• Tidak ada hasil yang ditemukan

EKOLOGI TERNATE EDITOR. Ibnu Maryanto Hari Sutrisno

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EKOLOGI TERNATE EDITOR. Ibnu Maryanto Hari Sutrisno"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

EKOLOGI TERNATE

EDITOR

Ibnu Maryanto

Hari Sutrisno

PUSAT PENELITIAN BIOLOGI-LIPI

2011

(3)

© 2011 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Pusat Penelitian Biologi*

Katalog dalam Terbitan

Ekologi Ternate/Ibnu Maryanto dan Hari Sutrisno (Editor). – Jakarta: LIPI Press, 2011.

xiii + 371 hlm.; 14,8 x 21 cm

ISBN 978-979-799-609-3

1. Ekologi 2. Ternate

577

Editor Bahasa : Risma Wahyu Hartiningsih Penata Letak : Ibnu Maryanto

Penata Sampul : Fahmi Penerbit : LIPI Press

*Pusat Penelitian Biologi-LIPI

Gedung Widyasatwaloka, Cibinong Science Center Jln. Raya Bogor Km. 46, Cibinong 169111

Telp.: 021-8765056, 8765057

(4)

DAFTAR ISI

Ucapan Terimakasih iii

Kata Sambutan v

Kata Pengantar vii

DAFTAR ISI xi

GEOLOGI DAN IKLIM

Gunung Gamalama, Ternate, Maluku Utara: Dinamika Erupsi dan Potensi

Ancaman Bahayanya 1

Indyo Pratomo, Cecep Sulaeman, Estu Kriswati & Yasa Suparman Karakteristik Erupsi G Kie Besi dan Potensi Ancaman Bencananya Terhadap Lingkungan Kota Ternate: (Representasi dari karakter

gunungapi aktif di Busur Gunungapi Halmahera) 15 Estu Kriswati & Indyo Pratomo

Analisa Anomali Curah Hujan dan Parameter Laut-Atmosfer Periode

Januari - Agustus 2010 di Provinsi Maluku Utara 27 Dodo Gunawan

FAUNA

Kelimpahan dan Keragaman Kelelawar (Chiroptera) dan Mamalia Kecil

di Pulau Ternate 43

Sigit Wiantoro & Anang S Achmadi

Keanekaragaman Mamalia Kecil di Pulau Moti 55 Anang Setiawan Achmadi & Sigit Wiantoro

Kajian Ekologi Burung di Hutan Gunung Gamalama, Ternate, Maluku

Utara 69 Wahyu Widodo

Komunitas Burung Pulau Moti Ternate Maluku Utara 83 Eko Sulistyadi

Keanekaragaman Herpetofauna di Pulau Ternate dan Moti, Maluku Utara 105 Mumpuni

(5)

Komunitas Keong Darat di Pulau Moti, Maluku Utara 121 Heryanto

Kajian keanekaragaman Ngengat (Insekta: Lepidoptera) di Gunung

Gamalama, Ternate 133

Hari Sutrisno

Tinjauan Keanekaragaman dan Sebaran Kupu Ternate 145 Djunijanti Peggie

Efektifitas Trap Warna Terhadap Keberadaan Serangga Pada Pertanaman

Budidaya Cabai di Kelurahan Sulamadaha Kecamatan P Ternate Ternate 159 Abdu Mas’ud

Eksplorasi Keragaman Serangga Coleoptera dan Lepidoptera di Pulau

Moti, Ternate, Maluku Utara 167

Warsito Tantowijoyo & Giyanto FLORA

Analisis Tutupan Lahan Kawasan Pulau Moti, Ternate, Maluku Utara 187 Hetty IP Utaminingrum & Roemantyo

Hutan mangrove di Pulau Moti 199

Suhardjono & Ujang Hapid

Keanekaragaman Anggrek di G Gamalama, Ternate 219 Izu Andry Fijridiyanto & Sri Hartini

Vegetasi Hutan Pulau Moti, Ternate, Maluku Utara 227 Edi Mirmanto

Keanekaragaman Jenis Pohon di Hutan Sekunder Pulau Moti,

Ternate-Maluku Utara 237

Razali Yusuf

Keanekaragaman Tumbuhan Berkhasiat Obat di Pulau Moti, Ternate,

Maluku Utara 251

Siti Sunarti

Eksplorasi Tumbuhan di Pulau Moti, Ternate, Maluku Utara 267 Deden Girmansyah & Siti Sunarti

(6)

MIKROBIOLOGI

Drug Discovery Antibiotik Berbasis Biodiversitas Aktinomisetes Lokal

Asal Ternate 283

Arif Nurkanto

Isolasi dan Identifikasi Kapang-Kapang Kontaminan Dari Biji Kenari

Kering (Canarium ovatum) 295

Nurhasanah &Sundari

Mikroba Laut Penghidrolisis Senyawa Nitril di Sekitar Pulau Moti,

Ternate 301

Nunik Sulistinah & Rini Riffiani

Isolasi dan Penapisan Bakteri Pendegradasi Dibenzothiophene,

Phenanthrene dan Fluoranthene Asal Perairan Laut Sekitar Pulau

Moti-Ternate 309 Rini Riffiani & Nunik Sulistinah

Penapisan dan Isolasi Bacillus Penghasil Amilase Dari Limbah Sagu

(Metroxylon sagu Rottb) 317

Deasy Liestianty1, Nurhasanah2 SOSIAL BUDAYA

Membangun Ternate Bermodal Kekayaan Sosio-Historis 329 Dhurorudin Mashad

Analisis Struktural Terhadap Mitos “Tujuh Putri” Pada Kebudayaan

Ternate, Maluku Utara 343

Safrudin Amin  

(7)

