1 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
TATO DALAM SEBUAH GENERASI
Lucky Hendrawan
dipublikasikan pada Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
Abstrak
Tato pada kelompok masyarakat tradisional mencerminkan ungkapan seni hias yang bernilai tinggi, baik secara estetik, tematik maupun teknik. Seni Tato ini -walaupun mendekati kepunahan dan pergeseran nilai- pada beberapa suku bangsa di daerah pedalaman Indonesia ternyata masih hidup, misalnya pada suku Asmat, Dayak, Mentawai. Selain kelompok masyarakat tradisional, Tato juga menjadi suatu trend mode pada beberapa kelompok subculture, yang terutama sekali berkembang pada kelompok manusia yang berkarakter keras, dan pemberontak. Kecenderungan tradisi Tato pada kelompok subculture ini misalnya pada kelompok motorist, pemusik rock, unisex, olahragawan ( t i n j u , g u l a g y a n g s e a k a n - a k a n m e n j a d i i d e n t i t a s y a n g membanggakannya.
Kata Kunci: budaya tato, masyarakat tradisional, status sosial, simbol universal, teknik gores, subculture
Pendahuluan
K e b e ra d a a n b u d a ya t a t o s e j a j a r dengan sejarah hidup manusia , hal ini terbukti dengan ditemukannya The Iceman - Oetzi di sekitar pegunungan Alpine pada tahun 1991, yang hidup 5500 tahun yang lalu. The Iceman -Oetzi setelah dianalisa dan diteliti dengan sinar X dipastikan memiliki tato pada beberapa bagian tubuhnya.
Bentuk tato yang berumur cukup tua juga ditemukan pada sebuah mumi di Mesir pada saat rekonstruksi piramida, dan diperkirakan berumur 2000 tahun sebelum masehi, dengan pola titik dan garis-garis di bawah lapisan kulit. Ketika kekuasaan Mesir m e l u a s b u d a y a t a t o p u n t u r u t menyebar ke dalam budaya Kreta, Arab,
2 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001 Yunani, dan Persia.1
Kata tato berasal dari bahasa Tahiti yaitu "tattau" yang berarti tanda atau gambar yang terdapat pada kulit manusia dan dibuat dengan cara ditusuk, digores atau dilukai oleh alat t e r t e n t u y a n g t e l a h d i b e r i z a t pewarna.2 Pada tahun 1766-1769 seorang pelaut kebangsaan Inggris,
Kapten Bougainville
memperkenalkan kata "tattau" ke dalam bahasa Inggris y a n g b e r a r t i " t a t t o o " , n a m u n s e b e n a r n y a s e t i a p d a e r a h y a n g memiliki budaya tato memiliki istilah t e r s e n d i r i , d a l a m b a h a s a M a o r i disebut moko, dalam bahasa Jepang disebut ire zumi, dan titi dalam bahasa Mentawai, dst. pada dasarnya tato bukan masalah baru, namun jika d i l i h a t d a n p e r k e m b a n g a n n y a terutama yang terjadi pada kelompok masyarakat modern masalah tato mengalami perubahan fungsi, bentuk dan makna di balik penampilannya.
Tato dalam kelompok masyarakat tradisional yang ada sekarang ini s e p e r t i d i T a h i t i , N e w Z e a l a n d , Indonesia, Thailand, Afrika, dsb. pada p r i n s i p n y a t i d a k m e n g a l a m i perubahan, rata-rata jenis tato
1 Compton’s Encyclopedia Interactive
, Compton’s Home Library, 1998 Edition 2
AIKON Media Alternatif - Edisi 49, Juli 1996
yang dipergunakan memiliki ciri-ciri yang khan sesuai dengan budaya yang d i m i l i k i n y a , s e h i n g g a t e r d a p a t keseragaman bentuk, makna, ukuran dan penempatan pada setiap orang yang menjadi kelompok masyarakat tersebut, dalam hal ini tato berfungsi seperti tanda-tanda kepangkatan atau keahlian seperti yang terdapat dalam dunia militer. Dengan demikian citra sebuah tato dapat
memberikan arti yang
mendalam bagi penggunanya juga bagi kelompoknya, selain itu tato dapat menjadi simbol suatu nilai dari sebuah budaya, di jaman modern seperti sekarang ini hal tersebut tidak terjadi.
