• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AN"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

ANEMIA

DI BPS SHEVA MEDIKA SUKOHARJO

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

RISMAWATI AYU NIFTANINGRUM

NIM B12153

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

ANEMIA

DI BPS SHEVA MEDIKA SUKOHARJO

Diajukan Oleh :

Rismawati Ayu Niftaningrum NIM B12 153

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal

Pembimbing

(3)

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG

ANEMIA

DI BPS SHEVA MEDIKA SUKOHARJO

Karya Tulis Ilmiah Diajukan Oleh :

Rismawati Ayu Niftaningrum NIM B12 153

Telah di pertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhri Program D III kebidanan

Pada tanggal Juli 2015

Penguji I

Kartika Dian L, S. ST.,M.Sc NIK. 200884032

Penguji II

Ambarsari, S. ST NIK. 201087048

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka. Prodi D III Kebidanan

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang

Anemia

di

BPS Sheva Medika Sukoharjo

”. Karya Tu

lis Ilmiah ini disusun dengan

maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari

berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan

baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST selaku Ka.Prodi D-III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, S.ST, selaku selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu Kartika Dian Listyaningsih, S.ST.,M.Sc Dosen Penguji I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran agar KTI ini menjadi lebih baik.

5. BPS Sheva Medika Sukoharjo yang telah memberi ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

6. Seluruh Dosen dan Staff Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh referensi dalam penulisan KaryaTulis Ilmiah ini.

(5)

v

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh Karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

(6)

vi

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

Rismawati Ayu Niftaningrum B12. 153

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI BPS SHEVA MEDIKA SUKOHARJO

XIII + 45 halaman + 17 lampiran +8 tabel + 2 gambar ABSTRAK

Latar Belakang : Anemia merupakan suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah mengalami penurunan atau penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan persalinan prematur, terjadi abortus, tumbuh kembang janin terganggu, perdarahan antepartum, gangguan his, partus lama, dan mudah terjadi infeksi.

Tujuan : adalah untuk mengetahui bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Di BPS Sheva Medika Sukoharjo pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, lokasi dan waktu penelitian di BPS Sheva Medika Sukoharjo, tanggal 20 April 2015, populasi 30 responden . Instrumen penelitian menggunakan kuesioner, pengolahan data dengan bantuan SPSS for windows. Teknik analisa univariat dengan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian : Dari hasil penelitian terdapat 5 ibu hamil (16,7%) yang berpengetahuan baik, 19 ibu hamil (63,3%) yang berpengetahuan cukup, dan 6 ibu hamil (20%) berpengetahuan kurang.

Kesimpulan : Berdasarkan dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat ibu hamil tentang anemia terbanyak pada kategori cukup yaitu 19 ibu hamil (63,4%) pencapaian ini kemungkinan dipengaruhi oleh pendidikan, umur, lingkungan dan pengetahuan.

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Anemia.

(7)

vii MOTTO

1. Kata yang paling indah dibibir untuk diucapkan adalah “IBU” dan panggilan paling indah yang pernah terucap adalah “IBUKU”.

2. Manusia tak selamanya benar dan tak selamanya salah kecuali ia yang selalu mengkoreksi diri dan membenarkan diri dan membenarkan kebenaran orang lain atas kekeliruan diri sendiri.

3. Reputasi bukan karena pangkat, tetapi bagaimana kamu bersikap dan menempatkan diri di lingkungan sekelilingmu.

4. Ketika kamu jatuh, jangan tetap dibawah. Jatuh bukan berarti kalah, tetapi bagaimana kamu bangkit dan mencoba kembali itulah sebuah kemenangan.

PERSEMBAHAN :

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

1. Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga terwujut Karya Tulis ini.

2. Ayah dan Ibu kalian sepirit ku, terimakasih atas cinta kasih, do’a restu, dukungan dan kasih sayang selama ini.

3. Kakak-kakak ku sayang terima kasih yaa...

4. Dosen KH, terima kasih ilmunya. Semoga menjadi bekal yang berharga. 5. Teman-teman ku kelas 3c khususnya (cik shu dan siti) makasih yaa udah

(8)

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Rismawati Ayu Niftaningrum

Tempat/Tanggal Lahir : Sukoharjo, 27 April 1994

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Baran RT 02 RW 06 Toriyo, Bendosari, Sukoharjo