Ekologi Ternate 145-158 (2011)

Tinjauan Keanekaragaman dan Sebaran Kupu Ternate

Djunijanti Peggie

Bidang Zoologi, Puslit Biologi, LIPI ABSTRACT

Observation on the butterfly diversity in Ternate was conducted for 2 weeks from July 28 until August 10, 2009. This research aimed to obtain current data of the diversity and distribution of butterflies in Ternate. The field work resulted in 56 species of butterflies. In this paper, I report the occurrence of 9 species as new records, i.e. Catopsilia pyranthe, Cethosia cydippe bernsteini, Euploea algea dalmannii, Vindula dejone dorokusana, Euchrysops cnejus, Hypolycaena erasmus, Jamides celeno, Jamides cyta amphissa and Jamides schatzi. This study also confirms the occurrence of 10 butterfly species in which their distributional ranges were not stated in detail previously, i.e. Melanitis boisduvalia, Parthenos sylvia ellina, Catochrysops strabobinna, Everes lacturnus, Lampides boeticus, Leptotes plinius, Pithecops dionisius, Psychonotis caelius caelius, Zizina otis and Zizula hylax.

Key words: Butterfly, Ternate, diversity

PENDAHULUAN

Ternate sebagai salah satu pulau di kawasan Wallacea termasuk pulau yang menarik untuk diteliti keanekaragaman-nya. Kegiatan penelitian di Ternate oleh tim Puslit Biologi-LIPI dilakukan mulai 26 Juli sampai dengan 11 Agustus 2009. Kegiatan penelitian LIPI ini antara lain mencakup penelitian keanekaragaman kupu di pulau Ternate. Kupu merupakan salah satu kelompok serangga yang berpotensi sebagai indikator lingkungan (Vane-Wright 2003).

Kekayaan jenis dan tingkat endemi-sitas fauna kupu Maluku Utara dan Maluku Tengah telah dipaparkan terdahulu (Vane-Wright & Peggie 1994; Peggie et al. 1995; Peggie et al. 2005). Ekspedisi ke pulau-pulau di kawasan Maluku Utara dan Maluku Tengah telah dilakukan sejak lama dan yang terkenal

adalah perjalanan Alfred Russel Wallace (Wallace1962) yang sangat mengagum-kan dan menggugah minat banyak orang. Tetapi data mengenai kupu Ternate masih kurang memadai karena seringkali Ternate hanya digunakan sebagai tempat transit menuju pulau-pulau yang lebih besar di kawasan Maluku Utara.

Koleksi dan pengamatan kupu dilakukan di berbagai area di Ternate. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat-kan data terkini mengenai keanekaraga-man dan sebaran kupu di Ternate. Data keanekaragaman hayati sangat diperlu-kan sebagai landasan untuk pengelolaan area.

BAHAN DAN CARA KERJA Observasi dan koleksi kupu secara aktif dilakukan dengan menggunakan jaring serangga (sweeping net).

(8)

Djunijanti Peggie

Pengambilan sampel kupu dilakukan secara selektif, hanya 3 individu dari jenis yang sama yang ditangkap. Di samping itu, koleksi secara pasif juga dilakukan di beberapa tempat (stasiun pemancar televisi, Air Tege-tege Marikurubu) dengan memasang perangkap pisang ("banana trap"). Perangkap pisang ini berupa kurungan dari kain nilon yang pada bagian bawahnya diberi nampan berisi umpan pisang, dan kurungan ini digantungkan pada dahan pohon. Perangkap ini dimaksudkan untuk memerangkap jenis kupu yang sulit ditangkap dengan jaring serangga karena menyukai terbang di antara pepohonan dan menyukai buah matang yang hampir busuk. Biasanya anggota kupu Nymphalidae yang tertarik dan terperangkap dengan perangkap pisang ini.

Koleksi aktif dilakukan di berbagai tempat di pulau Ternate (Gambar 1 dan 2), yang meliputi 19 area, yaitu: Air Tege-tege, Benteng Kastela, Dalam Pala, Dorpedu jalan, Dorpedu tanjung, Foramadiahi, Kastela, Kulaba, Laguna, Maliaro, Moya, Stasiun pemancar, Sulamadaha, Tabona, Takome jalan, Takome kebun, Togafo, Tolire, dan trek ke puncak Gamalama.