Citra Tato sebagai Budaya Tinggi
Di Indonesia tidak diketahui dengan pasti kapan tradisi tato meresap ke d a l a m b u d a y a m a s y a r a k a t d i pedalaman. Menurut Sri Murni, dosen ju ru sa n An t ro p o lo g i U n i ve r s ita s Indonesia, kemungkinan terbesar penyebaran tato di Indonesia adalah melalui jalur wilayah timur yaitu Irian, Sumba, dan melalui jalur wilayah barat yaitu Kalimantan dan Sumatra, bahkan menurutnya tato telah ada
3 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
12.000 tahun yang lalu3.
Gambar 1
Budaya tato pada suku dayak Kalimantan Dalam kelompok masyarakat Mentawai pria dan wanita biasanya
menjalani upacara inisiasi
(peralihan dari masa anak
-anak ke remaja), mereka
mengadakan pesta besar dan tubuh si anak di tato oleh seorang Sipatiti (ahli pembuat tato), dengan d e m i k i a n p r i a d a n w a n i t a s u k u Mentawai
memiliki tato di sekujur
tubuhnya, termasuk pada
bagian wajah. Bagi masyarakat
Mentawai tato j u g a
m e n g k o m u n i k a s i k a n p o s i s i seseorang dalam masyarakatnya,
baik jenis kelamin, usia,
jabatan, atau keahlian.
Suku Asmat di Irian Jaya, mengenal upacara Emaketsjem
atau upacara p e n gu ku h a n a n a k la ki- la ki ya n g menginjak
3
Majalah Femina, no 51 – edisi XXVI, Desember 1998
dewasa, dalam upacara ini si anak duduk di atas patung kura-kura lalu pada bagian bawah
mata dan pahanya ditato
(digores), mereka percaya
bahwa dengan merasakan
sa kit (pe nde rita an) si a na k a ka n memiliki kekuatan dan
keberanian dalam hidupnya.
Begitu juga dalam masyarakat Belu di Nusa Tenggara Timur, tato atau hedi dalam bahasa setempat, dikenakan oleh para
gadis r e m a j a y a n g
m e n g i n j a k d e w a s a melalui suatu upacara adat. Sama halnya dengan kaum pria suku Dayak Mu ru t d i Ka lima nta n
Uta ra , tato me rup akan
b a gia n da ri u pa cara , sebagai tanda tingkatan status sosial atau kepahlawanan. Tato bermotif b i n t a n g m e r u p a k a n s i m b o l d a r i k e b e r h a s i l a n s e s e o r a n g d a l a m meng"
kayaun (memenggal kepala
manusia Di kepulauan St.
Lawrence sekitar benua
Antartika, suku Okvik, Punuk, dan Yupiget telah mengenal budaya tato sejak 2000 tahun yang la lu m e re ka p e rca ya b a h wa ta to me rup akan ba gia n d a ri u pa ca ra keagamaan yang dapat
memberikan semangat,
keberanian, dan kekuatan untuk menangkal roh jahat, namun
setelah datangnya para
misionaris sekitar tahun 1900, tradisi tato di daerah tersebut
4 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
mulai habis.4
Orang-orang Maori di New
Zealand menghiasi wajah
mereka dengan ekspresi yang menakutkan, dengan tujuan agar mereka berkesan jantan, gagah, ganas, di hadapan musuhnya, terutama tato diharapkan menjadi malaikat penjaga dirinya dari marabahaya.
Gambar
Tato di wajah seorang wanita suku Yupiget
4
Lars Krutak, The Arctic, Tattoos.com, 10/6/2000.
Gambar 3
Tato suku Maori di New Zealand
Bagi orang Thailand yang menekuni d u n i a s u p r a n a t u r a l m e r e k a melakukan upacara (sembahyang) di depan sebuah altar lalu mentato t u b u h n y a d e n g a n r a j a h a g a r mendapatkan suatu kekuatan, seperti kekebalan terhadap benda tajam atau peluru, dan pada masa sekarang tato jenis rajah ini banyak digunakan oleh para kaum mudanya yang terlibat d a l a m d u n i a k e j a h a t a n .