Riwayat Pendidikan

1. SD MIN Sukoharjo LULUS TAHUN 2006

2. SMP N 2 Sukoharjo LULUS TAHUN 2009

3. SMA N 3 Sukoharjo LULUS TAHUN 2012

(9)

ix

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURRICULUM VITAE ... viii

DAFTAR ISI ... ix

(10)

x BAB III. METODEPENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 24

C. Populasi, Sampel dan Tenik Pengambilan Sampel ... 25

D. Variabel Penelitian ... 26

E. Definisi Operasional... 26

F. Instrumen Penelitian ... 27

G. Teknik Pengumpulan Data ... 31

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ... 32

I. Etika Penelitian ... 34

J. Jadwal Penelitian ... 36

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum ... 37

B. Hasil Penelitian ... 37

C. Pembahasan ... 39

D. Keterbatasan Penelitian ... 42

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 44 DAFTAR PUSTAKA

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Penelitian... 26

Tabel 3.2 Kisi kisi Kuesioner ... 28

Tabel 4.1 Mean dan Standard Deviation ... 38

Tabel 4.2 Kategori Umur Responden ... 38

Tabel 4.3 Kategori Pendidikan Responden ... 38

Tabel 4.4 Kategori Pekerjaan Responden ... 38

Tabel 4.5 Kategori Informasi Responden ... 38

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3 Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan dari BPS Sheva Medika Sukoharjo

Lampiran 4 Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5 Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 6 Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7 Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8 Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9 Surat Persetujuan Responden ( Informed Consent ) Lampiran 10 Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12 Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13 Data Hasil Uji Validitas

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuan ke-5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 bahwa AKI di Indonesia sebesar 359 per 1000.000 kelahiran hidup dengan tiga penyebab langsung kematian ibu paling banyak adalah perdarahan, hipertensi dan infeksi. Sedangkan target MDGs pada tahun 2015, AKI dapat diturunkan menjadi 102 per 100.000 kelahiran hidup (DepkesRI, 2012).

(15)

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi hingga lahirnya bayi (Prawirohardjo,2009). Kehamilan berlangsung dalam waktu 280 hari ( 40minggu ). Kehamilan dibagi menjadi tribulan ; 3 bulan pertama 0-12 minggu, 3 bulan kedua 13-28 minggu, 3 bulan ketiga 29-40 minggu (Bandiyah, 2009).

Peningkatan volume darah ibu terjadi akibat peningkatan jumlah sel darah merah. Peningkatan jumlah sel darah merah di dalam sirkulasi, tetapi jumlahnya tidak seimbang dengan peningkatan volume plasma.Ketidakseimbangan dalam bentuk penurunan kadar hemoglobin (Hb). Peningkatan jumlah eritrosit merupakan salah satu factor penyebab peningkatan kebutuhan zat besi selama kehamilan. Kedidak seimbangan eritrosit mencapai puncaknya pada trimester kedua sebab peningkatan volume plasma terhenti menjelang akhir kehamilan, sementara produksi sel darah merah terus meningkat (Varney, 2007).

(16)

3

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi.

Kekurangan ini dapat disebabkan karena kurang masuknya unsur besi dengan makanan, karena gangguan absorbsi, atau terlampau banyaknya besi keluar dari badan, misalnya pada perdarahan. Apabila asupan zat besi tidak ditambah dalam kehamilan, maka mudah terjadi defisiensi zat besi (Prawirohardjo,2010).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 20 Oktober 2014 di BPS Sheva Medika Sukoharjo didapatkan data bulan Januari-September 2014 jumlah kunjungan ibu hamil 300 orang dengan rata-rata tiap bulan 33 ibu hamil. Ibu hamil dengan anemia sebanyak 25 orang ibu hamil. Dan dari hasil wawancara yang dilakukan penulis terhadap 10 ibu hamil dengan mengajukan 5 pertanyaan yaitu, pengertian anemia, tanda-tanda anemia, penyebab anemia, pengaruh anemia terhadap kehamilan dan pencegahan anemia

didapatkan hasil 7 ibu hamil tidak dapat menjawab pertanyaan tentang anemia, 3 ibu hamil dapat menjawab tentang anemia. Berdasarkan data diatas maka penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo.”

B. PERUMUSAN MASALAH

(17)

hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo?”. C. TUJUAN PENELITIAN

1. TujuanUmum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan Ibu Hamil tentang anemia di BPS ShevaMedika Sukoharjo.

2. Tujuan Khusus

a.Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo pada tingkat baik.

b.Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo pada tingkat cukup.

c.Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo pada tingkat kurang.

d.Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

(18)

5

2. Bagi Peneliti

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh diinstitusi pendidikan yaitu metologi penelitian dan statitistik kesehatan serta dapat menambah pengalaman bagi peneliti dalam menyusun penelitian kesehatan khususnya tentang anemia pada ibu hamil.

3. Bagi Institusi a. Pendidikan

Dapat menambah bahan bacaan dan wawasan mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia.

b. BPS Sheva Medika Sukoharjo.

Dapat digunakan sebagai masukan bagi BPS tentang pentingnya pengetahuan tentang anemia bagi ibu hamil.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Penelitian tentang Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia pernah dilakukan oleh :

1. F.R Dina Sulistyowati, STIKes Kusuma Husada Surakarta, dengan

judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia di

(19)

Puskesmas Gambirsari Surakarta pada kategori baik sebanyak 2 responden (6,45%), kategori cukup sebanyak 19 responden (61,29%), kategori kurang sebanyak 4 responden (12,90%), kategori tidak baik sebanyak 6 responden (19,36%).

