• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terapi Medikamentosa Glaukoma

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Terapi Medikamentosa Glaukoma"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Terapi

Terapi MedikamentMedikamentosaosa SupresiPembe

SupresiPembentukan Humor ntukan Humor AquousAquous Golongan Beta

Golongan Beta AndrenergAndrenergicBlockericBlocker

Obat golongan ini dapat digunakan sebagai monoterapi atau dengan kombinasi dengan obat yang lain. Obat golongan ini dapat digunakan sebagai monoterapi atau dengan kombinasi dengan obat yang lain. Contoh obat golongan β

Contoh obat golongan β- adrenergic bloker misalnya timolol maleat 0,25% dan 0.5%, betaxolol 0,25%- adrenergic bloker misalnya timolol maleat 0,25% dan 0.5%, betaxolol 0,25% dan 0,5%, levobunolol dan lain-lain.

dan 0,5%, levobunolol dan lain-lain. Timolol maleat merupakan β

Timolol maleat merupakan β-adrenergik non sel-adrenergik non selektif baik β1 atau β2. Timolol tidak memiliki aktivitasektif baik β1 atau β2. Timolol tidak memiliki aktivitas simpatomimetik, sehingga apabila diteteskan pada mata dapat mengurangi tekanan intraokuler. Timolol simpatomimetik, sehingga apabila diteteskan pada mata dapat mengurangi tekanan intraokuler. Timolol dapat menurunkan tekanan intraokuler sekitar

20-dapat menurunkan tekanan intraokuler sekitar 20-30%. Reseptor β30%. Reseptor β- adrenergik terletak pada epitel siliaris,- adrenergik terletak pada epitel siliaris,  jika

 jika reseptornya reseptornya terangsang terangsang aktifitas aktifitas sekresinya sekresinya akan akan meningkatkan meningkatkan inflow inflow humor humor aquos aquos melalui melalui prosesproses komplek enzim adenyl cyclase-reseptor sehingga menurunkan produksi humor aquos.

komplek enzim adenyl cyclase-reseptor sehingga menurunkan produksi humor aquos. Farmakodinamik golongan β

Farmakodinamik golongan β-adrenergic bloker dengan cara menekan pembentukan humor aquos-adrenergic bloker dengan cara menekan pembentukan humor aquos sehingga tekanan intraokuler dapat turun. Sedangkan farmakokinetiknya sebagian besar diserap dengan sehingga tekanan intraokuler dapat turun. Sedangkan farmakokinetiknya sebagian besar diserap dengan  baik

 baik oleh oleh usus usus secara secara peroral peroral sehingga sehingga bioavaibilitas bioavaibilitas rendah rendah , , dan medan memiliki miliki kadar kadar puncak dalpuncak dalam am plasmaplasma mencapai 1 sampa 3 jam. Kebanyaka

mencapai 1 sampa 3 jam. Kebanyakan golongan βn golongan β-adrenergic bloker memiliki waktu paruh antara 3-adrenergic bloker memiliki waktu paruh antara 3 sampai 10 jam. Waktu ekskresi yang dibutuhkan ginjal untuk mengeluarkan obat golongan ini dapat sampai 10 jam. Waktu ekskresi yang dibutuhkan ginjal untuk mengeluarkan obat golongan ini dapat diperpanjang apabila terdapat hambatan aliran darah

diperpanjang apabila terdapat hambatan aliran darah yang menuju ke hati atau hambatan enzim hati.yang menuju ke hati atau hambatan enzim hati.

