BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang
Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta Kesehatan merupakan anugerah yang tak ternilai harganya. Sebanyak apapun harta yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila orang tersebut tidak mempunyai yang dimiliki oleh seseorang, namun tidak ada artinya bila orang tersebut tidak mempunyai tubuh yang sehat, yaitu dengan memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, tubuh yang sehat, yaitu dengan memeriksakan diri ke sarana-sarana pelayanan kesehatan, diantaranya adalah puskesmas.
diantaranya adalah puskesmas. Pu
Puskskesesmamas s adadalalah ah susuatatu u pepersrsatatuauan n kekesesehahatan tan fufungngsisiononal al memerurupapakakan n pupusasatt pe
pengengembambangangan n keskesehaehatan tan keskesehaehatan tan masmasyaryarakaakat t disdisampamping ing jugjuga a memmembinbina a perperan an sersertata masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilaya
wilayah h kerjankerjanya ya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh karena itu karena itu puskpuskesmas mempunyesmas mempunyaiai wew
wewenaenang ng dan dan tantangguggung ng jawjawab ab ataatas s pempemelieliharaharaan an keskesehaehatan tan masmasyaryarakaakat t daldalam am wilwilayaayahh kerjanya.
kerjanya. Pusk
Puskesmas sebagai esmas sebagai pelakpelaksanaan pelayanan sanaan pelayanan publpublik, ik, melaksmelaksanakan anakan pelaypelayanan anan primaprima sesua
sesuai i dengadengan n UndanUndang-undg-undang ang repubrepublik lik IndonIndonesia esia No 25 No 25 tahun 2009 tahun 2009 tentantentang g PelayaPelayanannan Publi
Publik dan k dan untuuntuk mengetahuk mengetahui hasil i hasil layanlayanan yang diberikan terseban yang diberikan tersebut berkualitut berkualitas atau as atau tidaktidak,, dengan indeks kepuasan masyarakat sesuai dengan Keputusan Menpan Nomor 25 Tahun dengan indeks kepuasan masyarakat sesuai dengan Keputusan Menpan Nomor 25 Tahun 2005 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat.
2005 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat.
Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk Pada saat ini Puskesmas telah didirikan di hampir seluruh pelosok tanah air. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas pembantu menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat dengan Puskesmas pembantu serta Puskesmas keliling.
serta Puskesmas keliling.
Masalah yang dihadapi secara garis besar oleh suatu Puskesmas terdapat 2 jenis yaitu Masalah yang dihadapi secara garis besar oleh suatu Puskesmas terdapat 2 jenis yaitu masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat berupa kurangnya tenaga kesehatan, masalah internal dan eksternal. Masalah internal dapat berupa kurangnya tenaga kesehatan, biaya operasional untuk pelayanan masih cukup tinggi sedangkan dana yang
biaya operasional untuk pelayanan masih cukup tinggi sedangkan dana yang dapat disediakandapat disediakan pemerintah masih kurang, kepuasan pengguna jasa Puskesmas belum optimal, kurangnya pemerintah masih kurang, kepuasan pengguna jasa Puskesmas belum optimal, kurangnya komunikasi, koordinasi antar bagian, bidang dan unit. Masalah eksternal berupa faktor sosial komunikasi, koordinasi antar bagian, bidang dan unit. Masalah eksternal berupa faktor sosial ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar Puskesmas serta citra dan tingkat pelayanan ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar Puskesmas serta citra dan tingkat pelayanan ya
yang ng mumungngkikin n kukurarang ng bebegigitu tu babaik ik sesehihingngga ga memempmpenengagaruruhi hi anangkgka a kukunjnjunungagan n sesecarcaraa signifikan.
signifikan.
Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari usaha kesehatan Upaya kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas terdiri dari usaha kesehatan waj
wajib, ib, upaupaya ya keskesehaehatan tan penpengemgembanbangan gan serserta ta proprogragram m inoinovasvasi. i. UpaUpaya ya keskesehaehatan tan wajwajibib merupakan usaha kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia.Upaya merupakan usaha kesehatan yang dilaksanakan oleh seluruh puskesmas di Indonesia.Upaya ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan, ini memberikan daya ungkit paling besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan,
melalui peningkatan indek pembangunan manusia (IPM), serta merupakan kesempatan global melalui peningkatan indek pembangunan manusia (IPM), serta merupakan kesempatan global dan
dan nasnasionional. al. YanYang g tertermasmasuk uk daldalam am upaupaya ya keskesehaehatan tan wajwajib ib adaadalah lah propromosmosi i keskesehaehatantan,, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan KB, serta perbaikan gizi dan masyarakat, serat kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan KB, serta perbaikan gizi dan masyarakat, serat pencegahan, pemberantasan dan penularan penyakit serta pengobatan.
pencegahan, pemberantasan dan penularan penyakit serta pengobatan.
1.2 Wilayah Kerja 1.2 Wilayah Kerja
Wilay
Wilayah ah kerja puskesmkerja puskesmas meliputi satu as meliputi satu kecamkecamatan atau atan atau sebagsebagian dari ian dari kecamkecamatan.atan. Tetapi bila satu kecamatan mempunyai satu lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab Tetapi bila satu kecamatan mempunyai satu lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilaya
wilayah h kerja dibagi kerja dibagi antar puskesmaantar puskesmas, s, dengdengan an mempememperhatikrhatikan an keutukeutuhan han konskonsep ep wilaywilayahah (desa/
(desa/kelurkelurahan). Faktor ahan). Faktor kepadkepadatan atan pendupenduduk, luas duk, luas daerah geografi daerah geografi dan dan keadakeadaan an istrukistruktur tur serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
1.3 Jenis Pelayanan 1.3 Jenis Pelayanan
Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah keja puskesmas Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah keja puskesmas ditetapkan oleh Bupati/ Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran Tekknis dari Kepala ditetapkan oleh Bupati/ Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran Tekknis dari Kepala Danto
Dantor r DeparDepartemen Kesehatan temen Kesehatan ProvProvinsi. Pelayanan kesehatan yang insi. Pelayanan kesehatan yang diberdiberikan ikan di di puskepuskesmassmas ialah meliputi : preventif (pencegahan kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif ialah meliputi : preventif (pencegahan kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
(pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Bentuk pelayanan di Puskesmas diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa) Bentuk pelayanan di Puskesmas diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa) peny
penyakit dan akit dan pengopengobatan sederhanabatan sederhana. . PelayaPelayanan nan yang diberikan adalah yang diberikan adalah pengpengobatan rawatobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan selama 3 hari sedangkan penanganan dan pengobatan jalan, dengan pemberian obat-obatan selama 3 hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas yang memiliki sarana yang yang membutuhkan tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas yang memiliki sarana yang lebih lengkap. Pasien yang
lebih lengkap. Pasien yang berkuberkunjung ke njung ke PuskPuskesmas adalah pasien esmas adalah pasien umumumum, , pasiepasien n ASKEASKES,S, pasien ASKESKIN, dan pasien JKA.
pasien ASKESKIN, dan pasien JKA.
