• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISTEM EKONOMI DAN FIKSAL docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ISTEM EKONOMI DAN FIKSAL docx"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISTEM EKONOMI DAN FIKSAL

PEMERINTAHAN AL-RASYIDIN

A. Sistem Ekonomi dan Filskal Pemerintahan Khalifah Abu Bakar Al-shiddiq

Setelah Rasulullah wafat, Abu Bakar Al- shiddiq yang bernama lengkap Abdulluh ibn Abu Quhafa Al-Tamimi terpilih sebagai khalifah Islam yang pertama, merupakan pemimpin pertama, ia merupakan pemimpin agama sekaligus kepala Negara kaum mislimin. Pada pemerintahannya yang hanya berlangsung selama dua tahun, Abu Bakar Al-Shiddik banyak menghadapi persoalan dalam negeri yang berasal dari kelompok muratd, nabi palsu, dan pembangkan zakat. Berdasarkan hasil misyawarah dengan para sahabat yang lain, ia memutuskan untuk memerangi kelompok tersebut melalui apa yang di sebut sebagai perang riddah (Perang Melawan Kemurtadan), setelah itu abu bakar melakukan ekspensi ke wilayah untuk menghadapi pasukan Romawi dan Persia ke wilayah utar untuk menghadapi pasukan Romawi dan Persian yang selalu mengancam kedudukan umat islam, namun ia meninggal dunia sebelum usaha ini selesai di lakukan.

Ketika terpilih Abu Bakar berkata “Seluruh kaum Muslimin telah mengetahui bahwa hasil perdaganganku tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga, namu sekarang aku di pekerjakan untuk mengurus kepentingan kaum Muslimin ” sejak menjadi kholifah kebutuhan keluarga Abu Bakar di urus dengan menggunakan harta Baitul Mal, ia di perbolehkan mengambil dua setengah setiap hari dari harata Baitul Mal dengan tambahan makanan berupa daging domba dan pakaian biasa.

Namun demikian beberapa waktu menjelang ajalnya Abu Bakar banyak menemui banyak kesulitan dalam mengumpulkan pendapat Negara sehingga ia memerintahkan untuk menjual sebagian tanah yang di milikinya dan seluruh hasil penjualannya diberikan kepada Negara dan beliau tidak mau di fasilitasi yang berlebihan karna untuk khalifah yang selanjutnya .

(2)

kekurangan pembanyarannya. Dalam hal ini Abu Bakar pernah berkata kepada anas,” jika seseorang mempunyai kewajiban untuk membanyar zakat berupa seekor unta untuk betina berumur 1 tahun tetapi ia tidak mempunyai lalu menawarkan seekor unta betina berumar 2 tahun, maka hal yang di miliki dapat di terima dan petugas zakat mengembalikan kepada prang tersebut sebanyak 20 dirham atau 2 erkor domba sebagai kelebihan dari pembayaran zakat ” dalam kesempatan lain, abu bakar jga pernah berkata kepada Anas, “ Kekayaan orang yang berbeda tidak dapat digunakan atau kekanyaan yang telah di gabung tidak dapat di gunakan atau kekanyaan yang telah di gabung atau kekayaan yang telah di gabung tidak dapat di pisahkan (karena dikhawatirkan akan terjadi kelebihan atau kekurangan pembanyaran zakat)”. Hasil pengumpulan zakat tersebut di jadikan sebagai pendapatan Negara dan di simpan dalam Baitul Mal untuk lngsung didistribusikan seluruhnya kepada kaum Muslimin hingga tidak ada yang tersisa.

Seperti halnya Rasulullah Saw. Abu bakar Al-Shiddiq jga melaksanakan kebijakan pembagian pembagian tanah hasil taklukan, sebagian di berikan kepada kaum muslimin dan sebagian yang lain tetap menjadi tanggungan Negara. Di samping itu /juga menggambil alih tanah tanah dari orang yang murtatd untuk kemudian di manfaatkan demi kepentingan umat manusia secara keseluruhan.

Dalam mendrisbusikan harta baitul mal tersebut. Abu bakar menerapkan prinsip kesamarataan, yakni memberikan jumlah yang sama kepada semua sahabat rosulullah Saw. Dan tidak membedakan antara sahabat yang terlebih dahulu memeluk islam dengan sahabat yang kemudian antara hamba (budak) dengan orang merdeka, dan antara pria dan wanita.

Dengan demikian selama masa pemerintahan Abu Bakar Al-siddiq harata baitul mal tidak pernah bertumpuk dalam waktu yang lama karena langsung di distribusikan kepada seluruh kaum muslimin.

B. Sistem Ekonomi dan Filskal pemerintahan khalifah Umar ibn Al-Khattab

(3)

Karena peluasan daerah dengan cepat Umar ibn Al-Khattab segera mengatur administrasi Negara dengan mencontoh Persia, adminis trasi pemerintahan di atur menjadi delpan wilayah, ia jga membentuk jawatan kepoloisian dan jawatan tenaga kerja.

