PERATURAN KEPALA DINAS .
KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN GRESIK
NOMOR : TAHUN 2015
TENTANG
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA )
DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN GRESIK
TAHUN 2016 – 2021
DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN GRESIK
PERATURAN KEPALA DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK
NOMOR: TAHUN 2015 TENTANG
RENCANA STRATEGIS DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021 KEPALA DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
Menimbang : a. Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pada Pasal 19 ayat (4) Undang – Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dipandang perlu menetapkan Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan kabupaten Gresik Tahun 2016-2021 dengan Peraturan Kepala dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik;
Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
5. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik; 6. Peraturan Bupati Gresik Nomor 45 Tahun 2008
tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik
Memperhatikan : 1. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RE Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005 perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN KEPALA DINAS KELAUTAN,
PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TENTANG RENCANA STRATEGIS DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK TAHUN 2016-2021
Pasal 1
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021 disusun dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : TINJAUAN UMUM
BAB III : GAMBARAN UMUM KONDISI
DAERAH
BAB IV : RENCANA STRATEGIS TAHUN
2021
BAB V : PENUTUP
LAMPIRAN : MATRIK RENCANA STRATEGIS
Pasal 2
Uraian Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021 sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 terdapat dalam Lampiran peraturan ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Pasal 3
Rencana Strategis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 20116– 2021 digunakan sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2016 sampai dengan 2021
Pasal 4
Peraturan ini dimulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
.
Disahkan di : Gresik
Pada tanggal : Desember 2015
KEPALA DINAS
KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK
Drs. LANGU PINDINGARA, M.Si
Pembina Tk.1
DAFTAR ISI
HAL
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Maksud dan Tujuan ... 1
C. Landasan Penyusunan ... 2
D. Tata Urut Penulisan ... 2
BAB II : TINJAUAN UMUM ... 4
A. Struktur Organisasi ... 4
B. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi ... 4
C. Analisis lingkungan Strategis Organisasi ... 5
D. Faktor Kunci Keberhasilan ... 8
BAB III : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ... 10
A. Kondisi Umum Daerah Saat Ini ... 10
B. Kondisi yang diinginkan dan proyeksi masa depan ... 16
BAB IV : RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 – 2021 ... 18
A. Visi dan Misi ... 18
B. Tujuan dan Sasaran ... 18
BAB V : PENUTUP... 20
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta program dan kebijakan yang akan dilaksanakan oleh Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik selama 5 (lima) tahun, 2016 – 2021.
Dokumen Renstra ini merupakan rencana pembangunan jangka menengah yang dalam pelaksanaannya akan dijabarkan dan menjadi acuan dalam Rencana Kerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik yang akan disusun setiap tahun sebagai Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik.
Penyusunan rencana strategis diawali dari hasil rumusan Tim Teknis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kab. Gresik yang di konsultasi publikkan kepada stakeholder ( pelaku kepentingan ) masyarakat bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Gresik
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik Tahun 2016 – 2021 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya pasal 7 ayat (1) : “Renstra SKPD memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif” ;
2. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pasal 151 ayat (1) dan (2) yang mengamanatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra – SKPD yang dirumuskan dalam bentuk Rencana Kerja SKPD yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan SKPD ;
3. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
2 5. Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gresik
6. Peraturan Bupati Nomor 45 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan
1.3 Maksud dan Tujuan
Renstra Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik tahun 2016 – 2021 dimaksudkan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, regional dan global sehingga di samping tetap berada dalam tatanan Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga mampu berkembang dan meningkatkan kinerja secara profesional.
Tujuan disusunnya Renstra Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik tahun 2016 – 2021 adalah untuk : (1) menjabarkan arahan RPJMD Kabupaten Gresik tahun 2016 – 2021 ke dalam rencana instansional; (2) menjabarkan visi dan misi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik tahun 2016 – 2021 ke dalam tujuan, sasaran dan program kerja operasional; (3) menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagai acuan penyusunan rencana kerja atau rencana kinerja tahunan; (4) menentukan strategi pencapaian keberhasilan, penguatan komitmen yang visioner, adaptif terhadap perubahan lingkungan strategis, peningkatan komunikasi vertikal dan horizontal, peningkatan produktivitas serta menjamin efektivitas dan efisiensi sumberdaya organisasi.
1.4 Sistematika Penulisan
Dokumen Renstra Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik tahun 2016 – 2021 disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN, yang berisi latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan dan sistematika penulisan.
BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SKPD, yang berisi tugas, fungsi
dan struktur organisasi SKPD, sumberdaya SKPD, kinerja pelayanan SKPD serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan SKPD.
BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI, yang berisi identifikasi permasalahan berdasarkan
tugas dan fungsi pelayanan SKPD, telaah visi, misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih, telaah renstra
3 K/L dan Renstra Provinsi/kabupaten/Kota, telaah rencana tata ruang wilayah dan kajian lingkungan hidup strategis serta penentuan isu-isu strategis.
BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN, yang berisi visi dan misi SKPD, tujuan dan
sasaran jangka menengah SKPD dan strategi kebijakan.
BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 dan Peraturan Bupati Gresik Nomor 45 Tahun 2008, Tugas pokok dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan berubah menjadi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik dikarenakan bertambahnya Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Peternakan. Susunan Organisasi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Gresik Nomor 2 Tahun 2008 adalah terdiri atas :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, terdiri dari :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian b. Sub Bagian Program dan Pelaporan c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Kelautan, terdiri dari : a. Seksi Eksplorasi dan Konservasi
b. Seksi Pengelolaan Pesisir, Pantai dan Pulau-Pulau Kecil c. Seksi Pengendalian dan Pengawasan Sumberdaya 4. Bidang Perikanan, terdiri dari :
a. Seksi Perikanan Tangkap b. Seksi Perikanan Budidaya c. Seksi Suaka dan Plasma 5. Bidang Peternakan terdiri dari :
a. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner b. Seksi Kesehatan Hewan
c. Seksi Budidaya dan Pengembangan Ternak 6. Bidang Pemberdayaan dan Usaha, terdiri dari :
a. Seksi Bina Usaha dan Perizinan b. Seksi Teknologi dan Pemasaran c. Seksi Sarana dan Prasarana
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan di Bawean
8. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Kesehatan Ikan dan Ternak 9. Unit Pelaksana Teknis Pengembangan Budidaya dan Penangkapan Ikan 10. Unit Pelaksana Teknis Kawasan Pesisir Gresik
4
STRUKTUR ORGANISASI DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN
KABUPATEN GRESIK
UPTD LABORATORIUM KESEHATAN IKAN DAN TERNAK
UPT PENGELOLAAN KAWASAN PESISIR GRESIK
SUBAG KEUANGAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBAG PROGRAM DAN PELAPORAN SUBAG SEKRETARIS
BIDANG PETERNAKAN BIDANG PEMBERDAYAAN DAN USAHA
BIDANG KELAUTAN BIDANG PERIKANAN
SEKSI PERIKANAN TANGKAP
SEKSI PERIKANAN BUDIDAYA
SEKSI SUAKA DAN PLASMA SEKSI
EKSPLORASI & KONSERVASI
SEKSI PENGELOLAAN PESISIR, PANTAI DAN PULAU-PULAU KECIL
SEKSI PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN SUMBERDAYA
SEKSI BUDIDAYA DAN PENGEMBANGAN TERNAK
SEKSI KESEHATAN HEWAN SEKSI KESEHATAN MASYARAKAT
VETERINER (KESMAVET)
SEKSI SARANA DAN PRASARANA SEKSI TEKNOLOGI DAN PEMASARAN
SEKSI
BINA USAHA DAN PERIJINAN KEPALA DINAS
UPTD PENGEMBANGAN BUDIDAYA DAN PENANGKPAN IKAN DI PANCENG KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
UPT DINAS KELAUTAN, PERIKANAN DAN PETERNAKAN DISANGKAPURA
4 Dalam kedudukannya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Gresik, Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik mempunyai tugas pokok dan fungsi organisasi dengan tata kerja sebagai berikut :
1. Tugas Pokok
Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan mempunyai tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan urusan Rumah Tangga Daerah dan tugas pembantuan di bidang Kelautan, Perikanan dan Peternakan.
2. Fungsi Organisasi
Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas maka Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan teknis kewenangan kelautan, perikanan dan peternakan berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.
b. Penyusunan rencana dan pelaksanaan program pembangunan bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang menjadi kewenangan Kabupaten.
c. Pelaksanaan pemberian pengawasan teknis dan tugas-tugas pelaksanaan bidang kelautan, perikanan dan peternakan yang menjadi kewenangan Kabupaten.
d. Pengelolaan, pembinaan dan pelayanan perijinan di bidang kelautan, perikanan dan peternakan.
e. Pengelolaan administrasi umum meliputi ketatalaksanaan, keuangan dan kepegawaian, peralatan dan perlengkapan dinas. f. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis.
g. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang dan tugasnya.
Rincian Tugas dan fungsi
2.2 Sumber Daya SKPD
I. Data Pegawai SKPD
Jumlah Pegawai SKPD berdasarkan Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan
NO URAIAN PENDIDIKAN JUM
LAH Pangkat / Golongan Ruang SD SMP SMA D3 S1 S2
1. Juru Muda (Ia) -
Juru Muda Tingkat I (Ib) -
Juru (Ic) 1 1
5
NO URAIAN PENDIDIKAN JUM
LAH Pangkat / Golongan Ruang SD SMP SMA D3 S1 S2
2. Pengatur Muda (IIa) 1 1
Pengatur Muda Tingkat I (IIb) 3 3
Pengatur (IIc) 1 11 1 13
Pengatur Tingkat I (IId) -
3. Penata Muda (IIIa) 1 1 2
Penata Muda Tingkat I (IIIb) 4 18 22
Penata (IIIc) 1 1 9 11
Penata Tingkat I (IIId) 17 5 22
4. Pembina (IVa) 2 3 5
Pembina Tingkat I (IVb) 3 1 4
Pembina Utama Muda (IVc) -
Pembina Utama Madya (IVd) -
Pembina Utama (IVe) -
JUMLAH 1 1 21 2 50 9 84
Sarana dan prasarana yang dimiliki antara lain
1. Gedung Kantor Dinas : 2 buah
2. Gedung Kantor UPT Dinas : 4 buah
3. Gedung Kantor Poskamladu : 1 buah
5. Gedung TPI : 2 buah
6. Rumah Dinas : 2 buah (rusak berat)
7. Musholla : 1 buah
8. Laboratorium dan Posikandu : 2 buah
9. Kendaraan Roda 4 : 6 buah
10. Kendaraan Roda 2 : 30 buah
11. Kapal motor (kapal patrol/pengawasan) : 3 buah
4
10
BAB III
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH A. Kondisi Umum Daerah Saat Ini
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Gresik berada pada 70 - 80 Lintang Selatan dan 1120 - 1130 Bujur Timur. Sebagian besar wilayahnya merupakan
dataran rendah dengan ketinggian 2 – 12 m di atas permukaan laut (dpl) kecuali sebagian kecil di bagian utara (Kecamatan Panceng) mempunyai ketinggian sampai 25 m di atas permukaan laut.
Bagian utara Kabupaten Gresik dibatasi oleh Laut Jawa, bagian timur dibatasi oleh Selat Madura dan Kota Surabaya, bagian selatan berbatasan dengan Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto, sementara bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Lamongan.
Kabupaten Gresik mempunyai kawasan kepulauan yaitu Pulau Bawean dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Luas wilayah Gresik seluruhnya 1.192,25 km2 terdiri dari 996,14 km2 luas daratan ditambah sekitar 196,11 km2 luas Pulau Bawean. Sedangkan luas wilayah
perairan adalah 5.773,80 km2.
Sebagian besar tanah di wilayah Kabupaten Gresik terdiri dari jenis aluvial, grumusol, mediteran merah dan litosol. Curah hujan di Kabupaten Gresik fluktuatif.
