• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri dan upaya perbaikannya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri dan upaya perbaikannya"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS X.1 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL TRIGONOMETRI DAN UPAYA PERBAIKANNYA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: KF. Sunny Cahya Utama NIM: 111414061. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS X.1 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL TRIGONOMETRI DAN UPAYA PERBAIKANNYA. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh: KF. Sunny Cahya Utama NIM: 111414061. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN. Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Tuhan Yesus, Bapak, Ibu, Adik, Pacar, Teman-Teman Pendidikan Matematika 2011, dan dunia pendidikan.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagai mana layaknya karya ilmiah.. v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK KF. Sunny Cahya Utama. 2015. Analisis Kesulitan Siswa Kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015 dalam Mengerjakan Soal-soal Trigonometri dan Upaya Perbaikannya. Skripsi. Yogyakarta: Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan-kesulitan, memaparkan faktor-faktor kesulitan, dan memberikan upaya mengatasi kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal materi trigonometri. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Juni 2015. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 33 siswa. Objek penelitian ini yaitu kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini yaitu observasi pembelajaran, pengisian kuesioner, tes diagnostik, wawancara, pengajaran remedial, dan tes remedial. Metode analisis data tes diagnostik dan tes remedial yaitu dengan mengelompokkan jenis kesalahan berdasarkan teori Hadar dan teman-teman serta menghitung tingkat kesulitan setiap indikator. Metode analisis data kuesioner menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan subjek penelitian mengalami kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri. Berdasarkan tes diagnostik, wawancara, dan tes remedial, kesulitan-kesulitan tersebut yaitu menentukan definisi yang dipakai pada saat mengerjakan soal trigonometri (perbandingan trigonometri, letak suatu kuadran, letak tanda positif dan negatif dari perbandingan trigonometri, menentukan nilai dari sudut istimewa di semua kuadran, serta mengubah identitas trigonometri dengan benar), mengerjakan soal dengan teknis yang salah (tidak teliti dalam perhitungan, salah menggunakan lambang matematika, salah penggunaan teorema Pythagoras, merasionalkan bentuk pecahan, dan menghitung dalam bentuk perkalian dan pembagian pecahan), dan menafsirkan data dari soal ke perhitungan matematis. Berdasarkan kuesioner dan wawancara, faktor yang memengaruhi subjek penelitian yaitu intern siswa (motivasi yang kurang, mudah menyerah, dan kurang dapat mengendalikan diri), guru (kurang tegas dan kurang memberikan latihan soal), lingkungan sekolah, keluarga (kurang kontrol orang tua), dan lingkungan luar sekolah. Upaya perbaikan dilakukan dengan pengajaran remedial dan tes remedial. Pengajaran remedi dilakukan dengan mengulang kembali penjelasan yang berkaitan dengan materi dan memberikan latihan soal yang cukup. Hasil dari tes remedial, 12,12 % siswa mencapai KKM, rata-rata hasil belajar meningkat dari 37,39 menjadi 46,96, dan kualitas pengerjaan soalsoal trigonometri yang membaik. Kata kunci: Kesulitan mengerjakan, trigonometri, Remediasi. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. KF. Sunny Cahya Utama. 2015. Analize the difficulties of the students X.1 of Pangudi Luhur senior high school Yogyakarta in academic year 2014/2015 in discussing trigonometry problem in how to improve them. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education, Department of Mathematics and Science Education, Faculty Teacher Training and Education, Sanata Dharma University. The objective of the research is to describe the difficulties, to explain the factors, and to give the trouble solution at the students X.1 of Pangudi Luhur senior high school Yogyakarta in academic year 2014/2015 in discussing trigonometry. This type of research is qualitative descriptive. The research was conducted in February to June 2015. The subject of the research is class X.1 of Pangudi Luhur Yogyakarta in academic year 2014/2015 amounting to 33 students. Object of the research is the difficulty in doing research subject matter trigonometry. Method of data collection conducted in this study was observasional learning, filling out the questionnaire, diagnostic test, interview, remedial teaching, and remedial test. Analytical methods of diagnostic test and remedial test is to classify the type of error based on the theory of Hadar and friends as well as calculate the degree of difficulty of each indicator. Analytical methods of questionnaire is using a Likert scale. The results showed the research subject trouble doing trigonometry question. Based on diagnostic test and interview, the difficulties is determining definition which are used at work on the problems of trigonometry (comparison of trigonometry, the location of a quadrant, where the positive and negative signs of comparison trigonometry, determine the value of a special corner in all quadrants, as well as change the trigonometric identities correctly), work on the problems with incorrect (not accurate in the calculation, one uses the symbol of mathematics, incorrect use of the Pythagorean theorem, rationalizing the form of fractions, and counting in the form of multiplication and division of fractions), and interpretirsof mattersin tho mathematical calculation. Based on questionaries and interview, factors the affect the subject of studies are internal students (motivation is lacking, it is easy to give up, and less able to control myself), teacher (less assertive and less give exercises), school off an enviroment, family (lack of parental control), and outside the school environment. Efforts to repair done by remedial teaching and remedial test. Remedial teaching is done by repeated explanations relating to the matter and provide sufficient exercises. Results of tests remedial, 12.12% of students reached KKM, the average learning outcomes increase of 37.39 into 46.96, quality workmanship trigonometry problems improved. Keywords: Difficulties, trigonometry, Remediation. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : KF. Sunny Cahya Utama. NIM. : 111414061. Demi mengembangkan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: ANALISIS KESULITAN SISWA KELAS X.1 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DALAM MENGERJAKAN SOAL-SOAL TRIGONOMETRI DAN UPAYA PERBAIKANNYA Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempubikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, kasih, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan program studi pendidikan matematika. Selama pembuatan skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 2.. Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. 3.. Ibu Elisabet Ayunika Permata Sari, M.Sc., selaku dosen pembimbing akademik semester 1-5 dan Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik semester 6-8 sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan dukungan.. 4.. Segenap dosen dan seluruh staff sekretariat Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang telah membantu dalam proses administrasi.. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5.. Bapak Andreas Mujiyono, S.Pd., selaku Kepala SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan izin pelaksanaan penelitian.. 6.. Ibu Zeny Ernaningsih, S.Pd., selaku guru matematika kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.. 7.. Siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 yang telah bekerja sama dengan baik selama pelaksanaan skripsi.. 8.. Bapak Th. Margono, Ibu L. Endang Indarti, dan Adik Dionysius Nova Sesoco Widi selaku keluarga penulis yang telah memberikan doa, dukungan, dan semangat.. 9.. Yosephin Silvia Kiti Purwaningtyas yang telah mendukung dan memberikan semangat dalam penelitian ini.. 10. Teman-teman Pendidikan Matematika 2011 yang telah memberikan dukungan dan semangat. 11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi perkembangan pendidikan dan pembaca.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...............................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................ii HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .......................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 4 C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 5 D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5 E. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 6 F.. Pembatasan Istilah ........................................................................................ 6. G. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7 H. Sistematika Penulisan .................................................................................. 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 10 A. Pengertian Belajar ...................................................................................... 10 B. Tahap-tahap Proses Belajar ........................................................................ 11 C. Pengertian Kesulitan Belajar ...................................................................... 12 D. Siswa-siswa yang Dipandang Mempunyai Kesulitan Belajar ................... 13 E. Faktor-faktor Kesulitan Belajar.................................................................. 13 xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. F.. Pengertian Kesalahan ................................................................................. 15. G. Jenis-jenis Kesalahan ................................................................................. 15 H. Pendekatan Pengajaran Remedial .............................................................. 17 I.. Trigonometri .............................................................................................. 18. J.. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 22. BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 23 A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 23 B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................... 23 C. Subjek dan Objek Penelitian ...................................................................... 24 D. Bentuk Data ................................................................................................ 25 E. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 25 F.. Instrumen Penelitian................................................................................... 27. G. Teknik Keabsahan Instrumen ..................................................................... 31 H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian di Lapangan .......................................... 31 I.. Metode Analisis Data ................................................................................. 32. BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL PENELITIAN ......................................... 36 A. Deskripsi Penelitian ................................................................................... 36 B. Hasil Observasi .......................................................................................... 36 C. Hasil Kuesioner .......................................................................................... 43 D. Hasil Tes Diagnostik .................................................................................. 46 E. Hasil Wawancara ....................................................................................... 90 F.. Hasil Remedial ........................................................................................... 91. G. Rangkuman .............................................................................................. 119 H. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 123 BAB V PENUTUP ............................................................................................. 125 A. Kesimpulan .............................................................................................. 125 B. Saran ......................................................................................................... 127 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 129 LAMPIRAN ....................................................................................................... 131. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Hubungan-hubungan Trigonometri ...................................................... 19 Tabel 2.2 Nilai-nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-sudut Khusus ..... 19 Tabel 2.3 Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut Berelasi ................... 21 Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X........................................................................... 24 Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ............................................................................... 28 Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Diagnostik ....................................................................... 29 Tabel 3.4 Perbedaan Kisi-kisi Tes Diagnostik dengan Tes Remedial .................. 30 Tabel 3.5 Kategori Faktor Siswa Kesulitan Mengerjakan Soal Trigonometri ...... 33 Tabel 3.6 Tabel Tingkat Kesulitan ........................................................................ 35 Tabel 4.1 Tahapan Penelitian ................................................................................ 36 Tabel 4.2 Kategori Faktor Siswa Kesulitan Mengerjakan Soal Trigonometri ...... 43 Tabel 4.3 Perhitungan Skor Faktor Intern Siswa .................................................. 43 Tabel 4.4 Perhitungan Skor Faktor Keluarga ........................................................ 44 Tabel 4.5 Perhitungan Skor Faktor Guru .............................................................. 44 Tabel 4.6 Perhitungan Skor Faktor Lingkungan Sekolah ..................................... 45 Tabel 4.7 Perhitungan Skor Faktor Lingkungan Luar Sekolah ............................ 45 Tabel 4.8 Nilai Tes Diagnostik ............................................................................. 46 Tabel 4.9 Tingkat Kesulitan Tes Diagnostik......................................................... 47 Tabel 4.10 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 1a ................................... 47 Tabel 4.11 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 1b................................... 50 Tabel 4.12 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 1c ................................... 53 Tabel 4.13 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 1d................................... 56 Tabel 4.14 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 2a ................................... 59 Tabel 4.15 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 2b................................... 66 Tabel 4.16 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 3..................................... 71 Tabel 4.17 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 4a ................................... 75 Tabel 4.18 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 4b................................... 79 Tabel 4.19 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomor 5a ................................... 84. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.20 Kesalahan Jawaban Tes Diagnostik Nomr 5b..................................... 86 Tabel 4.21 Perbandingan Nilai Tes Diagnostik dengan Tes Remedial ................. 93 Tabel 4.22 Perbandingan Tingkat Kesulitan Tes Diagnostik dengan Tes Remedial ...................................................................................... 94 Tabel 4.23 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Memahami Besaran yang Menunjukkan Ukuran bagi Suatu Sudut ...................... 95 Tabel 4.24 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Memahami Besaran yang Menunjukkan Ukuran bagi Suatu Sudut.................................... 96 Tabel 4.25 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial Nomor tentang Memahami Besaran yang Menunjukkan Ukuran bagi Suatu Sudut .. 97 Tabel 4.26 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Memahami Besaran yang Menunjukkan Ukuran bagi Suatu Sudut.................................... 99 Tabel 4.27 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku.............. 100 Tabel 4.28 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku-siku....................... 101 Tabel 4.29 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut di Semua Kuadran .... 102 Tabel 4.30 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut di Semua Kuadran ............. 104 Tabel 4.31 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ...................... 105 Tabel 4.32 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ............................... 107 Tabel 4.33 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ...................... 108 Tabel 4.34 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ............................... 110 Tabel 4.35 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ...................... 111 Tabel 4.36 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Menentukan Nilai Perbandingan Trigonometri dari Sudut Khusus ............................... 113 Tabel 4.37 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan dan Menggunakan Identitas Trigonometri Sederhana dalam Penyelesaikan Soal ........................................................................... 114. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. Tabel 4.38 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan dan Menggunakan Identitas Trigonometri Sederhana dalam Penyelesaikan Soal ........................................................................... 115 Tabel 4.39 Perbandingan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan dan Menggunakan Identitas Trigonometri Sederhana dalam Penyelesaikan Soal ........................................................................... 116 Tabel 4.40 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan dan Menggunakan Identitas Trigonometri Sederhana dalam Penyelesaikan Soal ........................................................................... 118 Tabel 4.41 Perbandingan Kesalahan Tes Diagnostik dengan Tes Remedial ...... 119. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Segitiga Siku-siku ............................................................................. 19 Gambar 2.2 Tanda-tanda Perbandingan Trigonometri.......................................... 21 Gambar 4.1 Situasi Pembelajaran dan Pekerjaan Siswa di Papan Tulis ............... 38 Gambar 4.2 Situasi Pembelajaran dan Hasil Pembahasan Latihan Soal ............... 40 Gambar 4.3 Guru Berdiskusi dengan Siswa dan Pekerjaan Siswa di Papan Tulis42. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1: Surat Izin Penelitian .................................................................. 132 LAMPIRAN 2: Silabus Pembelajaran Trigonometri .......................................... 133 LAMPIRAN 3: RPP Trigonometri ..................................................................... 134 LAMPIRAN 4: Instrumen Observasi Aktivitas Guru......................................... 135 LAMPIRAN 5: Penjelasan Instrumen Observasi Aktivitas Guru....................... 137 LAMPIRAN 6: Instrumen Observasi Aktivitas Siswa ....................................... 140 LAMPIRAN 7: Kuesioner .................................................................................. 142 LAMPIRAN 8: Ulangan Harian Matematika ..................................................... 144 LAMPIRAN 9: Petunjuk Penskoran Tes Diagnostik ......................................... 146 LAMPIRAN 10: Perhitungan Skor Kuesioner ................................................... 150 LAMPIRAN 11: Perhitungan Tingkat Kesulitan Tes Diagnostik ...................... 151 LAMPIRAN 12: Wawancara .............................................................................. 153 LAMPIRAN 13: Perhitungan Tingkat Kesulitan Tes Remedial ........................ 157 LAMPIRAN 14: RPP Pengajaran Remedial ...................................................... 159 LAMPIRAN 15: Latihan Soal Trigonometri ...................................................... 161 LAMPIRAN 16: Remedi Ulangan Harian Matematika ...................................... 162 LAMPIRAN 17: Petunjuk Penskoran Tes Remedial .......................................... 163 LAMPIRAN 18: Pekerjaan Siswa pada Tes Remedial ....................................... 165 LAMPIRAN 19: Surat Keterangan Pelaksanan Penelitian ................................. 167 LAMPIRAN 20: Lembar Validitas Kuesioner ................................................... 168. xvii.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu pelajaran yang diberikan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia, termasuk di Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika juga merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang harus dipelajari siswa SMA apapun jurusannya, baik jurusan ilmu alam maupun ilmu sosial. Pemilihan jurusan/peminatan tersebut didasarkan pada minat masing-masing siswa dan didukung kemampuan siswa dalam bidang/jurusan tertentu. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas X di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, siswa yang masuk jurusan/peminatan tertentu didasarkan pada keinginan untuk lebih mempelajari dan didukung kemampuan pada bidang tersebut. Syarat masuk jurusan ilmu alam di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yaitu nilai rapor semester I dan II di kelas X untuk mata pelajaran matematika, fisika, kimia, dan biologi mencapai KKM. Sedangkan, syarat masuk jurusan ilmu soasial yaitu nilai rapor semester I dan II di kelas X untuk mata pelajaran ekonomi, geografi, sosiologi, dan sejarah mencapai KKM. Namun, siswa yang tidak memilih jurusan ilmu alam biasanya karena mengalami kesulitan pada pelajaran-pelajaran yang berkaitan dengan Matematika dan IPA. Mereka menganggap matematika merupakan. 1.

