• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR LAPORAN AKHIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR LAPORAN AKHIR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur (SPPIP) Kota Langsa,

HK.02.03/77/PKP-01/PK BINTEK/KONT/IV/2011, tanggal 21 April 2011 pada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam

Penyusunan laporan ini sesuai dengan persyaratan administrasi yang ditetapkan, Laporan Akhir ini merupakan rangkaian laporan progress pelaksanaan pekerjaan

Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan untuk Kota L Akhir ini meliputi kajian po

pembangunan permukiman

air limbah/sanitasi, drainase, persampahan dan jalan

tahapan pembangunan yang dapat dilaksanakan dimana lingkup pembahasannya meliputi aspek Fisik, Pembiayaan, Kelembagaan, Sosial dan Legalisasi.

Demikian laporan ini terima kasih.

KATA PENGANTAR

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur (SPPIP) Kota Langsa, sesuai dengan Perjanjian Kontrak 01/PK BINTEK/KONT/IV/2011, tanggal 21 April 2011 pada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman dan Perbatasan Nanggroe Aceh Darussalam, maka dengan ini disampaikan :

LAPORAN AKHIR

Penyusunan laporan ini sesuai dengan persyaratan administrasi yang ditetapkan, ini merupakan rangkaian laporan progress pelaksanaan pekerjaan

Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan untuk Kota L

otensi, persoalan, hambatan dan tantangan, strategi dan program dan infrastruktur perkotaan d al am lingkup infrastruktur air bersih, limbah/sanitasi, drainase, persampahan dan jalan. Untuk kemudian ditetapkan dengan tahapan

pembangunan yang dapat dilaksanakan dimana lingkup pembahasannya meliputi aspek Fisik, Pembiayaan, Kelembagaan, Sosial dan Legalisasi.

Demikian laporan ini disampaikan, atas kerja sama dan kepercayaanya kami ucapkan

Medan, PT. TARAM

Ir. Jajan Rohjan, MT. Team Leader

Sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Strategi Pembangunan sesuai dengan Perjanjian Kontrak 01/PK BINTEK/KONT/IV/2011, tanggal 21 April 2011 pada Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, Satuan Kerja Pengembangan Kawasan

engan ini disampaikan :

Penyusunan laporan ini sesuai dengan persyaratan administrasi yang ditetapkan, ini merupakan rangkaian laporan progress pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan untuk Kota Langsa. Laporan , strategi dan program lingkup infrastruktur air bersih, tuk kemudian ditetapkan dengan tahapan-pembangunan yang dapat dilaksanakan dimana lingkup pembahasannya meliputi aspek

disampaikan, atas kerja sama dan kepercayaanya kami ucapkan

Medan, November 2011 PT. TARAM

Ir. Jajan Rohjan, MT. Team Leader

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI. ... ii

DAFTAR TABEL. ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

BAB I PENDAHULUAN. ... 1

1.1 Pendahuluan... 1

1.2 Latar Belakang... 1

1.3 Maksud dan Tujuan. ... 4

1.4 Ruang Lingkup. ... 4

1.4.1 Ruang Lingkup Kegiatan. ... 4

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah... 7

1.5 Sasaran. ... 7

BAB II PENDEKATAN DAN METODOLOGI PENYUSUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN DI KOTA LANGSA...…. 9

2.1 Prinsip Dasar... 9 2.2 Azas. ... 10 2.3 Pendekatan. ... 11 2.4 Metoda. ... 12 2.4.1 Metoda Pendekatan... 12 2.4.2 Metoda Pendampingan. ... 14

2.5 Perumusan Urgensi Kebutuhan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrstruktur Perkotaan (SPPIP). ... 20 2.5.1 Sosialisasi dan Pelatihan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman

(4)

dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). ... 21 2.5.2 Review Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. 21 2.5.3 Indentifikasi Potensi & Persoalan Pembangunan Permukiman Kota

Langsa ……… 22

2.5.4 Analisa Potensi, Kendala dan Tantangan (SWOT) Pengembangan

Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan... 22 2.5.5 Perumusan Kriteria dan Indikator Kawasan Prioritas

Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan. ... 23 2.5.6 Indentifikasi Indikasi Kawasan Prioritas Pembangunan Permukiman

dan Infrastruktur Perkotaan. ... 23 2.5.7 Perumusan Strategi Pengembangan Permukiman dan Infrastruktur

