• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Laporan Bu Eka, Bpf, Hpf, Lpf, Op-Amp, Adc, Dac

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Laporan Bu Eka, Bpf, Hpf, Lpf, Op-Amp, Adc, Dac"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Analisa

Pada percobaan ini, kita melakukan percobaan pengukuran catu daya dan Pada percobaan ini, kita melakukan percobaan pengukuran catu daya dan  band

 band pass pass filter. filter. Seperti Seperti yang yang kita kita ketahui ketahui ketahui ketahui bahwa bahwa filter filter adalah adalah penyaringpenyaring frekuensi agar didapatkan frekuensi yang kita inginkan dan meredam frekuensi frekuensi agar didapatkan frekuensi yang kita inginkan dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan. Catu daya sendiri adalah tegangan jala-jala yang diaktifkan yang tidak diinginkan. Catu daya sendiri adalah tegangan jala-jala yang diaktifkan melalui suatu rangkaian dari sumber ac ( listrik 220 volt). Tegangan listrik ini melalui suatu rangkaian dari sumber ac ( listrik 220 volt). Tegangan listrik ini akan dirubah menjadi tegangan dc sebesar 15 volt sesuai dengan ketentuan modul akan dirubah menjadi tegangan dc sebesar 15 volt sesuai dengan ketentuan modul  band pass yang digun

 band pass yang digunakan.akan.

Band pass filter adalah filter yang menyaring frekuensi tertentu yaitu Band pass filter adalah filter yang menyaring frekuensi tertentu yaitu antara frekuensi cut off bawah dan frekuensi cut off atas. Maka dapat kita ketahui antara frekuensi cut off bawah dan frekuensi cut off atas. Maka dapat kita ketahui  bahwa frekuensi yang dilewatkan adalh frekuensi tengah ( tidak terlalu rendah dan  bahwa frekuensi yang dilewatkan adalh frekuensi tengah ( tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi). Band pass filter dibuat dari gabungan antara rangkaian high tidak terlalu tinggi). Band pass filter dibuat dari gabungan antara rangkaian high  pass filter dan low pass filter

 pass filter dan low pass filter

Untuk melakukan percobaan kita harus merangkai rangkaian sebagai Untuk melakukan percobaan kita harus merangkai rangkaian sebagai  berikut :

 berikut :

Power supply akan mengaktifkan modul BPF, selanjutnya input frekuensi Power supply akan mengaktifkan modul BPF, selanjutnya input frekuensi  berasal

 berasal dari dari function function generator generator terhubung terhubung ke ke rangkaian rangkaian BPF, BPF, input input frekuensi frekuensi iniini sesuai dengan ketentuan sedangkan output dari rangkaian BPF tadi kita amati sesuai dengan ketentuan sedangkan output dari rangkaian BPF tadi kita amati melalui osiloskop. Untuk mendapatkan tampilan gambar yang baik alukuakn melalui osiloskop. Untuk mendapatkan tampilan gambar yang baik alukuakn  pengaturan pada time/div dan volt/div.

 pengaturan pada time/div dan volt/div.

Function generator Function generator

(input) (input)

Modul

Modul BPF BPF OsiloskopOsiloskop Power supply

(2)

Dari beberapa frekuensi masukan didapat beragam tampilan gelombang keluaran, frekuensi yang sangat kecil dan sangat besar menampilkan gelombang keluaran yang jelek, tetapi untuk infut frekuensi yang tidak terlalu besar dan tidak terlalu besar didapat gambar tampilan gambar yang baik berupa gelombang sinus. Ini membuktikan bahwa frekuensi yang terlalu kecil dan terlalu besar itu diredam oleh band pass filter, sedangkan frekuensi tengah dilewatkan oleh band pass filter. Pada frekuensi yang dilewatkan ini jika frekuensi semakin besar maka bentuk gelombang semakin rapat.

(3)

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

1. Band pass filter adalah filter yang melewatkan frekuensi tertentu yaitu diantara frekuensi cut off bawah dan frekuensi cut off atas

2. Frekuensi yang sangat kecil dan sangat besar akan diredam oleh band  pass filter

3. Bentuk gelombang keluaran pada frekuensi yang diredam adalah lurus dengan noise sebagai ganguan

4. Bentuk gelombang keluaran pada frekuensi yang dilewatkan adalah sinusoidal.

5. Pada frekuensi yang dilewatkan jika frekuensi semakin besar maka  bentuk gelombang keluaran akan semakin rapat

Saran

1. Periksalah kondisi alat yang dipakai sebelum melakukan percobaan. 2. Lakukan kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan.

