• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan media pembelajaran IPA SD Materi Penggolongan Jenis Tulang Daun berbasis Metode Montessori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan media pembelajaran IPA SD Materi Penggolongan Jenis Tulang Daun berbasis Metode Montessori"

Copied!
232
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI PENGGOLONGAN JENIS TULANG DAUN BERBASIS METODE MONTESSORI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Eka Novi Kristanti NIM: 131134086. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 i.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI PENGGOLONGAN JENIS TULANG DAUN BERBASIS METODE MONTESSORI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Eka Novi Kristanti NIM: 131134086. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 ii.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI iv.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN. Skripsi ini dipersembahkan untuk : 1. Tuhan Yesus yang selalu menyertai di setiap langkah perjalanan hidup. 2. Bapakku Sutrisno dan ibukku Partini yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tiada henti. 3. Adik-adikku Rudy Wahyu Priyono dan Viona Wulan Agnestya yang selalu memberikan semangat serta canda tawa. 4. Sahabatku Laras Wati dan Antonia Maria Sri Utami K. yang selalu memberikan dukungan dan semangat. 5. Teman-temanku satu payung R & D IPA Montessori dan teman-teman PGSD yang menemani selama pengerjaan skripsi dan perkuliahan di PGSD Universitas Sanata Dharma. 6. SD N Demangan 01 yang bersedia bekerja sama dalam pengambilan data skripsi. 7. Pak Muhibat yang membantu dalam pembuatan media pembelajaran. 8. Almamater Universitas Sanata Dharma. 9. Segala pihak yang mendukung dan membantu dalam setiap proses penelitian dan penyusunan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.. v.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Sesuatu akan menjadi kebanggaan , jika sesuatu itu dikerjakan, dan bukan hanya dipikirkan”. vi.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 18 Juli 2017 Penulis. Eka Novi Kristanti. vii.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Eka Novi Kristanti. Nomor Mahasiswa. : 131134086. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI PENGGOLONGAN JENIS TULANG DAUN BERBASIS METODE MONTESSORI” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 18 Juli 2017 Yang menyatakan. Eka Novi Kristanti. viii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA SD MATERI PENGGOLONGAN JENIS TULANG DAUN BERBASIS METODE MONTESSORI Eka Novi Kristanti Universitas Sanata Dharma 2017. Penelitian ini didasari dari belum adanya penggunaan media pembelajaran IPA penggolongan jenis tulang daun yang dimiliki oleh SD N Demangan 01. Permasalahan tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan prosedur pengembangan media pembelajaran penggolongan jenis tulang daun dan mengetahui kualitas media pembelajaran penggolongan jenis tulang daun berbasis metode Montessori. Penelitian ini dilakukan kepada sekelompok siswa kelas III di SD N Demangan 01 tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Beberapa langkah penelitian mengadopsi model Sugiyono serta Borg dan Gall yang kemudian dimodifikasi menjadi lima langkah tahap pengembangan antara lain potensi masalah, perencanaan, pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. Hasil dari penelitian ini adalah produk media pembelajaran IPA mengenai penggolongan jenis tulang daun berbasis metode Montessori. Media pembelajaran penggolongan jenis tulang daun berbasis metode Montessori memiliki kualitas sangat baik dilihat dari hasil validasi yang dilakukan oleh ahli IPA dan Montessori dengan perolehan skor rerata sebesar 3,7. Uji coba lapangan terbatas menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa pada posttest lebih tinggi daripada pretest dengan selisih rerata sebesar 43. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran penggolongan jenis tulang daun memiliki kualitas sangat baik dan membantu siswa memahami materi penggolongan jenis tulang daun. Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, media pembelajaran, IPA, penggolongan jenis tulang daun, metode Montessori.. ix.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT DEVELOPMENT OF SCIENCE LEARNING MEDIA OF ELEMENTARY SCHOOL ON CLASSIFICATION LEAVE’S BONE BASED ON MONTESSORI METHOD Eka Novi Kristanti Universitas Sanata Dharma 2017. This research starts from the luck use of learning media, owned by Demangan 01 Elementary School. These problems into consideration for researchers to conduct research. This study aims to describe the procedure of learning media development classification leave’s bone and knowing the quality of the media learning classification leave’s bone based of Montessori method. This research was conducted to a group of students of third grade Demangan 01 Elementary School year 2016/2017. This type of research is research and development. A few steps of research adopted a model Sugiyono and also Borg & Gall who was later modified into five steps, among other potential problems, planning, design, development, product validation and field limited trial. The results of this research is the product of the media learning IPA on classification leave’s bone Montessori method. Media learning method based classification leave’s bone Montessori has a very good quality as seen from the results of the validation are performed by expert IPA and Montessori. The average score of 3.7 acquisition. Restriced experiment showed that the scores which were obtained by the students at posttest were higher than pretest with the difference in the average numer 43.Thus, it can be concluded that the media learning classification leave’s bone has excellent quality and help students understand about classification leave’s bone. Keywords: Research and Development, media, Sains Studies, Clasification Leave’s Bone, Montessori Method.. x.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Penggolongan Jenis Tulang daun Berbasis Metode Montessori untuk siswa kelas III SDN Demangan 01 Yogyakarta dapat peneliti selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa tanpa bimbingan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini tidak akan terwujud seperti adanya sekarang ini. Karena itu, dengan hati yang tulus perkenankanlah peneliti mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan, dan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini peneliti sampaikan kepada: 1. Keluarga yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan doa. 2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Apri Damai Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakaprodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 4. Agnes Herlina Dwi Hadiyanti, S.Si., M.T., M.Sc. dan Elisabeth Desiana Mayasari S.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi yang mendampingi selama proses penelitian dan penulisan skripsi. 5. Muryanto, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Demangan 01. 6. Seluruh Keluarga Besar SDN Demangan 01 yang telah membantu selama proses penelitian. Peneliti menemui banyak kendala dalam penyusunan skripsi ini. Meskipun demikian,kendala tersebut tidak membuat peneliti menjadi menyerah dan berputus asa, namun menjadikan semangat untuk terus maju dan menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.. xi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Peneliti menyadari bahwa tidak ada kesempurnaan selain milik Tuhan, begitu pula dengan penulisan skripsi ini. Karena itu,peneliti meminta maaf apabila terdapat kesalahan baik secara sitematika, isi, dan sebagainya dalam skripsi ini. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.. Yogyakarta, 18 Juli 2017 Penulis. Eka Novi Kristanti. xii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v HALAMAN MOTTO ........................................................................................... vi PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ........................................................... viii ABSTRAK ........................................................................................................... ix ABSTRACT ........................................................................................................... x KATA PENGANTAR ......................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvi DAFTAR BAGAN .............................................................................................xvii DAFTAR RUMUS .......................................................................................... xviii DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xix DAFTAR TABEL ................................................................................................. xx DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... .xxiii. BAB I ................................................