Berdasarkan ciri-ciri fisik tanahnya, Kabupaten Gresik dapat dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu:
a. Kabupaten Gresik bagian utara (Kecamatan Panceng, Ujung Pangkah, Sidayu, Bungah, Dukun dan Manyar) adalah bagian dari daerah pegunungan kapur utara yang memiliki tanah relatif kurang subur. Sebagian dari daerah ini adalah daerah hilir aliran Sungai Bengawan Solo yang bermuara di pantai utara Kabupaten Gresik (Kecamatan Ujung Pangkah, Sidayu, Bungah, Dukun dan Manyar). Daerah hilir Sungai Bengawan Solo tersebut sangat potensial untuk permukiman, usaha pertanian, kelautan, perikanan dan peternakan.
b. Kabupaten Gresik bagian tengah (Kecamatan Duduk Sampeyan, Balong Panggang, Benjeng, Cerme, Gresik dan Kebomas) merupakan kawasan dengan tanah relatif subur. Di wilayah ini terdapat sungai-sungai kecil antara lain Kali Lamong, Kali Corong, Kali Manyar sehingga di bagian tengah wilayah ini merupakan daerah yang cocok untuk pertanian, kelautan, perikanan dan peternakan.
c. Kabupaten Gresik bagian selatan (Kecamatan Menganti, Kedamean, Driyorejo dan Wringinanom) adalah merupakan
11 sebagian dataran rendah yang cukup subur dan sebagian merupakan daerah bukit-bukit (Pegunungan Kendeng). Potensi bahan-bahan galian di wilayah ini cukup potensial terutama dengan adanya beberapa jenis bahan mineral, seperti batu kapur, posphat, dolomit, batu bintang, tanah liat, pasir dan bahan galian lainnya.
d. Kepulauan Bawean yang meliputi Kecamatan Sangkapura dan Tambak berpusat di Sangkapura. Kondisi tanahnya berbukit yang sebagian cukup subur dan sebagian lainnya berbatu dengan potensi kandungan batu onix yang cukup besar (Desa Kota Kusuma).
Kabupaten Gresik adalah salah satu penyangga Kota Surabaya sebagai ibukota sekaligus pusat ekonomi Jawa Timur dan Kawasan Indonesia Timur. Di samping Kabupaten Gresik, daerah lain yang juga dapat dikatakan sebagai penyangga Kota Surabaya adalah Kabupaten Sidoarjo, Bangkalan, Mojokerto dan Lamongan. Keenam wilayah ini dikenal dengan istilah Gerbang Kertosusila. Fungsi penyangga bagi Kabupaten Gresik dapat bernilai positif secara ekonomis, jika dapat mengantisipasi dengan baik kejenuhan perkembangan kegiatan industri Kota Surabaya dengan menyediakan lahan alternatif pembangunan kawasan industri yang representatif, kondusif dan strategis.
Hampir sepertiga bagian dari Kabupaten Gresik merupakan daerah pesisir pantai, yaitu sepanjang 140 km meliputi Kecamatan Kebomas, sebagian Kecamatan Gresik, Kecamatan Manyar, Kecamatan Bungah dan Kecamatan Ujung Pangkah, Sidayu dan Panceng, serta Kecamatan Tambak dan Kecamatan Sangkapura yang berada di Pulau Bawean. Sebagai wilayah pesisir yang telah difasilitasi dengan pelabuhan besar, maka Kabupaten Gresik memiliki akses perdagangan regional, nasional bahkan internasional. Keunggulan geografis ini menjadikan Gresik sebagai alternatif terbaik untuk investasi atau penanaman modal.
Dengan fasilitas pelabuhan di Kabupaten Gresik yang memiliki potensi akses regional maupun nasional sebagai pintu masuk baru untuk kegiatan industri dan perdagangan untuk kawasan Indonesia Timur apabila Surabaya mengalami kejenuhan. Di samping itu, Kabupaten Gresik merupakan kabupaten yang berpengalaman dalam mengelola kegiatan industri besar dan telah memiliki reputasi nasional hingga internasional selama puluhan tahun, seperti PT. Semen Gresik dan PT. Petrokimia Gresik.
12 Demikian pula dengan dukungan sarana dan prasarana transportasi darat, seperti akses jalan tol menuju kota Surabaya, jarak yang relatif dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, jalan beraspal dan angkutan umum ke seluruh kecamatan, dan sarana transportasi laut yang memadai berupa pelabuhan atau dermaga, Gresik siap menunjang aktivitas perdagangan internasional.
2. Potensi
2.1 Potensi Kelautan dan Perikanan
Fakta fisik, bahwa lebih dari 20% wilayah Kabupaten Gresik berupa laut dengan garis pantai sepanjang 140 km. Garis pantai yang demikian panjangnya jelas mempunyai potensi ekonomi yang luar biasa, yang mampu menghasilkan produk dan jasa dengan daya saing tinggi, sepanjang dapat mengelolanya dengan tepat.
Dari 18 kecamatan yang ada di Kabupaten Gresik, terdapat 14 kecamatan memiliki potensi di bidang kelautan dan perikanan, yaitu Kecamatan Cerme, Manyar, Kebomas, Gresik, Duduk Sampeyan, Bungah, Sidayu, Panceng, Dukun, Ujung Pangkah, Benjeng, Menganti, Sangkapura dan Tambak.
Kondisi wilayah yang demikian, jelas mengandung sumber daya alam yang sangat besar, baik sumber daya yang tidak dapat pulih maupun sumber daya yang dapat pulih, yang sangat besar untuk kegiatan kelautan maupun perikanan yang saat ini juga masih kurang optimal pemanfaatannya. Sumber daya alam terdiri dari sumberdaya laut yang dapat pulih adalah berupa ikan, yang potensi lestarinya diperkirakan sebesar 16.671,68 ton per tahun, yang saat ini baru dimanfaatkan sekitar 70%.
Jumlah armada perikanan tahun 2010 adalah 4.481 unit, dengan rincian perahu tanpa motor sebanyak 397 unit, di bawah 1 GT sebanyak 1.094 unit, 1-3 GT sebanyak 1.81-30 unit, 1-3-5 GT sebanyak 1.01-37 unit, 5-7 GT sebanyak 92 unit, 10-15 GT sebanyak 31 unit. Jumlah produksi perikanan tangkap sebesar 15.755,80 ton. Jumlah nelayan 10.984 orang, terdiri dari nelayan di laut 3.892 orang pemilik, 6.012 pandega dan 467 orang nelayan andon. Nelayan perairan umum sejumlah 613 orang.
Potensi pengembangan budidaya perikanan yang besar dengan luas tambak payau pada tahun 2010 tercatat 17.835,02 ha, dengan produksi sebesar 21.431,39 ton, tambak tawar seluas 14.629,05 ha dengan produksi 20.381,30 ton. Kolam seluas 100,95 ha dengan produksi 457,05 ton, waduk seluas 617,37 ha, saluran tambak sepanjang 320,32 km dengan produksi perairan umum sebesar 410,30 ton. Jumlah pembudidaya sebanyak 23.779 orang, dengan rincian 17.743 orang pemilik dan 6.036 orang pandega.
