• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengantar Survei Tambang Untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengantar Survei Tambang Untuk"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

pengantar survei tambang untuk

pengantar survei tambang untuk surveyor

surveyor

Oktober 28, 2011 Oktober 28, 2011

PAPER SURVEI TAMBANG PAPER SURVEI TAMBANG

Disusun oleh : Disusun oleh :

Elisa

Elisa Maiyenti Maiyenti (08/268733025/TK/34)(08/268733025/TK/34)

JURUSAN TEKNIK GEODESI JURUSAN TEKNIK GEODESI

FAKULTAS TEKNIK  FAKULTAS TEKNIK  UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA

2011 2011

SURVEI TAMBANG SURVEI TAMBANG

1.

1. A. A. Jenis Pekerjaan Jenis Pekerjaan dalam Survei dalam Survei TambangTambang Mine surveying /tam

Mine surveying /tambang survey adalah bang survey adalah satu cabang ilmu satu cabang ilmu pertambangan dan teknologi. Inipertambangan dan teknologi. Ini mencakup semua pengukuran, perhitungan dan pemetaan yang melayani tujuan memastikan dan mencakup semua pengukuran, perhitungan dan pemetaan yang melayani tujuan memastikan dan mendokumentasikan informasi pada semua tahap

mendokumentasikan informasi pada semua tahap dari prospeksi terhadap eksploitasi dandari prospeksi terhadap eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral baik oleh permukaan dan bawah tanah bekerja.

(2)

Berikut adalah kegiatan utama survei tambang:

1. Penafsiran geologi deposit mineral dalam kaitannya dengan eksploitasi ekonomi dari mineral tersebut.

2. Penyelidikan dan negosiasi hak penambangan mineral

3. Membuat dan merekam, dan perhitungan survei pengukuran 4. Pertambangan kartografi

5. Investigasi dan prediksi efek tambang bekerja pada permukaan dan strata bawah tanah 6. Perencanaan tambang dalam konteks lingkungan setempat dan rehabilitasi selanjutnya. Kegiatan meliputi:

 Lokasi, struktur, konfigurasi, dimensi dan karakteristik deposit mineral dan batuan yang  berdampingan dan strata diatasnya. Penilaian resreves mineral dan eksploitasi ekonomi

mereka.

 Akuisisasi, penjualan, penyewaan dan pengelolaan properti mineral.

 Memberikan dasar arah, perencanaan dan pengendalian kerja tambang untuk memastikan operasi penambangan ekonomis dan aman .

 Studi tentang gerakan batuan dan tanah yang disebabkan oleh operasi pertambangan,  prediksi mereka, dan tindakan pencegahan dan pengobatan perbaikan ke rusakan

subsidence .

 Membantu dalam perencanaan dan rehabilitasi lahan yang terkena dampak dari operasi mineral dan bekerjasama dengan otoritas perencanaan pemerintah daerah.

Dan di dalam pertambangan memiliki beberapa sub bagian, yaitu : 1. Bagian Bahan Galian dan Logam

2. Bagian Bahan Galian dan Industri 3. Bagian Drilling dan logging

4. Bagian Bahan Galian Batubara dan Migas 5. Bagian Geoteknik dan Hidrologi

6. Bagian Topografi dan Digital Mapping

1. B. Peran Ilmu Geodesi dalam Dunia Pertambangan Beberapa peran Ilmu Geodesi dalam Dunia Pertambangan :

1. kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik lokasi pengeboran dan study outcrop. 2.  pembuatan model cadangan bahan tambang.

(3)

4.  pengukuran topografi original atau topografi progress tambang.

5. kegiatan survey dalam mendukung kegiatan Peledakan- Blasting- (pengukuran space- boder dan depth).

6. Kegiatan survey pada pemasangan Guideline di kegiatan penambangan underground. 7. Menunjuk atau menentukan arah danbatas-batas yang akan digali sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

8. Melapor kepada petugas yang bertanggung jawab atas pekerjaanpenggalian apabila mendekati (tidak kurang 50meter) dari tempat- tempat yangmempunyai potensi bahaya seperti kantong-kantong air, gas-gas berbahaya, semburanbatu (rock b urst), dan

 permukaan tanah atau penyangga- penyangga yang dapat membahayakan penggalian tersebut.

9. Survey data processing untuk pengolahan selanjutkan keperhitungan volume, perhitungan cadangan, desain jalan.

10. Menghitung kapasitas alat untuk menghitungtarget bulanan atau ke design tambang untuk merencanakan bentuk tambang,kemana arah jalan, berapa jumlah bench yang di

 perlukan, sudut kemiringan designtambang agar tidak terjadi longsoran, berapa kapasitas tanah penutup (overburden& interburden).

