• Tidak ada hasil yang ditemukan

MIMBAR SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MIMBAR SEKOLAH DASAR"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN: 2355-5343

~ Berkala terbit dua kali setahun pada bulan April dan Oktober ~

Ketua Umum Julia, M.Pd Wakil Ketua Indra Safari, M.Pd

Ketua Dewan Editor Diah Gusrayani, M.Pd

Dewan Editor Dr. Tatang Muhtar, M.Si Dr. Ayi Suherman, M.Pd Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd

Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd Atep Sujana, M.Pd

Maulana, M.Pd Ani Nur Aeni, M.Pd

Bendahara

Aah Ahmad Syahid, M.Pd Karmah Setiawati, S.Pd

Publikasi Online Dr. Prana Dwija Iswara, M.Pd

Berkala Mimbar Sekolah Dasar diterbitkan oleh Program Studi PGSD, Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang. Pelindung: Dr. Herman Subarjah, M.Si (Direktur). Pembina: Dr. Nurdinah Hanifah, M.Pd (Wakil Direktur). Penanggung Jawab: Drs. Dadan Djuanda, M.Pd & Dr. Tatang Muhtar, M.Si (Ketua Prodi PGSD Kelas dan PGSD Penjas). Berkala Mimbar Sekolah Dasar terbit pertama kali pada tahun 2014.

Alamat Redaksi:

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang, Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang 45322 Jawa Barat. Telp & Fax (0261) 201244. Email: mimbar.sd@upi.edu.

Alamat Publikasi:

http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

(2)

Halaman 133 – 246

DAFTAR ISI 1. Pengaruh Penggunaan Metode

Discovery Berbasis Media Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1…… hal. 133-142

~ Idam Ragil Widianto Atmojo

2. Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial…… hal. 143-154

~ Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud

3. Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK) …… hal. 155-169

~ Ipah Saripah & Lia Mulyani

4. Pengaruh Model Pembelajaran

Transdisciplinary Terhadap Karakter

Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate …… hal. 170-177

~ Cucun Sunaengsih

5. Penerapan Media Monosa (Monopoli Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar …… hal. 178-192

~ Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari

6. Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD …… hal. 193-201

~ Hastuti

7. Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar …… hal. 202-214

~ Yulia Siska

8. Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui

Program One Day One Juz (ODOJ)…… hal. 215-225

~ Ani Nur Aeni

9. Persepsi Guru Mengenai Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI …… hal. 226-237

~ Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah

10.Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V …… hal. 238-246

~ Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi

Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar menerima tulisan hasil penelitian, hasil ide/gagasan, atau resensi buku baru, yang merupakan kajian-kajian baik dalam tataran praktek maupun teori pendidikan, dan khusus berkaitan dengan ke-SD-an.

(3)

[238]

PENGARUH

PENDEKATAN

OPEN-ENDED

TERHADAP

KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SEKOLAH

DASAR KELAS V

Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Sumedang Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang

Email: agustianoe@yahoo.com

ABSTRACT ABSTRAK

This research is experimental research with the research design is pretest-posttest control group design to find out the influence of open-ended approach on creative-mathematic thinking skill of students grade V SD. The population of this research is all students grade V of SD considering middle-group category based on the average score in mathematics national exam at SD/MI level in the entire Rancakalong region. Meanwhile, the samples of this research are SDN Pasirbenteng II as experimental group and SDN Pasirbiru as control group. The instruments in this research consist of test, affective scale, observation format of teachers’ performance, observation format of students’ activities and interview. The result of this research proves that learning using open-ended approach can significantly increase a creative mathematic thinking of students grade V SD. It can be seen from the findings of data analysis. Based on the research, students’ response to mathematics learning using open-ended tends to show a positive response that means students have good tendency of interest and enthusiasm to the learning. Thus, it can be concluded that open-ended is one of solutions to increase creative - mathematic thinking skill of students grade V SD.

Keywords: Open-ended Approach,

Creative-Mathematic Thinking Skill.

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest control group design untuk meneliti pengaruh pendektan open-ended terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas V SD. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD kelompok papak berdasarkan rata-rata nilai UN matematika tingkat SD/MI se-Kec. Rancakalong, sedangkan sampel penelitian adalah SDN Pasirbenteng II sebagai kelompok eksperimen dan SDN Pasirbiru sebagai kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, skala sikap, format observasi kinerja guru, format observasi aktivitas siswa dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendektan open-ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas V SD secara signifikan. Selain itu, respon siswa terhadap pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan open-ended cenderung positif, artinya siswa memiliki kecenderungan minat dan semangat yang baik terhadap pembelajaran.

Kata kunci: Pendekatan Open-ended, Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis.

PENDAHULUAN ~ Dunia adalah alam fana, semuanya tidak ada yang abadi, begitu juga kehidupan. Kehidupan senantiasa terus berubah dari waktu ke waktu, dari zaman ke zaman, dari dulu sampai sekarang, dari sekarang sampai masa depan dan akan terus begitu sampai dunia ini mencapai titik akhir kehidupannya.

Ketika kehidupan mengalami perubahan, maka semua aspek yang ada di dalamnya pasti berubah. Dari semua aspek yang mengalami perubahan salah satunya yang paling mencolok adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Di abad ke-21 ini teknologi sudah menjadi suatu kebutuhan, bahkan di beberapa negara maju teknologi sudah

(4)

[239] menjadi hal yang sangat vital. Mulai dari bidang pendidikan, sosial, budaya, hingga ekonomi pun tidak bisa lepas dari teknologi. Jika melihat jauh ke belakang ketika ilmu pengetahuan belum begitu berkembang dan manusia masih sangat bergantung kepada alam untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya, coba bayangkan berapa banyak teknologi yang telah diciptakan dari masa tersebut sampai sekarang. Tentunya sangat banyak, bahkan tidak dapat dihitung jumlahnya.

