• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK "ASAL MULA BANYUWANGI"

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM ANIMASI PENDEK "ASAL MULA BANYUWANGI""

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

FILM ANIMASI PENDEK "ASAL MULA

BANYUWANGI"

RICHARD RYESBIANTO TOVA

Desain Komunikasi Visual Animasi, Karet,

08998717107, arrt90@yahoo.com

Richard Ryesbianto Tova, Ardiyansah, S.T , Ardiyan, S.Sn

ABSTRAK

Research purposes is to make animated film based on the culture of Indonesia, teach positive moral values that negative thinking is not good, introduced the story of the origin of Banyuwangi, give realization to the audience that the culture of Indonesia is actually very good and have a potential, it's just lack of love for the culture of the country.

ABSTRAK

Tujuan penelitian yakni membuat film animasi yang berbasis budaya Indonesia, mengajarkan nilai moral positif bahwa berpikiran negative itu tidak baik, mengenalkan ke masyarakat cerita asal usul Banyuwangi terbentuk, menyadarkan penonton bahwa budaya Indonesia sebenarnya sangatlah bagus dan berpotensi, hanya saja kurangnya kecintaan terhadap budaya dalam negeri.

Kata Kunci : Kepercayaan, kesetiaan, kebohongan, negative thinking, kesalah-pahaman, animasi

PENDAHULUAN

Banyak dari kita penduduk Indonesia yang masih belum tahu bahwa cerita rakyat Indonesia memiliki cerita yang lumayan menarik. Mungkin karena masih dimuat didalam buku ataupun tulisan sehingga banyak orang yang kurang bisa menikmati cerita rakyat tersebut. Malinkundang, Sangkuriang, Takuban Perahu mungkin adalah salah satu cerita rakyat yang lumayan sering diketahui oleh masyarakat. Tetapi bagaimana dengan cerita yang lain? Masih banyak cerita-cerita lain yang tak kalah bagus tetapi kalah pamor dengan cerita-cerita yang sudah diangkat menjadi tayangan ataupun dongeng sehari-hari. Cerita asal usul daerah di Indonesia merupakan cerita yang tidak kalah berpotensi dibandingkan Cerita rakyat Indonesia. Selain memiliki cerita yang bagus, penonton juga

(2)

2

menjadi mengerti kenapa daerah tersebut memiliki nama yang unik.

Banyak orang-orang di negara luar yang sangat tertarik dengan kebudayaan Indonesia karena keunikannya yang tidak dimiliki oleh negara lain. Disinilah penulis lihat kurang adanya potensi dari Indonesia untuk mengangkat cerita dari dalam negeri sehingga orang-orang lain dapat menikmatinya juga seperti layaknya rakyat Indonesia menikmati cerita budaya dari negara luar.

Penulis mengangkat kisah asal usul daerah Banyuwangi, dimana penulis merasakan bahwa cerita yang disajikan dari asal usul Banyuwangi sangat bagus dan bernilai moral tinggi. Belum lagi masih banyak penduduk di Indonesia yang tidak tahu daerah Banyuwangi, sehingga dari cerita inilah akan diperkenalkan kota Banyuwangi sehingga nanti diharapkan akan banyak orang yang tahu minimal dari dalam negeri.

Karena permasalahan-permasalahan tersebut, penulis membuat sebuah film animasi yang menceritakan tentang bagaimana asal usul kota Banyuwangi terbentuk. Tujuannya adalah untuk mengenalkan ke rakyat Indonesia bahwa cerita asal usul kota Banyuwangi ternyata memiliki nilai moral tinggi dan mengajak para penonton untuk lebih cinta dan senang dengan budaya Indonesia. Penulis berharap nantinya kota Banyuwangi akan lebih dikenal oleh rakyat Indonesia dan budaya Indonesia akan dapet dikenalkan ke para penontonnya. Penulis juga berharap agar nilai moral yang ada didalam film animasi ini yaitu untuk tidak berpikiran negative terhadap orang akan dapat tersampaikan ke penontonnya.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian dilakukan dengan mencari data-data mengenai cerita asal usul Banyuwangi melalui internet dan melakukan wawancara terhadap psikolog anak-anak untuk menyesuaikan bentuk visual dan susunan cerita yang cocok untuk disajikan ke target audiens yang mayoritas adalah anak-anak.