Sementara itu, laut juga memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain dalam bentuk jasa, misalnya industri wisata bahari,
13 kawasan konservasi, transportasi laut, yang dimasa mendatang akan semakin besar peranannya sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
Keberadaan sumber daya kelautan dan perikanan yang demikian besarnya adalah merupakan peluang bagi sumber pertumbuhan ekonomi dan wahana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Gresik, antara lain seperti terumbu karang (luasan sekitar 83,5 Ha), mangrove (luasan sekitar 678,8 Ha) dan Padang lamon (Seagrass) yang tersebar di beberapa wilayah perairan Ujung Pangkah, Panceng dan Perairan Kepulauan Bawean. Namun demikian, permasalahan dan kendala yang dihadapinya juga cukup besar dan tidak mudah untuk diatasi.
2.2 Potensi Peternakan
Populasi sapi potong di Kabupaten Gresik sebanyak 47.289 ekor, sapi perah sebanyak 576 ekor, kerbau sebanyak 152 ekor, kambing sebanyak 52.114 ekor, domba sebanyak 29.772 ekor, kuda sebanyak 185 ekor, ayam buras sebanyak 637.946 ekor, ayam ras petelur sebanyak 130.135 ekor, ayam ras pedaging sebanyak 2.551.500 ekor. Populasi tersebut menyebar di seluruh kecamatan se-Kabupaten Gresik.
Rumah Potong Hewan (RPH) 1 unit, berlokasi di Kecamatan Gresik dan 3 unit pasar hewan, berlokasi di Kecamatan Panceng (1 unit) dan Kecamatan Balong Panggang (2 unit), serta terdapat 9 Tempat Pemotongan Hewan (TPH) yang tersebar di kecamatan Balong Panggang, Benjeng, Menganti, Cerme, Bungah, Sidayu, Dukun, Kedamean dan Sangkapura.
3. Permasalahan
3.1 Kelautan dan Perikanan
a. Terdapatnya konflik penggunaan ruang dan sumberdaya dalam pemanfaatan ruang wilayah walaupun ada peraturan perundangannya. b. Pengalihan fungsi kegiatan yang berdekatan dengan pantai, yang dapat
menyebabkan kerusakan hutan mangrove pada sabuk hijau (green belt). c. Masih dijumpainya pengrusakan sumberdaya ikan dan lingkungannya,
degradasi habitat pesisir (mangrove, terumbu karang, padang lamun, estuaria, dll),
d. Terjadinya tumpang tindih pengelolaan dan pemanfaatan pesisir antar sektor sesuai kepentingan masing-masing (konflik kepentingan)
e. Terdapat pemanfaatan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang tidak sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;
f. Estetika pantai hilang karena pola pembangunan yang membelakangi pantai
g. Pencemaran laut akibat pembuangan limbah baik yang berasal dari rumah tangga, limbah pabrikan maupun limbah yang dihasilkan oleh kegiatan
14 budidaya masyarakat yang hingga saat ini belum seluruhnya menghindari (tidak memakai) bahan kimia yang berbahaya.
h. Penangkapan ikan dengan alat tangkap yang dilarang, gejala penangkapan berlebih (over fishing) di wilayah pesisir.
i. Belum tersedianya teknologi kelautan dan perikanan yang memadai. j. Terbatasnya sumber permodalan yang dapat digunakan untuk investasi. k. Reklamasi pantai yang berdampak pada kerusakan di lingkungan, sering
menimbulkan konflik, menutup akses dan kegiatan masyarakat dalam menjalankan usaha pemanfaatan sumber daya, serta menimbulkan perubahan fisik lingkungan yang menyebabkan menurunnya kualitas ekosistem maupun sumber daya pesisir lainnya
l. Belum optimalnya pemanfaatan pulau-pulau kecil yang memiliki sumberdaya kelautan dan perikanan bernilai ekonomi tinggi
m. Kurangnya sarana dan prasarana pengelolaan wilayah pesisir
n. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap mitigasi bencana pemanasan global, banjir rob maupun bencana akibat gelombang besar dan lain-lain. o. Masih terjadinya konflik nelayan di beberapa tempat
p. Kemiskinan yang masih melilit sebagian besar penduduk di wilayah pesisir, khususnya pembudidaya ikan dan nelayan skala kecil.
q. Akses permodalan sulit didapat, kendatipun skim kredit untuk usaha Kelautan, Perikanan dan Peternakan cukup banyak.
r. Rendahnya produktivitas akibat dari kemampuan teknologi budidaya sebagian besar pembudidaya ikan masih rendah.
s. Masih adanya serangan penyakit pada kegiatan pembudidayaan udang dan ikan
t. Menurunnya daya dukung lahan budidaya akibat penerapan cara-cara pembudidayaan ikan/udang yang tidak benar
u. Kondisi saluran tambak dan infrastruktur pendukung lainnya kurang memadai
v. Belum tersedianya unit pembenihan ikan/ udang sebagai suplai benih sesuai kualitas maupun kuantitas yang diperlukan
w. Peran kelembagaan masyarakat perikanan belum optimal
x. Belum adanya lembaga penyangga (sejenis Bulog) bagi produk hasil perikanan yang dapat menampung ketika terjadi over produksi
y. Belum optimalnya implementasi sistem data dan informasi melalui teknologi informasi (TI)
z. Keberadaan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) belum berfungsi secara optimal sebagai sarana pelindung nelayan/pembudidaya terhadap praktek monopoli pasar hasil perikanan
15
3.2 Peternakan
a. Perlunya relokasi dan penambahan sarana dan prasarana Rumah Potong Hewan (RPH)
b. Masih adanya pemotongan ternak betina produktif di tempat-tempat pemotongan hewan karena keterbatasan tenaga untuk pengawasan
c. Masih kurangnya sarana dan prasarana pemeriksaan diagnosis Laboatorium Kesmavet guna menjamin bahan asal hewan (daging, telur, susu) yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal).