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. mata pelajaran yang sulit sehingga mereka terkesan untuk tidak mau mempelajarinya lagi. Pada kelas yang disiapkan untuk masuk jurusan ilmu sosial, siswa juga diharuskan untuk mempelajari mata pelajaran matematika. Mereka biasanya mengalami kesulitan saat mengerjakan soal-soal matematika, terlebih pada materi trigonometri yang membutuhkan penalaran dan konsentrasi lebih. Hal ini disebabkan karena mereka memiliki minat dan kemampuan belajar matematika yang kurang. Masalah-masalah tersebut seharusnya dapat diatasi oleh seorang guru. Seorang guru yang baik harus dapat mengetahui kesulitan-kesulitan siswa saat mengerjakan soal-soal matematika, mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan, dan bagaimana upaya mengatasinya. Hal ini merupakan kompetensi profesionalitas seorang guru. Apabila kompetensi profesionalitas tersebut dapat dilakukan setiap guru matematika, tidak mustahil siswa yang disiapkan untuk masuk jurusan ilmu sosial pun dapat mengerjakan soal-soal trigonometri. Namun, hal tersebut belum dilakukan oleh setiap guru matematika. Pada dasarnya, materi trigonometri yang didapatkan di kelas X yang siswanya disiapkan untuk masuk jurusan ilmu sosial tidak dipakai kembali saat mereka belajar matematika di kelas XI dan XII. Namun, apabila mereka memahami, mengerti, dan mengerjakan soal-soal trigonometri dengan baik maka mereka akan memiliki bekal yang cukup untuk mempelajari materi matematika di tingkat selanjutnya. Apalagi sekarang ketika mendaftar di.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. perguruan tinggi, siswa yang berasal dari jurusan ilmu sosial pun dapat mengambil program studi selain dari jurusan ilmu sosial. Dengan keadaan seperti ini, apabila setiap siswa kelas X memahami, mengerti, dan mengerjakan soal-soal trigonometri dengan baik maka mereka akan mempunyai bekal yang cukup untuk melanjutkan pendidikannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas XI dan XII SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015, mereka berpendapat bahwa materi trigonometri merupakan materi yang sulit. Banyak dari mereka mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal-soal dan akhirnya pada saat ulangan harian mendapatkan hasil yang kurang memuaskan. Kesulitankesulitan yang mereka alami ketika mengerjakan soal-soal trigonometri diantaranya tidak hafal rumus-rumus trigonometri dan nilai dari sudut-sudut istimewa serta ketidaktelitian dalam menghitung. Hal serupa diutarakan guru matematika kelas X. Siswa kelas X lama dalam memahami dan menerima materi, termasuk materi trigonometri. Guru harus menjelaskan tahap demi tahap dan mengulang penjelasan. Guru matematika kelas X sengaja mengalokasikan waktu yang lebih untuk mempelajari materi trigonometri dengan tujuan dapat menjelaskan materi tahap demi tahap agar siswa benar-benar paham. Tentunya hal tersebut tetap memberikan waktu yang cukup untuk mempelajari materi selain trigonometri di semester itu. Meskipun guru matematika kelas X sengaja mengalokasikan waktu yang lebih untuk memperlajari materi trigonometri tetap saja banyak siswa yang kurang memahami materi trigonometri. Selain itu, siswa juga.