Perkotaan (SPPIP). ... 23 2.5.8 Konsultasi Publik Rumusan Rancangan (draft) Strategi

Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). ... 24 2.5.9 Indentifikasi Implikasi Dampak Strategis Pengembangan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). ... 24 2.5.10 Perumusan Program Strategis Pembangunan Permukiman dan 8 Sektor

Infrastruktur Perkotaan. ... 25 2.5.11 Mendukung Pengadaan Basis Data Sistem Informasi Monitoring dan

Evaluasi Kinerja Program yang Saat Ini Dikembangkan Oleh DJCK... 25 2.5.12 Diseminasi Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan

Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kepada Pemangku Kepentingan

(stakeholders). ... 25

BAB III TINJAUAN TERHADAP KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

PERMUKAAN PERKOTAAN DI KOTA LANGSA. ... 27

3.1 Kajian Kebijakan, Strategi Dan Program Pembangunan Daerah. ... 27 3.1.1 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Langsa.... 27 3.1.2 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Langsa. ...…. 33 3.1.3 Rencana Pengembangan dan Pembangunan Perumahan dan Permukiman

(5)

3.2 Tinjauan Perkembangan Pembangunan Dan Penataan Ruang Kota Langsa... 40

3.2.1 Perkembangan Penataan dan Pemanfaatan Ruang. ... 40

3.2.2 Perkembangan Pembangunan Permukiman. ... 43

3.2.3 Perkembangan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan... 44

BAB IV GAMBARAN UMUM KOTA LANGSA...…. 46

4.1 Kondisi Umum Kota Langsa. ... 46

4.1.1 Tinjauan Geografis, Iklim dan Batas Administrasi. ... 46

4.2 Tinjauan Demografi / Kependudukan. ... 51

4.2.1 Penduduk Kota Langsa. ... 51

4.2.2 Laju Pertumbuhan Kota Langsa. ... 52

4.3 Kondisi Fisik Dasar. ... 54

4.3.1 Topografi. ... 54

4.3.2 Hidrologi... 54

4.3.3 Geologi. ... 54

4.3.4 Jenis Tanah. ... 55

4.4 Struktur Ruang Kota. ... 55

4.4.1 Bentang Alam Kota. ... 56

4.4.2 Tengaran Kota. ... 57

4.5 Pola Penggunaan Lahan... 57

4.6 Karakteristik Sosial dan Kependudukan... 59

4.6.1 Jumlah dan Perkembangan Penduduk. ... 59

4.6.2 Distribusi dan Kepadatan Penduduk... 60

4.6.3 Komposisi Penduduk. ... 61 4.6.4 Adat Istiadat . ... 62 4.7 Kondisi Perekonomian ………. 64 4.7.1 Sektor Pertanian ………. 64 4.7.2 Sektor Peternakan ………. .. 66 4.7.3 Sektor Industri ………. 67

4.8 Kondisi Fasilitas Kota Langsa ……….…………. 67

(6)

4.8.2 Fasilitas Kesehatan………. 69

4.8.3 Fasilitas Periadatan………. 70

4.9 Kondisi Utilitas Kota Langsa ……….…………. 71

4.9.1 Air Bersih ...………. 71 4.9.2 Air Limbah ………. 73 4.9.3 Drainase ………. 73 4.9.4 Jaringan Listrik ………. 73 4.9.5 Telekomunikasi ………. 74 4.9.6 Persampahan ………. 74 4.9.7 Jaringan Jalan ………. 76 4.9.8 Irigasi ………. 76

4.10 Kondisi Transportasi Kota Langsa ……….…………. 77

4.10.1 Sistem Transportasi Darat………. 77

4.10.2 Sistem Transportasi Laut………. 79

4.10.1 PDRB ………. 80

4.11 Keuangan Kota Langsa …………...……….…………. 80

BAB V PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS UNTUK STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) KOTA LANGSA………...… 85

5.1 Kriteria dan Indikator Penetapan Kawasan Prioritas Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan . ... 85

5.2 Identifikasi Kawasan Prioritas Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan.. ... 88

5.3 Kondisi Eksisting Kawasan Permukiman Prioritas 1-3 Kota Langsa. ... 99

5.3.1 Kawasan Prioritas 1 ………. ... 99

5.3.2 Kawasan Prioritas 2 ………. ... 99

(7)

