• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat dan Allah SWT selalu menjaga serta membimbing kita semua.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "KATA PENGANTAR. Semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat dan Allah SWT selalu menjaga serta membimbing kita semua."

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

(2) KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rakhmat dan Hidayah-Nya Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin telah mampu melaksanakan kegiatan tahun 2014 tanpa ada hambatan yang berarti. Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun Anggaran 2013 merupakan gambaran pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan Ketata Usahaan, Seksi Karantina Hewan, Seksi Karantina Tumbuhan serta Seksi Pengawasan dan Penindakan, sekaligus sebagai pertanggung jawaban dan informasi dalam upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan perkarantinaan dan pengawasan keamanan hayati serta dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam pencapaian Visi dan Misi. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak atas dedikasinya dalam penyusunan Laporan Tahunan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun Anggaran 2014 Semoga laporan tahunan ini dapat bermanfaat dan Allah SWT selalu menjaga serta membimbing kita semua.. Banjarmasin, 07 Pebruari 2014 Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. drh. Sri Hanum NIP. 19590806 198603 2 001. i.

(3) BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Laporan kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin tahun 2014 yang dituangkan dalam Laporan Tahunan merupakan laporan pencapaian kinerja selama tahun 2014 yang meliputi: 1. Kegiatan. Ketatausahaan. dan. rumah. tangga. perkantoran,. mencakup pengelolaan keuangan, kepegawaian, barang milik negara,tata persuratan dan kearsipan,. sistem pengendalian. internal (SPI), reformasi birokrasi (RB), kehumasan, pelayanan informasi dan dokumentasi serta. sistem akuntabilitas kinerja. instansi pemerintah (SAKIP); 2. Kegiatan operasional perkarantinaan yang mencakup pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Pelaksana Teknis dalam bidang Karantina Hewan dan Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Hewani dan Nabati; 3. Kegiatan Pengawasan dan Penindakan yang mencakup kegiatan Preventif, Represif dan Penindakan Hukum.. Hal – hal yang terkait dalam cakupan pencapaian kinerja di atas merupakan. implementasi. dari. pelaksanaan. kebijakan. Badan. Karantina Pertanian yang mengacu kepada arah kebijakan nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2010-2014) Kementerian Pertanian yang berada pada bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup (SDA-LH), yang mendukung tujuan nasional yaitu: Peningkatan Kesejahteraan rakyat dan peningkatan kualitas hidup. Capaian kinerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin ditujukan dapat menciptakan kondisi keamanan pangan yang bebas dari hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 1.

(4) BAB I PENDAHULUAN. pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) khususnya untuk Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki luas daratan 37.530,52 KM2. Berdasarkan. Peraturan. Menteri. Pertanian. Nomor. :. 22/Permentan/OT.140/4/ 2008 tanggal 4 April 2008, Balai Karantina Pertanian mempunyai Wilayah Kerja meliputi Pelabuhan Laut Trisakti, Bandar Udara Syamsudin Noor, Pelabuhan Laut Batulicin dan Kotabaru, Pelabuhan Laut Stagen serta Kantor Pos Banjarmasin.. B. TUJUAN Tujuan Penyusunan Laporan Tahunan Tahun Anggaran 2014 diantaranya adalah : 1. Sebagai pertanggungjawaban penyelenggaraan kegiatan kebijakan Badan Karantina Pertanian Tahun Anggaran 2014. 2. Sebagai bahan informasi tingkat capaian kinerja BKP Kelas I Banjarmasin Tahun Anggaran 2014 dan diharapkan menjadi sebagian dari bahan acuan dalam penyusunan kebijakan Badan Karantina Pertanian diwaktu mendatang.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 2.

(5) BAB II VISI DAN MISI. BAB II VISI DAN MISI BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN A. VISI DAN MISI 1. Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Mengacu pada Visi Badan Karantina Pertanian serta tuntutan situasi dan kondisi, maka Visi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. adalah. ”. Terwujudnya. Karantina. Pertanian. Banjarmasin Yang Tangguh, Prefesional dan Terpercaya ”. 2. Misi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Guna mewujudkan visi tersebut di atas, maka Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin mengemban misi sebagai berikut : -. Melindungi kelestarian sumberdaya alam hayati hewan dan tumbuhan dari serangan hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) dan organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK);. -. Mendukung terwujudnya keamanan pangan;. -. Memfasilitasi perdagangan dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan akses pasar komoditas pertanian;. -. Meningkatkan kualitas layanan publik;. -. Mendukung keberhasilan program agribisnis dan ketahanan pangan nasional;. -. Mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan karantina pertanian.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 3.

(6) BAB II VISI DAN MISI. B. STRUKTUR ORGANISASI Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin ditetapkan. berdasarkan. Permentan. Nomor. :. 22/Permentan/OT.140/4/2008 tanggal 3 April 2008 yang terdiri dari : Kepala Balai ( Eselon III-a ), 3 Kepala Seksi ( Eselon IV-a ) dan 1 Kepala Sub Bagian Tata Usaha ( Eselon IV-a ) dan Pera Pejabat Fungsional seperti terlihat pada Gambar 1.. Gambar 1. Struktur Organisasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 4.

(7) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. A. KEPEGAWAIAN 1. Jumlah dan Komposisi Pegawai Jumlah. Pegawai. BanjarmasinTahun. pada. Balai. Anggaran. Karantina 2014. Pertanian. mengalami. Kelas. I. penambahan. pegawai sebanyak 9 orang (CPNS) dan mutasi ke UPT. Balai. Besar Karantina Pertanian Tanjung Priok 1 orang pegawai serta Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya sebanyak 1 orang, dengan demikian jumlah Pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin bertambah 7 orang dengan rincinan sebagai berikut sebagai berikut : a. Pegawai Negeri Sipil. : 64 orang. b. CPNS. :. Jumlah Total. 9 orang. : 73 0rang. Dari sejumlah 73 orang pegawai tersebut diatas, memiliki pendidikan sebagai berikut:. Tabel 1. Komposisi Personel Balai Karantina Pertanian Kelas Banjarmasin Berdasarkan Pendidikan per 31 Desember 2014 PendidikanTerakhir. Golongan S3. S2. S1. D3. SLTA. SLTP. Jumlah. IV. -. -. 1. -. -. -. 1. III. -. 2. 27. 3. 11. -. 43. II. -. -. -. 6. 23. -. 29. I. -. -. -. -. -. -. 0. 0. 2. 28. 9. 34. 0. 73. Jumlah. I. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 5.

(8) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. Tabel 2. Daftar Pegawai yang Naik Pangkat di Tahun 2014 No. Nama / NIP. 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10. Pangkat Lama. 2. Pangkat Baru. 3. Tri Mulyani Nip. 19731112 199903 1 001 Supriyono Nip. 19741211 200604 1 012 Mahliana Yanti Nip. 19750309 200912 2 001 Aspul Anwar Nip. 19870916 200912 1 005 Drh.Rima Hasmi Firdiati Nip. 19791109 201101 2 008 Iwan Budianto, A.Md Nip. 19770826 200910 1 001 Riadi Supri Anto Nip. 19721108 200312 1 001 Fifi Irma Yanti Nip. 19820611 200801 2 007 Watinah Nip. 19820807 200112 2 001 Lulus Riyanto. Nomor SK. 4. 5. Pengatur TK. I / II- d. Penata Muda / III- a. Pengatur Muda Tk.I / II-b. Pengatur / II-c. Pengatur Muda / II-a. Pengatur Muda Tk. I / II-b. Pengatur Muda / II-a. Pengatur Muda Tk. I / II b. Penata Muda Tk. I / III-b. Penata / III-c. Pengatur / II-c. Pengatur Tk. I / II-d. Pengatur / II-c. Pengatur Tk.I / II-d. Pengatur / II- c. Penata Muda / III-a. Pengatur Tk. I / II-d. Penata Muda / III-a. Penata Muda Tk. I / III-b. Penata / III-c. Lisa Maulida. Pengatur Muda Tk.I / II-b. Pengatur Muda / II-a. Luthfy Setiadi. Pengatur Muda Tk.I / II-b. Pengatur Muda / II-a. Agus Sarwono. FUNGSIONAL REGULER FUNGSIONAL REGULER FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL. No. 01713/Kpts/Kp.320/A2.4/9/2014. FUNGSIONAL. No. 01711/Kpts/Kp.320/A2.4/9/2014. FUNGSIONAL. tgl. 8 September2014 Pengatur Muda Tk.I / II-b. Nip. 19910215 201101 1 002 14. REGULER. tgl. 8 September 2014. Nip. 19850807 201101 2 017 13. tgl. 28 Maret 2014 No. 69/Kpts/KP.320/L.1/III/2014 tgl. 28 Maret 2014 No. 00715/Kpts/KP.320/A2.4/3/2014 tgl. 28 Maret 2014 No. 142/Kpts/KP.320/L.1/III/2014 tgl. 28 Maret 2014 No. 01528/Kpts/Kp.320/A.2.4/III/2014 tgl. 08 September 2014 No. 81/KPTS/KP.320/A.2.4/III/2014 tgl. 28 Maret 2014 No. 00989/Kpts/Kp.320/A2.4/III/2014 tgl. 28 Maret 2014 No. 0167/Kpts/Kp.320/A2.4/08/2014 tgl. 08 September 2014 No. 65/Kpts/Kp.320/A2.4/IX/2014 tgl. 08 September 2014 tgl. 28 Maret 2014. Pengatur Muda / II-a. Italiana. REGULER. No. 01054/Kpts/Kp.320/A2.4/III/2014. Nip. 19851126 201101 2 015 12. 6. No. 77/Kpts/Kp.320/L.1/III/2014. Nip. 19650118 199303 1 003 11. Keterangan. No. 00184/Kpts/Kp.320/A2.4/III/2014. FUNGSIONAL. tgl. 28 Maret 2014 Pengatur Muda / II-a. Pengatur Muda Tk.I / II-b. Nip. 19811026 201101 1 009. No. 01712/Kpts/Kp.320/A2.49I/2014. FUNGSIONAL. tgl. 8 September 2014. 2. Pendidikan/Pelatihan Upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia pada Balai Karantina. Pertanian. pendididikan. Kelas. formil. I. maupun. Banjarmasin. adalah. melalui. pelatihan-pelatihan. yang. diselenggarakan di Perguruan Tinggi Nasional maupun oleh Instansi Penyelenggara di Lingkup Kementerian Pertanian serta Instansi Terkait lainnya. Adapaun jenis pendidikan / pelatihan / magang yang telah diikuti oleh pegawai Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin selama tahun 2014 adalah sebagai berikut: o Pendidikan S3 di Institut Pertanian Bogor o Pendidikan S2 di Universitas Gajah Mada o Pelatihan Dasar Karantina POPT Terampil o Pelatihan Pra Jabatan. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 6.