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. mengalami kesulitan saat mengerjakan soal-soal sehingga hasil yang didapatkan juga kurang maksimal. Berdasarkan pengamatan penetili ketika melakukan program pengalaman lapangan, pada saat pembelajaran kondisi kelas ramai sehingga sedikit banyak mengurangi konsentrasi siswa dalam mempelajari materi matematika. Selain itu, guru matematika belum mengadakan pembelajaran remedial sebagai mana mestinya namun langsung mengadakan tes remedial. Hal ini kurang tepat. Sebaiknya sebelum mengadakan tes remedi terlebih guru dahulu mengadakan pembelajaran remedial. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk menulis skripsi yang berjudul “Analisis Kesulitan Siswa Kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2105 dalam Mengerjakan Soal-soal Trigonometri dan Upaya Perbaikanya”.. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, ada beberapa masalah yang menyebabkan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal matematika. Beberapa masalah tersebut yaitu: 1.. Lamanya siswa dalam menerima dan memahami materi matematika sehingga dalam menjelaskan materi matematika guru harus tahap demi tahap. Guru harus mengulang materi yang sama agar siswa benar-benar memahami materi..

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. 5. Pada saat pembelajaran berlangsung, kondisi kelas ramai sehingga sedikit banyak mengurangi konsentrasi siswa dalam mempelajari materi matematika.. 3.. Guru matematika kelas X mengalokasikan waktu yang lebih untuk mempelajari materi trigonometri tetapi banyak siswa yang mengalami kesulitan saat mengerjakan soal-soal.. 4.. Guru matematika kelas X belum mengadakan pengajaran remedial sebagai mana mestinya namun langsung mengadakan tes remedi bagi siswa yang belum mencapai KKM.. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan masalah di atas, penulis membatasi masalah penelitian ini pada kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. dalam. mengerjakan. soal-soal. trigonometri. dan. upaya. perbaikannya.. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, masalah-masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.. Apa kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri?.

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. 6. Apa faktor-faktor yang memengaruhi kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri?. 3.. Bagaimana upaya mengatasi kesulitan siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri?. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini mempunyai tujuan untuk: 1.. Mendeskripsikan kesulitan-kesulitan yang dialami siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri.. 2.. Memaparkan faktor-faktor kesulitan yang dialami siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri.. 3.. Memberikan upaya mengatasi kesulitan yang dialami siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dalam mengerjakan soal-soal trigonometri.. F. Pembatasan Istilah Berdasarkan masalah di atas, penulis membatasi beberapa istilah yaitu sebagai berikut:.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.. 7. Kesulitan adalah suatu kondisi yang memperlihatkan hambatan dalam rangka untuk mencapai tujuan sehingga diperlukan usaha yang lebih baik untuk mengatasi hambatan tersebut.. 2.. Trigonometri dalam bahasa Yunani berarti pengukuran segitiga. Trigonometri merupakan bagian dari matematika yang mempelajari hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut pada suatu segitiga.. G. Manfaat Penelitian Manfaat yang didapat pada penelitian ini ialah: 1.. Bagi Guru Mata Pelajaran Matematika Guru mata pelajaran matematika dapat mengetahui kesulitan, mengetahui faktor yang memengaruhi, dan upaya mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Hal ini dapat digunakan agar tindakan pembelajaran yang dilakukan guru tepat dan efektif.. 2.. Bagi Siswa Siswa dapat mengetahui kesulitan, mengetahui faktor yang memengaruhi, dan upaya mengatasi kesulitan dalam mengerjakan soalsoal trigonometri. Hal ini dapat digunakan para siswa agar dapat melakukan langkah-langkah belajar yang tepat guna memperoleh hasil yang maksimal.. 3.. Bagi Calon Guru Mata Pelajaran Matematika Calon guru mata pelajaran matematika dapat mengetahui kesulitan, mengetahui faktor yang memengaruhi, dan upaya mengatasi kesulitan.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Hal ini dapat digunakan ketika sudah terjun dalam dunia pendidikan.. H. Sistematika Penulisan 1.. Bagian Awal Skripsi Pada bagian awal penulisan skripsi berisi beberapa halaman yang terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan dosen pembimbing, halaman pengesahan, halaman persembahan, halaman keaslian karya, abstrak, halaman persetujuan publikasi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.. 2.. Bagian Isi Bagian ini terdiri dari lima bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan masalah, pembatasan istilah, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi teori-teori yang melandasi penelitian, yaitu: pengertian belajar, tahap proses belajar, pengertian kesulitan belajar, siswa yang dipandang mengalami kesulitan belajar, faktor kesulitan belajar, pengertian kesalahan, jenis-jenis kesalahan, pendekatan pengajaran remedial, trigonometri, dan kerangka berfikir..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisi aspek-aspek metodologi penelitian, yaitu: jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik keabsahan instrumen, prosedur pelaksanaan penelitian di lapangan, serta metode analisis data. BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL PENELITIAN Bab ini berisi deskripsi penelitian, hasil observasi, hasil kuesioner, hasil tes diagnostik, hasil wawancara, hasil remedial, rangkuman, dan keterbatasan penelitian. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan penelitian yang disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta saran-saran terkait dengan skripsi. 3.. Bagian Akhir Skripsi Pada bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiranlampiran..