BAB VI RUMUSAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN

INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) KOTA LANGSA. ...….. 102

6.1 FGD-3 . ... 102 6.2 Hasil Rumusan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infarstrutur Perkotaan

(SPPIP) berdasarkan FGD-3... 103 6.3 Matriks Hasil Rumusan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur

Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa berdasarkan FGD-3……… 111 6.4 Matriks Analisis Korelasi Dalam Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur

Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa berdasarkan FGD-3……… 113 6.5 Matriks Analisis Dampak Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur

Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa berdasarkan FGD-3……… 119

BAB VII PERUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN PERMUKIMAN DAN

INFRASTRUKTUR PERKOTAAN (SPPIP) KOTA LANGSA. ...….. 125

7.1 Perumusan Program Pembangunan dalam Skala Kota dan Kawasan sebagai Arahan Kebutuhan Program Investasi ... 125 7.2 Hasil Perumusan Program Pembangunan dalam Skala Kota dan Kawasan sebagai

Arahan Kebutuhan Program Investasi . ... 126

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Statistik Geografi dan Iklim Kota Langsa ……….. 47

Tabel 4.2 Luas Wilayah Kecamatan dan Prosentasi Luas Wilayah Kecamatan … 50 Tabel 4.3 Administrasi Kota Langsa Dirinci Per Kecamatan Dan Desa ... 50

Tabel 4.4 Perbandingan Jumlah Penduduk Kota Langsa ... 52

Tabel 4.5 Kepadatan Penduduk Kota Langsa ... 53

Tabel 4.6 Penggunaan Lahan Kota Langsa Tersebut Di Atas Dapat Lebih Jelas Secara Visual ……… 59

Tabel 4.7 Jumlah Penduduk Di Kota Langsa Per Kecamatan ... 60

Tabel 4.8 Jumlah Kepadatan Penduduk Di Kota Langsa Per Kecamatan ………. 60

Tabel 4.9 Penduduk Kota Langsa Berdasarkan Jenis Kelamin ……… 61

Tabel 4.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Usia Dirinci Per Jenis Kelamin ……. 62

Tabel 4.11 Luas Tanam, Luas Panen, Jumlah Produksi Dan Produktivitas Tanaman Padi ... 65

Tabel 4.12 Luas Tanam, Luas Panen, Jumlah Produksi Dan Produktivitas Tanaman Pangan ... 65

Tabel 4.13 Jumlah Ternak Unggas Dirinci Menurut Jenis Ternak ... . 66

Tabel 4.14 Jumlah Ternak Kecil Per Kecamatan ……… 66

Tabel 4.15 Jumlah Ternak Besar Per Kecamatan ... 67

Tabel 4.16 Jumlah Sekolah Dirinci Per Kecamatan ... 68

Tabel 4.17 Jumlah Guru Sekolah Dirinci Per Kecamatan ... 68

Tabel 4.18 Jumlah Sarana Kesehatan Menurut Kecamatan ... 69

Tabel 4.19 Jumlah Dokter, Bidan, Perawat, dan Tenaga Kesehatan ... 70

Tabel 4.20 Jumlah Rumah Ibadah Per Kecamatan ... 71

Tabel 4.21 Banyaknya Pelanggan Dan Air Yang Disalurkan ... 71

Tabel 4.22 Banyaknya Pelanggan Dan Air Yang Disalurkan Menurut Kecamatan.... 72

Tabel 4.23 Distribusi Pemakaian Air dan Banyaknya Pelanggan ... 72

Tabel 4.24 Jumlah Desa Berlistrik Dan Banyaknya Pelanggan Di Masing-Masing Kecamatan ……… 73 Tabel 4.25 Jumlah Mesin Pembangkit Listrik, Daya Terpasang, Daya Mampu, Kwh 74 Tabel 4.26 Produk Domestik Regional Bruto Kota Langsa Menurut Lapangan Usaha 80

(9)