2. Wedelia Sadina Putri, Fakultas Kedokteran Universitas Jambi, dengan judul “Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Terhadap Perilaku

Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi“. Tahun 2007. Metode yang digunakan : Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian : Dari hasil penelitian didapatkan, responden yang memiliki perilaku kepatuhan tidak patuh mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 55,0%, pengetahuan tidak baik sebanyak 70,0%, dan sebanyak 52,5% responden memiliki sikap yang tidak baik.

Perbedaan : Penelitian dilakukan ditempat yang berbeda, jumlah responden yang digunakan berbeda dan waktu penelitian yang berbeda.

Persamaan : Peneliti mempunyai persamaan dalam judul, yaitu “ Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia

di BPS Sheva Medika Sukoharjo “ dan metode

(20)

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra pengeliatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2011).

b. Tingkat Pengetahuan di dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo ( 2011 ), Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu:

1) Tahu (Knowledge)

(21)

menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya. 2) Memahami (Comprehension)

Pemahaman diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi ( Application )

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis ( Analysis )

Analisi adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis ( synthesis )

Sintesis merupakan suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada.

6) Evaluasi ( evaluation )

(22)

9

berdasarkan dari kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada beberapa cara untuk memperoleh pengetahuan, yaitu :

1) Cara Coba-Salah (Trial and Error)

Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba dengan kemungkinan ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat dipecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah coba-coba.

2) Cara Kekuasaan atau Otoritas

(23)

otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli-ahli ilmu pengetahuan. Prinsip ini adalah, orang lain menerima pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa terlebih dulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut menganggap bahwa yang dikemukakannya adalah benar.

3) Berdasarkan Pengalaman Pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah, pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh pengetahuan.

4) Melalui Jalan Pikiran

Sejalan dengan perkembangan umat manusia,cara berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

5) Cara Moderen dalam Memperoleh Pengetahuan

(24)

11

penelitian ilmiah”, atau lebih popular disebut metodologi penelitian (research methodology)

d. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Wawan (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan adalah:

1) Pendidikan

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan.

2) Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam (2003), lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perilaku. 3) Pengalaman

(25)

4) Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi diri dalam menerima informasi.

5) Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam (2003), usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan, kedewasaan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa. Dengan rentan umur <20 tahun, 20 – 35 tahun dan >35 tahun.

2. Kehamilan

a. Pengertian

(26)

13

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Jannah (2012), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Tanda tidak pasti kehamilan / Presumtif

a) Amenore (tidak dapat haid), gejala ini penting karena wanita hamil tidak haid lagi dan perlu diketahui tanggal hari pertama haid terakhir untuk menentukan tuanya kehamilan dan tanggal persalinan diperkirakan akan terjadi.

b) Nausea (enek) dan emesis (muntah), Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.

c) Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu), terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin tuanya kehamilan.

d) Mammae menjadi tegang dan membesar.

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli di mammae.

(27)

f) Sering kencing terjadi karena pada bulan-bulan pertama kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada trimester kedua keluhan ini menghilang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul, sedangkan pada trimester ketiga gejala mulai timbul lagi karena janin mulai masuk panggul dan menekan kandung kencing.

g) Obstipasi terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh hormon steroid.

h) Pigmentasi kulit terjadi karena pengaruh dari hormon kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

i) Epulis adalah suatu hipertrofi papilla ginggivae sering terjadi pada trimester pertama.

j) Varices, sering terjadi pada trimester 3, didapat pada daerah genitalia eksterna, fossa poplitea, kaki, dan betis. 2) Tanda kemungkinan hamil

a) Uterus Membesar

Terjadi perubahan bentuk, besar, dan konsistensi rahim. b) Tanda hegar

konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak.

(28)

15

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah.

d) Tanda piscaseck

Uterus mengalami pembesaran dan kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya.

e) Tanda Braxton hicks

Perubahan uterus yang tadinya lunak menjadi keras karena berkontraksi.

f) Goodell sign

Di luar kehamilan konsistensi serviks menjadi keras. g) Reaksi kehamilan positif

Cara menentukan diagnose kehamilan sedini mungkin dengan menggunakan air kencing.

3) Tanda Pasti Kehamilan a) Terasa Gerakan Janin

Gerakan janin pada primigravidarum dapat dirasakan oleh ibu pada saat usia kehamilan 18 minggu dan pada multigravidarum dapat di rasakan pada usia kehamilan 16 minggu.

b) Teraba Bagian – Bagian Janin

(29)

c) Denyut Jantung Janin

Denyut jantung janin dapat didengar oleh pemeriksa dengan menggunakan Doppler pada usia kehamilan 12 minggu, dan dengan menggunakan Linec pada usia kehamilan 18 – 20 minggu.

d) Menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa kantong janin, panjang janin.

c.Asuhan Pada Ibu Hamil

Asuhan antenatal adalah asuhan yang diberikan kepada ibu hamil sejak konfirmasi konsepsi hingga awal persalinan (Myles, 2009).

