• Tidak ada hasil yang ditemukan

Audit Siklus Pembayaran dan Perolehan Ke (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Audit Siklus Pembayaran dan Perolehan Ke (1)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Ratna Monika Pricillia NIM : 2014017062

Kelas : 4A3

Audit Siklus Perolehan Dan Pembayaran Kembali Modal

Ciri Khas yang mempengaruhi

Empat karakteristik siklus perolehan dan pelunasan kembali modal mempengaruhi secara signifikan audit terhadap akun-akun berikut:

1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo akun, tetapi setiap transaksi seringkali jumlahnya material.

2. jika Tidak dimasukkannya satu transaksi tertentu, mungkin jumlahnya akan material. 3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi

atau dokumen-dokumen pemilikan yang serupa.

4. Terdapat hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan kewajiban dan modal.

Akun-akun dalam siklus

Siklus perolehan dan pelunasan kembali modal pada perusahaan, berhubungan dengan perolehan pendanaan dalam bentuk hutang dengan beban bunga dan modal serta pembayaran kembali modal. Siklus perolehan dan pembayaran kembali modal meliputi pembayaran bunga dan dividen. Berikut ini adalah akun-akun utama dalam siklus tersebut: Wesel bayar, Hutang kontrak, Hipotek, Hutang obligasi, Beban bunga, Bunga masih harus dibayar, Kas di bank, Modal saham biasa, Modal saham preferen, Modal disetor di atas nilai pari, Modal donasi, Laba di tahan, Appropiasi laba di tahan, Saham tresuri, Dividen yang diumumkan, Hutang dividen, Perusahaan perorangan- akun modal, Persekutuan - akun modal

Wesel Bayar

(2)

Wesel di keluarkan untuk berbagai maksud kekayaan yang dijaminkan meliputi berbagai jenis aktiva seperti efek-efek, persediaan, dan aktiva tetap.

Tujuan Audit

Tujuan dari pemerikasaan auditor atas wesel bayar adalah untuk menentukan apakah

 Struktur pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai

 Transaksi-transaksi berkenaan dengan pinjaman yang melibatkan pokok serta bunga wesel telah diotorisasi secara memadai dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah ditetapkan.

 Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan kedelapan dari Sembilan tujuan spesifik audit atas rincian saldo. (nilai yang dapat direalisasikan tidak dapat diterapkan pada wesel bayar).

Pengendalian Internal

Terdapat empat pengendalian intern yang penting atas wesel bayar:

Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru.

Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman bunga.

Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.

Verifikasi independen secara periodic.

Prosedur Analitis

PROSEDUR ANALITIS

1. Hitung kembali taksiran beban bunga dengan dasar tingkat bunga rata-rata wesel bayar bulanan keseluruhan.

2. Bandingkan wesel bayar yang beredar dengan tahun sebelumnya

3. Bandingkan saldo total wesel bayar, beban bunga, dan bunga terhutang tahun sebelumnya

KEMUNGKINAN KEKELIRUAN 1. Salah saji beban bunga atau bunga

terhutang, atau pengabaian wesel bayar beredar

2. Pengabaian atau salah saji wesel bayar

(3)

Pengujian Rincian atas Saldo-saldo

Langkah awal yang umum dilakukan dalam audit wesel bayar adalah penggunaan skedul wesel bayar dan bunga terhutang yang diperoleh dari klien.

Tiga tujuan terpenting dalam audit atas wesel bayar adalah:

 Seluruh wesel bayar yang ada telah disertakan (kelengkapan)

 Wesel bayar dalam skedul dinilai dengan benar (keakuratan)

 Wesel bayar telah disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan pengungkapan)

Dua tujuan pertama penting karena bila terjadi suatu kesalahan saja, misalnya satu wesel diabaikan atau salah dicatat, nilai nya mungkin material. Penyajian dan pengungkapan penting karena prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan adanya catatan kaki yang memberi keterangan tetang jangka waktu wesel yang masih belum jatuh tempo dan aktiva yang dijaminkan.

Ekuitas Pemilik

Perbedaan utama harus dibuat antara audit terhadap perusahaan publik dan perusahaan keluarga. Dalam kebanyakan perusahaan keluarga, hanya sedikit atau bahkan mungkin tidak ada transaksi akun ekuitas pemillik selama setahun yang bersangkutan, dan umumnya jumlah pemegang saham sedikit. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadi adalah perubahan ekuitas pemilik disebabkan oleh laba atau rugi tahunan serta pembagian deviden. Waktu yang digunakan utnuk verifikasi ekuitas pemilik pada perusahaan keluarga seringkali hanya sedikit walaupun auditor harus melakukan pengujian terhadap catatan-catatan perusahaan.

Verifikasi terhadap ekuitas pemilik pada perusahaan public lebih rumit karena jumlah pemegang saham yang lebih banyak serta seringnya terjadi pergantian pemegang saham.

Tujuan Audit

Tujuan dari pemeriksa auditor terhadap ekuitas pemilik adalah untuk menentukan apakah :

 Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan mencukupi

(4)

 Saldo-saldo ekuitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan

spesifik audit rincian saldo (kepemilikan dan nilai yang dapat direalisasikan tidak berlaku)

Pengendalian Internal

Beberapa pengendalian intern yang penting akan diutamakan oleh auditor, yaitu : 1. otorisasi yang memadai atas transaksi

2. pencatatan yang memadai, pemisahan tugas antara antara pencatatan ekuitas pemilik dan penanganan kas serta sertifikat saham, dan

3. penggunaan petugas serta agen penjualan saham yang bebas.

Audit atas Modal Saham dan Tambahan Modal disetor

Terdapat 4 hal penting dalam audit terhadap modal saham dan tambahan modal disetor di atas nilai pari:

 Seluruh transaksi modal saham yang ada telah dicatat (kelengkapan)

 Transaksi-transaksi saham yang dicatat telah diotorisasi dan nilainya tepat

(keberadaan dan keakuratan)

 Modal saham dinilai dengan benar (keakuratan)

 Modal saham disajikan dan diungkapkan secara memadai (penyajian dan pengungkapan)

Dua yang pertama mengharuskan adanya pengujian transaksi dan dua yang terakhir mengharuskan pengujian rincian saldo.

Audit atas Dividen

Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan bukan saldo akhir kecuali jika ada hutang dividen .

Keenam tujuan spesifik audit atas transaksi tetap relevan untuk deviden. Tetapi, biasanya dividen diaudit seluruhnya dan jarang timbul masalah. Berikut ini adalah tujuan-tujuan terpenting dari kontrol terhadap dividen, termasuk yang berkaitan dengan hutang dividen.

 Dividen yang dicatat benar ada (keberadaan)

 Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat (kelengkapan)

 Dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan)

 Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham adalah benar ada (keberadaan)

(5)

Keberadaan atas dividen yang dicatat dapat dicek dengan meneliti notulen rapat dewan direksi menganai jumlah dividen per saham dan tanggal pembayaran dividen. Pada waktu meneliti notulen rapat dewan direksi untuk memverifikasi dividen yang diumumkan. Auditor harus berhati-hati terhadap kemungkinan adanya pengumuman dividen yang tidak dicatat, terutama mendekati tanggal neraca. Ketepatan penilaian suatu pengumanan pembayaran dividen dapat dapat diaudit dengan menghitung kembali jumlahnya berdasarkan dividen setiap saham dan jumlahnya berdasarkan dividen setiap saham dan jumlah saham yang beredar. Pengujian terhadap hutang dividen harus dilakukan bersamaan dengan dividen yang diumumkan. Setiap dividen yang belum dibayar harus dicatat sebagai hutang .

Audit atas Laba Ditahan

Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba ditahan untuk seluruh tahun yang bersangkutan. Skedul audit yang menunjukkan analisis itu, yang biasanya merupakan bagian dari arsep permanen, meliputi keterangan tentang setiap transaksi yang mempengaruhi akun laba ditahan. Audit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba tahun yang bersangkutan (atau pendebitan yang disebabkan kerugian) dilakukan dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan ke dalam laba bersih pada perhitungan laba rugi .Prosedur ini tentu saja harus dilakukan pada saat-saat terakhir auditing seluruh ayat jurnal penyesuaian yang mempengaruhi laba bersih diselesaikan .

Referensi

Dokumen terkait

Siswa dapat mengerjakan akuntansi utang jangka pendek untuk perusahaan dagang (mencatat transaksi untang lancar kedalam jurnal umum).. Siswa dapat menguasai peraturan pendebetan

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode kuesioner yang diberikan kepada responden sebanyak 65 orang pegawai pada Kantor

pengembalian yang diharapkan dari investasi dengan tingkat resiko tertentu yang dapat diterima – portofolio yang efisien.  Asumsi wajar adalah investor cenderung

Praktikum susulan hanya diperbolehkan bagi mahasiswa yang ketinggalan 1 topik praktikum dengan alasan yang dimaklumi oleh tim dosen pembimbing praktikum5. Tes

Prinsip mudharabah diterapkan pada produk Simpanan Sukarela Berjangka (SISUKA) margin ditentukan sesuai dengan jumlah dana dan jangka waktu yang di inginkan oleh pemilik dana

Triantafillou, Georgiadou & Economides (2006), melalui kajian mereka terhadap ujian yang dilakukan melalui alatan mudah alih dalam pendidikan mendapati bahawa penilaian

Penetapan strategi penyuluhan pertanian yang dijalankan selama ini terlihat adanya kelemahan, karena penetapan strategi hanya memusatkan pada kegiatannya untuk menyuluh pelaku

Saintis Muslim sebagai peneliti alam empirik (terutama dunia mineral, tumbuhan, binatang dan manusia) harus menyadari bahwa alam diharapkan dapat ciptaan dan manifestasi Allah