Teknologi diciptakan untuk memudahkan dan membantu perkerjaan manusia, mulai dari pekerjaan rumah tangga, perkantoran, pabrik industri, sekolah dan lain sebagainya. Namun di sisi lain teknologi juga memiliki dampak negatif bagi kehidupan, walaupun dampak positifnya cenderung lebih banyak. Salah satu dampak negatif dari teknologi adalah timbulnya masalah-masalah baru yang semakin kompleks dalam kehidupan. Sebagaimana seperti seseorang mempuyai mobil baru, maka secara tidak langsung dan tanpa disadari orang tersebut akan dihadapkan dengan masalah-masalah baru, misalnya bagaimana cara merawat mobil baru

tersebut, bagaimana biaya

perawatannya, belum harus membayar pajak tiap tahun, dan lain sebagainya. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa selain memberikan manfaat positif, mobil baru tersebut juga memberikan dampak negatif yang berupa masalah-masalah

baru dalam kehidupan. Intinya semakin banyak barang yang dimiliki maka akan semakin banyak masalah yang harus dihadapi. Begitu juga dengan teknologi, semakin banyak teknologi diciptakan maka akan semakin banyak masalah-masalah baru yang muncul.

Cara seseorang menyikapi masalah tentu akan berbeda tergantung jenis masalah yang dihadapinya. Ada masalah yang mudah diselesaikan, ada juga yang sebaliknya. Hanya dengan kreativitas seseorang bisa memecahkan masalah dengan cepat. Pemikiran yang kreatif membuat seseorang dapat melakukan pendekatan secara bervariasi dan memiliki bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu persoalan. Dari potensi kreatifnya, seseorang dapat menunjukkan hasil perbuatan, kinerja atau karya, baik dalam bentuk barang maupun

gagasan secara bermakna dan

berkualitas. Intinya untuk memecahkan masalah perlu kreativitas.

Menjadi seseorang yang kreatif, tentu tidak bisa dibentuk begitu saja secara instan, tetapi harus melalui suatu proses yang panjang. Artinya jika seseorang ingin kreatif maka harus dibentuk sedini mungkin, minimal sejak sekolah dasar. Pada jenjang sekolah dasar (SD), penanaman dan pengembangan sikap kreatif dikembangkan dan ditanamkan melalui berbagai matapelajaran, salah satunya matapelajaran matematika. Pada

(5)

[240] pengembangan sikap kreatif dikenal dengan kemampuan berpikir kreatif matematis. Menurut Maulana (2011) berpikir kreatif matematis adalah kemampuan berpikir matematis tingkat tinggi yang meliputi aspek kepekaan, kelancaran, keluwesan, keterperincian, dan keaslian. Dari pendapat di atas dapat diambil beberapa poin penting, bahwa dengan kemampuan kreatif matematis seseorang tidak hanya bisa menyelesaikan masalah dengan banyak alternatif solusi tetapi juga bisa mengembangkan kepekaan, kelancaran, keluwesan, keterperincian, dan keaslian dari masalah yang ia hadapi.

Pendekatan Open-Ended

Pembelajaran merupakan serangkaian perlakuan atau tindakan yang dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk mentransfer informasi kepada siswa.

Pembelajaran tentunya harus

dilaksanakan dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan hasil yang maksimal pula. Perencanaan merupakan langkah utama untuk menuju kea rah tersebut. Banyak hal yang harus disiapkan ketika merencanakan suatu pembelajaran, salah satunya adalah memilih pendekatan pembelajaran. Salah satu pendekatan yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah pendekatan open-ended. Pendekatan

open-ended merupakan sebuah

pendekatan pembelajaran yang bisa memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir bebas dalam menyelesaikan

suatu masalah sesuai dengan cara mereka sendiri. Menurut Shimada (Zahrotusshobah, 2010), pendekatan

open-ended adalah pendekatan

pembelajaran yang menyajikan suatu permasalahan yang memiliki kebenaran penyelesaian masalah lebih dari satu, sehingga dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam menyelesaikan masalah melalui barbagai cara yang berbeda. Menurut Nohda (Afgani, 2014) terdapat beberapa tujuan pembelajaran open-ended, yaitu membawa siswa lebih mengembangkan kegiatan kreatif dan pola pikir matematisnya melalui problem solving secara simultan. Sehingga dengan penggunaan pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran matematika itu

sendiri melalui pengembangan

kemampuan berpikir tingkat tinggi.

Terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam pendekatan

open-ended. Hal-hal yang perlu dilakukan

dalam pembelajaran dengan model

open-ended menurut (Suherman, dkk.,

2003) yaitu sebagai berikut.

1. Orientasi siswa pada masalah matematika open-ended.

2. Mengorganisasi siswa dalam belajar pemecahan masalah.

(6)

[241]

4. Mengembangkan dan

mempresentasikan hasil karya di depan siswa yang lainnya.