3. Pastikan keluaran function generator dalam kondisi yang baik.

4. Atur time/div dan volt/div untuk mendapatkan gelombang keluaran yang baik.

5. Mintalah petunjuk instruktur apabila ada kesulitan

(4)

Analisa

Penguat operasional atau Op-amp adalah rangkaian elektronika yang dirancang dan dikemas secara khusus dengan menambahkan komponen diluar sedikit saja yang dapat dipakai dalam berbagai keperluan. Komponen yang dimaksudkan biasanya dikemas dalam bentuk IC yang murah dan mudah dipakai. Op-amp mempunyai tiga sifat dasar yaitu :

1. Impedansi masukan tinggi, arus masukan diabaikan 2. Penguat tegangan (loop) terbuka tinggi

3. Impedansi keluaran sangat rendah

Op-amp terbagi menjadi dua yaitu op-amp inverting dan op-amp non inverting. Op-amp inverting terjadi apabila masukan melalui tanda minus (-) sdangkan op-amp in inverting melalui tanda (+). Selain sifat dasar penguat Op-amp juga mempunyai sifat ideal yaitu

1. resistansi keluaran 0

2.  jika V1=V2 maka Vo = 0.

3. Menanggapi semua frekuensi karena lebar pita yang tak terhingga. 4. Jika Av tak hingga maka Vi = 0

Seperti biasanya untuk mengaktifkan rangkaian Op-amp diperlukan power supply sebesar 15, selain itu juga dibutuhkan function generator dengan kondisi yang baik sebagaai input frekuensi. Untuk pengamatan kita lakukan dengan osiloskop digital, untuk mendapatkan tampilan gambar yang baik kita dapat melakukan pegaturan pada tombol time/div dan volt/div.

Percobaan yang pertama kita lakukan ialah penguat Op-amp inverting, sesuai dengan aturan dasar bahwa signal dimasukan diantara terminal inverting input dan ground sementara terminal input non inverting dibumikan maka sinyal keluaran kan berlawanan fasa dengan sinyal masukan. Seperti yang kita ketahui input frekuensi masuk melalui tanda minus (-) akibatnya tidak ada arus karena arus melewati R1 dan R2. Dari sinilah terbukti bahwa Vi= 0 dengan persamaan

(5)

Av = Vo/Vi = -R2/R1.Dari beberapa frekuensi masukan yang dipakai didapatkan gelombang sinyal keluaran yang terbalik dengan gelombang sinyal keluaran sebesar 180º. Perbedaan frekuensi tentu mempengaruhi kerapatan gelombang sinyal keluaran.

Percobaan yang kedua yang kita lakukan ialah penguat Op-amp non inverting. Op-amp non inverting mempunyai aturan dasar bahwa signal dimasukan diantara terminal non inverting dan ground sementara terminal inverting input dibumikan maka sinyal keluaran akan sefasa dengan sinyal masukan. Input frekuensi masuk melalui terminal positif (+) yaitu sebsar V2 akibatnya tegangan dititik A (VA=V2) dengan demikian ada arus yang mengalir melewati R1 dan R2. Besar kecilnya frekuensi masukan akan mempengaruhi kerapatan gelombang sinyal keluaran, semakin besar frekuansi maka akan semakin rapat bentuk gelomabng sinyal keluaran. Dari beberapa frekuensi masukan didapatkan gelombang sinyal keluaran yang sefasa dengan gelombang sinyal keluaran.

(6)

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

1. Op-amp adalah rangkaian elektronika yang dirancang dan dikemas secara khusus dengan menambahkan komponen IC yang dapat dipakai dalam berbagai keperluan

2. Semakin besar frekuensi masukan maka akan semakin rapat bentuk gelombang sinyal keluaran.

3. Aturan dasar penguat Op-amp inverting adalah signal dimasukan diantara terminal inverting input dan ground sementara terminal input non inverting dibumikan.