Cerita Rakyat Sebagai Kebudayaan Pembangun Moral

Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya, suku, agama, adat-istiadat, dan kesenian. Kesenian yang ada di Indonesia terbagi menjadi beberapa jenis. Antara lain, kesenian berbentuk fisik, contohnya seni lukis, seni pahat, seni ukir dll. Terdapat juga seni musik dan juga seni sastra.

Salah satu seni sastra yang mempunyai ciri khas ialah cerita rakyat atau folkfore. Menurut Danandjaja (1999), cerita rakyat adalah salah satu bentuk folkfor lisan. Folklor lisan yang dimaksud adalah sebuah cerita yang bentuknya memang murni lisan. Ciri khas yang ada dalam cerita rakyat adalah kemampuan dari isi ceritanya yang dapat merangkul seluruh masyarakat. Yaitu dapat diceritakan melalui lisan, tidak mengenal umur sehingga bisa diceritakan kepada siapa saja, dan mempunyai nilai luhur yang dapat dicontoh.

Perkembangan budaya barat yang mulai memasuki daerah di Indonesia, telah mengurangi nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan melemahnya minat generasi muda pada budaya indonesia, salah satunya minat membaca cerita rakyat. Padahal, di dalam cerita rakyat terdapat banyak nilai luhur yang dapat digali. Misalnya, nilai moral, sopan santun, serta tata krama. Bahkan penerapan nilai luhur ini juga dirasa mampu untuk diimplementasikan dengan baik guna meningkatkan soft skills masyarakat umumnya serta generasi muda khususnya.

Perkembangan cerita rakyat di Indonesia sudah dapat dibuktikan dengan diterbitkannya kumpulan cerita rakyat, baik untuk keperluan cerita anak – anak, maupun

(3)

3

untuk kepentingan dokumentasi dan inventarisasi. Di sisi lain, perkembangan cerita rakyat diikuti pula oleh globalisasi. Globalisasi adalah perubahan dunia yang bersifat mendasar atau struktural dan akan berlangsung terus menerus mengikuti perubahan teknologi (Stoner, 2000). Adanya globalisasi, telah merubah sebagian pandangan hidup penduduk indonesia, terutama mengubah nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat.

Adanya pengubahan nilai-nilai luhur di masyarakat, akan sangat dibutuhkan suatu cara untuk merevitalisasi nilai-nilai luhur masyarakat dengan menggunakan cerita rakyat. Revitalisasi adalah suatu proses atau cara perbuatan memvitalkan atau menjadikan vital (KBBI, 2002). Banyak cara yang dapat digunakan untuk merevitalisasi nilai luhur, diantaranya melalui melalui komik, novel, sinetron, ataupun cerpen. Namun banyak kelemahan yang ditemukan saat menggunakan media-media tersebut. Contohnya komik, komik Indonesia banyak mengalami eliminasi karena didominasi dengan kemunculan komik Jepang, yang nyata-nyata telah mengambil hati para remaja Indonesia, selain itu alur cerita serta gambar komik Jepang sendiri juga lebih menarik daripada komik Indonesia. selain media-media tersebut ada pula salah satu media yang dapat digunakan yakni, melalui seni kontemporer.

Edukasi Animasi

Terdapat nilai edukasi yang bisa dicontoh anak-anak dari film animasi yang lucu bahkan di dalam animasi diajarkan fighting spirit, kesetiakawanan dengan ala budaya bangsa kita tentunya. Dengan kata lain banyak hal yang bisa dilakukan animasi, salah satunya menjadi media pengembangan karakter bagi anak-anak. Bukan sekedar penokohan bawang merah dan bawang putih, tapi juga lewat unsur cinta yang selalu menjadi sentuhan penamanam budi pekerti sejak dini dalam kehidupan. Dengan absentnya pendidikan budi pekerti dari sekolah disinilah peran animasi tampil dalam porsi yang justru sangat menghibur.