5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Sementara itu berpikir kreatif menurut Munandar (Mulyana, 2010) adalah berpikir divergen, artinya bisa memberikan macam-macam kemungkinan jawaban berdasarkan informasi yang diberikan dengan penekanan pada keragaman jumlah dan kesesuaian. Ketika seseorang dihadapkan pada suatu hal yang membutuhkan jawaban, maka seseorang yang berpikir kreatif tidak akan begitu saja

menjawabnya. Biasanya mereka

menganalisis informasi yang telah diterimanya kemudian memberikan beberapa kemungkinan jawaban, sehingga memperoleh hasil yang sesuai dengan harapannya. Hudgins et al. dalam Maulana (2011) mengemukakan bahwa menurut Gulford ada beberapa penjelasan tentang berpikir kretif, yaitu sebagai berikut:

a. Kelancaran atau kepasihan (Fluency) b. Keluwesan atau kelenturan (Flexibility) c. Keterperincian atau elaborasi

(Elaboration).

Evans (dalam Maulana, 2011)

menambahkan bahwa komponen berpikir divergen terdiri atas, problem sensitivity, fluency, flexibility, dan originality.

a. Problem sensitivity adalah

kemampuan mengenal adanya suatu masalah atau membandingkan fakta

yang sesuai untuk mengenal masalah yang sebenarnya.

b. Fluency adalah kemampuan

membangun banyak ide secara mudah.

c. Flexibility adalah kemampuan yang

mengacu kepada kemampuan

membangun ide yang beragam.

d. Originality adalah kemampuan untuk

menghasilkan ide-ide yang tidak umum atau luar biasa, menyelesaikan masalah dengan cara yang tidak umum.

Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kreatif tentunya akan memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu yang membedakannya dengan orang lain, baik itu dalam menghadapai permasalahan atau pun dalam bertingkah laku. Menurut Munandar (2009, hlm. 71) ciri-ciri orang yang memiliki kemampuan berpikir kreatif yang tinggi yaitu sebagai berikut ini.

a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam.

b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik.

c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah.

d. Bebas dalam menyatakan pendapat. e. Mempunyai rasa keindahan yang

dalam.

f. Menonjol dalam salah satu bidang seni.

g. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang.

h. Mempunyai rasa humor yang luas. i. Mempunyai daya imajinasi.

(7)

[242] Ciri-ciri seseorang yang berpikir kreatif juga dapat dilihat dari keterampilannya dalam segi pengetahuan atau kognitif dan juga dari sikapnya atau afektif. Menurut Munandar (Mulyana, 2010) ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif yang berhubungan dengan kognitif dapat dilihat dari keterampilan berpikir lancar, keterampilan berpikir luwes, keterampilan berpikir orisinal, keterampilan mengelaborasi dan keterampilan menilai.

Keterampilan berpikir lancar dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memberikan respon terhadap suatu hal. Menurut Munandar (Mulyana, 2010, hlm. 18) ciri-ciri keterampilan berpikir lancar adalah sebagai berikut ini.

a. Mencetuskan banyak gagasan dalam menyelesaikan masalah.

b. Memberikan banyak jawaban dalam menjawab suatu pertanyaan.

c. Memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal.

d. Bekerja lebih cepat dan melakukan lebih banyak daripada anak-anak lain.

METODE

Desain dan Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen digunakan untuk melihat hubungan sebab-akibat antara variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah problem based

learning sebagai pembelajaran yang

didasarkan pada suatu masalah autentik. Sementara itu, variabel terikatnya adalah

kemampuan berpikir kreatif matematis dan kemandirian belajar peserta didik. Penelitian ini membandingkan dua kelompok belajar, yakni kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Adapun bentuk desain penelitian dalam riset ini didasarkan pada desain penelitian menurut Maulana (2009) sebagai berikut.

𝐴 0 𝑋1 0

𝐴 0 𝑋2 0

Keterangan :

𝐴 = Pemilihan secara acak

0 = Pretest dan Posttest

𝑋1 = Pembelajaran Open-ended 𝑋2 = Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran pada kelompok kontrol menggunakan pendekatan konvensional, yakni pembelajaran dengan metode ekspositori. Sementara itu, pembelajaran pada kelompok eksperimen mengunakan

open-ended. Adapun instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu tes hasil belajar, skala sikap, format observasi kinerja guru, format observasi aktivitas siswa dan wawancara

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian diperoleh berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap data hasil pretest dan posttest pada kedua kelas.

Pretest atau tes awal adalah serangkaian tes yang diberikan kepada kedua kelas untuk memperoleh data awal siswa sebelum diberi perlakuan. Tes yang

(8)

[243] diberikan berupa soal tes kemampuan berpikir kreatif matematis. Berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan uji

Mann-Whitney diketahui bahwa hasil

pretest tersebut memiliki Sig(2 tailed)sebesar

0.320, lebih besar dari taraf signifikansi (0.320 > 0.05), artinya H0 diterima atau H1

ditolak. Sehingga dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata data hasil pretest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah didapatkan data awal kemudian kedua kelas diberi perlakuan. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan pendekatan open-ended sedangkan untuk kelas kontrol diberi perlakuan dengan pendekatan konvensional yang perupa pendekatan ekspositori atau ceramah. Alokasi waktu pada kedua kelas semuanya disamakan yaitu 9 x 35 menit yang dibagi menjadi tiga pertemuan. Selain itu media yang digunakan juga disamakan yaitu dengan menggunakan media kubus satuan. Perlakuan diakhiri dengan pemberian tes akhir atau posttes pada kedua kelas. Soal yang diberikan adalah soal yang sama ketika digunakan saat pretest. Dari hasil posttest tersebut nantinya akan diketahui bagaimana peningkatan pembelajaran pada kedua kelas.

Berdasarkan hasil analisis data pretest dan posttest diketahui beberapa hal berikut ini.

