• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIMBAR SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MIMBAR SEKOLAH DASAR"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2355-5343

~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~ Ketua Umum

Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd

Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd

Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd

Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd

Tata Usaha Achdi, M.Pd Karmah Setiawati Pemasaran Drs. Dadan Djuanda, M.Pd Pelaksana Teknis Hj. Sri Utami, S.Pd Layout dan Publikasi Online

Ariana, S.Kom Yudi Kusumah, M.Pd

Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Drs. H. Dede Tatang Sunarya, M.Pd (Sekretaris). Penanggung Jawab: Riana Irawati, M.Si & Respati Mulyanto, M.Pd (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.

Alamat Redaksi:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email: mimbar.sd@upi.edu.

Alamat Publikasi:

http://jurnal.upi.edu/mimbar-sekolah-dasar

(2)

HALAMAN 1 – 132 DAFTAR ISI 1. INTERAKSI PBL-MURDER, MINAT

PENJURUSAN, DAN KEMAMPUAN DASAR MATEMATIS TERHADAP PENCAPAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR DAN DISPOSISI KRITIS …… HAL. 1-20

~ MAULANA

2. PENDEKATAN KOMUNIKATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA DI KELAS IV SD …… HAL. 21-36

~ ASIAH

3. MENEMUKAN KEMBALI RUMUS LUAS

PERSEGI PANJANG DENGAN

KONSTRUKTIVISME (STUDI KASUS PADA MAHASISWA PGSD) …… HAL. 37-47

~ ISROK’ATUN

4. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE STAD PADA

PEMBELAJARAN MENGIDENTIFIKASI JENIS MAKANAN HEWAN DI SD …… HAL. 48-63

~ OCIH SUKAESIH

5. MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA SD MELALUI METODE FIELD-TRIP KEGIATAN EKONOMI PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL …… HAL. 64-76 ~ RANA GUSTIAN NUGRAHA

6. IDENTIFIKASI TINGKAT KEJUJURAN SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI GEROBAK KEJUJURAN DI KOTA SEMARANG …… HAL. 77-83

~ FINE REFFIANE, HENRY JANUAR SAPUTRA, TAUFIK HIDAYAT

7. EFEKTIVITAS DAN PENGARUH MODEL

PEMBELAJARAN INKUIRI PADA

PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR …… HAL. 84-93

~ RIF’AT SHAFWATUL ANAM

8. PENGGUNAAN METODE INDEX CARD

MATCH PADA MATA PELAJARAN IPS

POKOK BAHASAN MENGENAL SEJARAH UANG …… HAL. 94-100

~ YENA SUMAYANA

9. SIARAN RADIO CITRA 99.4 FM SEBAGAI MEDIA PELESTARIAN TEMBANG SUNDA BAGI SISWA SEKOLAH DASAR …… HAL. 101-120

~ MAYLAN SOFIAN

10. LEARNING TASKS’ WHAT AND HOW: PERSPEKTIF DOSEN DAN MAHASISWA MENGENAI TUGAS PEMBELAJARAN …… HAL. 121-132

~ DIAH GUSRAYANI

REDAKSI BERKALA MIMBAR SEKOLAH DASAR MENERIMA TULISAN HASIL PENELITIAN, HASIL IDE/GAGASAN, ATAU RESENSI BUKU BARU, YANG MERUPAKAN KAJIAN-KAJIAN BAIK DALAM TATARAN PRAKTEK MAUPUN TEORI PENDIDIKAN, DAN KHUSUS BERKAITAN DENGAN KE-SD-AN.