Para surveyor sendiri dihadapkan oleh topografi yang setiap hari, bahkan setiap jam pasti

 berubah karena adanya progress tambang sehingga harus menyajikan sebuah peta topografi yang actual setiap jam. Topografi dan Digital Mapping menggunakan teknologi geodetis untuk

menentukan koordinat dan elevasi agar memperoleh pemetaan dengan data kontur yang akurat. Menggunakan peralatan yang didukung oleh Trimble dan South terutama dalam penggunaan GPS RTK (Global Positioning System Real Time Kinematik). Teknolo gi dapat mempercepat dan meningkatkan kinerja di lapangan. Bagian ini juga didukung oleh personil-personil geodesi yang telah berpengalaman di bidangnya, baik menggunakan system geodetis, total station, theodolite maupun waterpass.

Berbagai project pengukuran dan pemetaan yang menghasilkan data dan peta baik dalam bentuk digital mapping maupun print out. Terpercaya dalam hasil pengukran yang diperoleh sehingga dapat mempermudah client dalam proses penghitungan total cadangan bahan galian.

Proses pengolahan data hingga menghasilkan bentuk permukaan yang akurat dan cepat dapat diperoleh dengan menggunakan perangkat lunak (software) baik itu untuk trimble maupun south. Bagian topografi dan digital mapping telah mengerjakan berbagai project dan itu bukan hanya dalam dunia pertambangan, tapi juga dalam pemetaan tata kota, perkebunan, kehutanan, maupun  pada dinas pertanahan.

Kemampuan peralatan yang canggih dengan jarak data record antara

 base line (GPS data recorder/Reciever) dengan rover (alat ukur mobile/GPS Data survey) dapat mencapai 10 KM. Hal inilah yang mempermudah pengukuran lebih efisien dengan akurasi yang tinggi.

Jika ada persoalan pembebasan lahan sementara data perubahan topografi belum selesai disajikan, maka harus bisa menyajikan data sudah diproses untuk selanjutnya dilakukan

(4)

 perhitungan sisa cadangan kalo topografi yang diambil tersebut sudah aktif ditambang. Dengan Ilmu Geodesi, kita bisa menyajikan data topografi yang cepat, lengkap dan teliti.

1. C. Jenis Pekerjaan Survei dalam Pekerjaan Explorasi dan Exploitasi C.1 Explorasi

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Kegiatan Eksplorasi : 1. Tujuan Eksplorasi

Tujuan kegiatan ekpslorasi antara lain untuk mengetahui : a. Melokalisasi suatu endapan bahan galian.

 b. Endapan/bijih yang dicari. c. Sifat tanah dan batuan. 2. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang : a. peta dasar sudah tersedia/belum.

 b. Peta geologi/topografi (satelit, udara, darat). c. Analisis regional.

d. Laporan-laporan penyelidikan terdahulu.

e. Teori-teori dan metode-metode lapangan yang ada. f. Geografi.

g. Sosial budaya dan adat istiadat. h. Hukum.

3. Pemilihan Metode

Metode eksplorasi yang digunakan umumnya dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : a. Cara tidak langsung.

 b. Cara langsung.

c. Gabungan cara langsung dan tak langsung.

Eksplorasi mineral itu tidak hanya berupa kegiatan sesudah penyelidikan umum itu secara positif menemukan tanda-tanda adanya letakan bahan galian, tetapi pengertian eksplorasi itu merujuk kepada seluruh urutan golongan besar pekerjaan yang terdiri dari :

1. Peninjauan (reconnaissance atau prospeksi atau penyelidikan umum) dengan tujuan mencari  prospek.

(5)

3. Tugas-tugas menetapkan bijih tambahan di suatu tambang. C.1.1 Pentahapan Dalam Perencanaan Kegiatan Eksplorasi 1. Tahap Eksplorasi Pendahuluan

Menurut White (1997), dalam tahap eksplorasi pendahuluan ini tingkat ketelitian yang

diperlukan masih kecil sehingga peta- peta yang digunakan dalam eksplorasi pendahuluan juga  berskala kecil 1 : 50.000 sampai 1 : 25.000. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap

ini adalah :

a. Studi Literatur

Dalam tahap ini, sebelum memilih lokasi-lokasi eksplorasi dilakukan studi terhadap d ata dan  peta-peta yang sudah ada (dari survei-survei terdahulu), catatan-catatan lama, laporan-laporan

temuan dll, lalu dipilih daerah yang akan disurvei. Setelah pemilihan lokasi ditentukan langkah  berikutnya, studi faktor-faktor geologi regional dan provinsi metalografi dari peta geologi

regional sangat penting untuk memilih daerah eksplorasi, karena pembentukan endapan bahan galian dipengaruhi dan tergantung pada proses-proses geologi yang pernah terjadi, dan tanda-tandanya dapat dilihat di lapangan.

