon Rt 02/ Rw III Surakarta. Agama Islam, Ny. S umur 52 tahun, pendidikan terakhir tamat SD, pekerjaan sebagai ibu rumah tangga, hubungan dengan kepala keluarga yaitu sebagai istri.

B. Data Fokus Data Subyektif

Ny. S mengatakan bahwa kedua pergelangan kaki dan telapak kakinya sakit, pegel, kesemutan. Kedua telapak kakinya seperti ditusuk-tusuk paku, mengatakan bahwa dengan makan sedikit dan tidak manis, maka penyakit akan sembuh, mengatakan tidak tahu tentang komplikasi DM, penyebab dan perawatanya

(8)

4 terjadi penurunan sensasi tajam dan tumpul pada kedua kakinya, tidak memakai alas kaki jika dirumah.

Ny.S mengatakan penglihatannya menurun jika kadar gula darahnya tinggi. Darah gula sewaktu puasa 250 mg/dl, TD 200 /100mmHg, N 85 x/mnt, RR 19 x/menit, S 370C.

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny. S

2. Resiko terjadinya komplikasi penyakit DM pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah dan merawat anggota keluarga yang menderita penyakit DM

3. Potensial peningkatatan derajat kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah penyakit DM

PEMBAHASAN

Pembahasan pada kasus ini dimulai dari tahap diagnosa keperawatan, pelaksanaan tindakan keperawatan dan evaluasi. Dalam pembahasan kasus ini menggunakan metode pendekatan proses keperawatan, karena metode ini merupakan, Suatu rangkaian dari tindakan yang sistematis, melaksanakan dan menilai asuhan keperawatan yang telah diberikan

A. Diagnosa Keperawatan

Setelah dilakukan pengkajian pada keluarga Tn. J terutama Ny. S dapat dirumuskan tiga diagnosa keperawatan keluarga yang ditemukan. Diagnosa yang muncul sesuai dengan teori, yang didapatkan dari hasil

(9)

5 pengkajian adalah: Resiko terjadinya komplikasi penyakit DM pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah dan merawat anggota keluarga yang menderita penyakit DM

Menurut Carpenito (2006) definisi diagnosa resiko terjadinya komplikasi diabetes mellitus lebih lanjut (hipo/hiperglikemia) adalah menggambarkan individu yang mengalami kadar gula darah terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk fungsi metabolisme (GDS normal adalah 72-120 mg /dl)

Diagnosa ini ditegakkan karena ditemukan data-data pendukungnya antara lain: ibu dari Ny. S mempunyai riwaya Hipertensi, di samping itu Ny. S juga pernah dirawat dirumah sakit karena dadanya sesak dan kemudian dokter mengatakan bahwa jantungnya lemah, keluarga mengatakan seluruh anggota keluarga jarang melakukan olahraga, keluarga ditanya tentang cara pencegahan keluarga tentang penyakit DM tidak mengerti, keluarga ditanya tentang cara perawatan pasien DM, keluarga tidak bisa menjawab, keluarga juga tidak mengetahui tentang penyakit DM, tanda dan gejala, faktor penyebab DM.

Etiologi yang dirumuskan penulis adalah ketidakmampuan keluarga mengenal masalah Diabetes mellitus, karena setelah penulis melakukan pengkajian, penulis melihat bahwa pada Tn.J dan keluarga tidak bisa menjawab pertanyaan dari penulis tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, komplikasi dan perawatan penyakit DM. Skala prioritas sifat masalah resiko, kemungkinan untuk diubah sebagian, potensi untuk

(10)

6 dicegah cukup, menonjolnya masalah ada masalah tetapi tidak perlu segera ditangani. Diagnosa ini merupakan prioritas yang pertama karena memiliki skor 17/6.

Gangguan intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny. S . Menurut Carpenito (2006) Diagnosa gangguan intoleransi aktivitas adalah suatu keadaan ketika seorang individu mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan gerak fisik, tetapi bukan immobile.

Diagnosa ini ditegakkan karena ditemukan data-data pendukungnya antara lain: Ny. S mengatakan sejak mengalami penyakit DM aktivitasnya menjadi terganggu, Ny. S mengatakan apabila berdiri terlalu lama kakinya menjadi kaku dan kesemutan, sejak saat itu Ny. S mengurangi kegiatanya dirumah. Skala prioritas sifat masalah potensial, kemungkinan untuk diubah sebagian, potensi dicegah cukup, menonjolnya masalah tidak dirasakan. Diagnosa ini merupakan prioritas yang kedua karena memiliki skor 2.

Potensial peningkatatan derajat kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah penyakit DM

Menurut Carpenito (2006) potensial peningkatan derajat kesehatan adalah: keadaan ketika seseorang individu atau kelompok mengalami atau beresiko mengalami gangguan kesehatan karena gaya hidup yang tidak sehat atau kurangnya pengetahuan untuk mengatasi kondisi

(11)

7 Diagnosa ini ditegakkan karena ditemukan data-data pendukungnya antara lain: Ny. S mengatakan takut apabila memakan makanan yang salah, karena sangat mempengaruhi kesehatanya, Ny. S terlihat bingung mengenai diitnya. Skala prioritas sifat masalah potensial, kemungkinan untuk diubah sebagian, potensi untuk dicegah cukup, menonjolnya masalah tidak dirasakan. Diagnosa ini merupakan priorita yang kedua karena memiliki skor 2.

