PENGESAHAN
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMA
MENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM
KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
TESIS
Disusun untuk Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan Biologi
Disusun Oleh:
Rosinta Septiana
1302681
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMA MENGGUNAKAN FRAMING PADA
KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA
BELAJAR
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH
Pembimbing,
Dr.Rer.Nat.Adi Rahmat, M.Si
NIP.196512301992021001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Dr. Bambang Supriatno,M.Si
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul, “Mengurangi Beban Kognitif siswa SMA
Menggunakan Framing pada Kegiatan Praktikum Klasifikasi Tumbuhan Berdasarkan Gaya Belajar ” ini adalah sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang
merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan
dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menaggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya
apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini,
atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Desember 2015
Yang membuat Pernyataan,
Rosinta Septiana
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Pembelajaran klasifikasi tumbuhan masih identik dengan hapalan dan banyaknya
bahasa latin sehingga mengakibatkan beban kognitif pada siswa. Penelitian ini
dilaksanakan untuk menurunkan beban kognitif siswa SMA dalam praktikum
klasifkasi tumbuhan menggunakan framing. Framing pada kegiatan praktikum dilakukan dengan memberikan bagan dikotomous. Metode penelitian quasy experimental design. Subjek penelitian adalah siswa kelas X IPA. Beban kognitif diukur dengan melihat perbedaan kemampuan siswa dalam menerima dan
mengolah informasi ,dijaring dengan task complexity worksheet ,usaha mental angket subjective rating scale berbasis skala Likert dan hasil belajar yang berupa kemampuan penalaran siswa dalam klasifikasi tumbuhan soal uraian berdasarkan
indikator berfikir kompleks Marzano. Hasil analisis menunjukkan baik di kelas
eksperimen maupun pada kelas kontrol hubungan antara kemampuan menerima
dengan kemampuan penalaran menunjukkan korelasi yang positif, sedangkan
hubungan antara usaha mental dengan kemampuan penalaran menunjukkan
korelasi yang negatif. Akan tetapi, siswa pada kelas eksperimen memiliki
kemampuan menerima dan mengolah informasi yang lebih tinggi(61,86)
dibandingkan kelas kontrol(48,25). Sebaliknya pada kelas eksperimen nilai usaha
mentalnya lebih rendah (48,85)dibandingkan kelas kontrol(56,55), hal ini
menunjukkan bahwa beban kognitif siswa pada kelas eksperimen lebih rendah
dibandingkan beban kognitif siswa kelas kontrol. Hasil analisis pergaya belajar
siswa dengan dominansi gaya belajar kombinasi visual kinestetik ,dominan
audio sedikit memiliki beban kognitif dibandingkan siswa dominansi gaya
belajar visual dan kinestetik. Dengan kata lain, penggunakan framing pada kegiatan praktikum klasifikasi tumbuhan di kelas eksperimen telah dapat
menurunkan beban kognitif siswa.
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
Learning plant classification is still synonymous with memorizing and many Latin words causing
cognitive load on students. This research is conducted to reduce the cognitive load of Senior High
School students in a practice of plants classification by using framing. Framing on the practice
activities is conducted by providing dichotomous chart. Research method is quasy experimental
design. Research subject was students in grade 10th of Science. Cognitive load was measured by
looking at differences in the students' ability to receive and process information, captured by task
complexity worksheet. The mental effort through subjective rating scale questionnaire based on
Likert scale. Learning outcomes in the form of reasoning skills of the student in essay questions of
plants classification based on indicator of Marzano complex thinking. The analysis result showed,
both in experiment and control class, relationship between ability to accept with reasoning skills
shows a positive correlation, while the relationship between mental effort with reasoning skills shows
a negative correlation. However, students in experiment class have ability to receive and process
information higher (61.86) than the control class (48.25). Otherwise in experimental class the mental
effort lower (48.85) than control class (56.55), this indicates that cognitive load of students in the
experimental class lower than the cognitive load of students in control class. Analysis result per
student's learning style that combination visual and kinesthetic & audio learning style is better
compared to visual and kinesthetic. In other words, the use of framing in practice activities of plants
classification in the experiment class can reduce the cognitive load of students.