(9) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. Tabel 3. Daftar Nama Pegawai Yang Mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Tahun 2014 NO. 1. 2. 3. 4. 5. NAMA. JENIS PELATIHAN YANG DI IKUTI. Drh. Lila Widiyanti. Masdar, SP. Herlina Praningtyas, SP. Drh. Yeni Lusiana. Drh. Meitha Endi Saputri. 6. Drh. Rima Hasmi.F.. 7. Ani Yuliani, SP. 8. Lahmudin, A.Md. 9. Drh. Sri Hanum. 10. M. Supian Noor, SP. 11. Edi Susanto, S.IP. 12. M. Rusbandi. 13. Zanatun Ni'mah. 14. Suci Fitriyani. 15. Iqna Khayatina Rusli, SP. 16. Drh. Umar Suryanaga. 17. Drh. helmi, M.Si. 18. Deni Hidayat, SP. WAKTU. TEMPAT. Sosialisasi Implementasi SMM. 4 Pebruari 2014. Banjarmasin. In House Training Laboratorium Karantina Pertanian. 5 s/d 7 Pebruari 2014. Banjarmasin. In House Training E-QVET. 1 s/d 4 April 2014. Banjarmasin. Sosialisasi Implementasi SMM. 4 Pebruari 2014. Banjarmasin. In House Training Laboratorium Karantina Pertanian. 5 s/d 7 Pebruari 2014. Banjarmasin. Sosialisasi Implementasi SMM. 4 Pebruari 2014. Banjarmasin. In House Training Laboratorium Karantina Pertanian. 5 s/d 7 Pebruari 2014. Banjarmasin. Sosialisasi Implementasi SMM Workshop Nasional Hasil Tindakan Karantina Hewan di tempat Pemasukan dan Pengeluaran. 4 Pebruari 2014. Banjarmasin. 16 s/d 17 April 2014. Jogjakarta. In House Training. 23 s/d 25 April 2014. Samarinda. Sosialisasi Implementasi SMM Desiminasi Penilaian persyaratan Teknis Instalasi Karantina Hewan Ruminansia Besar Bimbingan Teknis Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkup Kementan Bimtek Pedoman Penanganan, Pemeriksaan dan Tata cara Penilaian Persyaratan Teknis IKH Prima Apresiasi Sistem Manajemen Laboratorium Berdasarkan SNI/IEC 17025 : 2008 Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab. 4 Pebruari 2014 23 Pebruari s/d 2 Maret 2014. Banjarmasin. 14 s/d 15 April 2014. Bogor. 16 s/d 21 Juni 2014 27 Pebruari s/d 1 Maret 2014. Bekasi. 16 s/d 17 April 2014. Jakarta. Desiminasi Standar Pemantauan OPTK Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab. 9 s/d 15 Maret 2014. Bekasi. 16 s/d 17 April 2014. Jakarta. 21 April 2014. UNLAM. Pembinaan SPIP Handal - Pelayanan Prima Diklat Teknis Dasar Perkarantina Calon POPT Terampil Seminar Melalui Layanan Sertifikasi Karantina, Kita Giatkan Ekselerasi Ekspor Workshop Konsep Prosedure Kajian Akademia Pedoman Pelaksanaan Karantina Tumbuhan Pre Border di Negara Asal (Pre Clearence). 24 s/d 26 Juni 2014. Surabaya. 18 Maret s/d 15 juli 2014. Bogor. 20 s/d 21 maret 2014. Makasar. 27 s/d 29 Maret 2014. Bekasi. Bimtek Audit Internal Laboratorium Pengujian Temu Koordinasi Fungsional Karantina Hewan Medik dan Paramedik Veteriner Uji Banding Antar Lab penguji dengan mendistribusikan Sample Uji Banding ke Lab Palangkaraya Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab Uji Banding Antar lab. penguji dengan mendistribusikan sample ke Lab. 2 s/d 4 April 2014. Depok. 2 s/d 4 April 2014. Depok. 14 s/d 15 April 2014. Palangkaraya. 15 s/d 16 April 2014. UGM. 21 April 2014. UNLAM. 15 s/d 16 April 2014. UGM. 21 April 2014. UNLAM. 14 April 2014. Banjarbaru. 14 s/d 15 April 2014. Balikpapan. 14 s/d 15 April 2014. Balikpapan. In House Training. 23 s/d 26 April 2014. Samarinda. Bekasi. Surabaya. 19. Elfrida Herlina, SP. Desimilasi Aplikasi AROPT dan Kategori OPTK. 21 s/d 26 April 2014. Bekasi. 20. Sri Wiharti. Pembinaan SPIP Handal - Pelayanan Prima. 24 s/d 26 Juni 2014. Surabaya. 21. Yuni Widiastuti, S.Si. Pra Jabatan Golongan III. 25 Juni s/d 18 Juli 2014. Ciawi. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 7.

(10) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. 22. Rahmi Rizkia Rini, S.Si. Pra Jabatan Golongan III. 25 Juni s/d 18 Juli 2014. Ciawi. 23. Rahmawati, A.Md. Pra Jabatan Golongan II. 10 Juni s/d 30 Juli 2014. Ciawi. 24. Kiki Sherlidayanti, A.Md. Pra Jabatan Golongan II. 10 Juni s/d 30 Juli 2014. Ciawi. 25. Puji Vidiyawati. Pra Jabatan Golongan II. 10 Juni s/d 30 Juli 2014. Ciawi. 26. Is Priyanto. Pra Jabatan Golongan II. 10 Juni s/d 30 Juli 2014. Ciawi. 27. Kukuh Saraswati. Pra Jabatan Golongan II. 10 Juni s/d 30 Juli 2014. Ciawi. 28. Kukuh Saraswati. Pra Jabatan Golongan II. 10 Juni s/d 30 Juli 2014. Ciawi. 3. Jabatan Fungsional Pejabat Fungsional pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin sampai dengan tanggal 31 Desember 2014 berjumlah 57 ( lima puluh tujuh ) orang, terdiri dari Pejabat Fungsional POPT Ahli, POPT Terampil , Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner serta. jabatan Calon. Pejabat Fungsional atau jabatan fungsional umum seperti terlihat pada Tabel 4.. Tabel 4.Komposisi Pejabat dan Calon Pejabat Fungsional pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin per 31 Desember 2014 Jabatan Gol.. POPT. Struktur al. Calon MV. MV. Calon PV. PV. Calon Ahli. Ahli. Calon Terampil. Terampil. Tenaga Administratif. JML. IV III II I. 1 4 -. -. 8 -. 7 -. 6 8 -. 4 -. 10 -. 4 -. 4 6 -. 7 4 -. 1 43 29 -. JUML AH. 5. -. 8. 7. 14. 4. 10. 4. 10. 11. 73. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 8.

(11) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. B. KEUANGAN 1. Pelaksanan DIPA Tahun Anggaran 2014 Pagu Anggaran Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin TA. 2014 sebesar Rp. 10.618.435.000, - bersumber dari anggaran rupiah murni sebesar Rp.10.318.435.000, - (sepuluh milyar tiga ratus delapan belas juta empat ratus tiga puluh lima ribu rupiah) dan anggaran PNP sebesar Rp. 300.000.000, - (tiga ratus juta rupiah) Realisasi belanja secara netto pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin per 31 Desember 2014 sebesar Rp. 10.408.983.367, atau sebesar 98, 03 % dari anggaran yang tersedia. Sebagai gambaran realisasi anggaran kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun Anggaran 2014 tersaji pada Tabel 5.. Tabel 5. Realisasi Anggaran DIPA Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin per 31 Desember 2014 Menurut Per Jenis Anggaran Belanja UraianJenisBelanja. Anggaran (Rp). Realisasi (Rp). 1. Belanja Pegawai. 3.608.784.000. 3.593.637.253. 15.146.747. 2. Belanja Barang. 3.924.113.000. 3.770.816.464. 153.296.536. 3. Belanja Modal. 3.085.538.000. 3.044.529.650. 41.008.350. Jumlah. 10.618.435.000. 10.408.983.367. 209.451.633. No.. SisaAnggaran (Rp). Sisa anggaran sebesar Rp. 209.451.633,- terdiri dari sisa anggaran yang bersumber dari rupiah murni sebesar Rp.178.879.511,- dan anggaran PNP sebesar Rp 1.123.250,- serta pengembalian belanja Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian, Layanan Perkantoran dan Gedung / Bangunan sebesar Rp. 15.286.061,-. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 9.

(12) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. 1.1. Layanan Perkantoran. Capaian kegiatan Layanan Perkantoran yang terdiri dari kegiatan Operasioal Perkantoran berupa belanja gaji dan tunjangan , Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran serta Operasional Tata Kelola Kegiatan dengan besaran Pagu Anggaran. Rp.. 5.794.353.000,-. terealisasi. sebesar. Rp.. 5.727.124.974,- atau sebesar ( 98,83 % ) 1.2. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati. Layanan Sertifikasi Karantina Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati berupa kegiatan Sertifikasi Karantina Hewan dan Pengawasan Keamanan Hayati Hewani, Sertifikasi Karantina Tumbuhan dan Pengawasan Keamanan Hayati Nabati, Pemantauan Penyebaran dan Koleksi HPHK/OPTK. ,. Pengembangan. Fasilitas Informasi. Kepatuhan, berupa. Kerjasama. kegiatan. dan. Sosilasisasi. Perkarantinaan, Pengawasan Kegiatan Operasional Karantina dan Penyidikan Tindak Pidana Karantina Pertanian serta Koordinasi Dan Kerjasama dengan Instansi Terkait Besaran. Pagu. Anggaran. 1.738.544.000,- dan. yang. tesedia. adalah. Rp.. terealisasi sebesarRp.1.652.614.804,-atau. sebesar ( 95,05 % ) 1.3. Gedung/Bangunan Capaian. kegiatan. pembangunan. gedung. kantor. berupa. Rehabilitasi Gedung Pelayanan Karantina Pertanian dengan pagu anggaran sebesar Rp. 3.085.538.000,- terealisasi sebesar Rp. 3.044.529.650,- atau sebesar ( 98,67 % ). Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 10.