Penggunaan obat golongan ini dalam jangka lama dapat mengakibatkan kontraindikasi berupa obstruksi Penggunaan obat golongan ini dalam jangka lama dapat mengakibatkan kontraindikasi berupa obstruksi  jalan

 jalan napas napas kronik. kronik. Indikasi Indikasi pemakaian pemakaian diberikan diberikan pada pada pasien pasien glaukoma glaukoma sudut sudut terbuka terbuka sebagai sebagai terapiterapi inisial baik secara tunggal atau kombinasi terapi dengan miotik. Indikasi lainnya dapat diberikan pada inisial baik secara tunggal atau kombinasi terapi dengan miotik. Indikasi lainnya dapat diberikan pada glaukoma inflamasi, hipertensi okuler dan glaukoma kongenital

glaukoma inflamasi, hipertensi okuler dan glaukoma kongenital Golongan α2

Golongan α2-adrener-adrenergik gik agonisagonis Golongan α2

Golongan α2--adrenergik agonis obat ini dibagi menjadi 2 yaitu selektif dan tidak selektif. Golongan α2adrenergik agonis obat ini dibagi menjadi 2 yaitu selektif dan tidak selektif. Golongan α2 --adrenergic agonis yang selektif misalnya apraklonidin memiliki efek menurunkan produksi humor aquos, adrenergic agonis yang selektif misalnya apraklonidin memiliki efek menurunkan produksi humor aquos, meningkatkan aliran keluar humor aquos melalui trabekula meshwork dengan menurunkan tekanan vena meningkatkan aliran keluar humor aquos melalui trabekula meshwork dengan menurunkan tekanan vena episklera dan dapat juga meningkatkan aliran keluar uveosklera.

episklera dan dapat juga meningkatkan aliran keluar uveosklera.

Farmakokinetik dari pemberian apraklonidin 1% dalam waktu 1 jam dapat menghasilkan penurunan Farmakokinetik dari pemberian apraklonidin 1% dalam waktu 1 jam dapat menghasilkan penurunan tekanan intraokuler yang cepat paling sedikit 20% dari tekanan intraokuler awal. Efek maksimal dari tekanan intraokuler yang cepat paling sedikit 20% dari tekanan intraokuler awal. Efek maksimal dari apraklonidin dalam menurunkan tekanan intraokuler dapat terjadi sekitar 3-5 jam setelah pemberian apraklonidin dalam menurunkan tekanan intraokuler dapat terjadi sekitar 3-5 jam setelah pemberian terapi.

terapi.

Indikasi penggunaan apraklonidin untuk mengontrol peningkatan akut tekanan intraokuler pasca tindakan Indikasi penggunaan apraklonidin untuk mengontrol peningkatan akut tekanan intraokuler pasca tindakan laser. Sedangkan kontraindikasi pemakaian obat ini apabila pasien dengan mono amin oksidase (MAO) laser. Sedangkan kontraindikasi pemakaian obat ini apabila pasien dengan mono amin oksidase (MAO) dan trisiklik depresan karena mempengaruhi metabolisme dan uptake katekolamin.

dan trisiklik depresan karena mempengaruhi metabolisme dan uptake katekolamin. Penghambat Karbonat Anhidrase

Penghambat Karbonat Anhidrase A.AsetasolamidOral

A.AsetasolamidOral

Asetasolamid oral merupakan obat yang sering di gunakan karena dapat menekan pembentukan humor Asetasolamid oral merupakan obat yang sering di gunakan karena dapat menekan pembentukan humor aquos sebanyak 40-60%. Bekerja efektif dalam menurunkan tekanan intraokuler apabila konsentrasi obat aquos sebanyak 40-60%. Bekerja efektif dalam menurunkan tekanan intraokuler apabila konsentrasi obat

(2)

 bebas dalam plasma ±2,5 μM. Apabila diberikan secara oral, konsentrasi puncak pada plasma dapat diperoleh dalam 2 jam setelah pemberian dapat bertahan selama 4-6 jam dan menurun dengan cepat karena ekskresi pada urin.

Indikasi asetasolamid terutama untuk menurunkan tekanan intraokuler, mencegah prolaps korpus vitreum, dan menurunkan tekanan introkuler pada pseudo tumor serebri. Kontraindikasi relatif untuk sirosis hati,  penyakit paru obstruktif menahun, gagal ginjal, diabetes ketoasidosis dan urolithiasis.

Efek samping yang paling sering dikeluhkan parastesi dan inisial diuresis, sedangkan efek lain yang dapat muncul apabila digunakan dalam jangka lama antara lain metalic taste, malaise, nausea, anoreksia, depresi, pembentukan batu ginjal, depresi sumsum tulang, dan anemia aplastik.