1.4. Visi
1.4. Visi PuskesmasPuskesmas Vi
Visi si pepembmbanangugunanan n kekesesehahatatan n yayang ng didiseselelengnggagararakakan n ololeh eh pupuskskesesmamas s adadalaalahh tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gam
gambarbaran an masmasyaryarakaakat t keckecamaamatan tan masmasa a depdepan an yanyang g ingingin in dicdicapaapai i melmelalualui i pempembanbangungunanan kes
kesehaehatantan, , yakyakni ni masmasyaryarakaakat t yanyang g hidhidup up daldalam am linlingkugkungangan n dan dan dendengan gan perperilailaku ku sehsehat,at, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
melalui peningkatan indek pembangunan manusia (IPM), serta merupakan kesempatan global melalui peningkatan indek pembangunan manusia (IPM), serta merupakan kesempatan global dan
dan nasnasionional. al. YanYang g tertermasmasuk uk daldalam am upaupaya ya keskesehaehatan tan wajwajib ib adaadalah lah propromosmosi i keskesehaehatantan,, kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan KB, serta perbaikan gizi dan masyarakat, serat kesehatan lingkungan, kesehatan ibu, anak dan KB, serta perbaikan gizi dan masyarakat, serat pencegahan, pemberantasan dan penularan penyakit serta pengobatan.
pencegahan, pemberantasan dan penularan penyakit serta pengobatan.
1.2 Wilayah Kerja 1.2 Wilayah Kerja
Wilay
Wilayah ah kerja puskesmkerja puskesmas meliputi satu as meliputi satu kecamkecamatan atau atan atau sebagsebagian dari ian dari kecamkecamatan.atan. Tetapi bila satu kecamatan mempunyai satu lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab Tetapi bila satu kecamatan mempunyai satu lebih dari satu puskesmas, maka tanggungjawab wilaya
wilayah h kerja dibagi kerja dibagi antar puskesmaantar puskesmas, s, dengdengan an mempememperhatikrhatikan an keutukeutuhan han konskonsep ep wilaywilayahah (desa/
(desa/kelurkelurahan). Faktor ahan). Faktor kepadkepadatan atan pendupenduduk, luas duk, luas daerah geografi daerah geografi dan dan keadakeadaan an istrukistruktur tur serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas. serta lainnya merupakan bahan bertimbangan dalam menentukan wilayah kerja puskesmas.
1.3 Jenis Pelayanan 1.3 Jenis Pelayanan
Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah keja puskesmas Puskesmas merupakan perangkat Pemda Tingkat II sehingga wilayah keja puskesmas ditetapkan oleh Bupati/ Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran Tekknis dari Kepala ditetapkan oleh Bupati/ Walikota kepada Daerah Tingkat II dengan saran Tekknis dari Kepala Danto
Dantor r DeparDepartemen Kesehatan temen Kesehatan ProvProvinsi. Pelayanan kesehatan yang insi. Pelayanan kesehatan yang diberdiberikan ikan di di puskepuskesmassmas ialah meliputi : preventif (pencegahan kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif ialah meliputi : preventif (pencegahan kesehatan), promotif (peningkatan kesehatan), kuratif (pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
(pengobatan) dan rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
Bentuk pelayanan di Puskesmas diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa) Bentuk pelayanan di Puskesmas diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa) peny
penyakit dan akit dan pengopengobatan sederhanabatan sederhana. . PelayaPelayanan nan yang diberikan adalah yang diberikan adalah pengpengobatan rawatobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan selama 3 hari sedangkan penanganan dan pengobatan jalan, dengan pemberian obat-obatan selama 3 hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas yang memiliki sarana yang yang membutuhkan tindakan lebih lanjut akan dirujuk ke fasilitas yang memiliki sarana yang lebih lengkap. Pasien yang
lebih lengkap. Pasien yang berkuberkunjung ke njung ke PuskPuskesmas adalah pasien esmas adalah pasien umumumum, , pasiepasien n ASKEASKES,S, pasien ASKESKIN, dan pasien JKA.
pasien ASKESKIN, dan pasien JKA.
1.4. Visi
1.4. Visi PuskesmasPuskesmas Vi
Visi si pepembmbanangugunanan n kekesesehahatatan n yayang ng didiseselelengnggagararakakan n ololeh eh pupuskskesesmamas s adadalaalahh tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gam
gambarbaran an masmasyaryarakaakat t keckecamaamatan tan masmasa a depdepan an yanyang g ingingin in dicdicapaapai i melmelalualui i pempembanbangungunanan kes
kesehaehatantan, , yakyakni ni masmasyaryarakaakat t yanyang g hidhidup up daldalam am linlingkugkungangan n dan dan dendengan gan perperilailaku ku sehsehat,at, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni (1) Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni (1) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu serta (4) lingkungan sehat, (2) perilaku sehat, (3) cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu serta (4) derajat kesehatan penduduk kecamatan.
derajat kesehatan penduduk kecamatan. Ru
Rumumusasan n vivisi si ununtutuk k mamasisingng-m-masasining g PuPuskskesesmamas s haharurus s memengngacacu u papada da vivisisi pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus pembangunan kesehatan Puskesmas di atas yakni terwujudnya Kecamatan Sehat, yang harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi nasyarakat serta wilayah Kecamatan setempat. disesuaikan dengan situasi dan kondisi nasyarakat serta wilayah Kecamatan setempat.
1.5. Misi Puskesmas 1.5. Misi Puskesmas
1.
1. MenggMenggerakkerakkan pemban pembangunangunan berwawan berwawasan keasan kesehatasehatan di wilayn di wilayah kerjaah kerjanya.nya. 2.