(13) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. Tabel 6. Rincian Anggaran dan Realisasi per Jenis Belanja Tahun 2014 No. Sub Kegiatan Belanja Modal. Anggaran. Realisasi. % Capaian. (1). (2). (3). (4). (5). 1. Belanja Pegawai. 3.608.784.000. 3.593.637.253. 99,6. 2. Belanja Barang. 3.924.113.000. 3.770.816.464. 96,1. 3. Belanja Modal Belanja Sosial. 3.044.529.650 -. 98,7. 4. 3.085.538.000 10.618.435.000. 10.408.983.367. 98,03. TOTAL. -. Tabel 7. Perbandingan Anggaran Belanja per Jenis Belanja Tahun 2013 dan 2014 No. Uraian. Tahun 2013 Anggaran. Tahun 2014 Anggaran. % Naik/Turun. (1). (2). (3). (4). (5). 1. Belanja Pegawai. 3.402.922.000. 3.608.784.000. 6,1. 2. Belanja Barang. 4.336.198.000. 3.924.113.000. 9,5. 3. Belanja Modal Belanja Sosial. 3.085.538.000 -. 144,4. 4. 1.262.880.000 -. TOTAL. 9.002.000.000. 10.818.435.000. 20,1. -. Tabel 8.Perbandingan Realisasi Belanja per Jenis Belanja Tahun 2013 dan 2014 No. Uraian. Tahun 2013 Anggaran. Tahun 2014 Anggaran. % Naik/Turun. (1). (2). (3). (4). (5). 1. BelanjaPegawai. 3.263.077.753. 3.593.637.253. 10,2. 2. BelanjaBarang. 3.999.035.311. 3.770.816.464. 5,7. 3. Belanja Modal Belanja Sosial. 3.044.529.650 -. 151. 4. 1.213.239.250 -. TOTAL. 8.475.352.314. 10.408.983.367. 22,9. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. -. 11.

(14) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. Tabel 9.Realisasi Anggaran Belanja per Jenis Belanja Tahun 2014 No. Nama Kegiatan. Pagu Anggaran. Realisasi. % Capaian. (1). (2). (3). (4). (5). 1. Layanan Perkantoran. 5.794.353.000. 5.727.124.974. 98,63. 2. Layanan Sertifikasi KP dan Pengawasan Keamanan Hayati. 1.738.544.000. 1.652.614.804. 95,05. 3. Gedung / Bangunan. 3.085.538.000. 3.044.529.650. 98,67. TOTAL. 9.002.000.000. 8.475.352.314. 94,15. 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp 739.345.819,-. atau sebesar 123,16 % dari target penerimaan. sebesar Rp. 600.296.000,Realisasi penerimaan PNBP Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin disajikan dalam Tabel 8.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 12.

(15) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. Tabel 8. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin TA. 2014 No.. MAP. Uraian. Penerimaan (Rp). (1). (2). (3). (4). 1. 423141. Keterangan (5). Penerimaan Umum Pendapatan sewa rumah. 296.580. dinas 423911. Penerimaan kembali belanja. 5.882.871. Pegawai 423922. Pendapatan Penulasan. 36.020.752. Ganti Rugi Atas kerugian Yang diderita oleh Negara 423999. Pendapatan Anggaran. 2.877.500. Lainnya. 2. 423215. Penerimaan Fungsional Pendapatan sensor/. 694.268.116. karantina, pengawasan/ Pemeriksaan Jumlah. 739.345.819. C. SARANA DAN PRASARANA Kantor Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin yang beralamat di Jl. Mayjend. Sutoyo S. No. 1134 Banjarmasin, memiliki luas tanah 11.530 m2 berdiri bangunan diantaranya perkantoran, screen house, kandang hewan kecil, mess pegawai sebanyak 4 unit, serta 1 unit bangunan laboratorium seluas 273 M2. Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin memiliki beberapa Wilayah Kerja, di Pelabuhan Sungai Trisakti dengan layanan operasional di Gedung Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, sedangkan Wilayah Kerja Bandar Udara Syamsudin Noor memiliki gedung kantor seluas 70 M² di Jl. Angkasa Banjarbaru dan counter Karantina Pertanian yang disediakan oleh PT (Persero) Angkasa Pura. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 13.

(16) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. I di area Bandar Udara Syamsudin Noor, sedangkan Wilayah Kerja Batulicin dan Kotabaru masih status menyewa. Untuk sarana penunjang dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin masih sangat kurang dikarenakan hanya memiliki Instalasi Kandang Hewan Besar yang belum sesuai dengan standard dengan kapasitas kandang hanya untuk 150 ekor, sedangkan sarana operasional Karantina Tumbuhan hanya tersedia Screen house seluas 70 M2.. Gambar 6. Kantor BKP Kelas I Banjarmasin dan Wilayah Kerjanya. Kantor BKP BKP Kelas I Banjarmasin dan dan Wilker Trisakti Kantor Kelas I Banjarmasin Wilker Trisakti. Wilker Batulicin. Wilker Bandara Syamsudin Noor. Wilker Kotabaru. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 14.

(17) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. D. KESEKRETARIATAN Selama tahun 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin mencatat surat yang masuk sebanyak 626 berkas surat dan mengirim surat sebanyak 3.110 berkas surat. Kedepan diharapkan adanya sistem arsiparis secara elektronik yang bisa diterapkan di tingkat UPT dan tersedia ruang arsip, mengingat frekuensi surat yang masuk dan keluar meningkat dengan kondisi sumber daya manusia yang belum mencukupi dan mutasi pejabat yang relatif dinamis sehingga penyimpanan/pengarsipan surat bisa lebih tertata secara maksimal.. E. Reformasi Birokrasi Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin telah melaksanakan Reformasi Birokrasi semenjak bulan Juli 2010, dengan tujuan dapat memberikan pelayanan prima kepada pengguna jasa melalui kegiatan: a. Menerapkan sistem piket untuk melayani pengguna jasa selama 24 jam b. Memberikan informasi yang jelas tentang prosedur pelaksanaan tindakan karantina, tarif jasa karantina hewan dan tumbuhan yang telah ditampilkan diruangan dalam bentuk bahan tayang maupun leaflet. c. Pengumpulan dan pengolahan data informasi publikasi dan dokumentasi melalui website (www.bkpbanjarmasin.or.id) d. Berpartisipasi aktif dalam berbagai forum pertemuan yang diselenggarakan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan operasional maupun penegakan hulum di bidang karantina bersama. dengan. Kepolisian,. Kejaksaan. serta. pengadilan. setempat. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 15.

(18) BAB III KEGIATAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI. e. Membuat Kesepakatan antara BKP. Kelas I Banjarmasin dengan pengguna jasa tentang penyelenggaran pelayanan karantina pertanian. (. Berita. Acara. Kesepakatan. Nomor. :. 1300.a/TU.220/L.18.B/09/2014 tanggal 23 September 2014 f. Menyediakan alat untuk mengukur kepuasan pelanggan di ruang pelayanan secara elektronik maupun manual g. Tersedianya bahan tayang yang dapat dilihat secara langsung oleh pelanggan berkait dengan pelayanan sertifikasi diruang pelayanan untuk mengetahui waktu layanan. h. Tersedianya layanan pengaduan maupun informasi publik (PPID). i.. Tersedianya sarana yang memadai untuk kenyamanan pelayanan publik.. j.. Tersedianya Katalog Standar Pelayanan Publik untuk pelayanan Perkarantinaan Pertanian.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 16.

(19) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL A.. KARANTINA HEWAN Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin terus berupaya meningkatkan pelayanan sehingga mampu menghadirkan pelayanan yang prima (efektif, efisien dan profesional) untuk mencegah masuk dan menyebarnya hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) yang dibawa melalui media pembawa HPHK yang dilalulintaskan, termasuk peningkatan kualitas sertifikasi. Pelayanan laboratorium berjalan dengan baik dan ouput-nya dapat dijadikan sebagai rekomendasi dari tahapan tindakan karantina selanjutnya. Pengembangan wilayah kerja secara signifikan telah berjalan dengan adanya pelayanan di wilayah kerja Batulicin dan Kotabaru. Pelaksanaan tindakan karantina di Pelabuhan Batulicin dan Kotabaru telah berjalan dengan baik. Untuk sementara Wilker Pagatan masih ditangani secara rangkap oleh petugas dari Wilker Batulicin.. Untuk tindakan pemeriksaan Karantina yang dilaksanakan di luar tempat pemasukan dan pengeluaran maka pemeriksaan tersebut dilaksanakan di Instalasi Karantina Hewan milik Balai Karantina Kelas I Banjarmasin atau Instalasi Karantina Hewan milik pihak lain yang. Selama tahun 2014 Balai Karantina Kelas I Banjarmasin telah melakukan audit di Instalasi milik Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan dan instalasi milik PT. Buana Karya Bhakti. Dan selanjutnya kedua instalasi tersebut ditetapkan sebagai Instalasi Karantina Hewan dengan Keputusan Kepala Badan Karantina Pertanian No. 667/Kpts/KH.040/L/07/2014 tanggal 24 Juli 2014 untuk instalasi milik Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan. dan. Keputusan. Kepala. Badan. Karantina. Pertanian. No.. 773/Kpts/KH.040/L/08/2014 tanggal 25 Agustus 2014 untuk instalasi milik PT. Buana Karya Bhakti.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 17.

(20) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 1. Kegiatan Impor Selama tahun 2014 tidak ada kegiatan impor. Hal ini dikarenakan belum adanya jalur perdagangan internasional untuk komoditi karantina hewan baik di Wilker Trisakti, Bandara Syamsudin Noor, Batulicin maupun Kotabaru 2. Kegiatan Ekspor Seperti halnya kegiatan impor, pada tahun2014 tidak terdapat kegiatan ekspor di semua wilayah kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 3. Kegiatan Pemasukan Antar Area Kegiatan pemasukan antar area komoditi wajib periksa karantina pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin yang dilakukanmelalui Wilker Pelabuhan Trisakti, Bandara Syamsudin Noor, Batulicin dan Kotabaru telah berjalan dengan baik. Berbeda di tahun 2013, secara keseluruhan jumlah frekwensi pemasukan media pembawa HPHK mengalami penurunan sebesar 0,9 % dari tahun 2013. FREKWENSI (Kali). 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0. JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES. 2014 823 823 881 857 594 965 765 1014 1137 1016 959 831 2013 933 966 1108 1159 1116 1131 1133 1069 1292 1085 952 873 2012 1118 1223 1234 1251 1251 1231 1190 1106 1435 1362 1307 1103 Gambar 1.. Grafik Perbandingan Frekuensi Pemasukan Antar Area Karantina Hewan Tahun 2012-2014. Seperti yang terlihat pada gambar. 1 diatas, penurunan frekwensi pemasukan media pembawa HPHK terjadi pada bulan September dan seterusnya sampai bulan Januari tahun mendatang.Hal ini terjadi karena, pada bulan-bulan tersebut cuaca di perairan tidak baik, sehingga lalu lintas MP HPHK sedikit terhambat.Seperti yang kitaketahui, bahwa sebagian besar wilker BKP Kelas I Banjarmasin adalah Pelabuhan Lautdan Sungai.Akan tetapi, pemasukan MP HPHK melalui Bandara Syamsudin Noor relative stabil.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 18.