1. Pendirian Lembaga Baitul Mal

Seiring dengan semakin meluasnya wilayah kekuasaan islam pada masa pemerintahan Umar ibn Al-Khattab pendapatan Negara mengalami peningkatan yang sangat signifikan, hal ini memerlukan pengelolaan yang husus agar dapat di manfaatkan secara benar, efektif dan efisien. Tetapi harta baitul mal tidak habis sekaligus tetapi di keluarkan secara bertahab sesuai dengan kebutuhan yang ada, bahkan di antaranya di sediakan dana cadangan. Dalam pembangunan institusi Baitul Mal yang di lengkapi dengan system administrasi yang tertata baik dan rapih merupakan kontribusi terbesar yang di berikan oleh kholifah umar ibn Al-Khattab.

Tindakan selanjutnya pada tahun yang sama bangunan lembaga Baitul Mal pertamakali di dirikan dengan madinah sebagai pusatnya dan ada cabang cabangnya di ibu kota provinsi

Secara tidak langsung baitul mal berfungsi sebagai pelaksanaan kebijakan fiscal Negara islam dan khalifah merupakan pihak yang berkuasa penuh terhadap harta baitul mal dan kholifah tidak di perbolehkan menggunakan harta baitul mal untuk kepentingan pribadi

Untuk mendistribusikan harta baitul mal, Kholifah Umar ibn Al- Khattab mendirikan beberapa departemen yang di anggap perlu, seperti

a. Departemen Pelayanan Militer

Departemen ini berfungsi untuk mendistribusikan dana bantuan kepada orang orang yang terlibat dalam peperangan.

b. Departemen Kehakiman dan Eksekutif

Departemen ini bertanggung jawab terhadap pembanyaran gaji para hakim dan pejabat eksekutif.

c. Departemen Pendidikan dan Pengembangan Islam

Departemen ini mendistribusikan bantuan dana bagi penyebar dan pengembang ajaran islam beserta keluarganya, seperti guru dan juru dakwa.

d. Departemen Jaminan Sosial

Departemen ini berfungsi untuk mendistribusikan dana bantuan kepada seluruh fakir miskin dan orang orang yang menderita.

(4)

Pada masa Rasulullaah Saw. Jumlah kharaj yang di banyar masih sangat terbatas sehingga tidak di perlakukan suatu system administrasi yang terperinci, semakin banyaknya Negara yang di taklukan maka para tentara dan sahabat berkemuka tahmah hasil taklukan tesebut di bagikan kepada mereka yang terlibat dalam peperangan sementara sebagian kaum muslimin menolak pendapat tersebut

Setelah melalui debat yang panjang dan dengan di dukung dengan sahabat yang lain kholifah umar memutuskan untuk melakukan tanah tersebut sebagai FAI

Dalam memperlakukan tanah taklukan, kholifah Umar tidak membagi bagikannya kepada kaum muslimin tetapi membiarkan tanah tersebut tetap berada pada pemiliknya dengan syarat membanyar kharaj dan jizyah.

Mayoritas sumber pemasukan pajak al-kharaj berasal dari daerah daerah bekas kerajaan Romawi dan Sasanid (persia) dan hal ini membutuhkan suatu sistem administrasi yang terperinci untuk penaksiran, pengumpulan dan pendistribusi pendapatan yang di peroleh dari pajak tanah tanah tersebut.

3. Zakat

Pada priode selanjutnya, gubernur Syria menanyakan kewajiban membanya jakat kuda dan budak . gubernur member tahukan bahwa tidak ada zakat atas ke duanya . kemudian mereka mengusulkan kepada Hkolifah agar di tetapkan kewajiban zakat atas ke duanya akan tetapi permintaan tersebut tidak di kabulkan, mereka kemudian mendatangi kembali abu ubaidah dan bersikeras untuk membayar. Akhirnya gubenur menyetujui adanya pajak dengar sebesar satu dinar atau atas dasar ad valorem, seperti setiap satu dirham untuk setiap empat puluh dirham.

4. Ushr (pajak)

Sebelum islam datang, setiap suku atau kelompok yang tinggal di perdesaan biasanya membanyar pajak (ushr), jual beli (maqs) besarnya adalah sepuluh persen dalam nilai barang atau satu dirham untuk setiap transaksi. Akan tetapi setelah islam hadir dan menjadi sebuah Negara yang berdaulat di semenanjun barat, naba mengambil inisiatif untuk mendorong usaha pedagangan dengan menghapus biaya masuk antar profinsi yang masuk dalam wilayah kekuasaan dan masuk dalam perjanjian yang di tandatangani olehnya bersama dengan suku suku yang tunduk kepada kekuasaannya.

5. Sedekah dari Non Muslim

(5)

6. Mata Uang

Pada masa dan sepanjang masa pemerintahan al-Khulafa ar-Rasyidin, koin mata uang asing dengan berbagai bobot telah dikenal di jazirah Arab, seperti dinar, sebuah koin mas dan dirham, sebuah koin perak. Bobot dinar adalah sama dengan satu mitsqal atau sama dengan dua puluh qirat atau sama dengan dua puluh qirat atau seratus grains of barley. Orekarna itu satu dirham dan satu mitsqal adalah tujuh persepuluh.