(3)

[77]

IDENTIFIKASI TINGKAT KEJUJURAN SISWA SEKOLAH

DASAR MELALUI GEROBAK KEJUJURAN DI KOTA

SEMARANG

Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, Taufik Hidayat Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas PGRI Semarang Jln. Sidodadi Timur No. 24 Semarang

Email: reffiane@yahoo.co.id

ABSTRACT ABSTRAK

The background of this research is the importences of the school to know students honesty degree. Purpose of research implementation is to measure elementery school students honesty degree. The research did on mei 2013 until junny 2013 at Pendrikan Lor 02 State Elementery School Semarang City. This research used qualitatif method. Data resources result from observations, interviews, and documents. Data analysis technique did triangulasi. The results showed that honesty of students in Pendrikan Lor 02 State Primary school Semarang City, not yet reached 100% fully. There are still some students who have not been able to behave honestly. Dishonest behavior is caused by (1) the opportunity; (2) environmental conditions (students come from poor environment and uneducated). Nevertheless from the data graph shows that an increase in the level of honesty from day to day although it also occurs conditions showed that the level of honesty decreased.

Keywords: honesty, grobak kejujuran.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya sekolah mengetahui tingkat kejujuraan siswa di sekolahnya. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kejujuran siswa Sekolah Dasar. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2014 - Juni 2014 di Sekolah Dasar Kota Semarang. Penelitian menggunakan metode kualitatif. Sumber data diperoleh dari observasi tersamar, wawacara terstruktur dan dokumen. Teknik analisis data dilakukan dengan triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa kejujuran siswa di Sekolah Dasar di Semarang, belum sepenuhnya mencapai 100%. Masih terdapat beberapa siswa yang belum bisa berperilaku jujur. Perilaku tidak jujur tersebut disebabkan oleh (1) adanya kesempatan; (2) kondisi lingkungan (siswa berasal dari lingkungan kurang baik dan tidak berpendidikan). Meskipun begitu dari data grafik batang menunjukan bahwa terjadi peningkatan tingkat kejujuran dari hari ke hari meskipun juga terjadi kondisi yang menunjukan bahwa tingkat kejujuran mengalami penurunan.

Kata kunci: kejujuran, gerobak kejujuran.

PENDAHULUAN ~ Fajri dan Senja menyampaikan bahwa “dalam KBBI jujur: dapat dipercaya, tidak bohong, lurus hati, berkata apa adanya, tidak curang, tulus, ikhlas”. Sikap jujur saat ini merupakan sikap yang jarang ditemukan di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya pemberitaan yang mengangkat kasus korupsi dimana para pejabat

pemerintahan tertangkap melakukan kegiatan KKN. Dalam berbagai media cetak misalnya hampir setiap hari kita

dapat menemukan pemberitan

mengenai pejabat yang melakukan tindakan KKN. Dalam Tribun Jateng misalnya “Yudi Tuduh Hasan Berbohong” sebuah headline

(4)

[78] negara (Tribun Jateng: 2: 13 Oktober 2013).

Korupsi merupakan tindakan yang merugikan negara, bahkan korupsi menjadi musuh utama negara ini. Meskipun begitu tindakan korupsi di Indonesia masih terus berlangsung. Korupsi disebut sebagai tindakan tidak bermoral, hina, kebejatan, kebusukan dan ketidak jujuran. Tabulasi data pelaku korupsi tahun 2004-2013 (per31

Desember) menunjukan bahwa jumlah

pelaku korupsi mencapai 394. Korupsi tersebut lahir salah satunya disebabkan oleh faktor ketidak jujuran dari pelaku. Kejujuran menjadi perilaku yang sangat penting dalam mencegah perilaku korupsi. Sehingga sangat penting perilaku atau sikap jujur ditanamkan sejari usia dini.

Tirtahardja dan La Sulo (2008: 34) menyampaikan bahwa “pendidikan dapat diartikan sebagai kegiatan yang sistematik dan sistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik”. Sekolah memegang peran vital dalam menyelenggarakan pendidikan. Maka dari itu penting bagi sekolah-sekolah untuk memberikan situasi yang mampu mengembangkan karakter siswa agar memiliki sikap jujur. Sekolah Dasar merupakan tempat untuk anak-anak usia dini (8-13 tahun). Sehingga sekolah dasar memiliki peran besar

dalam upaya membentuk sikap jujur sejari dini. Penting bagi sekolah untuk mengetahui tingkat kejujuran siswa, karena dengan mengetahuinya sekolah dapat merencanakan tindak lanjut yang akan dilakukan agar mampu membentuk karakter kejujuran dari siswa.