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 5 1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 5 1.5 Spesifikasi Produk ...................................................................................... 7 1.6 Definisi Operasional ................................................................................... 12. BAB II .................................................................................................................. 14 LANDASAN TEORI ........................................................................................... 14. xiii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................ 14 2.1.1 Perkembangan Anak ............................................................................ 14 2.1.2 Media Pembelajaran.............................................................................. 16 2.1.3 Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori ............................... 21 2.1.4 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ............................................................. 27 2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................. 31 2.3 Kerangka Berpikir ..................................................................................... 33 2.4 Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 35. BAB III ................................................................................................................ 37 METODE PENELITIAN ..................................................................................... 37 3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 37 3.2 Setting Penelitian ....................................................................................... 38 3.2.1 Subjek Penelitian ................................................................................. 38 3.2.2 Objek Penelitian ................................................................................... 38 3.2.3 Lokasi Penelitian .................................................................................. 39 3.2.4 Waktu Penelitian .................................................................................. 39 3.2.5 Jadwal Penelitian .................................................................................. 39 3.3 Rancangan Penelitian ................................................................................ 40 3.4 Prosedur Penelitian .................................................................................... 45 3.4.1 Potensi dan Masalah ............................................................................. 47 3.4.2 Penyusunan Rencana ............................................................................ 48 3.4.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk .................................................. 49 3.4.4 Validasi Produk .................................................................................... 49 3.4.5 Uji Coba LapanganTerbatas ................................................................. 50 3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 50 3.5.1 Observasi .............................................................................................. 50 3.5.2 Wawancara ........................................................................................... 51 3.5.3 Kuesioner ............................................................................................. 51 3.5.4 Tes ........................................................................................................ 52 3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................. 52 3.6.1 Pedoman Observasi .............................................................................. 53. xiv.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.6.2 Pedoman Wawancara ........................................................................... 54 3.6.3 Kuesioner ............................................................................................. 56 3.6.4 Soal Tes ................................................................................................ 59 3.7 Triangulasi ................................................................................................. 62 3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................. 63 3.8.1 Analisis Data Kuantitatif ...................................................................... 64 3.8.2 Analisis Data Kualitatif ........................................................................ 68 BAB IV ................................................................................................................ 69 4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 69 4.1.1 Potensi dan Masalah ............................................................................ 69 4.1.2 Penyusunan Rencana ............................................................................97 4.1.3 Pengembangan Bentuk Awal Produk ................................................106 4.1.4 Validasi Produk ..................................................................................110 4.1.5 Uji Coba Lapangan Terbatas ..............................................................112 4.2 Pembahasan .............................................................................................116. BAB V PENUTUP .............................................................................................122 5.1 Kesimpulan ..............................................................................................122 5.2 Keterbatasan Penelitian ...........................................................................123 5.3 Saran ........................................................................................................123. DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................124 LAMPIRAN ........................................................................................................127 BIOGRAFI PENULIS ........................................................................................208. xv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Desain Papan Media Penggolongan Jenis Tulang Daun ..................... 9 Gambar 1.2 Desain Replika daun dari 15 Jenis Daun ........................................... 10 Gambar 1.3 Desain Kartu Soal dan Jawaban ........................................................ 10 Gambar 1.4 Desain Kartu Jawaban ....................................................................... 11 Gambar 1.5 Desain Kotak Penyimpanan Kartu Soal dan Kartu Jawaban ............ 11 Gambar 1.6 Daun Jambu ....................................................................................... 29 Gambar 1.7 Daun Singkong .................................................................................. 29 Gambar 1.8 Daun Enceng gondok ........................................................................ 30 Gambar 1.9 Daun Jagung ...................................................................................... 30 Gambar 4.1 Papan dan Replika Daun dengan Tulang Daun ...............................108 Gambar 4.2 Kartu Soal dan Jawaban ..................................................................109. xvi.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR BAGAN Bagan 3.1 Model Penelitian dan Pengembangan Borg dan Gall .......................... 43 Bagan 3.2 Model Penelitian dan Pengembangan menurut Sugiyono ................... 43 Bagan 3.3 Modifikasi Model Penelitian dan pengembangan................................ 45 Bagan 3.4 Prosedur Penelitian .............................................................................. 46 Bagan 3.5 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Analisis Kebutuhan ............... 62 Bagan 3.6 Triangulasi Sumber Data Analisis Kebutuhan..................................... 63 Bagan 4.1 Triangulasi Sumber Wawancara .......................................................... 76 Bagan 4.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data ............................................... 95. xvii.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR RUMUS Rumus 3.1 Rumus Perhitungan Rerata Hasil Penilaian dengan Skala Likert ....... 66 Rumus 3.2 Rumus Perhitungan Presentase Jawaban pada Kuesioner .................. 67 Rumus 3.3 Perhitungan Nilai Pretest dan Posttest ............................................... 