(21) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Wilker Pelabuhan Trisakti Wilker Bandara Syamsudin Noor Wilker Batulicin Wilker Kotabaru Wilker Kotabaru 64 1%. Wilker Batulicin 558 5%. Wilker Pelabuhan Trisakti 6049 56%. Wilker Bandara Syamsudin Noor 4119 38%. Gambar 2.. Grafik Perbandingan Frekwensi Pemasukan Antar Area Karantina Hewan per Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I BanjarmasinTahun 2014. FREKWENSI. 800 700 600 500 400 300 200 100 0 JAN FEB. MA SEP NO APR MEI JUN JUL AGT OKT DES R T P. Wiker Syamsudin Noor 401 329 340 332 297 324 280 367 382 358 407 369. Gambar 3.. Wilker Trisakti. 392 456 500 477 563 573 460 552 693 593 485 412. Wilker Batulicin. 30. 37. 34. 35. 29. 61. 24. 90. 60. 59. 57. 42. Wilker Kotabaru. 0. 1. 7. 13. 5. 7. 0. 5. 2. 6. 10. 8. Grafik Perbandingan Frekwensi Pemasukan Antar Area Karantina Hewan per Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I BanjarmasinTahun 2014. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 19.

(22) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 3000 2500 2000 HEWAN. 1500. BAH. 1000. HBAH. 500. BL / MPL. 0. Wilker Pelabuhan Trisakti. Gambar 4.. Wilker Bandara Syamsudin Noor. Wilker Batulicin. Wilker Kotabaru. Grafik Frekwensi Pemasukan Antar Area Karantina Hewan Berdasarkan Kelompok Komoditi per Wilayah Kerja BKP Kelas I Banjarmasin Tahun 2014. Gambar 4. menunjukkan bahwa aktifitas pemasukan antar area MP HPHK menuju Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin lebih sering melalui wilker Pelabuhan Trisakti yakni sebesar 56 %.Sedangkan yang menuju Wilker Syamsudin Noor, Batulicin, dan Stagen-Kotabaru, didominasi oleh kelompok komoditi hewan. Dominasi hewan yang masuk melalui wilker-wilker tersebut juga berbeda. Pemasukan antar area MP HPHK berdasarkan daerah asal dengan tujuan Banjarmasin, lebih banyak berasal dari Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya dengan persentase frekuensi sebanyak 64,62 %. Baik melalui Wilker Trisakti, Wilker Bandara Syamsudin Noor, Wilker Batulicin, maupun Wilker Kotabaru. Adapun jenis komoditinya berupa : ternak ruminasia (ruminansia besar dan kecil), DOC,telur konsumsi, telur ayam tetas dan pakan ternak.. Adapun data operasional pemasukan antar area per kelompok komoditi berdasarkan daerah asal dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 20.

(23) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Tabel 1. Data Operasional Pemasukan Antar Berdasarkan Daerah AsalTahun 2014 HEWAN NO. 1. Karantina. HASIL BAHAN. BAHAN ASAL HEWAN. Hewan. BENDA LAIN. ASAL HEWAN. NAMA UPT. BBKP Surabaya. Area. Volume (Ekor). Frek.. Satuan. Volume. Frek.. Satuan. Volume. Frek.. Satuan. Volume. Frek.. 1.185.124. 3.602. Kg. 11.657.538. 742. Kg. 449.327. 235. Kg. 85.231.625. 3.017. Butir. 5.790.900. 93. Kemasan. 220. 59. Lembar. 400. 1. Kg. 72.177. 5. Kg. 713. 10. Kemasan. 273. 66. Kg. 921.279. 249. Kg. 2.035.514. 495. Kemasan. 1. 1. Kg. 946. 66. Kemasan. 6. 1. 2. BBKP Soekarno Hatta. 537.931. 153. 3. BBKP Tanjung Priok. 4. BBKP Makassar. 14.213. 8. Kg. 82. 3. 5. BKP Kelas I Semarang. 7.440. 580. Kg. 125. 3. 6. BKP Kelas I Kupang. 470. 6. 7. BKP Kelas I Jambi. 12. 3. 8. BKP Kelas I Balikpapan. 21. 10. 9. BKP Kelas I Bandar. 17. 5. Kg. 50. 2. Kg. 5.300. 8. Kg. 1.381. 27. Lampung 10. BKP Kelas I Denpasar. 11. BKP Kelas I Mataram. 12. 15.796. 652. BKP Kelas I Padang. 23. 2. 13. BKP Kelas I Pekanbaru. 3. 1. 14. BKP Kelas I Pontianak. 16. 8. 15. BKP Kelas I Palembang. 13. 6. 16. BKP Kelas II Yogyakarta. 3.125. 134. 17. BKP Kelas II Tarakan. 22. 13. 18. BKP Kelas II Palangkaraya. 5. 2. 19. BKP Kelas II Medan. 21. 6. 20. SKP Kelas I Pare-Pare. 14.449. 246. 21. SKP Kelas I Samarinda. 46. 7. 22. SKP Kelas I Bandung. 9.748. 1.273. 23. BKP Kelas I Manado. 5. 2. 24. SKP Kelas I Sumbawa. 1.493. 137. 49.408. 218. Besar 25. SKP Kelas II Bangkalan. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 21.

(24) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 26. SKP Kelas II Mamuju. 27. SKP Kelas II Tj. Balai. 28. BKP Kelas II Tanjung Pinang. 194. 33. 2. 1. berbagai kendala pada operasional program aplikasi tersebut, namun pada perkembangannya program tersebut telah mengalami penyempurnaan dan sangat membantu sekali dalam operasional perkarantinaan di Banjarmasin. Dengan menggunakan fasilitas e-Cert, maka kita dapat Seperti yang terlihat pada Tabel 1, pemasukan antar area MP HPHK didominasi UPT Barantan yang berasal dari Pulau Jawa dan Madura. Sedangkan pulau yang lainnya adalah Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bali, Sulawesi Selatan dan lain-lain. Tindakan Pemeriksaan terhadap Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina dilakukan secara intensif terutama di Wilayah Kerja Pelabuhan Trisakti yang merupakan Pusat Perekonomian Kalimantan Selatan saat ini, sama halnya di Bandara Syamsudin Noor yang saat ini berkembang menjadi bandara dengan penerbangan yang semakin padat. Wilayah Kerja Batulicin dan Kotabaru menunjukan perkembangan cukup signifikan pula, terutama pemasukan dan pengeluaran dari dan ke Pulau Sulawesi. Dengan adanya modernisasi sistem informasi di Pelabuhan Banjarmasin, aktivitas bongkar muat kapal yang sandar di pelabuahan,selain dilakukan pengawasan langsung di pelabuhan, juga dapat diakses melalui internet, dengan mengakses hompage Pelabuhan Banjarmasin. Pengawasan lalu lintas MP HPHK juga dapat dilakukan secara on line, dengan menggunakan program aplikasi internal Badan Karantina Pertaniaan yaitu EQVET. Walaupun pada awalnya ditemukan mengetahui MP HPHK yang akan ditujukan ke wilker-wilker di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Program aflikasi tersebut tentunya akan kurang bermanfaat apabila dari Karantina daerah asal tidak mengirimkan datanya secara real time dan alat angkut yang digunakan tidak ditulis secara lengkap, misalnya hanya ditulis Kapal Laut atau Pesawat Udara saja, tanpa menyertakan nomor penerbangannya. Pemeriksaan dokumen dan fisik hewan, bahan asal hewan serta hasil bahan asal hewan dilakukan secara ketat oleh petugas dalam setiap pemeriksaan di atas alat angkut sebelum tindakan karantina yang lain dilakukan.. Pemeriksaan laboratorium dilakukan terhadap media pembawa HPHK baik hewan maupun produk hewan seperti daging ayam beku, daging sapi beku. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 22.

(25) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. yang berasal dari dalam negeri dan eks-impor yang diantar-areakan. Tindakan pemeriksaan terhadap produk hewan ini merupakan salah satu bentuk pengawasan keamanan hayati hewani dan hasil pemeriksaannya masih merupakan data monitoring. Tindakan pemeriksaan terhadap hama penyakit hewan karantina dijelaskan pada kegiatan intersepsi HPHK. Berbagai teknik pemeriksaan laboratorium pada tahun 2014 mulai ditingkatkan, seperti jenis metode pengujian yang dilakukan. Outputnya dapat dijadikan dasar bagi petugas fungsional dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggung- jawabkan. Tabel 2. Data Operasional PemasukanAntar Area Karantina Hewan Tahun 2014 NO.. NAMA MEDIA PEMBAWA. 1. SATUAN. VOLUME. FREKWENSI. NO.. 3. 4. 5. 1. 2. NAMA MEDIA PEMBAWA. SATUAN. VOLUME. FREKWENSI. 3. 4. 5. 2. 1. Sapi Potong. Ekor. 62508. 955. 34. DOD. Ekor. 17.114. 9. 2. Kerbau Potong. Ekor. 2180. 207. 35. DOQ. Ekor. 117.400. 23. 3. Kuda. Ekor. 7. 2. 36. Ulat Bumbung. Kg. 6108. 621. 4. Kambing Potong. Ekor. 86165. 207. 37. Ulat Hongkong. Kg. 685. 65. 5. Kambing Bibit. Ekor. 260. 3. 38. Pakan Ternak. Kg. 79.236.554. 2445. 6. Domba. Ekor. 103. 11. 39. Daging Domba beku. Kg. 300. 1. 7. Burung. Ekor. 11029. 989. 40. Daging Sapi Beku. Kg. 442249. 166. 8. Burung Liar. Ekor. 2391. 32. 41. Daging Kambing. Kg. 8543. 44. 9. Ayam. Ekor. 6584. 1637. 42. Daging ayam. Kg. 295760. 125. 10. Ayam Hias. Ekor. 57. 5. 43. Daging Sapi Olah. Kg. 187091. 259. 11. Kelinci. Ekor. 11964. 219. 44. Daging Unggas Olahan. Kg. 1563455. 349. 12. Iguana. Ekor. 1. 1. 45. Daging Itik Beku. Kg. 15810. 11. 13. Anjing. Ekor. 223. 160. 46. Daging Itik Olahan. Kg. 750. 3. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 14. Kucing. Ekor. 241. 119. 47. Jerohan Sapi. Kg. 14734. 31. 15. Kalkun. Ekor. 53. 7. 48. Jerohan Ayam. Kg. 323. 5. 16. Merak. Ekor. 4. 1. 49. Yoghurt. Kg. 31771. 70. 17. Hamster. Ekor. 5516. 40. 50. Keju. Kg. 34552. 50. 18. Marmut. Ekor. 81. 8. 51. Bungger. Kg. 4472. 4. 19. Lebah. Koloni. 135. 3. 52. Bakso Ayam. Kg. 4500. 4. 20. jangkrik. Kg. 6. 1. 53. Bakso Sapi. Kg. 15257. 20. 21. chimpanze. Ekor. 1. 1. 54. Sosis sapi. Kg. 1726. 3. 22. Gajah. Ekor. 4. 1. 55. Sosis Ayam. Kg. 59121. 42. 23. Harimau. Ekor. 5. 1. 56. Nugget. Kg. 1193687. 58. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 23.