b. Survei Dan Pemetaan

Jika peta dasar (peta topografi) dari daerah eksplorasi sudah tersedia, mak a survei dan pemetaan singkapan (outcrop) atau gejala geologi lainnya sudah dapat dimulai (peta topografi skala 1 : 50.000 atau 1 : 25.000). Tetapi jika belum ada, maka perlu dilakukan pemetaan topografi lebih dahulu. Kalau di daerah tersebut sudah ada peta geologi, maka hal ini sangat menguntungkan, karena survei bisa langsung ditujukan untuk mencari tanda-tanda endapan yang dicari

(singkapan), melengkapi peta geologi dan mengambil conto dari singkapan-singkapan yang  penting.

Selain singkapan-singkapan batuan pembawa bahan galian atau batubara (sasaran langsung), yang perlu juga diperhatikan adalah perubahan/batas batuan, orientasi lapisan batuan sedimen (jurus dan kemiringan), orientasi sesar dan tanda-tanda lainnya. Hal-hal penting tersebut harus diplot pada peta dasar dengan bantuan alat-alat seperti kompas geologi, inklinometer, altimeter, serta tanda-tanda alami seperti bukit, lembah, belokan sungai, jalan, kampung, dll. Dengan demikian peta geologi dapat dilengkapi atau dibuat baru (peta singkapan).

Tanda-tanda yang sudah diplot pada peta tersebut kemudian digabungkan dan dibuat penampang tegak atau model penyebarannya (model geologi). Dengan model geologi hepatitik tersebut kemudian dirancang pengambilan conto dengan cara acak, pembuatan sumur uji (test pit),

(6)

 pembuatan paritan (trenching), dan jika diperlukan dilakukan pemboran. Lokasi-lokasi tersebut kemudian harus diplot dengan tepat di peta (dengan bantuan alat ukur).

Dari kegiatan ini akan dihasilkan model geologi, model penyebaran endapan, gambaran mengenai cadangan geologi, kadar awal, dll. dipakai untuk menetapkan apakah daerah survei yang bersangkutan memberikan harapan baik (prospek) atau tidak. Kalau daerah tersebut mempunyai prospek yang baik maka dapat diteruskan dengan tahap eksplorasi selanjutnya.

2. Tahap Eksplorasi Detail

Setelah tahapan eksplorasi pendahuluan diketahui bahwa cadangan yang ada mempunyai  prospek yang baik, maka diteruskan dengan tahap eksplorasi detail (White, 1997). Kegiatan

utama dalam tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji atau lubang bor untuk mendapatkan data yang lebih teliti mengenai  penyebaran dan ketebalan cadangan (volume cadan gan), penyebaran kadar/kualitas secara

mendatar maupun tegak. Dari sampling yang rapat tersebut dihasilkan cadangan terhitung dengan klasifikasi terukur, dengan kesalahan yang kecil (<20%), sehingga dengan demikian  perencanaan tambang yang dibuat menjadi lebih teliti dan resiko dapat dihindarkan.

Pengetahuan atau data yang lebih akurat mengenai kedalaman, ketebalan, kemiringan, dan  penyebaran cadangan secara 3-Dimensi (panjang-lebar-tebal) serta data mengenai kekuatan  batuan sampling, kondisi air tanah, dan penyebaran struktur (kalau ada) akan sangat

memudahkan perencanaan kemajuan tambang, lebar/ukuran bahwa bukaan atau kemiringan lereng tambang serta merencanakan produksi bulanan/tahunan dan pemilihan peralatan tambang.

3. Studi Kelayakan

Pada tahap ini dibuat rencana peoduksi, rencana kemajuan tambang, metode penambangan,  perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan melakukan analisis ekonomi  berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka dapatlah diketahui apakah

cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak.

C.2 Eksploitasi

Merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian. Beberapa tahapan kegiatan penambangan secara garis besar adalah :

1. Pembabatan (clearing)

Pembersihan lahan ini dilakukan untuk menyingkirkan pepohonan dan semak belukar yang tubuh di sekitar areal penambangan dan mempersiapkan akses masuk ke tambang atau

(7)

 pembuatan jalan angkut.

2. Pengupasan tanah penutup (stripping)

Pekerjaan pengupasan yang dilakukan pada tanah penutup,biasanya dilakukan bersama-sama dengan clearing dengan menggunakan alat bulldozer. Pekerjaan ini dimulai dari tepat yang lebih tinggi, dan tanah penutup didorong ke bawah ke arah yang lebih rendah sehingga alat dapat  bekerja dengan bantuan gaya gravitasi.