1. Pembelajaran menggunakan

pendekatan konvensional dapat meningkatkan kemampuan berpikir

kreatif matematis siswa secara signifikan. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan uji Paired

Sample Test dengan nilai P-value Sig

(2-tailed) = 0.000. Rata-rata hasil pretes

pada kelas kontrol yaitu sebesar 26,49 sedangkan untuk hasil posttest adalah 36,36 artinya terdapat peningkatan rata-rata sebesar 9,87.

2. Pembelajaran menggunakan

pendekatan open-ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa secara signifikan. Hal tersebut dapat diketahui berdasarkan hasil analisis data yang menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai P-value Sig(2-tailed) = 0.000.

Rata-rata hasil pretes pada kelas eksperimen yaitu sebesar 23,90 sedangkan untuk hasil posttest adalah 48,04 artinya terdapat peningkatan rata-rata sebesar 24,14. 3. Hasil tes menunjukkan bahwa

terdapat peningkatan kemampuan yang signifikan pada kedua kelas. Namun peningkatan kemampuan pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan uji

perbedaan rata-rata yang

menggunakan uji Paired Sample test yang diperoleh nilai Sig(2 tailed) sebesar

0.000.

4. Berdasarkan hasil uji Scheffe dapat diketahui bahwa nilai rata-rata N-Gain pada subkelompok asor dan papak tidak jauh berbeda yaitu berturut-turut

(9)

[244] sebesar 0,34, dan 0,35 sedangkan untuk subkelompok unggul jauh berbeda yaitu sebesar 0,47. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan open-ended pada materi volume kubus dan balok akan lebih efektif apabila diberikan kepada siswa subkelompok unggul.

Selain itu respon siswa dalam pembelajaran yang menggunakan pendekatan open-ended sangat positif. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis angket, data hasil observasi aktivitas siswa dan data hasil wawancara.

1. Hasil observasi aktivitas siswa yang

dilakukan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, secara umum aktivitas siswa yang ditujukkan sudah mencapai tafsiran baik. Hal ini terlihat pada rata aktivitas siswa yang tercantum pada Tabel di atas. Rata-rata kelompok eksperimen yaitu 9,06 dengan tafsiran baik sedangkan kelompok kontrol memiliki rata-rata 8,67 dengan tafsiran baik.

2. Angket hanya diberikan pada kelas

eksperimen saja. Instrumen ini terdiri dari dua jenis peryataan, yaitu pernyataan positif dan pernyataan negatif. Berdasarkan hasil analisis data unutk pernyataan positif memiliki presentase 73.90% artinya siswa sudah merespon pembelajaran dengan sangat baik. Sementara itu untuk pernyataan negatif memiiki presentase 71.02% artinya siswa juga

merespon pernyataan positif dengan sangat baik.

SIMPULAN

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut.

1. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SD pada materi volume kubus dan balok. Hal ini terlihat berdasarkan uji hipotesis ke-1 yang menggunakan uji Mann-Whitney didapatkan nilai P-value Sig(1-tailed) = 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa P-value < α sehingga dapat

diketahui bahwa terdapat

perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil pretest dan posttest kelompok kontrol pada pembelajaran matematika dengan materi volume kubus dan balok.

2. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open-ended dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SD pada materi volume kubus dan balok. Hal ini terlihat berdasarkan uji hipotesis ke-2 yang menggunakan uji Wilcoxon didapatkan nilai P-value Sig(1-tailed) = 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa P-value < α sehingga dapat

diketahui bahwa terdapat

perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil pretest dan posttest

(10)

[245] pembelajaran matematika dengan materi volume kubus dan balok. 3. Pendekatan open-ended maupun

konvensional keduanya dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa SD pada materi kubus dan balok. Namun pembelajaran yang menggunakan pendekatan open-ended lebih baik. Hal ini dapat Berasarkan hasil pengujian hipotesis ke-3 dengan menggunakan uji Paired Sample

T-test. Hasil uji tersebut mendapatkan

hasil Sig(2 tailed) sebesar 0.000, lebih kecil

dari taraf signifikansi (0.000 < 0.05), maka H0 ditolak atau H1 diterima.

Sehingga dari hasil uji tersebut dapat diketahui bahwa tedapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil

N-Gain kemampuan berpikir kreatif

matematis siswa kelompok

eksperimen dan kontrol pada pembelajaran matematika dengan materi volume kubus danbalok.

Sementara itu perbedaan

peningkatan kemampuan berpikir kreatif matematis dapat dilihat dari rata-rata nilai N-Gain pada kedua kelas. Kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai N-Gain sebesar 0,33, sedangkan kelas kontrol hanya memiliki rata-rata nilai N-Gain sebesar 0,15. Artinya kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata N-Gain lebih besar dengan selisih 0,18.

4. Secara umum respon siswa terhadap pembelajaran yang menggunakan

pendekatan open-ended pada

materi volume kubus dan balok cenderung positif. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara, angket dan hasil observasi aktivitas siswa.

5. Faktor yang mendukung

terlaksananya proses pembelajaran yang menggunakan pendekata

open-ended pada materi kubus dan

balok adalah kinerja guru yang optimal, pembelajaran yang interaktif, adanya media pembelajaran, siswa yang aktif serta tampilan LKS yang menarik.

6. Faktor yang menghambat

terlaksananya proses pembelajaran yang menggunakan pendekata

open-ended pada materi kubus dan

balok adalah kegiatan pembelajaran yang di luar jam KBM sehingga membuat siswa menjadi kurang fokus dalam pembelajaran, suasana sekolah yang bising sehingga menganggu konsentrasi siswa ketika pembelajaran berlangsung, kurang sesuainya karakteristik dan potensi siswa dengan pembelajaran yang dilaksanakan anyak siswa, banyak siswa yang tidak disiplin dalam pembelajaran karena ketika belajar kelompok banyak siswa yang memainkan kubus satuan bukan untuk

semestinya, dan kurangnya

penguasaan kelas sehingga ketika kerja kelompok siswa menjadi tidak maksimal dalam belajar dan menerima materi.