(26) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 24. Singa. Ekor. 1. 1. 57. Mentega. Kg. 10223. 33. 25. Rusa. Ekor. 45. 3. 58. Krem. Kg. 17088. 13. 26. Tupai. Ekor. 43. 14. 59. Butter. Kg. 2395. 10. 27. Tokek. Ekor. 1. 1. 60. Telur Konsumsi. Kg. 3027038. 499. 28. Kadal. Ekor. 1. 1. 61. Telur Tetas. Butir. 18404733. 480. 29. Tikus Putih. Ekor. 580. 10. 62. Sarang Burung. Kg. 17. 2. 30. Landak Mini. Ekor. 17. 4. 63. Vaksin Hewan. Kemasan. 1054. 282. 31. Entog Non Bibit. Ekor. 1. 1. 64. Serum Ayam. Kemasan. 1. 1. 32. DOC PS. Ekor. 945352. 110. 65. Kulit sapi. Lembar. 400. 1. 33. DOC FS. Ekor. 1.476.810. 295. Tindakan Pengasingan terhadap Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina difokuskan pada Media Pembawa highly pathogenic avian influenza (HPAI), rabies, brucellosis, anthraks,. Kegiatan pengasingan selain dilakukan di instalasi karantina hewan (IKH) Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin, juga dilakukan di tempat pemilik yang telah ditetapkan sebagai instalasi karantina hewan sementara (IKHS) baik untuk hewan maupun produk hewan. Komoditi hewan seperti ruminansia besar, unggas, telur tetas dan day old chick, sedangkan untuk anjing dan kucing yang merupakan Hewan Penular Rabies (HPR), pengasingan masih dilakukan di tempat pemilik dikarenakan frekuensi yang kecil dan berasal dari daerah bebas rabies serta sudah dilengkapi dengan persyaratan tambahan lainnya seperti rekomendasi pemasukan/ pengeluaran dari dinas peternakan atau yang membidangi kesehatan hewan dan sertifikat vaksinasi dari dokter hewan dari daerah asal. Tindakan Pengamatan terhadap Media Pembawa Hama Penyakit Hewan Karantina difokuskan pada Media Pembawa HPAI, HPR dan brucellosis. Tindakan pengamatan dilakukan di Instalasi Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dan di IKHS yang telah ditetapkan, terutama untuk pemasukan media pembawa brucellosis. Tindakan pengamatan terhadap komoditi eks-pemasukan/pemantuan daerah sebar HPHK telah dilakukan dengan baik setiap tahunnya sesuai dengan instruksi Badan Karantina Pertanian. Tindakan pembebasan dilakukan pada komoditi wajib periksa karantina yang telah melalui tindakan pemerikasaan dan/atau pengasingan, pengamatan dan perlakuan, yang secara administratif, teknis dan ilmiah dapat diberikan sertifikat pembebasan, dalam hal teknis pasca pembebasan menjadi tanggung jawab instansi terkait yang membidangi fungsi peternakan dan kesehatan hewan yang selama ini telah terjalin hubungan sangat baik terutama dengan Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Selatan dan Balai Veteriner Banjarbaru.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 24.

(27) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 1. Kegiatan Pengeluaran Antar Area Kegiatan pengeluaran antar area komoditi wajib periksa karantina pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin yang dilakukanmelalui Wilker Pelabuhan Trisakti, Bandara Syamsudin Noor, Batulicindan Kotabaru telah berjalan dengan baik bahkan setiap tahunnya mengalami peningkatan, seperti yang terlihat pada gambar 5.. FREKWENSI (Kali). 700 600 500 400 300 200 100 0. JAN PEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOP DES. 2014 358 380 227 283 369 479 572 364 377 435 468 611 2013 235 228 336 276 288 325 418 318 549 360 346 387 2012 200 250 261 243 270 249 259 289 281 319 242 315 Gambar 5.. Grafik Perbandingan Frekuensi Pengeluaran Antar Area Karantina Hewan Tahun 2012-2014. Dibandingkan dengan tahun 2013, pada tahun 2014 frekwensi pengeluaran di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin mengalami kenaikan dibeberapa komoditas sehingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2013.. Berbeda dengan kegiatan pemasukan antar area, pengeluaran antar area MP HPHK lebih banyak melalui Wilker Bandara Syamsudin Noor, yakni sebesar 77 %, seperti terlihat pada gambar 6 berikut.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 25.

(28) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Wilker Batulicin 790 kali; 14%. Wilker Kotabaru 108 kali; 2%. Wilker Trisakti 371 kali; 7%. Wilker Syamsudin Noor 4176 kali; 77%. Gambar 6.. Grafik Perbandingan Frekuensi Pengeluaran Antar Area Karantina Hewan per Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I BanjarmasinTahun 2014. Adapun kelompok komoditi hewan berupa unggas (DOC dan burung) sedangkan bahan asal hewan berupa sarang burung walet seperti yang terlihat pada gambar 7 di bawah ini.. FREKWENSI. 500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 JAN PEB. MA SEP APR MEI JUN JUL AGT OKT NOP DES R T. Wilker Syamsudin Noor 334 339 207 259 336 431 443 328 349 326 350 474 Wilker Trisakti. 2. 22. 13. 17. 13. 13. 19. 16. 13. 52. 63. 63. Wilker Batulicin. 10. 12. 5. 6. 15. 28. 96. 12. 11. 40. 41. 56. Wilker Kotabaru. 11. 7. 2. 1. 5. 7. 14. 8. 4. 17. 14. 18. Gambar 7.. Grafik Perbandingan Frekwensi Pengeluaran Antar Area Karantina Hewan per Wilayah Kerja Balai Karantina Pertanian Kelas I BanjarmasinTahun 2014. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 26.

(29) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 3000 2500 2000 HEWAN. 1500. BAH. 1000. HBAH BL/MPL. 500 0. Gambar 8.. Wilker Trisakti. Wilker Syamsudin Noor. Wilker Batulicin. Wilker Kotabaru. Grafik Frekwensi Pengeluaran Antar Area Karantina Hewan Berdasarkan Kelompok Komoditi per Wilayah Kerja Tahun 2014. Data operasional pengeluaran antar area dapat dilihat pada Tabel. 3 di halaman berikutnya, yang menunjukan bahwa Propinsi Kalimantan Selatan selain sebagai tujuan utama pemasukan hampir semua jenis komoditi, juga telah menjadi produsen beberapa komoditi, walaupun masih dalam jumlah yang sedikit.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 27.

(30) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Tabel 3.. Data Operasional Pengeluaran Antar Area Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2014. NO. NAMA MEDIA PEMBAWA. SATUAN. VOLUME. FREKWENSI. NO. NAMA MEDIA PEMBAWA. SATUAN. VOLUME. FREKWENSI. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. DOC. Ekor. 1.617.800. 303. 23. Vaksin Hewan. KMS. 32. 27. 2. DOD. Ekor. 37.135. 26. 24. Semen. KMS. 5. 5. 3. Burung Kesayangan. Ekor. 6.165. 1.710. 25. Pakan Hewan. Kg. 129. 16. 4. Burung Liar. Ekor. 271.391. 1076. 26. Kulit sapi. lembar. 30.618. 65. 5. Ayam bangkok. Ekor. 1.622. 612. 27. Kulit Kambing. lembar. 14.414. 12. 6. Bebek. Ekor. 4. 1. 28. Tanduk. Kg. 6.000. 2. 7. Kucing. Ekor. 103. 40. 29. Tulang. Kg. 51.700. 14. 8. Anjing. Ekor. 10. 8. 30. Bulu Unggas. Kg. 220.200. 25. 9. Kelinci. Ekor. 5. 1. 31. Daging Ayam. Kg. 35.000. 5. 10. Ular. Ekor. 33. 27. 32. Gajah. Ekor. 1. 4. 11. Musang. Ekor. 23. 12. 33. Singa. Ekor. 1. 1. 12. Tupai. Ekor. 5. 5. 34. Harimau Benggala. Ekor. 1. 5. 13. Biawak. Ekor. 32. 17. 35. Chimpanze. Ekor. 1. 1. 14. Iquana. Ekor. 3. 2. 36. Bekantan. Ekor. 1. 1. 15. Tokek. Ekor. 1. 1. 37. Orangutan. Ekor. 1. 4. 16. Kadal Tegu. Ekor. 1. 1. 38. Kukang. Ekor. 1. 2. 17. Daging Unggas Beku. Kg. 504. 4. 39. Beruang Madu. Ekor. 1. 4. 18. Sarang Burung. Kg. 66.800. 1.243. 40. Linsang. Ekor. 1. 2. 19. Telur tetas. Butir. 7.612.433. 140. 41. Sapi Potong. Ekor. 1. 3. 20. Kulit Ular Kering. Lembar. 2.000. 1. 42. Kuda. Ekor. 2. 1. 21. Madu. Kg. 27. 2. 43. Kambing Kacang. Ekor. 4. 1. 22. Serum. KMS. 12. 10. 44. Kerbau. Ekor. 6. 2. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 28.

(31) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Pengeluaran MP HPHK dari wilker BKP Kelas I Banjarmasin dapat dilihat pada tabel 4 dibawah. Tabel 4.. NO. 1. Data Operasional Pengeluaran Antar Berdasarkan Daerah Tujuan Tahun 2014 NAMA UPT. BBKP Surabaya. HEWAN Volume (Ekor). 354.728. Area. Karantina. BAHAN ASAL HEWAN Frek.. 398. Hewan. BENDA LAIN. Satuan. Volume. Frek.. Satuan. Volume. Frek.. Kg. 3007.152. 267. Kemasan. 4. 4. Butir. 1.242.780. 84. Lembar. 35.853. 58. Kemasan. 3. 2. Kemasan. 3. 3. 2. BBKP Soekarno Hatta. 17.814. 281. Kg. 3.164. 46. 3. BBKP Tanjung Priok. 21.078. 11. Lembar. 7.804. 12. 4. BBKP Makassar. 430. 186. Kg. 4. 1. 5. BKP Kelas I Semarang. 3.825. 201. Kg. 735. 21. 6. BKP Kelas I Kupang. 7. BKP Kelas I Jambi. 8. 2. 8. BKP Kelas I Balikpapan. 29. 13. Kg. 2. 1. 9. BKP Kelas I Bandar. 2. 1. Kg. 333. 3. 22. 8. Kg. 125. 2. Kg. 250. 1. Lampung 10. BKP Kelas I Batam. 11. BKP Kelas I Pekanbaru. 12. BKP Kelas I Pontianak. 13. BKP Kelas I Manado. 14. BKP Kelas I Palembang. 3. 1. 15. BKP Kelas I Mataram. 6. 2. 16. BKP Kelas I Padang. 17. BKP Kelas I Batam. 18. BKP Kelas I Bandar Lampung. 19. BKP Kelas I Jambi. 7. 2. 20. BKP Kelas II Tanjung Pinang. 6. 1. 32.296. 143. 5. 3. 21. BKP Kelas II Yogyakarta. 22. BKP Kelas II Tarakan. 23. BKP Kelas II Palangkaraya. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 29.