4. Aturan dasar penguat Op-amp non inverting adalah signal dimasukan diantara terminal non inverting input dan ground sementara terminal input non inverting dibumikan

5. Bentuk gelombang sinyal keluaran penguat Op-amp inverting berbeda fasa sebesar 180º (terbalik) dengan gelombang sinyal masukan

6. Bentuk gelombang sinyal keluaran penguat Op-amp non inverting mempunyai fasa fasa yang sama dengan gelombang sinyal masukan.

Saran

1. Periksalah kondisi alat yang dipakai sebelum melakukan percobaan. 2. Lakukan kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan.

3. Pastikan output function generator dalam kondisi yang baik.

4. Pastikan rangkaian terhubung dengan benar sebelum melakukan  pengamatan.

5. Mintalah petunjuk instruktur apabila ada kesulitan

6. Matikan semua alat dan rapikan ruangan jika selesai melakukan  percobaan.

(7)

Analisa

Pada dasarnya sebuah sinyal memiliki tegangan (amplitudo) dan frekuensi, namun baik tegangan maupun frekuensi tidak bisa dilihat langsung dari sebuah sinyal. Sinyal yang mempunyai tegangan biasanya berupa sinyal analog, untuk mengetahui hal itu diperlukan alat yang bisa mengubah suatu sinyal analog menjadi sinyal digital. Alat yang dapat melakukan proses tersebut ialah Analog To  Digital Converter   (ADC). ADC dapat mengurangi efek dari kebisingan dengan menggunakan teknik pengkodean. ADC menjalankan (debugging) proses tersebut menjadi sinyal digital yang dapat disimpan dengan mudah.

Pada percobaan ini rangkaian sudah dibuat dalam bentuk modul, tinggal  bagaimana cara kita melakukan percobaan dengan baik dan benar. Ada dua sub  bagian dari ADC ini yaitu ADC0804 Analog to Digital Converter dan ADC08049

Analog to Digital Converter.

Pada percobaan ADC0804 Analog to Digital Converter kita merubah mengukur tegangan dengan berbagai ukuran dengan tujuan mengamati bilangan  biner yang keluar. Bilangan biner ini dilihat dari lampu dengan simulasi apabila

lampu hidup biner 1, tetapi apabila lampu mati biner dianggap 0. Langkah awal yang dilakukan ialah dengan menghubungkan J1 pada rangkaian,kemudian sebagai acuan sebelum melakukan percobaan adalah tegangan pada pin 9 = Vref / 2, karena Vref 5 volt bearti tegangan pada pin 9 sebesar 2,5 V. Hal ini didapat dengan memutar VR1 secara perlahan. Kemudian kita mencari tegangan pada pin 6 sesuai dengan data tegangan yang terdapat pada tabel percobaan. Besar kecilnya tegangan ini dapat diatur dengan cara memutar VR2. Dari tegangan tersebut didapat ouput biner yang berbeda mislanya pada saat tegang 0.0 V maka output  biner 00000000. Tetapi percobaan terkadang tidak sesuai dengan teori hal ini bisa

disebabkan kondisi rangkaian yang tidak lagi normal. Tetapi yang pasti setiap tegangan pin 6 berbeda maka output biner juga berbeda. Dari data yang didapat semakin besar tegangan maka semakin besar output biner yang dihasilkan.

(8)

Percobaan selanjutnya ADC0809 Analog to Digital Converter dengan  banyak saluran masukan. Pada dasarnya percobaan ini sama dengan percobaan yang pertama yaitu mengamati output biner tetapi bukan dengan menentukan tegangan pada pin 6 melainkan mengendalikan 3 switch yang digunakan apakah mati (GROND) atau hidup (+5V). Perbedaan lainnya yaitu adanya inpu frekuensi yang dipakai dengan kreteria frekuensi 120 kHz dan amplitudo 1V.Input frekuensi ini dimasukan pada pin 10 untuk mengoptimalkan kerja rangkaian. Dari kondisi switch yang beragam ini kita ukur tegangan output pada IN1 - IN7 dan kita amati juga ouput biner melalui indikator lampu. Misalkan saat switch1 +5V, switch2 ground dan switch3 ground didapat tegangan output pada pin IN4 sebesar 4,9V dan output biner (01110110). Dari variasi switch yang dilakukan dalam  percobaan maka semakin lama biner semakin menurun ( mengecil).