Air Tege-tege merupakan area sumber mata air yang juga mencakup area pekarangan penduduk dengan hutan sekunder yang dilintasi sungai kering. Benteng Kastela merupakan area benteng yang terbuka dan hanya ditumbuhi semak rumput. Dalam Pala di sebelah atas Maliaro merupakan area teduh yang ditumbuhi kebun cengkeh dan pala yang di antaranya banyak ditumbuhi

paku-pakuan. Dorpedu jalan merupakan area di kelokan jalan yang bertebing dan meliputi sungai besar yang kering dan banyak pohon besar di sisi sungai. Dorpedu tanjung adalah area rekreasi menuju pantai, ditanami pohon cengkeh, kelapa, dan bambu, dan banyak ditumbuhi semak bunga Lantana camara dan Stachytarpheta yang cukup banyak didatangi kupu. Foramadiahi merupakan area kebun pala dan cengkeh di ujung desa dengan jalan mendaki yang cukup terjal di ketinggian lebih dari 300 m. Koleksi di Kastela dilakukan di area kebun kelapa di tepi jalan menuju pantai. Koleksi di Kulaba dilakukan di area sekitar makam Kulaba yang ditumbuhi pohon pala dan cengkeh. Laguna di Ngade merupakan area yang rimbun di sekeliling danau besar dan di tepi jalan di sebelah atas danau masih ada kebun terbuka yang ditumbuhi rerumputan. Koleksi di Maliaro dilakukan di sekitar rumah yang berbatasan langsung dengan kebun pala dan cengkeh. Moya merupakan area kebun cengkeh dan pala yang luas di ketinggian hampir 300 m. Koleksi di sekitar stasiun pemancar televisi dilakukan di area dekat pemukiman penduduk. Sulamadaha merupakan area pantai di ujung utara pulau Ternate yang ditumbuhi pohon kelapa dan pandan besar. Tabona ditanami pohon pala dan cengkeh dengan jalan ke makam Tabona yang rindang dengan pohon-pohon besar Sapindaceae dan banyak semak berbunga ungu putih Clerodendron. Takome jalan mencakup area tepi jalan yang ditumbuhi pohon ketapang besar. Takome kebun di seberang tempat pembuangan sampah

(9)

Tinjauan Keanekaragaman dan Sebaran Kupu Ternate

akhir (TPA) merupakan area kebun kelapa, yang juga ditanami pohon coklat, pala, dan cengkeh, dan banyak ditumbuhi semak bunga ungu Stachytarpheta dan bunga kuning Wedelia biflora. Koleksi di Togafo dilakukan sebentar di tepi jalan yang berkelok karena terlihat kupu yang melintas. Koleksi di Tolire dilakukan di area pinggir danau, dan pengamatan terhadap kupu yang terbang dari tebing danau juga dilakukan. Koleksi di trek jalur pendakian ke puncak Gamalama dilakukan di sekitar pos Kehutanan di ketinggian 800 m.

HASIL

Selama penelitian di 19 area

pengamatan di Ternate, tercatat

sebanyak 56 spesies kupu yang

tergolong ke dalam 5 suku, dengan

rincian sebagaimana dipaparkan dalam

Tabel 1-5. Kupu Ternate diperkirakan

berjumlah 98 spesies (Vane-Wright &

Gambar 1. Peta pulau Ternate (sumber: Bappeda Ternate, atas bantuan Bapak Wahyu Setia)

Peggie 1994; Peggie et al. 1995; Peggie

et al. 2005; Peggie & Vane-Wright - in

prep.; Peggie et al. - in prep.) sehingga

perolehan 56 spesies (57,1%) ini cukup

menggembirakan mengingat kondisi

selama penelitian lapang ini tidak terlalu

kondusif untuk kupu. Musim kemarau

menyebabkan sungai-sungai besar

maupun kecil yang banyak dijumpai di

berbagai lokasi di pulau ini tidak ada

airnya. Pada umumnya juga angin

bertiup kencang menjelang tengah hari

sehingga aktivitas kupu agak terganggu

Sebanyak 5 spesies kupu dari suku Papilionidae diperoleh dari 10 lokasi di Ternate seperti dapat terlihat pada Tabel 1. Ada 3 spesies, yaitu Papilio deiphobus deiphontes, P. polytes nicanor, dan Troides criton criton yang cukup banyak dijumpai. Berdasarkan studi pustaka sebelumnya diketahui ada 13 spesies dari suku Papilionidae yang terdapat di Ternate (Peggie et al. 2005). Pada penelitian ini tidak dijumpai 8 jenis

(10)

Djunijanti Peggie

lainnya diduga karena waktu penelitian yang diadakan di musim kemarau ini. Kupu sayap burung Ornithoptera croesus yang ditemukan dan dideskripsi oleh Wallace pada tahun 1859 tidak dapat ditemukan di Ternate pada penelitian ini. Diduga jenis ini telah hilang dari Ternate sejak letusan vulkanik Gunung Gamalama pada tahun 1983 (Peggie et al. 2005). Penulis melakukan observasi ke danau Tolire sebanyak 3 kali tetapi tidak melihat keberadaan jenis ini.