5 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001 Gambar 4
Tato jenis Rajah di Thailand
Sebenarnya meneliti masalah tato dari segi tradisi sangat banyak sekali namun salah satu kandungan makna yang memiliki kesamaan sifat secara garis besar dapat diartikan bahwa, t a t o b a g i m a n u s i a s a n g a t e r a t kaitannya dengan faktor psikologis serta pemenuhan kebutuhan sosial, yang berarti
memang masyarakat
m e n g a n g g a p ta to s e b a ga i s u a t u komponen kehidupan yang dianggap penting.
Pergeseran Citra Tato
Jika kita p e rh atika n p e ru bah an bentuk dan fungsi dalam menghias tu b u h se b e n a rn ya te la h b a n ya k m e n ga la m i pe ru b a h a n . Pe rila ku manusia dalam menghiasi diri tumbuh menjadi suatu kebutuhan sehari-hari dan
hampir dapat dikatakan sebagai kebutuhan yang mendasar bagi diri m anu sia , dan h a l in i sep e rtin ya berlaku serentak dan menyeluruh di dunia, demikian juga yang terjadi dalam masalah tato.
D i J e p a n g p a d a a w a l n y a t a t o digunakan sebagai simbol status s o s i a l y a n g d i p e r g u n a k a n o l e h kalangan atas, sama seperti halnya yang terjadi dengan kaum bangsawan di benua Eropa sekitar abad ke 19 hingga awal abad 20, namun ketika m asa pe rbu da kan me re ka mu lai meninggalkan tato sebagai simbol status karena tato (stempel) menjadi tanda yang diberikan kepada kaum b u d a k , s e b a g a i c o n t o h t a t o d i kalangan atas Ratu Alexandra dari Rusia (1872-1918), Raja George V dari
6 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001 Inggris (1865-1936), Lady Sir
Winston Churchill. Pada masa pemerintahan H i t l e r d i J e r m a n , k a u m N A Z I menandai orang Yahudi dengan tato huruf "D" yang berarti deseters, kaum pembelot. Di Amerika tato lahir di Chatham Squere, sebuah pelabuhan dan tempat hiburan kelas pekerja di New York, dengan Samuel ORiely dari B o s t o n s e b a g a i p e n c i p t a m e s i n pembuat tato pada tahun 1891.5
Setelah mengalami pasang surut, tato mendadak muncul pada awal tahun 1960-an yang dipopulerkan oleh kaum hippie ya n g m e n a m a kan d irin ya sebagai flower generation atau flower power. Mereka mengkampanyekan perdamaian, anti kemapanan, anti kekerasan, dan pecinta kebebasan.
Dari sekedar tanda gambar, tato mengalami perkembangan tersendiri dalam kalangan dunia hitam. Setelah tato tidak lagi dipergunakan untuk m e n a n d a i p a r a t a h a n a n a t a u narapidana, justru inisiatif mentato ini timbul dengan sendirinya di kalangan mereka, para penjahat yang pernah masuk penjara kelihatannya kurang lazim bila belum membubuhi tato di badannya. Tampaknya di sini tato menjadi tanda kehebatan
5
Anne Nicholas, The Art of The New Zealand Tattoo, Tandem Press, 1994.
