• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI - Analisis Dan Karakterisasi Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Absorben Logam Merkuri (Hg) Pada Limbah Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Huta Bargot Mandailing Natal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DAFTAR ISI - Analisis Dan Karakterisasi Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Sebagai Absorben Logam Merkuri (Hg) Pada Limbah Tambang Emas Rakyat Di Kecamatan Huta Bargot Mandailing Natal"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

1.2 Perumusan Masalah 1.3 Pembatasan Masalah 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Lokasi Penelitian 1.7 Metode Penelitian

1 2.2 Sifat Kitosan Dalam Menyerap Logam Dalam Limbah

(2)

2.6 Merkuri (Hg) 9 2.6.1 Sifat Fisik Dan Kimia Merkuri

2.6.2 Sumber dan Produksi Merkuri

2.6.3 Efek Merkuri (Hg) Terhadap Lingkungan dan Manusia

10 12 13 2.7 Merkuri di Lingkungan Tanah

2.8 Merkuri di Lingkungan Perairan 2.9 Spektroskopi Serapan Atom

2.10 SEM (Scanning Electron Microscope)

2.11 Spektrofotometer Fourier Transform Infrared (FT-IR)

16 16 18 19 20 2.10.1 Gangguan-gangguan pada Spektrofotometer

Serapan Atom

21

Bab 3. Metode Penelitian

3.1 Alat dan Bahan 23

3.2.1 Pembuatan Larutan Pereaksi 24

(3)

3.2.2 Pembuatan Hidrogel Kitosan

3.2.3 Penyediaan Hidrogel Kitosan Sebagai Adsorbsi Logam Merkuri (Hg)

3.2.4 Penggunaan Hidrogel Kitosan Sebagai Adsorbsi Logam Merkuri 3.3.3 Pembuatan Larutan kitosan 0,3%

3.3.4 Pembuatan Hidrogel Kitosan

3.3.5 Penyediaan Hidrogel Kitosan Sebagai Adsorbsi Logam Merkuri (Hg)

3.3.6 Penggunaan Hidrogel Kitosan Sebagai Adsorbsi logam Merkuri (Hg)

4.1.1. Data absorbansi larutan standar merkuri (Hg) 4.1.2. Pengolahan Data Logam Merkuri (Hg)

29 30 4.1.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi Dengan

(4)

Bab 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

38 38 Daftar Pustaka

Lampiran

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel

4.1. Data absorbansi larutan standar merkuri (Hg) 29 4.2. Penurunan persamaan garis regresi untuk penentuan

konsentrasi logam merkuri (Hg) berdasarkan pengukuran absorbansi larutan standar merkuri (Hg).

30

4. 3. Data Absorbansi Logam Merkuri (Hg) Dalam Air Limbah Tambang Emas Sebelum Penambahan Hidrogel Kitosan.

32

4.4. Data Absorbansi Logam Merkuri (Hg) Dalam Air Limbah Tambang Emas Sesudah Penambahan Hidrogel Kitosan.

32

4.5 . Data Absorbansi Dan Konsentrasi Rata-Rata Logam Merkuri Dalam Air Sebelum Penambahan Hidrogel Kitosan

34

(5)

Dalam Air Setelah Penambahan Hidrogel Kitosan.

4.7. Data Persentase (%) Penurunan Konsentrasi Logam Merkuri Dalam Limbah Tambang Emas Setelah Penambahan Hidrogel Kitosan.

35

DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman Gambar 2.1 Deasetilasi kitin menjadi kitosan 6

4.1 Kurva kalibrasi larutan standar merkuri (Hg) 29

4.2.1 Hasil karakterisasi uji SEM dengan pembesar 1000 kali 37

(6)

4.2.3 Hasil Karakterisasi uji FT- IR 38

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran

Halaman

(7)

2 Peraturan Menteri Kesehatan RI Tahun 2010 Tentang 42 Persyaratan Kualitas Air Minum,

No.492/Menkes/Per/IV/2010

3 Lokasi Pengolahan Tambang Emas Rakyat Kecamatan Huta Bargot, Mandailing Natal Yang Digunakan Dalam Penelitian

43

4 Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) 45 5 Kitosan Dari Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas)

Yang Digunakan Dalam Penelitian

45

6 Hidrogel Dari Kitosan Cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) Yang Digunakan Dalam Penelitian

46

7 Spektrum FT-IR PerkinElmer 46

8 9

SEM TM-3000 Hitach

Spektrofotometer Serapan Atom Shimadzu AA – 7000

(8)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perubahan lingkungan akibat pencemaran dapat menimbulkan bahaya keracunan bagi kehidupan manusia dan organisme lainnya dalam artian jika memiliki daya racun (toksisitas) yang tinggi. Sumber-sumber pencemar dapat ditimbulkan dari proses alami berupa pengikisan dari batu mineral di sekitar perairan, partikel partikel logam dari udara yang ikut bersama air hujan dan dari hasil kegiatan manusia berupa buangan sisa industri atau dari hasil sisa buangan rumah tangga. (Soemarwoto,1991).