Fokus yang dikaji dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah gambaran tingkat kejujuran anak Sekolah Dasar di Semarang?

Jujur

Menurut purnama dikutip oleh Puspita (2013) “Jujur adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap orang. Tanpa adanya keujuran tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme akan tetap ada. “Jujur sebagai sebuah nilai, merupakan

keputusan seseorang untuk

mengungkapkan bahwa realitas yang ada tidak dimanipulasi dengan cara-cara berbohong atau menipu orang lain untuk keuntungan dirinya”.

Menurut Kusmiyati (2013.

Kompasiana.com) “Kejujuran adalah salah satu sikap yang dimana perbuatannya, ucapannya yang dikeluarkan dari hati, sesuai dengan fakta”. Lebih lanjut dikemukakan bahwa “kejujuran juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan

(5)

[79] hati”(Suparno dikutip oleh Kusmiati. 2013. Kompasiana.com).

Dari pendapat diatas maka

disimpulkan bahwa kejujuran adalah sikap yang menunjukan bahwa perbuatan yang dilakukannya sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya tanpa adanya manipulasi dengan cara-cara berbohong.

Siswa Sekolah Dasar

Berbagai macam penelitian tentang kejujuran telah dilakukan. Hal tersebut mendasari pemikiran peneliti untuk meneliti tingkat kejujuran siswa-siswi Sekolah Dasar. Pendidikan di Sekolah Dasar merupakan pendidikan yang

fundamental dalam membangun karakter anak. Hal tersebut karena pada tahap usia Sekolah Dasar yaitu 8-12 tahun dari segi intelektual siswa-siswi sedang masuk pada tahap kongkret prerasional. “Pada tahap ini anak sudah mulai mengembangkan tiga macam tugas kongkret” (Pigat dikutip Sarlito. 1991: 18).

Selanjutnya Sunarto dan Hartono (2008) menyampaikan bahwa pada usia 8-12 tahun “anak mulai mengembangkan tiga macam operasi berfikir yaitu identifikasi, negasi dan reprokasi”

Sehingga sangat penting

pengembangan karakter kejujuran diusia siswa-siswi Sekolah Dasar.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian kualitatif dengan subjek siswa Sekolah Dasar di kota Semarang yang dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2014. Jenis penelitian kualitatif dipilih oleh peneliti, karena peneliti mencoba untuk mencari tahu tingkat kejujuran siswa sekolah dasar secara lebih mendalam. Penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data yaitu triangulasi. “Triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat mengabungkan data dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada” (Sugiyono. 2009: 241). Dengan teknik pengumpulan data tersebut artinya peneliti melakukan pengumpulan data dan secara sekaligus menguji kredibilitas dari data tersebut. Karena dalam teknik tersebut peneliti menguji kredibilitas dengan berbagai macam teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara dan dokumen. Observasi dilakukan peneliti secara tersamar, yaitu dalam beberapa waktu peneliti mengumpulkan data tanpa diketahui oleh subjek penelitian (siswa) bahwa peneliti sedang melakukan penelitian. Wawancara dilakukan dengan teknik wawancara terstruktur yaitu peneliti sudah menyiapkan

(6)

[80] instrumen berupa butir-butir pertanyaan yang akan ditanyakan kepada informan. Dalam teknik wawancara tersebut setiap informan mendapatkan pertanyaan yang sama yang selanjutnya akan dicatat oleh peneliti. Informan dalam penelitian ini adalah guru dan siswa yang dipilih secara acak menggunakan metode

random sampling. Dokmen adalah

catatan, dapat berupa tulisan, gambar, data, statistik atau sebagainya. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan oleh peneliti adalah siklus keuangan dari Gerobak Kejujuran di SDN Pendrikan Lor 02 Semarang.