7. Klsifikasi dan Alokasi Pendapatan Negara

Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pendapatan Negara adalah men-distribusikan seluruh pendapatan yang di terima. Kholifah mengklasifikasi pendapatan Negara menjadi empat bagian , yaitu:

 Pendapatan zakat dan pajak ('ushr).  Pendapatan khums dan sedekah.

 Pendapatan kharaj, fai, jizya, ‘ushr (pajak perdagangan, dan sewa tanah).  Pendapatan lain lain.

8. Pengeluaran

Di antara alokasi pengeluaran dari harta baitul mal tersebut, dana pensiun merupakan pengeluaran Negara yang paling penting. Prioritas berikutnya adalah dana pertahanan Negara dan dana pembagunan

Dana ini mencangkupi upah yang di banyarkan kepada para pegawai sipil. Sejumlah penerimaan dana pensiun juga di tugaskan untuk melaksanakan kewajipan sipil. Tetapi mereka di banyar bukan untuk itu

System administrasi dana pensiun dan rangsum di kelola dengan baik. Dalam setahun dana pensiun di banyarkan dua kali sedangkan dana rangsum di lakukan perbulan. Administrasi dana pensiun terdiri dua bagian , bagian pertama berisi catatan catatan sensus dan jumlah yang telah menjadi setiap penerimaan dan bagian berisi laporan pendapatan.

C. Sistem Ekonomi dan Filskal pemerintahan Khalifah Umar ibn Affan

(6)

Kholifah Utsman ibn Affan tidak mengambil upah dari kantornya, sebaliknya ia meringankan beban pemerintah dalam hal hal yang serius, bahkan menyimpan uangnya di bendahara Negara.

Dalam hal pengelolaan zakat, Kholifah Utsman ibn Affan mendelegasikan kewenangan menaksir harta yang di zakati kepada para pemiliknya masing masing. Hal ini di lakukan untuk mengamankan zakat dari berbagai gangguan dan masalah dalam pemeriksaan kekanyaan yang tidak jelas oleh beberapa oknum pengumpulan zakat.

Untuk meningkatkan pengeluaran di bidang pertahanan kelautan , meningkatkan dana pensiun, dan pembangunan berbagai wilayah taklukan baru, Negara membutuhkan dana tambahan . oleh karna itu Kholifah Utsman ibn Affan membuat beberapa perubahan administrasi tingkat atas dan penggantian beberapa gubernur. Sebagai hasilnya jumlah pemasukan kharaj dan jizyah yang berasal dari mesir meningkat dua kali lipat.

Dengan harapan dapat memberikan tambahan pemasukan Baitul Mal, Kholifah Utsman ibn Affan menerapkan kebijakan membagi bagikan tanah Negara kepada individu individu untuk tujuan reklamasi

D. Sistem Ekonomi dan Filskal pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib

Masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang hanya berlangsung selama eanam tahun selalu di warnai dengan ke tidak stabilan kehidupan poliltik , ia harus menghadapi pemberontakan yang menuntut kematian usman ibn affan .

Sekalipun demikian, Khalifah Ali bin Abi Thalib tetap berusah untuk me-laksanakan berbagai kebajikan yang dapat mendorong peningkatan kesejah teraan umat islam, ia secar sukarela menarik diri dari harta Baitul Mal

Selama pemerintahannya Khalifah Ali bin Abi Thalib memerintahkan pajak terhadap para pemilik hutan dan memungut zakat terhadap syayuran segar yang akan di gunakan sebagai bumbu masak

Referensi

Dokumen terkait

Strategi untuk perusanaan-perusahaan yang berusaha bergerak ke arah globalisasi dapat dikelompok berdasarkan pada tingkat kompleksitas disetiap pasar asing yang

Semakin banyak serangan yang memanfaatkan kerentanan sistem komputer, salah satunya adalah Botnet. Botnet merupakan sekumpulan komputer yang terinfeksi dan dapat

a) Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus. b) Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur. c) Bila obat yang digunakan

merupakan salah satu jenis ikan kakap yang banyak dicari oleh konsumen. sebagai bahan konsumsi masyarakat yaitu sebagai lauk-pauk harian

1) Diharapkan menambah pengetahuan dan referensi tentang teori kebisingan dan kelelahan terutama tentang hubungan kebisingan dengan kelelahan tenaga kerja shift pagi

Hal yang sama berlaku pula untuk suatu rangkaian listrik.. Jumlah hambatan dari sejumlah resistor yang dihubungkan paralel adalah. kebalikan dari jumlah

Ketua Jurusan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin dan kemudahan kepada peneliti dalam

Dorongan internal yang cukup menonjol dalam mempengaruhi pilihan karier kaum gay adalah kebutuhan akan rasa aman dari lingkungan.. Sedangkan yang eksternal adanya