67. xviii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GRAFIK Grafik 4.1 Perbedaan Nilai Pretest dan Posstest dari masing-masing siswa ......114 Grafik 4.2 Perbedaan Rerata Nilai Pretest dan Posttest .....................................114. xix.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian……………………………………………………. 39. Tabel 3.2. Kisi-kisi Observasi Pembelajaran IPA kelas III…………………….. 53. Tabel 3.3. Rencana Wawancara dengan Kepala Sekolah…………………….... 54. Tabel 3.4. Rencana Wawancara dengan Guru Kelas III……………………….. 55. Tabel 3.5. Rencana Wawancara dengan Siswa Kelas III………………………. 55. Tabel 3.6. Kisi-kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan……………………………. 56. Tabel 3.7. Kisi-kisi Pertanyaan Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli dan Tanggapan Produk oleh Siswa…………………………………….... 58. Tabel 3.8. Aspek Penilaian Album Media Pembelajaran…………………….... 59. Tabel 3.9. Kisi-kisi Soal Tes………………………………………………….... 60. Tabel 3.10 Aspek Penilaian Validitas Isi Instrumen Tes……………………….. 60. Tabel 3.11 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Nontes……………………... 64. Tabel 3.12 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Uji Validitas Konstruk Soal Tes…………………………………………………………………... 65. Tabel 3.13 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Validitas Isi Instrumen Soal Tes…………………………………………………………………... 65. Tabel 3.14 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan, Kuesioner Validasi Produk dan Soal Tes….…. 65. Tabel 3.15 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Validasi Produk Oleh Ahli.... 65. Tabel 3.16 Skala dan Kriteria Pedoman Penilaian Kuesioner Tanggapan mengenai Media Pembelajaran Siswa…………………………….... 65. Tabel 3.17 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif……………………………. 66. Tabel 3.18 Kategorisasi Skor Rerata Hasil Penilaian Instrumen……………….. 66. Tabel 4.1. Hasil Validasi Instrumen Pedoman Observasi oleh Ahli………….... 70. Tabel 4.2. Hasil Observasi Pembelajaran IPA…………………………………. 70. Tabel 4.3. Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah…………….... 72. Tabel 4.4. Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah…………………………. 72. Tabel 4.5. Hasil Validasi Pedoman Wawancara Guru…………………………. 73. Tabel 4.6. Hasil Wawancara dengan Guru…………………………………….. 73. Tabel 4.7. Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa………………………... 74. xx.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.8. Hasil Wawancara dengan Siswa……………………………………. 75. Tabel 4.9. Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru……….... 79. Tabel 4.10 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru... 79. Tabel 4.11 Rekapitulasi Komentar mengenai Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru dan oleh Guru SD Setara………………………………. 80. Tabel 4.12 Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa dan Ahli……….. 80. Tabel 4.13 Rekapitulasi Komentar mengenai Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa…………………………………………………………. 81. Tabel 4.14 Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Analisis Kebutuhan Siswa………. 81. Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru…….. 82. Tabel 4.16 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Guru dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru…………………………………………….... 85. Tabel 4.17 Analisis Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa………………. 88. Tabel 4.18 Rekapitulasi Deskripsi Jawaban Siswa dalam Kuesioner Analisis Kebutuhan…………………………………………………………... 90. Tabel 4.19 Hasil Uji Validasi Isi oleh Ahli……………………………………... 99. Tabel 4.20 Hasil Validasi Konstruk Instrumen Tes oleh Ahli………………….. 100. Tabel 4.21 Rekapitulasi Hasil Validasi Instrumen Tes dengan SPSS………….. 101. Tabel 4.22 Hasil Realiabilitas Instrumen Tes dengan SPSS……………………. 102. Tabel 4.23 Kisi-kisi Instrumen Pretest dan Posttest……………………………. 102. Tabel 4.24 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan Mengenai Produk oleh Siswa…………………………………………………………... 103. Tabel 4.25 Hasil Validasi Kuesioner Validasi produk oleh Ahli……………….. 104. Tabel 4.26 Komentar dan Keputusan Perbaikan Intrumen Kuesioner Validasi Produk………………………………………………………………. 104. Tabel 4.27 Hasil Validasi Kuesioner Tanggapan Mengenai Produk oleh Siswa………………………………………………………………... 105. Tabel 4.28 Hasil Uji Keterbacaan Kuesioner Tanggapan mengenai Produk oleh Siswa…………………………………………………………... 105. Tabel 4.29 Hasil Validasi Produk Media Pembelajaran oleh Ahli……………... 110. Tabel 4.30 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Media Pembelajaran……... 111. xxi.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.31 Hasil Validasi Produk Album Penggunaan Media Pembelajaran oleh Ahli………………………………………………………….…. 111. Tabel 4.32 Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Album Media pembelajaran………………………………………………………... 112. Tabel 4.33 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest…………………………….. 113. Tabel 4.34 Selisih Nilai antara Pretest dan Posttest……………………………. 113. Tabel 4.35 Tanggapan Produk Media Pembelajaran oleh Guru…………..……. 115. Tabel 4.36 Tanggapan mengenai Produk Media Pembelajaran oleh Siswa……. 115. Tabel 4.37 Hasil Penilaian Ciri Media Pembelajaran Montessori pada Media Pembelajaran Penggolongan Jenis Tulang Daun………………….... xxii. 116.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Instrumen Identifikasi Masalah. Lampiran 1.1. Lembar Hasil Validasi Pedoman Observasi……………………... 128. Lampiran 1.2. Lembar Hasil Observasi Pembelajaran IPA…………………….. 130. Lampiran 1.3. Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Kepala Sekolah oleh Ahli……………………………………………………….... 131. Lampiran 1.4. Transkip Wawancara dengan Kepala Sekolah………………….. 134. Lampiran 1.5. Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara guru oleh Ahli…... 137. Lampiran 1.6. Transkip Wawancara dengan Guru……………………………... 140. Lampiran 1.7. Lembar Hasil Validasi Pedoman Wawancara Siswa oleh Ahli…. 143. Lampiran 1.8. Transkip Wawancara dengan Siswa…………………………….. 145. Lampiran 2. Instrumen Analisis Kebutuhan. Lampiran 2.1. Lembar Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru….... 147. Lampiran 2.2. Lembar Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa….. 150. Lampiran 3. Instrumen Tes. Lampiran 3.1. Lembar Hasil Validasi Instrumen Tes oleh Ahli………………... 154. Lampiran 3.2. Lembar Hasil Validasi Konstruk Instrumen Tes oleh Ahli……... 156. Lampiran 3.3. Lembar Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Tes………………….. 161. Lampiran 3.4. Lembar Hasil Pengerjaan Pretest……………………………….. 166. Lampiran 3.5. Lembar Hasil Pengerjaan Posttest………………………………. 168. Lampiran 3.6. Output SPSS untuk Perhitungan Validitas Instrumen Tes. 170. Lampiran 3.7. Lembar Hasil Uji Keterbacaan Instrumen Tes. 173. Lampiran 4. Validasi Produk. Lampiran 4.1. Lembar Hasil Validasi Kuesioner Validasi Produk oleh Ahli…... 178. Lampiran 4.2. Lembar Hasil Validasi Album Media Pembelajaran oleh Ahli…. 181. Lampiran 4.3. Lembar Hasil Validasi Produk oleh Siswa. 183. Lampiran 5. Surat Penelitian. Lampiran 5.1. Surat Ijin Penelitian……………………………………………... 184. Lampiran 5.2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian…………….... 185. Lampiran 6. Album Media Penggolongan Jenis Tulang Daun……………. 186. Lampiran 7. Dokumentasi……………………………………………………. 207. xxiii.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Lampiran 8. Curriculum Vitae………………………………………………. xxiv. 208.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. Uraian dalam bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional. 1.1. Latar Belakang Dalam Pendidikan Sekolah Dasar terdapat 5 bidang pokok mata pelajaran,. salah satunya yaitu IPA. Mariana dan Praginda (2009: 18) menjelaskan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan teori yang dibentuk melalui proses kreatif yang sistematis melalui inkuiri yang dilanjutkan dengan proses observasi (empiris) secara terusmenerus. Proses pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah (Depdiknas, 2008:147). Materi dalam pembelajaran IPA banyak sekali yang abstrak sehingga menyulitkan siswa untuk membayangkan dan mengimajinasikan di dalam pikirannya sehingga mempengaruhi pemahamannya dalam menangkap materi yang disampaikan. Tujuan mata pelajaran IPA (BSNP, 2006) antara lain: (1) memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya; (2) mengembangkan pengetahuan, pemahaman konsep–konsep yang bermanfaat diterapkan dalam kehidupan sehari–hari; (3) mengembangkan rasa ingin tahu, sikap kognitif dan kesadaran tentang adanya hubungan saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat; (4) mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan; (5) meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam; (6) 1.