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keinggintahuan manusia
tentang dirinya, lingkungannya dan kelestarian jenisnya. Dalam pembelajaran
biologi sering kita temukan penggunaan istilah–istilah yang umumnya istilah
latin seperti dikemukakan oleh Rustaman et al(2003). Banyaknya istilah tersebut menyebabkan siswa merasa kurang tertarik untuk mempelajari biologi. Seperti
yang dikemukakan juga oleh Adam dan Giffard(2001); Modell et al(2005)dalam buku Pedoman Guru Biologi(2009) bahwa tentang kesulitan konsep biologi siswa
sekolah menengah atas dalam mempelajari biologi salah satunya dari bahasa
biologi banyak sekali kosakata baru harus dipelajari.
Mengacu pada silabus Kurtilas pembelajaran biologi di kelas X siswa
SMA salah satu materi yang dipelajari adalah klasifikasi tumbuhan. Saat siswa
mempelajari materi klasifikasi tumbuhan didapati bahwa siswa seringkali kurang
tertarik dikarena pada bab ini terlalu banyak istilah atau kosakata baru yang
umumnya istilah latin seperti dikemukan sebelumnya. Hal tersebut yang
mengakibatkan pembelajaran biologi terutama pada materi klasifikasi tumbuhan
dianggap sulit dan membosankan.
Kesulitan siswa dalam mempelajari materi klasifikasi tumbuhan menuntut
guru lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi sehingga dapat
membantu pemahaman siswa terhadap materi ini. Kerangka berfikir dalam
pembelajaran klasifikasi tumbuhan haruslah diajarkan kepada siswa, selama ini
siswa hanya mengingat ciri–ciri dari tumbuhan kemudian mengklasifikasikannya
tanpa memahami mengapa mereka harus mengetahui ciri dan tujuan
pengklasifikasian pada tumbuhan. Dengan mengajarkan kerangka berfikir dengan
menggunakan klasifikasi seperti dikemukakan oleh Rustaman(2005) bahwa ketika
mempelajari sistematika tumbuhan tidak hanya mempelajari ciri yang dimiliki
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dengan demikian siswa sebagai generasi penerus dapat mengelola kekayaan hayati
dengan baik dan benar.
Pembelajaran klasifikasi tumbuhan dengan metode ceramah saja dengan
mengajarkan siswa untuk mengingat ciri kemudian mengkasifikasikan akan
mengakibatkan mengalami beban kognitif. Siswa mengalami beban kognitif
dikarenakan banyaknya istilah baru yang harus dipelajari kemudian siswa harus
mengetahui ciri yang dimiliki tumbuhan dan kemudian mengklasifikasikan. Hal
tersebut dikarenakan kapasitas memori siswa terbatas, siswa harus belajar tidak
hanya biologi tetapi pelajaran lainnya selain itu tuntutan dari mata pelajaran yang
lainnya juga cukup banyak. Istilah baru, mengetahui ciri dan tuntutan mata
pelajaran lainnya mengakibatnya siswa memiliki beban kognitif tinggi atau
memori kerja yang disimpan melebihi batas yang dimilikinya.
Pembelajaran klasifikasi tumbuhan atau mengelompokkan tumbuhan juga
dapat mengakibatkan beban kognitif bagi para siswa karena memerlukan
kemampuan yang kompleks yaitu konten dan konteksnya. Kontennya yaitu
pengetahuan mengenai tumbuhan itu sendiri, sedangkan konteksnya adalah
bagaimana tumbuhan ini dikelompokkan berdasarkan atas apakah persamaan
ataukah perbedaannya. Dengan demikian siswa tidak hanya memahami tentang
tumbuhannya tetapi juga tentang dasar pengelompokkan, siswa dapat melihat
contoh–contoh yang di berikan oleh para ahli klasifikasi. Apabila salah satu
bagian tersebut tidak diperhatikan contohnya kontennya maka pengkalsifikasian
tidak dapat berjalan dengan baik akibatnya siswa mengalami beban kognitif dan
melakukan usaha –usaha sehingga beban kognitifnya berkurang.