(32) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 24. BKP Kelas II Tarakan. 2. 1. 25. BKP Kelas II Medan. 3. 2. 26. BKP Kelas II Kendari. 802. 2. 27. BKP Kelas II Pangkal Pinang. 28. SKP Kelas I Pare-Pare. 750. 336. 29. SKP Kelas I Bandung. 54. 18. 30. SKP Kelas I Bengkulu. 3. 1. 31. SKP Kelas I Samarinda. 32. SKP Kelas I Banda Aceh. Kg. 485. 14. Seperti yang terlihat pada Tabel 4 di atas, pengeluaran antar area. MP. HPHK didominasi menuju Pulau Jawa terutama melalui BBKP Surabaya (82,60 %),BBKP Tanjung Priok (4,8%), Bandara Soekarno Hatta (4,1%). Sedangkan kewilayah Timur Indonesia didominasi pengeluaran kePulau Sulawesi yakni ke wilayah kerja BKP Kendari sebesar0,18% dan BBKP Makasarsebesar 0,1%. Berdasarkan data penggunaan sertifikat tahun 2014 sebanyak 15.678 lembar dan data frekwensi media pembawa HPHK tahun 2014 sebanyak 16.228 kali, terjadi perbedaan tersebut diatas dikarenakan 1 lembar dokumen sertifikat memuat beberapa jenis media pembawa HPHK. Sedangkan pada tahun 2014 dibandingkan dengan 2 tahun terakhir terjadi penurunan penggunaan sertifikat, hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan pemasukan media pembawa HPHK sebagian sudah dapat dipenuhi dari wilayah Kalimantan Selatan sendiri. Contoh media pembawa HPHK : Daging Ayam dan Telur konsumsi.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 30.

(33) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Dibawah ini penggunaan sertifikat 3 tahun terakhir, terlihat pada gambar 9 di bawah ini.. Sertifikat (lembar) 1800 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0. JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGT SEPT OKT NOV DES 2014 1201 1191 1098 1078 1251 1344 1445 1338 1489 1404 1377 1462 2013 1164 1182 1346 1405 1404 1437 1473 1321 1503 1412 1243 1229 2012 1290 1396 1446 1414 1442 1415 1395 1366 1652 1594 1503 1365. Gambar 9.. Grafik Perbandingan Penggunaan Sertifikat Utama dalam 3 tahun terakhir Karantina Hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.. 1. Kegiatan Intersepsi Kegiatan Intersepsi dilakukan baik untuk pengawasan kemanan pangan maupun hama penyakit hewan karantina, dimana laboratorium karantina hewan telah mampu melaksanakan uji cemaran mikroba dengan metode pemeriksaan TPC (Total Plate count), Sthapylococcus, Salmonella, E. Colli dan Total Coliform sedangkan untuk cemaran fisik dan kimia dengan uji organoleptik, uji awal pembusukan, uji kesempurnaan pengeluaran darah, uji formalin, uji boraks dan pH baik untuk daging dan olahannya dan Bahan asal hewan yaitu telur dan produk susu, dan untuk sarang burung walet telah mampu melakukan uji residu nitrit. Untuk hama penyakit hewan karantina metode pemeriksaan adalah pemeriksaan feses untuk parasit internal dan ulas darah dengan pewarnaan Gram untuk deteksi penyakit Anthraks dan pewarnaan Giemza untuk parasit darah, dan uji bakteri dengan metode RBT (Rose Bangle Test) untuk deteksi Brucellosis, serta Uji HA/HI Avian Influenzadan Newcastle Disease untuk deteksi antibody terhadap penyakit virus tersebut.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 31.

(34) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Beberapa pengujian di Lingkup Laboratorium Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin yaitu pengujian Total Plate Count (TPC) dan Rose Bengal Test (RBT) telah terstandarisasi dengan telah terakreditasi di Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tahun 2014. 2. Kegiatan Pemantauan dan Koleksi Kegiatan pemantauan karantina hewan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dilaksanakan pada daerah sebar Hama Penyakit Hewan Karantina Bovine Viral Diarrhea dan pengambilan data sekunder di 5 Kabupaten yaitu Kabupaten Tanah laut, Kabupaten Tapin, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Tanah bumbu dan Kabupaten Kotabaru dengan total pengambilan sampel 539 sampel serum sapi yang diambil dengan kajian lintas seksional, hasil negatif pada semua sampel sample. Kegiatan pemantauan dengan data sekunder disajikan pada laporan pemantauan dan diseminarkan hasil pengamatan status dan situasi HPHK tanggal 11 desember 2014 di Balai Veteriner Banjarbaru. 3. Penggunaan Formulir Formulir Dokumen Utama (KH-9 s/d KH-12) memperoleh distribusi dari Badan Karantina Pertanian, sedangkan untuk dokumen penunjang (KH-1 s.d. KH-8c) pengadaannya dilaksanakan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin sesuai kebutuhan terutama untuk kegiatan Antar area Masuk/Keluar. 4. Kegiatan Karantina Hewan 2014 Kegiatan tindak karantina hewan di BKP Kelas I Banjaramasin 2014 meliputi 8P : Pemeriksaan, Pengasingan, Pengamatan, Perlakuan, Penahanan, Penolakan, Pemusnahan dan Pembebasan. berikut ini beberapa kegiatan pemeriksaan, pengasingan, pengamatan di BKP Kelas I Banjarmasin.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 32.

(35) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. B.. KARANTINA TUMBUHAN. Salah satu tugas pokok dan fungsi petugas Karantina adalah melaksanakan tindakan karantina yang meliputi 8P (pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan, penahanan, penolakan, pemusnahan dan pembebasan). Pada tahun 2014 Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas I Banjarmasin melakukan kegiatan tindakan karantina meliputi pemeriksaan dan pembebasan. Tindakan pemeriksaan dilakukan terhadap semua media pembawa yang masuk dan keluar pulau (antar area) serta keluar masuk wilayah Indonesia (antar negara/ ekspor-impor) yang meliputi pemeriksaan dokumen, fisik dan pemeriksaan kesehatan (laboratorium). Tindakan pembebasan merupakan pelayanan sertifikasi terhadap komoditas pertanian pada kegiatan ekspor, impor, dan antar area (domestik masuk/keluar) setelah dilakukan pemeriksaan secara administratif dan fisik (termasuk kesehatan media pembawa yang dilalulintaskan) di Provinsi Kalimantan Selatan. Pada tahun 2014, tindakan pengasingan dan pengamatan (singmat) tidak dilakukan, hal ini dikarenakan tidak adanya media pembawa yang harus dilakukan tindakan singmat, seperti pada tahun 2012 yakni adanya pemasukan benih kelapa sawit asal Costarica. Tindakan perlakuan selama tahun 2014 adalah kegiatan fumigasi untuk media pembawa dan kemasan kayu serta perlakuan panas (Heat treatment) untuk kemasan kayu, tindakan ini dilakukan oleh pihak ketiga (provider AFASID dan ISPM) dibawah pengawasan petugas karantina. Selama tahun 2014 tidak ada kegiatan penolakan, penahan dan pemusnahan. Selama tahun 2014 tidak ditemukan pelanggaran yang terjadi pada media pembawa yang dilalulintaskan. Tindakan pemeriksaan kesehatan media pembawa di Laboratorium sudah mulai berjalan dengan baik dan outputnya dijadikan sebagai dasar rekomendasi tindakan selanjutnya. Uji yang dapat dilakukan di Laboratorium Karantina Tumbuhan antara lain: Uji Cendawan dengan metode Agar test dan Blotter test, Uji Bakteri dengan metode Agar test dan Uji Serangga dengan metode uji morfologi. Sistem Informasi Perkarantinaan Tumbuhan sudah berjalan dengan baik. Sinkron data dari UPT ke Pusat dan sebaliknya dapat berjalan dengan baik dan real time,. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 33.

(36) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. dengan didukung fasilitas internet yang cukup memadai. Permohonan Pemeriksaan Karantina dari pengguna jasa ekspor dan impor sudah dilakukan dengan sistem online, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pengguna jasa dalam membuat dan mengirimkan permohonan pemeriksaan karantina tanpa adanya batasan ruang dan waktu. 1.. Tindakan Karantina Tumbuhan. Pelaksanaan tindakan karantina tumbuhan dalam rangka pelayanan sertifikasi kepada pengguna jasa terus ditingkatkan, baik dari prosedur pelayanan, mobilisasi petugas fungsional, waktu pelayanan, serta perangkat lainnya yang mendukung dalam pelayanan prima kepada pemakai jasa. Secara umum kegiatan tindakan Karantina Tumbuhan pada tahun 2014 mengalami kenaikan sekitar 8,83 % dari tahun 2013 (Rincian Frekuensi Tindakan Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin tahun 2014 dapat dilihat pada lampiran).. 7.000 6.000 5.000 4.000 3.000 2.000 1.000 -. Domestik Masuk. Domestik Keluar. Ekspor. Impor. Total. 2014. 5.292. 504. 774. 72. 6.642. 2013. 4.821. 499. 694. 89. 6.103. Grafik 1. Kegiatan operasional karantina tumbuhan berdasarkan Sertifikasi dokumen dalam dua tahun terakhir.. Tindakan Karantina Tumbuhan Pemeriksaan hingga Pembebasan (sertifikasi) tahun 2014 di masing-masing wilker Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin dapat dilihat pada grafik 2.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 34.

(37) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 6%1% 49%. 44%. Trisakti (3248 kali). S. Noor (2948 kali). Batulicin (368 kali). Kotabaru (77 kali). Grafik 2. Kegiatan operasional karantina tumbuhan di setiap wilker Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin tahun 2014. Secara umum dapat kita ketahui bahwa kegiatan Tindakan Karantina paling banyak dilakukan di Wilker Pelabuhan Trisakti yang mencapai 49% dari total seluruh kegiatan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Kegiatan di Wilker ini meliputi Kegiatan Pemasukan dan Pengeluaran Impor dan Ekspor serta kegiatan Pemasukan dan Pengeluaran antar area (Antar Area Masuk dan Antar Area Keluar). Pelabuhan Trisakti merupakan pelabuhan sungai yang terletak di Sungai Barito Kota Banjarmasin. Pelabuhan ini melayani pelayaran Kapal Penumpang dan Kapal Barang. Pelabuhan Trisakti memiliki beberapa pelabuhan kecil yang biasa dilakukan kegiatan bongkar muat antara lain Pelabuhan Basirih dan Pelabuhan Martapura Baru. Kapal-Kapal yang masuk ke Pelabuhan Trisakti dan Sub nya antara lain dari Tanjung Perak-Jawa Timur, Tanjung Emas-Jawa Tengah, Tanjung Priok-Jakarta dan Bima-Nusa Tenggara Barat. Sehingga arus lalu lintas media pembawa cukup tinggi di Wilker Pelabuhan Trisakti.. Wilker Bandar Udara Syamsudin Noor merupakan wilker dengan kegiatan terbanyak kedua setelah Trisakti, dengan frekuensi kegiatan 44% dari total kegiatan di BKP Kelas I Banjarmasin. Dengan frekuensi penerbangan yang cukup tinggi, Bandara yang melayani penerbangan domestik ini merupakan salah satu alternatif Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 35.