B. Penghambat Karbonat Anhidrase Topikal

Penghambat karbonat anhidrase topikal bersifat larut lemak sehingga bila digunakan secara topikal daya  penetrasi ke kornea relatif rendah. Pemberian dorsolamid topikal akan terjadi penetrasi melalui kornea

dan sklera ke epitel tak berpigmen prosesus siliaris sehingga dapat menurunkan produksi humor aqueus dan HCO3- dengan cara menekan enzim karbonik anhidrase II. Penghambat karbonik anhidrase topikal seperti dorsolamid bekerja efektif menurunkan tekanan intraokuler karena konsentrasi di prosesus siliaris mencapai 2-10μM. Penghambat karbonat anhidrase topikal (dorsolamid) dapat menurunkan tekanan intraokuler sebesar 15-20%.

Indikasi pemberian untuk mengontrol glaukoma baik jangka pendek maupun jangka panjang, sebagai obat tunggal atau kombinasi. Indikasi lain untuk mencegah kenaikan tekanan intraokuler pasca bedah intraokuler. Efek samping lokal yang dijumpai seperti mata pedih, keratopati pungtata superfisial, dan reaksi alergi. Efek samping sistemik jarang dijumpai seperti metalic taste, gangguan gastrointestinal dan urtikaria.

Fasilitasi Aliran Keluar Humor Aquous Parasimpatomimetik

Golongan obat parasimpatomimetik dapat menimbulkan efek miosis pada mata dan bersifat sekresi pada mata, sehingga menimbulkan kontraksi muskulus ciliaris supaya iris membuka dan aliran humor aquos dapat keluar.

Analog prostaglandin

Analog prostaglandin merupakan obat lini pertama yang efektif digunakan pada terapi glaukoma misalnya, latanopros. Latanopros merupakan obat baru yang paling efektif katena dapat ditoleransi dengan baik dan tidak menimbulkan efek samping sistemik. Farmakokinetik latanopros mengalami hidrolisis enzim di kornea dan diaktifkan menjadi asam latanopros. Penurunan tekanan intraokuler dapat dilihat setelah 3-4 jam setelah pemberian dan efek maksimal yang terjadi antara 8-12 jam.

Cara kerja obat ini dengan meningkatkan aliran keluarnya humor aqueus melalui uveosklera. Obat ini diindikasikan pada glaukoma sudut terbuka, hipertensi okuler yang tidak toleran dengan antiglaukoma lain. kontrandikasi pada pasien yang sensitif dengan latanopros.

(3)

Obat yang digunakan dalam menurunkan volume vitreus dapat menggunakan obat hiperosmotik dengan cara mengubah darah menjadi hipertonik sehingga air tertarik keluar dari vitreus dan menyebabkan  pengecilan vitreus sehingga terjadi penurunan produksi humor aquos. Penurunan volume vitreus  bermanfaat dalam pengobatan glaukoma sudut tertutup akut dan maligna yang menyebabkan pergeseran

lensa kristalina ke anterior yang menyebabkan penutupan sudut ( glaukoma sudut tertutup sekunder ).

Daftar Pustaka:

(4)

B. Terapi bedah dan laser

Iridektomi dan iridotomi perifer

Sumbatan pupil paling baik diatasi dengan membentuk komunikasi langsung antara kamera anterior dan posterior sehingga beda tekanan di antara keduanya menghilang. Hal ini dapat dicapai dengan laser neodinium:YAG atau argon (iridotomi perifer) atau dengan tindakan iridektomi perifer. Walaupun lebih mudah, terapi laser memerlukan kornea yang relatif jernih dan dapat menyebabkan  peningkatan tekanan intraokular yang cukup besar, terutama apabila terdapat penutupan sudut akibat

sinekia luas. Iridotomi perifer secara bedah mungkin menghasilkan keberhasilan jangka panjang yang lebih baik, tetapi juga berpotensi menimbulkan kesulitan intraoperasi dan pascaoperasi. Iridotomi laser YAG adalah terapi pencegahan yang digunakan pada sudut sempit sebelum terjadi serangan penutupan sudut.