Teori beban kognitif adalah salah satu teori yang dapat diterapkan pada
berbagai lingkungan belajar tentang karakteristik desain belajar bahan-bahan
untuk prinsip-prinsip pengolahan informasi manusia. Menurut Sweller(2010)
bahwa beban kognitif dalam memori kerja disebabkan oleh tiga sumber,yaitu
Intrinsic cognitive load (ICL), Extraneous cognitive load (ECL) dan Germane
cognitive load (GCL). Pembelajaran efektif dapat dicapai melalui mengelola
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kognitif GCL (Plass et al,2010, Kalyuga ,2011). Hal–hal berikut dapat
meningkatkan beban kognitif ECL adalah: adanya split-attention (perhatian yang terbagi) contohnya siswa mengobrol dengan siswa lain, modalitas contoh
penjelasan guru yang diberikan kurang lengkap tidak dapat mengakomodasi
semua gaya belajar, redundansi contoh pengulangan informasi yang sama dalam
bentuk yang berbeda. Metode instruksional yang selanjutnya adalah untuk
meningkatkan beban kognitif GCL, khususnya berkaitan dengan pembelajaran contoh kerja. Contoh dari ICL adalah kompleksitas materi ajar dan juga
pengatahuan awal siswa.
Berbagai upaya telah ditempuh untuk menurunkan beban kognitif dalam
pembelajaran klasifikasi tumbuhan di kelas ataupun dalam kegiatan praktikum.
Salah satu upaya yang sering dikaji dalam hubungannya dengan penurunan beban
kognitif adalah strategi pembelajaran yang digunakan guru dalam kegiatan
pembelajaran klasifikasi tumbuhan. Dalam pembelajaran klasifikasi tumbuhan di
kelas ataupun dipraktikum kadang mengalami kendala yaitu terjadinya split-attention siswa karena langkah kerja pada kegiatan praktikum kurang dipahami oleh siswa,tanaman yang disajikan tidak kenal oleh para siswa sehingga siswa
tidak dapat mengetahui ciri–ciri yang dimilikinya.
Menurut Kuswana(2011) belajar dalam perspektif psikologi kognitif
merupakan suatu rangkaian menggunakan langkah-langkah kognisi melalui
pengkodean (coding), penyimpanan (stroring), perolehan kembali (retrieving), dan pemindahan informasi (transferring information). Dengan kata lain apabila siswa belajar haruslah terlibat dalam pembangunan pengetahuannya. Bila
dihubungkan dengan kegiatan praktikum lembar kegiatan dibuat oleh guru, maka
siswa hanya melaksanakan maka proses belajarnya dimulai dari penyimpanan
sampai dengan perolehan kembali. Agar pembelajaran menyangkut semua aspek
itu maka siswa dilibatkan dalam merancang informasi yang dibutuhkan dalam
pembelajarannya.
Menurut De jong(2009) bahwa ide dasar dari teori beban kognitif adalah
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
kerja yang digunakan pada batas tertentu. Ketika siswa belajar kadang kala
memiliki tugas dan kegiatan yang menuntut banyak memori kerja. Akibatnya dari
itu siswa mengalami hambatan dalam belajar, maka hambatan ini kita sebut
beban kognitif. Agar siswa tidak mengalami beban kognitif dalam kegiatan
pembelajaran maka sebelum dilaksanakan kegiatan belajar perlu dirancang
pembelajaran yang mengoptimalkan kapasitas memori kerja siswa sehingga tidak
terjadi beban kognitif. Maka dalam mencari informasi yang dilakuan oleh siswa
strategi dapat digunakan oleh guru yaitu dengan penggunaan framing
(pembingkaian) dalam bentuk bagan dikotomus sehingga yang akan mereka cari
terarah atau sesuai dengan harapan dari tujuan kegiatan. Hal ini untuk mengurangi
tejadi beban kognitif komponen ECL atau beban dari luar siswa yaitu adanya
split-attention. Terpecahnya perhatian siswa terjadi dikarekan pada akibat tidak ada pengarahan.
Framing (pembingkaian) merupakan kerangka kerja bagi peneliti pendidikan, kerangka teoritis framing dalam beberapa tahun terakhir ini bertujuan membantu membangun penalaran siswa serta membantu guru selama
pembelajarannya sehingga pembelajaran bersifat dinamis (Lineback dan
Goldberg, 2009 ).