(11)

[246] REFERENSI

Afgani, Jarnawi. (2014). Pendekatan

Open-ended dalam Pembelajaran

Matematika. Bandung: tidak

diterbitkan.

Suherman, dkk. (2003). Strategi

Pembelajaran Matematika

Kontemporer. Bandung: Jurusan

Pendidikan Matematika FPMIFA UPI. Maulana. (2011). Berpikir Kreatif

Matematis, Itu Perlu!. Jurnal Mimbar

Pendidikan Dasar, 2 (2).

Munandar. (2009). Pengembangan

Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Mulyana, T. (2010). Kajian Pendekatan Induktif-Deduktif dan Kemampuan Berpikir Kreatif. [Online]. Tersedia di:http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/ jur.pend.matematika/195101061976031t atangmulyana/file_20_Kajian_Pendekat an_Induktif-Deduktif_%26 Kemampuan Berpikir Kreatif.pdf. Diakses 6 Desember 2014.

Zahrotusshobah, L. (2010). Penerapan

pendekatan open-ended untuk

meningkatkan pemahaman siswa dalam memecahkan masalah tentang luas dan keliling persegipanjang. (Skripsi). Sekolah Sarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Kampus Daerah Sumedang.

(12)

Maulana, “Interaksi Pbl-Murder, Minat Penjurusan, Dan Kemampuan Dasar Matematis

Terhadap Pencapaian Kemampuan Berpikir Dan Disposisi Kritis”, Volume 2, Nomor 1, April

2015, hal. 1-20.

Asiah, “Pendekatan Komunikatif Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk

Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Di Kelas IV SD”, Volume 2, Nomor 1, April

2015, hal. 21-36.

Isrok’ Atun, “Menemukan Kembali Rumus Luas Persegi Panjang Dengan Konstruktivisme (Studi

Kasus Pada Mahasiswa PGSD)”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 37-47.

Ocih Sukaesih, “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Pembelajaran

Mengidentifikasi Jenis Makanan Hewan Di SD”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 48-63.

Rana Gustian Nugraha, “Meningkatkan Ecoliteracy Siswa SD Melalui Metode Field-Trip

Kegiatan Ekonomi Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial”, Volume 2, Nomor 1,

April 2015, hal. 64-76.

Fine Reffiane, Henry Januar Saputra, dan Taufik Hidayat,Identifikasi Tingkat Kejujuran Siswa

Sekolah Dasar Melalui Gerobak Kejujuran Di Kota Semarang”, Volume 2, Nomor 1, April

2015, hal. 77-83.

Rif’at Shafwatul Anam, “Efektivitas Dan Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Pada

Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 84-93.

Yena Sumayana,Penggunaan Metode Index Card Match Pada Mata Pelajaran IPS Pokok

Bahasan Mengenal Sejarah Uang”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 94-100.

Maylan Sofian,Siaran Radio Citra 99.4 FM Sebagai Media Pelestarian Tembang Sunda Bagi

Siswa Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 101-120.

Diah Gusrayani,Learning Tasks’ What And How: Perspektif Dosen Dan Mahasiswa Mengenai

Tugas Pembelajaran”, Volume 2, Nomor 1, April 2015, hal. 121-132.

Idam Ragil Widianto Atmojo,Pengaruh Penggunaan Metode Discovery Berbasis Media

Realita Terhadap Hasil Belajar Matakuliah Konsep Dasar IPA 1”, Volume 2, Nomor 2,

Oktober 2015, hal. 133-142.

Jenny Indrastoeti, SP, & Hasan Mahfud,Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan

Experiental Learning Untuk Meningkatkan Keterampilan Sosial”, Volume 2, Nomor 2,

Oktober 2015, hal. 143-154.

Ipah Saripah & Lia Mulyani,Profil Keterampilan Sosial Siswa Sekolah Dasar Berdasarkan

Latar Belakang Pendidikan Prasekolah (TK dan Non TK)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober

2015, hal. 155-169.

Cucun Sunaengsih,Pengaruh Model Pembelajaran Transdisciplinary Terhadap Karakter

Siswa Pada Sekolah Dasar Internasional Berbasis International Baccalaureate”, Volume 2,

Nomor 2, Oktober 2015, hal. 170-177.

Sri Suciati, Ika Septiana, dan Mei Fita Asri Untari,Penerapan Media Monosa (Monopoli

Bahasa) Berbasis Kemandirian Dalam Pembelajaran Di Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor

2, Oktober 2015, hal. 178-192.

Hastuti,Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Bahasa Kedua Dalam Karangan Siswa Kelas V SD”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 193-201.

Yulia Siska,Analisis Kebutuhan Bahan Ajar Sejarah Lokal Lampung Untuk Sekolah Dasar”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 202-214.

Ani Nur Aeni,Menjadi Guru SD Yang Memiliki Kompetensi Personal-Religius Melalui Program

One Day One Juz (ODOJ)”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 215-225.

Regina Lichteria Panjaitan, Dadan Djuanda, dan Nurdinah Hanifah,Persepsi Guru Mengenai

Sex Education di Sekolah Dasar Kelas VI”, Volume 2, Nomor 2, Oktober 2015, hal. 226-237.