Menurut Kusmiyati (2009) dan Jannah (2012), tujuan asuhan antenatal antara lain :

1. Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan pendidikan, nutrisi, kebersihan diri, serta proses kelahiran bayi.

2. Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis atau obstetri selama kehamilan.

3. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu, dan tumbuh kembang janin.

4. Mengembangkan persiapan persalinan serta kesiapan menghadapi komplikasi.

(30)

17

menjalankan nifas normal, serta merawat anak secara fisik, psikologis, dan sosial.

6. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

3. Anemia

a. Pengertian

1) Anemia adalah penurunan jumlah sel darah merah atau penurunan konsentrasi hemoglobin dalam sirkulasi darah (Varney, 2007).

2) Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin kurang dari normal (Proverawati, 2011).

3) Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah (eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu memenuhi fungsinya sebagai pembawa oksigen ke seluruh jaringan

(Tarwoto, 2007). b. Etiologi

Menurut Tarwoto (2007), Penyebab terjadinya anemia adalah :

(31)

Disebabkan karena kurang nutrisi Defisiensi Besi, Defisiensi Asam Folat.

2) Kurang Zat Besi Dalam Diet

Diet berpantang telur, daging, hati atau ikan dapat membuka kemungkinan menderita anemia karena diet. 3) Mal Absorbsi

Penderita gangguan penyerapan zat besi dalam usus dapat menderita anemia. Bisa terjadi karena gangguan pencernaan atau dikonsumsinya substansi penghambat seperti kopi, teh atau serat makanan tertentu tanpa asupan zat besi yang cukup.

4) Kehilangan banyak darah

Semakin sering seorang anemia mengalami kehamilan dan melahirkan akan semakin banyak kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia. Jika cadangan zat besi minimal, maka setiap kehamian akan menguras persediaan zat besi tubuh dan akan menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya.

5) Penyakit-Penyakit Kronis

Penyakit-penyakit kronis seperti : Malaria, Hepatitis, Toksoplasma, Clostridia dapat menyebabkan anemia. 6) Obat-obatan dan Zat Kimia

(32)

19

c. Tanda-Tanda Klinis

Menurut Varney (2007), gejala atau tanda-tanda yang dapat adalah:

1) Letih, sering mengantuk, malaise 2) Pusing, lemah

3) Sakit kepala 4) Luka pada lidah 5) Kulit pucat

6) Membran mukosa pucat, misal: konjungtiva 6) Bantalan kuku pucat

7) Tidak ada nafsu makan, mual, dan muntah d. Batasan Anemia

Menurut Manuaba (2010), batasan anemia adalah sebagai berikut :

1) Tidak anemia Hb > 11 gr % 2) Anemia Ringan Hb 9-10 gr % 3) Anemia Sedang Hb 7-8 gr % 4) Anemia Berat Hb < 7 gr % e. Macam – macam anemia

1) Anemia Defisiensi Besi

(33)

disebabkan oleh suplai besi kurang dalam tubuh yang dapat menyebabkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen ke seluruh jaringan tubuh (Tarwoto, 2007).

2) Anemia Megaloblastik

Anemia yang disebabkan karena defisiensi Vit B12 dan Asam Folat (Tarwoto, 2007).

3) Anemia Hemolitik

Anemia hemolitk merupakan suatu kondisi dimana tidak cukup sel darah merah dalam darah karena kerusakan dini sel-sel darah merah (Proverawati, 2011).

4) Anemia Aplastik

Terjadi akibat ketidaksempurnaan sumsum tulang membentuk sel-sel darah (Tarwoto, 2007). Pada sepertiga kasus anemia dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi, radiasi, leukemia, dan gangguan imunologis (Myles, 2009). f. Pengaruh anemia

Menurut Manuaba (2010), pengaruh anemia adalah : 1) Terhadap kehamilan, persalinan, nifas

a) Dapat terjadi abortus b) Persalinan premature

c) Tumbuh kembang janin terganggu d) Perdarahan antepartum

(34)

21

f) Partus lama g) Retensio plasenta h) Anemia kala nifas i) Mudah terjadi infeksi. 2) Pada hasil konsepsi

a) Persalinan premature b) Berat badan lahir rendah c) Dapat terjadi cacat bawaan d) Terjadi kematian intrauterine. g. Pencegahan anemia

Menurut Tarwoto (2007), cara mengatasi anemia pada ibu hamil adalah :

1) Makan makanan yang banyak mengandung zat besi dan asam folat.

2) Makan yang cukup, 2 kali lipat dari porsi makan sebelum hamil.

3) Konsumsi Vitamin C yang lebih banyak. 4) Hindari minum kopi dan teh.