(9)

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

1.  Analog To Digital Converter   (ADC) alat yang bisa mengubah suatu sinyal analog menjadi sinyal digital.

2. ADC mempunyai keunggulan antara lain dapat mengurangi efek dari kebisingan dan hasil sinyal digital yang dapat disimpan dengan mudah. 3. ADC dibagi menjadi dua bagian yaitu ADC0804 Analog to Digital

Converter dan ADC08049 Analog to Digital Converter.

4. Output biner diamati melalui lampu dengan asumsi apabila lampu mati  biner 0 dan apabila lampu hidup biner 1.

5. Pada ADC0804 Analog to Digital Converter semakin besar tegangan maka semakin besar output biner yang dihasilkan.

6. Pada ADC0809 Analog to Digital Converter semakin kondisi switch diberlakukan maka semakin kecil output biner yang dihasilkan.

Saran

1. Periksalah kondisi alat sebelum melakukan percobaan..

2. Pastikan keluaran frekuensi dan tegangan pada function generator dalam kondisi yang baik.

3. Gunakan multimeter dengan keakuratan pengukuran yang baik. 4. Pastikan output lampu tidak berkedip saat melakukan pengamatan. 5. Mintalah petunjuk instruktur apabila ada kesulitan.

(10)

Analisa

Setelah melakukan percobaan mengubah sinyal analog menjadi digital, sekarang itu melakukan percobaan merubah sinyal digital menjadi analog. Rangkaian yang  berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog ialah  Digital to Analog

Converter ( DAC ). Proses perubahan sinyal digital ke sinyal analog secara  berurutan untuk mengontrol tampilan data atau pemrosesan sinyal analog lebih lanjut. Digital to Analog Converter ( DAC ) dibagi menjadi dua yaitu Unipolar  Digital to Analog Converter ( DAC ) dan Bipolar  Digital to Analog Converter (

DAC ).

Percobaan yang pertama kita lakukan yaitu Unipolar  Digital to Analog Converter ( DAC ). Pada percobaan ini kita mengatur input digital berupa 8 buah input yaitu D0 –  D7 dengan 2 kondisi 1 atau 0. Jika switch ON maka memerintahkan input 1,

sebaliknya jika switch OFF maka memerintahkan input 0. Kita hanya melakukan  pengontrolan terhadap nilai-nilai masukan dari D0  –   D7 sesuai dengan tabel

 percobaan. Namun hal yang jangan sampai terletkan ialah kondisi J1 dalam keadaan terhubung, kemudian baru kita bisa mendapatkan arus keluaran yang ada ( Iout). Secara teori arus dan tegangan keluaran dapat dihitung melalui persamaan

 berikut ini :

I = Vref / R

Iout= ID+ IC+ IB + IA =

I[

D3

2

+

D2

4

+

D1

8

+

D0

16

]

Vout= Iout . R3

Dari persamaan diatas dapat kita ketahui bahwa arus D0 paling kecil dibanding arus lainya. Dengan berbagai kombinasi masukan menyerupai biner inilah kita mengukur arus keluaran dan tegangan keluaran. Dari data percobaan didapat semakin besar input biner yang dimasukan maka arus dan tegangan semakin  besar.

(11)

Percobaan kedua yaitu Bipolar  Digital to Analog Converter ( DAC ). Sebenarnya percobaan ini hampir sama dengan percobaan Unipolar dari input masukan yang terdiri dari 8 buah switch sebagai masukan biner yang membedakan ialah kondisi J1 dan J2 terhubung singkat dan pengukuran dilakukan  pada Iout dan Iout ‘.dimana Iout  dan Iout  adalah pelengkap arus keluaran Iout + Iout

adalah IFS maka ketika Iout sama dengan IFS, Iout adalah nol. ketika Iout adalah

nol, maka Iout adalah IFS sesuai persamaan

IFS = Iout + Iout

Iout= ID+ IC+ IB + IA =

I[

D3

2

+

D2

4

+

D1

8

+

D0

16

]

kita tahu bahwa nilai maksimum Vout  dari rangkaian tegangan output bipolar

adalah IFS R 4 dan nilai minimum adalah IFS negatif R 4.