Egi Agustian, Atep Sujana, dan Yedi Kurniadi,Pengaruh Pendekatan Open-Ended Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Sekolah Dasar Kelas V”, Volume 2, Nomor 2,

(13)

Redaksi berkala Mimbar Sekolah Dasar mengucapkan terima kasih kepada Mitra Bestari yang telah mereview naskah pada terbitan Volume 2 tahun 2015 ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Totok Sumaryanto, M.Pd. (FBS – Universitas Negeri Semarang) 2. Prof. Dr. Dwi Atmono, M.Pd., M.Si.

(FKIP – Universitas Lambung Mangkurat) 3. Dr. Edy Suyanto, M.Pd.

(FKIP – Universitas Lampung) 4. Andika Arisetyawan, M.Pd.

(14)

Penerbit Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang http://kd-sumedang.upi.edu/

(Terbit April & Oktober) 1. Jenis Artikel

Artikel dapat berupa kajian hasil penelitian, kajian setara penelitian (ide/gagasan), dan resensi buku baru. Semua jenis artikel belum pernah dimuat di media apapun.

2. Format Tulisan

Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia dalam bentuk ESAI dengan extensi file docx (Microsoft Word) dan menggunakan acuan sebagai berikut:

- Margin : Atas & Bawah (2,5 cm), Kanan & Kiri (2,5 cm) - Ukuran Kertas : A4 (21 cm x 29,7 cm)

- Jenis huruf : Century Gothic - Ukuran Font : 10 pt

- Spasi : 1,5 (kecuali judul, identitas penulis, abstrak dan referensi: 1 spasi)

Penulisan pada judul dan sub-bagian artikel menggunakan aturan sebagai berikut: Tulisan level 1 (Huruf besar semua/UPPERCASE, rata kiri, cetak tebal)

Tulisan level 2 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal)

Tulisan level 3 (Huruf besar kecil/Capitalize Each Word, rata kiri, cetak tebal & miring) Semua bagian penulisan level 1 dan 2 tidak menggunakan pointer – jika diperlukan keterangan atau penjelasan tambahan pada tubuh artikel gunakan footnote. Untuk keterangan tabel disimpan di atas tabel, untuk keterangan gambar atau diagram disimpan di bawahnya. Ukuran huruf di dalam tabel atau diagram lebih kecil, yakni dari 8-9 pt, spasi 1. Jumlah halaman termasuk tabel, diagram, foto, dan referensi adalah 10-20 halaman.

3. Struktur Artikel

a. Untuk artikel hasil penelitian menggunakan struktur sebagai berikut:

Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata, disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka, tujuan dan urgensi penelitian); Metode (Berisi metode/pendekatan, subjek, waktu dan tempat, teknik pengumpulan data dan analisis data); Hasil; Pembahasan; Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan/rumusan masalah); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

b. Untuk artikel setara penelitian (ide/gagasan) menggunakan struktur sebagai berikut: Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Abstrak (Dibuat dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, masing-masing maksimal 200 kata; disertai kata kunci masing-masing maksimal lima kata); Pendahuluan (Berisi latarbelakang disertai tinjauan pustaka dan tujuan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian); Simpulan (Sesuai dengan pendahuluan); dan Referensi (Memuat referensi yang diacu saja, minimal 80% terbitan 10 tahun terakhir).

c. Untuk artikel resensi buku menggunakan struktur sebagai berikut:

Judul (Tidak lebih dari 15 kata); Identitas Penulis (Baris pertama: nama tanpa gelar. Baris kedua: prodi/jurusan/instansi. Baris ketiga: alamat lengkap instansi. Baris keempat: alamat email dan nmr HP); Identitas Buku (Berisi judul buku, penulis, penerbit, tahun terbit, jumlah halaman, ISBN, dan foto cover/sampul depan); Pembahasan (Judul bahasan disesuaikan dengan kebutuhan dan dapat dibagi ke dalam sub-bagian).

(15)

yang telah diadaptasi sesuai kebutuhan Universitas Pendidikan Indonesia. Contoh dapat melihat pada artikel yang telah dimuat, atau selengkapnya dapat dilihat di akhir pedoman penulisan ini.

5. Penyuntingan

a. Artikel dikirim kepada tim redaksi dengan alamat email: mimbar.sd@upi.edu. Jika diperlukan, tim redaksi akan meminta file dalam CD dan print-out sebanyak tiga eksemplar yang dikirim ke alamat: Redaksi Jurnal Mimbar Sekolah Dasar, Prodi PGSD UPI Kampus Sumedang - Jl. Mayor Abdurachman No. 211 Sumedang Jawa Barat 45322.

b. Artikel yang telah dievaluasi oleh tim penyunting atau reviewer berhak untuk ditolak atau dimuat dengan pemberitahuan secara tertulis, dan apabila diperlukan tim penyunting akan memberikan kesempatan kepada penulis untuk melakukan revisi sesuai dengan rekomendasi hasil penyuntingan. Untuk keseragaman format, penyunting berhak untuk melakukan pengubahan artikel tanpa mengubah substansi artikel.

c. Semua isi artikel adalah tanggung jawab penulis, dan jika pada masa pracetak ditemukan masalah di dalam artikel yang berkaitan dengan pengutipan atau HAKI, maka artikel yang bersangkutan akan dicancel untuk dimuat. Untuk artikel yang dimuat, penulis akan mendapatkan dua eksemplar berkala sebagai tanda bukti pemuatan serta 10 eksemplar cetak lepas untuk keperluan masing-masing penulis, dan wajib memberikan kontribusi biaya pencetakan sesuai ketentuan tim berkala Mimbar Sekolah Dasar sebesar Rp. 250.000 di luar ongkos kirim.