Diperoleh 4 spesies kupu dari suku Pieridae di 12 lokasi, dan terlihat juga satu spesies yaitu Catopsilia scylla di Moya yang tidak tertangkap (Tabel 2). Jenis yang umum dijumpai adalah Eurema hecabe asanga. Berdasarkan daftar jenis kupu Pieridae diketahui ada 10 spesies dari suku Pieridae di Ternate (Peggie et al. 1995). Hal yang menarik adalah dijumpainya 1 jenis Pieridae yaitu

Gambar 2. Peta pulau Ternate (disiapkan oleh Ridwan - LIPI dengan program Arc View) mencakup 19 lokasi penelitian, yaitu: (1) Air Tege-tege, (2) Benteng Kastela, (3) Dalam Pala, (4) Dorpedu jalan, (5) Dorpedu tanjung, (6) Foramadiahi, (7) Kastela, (8) Kulaba, (9) Laguna, (10) Maliaro, (11) Moya, (12) Stasiun pemancar, (13) Sulamadaha, (14) Tabona, (15) Takome jalan, (16) Takome kebun, (17) Togafo, (18) Tolire, dan (19) trek ke puncak Gamalama

Catopsilia pyranthe (Gambar 3a, 4a) sebagai rekaman baru.

Studi pustaka sebelumnya mencatat keberadaan 30 spesies kupu Nymphalidae di Ternate ditambah 11 spesies yang kemungkinan juga ada di sana (Peggie & Vane-Wright - in prep.). Pada penelitian ini diperoleh 23 spesies kupu dari suku Nymphalidae di 18 lokasi (Tabel 3) dan ada 11 jenis yang cukup banyak dijumpai di berbagai lokasi. Ada 3 jenis kupu Nymphalidae yaitu Euploea algea dalmannii (Gambar 3b, 4b), Cethosia cydippe bernsteini (Gambar 3c, 4c) dan Vindula dejone dorokusana (Gambar 3d, 4d) yang merupakan rekaman baru bagi Ternate. Juga terdapat 2 jenis yang berhasil dikonfirmasi keberadaannya di Ternate.

Diperoleh 18 spesies kupu dari suku Lycaenidae di 16 lokasi (Tabel 4) dan 4 spesies di antaranya tergolong umum

(11)

Tinjauan Keanekaragaman dan Sebaran Kupu Ternate

Tabel 1. Spesies kupu Papilionidae yang terkoleksi dari berbagai lokasi di Ternate

Tabel 2. Spesies kupu Pieridae yang terkoleksi dari berbagai lokasi di Ternate

No. Spesies Lokasi Frekuensi koleksi

1 Graphium agamemnon guttatus Air Tege-tege 1

2 Pachliopta polyphontes sejanus Tabona 1

Air Tege-tege 4 Laguna 2 Maliaro 2 Moya 1 Pemancar 1 Tabona 1 Air Tege-tege 1 Dorpedu jalan 1 Maliaro 1 Moya 1 Tabona 1 Takome jalan 1 Dorpedu jalan 1 Dorpedu tanjung 1 Kastela 1 Laguna 2 Maliaro 1

3 Papilio deiphobus deiphontes

4 Papilio polytes nicanor

5 Troides criton criton

No. Spesies Lokasi Frekuensi

Air Tege-tege 1

Moya 1

Takome jalan 1

Takome kebun 1

Catopsilia pyranthe pyranthe Takome jalan 1

(Rekaman Baru) Takome kebun 1

3 Catopsilia scylla moluccarum Moya terlihat

Air Tege-tege 2 Dorpedu jalan 1 Kastela 1 Air Tege-tege 4 Dalam Pala 1 Dorpedu jalan 1 Dorpedu tanjung 2 Foramadiahi 1 Maliaro 4 Moya 1 Tabona 1 Takome kebun 1 Tolire 1

1 Catopsilia pomona rivalis

2

4 Eurema candida libera

(12)

Djunijanti Peggie

Tabel 3. Spesies kupu Nymphalidae yang terkoleksi dari berbagai lokasi di Ternate

No. Subfamili Lokasi Frekuensi

Air Tege-tege 2 Dalam Pala 1 Dorpedu jalan 2 Dorpedu tanjung 1 Kastela 1 Maliaro 1 Tabona 1 Air Tege-tege 2 Benteng Kastela 1 Dorpedu jalan 1 Dorpedu tanjung 2 Kastela 2 Laguna 3 Maliaro 3 Sulamadaha 2 Tabona 1 Takome jalan 1 Takome kebun 1 Tolire 2 Moya 1 Takome kebun 1 Air Tege-tege 2 Dorpedu tanjung 1 Tabona 2 Takome kebun 1 Togafo 1 Tolire 1 Tabona 1 Takome kebun 1 Dorpedu jalan 2 Dorpedu tanjung 1 Togafo 1 Air Tege-tege 4 Dorpedu jalan 1 Dorpedu tanjung 2 Kastela 1 Laguna 1 Maliaro 6 Moya 1 Tabona 1 Takome kebun 1 Tolire 1 Air Tege-tege 1 Maliaro 1 Tabona 1

7 Danainae Ideopsis juventa curtisi

8 Danainae Parantica cleona tigrana 5 Danainae Euploea algea dalmannii

(Rekaman Baru) 6 Danainae Idea durvillei theia

3 Danainae Danaus chrysippus cratippus

4 Danainae Danaus ismare ismareola Spesies

1 Cyrestinae Cyrestis acilia latifascia

(13)