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Pengertian Belajar Menurut Oemar Hamalik (1983:21) belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau percobaan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara tingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Apabila pengalaman dan latihan tersebut dilakukan secara teratur maka dapat mengakibatkan suatu kebiasaan. Selain itu, menurut Muhibbin Syah (2002:68) belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagi proses belajar. Selanjutnya, menurut Mulyati (2005:5) belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulanganpengulangan serta perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Latihan dan pengulangan tersebut harus merupakan suatu hal yang positif sehingga dapat menjadi kebiasaan yang positif pula. Jadi, belajar merupakan usaha sadar dan sengaja individu dalam rangka meningkatkan/perubahan diri ke arah yang lebih baik melalui pengalaman dan latihan yang berulang-ulang.. 10.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. B. Tahap-tahap Proses Belajar Menurut Muhibbin Syah (2002:109) proses belajar diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya. Menurut Bruner (dalam Muhibbin Syah 2002:109), ada tiga tahapan proses belajar siswa yaitu: 1.. Tahap Informasi Dalam tahap informasi, seorang siswa yang sedang belajar memperoleh sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Di antara informasi yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan berdiri sediri, ada pula yang berfungsi menambah, memperhalus, dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah dimiliki.. 2.. Tahap Transformasi Dalam tahap transformasi, informasi yang telah diperoleh dianalisis, diubah, atau ditransformasikan menjadi bentuk yang konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan untuk hal yang lebih luas. Bagi siswa pemula, tahap ini akan berlangsung sulit apabila tidak disertai dengan bimbingan guru yang diharapkan kompoten dalam mentransfer strategi kognitif yang tepat untuk melakukan pembelajaran materi tertentu..

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.. 12. Tahap Evaluasi Dalam tahap evaluasi, seorang siswa menilai sendiri sampai sejauh mana informasi yang telah ditransformasikan dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala atau memecahkan masalah yang dihadapi.. C. Pengertian Kesulitan Belajar Menurut Suwarto (2012:87), kesulitan belajar adalah kegagalan dalam mencapai tujuan belajar yang ditandai dengan prestasi belajar yang rendah (kurang dari 75). Siswa yang mempunyai kesulitan belajar adalah siswa yang tidak dapat mencapai tingkat penguasaan yang diperlukan sebagai prasyarat untuk belajar di tingkat berikutnya sehingga siswa tersebut perlu mengikuti remediasi untuk materi yang masih kurang tersebut. Sedangkan menurut Syaiful Bahri (2011:235), kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar secara wajar yang disebabkan adanya ancaman, hambatan, ataupun gangguan belajar. Jadi, kesulitan belajar adalah kebelum-suksesan siswa dalam mencapai tujuan belajar yang ditandai dengan penguasaan pengetahuan dan prestasi belajar yang rendah (kurang dari KKM) yang disebabkan gangguan belajar. Berdasarkan hal tersebut, siswa yang mengalami kesulitan belajar harus mengikuti remediasi untuk pengetahuan dan prestasi belajar yang masih rendah..

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. D. Siswa-siswa yang Dipandang Mempunyai Kesulitan Belajar Menutut Entang (1984:10), ada tiga kriteria siswa yang dipandang mempunyai kesulitan belajar, yaitu: 1.. Seorang siswa yang jelas tidak memenuhi harapan-harapan yang disyaratkan sekolah kepadanya, baik harapan-harapan yang tercantum sebagai tujuan-tujuan formal dari kurikulum maupun harapan-harapan yang ada di dalam pandangan atau anggapan dari para guru atau pihak sekolah. Contoh: siswa yang hasil belajarnya tidak mencapai KKM yang ditentukan pihak sekolah.. 2.. Seorang siswa yang jelas berada di bawah taraf perilaku dari sebagian besar teman-teman seusia atau sekelasnya, baik mata pelajaran formal dari kurikulum maupun dalam kebiasaan belajar dan perilaku sosial yang dianggap penting oleh guru. Contoh: siswa yang hasil belajarnya tidak mencapai KKM yang ditentukan pihak sekolah dan siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.. 3.. Seorang siswa yang dianggap mempunyai kemampuan tinggi (misalnya intelegensinya tinggi) sering dianggap juga mempunyai kesukaran belajar kalau mereka hanya mencapai sama dengan rata-rata kelasnya dan tidak mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah didugakan kepadanya.. E. Faktor-faktor Kesulitan Belajar Menurut Muhibbin Syah (2002:184), faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri dari dua macam, yaitu:.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.. 14. Faktor Intern Siswa Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kekurangmampuan psiko-fisik, yaitu: a.. Kognitif (ranah cipta), antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual/intelegesi siswa.. b.. Afektif (ranah rasa), antara lain seperti labilnya emosi dan sikap.. c.. Psikomotor (ranah karsa), antara lain seperti terganggunya alat-alat indera penglihatan dan pendengaran.. 2.. Faktor Ekstern Siswa Faktor ekstern siswa meliputi semua situasi dan kodisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa. Faktor-faktor ekstern ini yaitu: a.. Lingkungan keluarga, contohnya: ketidakharmonisan hubungan antara ayah dan ibu, rendahnya ekonomi keluarga, serta kurangnya kontrol orang tua.. b.. Lingkungan masyarakat, contohnya: wilayah perkampungan kumuh, teman sepermainan yang nakal, dan tidak mempunyai teman belajar bersama.. c.. Lingkungan sekolah, contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat-alat belajar yang kurang mencukupi, serta penyelenggaraan kegiatan belajar terlalu padat..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. F. Pengertian Kesalahan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kesalahan diartikan sebagai perihal salah; kekeliruan; kealpaan. Kesalahan adalah penyimpangan terhadap hal yang benar dan sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental pada daerah tertentu. Kesalahan matematika adalah sesuatu yang digunakan untuk menyatakan peristiwa penyimpangan dalam matematika terhadap hal yang benar dan sifatnya sistematis, konsisten, maupun insidental yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.. G. Jenis-jenis Kesalahan Menurut Hadar (1987, dalam Udya 2012:11), terdapat 6 jenis kesalahan yang biasa terjadi pada siswa sekolah, yaitu: 1.. Kesalahan Menggunakan Data Kesalahan yang biasa terjadi pada kategori ini ialah ketidaksesuaian siswa pada saat menggunakan data dari yang diketahuai dengan apa yang ditangkap siswa. Karakteristik yang meliputi kesalahan data yaitu kurang tepatnya siswa menyalin data dari soal atau buku paket, siswa menambahkan data-data yang tidak sesuai, menyatakan suatu syarat yang tidak ada atau tidak sesuai pada suatu permasalahan. Contoh: pada saat mengerjakan soal matematika diketahui sebuah segitiga mempunyai alas 6 cm dan tinggi 4 cm, kemudian yang ditanyakan luas segitiga tersebut. Ketika menghitung seorang siswa salah memasukkan data (alas dan tinggi segitiga) sehingga jawaban salah..