d. Penanganan limbah industri produk non pangan asal hewan belum optimal e. Masih adanya ancaman penyakit hewan menular strategis antara lain
Avian Influence (AI = Flu Burung), Septichemia Epizootica (SE = Penyakit Ngorok), Brucellosis (Penyakit Kluron Menular) dan New Castle Diseasis (ND = Penyakit Tetelo)
f. Usaha peternakan dan kesehatan hewan masih tradisional
g. Pembiayaan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan yang terbatas h. Rendahnya teknologi pengolahan dan pemasaran hasil ternak dan hewan
lainnya di pedesaan
i. Puskeswan belum berfungsi secara optimal
j. Masih rendahnya produktivitas ternak antara lain karena adanya gangguan reproduksi
k. Masih kurangnya sarana dan prasarana Inseminasi Buatan (IB)
l. Belum tersedianya pasar hewan milik pemerintah kabupaten. Pasar hewan yang ada status kepemilikannya masih milik desa
3.3 Pemberdayaan dan Usaha
a. Struktur usaha pengolahan dan pemasaran hasil kelautan, perikanan dan peternakan masih didominasi usaha skala mikro dan kecil
b. Sebagian besar pelaku usaha pengolahan hasil kelautan, perikanan dan peternakan masih menerapkan teknologi sederhana
c. Penanganan pasca panen produk kelautan, perikanan dan peternakan sebagian besar belum sesuai dengan standardisasi mutu produk
d. Tuntutan konsumen lokal terhadap mutu produk kelautan, perikanan dan peternakan yang berkualitas masih rendah
e. Dukungan lintas sektoral/daerah bagi upaya pengembangan usaha pengelolaan produk kelautan, perikanan dan peternakan relatif masih rendah
f. Lemahnya kemampuan dalam pemasaran dan daya saing produk kelautan, perikanan dan peternakan
g. Pengelolaan hasil kelautan, perikanan dan peternakan kurang efektif dan efisien
16
B. Kondisi yang Diinginkan dan Proyeksi Masa Depan
Capaian kinerja pada dasarnya merupakan perwujudan dari akuntabilitas instansi pemerintah dalam mengemban visi dan misinya, sebab melalui penetapan hasil capaian kinerja akan diketahui tingkat kemajuan, kendala yang dijumpai serta tingkat keberhasilannya.
Kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan program dan kegiatan operasional organisasi akan dievaluasi. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja maka diharapkan capaian kinerja Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Gresik sampai dengan tahun 2021, dapat disampaikan sebagai berikut :
1. Tercapainya peningkatan produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan, seperti pada tabel di bawah ini
a. Prosentase Peningkatan produksi
No Komoditas Rencana capaian kinerja (%)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kelautan dan Perikanan
a. Budidaya 1 Udang Windu 65 90 118 151 155 158 2 Udang Vannamae 53 75 102 132 135 139 3 Bandeng 21 33 47 61 64 66 4 Kerapu 1 3 5 6 8 9 5 Nila 115 158 210 272 278 283
b. Produktivitas lahan tambak
Air Payau 1 2 3 4 5 6
Air Tawar 1 2 3 4 5 6
c. Penangkapan laut 6 8 9 11 13 14
Perairan umum 5 10 16 22 28 34
d. Garam 5 10 16 22 28 34
e. Nilai Tukar Nelayan (nilai Indek ) 105 107 109 111 113 115 Peternakan Produksi Peternakan 1 Daging 5 11 17 23 29 35 2 Telur 12 25 40 57 76 95 3 Susu 12 25 40 57 76 95 Populasi Ternak 1 Sapi potong 5 10 16 22 28 34 2 Sapi perah 1 3 5 7 8 9 3 Kerbau 5 10 16 22 24 26 4 Kambing 2 4 6 8 9 10 5 Domba 2 4 6 8 9 10 6 Ayam Buras 2 6 8 10 13 15
17
7 Ayam Ras Petelur 1 2 3 4 5 6
8 Ayam ras Pedaging 0 1 1 2 3 3
9 Itik Entok 1 3 5 6 8 9
Keterangan :
(%) dihitung dari data base line capaian kinerja tahun 2015
b. Volume ( ton ) peningkatan produksi
No Komoditas Rencana capaian kinerja (Ton)
2016 2017 2018 2019 2020 2021
Kelautan dan Perikanan
a. Budidaya 1 Udang Windu 5.520 6.348 7.300 8.395 8.520 8.648 2 Udang Vannamae 9.430 10.845 12.471 14.342 14.557 14.775 3 Bandeng 82.500 90.750 99.825 109.808 111.455 113.126 4 Kerapu 128 129.69 131.64 133.61 135.61 137.65 5 Nila 4.536 5.443 6.532 7.838 7.955 8.074 b. Penangkapan 19.221 19.509 19.802 20.099 20.400 20.706 Laut . Perairan umum 493.47 500.87 508.87 516 523.75 531.61 c. Garam 5.250 5.512 5.788 6.077 6.381 6.700 d. Produktivitas lahan budidaya - Air Payau 289 292 295 298 301 304 - Air Tawar 335 339 342 346 349 352 e. Nilai Tukar Nelayan 105 107 109 111 113 115 Peternakan 1 Daging 11.115,55 11.782,48 12.371,60 12.990,18 13.639,69 14.289,20 2 Telur 3.134,34 3.510,46 3.931,72 4.403,53 4.931,95 5.460,37 3 Susu 409,92 459,11 514,20 575,90 645,01 714,12 Populasi Ternak 1 Sapi potong 50.064 52.567 55.195 57.954 60.852 63.894 2 Sapi perah 450 455 462 473 480 485 3 Kerbau 67.602 70.982 74.531 78.257 82.169 83.812 4 Kambing 32.533 33.183 33.846 34.522 35.212 35.564 5 Domba 32.533 33.183 33.846 34.522 35.212 35.564 6 Ayam Buras 680.930 694.548 722.606 737.058 751.799 766.834 7 Ayam Ras Petelur 152.300 153.823 155.361 156.914 158.483 160.067 8 Ayam ras Pedaging 13.560.000 13.627.000 13.695.000 13.763.000 13.831.000 13.900.000
18
9 Itik Entok 29.145 29.582 30.026 30.476 30.933 31.397
2. Terwujudnya peningkatan kelas kelompok kelautan, perikanan dan peternakan