2. MeMendndororonong g kekemamandndiririaian n hihidudup p sesehahat t babagi gi kekeluluararga ga dadan n mamasysyararakakat at di di wiwilaylayahah kerjanya.
kerjanya. 3.
3. MeMememelilihahara ra dadan n memeniningngkakatktkan an mumututu, , pepememerarataataan n dadan n keketeterjarjangngkakauauan n pepelalayayananann kesehatan yang diselenggarakan.
kesehatan yang diselenggarakan. 4.
4. MeMememelilihahara ra dadan n memeniningngkakatktkan an kekesesehahatan tan peperororanrangagan, n, kekeluluargarga a dadan n mamasysyararakakatat beserta lingkungannya.
beserta lingkungannya.
1.6
1.6 FungsFungsi Puskei Puskesmassmas
Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah: Dalam mewujudkan peranan Puskesmas, maka fungsi Puskesmas adalah: a. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.
a. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Pus
Puskeskesmas mas berbertantangguggungjngjawab awab menmenyelyelengenggaragarakan kan pelpelayaayanan nan keskesehaehatan tan tintingkagkatt perta
pertama ma secara secara menymenyeluruheluruh, , terpadterpadu u dan dan berkesinamberkesinambungbungan. an. PelayPelayanan anan kesekesehatan hatan tingktingkatat pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:
pertama yang menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi: 1). Pelayanan kesehatan perorangan
1). Pelayanan kesehatan perorangan Pel
Pelayaayanan nan keskesehaehatan tan peroraperorangangan n adaadalah lah pelpelayaayanan nan yanyang g berbersifsifat at pripribadbadi i (pr(privaivatete goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap. 2). Pelayanan kesehatan masyarakat
2). Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) denga
dengan n tujuatujuan n utama memeliharutama memelihara a dan meningkatdan meningkatkan kan kesehkesehatan atan serta mencegah penyakitserta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masya
masyarakat rakat tersebtersebut ut antara antara lain lain promopromosi si kesehkesehatan, atan, pembpemberantaserantasan an penypenyakit, akit, penyepenyehatanhatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat.
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan
situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
c. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang
dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
1.7. Tujuan Penulisan
Kami sebagai dokter muda yang kelak bertugas di puskesmas maka sangat penting bagi kami untuk terjun secara langsung dan terlibat dalam kegiatan puskesmas.
Dalam kegiatan kepaniteraan klinik Family Medicine, kami mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk menimba ilmu di Puskesmas Meuraxa yang akan sangat berguna sebagai bekal kelak ketika bertugas di Puskesmas Daerah.
Fakultas Kedokteran dalam sistem pendidikannya berorientasi kepada masyarakat, dalam hal ini mahasiswa yang menjalani Kepaniteraan Klinik Senior pada laboratorium Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, salah satu tugasnya adalah ditempatkan di puskesmas.
Tujuan penulisan laporan ini adalah:
1. Melatih diri untuk mendapat pengalaman bila menjadi dokter yang bertugas sebagai calon pemimpin di tingkat kecamatan yaitu puskesmas.
2. Merupakan pertanggungjawaban dan melengkapi tugas Kepaniteraan Klinik Senior pada Laboratorium Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas. 3. Mengetahui secara aktual dan jelas kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di
puskesmas.
BAB II
GAMBARAN UMUM PUSKESMAS MEURAXA
Gambar 2.1: Puskesmas Meuraxa ( foto diambil tanggal 21 Maret 2001)
Secara geografis, puskesmas Meuraxa terletak di Desa Lambung kecamatan Meuraxa Kota Banda Aceh, yang mempunyai jarak lebih kurang 5 km dari pusat kota dan lebih kurang 500 meter dari Pasar Ulee Lheu.
Gambar 2.2 Peta Wilayah Meuraxa Kota Banda Aceh
Adapun batas-batas wilayahnya adalah :
1. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Jaya Baro Kota Banda Aceh 2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh 3. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Kuta Raja Kota Banda Aceh 4. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.
Puskesmas Meuraxa merupoakan bantuan dari Bulan Sabit Merah Saudi Arabia Makkah Al-Mukaramah yang terdiri dari:
1. Bantuan induk 1 unit 2. Perumahan dokter 1 unit 3. Perumahan paramedis 1 unit
Wilayah kerja Puskesmas Meuraxa seluas 726 hektar, meliputi 1 kelurahan, 16 desa, dan 63 dusun, dengan jumlah penduduk 16.320 jiwa, terdiri dari laki – laki 8.826 jiwa, perempuan 7.494 jiwa, dan jumlah KK 5.072 jiwa.
Kecamatan Meuraxa terdiri dari beberapa desa. Adapun desa-desa tersebut adalah:
No Nama Desa Luas Desa (Ha) Jarak-dari Puskesmas (Km)
Fasilitas Kesehatan Yang Ada
1. Ulee Lheu 76,5 1 1 posyandu
2 Punge Jurong 42,2 3 3 Posyandu
3 Deah Glumpang 53,3 1,5 1 Posyandu
4 Aso Nangroe 16,8 1 1 Posyandu
5 Gampong Pie 32,1 1 1 Posyandu
6 Lambung 31 0 1 Posyandu
7 Alu Deah Tengoh 39,8 2,5 2 Posyandu
8 DeahBaro 44,8 2 1Posyandu
10 Blang Oi 85 500m 1 Posyandu
11 Gampong Blang 42,2 2 1 Posyandu
12 Lamjabat 67,5 3 1 Posyandu
13 Punge Ujong 53,3 1 1 Posyandu
14 Surien 16,8 3,5 1 Posyandu
15 Gampong Baro 32,1 2,5 1 Posyandu
16 Lampaseh Aceh 59 4 1 Posyandu
Tabel 2.1 Kecamatan di sekitar Puskesmas Meuraxa
2.2 Struktur Organisasi
Stuktur organisasi puskesmas meuraxa terdiri dari :
1. Unsur pimpinan (Kepala Puskesmas), adalah penanggung jawab pembangunan kesehatan ditingkat kecamatan.
2. Unsur pembantu pimpinan (Urusan Tata Usaha), terdiri dari : Keuangan
Kepegawaian SP2TP
Urusan Umum
1. Unsur pelaksana, yang dilaksanakan oleh tujuh unit kegiatan pokok puskesmas, yaitu: Unit I. Pencegahan Penyakit Menular
ISPA Diare Imunisasi Kusta/TBC
Unit II. Peningkatan dan Kesehatan keluarga Kesehatan Kerja
KB KIA Gizi
Unit III. Pemulihan kesehatan dan rujukan Pengobatan
Pelayanan darurat/P3K Gigi dan mulut
Usia lanjut
Unit IV. Kesehatan lingkungan dan penyuluhan Kesehatan lingkungan
UKS Olah raga
PKM (Penyuluhan Kesehatan Masyarakat) PHN ( Public Health Nursing )
Unit V. Keperawatan Unit VI. Penunjang
Laboratorium Pengelolaan obat Unit VII. Pelaksana khusus
Jiwa THT Mata
Jumlah tenaga di Puskesmas Meuraxa pada tahun 2011 sebanyak 40 orang.