Dalam konteks pendidikan, framing memiliki pengaruh yang baik dalam pembangunan situasi pembelajaran serta bagaimana siswa dapat berpikir untuk
merespon pada pembelajaran itu. Dengan menggunakan framing membantu bagaimana siswa membingkai kegiatan pembelajaran, kemudian membantu siswa
menentukan cara dalam berinteraksi satu sama lain dengan guru, dan materi
pembelajaran yang tersedia. Dengan menggunakan framing dalam bentuk bagan dikotomus diharapkan kegiatan pembelajaran praktikum terutama saat mencari
dan mengolah infromasi pada kegiatan pembelajaran klasifikasi tumbuhan para
siswa dapat membuat kerangka kerja yang lebih terarah. Sehingga hasil yang
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Morriënboer & Sweller( 2005) menyatakan bahwa penurunan beban
kognitif salah satunya karena modality effect atau gaya belajar siswa. Menurut De
Potter dan Hernachi (2008) gaya belajar siswa adalah kombinasi dari kemampuan
siswa menerima (modalitas), mengatur dan mengelola (dominasi otak) informasi.
Menurut Dunn dalam De Potter dan Hernachi (2008) modalitas seseorang dibagi
atas tiga katagori yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Siswa tidak memiliki
katagori gaya belajar yang mutlak tetapi kecenderungan pada salah satu dari
ketiga gaya belajar tersebut. Dengan mengetahui terlebih dahulu gaya belajar
yang dimiliki siswa kemudian pembelajaran disesuai dengan gaya belajar siswa
sehingga pembelajaran dapat mengakomodasi seluruh gaya belajar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penggunaan framing
dapat mengurangi beban kognitif siswa SMA pada kegiatan praktikum pada
materi klasifikasi tumbuhan berdasarkan gaya belajar ?” .
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, dapat dijabarkan beberapa
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menerima mengolah informasi, usaha
mental dan hasil belajar (komponen beban kognitif) pada kegiatan praktikum
klasifikasi tumbuhan dengan menggunakan framing dan kegiatan praktikum klasifikasi tumbuhan dengan konvensional.
2. Bagaimana hubungan antara ketiga komponen beban kognitif, pada kegiatan
praktikum klasifikasi tumbuhan dengan menggunakan framing dan kegiatan praktikum klasifikasi tumbuhan dengan konvensional.
3. Bagaimana beban kognitif siswa berdasarkan gaya belajar siswa pada
kegiatan praktukum klasifikasi tumbuhandenganmenggunakan framing dan dan kegiatan praktikum klasifikasi tumbuhan dengan konvensional.
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Agar permasalahan tidak meluas dalam pelaksanaannya, maka
permasalahan tersebut dibatasi dalam hal berikut ini:
1. Beban kognitif yang dimaksudkan dalam penelitian ini meliputi
Intrinsic cognitive load (ICL), Extraneous cognitive load (ECL), dan
Germanecognitive load (GCL) yang akan dipaparkan sebagai berikut:
a. ICL pada penelitian ini dibatasi pada kemampuan siswa dalam
mengolah dan memperoleh informasi selama kegiatan pembelajaran
di kelas.
b. ECL pada penelitian ini dibatasi pada usaha mental yang dilakukan
siswa selama kegiatan pembelajaran di kelas.
c. GCL pada penelitian ini dibatasi pada kemampuan penalaran siswa
atau hasil belajar yang mengacu pada taksonomi Marzano seperti
comparing, classifying, inducing ,deducing, analisis error, contructing support, abstracting
2. Kegiatan praktikum yang dilakukan dengan menggunakan framing
dalam bentuk bagan dikotomus.
3. Materi pelajaran merupakan materi Spermatophyta yang dibatasi
pada klasifikasi beberapa familia (terdapat dalam jumlah yang
cukup banyak di sekolah) meliputi Cycadaceae, Pinaceae,
Araucariaceae, Cupresaceae, Gnetaceae, Ginkgoaceae, Moraceae,
Solanaceae, Mimosaceae, Myrtaceae, Arecaceceae, Zingiberaceae,
Poaceae.
4. Kajian gaya belajar dalam penelitian ini meliputi gaya belajar
visual, auditori, dan kinestetik menurut Dunn.
D. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini,
adalah :
a. Menganalisis perbedaan antara menerima mengolah informasi , usaha
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
pada kegitan praktikum klasifikasi tumbuhan dengan framing dan kegitan praktikum klasifikasi tumbuhan secara kovensional.
b. Menganalisis hubungan antara ketiga beban kognitif pada siswa
SMA pada kegitan praktikum klasifikasi tumbuhan dengan framing
dan kegitan praktikum klasifikasi tumbuhan secara kovensional sesuai
dengan gaya belajar siswa.
c. Menganalisis perbedaan ketiga beban kognitif pada siswa SMA pada
kegitan praktikum klasifikasi tumbuhan dengan framing dan kegitan praktikum klasifikasi tumbuhan secara kovensional berdasarkan
dengan gaya belajar siswa.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Membantu dalam mengurangi beban kognitif siswa dan memahami
keanekaragaman tumbuhan berbiji secara utuh Memberikan gambaran
yang jelas mengenai materi klasifikasi tumbuhan
2. Bagi guru
Memberikan bahan masukan, pertimbangan dan informasi tentang
penggunaan pembelajaran praktikum dengan teknik framing terhadap penurunan beban kognitif siswa
3. Bagi peneliti
Diharapkan dapat memberikan masukan mengenai pengembangan strategi
pembelajaran yang dapat menurunkan beban kognitif siswa pada materi
klasifikasi tumbuhan
F. Struktur Organisasi Tesis
Tesis ini disusun menjadi beberapa bab, yaitu: Bab I pendahuluan
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
batasan masalah, manfaat penelitian dan struktur organisasi tesis. Bab II
tinjaun pustaka meliputi teori beban kognitif, framing
(pembingkaian),gaya belajar, Tinjauan Pembelajaran klasifikasi di SMA,
dan penelitian yang relevan. Bab III metode penelitian meliputi desain
penelitian, populasi dan subyek penelitian, definisi operasional,alur
penelitian, instrument penelitian, analisis data dan hasil uji instrument dan
analisis dan pengolahan data. Bab IV dijabarkan tentang temuan dan
103
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan beban kognitif antara kelas eksperimen dan kontrol, dimana beban
kognitif kelas eksperimen lebih rendah daripada kelas kontrol. Hasil analisis nilai
rata–rata kelas eksperimen dan kontrol, kelas eksperimen memiliki kemampuan
mengolah informasi yang lebih tinggi, usaha mental yang lebih rendah dengan
kemampuan penalaran atau hasil belajar yang tinggi dibandingkan dari kelas
kontrol. Hal ini menunjukkan dengan mengunakan framing siswa memiliki beban kognitif kelas lebih rendah dibandingkan kelas yang tidak menggunakan
framing.
Hubungan antara ketiga komponen beban kognitif dapat kita amati dari
menunjukkan adanya kontribusi antara kemampuan mengolah informasi terhadap
kemampuan penalaran siswa atau hasil belajar. Terdapat kontribusi usaha mental
terhadap mengolah informasi. Hal ini berarti kegiatan pratikum dengan
menggunakan framing memfasilitasi siswa dalam proses pengolahan informasi dan usaha mental sehingga dapat menurunkan beban kognitif.
Beban kognitif ditinjau dari gaya belajarnya dapat disimpulkan bahwa
setiap gaya belajar masih memiliki beban kognitif, namun beban kognitif paling
rendah terdapat pada siswa yang memiliki gaya belajar kombinasi visual
kinestetik pada kelas eksperimen dimana kemampuan penalaran pada kelompok
visual kinestetik lebih dipengaruhi oleh kemampuan menerima dan mengolah
informasi.
104
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Mengacu pada temuan dan pembahasan penelitian yang telah dilakukan
maka peneliti memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya, baik terkait
dengan beban kognitif maupun dengan penggunaan framing pada pembelajaran. Pengukuran prior knowledge terlebih dahulu diawal pembelajaran, kemudian apabila hasilnya sangat bervariasi bahkan kurang baik harus dilakukan
usaha mengurangi beban kognitif akibat prior knowledge dilakukan pembelajaran awal
Pengukuran gaya belajar siswa sebaiknya dilakukan jauh hari sebelum
dilaksanakan pembelajaran agar guru dapat memilih metode, strategi, ataupun
pendekatan pembelajaran yang dapat memfasilitasi semua kebutuhan siswa.