Analisis data dilakukan dengan cara reduksi data, penyajian data dan penyajian kesimpulan. Proses reduksi data ini dimaksudkan untuk lebih

mempertajam, menggolongkan,

mengarahkan, membuang bagian data yang tidak diperlukan serta mengorganisasikan data sehingga mudah untuk dilakukan penarikan kesimpulan. Penyajian data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data disajikan dalam bentuk teks naratif dan grafik. Penarikan kesimpulan dari penelitian ini dilakukan dengan cara mereduksi data-data

yang diperoleh kemudian dikumpulkan untuk mendapatkan data-data yang dapat disajikan sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan atau verifikasi. Penyimpulan dari penelitian ini terkait hasil menganalisis tingkat kejujuran siswa Sekolah Dasar di kota Semarang. Analisis melalui berbagai sumber data (triangulasi) yang sudah didapatkan, lalu diolah, kemudian disimpulkan dari hasil analisis tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil observasi tersamar yang dilakukan oleh peneliti, diperoleh data deskriptif yang menunjukkan bahwa dalam proses jual beli. Terdapat beberapa siswa yang mengambil barang jualan tanpa membayar. Kejadian tersebut beberapa kali peneliti temui. Dalam gerobak kejujuran. Siswa membeli barang yang dijual pada gerobak kejujuran secara mandiri, mereka

bebas membeli barang dan

mengambil kembalian.

Pembayaran dilakukan secara mandiri dengan menaruh uang pembelian pada sebuah kotak pembayaran,

begitupan pengambilan uang

kembalian dilakukan dengan cara

mengambil pada kotak uang

kembalian yang telah tersedia pada gerobak kejujuran.

(7)

[81] Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara terstruktur, wawancara dilakukan dengan tiga orang guru dan tiga orang siswa. Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti, diperoleh data deskripsi yaitu terdapat siswa yang mengambil barang tanpa membayar pada gerobak kejujuran. Siswa mengambil barang disebabkan ada kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Keterangan dari narasumber menyebutkan bahwa siswa yang mengambil barang tanpa membayar salah satunya disebutkan juga pernah mendapatkan kasus mencuru disalah satu supermarket.

Faktor lain yang menyebabkan siswa mencuru adalah lingkungan. Banyak siswa berasal dari lingkungan kurang baik, dan tidak berpendidikan.

Dari hasil pengambilan data siklus

keuangan gerobak kejujuran

ditemukan bahwasannya pada setiap hari siklus keuangan menunjukan bahwa gerobak kejujuran selalu mengalami selisih antara uangan semestinya diperoleh dengan uang

yang terdapat pada kotak

pembayaran. Hal tersebut ditunjukkan pada daftar tabel di bawah ini.

Gambar 1. Siswa Membeli Barang di Gerobak Kejujuran Sumber: Dokumen Pribadi

(8)

[82] Tabel 1. Siklus Keuangan Gerobak kejujuran

Dari tabel diatas terlihat bahwa gerobak kejujuran di SDN Pendrikan Lor 02 setiap harinya mengalami selisih bervariasi dan fluktuatif antara uang semestinya dengan uang yang terdapat pada kotak pembayaran. Hal tersebut menunjukan bahwa ada beberapa atau sebagian siswa di SD Pendrikan Lor 02 yang masih melakukan

kecurangan dalam melakukan transaksi jual beli di gerobak kejujuran. Meskipun mengalami kerugian hal tersebut merupakan bagian dari proses belajar. Karena tujuan dari adanya gerobak kejujuran ini yaitu menumbuhkan karakter jujur sejak dini.

Dari bagan presentase selisih siklus keuangan gerobak kejujuran, maka dapat dilihat bahwa, selisihnya selalu

mengami fluktuasi, kenaikan dan penurunan. Kenaikan memiliki arti bahwa, selisih abtara uang semestinya

0 20 40 60 80 100 0 1 2 3 4 5 6

Presentase Kejujuran

(9)

[83] dengan uang yang ada itu semakin sedikit, yang artinya juga tingkat penyelewengan semakin sedikit. Sebaliknya ketika mengalami penurunan maka selisih antara uang semestinya dengan uang yang ada semakin besar, yang artinya tindakan penyelewengan (ketidak jujuran) dalam jual beli semakin besar.