CONTOH PENULISAN KUTIPAN DAN REFERENSI: JENIS

RUJUKAN DI DALAM TEKS ACUAN/REFERENSI/BIBLIOGRAFI DI DALAM PUSTAKA Seorang

penulis A symbol is connected to its referent in the world by our sense of organs (Pinker, 2009 p.80)

atau

Pinker (2009, p. 80) claimed that a symbol ..

Pinker, S. (2009). How the mind works. New York, NY: W.W. Norton & Company, Inc.

Dua orang

penulis A set of verbs with individually similar meanings can be juxtaposed with a set of nouns with individually similar meanings ... (Hunston & Oakey, 2010)

atau

Hunston dan Oakey (1991) mengklaim bahwa …

Hunston, S. & Oakey, D. (2010). Introducing applied linguistics: Concepts and skills. New York, NY: Routledge.

Tiga s.d. 5

penulis Penjelasan (Coyle, Hood, & Marsh, 2010) menyimpulkan bahwa ...

Kutipan berikutnya dalam teks:

(Coyle et al., 2001)

Coyle, D., Hood, P. And Marsh, D. (2010). CLIL:

Content and language integrated learning. Cambridge: Cambridge University Press.

Penulis sebagai penerbit

(Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan [Balitbang Depdiknas], 2010) Atau

Badan Penelitian dan Pengembangan,

Badan Penelitian dan Pengembangan [Balitbang]

(2007). The assessment of curriculum policy of language subjects: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan

Pengembangan.

Balitbang. (2008). The assessment of curriculum policies in secondary education: Assessment report. Jakarta: Badan Penelitian dan

(16)

Depdiknas], (2010) menunjukan bahwa .... Kutipan berikutnya:

(Balitbang Depdiknas, 2010) Buku ber

editor (Waugh & Monville-Burston, 1990) Waugh, L.R., & Monville-Burston, M. (eds.). (1990). On language: Roman Jakobson. Cambridge, MA: Harvard University Press.

Beberapa karya dipublikasikan oleh seorang penulis pada tahun yang sama

(Sukyadi, 2011a, 2011b) Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011a). A Semiotic Analysis of Cyber Emoticons (A

Case Study of Kaskus Emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Sukyadi, D. & Mardiani, R. (2011b). The Washback Effect of National Examination (ENE) on

English teachers’ Classroom Teaching and Students’ Learning. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 96-111,

(susun secara alfabetis berdasarkan judul) Buku yang

disusun oleh sebuah lembaga atau institusi

Badan Standar Nasional Pendidikan (2012)

merekomendasikan bahwa ...

(Badan Standar Nasional Pendidikan, 2012)

Badan Standar Nasional Pendidikan. (2010).

Pedoman penulisan buku ajar untuk perguruan tinggi. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.

(Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, BHMN, 2009)

Laporan Tahunan Universitas Pendidikan Indonesia, Badan Hukum Milik Negara. (2009).Bandung:

Universitas Pendidikan Indonesia BHMN. Buku

elektronik Most authors begin their articles by explaining what caused them to conduct their

empirical investigations (Huck, 2012)

Huck, S.W. (2012). Reading statistics and research. Boston, MA: Pearson Education, Inc.

Available from NetLibrary database.

Buku

terjemahan (Young & Rang, 2005) Young, Y. S. & Rang, K. I. (2005). jorok ada di sini: Buku pengetahuan paling Semua yang jorok sedunia (M. Ayudiah, Trans.). Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Bab dalam

sebuah buku (Richards, 2002) Gunakan penulis Bab, bukan editor buku tersebut

Richards, J. C. (2002) Theories of Teaching in Language Teaching. In Richards, J.C. and Renandya, W.A. (Eds.). (2002). Methodology in language teaching: An anthology of current practice. Cambridge: Cambridge University Press.

Kutipan lebih dari 1 halaman

Kutipan pertama:

(Rush, Waldrop, Mitchell, & Dyches, 2005, pp. 283-284) Kutipan berikutnya dar sumber

yang sama:

(Rush et al., 2005, p. 291)

Rush, K. L., Waldrop, S., Mitchell, C., & Dyches, C. (2005). The RN-BSN distance education

experience: From educational limbo to more than

an elusive degree. Journal of Professional Nursing, 21, 283-292.

Dari

ensiklopedia (Crystal, 1987) Crystal, D. (1987). The Cambridge encyclopedia of language). Cambridge: Cambridge University Press.

(17)

majalah mamala keur dirina. Mangle, 2364, pp.14-15. Dari artikel

koran cetak dengan penulis

(Kunaefi, 2012) Kunaefi, R. Mengidamkan postur polisi ideal. (2012, January 4). The Republika, p. 4. Dokumen

pemerintah Jalal, Samani, Chang, Stevenson, Ragats, and Negara (2009) report that despite the positive contributions of MGMP, there are also ..

Jalal, F., Samani, M., Chang, M. C., Stevenson, R., Ragats, A.B. and Negara, S.D. (2009).

Teacher certification in Indonesia: A strategy for teacher quality improvement. Jakarta: Ministry of National Education and World bank. Retrived March 6, 2012, from: http://ddp-ext.worldbank.org/EdStats/ IDNprwp09c.pdf

Undang-undang Law of the Republic of Indonesia Number 2, 1989 on National Education System, Article 5, Verse 1, states that ..

Law of the Republic of Indonesia, Number 2, 1989, on National Education System.

Makalah seminar atau konferensi atau prosiding

(Sukyadi, 2011) Pemakalah, A. A., & Pemakalah, B. B. (tahun). Judul Makalah atau prosiding. Dalam A. Editor (Ed.), Judul simposium atau konferensi pp. x-x). tempat: Penerbit.