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. 16. Kesalahan Menggunakan Bahasa Kesalahan yang biasa dilakukan pada ketegori ini ialah kesalahan siswa dalam mengartikan simbol matematika ke dalam bahasa sehari-hari ataupun sebaliknya. Contoh: banyak kesalahan terjadi saat mengerjakan soal cerita yang ingin diterjemahkan ke dalam bentuk matematis.. 3.. Kesalahan Menggunakan Logika dalam Penarikan Kesimpulan Jenis kesalahan ini ialah kesalahan yang biasa dilakukan siswa pada saat menarik kesimpulan dari suatu masalah yang diberikan.. 4.. Kesalahan Menggunakan Teorema atau Definisi Kesalahan ini biasa dilakukan siswa pada saat menyelesaikan permasalahan yang dituntut menggunakan rumus, teorema, prinsip, ataupun definisi matematika. Siswa melakukan kesalahan ketika menggunakan rumus ataupun teorema yang tidak sesuai dengan permasalahnnya. Contoh: seorang siswa mengutip persamaan dalam materi trigonometri. . Persamaan yang dikutip siswa. tersebut salah, yang benar 5.. .. Penyelesaian yang tidak Diperiksa Kembali Jenis kesalahan ini biasa terjadi ketika hasil akhir dari permasalahan tidak sesuai dengan cara penyelesaian yang sudah dikerjakan. Hal ini terjadi ketika siswa mengerjakan soal secara terburu-buru sehingga pekerjaannya tidak dikoreksi kembali. Jenis kesalahan ini dapat diketahuai melalui wawancara. Contoh: seorang anak menghitung namun menuliskan di lembar jawaban. ..

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6.. 17. Kesalahan Teknis Kesalahan teknis yang mungkin terjadi ialah kesalahan perhitungan. Kesalahan perhitungan ini merupakan kesalahan yang paling sering dilakukan siswa dan peluangnya cukup besar. Jenis kesalahan ini dapat diketahuai melalui wawancara. Contoh: kesalahan dalam perhitungan dan kesalahan dalam manipulasi aljabar (. )(. menjadi. ).. H. Pendekatan Pengajaran Remedial Menurut Entang (1984:17), diagnosis adalah usaha untuk mengetahui letak kelemahan atau kesulitan suatu pihak dalam bidang tertentu, termasuk mengetahui penyebabnya. Sedangkan diagnosis dalam pembelajaran adalah usaha untuk mengetahui kelemahan dan kesulitan siswa dalam belajar dan mengetahui penyebabnya. Remediasi adalah usaha untuk mengatasi hasil diagnosis setelah sebabnya diketahui. Menurut Entang (1984:19), ada tiga pendekatan yang dapat dipergunakan dalam pengajaran remedial, yaitu: 1.. Pendekatan Pencegahan (Preventive) Dari hasil pre-test sebelum memulai pengajaran, seorang guru sudah akan dapat mendeteksi bahwa seorang siswa mungkin akan mengatasi hambatan dalam proses belajar mengajarnya. Oleh karena itu, guru hendaknya menciptakan kondisi. belajar bagi. yang bersangkutan. sedemikian rupa agar hambatan tersebut dapat diminimalisir seminimal.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. mungkin. Hal ini dapat dilaksanakan dengan upaya mengetahui secara tepat perilaku awal siswa menggunakan pedekatan multimedia dan multimetode dalam belajar mengajar. 2.. Pendekatan Penyembuhan (Curative) Pendekatan penyebuhan diberikan kepada siswa yang sudah nyata mengalami hambatan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Gejala yang terlihat yaitu prestasinya sangat rendah dibandingkan dengan kriteria tingkat keberhasilan yang ditetapkan.. 3.. Pendekatan Perkembangan (Developmental) Pendekatan ini menuntut upaya guru untuk memotivator terus menerus kegiatan siswa selama proses belajar mengajar berlangsung. Setiap ada hambatan segera dibicarakan dengan siswa dan dicarikan alternatif pemecahannya segera dan secara terus menerus sehingga dengan demikian guru senantiasa mengikuti perkembangan para siswa secara sistematis.. I.. Trigonometri Menurut Marwanta (2009:227), trigonometri dalam bahasa Yunani berarti pengukuran segitiga. Trigonometri merupakan bagian dari matematika yang mempelajari hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut pada suatu segitiga. Umumnya untuk menyatakan suatu sudut menggunakan huruf Yunani, yaitu:. (alpha),. (betha),. (gamma), dan. (tetha); atau dapat. menggunakan menggunakan huruf kapital, seperti A, B, C, dan lain-lain..

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. Berikut ini perbandingan trigonometri dari suatu sudut pada segitiga siku-siku:. A. sin. , cosec. cos. , sec. tan. , cot. C B Gambar 2.1 Segitiga Siku-siku Berikut ini hubungan-hubungan yang berlaku pada trigonometri, yaitu sebagai berikut: Tabel 2.1 Hubungan-hubungan Trigonometri Hubungan Kebalikan Trigonometri. sin. cosec. cos. sec. tan. cot tan. Hubungan Perbandingan Trigonometri. cot sin2 + cos2 = 1 1 + tan2 = sec2 1 + cot2 = cosec2. Hubungan Teorema Pythagoras. Berikut ini nilai-nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut khusus, yaitu sebagai berikut: Tabel 2.2 Nilai-nilai Perbandingan Trigonometri untuk Sudut-sudut Khusus 0. 30. Besar Sudut 45. sin. 0. cos. 1. √. √. tan. 0. √. 1. √. 60. 90. √. 1 0. √. -.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 0. 30. cot. -. √. sec. 1. cosec. -. Besar Sudut 45. 60. 90. 1. √. 0. √. √. 2. -. 2. √. √. 1. 20. Perbandingan-perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut yang terletak di semua kuadran yaitu sudut-sudut yang besarnya 0 sampai 360. Sudut-. sudut tersebut dikelompokkan menjadi empat wilayah atau kuadran yang didasarkan pada besarnya sudut, yaitu: 1.. Sudut-sudut yang terletak di kuadran I, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara. 2.. sampai. .. Sudut-sudut yang terletak di kuadran III, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara. 4.. .. Sudut-sudut yang terletak di kuadran II, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara. 3.. sampai. sampai. .. Sudut-sudut yang terletak di kuadran IV, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara. sampai. .. Sementara itu, tanda-tanda perbandingan trigonometri sudut-sudut di semua kuadran, yaitu: 1.. Untuk. di kuadran I, absis. bernilai positif dan ordinat y bernilai. di kuadran II, absis. bernilai negatif dan ordinat y bernilai. positif. 2.. Untuk positif..

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.. Untuk. 21. di kuadran III, absis. bernilai negatif dan ordinat y bernilai. di kuadran IV, absis. bernilai positif dan ordinat y bernilai. negatif. 4.. Untuk negatif.. Dari hasil penjabaran di atas, tanda-tanda perbandingan trigonometri sudut-sudut di semua kuadran ialah sebagai berikut: Y II sin, positif cosec, positif. I semua positif. X III tan, positif cot, positif. IV cos, positif sec, positif. Gambar 2.2 Tanda-tanda Perbandingan Trigonometri Berikut ini beberapa rumus perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut berelasi: Tabel 2.3 Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut Berelasi ( ( ( ( (. ) ) ) ) ). ( ( ( (. ) ) ) ). (. ) ( (. ) ).

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. J.. 22. Kerangka Berpikir Banyak siswa SMA merasa mengalami kesulitan saat belajar matematika, akibatnya mereka melakukan banyak kesalahan dalam mengerjakan soal matematika khususnya materi trigonometri. Dengan subjek penelitian siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan objek penelitian. kesulitan. pembelajaran. bagi. mengerjakan semua. soal. pihak.. trigonometri. Pembelajaran. dapat. dijadikan. tersebut. berguna. meminimalisir kesulitan mengerjakan soal trigonometri sehingga sedikit demi sedikit dapat teratasi. Pada akhirnya siswa secara keseluruhan dapat mengerjakan soal-soal metematika dengan baik terutama materi trigonometri..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Andi Prastowo (2011:203) penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mengungkap fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia secara apa adanya pada jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan responden. Menurut Zainal Arifin (2011:29) penelitian kualitatif adalah penelitian untuk menjawab permasalahan yang memerlukan pemahaman secara mendalam dalam konteks waktu dan situasi yang bersangkutan, dilakukan secara wajar dan alami sesuai dengan kondisi di lapangan tanpa adanya manipulasi serta jenis data yang dikumpulkan terutama data kualitatif. Jadi, penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang mengungkap suatu objek secara apa adanya sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan selanjutnya.. B. Tempat dan Waktu Penelitian 1.. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang beralamat di Jalan Panembahan Senopati 18 Yogyakarta, Kelurahan Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan, Kodya Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.. 23.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. 24. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2014/2015 yaitu bulan Februari-Juni 2015.. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitan adalah siapa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian ialah siswa kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Berikut ini jumlah siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015: Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas X No. Kelas. 1. 2. 3. 4. 5. 6.. X.1 X.2 X.3 X.4 X.5 X.6 Jumlah. Banyak Siswa Laki-Laki Perempuan 24 9 25 9 26 9 29 8 30 7 29 6 163 48. Jumlah 33 34 35 37 37 35 211. Kelas X.1 – X.3 merupakan kelas yang disiapkan untuk masuk jurusan ilmu sosial, sedangkan kelas X.4 – X.6 merupakan kelas yang disiapkan untuk masuk jurusan ilmu alam. Kelas X.1 merupakan kelas dengan siswa yang paling aktif dibandingkan dengan kelas X.2 dan X.3. Namun, kelas X.1 juga merupakan kelas paling tidak kondusif karena terlalu aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan, dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian ialah kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri dan upaya perbaikanya..