a. Prosentase Peningkatan kelas kelompok dan pelaku usaha
N
o Uraian
Rencana capaian kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021 I Jumlah kelompok usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang lebih mandiri a. Kelautan dan perikanan (klp) 10 12 14 15 17 19 b. Peternakan (klp) 4 10 15 21 26 32
II. Jumlah Pelaku usaha - Nelayan ( Orang ) 10 21 33 46 61 77 - Pembudidaya ikan ( orang ) 10 21 33 46 61 77 - Pengolah dan ( orang ) Pemasar hasil perikanan 10 21 33 46 61 77 - Peternak ternak besar ( orang ) 10 21 33 46 61 77
b. Jumlah Kelompok dan Pelaku usaha
No Uraian Rencana capaian kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021 I Jumlah kelompok usaha kelautan, perikanan dan peternakan yang lebih mandiri a. Kelautan dan perikanan (klp) 154 157 159 161 164 167 b. Peternakan (klp) 95 100 105 110 115 120 II. Jumlah Pelaku
usaha - Nelayan ( Orang ) 14.951 16.446 18.091 19.900 21.890 24.079 - Pembudidaya ikan ( orang ) 28.876 31.764 34.940 38.434 42.277 46.505 - Pengolah dan ( orang ) Pemasar hasil perikanan 2.691 2.960 3.256 3.581 3.939 4.333 - Peternak ternak besar ( orang ) 31.844 35.028 38.531 42.384 46.623 51.285
19 3. Terwujudnya pemanfaatan sumberdaya kelautan, perikanan
optimal,terkendali dan berkelanjutan
a. Prosentase peningkatan terwujudnya pemanfaatan SD Kelautan,Perikanan
No Uraian Rencana capaian kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 Saluran tambak 19 3 3 3 3 3 2 Tempat Pendaratan ikan ( TPI) 25 20 17 14 13 13 3 Tambatan perahu 25 20 17 14 13 11 4 Penurunan tingkat kerusakan ekosistem mangrove -6 -13 -19 -25 -31 -38 5. Penurunan tingkat kerusakan ekosistem Terumbu karang -7 -14 -21 -29 -36 -43
6. Luas lahan suaka dan plasma
25 50 75 100 125 150
b. Prosentase peningkatan terwujudnya pemanfaatan SD Kelautan dan Perikanan
No Uraian Rencana capaian kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 Saluran tambak 46,5 48 49,5 51 52,5 54 2 Tempat Pendaratan ikan ( TPI) 5 6 7 8 9 10 3 Tambatan perahu 5 6 7 8 9 10 4 Penurunan tingkat kerusakan ekosistem mangrove 150 140 130 120 110 100 5 Penurunan tingkat kerusakan ekosistem Terumbu karang 65 60 55 50 45 40
6 Luas lahan suaka dan plasma
25 30 35 40 45 50
11 Tercapainya kecukupan gizi protein hewani dari hasil perikanan dan peternakan seperti pada tabel di bawah ini
20 a. Prosentase Peningkatan konsumsi ikan dan produk peternakan .dan
peningkatan eksport produk .
No Uraian Jumlah Konsumsi (Kg/Kapita/Tahun)
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Konsumsi ikan dan produk
peternakan
1 Ikan 32,17 32,24 32,30 32,37 32,43 32,50
2 Daging 14 14,53 15,06 15,59 16,12 16,65
3 Telur 1 1,03 1,06 1,09 1,12 1,15
4 Susu 0,5 0,51 0,52 0,53 0,54 0,55
Peningkatan Eksport produk
1 Udang beku 1 3 5 8 10 13
2 Ikan 4 8 13 17 21 25
b. Volume /jumlah Peningkatan konsumsi ikan dan produk peternakan dan peningkatan eksport produk
No Uraian Jumlah Konsumsi (Kg/Kapita/Tahun)
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Konsumsi ikan dan
produk peternakan 1 Ikan 32,17 32,24 32,30 32,37 32,43 32,50 2 Daging 13,52 14,05 14,58 15,11 15,64 16,17 3 Telur 0,88 0,91 0,94 0,97 1,00 1,03 4 Susu 0,34 0,35 0,36 0,37 0,38 0,39 Peningkatan Eksport produk 1 Udang beku 8.300,00 8.500,00 8.700,00 8.900,00 9.100,00 9.300,00 2 Ikan 1.250,00 1.300,00 1.350,00 1.400,00 1.450,00 1.500,00
18
BAB IV
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 – 2021 A. Visi dan Misi
1. Visi
Terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan, perikanan dan peternakan yang berkelanjutan menuju masyarakat sejahtera
2. Misi
Misi Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan pada 5 (lima) tahun ke depan, tahun 2016 – 2021 adalah :
a. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan, perikanan dan peternakan
b. Memperkuat struktur kelembagaan dan usaha kelautan, perikanan dan peternakan
c. Mendorong optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir, pulau-pulau kecil, perikanan
d. Meningkatkan mutu dan kecukupan gizi protein hewani masyarakat
3. Arah Kebijakan dan Strategri
Arah kebijakan Renstra Dinas tahun 2016 - 2021 yaitu Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Perikanan dan Peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan dengan
Strategi :
a. Peningkatan SDM Perikanan dan Kelautan b. Penerapan teknologi perikanan dan kelautan
c. Fasilitasi sarana prasarana budidaya, penangkapan serta pengolahan dan pemasaran hasil perikanan
Kebijakan :
a. Peningkatan kapasitas masyarakat perikanan dan kelautan b. Pengembangan Perikanan Budidaya
c. Pengembangan Perikanan Tangkap
d. Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan e. Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat
f. Pengelolaan Kelautan, Pesisir dan Pengawasan g. Reformasi birokrasi dan pelayanan publik
19
B. Tujuan dan Sasaran 1. Tujuan
Sesuai visi dan misi, maka tujuan pembangunan kelautan, perikanan dan peternakan yang akan dicapai adalah:
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha kelautan,perikanan dan peternakan .
2. Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan
3. Memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan secara optimal,terkendali dan berkelanjutan
4. Meningkatkan mutu dan konsumsi produk perikanan dan peternakan
2. Sasaran
1. Peningkatan produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan
2. Terwujudnya peningkatan kelas kelompok kelautan,perikanan dan peternakan
3. Peningkatan pemulihan dan perlindungan wilayah pesisir 4. Peningkatan konsumsi produk perikanan dan peternakan
: :
Tujuan 1 :
Indikator Kinerja Tujuan :
2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 1. Udang Windu 65 90 118 151 155 158 2. Udang Vanname 53 75 102 132 135 139 3. Ikan Bandeng 21 33 47 61 64 66 4. Ikan kerapu 1 3 5 6 8 9 5. Ikan Nila 115 158 210 272 278 283 2 a. Penangkapan laut 6 8 9 11 13 14 b. Perairan Umum 5 10 16 22 28 34
3 Prosentase produktivitas lahan tambak a. Air Payau 1 2 3 4 5 6 b. Air Tawar 1 2 3 4 5 6 4 5 10 16 22 28 34 5 1. Daging 5 11 17 23 29 35 2. Telur 12 25 40 57 76 95 3. Susu 12 25 40 57 76 95 6 1. Sapi potong 5 10 16 22 28 34 2. Sapi perah 1 3 5 7 8 9 3. Kerbau 5 10 16 22 24 26 4. Kambing 2 4 6 8 9 10 5. Domba 2 4 6 8 9 10 6. Ayam Buras 2 6 8 10 13 15
7. Ayam Ras Petelur 1 2 3 4 5 6
8. Ayam Ras Pedaging 0 1 1 2 3 3
9. Itik 1 3 5 6 8 9 10. Entok 1 2 4 5 7 8 7 105 107 109 111 113 115 2016 2017 2018 2019 2020 2021 program SKPD 1 1 - Budidaya
a. Udang Windu (Ton) Ton 3.347 5.520 6.348 7.300 8.395 8.520 8.648 1 1.1 Pembinaan dan pengembangan Perikanan
b. Udang Vannamae (Ton) Ton 6.182 9.430 10.845 12.471 14.342 14.557 14.775 1.2 Demplot budidaya perikanan c. Bandeng (Ton) Ton 67.998 82.500 90.750 99.825 109.808 111.455 113.126 1.3 Rehabilitasi prasarana perikanan d. Kerapu (Ton) Ton 126 128 130 132 134 136 138 1.4 Pemeliharaan sarana dan prasarana
perikanan
e. Nila (Ton) Ton 2.107 4.536 5.443 6.532 7.838 7.955 8.074 1.5 Rehabilitasi saluran tambak 2
- Penangkapan laut Ton 18.122 19.221 19.509 19.802 20.099 20.400 20.706
- Perairan Umum Ton 486 510 536 563 591 621 652 2 Peningkatan produksi hasil peternakan
2.1 Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
DINAS KELAUTAN,PERIKANAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN GRESIK MATRIK RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021
V I S I Terwujudnya pengelolaan sumberdaya kelautan, perikanan dan peternakan secara profesional dan berkelanjutan menuju masyarakat makmur, sejahtera dan berorientasi pada kompetisi global M I S I 1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kelautan, perikanan dan peternakan
Meningkatkan produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan
Satuan Prosentase peningkatan produksi perikanan Budidaya
Prosentase peningkatan produksi perikanan tangkap
Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase
Prosentase peningkatan produksi Garam Prosentase Prosentase peningkatan produksi peternakan
Sasaran Target
Prosentase Prosentase Prosentase
Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Kinerja Kebijakan
Jumlah produksi perikanan budidaya, tangkap, perairan umum dan peternakan
JumlahPenangkapan
Satuan Base Line ( 2015 ) Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Perikanan dan Peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan
Nilai tukar nelayan Nilai Indek
Meningkatnya produksi dan produktivitas usaha kelautan, perikanan dan peternakan Kegiatan Pengembangan Budidaya Perikanan Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase
Prosentase peningkatan populasi ternak
Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase Prosentase
3 3 Peningkatan teknologi peternakan
3.1 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna a. Payau kg/ha 287 289 292 295 298 301 304
b. Tawar kg/ha 333 335 339 342 346 349 352 4 Pengelolaan dana spesifik grand bidang kelautan dan perikanan
4.1 Rehabilitasi saluran tambak
4 ton 5.000 5.250 5.512 5.788 6.077 6.381 6.700
5.
1. Daging Ton 10.586 11.116 11.782 12.372 12.990 13.640 14.289 2. Telur Ton 2.799 3.134 3.510 3.932 4.404 4.932 5.460
3. Susu Ton 366 410 459 514 576 645 714 5 Peningkatan produksi hasil peternakan
5.1 Pembibitan dan perawatan ternak 6
1. Sapi potong Ekor 50.064 52.567 55.195 57.954 60.852 63.894 66.936 2. Sapi perah Ekor 450 455 462 473 480 485 490 3. Kerbau Ekor 67.602 70.982 74.531 78.257 82.169 83.812 85.455 4. Kambing Ekor 32.533 33.183 33.846 34.522 35.212 35.564 35.916
2016 2017 2018 2019 2020 2021 program SKPD
5. Domba Ekor 32.533 33.183 33.846 34.522 35.212 35.564 35.916 6. Ayam Buras Ekor 680.930 694.548 722.606 737.058 751.799 766.834 781.869 7. Ayam Ras Petelur Ekor 152.300 153.823 155.361 156.914 158.483 160.067 161.651 8. Ayam Ras Pedaging Ekor 13.560.000 13.627.000 13.695.000 13.763.000 13.831.000 13.900.000 13.969.000 9. Itik Ekor 29.145 29.582 30.026 30.476 30.933 31.397 31.861 10. Entok Ekor 30.882 31.090 31.556 32.029 32.509 32.996 33.483 7 Pendapatan
- Nilai Tukar Nelayan Nilai indek 100 105 107 109 111 113 115
:
Tujuan 1 :
Indikator Kinerja Tujuan :
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1
- Kelautan dan perikanan 10 12 14 15 17 19
- Peternakan 4 10 15 21 26 32
2 Jumlah Pelaku usaha
- Nelayan 10 21 33 46 61 77
- Pembudidaya ikan 10 21 33 46 61 77
- 10 21 33 46 61 77
- Peternak Ternak Besar 10 21 33 46 61 77
Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 program SKPD
1 1
- Kelautan dan perikanan klp 140 154 157 159 161 164 167 1 Pengembangan budidaya
perikanan
1.1 Pembinaan KUB penerima PNPM PT
- Peternakan klp 91 95 100 105 110 115 120 1.2 Pendampingan pada kelompok tani
pembudidaya ikan Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Perikanan dan Peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan
Produktivitas Lahan Tambak
Produksi Garam Produksi hasil Peternakan
Jumlah Populasi Ternak
Sasaran Target
% % %
Satuan Base Line ( 2015 )
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia kelautan, perikanan dan peternakan secara terintegrasi
Satuan
Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Kinerja Kebijakan
Prosentase peningkatan kelas kelompok usaha kelautan, perikanan dan peternakan
Kebijakan Jumlah kelompok usaha
kelautan, perikanan dan peternakan yang lebih mandiri
Sasaran Target Uraian Satuan Base Line ( 2015 ) Indikator Kinerja Terwujudnya peningkatan kelas kelompok kelautan, perikanan dan peternakan
M I S I 2
Kegiatan
Memperkuat struktur Kelembagaan dan Usaha kelautan, perikanan dan peternakan dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi
Kegiatan Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Perikanan dan Peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan % % % Pengolah dan Pemasar hasil perikanan
2. 2 Pengembangan perikanan tangkap
2.1 Pembangunan balai pertemuan nelayan
- Nelayan orang 13.592,00 14.951 16.446 18.091 19.900 21.890 24.079 2.2 Pendampingan pada kelompok
nelayan perikanan tangkap - Pembudidaya ikan orang 26.251,00 28.876 31.764 34.940 38.434 42.277 46.505
- Pengolah dan Pemasar hasil perikanan
orang 2.446,00 2.691 2.960 3.256 3.581 3.939 4.333 3 Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
3.1 Pendampingan peningkatan usaha mina pedesaan-pengelolaan dan pemasaran hasil perikanan
- Peternak ternak besar orang 28.949,00 31.844 35.028 38.531 42.384 46.623 51.285 3.2 Pendampingan peningkatan usaha
mina pedesaan-perikanan budidaya 4 Program penyuluhan perikanan 4.1 Penumbuhsn kelas kelompok 5 Program Peningkatan produksi
peternakan
5.1 Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
:
Tujuan 1 :
Indikator Kinerja Tujuan :
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 presentase peningkatan Saluran Tambak 19 23 27 31 35 38
3 Presentase peningkatan TPI 25 50 75 100 125 150
4 Presentase Peningkatan Tambatan Perahu 25 50 75 100 125 150
5 -6 -13 -19 -25 -31 -38
6 -7 -14 -21 -29 -36 -43
7 25 50 75 100 125 150
Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 program SKPD
1 1 Panjang Saluran tambak km 39,0 46,5 48 49,5 51 52,5 54 Pengembangan dan Peningkatan
1 Peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam
1.1 Penyuluhan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut 2 Jumlah Tempat Pendaratan
Ikan
unit 4 5 6 7 8 9 10 1.4 Sosialisasi potensi sumberdaya laut
3 Jumlah Tambatan Perahu Unit 4 5 6 7 8 9 10 1.5 Penyusunan draf ranperda rencana rinci/pengelolaan WP3K 4 Luas Lahan mangrove yang
rusak
ha 160 150 140 130 120 110 100 5 Luas ekosistem terumbu
karang yang rusak
ha 70 65 60 55 50 45 40 2 Pengembangan budidaya perikanan
2.1 Sosialisasi sarana perikanan
6 Luas lahan Suaka dan plasma
ha 20 25 30 35 40 45 50 3 Pengembangan perikanan tangkap
3.1 Pembangunan breakwater dan pengerukan
3.2 Pengadaan sarana nelayan 4 Pengembangan sistem
penyuluhan perikanan
4.1 Pemutakhiran data potensi kelautan dan perikanan
5 Pengelolaan dana spesifik grand bidang kelautan dan perikanan
5.1 Pengadaan sarana nelayan
5.2 Pengadaan mesin perahu 5.3 Pembangunan prasarana nelayan 5.4 Konservasi pesisir dan perairan Jumlah Pelaku Usaha
% % %
M I S I 3 Mendorong optimalisasi dan efisiensi pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir, pulau-pulau kecil, perikanan dan peternakan menuju pembangunan yang berkelanjutan
Peningkatan pemulihan dan perlindungan wilayah pesisir
Pemanfaatan sumber daya kelautan, perikanan dan peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan Satuan % % Base Line ( 2015 ) Sasaran Target
Uraian Indikator Kinerja Kebijakan
Terwujudnya peningkatan kelas kelompok kelautan, perikanan dan peternakan
Kegiatan Persentase penurunan tingkat kerusakan ekosistem terumbu
karang Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Perikanan dan Peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan Satuan presentase peningkatan luas lahan suaka dan plasma % Persentase penurunan tingkat kerusakan ekosistem mangrove
:
Tujuan 1 :
Indikator Kinerja Tujuan :
2016 2017 2018 2019 2020 2021 1 32,17 32,24 32,30 32,37 32,43 32,50 2 -Daging 14 14,53 15,06 15,59 16,12 16,65 -Telur 1 1,03 1,06 1,09 1,12 1,15 -Susu 0,5 0,51 0,52 0,53 0,54 0,55 3 - Udang beku 1 3 5 8 10 13 - Ikan 4 8 13 17 21 25
Strategi mencapai Tujuan dan Sasaran
2016 2017 2018 2019 2020 2021 program SKPD
1 1
- Ikan Kg/kapita/th 32,11 32,17 32,24 32,30 32,37 32,43 32,50 1 Optimalisasi pengelolaan dan
pemasaran produksi perikanan
1.1 Gemar makan ikan
- Daging Kg/kapita/th 12,99 14 14,53 15,06 15,59 16,12 16,65 2 2.1.
- Telur Kg/kapita/th 0,85 1 1,03 1,06 1,09 1,12 1,15
- Susu Kg/kapita/th 0,33 0,5 0,51 0,52 0,53 0,54 0,55
2
- Udang beku ton 8.250,00 8.300,00 8.500,00 8.700,00 8.900,00 9.100,00 9.300,00
- Ikan ton 1.200,00 1.250,00 1.300,00 1.350,00 1.400,00 1.450,00 1.500,00
Jumlah ekspor produk kelautan Presentase peningkatan eksport ptoduk
% % Kg/perkapita Kg/perkapita Kg/perkapita
M I S I 4 Meningkatkan mutu dan konsumsi produk perikanan dan peternakan
Meningkatnya konsumsi produk perikanan dan peternakan
Prosentase rata-rata peningkatan konsumsi hasil peternakan
Sasaran
Uraian Indikator Kinerja
Base line ( Tahun 2015) Pengembangan dan Peningkatan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Perikanan dan Peternakan secara optimal, terkendali dan berkelanjutan Jumlah konsumsi masyarakat
Satuan Target
Kebijakan
Peningkatan mutu dan konsumsi produk perikanan dan peternakan
Satuan Prosentase peningkatan konsumsi ikan Kg/perkapita
Peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Peningkatan pemasaran hasil
produksi peternakan