Pembelajaran dengan framing dilihat dari gaya belajar siswa dominan visual, audio dan kenistetik atau kombinasi. Pada siswa kombinasi visual
kinestetik sangat terbantu dengan pembelajaran ini. Sedangkan pada siswa
dengan gaya belajar kinestetik kurang terbantu. Maka untuk mengatasi
pembelajaran framing digunakan harus dimodifikasi sehingga dapat mengatasi beban kognitif yang dialami oleh kelompok siswa dengan gaya belajar dominan
kinestetik atau di dilakukan strategi belajar lainnya yang dapat membantu kerja
dari siswa dengan gaya belajar kinestetik seperti project based learning. Untuk mengatasi kesulitan siswa dengan gaya belajar dominan kinestetik perbaiki
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Achinstein Betty & Barrett Adele,(2004) ,Re Framing Classroom Contexts: How New Teachers and Mentors View Diverse Learners and Challenges of Practice, The New Teacher Center, The University of California, Santa Cruz
Akdon. (2008). Aplikasi Statistik dan Metode Penelitian untuk Administrasi dan Manajemen. Bandung: Dewa Ruchi.
Arikunto ,S. (2009). Dasar –dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
aslam02(t.t.) Tumbuhan Berbiji Spermatophyta. Diakses dari : https://aslam02.wordpress.com/materi/kelas-x-2/kingdom
plantae/tumbuhan-berbiji-spermatophyta/ Wonosobo
Backer ,C.A(1936). Verklarend Woordenboek der Wetenschappelijke Plantennamen van Nederland en Nederlands Indie. P. Noordhoff,Gronigen
Brünken, R., Seufert, T., &Paas, F.(2010).Measuring Cognitive Load. DalamPlass J. L.Moreno R., &Brünken, R. (eds.). Cognitive Load Theory (hlm. 181 – 202).Cambridge:Cambride University Press.
Burkes ,E.,M.,K.(2007) Applying Cognitive Load Theory to The Design of Online Learning. University of Nort Texas.
Campbell. N.A ,ReeceJ.B & Mitchell (2003) .Biologi. Jakarta. P.T. Erlangga
Creswell, W J. (2008). Educational Research : Planning, Conducting, and evaluating Quantitative and Qualitative Research. New Jersey: Pearson Education Inc
Cronquist, A.(1981). An Integrated System Of Classification Of Flowering Plants. Columbia University Press. New York.
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DebayorAkmal, (t.t.) Analisis Framing Diakses dari :
file:///F:/tesis/FRAMING/Analisis%20Framing%20%20%20Akmal%20De bayor.htm,
DeJong, T. (2010). Cognitive load theory, educational research, and instructional design: Some food for thought.Instructional Science
De Potter, B.& Hernachi, M (2008) .Quantum learning. Bandung : Mizan media utama
Djamarah, S .B. & Zain A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Frankel, J R. (1993). How To Design and Evaluate Research in Education.
Universitas San Fransisco .San Fransisco
Franzoni ,L.,A & Assar S (2009) Student Learning Styles Adaptation Method Based on Teaching Strategies and Electronic Media
Gilakjani .A .P.,(2012)Visual, Auditory, Kinaesthetic Learning Styles and Their Impacts on English Language Teaching.Iran. Lahijan Branch Islamic Azad University.
Haslam .Y .C & Hamilton .J .R. (2009) Investigating the Use of Integrated Instructions to Reduce the Cognitive Load Associated with Doing Practical Work in Secondary School Science, International Journal of Science Education. New Zealand. The University of Auckland
Joyce, B., Weil, M., Calhoun, E. (2009). Models of Teaching: Model-Model Pengajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Kalyuga, S. (2010).Cognitive Load Theory: Schema Acquisition and Sources of Cognitive Load. Cognitive Load Theory (hlm. 48 – 64). Cambridge: Cambride University Press.
Kaluya, Slava. (2011). Informing: A Cognitive Load Perspective.” International Journal of an Emerging Transdiscipline.
Kusnawa, W S. (2011) .Taksonomi Berpikir .P.T. Remaja Rosdakarya
Lineback, J. E. & Goldberg, F.(2009). Using changes in framing to account for
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Marzano, J. R, Pickering Debra, McTighe Jay. Assessing Student Outcomes. 1993.Association for Supervision and Curiculum Development Alexandria. Virginia
Morriënboer,J & Sweller, J (2005),Cognitive Load Theory and Complex Learning: Recent Developments and Future Directions, Educational
Psychology Review, Vol. 17, No. 2
Morriënboer,J & Sweller, J. (2009). Cognitive Load Theory in Health Professional Education:Design Principles and Strategies. Medical Education.Blackwell Publishing Ltd.
Moreno, R & Mayer, R . E (2003). “Nine Ways to Reduce Cognitive Load in
Multimedia Learning.” Journal Of Educational Psychologist, 38(1), 43–52
Moreno R., & Park, B. (2010). Cognitive Load Theory: Historical Development and Relation to Other Theories, DalamPlass J.L., Moreno R., &Brünken, R. (eds.). Cognitive Load Theory (hlm. 9 – 28), Cambridge: Cambride University Press.
Nugroho ,S.P M (2012),Multimedia Interaktif Pembelajaran Klasifikasi Makhluk Hidup Pada Pelajaran Biologi Kelas VII MTS Negri Widuri Magelang,Yogyakarta .Naskah PublikasiSTMIK AMIKOM
Nugroho , A. Setiawan , Liliasari .(2010). Struktur Konsep Mahasiswa Calon Guru Tentang Medan Elektrostatik Berdasarkan Analisis Framing. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 6 (2010) 48-52
Nuniek P S.(2010). Pengaruh Gaya Belajar Siswa Terhadap PrestasiBelajar Matematika Siswa.Artikel Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan
Paas, F., Tuovinen, J.E., Tabbers, H., Gerven, P. W. M. V. (2003).Cognitive Load Measurement as a Means to Advance Cognitive Load Theory.Educational Psychologist.
Pashler H, McDaniel M., Rohrer D and Bjor R. (2009) Learning Styles Concept and Evidence. USA. Association for Psychological Science
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Plass, J.L, Moreno, R, Brunken, R.(2010).Cognitive Load Theory: Cognitive Load Theory . Cognitive Load Theory Cambridge. Cambridge University Press.
Rahmat,A.,Soesilawaty,A.,Fachrunnisa,R., Wulandari,S., Suryati,Y & Rohaeni, H
(2014). “Beban Kognitif Siswa SMA Pada Pembelajaran Biologi
Interdisiplin Berbasis Dimensi Belajar.” Seminar nasional pendidikan
mathematic and science Universitas PGRI Semarang, 23 Agustus 2014. Rahmat A. & A.F. Hindriana, (2014) Beban Kognitif Mahasiswa Dalam
Pembelajaran Fungsi Terintegrasi Struktur Tumbuhan. Jurnal Ilmu Pendidikan
Rusman. (2011). Model model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Rajawali Pers
Rustaman, N .(2005). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Malang: Universitas Negeri Malang.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: CV. Alfabeta Bandung
Suherman.(2003).Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung. Jurusan pendidikan Matematika UPI
Sweller, J.( 2005). Implications of cognitive load theory for multimedia learning. Dalam Mayer, R.E. (Ed.), The Cambridge Handbook of Multimedia Learning (hlm. 19 – 30). New York: Cambridge University Press.
Sweller, J.(1994.) Cognitive Load Theory, Learning Difficulty and Instructional Design. Sydney University of NSW .
Sweller, J. (1988). Cognitive load during problem solving: Effects on learning.
Cognitive Science, 12(2), 257–285.
Sweller, J. , Merriënboer, J (2010), Cognitive load theory in health professional education: design principles and strategies,Blackwell Publishing Ltd
Sweller, J. (2010).Cognitive Load Theory: Recent Theoretical Advances, DalamPlass J. L., Moreno R., &Brünken, R. (eds.), Cognitive Load Theory
(hlm. 29 – 47). Cambridge: Cambride University Press
Rosinta Septiana, 2015
MENGURANGI BEBAN KOGNITIF SISWA SMAMENGGUNAKAN FRAMING PADA KEGIATAN PRAKTIKUM KLASIFIKASI TUMBUHAN BERDASARKAN GAYA BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tjitrosoepomo, G (2011).Morfologi Tumbuhan .Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Widodo, A. (2007). Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains . Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. No. 064. Tahun Ke-13. Januari 2007 pp. 91-105
Yudianto A S.(2010) Strategi Memahami Konsep Biologi Menggunakan
Pendekatan Pasangan Konsep. UPI Bandung. Paedagogia jilid 13 (1) ,1-15
--- KBBI Diakses dari :http://kbbi.web.id/
--- (2009) Buku Pedoman Guru biologi Edisi Ke-4 , The Biology Theacher’s