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. D. Bentuk Data Bentuk-bentuk data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu: 1.. Hasil observasi pembelajaran berupa deskripsi dari pedoman observasi pembelajaran trigonometri di kelas.. 2.. Hasil pengisian kuesioner siswa berupa tanggapan terhadap pernyataanpernyataan yang diberikan dalam instrumen.. 3.. Hasil tes diagnostik: berupa hasil pekerjaan siswa setelah materi pembahasan selesai diberikan.. 4.. Hasil wawancara berupa deskripsi hasil rekaman wawancara antara peneliti dengan subjek penelitian.. 5.. Hasil remediasi berupa hasil pekerjaan siswa yang remedi setelah mengikuti pengajaran remedi.. E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti ialah sebagai berikut: 1.. Observasi Observasi dilakukan pada tahap awal penelitian. Observasi dilakukan untuk melihat pembelajaran secara keseluruhan dan nantinya sedikit demi sedikit peneliti dapat menemukan kesulitan subjek penelitian saat mengerjakan soal trigonometri. Observasi yang dilakukan pada penelitian ini merupakan observasi terstruktur. Observasi terstruktur.

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 26. adalah observasi yang dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diamati, kapan, dan di mana tempatnya. 2.. Kuesioner Kuesioner adalah sebuah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi seseorang, atau hal-hal yang orang itu ketahui (Suharsimi, 2006:151). Lembar kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan subjek penelitian mengalami kesulitan mengerjakan soalsoal trigonometri.. 3.. Tes Diagnostik Menurut Suharsimi (2012:67), tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara, dan aturan-aturan yang sudah ditentukan. Sementara menurut Suwarto (2012:114), tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan (miskonsepsi) pada topik tertentu dan mendapatkan masukan tentang respon siswa untuk memperbaiki kelemahannya. Apabila subjek penelitian mengerjakan tes materi trigonometri, peneliti dapat menemukan dan menganalisis kesulitan subjek penelitian.. 4.. Wawancara Wawancara yang dilakukan peneliti mempunyai tujuan untuk mengetahui kesulitan dan faktor kesulitan dalam mengerjakan soal trigonometri. Hal ini penting untuk menganalisis faktor-faktor yang.

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. memengaruhi kesulitan subjek penelitian. Wawancara pada penelitian ini merupakan wawancara semiterstruktur. Wawancara semiterstruktur bertujuan menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. 5.. Remediasi Setelah mengetahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa beserta masalah-masalah. yang. menyertainya,. langkah. selanjutnya. ialah. memberikan pengajaran remedi. Setelah pengajaran remedi diberikan, selanjutnya siswa mengerjakan tes remedi. Tes ini digunakan untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai ketuntasan belajar dan seberapa efektif upaya perbaikan yang dilakukan peneliti kepada subjek penelitian.. F. Instrumen Penelitian Instumen penelitian ini terbagi menjadi lima bagian, yaitu: 1.. Observasi Pembelajaran Pada tahap ini, peneliti melakukan observasi pada pembelajaran matematika materi trigonometri. Peneliti mencatat segala hal yang berkaitan dengan objek penelitian pada lembar instrumen observasi yang telah tersedia. Hal tersebut berguna untuk tahap pengumpulan data selanjutnya. Peneliti menggunakan rekaman video untuk melengkapi hasil observasi. Kisi-kisi observasi pembelajaran berisi segala bentuk aktivitas guru dan siswa yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2.. 28. Kuesioner Kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor-faktor kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Pada kuesioner tersebut terdapat 26 pernyataan dan setiap pernyataan terdapat 4 alternatif tanggapan yaitu: tidak pernah, jarang, sering, dan selalu. Berikut ini kisi-kisi kuesioner: Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner No. 1.. Intern siswa. 2. 3.. Orang tua Guru Lingkungan sekolah Lingkungan luar sekolah. 4. 5.. 3.. Jenis Faktor. Nomor Pernyataan Positif Negatif 1, 2, 5, 8, 9, 12, 13, 3, 4, 6, 7, 10, dan 11 dan 14 15 dan 16 17, 18, 19, 20, dan 21 22, 23, dan 24. -. 25 dan 26. -. Tes Diagnostik Tes diagnostik diberikan dengan tujuan untuk melihat kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Pada tahap ini, subjek penelitian mengerjakan tes diagnostik yang telah disiapkan peneliti.. Selanjutnya. peneliti. menganalisis. data. tersebut. dan. menggunakannya sebagai acuan untuk melakukan pengumpulan data melalui wawancara. Standar kompetensi yang digunakan pada tes diagnostik yaitu menggunakan. perbandingan,. fungsi,. persamaan,. dan. identitas. trigonometri dalam pemecahan masalah. Sedangkan, kompetensi dasar yang digunakan pada tes diagnostik yaitu melakukan manipulasi aljabar.

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. dalam perhitungan teknis yang berkaitan dengan perbandingan, fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri. Tes diagnostik terdiri dari dua macam jenis soal, yaitu soal A dan Soal B. Dua jenis soal tersebut dimaksudkan agar subjek penelitian yang berada pada satu meja mendapatkan jenis soal yang berbeda. Bentuk soal yang digunakan ialah uraian. Berikut ini kisi-kisi tes diagnostik: Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Diagnostik No. 1. 2.. 3.. 4.. 5.. 4.. Indikator Memahami besaran yang menunjukkan ukuran bagi suatu sudut (indikator I). Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec suatu sudut) pada segitiga siku-siku (indikator II). Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec) dari sudut di semua kuadran (indikator III). Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec) dari sudut khusus (indikator IV). Membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaikan soal (indikator V).. Nomor Soal 1a, 1b, 1c, dan 1d 2a. 2b. 3, 4a, dan 4b. 5a dan 5b. Wawancara Pada tahap ini, peneliti melakukan pengumpulan data melalui wawancara berdasarkan data-data hasil observasi, kuesioner, dan tes diagnostik. Setelah mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menganalisis data tersebut. Kisi-kisi pertanyaan wawancara berkaitan tentang kesulitan, faktor, dan usaha untuk mengatasi kesulitan mengerjakan soal trigonometri. Selain itu, pertanyaan wawancara juga berkaitan tentang hasil observasi pembelajaran, kuesioner, dan tes diagnostik yang tujuannya menguatkan jawaban subjek penelitian.