No Pendidikan Puskesmas induk Pustu Jumlah
PNS PTT Bakti PNS PTT I Medis 1 Dokter Umum 2 0 0 0 0 2 2 Dokter Gigi 1 0 0 0 0 1 II Paramedis 1 Akper 1 0 0 0 1 2 2 Bidan 7 8/0 0 2 5 22 3 Perawat kesehatan 1 0 0 0 0 1 4 Perawat gigi 3 0 0 0 0 3 5 Penjenjang kesehatan 0 0 0 0 0 0 6 AKG 1 0 0 0 0 1
III Paramedis non perawat
1 AKZI 2 0 0 0 0 2 2 AKL 0 0 0 0 0 0 3 SAA/SMF 1 0 0 0 0 1 4 Analis/SMAK 2 0 0 0 0 2 5 SPAG 0 0 0 0 0 0 6 SPPH 0 0 0 0 0 0 7 Pekarya Kesehatan 1 0 0 0 0 1 IV SarjanaSKM 1 0 0 0 0 1 V Cleaning Service 0 0/1 0 0 0 1 Jumlah 23 8/1 0 2 6 40
Tabel 2.2 Jumlah Tenaga Medis di Puskesmas Meuraxa
Sesuai dengan keadaan geografis, luas wilayah sarana perhubungan dan pendapatan penduduk dalam wilayah puskesmas, tidak semua penduduk dapat dengan mudah
mendapatkan pelayanan dari puskesmas. Agar jangkauan pelayanan Puskesmas Meuraxa tersebut lebih merata dan luas, Puskesmas Meuraxa memiliki fasilitas penunjang sebagai berikut :
1. Lima buah Pustu , yaitu: • Pustu Blang Oi • Pustu Lamjabat • Pustu Deah Baro • Pustu Lampaseh Aceh • Pustu Surien
1. Tiga belas bides yang terletak di desa: • Gampong pie • Punge jurong • Punge Ujong • Gampong baro • Cot Lamkuweh • Lampaseh Aceh • Alue Deah Tengoh • Deah Baro • Blang Oi • Lambung • Ulhee lheu • Surien • Lamjabat 1. Enam polindes
2. Desa siaga sehat jiwa (16 desa).
3. 2 buah Pusling (Puskesmas keliling) dengan kendaraan bermotor roda empat. 4. 12 kendaraan roda dua.
Puskesmas Meuraxa melaksanakan 18 kegiatan pokok puskesmas, yang pelaksanaannya dilakukan didalam dan di luar gedung Puskesmas, yaitu:
1.Upaya kesehatan wajib : - promosi kesehatan - kesehatan lingkungan
- KIA dan KIB
- Usaha peningkatan gizi
- pemberantasan penyakit menular - Upaya pengobatan
2. Upaya kesehatan pengembangan: - Upaya kesehatan sekolah
- Perawatan kesehatan masyarakat - Upaya kesehatan kerja
- Upaya kesehatan gigi dan mulut - Kesehatan jiwa
- Kesehatan mata
- Kesehatan usia lanjut’
- Pembinaan pengobatan tradisional - Peran serta masyarakat
3.Upaya pelayanan penunjang: - Laboratorium sederhana - Pencegahan infeksi - SP2TP
BAB III
UPAYA PELAKSANAAN KESEHATAN PUSKESMAS MEURAXA
Puskesmas Meuraxa melakukan kegiatan pokok sesuai dengan tenaga dan fasilitas yang ada, dilaksanakan oleh Puskesmas Meuraxa selama tahun 2010 adalah :
1.1 Upaya Kesehatan Wajib Puskesmas 1.1.1 Promosi Kesehatan Masyarakat
Berjangkitnya suatu penyakit bukan hanya disebabkan karena kuman, tetapi juga karena kebiasaan masyarakat menggunakan air sungai untuk buang air besar, gosok gigi, cuci, makan, dll. Oleh karena itu program penanggulangan masalah kesehatan harus aspek edukatif yang menangani perilakunya dan aspek yang melakukan penanggulangan epidemiologi. Setiap petugas puskesmas harus memilki pengetahuan dan ketrampilan dibidang medis, teknis serta dibidang penyuluhan. Penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung yaitu dengan memberikan penyuluhan kepada pasien-pasien di kamar periksa dokter dan memberikan penyuluhan kepada masyarakat di posyandu, kelompok PKK, dan pertemuan LKMD, atau secara tidak langsung dengan memberikan contoh yang positif dari pimpinan dan petugas kesehatan di puskesmas, tersedianya media penyuluhan seperti poster
diruang tunggu, membagikan brosur-brosur atau selebaran tentang kesehatan kepada masyarakat di wilayah kerja.
Gambar 3.1 Salah satu poster yang ada diruang tunggu Puskesmas Meuraxa Penyuluhan kesehatan masyrakat meliputi :
➢ Makanan ibu hamil / menyusui ➢ Keluarga berencana
➢ Gizi pada anak balita
➢ Kebersihan lingkungan dan personal higiene.
Dalam pelaksannannya, Puskesmas Meuraxa melakukan kegiatan program penyuluhan kesehatan dibagi dalam 2 (dua) tempat :
1. Di dalam gedung (Puskesmas)
2. Di luar gedung (posyandu, sekolah, meunasah, balai desa, dll).
1.1.1 Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Lingkungan fisik dan biologis penduduk Indonesia boleh dikatakan belum membaik dan memadai, hanya sebagian kecil penduduk menikmati air bersih dan fasilitas kesehatan lingkungan. Hal ini berakibat masih tingginya angka kesakitan dan kematian berbagai penyakit.
Tujuan dari program kesehatan lingkungan adalah untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar.