Vout = ( Iout - Iout )R4

Vout = 2 Iout R4 - IFS R4

Dari beberapa percobaan yang dilakukan, semakin besar input biner yang dimasukan maka semakin kecil tegangan keluaran, sedangkan arus relatif naik walaupun angka kenaikan sangat kecil.

(12)

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

1.  Digital to Analog Converter ( DAC ) adalah rangkaian yang berfungsi merubah sinyal digital menjadi analog.

2.  Digital to Analog Converter ( DAC ) dibagi menjadi dua yaitu Unipolar Digital to Analog Converter ( DAC ) dan Bipolar  Digital to  Analog Converter ( DAC ).

3. Input digital sebagai masukan berupa 8 buah input yaitu D0  –  D7

dengan 2 kondisi 1 (ON) atau 0 (OFF).

4. Pada percobaan Unipolar DAC semakin besar input biner yang dimasukan maka arus dan tegangan semakin besar.

5. Pada percobaan Bipolar DAC semakin besar input biner yang dimasukan maka semakin kecil tegangan keluaran sedangkan arus semakin besar.

Saran

1. Periksalah kondisi alat yang dipakai sebelum melakukan percobaan. 2. Lakukan kalibrasi pada semua alat sebelum melakukan percobaan. 3. Pastikan switch pada modul DAC bekerja pada rangkaian.

4. Gunakan multimeter yang pengukurannya akurat. 5. Mintalah petunjuk instruktur apabila ada kesulitan.

6. Matikan semua alat dan rapikan ruangan jika selesai melakukan  percobaan.

(13)

Analisa

Pada percobaan ini, kita melakukan percobaan pengukuran catu daya dan low pass filter. Seperti yang kita ketahui ketahui bahwa filter adalah penyaring frekuensi agar didapatkan frekuensi yang kita inginkan dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan. Catu daya sendiri adalah tegangan jala-jala yang diaktifkan melalui suatu rangkaian dari sumber ac ( listrik 220 volt). Tegangan listrik ini akan dirubah menjadi tegangan dc sebesar 15 volt sesuai dengan ketentuan modul low pass yang digunakan. Low pass filter adalah filter yang menyaring frekuensi rendah. Maka dapat kita ketahui bahwa frekuensi yang dilewatkan adalah frekuensi rendah.

Untuk melakukan percobaan kita harus merangkai rangkaian sebagai  berikut :

Power supply akan mengaktifkan modul LPF, selanjutnya input frekuensi  berasal dari function generator terhubung ke rangkaian LPF, input frekuensi ini

sesuai dengan ketentuan sedangkan output dari rangkaian LPF tadi kita amati melalui osiloskop. Untuk mendapatkan tampilan gambar yang baik lakukan  pengaturan pada time/div dan volt/div.

Dari beberapa frekuensi masukan didapat bervariasi tampilan gelombang keluaran, frekuensi yang sangat kecil gelombang kan bagus dan sangat besar menampilkan gelombang keluaran yang jelek, tetapi untuk input frekuensi yang tidak terlalu besar atau rendah didapat gambar tampilan gambar yang baik berupa gelombang sinus. Ini membuktikan bahwa frekuensi yang terlalu kecil itu diredam oleh low pass filter. Pada frekuensi yang dilewatkan ini jika frekuensi semakin besar maka bentuk gelombang semakin jelek dan rapat.

Function generator (input)

Modul LPF Osiloskop

(14)

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

1. Low pass filter adalah filter yang melewatkan frekuensi rendah.

2. Bentuk gelombang keluaran pada frekuensi yang diredam adalah lurus dengan banyak noise.

3. Bentuk gelombang keluaran pada frekuensi yang dilewatkan adalah sinusoidal dengan sedikit noise atau tidak ada noise.

4. Pada frekuensi yang dilewatkan jika frekuensi semakin besar maka bentuk gelombang keluaran akan semakin rapat.

Saran

1. Periksalah kondisi alat yang dipakai sebelum melakukan percobaan. 2. Lakukan kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan.

3. Pastikan keluaran function generator dalam kondisi yang baik.

4. Atur time/div dan volt/div untuk mendapatkan gelombang keluaran yang  baik.

5. Mintalah petunjuk instruktur apabila ada kesulitan

(15)

Analisa

Pada percobaan ini, kita melakukan percobaan pengukuran catu daya dan high pass filter. Seperti yang kita ketahui ketahui bahwa filter adalah penyaring frekuensi agar didapatkan frekuensi yang kita inginkan dan meredam frekuensi yang tidak diinginkan. Catu daya sendiri adalah tegangan jala-jala yang diaktifkan melalui suatu rangkaian dari sumber ac ( listrik 220 volt). Tegangan listrik ini akan diubah menjadi tegangan dc sebesar 15 volt sesuai dengan ketentuan modul high pass yang digunakan. High pass filter adalah filter yang menyaring frekuensi tinggi atau filter yang melewatkan frekuensi yang tinggi. Maka dapat kita ketahui  bahwa frekuensi yang dilewatkan adalah frekuensi tinggi.

Untuk melakukan percobaan kita harus merangkai rangkaian sebagai  berikut :

Power supply akan mengaktifkan modul HPF, selanjutnya input frekuensi  berasal dari function generator terhubung ke rangkaian HPF, input frekuensi ini

sesuai dengan ketentuan sedangkan output dari rangkaian HPF tadi kita amati melalui osiloskop. Untuk mendapatkan tampilan gambar yang baik lakukan  pengaturan pada time/div dan volt/div.

Dari beberapa frekuensi masukan didapat bervariasi tampilan gelombang keluaran, frekuensi yang sangat besar atau besar maka gelombang keluaran akan  bagus dan jika frekuensi rendah maka gelombang keluaran akan jelek atau

terdapat banyak noise dan distorsi (cacat). Selanjutnya pada frekuensi tinggi akan menghasilkan gelombang berbentuk sinusoidal tetapi jika pada frekuensi yang rendah akan menghasilkan bentuk gelombang keluaran yang lurus dan banyak noise serta distorsi (cacat). Ini membuktikan bahwa pada frekuensi yang tinggi akan dilewatkan oleh high pass filter .

Function generator (input)

Modul HPF Osiloskop

(16)

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan

1. High pass filter adalah filter yang melewatkan frekuensi tinggi.

2. Bentuk gelombang keluaran pada frekuensi yang diredam adalah lurus dengan banyak noise.

3. Bentuk gelombang keluaran pada frekuensi yang dilewatkan adalah sinusoidal dengan sedikit noise atau tidak ada noise.

4. Pada frekuensi yang dilewatkan jika frekuensi semakin besar maka bentuk gelombang keluaran akan semakin renggang.

Saran

1. Periksalah kondisi alat yang dipakai sebelum melakukan percobaan. 2. Lakukan kalibrasi alat sebelum melakukan percobaan.

3. Pastikan keluaran function generator dalam kondisi yang baik.

4. Atur time/div dan volt/div untuk mendapatkan gelombang keluaran yang  baik.

5. Mintalah petunjuk instruktur apabila ada kesulitan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan model di atas, maka dapat dikatakan bahwa penggunaan web terhadap kepuasan aktivitas belajar bagi pengguna wanita variabel Performance Expectancy (PE) yang

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan tingkat insomnia yang secara statistik signifikan antara lansia yang mengalami

Hasil perbandingan ini sesuai dengan hipotesis yang dibuat, sehingga model pendugaan laju erosi tanah berbasis data satelit penginderaan jauh yang digunakan pada kegiatan

sistem informasi yang berjalan dapat memenuhi kebutuhan user, membantu perusahaan dalam mengambil keputusan untuk menentukan pilihan yang tepat dan agar proses bisnis menjadi lebih

Reinforcerment atau penguatan timbul karena adanya rangsangan yang diberikan oleh seseorang untuk meningkatkan atau merubah perilaku seseorang menjadi lebih baik atau

KI 4 4 Melaksanakan Melaksanakan tugas sp tugas spesifik, esifik, dengan dengan menggunakan menggunakan alat, alat, informasi, informasi, dan dan prosedur

[r]

Akan tetapi Allah SWT dalam surah ini memberikan solusi tentang definisi Tuhan sebagaimana diajukan oleh kaum Yahudi tersebut, yaitu bahwa Tuhan itu haruslah Esa, Tuhan itu