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. berkaitan tentang kesulitan, faktor, dan usaha untuk mengatasi kesulitan mengerjakan soal trigonometri. 5.. Remediasi Tes remedial digunakan untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai ketuntasan belajar dan seberapa efektif upaya perbaikan yang dilakukan peneliti. Pada tes diagnostik terdapat 11 soal sedangkan pada tes remedial terdapat 9 soal. Perubahan tersebut terdapat pada soal nomor satu. Nomor satu pada tes diagnostik terdapat 4 soal yang terdiri dari 2 soal tentang mengubah ukuran sudut dari derajat ke radian dan 2 soal tentang mengubah ukuran sudut dari radian ke derajat. Sedangkan, Nomor satu pada tes remedial terdapat 2 soal yang terdiri dari 1 soal tentang mengubah ukuran sudut dari derajat ke radian dan 1 soal tentang mengubah ukuran sudut dari radian ke derajat. Standar kompetensi, kompetansi dasar, bentuk soal, dan kisi-kisi tes remedial sama dengan tes diagnostik. Berikut ini perbedaan antara tes diagnostik dengan tes remedial: Tabel 3.4 Perbedaan Kisi-kisi Tes Diagnostik dengan Tes Remedial. No. 1. 2.. 3.. 4.. Indikator Memahami besaran yang menunjukkan ukuran bagi suatu sudut (indikator I). Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec suatu sudut) pada segitiga siku-siku (indikator II). Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec) dari sudut di semua kuadran (indikator III). Menentukan nilai perbandingan trigonometri (sin, cos, tan, cot, sec, dan cosec) dari sudut khusus (indikator IV).. Nomor Soal Tes Diagnostik 1a, 1b, 1c, dan 1d. Nomor Soal Tes Remedial. 2a. 2a. 2b. 2b. 3, 4a, dan 4b. 3, 4a, dan 4b. 1a dan 1b.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. No.. Indikator. Nomor Soal Tes Diagnostik. 5.. Membuktikan dan menggunakan identitas trigonometri sederhana dalam penyelesaikan soal (indikator V).. 5a dan 5b. 31. Nomor Soal Tes Remedial 5a dan 5b. G. Teknik Keabsahan Instrumen Teknik keabsahan data dilakukan dengan triangulasi teknik yang telah disetujui dosen pembimbing skripsi dan guru matematika kelas X.1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi teknik digunakan untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data pada sumber yang sama tetapi dengan teknik yang berbeda. Bila dengan berbagai teknik yang berbeda tersebut menghasilkan data yang berbeda maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain untuk memastikan data mana yang dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar karena sudut pandangnya berbeda.. H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian di Lapangan Sebelum melakukan penelitian di lapangan, peneliti terlebih dahulu melakukan hal-hal berikut: 1. Mengajukan judul penelitian ke program studi pendidikan matematika. 2. Setelah judul disetujui dan mendapatkan dosen pembimbing, peneliti membuat proposal penelitian. 3. Langkah selanjutnya yaitu berkonsultasi dengan dosen pembimbing apakah proposal yang dibuat peneliti bisa diterima atau tidak. Setelah.

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. proposal diterima, peneliti menyiapkan hal-hal yang digunakan pada saat penelitian di sekolah. 4. Peneliti mengurus perizinan ke sekolah yang hendak dipakai untuk tempat penelitian. 5. Langkah selanjutnya yaitu negosiasi dan menjalin hubungan yang baik dengan guru matematika tempat penelitian agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan berhasil. 6. Kegiatan selanjutnya yaitu pelaksanaan penelitian. 7. Langkah terakhir yaitu menganalisis data, menulis pembahasan data penelitian, dan ujian berdasarkan penelitian yang telah dibuat peneliti.. I.. Metode Analisis Data 1.. Observasi Pada tahap ini, peneliti memisahkan antara hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian dan hal yang tidak berkaitan. Langkah selanjutnya yaitu mencatat hal-hal yang berkaitan dengan objek penelitian. Dari apa yang didapat pada tahap ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi untuk menganalisis data pada tahap selanjutnya dan atau menyimpulkan hasil penelitian.. 2.. Kuesioner Peneliti menggunakan skala Likert untuk mengetahui besar pengaruh faktor-faktor yang memengaruhi kesulitan subjek penelitian mengerjakan soal trigonometri. Selanjutnya, pernyataan-pernyataan tersebut dianalisis.

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. berdasarkan jenis faktor yang memengaruhi kesulitan subjek penelitian dalam mengerjakan soal-soal trigonometri. Untuk pernyataan positif, peneliti memberikan skor 4 untuk jawaban selalu dilakukan, skor 3 untuk jawaban sering dilakukan, skor 2 untuk jawaban jarang dilakukan, dan skor 1 untuk jawaban tidak pernah dilakukan. Untuk pernyataan negatif, peneliti memberikan skor 1 untuk jawaban selalu dilakukan, skor 2 untuk jawaban sering dilakukan, skor 3 untuk jawaban jarang dilakukan, dan skor 4 untuk jawaban tidak pernah dilakukan. Peneliti menggunakan skala Likert dengan rentang 1-4 dengan 33 responden. Ini berarti skor minimum 33 dan skor maksimum 132. Tanggapan setiap penyataan kuesioner ada 4 maka kategori faktor juga ada 4. Jarak interval setiap kategori faktor adalah. (. ). .. Berikut ini kategori faktor-faktor yang memengaruhi siswa kesulitan mengerjakan soal-soal trigonometri: Tabel 3.5 Kategori Faktor Siswa Kesulitan Mengerjakan Soal Trigonometri Interval. Kategori sangat tidak berpengaruh Tidak berpengaruh berpengaruh Sangat berpengaruh. Nilai ketegori. Kategori setiap faktor didapat dari jumlah skor setiap faktor dibagi dengan banyaknya pernyataan pada faktor tersebut..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3.. 34. Tes Diagnostik Jenis data yang dianalisis pada tahap ini ialah data kualitatif. Data kualitatif yang dimaksud ialah kesulitan yang terkait kesalahan subjek penelitian, yaitu kesalahan yang langsung terlihat dari pekerjaannya. Berikut ini teknik analisis tes diagnostik, yaitu: a.. Semua hasil tes subjek penelitian diperiksa dan diberi skor.. b.. Mencatat kesalahan-kesalahan yang dilakukan subjek penelitian. Hal ini dilakukan untuk mempermudah analisis pada tahap selanjutnya dan dapat digunakan sebagai acuan ketika melakukan wawancara.. c.. Mengelompokkan kesalahan-kesalahan yang telah dicatat pada tahap selanjutnya berdasarkan jenis-jenis kesalahan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Selain menganalisis jawaban siswa, peneliti juga menghitung tingkat. kesulitan tes diagnostik setiap indikator. Tingkat kesulitan setiap indikator tersebut dihitung dengan menggunakan rumus:. Keterangan: TK. : tingkat kesulitan. SA. : jumlah skor kelompok atas. SB. : jumlah skor kelompok bawah. n. : jumlah siswa kelompok atas dan bawah. maks. : skor maksimal pada indikator yang bersangkutan. Sementara kreteria interpretasi tingkat kesulitan menurut Sudjana (1999:137, dalam Asep Jihad 2008:182) ialah:.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. Tabel 3.6 Tabel Tingkat Kesulitan Interval Kesulitan. 4.. Tingkat Kesulitan sulit sedang mudah. Wawancara Pada bagian ini, peneliti mencoba mengkonfirmasi kesalahankesalahan yang telah dicatat pada bagian teknik analisis data melalui tes. Langkah selanjutnya yaitu mencocokkan hasil wawancara dengan hasil tes yang telah didapatkan sebelumnya. Pada akhir tahap ini, peneliti menganalisis data sehingga dapat mengetahui faktor-faktor dari kesalahan yang telah dilakukan subjek penelitian.. 5.. Tes Remediasi Cara menganalisis tes remedial sama dengan cara menganalisis tes diagnostik. Langkah selanjutnya yaitu membandingkan hasil analisis tes remedial dengan tes diagnostik..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB IV DESKRIPSI DAN HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Penelitian Penelitian ini diawali dengan observasi pembelajaran di kelas. Setelah observasi pembelajaran selesai, tahap penelitian dilanjutkan dengan pengisian kuesioner dan tes diagnostik. Tahap penelitan selanjutnya ialah wawancara, pengajaran remedial, dan tes remedial. Berikut ini tahapan penelitian secara rinci: Tabel 4.1 Tahapan Penelitian No. 1. 2. 3.. Waktu Selasa, 28 April 2015 Selasa, 5 Mei 2015 Jumat, 15 Mei 2015. 4.. Selasa, 19 Mei 2015. 5. 6. 7. 8.. Kegiatan Observasi pembelajaran 1 Observasi pembelajaran 2 Observasi pembelajaran 3 Pengisian kuesioner dan tes diagnostik. Kamis, 21 Mei 2015 – Jumat 22 Mei 2015 Senin, 25 Mei 2015 – Selasa, 26 Mei 2015 Kamis, 28 Mei 2015 Jumat, 29 Mei 2015. Wawancara Wawancara Pengajaran remedial Tes remedial. B. Hasil Observasi Penelitian ini diawali dengan observasi pembelajaran di kelas. Hal-hal yang diobservasi ialah aktivitas guru dan siswa di kelas serta kesulitankesulitan yang dialami siswa selama pembelajaran. Berikut ini hasil observasi pembelajaran:. 36.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 1.. 37. Observasi Pembelajaran 1 Observasi pembelajaran 1 berlangsung selama 2 x 40 menit. Materi pembelajaran yang dibahas ialah mengubah ukuran sudut dari derajat ke radian dan sebaliknya serta menentukan perbandingan trigonometri. 33 subjek penelitian hadir dalam pembelajaran tersebut. Secara keseluruhan pembelajaran berlangsung dengan aktif dan lancar. Semua subjek penelitian tiba di kelas sebelum guru serta mempersiapkan. diri. dan. alat. pembelajaran.. Meskipun. sudah. mempersiapkan diri dengan baik, 7 siswa tampak tidak memperhatikan penjelasan guru dan hanya 21 siswa yang menanggapi pembahasan guru. Guru memberikan waktu untuk mencatat hal-hal penting namun 8 siswa tampak tidak memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Pada saat pembelajaran, 21 siswa bertanya kepada guru ketika belum memahami penjelasan dan pada saat mengalami kesulitan mengerjakan latihan soal. Ketika guru meminta siswa untuk menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis, siswa mengangkat tangan dengan sangat antusias. Secara bergantian 17 siswa mendapat kesempatan menuliskan jawabannya. Selain itu, ada 15 siswa yang berdiskusi tentang materi pembelajaran. Ketika pembelajaran berlangsung ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan lain di luar kegiatan pembelajaran, diantaranya: 5 siswa jalanjalan di kelas, 2 siswa tiduran, 2 siswa membicarakan hal lain selain materi pembelajaran, dan 1 siswa mengikir kuku di kelas..