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan; (7) memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP / MTs. Dilihat pada segi karakteristik anak Sekolah Dasar (SD) yang pada umumnya berusia 7-11 tahun. Menurut Jean Piaget dalam Suparno (2001:70) anak usia 7-11 tahun merupakan anak yang berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap ini anak memiliki karakteristik tersendiri yang dapat dilihat dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Anak sudah mampu berpikir berdasarkan logika atau aturan logis tertentu. Konsep anak terhadap bilangan, waktu, dan ruang juga semakin lengkap terbentuk. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya pembelajaran yang menarik dan media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan anak. Dalam pasal 20 Bab I Undang-undang (UU) Pendidikan nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Berdasarkan pasal tersebut dapat diartikan bahwa dalam pembelajaran perlu adanya komunikasi dua arah. Komunikasi tersebut dapat berlangsung antara siswa dengan guru, guru dengan siswa, dan siswa dengan siswa. Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan mengadakan dan memanfaatkan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran. yang. bermanfaat. untuk. mencapai. tujuan. pembelajaran. (Suyono,2011:17). Karena media pembelajaran termasuk benda yang nyata sehingga sangat cocok sekali untuk memudahkan siswa dalam menerima materi yang disampaikan.. 2.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Salah satu metode pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran adalah metode Montessori. Metode Montessori merupakan sebuah metode pembelajaran yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh Montessori, seorang dokter wanita Italia yang memiliki keprihatinan khusus terhadap dunia anak-anak dan pendidikan. Metode ini menekankan pembelajaran yang berbasis sensorial. Anak memiliki kesempatan untuk berkembang secara alami sesuai dengan tuntunan dari lingkungannya. Dalam proses tersebut muncul motivasi intrinsik dari seorang anak untuk bekerja yang mendukung terciptanya konsentrasi penuh dan kemampuan untuk bekerja yang mendukung terciptanya konsentrasi penuh dan kemampuan untuk menjadi tuan atas dirinya (Kahn, 2003:1). Seperti paparan di atas maka media pembelajaran berbasis metode Montessori sangat cocok digunakan karena berdasarkan hasil dari sumber yang peneliti dapat dari hasil wawancara yang dilakukan dengan guru kelas III SD Negeri Demangan I, Yogyakarta pada tanggal 30 Juli 2016, diperoleh informasi bahwa siswa kelas III mengalami kesulitan dalam mata pelajaran IPA yang berkaitan dengan materi penggolongan jenis tulang daun. Siswa kesulitan dalam membedakan jenis-jenis tulang daun seperti sejajar, menjari, menyirip, dan melengkung. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata nilai ulangan harian siswa yang masih dibawah KKM yaitu 50. Siswa masih kesulitan dalam membedakan antara tulang daun menjari, sejajar, melengkung dan menyirip. Peneliti menemukan penyebab kesulitan belajar, yaitu selain adanya kendala ketersediaan media dan penggunaan media yang belum maksimal penggunaannya. Seringkali guru menggunakan teknik hafalan dan ceramah untuk mengajarkan kepada anak mengenai penggolongan jenis tulang daun, hal itu nampak dari hasil observasi yaitu. 3.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. anak yang terlihat bosan dan mengantuk pada saat pembelajaran berlangsung. Pengadaan media pembelajaran yang mahal seringkali menjadi penyebab minimnya penggunaan media pembelajaran yang ada di sekolah. Penelitian pengembangan ini merupakan salah satu upaya untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran untuk membuka akses yang lebih luas terhadap pendidikan yang berkualitas. melalui pengembangan media pembelajaran ala. Montessori yang ekonomis. Peneliti akan mengembangkan media pembelajaran penggolongan jenis tulang daun Montessori. Penelitian ini memberikan sumbangan bagi dunia pendidikan yang berguna untuk mengembangkan produk media pembelajaran dan melakukan serangkaian uji coba untuk mengetahui kualitasnya. Sudah banyak penelitian pengembangan media pembelajaran. berbasis Metode Montessori yang dilakukan oleh mahasiswa lulusan PGSD Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Meskipun banyak sekali penelitian tentang media pembelajaran montessori, sebagian besar media pembelajaran Montessori yang dikembangkan. para mahasiswa lulusan PGSD tersebut ditujukan pada mata. pelajaran Matematika, sedangkan pada Mata pelajaran IPA belum ada satupun. Di sisi lain. mata pelajaran IPA juga membutuhkan media pembelajaran dalam. mengongkretkan materi yang bersifat abstrak. Berdasarkan penelitian pengembangan media pembelajaran di atas dan melihat kenyataan bahwa siswa di SD Negeri Demangan termasuk ke dalam tahap operasional konkret dan masih banyak siswa. yang belum memahami materi. penggolongan jenis tulang daun. Maka dari itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dan pengembangan (R &D) untuk seperangkat media pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi penggolongan jenis tulang daun. Media pembelajaran. 4.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. IPA berupa papan penggolongan jenis tulang daun yang telah dikembangkan oleh peneliti yang akan membantu siswa dalam memahami konsep materi penggolongan jenis tulang daun yang masih sulit untuk dipahami. 1.2. Rumusan Masalah. 1.2.1. Bagaimana prosedur pengembangan media pembelajaran IPA SD materi penggolongan jenis tulang daun berbasis metode Montessori di kelas III?. 1.2.2. Bagaimana kualitas media pembelajaran IPA SD materi penggolongan jenis tulang daun berbasis metode Montessori di kelas III?. 1.3. Tujuan Penelitian. 1.3.1. Mendeskripsikan prosedur pengembangan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori untuk materi penggolongan jenis tulang daun di kelas III.. 1.3.2. Mengetahui kualitas media pembelajaran yang dikembangkan dengan metode Montessori dalam mata pelajaran IPA untuk materi penggolongan jenis tulang daun di kelas III.. 1.4. Manfaat Penelitian. 1.4.1. Untuk Mahasiswa. 1.4.1.1 Penelitian ini membuka wawasan mahasiswa bahwa adanya media pembelajaran. dapat. membantu. siswa. dalam. memahami. materi. penggolongan jenis tulang daun. 1.4.1.2 Penelitian ini memberikan pemikiran baru kepada mahasiswa akan pentingnya pengembangan media pembelajaran SD yang inovatif sehingga dapat membantu kelangsungan proses pembelajaran.. 5.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4.1.3 Penelitin ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang pengembangan media pembelajaran SD untuk materi penggolongan jenis tulang daun berbasis metode Montessori. 1.4.1.4 Penelitian ini memberi wawasan dan bekal kepada mahasiswa untuk mengembangkan sendiri berbagai media pembelajaran inovatif yang lain berbasis metode Montessori berdasarkan proses pengembangan dan validasi produk yang telah dilakukan. 1.4.2. Untuk Guru. 1.4.2.1 Guru dapat memiliki pemahaman akan akan pentingnya media pembelajaran inovatif yang lain untuk mengatasi berbagai kesulitan yang dialami oleh siswa pada mata pelajaran IPA. 1.4.2.2 Guru dapat memiliki pengalaman tentang cara mengembangkan media pembelajaran IPA SD yang inovatif berbasis metode Montessori yang memanfaatkan potensi lokal atau sumber daya yang ada di lingkungan sekitar. 1.4.2.3 Guru dapat mengembangkan sendiri berbagai media pembelajaran yang lain dengan menggunakan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis metode Montessori. 1.4.3. Untuk Siswa. 1.4.3.1 Siswa. memperoleh. pengalaman. langsung. menggunakan. media. pembelajaran dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan materi penggolongan jenis tulang daun. 1.4.3.2 Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang dapat mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang dimilikinya.. 6.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.4.3.3 Siswa memiliki pengalaman langsung terhadap pembelajaran IPA yang aktif, kreatif, dan menyenangkan dengan adanya penggunaan media pembelajaran IPA berbasis Montessori. 1.4.4. Untuk Sekolah. 1.4.4.1 Sekolah memiliki wawasan yang luas tentang pengembangan media pembelajaran SD berbasis metode Montessori untuk mata pelajaran IPA. 1.4.4.2 Sekolah memiliki pertimbangan untuk melakukan pengembangan media pembelajaran IPA yang dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran. 1.4.5. Untuk Prodi PGSD. 1.4.5.1 Prodi PGSD memiliki berbagai media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang teruji, terukur, dan tervalidasi. 