Budaya kreatif adalah budaya mencipta. Memang tidak dipungkiri bayangan asal industri film animasi tidak bisa diluputkan dari Disney. Namun persoalan karakter dan ide cerita jelas tidak akan pernah bisa sama, bak kata pepatah lain lubuk lain ikannya. Sumatera utara kaya akan keragaman adat budaya tak ubahnya mini atur Negara Indonesia.

Hal ini sangat mendukung untuk berkembangnya industri animasi sebagai industri kreatif berbasis etnik lokal. Dalam kontek muatan lokal sebuah industri kreatif yang digaungkan dalam film animasi tidak bisa dihindari sangat sarat dengan pesan moral dan pendidikan yang dalam, hal ini dibutuhkan berbagai lapis usia dan starata sosial. Secara substantive menjawab persoalan tantangan zaman. Ketika menjadikan animasi sebagai alat perekonstruksi peristiwa, sebagai alat perekam budaya kehidupan masyarakat, sesungguhnya kita juga melestarikan budaya.

Saat ini sudah banyak karya penulis Sumatera Utara yang juga sudah dibukukan di lembaga BPAD. Cerita-cerita rakyat yang dilombakan dalam kegiatan pameran buku dan minat baca pada akhirnya dihimpun, dicetak untuk dijadikan buku pengisi pustaka dan sesungguhnya inilah aset untuk dikembangkan. Cerita rakyat ini bukan tidak mungkin kelak melahirkan animasi karya anak bangsa yang fenomenal dan melegenda. Kekhasan suku bangsa menggambarkan akan potensi industri animasi Indonesia sesungguhnya ada dan besar.

Tokoh Gundala Putra Sang Petir tidak akan pernah ada di Jepang atau bahkan cerita rakyat dari marga Parinduri-Rangkuti salah satu marga di Mandailing Natal yang konon kabarnya memiliki kesaktian dapat terbang dengan penampi beras dan memiliki kerabat dekat dengan seekor Harimau menarik diangkat sebagai ide cerita di pentas

(4)

4

animasi. Sudah saatnya para penulis mulai hunting ke daerah untuk menggali cerita budaya lokal yang menjadi baru dalam spirit karena ide cerita dan karakter khas bangsa yang tidak pernah sama dengan negara manapun juga tidak Jepang,Eropa bahkan India.

Kembali lagi minat baca jelas hubungannya dengan pesta buku yang digelar BPAD. Berdasarkan dari sisi kualitas gambar untuk pembuatan animasi di era teknologi IT dewasa ini bisa saja menyamai kualitas Disney apalagi dibarengi dengan teknologi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) canggih. Melainkan refleksi dari gerakan minat baca inilah yang mampu menjawab kualitas karya animasi ke depannya yang kreatif dan cerdas mengusung ide budaya lokal menjadi sebuah kekuatan cerita dan penokohan. Sehingga sudah sepantasnyalah kegiatan di BPAD dalam acara pesta gelar buku, cagar budaya dan teknologi seperti ini di kunjungi sayang dilewatkan begitu saja.

Klaim Malaysia Terhadap Budaya Indonesia

Malaysia seakan sedang mencari identitas diri sehingga mengklaim berbagai kebudayaan yang berasal dari Indonesia. Malaysia kini gamang melihat masa depannya. Hal terungkap atas hasil survei yang menyatakan sejumlah mahasiswa asal Malaysia sama sekali tidak pernah mendengar tentang cerita rakyat asal negaranya sebagai sebuah sejarah. Mungkin alasan sikap Malaysia yang telah beberapa kali membuat parah rakyat Indonesia karena negara itu mengklaim kesenian dan hasil Budaya indonesia, antara lain reog ponorogo bahkan yang terbaru ini adalah batik.

Selain itu iklan pariwisata negara Jiran itu juga menampilkan tarian Pendet asal Indonesia, peristiwa yang paling akhir menjadi kontroversi antara Indonesia dan Malaysia.. Pada sisi lain perampokan budaya yang dilakukan Malasyia ternyata telah membangkitkan seluruh bangsa Indonesia dan menjadi bersatu. Buktinya, ketika tarian Pendet dicuri, akibatnya semua suku di negeri ini marah.