Tinjauan Keanekaragaman dan Sebaran Kupu Ternate

Tabel 3. Lanjutan

No. Subfamili Lokasi Frekuensi

Air Tege-tege 2 Dalam Pala 1 Foramadiahi 1 Maliaro 2 Sulamadaha 1 Takome kebun 1 Air Tege-tege 1 Dorpedu tanjung 1 Maliaro 2 Air Tege-tege 1 Kulaba 1 Maliaro 1 Moya 1 Tabona 1

13 Limenitidinae Dalam Pala 1

14 Limenitidinae Air Tege-tege 1

15 Limenitidinae Maliaro 1 16 Nymphalinae Tabona 1 Air Tege-tege 2 Dalam Pala 1 Maliaro 1 Moya 1 Tabona 1 18 Satyrinae Moya 1

19 Satyrinae Air Tege-tege 1

Air Tege-tege 1 Dalam Pala 1 Maliaro 2 Moya 1 Takome kebun 1 Air Tege-tege 1 Dalam Pala 1 Maliaro 3 Tabona 2 Takome kebun 1 Trek 800 m 1 Air Tege-tege 2 Foramadiahi 1 Kastela 1 Kulaba 1 Maliaro 3 Moya 1 Tabona 2 Takome kebun 1 Tolire 1 Spesies

22 Satyrinae Mycalesis terminus ternatensis

Lethe arete advipa Melanitis boisduvalia 20 Satyrinae Mycalesis janardana

megamede

21 Satyrinae Mycalesis messene Parthenos sylvia ellina Phaedyma heliopolis Hypolimnas bolina bolina 17 Nymphalinae Junonia hedonia hellanis

Maliaro 1

12 Limenitidinae Pantoporia mysia sannians

Pantoporia venilia leucoion 10 Heliconiinae Cupha crameri crameri

11 Heliconiinae Vindula dejone dorokusana (Rekaman Baru)

9 Heliconiinae Cethosia cydippe bernsteini (Rekaman Baru)

(14)

Djunijanti Peggie

dijumpai di berbagai lokasi. Studi pustaka sebelumnya mencatat 15 spesies kupu Lycaenidae di Ternate (Peggie & Vane-Wright - in prep.) dan 28 spesies kupu Maluku Utara yang mungkin juga terdapat di Ternate tetapi tidak tercatat secara detail sebarannya di Maluku Utara. Dari 18 jenis yang diperoleh pada penelitian ini 4 jenis merupakan jenis yang memang tercatat sebelumnya di Ternate, yaitu: Arhopala micale superba, Celastrina philippina cinctuta, Miletus leos virtus dan Philiris helena gisella. Ada 5 jenis kupu Lycaenidae yang merupakan rekaman baru bagi Ternate, yaitu Euchrysops cnejus (Gambar 3e, 4e), Hypolycaena erasmus (Gambar 3f, 4f), Jamides celeno (Gambar 3g, 4g), Jamides cyta amphissa (Gambar 3h, 4h), dan Jamides schatzi (Gambar 3i, 4i). Sebanyak 8 jenis berhasil dikonfirmasikan keberadaannya. Satu jenis, yaitu Arhopala sp. belum berhasil diidentifikasi secara positif dan masih akan diteliti lebih lanjut.

Sebanyak 5 spesies kupu dari suku Hesperiidae diperoleh dari 5 lokasi (Tabel 5) dan hanya Tagiades japetus japetus yang cukup umum dijumpai di beberapa lokasi dalam pengamatan ini. Dua jenis, yaitu Pelopidas sp. dan Telicota sp.

belum dapat diidentifikasi secara positif. Studi pustaka sebelumnya mencatat 14 spesies kupu Hesperiidae di Ternate (Peggie et al. - in prep.) dan 5 spesies kupu Maluku Utara yang mungkin juga terdapat di Ternate tetapi tidak tercatat secara detail sebarannya di Maluku Utara.

PEMBAHASAN

Sesuai dengan tujuan penelitian ini, banyak lokasi yang diamati untuk mengetahui keanekaragaman kupu di pulau Ternate dan dengan keterbatasan waktu di lapangan hanya beberapa lokasi yang dikunjungi lebih dari satu kali. Waktu yang dialokasikan untuk pengamatan di masing-masing lokasi diusahakan sama dan seimbang, tetapi hal ini juga tidak selalu terjadi demikian. Koleksi pada waktu yang ideal antara jam 8 pagi sampai menjelang tengah hari tentunya tidak dapat dilakukan untuk semua lokasi. Dengan demikian, analisa secara kuantitatif dengan menggunakan indeks keragaman jenis pada lokasi-lokasi yang diamati tidak dapat dilakukan. Data penelitian ini dapat menjadi data dasar bagi penelitian lanjutan untuk mengetahui pola sebaran jenis kupu di berbagai lokasi di Tabel 3. Lanjutan

No. Subfamili Lokasi Frekuensi

Dorpedu jalan 1 Dorpedu tanjung 1 Foramadiahi 1 Moya 1 Tabona 2 Takome kebun 1 Tolire 1

23 Satyrinae Ypthima stellera sepyra Spesies

(15)