A. Kesimpulan

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. J dengan masalah utama Diabetes Mellitus pada Ny. S, maka penulis mencoba memberikan beberapa kesimpulan, antara lain:

1. Diabetes mellitus adalah penyakit kronik disebabkan karena ketidak mampuan tubuh memproduksi insulin, tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol, yang dikarakteristikan dengan hiperglikemi dan dapat menimbulkan berbagai penyakit komplikasi kronik.

2. Tanda dan gejala yang biasa ditemukan pada penderita Diabetes Mellitus adalah: poliuria (sering buang air kecil), poliphagia (mudah lapar), polidipsi (rasa haus yang berlebih), kesemutan, kelainan kulit (gatal,bisul), penurunan berat badan, luka yang sulit sembuh, penurunan penglihatan dan badan lemas.

3. Berdasarkan hasil pengkajian dapat diperoleh tiga diagnosa keperawatan keluarga yaitu: Resiko terjadinya komplikasi penyakit DM pada Ny. S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

(12)

8 dan merawat anggota yang menderita penyakit DM, Gangguan intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat Ny. S, Potensial peningkatan derajat kesehatan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal penyakit DM.

4. Berdasarkan diagnosa yang didapat dari keluarga Tn. J terutama Ny. S Maka peneliti memberikan implementasi/ tidakan: dengan memeberikan pendidikan kesehatan, karena kurangnya informasi pada keluarga Tn. J. 5. Berdasarkan implementasi yang diberikan kepada keluarga Tn. J terutama

Ny. S didapatkan hasil evaluasi tindakan keperawatan:

Keluarga Tn. J terutama Ny. S sudah mampu mengetahui penyakit DM meliputi pengertian DM, penyebab, tanda gejala, pencegahan dan yang mengurangi masalah komplikasi DM. Ny. S mampu melakukan aktivitas secara maksimal dan akan pentingnya derajat kesehatan.

B. Saran

Setelah diberikan asuhan keperawatan pada keluarga Tn. J terutama pada Ny. S diharapakan meningkatkan kemampuan:

1. Bagi Keluarga

Untuk keluarga Tn. J supaya lebih memperhatikan Ny. S agar memperhatikan kesehatannya. Untuk Ny. S agar menghilangkan kebiasaan buruknya yang selalu mengkonsumsi minuman yang manis-manis, mengatur pola makannya. Dan setiap 1 bulan sekali harus selalu kontrol ke Puskesmas untuk mengetahui kadar gula darahnya.

(13)

9 2. Bagi Pelayanan Kesehatan

Kepada Puskesmas Sangkrah beserta Puskesmas Pembantu (Pustu) yang di Sangkrah dan Semanggi untuk tetap selalu memperhatikan pasiennya, khususnya pada kasus DM. Pelayanan kesehatan yang sudah diberikan selama ini sudah baik dan mohon untuk tetap dipertahankan. 3. Bagi peneliti

Peneliti diharapkan mampu memperoleh hasil yang maksimal dalam melakukan asuhan kaperawatan keluarga dan lebih memahami masalah Diabetes Mellitus dengan implementasi yang diberikan

(14)

10

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Linda Jual. 2006. Diagnosa Keperawatan : Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Edisi 10.Jakarta: EGC.

Dooengoes, E Marilynn. et al. 2003 : Rencana Asuhan Keperawatan.Pedoman Untuk Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. edisi 3. Jakarta: EGC.

Friedman, M. M, Bowden, V, Jones Elaine G. Editor Estu Tiar (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset Teori dan Praktik . edisi 5. Alih bahasa Achir Yani S Hamid. Jakarta: EGC

Karyadi, KS Sri Hartini. 2009. Diabetes Siapa Takut!!, Panduan Lengkap untuk Diabetasi, Keluarganya, dan Professional medis,Bandung: Qanita

Muttaqqin, Arif. 2009 Asuahan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. JakartaSalemba Medika.

Prince. Silvya A.2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Alih Bahasa: Brahmu. Pendit. Editor: Huriawati Hartanto. Edisi VI. Jakarta: EGC.

Setiadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Graha Ilmu: Yogyakarta

Soegondo, Sidartawan et al. 2005. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu, Sebagai Panduan Penatalaksanaan Bagi Dokter Maupun Edukator. Jakarta:FKUI

Susilo, Wulandari. 2011. Cara Jitu Mengatasi Kencing Manis, Yogyakarta: Andi. Suprajitno. Editor Monica E. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakata:

EGC.

Referensi

Dokumen terkait

Langkah selanjutnya dari proses penerapan setelah penyusunan rencana penerapan adalah proses pemberitahuan/penyebarluasan informasi perubahan. Hal pertama yang harus

PENJELA5AN PASAL

(2) Berdasarkan pertimbangan terhadap hal-hal sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) pembebanan biaya pelayanan publik dapat dilakukan pengurangan atau pembebasan sebagian

Menurut Project Management Institute/PMI (PMI, 2004) pre-project planning merupakan bagian dari kegiatan proses inisiasi, yaitu tahapan awal perencanaan sebuah

Semua data fasilitas yang berada pada bangunan disiapkan dan dicatat tanggal penggantian semua komponennya, sehingga umur setiap komponen dapat terdeteksi dengan baik dan

Reagen lucas sangat berpengaruh pada ter-butil alkohol karena ter-butil alkohol saat bereaksi dengan reagen lucas dapat membentuk alkil klorida yang tak larut dalam

Dengan melihat tingkat okupansi sebuah apartemen yang berkisar antara 60–90%, serta dilihat dari biaya investasi sebuah apartemen yang nilainya lebih berat daripada

&olitik ) jurnal penelitian) kumpulan artikel) paper) atau ditulis sendiri oleh dosen. !ateri perkuliahan selama ini disampaikan dalam bentuk  slide power point  sehingga