5) Hindari mengkonsumsi alcohol dan obat-obatan penenang. 6) Minum suplemen zat besi minimal 90 tablet selama

kehamilan.

7) Istirahat yang cukup.

8) Hindari aktivitas yang berat.

(35)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: Notoatmodjo (2011), Jannah (2012), Proverawati (2011), Varney (2007), Tarwoto (2007), Manuaba (2010)

Pengetahuan 3. Tanda klinis anemia 4. Batasan anemia

5. Macam-macam anemia 6. Pengaruh anemia pada

(36)

23

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Pengetahuan Ibu Hamil

Tentang Anemia

Faktor yang mempengaruhi pengetahuan :

1. Lingkungan 2. Pengalaman 3. Sosial Budaya

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan 1. Pendidikan

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian atau desain penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deksriptif kuantitatif. Deksriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik tempat, waktu, umur, jenis kelamin, sosial, ekonomi, pekerjaan, status perkawinan, cara hidup (pola hidup), dan lain-lain (Hidayat, 2007).

Deksriptif kuantitatif apabila dalam mendeskripsikan, peneliti menggunakan angka-angka dengan analisis univariat berupa persentase dan ukuran tendesi sentral seperti rerata, maupun standar deviasi, kemudian disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi (Saryono, 2011).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian

Menjelaskan tempat atau lokasi tersebut dilakukan (Notoatmodjo, 2012). Lokasi dalam penelitian ini dilakukan di BPS Sheva Medika Sukoharjo.

2. Waktu penelitian

(38)

25

2012).Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 April – 2 Mei 2015

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang datang berkunjung pada bulan Januari hingga September 2014 sebanyak 300 ibu hamil dengan rata-rata tiap bulan 33 ibu hamil.

2. Sampel penelitian

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Hidayat, 2007). Menurut Arikunto (2010), jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 300 ibu hamil, maka penelitian ini akan mengambil sampel sebanyak 10% dari seluruh total populasi yaitu sebanyak 30 ibu hamil.

3. Teknik pengambilan sampel

(39)

pengambilan sampel yang dilakukan dengan kebetulan bertemu. Sebagai contoh, dalam menentukan sampel apabila dijumpai ada, maka sampel tersebut diambil dan langsung dijadikan sampel utama. (Hidayat, 2007).

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang memiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian tertentu, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil tentang anemia.

E. Definisi Operasional

(40)

27

Tabel 3.1Definisi Operasional

Variabel Definisi operasional Skala ukur

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Instrumen penelitian yang digunakan berupa kuesioner yaitu alat ukur berupa angket atau kuesioner dengan beberapa pertanyaan (Hidayat, 2007).

Kuesioner yang digunakan dalam bentuk pernyataan tertutup (closedended) yang mempunyai keuntungan mudah mengarahkan jawaban responden dan mudah diolah (Notoatmodjo, 2012).

(41)

bila menjawab “salah” skornya 1 dan jika menjawab “benar” skornya 0.

Pengisian kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada

jawaban yang dianggap benar. Tabel 3.2 Kisi – kisi uji coba instrumen

Variabel Sub variabel ‡”›ƒ–ƒƒ

(42)

29

Tabel 3.3 Kisi – kisi Kuesioner Penelitian

Variabel Sub variable ‡”›ƒ–ƒƒ

݂ܽݒ݋ݎܾ݈ܷ݂ܽ݁݊ܽݒ݋ݎܾ݈ܽ݁

Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner dilakukan uji coba terlebih dahulu. Uji coba dilakukan untuk mendapat instrumen yang benar-benar valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas akan dilakukan luar lokasi penelitian yaitu di BPS Suci, Amd.Keb Sukoharjo dengan jumlah responden sebanyak 25 ibu hamil.

Menurut Notoatmodjo (2005), dapat diperoleh distribusi nilai hasil pengukuran mendekati normal, apabila jumlah responden untuk uji coba paling sedikit 20 orang.

1. Uji Validitas

(43)

instrumen dikatakan valid sejauh mana mampu mengukur instrumen ini. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Instrumen dikatakan valid jika rhitung>rtable dan pada taraf signifikan nilai p < 0,05. rtabel pada a 5% dengan n 25 maka diketahui rtabel : 0,396 (Riwidikdo, 2013)

Menurut Riwidikdo (2013), rumus product moment adalah: ݎݔݕൌ ܰ൫ᎂݔݕ൯െ൫ᎂݔᎂݕ൯

ඥሼσܰσݔʹݔʹሻሽሼሺܰσݕʹሺσݕʹ

Keterangan:

r : Korelasi antara masing-masing butir pertanyaan N : Jumlah responden

x : Skor pertanyaan y : Skor total pertanyaan

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

(44)

31

pernyataan sudah dapat mewakili untuk penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat atau instrumen pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2012).

Untuk menguji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan Alpha Chronbachdengan bantuan program komputer SPSS for Windows.

Kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika memiliki nilai alpha (α) minimal 0,7 (Riwidikdo, 2013).

Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut: ݎ݅ൌቈ݇ െ ͳ݇ ቉ ൥ͳ െσܵ݅

ʹ

ܵ݅ʹ ൩

Keterangan:

ri : Reliabilitas Instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

σܵ݅ʹ : Jumlah varian butir ܵ݅ʹ : Varians total

Berdasarkan hasil uji reliabilitas untuk pengetahuan responden didapatkan r Cronbach’s Alpha sebesar 0,952 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk pengetahuan responden terbukti reliabilitasnya.

G. Teknik Pengumpulan Data

(45)

Kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden diminta mengisi kuesioner dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti.

Menurut Riwidikdo (2013), cara memperoleh data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder;

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subjek/objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi Riwidikdo (2013). Dalam penelitian ini data primer diperoleh secara langsung dari ibu hamil dan diperoleh jawaban dari pertanyaan yang disediakan melalui kuesioner.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Cara mendapat data sekunder ini adalah studi dokumentasi. Studi dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, dan surat kabar (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini data sekunder berupa data yang didapatkan dari BPS Sheva Medika Sukoharjo yaitu jumlah ibu hamil pada bulan Januari-September 2014 sebanyak 300 ibu hamil dengan rata-rata tiap bulan adalah 33 ibu hamil.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Metode Pengolahan Data

(46)

33

langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data ada 4 yaitu:

a. Editing

Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan

perbaikan isian formulir atau kuesioner. Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di tempat penelitian sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Coding merupakan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Untuk pengetahuan ibu hamil tentang anemia :

1) Untuk jawaban benar diberi skor 1ሺ݂ܽݒ݋ݎܾ݈ܽ݁ሻ yaitu bila menjawab benar skornya 1 jika menjawab salah skornya 0 2) Untuk jawaban salah diberi skorͲሺܷ݂݊ܽݒ݋ݎܾ݈ܽ݁ሻ yaitu bila

menjawab salah skornya 1 dan jika menjawab benar skornya 0 c. Memasukkan data atau processing

(47)

program SPSS 17.

d. Pembersihan data (cleaning)

Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi. 2. Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan media untuk menarik kesimpulan dari seperangkat data hasil pengumpulan (Saryono, 2011).

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis Univariat. Analisis Univariat adalah menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2012).

Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, yaitu: baik, cukup, kurang.

Menurut Riwidikdo (2013), untuk membuat 3 kategori yaitu baik, cukup dan kurang maka menggunakan parameter:

a) Baik, bila nilai responden (x) > Mean + 1 SD (x) > 20,6 + (1 x 5,6) (x) > 26,2

(48)

35

15 < x < 26,2 c) Kurang, bila nilai responden (x) < Mean -1 SD

(x) < 20,6 – (1 x 5,6) (x) < 15

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mencari rata-rata diperoleh dengan rumus:

š ൌσ š୬୧ୀ୧

Keterangan :

X : Rata – rata (mean)

Ɖx : Jumlah seluruh jawaban responden

n : Jumlah data

Menurut Riwidikdo (2013), simpangan baku (standart deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat

penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya.

ൌ ඨσ š୧

ሺσ ୶౟ሻమ ୬  െ ͳ Keterangan :

SD : Simpangan Baku ( Standart Deviation ) Xi : Nilai responden

n : Jumlah data

Rumus persentase untuk jumlah ibu hamil menurut tingkat pengetahuan menurut Riwidikdo (2013), yaitu:

(49)

I. Etika Penelitian

Melaksanakan penelitian khususnya jika yang menjadi subjek penelitian adalah manusia, peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia. Setiap penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian kuesioner dikirim ke subjek yang diteliti dengan menekankan pada masalah etika penelitian.

Menurut Hidayat (2007), masalah etika dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Informed Consent

Informed Consent diberikan sebelum melakukan penelitian dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

(50)

37

2. Anonimity (Kerahasiaan nama/identitas)

Anonimity berarti tidak perlu mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data (kuisioner). Peneliti hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data tersebut. Pada penelitian ini peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan hasil)

Confidentiality ini menjelaskan masalah-masalah responden yang harus dirahasiakan dalam penelitian. Kerahasiaan informasi yang dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian. Kerahasiaan hasil/informasi yang telah dikumpulkan dari setiap subjek akan dijamin oleh peneliti.

J. Jadwal Penelitian

(51)

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilaksanakan di BPS Sheva Medika Sukoharjo yang merupakan salah satu BPS yang berada di Kabupaten Sukoharjo. Lokasi BPS Sheva Medika Sukoharjo terletak di Jalan Prof. Dr. Soepomo No. 27 Sukoharjo dan luas bangunannya kurang lebih 75 meter2. BPS Sheva Medika Sukoharjo dipimpin oleh seorang bidan, jenis pelayanan yang diberikan antara lain kesehatan ibu dan anak yang meliputi pemeriksaan ANC, imunisasi, pelayanan KB, pemeriksaan balita sakit, serta pertolongan persalinan dan pemeriksaan umum. BPS Sheva Medika memiliki 3 ruang, yaitu ruang persalinan, ruang ANC dan ruang nifas, jumlah tenaga kesehatan 3 orang. BPS Sheva Medika terletak di Kecamatan Bendosari. Kecamatan Bendosari sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Gayam, sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Jetis, sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sukoharjo dan sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Jombor.