Tinjauan Keanekaragaman dan Sebaran Kupu Ternate

Tabel 4. Spesies kupu Lycaenidae yang terkoleksi dari berbagai lokasi di Ternate

No. Spesies Lokasi Frekuensi

Air Tege-tege 1 Maliaro 2 Dorpedu tanjung 1 Takome kebun 1 Air Tege-tege 1 Laguna 1 Euchrysops cnejus (Rekaman Baru) Air Tege-tege 1 Benteng Kastela 1 Foramadiahi 1 Moya 1

Hypolycaena erasmus Air Tege-tege 1

(Rekaman Baru) Pemancar 1

Tolire 1

Jamides celeno Air Tege-tege 1

(Rekaman Baru) Foramadiahi 1

Jamides cyta amphissa Dalam Pala 1

(Rekaman Baru) Dorpedu tanjung 1

Jamides schatzi Dorpedu jalan 1

(Rekaman Baru) Kulaba 1

Air Tege-tege 1 Laguna 2 Tabona 1 Takome kebun 1 Tolire 2 Kulaba 1 Maliaro 1 Dalam Pala 1 Tabona 1 Tabona 1 Takome jalan 1 Air Tege-tege 1 Dalam Pala 1 Dorpedu tanjung 1 Kulaba 1 Maliaro 2 Moya 1

16Psychonotis caelius caelius Tabona 1

Benteng Kastela 1 Dorpedu tanjung 1 Kulaba 1 Takome kebun 1 Tolire 2 Air Tege-tege 1 Dorpedu tanjung 1 15Pithecops dionisius 17Zizina otis 18Zizula hylax Lampides boeticus 12Leptotes plinius

13Miletus leos virtus

14Philiris helena gisella

Takome jalan 1 2Arhopala micale superba

3Catochrysops strabobinna 4 8 9 10 11 6Everes lacturnus 7

Celastrina philippina cinctuta

5 Sulamadaha 2

(16)

Djunijanti Peggie

Tabel 5. Spesies kupu Hesperiidae yang terkoleksi dari berbagai lokasi di Ternate

No. Spesies Lokasi Frekuensi koleksi

1 Notocrypta feisthamelii padhana Air Tege-tege 2

2 Pelopidas sp. Air Tege-tege 1

Foramadiahi 1 Tabona 1 Foramadiahi 1 Tabona 1 Dalam Pala 1 Takome kebun 1 5 Telicota sp. Tabona 1

3 Potanthus fettingi rabida

4 Tagiades japetus japetus

pulau Ternate, tetapi data yang dimiliki sekarang tidak dapat digunakan untuk membuat kesimpulan bahwa jenis tertentu hanya dijumpai di satu atau dua lokasi tertentu. Dengan demikian, diperlukan pengamatan lebih lanjut untuk dapat mengetahui pola sebaran kupu di berbagai lokasi di pulau Ternate ini.

Keberadaan kupu di Air Tege-tege terbilang paling banyak dengan 28 jenis kupu, diikuti oleh Tabona sebanyak 23 jenis, Maliaro 20 jenis, Takome kebun 17 jenis, Moya 15 jenis, dan Dorpedu tanjung 14 jenis. Lokasi yang rendah keanekaragaman kupu meliputi Benteng Kastela, Sulamadaha, dan trek ke puncak Gamalama. Adapun keberadaan kupu yang rendah di stasiun pemancar yang berdekatan dengan Maliaro dan Air Tege-tege disebabkan kurangnya waktu yang dialokasikan untuk koleksi di lokasi itu. Demikian juga halnya dengan keberadaan kupu di Togafo yang hanya 2 jenis dikarenakan koleksi dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

Pemasangan perangkap pisang tidak efektif dalam penelitian ini karena tidak ada hasil yang diperoleh dari perangkap

pisang yang dipasang di sekitar stasiun pemancar. Hal ini diduga karena angin yang bertiup kencang yaitu berkisar 3,5 km/jam pada pagi hari dan menjadi lebih kencang menjelang tengah hari yaitu sekitar 11,5 km/jam selama periode pemasangan perangkap.

Rekaman baru dan konfirmasi keberadaan jenis

Ternate merupakan pulau yang telah dikenal sejak lama sebagai pulau yang strategis di Maluku Utara. Pada tahun 1858 Alfred Russel Wallace menjadikan Ternate sebagai tempat singgahnya yang nyaman, di mana ia dapat mengemas dan mengirim hasil koleksinya ke Inggris, dan bersiap untuk ekspedisinya ke pulau-pulau sekitarnya. Eksplorasi atau survei pengungkapan biodiversitas di Ternate sendiri tidak banyak dilakukan. Keadaan ini berlanjut sampai sekarang, sehingga penelitian kupu di Ternate ini berhasil mengungkap 9 rekaman baru dan memperoleh konfirmasi atas keberadaan 10 jenis kupu di Ternate.

Dari suku Pieridae, jenis Catopsilia pyranthe (Gambar 3a, 4a) diperoleh di

(17)

Tinjauan Keanekaragaman dan Sebaran Kupu Ternate

a b c

d e f

g h i

Takome jalan dan Takome kebun, dan sebelumnya tidak dilaporkan keberadaan-nya di Maluku Utara, sehingga ini merupakan rekaman baru. Sebelumnya jenis ini diketahui mempunyai sebaran cukup luas mulai dari Sri Lanka hingga Taiwan, Semenanjung Malaya, Filipina, Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku Tengah, Kepulauan Solomon, dan sebagian Aus-tralia.