1.4.5.2 Prodi PGSD memiliki pengalaman dalam penelitian kolaboratif dengan menggunakan metode research anddevelopment yang melibatkan dosen, mahasiswa, guru, dan siswa di SD mitra. 1.5. Spesifikasi Produk Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah papan. penggolongan jenis tulang daun yang berbasis metode Montessori dan dilengkapi dengan album media pembelajaran. Adapun beberapa komponen yang dikembangkan dalam penelitian ini memiliki 4 ciri media pembelajaran Montessori diantaranya menarik, papan kayu damar yang telah dibentuk menyerupai beberapa jenis daun dengan tulang daun yang menonjol sehingga memudahkan siswa untuk membedakannya dan diberi warna yang sesuai dengan warna aslinya sehingga menarik perhatian anak dengan tujuan agar anak memiliki keinginan untuk. 7.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memegangnya. Media pembelajaran ini dilengkapi dengan papan kayu dan magnet ditengahnya guna meletakan replika beberapa daun, kartu soal dan album media pembelajaran. Papan penggolongan jenis tulang daun juga dapat digunakan untuk beberapa kelas yaitu kelas III dan IV dimana itu merupakan ciri gradasi yang ada pada papan penggolongan jenis tulang daun. Papan kayu yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan papan penggolongan jenis tulang daun yang dipilih berdasarkan kualitas dan beratnya. Dimana memudahkan siswa untuk mengambil, membawa, dan bekerja dengan media pembelajaran tanpa bantuan orang lain itu merupakan ciri auto-education. Media papan penggolongan jenis tulang daun juga dilengkapi dengan album media pembelajaran yang berisi deskripsi media pembelajarsan dan cara penggunaannya. Selain dilengkapi dengan album penggolongan jenis tulang daun, media papan penggolongan jenis tulang daun juga dilengkapi dengan kartu soal dan jawaban dimana merupakan ciri dari auto-correction yang berfungsi sebagai pengendali kesalahan yang bertujuan agar anak dapat mengetahui kebenaran dan ketepatan dalam aktivitas yang dilakukannya bersama suatu media pembelajaran dengan sendirinya tanpa adanya intervensi dari orang lain. Selain dari keempat ciri tersebut peneliti juga menambahkan ciri kontekstual pada media pembelajaran yang dikembangkan dimana produk dalam penelitian ini dikembangkan dengan menggunakan potensi lokal penelitian atau segala sesuatu yang berada di sekitar daerah penelitian dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam pembuatan serta pengembangan media pembelajaran penggolongan jenis tulang daun yang berupa papan kayu triplek dan damar.. 8.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 100 cm. 75 cm. 75 cm. 100 cm Gambar 1.1 Desain Papan Media Penggolongan Jenis Tulang Daun Papan penggolongan jenis tulang daun ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran 100 cm x 75 cm yang kemudian diplitur. Terdapat magnet dan tempat untuk meletakan replika jenis daun didalamnya. Bagian atas papan digunakan untuk tempat meletakan nama jenis tulang daun dan angka 1-15 adalah tempat untuk menepatkan atau melekatkan replika daun yang dilengkapi dengan jenis tulang daunnya.. 9.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Gambar 1.2 Desain Replica Daun dari 15 Jenis Daun. Replika daun tersebut berukuran hampir mirip dengan ukuran aslinya, dengan dilengkapi tulang daun yang nampak menonjol apabila di raba pada bagian bawah replika daun. Tulang daun yang menonjol di bagian bawah permukaan replika daun dibuat oleh peneliti dengan menggunakan lem dan tepung yang dicampur dan kemudian dikeringkan. Selain itu replika daun juga diberi warna hijau sesuai dengan warna daun pada aslinya.. 8 cm. 10 cm Gambar 1.3 Desain Kartu Soal. 10.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3 cm. 10 cm Gambar 1.4 Desain Kartu Jawaban Kartu soal terbuat dari jertas HVS yang kemudian peneliti laminating supaya tahan lama. Kartu Soal berukuran 10 x 8 cm dan sedangkan kartu jawaban berukuran 10 x 3 cm. Gambar 1.3 merupakan kartu soal dan gambar 1.4 merupakan jawaban soal. Kartu soal juga dilengkapi dengan nomor 1-4 sebagai auto-correction dimana nomor 1 adalah tulang daun sejajar, nomor 2 adalah tulang daun menjari, nomor 3 adalah tulang daun menyirip dan nomor 4 adalah tulang daun melengkung. Kartu Soal dan jawaban yang dibuat disimpan pada kotak penyimpanan kartu yang sudah peneliti buat. 10 cm. 15 cm 20 cm. 20 cm. 10 cm Gambar 1.5 Desain Kotak Penyimpanan Kartu Soal dan Kartu Jawaban. 11.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kotak penyimpanan kartu soal dan jawaban berukuran 20 x 10 cm, dengan tinggi 15 cm berfungsi untuk menyimpan kartu soal dan jawaban. Dalam pemakaian media pembelajaran berbasis metode Montessori ini, guru memulai dengan cara menunjukan secara keseluruhan replika daun, guru meraba satu persatu dan meletakan sesuai dengan jenis tulang daunnya. Setelah itu, siswa diberikan kesempatan untuk mencoba berdasarkan langkah-langkah yang sudah dicontohkan oleh guru tadi. Setelah siswa mencoba, guru memberikan kartu soal yang guru urutkan sesuai dengan jawaban. Siswa mencoba mengingatnya dan mencoba kembali ulang sendiri. Untuk mengetahui jawaban siswa benar atau salah siswa dapat melihat nomor yang ada di bagian bawah kartu soal dan jawaban apakah sudah sesuai atau belum. 1.6. Definisi Operasional. 1.6.1. Perkembangan anak adalah proses perubahan pada anak yang terjadi pada fisik maupun psikis dan berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan.. Pada kelas III SD (Usia 9 tahun) anak berada pada. tahap operasional konkret, anak belum dapat berpikir secara abstrak, anak lebih mudah menyelesaikan masalah menggunkan benda-benda nyata. 1.6.2. Media pembelajaran adalah benda atau media yang nyata digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi dalam suatu pembelajaran.. 1.6.3. Media pembelajaran berbasis metode Montessori adalah. media yang. memiliki ciri-ciri menarik, bergradasi, auto-correction, auto-education dan kontekstual.. 12.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 1.6.4. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar adalah ilmu pengetahuan alam yang diperoleh dari kegiatan ilmiah terhadap fenomena-fenomena yang ada pada alam. Kegiatan ilmiah dapat berupa kegiatan pengamatan maupun kegiatan eksperimen.. 1.6.5. Siswa kelas III SD Siswa kelas III SD adalah subjek yang menjadi sasaran penelitian di SD N Demangan 01 Yogyakarta.. 13.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. Uraian dalam bab ini terdiri dari kajian pustaka, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan pertanyaan penelitian. 2.1. Kajian Pustaka Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian.. Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah perkembangan anak, media pembelajaran, media pebelajaran berbasis metode Montessori, dan Ilmu Pengetahuan Alam. 2.1.1. Perkembangan Anak Setiap individu mengalami perkembangan intelektual. Piaget (1896-1980). membagi perkembangan intelektual ke dalam empat tingkatan (Dahar, 2011: 136). Keempat tingkat tersebut yaitu yang pertama tingkat sensori-motor (0-2 tahun). Selama periode ini, anak mengatur alamnya dengan indera (sensori) dan tindakannya (motor). Anak tidak memiliki konsepsi object permanen. Bila suatu benda disembunyikan, anak gagal menemukannya. Meskipun demikian, seiring berjalannya waktu, anak menyadari bahwa benda yang disembunyikan itu masih ada dan anak melai mencari benda itu (Dahar, 2011:137). Kedua, yaitu tingkat pra-operasional (2-7 tahun). Selama tingkat ini anak belum mampu melaksanakan operasi mental seperti menambah dan mengurangi. Anak memiliki kemampuan menalar transduktif (khusus ke khusus) dan berpikir secara irreversibel. Anak pada tingkat pra-operasional memiliki sifat egosentris dan. 14.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. memfokuskan diri pada aspek statis pada suatu peristiwa bukan pada transformasi dari suatu keadaan ke keadaan lain (Dahar, 2011:137). Ketiga, tingkat operasional konkret (7-11 tahun). Anak pada tingkat operasional konkret sudah dapat berpikir secara rasional. Anak memiliki operasioperasi logis yang diterapkan pada masalah-masalah yang konkret dan anak belum dapat berpikir secara abstrak. Operasi logis yang sudah ada dilakukan pada tingkat operasional konkret diantaranya operasi kombinativitas atau klasifikasi, operasi reversibilitas, operasi asosiavitas, operasi identitas dan operasi seriasi. Sifat egosentris anak mulai hilang dan timbul sifat sosiosentris selama tingkat operasional konkret (Dahar, 2011:138). Keempat, tingkat operasi-formal (11 tahun ke atas). Anak pada tingkat ini tidak lagi memerlukan bantuan dari benda-benda nyata untuk memecahkan masalah. Anak sudah dapat berpikir secara abstrak. Selain itu, pada tingkat operasional formal anak berpikir dengan cara hipotesis-deduktif, proporsional, kombintorial dan reflektif (Dahar, 2011:139). Berdasarkan teori diatas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan anak adalah proses perubahan pada anak yang terjadi pada fisik maupun psikis dan berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan. Siswa kelas III SD (Usia 9 tahun) mulai mengembangkan konsep mengenai kenyataan. Siswa kelas III SD berada pada tahapan operasional konkret. Pada tahap operasional konkret, anak memiliki operasi-operasi logis yang diterapkan pada masalah-masalah konkret. Anak lebih mudah menyelesaikan masalah menggunkan benda-benda nyata. Anak belum dapat berpikir secara abstrak. Dengan demikian, penggunaan benda-benda. 15.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. konkret sebagai media pembelajaran dalam pembelajaran untuk anak SD memang diperlukan karena sesuai dengan karakteristik anak pada tahap perkembangannya. 2.1.2. Media Pembelajaran. 2.1.2.1 Pengertian Media Pembelajaran Media pembelajaran berasal, dari 2 kata, media dan pembelajaran. Media adalah sebuah alat berfungsi dalam penyampaian pesan (Sanaky, 2013: 3). Pendapat lain menambahkan media adalah alat bantu komunikasi guna lebih semakin efektif dalam berkomunikasi (Arsyad,2014: 2). Sadiman, dkk (1986: 7) sependapat dengan argumen di atas bahwa media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat. Maka, dapat disimpulkan media adalah alat bantu komunikasi oleh pembawa pesan menuju penerima pesan. Pembelajaran merupakan suatu kegiatan terencana oleh guru untuk mengkondisikan siswa baik individu maupun kelompok agar bisa belajar dengan baik (Hernawan dkk, 2012: 11.3). Sanaky (2013: 11) menambahkan pembelajaran perlu menggunakan prinsip-prinsp berikut,. yaitu berpusat. pada. siswa,. mengembangkan kreativitas siswa, menciptakan kondisi menyenangkan dan menantang, bermuatan nilai estetika, etika, logika, dan kinestetika, serta memfasilitasi pengalaman belajar yang beragam. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses yang melibatkan guru dan siswa dalam mencapai tujuan suatu kurikulum. Dari pendapat di atas mengenai pengertian media dan pembelajaran, Sanaky (2013: 3-4) mendefinisakan media pembelajaran sebagai sebuah sarana atau alat bantu yang digunakan sebagai perantara proses pembelajaran supaya dapat berjalan. 16.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dengan efektif sesuai tujuan pembelajaran. Asyad (2014: 6) mendifiniskan media sebagai alat bantu komunikasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Dari definisi dari beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah benda atau alat yang digunakan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi dalam suatu pembelajaran. 2.1.2.2 Manfaat Media pembelajaran Penggunaan media pembelajaran dalam proses pembelajaran dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan minat, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Selain itu penggunaan media pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian isi pelajaran. Media pembelajaran membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik (Arsyad, 2010: 15-16). Hasil penelitian yang dikemukakan oleh Kemp & Dayton (Dalam Arsyad, 2010: 25-27) menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran menimbulkan dampak positif yaitu 1) penyampaian pelajaran lebih baku, 2) pembelajaran lebih menarik dan interaktif, 3) mempersingkat waktu penyampaian isi pembelajaran, 4) kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan, 5) pembelajaran dapat diberikan kapan dan di mana saja terlebih media pembelajaran yang dirancang untuk digunakan secara individu, 6) meningkatkan sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari, dan 7) beban guru dalam menjelaskan berkurang. Sanaky (2013: 6) mengkategorikan manfaat media pembelajaran menjadi 2, yaitu bagi pengajar dan pembelajar. Bagi pengajar, media pembelajaran dapat 1) memberikan pedoman dalam mencapai tujuan pembelajaran, 2) menjelaskan struktur dan urutan pengajaran dengan baik, 3) memberikan kerangka sistematis. 17.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mengajar dengan baik, 4) memudahkan kendali pengajar terhadap materi pelajaran, 5) membantu kecermatan, ketelitian dalam penyajiam materi pelajaran, 6) membangkitkan rasa percaya diri seorang pengajar, 7) meningkatkan kualitas pengajaran, 8) memberikan dan meningkatkan variasi belajar, 9) menyajikan informasi sehingga memudahkan penyampaian isi materi, dan 10) menciptkan kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tanpa tekanan. Sedangkan manfaat media bagi pembelajar dapat 1) meningkatkan motivasi belajar pembelajar, 2) memberikan dan meningkatkan variasi belajar bagi pembelajar, 3) memudahkan pembelajar untuk berfikir dan beranalisis, 3) pembelajaran dalam kondisi dan situasi belajar yang menyenangkan dan tekanan, serta 10) pembelajar dapat memahami materi pelajaran secara sistematis yang disajikan. Dari beberapa sumber di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran sangat bermanfaat bagi guru dan siswa. Bagi guru, media pembelajaran membantu dalam menyampaikan materi secara terstruktur kepada siswa sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Bagi siswa, media pembelajaran membantu siswa dalam ketertarikan dalam pembelajaran dan proses berfikir abstrak menjadi lebih kongkret. 2.1.2.3 Klasifikasi Media Pembelajaran Sanaky (2013: 44 - 45) mengklasifikasikan media pembelajaran menjadi 5 jenis. Pertama, media pembelajaran dengan bahan-bahan yang mengutamakan kegiatan membaca atau dengan menggunakan simbol-simbol kata dan visual yang berupa. bahan-bahan. cetakan. dan. bacaan.. Kedua,. media. pembelajaran. menggunakan alat audio-visual, yang berupa (a) proyeksi, meliputi proyektor, slide, film dan LCD. (b) Media non proyeksi, meliputi papan tulis, poster, papan tempel,. 18.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kartun, komik, bagan, diagram, gambar dan grafik. (c) Benda tiga dimensi, antara lainbenda tiruan, boneka, topeng, globe, dan museum sekolah. Ketiga, media yang menggunakan teknik atau masinal, seperti slide, film strife, radio, serta komputer. Keempat, media berupa kumpulan benda-benda, seperti peninggalan sejarah, dokumentasi sejarah, atau bahan-bahan yang mempunyai nilai sejarah. Kelima, media dengan menggunakan contoh-contoh kelakuan, antara lain perilaku mengajar. Seels & Glasgow (Dalam Arsyad, 2010: 33-35) membagi media pembelajaran menjadi 2 kategori luas, yaitu pilihan media tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir. Media tradisional terdiri dari, (1) Visual diam yang diproyeksikan, seperti proyeksi opaque, proyeksi overhead, slides, filmstrips. (2) Visual yang tak diproyeksikan, seperti gambar, poster, dan foto. (3) Media audio, meliputi rekaman dan pita kaset. (4) Penyajian Multimedia, meliputi slide plus suara (tape). (5) Media visual dinamis yang diproyeksikan, seperti film, televisi, dan video. (6) Media cetak, meliputi, buku cetak, modul, teks terprogram dan majalah ilmiah. (7) Permainan, meliputi teka-teki, simulasi, permainan papan. (8) Realia, seperti model, peta dan boneka. Media teknologi mutakhir meliputi, (1) teleconference, (2) telelecture, (3) Computer-assisted instruction, (4) Hypertext, (5) Hypermedia, (6) Interactive video, serta (7) Compact video disc. Sanjaya (2012: 118-121) mengklasifikan media pembelajaran menjadi empat kategori besar sudut pandang, yaitu dari sifatnya, kemampuan jangkauannya, cara pemakaiannya serta bentuk dan cara penyajian. Dilihat dari sifatnya, media dibagi menjadi 3 macam. (1) Media auditif, yaitu hanya dapat didengar saja, meliputi radio, kaset, perekam suara dan piringan hitam. (2) Media visual, yaitu media yang. 19.