mereka dalam hal keluar masuk penjara, yang b e r a r t i b e n t u k k e j a h a t a n y a n g dilakukan seorang penjahat semakin sering, dengan demikian eksistensi dialam dunia penjahat semakin tinggi, d a l a m h a l i n i t a t o m a m p u memberikan citra yang menakutkan bagi masyarakat umum dan sesama kaum penjahat. Pada tahun 1980-an di Indonesia, tato menjadi benda yang menakutkan, terutama bagi para penjahat yang rata-rata memilikinya. Pada saat itu lahir suatu kelompok yang tidak jelas' asal usulnya dan disebut
petrus (penembak misterius) melakukan g e r a k a n a n t i k e j a h a t a n d a n
p r e m a n i s m e s e c a r a b e r u n t u n diberbagai daerah rawan kejahatan. Korban aksi petrus dapat dipastikan berupa mayat yang memiliki tato pada t u b u h n ya , d a n in i s e ca ra t id a k langsung seperti sebuah ancaman b a gi se tia p o ra n g ya n g b e rta to , disamping itu citra tato dengan dunia kejahatan menjadi semakin kuat dimata masyarakat.,
Tato pada Kelompok Subculture
Seperti yang terjadi pada kelompok hippie di tahun 60-an, fenomena tato dewasa ini tiba-tiba muncul dengan membawa nilai yang berbeda dengan nilai yang
7 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001 terkandung sebelumnya. Hampir
di seluruh dunia, terdapat kecenderungan bahwa tato pada masa kin i tid a k m e m iliki re la si ya n g berkaitan dengan simbol status sosial, atau apapun juga yang berkaitan dengan eksistensi pemakai, dalam hal ini termasuk juga masalah gambar atau visual yang di pakai sebagai penanda. Tato tidak lebih sebagai gambar permanen yang menghiasi anggota badan. K e b e r a d a a n t a t o l e b i h b a n y a k digunakan oleh seseorang yang berada pada suatu komunitas (kelompok) tertentu dengan kandungan ideologi yang sama, pada umumnya mereka tergo lon g
kepada kelomp ok yan g
memiliki jiwa pemberontak, rasa k e t i d a k p u a s a n t e r h a d a p s u a t u k e a d a a n y a n g d i a n g g a p m a p a n t e r u t a m a d a l a m h a l n o r m a d a n pengklasifikasian manusia, baik di lin gku n ga n ke lu a rga m a u p un d i masyarakat, serta
ketidak puasan terhadap moralitas sosial. Dalam hal ini kondisi ekonomi b elum tentu menjadi faktor penyebab terbentuknya tato pada din seseorang, mengingat tato pada masa kini lebih bersifat f e n o m e n a u n i v e r s a l y a n g t i d a k memandang strata sosial. Yang perlu dicermati dalam hal ini adalah fungsi tato tampaknya telah bergerak kearah a n t i s i m b o l , a p a p u n y a n g d i g a m b a r k a n t i d a k b e r m a k s u d m e wa kili su a tu ke d u d u ka n a ta u s e b u a h p e m u j a a n y a n g b e r s i f a t spiritual, kalaupun ada tentunya banyak terdapat perbedaan antara bentuk, ukuran, atau penempatan tato yang satu dengan yang yang lainnya.
Beberapa kasus yang terjadi di luar n e g e r i d a n d i I n d o n e s i a d a l a m beberapa bentuk gaya kehidupan adalah sebagai berikut:
8 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
Copyright ©1994, 1995, 1996, 1997 The Learning Company, Inc. All Rights Reserved Gambar 5
A man's tattoos are emblems of his membership within a Moscow subculture.6
6
9 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001 a. Tato dalam dunia Motorist
Dia wa li dan se kita r p e rten gah an tahun 60-an di Amerika Serikat lahir kelompok motor Hells Angels yang k e m u d i a n m e n y e b a r k e b e r b a g a i negara lainnya memproklamirkan diri sebagai kelompok masyarakat yang anti kapitalisme, anti kemapanan, anti p e r a t u r a n d a n m e r e k a p e m u j a kebebasan bahkan cenderung liar, ideologi tersebut tampaknya berakar san ga t d a lam h in gga d amp akn ya masih terasa hingga saat ini, terutama di Amerika, namun pada akhirnya gerakan anti kapitalisme yang mereka proklamirkan itu pada dasamya telah dimanfaatkan dengan baik oleh para kaum ka p ita lis,
te rma suk ketika kelompok mereka diambil sebagai bodyguard untuk setiap pertunjukan The Rolling Stones. Sekarang setiap kelompok motor besar terutama jenis pengguna Harley Davidson sangat identik dengan dunia kebebasan, kekerasan, dan kejantanan, lebih menarik lagi ternyata bagi negara lain (seperti Indonesia) jenis kendaraan roda dua tersebut justru menjadi simbol kaum kapital. Salah satu bentuk ungkapan pemberontakan mereka tercermin dan cara hidup, cara berpakaian, tingkah laku, dan l a i n s e b a g a i n y a t e r m a s u k t a t o , tampaknya keberadaan kelompok motorist ini lebih mapan dibandingkan dengan kelompok subculture lainnya.