Tabel 4.27 Target Pendapatan Asli Daerah Kota Langsa ... 81

Tabel 5.1 Kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan ... 86

Tabel 5.2 Kawasan Prioritas ... ... 93

Tabel 7.1 Matriks Program Aksi untuk Kawasan Prioritas Gampong Kuala Langsa. 127

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa ……… 26

Gambar 4.1 Proporsi Wilayah Kota Langsa Berdasarkan Luasan Per-Kecamatan …….. 46

Gambar 4.2 Peta Wilayah Administrasi Kota Langsa ………. 49

Gambar 4.3 Plank Proyek ……… 75

Gambar 4.4 Lokasi TPA ……….. 75

Gambar 4.5 Kondisi Jalan Kota ………... 77

Gambar 4.6 Jembatan Baja Langsa ………. 77

Gambar 4.7 Terminal Terpadu Langsa ……… 78

Gambar 4.8 Halte Jl. Ahmad Yani ……….. 78

Gambar 4.9 Kapal di Pelabuhan ………. 79

Gambar 4.10 Kegiatan Bongkar Muat ……… 79

Gambar 4.11 Gudang Pelabuhan ………... 80

Gambar 4.12 Kondisi Jalan Pelabuhan ……… 80

Gambar 4.13 Peta Rencana Pengembangan Perumahan dan Permukiman Wilayah Kota Langsa ……… 82

Gambar 4.14 Peta Pembagian BWK dan Sub BWK Kota Langsa ………. 83

Gambar 4.15 Peta Struktur Ruang Kota Langsa ………. 84

Gambar 5.1. Peta Kawasan Prioritas Pembangunan Permukinan Dan Infrastruktur Perkotaan Langsa ……….. 94

Gambar 5.2. Peta Sebaran Permukiman Pelabuhan ……….. 95

Gambar 5.3. Peta Sebaran Permukiman Daratan ……….. 96

Gambar 5.4. Peta Sebaran Permukiman Industri ……….. 97

(10)

Gambar 7.1. Peta Kawasan Prioritas Satu Gampong Kuala Langsa ………. 130 Gambar 7.2. Foto Citra Satelit Lokasi Gampong Kuala Langsa ………... 131

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Pendahuluan

Kegiatan penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa telah menyelesaikan semua tahapan kegiatan. Dari tahapan sosialisasi, FGD 1-4, kolokium, konsultasi publik serta diseminasi. Keseluruhan kegiatan dilaksanakan dengan baik bersama pokjanis Kota Langsa. Dalam kegiatan konsultasi publik, seluruh pihak pemangku kepentingan kota dan wakil-wakil dari masyarakat kawasan prioritas diundang untuk urun rembug, memberikan masukan akhir untuk ditetapkan sebagai dokumen sppip.

Keterlibatan aktif masyarakat sangat baik, terutama dalam menyampaikan kondisi dan permasalahan yang nyata di lapangan sehari-hari. Perumusan dokumen sppip menjadi lebih tajam dengan adanya diskusi-diskusi bersama pokjanis dan instansi terkait.

1.2. Latar Belakang

Daya tarik kehidupan perkotaan dan tuntutan kehidupan yang semakin tinggi menyebabkan semakin banyaknya penduduk Indonesia yang beralih untuk tinggal dan beraktifitas di kawasan perkotaan. Terkait dengan hal ini, sejumlah kajian mempredikasikan jumlah penduduk Indonesia yang mendiami kawasan perkotaan akan mencapai sekitar 60% dari total jumlah penduduk Indonesia. Adanya konsentrasi perkotaan ini perlu disikapi dan diantisipasi lebih awal mengingat akan adanya beberapa persoalan wilayah perkotaan yang akan muncul.

Kecenderungan perkembangan perkotaan ditambah dengan indikasi munculnya beberapa persoalan di wilayah perkotaan tersebut, maka dalam penanganan yang lebih terpadu dalam konteks kota sangat dibutuhkan strategi pembangunan. Adapun selama ini

(12)

penanganan yang terpadu tersebut diwadahi dalam dua bentuk produk perencanaan pembangunan; yaitu

1) Perencanaan pengembangan sektoral (sectoral development plan) yang memuat arahan dan strategi pembangunan sektoral kota.

2) Penataan ruang (spatial plan) yang memuat arahan dan strategi penataan ruang.

Kedua produk ini pada dasarnya harus berjalan secara sinergi satu dengan yang lain. Penataan ruang (spatial plan) salah satunya adalah program pemanfaatan ruang yang pada dasarnya harus sejalan dengan arahan kebijakan strategi dan program dalam perencanaan pengembangan sektoral (sectoral development plan). Namun dalam kenyataannya antara penataaan ruang (spatial plan) dan perencanaan pengembangan sektoral (sectoral development plan) seringkali tidak bersinergi, yang kemudian berdampak tidak adanya kejelasan arah pengembangan dan pembangunan kota.