Aksi timbal balik tersebut juga ternyata telah mampu menyetrum pemerintah yang seharusnya pemerintah bisa menjaga budaya itu. Selama ini keseriusan pemerintah dalam melakukan inventarisasi, penjagaan dan pelestarian budaya masih rendah sehingga prilaku negara jiran itu diyakini telah mampu membangkitkan semangat bangsa ini. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengetahui dan mendapatkan bentuk visual dan penataan cerita short movie ini bagi target audiens nantinya. Wawancara dilakukan dengan mewawancarai salah satu psikolog anak-anak terkenal yaitu Novita Tandry M.Psi , dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan seputar kegemaran dan bagaimana anak-anak memandang sebuah film animasi. Berikut ini data hasil wawancara ke psikolog yang akan di bahas dalam bab hasil dan bahasan.

HASIL DAN BAHASAN

Berikut adalah hasil wawancara dengan pakar psikologi pendidikan anak Novita Tandry

M.Psi ;

Tanya - Apakah menurut anda cerita rakyat Indonesia masih diminati anak-anak jaman

(5)

5

Jawab - Sebenarnya diminati atau tidak itu tergantung dari cara penerapan dan

pengenalan kita terhadap anak tersebut mengenai cerita rakyat Indonesia itu sendiri ya. Apabila dibungkus dalam kemasan yang cocok dan sesuai untuk anak-anak, tentunya anak-anak akan berminat. Pendekatan terhadap anak kecil memang butuh pendekatan extra, menarik minat anak tersebut untuk mengenali sesuatu butuh strategi yang sesuai.

Tanya - Menurut anda media apa yang paling disukai anak-anak? Dalam bentuk buku

cerita atau film animasi?

Jawab – Apabila diberikan dua pilihan tersebut ya tentu akan lebih diminati film animasi.

Film animasi kan jauh lebih menarik, karakter didalam layar seakan-akan hidup dan lebih interaktif. Berbeda dengan buku. Tergantung pengenalan dari orang tua tentang buku terhadap anak. Tidak semua anak suka baca buku khan? Sebenarnya buku itu sudah terbilang cara lama. Anak-anak zaman sekarang sudah berbeda seperti zaman saya kecil dulu.

Tanya – Apa yang menjadi faktor kurangnya pengenalan atau penerapan cerita rakyat

Indonesia?

Jawab – Mungkin dari penyajian cerita rakyat Indonesia itu sendiri ya. Seperti pertanyaan

sebelumnya. Kalau penyajiannya hanya dengan mengandalkan buku tentunya tidak akan efektif ke semua anak. Sekarang khan zaman modern. Metode belajar anak-anak juga tidak hanya melalui media buku saja. Ada metode melalui bermain, melakukan langsung, dan lain-lainnya. Sebenarnya alangkah baiknya apabila memang pengenalan dan pembelajaran tersebut disiasati dengan media yang menarik, seperti contohnya film animasi. Cerita rakyat Indonesia itu sendiri berpotensi dan tergolong baik kok untuk dikenalkan ke anak-anak.

Tanya – Menurut anda apakah yang melatar belakangi anak-anak zaman sekarang lebih

menyukai film-film kartun zaman sekarang dibandingkan dengan film cerita rakyat?

Jawab – Ini hampir sama dengan pertanyaan sebelumnya. Bahwasanya anak-anak

memang harus disiasati dan lebih dikenal media pendekatannya. Apabila media film kartun jauh lebih menarik dibanding dengan film cerita rakyat yang kesannya dibuat seperti laga action, ya wajar khan mengapa anak-anak lebih menyukai film kartun. Film kartun memiliki ketertarikan sendiri untuk mereka, sedangkan untuk umur yang sudah tergolong dewasa itu sudah tidak menjadi ketertarikan lagi. Sebenarnya memang tergantung metode penyajiannya sih.

Tanya – Apakah film anak-anak zaman sekarang memberikan dampak positif/ baik untuk

anak tersebut?