Dari data yang diperoleh dengan metode analisis triangulasi dapat dilakukan pengecekan anatar data observasi tersamar, wawancara terstruktur dan dokumen. Dari pengecekan data, yang diperoleh melalui tiga cara pengumpulan data diperoleh kecocokan antara ketiga data tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa di Sekolah Dasar di kota Semarang, kejujuran siswa masih belum mencapai 100%. Tingkat kejujuran siswa masih berada pada tingkat 84% yang selalu mengalami

fluktuasi kenaikan dan penurunan jika

dilihat dari siklus keuangan. SIMPULAN

Berdasarkan fokus dan hasil penelitian yang dilaksanakan melalui penelitian kualitatif dengan menggunakan metode triangulasi dapat disimpulkan bahwa kejujuran siswa di Sekolah Dasar di kota Semarang, belum sepenuhnya mencapai 100%. Masih terdapat beberapa siswa yang belum bisa

berperilaku jujur. Perilaku tidak jujur tersebut disebabkan oleh (1) adanya kesempatan; (2) kondisi lingkungan (siswa berasal dari lingkungan kurang baik dan tidak berpendidikan).

REFERENSI

Fajri, Zul dan Senja, Ratu Arilia. (2008).

KBB. Demak: Aneka Ilmu.

Kusmiyati, Dewi. (2013). Nilai kejujuran dalam Prespektif Mahasiswa. (m.kompasiana.com/post/read/5852 42/2/nilai-kejujuran-dalam-prespektif-mahasiswa.html) diunduh 17 Oktober 2013.

Puspita, Ita. (2013). “Pendidikan Karakter Jujur Di SDIT Cahaya Bangsa Mijen Semarang”. Tesis: IAIN Walisongo Semarang.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: ALFABETA.

Sunarto dan Hartono, B Agung. (2008).

Perkembangan Peserta Didik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Tirtahardja, Umar dan La Sulo, S.L. (2008). Pengantar Pendidikan.

Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tribun Jateng: 2: 13 Oktober 2013.

(10)

Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/

(Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel

Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun.

2. Format Tulisan

Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut:

- Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm)

- Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt

- Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi)

Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal)

Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal)

Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 10-20 halaman.

3. Struktur Artikel

a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut:

Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut:

Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).

(11)

yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini.

5. Penyuntingan

a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email: mimbar.sd@upi.edu. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322.

b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel.

c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim.

CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI:

JENIS

RUJUKAN DI DALAM TEKS ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI DI DALAM PUSTAKA

Seorang

penulis A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80)

atau

Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol ..

Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.

Dua orang

penulis A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010)

atau

Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa …

Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing

applied linguistics: Concepts and skills. New York,

NY: Routledge.

Tiga s.d. 5

penulis Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ...

Kutipan berikutnya dalam teks:

(Coyle et al., 2001)

Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL:

Content and language integrated learning.

Cambridge: Cambridge University Press.

Penulis sebagai penerbit

(Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau

Badan Penelitian dan Pengembangan,

Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang]

(2007). The assessment of curriculum policy

of language subjects: Assessment report.

Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan.

Balitbang. (2008). The assessment of curriculum

policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan

(12)

Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya:

(Balitbang Depdiknas, 2010) Buku ber

editor (Waugh & Monville-Burston, 1990) Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge,

MA: Harvard University Press. Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama

(Sukyadi, 2011a, 2011b) Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A

Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual

Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on

English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual

Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111,

(susun secara alfabetis berdasarkan judul) Buku yang

disusun oleh sebuah lembaga atau institusi

Badan Standar Nasional Pendidikan (2012)

merekomendasikan bahwa ...

(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012)

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010).

Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar

Nasional Pendidikan. (Laporan Tahunan

Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)

Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Buku

elektronik Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their

empirical investigations (Huck, 2012)

Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc.

Available from NetLibrary database.