B. Hasil Penelitian

(52)

39

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan manual dan dibantu program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standard Deviation

Variabel Mean Standard Deviation

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia

20,6 5,6

Berdasarkan tabel diatas pengetahuan ibu hamil tentang anemia dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:

1. Baik : (x) > Mean + 1 SD (x) > 20,6 + (1 x 5,6) (x) > 26,2

Jadi tingkat pengetahuan responden baik bila nilai (x) > 26,2 2. Cukup : mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

20,6 – (1 x 5,6) < x < 20,6 + (1 x 5,6) 15 < x < 26,2

Jadi tingkat pengetahuan responden cukup bila nilai 15 < x < 26,2 3. Kurang : (x) ≤ mean - 1 SD

(x) < 20,6 – (1 x 5,6) (x) < 15

Jadi tingkat pengetahuan responden kurang bila nilai (x) < 15 Tabel 4.2 Karakteristik Umur Responden

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

(53)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas kelompok umur responden <20 tahun sebanyak 0 responden (0%), 20 - 35 tahun sebanyak 30 responden (100%) dan >35 tahun sebanyak 0 responden (0%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa umur responden terbanyak adalah 20 – 35 tahun, yaitu 30 responden (100%).

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Responden Frekuensi Prosentase (%)

1.

Berdasarkan tabel 4.3 di atas kelompok responden berpendidikan SD sebanyak 2 responden (6,7%), berpendidikan SMP sebanyak 4 responden (13,3%), berpendidikan SMA sebanyak 20 responden (66,7%) dan berpendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 4 responden (13,3%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir responden yang paling banyak adalah berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20 responden (66,7%). Tabel 4.4 Kategori Pekerjaan Responden

No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase (%)

(54)

41

disimpulkan bahwa pekerjaan yang paling banyak adalah IRT yaitu sebanyak 14 responden (46,7%)

Tabel 4.5 Kategori Informasi Responden

No. Informasi Frekuensi Prosentase (%)

1.

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo yang sudah mendapatkan informasi tentang anemia yaitu sebanyak 27 responden (90%) dan yang belum mendapatkan informasi tentang anemia sebanyak 3 responden (10%).

Dari hasil tabulasi Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo

No. Pengetahuan Jumlah Prosentase (%)

1.

(55)

C. Pembahasan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” pengindraan manusia terhadap suatu obyek tertentu. Proses pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra pengeliatan, pendengaran, penciuman, rasa dan melalui kulit. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior) (Notoatmodjo, 2011). Salah satu pengetahuan yang harus dimiliki oleh ibu hamil adalah pengetahuan tentang anemia.

Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka makin mudah menerima informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki. Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai baru yang diperkenalkan (Wawan, 2010).

Berdasarkan penelitian yang telah diakukan terhadap 30 responden dapat diketahui responden dengan pendidikan SD sebanyak 2 responden (6,7%), pendidikan SMP sebanyak 4 responden (13,3%), pendidikan SMA sebanyak 20 responden (66,7%) dan pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 4 responden (13,3%).

(56)

43

tingkat pendidikan seseorang, maka semakin mudah mendapatkan informasi dan sehingga semakin banyak pengetahuan. Sehingga pendidikan mempengaruhi proses pengetahuan seseorang dan daya tangkap terhadap suatu pengetahuan.

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Segi kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa (Nursalam, 2003).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 30 responden didapatkan umur, <20 tahun sebanyak 0 responden (0%), 20 – 35 tahun sebanyak 30 responden (100%) dan >35 tahun sebanyak 0 responden (0%). Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa mayoritas umur responden adalah

20 – 35 tahun, yaitu 30 responden (100%). Umur berpengaruh terhadap daya

tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah tua akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perilaku (Nursalam, 2003).

(57)

(46,7%). Ibu yang bekerja sebagai PNS dan Swasta mempunyai tingkat pendidikan baik, dikarenakan ibu yang berkerja sering bertukar informasi sehingga dapat meningkatkan pengetahuannya menjadi baik.

Pengalaman merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan, baik dari pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Hal tersebut dilakukan dengan cara pengulangan kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi (Nursalam, 2003).