Berkenaan dengan kedua kondisi tersebut dibutuhkan suatu Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa. SPPIP merupakan strategi pembangunan yang berskala kota, berorientasi pada kebutuhan kota dan tidak sektoral, komprehensif dan terpadu serta dapat menjadi acuan bagi strategi di bawahnya (sektoral) maupun para pemangku kepentingan (stakeholders). Strategi ini dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembangunan merupakan suatu alat yang akan dipakai oleh pemerintah daerah dalam menetapkan prioritas pembangunan daerah perkotaan, yang diharapkan dapat membantu mengoptimalkan alokasi dana pembangunan secara akurat dan rasional. namun terdiri atas aspek-aspek yang berkenaan dengan sektor unggulan, sektor penunjang, dan sektor strategis lainnya sebagai satu kesatuan. Salah satu aspek utama untuk terselenggaranya pembangunan wilayah perkotaan ini adalah aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, dimana aspek ini menjadi awal dari adanya kehidupan perkotaan.

Dalam perkembangannya, aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan yang seharusnya menjadi ujung tombak pembangunan perkotaan seringkali justru menyumbang persoalan serius bagi kehidupan perkotaan itu sendiri. Banyak persoalan perkotaan yang bermula dari aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan, seperti; tidak meratanya penyediaan infrastruktur perkotaan, ketidaktersediaan lingkungan permukiman yang layak, dan sebagainya. Persoalan persoalan ini menjadi persoalan yang tidak tertangani secara optimal. Hal ini terjadi pada dasarnya karena ada beberapa faktor sebagai berikut :

(13)

 Tuntutan yang tinggi terhadap kebutuhan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali tidak atau belum didukung dengan suatu kebijakan dan strategi pembangunan yang memadai, matang, dan berskala kota;

 Kebijakan dan strategi pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat instant atau proyek pendukung, sehingga kebijakan dan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan seringkali bersifat parsial dan tidak komprehensif, serta tidak terpadu dengan kebutuhan strategi pembangunan kota;

 Tidak adanya atau belum adanya strategi khusus pembangunan aspek permukiman dan infrastruktur yang terintegrasi dengan penataan ruang dan perencanaan pembangunan secara keseluruhan; dan

 Adanya tumpang tindih kebijakan dan strategi penanganan persoalan pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan pada tingkat operasional Kota.

Berkenaan dengan kondisi ini, maka perlu adanya penekanan penyusunan SPPIP pada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang nantinya diharapkan akan menjamin integrasi dan sinkronisasi penyediaan infrastruktur permukiman perkotaan dengan program terkait lain. Penyusunan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan itu sendiri tetap didasarkan dan mengacu pada Strategi Pengembangan Kota (SPK). Sebagai suatu proses yang sangat strategis dan sesuai untuk diterapkan di kota/kabupaten dengan karakter yang berbeda maka sangat disadari bahwa dalam proses penyusunannya akan sangat membutuhkan dukungan penguatan bersama, baik yang bersifat pemahaman, kapasitas maupun pengetahuan terhadap SPPIP ini. Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka pihak DJCK memberikan dukungan dalam bentuk bantuan dan bimbingan teknis yang bersifat pendampingan dan peningkatan serta penguatan kapasitas (capacity building) bagi provinsi, kota/kabupaten yang akan melaksanakan penyusunan SPPIP ini.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa ini adalah untuk memberikan pendampingan bagi pemerintah daerah Kota Langsa guna menghasilkan Strategi dalam Pengembangan

(14)

Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan yang sesuai dengan kebijakan dan strategi serta kebutuhan pengembangan kota.

Tujuan dari kegiatan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa ini adalah :

1. Membantu Kota Langsa dalam penyediaan strategi yang komprehensif untuk mengembangkan kota dengan menekankan kepada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang memenuhi kaidah perencanaan dan terintegrasi dengan sistem perkotaan, sehingga dapat menjamin kesinambungan kegiatan pembangunan kawasan perkotaan di Kota Langsa.

2. Memberikan pendampingan bagi perangkat perencana dan pelaksana pembangunan di daerah, dalam menyusun strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, yang terintegrasi dengan sektor pembangunan lain, sesuai dengan peran, fungsi dan kontribusi yang diharapkan dalam mencapai tujuan pengembangan kawasan perkotaan.