Buku

terjemahan (Young & Rang, 2005) Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). Semua yang jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta:

PT Bhuana Ilmu Populer. Bab dalam

sebuah buku (Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut

Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology

in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge

University Press. Kutipan lebih

dari 1 halaman

Kutipan pertama:

(Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber

yang sama:

(Rush et al., 2005, p. 291)

Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education

experience: From educational limbo to more than

an elusive degree. Journal of Professional

Nursing, 21, 283-292.

Dari

ensiklopedia (Crystal, 1987) Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press.

(13)

majalah mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Dari artikel

koran cetak dengan penulis

(Kunaefi, 2012) Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Dokumen

pemerintah Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..

Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009).

Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta:

Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf

Undang-undang Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that ..

Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.

Makalah seminar atau konferensi atau prosiding

(Sukyadi, 2011) Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit.

Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat

Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English

address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Artikel jurnal dengan satu penulis (Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa …

Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students.

K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75,

Artikel jurnal dengan 3-6 penulis

(Sukyadi, Setyarini, & Junida,

2011) Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian

Community. K@ta: A Biannual Publication on the

Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Berasal dari tesis individu atau institusi

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in

Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) Skripsi/tesis/di

sertasi dari database

McNiel (2006)

(MCNiel, 2006) McNiel, D. S. (2006). Meaning through narrative: A personal narrative discussing growing up with an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest

Digital Dissertations. (AAT 1434728) Abstrak dari

basis data (Morrissey, 2004) Morrissey, J. P. (2004). Medicaid benefits and recidivism of mentally ill persons released from jail (NCJ No. 214169) [Abstract].

Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Abstrak

seminar atau simposisum

Brier, Pandelaere, Dewitte, &

Warlop (2006) Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for

(14)

Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf.

Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in

Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587

Book review

(Telaah Buku) Cramond (2007) Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book

Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4),

Article 2. Retrieved from

http://www.apa.org/psyccritiques/ Laman web

dengan penulis

(Ljungberg, 2012) Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke

screens: zooming on iconicity. Retrieved

March 22, 2012, from

http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Laman web

tanpa tahun (Sound Symbolism Checksheet, n.d.) Ling 131: Language & Style. (n.d.) Sound symbolism checksheet. Retrieved March 22,

2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Bila kutipan dari laman web sebuah institusi (Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011)

Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi

perpustakaan. Retrieved March 26, 2012,

from

http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 (Sekolah Pascasarjana UPI,

n.d.) Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). Sejarah. Diakses pada tanggal 26 Maret 2012 dari: http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/

Gambar dari

Web Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)

Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from

http://www.panoramio.com/photo/5081183

***

Gambar

Gambar 1. Siswa Membeli Barang di Gerobak Kejujuran  Sumber: Dokumen Pribadi
Grafik 1. Tingkat Kejujuran
Gambar dari

Referensi

Dokumen terkait

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

Sistem informasi perpustakaan sekarang ini sangatlah penting untuk sekolah, instansi maupun pihak lainnya, dengan menggunakan sistem informasi perpustakaan, proses peminjaman,

Dapat menjadi sumber ilmu tambahan untuk berbagai pihak misalnya Aparatur penegak hukum seperti Polisi, Hakim, dan Jaksa yang mengawal jalannya penyelesaian kasus-kasus

Itulah sebabnya banyak persoalan, keributan, atau konflik dalam gereja, karena ada pemimpinnya yang melayani menurut pola “apa yang dipikirkan manusia.” Maka

 Dalam welfare state, hak kepemilikan diserahkan kepada swasta sepanjang hal tersebut memberikan insentif ekonomi bagi pelakunya dan tidak merugikan secara sosial,

Berdasarkan kajian pada [2] yang menunjukkan ketangguhan metode SUS, maka dilakukan Usability Testing yang diterapkan pada penelitian ini yaitu untuk mengevaluasi

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

Inkubasi tabung mikrosentrifus kedua selama 10 menit pada temperatur ruang (bolak-balikkan tabung 2-3 kali selama masa inkubasi) untuk melisis sel-sel darah