Trabekuloplasti laser

Penggunaan laser (biasanya argon) untuk menimbulkan luka bakar melalui suatu goniolensa ke  jaringan trabekular dapat mempermudah aliran ke luar humor akueus  karena efek luka bakar tersebut  pada jaringan trabekular dan kanalis Schlemm serta terjadinya proses-proses selular yang meningkatkan fungsi jaringan trabekular. Teknik ini dapat diterapkan untuk berbagai macam bentuk glaukoma sudut terbuka dan hasilnya bervariasi tergantung pada penyebab yang mendasari. Penurunan tekanan biasanya memungkinkan pengurangan terapi medis dan penundaan tindakan bedah glaukoma. Pengobatan dapat diulang. Penelitian-penelitian terakhir memperlihatkan peran trabekuloplasti laser untuk terapi awal glaukoma sudut terbuka primer.

Bedah drainase galukoma

Tindakan bedah untuk membuat jalan pintas dari mekanisme drainase normal, sehingga terbentuk akses langsung humor akueus  dari kamera anterior ke jaringan subkonjungtiva atau orbita dapat dibuat dengan trabekulotomi atau insersi selang drainase. Trabekulotomi telah menggantikan tindakan-tindakan drainase full-thickness  (misalnya sklerotomi bibir posterior, sklerostomi termal, trefin). Penyulit utama trabekulotomi adalah kegagalan bleb akibat fibrosis jaringan epikslera. Hal ini lebih mudah terjadi pada  pasien berusia muda, berkulit hitam dan pasien yang pernah menjalani bedah drainase glaukoma atau tindakan bedah lain yang melibatkan jaringan episklera. Terapi ajuvan dengan antimetabolit misalnya fluorourasil dan mitomisin berguna untuk memperkecil risiko kegagaln bleb.

Penanaman suatu selang silikon untuk membentuk saluran keluar permanen bagi humor akueus adalah tindakan alternatif untuk mata yahg tidak membaik dengan trabekulektomi atau kecil kemungkinannya berespon terhadap trabekulektomi. Pasien dari kelompok terakhir adalah mereka yang mengidap glaukoma sekunder, terutama glaukoma neovaskular, glaukoma yang berkaitan dengan uveitis dan glaukoma setelah tindakan tandur kornea.

Sklerostomi laser holmium adalah tindakan baru yang menjanjikan sebagai alternatif bagi trabekulektomi.

Goniotomi adalah suatu teknik yang bermanfaat mengobati glaukoma kongenital primer yang tampaknya terjadi sumbatan drainase humor akueus di bagian dalam jalina n trabekular.

Tindakan Siklodestruktif

Kegagalan terapi medis dan bedah dapat menjadi alasan mempertimbangkan tindakan destruksi korpous siliaris dengan laser atau bedah untuk mengontrol tekanan intraokular. Krioterapi, diatermik, ultrasonografi frekuensi tinggi dan yang paling mutakhir terapi laser neodinium:YAG termalmode, dapat diaplikasikan ke permukaan mata tepat di sebelah posterior limbus untuk menimbulkan kerusakan korpus siliaris di bawahnya. Juga sedang diciptakan energi laser argon yang diberikan secara trasnpupilar dan transvitreal langsung ke prosesus siliaris. Semua teknik siklodestruktif tersebut dapat menyebabkan ftisis dan harus dicadangkan sebagai terapi untuk glaukoma yang sulit diatasi.

(5)

 PENCEGAHAN

1. Deteksi dini

Salah satu satu cara pencegahan glaukoma adalah dengan deteksi sedini mungkin. Tidak ada tindakan yang dapat mencegah terjadinya glaukoma sudut terbuka. Jika penyakit ini ditemukan secara dini, maka hilangnya fungsi penglihatan dan kebutaan bisa dicegah dengan pengobatan. Orang-orang yang memiliki resiko menderita glaukoma sudut tertutup sebaiknya menjalani pemeriksaan mata yang rutin dan jika resikonya tinggi sebaiknya menjalani iridotomi untuk mencegah serangan akut.