1.4. Ruang Lingkup

1.4.1 Ruang Lingkup Kegiatan

Kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) Kota Langsa dasarnya merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pembangunan kota. Keluaran dari kegiatan yang diselenggarakan pada tahun pertama ini akan menjadi dasar dalam proses institusionalisasi strategi yang disusun dan upaya uji terap/implementasi strategi pada suatu kawasan yang diprioritaskan. Dalam kerangka waktu satu tahun anggaran ini, lingkup kegiatan ini ditekankan kepada penyusunan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, dengan infrastruktur perkotaan yang dibatasi pada infrastruktur keciptakaryaan dalam lingkup wilayah kota. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan rangkaian lingkup kegiatan sebagai berikut:

a. Melakukan identifikasi permasalahan dan kajian keselarasan terhadap kebijakan, strategi dan program pengembangan yang terdapat di dalam rencana pembangunan (development plan) dan rencana penataan ruang (spatial plan).

(15)

dan persoalan bidang permukiman dan infrastruktur perkotaan.

c. Melakukan pendataan dan identifikasi sebaran permukiman, dan analisa permasalahan dan pembangunan permukiman dan infrastruktur pendukungnya.

d. Melakukan identifikasi, analisa dan perumusan kebutuhan strategis pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan dalam konstelasi pengembangan kota.

e. Penyelenggaraankonsultasi publikuntuk menjaring masukan dan penyepakatan dengan seluruh pemangku kepentingan pembangunan daerah. Kegiatan konsultasi publik dilakukan di kota/kabupaten tempat dilakukannya penyusunan SPPIP

f. Perumusan kriteria dan indikator kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

g. Identifikasi indikasi kawasan prioritas pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan yang akan digunakan sebagai acuan oleh daerah dalam menyusun kegiatan Rencana Pengembangan Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP).

h. Perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

i. Identifikasi implikasi dampak strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan

j. Identifikasi dan analisa korelasi strategi pembangunan permukiman dan kebutuhan infrastruktur pendukung dalam skema manajemen pembangunan perkotaan dan rencana pembiayaannya.

k. Perumusan kebutuhan program strategis yang mengacu pada strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur yang telah disusun.

l. Penyelenggaraan konsultasi publik untuk perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan, serta kebutuhan program strategis. Dalam penyelenggaraan konsultasi publik ini Pokjanis Daerah akan didamping oleh konsultan pendamping dalam proses persiapan dan pelaksanaannya.

m. Mendukung pengadaan basis data sistem informasi monitoring dan evaluasi kinerja program yang saat ini sedang dikembangkan oleh DJCK

n. Melakukan sosialisasi hasil kesepakatan perumusan SPPIP melalui diseminasi kepada dinas/instansi terkait di daerah.

(16)

o. Menyusun materi visualisasi hasil studi yang akan digunakan untuk kebutuhan sosialisasi dalam bentuk poster dan leaflet.

p. Melakukan kegiatan diskusi dan pembahasan sebagai berikut:

1. Sosialisasi, dilakukan untuk setiap kegiatan pertemuan antara Tim konsultan dengan Tim Pokjanis daerah.

2. Focus Group Discussion (FGD), dilakukan untuk setiap kegiatan bersama antara Tim Ahli Konsultan dengan Tim Pokjanis Daerah dan instansi/pihak terkait dalam menyusun dan merumuskan setiap kegiatan yang membutuhkan penyepakatan bersama. FGD ini dilakukan sebanyak 4 (empat) kali untuk kegiatan berikut:

 Persiapan dan pemantapan rencana kerja penyusunan SPPIP dan sekaligus sebagai kegiatan sosialisasi tentang penyusunan SPPIP kepada tim Pokjanis.

 Identifikasi dan pemetaan potensi permasalahan dan kebutuhan pengembangan kota, serta perumusan strategi pengembangan kota.

 Perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan serta perumusan program strategis

Setiap kegiatan FGD diikuti oleh minimal15 (lima belas) orang peserta, dan dilakukan di kota/kabupaten tempat penyusunan SPPIP.

3. Kolokium, merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang ditujukan untuk melakukan penyamaan pencapaian dari kegiatan penyusunan SPPIP yang dilakukan di setiap kota/kabupaten. Pihak Konsultan akan mengikuti kegiatan Kolokium dan melaporkan kemajuan pencapaian kegiatan maupun hasil kesepakatan didaerah dalam penyusunan SPPIP. Kegiatan Kolokium ini dilakukan sebanyak1 (satu) kali selama 1 (satu)hari untuk kegiatan berikut :

 Dilakukan pada akhir bulan ke - 7 (tujuh) setelah SPMK, pada saat dilakukan kegiatan perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastrutur perkotaan (SPPIP) dan perumusan kebutuhan program strategis.