Jawab – Hmmm… pertanyaan ini lingkupnya luas ya. Untuk film-film kartun anak atau

edukasi yang saya dapati di channel kabelvision itu nampaknya tidak ada masalah kok. Penjelasan, didikan, dan nilai moral yang diajarkan masih dalam konteks yang sewajarnya. Tetapi mungkin apabila yang anda maksud film anak Indonesia, memang sudah banyak perubahan ya yang terasa dibandingkan dulu. Sekarang itu film anak-anak yang mendidik di Indonesia agak jarang ditemukan. Saya pernah lihat seperti sinetron-sinetron anak. Itu sudah bukan dalam proporsi yang sewajarnya lagi. Orang tua harus lebih selektif memilihkan anaknya tontonan. Tontonan anak Indonesia memang agak terancam. Kandungannya saya anggap sudah tidak mendidik lagi. Kalau mendidik ke arah jelek, ya…

(6)

6

Tanya – Umur berapa biasanya anak sudah bisa untuk diajarkan lewat metode film

animasi?

Jawab – Sebenarnya tergantung intelektual dan perkembangan otak masing-masing anak

ya. Tetapi rata-rata biasanya umur 4 tahun keatas sudah bisa. Di umur tersebut anak-anak biasanya sudah mengenal bahasa dan sudah dapat disajikan film-film anak yang ringan. Lebih ke metode edukasi. Umur 6 tahun mungkin paling tepatnya untuk mengajarkan anak-anak melalui film. Sekitar umur tersebut rata-rata anak-anak sudah disekolahkan dan sudah lancar berbicara. Dalam konteks tersebut saya anggap anak-anak sudah bisa mencerna apa yang sebenarnya diceritakan oleh film yang ia tonton. Tetapi lagi-lagi tergantung penyajian dari film tersebut. Harus sesuai dan alur ceritanya harus ringan.

Tanya – Visual animasi seperti apa yang cocok untuk disajikan ke anak-anak?

Jawab – Hahaha… menurut saya anda jauh lebih berpengalaman dong tentang ini? Saya

tidak tahu banyak ya, tapi biasanya dari yang saya lihat dari tontonan anak-anak selama ini (yang baik) biasanya warna yang digunakan cenderung cerah, bentuk karakternya lucu, simpel, dan mendeskripsikan identitas mereka, seperti mereka seolah-olah memiliki teman yang ada didalam televisi. Biasanya film animasi yang baik itu tidak hanya mengajarkan nilai moral ya. Biasanya juga anak-anak terpancing untuk keluar sisi kreatifitasnya, seperti corat coret, membuat aksesoris karakter yang digunakan. Intinya melatih kemampuan otak dalam segi kreatifitas juga.

Analisa

Dari hasil wawancara di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa sebenar nya anak-anak jaman sekarang masih meminati cerita rakyat indonesia,namun tergantung dari cara pengenalan serta penyampaian nya terhadap anak tsb. Mungkin buku cerita rakyat sampai saat ini masih banyak di buat ulang untuk menarik peminat anak-anak,namun seiring perkembangan jaman,buku cerita bukan lagi hal yg menarik untuk anak jaman sekarang. Oleh karena itu media yg paling mudah/efektif untuk dikenalkan terhadap anak-anak jaman sekarang adalah film animasi,di mana anak-anak dapat lebih tertarik untuk menonton animasi dibandingkan buku cerita. Selain pewarnaan yg cerah,bentuk karakter dalam film animasi pun menjadi nilai daya tarik tersendiri untuk anak-anak,dan jelas cerita rakyat dalam media film animasi akan mempermudah mereka untuk memahami jalan cerita,serta nilai-nilai moral yg akan di sampaikan. Oleh karena itu jika cerita rakyat dapat di buat dalam bentuk film animasi,serta dapat di kemas dengan baik dan sesuai,maka cerita rakyat dapat menarik hati anak-anak untuk menonton nya.

SIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah Indonesia sebenarnya adalah negara yang banyak kandungan akan budaya dan sejarah yang baik. Sayangnya masih terhitung sedikit animasi maupun non animasi yang menceritakan tentang cerita rakyat atau cerita asal-usul kota di Indonesia. Tidak adanya kandungan moral dan pesan yang dapat membangun penontonnya. Tidak jarang kita melihat adegan-adegan film Sinetron yang dinilai tidak mendidik, kurang adanya emosi dan memiliki pelajaran maupun pesan moral baik untuk bangsa ini.