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. hanya dapat dilihat tanpa mengandung unsur suara, meliputi slide, foto, lukisan dan gambar. (3) Media audio visual, yaitu mengandung unsur suara dan gambar, misalnya rekaman video dan slide suara. Selanjutnya dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dibagi menjadi dua macam. (1) Media yang memiliki daya liput yang luas seperti radio dan televisi. (2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu, seperti film, slide dan video. Dilihat dari cara pemakaiannya, media dibagi menjadi dua macam, (1) Media yang diproyeksikan, seperti film, slide, komputer dan transparansi. (2) Media yang tidak diproyeksikan, meliputi gambar, foto, lukisan dan media grafis lainnya (Sanjaya, 2012: 118-119). Dari bentuk penyajian, media pembelajaran dikelompokkan menjadi tujuh. (1) Media visual diam, meliputi (a) media grafis, seperti grafik, diagram, bagan, sketsa dan poster, (b) media bahan cetak, seperti buku dan modul, serta (c) media gambar diam, meliputi foto. (2) Media visual yang diproyeksikan, meliputi OHP/OHT, opaque projector, slide dan film. (3) Media audio, meliputi radio, tape recorder. (4) Media audio visual diam, meliputi, sound slide, film dan stripe bersuara. (5) Media motion picture, yaitu serangkaian gambar diam yang meluncur secara cepat. (6) Media televisi, yaitu media yang menyampaikan pesan audio visual dan gerak. (7) Multimedia, meliputi modul yang terdiri dari bahan cetak, bahan audio , dan bahan audiovisual. Dari beberapa pengelompokkan media pembelajaran yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan belum adanya kesepakatan tentang pengelompokkan media pembelajaran yang baku. Dengan kata lain, belum ada taksonomi media yang berlaku. umum. dan. mencakup. segala. aspeknya.. Meskipun. demikian,. 20.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pengelompokkan media yang sudah ada mempermudah dan memperjelas tujuan, fungsi dan cara penggunaan, sehingga bisa dijadikan pedoman dalam memilih media yang sesuai untuk suatu pembelajaran. Dari klasifikasi tersebut, peneliti mengkategorikan media pembelajaran penggolongan jenis tulang daun masuk ke dalam media visual diam 3 dimensi, dilihat dari bentuknya yang 3 dimensi serta tidak bisa bergerak. 2.1.3. Media Pembelajaran Berbasis Metode Montessori. 2.1.3.1 Sejarah Montessori Metode Montessori merupakan sebuah metode pembelajaran yang diperkenalkan dan dikembangkan oleh Maria Montessori. Beliau adalah seorang dokter wanita pertama di Italia yang lahir pada tanggal 31 Agustus 1870 dan wafat pada tanggal 6 Mei 1952. Saat Montessori bekerja di klinik psikiatri, beliau mendapat tugas untuk melayani anak-anak yang mengalami debiel, imbeciel, idioot, dsb. Hal tersebut membuat Montessori tertarik pada dunia pendidikan anak-anak, khususnya anak-anak yang ditanganinya. Ketertarikan Montessori tersebut membuatnya mempelajari berbagai penemuan dari Jean Marc Gaspard Itard (17751838) dan Edward Seguin (1812-1880). Montessori mencoba mengembangkan metode temuan Itard dan Seguin untuk mengajar membaca dan menulis anak-anak dengan mental terbelakang di listrik kumuh di Roma. Seluruh metode Seguin diringkaskan oleh Montessori sebagai metode yang menggunakansistem otot, sistem syaraf, dan panca indera (Montessori, 2002:28-42). Pada tahun 1907, Montessori menerima tawaran dari Edoardo Talamo, Direktur Jenderal Asosiasi Roma untuk mengambil alih organisasi sekolah-sekolah untuk anak-anak usia 3-7 tahun di distrik San Lorenzo. Sekolah pertama didirikan. 21.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. pada tanggal 6 Januari 1907 di distrik San Lorenzoyang diberi nama Casa dei Bambini atau Rumah Anak-anak (Montessori, 2002:30). Montessori menemukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak didiknya melalui berbagai percobaan dan observasi yang dilakukannya di Casa dei Bambini. Montessori berhasil membawa anak-anak pinggiran membaca dan menulis pada usia dini dan menunjukan kemampuan untuk peduli terhadap diri mereka sendiri (Hainstock,1997:58). Keberhasilan lainnya adalah Montesssori dapat membawa anak-anak yang kurang beruntung tersebut memperoleh hasilyang optimal pada ujian negara (Montessori, 2002:38). 2.1.3.2 Syarat Media Pembelajaran Tidak semua benda dapat dikatakan sebagai media pembelajaran. Ruseffendi (dalam Sundayana, 2014:18-19) berpendapat bahwa benda harus memenuhi berbagai syarat tertentu untuk disebut sebagai media pembelajaran. Berikut merupakan berbagai syarat dari media pembelajaran. (1) tahan lama, (2) bentuk dan warnanya menarik, (3) sederhana dan mudah dikelola, (4) ukurannya sesuai dengan karakteristik siswa, (5) Dapat menyajikan konsep dengan baik dalam bentuk real/nyata, (6) peragaan dapat digunakan sebagai dasar bagi tumbuhnya konsep berpikir abstrak bagi siswa, (7) menjadikan siswa dapat belajar aktif dan madiri dengan mnggunakan media pembelajaran. 2.1.3.3 Keunggulan Media Pembelajaran berbasis Metode Montessori Secara garis besar terdapat tiga hal yang menjadi prinsip dasar atau dari metode Montessori yaitu filosofi yang digunakan, tugas pendidik dalam pembelajaran yang berlandasan pada pembelajaran dan adanya media pembelajaran (Hainstock, 1997). Ketiga prinsip dasar tersebut menunjukan bahwa metode. 22.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Montessori. merupakan. metode. pembelajaran. yang. berlandaskan. pada. perkembangan anak dan pembelajaran berbasis panca indera. Keberhasilan dari pelaksanaan metode ini dapat dilihat saat anak mampu melakukan suatu tugas perkembangan sesuai dengan kemampuan dan kesiapan anak. Keunggulan Media pembelajaran Montessori adalah merupakan media pembelajaran yang diciptakan dan dikembangkan oleh Montessori melalui berbagai observasi yang dilakukannya terhadap anak-anak didiknya di Casa dei Bambini. Seluruh media pembelajaran yang ada berfungsi sebagai sumber belajar sekaligus guru bagi anak (Montessori, 2002:36 & 83). Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya empat ciri yang ada pada media pembelajaran, yaitu (1) menarik,(2) bergradasi, (3) auto-education, dan (4) auto-correction (Montessori, 2002: 169175). Keempat ciri media pembelajaran Montessori diterapkan oleh peneliti dalam mengembangkan media pembelajaran berupa papan penggolongan jenis tulang daun. Peneliti juga menambahkan syarat kontekstual pada media pembelajaran yang dikembangkan. Kontekstual yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan segala sesuatu yang berada di sekitar daerah penelitian dan memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam pembuatan serta pengembangan media pembelajaran. Dengan demikian terdapat lima syarat yang digunakan oleh peneliti dalam mengembangkan papan penggolongan jenis tulang daun. 1. Menarik Setiap media pembelajaran Montessori diciptakan menarik perhatian anak dengan tujuan agar anak meiliki keinginan untuk memegang dan merasakan media tersebut (Montessori, 2002:174-175). Media pembelajaran yang menarik memiliki nilai keindahan dan warna dan. 23.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kecerahannya. Warna-warna yang digunakan pada media pembelajaran Montessori merupakan warna terang dan lembut. 2. Bergradasi Gradasi dalam media pembelajaran Montessori merupakan rasional gradasi dari suatu ransangan (Montessori, 2002:175). Penekanan gradasi dalam pembelajaran Montessori terletak pada rasional anak yang terbentuk secara bertahap ketika bekerja menggunakan media pembelajaran. Dalam pembentukan rasional tersebut, anak dapat melibatkan warna pada media pembelajaran dan lebih dari satu alat indera. Sebagai. contohnya. pada. permainan. menggunakan. media. pembelajaran “pink tower”. Media pembelajaran tersebut terdiri dari 10 kubus dengan ukuran yang bergradasi. Kubus pertama berukuran 10 cm untuk setiap isinya. Kubus kedua berukuran 1 cm lebih kecil dari kubus pertama. Kubus ketiga berukuran 1 cm lebih kecil dari kubus kedua dan begitu seterusnya sampai kubus kesepuluh. Pada awal permainan, anak akan menurunkan satu per satu balok-balok tersebut pada karpet. Selanjutnya akan berlatih membuat sebuah menara pink dengan menyusun kubus-kubus tersebut dari yang terbesar sampai yang terkecil (Montessori, 2002:174). Permainan ini merupakan permainan yang paling menyenangkan bagi anak yang mulai berusia 2 tahun.Melalui permainan “pink tower”,rasionalitas anak mengenai ukuran terbentuk secara bertahap. 3. Auto-education (Pembelajaran Mandiri). 24.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Media pembelajaran Montessori diciptakan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan anak dengan memperhatikan ukuran dan bentuk media pembelajaran. Hal tersebut bertujuan agar anak dapat mengambil, membawa, dan bekerja dengan media pembelajaran tanpa bantuan dari orang lain. Anak dapat memahami sendiri suatu pengetahuan melalui penggunaan media pembelajaran. Sebagai salah satu contohnya adalah satu set blok “incastri solidi” yang disebut dengan inkastri. Media pembelajaran ini terdiri dari sepuluh kayu berbentuk silinder dengan ukuran bergradasi sekitar 2 mm (Montessoroi, 2002:169). Permainan yang dilakukan dengan media pembelajaran ini adalah anak dapat memasangkan setiap silinder dengan lubang yang sesuai. Selama melakukan permainan tersebut, anak akan menyelesaikan permainannya tanpa ada intervensi dari orang lain. Anak-anak merasa sangat senang dengan permainan tersebut. Melalui permainan ini, anak dapat memahami hubungan antara inkastri dengan lubang pada blok. Anak mempelajari bahwa setiap inkastri hanya akan bisa masuk pada lubang yang sesuai dengan ukuran inkastri. Hal terpenting yang dipelajari anak dari permainan tersebut adalah mengenai dimensi ukuran (Montessori, 2002:169). 