Dari suku Nymphalidae, keberadaan

Euploea algea dalmannii (Gambar 3b, 4b) dan Cethosia cydippe bernsteini (Gambar 3c, 4c) di Maluku Utara sebelumnya hanya dilaporkan dari Halmahera, Morotai, dan Bacan, sedangkan Vindula dejone dorokusana (Gambar 3d, 4d) sebelumnya hanya tercatat dari Halmahera dan Bacan. Terdapat 2 jenis lainnya yaitu Parthenos sylvia ellina dan Melanitis boisduvalia yang berhasil dikonfirmasi keberadaannya di Ternate yang sebelumnya diragukan

Gambar 3. Permukaan atas sayap dari kupu yang dilaporkan keberadaannya di Ternate untuk

pertama kali atau merupakan rekaman baru, yaitu: (a) Catopsilia pyranthe, (b) Euploea algea dalmannii, (c) Cethosia cydippe bernsteini, (d) Vindula dejone dorokusana, (e) Euchrysops cnejus, (f) Hypolycaena erasmus, (g) Jamides celeno, (h) Jamides cyta amphissa, dan (i) Jamides schatzi

(18)

Djunijanti Peggie

g h i

oleh D'Abrera (1990).

Dari suku Lycaenidae diperoleh 5 jenis yang merupakan rekaman baru, dan satu di antaranya, yaitu Euchrysops cnejus (Gambar 3e, 4e) merupakan rekaman baru bahkan bagi Maluku Utara. Keberadaan di Maluku untuk kupu Euchrysops cnejus yang sebarannya

cukup luas dari India ke Australia ini sebelumnya hanya dilaporkan dari pulau Buru. Hypolycaena erasmus (Gambar 3f, 4f) sebelumnya hanya dilaporkan dari Halmahera dan Bismarck Archipelago. Keberadaan Jamides celeno (Gambar 3g, 4g) di Maluku sebelumnya hanya dilaporkan dari Maluku Tengah dan Obi.

Gambar 4. Permukaan bawah sayap dari kupu yang dilaporkan keberadaannya di Ternate

untuk pertama kali atau merupakan rekaman baru, yaitu: (a) Catopsilia pyranthe, (b) Euploea algea dalmannii, (c) Cethosia cydippe bernsteini, (d) Vindula dejone dorokusana, (e) Euchrysops cnejus, (f) Hypolycaena erasmus, (g) Jamides celeno, (h) Jamides cyta amphissa, dan (i) Jamides schatzi

(19)

Tinjauan Keanekaragaman dan Sebaran Kupu Ternate

Jamides cyta amphissa (Gambar 3h, 4h) sebelumnya dilaporkan dari Bacan, Halmahera, dan Obi. Jamides schatzi (Gambar 3i, 4i) sebelumnya hanya dilaporkan dari Obi. Sebanyak 8 jenis, yaitu Catochrysops strabobinna, Everes lacturnus, Lampides boeticus, Leptotes plinius, Pithecops dionisius, Psychonotis caelius caelius, Zizina otis, dan Zizula hylax dikonfirmasikan keberadaannya yang sebelumnya tidak dinyatakan secara detail.

Hasil perolehan kupu di berbagai area di Ternate ini menunjukkan bahwa data mengenai kupu Ternate sebelumnya memang masih minimal. Penelitian lapang yang dilakukan dalam waktu yang relatif singkat ini dapat memberikan kontribusi yang cukup signifikan dengan terungkapnya keberadaan 9 jenis sebagai rekaman baru bagi Ternate dan konfirmasi keberadaan 10 jenis kupu yang sebelumnya tidak dinyatakan dengan jelas sebarannya di Maluku Utara. Jenis-jenis ini bukan merupakan jenis yang langka atau jarang dijumpai, melainkan belum pernah tercatat dan belum pernah dilaporkan sebelumnya. Dengan demi-kian, tambahan 19 jenis ini ke dalam daftar jenis kupu Ternate sejumlah 98 spesies terbilang signifikan, yaitu penambahan 19,4%.

KESIMPULAN

Penelitian keanekaragaman dan sebaran kupu Ternate ini berhasil mendapatkan 56 spesies kupu dalam kurun waktu 2 minggu. Hal ini menggembirakan karena dalam kondisi musim kemarau ini masih diperoleh jumlah

jenis yang cukup besar. Dengan penelitian ini penulis dapat berkontribusi melaporkan 9 jenis kupu yang merupakan rekaman baru dan memberikan konfirmasi atas keberadaan 10 jenis kupu yang sebelumnya tidak dinyatakan secara de-tail sebarannya di Maluku Utara. Diharapkan data berikutnya dapat diperoleh pada awal atau akhir musim penghujan sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih utuh mengenai keanekaragaman dan sebaran kupu di Ternate.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penelitian ini dibiayai oleh IPTEKDA LIPI. Penelitian ini juga terlaksana lancar secara operasional dengan adanya bantuan dari pihak Pemerintah Kota Ter-nate, terutama Bapak Walikota Ternate: Bapak Syamsir Andili, Bapak Wahab, dan Bapak Yahya, dan sekali lagi penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan dan perhatian. Beberapa orang setempat, yaitu Bapak Udin, Rudi, dan Rahmin membantu menangkap spesimen kupu. Terima kasih kepada Darmawan dari lab. Entomologi, Bidang Zoologi, Puslit Biologi - LIPI yang berpartisipasi dalam pengumpulan dan penanganan spesimen kupu. Giyanto juga membantu dalam penanganan spesimen kupu di laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Ackery, PR. & RI. Vane-Wright. 1984. Milkweed Butterflies. Cornell Uni-versity Press, New York, 425 pp.

(20)

Djunijanti Peggie

D'Abrera, B. 1990. Butterflies of the Australian Region (3rd edn), Lansdowne, Melbourne, 416 pp. Maruyama, K. 1991. Butterflies of

Borneo. Vol. 2, No. 2. Hesperiidae. Tobishima Corp., Tokyo, Japan, 77 pp. + 39 pls.

Parsons, MJ. 1999. The Butterflies of Papua New Guinea. Their System-atics and Biology. Academic Press, London, 736 pp, 136 pls.

Peggie, D., A. Rawlins & RI. Vane-Wright. 2005. An illustrated check-list of the papilionid butterflies(Lepidoptera: Papilionidae) of northern and central Maluku, In-donesia. Nachrichten des entomologischen Vereins Apollo (NEVA), N.F. 26 (1/2): 41-60. Peggie, D., RI. Vane-Wright & O. Yata.

1995. An illustrated checklist of the pierid butterflies of northern and cen-tral Maluku (Indonesia). Butterflies.The Butterfly Society of Japan 11: 23-47.

Peggie, D. & RI. Vane-Wright. in prep. An illustrated checklist of the nymphalid butterflies of northern and central Maluku (Indonesia).

Peggie, D. & RI. Vane-Wright. in prep. An illustrated checklist of the lycaenid butterflies of northern and central Maluku (Indonesia). Peggie, D., RI. Vane-Wright, R. de Jong,

H. Chiba. in prep. An illustrated checklist of the hesperiid butterflies of northern and central Maluku (In-donesia).

Seki, Y., Y. Takanami & K. Otsuka. 1991. Butterflies of Borneo. Vol. 2, No. 1. Lycaenidae. Tobishima Corp., Tokyo, Japan, 113 pp. + 69 pls. Vane-Wright, RI. 2003. Butterflies. Life

series. Natural History Museum-Smithsonian Institution.

Vane-Wright, RI. & D. Peggie. 1994. The butterflies of northern and central Maluku: diversity, endemism, bioge-ography, and conservation priorities. Tropical Biodiversity 2(1): 212-230. Wallace, AR. 1962. The Malay Archi-pelago. Dover Publications, Inc., New York, 515 pp. [an unabridged republication of the last revised edi-tion of the work first published in 1869 by Macmillan and Company, London].

(21)

Gambar

Gambar 1. Peta pulau Ternate (sumber: Bappeda Ternate, atas bantuan Bapak Wahyu Setia)
Gambar 2. Peta pulau Ternate (disiapkan oleh Ridwan - LIPI dengan program Arc View) mencakup 19 lokasi penelitian, yaitu: (1) Air Tege-tege, (2) Benteng Kastela, (3) Dalam Pala, (4) Dorpedu jalan, (5) Dorpedu tanjung, (6) Foramadiahi, (7) Kastela, (8) Kula
Tabel 2.  Spesies kupu Pieridae yang terkoleksi dari berbagai lokasi di Ternate
Tabel 3.   Spesies kupu Nymphalidae yang terkoleksi dari berbagai lokasi di Ternate
+5

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 2. Grafik Jumlah jenis pakan di 25 lokasi kubangan. Dari Gambar 2 terlihat bahwa lokasi kubangan ke- 16 dan ke-18 merupakan lokasi kubangan dengan jumlah spesies

Kawasan yang terancam oleh bahaya aliran masa berupa awan panas, aliran lava, guguran batu pijar, hujan abu lebat dan aliran lahar, yang meliputi seluruh bagian puncak gunungapi

Di padang lamun, juga tumbuh berbagai jenis rumput laut, yang terdiri dari 18 spesies.. 9 spesies algae hijau (Chlorophyta) 3 spesies algae coklat (Phaeophyta) 6 spesies algae merah

Gambar 2. Grafik Jumlah jenis pakan di 25 lokasi kubangan. Dari Gambar 2 terlihat bahwa lokasi kubangan ke- 16 dan ke-18 merupakan lokasi kubangan dengan jumlah spesies

Makian umumnya tidak teratur dan pada kawasan puncaknya bertebing terjal (lebih dari 30º), bentang alam ini terbentuk akibat dari karakter erupsi dari gunungapi Kie Besi yang

Berdasarkan hasil penelitian keanekaragaman spesies kupu-kupu di Desa Pasirlangu, total spesies famili Nymphalidae pada setiap titik lokasi penelitian menempati angka tertinggi

Jenis fitoplankton yang ditemukan di perairan Kampung Batu Licin terdapat 4 kelas dan 23 spesies fitoplankton yaitu kelas Bacillariophyceae dijumpai sebanyak 18