Selain itu juga, setiap manusia pasti memiliki rasa curiga dan ada saatnya dimana rasa curiga ini dapat mempengaruhi hal menjadi tidak baik. Maka dari itu, film animasi

(7)

7

pendek “Asal Mula Banyuwangi” mengajarkan bahwa kesetiaan itu sangatlah penting. Sebuah pemikiran jelek ataupun curiga akan dinilai dapat membawa malapetaka apabila tidak dihilangkan.

Fakta Kunci

1. Film animasi bercerita tentang asal usul wilayah Indonesia masih jarang ditemui 2. Film animasi dengan unsur drama cinta banyak digemari

3. Masih sedikitnya warga Indonesia yang tidak tahu mengenai cerita asal usul kota Banyuwangi

Target Audiens

Target audiens primer adalah mereka yang berusia 7 sampai dengan 14 tahun, unisex, dengan latar belakang pendidikan antara TK sampai dengan SMA, dengan tingkat ekonomi orangtua antara B sampai dengan A.

USP ( Unique Selling Preposition )

Keunikan dari animasi short movie ini diantaranya di bawah ini : 1. Anak-anak lebih menyukai animasi dibanding membaca buku 2. Ceritanya mudah dicerna oleh semua kalangan tanpa terkecuali 3. Pesan moral yang disampaikan cukup jelas untuk dipahami Premis ( Plot Cerita )

Seorang pangeran yang berprasangka buruk kepada istrinya karena hasutan orang yang tidak dikenal sehingga membuat penyesalan yang berat karena istri yang ia cintai meninggal untuk membuktikan kebenarannya.

Sinopsis Cerita

Pada zaman dahulu di pantai timur Pulau Jawa atau Jawa Timur berdiri sebuah kerjaan yang diperintah oleh seorang raja. Raja tersebut memiliki seorang putra bernama Raden Banterang yang kelak akan menggantikan ayahnya sebagai raja. Raden Banterng adalah sosok yang gagah, cakap, dan bagus parasnya. Sayangnya, Raden Banterang mudah sekali marah.

Suatu hari Raden Banterang berburu dengan beberapa pengiringnya. Dalam perburuan tersebut, Raden Banterang berpisah dengan pengiringnya dan sampailah ia di sebuah sungai. Di tepi sungai tersebut ada seorang gadis yang cantik sedang memetik bunga. Raden Banterang langsung tertarik padanya. Kemudian Raden Banterang mengajaknya berkenalan dan bertanya mengapa ia sendirian di sini. Gadis itu ternyata bernama Surati, putrid Raja Klungkung. Dia berada di situ karena ia takut apabila serangan musuh datang lagi. Beberapa waktu lalu kerajaan yang dipimpin ayahnya diserang kerajaan lain. Ayahnya gugur dalam mempertahankan mahkota kerajaan. Sejak saat itu Surati mengembara seorang diri dan sampailah ia di tempat itu. Mendengar cerita Surati, Raden Banterang hanya bisa diam. Karena ia mengetahui bahwa yang menyarang kerajaan Klungkung adalah ayahnya sendiri. Raden Banterang merasa iba pada Surati dan memutuskan untuk membawanya ke istana.

(8)

8

Beberapa waktu kemudian Raden Banterang menikahi Surati. Rakyat merasa senang karena Raden Banterang mempunyai istri yang cantik dan berbudi pekerti yang luhur. Karena sikap Surati yang baik hatilah, Raden Banterang menjadi tidak pemarah lagi.

Suatu hari Raden Banterang sedang berburu dan Surati sedang berjalan-jalan di luar istana. Tiba-tiba ada seorang laki-laki yang memanggil Surati. Surati menoleh kearah orang yang memanggilnya. Alangkah kagetnya ketika ia melihat siapa yang memanggilnya tadi. Ternyata adalah kakak kandungnya. Dia tak pernah menyangka kalau kakaknya masih hidup. Kakak kandungnya tersebut menyuruhnya untuk membantu menuntut balas atas kematian ayah mereka. Namun, Surati menolaknya karena ia merasa berhutang budi pada Raden Banterang yang telah menyelamatkannya dari kesengsaraan. Karena tidak mendapatkan dukungan dari adiknya, kakak Surati memutuskan untuk balas dendam dengan caranya sendiri.

Pada saat berburu tiba-tiba ada seorang pengemis mendatangi Raden Banterang. Raden Banterang dihasut oleh pengemis tersebut yang sebenarnya adalah kakak Surati yang sedang menyamar. Pengemis tersebut berkata bahwa ia mendengar pembicaraan Surati dengan kakak kandungnya tentang rencana mereka balas dendam atas kematian ayah mereka. Pengemis itu juga bilang bahwa apabila Raden Banterang tidak percaya, Raden Banterang harus melihat di bawah peraduan permaisuri Surati terdapat sebuah ikat kepala seorang laki-laki. Setelah itu pengemis tersebut langsung menghilang. Raden Banterang ingin membuktikan kebenaran ucapan pengemis itu. Bergegaslah ia pulang.

Setibanya di istana Raden Banterang langsung menuju tempat peraduan istrinya. Kecewanya ia ketika melihat ke bawah peraduan istrinya ternyata memang ada sebuah ikat kepala laki-laki.

Raden Banterang tak bisa menahan lagi kemarahannya. Diajaknya istrinya ke muara sebuah sungai. Tiba di muara sungai diceritakannya semua laporan yang didengarnya dari seorang pengemis saat sedang berburu. Raden Banterang lalu menanyakan hal itu pada Surati dengan nada marah. Surati bersumpah pada Raden Banterang bahwa ia tidak melakukan apa yang diceritakan pengemis itu pada Raden Banterang. Namun, Raden Banterang tetap tidak percaya. Maka dihunusnya keris yang terselip di pinggangnya. Sebelum keris itu ditikamkan pada Surati, Surati melompat ke sungai lalu menghilang. Kemudian pengemis tadi datang sambil neneriakkan sebuah kata yaitu “Banyuwangi”. Pengemis tersebut menjelaskan semuanya dan ia juga bilang bahwa “Banyuwangi” adalah tanda cinta suci dari Surati untuk Raden Banterang.

Raden Banterang menyesali perbuatannya. Raden Banterang terburu nafsu tanpa menyelidikinya dengan cermat. Perbuatannya membawa maut bagi permaisuri yang dicintainya. Sejak saat itu tempat permaisuri menghilang dalam dasar sungai disebut Banyuwangi yang berarti air yang harum.

Visual Style

Visual yang di pakai untuk menunjukan sebuah hutan yang penuh dengan pohon namun ringan tidak berlebihan dengan pemakaian banyak element. Karena pada awalnya sudah menunjukan karakter yang penuh dengan element-element texture sehingga menghindarkan pemakaian element pada environment yang terlalu penuh. Pemakaian

(9)

9

texture character dan environment yang berbeda dapat membantu memfokuskan pada karakter. Serta pemaikan warna-warna kebiruan serta lighting agar terkesan suasana air banyuwangi itu sendiri. Dengan warna yang blok-blok dan visual yang simple.

Mood Color

Untuk mood colornya akan berkesan simple serta kebiru-an hingga mengesankan suasana air banyuwangi itu sendiri. Hal ini diperlukan untuk menggambarkan hutan yang dikelilingi dengan sungai banyuwangi. Dengan warna yang blok-blok tanpa gradient dan memberikan beberapa bayangan dibagian tertentu serta pemakaian texture.

Character dan Environment

Pada segi pewarnaan karakter, penulis memberikan warna yang nantinya akan unity dengan warna background yang digunakan. Warna kulit yang digunakan untuk karakter Raden Banterang adalah warna kulit terang, karena melihat latar belakang Raden Banterang sendiri adalah putra seorang raja, sehingga kulit terang disini melambangkan warna perawatan kulit yang baik. Untuk pakaiannya menggunakan referensi pakaian raja keraton pada zaman dahulu yang sedikit dimodifikasi.

Untuk karakter Surati, warna kulit yang digunakan adalah warna kulit terang, melambangkan bahwa Surati adalah seorang putri yang berasal dari kerajaan. Untuk pakaian Surati, penulis menggunakan referensi pakaian putri keraton Indonesia pada zaman dahulu yang dimodifikasi.

Sedangkan untuk karakter Rupaksa, warna kulit yang digunakan adalah warna kulit gelap pucat, karena Rupaksa merupakan kakak kandung Surati yang tidak terurus lagi setelah penyerangan yang menghancurkan kerajaannya. Untuk pakaian Rupaksa, penulis menggunakan referensi pakaian pemulung sekaligus perantau pada zaman dahulu yang dimodifikasi.

Untuk environmentnya, di film animasi ini terdapat 4 buah environment inti. Ketiga environment tersebut memperlihatkan tempat dimana tragedi awal mula sampai dengan ending cerita Asal Mula Banyuwangi. Pada environment Sungai Banyuwangi nantinya ending akan muncul. Pewarnaan environment akan menggunakan 1 shade warna untuk memberikan kesan sederhana dan menyamakan style dengan pewarnaan karakter. Style yang digunakan terkesan sederhana untuk menyeimbangkan dengan gerakan animasi yang digunakan dalam film animasi ini yaitu slide animation.

2. Saran

Penulis menyarankan alangkah baiknya apabila Indonesia memikirkan terhadap peran dunia kreatifitas bagi negara. Perkembangan film animasi di dunia Internasional telah berkembang jauh pesat dibandingkan Indonesia, dan perkembangan itu sangat mempengaruhi perkembangan negara mereka. Apabila dilihat lagi, masing-masing negara hampir memiliki tokoh animasi yang bisa dijadikan contoh untuk penontonnya. Hanya Indonesia saja yang masih belum memiliki potensi dalam hal tersebut. Kurangnya dana adalah salah satu faktor yang penulis anggap berpengaruh dalam potensi peranimasian Indonesia.

Dalam mengerjakan animasi penulis hanya dapat menyimpulkan, bahwa hal yang paling penting dalam proses pengerjaan animasi adalah ketelatenan. Pembuatan film animasi membutuhkan jiwa yang telaten. Apabila sesorang telah dapat mengatur ketelatenan dalam dirinya tentu akan menghasilkan kualitas film animasi yang baik. Manajemen waktu juga berpengaruh penting dalam pembuatan film animasi. Pada akhir

(10)

10

kata dapat disimpulkan bahwa ketelatenan dan manajemen waktu yang benar adalah esensi penting dari seorang animator.

REFERENSI

Richard Williams.(2009) The Animator’s Survival Kit. London: Faber and Faber Harold Whitaket, John hallas.(2002) Timing for Animation. Massachusetts: Focal Press. Scott McCloud.(2006). Making Comics: Storytelling Secrets of Comics, Manga and

Graphic Novels. William Morrows.

RIWAYAT PENULIS

Richard Ryesbianto Tova lahir di kota Jakarta pada 05 September 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara University dalam bidang Desain Komunikasi Visual Animasi pada 2013. Saat ini masih mencari tempat kerja tetap.

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillahi Robbil „Alamiin, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Ta‟ala, berkat kasih dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

Cairan bisa dialirkan melalui prosedur torakosentesis, dimana sebiah jarum (atau selang) dimasukkan ke dalam rongga pleura. Torakosentesis biasanya dilakukan untuk

Difraksi Fresnel: jika titik P dan Difraksi Fresnel: jika titik P dan sumber gelombang datang tidak begitu jauh dari celah, sehingga gelombang datang tidak dapat dianggap

Penelitian ini membahas mengenai pelaksaan bank garansi dalam menjamin suatu kerjasama pengolahan kayu yang nilai jaminannya lebih kecil daripada nilai barang

- Dengan membandingkan berbagai rute pemberian obat (oral dan intraperitoneal), sehingga dapat diperoleh onset of action, intensitas, dan duration of action dari suatu

Sebagai bentuk apresiasi terhadap partisipasi para seniman dan menghormati undangan Disparbud, saya dan beberapa pengurus selalu hadir dalam gelaran tersebut, meskipun

Dalam hal yang berkaitan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat meningkatkan keefektivan hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran

Sedangkan definisi ILO (Organisasi Buruh Internasional) tentang sektor informal Sedangkan definisi ILO (Organisasi Buruh Internasional) tentang sektor informal adalah