Setiap kegiatan kolokium akan melibatkan 2 orang dari tim konsultan, 2 orang dari satker PKP propinsi yang bersangkutan, dan 3 orang pokjanis.

(17)

4. Konsultasi Publik, dilakukan untuk setiap kegiatan yang membutuhkan proses sosialisasi, masukan dan penyepakatan dengan pemangku kepentingan daerah. Kegiatan konsultasi publik dilakukan di kota/kabupaten tempat dilakukannya penyusunan SPPIP, sebanyak 1 (satu)kali untuk kegiatan berikut :

 Perumusan strategi pembangunan permukiman dan infrastrutur perkotaan (SPPIP) dan perumusan kebutuhan program strategis

Setiap kegiatan Konsultasi Publik diikuti minimal 40 (empat puluh) orang peserta yang mewakili pemangku kepentingan kota, baik lembaga eksekutif, legislatif, akademisi maupun perwakilan masyarakat.

5. Diseminasi, dilakukan pada akhir kegiatan dan ditujukan untuk mensosialisasikan seluruh hasil kegiatan khususnya SPPIP dan Program Strategis yang telah disepakati, kepada dinas/instansi terkait dan pemangku kepentingan daerah lainnya. Diseminasi dilakukan di tingkat Kota/Kabupaten. Kegiatan Diseminasi diikuti oleh 40 (empat puluh) orang peserta yang mewakili pemangku kepentingan kota, baik lembaga eksekutif,legislatif, akademisi maupun perwakilan masyarakat, dan pihak pemerintah propinsi.

6. Diskusi Pembahasan, dilakukan untuk setiap pembahasan laporan pelaksanaan kegiatan pada setiap tahapnya. Diskusi Pembahasan dilakukan di Kota/kabupaten tempat dilakukannya penyusunan SPPIP. Diskusi pembahasan dilakukan untuk pembahasan laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir sementara dan laporan akhir.

1.4.2 Ruang Lingkup Wilayah

Kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dilakukan di Kota Langsa, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

1.5. Sasaran

Berdasarkan maksud dan tujuan tersebut, pada dasarnya sasaran dari kegiatan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) adalah sebagai berikut :

(18)

1. Tersosialisasikannya konsep penyelenggaraan pembangunan perkotaan dan peran strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan.

2. Terwujudnya pemahaman yang baik oleh semua pemangku kepentingan kota/kabupaten tentang strategi pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan Kota Langsa.

3. Terjadinya penguatan kepedulian dan peningkatan kapasitas pemangku kepentingan Kota Langsa dalam penyusunan SPPIP.

4. Terjadinya interaksi dan keterlibatan masyarakat dalam proses penyusunan strategi dan program pembangunan permukiman dan infrastruktur perkotaan melalui penyelenggaraan konsultasi publik.

5. Terbangunnya koordinasi antar pemangku kepentingan Kota Langsa dan Provinsi NAD, tersusunnya sinkronisasi program dan kegiatan pembangunan kota, sebagai acuan pelaksanaan pembangunan yang optimal sesuai sumberdaya dan sumberdana yang dimilikinya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka meningkatkan pembangunan perkotaan yang memperhatikan pengelolahan lingkungan dan berwawasan mitigasi bencana, Pemerintah Kota Langsa telah menetapkan

Laporan Akhir ini berisikan materi Latar Belakang, Kajian Kebijakan Pembangunan Permukiman Perkotaan, Profil Permukiman Kumuh Kota, Identifikasi Kekumuhan dan

Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Penyusunan Database Drainase Perkotaan Kecamatan Purwantoro yaitu jaringan drainase mulai dari hulu sampai dengan hilir, baik

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Laporan Akhir Sementara untuk kegiatan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP)

 Keempat bagian dalam Panduan Teknis Pelaksanaan Penyusunan Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) dan Rencana Pembangunan Kawasan

Materi utama dari dokumen ini utamanya adalah Pemahaman mengenai penyusunan RKP-KP beserta pentahapannya, Kajian kebijakan pembangunan di Kabupaten Pohuwato, Profil

Kegiatan identifikasi terhadap implikasi dan dampak yang mungkin muncul sebagai akibat dilaksanakannya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur

Kegiatan identifikasi terhadap implikasi dan dampak yang mungkin muncul sebagai akibat dilaksanakannya Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur