UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH
UNSUR-UNSUR ALKALI TANAH
I.
I.
TUJUAN
TUJUAN
Mempelajari sifat unsur alkali tanah
II.
II.
TEORI
TEORI
Unsur-unsur blok s dalam system periodic adalah unsur-unsur yang
paling reaktif. Semua unsur alkali sangat reaktif. Unsur-unsur alkali tanah
kurang reaktif bila dibandingkan dengan unsur alkali. Keraktifan
unsur-unsur alkali menunjukkan kecenderungan perubahan yang jelas.
(Tim kimia Anorganik I, 2014 : 2)
Golongan alkali tanah terdiri atas berilium (Be), magnesium (Mg),
kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium (Ra). Anggota
pertama, berilium (Be) bersifat mendekati semi-logam dan anggota terakhir
radium (Ra) bersifat radioaktif sehingga sifat-sifat kimianya tidak banyak
diketahui secara mendalam.
Logam alkali tanah berwarna putih keperakan dan mempunyai densitas
(rapatan) relatif rendah yang semakin besar dengan naiknya nomor atom
kecuali kalsium (Ca) (Tabel 2). Ikatan metalik logam-logam alkali tanah
lebih kuat daripada ikatan metalik logam alkali sebagaimana ditunjukkan
oleh data entalpi, atomisasi, data titik leleh dan kekerasan yang lebih besar
pula. Walaupun densitas naik dengan naiknya nomor atom seperti halnya
golongan alkali, titik leleh dan entalpi atomisasi berubah hanya sedikit saja
berbeda dari golongan alkali. Logam alkali tanah kurang reaktif, artinya
kurang elektropositif daripada logam alkali, namun lebih reaktif daripada
keelektronegatifan. Potensial elektrode juga meningkat dari kalsium (Ca) ke
barium (Ba), akan tetapi berilium (Be) menunjukkan penyimpangan karena
potensial elektodenya relatif kecil. Hal itu disebabkan energi ionisasi
berilium (Be) (tingkat pertama + tingkat kedua) relatif besar. Titik cair dan
titik didih cenderung menurun dari atas ke bawah. Sifat-sifat fisis, seperti
titik cair, rapatan dan kekerasan logam alkali tanah lebih besar jika
dibandingkan dengan logam alkali seperiode. Hal itu disebabkan logam
alkali tanah mempunyai dua elektron valensi sehingga ikatan logamnya lebih
kuat.
(Allensius Karelsta Harefa, 2010)
Pengertian “kelarutan” digunakan dalam beberapa paham. Kelarutan
menyatakan pengertian secara kualitatif dari proses larutan. Kelarutan juga
digunakan secara kuantitatif untuk menyatakan komposisi dari larutan. Suatu
larutan dinyatakan merupakan
larutan tidak jenuh
jika solut dapat
ditambahkan untuk memperoleh berbagai larutan yang berbeda dalam
konsentrasinya. Dalam banyak hal, ternyata proses penambahan solut tidak
dapat berlangsung secara tidak terbatas. Suatu keadaan akan dicapai dimana
penambahan solut pada sejumlah solven yang tertentu tidak akan
menghasilkan larutan lain yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi. Pada
keadaan ini, solute tetap tidak larut. Hingga demikian ada batas jumlah
tertentu dari solut yang dapat terlarut dalam jumlah solven yang tertentu.
Larutan yang dalam keadaan terbatas ini disebut
larutan jenuh
dan
konsentrasi dari larutan jenuh disebut kelarutan dari sejumlah solut dalam
jumlah solven tertentu yang digunakan.
(Hardjono Sastrohamidjojo,2008: 238)
Semua senyawa dari kalsium (Ca), stronsium (Sr) dan barium (Ba),
yaitu logam alkali tanah yang bagian bawah berbentuk senyawa ion,
sedangkan senyawa-senyawa berilium (Be) dan senyawa-senyawa
dengan logam alkali, tetapi logam alkali tanah kurang reaktif dari logam
alkali seperiode. Jadi berilium (Be) kurang reaktif dibandingkan terhadap
litium (Li), magnesium (Mg) kurang reaktif dibandingkan terhadap natrium
(Na) dan seterusnya. Hal itu disebabkan jari-jari atom logam alkali tanah
lebih kecil, sehingga energi pengionan lebih besar. Lagi pula logam alkali
tanah mempunyai dua elektron valensi, sedangkan logam alkali hanya satu.
Kereaktifan kalsium (Ca), sronsium (Sr) dan barium (Ba) tidak terlalu
berbeda dari logam alkali, tetapi berilium (Be) dan magnesium (Mg) jauh
kurang aktif. Beberapa reaksi logam alkali tanah berikut menggambarkan
kecendrungan sifat unsur-unsur itu.
1. Reaksi dengan air (H2O)
Kalsium (Ca), stronsium (Sr) dan barium (Ba) bereaksi baik dengan air
(H2O) membentuk basa dan gas hidrogen (H2). Magnesium (Mg)
bereaksi sangat lambat dengan air (H2O) dingin dan sedikit lebih baik
dengan air (H
2O) panas, sedangkan berilium (Be) tidak bereaksi.
M
(s)+ 2H2O
(l)M(OH)2
(aq)+ H2
(g)(M = Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra)
2. Reaksi dengan udara
Semua logam alkali tanah terkorosi terus menerus di udara membentuk
oksida, hidroksida atau karbonat, kecuali berilium (Be) dan magnesium
(Mg). Berilium (Be) dan magnesium (Mg) juga bereaksi dengan oksigen
di udara, tetapi lapisan oksida yang terbentuk melekat pada permukaan
logam sehingga menghambat korosi berlanjut. Apabila dipanaskan kuat,
semua logam alkali tanah, termasuk berilium (Be) dan magnesium (Mg),
III.
III.
PROSEDUR KERJA
PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
Alat
Tabung reaksi
Rak tabung reaksi
Penjepit tabung
Pipa penyalur gas
Corong
Kaca arloji
Spatula
Gelas ukur
Gelas kimia 400mL
Bahan
Larutan indicator
Logam kalsium
Kalsium oksida
Magnesium karbonat
Barium karbonat
Kertas indicator
Pipa magnesium
Magnesium oksida
Barium hidroksida
Kalsium karbonat
3.2
Skema kerja
3.2.1
Reaksi dengan Air
Dimasukkan dalam gelas kimia
Diamati reaksi dan hasil reaksi
Sekeping logam kalsium
Dimasukkan dalam gelas kimia
Dipanaskan 30 menit
Diperiksa hasilnya
3.2.2
Sifat Asam-Basa
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Ditambahkan 10mL
Dikocok dan ditambahkan 2 tetes
Diperiksa pH masing-masing
larutan
Sekeping logam magnesium
HASIL
0,01 gr magnesium oksida
Kalsium hidroksida
Air
Larutan indikator
3.2.3
Hidrolisis Kolrida
Dimasukkan dalam tabung reaksi
Dipanaskan dalam kamar asam
Diperiksa asam klorida yang
terbentuk
3.2.4
Kestabilan Thermal Karbonat
Dimasukkan dalam 3 tabung
reaksi
Disusun sesuai gambar 2
Dipanaskan beberapa menit
Dicatat kecepatan timbul gas
Klorida hidrat dari magnesium,
kalsium, dan barium
HASIL
Garam karbonat dari
magnesium kalsium dan
barium
3.2.5
Kelarutan beberapa Senyawa Unsur Alkali Tanah
Dimasukkan
masing-masing
dalam
tabung
reaksi
2mL
larutan 0,1M
Ditambahkan
Dicatat endapan yang terbentuk
Diulangi percobaan untuk ion
sulfat dan ion karbonat
Ion logam Mg
2+, Ca
2+, Ba
2+Ion hidroksida 0,1M
IV.
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data pengamatan dan perhitungan
No
Perlakuan
Hasil
1
Reaksi dengan A ir
Pita magnesium dimasukkan
dalam air dingin
Pita magnesium dimasukkan
dalam air panas
Terdapat gelembung-gelembung
disekitar pita magnesium
Terdapat gelembung-gelembung
disekitar corong
2
Sif at Asam Sul fat
MgO + H2O + indicator PP
Ca(OH)2 + H2O + indicator
PP
Terdapat
endapan,
warnanya
ungu, ketika diuji dengan lakmus
merah berubah menjadi biru
(bersifat basa), pHnya 8-9
Terdapat endapan , warnanya
ungu muda, ketika diuji dengan
lakmus merah menjadi biru
(bersifat basa), pHnya 12
3
H idrolis is Klori da
Barium Klorida dipanaskan
Terdapat uap, pHnya 7. bersifat
asam
4
Kestabil an termal K arbonat
Ba(NO3)2,
MgO,
CaSO4
dipanaskan
Percobaan ini gagal karena tidak
sesuai dengan penuntun
5
Kelarutan beberapa senyawa
unsur alkali tanah
2mL larutan Ba(NO3)2
+
KOH
Pertama warna campuran keruh,
terdapat dua lapisan, lapisan atas
putih
pekat,
lapisan
bawah
terdapat serbuk-serbuk endapan,
2mL larutan CaSO4
+ KOH
MgO + KOH
Ba(NO3)2
+PbSO4
CaSO4
+ PbSO4
MgO + PbSO
4lama-kelamaan serbuk endapan
turun kedasar tabung
Warna campuran keruh, terdpat 2
lapisan sama seperti Ba(NO3)2.