(38) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. yang cukup strategis dalam lalulintas media pembawa. Pada tahun 2014 kegiatan di Wilker ini meliputi Pemasukan dan Pengeluaran antar area. Wilker Batulicin merupakan wilker dengan kegiatan terbanyak ketiga dengan frekuensi kegiatan 44% dari total kegiatan di BKP Kelas I Banjarmasin. Wilker Batulicin yang terletak di Kabupaten Tanah Bumbu ini merupakan pelabuhan laut yang langsung berhubungan dengan Laut Jawa dan Selat Karimata. Pelabuhan ini melayani Pelayaran yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Pulau Jawa (Jawa Timur dan Jawa Tengah) serta menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Pulau Sulawesi (Pare-pare, Sulawesi Selatan). Wilayah Kerja Kotabaru merupakan wilker yang terletak di Pulau Laut, di Wilker ini terdapat 2 pelabuhan laut yaitu Pelabuhan Panjang dan Pelabuhan Stagen serta Bandar udara Gusti Sjamsir Alam yang melayani penerbangan domestik ke Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Sulawesi. Frekuensi Kegiatan di wilker ini untuk saat ini masih terhitung sangat rendah yakni hanya 1% dari total kegiatan. Perkembangan Tindakan Karantina Tumbuhan (8P) tahun 2014 dijelaskan berikut ini: a.. Pemeriksaan. Tindakan pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan administratif yang bertujuan untuk mengetahui kelengkapan, kebenaran isi dan keabsahan dokumen persyaratan serta pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi kemungkinan adanya Organisme Pengganggu Tumbuhan dan/atau Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina baik yang dilakukan secara visual dan/atau laboratoris. Tindakan pemeriksaan secara umum mengalami kenaikan 8,83% pada tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013.. a.1. Pemeriksaan Media Pembawa Impor Pemeriksaan terhadap media pembawa yang berasal dari luar wilayah Republik Indonesia (Impor) pada tahun 2014 mengalami penurunan sekitar 19,1% dari tahun 2013 (Grafik 3). Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 36.

(39) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 2013. Trisakti 89. S. Noor 0. Batulicin 0. Kotabaru 0. 2014. 72. 0. 0. 0. Grafik 3. Frekuensi Pemeriksaan Karantina Tumbuhan Produk Impor Tahun 2013-2014. Pemeriksaan terhadap media pembawa yang diimpor selama tahun 2014 terdiri dari hasil tanaman mati diolah/belum diolah (Grafik 4.). Komoditas-komoditas yang diimpor tersebut antara lain adalah Kayu dan tepung untuk bahan baku industri, seperti: kayu oak merah, kayu oak putih, kayu olahan (poplar), kayu beech, kayu birch, kayu jati, kayu sapelli, perabotan kayu, dan tepung industri.. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0. Hasil Tanaman Hidup Benih/Bibit 2013 0 2014. 0. Hasil Tanaman Hidup Non Benih/Bibit 0. Hasil Tanaman Mati. Benda lain. 89. 0. 0. 72. 0. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 37.

(40) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Grafik 4. Frekuensi berdasarkan kelompok komoditas produk impor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2013-2014.. Komoditas-komoditas yang diimpor adalah bahan baku industri kayu olahan (plywood) hal ini berkaitan dengan Provinsi Kalimantan Selatan merupakan provinsi penghasil produk jadi atau setengah jadi kayu olahan yang hasilnya dikirim untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta di ekspor ke berbagai negara. (jenis-jenis komoditas, asal komoditas serta volume komoditas terlihat pada lampiran).. a.2. Pemeriksaan Komoditas Ekspor Pemeriksaan terhadap media pembawa yang dikeluarkan dari Wilayah Republik Indonesia (Ekspor) pada tahun 2014 mengalami kenaikan sekitar 15% dibandingkan tahun 2013 (Grafik 5).. 800 700 600 500 400 300 200 100 0 2013. Trisakti 673. S. Noor 0. Batulicin 0. Kotabaru 0. 2014. 774. 0. 0. 0. Grafik 5. Frekuensi Pemeriksaan Karantina Tumbuhan Produk Ekspor Tahun 2013-2014. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 38.

(41) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Pemeriksaan dan sertifikasi terhadap komoditas yang diekspor selama tahun 2014 didominasi hasil tanaman mati dilolah/belum diolah. Komoditas Ekspor Unggulan antara lain: Standard Indonesia Rubber (SIR) dalam kemasan kayu, kayu olahan (Plywood), bahan kemas, arang, akar pasak bumi, bahan dupa, minyak sawit (Crude Palm Oil, RBD (Refined Bleached Deodorized) Olein, RBD Stearin) , palm kernell expeller (bungkil kelapa sawit), daun gulinggang (Cassia alata), dan karet lempengan (Grafik 6). Cangkang sawit (Palm Kernel Shell), Kulit Kayu Gemor, Bahan Dupa, yang merupakan produk sisa (limbah) merupakan komoditas ekspor yang perlu diperhitungkan, karena meskipun frekuensi pengiriman belum begitu tinggi, namun pengirimannya kontinyu dan ketersediaan di Kalimantan masih melimpah. Negara tujuan ekspor tersebar di berbagai benua antara lain: Asia: Cina, Hongkong, India, Jepang, Korea Selatan, Libya, Saudi Arabia, Taiwan, Pakistan, Filipina, Uni Emirat Arab dan Vietnam, Amerika: Amerika Serikat, Brazil, Kanada, Argentina dan Meksiko, Afrika: Afrika Selatan, Eropa: Turki, Finlandia, Jerman, Israel, Rusia. Negara tujuan ekspor tertinggi adalah Cina dan India.. 800 700 600 500 400 300 200 100 0. Hasil Tanaman Hidup Non Benih/Bibit 0. Hasil Tanaman Mati. Benda lain. 2013. Hasil Tanaman Hidup Benih/Bibit 0. 673. 0. 2014. 0. 0. 774. 0. Grafik 6. Frekuensi berdasarkan kelompok komoditas produk ekspor di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2013-2014. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 39.

(42) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Bahan kemas (SIR) menduduki peringkat pertama dalam frekuensi ekspor. Karet (SIR) yang diekspor bisa dalam bentuk cake langsung atau dalam kemasan baik kemasan kayu, plastik atau metal serta dalam bentuk lembaran/lempengan, Karet (SIR) yang diekspor dengan menggunakan kemasan kayu, harus memenuhi standar ISPM#15. Frekuensi pengiriman terbanyak kedua adalah Kayu Olahan (Plywood), kemudian diikuti minyak kelapa sawit (CPO, RBD), Palm Kernell Expeller (PKE/bungkil kelapa sawit) yang merupakan bahan baku pakan ternak. Daun gulinggang (Cassia alata) merupakan salah satu komoditas ekspor yang secara rutin dikirim ke Jepang. Palm Kernell Shell (cangkang sawit) yang merupakan limbah pabrik kelapa sawit atau yang biasanya digunakan sebagai bahan bakar di pabrik.. a.3. Pemeriksaan Pemasukan Media Pembawa Antar Area Pemeriksaan terhadap media pembawa yang berasal dari luar wilayah Kalimantan Selatan (Antar Area Masuk) pada tahun 2014 mengalami kenaikan sekitar 9,7% dibandingkan tahun 2013, sedangkan pemeriksaan terhadap media pembawa yang keluar wilayah Kalimantan Selatan (Antar Area Keluar) pada tahun 2014 mengalami kenaikan sekitar 1% dibandingkan tahun 2013 (Grafik 7). Frekuensi pemeriksaan antar area masuk dan keluar pada masing-masing wilker mengalami kenaikan, kecuali di Wilker Trisakti mengalami penurunan sebanyak 7,3% dari tahun sebelumnya, frekuensi pemeriksaan antar area masuk dan keluar di Wilker Syamsudin Noor, Batulicin dan Kotabaru meningkat masing-masing sekitar 32,7%, 2,1% dan 141,3% (Grafik 8).. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 40.

(43) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 Antar area masuk (naik 9,7%). 2013 4821. 2014 5292. Antar area keluar (naik 1%). 499. 504. Grafik 7. Frekuensi Pemeriksaan Karantina Tumbuhan Antar Area di BKP Kelas I Banjarmasin Tahun 2013-2014. 3000 2500 2000 1500 1000 500 0 2013. Trisakti (turun 7,3%) 2583. S. Noor (naik 32,7%) 1887. Batulicin (naik 2,1%) 322. Kotabaru (naik 141,3%) 29. 2014. 2393. 2505. 329. 70. Grafik 8. Frekuensi Pemeriksaan Karantina Tumbuhan Antar Area Masuk di Setiap Wilker BKP Kelas I Banjarmasin Tahun 2013-2014. Pemeriksaan terhadap pemasukan media pembawa ke Kalimantan Selatan melalui Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin tahun 2014 sebanyak 5.292 kali. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 41.

(44) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. yang terdiri dari: benih/bibit, hasil tanaman hidup bukan benih dan hasil tanaman mati diolah/belum diolah (Grafik 9). Hasil tanaman hidup benih antara lain berupa benih/bibit tanaman perkebunan, benih/bibit tanaman hutan industri, benih/bibit tanaman hortikultura, benih/bibit tanaman pangan, benih/bibit tanaman buah, dan benih/bibit tanaman hias. Frekuensi pemasukan benih/bibit tertinggi adalah benih/bibit tanaman perkebunan sebanyak. 171 kali yang terdiri dari benih/bibit. kelapa sawit, karet, kopi, kakao, dll dengan frekuensi pemasukan tertinggi adalah benih/bibit kelapa sawit. Selanjutnya Frekuensi pemasukan benih/bibit tertinggi kedua adalah benih/bibit tanaman hias yang mencapai 164 kali, dengan frekuensi pemasukan tertinggi adalah benih/bibit Anggrek. Hasil tanaman hidup bukan benih merupakan komoditas dengan pemasukan tertinggi, terutama didominasi oleh sayuran segar, sayuran buah segar, kacang-kacangan serta buah segar, hal ini berkaitan dengan Provinsi Kalimantan selatan bukan daerah penghasil komoditas hortikultura, sedangkan untuk komoditas hasil tanaman mati di dominasi oleh beras 20 kali dan jamur 28 kali.. 5000 4500 4000 3500 3000 2500 2000 1500 1000 500 0. Hasil tanaman hidup benih. 2013. 774. Hasil tanaman hidup non benih 3957. 2014. 683. 4919. Hasil tanaman mati. Benda lain. 90. 0. 70. 0. Grafik 9. Frekuensi Pemeriksaan Berdasarkan Kelompok Media Pembawa Antar Area Masuk di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2013-2014. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 42.