- Mengingat hilangnya penglihatan secara permanen yang disebabkan oleh glaukoma, sebaiknya setiap orang memperhatikan kesehatan matanya dengan cara melakukan pengukuran tekanan bola mata secara rutin setiap 3 tahun, terutama bagi orang yang usianya di atas 40 tahun.

- Faktor risiko lain yang perlu diwaspadai adalah mereka yang memiliki riwayat keluarga penderita glaukoma, mata minus tinggi atau plus tinggi (miopia), serta penderita penyakit sistemik seperti diabetes atau kelainan vaskular (jantung).

- Pemeriksaan mata rutin yang disarankan adalah setiap enam bulan sekali, khususnya bagi orang dengan risiko tinggi. Untuk mengukur tekanan bola mata kerusakan mata yang diderita dilakukan tes lapang  pandang mata.

- Sebaiknya diperiksakan tekanan bola mata bila mata kemerahan dan sakit kepala berat.

2. Nutrisi yang adekuat (banyak mengandung vitamin A dan Beta Karoten) Faktor risiko pada seseorang yang bisa menderita glaukoma adalah seperti diabetes mellitus dan hipertensi, untuk itu bagi yang menderita diabetes mellitus dianjurkan untuk mengurangi mengkonsumsi gula agar tidak terjadi komplikasi glaukoma, sedangkan untuk penderita hipertensi dianjurkan untuk diet rendah garam karena  jika tekanan darah naik cepat akan menaikkan tekanan bola mata.

3. Gaya Hidup (Life style) yang sehat seperti menghindari merokok dan olahraga teratur. Olahraga dapat merendahkan tekanan bola mata sedikit.

4. Pencegahan lanjutan bagi yang sudah menderita glaukoma agar tidak bert ambah parah/untuk mencegah tingginya tekanan intraokuler yaitu :

- Mengurangi stress

- Hindari membaca dekat karena pupil akan menjadi kecil sehingga glaucoma akan memblok pupil - Hindari pemakaian obat simpatomimetik karena pupil akan melebar (dilatasi)

- Diet rendah natrium - Pembatasan kafein - Mencegah konstipasi

- Mencegah manuver valsava seperti batuk, bersin, dan mengejan karena akan meningkatkan TIO

- Menempatkan pasien dalam posisi supinasi dapat membantu pasien merasa nyaman dan mengurangi tekanan intra okular. Diyakini juga bahwa dengan posisi supinasi, lensa jatuh menjauh dari iris yang mengurangi blok pupil.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kesimpulan penelitian ini berupa kajian tentang seni lukis kaca di Dwi Hasta Glass, Dukuh Pule, Desa Ngricik, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, ditinjau

tersebut sesuai dengan hukum Arrhenius bahwa laju reaksi sebanding dengan suhu reaksi (Saravacos, 1994), dimana suhu reaksi semakin tinggi maka koefisien pembasahan

Sifat dampak adalah negatif dan bersifat cukup penting karena menyangkut kebutuhan tenaga kerja untuk kegiatan Pembuatan Minyak Herbal , apabila tidak dilakukan

Pengalaman dari suatu atensi sendiri dapat mempengaruhi atensi seseorang. Seseorang yang lebih sering menggunakan atau memberi atensi lebih baik atensinya

Menetapkan : PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA KOMISI PEMILIHAN UMUM. Komisi Pemilihan Umum selanjutnya disingkat KPU, adalah

Dati data yang diperoleh didapatkan bahwa sediaan makanan kesehatan yang mengandung squalene (97, 9%) dan lecithin (2, 1 セ ᄋッI@ tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna

Pada terbitan ini diawali dengan tulisan tentang eksistensi usaha petani budidaya ikan nila, analisis beban kerja produksi perusahaan pembekuan ikan, analisis pemasaran ikan

Berdasarkan hasil pengujian simultan yang dilakukan penulis membuktikan adanya pengaruh faktor eksternal dan internal yang meliputi Return on Assets (ROA), Return on Equity