G am ba r 6
10 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
b. Tato dalam dunia musik
Penyebaran tato pada masa kini sebenarnya tidak dapat dipisahkan dan dunia musik rock, yang nantinya
terjadi kecenderungan bahwa
sebagian b e s a r c l a n p a r a p e m u s i k i t u mempergunakan tato sebagai salah satu aksesori
panggungnya, balikan ada
kecenderungan dalam dunia
musik, tato identik dengan aliran rock.
Mc Jagger dengan The Rolling
Stonesnya mempergunakan
gambar lidah yang menjulur' untuk identitas grup bandnya, lalu pada
sekitar tahun 70-a n banyak
penggemarnya yang membuat tato dengan gambar yang sama
dengan identitas kelompok
musik tersebut dan dalam kasus ini tidak terdapat keseragaman baik bentuk, warna, ukuran, ataupun
penempatannya. Yang lebih
menarik lagi justru tidak ada
satupun anggota The Rolling Stones yang memiliki tato.
Ketika memasuki pertengahan tahun 80an, lahir kelompok
-kelompok musik yang
beraliran keras jenis hardrock
yang kemudian berkembang
menjadi heavy metal, seperti
Spultura, Metallica, Megadeth,
dan sebagainya yang tampil
dengan tubuh penuh tato sebagai
aksesoris panggungnya. Pada
dasarnya mereka beserta fans-nya
t e r m a s u k d a l a m
k e l o m p o k pemberontak
namun dengan cara yang
berbeda dengan kelompok Punk atau yang lainnya. Unsur
kasar, keras, dan garang
tampaknya lebih dominan, seperti yang diperlihatkan oleh Ozzy
Osborne, is menggorok
k e l i n c i d i a t a s p a n g g u n g d a n meminum darahnya, Lynyrd
Skynyrd yang membakar
panggung sebagai penutu
pertunjukannya, kelompok
S k i d r o w m e n g h a n c u r k a n s e m u a peralatan musiknya.
c. Tato dalam dunia olah raga.
Petinju Mike Tyson, yang awalnya hanya memiliki tato
dibagian lengan atas yang
berupa inisial dirinya 'Mike',
berikutnya is menempatkan
mentato pada tubuhnya dengan
tokoh-tokoh politik dan
perjuangan yang tidak ada
hubungan apapun dengan
dirinya, baik secara pribadi
maupun profesi tinju yang
menjadi keahliannya. Selain
menjadi idolanya dalam hal ini
Tyson mencoba mengambil
semangat dan i d e o l o g i y a n g d i m i l i k i o l e h p a r a p
e m i m p i n y a n g
d i a n g g a p n y a menghebohkan dunia. Jenis tato yang digunakan
11 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
Tyson sebenarnya memiliki
u n g k a p a n y a n g s a n g a t
b e r b e d a (different) dengan
konsep tato yang umum
digunakan, dan fungsi tato di s i n i p a l i n g t i d a k b u k a n
u n t u k menakut-nakuti
lawannya.
Di Indonesia pada pertengahan tahun 90-an tato menjadi trend di
kalangan petinju, terutama
setelah beberapa stasiun
televisi swasta menyiarkan
s e c a r a l a n g s u n g
p e r t a n d i n g a n t e r s e b u t ,
d a n h a l i n i m a s i h
berlangsung hingga sekarang. Dalam kasus ini jenis tato yang
dipergunakan m e m i l i k i
k e k h a s a n b e n t u k y a n g b e rkisa r ke p a d a b e n tu k -b e n tu k b in a ta n g se p e rti, h a rim a u , n a ga , garuda, dan penempatannya rata-rata pada bagian lengan atas, dada, dan
punggung. Seperti yang
dikatakan oleh Sri Murni, ada
kemungkinan mereka mencoba mempergunakan tato s e b a g a i b e n t u k y a n g d a p a t
mempengaruhi mentalitas
lawannya, pendapat lain ada yang mengatakan bahwa tato
secara psikologis mampu
memberikan semangat. 7
7
Majalah Femina, no 51 – edisi XXVI, Desember 1998
d. Tato dalam dunia mode
Penyeba ran tato keselu ruh dunia beserta segala nilai yang
terkandung d i d a l a m n y a
t i d a k t e r l e p a s d a n
keberadaan media televisi
melalui acara-acara yang
disajikan, selain itu dukungan media cetak memperkuat pesan yang disampaikannya, demikian juga dengan yang terjadi di Indonesia. S e g a l a i n f o r m a s i y a n g d i s a j i k a n melalui media komunikasi masa kini (media cetak dan elektronik) yang telah diolah sedemikian rupa oleh para desainer komunikasi visual dan grails tampaknya
membuat audience (segala
lapisan masyarakat) tidak
terlalu sulit untuk mencerna suatu pesan.