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap 30 responden didapatkan responden yang sudah mendapatkan informasi tentang anemia yaitu sebanyak 27 responden (90%) dan yang belum pernah mendapatkan informasi tentang anemia yaitu sebanyak 3 responden (10%). Responden yang sudah mendapatkan informasi diperoleh dari penyuluhan tenaga kesehatan, media elektronik, buku dan internet. Sedangkan responden yang belum mendapatkan informasi dikarenakan responden kurang aktif dalam mencari informasi dan belum mendapat penyuluhan dari tenaga kesehatan.

(58)

45

informasi yang didapatkan responden berasal dari kurangnya penyuluhan oleh tenaga kesehatan atau responden kurang memanfaatkan media yang ada untuk mendapatkan informasi, seperti buku, majalah, internet dan sebagainya sehingga pengetahuan tidak menjadi baik.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Kendala yang dihadapi peneliti pada saat melakukan penelitian adalah tidak bisa mengumpulkan responden dalam satu waktu, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama.

2. Kelemahan/ Keterbatasan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia saja.

(59)

46 BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bulan April 2015 dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo dapat disimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo pada tingkat baik sebanyak 5 responden (16,7%).

2. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo pada tingkat cukup sebanyak 19 responden (63,3%).

3. Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo pada tingkat kurang sebanyak 6 responden (20%).

4. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia di BPS Sheva Medika Sukoharjo yaitu faktor pendukung (pengalaman, sosial budaya dan lingkungan) dan faktor penghambat (umur dalam kategori cukup sebanyak 30 responden (100%) dan media informasi dalam kategori cukup yaitu pada media elektronik 27 responden (90%)).

B. Saran

(60)

47

1. Bagi Masyarakat (Ibu hamil)

Bagi ibu hamil sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang anemia dengan lebih aktif mencari tahu kepada petugas kesehatan, mengikuti penyuluhan yang diberikan oleh petugas kesehatan, mencari informasi melalui media elektronik, media cetak maupun internet, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dalam hal anemia dalam kehamilan.

2. Institusi

a. STIKes Kusuma Husada Surakarta

Diharapkan institusi menambah referensi tentang Anemia pada ibu hamil di perpustakaan sebagai bahan bacaan

b. Bagi BPS Sheva Medika Sukoharjo

Diharapkan dapat menjaga mutu kualitas pelayanan dengan memberikan penyuluhan pada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang anemia.

c. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Diharapkan dapat memberikan penyuluhan tentang pentingnya bahaya anemia pada ibu hamil.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(61)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

Bandiyah, S. 2009. Kehamilan, Persalinan dan Gangguan Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika

Depkes RI.2012.AKI di Indonesia (online).

Available:http://theprakarsa.org/new/ek_uploads/files/POLICY%20U PDATE%20KIA_CY.pdf Diakses pada tangggal 26 November 2014 Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta :

Salemba Medika

Jannah, N. 2012. Buku Ajar Asuhan Kebidanan : Kehamilan. Yogyakarta : CV. Andi Offset

Kusmiyati,dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya Myles. 2009. Buku Ajar Bidan. Jakarta : ECG

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta . 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Manuaba, I.G.B. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga

Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Edisi Revisi. Jakarta : ECG

Tarwoto, Ns. 2007. Anemia Pada Ibu Hamil Konsep dan Penatalaksanaan. Jakarta : Trans Info Media

Prawirohardjo, S. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka

Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia kehamilan.Yogyakarta : Nuha Medika Riwidikdo, H. 2013. Statistik Kesehatan Dengan Aplikasi SPSS Dalam Prosedur

Penelitian. Yogyakarta : Rohima Press

(62)

Wawan, A. M, Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
Tabel 3.1Definisi Operasional
Tabel 3.2 Kisi – kisi uji coba instrumen
+5

Referensi

Dokumen terkait

juga ikut berperan dengan kejadian anemia gizi besi pada ibu hamil.. Tingkat pengetahuan yang baik pada ibu hamil dapat mempermudah

Faktor lain yang menyebabkan terjadinya anemia yaitu konsumsi tablet Fe tidak teratur, ibu hamil yang memmiliki pengetahuan yang baik namun tidak mengkonsumsi tablet

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil trimester 3 tentang senam hamil di BPM Mien

Pengetahuan tentang Gambaran Pengetahuan Tentang Tabu Makanan di Puskesmas Grobogan dikatakan kurang karena tingkat pendidikan ibu hamil dapat meningkatkan seseorang

Faktor lain yang menyebabkan terjadinya anemia yaitu konsumsi tablet Fe tidak teratur, ibu hamil yang memmiliki pengetahuan yang baik namun tidak mengkonsumsi tablet

Berdasarkan tabel 1 dari penyebaran kuesioner pada 23 responden di BPS Bidan Delima Tahun 2013, didapatkan hasil bahwa pengetahuan ibu hamil tentang emesis

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Pemeriksaan Kehamilan Di RSUD Koja Jakarta Utara Periode November – Januari 2020 Berdasarkan Usia No Usia

Tingkat Pengetahuan tentang Anemia pada ibu hamil di Desa Gadingan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan dengan Media Poster