Tetapi endapan Ba lebih banyak
dari Ca
Campuran bening, tidak terdapat
endapan
Warna campuran bening, tidak
ada lapisan, tidak ada endapan
Warna campuran bening, tidak
ada lapisan dan tidak terdapat
endapan
Terdapat endapan yang berada
diatas permukaan larutan dalam
tabung,
membutuhkan
waktu
yang lama untuk endapan turun
ke dasar tabung reaksi
4.2
Pembahasan
1.
1.
Reaksi dengan air
Reaksi dengan air
Pada reaksi antara magnesium dengan air dingin, hasil pengamatan ini
terdapat gelembung-gelembung pada sekitar magnesium. Namun
reaksi ini berjalan lamabat, mungkin dikarenakan Mg bereaksi sangat
lambat pada suhu dingin. dalam peerlakuan ini reaksi yang terbentuk,
yaitu :
Mg (s) + H
Mg (s) + H
22O
O (l)
(l)
MgO
MgO (s)
(s) +
+ H
H
22(g)
(g)
Dan percobaan unutk magnesium yang dimasukkan dalam air panas
menghasilkan gelembung-gelembung disekitar corong. Reaksi ini
berlangsung sangat cepat, Gelembung-gelembung gas yang terbentuk
merupakan gas hydrogen dan membentuk larutan basa.
Mg (s) + 2 H
Mg (s) + 2 H
22O
O (l)
(l)
Mg(OH)
Mg(OH)
22(s) + H
(s) + H
22(g)
(g)
Logam magnesium merupakan unsur electron posiitif dan reduktor
kuat serta kurang reaktif, Mg(OH)
2yang dihasilkan pada reaksi dapat
dipakai sebagai antisida (obat maagh) untuk menetralkan HCl yang
berlebihan dalam lambung. dari pengamatan ini Mg dengan
menggunakan air panas reaksi terjadi lebih cepat daripada dengan air
dingin. Yaitu, ditunjukkan dengan adanya gelem-gelembung yang
muncul dengan capat. dari pada Mg dalam air dingin. Hal ini
menunjukkan bahwa, suhu dapat mempercepat terjadinta reaksi.
2.
2.
Sifat Asam Basa
Sifat Asam Basa
Pada perlakuan kedua reaksi Mg dengan air menghasilkan larutan
berwarna bening, dan terdapat endapan. setelah ditambah indicator PP
larutan menjadi warna ungu. setelah itu, mengukur pH nya dengan
kertas indicator dan pH yang dihasilkan adalah kisaran 8-9. hasil ini
menunjukkan bahwa larutan bersifat basa. dan reaksi yang terbentuk
yaitu;
MgO (s) + H
MgO ini bersifat sebagai alkalis (pembentuk basa). Mg(OH)2
digolongkan sebagai basa lemah dan MgO dalam air bersifat basa
sehingga disebut oksida asam.
Jika MgO diganti dengan Mg(OH)2
maka hasilnya akan sama yaitu
Mg(OH)2
larut dalam air, karena hidroksida larut dalam air dan
kelarutannya makin besar dengan bertambahnya nomor atom. Reaksi
MgO dengan air menghasilkan endaan putih yaitu Mg(OH)2
, hal ini
dikarenakan larutan tersebut lewat jenuh atau Ksp larut < hasil kali
konsentrasi ion-ionnya sehingga larut dalam air.
pada reaksi antara Ca(OH)2 dengan air menghasilkan larutan yang
keruh dan terdapat endapan, kemudian ditambahkan dengan indicator
PP warnanya menjadi ungu muda. setelah diuji dengan kertas indicator
ternyata pH-nya 12. hasil ini menunjukkan laruatan bersifat basa.
Reaksi yang terjadi yaitu :
Ca(OH)
Ca(OH)
22Ca
Ca
2+2++
+ 2
2 OH
OH
--Ca
Ca
2+2+(aq) + 2 H
(aq) + 2 H
22O(aq)
O(aq)
Ca(OH)
Ca(OH)
22(s)
(s)
+
+ H
H
22(g)
(g)
Dengan bertambahnya nomor atom dan makin besarnya jari-jari
sehingga makin mudah melepas ion OH-. Urutan kebasaan alkali tanah
Mg(OH)2 <Ca(OH)2. Jika dilihat dari sifat basa antara magnesium dan
kalsium. Kalsium memilki sifat basa yang paling kuat.
3.
3.
Hidrolisis Klorida
Hidrolisis Klorida
Kekuatan hidrolisis klorida alkali tanah, dapat diperkirakan dengan
cara memanaskan klorida hidrat dan memeriksa gas hidrogen klorida
(HCl) yang dihasilkan.
Pada percobaan ini praktikan hanya melakukan percobaan dengan
BaCl2, namun berdasarkan literature yang praktikan dapat reaksi yang
terjadi antara ketiganya yaitu;
CaCl
CaCl
22(s) + 2 H
(s) + 2 H
22O
O
Ca(OH)
Ca(OH)
22+
+ 2
2 HCl
HCl
BaCl
BaCl
22(s) + 2 H
(s) + 2 H
22O
O
Ba(OH)
Ba(OH)
22+
+ 2
2 HCl
HCl
Dari hasil percobaan ketika MgCl2 dipanaskan larutan menjadi padat
yang berwarna putih dan cepat meleleh. Saat asam mulai terbentuk
barulah diuji pH-nya dengan memasukkan kertas indikator pada
tabung reaksi. Dari hasil percobaan didapat pH yang dihasilkan dari
pembakaran MgCl sebesar 1. Hal ini menunjukkan larutan bersifat
asam.
Begitu juga yang dilakukan pada pembakaran CaCl2 dan BaCl2
menghasilkan gas HCl dari percobaan diperoleh pH pada pembakaran
CaCl2 yaitu 2 dan pada pembakaran BaCl2 pHnya 2.
Dalam percobaan ini Mg mempunyai kekuatan hidrolisis klorida alkali
tanah yang lebih besar dibandingkan dengan Ca dan Ba. Ini dapat
dilihat pada pH gas HCl yang dihasilkan oleh klorida hidrat dari
magnesium (MgCl2.6H2O) yang paling asam (pH = 1) daripada
lainnya.
4.
4.
Kestabilan Thermal Karbonat
Kestabilan Thermal Karbonat
Pada percobaan ini praktiktikan melakukan kesalahan, kareana
perlakuan yang dilakukan tidak sesuai dengan penuntun. Namun,
berdasakan literature yang praktikan dapat. adalah kestabilan termal
karbonat ini dilakukan dengan memanaskan kalsium karbonat dan
Barium karbonat dimana barium karbonat lebih cepat menghasilkan
gelembung gas CO2 dibanding kalsium karbonat. Akibat terjadinya
gelembung gas CO2 akan mengakibatkan air kapur menjadi keruh.
Kekeruhan tersebut terjadi karena adanya CO2 yang dialirkan pada air
kapur.
Reaksi yang terjadi yaitu:
CaCO
CaCO
33(s)
(s)
CaO
CaO
(s) + CO
(s) + CO
22(g)
(g)
BaCO
BaCO
33(s)
(s)
BaO (s)
BaO
(s) +
+ CO
CO
22(g)
(g)
Urutan kecepatan timbul gelembung gas (tingkat kekeruhan air kapur):
CaCO3< BaCO3.
5.
5.
Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah
Kelarutan beberapa senyawa unsur alkali tanah
Reaksi logam alkali tanah dengan ion hidrosida
Pada reaksi logam Mg
2+dengan ion hidroksida menghasilkan larutan
yang bening dan tidak terbentuk endapan, percobaan ini gagal karene
menurut literature seharusnya larutan yang dihasilkan keruh dan
terdapat endapan. Adapun reaksi yang terjadi yaitu;
Mg
Mg
2+2+(aq)
(aq) +
+ 2OH
2OH
(aq)
(aq)
--Mg(OH)
Mg(OH)
22(s)
(s)
Ksp
Ksp =
= 9,10
9,10
-12-12Pada reaksi Ca
2+, menggunakan CaSO
4menghasilkan campuran uang
keruh, terdapat 2 lapisan, lapisan atas putih pekat dan lapisan bawah
terdapat serbuk endapan. Reaksi yang terbentuk yaitu :
Ca
Ca
2+2+(aq)
(aq) +
+ 2OH
(aq)
(aq)
2OH
--Ca(OH)
Ca(OH)
22Ksp = 10
Ksp = 10
-6-6pada reaksi Ba
2+menggunakan Ba(NO
3)
2menghasilkan campuran
keruh, terdapat 2 lapisan dengan lapisan atas putih pekat dan lapisan
bawsh terdapat endapan, endapan ini lebih banyak dari Ca
2+. Reaksi
yang terjadi yaitu:
Ba
Ba
2+2+(aq)
(aq) +
+ 2OH
2OH
(aq)
(aq)
--Ba(OH)
Ba(OH)
22Ksp = 5 x 10
Ksp = 5 x 10
--3