4. Auto-correction (Memiliki Pengendali Kesalahan) Setiap media pembelajaran Montessori memiliki pengendali kesalahan yang bertujuan agar anak dapat mengetahui kebenaran dan ketepatan dalam aktivitas yang dilakukannya bersama suatu media pembelajaran dengan sendirinya tanpa adanya intervensi dari orang lain.. 25.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Contohnya pada saat anak melakukan permainan “inkastri solidi”, ketika anak melakukan kesalahan dalam memasangkan inkastri dengan lubangnya, anak akan mengeluarkan inkastri tersebut kemudian melakukan percobaan berulang-ulang hingga dia dapat memasangkan inkastri dengan lubangnya,anak akan mengeluarkan inkastri tersebut kemudian melakukan percobaan berulang-ulang hingga dia dapat memasukan inkastri pada lubang yang tepat dan merasa puas (Montessori, 2002:170-171). Pengendali kesalahan dalam pembelajaran Montessori tidak hanya terdapat pada setiap alat peraga, namun juga terdapat pada lingkungan pembelajaran. Lingkungan pembelajaran yang dipersiapkan dengan adanya pengendali kesalahan, misalnya meja dan kursi yang digunakan oleh anak-anak (Montessori, 2002:83). Jika anak melakukan gerakan yang tidak tepat ketika duduk atau berdiri, meja yang ada di dekatnya atau kursi yang digunakannya akan memunculkan suara. Melalui suara tersebut anak mengetahui bahwa gerakan yang dilakukannya tidak tepat. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan kelima syarat tersebut sebagai dasar pengembangan papan penggolongan jenis tulang daun. Penerapan syarat yang menarik pada papan penggolongan jenis tulang daun terletak pada warna replika daun yang dibuat. Media pembelajaran yang dikembangkan juga menarik anak untuk memegang dan menggunakannya. Syarat bergradasi terletak pada penggunaan indera peraba anak. Pada saat memejamkan mata, anak tetap dapat mengetahui tulang daun yang ada padapermukaan bawah replika daun selain itu juga dapat digunakan pada dua kelas. Syarat auto-education ditunjukan dengan kemandiriaan anak dalam belajar menggolongkan jenis tulang daun tanpa adanya. 26.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. bantuan dari teman atau guru. Syarat auto-corection terdapat pada kartu soal yang ada di dalam papan penggolongan jenis tulang daun. 2.1.4. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. 2.1.4.1 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains ini berasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti “saya tahu”. Dalam bahasa Inggris, kata sains berasal dari kata science yang berarti “pengetahuan”. IPA bisa disebut juga dengan natural science. Pendidikan IPA memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan intelektual siswa. Perkembangan psikologis anak usia SD merupakan masa dimana mereka mempunyai rasa keingintahuan yang besar. Menurut (Soedijarto, 1993: 53) dalam (Sumaji :2006) menyatakan bahwa pendidikan sains bukanlah merupakan transfer pengetahuan dari guru sebagai sumber pengetahuan kepada anak sebagai siswa. Kalau hal ini yang terjadi, pendidikan tidak akan menghasilkan generasi yang terdidik dan berkualitas. Mariana dan Praginda (2009: 6) menjelaskan hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan makna alam dan berbagai fenomenanya yang dikemas menjadi sekumpulan teori maupun konsep melalui serangkaian proses ilmiah. Concise Dictionary of Science (Dalam Iskandar, 2001: 2) menjelaskan Ilmu Pengetahuan adalah pengetahuan manusia secara luas yang didapatkan melalui pengamatan dan eksperimen dengan sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesis-hipotesis. Concise Dictionary of Science ( Dalam Iskandar, 2001: 2) juga menambahkan bahwa IPA disebut juga sebagai produk yang terbagi dalam fakta-fakta, konsep-. 27.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Fakta dalam IPA yaitu pernyataanperyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang terjadi dan sudah dikonfirmasi secara obyektif. Konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA. Prinsip IPA adalah generalisasi tentang hubungan di antara konsep-konsep IPA. Dari pengertian di atas, secara umum IPA adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan ilmiah terhadap fenomena-fenomena yang ada pada alam. Kegiatan ilmiah dapat berupa kegiatan pengamatan maupun kegiatan eksperimen. Dari kegiatan ilmiah tersebut dapat menemukan sebuah konsep dan teori dari ojek IPA itu sendiri. 2.1.4.2 Materi Tentang Penggolongan Jenis Tulang Daun Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang wajib dipelajari oleh siswa SD. Sesuai dengan Kurikulum 2013 tujuan IPA adalah sekedar penguasaan konsep, prinsip, hukum atau teori semata melainkan suatu proses dengan cara mengembangkan keterampilan proses dan sikap ilmiah untuk mendapatkan konsep-konsep ilmiah tentang alam semesta. Materi yang peneliti akan ambil yaitu cakupan materi tentang penggolongan mahluk hidup dan mengambil materi penggolongan jenis tulang daun. Penggolongan adalah sama halnya dengan pembagian kedalam kelompok (KBBI), Bentuk susunan tulang daun terdiri atas tulang daun menyirip, tulang daun menjari, tulang daun melengkung, dan tulang daun sejajar. Terdapat beberapa penggolongan jenis tulang daun, antara lain :. 28.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. a.. Tulang daun Menyirip (penninervis) Tulang daun menyirip berbentuk seperti susunan sirip-sirip ikan. Tulang daun menyirip dapat kita amati pada berbagai tumbuhan, misalnya daun jambu, jeruk, mangga, dan rambutan.. Gambar 1.6 Daun jambu b.. Tulang Daun Menjari (palminervis) Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar, Tulang daun menjari berbentuk seperti susunan jari-jari tangan. Tulang daun menjari dapat kita amati pada berbagai tumbuhan, misalnya daun anggur, pepaya, singkong.. Gambar 1.7 Daun Singkong. 29.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c.. Tulang Daun Melengkung (cervinervis) Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis lengkung. Tiap-tiap ujung tulang. daun itu terlihat menyatu, misalnya daun. nceng gondok, mangkokan, sirih dan waru.. Gambar 1.8 Daun Eceng Gondok a.. Tulang Daun Sejajar (rectinervis) Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis lurus yang sejajar. Biasanya terdapat pada daun-daun bangun garis dan bangun pita, yang mempunyai satu tulang ditengah yang besar membujur daun, sedang tulang-tulang lainnya jelas lebih kecil dan nampaknya semua mempunyai arah sejajar dengan ibu tulangnya tadi. Misalnya semua jenis rumput gajah, padi, tebu, dan jagung.. Gambar 1.9 Daun Jagung 30.

Gambar

Grafik 4.1 Perbedaan Nilai Pretest dan Posstest dari masing-masing siswa ......114  Grafik 4.2 Perbedaan Rerata Nilai Pretest dan Posttest .....................................114
Tabel 4.32  Rekapitulasi Komentar Validasi Produk Album Media
Gambar 1.5 Desain Kotak Penyimpanan Kartu Soal dan Kartu Jawaban 20 cm 15 cm 10 cm 10 cm 20 cm 3 cm 10 cm
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian                                                             Langkah  Penelitian  Bulan ke- (2016/1017) 6 7 8 9 10  11  12 1 2 3  4  5  6  7 Penentuan Judul Penelitian Penyusunan Proposal Penyusunan Instrumen Mengurus Perijinan U
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil yang didapat adalah Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP) Chalimatus dan Rekan menerapkan sistem perekrutan mulai dari memilah surat lamaran yang masuk, melakukan

Desain uji coba laporan owner bertujuan untuk menguji apakah fungsi menampilkan informasi siswa baru, siswa aktif, siswa tidak registrasi, siswa resign, nilai,

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikai miskonsepsi yang terjadi pada siswa kelas V Sekolah Dasar Kanisius Beji, Playen, Gunungkidul. Jenis penelitian ini adalah

Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Mengembangkan software Jotaped sebagai media untuk meningkatkan pelayanan wisatawan di Propinsi Daerah I stimewa Yogyakarta khususnya

Perusahaan dapat menilai/assessment pemegang saham pada jumlah tambahan di atas nilai kontribusi sebenarnya, kemudian menetapkan apakah saham yang semula dijual

TtrNTANC PANDAI BACA TULIS ALOUR'AN BACI!. (srdiRds P{qrp{

PendidikM koehaia adalah Sabun8d bcdrgai ke8iaim du kesenpdM !ug berlandaskM pinsip-prinsip bel4arunluk mencap.i suaru keadadr,

Terima kasih telah banyak meluangkan waktu untuk diskusi lintas keyakinan dengan penulis dan berjuang bersama dalam membangun kerukunan antar umat lintas iman di