Kegiatan upaya penyehatan lingkungan ini bertujuan untuk merubah, menanggulangi dan menghilangkan unsur fisik yang dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat, dengan harapan angka kesakitan terutama penyakit menular dapat diminimalkan atau dihilangkan.
Kegiatan yang di lakukan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain : ➢ Penyehatan sarana air bersih.
➢ Penyehatan pembuangan kotoran. ➢ pengawasan pengelolaan sampah.
➢ Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum dan tempat pembuatan penjualan makanan dan minuman (TTU dan TPM).
Demam Berdarah merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi Arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Kasus Kejadian luar biasa Demam Berdarah (DBD) yang dilayani Puskesmas Meuraxa Tahun 2010.
N O
Nama Desa Bulan Terjadi KLB Jlh
penderita % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 Ulee Lheue 1 2 2 Deah Glumpang 2 1 1 4 3 Deah Baru 2 1 3
4 Alue Deah Tengoh 3 3
5 Lampaseh Aceh 1 4 5 6 Lambung 2 1 1 4 7 Blang Oi 1 1 3 3 4 2 1 3 3 21 8 Punge Ujong 1 1 1 1 1 2 1 8 9 Punge Jurong 2 2 3 2 3 2 2 3 19 10 Gampong Baru 1 1 11 Surien 1 1 4 6 12 Lamjabat 2 1 3 13 Cot Lamkuweh 1 1 2 14 Gp.Blang
15 Gp.Pie 2 2
16 AsoNanggroe 1 1 2
Jumlah 9 7 5 7 7 4 3 2 6 8 10 17 85
Tabel 3.1 Kasus Kejadian luar biasa Demam Berdarah (DBD) yang dilayani Puskesmas Meuraxa Tahun 2010
Dari Tabel di atas dapat dilihat bahwa Puskesmas meuraxa angka kasus kejadian luar biasa (KLB) sebesar 85 kasus (100 %). Di Puskesmas Meuraxa untuk menindak lanjuti angka
KLB demam berdarah telah melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha promosi dan preventif. Kegiatan-kegiatan yang tnelah dilakukan yaitu penyuluhan yang berhubungan dengan DBD untuk merubah tingkah laku masyarakat, pelacakan kasus demam berdarah (PE Surveilens), pemberian bubuk abate dan pemeriksaan jentik pada tempat-tempat penampungan air yang mungkin menjadi tempat bersarangnya nyamuk dewasa dan jentik- jentik nyamuk Aedes Agyptydan lain-lain.
Grafik 3.1 Kasus Kejadian luar biasa DBD yang dilayani Puskesmas Meuraxa Tahun 2010
3.1.3 Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana
Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan Ibu dan Anak. Ibu dan anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan seperti kesakitan dan gangguan gizi yang seringkali berakhir dengan kecacatan atau kematian.
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, bayi, anak balita, serta anak pra sekolah. Upaya kesehatan ibu dan anak merupakan upaya dibidang kesehatan yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, anak balita dan pra sekolah.
S a l a h s a t u u n s ur y a n g p e n t i ng u n t u k m e n u r un k a n a n g k a k e m a t i a n d a n kesakitan diantara ibu, bayi dan anak sekolah adalah memberikan pemeliharaan y an g cu kup baik pada waktu hamil yang dimulai sedini mungkin. Pe nurunan angka kematia n i bu m at er na l d an a na k b al it a s er ta p en ur un an a n gk a k e la hi r an m e ru pa ka n sasaran prioritas dalam pembangunan di bidang kesehatan.
Dalam pengertian ini cukup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat serta menambah ketrampilan para dukun bayi serta pembinaan
kesehatan anak di taman kanak-kanak. Tujuan dari program ini adalah untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu, bayi dan anak, sehingga tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Kegiatan ini selain di Puskesmas juga dilaksanakan di luar Puskesmas yaitu di Posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Meuraxa. Angka Kematian ibu dan anak pada tahun 2010 adalah 0%.
Kegiatan di Puskesmas Meuraxa meliputi :
a. Pemeriksaan dan pelayanan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, anak balita dan anak prasekolah. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap kunjungan pasien ke Puskesmas dan
kunjungan ke posyandu.
b. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil.
c. Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI). d. Pemberian tablet besi (Fe) pada ibu hamil.
e. Pemberian Vitamin A dilaksanakan pada bulan promosi vitamin A di puskesmas dan posyandu.
f. Pengamatan perkembangan anak prasekolah. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan imunisasi anak ke puskesmas dan kunjungan ke posyandu melalui pemantauan kartu KMS dan pemantauan berat badan anak.
h. Penyuluhan gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan anak dilakukan untuk meningkatkan status gizi ibu, bayi dan anak serta mencegah timbulnya penyakit akibat defisiensi gizi. i. Meningkatkan pengetahuan dan peran serta kader posyandu dalam menunjang program
kesehatan ibu dan anak.
j. Memonitor kinerja peran bidan desa.
k. Memantau ibu hamil yang beresiko tinggi, ibu bersalin dan ibu nifas di wilayah kerja. l. Menaikkan Kohort bulanan bayi dan ibu.
m. Membuat laporan AMP (Audit maternal Perinatal).
n. Mengirim kasus KIA yang tidak bisa ditangani di puskesmas. o. Pencatatan dan pelaporan.
Kegiatan ini selain dilaksanakan di Puskesmas juga dilaksanakan di luar puskesmas, yaitu di Posyandu dalam ruang lingkup Puskesmas Meuraxa.
Gambar 3.1 Seorang Pasien sedang berkonsultasi dengan bidan ( foto diambil 21 Maret 2011)
Di luar Puskesmas, kegiatan yang dilakukan adalah Posyandu, kegiatan yang dillakukan adalah :
– Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui – Pemberian PMT pada ibu hamil
– Pemberian imunisasi TT pada ibu hami
– Pemeriksaan ibu hamil, ibu menyusui, bayi dan balita
– Penyuluhan tentang kesehatan ibu hamil, nifas dan menyusui – Pemberian tablet Besi (Fe)
– Meningkatkan pengetahuan ibu dan peran serta kader posyandu dalam menunjang Program kesehatan ibu dan anak
Gambar 3.2 Seorang bayi sedang diimunisasi di posyandu Deah Glumpang ( foto diambil 18
Maret 2011)
Puskesmas Meuraxa juga mengadakan kegiatan Posyandu Lansia, kegiatan yang
dilakukan :
– Pemantauan gizi Lansia melalui KMS Lansia
– Pemeriksaan dan pemberian therapy
– Pemantauan gizi Lansia melalui KMS Lansia – Penyuluhan kesehatan pada Lansia
Gambar 3. 3 Seorang pasien sedang berobat di Posyandu Lansia ( foto diambil 21 Maret 2011 di Posyandu Desa Alue Tengoh)
KB
Keberhasilan pembangunan, baik pembangunan fisik maupun ekonomi pada hakikatnya tergantung pada unsure manusiana. Pertambahan penduduk yang tinggi dapat menghambat hasil pembangunan, termasuk pembangunan kesehatan. Oleh karena itu pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk melalui program KB merupakan hal yang
sangat penting.