Penyebaran informasi yang sangat e f e k t i f m e l a l u i m e d i a c e t a k d a n elektronik, pada tahun 90-an trend ta to m u la i d igu n a ka n d a n ta m p il b e s e r t a p a r a m o d e l
y a n g mempergunakan
temporary tattoo, yang dibuat
dengan cara menggambar
langsung di atas permukaan kulit dengan mempergunakan bahan-bahan kosmetika, bahkan pada tahun 1993 d i A t h e n a d i a d a k a n a c a r a B o d y
Painting Competition, yang diikuti oleh berbagai desainer (make
12 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001 up artist) seluruh dunia,8 dan
setelah itu tato mulai bisa diterima dengan nilai yang berbeda dan waktu yang sebelumnya dikalangan para celebritis dunia. Penilaia n dunia terhadap oran g bertato pada saat itu berubah seratus delapan puluh derajat, tato menjadi simbol kejantanan, macho, bahkan kaum wanita pada saat ini lebih berani memperlihatkan tatonya secara terbuka kepada umum yang biasanya berukuran kecil
Penempatan Tato
Dalam masyarakat yang memiliki tradisi tato,mereka bias menempatkan tato di
mana saja sesuai
kebutuhannya, atau sesuai
dengan apa yang
diperintahkan dalam aturan adatnya atau norma yang berlaku, sehingga tato pada bagian wajah pada beberapa kelompok masyarakat tertentu merupakan suatu keharusan, contohnya bisa kita lihat pada suku Maori. Dalam hal ini bisa
jadi karena kelompok
masyarakat ini tidak pernah membeda-bedakan secara khusus makna anggota tubuh yang satu dengan yang
8 Majalah Femina, no 51 – edisi XXVI, Desember 1998.
lainnya, yang artinya mereka memandang seluruh anggota tubuh sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, atau ada kemungkinan bahwa identitas tidak berdasarkan fisik manusianya melainkan karena suatu tanda yang diberikan pada anggota tubuhnya. Berbeda dengan masyarakat modern (masa kini), wajah merupakan bagian ya n g p a l i n g p e n t in g d a n se m u a anggota tubuh, maka dari itu bagian wajah bukan tempat yang tepat untuk di tato, dan besa r ke mungkinan kecenderungan masyarakat akan menolak kehadiran manusia yang m e n t a t o b a g i a n w a j a h n y a . H a l tersebut bisa terjadi karena nilai yang dianut sangat bertolak belakang dengan kelompok pertama yang ditulis di atas, dengan demikian tato lebih banyak ditempatkan pada anggota tubuh lain yang relatif mudah untuk ditutupi.
Kesimpulan
Tato yan g pe rn ah hidup sebaga i sebuah culture besar pada beberapa k e lo m p o k m a s ya r a ka t d i d u n ia , m e m i li k i n i la i ya n g m e n d u ku n g (positif) terhadap kondisi dan situasi yang terjadi di masyarakat, dan kini n il a i
13 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001 t e r se b u t m e n ja d i t e rb a l ik ,
mengemukakan nilai
pemberontakan (negatif), selain itu keberadaan tato beralih kedalam kelompok subculture, s e h i n g g a k e m u n g k i n a n b e s a r keberadaan tato pada diri seseorang pada prinsipnya masih belum dapat diterima secara utuh oleh masyarakat umum. B e n t u k t a t o y a n g d i b u a t o l e h kelompok masyarakat tradisional lebih
banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan yang
bersifat fungsional
dengan alasan yang jelas, artinya tato merupakan suatu tuntutan (keharusan) yang dibentuk berdasarkan nilai adat / tradisi yang b e r la k u d a la m b u d a ya ke lo m p o k t e r t e n t u , s e h i n g g a s e b u a h t a t o
merupakan simb ol yang
memiliki m a kna sa n ga t d a lam b a ik ba gi pemakainya maupun bagi masyarakat luas. Pada masyarakat modern alasan m e m a s a n g t a t o b i s a m e l a h i r k a n jawaban yang berbeda-beda, tidak t e r d a p a t k e s a m a a n m a k s u d d a n tujuannya.