Penyaji, A. A. (Tahun, Bulan). Judul Makalah. Makalah disajikan dalam pertemuan nama organisasi, tempat

Sukyadi, D. (2011). The metaphorical use of English

address terms in indonesian blog comments (A pragmatic analysis of Indonesian bloggers). Disajikan pada Conference on English Studies (CONEST) 8, Unika Atma Jaya, Jakart Artikel jurnal dengan satu penulis (Karjo, 201) Atau Karjo (2011) berpendapat bahwa …

Karjo, C.H. (2011). Investigation of scalar implicature of Binus University students.

K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 56-75, Artikel jurnal

dengan 3-6 penulis

(Sukyadi, Setyarini, & Junida,

2011) Sukyadi, D., Setyarini, S. & Junida, A.I. (2011). A semiotic analysis of cyber emoticons (A case study of kaskus emoticons in The Lounge Forum at Kaskus-the Largest Indonesian

Community. K@ta: A Biannual Publication on the Study of Language and Literature, 13(1), pp. 37-50,

Berasal dari tesis individu atau institusi

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in

Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012, Tidak diterbitkan) Skripsi/tesis/di

sertasi dari database

McNiel (2006)

(MCNiel, 2006) McNiel, D. S. (2006). personal narrative discussing growing up with Meaning through narrative: A an alcoholic mother. Retrieved from ProQuest Digital Dissertations. (AAT 1434728)

Abstrak dari

basis data (Morrissey, 2004) Morrissey, J. P. (2004). recidivism of mentally ill persons released Medicaid benefits and from jail (NCJ No. 214169) [Abstract].

Retrieved from National Criminal Justice Reference Service abstracts database. Abstrak

seminar atau simposisum

Brier, Pandelaere, Dewitte, &

Warlop (2006) Briers, B., Pandelaere, M., Dewitte, S., & Warlop, L. (2006, June). Hungry for money: The desire for caloric resources increases the desire for

(18)

Human Behavior and Evolution Society. Abstract retrieved from http://www.hbes .com/HBES/abst2006.pdf.

Skripsi/tesis/di sertasi dari Repositori

(Amalia, 2012) Amalia, A. (2012). The use of video in teaching writing procedural text: A quasi-experimental study in one of Senior High Schools in

Bandung (Skripsi, Universitas Pendidikan Indonesia, 2012). Retrieved from

http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_s kripsi=11587

Book review

(Telaah Buku) Cramond (2007) Cramond, B. (2007). Enriching the brain? Probably not for psychologists [Review of the book

Enriching the brain: How to maximize every learner’s potential]. PsycCRITIQUES, 52(4), Article 2. Retrieved from

http://www.apa.org/psyccritiques/ Laman web

dengan penulis

(Ljungberg, 2012) Ljungberg, C.( 2012). Shadows, mirrors, and smoke screens: zooming on iconicity. Retrieved

March 22, 2012, from

http://www.iconicity.ch/en/iconicity/index.php Laman web

tanpa tahun (Sound Symbolism Checksheet, n.d.) Ling 131: Language & Style. (n.d.) symbolism checksheet. Retrieved March 22, Sound 2012, from http://www.lancs.ac.uk/fass/projects/stylistics/ topic5a/7soundchecksheet.htm Bila kutipan dari laman web sebuah institusi (Perpustakaan UPI, 2011) Sebagaimana dikatakan oleh Perpustakaan UPI (2011)

Perpustakaan UPI. (2011). Menyimak fungsi perpustakaan. Retrieved March 26, 2012, from

http://perpustakaan.upi.edu/index.php?option =com_content&task=view&id=26&Itemid=1 (Sekolah Pascasarjana UPI,

n.d.) Sekolah Pascasarjana UPI. (n.d.). pada tanggal 26 Maret 2012 dari: Sejarah. Diakses http://sps.upi.edu/tentang-sps/sejarah/

Gambar dari

Web Photo Paris Van JavaBandung-Indonesia (ID: 5081183ID, n.d.)

Paris Van Java-Bandung-Indonesia [Photo] (n.d.). Retrieved March 25, 2012 from

http://www.panoramio.com/photo/5081183

***

Gambar

Gambar dari

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengumpulan data dibutuhkan untuk menentukan instrumen yang digunakan untuk menjaring informasi dari subjek penelitian (guru mata pelajaran.. program produktif, ketua

Penerapan Kegiatan Spray Painting Dalam Meningkatkan Kreativitas Seni Rupa Anak Usia Dini Di Kelompok B Kelas Anggur TK PGRI Lembang.... Peningkatan Kreativitas Seni

Pihak Pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang

Penetapan Kadar Nitrit pada Daging Sapi Segar dan Olahan yang Beredar di Kota Medan secara Spektrofotometri Sinar Tampak.. Medan: Fakultas

4.10 Rataan Skor Gain Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Kelas Eksperimen Berdasarkan Kategori Kemampuan Mahasiswa .... 4.11 Analisis Varians Gain Kemampuan Berpikir

Lampiran 3.Uji Korelasi pada Komponen Produksi Tandan Buah Segar bulanan Kebun Sei Baruhur pada Tanaman Berumur 5, 7,dan 9 Tahun selama 3

(1) Dengan tidak mengurangi kewadjiban untuk memperoleh izin menurut peraturan- peraturan lain jang berlaku, maka kepada pemegang Kuasa Pertambangan jang telah

Hak cipta merupakan istilah yang populer di dalam masyarakat, walaupun demikian pemahaman tentang ruang lingkup pengertiannya tidaklah sama pada setiap orang karena berbedanya