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru sudah baik dalam melaksanakan tahapan-tahapan mengajar namun ada beberapa hal semestinya bisa ditingkatkan kualitasnya. Hal-hal lain yang bisa ditingkatkan yaitu sebaiknya guru meningkatkan tahapan refleksi dan membuat rangkuman pembelajaran termasuk memberikan pekerjaan rumah. Guru juga harus bersikap lebih tegas terhadap siswa agar situasi kelas lebih nyaman digunakan untuk belajar. Ketika mengerjakan latihan soal di papan tulis, ada siswa yang tata cara penulisannya kurang tepat. Melihat hal tersebut guru tidak membenarkannya.. Gambar 4.1 Situasi Pembelajaran dan Hasil Pekerjaan Siswa di Papan Tulis Selama pembelajaran berlangsung, kesulitan-kesulitan yang dialami subjek penelitian yaitu sebagai berikut: a.. Subjek penelitian kurang dapat mengendalikan dirinya masingmasing sehingga berbicara terlalu keras. Hal ini membuat kelas kurang kondusif digunakan untuk belajar.. b.. Ada subjek penelitian yang belum paham syarat menentukan perbandingan trigonometri..

(57) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. c.. 39. Ada subjek penelitian yang lupa syarat merasionalkan bentuk pecahan.. d. 2.. Ada subjek penelitian yang lupa menggunakan rumus Pythagoras.. Observasi Pembelajaran 2 Observasi pembelajaran 2 berlangsung selama 2 x 45 menit. Materi pembelajaran yaitu menentukan perbandingan trigonometri di semua kuadran. 33 subjek penelitian hadir dalam pembelajaran tersebut. Secara. keseluruhan. pembelajaran. berlangsung. dengan. aktif. meskipun tidak seaktif pada pembelajaran 1. Semua subjek penelitian tiba di kelas sebelum guru serta 29 siswa mempersiapkan diri dan alat pembelajaran. Meskipun sebagian besar siswa sudah mempersiapkan diri dengan baik, 8 siswa tampak tidak memperhatikan penjelasan guru dan hanya 17 siswa yang menanggapi pembahasan guru. Guru memberikan waktu untuk mencatat hal-hal penting namun 5 siswa tampak tidak memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik. Pada saat pembelajaran, 19 siswa bertanya kepada guru ketika belum memahami penjelasan serta pada saat mengalami kesulitan mengerjakan latihan soal. Ketika guru meminta siswa untuk menuliskan jawaban latihan soal di papan tulis, siswa mengangkat tangan dengan antusias meskipun tidak seantusias pembelajaran 1. Secara bergantian 7 siswa mendapat kesempatan menuliskan jawabannya. Selain itu, ada 11 siswa yang berdiskusi. tentang. materi. pembelajaran.. Ketika. pembelajaran. berlangsung ada beberapa siswa yang melakukan kegiatan lain di luar.

(58) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 40. kegiatan pembelajaran, diantaranya: 7 siswa jalan-jalan di kelas, 2 siswa tiduran, 9 membicarakan hal lain selain materi pembelajaran, dan 1 siswa sisiran di kelas. Selama proses pembelajaran berlangsung guru sudah baik dalam melaksanakan tahapan-tahapan mengajar namun ada beberapa hal semestinya bisa ditingkatkan kualitasnya. Hal lain yang bisa ditingkatkan ialah sebaiknya guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai, meningkatkan tahapan refleksi, dan membuat rangkuman pembelajaran. Guru juga harus bersikap lebih tegas terhadap siswa agar situasi kelas lebih nyaman digunakan untuk belajar.. Gambar 4.2 Situasi Pembelajaran dan Hasil Pembahasan Latihan Soal. Selama pembelajaran berlangsung, kesulitan-kesulitan yang dialami subjek penelitian yaitu sebagai berikut: a.. Subjek penelitian kesulitan menentukan nilai sudut istimewa menggunakan hubungan kebalikan trigonometri.. b.. Subjek penelitian masih kurang dapat mengendalikan dirinya masing-masing sehingga berbicara terlalu keras. Hal ini membuat kelas kurang kondusif digunakan untuk belajar..

Gambar

Tabel 4.38 Perubahan Kesalahan Tes Remedial tentang Membuktikan dan  Menggunakan Identitas Trigonometri Sederhana dalam                      Penyelesaikan Soal ..........................................................................
Gambar 2.2 Tanda-tanda Perbandingan Trigonometri
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Diagnostik
+7

Referensi

Dokumen terkait

1) Untuk pinjaman modal usaha besarnya koefisien regresi adalah 0,452 dengan tanda positif maka berarti bahwa apabila jumlah pinjaman modal usaha dinaikan sebesar

Ade Fatma Lubis, M.A.F.I.S., M.B.A., Ak., CPA selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara sekaligus dosen pembanding

Dalam hal ini, persepsi mencakup penerimaan stimulus (inputs), pengorganisasian stimulus dan penerjemahan atau penafsiran stimulus yang telah diorganisasi dengan cara yang

Tujuan lain penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, persepsi dan sikap Mahasiswa terhadap mutu dan keamanan pangan dari layanan pengantaran

Periklanan emosional dapat mempengaruhi interpretasi konsumen terkait dengan pengalaman-pengalaman yang dirasakan ketika menggunakan produk, dengan kata lain penggunaan

Kebijakan Penyiangan untuk Koleksi Grey Literature pada Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia

Yunita, S.Pd. This research was used case study method with two male teachers at Gymboree Kidsville and one male teacher at Firdaus Kindergarten as research

ketergantungan terhadap para pemandu SLPHT sangat tinggi. 3) Sikap dan persepsi yang kuat terhadap penggunaan pestisida kimiawi sebagai cara praktis dan ampuh dalam