3. Penggalian bahan galian (mining)

Penggalian adalah upaya yang dilakukan untuk melepaskan batuan dari batuan induknya baik dengan cara penggalian dengan enggunakan alat gali maupun dengan cara pemboran dan

 peledakan. Pada intinya pembongkaran ini bertujuan agar batuan dapat dengan mud ah dan cepat dilepaskan serta alat muat dapat dengan mudah memuat material ke alat angkut.

4. Pemuatan (loading)

Pemuatan adalah kegiatan lanjutan setelah pembongkaran batuan pada loading point yang  bertujuan untuk memuat material ke alat angkut kemudian diangkut ke titik dumping baik itu

grizzly atau pada disposal area. 5. Pengangkutan (hauling)

Banyaknya material yang dibongkar, dimuat, dan diangkut oleh masing-masing alat dinyatakan dalam jumlah produksi yang dapat diketahui dengan menggunakan persamaan yang

dikemukakan oleh Partanto Projosumarto berikut: a. Produksi alat gusur

Dimana:

P(BD) = produksi bulldozer (ton/jam) Fk = faktor koreksi (%)

BF = Blade faktor (%) KB = kapasitas blade (m3) SF = swell factor (%) D = density (ton/m3)  b. Produksi alat muat/gali

Dimana:

P(BH) = produksi excavator back hoe (ton/jam) Eff. = effisiensi kerja (%)

KB = kapasitas blade (m3) SF = swell factor (%) FF = fill factor (%) D = density (ton/m3) Ct = Cycle time (menit) c. Produksi alat angkut Dimana:

P(DT) = produksi dump truck (ton/jam) Eff. = effisiensi kerja (%)

(8)

SF = swell factor (%) FF = fill factor (%) n = jumlah pengisian D = density (ton/m3) Ct = Cycle time (menit)

6. Penumpahan (waste dump)

Upaya untuk mencegah atau mengeluarkan air yang masuk atau menggenangi suatu daerah  penambangan yang dapat aktivitas penambangan. Perkiraan air yang masuk ke dalam tamban g  berasal dari air lipasan berupa air hujan dan air tanah berupa rembasan.

D. FAKTOR PENGEMBANGAN (SWELL FACTOR)

Material di alam ( i n s i t u ) ditemukan dalam keadaan padat dan terkonsolidasi dengan baik, tetapi bila digali atau diberai akan terjadi pengembangan volume.

Perbandingan antara volume alami (insitu) dengan volume berai (loose volume) dikenal dengan istilah faktor pengembangan / faktor pemuaian / faktor pemekaran (swell factor).

Untuk menyatakan berapa besarnya pengembangan 2 volume itu dikenal dengan 2 istilah yaitu factor pengembangan (swell factor), dan persen pengembangan (persen swell).

Rumus untuk menghitung swell factor (SF) dan % swell ada dua, yaitu:

1. Berdasarkan Volume

Swell Factor = (Vol Insitu / Vol Loose)x 100%

% swell = [(lose volume

 – 

 bank volume) : bank volume] x 100% SF = Bank Volume : Loose Volume

2. Berdasarkan Densitas (Kerapatan)

Percent Swell = ((Vol Loose

 – 

 Vol Insitu)/Vol Insitu)x 100%

% Swell = [(Weight in Bank

 – 

 Loose weight) : Lose weight SF = Loose weight : Weight in bank

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi antar pribadi (Interpersonal Communication) merupakan proses pengiriman pesan antara dua orang atau lebih, dengan efek dan feedback

Dapat terlihat juga rasio perbandingan yang ditunjukan pada tabel 5.20 diatas antara pemodelan yang dilakukan dengan hasil ekperimen untuk analisa AE1 sebesar 1,67 untuk

Parameter berat jenis susu dapat pula digunakan untuk mengetahui pemalsuan susu yang dengan bahan-bahan lain yang tidak seharusnya ada pada susu murni, selain itu berat jenis

128–496 MB dari memori yang tersedia di Raspberry Pi adalah dua kali minimum 64 MB yang diperlukan untuk menjalankan Slackware Linux pada sistem ARM atau i386..

King’s Score merupakan metode non – invasif yang diusulkan oleh sebuah institusi ( Institute of Liver Studies, King’s College Hospital ) dengan menggunakan parameter –

Nilai porositas terkecil antara membran biofilter berbahan daun delima, biji delima dan kulit delima adalah membran biofilter biji delima dengan variasi 0.7 gram.. Kata Kunci:

Faktor yang melatarbelakangi pengalihan fungsi lahan kebun karet di Desa Bencah, dan kebun lada di Desa Silip menjadi lahan penambangan timah adalah: merosotnya masing-masing