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar
Program Keluarga Berencana di Puskesmas Meuraxa meliputi kegiatan dalam dan luar gedung, yaitu :
1. Komunikasi, informasi dan edukasi (konseling akseptor)
2. Pelayanan kontrasepsi kepada akseptor dengan metode yang diinginkan melalui puskesmas, posyandu dan pos KB desa
3. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB 4. Pembinaan konseling pada akseptor KB
5. Pencatatan dan pelaporan
Gambar 3.3 Seorang pasien sedang berkonsultasi masalah KB dengan Bidan ( foto diambil 21 Maret 2011)
3.1.4 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk menurunkan angka penyakit gizi kurang yang umumnya banyak diderita oleh masyarakat yang berpenghasilan rendah (baik di desa maupun di kota) terutama pada anak balita dan ibu.
Puskesmas meuraxa melaksanakan kegiatan usaha peningkatan gizi melalui : 1. Kegiatan di dalam gedung (puskesmas), meliputi :
b. Penyuluhan dan konseling gizi bagi ibu yang memiliki bayi dan balita c. Pemantauan status gizi bayi dan balita
d. Membuat balok SKDN
e. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk bayi / balita setiap bulan Februari dan Agustus serta vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin
f. Pemberian tablet Fe untuk ibu hamil. g. Pencatatan dan pelaporan
h. Evaluasi terhadap pelaksanaan program. 2. Kegiatan di luar gedung, meliputi :
a. Melakukan penimbangan bayi dan balita di posyandu
b. Penyuluhan bagi ibu yang memiliki bayi/balita dan juga ibu hamil, baik secara perorangan maupun kelompok
c. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi setiap 6 (enam) bulan sekali (Februari-Agustus) untuk bayi dan balita serta pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin
d. Pemberian tablet Fe dan Kapsul yodium untuk ibu hamil
e. Melaksanakan PMT Pemulihan bagi bayi / balita dan PMT bagi bumil f. Pemantauan Status Gizi bayi dan balita
g. Penyegaran kader posyandu
h. Monitoring terhadap keberhasilan program
i .Pemantauan pemakaian garam beryodium pada keluarga
Gambar 3.4 Seorang bayi sedang diukur tinggi badan di posyandu Deah Glumpang (foto diambil 18 Maret 2011
Untuk mewujudkan tujuan tersebut diatas, melalui program gizi ini dilakukan beberapa usaha yang antara lain melalui perbaikan pada konsumsi pangan yang makin beraneka ragam, seimbang dan bermutu tinggi.
Sasaran pelaksanaan program gizi, yaitu :
1. Penurunan prevalensi KKP ( Kurang Kalori Protein ) dan KEP (Kurang Energi Protein) pada bayi dan balita serta KEK (Kurang Energi Kronis) pada ibu hamil.
2. Penurunan prevalensi KVA ( Kurang Vitamin A) di daerah rawan
3. Penurunan prevalensi anemia gizi pada ibu hamil melalui usaha perbaikan gizi pada ibu hamil melalui usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK)
4. Pencegahan dan penurunan prevalensi GAKY(Gangguan Kekurangan Yodium) pada ibu hamil.
3.1.5 Pemberantasan Penyakit Menular
Kegiatan dititikberatkan pada penyakit terutama yang banyak terdapat di daerah dengan sanitasi yang jelek. Memberantas penyakit menular berarti menghilangkan taua mengubah cara perpindahan penyakit menular dan atau infeksi, penularan itu dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Adapun pemberantasan penyakit menular atau infeksi, cara – cara tersebut melalui :
1. Penularan langsung dari manusia ke manusia Contoh : Tuberculosis, penyakit kelamin
1. Penularan tidak langsung
2. Dengan perantaraan benda yang kotor Contoh : Kolera, Disentri
3. Dengan perantaraan serangga atau gigitan binatang Contoh : Malaria, Demam Berdarah Dengue, Rabies, Filariasis
Untuk mengantisipasi masalah diatas upaya pencegahan yang dilakukan meliputi: 1.Memberikan penyuluhan tentang bahaya penyakit menular dan akibat-akibatnya
2.Memberikan pelayanan pengobatan bagi penderita penyakit menular
3.Memberikan imunisasi terhadap bayi, anak, ibu hamil, dan calon pengantin
3.1.6.Upaya Pelayanan dan Pengobatan Penyakit
Upaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk kegiatan pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit/ gejala-gejala, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, meliputi :
– Pemeriksaan laboratorium
Program ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan setiap hari kerja. Bentuk pelayanan di Puskesmas Meuraxa diarahkan kepada kemampuan pengenalan (diagnosa) penyakit dan pengobatan sederhana. Pelayanan yang diberikan pengobatan rawat jalan, dengan pemberian obat-obatan selama tiga hari sedangkan penanganan dan pengobatan yang membutuhkan spesialisasi dan tindakan lebih lanjut, akan dikirim atau dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki sarana kesehatan yang lebih lengkap. Puskesmas Meuraxa melayani pasien umum, pasien ASKES, JAMKESMAS, JKA dan semuanya mendapatkan pengobatan
secara gratis
Di bagian tindakan telah dilakukan pertolongan pertama pada kasus trauma, sementara untuk trauma yang serius pasien dirujuk ke RSU Meuraxa Banda Aceh.
Di Puskesmas Meuraxa khusus pada Usila, Bayi dan balita diberikan upaya pengobatan tersendiri yang pelayanannya dipisahkan dari pengobatan pasien umum lainnya, hal ini dimaksudkan agar pelayanan pengobatan kepada usila, bayi dan balita dapat lebih maksimal dan diharapkan tingkat kesehatannya dapat ditingkatkan. Dimana dalam hal ini Puskesmas Meuraxa menyediakan ruang khusus Poli Lansia dan MTBS.
MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit) merupakan tindakan berupa perawatan dan pengobatan kepada bayi muda sakit umur 1 hari sampai 2 bulan dan anak sakit umur 2 bulan
sampai 5 tahun.
Adapun yang termasuk 20 penyakit terbesar tahun 2010 pada Puskesmas Meuraxa adalah:
No Nama Penyakit Infeksi Jumlah Kasus Persentase (%)
1 Commoncold 3175 23,68%
2 Infeksi akut lain pernafasan atas 2461 18,36 %
3 Hipertensi 1070 7,98%
4 Diare 718 5,35 %
5 Tukaklambung 707 5,27 %
6 Penyakit lain pada sistem jaringan otot dan jar.pengikat
689 5,14 %
7 Diabetes mellitus 623 4,64 %
9 Karies gigi 572 4,26%
10 Hipotensi 501 3,73 %
11 Penyakit lain pada saluran pernafasan atas
475 3,54 %
12 Penyakit kelainan pada lambung 409 3,05 % 13 Kecelakaan dan ruda paksa 347 2,58 % 14 Penyakit kulit infeksi 316 2,35 %
15 Vertigo 228 1,70%
16 Asma 206 1,53 %
17 Penyakit mata lainnya 110 0,82% 18 Penyakit pada pulpa 109 0,81 % 19 Skizofrenia dan gangguan psikotik
kronik lain
48 0,35%
20 Bronchitis 41 0,30%
Total 13403 100 %
Tabel 3.2 Dua puluh penyakit terbesar di Puskesmas Meuraxa Tahun 2010
Grafik persentase dan jumlah kasus 20 penyakit terbesar tahun 2010 pada Puskesmas Meuraxa:
Grafik 3.2 Dua Puluh penyakit terbesar Tahun 2010 di Puskesmas Meuraxa 3.1. Upaya Kesehatan Pengembangan
3.2.1. Upaya Kesehatan Sekolah
Upaya kesehatan sekolah adalah upaya kesehatan masyarakat yang dilakukan dalam rangka pembinaan anak usia sekolah sebagai sasaran utama untuk meningkatkan derajat kesehatan serta membina dan mengembangkan nilai sikap dan tingkah laku menuju hidup sehat. Untuk mewujudkan program tersebut dilakukan upaya-upaya yang meliputi :
♦ Meningkatkan kesehatan siswa (promotif) ♦ Mencegah dan memberantas penyakit (preventif) ♦ Mendiagnosa dan pemulihan kesehatan (kuratif)
♦ Rehabilitasi (rehabilitatif)
Dengan demikian setiap anak diberi kesempatan untuk tumbuh kembang dan dapat belajar dengan sebaik – baiknya.
Hal ini dapat dilaksanakan dengan kegiatan berikut : 1. Penimbangan berat badan
2. Mengukur tinggi badan
3. Melakukan pemeriksaan umum meliputi mata, telinga, gigi dan mulut serta personal hygiene secara keseluruhan.
4. Penyuluhan sanitasi lingkungan
5. Pelatihan / Pembinaan dokter kecil bila perlu 6. Kegiatan perbaikan gizi
7. Rujukan
Didalam pelaksanaan UKS Puskesmas Meuraxa juga melaksanakan kegiatan Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), dimana yang menjadi sasaran dari kegiatan ini adalah siswa / siswi SPM dan SMU diwilayah kerja Puskesmas Meuraxa.
3.2.2. Perawatan Kesehatan Masyarakat Tujuan program ini antara lain :
a. Masyarakat memahami pengertian dan perbedaan antara sehat dengan sakit
b. Meningkatkan kemampuan individu, masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar untuk mengatasi masalah kesehatan.
c. Menangani kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d. Melayani kelompok khusus (panti) yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan dasar.
e. Melayani kasus-kasus tertentu yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di Puskesmas dan di rumah.
Kegiatan perawatan masyarakat di Puskesmas meliputi : a.Penyuluhan di dalam dan di luar gedung Puskesmas. b.Pelayanan kesehatan.
c.Rujukan.
d.Pelatihan kader.
e.Pembentukan Pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) setempat.
Usaha kesehatan gigi dan mulut adalah usaha kesehatan gigi dasar paripurna yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Batoh dengan prioritas masyarakat yang berpenghasilan rendah, khususnya masyarakat yang rawan terhadap penyakit gigi dan mulut.
Sasaran kegiatan adalah ibu hamil, menyusui, anak-anak dan usia lanjut. Usaha yang dilaksanakan meliputi :
– Penyuluhan di sekolah dan posyandu.
– Pemeriksaan dan pengobatan gigi anak sekolah (UKGS). – Pemeriksaan, perawatan dan pengobatan di poliklinik gigi.
– Rujukan.
Berikut ini beberapa penyakit gigi yang sering mendapat perawatan di Puskesmas Meuraxa :
1. Karies gigi 2. Pulpitis
3. Nekrose pulpa
4. Gangren Pulpa/gangren radiks 5. Gingivitis
6. Periodontitis.
3.2.4 Upaya Kesehatan Kerja
Program upaya kesehatan kerja, terutama ditujukan kepada masyarakat pekerja di sektor informal yang ada diwilayah kerja Puskesmas Meuraxa, dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan
kerja.
Dari program ini diharapkan adanya peningkatan kemampuan tenaga kerja untuk menolong dirinya sendiri, sehingga terjadi peningkatan status kesehatan dan pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja.
Tujuan dari program ini:
1. Meningkatkan kemampuan masarakat pekerja dalam upaya pencegahan dan pemberantasan kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi tenaga kerja informal dan keluarganya yang belum terjangkau selama ini.
3. Meningkatkan keselamatan kerja dengan mencegah penggunaan bahan – bahan yang dapat membahayakan lingkungan kerja dan masyarakat.
Sasaran dari program ini diutamakan pada sector informal yang merupakan lebih dari separuh angkatan kerja.
Penyelenggaraan untuk puskesmas meliputi:
1. Penyuluhan sebagai tindakan promotif dan preventif 2. Pelayanan kesehatan
3. Rujukan
4. Pelatihan kader
5. Pembentukan pos UKK setempat
3.2.5. Usaha Kesehatan Jiwa
Kegiatan usaha Kesehatan Jiwa di Puskesmas Meuraxa meliputi : 1. Pengenalan dini ganguan jiwa.
2. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien gangguan jiwa. 3. Memberikan rujukan kepada RS Jiwa Banda Aceh bila diperlukan. 4. Pencatatan dan pelaporan.
3.2.6. Usaha Kesehatan Mata
Usaha kesehatan mata dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk peningkatan fungsi puskesmas dalam bidang pelayanan kebutaan dasar dan produktivitas masyarakat. Kegiatan
yang dilakukan di Puskesmas Batoh meliputi : 1. Penyuluhan tentang kesehatan mata.
2. Pengobatan penderita penyakit mata ringan.
3. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk balita setiap bulan Februari dan Agustus. 4. Pemberian vitamin A dosis tinggi untuk ibu bersalin dan ibu nifas.
5. Melayani/memberikan rujukan ke Poli Mata RSUZA Banda Aceh bila perlu.
3.2.7. Upaya Kesehatan Usia lanjut
Berdasarkan Undang-undang No.9 tahun 1960 tentang pokok-pokok kesehatan setiap warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, maka dalam upaya pemerataan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia dilakukan pembinaan bagi usia lanjut yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan usia lanjut agar selama mungkin dapat aktif, mandiri dan berguna.
Usia lanjut sebagai tahap akhir siklus kehidupan merupakan tahap perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari.
Menurut UU No.13 tahun 1998 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan usia lanjut menyatakan bahwa lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas.
Kegiatan yang dilakukan antara lain : a. Penyuluhan kesehatan/gizi.
b. Deteksi dan diagnosa dini penyakit-penyakit pada usila. c. Pemeriksaan berkala.
d. Proteksi dan tindakan khusus usila. e. Konseling.
3.2.8 Peran Serta Masyarakat
Dalam proses penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat dapat berperan dalam penelaahan masalah, penentu rencana pelaksaan kegiatan dengan upaya hidup sehat, penilaian hasil kegiatan kesehatan serta pengembangan upaya kesehatan selanjutnya. Kegiatan masyarakat tersebut dapat bersifat pengobatan, pencegahan, peningkatan maupun pemulihan sesuai dengan kemampuan dan wewenang yang dimilikinya.
Tujuan dari program PSM ini antara lain adalah :
1. Meningkatkan kemampuan pemimpin/tokoh masyarakat dalam merintis dan menggerakkan upaya kesehatan di masyarakat.
2. Meningkatkan kemampuan organisasi masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan.
3. Meningkatkan kemampuan masyakat dan organisasi masyarakat dalam mengenali, menghimpun dan mengelola dana sarana masyarakat untuk upaya kesehatan.
4. Merangsang dan memotivasi masyarakat untuk dapat menggali potensi yang ada pada desa dan masyarakat setempat.
Sasaran dari program ini:
1. Inidividu yang berpengaruh, baik tokoh formal maupun informal 2. Keluarga
3. Kelompok masyarakat (kelompok pendukung asi) 4. Organisasi masyarakat
Pembinaan upaya pengobatan tradisional terutama ditujukan pada upaya peningkatan mutu pelayanan pengobatan tradisional. Sasaran program pembinaan upaya pengobatan tradisional yaitu pembinaan terhadap :
1. Pengobatan tradisional 2. Petugas kesehatan 3. Masyarakat
Juga dilaksanakan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan, petugas kesehatan serta para kader dan tokoh masyarakat dalam peningkatan, pemanfaatan dan penyebaran tanaman obat keluarga (TOGA)/apotik hidup.
3.3. Upaya Pelayanan Penunjang 3.3.1 Laboratorium Sederhana
Pengadaan laboratorium bertujuan untuk memberikan pelayanan laboratorium secara cepat dan mudah. Semua itu menunjang pemberantasan penyakit menular, penyelidikan, epidemiologi dan pembinaan kesehatan melalui kegiatan:
1. Mengumpulkan dan memeriksa persediaan dipuskesmas
2. Mengirim persediaan untuk pemerikasan lebih lanjut ditingkat lebih tinggi dalam sistem pelayanan kesehatan.
3. Melaksanakan kegiatan MFS (Mess Fever Survey) pada semua penderita berkaitan dengan gejala demam untuk penemuan penderita malaria di desa.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di laboratorium Puskesmas Meuraxa selama tahun 2010 adalah :
a. Plano test
b. Pemeriksaan golongan darah
c. Pemeriksaan Asam urat, Kolesterol darah d. Pemeriksaan jemaah haji.
e. Pemeriksaan Hematologi ( Darah Rutin) dan accu chek (KGD). f. Pemeriksaan sputum BTA
3.3.2 Pencegahan Infeksi
Pencegahan infeksi merupakan salah satu usaha dalam kewaspadaan un tuk mencegah terjadinya penularan infeksi.
Petugas pelayanan kesehatan yang bekerja difasilitas kesehatan mempunyai resiko terpapar pada infeksi, banyaknya penyakit-penyakit menular termasuk infeksi menular seksual (IMS) yang terjadi dilingkungan kerja yang dihadapi sehari-hari secara potensial dapat membahayakan jiwa.
Di Puskesmas Meuraxa pada awal tahun 2009 telah mengadakan dan melaksanakan usaha pencegahan infeksi, dimana puskesmas mempunyai ruangan khusus yang dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang digunakan untuk teknik anti septik, anti sepsia, dekontaminasi, pembersihan, desinfektan tingkat tinggi (DTT) dan sterilisasi, serta mempunyai petugas khusus yang melaksanakan kegiatan tersebut.
3.3.3 SP2TP (Usaha Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan)
Untuk mengamati dan menilai status puskesmas, dilakukan suatu sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas, dimana semua kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas baik yang di dalam maupun luar gedung harus dicatat dan dilaporkan. Pelaporan yang perlu secara terpadu meliputi data kegiatan yang diperlukan untuk monitoring perencanaan kegiatan selanjutnya.
Laporan-laporan kegiatan yang dilakukan adalah: 1. Laporan bulanan
2. Laporan triwulan 3. Laporan tahunan
4. Laporan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Berdasarkan laporan-laporan tersebut maka melalui perhitungan yang ada dapat dilihat dan digolongkan dalam strata keberhasilan Puskesmas tersebut.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KesimpulanDalam upaya meningkatkan kesehatan seluruh kegiatan pokok di Puskesmas Meuraxa berjalan dengan baik secara rutin dan terorganisir. Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya.