• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Menuju Sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perencanaan Strategis Menuju Sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)

100 PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA JL. DIPONEGORO 52-60 SALATIGA PHONE (0298)321212

NO: 353/ PPs-MMP/IP/XII/2014 Lamp: ---

Hal : Ijin Penelitian Salatiga,15 Januari 2015 Kepada yang terhormat

Kepala Sekolah SMPN 2 Boja Di

Tempat

Dengan hormat,

Perkenankan melalui surat ini, kami mohon agar saudara yang namanya tersebut di bawah ini:

Nama : Ujang Noerfauzan

Mahasiswa : PPS-MMP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga NIM : 942013082

Dalam rangka menyusun tesis, diberikan ijin untuk melakukan penelitian di tempat yang bapak, ibu pimpin.

Adapun penelitian yang akan dilaksanakan meliputi hal-hal sebagai berikut

Judul penelitian : Perencanaan Strategis Menuju Sekolah Adiwiyata di SMPN 2 Boja

Lokasi Penelitian : SMPN 2 Boja

Penelitian dimulai : Januari – Maret 2015

Demikian permohonan kami, atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terimakasih.

Teriting salam

.

(2)

101 Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA

Subyek :

Nama :

Lokasi Wawancara : Waktu Wawancara :

DAFTAR PERTANYAAN

A. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan masalah sampah

1.Bagamana kebijakan sekolah tentang

pengelolaan lingkungan terkait masalah sampah di SMP Negeri 2 Boja?

2.Bagaimana kegiatan yang dilakukan sekolah

untuk mengatasi masalah sampah?

3.Sejauhmana warga sekolah dilibatkan dalam

menyelesaikan isu tentang sampah?

4.Bagaimana pendapat anda tentang tempat

sampah di lingkungan sekolah ?

5.Beri pendapat anda , apakah sekolah perlu

menerapkan pemberian penghargaan atau sanksi bagi yang membuang sampah tidak pada tempatnya ?

6.Menurut anda apakah sekolah terlibat dalam

(3)

102 B. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan

Sekolah terkait dengan masalah Air

1.Bagaimanakah pendapat anda tentang sumber

air di sekolah?

2.Bagaimana pengaturan pemanfaatan air di

sekolah?

3.Menurut pendapat anda apakah sistim kontrol

penggunaan air di toilet siswa maupun guru sudah berjalan dengan baik?

4.Menurut pendapat anda apakah ada upaya

penghematan pemanfaatan air di lingkungan sekolah?

5.Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah

untuk menjaga sumber air di sekolah?

C. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan Keanekaragaman Hayati

1.Bagaimana pendapat anda tentang peran

sekolah dalam pengelolaan keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah?

2.Bagaimana pendapat anda tentang

pemanfaatan keanekaragaman dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah?

3.Bagaimana menurut anda tentang upaya

untuk menjadikan lingkungan sekolah menjadi lingkungan hijau(green school)

4.Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah

(4)

103 terutama siswa tentang pentingnya lingkungan hijau di sekolah ?

5.Bagaimana menurut anda tentang kegiatan

pengembangan keanekaragaman hayati

dilingkungan sekolah?

D. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan Makanan dan Lingkungan Sekolah

1.Menurut anda apakah sekolah memiliki

kriteria (bebas pewarna, bebas pengawet dll) untuk makanan yang diijinkan dijual di sekolah?

2.Bagaimana program sekolah dalam melakukan

pembinaan untuk para penjual makanan di kantin sekolah?

3.Menurut pendapat anda apakah dampak dari

limbah yang dihasilkan kantin?dan bagaimana upaya sekolah untuk mengurangi limbah dari kantin ?

4.Apakah sekolah menyediakan program bagi

siswa untuk belajar mengolah makanan dan minuman sehat ? Berikan pendapat anda !

5.Beri pendapat anda apakah sekolah

memfasilitasi siswa untuk peduli terhadap isu produksi pangan ?

6.Apakah siswa belajar mengenai budaya

makanan internasional dan

(5)

104 E. Topik Pertanyaan: Rencana Strategis (Renstra)

Menuju Sekolah Adiwiyata

1.Bagaimana mengenai keunggulan yang dimiliki

SMP Negeri 2 Boja agar lebih kompetitif dalam mempertahankan mutu ?

2.Faktor Faktor eksternal apa yang

memungkinkan SMP Negeri 2 Boja gagal mencapai tujuan/membahayakan posisi SMP Negeri 2 Boja ?

3.Bagaimana menurut anda tentang Renstra

menuju Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja ?

4.Isue-isue apa yang dibahas dalam penyusunan

Renstra ?

5.Rencana apa yang diupayakan SMP Negeri 2

(6)

105 Lampiran 3

Lembar Pengamatan dalam melakukan Kajian

Lingkungan

Nama

Sekolah : Tanggal :

Nama Guru :

Bidang

Study :

Pertanyaan 1 : Apakah sekolah mempunyai kebijakan yang jelas terkait sampah?

Jawaban ya Tidak

Komentar

:

Pertanyaan 2 Apakah sudah dilakukan?

Jawaban ya Tidak

Komentar

:

Pertanyaan 3 : Jika tidak, apakah sekolah melakukan kegiatan untuk menyelesaikan isu tersebut?

Jawaban ya Tidak

Komentar

(7)

106

Pertanyaan 4 Apakah jumlah tempat sampah mencukupi dilingkungan sekolah?

Jawaban ya Tidak

Komentar

:

Pertanyaan 5 Apakah tempat sampah dilingkungan sekolah sesuai dengan kriteria 3 R ?

Jawaban ya Tidak

Komentar

:

Pertanyaan 6 Apakah sudah ada survei sampah di sekitar lingkungan sekolah?

Jawaban ya Tidak

Komentar

:

Pertanyaan 7 Apakah letak tempat sampah sudah pada tempat yang tepat?

Jawaban ya Tidak

(8)

107 :

Pertanyaan 8 Apakah pernah dilakukan pengamatan terhadap siswa untuk menentukan jenis sampah yang terdapat

disekitarnya ?

Pertanyaan 9 Apakah sekolah menerapkan pemberian penghargaan atau sanksi bagi yang membuang sampah

Pertanyaan 10 Apakah sekolah terlibat dalam kegiatan aksi pungut sampah di lingkungan sekitar?

Jawaban ya Tidak

Komentar

(9)

108 Lampiran4.

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek : Kepala Sekolah

Nama : Asikin M.Pd.

Lokasi Wawancara : Ruang Kepala Sekolah Waktu Wawancara : Selasa 10 Maret 2015

Pukul 08.10 – 09.05WIB

Peneliti : “Assalamualaikum.”

Responden : “Waalaikumsalam”

A. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan masalah sampah

Peneliti : “Menurut Bapak bagaimana mengenai

kebijakan sekolah tentang pengelolaan lingkungan tekait masalah sampah di SMP Negeri 2 Boja?

KS : “Adanya kegiatan kebersihan

lingkungan setiap hari sabtu,

pemberian sanksi yang tidak

melakukan piket”

Peneliti : ”Bagaimana kegiatan yang dilakukan

sekolah untuk mengatasi masalah sampah?

KS : “Kebersihan lingkungan sekolah setiap

(10)

109

pembinaan tentang pentingnya

kesehatan.”

Peneliti : “Sejauh mana warga sekolah dilibatkan

dalam menyelesaikan isu tentang sampah?

KS : “Agar buang sampah di tempatnya, .”

Peneliti : “Bagaimana pendapat Bapak tentang

tempat sampah yang ada di lingkungan sekolah?”

KS : “Masih kurang, seharusnya di depan

kelas masing-masing disiapkan tempat

sampah sehingga siswa tidak

membuang sampah sembarangan.”

Peneliti : “Beri pendapat Bapak apakah sekolah

perlu menerapkan pemberian

penghargaan dan sanksi bagi yang

menbuang sampah tidak pada

tempatnya?

KS : “Penghargaan perlu karena untuk

memotivasi khususnya siswa untuk

menjaga kebersihan kelas dan

lingkungannya... Sanksi juga

diperlukan sehingga mereka menjadi

jera untuk membuang sampah

(11)

110

Peneliti : “Menurut Bapak apakah sekolah

terlibat dalam kegiatan aksi pungut sampah di lingkungan sekitar sekolah?”

KS : “Kegiatan pungut sampah dilakukan

secara berkala setiap hari sabtu bersih

yang melibatkan seluruh warga

sekolah.”

B. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan masalah Air

Peneliti : “Bagaimanakah pendapat Bapak

tentang sumber air di sekolah?

KS : “Sumber air di sekolah cukup baik.”

Peneliti : “Bagaimana pengaturan pemanfaatan

air di sekolah?

KS : “baik.”

Peneliti : “Menurut Bapak apakah sistem kontrol

penggunaan air di toilet siswa maupun guru sudah berjalan dengan baik?”

KS : “belum.”

Peneliti : “Menurut Bapak apakah ada upaya

penghematan air di lingkungan

sekolah?”

KS : “belum maksimal.”

Peneliti : “Bagaimana upaya sekolah untuk

menjaga sumber air di sekolah?”

(12)

111 C. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan

Sekolah terkait dengan Keanekaragaman Hayati

Peneliti : “Bagaimana menurut Bapak tentang

peran sekolah terkait masalah

keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah?”

KS : “baik karena sekolah sudah menanam

tanaman-tanaman rindang di

lingkungan sekolah.”

Peneliti : “Bagaimanakan pendapat Bapak

tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah?”

KS : “belum dilakukan secara maksimal.”

Peneliti : “Bagaimanakan menurut Bapak tentang

upaya untuk menjadikan lingkungan sekolah yang hijau (green school)?”

KS : “sudah baik.”

Peneliti : “Bagaimana upaya yang dilakukan

sekolah untuk memberikan

pemahaman warga sekolah terutama siswa tentang pentingnya lingkungan hijau di sekolah?”

KS : “Menanam tanaman pelindung/untuk

(13)

112

Peneliti : “Bagaimanakan menurut Bapak tentang

pengembangan keanekaragaman hayati dilingkungan sekolah?”

KS : “cukup berjalan dengan baik sesuai

arahan saya kepada seksi sarpras dan tim pengembang sekolah.”

D. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan Makanan dan Lingkungan sekolah

Peneliti : “Menurut Bapak apakah sekolah

memiliki kriteria (bebas pewarna, bebas pengawet, dll) untuk makanan yang yang diijinkan dijual di sekolah?”

KS : “belum.”

Peneliti : “Bagaimana program sekolah dalam

melakukan pembinaan untuk para penjual makanan di kantin sekolah?”

KS : “belum ada dan sudah saya bicarakan

dengan komite sekolah ,Insya Allah dalam waktu dekat akan dilaksanakan.”

Peneliti : “Menurut pendapat Bapak apakah

dampak dari limbah yang dihasilkan kantin? Dan bagaimana upaya sekolah untuk mengurangi limbah dari kantin?”

KS : “Saya sudah mendengar laporan

(14)

113

Peneliti : “Apakah sekolah menyediakan program

bagi siswa untuk belajar mengolah makanan dan minuman sehat?

KS : “Ada, di pelajaran tata boga.”

Peneliti : “Apakah sekolah memfasilitasi siswa

untuk peduli terhadap isu produksi pangan?”

KS : “Secara terprogram belum,tetapi

sebetulnya sudah ada dalam mapel Mulok Tata boga.”

Peneliti : “Apakah siswa belajar mengenai budaya

makanan internasional dan

membandingkan dengan budaya lokal?”

KS : “ada dalam pelajaran boga.”

E. Renstra

Peneliti : “Bagaimana mengenai keunggulan yang

dimiliki SMP Negeri 2 Boja agar lebih

kompetitif dalam mempertahankan

mutu?”

KS : “tempatnya strategis, guru mencukupi,

gedung dan sarpras mencukupi,

pendaftar atau siswa baru melebihi yang diinginkan (kuota).”

Peneliti : “Faktor-faktor eksternal apa yang

(15)

114

KS : “Sangat diperlukan.”

Peneliti : “Isue-isue apa yang dibahas dalam

penyusunan Renstra?”

KS : “8 standar pendidikan (BNSP)”

Peneliti : “Rencana apa yang diupayakan SMP

Negeri 2 Boja di empat tahun ke depan?”

KS : “Memenuhi 8 standar pendidikan.”

Peneliti : “Saya kira penjelasan Bapak sudah

yang saya sampaikan dapat bermanfaat ,dan harapan saya setelah penulisan anda selesai saya minta copynya untuk saya pelajari dan akan saya diskusikan dengan teman teman dan juga dengan

komite sekolah agar dapat

(16)

115

TRANSKRIP WAWANCARA

Subyek : Guru

Nama : Toni Setyo Wibowo

Lokasi Wawancara : SMP Negeri 2 Boja Waktu Wawancara : Sabtu, 21 Febuari 2015

Pukul 10.00 – 10.40 WIB

Peneliti : “Assalamualaikum.”

Responden : “Waalaikumsalam”

A. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan masalah sampah Peneliti : “Bagaimana pendapat anda mengenai

kebijakan sekolah tentang pengelolaan lingkungan tekait masalah sampah di SMP Negeri 2 Boja?

Responden : “Sejauh ini sekolah sudah menyediakan tempat pembuangan sampah... selain itu siswa sudah dianjurkan membuang sampah di tempatnya. Dan ada pemisahan sampah organik dan anorganik.”

Peneliti : ”Bagaimana kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mengatasi masalah sampah?”

(17)

116 Peneliti : “Sejauh mana warga sekolah dilibatkan dalam menyelesaikan isu tentang sampah? Responden : “emh... menurut saya sekolah belum

memanfaatkan atau mendaur ulang sampah dengan maksimal.”

Peneliti : “Bagaimana pendapat anda tentang tempat sampah yang ada di lingkungan sekolah?” Responden : “Sebagai tempat pembuangan sampah

sementara... sebagai pemisah antara sampah organik dan sampah non organik.” Peneliti : “Beri pendapat anda apakah sekolah perlu

menerapkan pemberian penghargaan dan sanksi bagi yang menbuang sampah tidak pada tempatnya?

Responden : “Sekolah perlu menerapkan pemberian penghargaan bagi siapa yang peduli dengan kebersihan dan bisa memanfaatkan sampah dengan baik... sebaliknya sekolah juga perlu menerapkan sanksi bagi siapa yang melakukan pembuangan sampah secara bebas dan dengan sengaja membuang sampah tidak pada tempatnya.” Peneliti : “Menurut anda apakah sekolah terlibat

dalam kegiatan aksi pungut sampah di lingkungan sekitar sekolah?”

(18)

117 B. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan

Sekolah terkait dengan masalah Air

Peneliti : “Bagaimanakah pendapat anda tentang sumber air di sekolah?

Responden : “Sumber air di sekolah sudah baik dan lancar sesuai dengan kebutuhan, di setiap sudut kelas sudah disediakan kamar kecil untuk kebutuhan siswa.”

Peneliti : “Bagaimana pengaturan pemanfaatan air di sekolah?

Responden : “Pengaturan air di sekolah disesuaikan dengan kebutuhan dan bisa mencukupi.” Peneliti : “Menurut pendapat anda apakah sistem dengan memperhatikan kebutuhan yang mencukupi.”

Peneliti : “Menurut pendapat anda apakah ada upaya penghematan air di lingkungan sekolah?” Responden : “Upaya penghematan pemanfaatan air di

(19)

118 Peneliti : “Bagaimana upaya sekolah untuk menjaga

sumber air di sekolah?”

C. Pertanyaan Tentang Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan Keanekaragaman Hayati

Responden : “adanya pohon-pohon penghijauan, adanya pompa air untuk pengontrolan penggunaan air... adanya tempat-tempat penampungan air.”

Peneliti : “Bagaimana pendapat anada tentang peran sekolah terkait masalah keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah?”

Responden : “Sudah adanya areal hijau guna perkembangbiakan hayati, hanya belum adanya areal pemberitahuan tentang pemeliharaan dan pelestarian mahluk hidup.”

Peneliti : “Bagaimanakan pendapat anda tentang pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah?”

(20)

119 Lampiran 5. Panduan FGD

PEDOMAN PERTANYAAN FOKUS GROUP DISCUSSION (FGD) RENCANA STATEGIS SEKOLAH ADIWIYATA SMP NEGERI 2 BOJA

A. Pembukaan:

1. Mengucapkan salam

2. Mengucapkan terima kasih atas kehadiran peserta

B. Penjelasan:

1. Menjelaskan maksud pertemuan diskusi kelompok terarah pada pertemuan yang diharapkan peserta dapat menberikan tanggapan/pendapat/usulan mengenai rencana strategis sekolah adiwiyata SMP Negeri 2 Boja. 2. Informasi tentang masalah tersebut semata mata hanya

untuk kepentingan penelitian dan kerahasiaan responden dijamin.

3. Dalam diskusi ini tidak ada pendapat yang benar dan salah, semua perserta mempunyai kesempatan yang sama untuk mengemukakan alasan-alasannya.

4. Peserta bebas menyatakan pendapat karena peneliti ingin mendapat masukan dari semua peserta.

5. Peneliti yakin peserta memiliki informasi tentang masalah yang akan disampaikan.

C. Prosedur:

1. Diskusi seorang moderator dipimpin oleh

2. Moderator dan asistennya memperkenalkan diri.

3. Moderator mengajukan beberapa pertanyaan untuk ditanggapi oleh peserta.

4. Peserta dipersilahkan memberikan tanggapan tanpa harus ditunjuk, peserta menyampaikan pendapat bergantian dan tidak saling memotong pembicaraan peserta lain.

5. Jalannya diskusi akan didokumentasikan

(21)

120

D. Perkenalan Peserta Diskusi:

1. Sebelum diskusi dimulai, moderator mempersilahan peserta untuk memperkenalkan diri.

2. Peserta diyakinkan untuk tidak perlu kawatir karena identitas tersebut akan dirahasiakan dan hanya untuk kepentingan studi

(22)
(23)
(24)

123 Lampiran 7. Hasil FGD

FOCUS GROUP DISCUSSION INTERNAL (FGDI)

Topik Diskusi : Rencana Strategis Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 2 Boja

Tempat : SMP Negeri 2 Boja

Waktu : 24 Pebruari 2015( pukul 13.30 s/d 15.20)

Peserta : 1. Ujang Nur Fauzan (Peneliti/Moderator)

2. Ely Nilawati (Notulen)

3. Neny Lestari ( sie Kurikulum) 4. Sukarman ( Tim Pengembang 7K) 5. Mahrudi (Koordinator Kesiswaan) 6. Samsudin ( Guru PKN)

7. Sugiyanta( Guru IPA)

Pembukaan oleh moderator: “Assalamualaikum wr. wb.

Terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu dalam diskusi kelompok kecil pada hari ini dalam rangka membahas Rencana Strategis Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 2 Boja. Sumbangsih pendapat dan pemikiran Bapak/Ibu sangat kami butuhkan untuk terlaksananya Sekolah Adiwiyata SMP N 2 Boja. Mudah-mudahan diskusi kecil kita pada hari ini dapat memberikan satu pemikiran atau gagasan yang bermanfaat bagi kemajuan sekolah kita tercinta ini.

Bapak/Ibu yang saya hormati, diskusi kita kali ini akan kita bagi menjadi 4 (empat) sub topik diskusi yaitu: pengelolaan lingkungan sekolah terkait dengan masalah sampah, air, keanekaragaman hayati dan yang terakhir makanan dan lingkungan sekolah.”

A. Sub Topik : Pengelolaan lingkungan sekolah terkait dengan masalah sampah

Peneliti :“Baiklah kita mulai dengan sub topik diskusi yang

pertama yaitu masalah sampah . Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan sekolah tentang pengelolaan lingkungan tekait masalah sampah di SMP Negeri 2 Boja?”

(25)

124

Mahrudi :“Benar, sekolah sangat aktif dengan adanya Sabtu

bersih”

Samsudin :“Ditambah lagi dengan pembentukan team 7K,

Visi dan misi sekolah, gagasan sekolah adiwiyata”

Sugianta :“Disediakan tempat sampah di tempat-tempat

strategis dan tiap depan kelas,diadakan TPA yang letaknya jauh dari ruang kelas.”

Neny L :“Peserta didik harus membuang sampah pada

tempatnya. Tempat sampah sudah tersedia di semua lokasi strategis denganjumlah yang cukup memadai. Setiap hari petugas kebersihan mengambil dan membuang sampah dari setiap lokasi ke TPA”

Kesimpulan :“Kebijakan sekolah tentang pengelolaan sampah sudah ada dengan disediakannya tempat sampah di tempat strategis, peraturan untuk membuang sampah pada tempatnya juga sudah ada, namun untuk pengelolaannya belum ada kebijakan khusus. Sekolah hanya menyediakan petugas kebersihan yang mengumpulkan sampah dari tempat-tempat sampah dan lalu membakarnya.”

Peneliti :”Lalu bagaimana kegiatan yang dilakukan sekolah

untuk mengatasi masalah sampah?”

Sukarman :“Kebersihan lingkungan sekolah setiap hari sabtu, aksi jumput sampah, pembinaan tentang pentingnya kesehatan.”

Mahrudi :“Pak bon secara aktif membersihkan lingkungan.”

Samsudin :“Sejauh saya perhatikan bahwa upaya untuk

mengatasi sampah belum dilaksanakan secara maksimal,hanya sebatas pada penampungan dilahan kosong di lingkungan sekolah”

Sugianta :“Dibentuk regu piket harian tiap kelas, dilakukan

kegiatan sabtu bersih jam pertama.”

Neny L :“Sampah hanya ditampung di TPA kemudian

dibakar, belum dikelola dengan cara memisahkan antara sampah organik dan anorganik.”

(26)

125 pembuangan akhir masih bersifat sementara dengan membuat lubang dilahan kosong sekitar sekolah”

Peneliti :“Sejauh mana warga sekolah dilibatkan dalam

menyelesaikan isu tentang sampah?”

Sukarman :“Agar buang sampah di tempatnya, adanya jumput sampah, adanya kebersihan setiap sabtu.”

Mahrudi :“Semua terlibat dalam kegiatan kebersihan.”

Samsudin :“Pada dasarnya semua warga sekolah terlibat

dalam penyelesaian isu tentang sampah yaitu dengan adanya piket kebersihan kelas,sedang penanganan akhir dilakukan oleh petugas kebersihan/pak bon”.

Sugianta :“Membentuk petugas 7K, mengefektifkan

kegiatan sabtu bersih.”

Neny L :“Tahap akhir penanganan sampah hanya oleh

petugas kebersihan, seluruh warga sekolah belum dilibatkan secara total.”

Kesimpulan :“Dilibatkan dalam berbagai kegiatan kebersihan seperti piket dan sabtu bersih, serta dihimbau untuk membuang sampah pada tempatnya.”

Peneliti :“Bagaimana pendapat anda tentang tempat

sampah yang ada di lingkungan sekolah?”

Sukarman :“Agar diperbanyak tempat sampah di sekitar tempat tertentu, agar dibuatkan tempat pembuangan sampah akhir yang lebih besar.”

Mahrudi :“Sudah disediakan tetapi belum sempurna antar

sampah organik dan non organik.”

Samsudin :“ Saya rasa sudah mencukupi ,hanya belum ada pemilahan secara khusus seperti misalnya kriteria 3 R”.

Sugianta :“Jumlahnya sudah cukup banyak tetapi perlu

ditambah,perlu dibedakan tempat sampah organik dan non organik.”

Neny L :“Cukup memadai jumlahnya tetapi belum

dipisah-pisahkan antara sampah organik dan anorganik.” Kesimpulan :“Perlu disediakan tempat sampah dengan kriteria

(27)

126 dengan kriterianya untuk kompos, bank sampah dan lainnya, sehingga sampah tidak hanya dibakar saja.”

Peneliti :“Beri pendapat anda apakah sekolah perlu

menerapkan pemberian penghargaan dan anksi bagi yang menbuang sampah tidak pada tempatnya?”

Sukarman :“Sekolah memberikan sanksi bagi warga sekolah yang membuang sampah di sembarang tempat.”

Mahrudi :“Ya perlu.”

Samsudin :“Perlu sekali,agar ada kesadaran terutama pada siswa untuk ikut menjaga lingkungan sekolah”.

Sugianta :“Tiap periode tertentu diadakan lomba kebersihan

kelas dan di lingkungannya bagi kelas yang terbersih. Bagi yang membuang sampah sembarangan diberi sanksi membersihkan lokasi dimana yang bersangkutan membuang sampah.”

Neny L :“Perlu, untuk meningkatkan kesadaran warga

sekolah dlam membuang sampah pada tempatnya.”

Kesimpulan :“Perlu, untuk pendidikan karakter kedisiplinan dan cinta alam dan lingkungan hidup.”

Peneliti :“Menurut anda apakah sekolah terlibat dalam

kegiatan aksi pungut sampah di lingkungan sekitar sekolah?”

Sukarman :“Ya, kegiatan aksi pungut sampah perlu dilaksanakan agar lingkungan sekolah dalam suasana bersih.”

Mahrudi :“Ya, semua terlibat”

Samsudin :“ Kegiatan pungut sampah biasanya dilakukan

ketika siswa melakukan pelanggaran

ketertiban,sedangkan yang berkaitan dengan

lingkungan sekitar sekolah(lingkungan

masyarakat sekitar sekolah kegiatan tersebut belum pernah saya lihat dan saya ikuti”.

(28)

127

Neny L :“Ya. Didukung dengan kegiatan sabtu bersih.”

Kesimpulan :“Belum Maksimal, sekolah hanya melakukan aksi pungut sampah di dalam lingkungan sekolah tapi belum sampai ke luar sekolah. Dan hanya dilakukan pada hari-hari tertentu saja.”

B. Subtopik : Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan masalah Air

Peneliti : “Bagaimanakah pendapat anda tentang sumber

air di sekolah?”

Sukarman :“Sumber air di sekolah cukup bersih karena mengambil langsung dari mata air dalam tanah (sumur bor).”

Mahrudi :“Sumber sumur artetis.”

Samsudin :“Menurut saya sumber air untuk kebutuhan

sekolah sudah mencukupi”.

Sugianta :“Tersedia cukup, baik jumlah dan kualitasnya.”

Neny L :“Sumber air bagus dan melimpah.”

Kesimpulan :“Sumber air bagus dan bersih, dari sumur artetis.”

Peneliti :“Bagaimana pengaturan pemanfaatan air di

sekolah?”

Sukarman :“Untuk pemanfaatan air di sekolah sudah diatur sesuai fungsinya.”

Mahrudi :“Sangat efisien”

Samsudin :“Pemanfaatan air di sekolah sudah baik hanya perlu himbauan kepada siswa untuk tidak menggunakan secara berlebihan”.

Sugianta :“Dibuat tower utama dan tower tambahan yang

dilengkapi kran.”

Neny L :“Pengaturan pemanfaatan air di sekolah belum

dikelola dengan baik.”

Kesimpulan :“Belum ada pengaturan dari sekolah tentang pemanfaatan air.”

Peneliti :“Menurut pendapat anda apakah sistem kontrol

(29)

128 Sukarman :“Belum adanya kontrol penggunaan air di toilet, sehingga air kadang-kadang banyak air yang terbuang .”

Mahrudi :“Ya cukup baik”

Samsudin :“Menurut saya belum ada sistim kontrol

penggunaan air”

Sugianta :“Ya, tiap toilet dilengkapi gayung dan kran.”

Neny L :“Sudah cukup baik, tetapi belum terkelola dengan

baik.”

Kesimpulan :“Belum ada sistem kontrol yang tegas, himbauan hemat penggunaan masih secara lesan.”

Peneliti :“Menurut pendapat anda apakah ada upaya

penghematan air di lingkungan sekolah?”

Sukarman :“Ya ada, upaya penghematan air, contohnya di setiap tempat dipasang kran, agar menggunakan air seperlunya.”

Mahrudi :“Sementara cukup efesien”

Samsudin :“Menurut saya belum ada upaya konkrit “.

Sugianta :“Ada dengan cara tiap kamar mandi/toilet

dipasang tulisan ‘gunakan air secukupnya’.”

Neny L :“Upaya penghematan pemanfaatan air di sekolah

belum ada.”

Kesimpulan :“Belum ada upaya penghematan air ,baru hanya sekedar himbauan .”

Peneliti :“Bagaimana upaya sekolah untuk menjaga sumber

air di sekolah?”

Sukarman :“Agar bak mandi dikuras setiap minggunya, agar menggunakan air seperlunya saja, perlu penjelasan penggunaan air agar tidak tercemar.”

Mahrudi :“Dengan cara menghemat air”

Samsudin :“Ditambah lagi dengan pembentukan team 7K,

Visi dan misi sekolah, gagasan sekolah adiwiyata”

Sugianta :“Dibuat sumur artetis.”

Neny L :“Belum ada.”

(30)

129 C.Sub topik :Keanekaragaman hayati

Peneliti :“Bagaimana pendapat anda tentang peran sekolah

terkait masalah keanekaragaman hayati di lingkungan sekolah?”

Sukarman :“Perlunya dibuat areal untuk perkembangan keanekaragaman hayati.”

Mahrudi :“Sangat berperanan melalui program 7K.”

Samsudin :“Sejauh ini masalah keanekaragaman hayati

dilakukan oleh tim 7 K.”

Sugianta :“Menfasilitasi pengadaan tanaman peneduh,

pembuatan tamanisasi.”

Neny L :“Peran sekolah sangat besar terbukti ada dana

keluar untuk pemeliharaan taman.”

Kesimpulan :“Peran sekolah sudah cukup baik dengan diprogramkan dan dianggarkan penghijauan dan tamanisasi di sekolah.”

Peneliti :“Bagaimanakan pendapat anda tentang

pemanfaatan keanekaragaman hayati dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah?”

Sukarman :“Menunjang kegiatan intra mapel IPA Biologi, untuk manfaatkan areal yang kosong agar sirkulasi udara bersih.”

Mahrudi :“Sementara belum dimanfaatkan.”

Samsudin : -

Sugianta :“Sebagai contoh macam-macam tumbuhan,

tempat belajar di luar kelas sebagai peneduh.” Neny L :“Pada Mapel tertentu dan materi tertentu dapat

dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar.” Kesimpulan :“Sudah ada pemanfaatan keanekaragaman hayati

di sekolah seperti pada mapel tata boga dan biologi,perlu adanya peningkatan pada mata pelajaran lainnya.”

Peneliti :“Bagaimanakan pendapat anda tentang upaya

untuk menjadikan lingkungan sekolah yang hijau (green school)?”

Sukarman :“Adanya gerakan tanam pohon hayati, adanya

(31)

130 manfaatkan areal kosong dan mendukung kegiatan mapel IPA.”

Mahrudi :“Dengan cara: 1. melibatkan semua komponen

sekolah, 2. Melalui program sekolah, 3. Dengan adanya green house”

Samsudin :“Mungkin dengan kerjasama dengan

ekstrakurikuler Pramuka untuk melaksanakan upaya tersebut.”

Sugianta :“Menanam tanaman peneduh, menanam tanaman

di depan kelas, membuat taman.”

Neny L :“Upaya yang bisa dilakukan antara lain..

memperbanyak areal hijau di sekolah, memelihara sumber air dengan pengelolaan yang baik... dan tidak buang sampah sembarangan.” Kesimpulan :“Upaya untuk menjadikan sekolah hijau dilakukan

dengan penanaman pohon-pohon perindang dan pembuatan taman di lingkungan sekolah.”

Peneliti :“Bagaimana upaya yang dilakukan sekolah untuk

memberikan pemahaman warga sekolah terutama siswa tentang pentingnya lingkungan hijau di sekolah?”

Sukarman :“Anak disuruh membawa tanaman, adanya pembinaan warga sekolah, adanya pemeliharaan taman atau green school.”

Mahrudi :“Melalui penilaian, penyuluhan dan tindak

lanjut.”

Samsudin :“Biasanya saya selipkan kedalam kegiatan belajar

mengajar “.

Sugianta :“Sosialisasi tentang sekolah adiwiyata.”

Neny L :“Dengan cara menanamkan pemahaman secara

real bahwa suhu lingkungan semakin panas antara lain disebabkan oleh kurangnya lingkungan hijau.”

(32)

131

Peneliti :“Bagaimanakan menurut anda tentang

pengembangan keanekaragaman hayati

dilingkungan sekolah?”

Sukarman :“Perlunya gerakan tanam pohon, perlunya

pembinaan kesadaran pengembangan

keanekaragaman hayati.”

Mahrudi :“ Perlu dikembangkan.”

Samsudin :“ Sangat diperlukan karena lingkungan sekolah masih banyak lahan kosong “.

Sugianta :“Belum maksimal baik pemeliharaan dan

pengadaannya.”

Neny L :“Sekolah telah memfasilitasi areal untuk

pengembangan keanekaragaman hayati dan telah menyediakan dana khusus untuk pengadaan aneka hayati tetapi belum terpelihara dengan baik.”

Kesimpulan :“Belum terprogram secara mandiri,belum dimanfaatkannya lingkungan yang masih kosong.”

D. Sub topik :Pengelolaan Lingkungan Sekolah terkait dengan Makanan dan Lingkungan Sekolah Peneliti :“Menurut anda apakah sekolah memiliki kriteria

(bebas pewarna, bebas pengawet, dll) untuk makanan yang diijinkan dijual di sekolah?” Sukarman :“Belum adanya kriteria untuk menjual makanan

yang diijinkan.”

Mahrudi :“Untuk sementara belum ada.”

Samsudin : -

Sugianta :“Belum memiliki belum berfokus ke arah

tersebut.”

Neny L :”Belum ada.”

Kesimpulan :“Belum ada kriteria tentang makanan dan minuman sehatyang dijual di sekolah.”

Peneliti :“Bagaimana program sekolah dalam melakukan

pembinaan untuk para penjual makanan di kantin sekolah?”

(33)

132

Mahrudi :“Benar,perlu adanya upaya pembinaan terhadap

para penjual dikantin sekolah.”

Samsudin :-

Sugianta :“Dilakukan inspeksi secara berkala, pembinaan

langsung dan saat rapat.”

Neny L :“Belum ada program. Barangkali perlu digalakkan

dengan mengadakan kerjasama dengan dinas kesehatan setempat.”

Kesimpulan :“Diperlukan program pembinaan penjual di kantin sekolah.”

Peneliti : “Menurut pendapat anda apakah dampak dari

limbah yang dihasilkan kantin? Dan bagaimana upaya sekolah untuk mengurangi limbah dari kantin?”

Sukarman :“Sampah menumpuk belum diolah/ dimanfaatkan, perlu adanya pengolah limbah kantin untuk dapat dimanfaatkan contoh kompos.”

Mahrudi :“Dampak sangat negatif terhadap lingkungan

terutama masalah polusi udara,bau menyengat dari limbah dapat mempengaruhi kesehatan siswa .”

Samsudin :“Lingkungan sekolah menjadi kotor,bau dan dapat

mempengaruhi konsentrasi belajar siswa.”

Sugianta :“Sampah berserakan di mana-mana, tiap sebelum

pelajaran petugas piket kelas harian disuruh kebersihan kelas dan sekitarnya.”

Neny L :“Dampaknya sampah semakin memupuk tetapi

penangannya hanya dibuang di TPA kemudian di TPA kemudian dibakar belum dipilah-pilah antara sampah organik & anorganik.”

Kesimpulan :“Seharusnya sekolah segera mengambil tindakan nyata mengenai limbah kantin ini, seperti dibuat program untuk pemilahan dan pengolahan limbah, serta penegakan disiplin membuang sampah/limbah kantin pada tempatnya.”

Peneliti :“Apakah sekolah menyediakan program bagi

(34)

133 Sukarman :“Belum menyediakan program, agar sekolah diadakan program bagi siswa untuk belajar mengolah makanan dan minuman sehat.”

Mahrudi :“Pada dasarnya kegiatan belajar untuk mengolah makanan dan minuman sehat sudah dilaksanakan pada mapel mulok boga.”

Samsudin :“Perlu himbauan kepada siswa untuk dapat

membawa bekal makanan maupun minuman dari rumah sehingga segi kesehatan sudah dapat terkontrol dari rumah.”

Sugianta :“Dimasukkan ke kurikulum sekolah, bisa untuk

bekal terjun di masyarakat.”

Neny L :“Program khusus belum ada.hanya dipelajari pada

mapel tertentu seperti tata boga dan mungkin IPA.”

Kesimpulan :“Program khusus bagi siswa untuk belajar mengolah makanan dan minuman sehat belum ada ,itu perlu himbauan pada para siswa untuk membawa bekal makanan dari rumah, selain makanan dari rumah diharapkan lebih sehat bahan dan cara pengolahannya, hal ini juga dapat mengurangi dampak limbah kantin sekolah.”

Peneliti :“Beri pendapat anda apakah sekolah memfasilitasi

siswa untuk peduli terhadap isu produksi pangan?”

Sukarman :“Sekolah belum menfasilitasi siswa, tetapi hanya memberi informasi agar memilih dan mengkonsumsi makanan yang bersih dan sehat.”

Mahrudi :“Perlu adanya pemikiran untuk memprogramkan

pengadaan fasilitas kepada siswa untuk peduli terhadap isu produksi pangan”

Samsudin :”Perlu diusulkan tentang program pengadaan

fasilitas tersebut.”

Sugianta :“Belum maksimal.”

Neny L :“Belum.”

(35)

134

Peneliti :“Apakah siswa belajar mengenai budaya makanan

internasional dan membandingkan dengan budaya lokal?”

Sukarman :“Sekolah melalui mapel tata boga hanya mengenal

buda makanan lokal belum sampai

membandingkan dengan budaya internasional.”

Mahrudi :“Siswa belajar mengenal budaya makanan

internasional dan membandingkan dengan budaya lokal biasanya melalui mapel Mulok tata boga.”

Samsudin : -

Sugianta :“Ya lewat pelajaran tata boga.”

Neny L :“Pada mapel mulok-mulok terutama tata boga.”

Kesimpulan :“Dilaksanakan dalam kegiatan belajar mapel Mulok tata boga.”

E. Subtopik :Renstra

Peneliti :“Bagaimana mengenai keunggulan yang dimiliki

SMP Negeri 2 Boja agar lebih kompetitif dalam mempertahankan mutu?”

Sukarman :“Agar keunggulan yang dimiliki perlu dipertahankan dan tetap dijaga, adanya peningkatan keprofesian guru, peserta didik dan tenaga kependidikan.”

Mahrudi :“Banyak keunggulan yang dimiliki SMP Negeri 2

Boja seperti letak strategis berada dipinggir jalan utama ,lingkungan sekolah yang luas,animo masyarakat untuk menyekolahkan putra putrinya yang semakin besar.”

Samsudin :“Ditambah lagi dengan jumlah guru yang

(36)

135 Kesimpulan :“Faktor faktor keunggulan yang dimiliki SMP Negeri 2 Boja seperti lingkungan yang luas dan strategis,jumlah siswa yang banyak,animo masyarakat terhadap sekolah yang besar,tenaga pendidik yang profesional dan berpendidikan minimal S1,dapat lebih ditingkatkan .Sehingga sangat dimungkinkan adanya upaya peningkatan mutu sekolahnya.”

Peneliti :“Faktor-faktor eksternal apa yang memungkinkan

sekolah gagal mencapai tujuan/membahayakan posisi SMP Negeri 2 Boja?”

Sukarman :“Kurangnya kedisiplinan belajar, kurangnya kekompakan antar warga sekolah, tidak mau

untuk mengembangkan potensi diri/

mengembangkan keprofesianal personal.”

Mahrudi :“Sebetulnya faktor eksternal yang dimungkinkan

dapat menjadikan kegagalan dalam mencapai tujuan bisa dikatakan sangat kecil.”

Samsudin : -

Sugianta :“Dekat dengan lokasi ternak ayam dan pabrik

sehingga agak mengganggu pencemaran udara.”

Neny L :“Faktor kepercayaan masyarakat.”

Kesimpulan :“Banyaknya lahan persawahan di sekitar sekolah yang beralih fungsi sebagai pabrik-pabrik, depo pasir, ternak dan perumahan. Banyaknya penggunaan pestisida dan pupuk buatan untuk lahan sawah di sekitar sekolah, budaya makan siswa yang seba instan.”

Peneliti :“Bagaimana menurut anda tentang Renstra

menuju Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja?”

Sukarman :“Seharusnya ada dana untuk

menyisihkan/menganggap renstra menuju

adiwiyata SMP.”

Mahrudi :“Gagasan yang baik agar sekolah dapat mencapai

tujuan yaitu dalam peningkatan mutu pendidikannya.”

Samsudin :“Gagasan untuk melaksanakan Renstra menuju

(37)

136 dukungan yang luas sehingga faktor faktor keunggulan yang dimiliki sekolah dapat dimanfaatkan secara maksimal.”

Sugianta :“Setuju sekali, bisa dijadikan salah satu

unggulan.”

Neny L :“Cukup perlu diprogramkan secara matang.”

Kesimpulan :“Renstra menuju sekolah Adiwiyata perlu adanya dukungan dari seluruh warga sekolah.Selain diprogramkan, perlu disosialisasikan kepada seluruh stake holder sekolah sehingga bisa mendapatkan dukungan dan partisipasi nyata.”

Peneliti :“Isue-isue apa yang dibahas dalam penyusunan

Renstra?”

Sukarman :“Ada 8 standar sekolah, perlu adanya anggaran untuk biaya pemeliharaan lingkungan, perlunya

memperhatikan kebersihan lingkungan,

pemanfaatan limbah/sampah”

Mahrudi :”menurut saya isu isu tersebut antara

lain,penanganan lingkungan sekolah yang bersih, hijau, sumber dana untuk kegiatan, bagaimana implementasi dalam pembelajaran”

Samsudin :“Ditambah lagi dengan pembentukan team 7K,

Visi dan misi sekolah yang berwawasan lingkungan.”

Sugianta :“Sumber dana, jenis kegiatan.”

Neny L : -

Kesimpulan :“Program yang jelas dan nyata tentang adiwiyata, tim kerja yang solid dan berdedikasi, pendanaan yang masuk dalam anggaran sekolah,

managemen program, dukungan/partisipasi

warga sekolah dan masyarakat di sekitar sekolah, serta kerja sama sekolah dengan pihak-pihak yang bergerak di bidang lingkungan hidup, terutama masalah sampah, air, keanekaragaman hayati dan makanan dan lingkungan sekolah.”

Peneliti :“Rencana apa yang diupayakan SMP Negeri 2

(38)

137 Sukarman :“agar dipikirkan kebersihan lingkungan terkait dengan masalah sampah, agar diperhatikan pengolahan masalah air, makanan dan keanekaragaman hayati, terlaksananya 8 standar sekolah.”

Mahrudi :“Pembentukan tim yang menangani kegiatan

,melaksanakan kegiatan masalah lingkungan sesuai standar prioritas”

Samsudin :“Peningkatan kegiatan pendukung seperti

ekstrakurikuler yang terkait masalah lingkungan”

Sugianta :“Mengembangkan keunggulan diantaranya

pendukung adiwiyata.”

Neny L :“Mengembangkan sarana dan prasarana

pendidikan yang sesuai dengan tuntutan perkembangan tehnologi dengan diimbangi pengembangan tendik dan kependidikan yang

kompeten, handal dan profesional...

mengembangkan lingkungan pendidikan yang kondusif, bersih, indah, nyaman, rindang dan asri dengan ditunjang pembentukan pendidikan nilai-nilai luhur dengan berlandaskan bertaqwa dan akhlak mulia.”

(39)

138 Lampiran 8. Desain Draft Renstra

DRAFT RENSTRA

RENCANA STRATEGIS MENUJU

SEKOLAH ADIWIYATA DI SMP NEGERI

2 BOJA KABUPATEN KENDAL

OLEH

UJANG NOERFAUZAN 942013082

PROGRAM PASCASARJANA

MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA-FKIP

(40)

139

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya SMP Negeri 2 Boja selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikannya. Berbagai program peningkatan pendidikan telah dilaksanakan namun masih ada isu- isu yang perlu mendapat perhatian serius dari sekolah. Hal ini terutama yang berkaitan dengan lingkungan sekolah diantaranya:

a. Permasalahan sampah yang dihasilkan masih

belum teratasi secara maksimal.

b. Lahan kosong dilingkungan sekolah tidak

termanfaatkan dengan baik.

c. Rendahnya pemahaman budaya hidup bersih hidup

sehat dikalangan siswa.

d. Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya

energy yang tidak efisien.

e. Minimnya perhatian terhadap sarana dan prasarana

pendidikan lingkungan hidup.

f. Kurangnya alokasi anggaran untuk kegiatan

pendidikan lingkungan hidup.

g. Berdasarkan isu permasalahan tersebut maka

(41)

140 yang strategis dalam rangka mendukung kebijakan dan tujuan pendidikan nasional.

Rencana Strategis (Renstra) SMP Negeri 2 Boja disusun untuk menyediakan sebuah panduan perencanaan yang dijadikan acuan dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan pendidikan dalam rangka menuju sekolah Adiwiyata.

Rencana Strategis merupakan tolok ukur pertanggungjawaban SMP Negeri 2 Boja kepada stake holder, oleh karenanya Renstra SMP Negeri 2 Boja dibuat sebagai rencana empat tahunan yakni dari tahun 2016 – 2019 yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan program dan kegiatan pendidikan berbasis lingkungan hidup.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 2 Boja adalah menyediakan panduan perencanaan yang akan dijadikan acuan dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan pendidikan khususnya di SMP Negeri 2 Boja.

(42)

141

a. Menggambarkan kondisi lingkungan pendidikan di

SMP Negeri 2 Boja.

b. Mengarahkan seluruh kegiatan pendidikan dan

tujuan untuk mewujudkan visi dan misi pendidikan di SMP Negeri 2 Boja.

c. Sebagai pedoman evaluasi bagi jajaran pengelola

SMP Negeri 2 Boja dalam memahami dan menilai arah kebijakan sasaran program operasional tahunan pendidikan dalam rentang waktu empat tahun

1.3. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional;

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

c. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang

Standar Isi(SI);

d. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang

Standar Kompetensi Kelulusan(SKL);

e. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

f. Permenneg LH 02/2009 tentang Pedoman

(43)

142

1.4. Sasaran

a. Terformulasikan visi- misi, tujuan dan arah

kebijakan sekolah peduli dan berbudaya

lingkungan.

b. Realisasi program-program pendidikan berbasis

lingkungan dengan memperhatikan kondisi,

potensi, kendala dan faktor penentu keberhasilan pendidikan.

1.5. Sistimatika

Rencana Strategis Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 2 Boja disusun dengan sistimatika sebagai berikut: Bab I Pendahuluan

a. Latar Belakang

b. Maksud dan Tujuan

c. Dasar Hukum

d. Sasaran

e. Sistimatika

Bab II Profil Sekolah

Bab III Analisis Lingkungan dan Strategi Program

a. Isu- isu Strategis

b. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

c. Penetapan Program Strategis

Bab IV Rencana Strategis Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 2 Boja

(44)

143

BAB II

PROFIL SEKOLAH

SMP Negeri 2 berdiri tanggal 1 Juli 1986, untuk memenuhi kebutuhan sekolah negeri tingkat menengah pertama di daerah Boja. SMP Negeri 2 Boja mulai menempati gedung baru di jalan Raya Tampingan Boja pada tanggal 3 Agustus 1988, yang diresmikan oleh Bupati waktu itu, Bapak Soedono Yusuf. Berdiri di atas lahan seluas 11.450 m2, SMP 2 Boja mempunyai lahan yang cukup luas dan strategis untuk mengembangkan diri, terbukti pemerintah telah menetapkan SMP 2 boja sebagai salah satu Sekolah Standar Nasional berdasarkan surat Dirjen Menejemen Pendidikan Dasar dan Menengah Depdiknas No. 968/03/KU/2009.

(45)

144

tingkat kesadaran dan kecerdasan intelektual. (Data

siswa SMP Negeri 2 Boja. 2014).

Di bawah kepemimpinan Kepala Sekolah saat ini, Bapak Asikin, M. Pd., sebagai Kepala Sekolah yang ke-9, program-program unggulan di galakkan untuk menunjang terciptanya sekolah yang kondusif bagi pelaksanaan proses belajar mengajar. Berbagai prestasi sudah diraih SMP Negeri 2 Boja di tingkat Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal dan Propinsi Jawa Tengah, baik di bidang akademik maupun non akademik.

Sejak tahun 2009 pemerintah menunjuk SMP Negeri 2 Boja sebagai satu-satunya pilot project sekolah yang mengembangkan Pendidikan Nasionalisme di Kabupaten Kendal untuk tingkat SMP. Hal ini tentu saja menjadi satu prestasi yang patut dibanggakan.

SMP Negeri 2 Boja memiliki visi dan misi sebagai jati diri dan haluan sekolah yang tertuang pada dokumen sekolah yang selanjutnya dijadikan dasar pada setiap pengembangan kurikulum dan program-program sekolah.

Visi: “Luhur Budi Pekerti Unggul Dalam

Prestasi” mempunyai makna bahwa SMP Negeri 2 Boja mempunyai gagasan dan harapan untuk mencetak siswa-siswa yang berbudi pekerti luhur dan memiliki keunggulan prestasi di berbagai bidang.

(46)

145 1. Terwujudnya prestasi akademik dan non akademik. 2. Terwujudnya sarana prasarana yang memadai yang

mendukung pencapaian prestasi.

3. Terwujudnya tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten dan profesional.

4. Terwujudnya sisten penilaian yang akurat.

5. Terwujudnya standar pengelolaan manajemen yang handal.

6. Terwujudnya standar pembiayaan yang memadai.

7. Terwujudnya lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, nyaman, indah, rindang dan asri.

8. Terwujudnya budaya belajar untuk membentuk kepribadian.

(Dokumen Kurikulum Sekolah, 2014)

Sedangkan misi yang dikembangkan sekolah dalam mengemban tugas mencerdaskan kehidupan bangsa adalah sebagai berikut:

1. Mewujudkan pengembangan prestasi akademik dan

non-akademik.

2. Mewujudkan pengembangan inovasi model

pembelajaran.

3. Melaksanakan pengembangan proses pembelajaran.

4. Mewujudkan pengembangan sarana prasarana

pendidikan yang berbasis IT.

5. Melaksanakan pengembangan tenaga pendidik dan

(47)

146

6. Mewujudkan kelembagaan dan manajemen sekolah

yang handal.

7. Mewujudkan program penggalian pembiayaan

sekolah yang memadai.

8. Mewujudkan system penilaianyang akurat dan adil

9. Mewujudkan lingkungan sekolah yang kondusif, bersih, indah, nyaman, rindang dan asri.

(Dokumen Kurikulum Sekolah, 2014)

Sementara visi, misi yang disusun sekolah untuk menuju sekolah Adiwiyata adalah sebagai berikut:

Visi Program Sekolah Adiwiyata SMP Negeri 2 Boja:

“Cinta dan Peduli Lingkungan” untuk mewujudkan visi maka misi Program Sekolah Adiwiyata SMPN 2 Boja adalah sebagi berikut.

1.Mendidik karakter siswa yang disiplin, cinta dan

peduli terhadap kelestarian lingkungan alam di sekolah dan sekitarnya;

2.Membudayakan hidup sehat, bersih, tertib dan aman

di lingkungan sekolah dan sekitarnya;

3.Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, bersih,

rindang, aman dan nyaman;

4.Memanfaatkan lingkungan sekolah untuk media

pembelajaran yang menyenangkan;

5.Perwujudan pengelolaan sampah dengan 3R.

Sedangkan tujuan Program Sekolah Adiwiyata SMP

(48)

147

1. Mengembangkan pembelajaran dengan

memanfaatkan lingkungan alam sekitar sebagai media pembelajaran;

2. Mengembangkan pembiasaan hidup bersih, sehat,

tertib dan aman di lingkungan sekolah;

3. Mengembangkan karakter cinta alam dan peduli

lingkungan;

4. Mengembangkan wirausaha dengan pemanfaatan

limbah/sampah di lingkungan sekolah.

SMP Negeri 2 Boja memiliki 24 ruang kelas untuk 8 rombel di tiap tingkat kelas. SMP Negeri 2 Boja dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung

pembelajaran, seperti Perpustakaan, Mushola,

Panggung Seni, Laboratorium IPA dan Bahasa, Ruang Komputer, Ruang Memasak, Ruang Busana, Kantin, Koperasi Sekolah dan Klinik (UKS). SMP Negeri 2 Boja juga memiliki berbagai fasilitas olah raga seperti lapangan basket, vollyball, tenis meja dan lainnya. SMP Negeri 2 Boja memiliki lapangan yang luas untuk kegiatan upacara bendera dan lainnya. SMP Negeri 2 Boja juga dilengkapi dengan jaringan internet.

(Dokumen Sarpras SMP Negeri 2 Boja, 2014)

(49)

148 ekonomi menengah ke bawah. Sebagian besar orang

tua siswa berprofesi sebagai petani/buruh,

pedagang/wirausaha dan karyawan swasta. Menurut data siswa yang didokumentasikan oleh tim guru BK SMP Negeri 2 Boja (2014), 37 orang tua siswa atau 4,93% berprofesi sebagai PNS/TNI, 7 orang (0,93 %) adalah Pensiunan, 273 orang (36%) sebagai karyawan swasta, 299 orang (39,86%) sebagai Buruh/Tani, serta

134 orang (17,87%) berprofesi sebagai

pedagang/wiraswasta. Berdasarkan penghasilan orang tua,siswa berasal dari keluarga berpenghasilan dibawah Rp 1.000.000 sebanyak 454 orang (60,69%), keluarga berpenghasilan Rp 1.000.000 keatas sebanyak 294 orang (39,31%).

SMP Negeri 2 Boja memiliki 47 orang tenaga pendidik dan 11 orang tenaga kependidikan yang secara profesional melayani pendidikan di sekolah. Tenaga pendidik terdiri dari 39 guru PNS, 1 guru Kontrak dan 7 GTT, dengan 9 orang berpendidikan S2(19,15%), 37 orang berpendidikan S1(78,72%), 8 orang diantaranya sedang menyelesaikan proses pendidikan S2 dan 1 orang D3(2,13%). Sedangkan tenaga kependidikan terdiri dari 1 Pegawai Tetap dan 12 Pegawai Tidak Tetap dengan spesifikasi pendidikan: S1=1 orang,D3=2 orang,SLTA=5 orang, SLTP =3 orang.

(50)

149 Untuk menjaga mutu perlayanan pendidikan pada masyarakat, SMP Negeri 2 Boja membentuk Badan Komite Sekolah yang beranggotakan tokoh-tokoh masyarakat setempat serta wakil orang tua siswa yang mempunyai keperdulian tinggi pada kemajuan dan keberhasilan pendidikan di SMP Negeri 2 Boja. Badan Komite SMP Negeri 2 Boja diketuai oleh Bapak H. Anis Yunus, S. Pd. sebagai Ketua I dan Bapak H. Harjono, S. Pd. sebagai ketua II. Beranggotakan Bapak Suwoso Djati, Bapak Mulyono, Bapak Supriyadi, Ibu Dra. Sri Sulastri, Bapak Santoso, Ibu Heni Susatyo, Bapak Haryanto, S. Pd., M. Par., Bapak Suwoto, Bapak Sukamto dan Pipit Dwi Ratnawati, yang merupakan tokoh-tokoh masyarakat yang berkompeten di bidangnya ini, sangat dibutuhkan keberadaan dan sumbangsih tenaga serta pikiran demi kemajuan pendidikan di SMP Negeri 2 Boja.

SMP Negeri 2 Boja menyelenggarakan

(51)

150 Bimbingan dan Konseling, MTQ/BTA, Paduan Suara/Band, Pramuka, Paskibra, PMR, Bola Voli, Seni Tari, Basket, Sepak Takraw, KIR, Conversation, PKS dan KANCIL (Komunitas Anak-Anak Cinta Lingkungan).

(52)

151

BAB III

ANALISIS LINGKUNGAN DAN

STRATEGI PROGRAM

3.1. Isu-Isu Strategis Program Adiwiyata

SMP Negeri 2 Boja

Isu- isu strategis dalam upaya menuju sekolah Adiwiyata di SMP Negeri 2 Boja:

a. Pembelajaran di SMP Negeri 2 Boja belum

menggunakan kurikulum berbasis Pendidikan Lingkungan Hidup.

Perencanaan pembelajaran di SMP Negeri 2 Boja tertuang dalam Dokumen Kurikulum KTSP SMP Negeri 2 Boja Tahun Pelajaran 2013/2014.

Visi dan Misi Sekolah dijabarkan dalam

program-program pembelajaran yang akan

dilaksanakan di SMP Negeri 2 Boja. Program pembelajaran dalam KTSP disesuaikan tiap mata pelajaran dengan kondisi dan kebutuhan sekolah. Untuk itu, silabus disusun berdasarkan kondisi SMP Negeri 2 Boja oleh musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) sekolah, yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekolah, kondisi peserta didik SMP Negeri 2 Boja, kondisi sarana dan

prasarana sekolah, serta jenis program

(53)

152 berdasarkan silabus yang telah ditetapkan. RPP disusun guru mata pelajaran disesuaikan lebih spesifik pada karakteristik dan kebutuhan tiap kelas yang berbeda.

Pada dokumen Kurikulum KTSP SMP Negeri 2 Boja Tahun Pelajaran 2013/2014, Peneliti

menemukan bahwa pembelajaran berbasis

lingkungan hidup sudah termaktub di dalam dokumen kurikulum, yaitu di dalam indikator visi dan misi sekolah (Dokumen KTSP SMP Negeri 2 Boja 2014/2015, Lampiran). Akan tetapi belum tertulis di dalam penyusunan silabus maupun dalam penyusunan RPP oleh guru mata pelajaran. Hanya 25,5% guru mata pelajaran mencantumkan pemanfaatan lingkungan alam sekitar sekolah sebagai media pembelajaran pada penulisan RPPnya. 53% guru mengangkat isu global tentang kelestarian alam dan lingkungan hidup pada penyusunan materi pembelajaran, dan 17% guru mencantumkan slogan motivasi cinta alam dan lingkungan hidup pada RPPnya.

Sebagaimana tercantum dalam indikator standar Sekolah Adiwiyata, Sekolah haruslah memiliki visi, misi dan tujuan yang memuat upaya pelestarian fungsi lingkungan dan/atau mencegah

terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan

(54)

153 haruslah memuat pelestarian fungsi lingkungan

dan/atau mencegah terjadinya pencemaran

dan/atau kerusakan lingkungan hidup pada komponen mata pelajaran wajib, dan/atau muatan lokal, dan/atau pengembangan diri. Akan tetapi, indikator-indikator tersebut belum Peneliti temukan di dalam dokumen perencanaan kurikulum SMP Negeri 2 Boja.

Pelaksanaan pembelajaran berbasis

lingkungan hidup di SMP Negeri 2 Boja, menurut pengamatan Peneliti, telah dilaksanakan secara sporadis. Beberapa guru yang melaksanakan pembelajaran berbasis lingkungan hidup hanya melaksanakan pembelajaran tersebut hanya karena secara kebetulan materi pembelajaran yang harus mereka sampaikan di kelas berhubungan dengan

lingkungan alam. Namun pelaksanaan

pembelajaran ini hanya terbatas pada isi materi

pelajaran dan kadang-kadang pemanfaatan

lingkungan alam sekitar sebagai media

pembelajaran.

(55)

154 memberikan pembelajaran berupa pengalaman

lapangan ataupun praktek langsung yang

menggunakan media lingkungan sekitar. Hanya 53% guru tenaga pendidik yang mengembangkan isu lokal (daerah) dan isu global yang terkait dengan PLH. 25,5% guru yang mengembangkan indikator pembelajaran dan instrumen penilaian yang terkait dengan PPLH, serta 25,5% menyusun RPP yang terkait dengan PPLH.

Pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler

(pramuka, Karya Ilmiah Remaja, Palang Merah Remaja, Pecinta Alam, dll) di SMP Negeri 2 Boja

belum sepenuhnya dimanfaatkan untuk

pembelajaran terkait dengan PPLH seperti: pengomposan, tanaman toga, biopori, daur ulang, dll. Kegiatan lomba-lomba internal sekolah (class meeting) yang diadakan di SMP Negeri 2 Boja juga belum memasukan unsur kreatifitas terkait PPLH seperti daur ulang sampah, pemanfaatan dan pengolahan air, karya ilmiah, karya seni, hemat energi dan/atau energi alternatif.

b. Permasalahan sampah dan pengelolaannya.

(56)

155 pikir dan pola hidup sebagian besar siswa yang serba instan ditandai dengan kecenderungan siswa memilih jenis makanan berkemasan plastik. Hal ini menyebabkan jumlah sampah non-organik yang dihasilkan siswa setiap harinya menjadi sangat besar. Menurut hasil survey, seorang siswa rata-rata membuang 10 - 30 gram sampah non-organik seperti bungkus plastik makanan dan minuman, gelas/botol plastik, sedotan plastik, kerdus dan kertas pembungkus makanan/minuman, kertas dan/atau bulpen bekas. Peneliti mencatat, dengan 750 siswa serta 57 guru dan karyawan SMP Negeri 2 Boja, 8 – 12 kg sampah non-organik terkumpul di lingkungan sekolah setiap harinya.

Peneliti juga mengamati bahwa banyaknya pepohonan di lingkungan SMP Negeri 2 Boja juga menyumbangkan satu permasalahan sampah. Guguran daun-daun yang berjatuhan setiap hari menimbulkan sejumlah sampah organik bertebaran di berbagai tempat. Menurut petugas kebersihan SMP Negeri 2 Boja, dalam sehari 10 – 50 kg sampah organik bisa terkumpul di lingkungan sekolah.

(57)

156 kebersihan kelas, sanksi melakukan kebersihan lingkungan bagi siswa yang melanggar tata tertib sekolah dan program unggulan “SSB” atau Sabtu Sehat dan Bersih, di mana seluruh siswa serentak melakukan kebersihan kelas dan lingkungan secara menyeluruh. Akan tetapi pengelolaan sampah yang terkumpul, menurut petugas kebersihan adalah dengan melakukan pembakaran baik sampah organik maupun non organik.

Urusan sarana prasarana SMP Negeri 2 Boja sejauh ini telah menyediakan tempat sampah di berbagai tempat strategis. Akan tetapi Peneliti menemukan bahwa jumlah dan jenis tempat sampah ini masih belum cukup dan belum memenuhi standar 3R (Reuse-Reduce-Recycle).

(58)

157

c. Penghijauan dan pengelolaan lingkungan

Pengelolaan sarana prasarana yang ramah lingkungan sudah berjalan dengan terus diadakan evaluasi dan perbaikan di SMP Negeri 2 Boja. Tersedianya sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai

dengan standar sarana dan prasarana

Permendiknas no 24 tahun 2007, seperti air bersih, sampah (penyediaan tempat sampah terpisah, komposter), tinja, air limbah/drainase, ruang terbuka hijau, kebisingan/getaran/radiasi dll, sebagian sudah tersedia dan terus diperbaiki serta

dilengkapi. Akan tetapi Peneliti menemukan bahwa

sarana prasarana untuk mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah seperti: pengomposan, pemanfaatan dan pengolahan air, hutan/kebun sekolah, green house, toga, kolam ikan, biopori, sumur resapan yang memungkinkan disediakan dan dimanfaatkan untuk pembelajaran di sekolah belum ada.

(59)

158 Boja. Melalui Urusan Sarpras bekerja sama dengan Urusan K7 dan karyawan kebersihan sekolah, SMP Negeri 2 Boja melibatkankan partisipasi seluruh siswa, guru dan karyawan dalam kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, salah satunya melalui kegiatan ‘Sabtu Bersih dan Sehat’. Akan tetapi di sisi lain, listrik, air dan ATK menurut pengamatan Peneliti belum dimanfaatkan secara efisien.

Lebih lanjut Peneliti belum menemukan upaya nyata dari sekolah terhadap peningkatan kualitas pelayanan kantin yang sehat dan ramah lingkungan seperti: kantin yang bebas dari makanan/minuman ynag mengandung pengawet/pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai dengan standar kesehatan,

kantin tidak menjual makanan yang

tercemar/terkontaminasi, kedaluwarsa, serta kantin yang tidak menjual makanan kemasan yang tidak ramah lingkungan seperti plastik, styrofoam atau alumunium foil.

d. Bagaimana pengawasan (controlling) pembelajaran

berbasis lingkungan hidup di SMP Negeri 2 Boja Kabupaten Kendal?

Pengawasan terhadap pengelolaan dan

(60)

159

badan pengawas yang khusus mengawasi

pelaksanaan pembelajaran berbasis lingkungan hidup di sekolah, pengadaan, pemeliharaan dan pemanfaatan sarana prasarana pendukung PPLH, ataupun mengawasi mutu dan kualitas kantin yang sehat dan ramah lingkungan.

e. Bagaimana pengembangan Manajemen Pendidikan

Lingkungan Hidup di SMP Negeri 2 Boja?

Pengembangan manajemen pendidikan

(61)

160 sudah dilaksanakan. Selain itu, Peneliti juga menemukan belum adanya good will dari manajemen SMP Negeri 2 Boja untuk mengatur Pendidikan Lingkungan Hidup di SMP Negeri 2 Boja secara profesional sesuai aturan yang ada dalam Sekolah Adiwiyata yang telah dicanangkan Pemerintah.

Program Sekolah Adiwiyata, menurut Peneliti, adalah satu bentuk pengembangan Manajemen Pendidikan Lingkungan Hidup yang dibutuhkan di SMP Negeri 2 Boja. Program Adiwiyata akan mengatur dan memberi kerangka pada perencanaan (planning), pengaturan (organizing), pelaksanaan

(actualizing) dan pengawasan (controling)

Pendidikan Lingkungan Hidup di SMP Negeri 2 Boja.

3.2. Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal

1. STRENGTH (Kekuatan)

a)Letak SMP Negeri 2 Boja yang strategis serta Luas Tanah dan Bangunan SMP Negeri 2 Boja yang ideal

(62)

161 membuat letak SMP 2 Boja sangat strategis untuk mengembangkan diri, baik pengembangan bangunan dan lingkungan maupun pengembangan potensi SDM dan prestasi.

SMP Negeri 2 Boja memiliki lingkungan yang hijau dan asri, serta udara yang bersih dan sejuk karena secara geografis terletak di lereng gunung Ungaran. SMP Negeri 2 Boja memiliki 24 ruang kelas untuk 8 rombel di tiap tingkat kelas, dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk mendukung pembelajaran, seperti Perpustakaan, Mushola, Panggung Seni, Laboratorium IPA dan Bahasa, Ruang Komputer, Ruang Memasak, Ruang Busana, Kantin, Koperasi Sekolah dan Klinik (UKS). SMP Negeri 2 Boja juga memiliki berbagai fasilitas olah raga seperti lapangan basket, vollyball, tenis meja dan lainnya

Dengan luas banguan 4.430 M2 di atas total

tanah seluas 11.450 M2 , SMP Negeri 2 Boja

mempunyai hampir 2/3 lahan terbuka untuk penghijauan dan tamanisasi. Taman dan kebun sekolah, yang ditempatkan di beberapa lahan kosong, menambah teduh dan rindang lingkungan sekolah.

b)Jumlah peserta didik yang besar

(63)

162 sosial ekonomi menengah ke bawah. Jumlah siswa yang sedemikian besar, tentu bisa dijadikan kekuatan yang sangat potensial untuk pelaksanaan program-program sekolah.

c) Jumlah Guru dan Tenaga kependidikan yang

memadai

SMP Negeri 2 Boja memiliki tim pengajar yang profesional terdiri 47 tenaga pendidik (9 pengajar adalah lulusan S2 dan 8 pengajar sedang dalam proses menyelesaikan jenjang S2, dan 6 tenaga administrasi, 3 tenaga perpustakaan, 2 tenaga kebersihan dan 1 tenaga keamanan.

d)Managemen Sekolah yang handal

Kepala Sekolah yang terakreditasi ”A” untuk ME Kepala Sekolah 2013/2014.

e) Sarana dan Prasarana Sekolah yang lengkap

SMP Negeri 2 Boja memiliki sarana dan

prasarana yang sangat memadai untuk

melaksanakan proses pembelajaran yang baik. Ruang kelas yang luas dan nyaman, halaman terbuka yang luas dan hijau, perpustakaan, laboratorium IPA dan Bahasa, ruang menjahit dan memasak, UKS, ruang konseling, kantin dan toilet

disediakan sekolah untuk kelancaran dan

(64)

163 2. WEAKNESS (Kelemahan)

a) Pengelolaan sampah organik dan non organik

Pengelolaan sampah organik dan non-organik di SMP Negeri 2 Boja dilakukan dengan pembersihan dan pembakaran. Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan standar pengelolaan sampah 3R (Reuse-Reduce-Recycle)

b) Karakter siswa yang instan, indisipliner dan tidak perduli lingkungan

Pola hidup dan pola pikir siswa yang serba instan dan indisipliner merupakan kelemahan bagi program pendidikan lingkungan hidup di sekolah. Menurut data survey yang dilakukan Peneliti secara acak atas 100 siswa kelas 7, 8 dan 9, ditemukan 97% responden memilih makanan instan dan jajanan kemasan plastik, serta 80% responden tidak disiplin membuang sampah pada tempatnya (data rekap hasil survey siswa, lampiran).

Karakter cinta alam dan lingkungan juga masih sangat rendah. Siswa kurang perduli dengan isu kelestarian lingkungan alam yang ada di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitar.

c) RKAS belum mengalokasikan 20% anggaran untuk

PLH

(65)

164 terpenuhi di SMP Negeri 2 Boja, dan tentu saja merupakan kelemahan bagi pelaksanaan progam.

d)Belum ada manajemen Pendidikan Lingkungan

Hidup

Belum adanya manajemen Pendidikan

Lingkungan Hidup yang profesional di SMP Negeri 2 Boja. Prinsip dasar manajemen yaitu Planning, Organizing, Actualizing dan Controlling belum disusun dan dilaksanakan secara benar dan profesional.

e) Belum dilaksanakannya pembelajaran kurikulum

berbasis PLH secara menyeluruh

Pembelajaran kurikulum berbasis PLH belum dilaksanakan secara menyeluruh di SMP Negeri 2 Boja. Hal ini bisa dilihat dari Visi, Misi dan Tujuan Sekolah yang belum secara eksplisit dan tegas mencantumkan slogan pelestarian lingkungan hidup. Begitu juga dengan silabus dan RPP tiap mata pelajaran yang ada.

3. OPPORTUNITY (Peluang)

a) Dukungan Komite Sekolah

Gambar

Tabel perhitungan IFAS
Tabel perhitungan EFAS
Tabel perhitungan IFAS
Tabel perhitungan EFAS
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa susunan bahan ajar fisika dasar I bervisi SETS dengan aplikasi Spreadsheet yang sesuai untuk mahasiswa

Tujuan penyuluhan adalah mengubah perilaku masyarakat ke arah perilaku sehat sehingga tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk mewujudkannya,

Top attribute drive purchase in bakery are leading Brand, taste Good, high quality & variety , while BreadLife slighty higher in term of soft bread texture. *Source:

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan produk akhir berupa majalah Fisika yang memenuhi kriteria baik yang mampu meningkatkan

Sistem diagnostik kesulitan belajar fisika online adalah sebuah solusi yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran fisika dengan pendekatan ke guru dan siswa secara

Streams on the lower slopes of Gunung Mulu, up to about 700m a.s.l., are accessible from Camp 1 (including an one hour walk up the trail). To access the higher regions of

Menurut Mulyadi (2007), suatu proses pembuatan produk menghasilkan cycle effectiveness sebesar 100%, maka aktivitas bukan penambah nilai telah dapat dihilangkan

PASUKAN (permen penambah nafsu makan anak-anak) merupakan sebuah produk permen yang di kembangkan melalui bahan baku temulawak yang di ekstrak dan di jadikan sebuah