Pencemaran ini selanjutnya mencemari manusia melalui ikan, air minum, atau air sumber irigasi lahan pertanian sehingga tanaman sebagai sumber pangan manusia tercemar. Suatu tatanan lingkungan hidup dapat tercemar atau menjadi rusak disebabkan oleh banyak hal dan yang paling utama yang menjadi penyebabnya adalah limbah, antara lain limbah kimia yang mengandung bahan toksik seperti logam berat ( Palar, 2008 ).

Logam merkuri digunakan untuk membentuk amalgam. Contohnya dalam pertambangan emas, logam merkuri digunakan untuk mengikat dan memurnikan emas. Merkuri yang dicampur dengan batuan bijih emas dalam galundung mengalami proses penubukan dan penggilingan sebagian menyatu dengan lumpur hasil pengolahan bijih emas dan sebagian terpercik dan jatuh ke sungai selanjutnya terakumulasi pada sedimen sungai.

(9)

manusia lewat pencernaan. Bisa dari ikan, kerang, udang, maupun perairan yang terkontaminasi. Merkuri dalam bentuk logam tidak begitu berbahaya, tetapi bila terpapar di lingkungan bisa bereaksi dengan metana yang berasal dari dekomposisi senyawa organik membentuk metil merkuri yang bersifat toksis. Dalam bentuk metal merkuri, sebagian besar akan berakumulasi di otak. Karena penyerapannya besar, dalam waktu singkat bisa menyebabkan berbagai gangguan. Mulai dari rusaknya keseimbangan tubuh, tidak bisa berkonsentrasi dan tuli (Widowati, 2008).

Kitosan adalah suatu biopolimer dari D-glukosamin yang dihasilkan dari proses deasetilasi kitin dengan menggunakan alkali kuat. Kitosan bersifat sebagai polimer kationik yang tidak larut dalam air, dan larutan alkali dengan pH di atas 6,5. Kitosan mudah larut dalam asam organik seperti asam formiat, asam asetat, dan asam sitrat (Rahayu, 2007).

Penggunaan kitosan sejak awal telah berperan dalam mengurangi pencemaran dalam lingkungan. Manfaat kitosan dalam bidang lingkungan adalah untuk menyerap logam berat maupun zat warna yang banyak dihasilkan oleh industri. Logam berat ini meliputi Hg, Zn, Cd, Cu, Co, Pb, dan Cr. ( Sugita, 2009)

Pada prinsipnya, pembentukan gel karena terbentuknya jaringan tiga dimensi dari molekul primer, yang terentang pada seluruh volume gel dan merangkap sejumlah pelarut didalamnya. Jika ikatan silang pada rantai panjang polimer dalam jumlah yang cukup panjang, akan terbentuk bangunan tiga dimensi yang bersinambung. Molekul pelarut akan terjebak diantaranya dan termobilisasi, sehingga terbentuk struktur kaku dan tegar yang tahan terhadap gaya atau tekanan tertentu.(Sugita, 2009)

(10)

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang absorbsi merkuri (Hg) oleh hidrogel kitosan pada limbah tambang emas rakyat, di Kecamatan Huta Bargot, Kabupaten Mandailing Natal.

1.2 Perumusan Masalah

Apakah Hidrogel dari kitosan cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas)

dapat mengadsorbsi logam merkuri (Hg) pada limbah emas di Kecamatan Huta Bargot, Kabupaten Mandailing Natal.

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada pembuatan hidrogel dari kitosan dari cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) dan sampel diambil pada tambang emas rakyat dengan parameter limbah yang diukur adalah logam Merkuri (Hg) di Kecamatan Huta Bargot, Kabupaten Mandailing Natal serta waktu perendaman 10 menit.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Hidrogel dari kitosan cangkang Belangkas (Tachypleus Gigas) mengabsorbsi dalam logam merkuri (Hg) pada limbah tambang emas rakyat di Kecamatan Huta Bargot, Kabupaten Mandailing Natal.

1.5 Manfaat Penelitian

(11)

1.6 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Dasar LIDA Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Kimia Fisika FMIPA Universitas Sumatera Utara, Laboratorium Organik Universitas Gajah Mada, Laboratorium Balai Riset Dan Standardisasi Industri Medan.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, dimana kitosan diubah menjadi hidrogel kitosan dengan cara melarutkan kitosan dari cangkang Belangkas

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membawa semua dokumen asli yang di Upload pada tahap pemasukan dokumen penawaran, serta dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan,

Akhir sekali, saya ingin menyeru kepada semua pihak untuk menjadikan Protokol Veterinar Malaysia Salmonellosis unggas bersama APTVM berkaitan sebagai panduan bagi

[r]

Merupakan kejadian klinikal atau subklinikal AIB yang dikesan dan dikenalpasti oleh Pihak Berkuasa Veterinar (PBV) pada ayam dan disahkan melalui pemencilan

Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya kerjasama ini, MK terima kasih terutama Bapak Menteri yang membawahi semua apa namanya

PERTAMA : Penyelenggara Ujian Nasional melalui rapat dewan guru menetapkan kelulusan peserta didik berdasarkan kreteria kelulusan sebagaimana yang diatur oleh Peraturan

[r]

Kaltim Tahun Anggaran 2012, menyatakan bahwa pada tanggal 30 Juli 2012 pukul 11.59 Wita tahapan pemasukan/upload dokumen penawaran ditutup sesuai waktu pada