Through the process of
hegemony, ideology
becomes closely connected w i t h w h a t s e e m s t o
b e t h e commonsense
wolrd of everyday life. It
indicates that our everyday
expirience is informed by the
kinds of discursive
practices producing a nd re ad ing te xt - in w hich we
engage in our ordinary
dealings with others. It also indicates that the taken -for-granted values which s e e m t o m a k e r o u t i n e l i f e
understandable and
credible are the product of alignments between social groups with different, and
often conflicting, interests.9
Peminjaman citra yang terdapat pada konsep tato masyarakat tradisional, dilakukan oleh kelompok subculture tidak secara utuh, bahkan cenderung
hanya mengambil bagian
`kulitnya' saja, dengan demikian seni tato masa kini tidak bersifat ironi atau parodi seperti yang terjadi dalam kasus
lain, karena pada dasarnya
fenomena tato t e r s e b u t t i d a k
m e m p e r g u n a k a n makna
simbolik dari yang terdahulu, is
bergerak dan berkembang
menjadi bentuk lain di dalam dunianya sendiri.
Class does not coincide with the s i g n c o m m u n i t y , i . e . w i t h t h e totality of users of the same set of
signs of ideological
communication. Thus various different classes will use one and the same language. As a
r e s u l t , d i f f e r e n t l y
9
Tony Thwaites and co. Tools for Cultural Studies, an Introduction, MacMillan Ed. Australia Ltd, 1994
14 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
o r i e n t e d a c c e n t s
i n t e r s e c t i n e v e r y
ideological sign. Sign
becomes the a r e n a o f t h e
c l a s s s t r u g g l e .
(Volosinov, 1973)10
Penggunaan tato pada kaum
wanita Iebih cenderung
merupakan sebuah gerakan yang memperjuangkan persamaan status mereka dengan kaum pria, istilah the struggle of sign mungkin akan cocok bagi
kelompok wanita yang
mempertunjukan tatonya,
dengan demikian tato bukan lagi sebagai se su a tu ya n g d ia n gga p sa k ra l p a d a
kehidupan modern ini,
sekarang tato menjadi hiasan yang tidak berbeda dengan bunga di dalam sebuah taman.
10
Dick Hebdige, Subculture - The Meaning of Style, Rout ledge, London, 1991.
15 Wacana Seni Rupa Jurnal Seni Rupa & Desain Vol.2 No.1 Maret 2001
Daftar Pustaka
Baudrillard, 1983, Jean, Simulations, Semiotext(e), Inc, New York.
Cooper, J.C., 1998, An Illustrated E n c y l o p a e d i a o f T r a d i t i o n a l Symbols, Thames and Hudson, London.
Fiske, John, 1991, Introduction to Communication Studies, Routledge. Hebdige, Dick, 1991, Subculture – The Meaning of Style, Routledge,
London.
Nicholas, Anne, 1994, The Art of The New Zealand Tottoo, Tandem Press.
Strauss, Claude Levy, Structural Anthropology, Penguin,
Thwaites, Tony, Lloyd Davis, Warwick Mulles, 1994, Tools for Cutural Studies an Introduction,_MacMillan Education Australia PTY Ltd, Melbourne.
Compton's Interactive Encyclopedia, edition 1998 Internet, http.www.// tattoos.com Majalah Femina
Majalah Femina edisi ke 26 no 51 Desember, Jakarta, 1998 Tabloid Aikon edisi 49 Juli Jakarta, 1996