(45) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Pemasukan antar area ini didominasi oleh pemasukan dari Jawa Timur (Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya) terutama di Wilker Trisakti dan Batulicin. Daerah asal pemasukan di Wilker Syamsudin Noor lebih banyak, mengingat penerbangan menuju ke Kalimantan Selatan yang cukup tinggi.. a.4. Pemeriksaan Pengeluaran Media Pembawa Antar Area Pemeriksaan terhadap media pembawa yang dikeluarkan dari wilayah Kalimantan Selatan (Antar Area Keluar) pada tahun 2014 secara umum mengalami kenaikan sekitar 0,8% dibandingkan tahun 2013. Frekuensi pemeriksaan pengeluaran antar area pada masing-masing wilker mengalami fluktuasi, Wilker Batulicin mengalami penurunan 22% dari tahun sebelumnya, begitu pula dengan frekuensi pemeriksaan antar area di Wilker Trisakti yang mengalami penurunan sebanyak 55%, Syamsudin Noor dan Kotabaru meningkat masing-masing sekitar 5,6% dan 40%. (Grafik 11).. 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 2013. Trisakti (turun 55%) 20. S. Noor (naik 5,6%) 424. Batulicin (turun 22%) 50. Kotabaru (naik 40%) 5. 2014. 9. 448. 39. 7. Grafik 10. Frekuensi Pemeriksaan Karantina Tumbuhan Antar Area Keluar di Setiap Wilker BKP Kelas I Banjarmasin Tahun 2013-2014. Pemeriksaan terhadap pengeluaran media pembawa dari Kalimantan Selatan melalui Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin tahun 2014 sebanyak 504. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 43.

(46) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. kali yang terdiri dari: benih/bibit, hasil tanaman hidup bukan benih, hasil tanaman mati diolah/belum diolah dan benda lain (Grafik 11).. 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0. Hasil tanaman hidup benih. 2013. 375. Hasil tanamn hidup non benih 65. 2014. 435. 49. Hasil tanaman mati. Benda lain. 57. 2. 35. 4. Grafik 11. Frekuensi Pemeriksaan Berdasarkan Kelompok Media Pembawa Antar Area Keluar di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin Tahun 2013-2014. Sebagai monitoring terhadap perkembangan OPT/OPTK maka pada beberapa media pembawa yang memiliki target pest berdasarkan Permentan Nomor: 93/Permentan/OT.140/12/2011 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, dilakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk pemasukan media pembawa ke wilayah Kalimantan Selatan dari area lain, serta khusus untuk bibit/benih karet yang akan dikirim ke luar area dilakukan pemeriksaan laboratorium setiap kali pengiriman hal ini berkaitan dengan Kalimantan Selatan tidak bebas dari Ceratocystis fimbriata. Pada tahun 2014, terdapat 5 kali frekuensi bibit karet yang diantar areakan keluar dari Kalimantan Selatan.. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 44.

(47) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Terhadap media pembawa yang keluar wilayah Kalimantan Selatan dan tidak memiliki target pest sesuai permentan 93/Permentan/OT.140/12/2011, dan merupakan media pembawa kategori risiko rendah (low risk) membawa OPT/OPTK seperti cangkang sawit (Palm Kernell Shell), kulit kayu manis, karet alam (getah karet), bahan jamu, kemiri, jengkol, dll tidak dilakukan sertifikasi (diterbitkan Sertifikat Kesehatan Tumbuhan Antar Area/KT12), namun di terbitkan Surat Pemberitahuan Tidak Diperlukan Tindakan Karantina Tumbuhan (SP7). Cangkang sawit dan bibit Gaharu merupakan komoditas yang paling sering dilalulintaskan dibandingkan komoditas lainnya.. 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0. Frekuensi. Bibit Gaharu 90. Cangka Bibit ng Anggrek Sawit 84 76. Kulit Kayu Manis 28. Bibit Rambut an 22. Bibit Karet. Benih Akasia. 19. 14. Grafik 12. Tujuh Komoditas yang paling banyak diantar areakan keluar Wilayah Kalimantan Selatan Tahun 2014. b. Pengasingan dan Pengamatan Pada tahun 2014, tidak ada tindakan pengasingan dan pengamatan. Tidak ada pemasukan benih yang memerlukan tindakan pengasingan dan pengamatan selama tahun 2014.. c. Perlakuan. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 45.

(48) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Sejak tahun 2009 sampai sekarang tidak ada kegiatan tindakan perlakuan yang dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Perlakuan Karantina dilakukan oleh Provider ISPM untuk pelakuan panas (Heat treatment) dan Provider AFASID untuk perlakuan fumigasi. Saat ini terdapat 3 Provider AFASID untuk wilayah layanan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin yaitu: PT. Sucofindo (ID 0106 MB), PT. Samudera Alam Sejahtera (ID 0136 MB, ID 0010 PH3) dan PT Nurciptasari Moeda Sentosa (ID 0137 MB, ID 0019 PH3). Fumigasi dilakukan dengan menggunakan fumigant Methyl Bromide (CH3Br) dan Phospine (PH3). Fumigasi. dilakukan terhadap. kemasan kayu. (pallet). sebagai. pemenuhan. persyaratan ISMP#15, pada komoditas yang akan diekspor apabila dipersyaratan negara tujuan, bukan karena ada temuan OPT/OPTK, yaitu seperti pada kayu olahan (plywood, moulding) serta pada pemasukan kayu log dari luar Wilayah RI (Impor). Provider ISPM#15 untuk perlakuan Heat Treatment dilakukan oleh PT. Packing Material Indonesia (ID 015) dan PT. Wood Packing Lestari (ID 087). Hingga saat ini perlakuan panas hanya digunakan untuk perlakuan kemasan kayu dan bahan baku plywood.. d. Penahanan Selama tahun 2014 tidak ada tindakan penahanan terhadap media pembawa OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.. e. Penolakan Selama tahun 2014 tidak ada tindakan penolakan terhadap media pembawa OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.. f.. Pemusnahan. Selama tahun 2014 tidak ada tindakan penolakan terhadap media pembawa OPTK di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.. g. Pembebasan Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 46.

(49) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Tindakan pembebasan dilakukan setelah pemeriksaan dokumen maupun fisik serta kesehatan selesai dilakukan dan media pembawa dinyatakan bebas dari OPTK maupun OPTP. Tindakan pembebasan yang dilakukan oleh Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin pada tahun 2014 sebanyak 6.641 kali, dengan rincian: impor 72 kali, ekspor 774 kali, antar area masuk 5.292 kali, antar area keluar dengan sertifikat 504 kali dan antar area dengan SP7 162 kali (Grafik 13).. 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0. Frekuensi. Impor. Ekspor. Antar Area Masuk. 72. 774. 5292. Antar Area Keluar (KT12) 504. Antar Area Keluar (SP7) 162. Grafik 13. Frekuensi Tindakan Pembebasan Karantina Tumbuhan Tahun 2014. 2.. Kegiatan Intersepsi. Pelaksanaan kegiatan intersepsi berupa determinasi dan identifikasi terhadap OPT/OPTK di laboratorium Karantina Tumbuhan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. Kegiatan intersepsi ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan di Laboratorium. Karantina. Tumbuhan. berupa. pemeriksaan. media. pembawa. OPT/OPTK yang dilalulintaskan dari atau ke wilayah Kalimantan Selatan. Pada tahun 2014 tidak ditemukan OPTK kategori A1 golongan I dan II. 3.. Kegiatan Pemantauan dan Koleksi. Pelaksanaan pemantauan daerah sebar OPT/OPTK pada tahun ini didasarkan pada Surat Kepala Badan Karantina Pertanian Nomor 596/KT.110/L/01/2014 Tanggal 20. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 47.

(50) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Januari 2014 tentang Target Pemantauan OPTK Tahun 2014 dan Keputusan Kepala Balai Karantina Peratanian Kelas I Banjamasin Nomor: 011/Kpts/KT110/L18.B/01/2014 tanggal 09 Januari 2014 tentang Penunjukkan Tim Pelaksana Kegiatan Pemantauan Penyebaran OPTK/Pengambilan Sampel, Identifikasi dan Koleksi OPTK di Kabupaten Barito Kuala, Nomor : 012/Kpts/KT-110/L18.B/01/2014 tanggal. 09. Januari 2014. tentang. Penunjukkan Tim. Pelaksana Kegiatan. Pemantauan Penyebarab OPTK/Pengambilan Sampel, Identifikasi dan Koleksi OPTK di Kabupaten Tanah Laut, Nomor : 013/Kpts/KT-110/L18.B/01/2014 tanggal 09 Januari 2014 tentang Penunjukkan Tim Pelaksana Kegiatan Pemantauan Penyebarab OPTK/Pengambilan Sampel, Identifikasi dan Koleksi OPTK di Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Nomor : 014/Kpts/KT-110/L18.B/01/2014 tanggal 09 Januari 2014 tentang Penunjukkan Tim Pelaksana Kegiatan Pemantauan Penyebarab OPTK/Pengambilan Sampel, Identifikasi dan Koleksi OPTK di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Berdasarkan Surat Kepala Badan Karantina Pertanian tersebut diatas, komoditas pemantauan OPT/OPTK tahun anggaran 2014 adalah tanaman unggulan daerah masing-masing UPT dan jenis-jenis OPTK yang kemungkinan terbawa melalui produk pertanian impor maupun antar area, selain itu UPT diharapkan untuk melakukan verifikasi ulang terhadap temuan OPTK A1 dan/atau OPTK A2 yang pernah ditemukan di wilayah pemantauan masing-masing, sekaligus memantau keberadaan OPTK yang telah ditemukan oleh UPT atau Instansi lain sebagaimana tercantum dalam lampiran surat Kepala Badan Karantina. Pemantauan OPTK tahun 2014 di Kalimantan Selatan menekankan terhadap status dan sebaran Paraecosmetus pallicornis dan Schizotetranychus sp pada tanaman padi, hama pasca panen Trogoderma granarium, dan lalat buah Bactrocera occipitalis, B. musae dan B. bryoniae. Hama kepik hitam, Paraecosmetus pallicornis Dallas (OPTK A2) ditemukan pada pertanaman padi di Kabupaten Barito Kuala tepatnya di Desa Babat Raya Kecamatan Wanaraya. Hama ini belum dilaporkan menimbulkan dampak yang merugikan secara ekonomi di kabupaten tersebut. Namun keberadaan hama ini harus selalu dipantau, karena di beberapa tempat telah dilaporkan merugikan secara ekonomi dan merupakan OPTK A2. Di Kabupaten Barito Kuala juga ditemukan keberadaan tungau dibebarapa lokasi pada. pertanaman. padi,. ditemukan. Schizotetranychus. celarius. n.sp. dan. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 48.

(51) BAB IV KEGIATAN OPERASIONAL. Schizotetranychus schizopus n.sp di desa Anjir Pasar Kota Kec. Anjir Pasar dan di desa Tabing Rimbah Kec. Mandastana. Ditemukan Bactrocera occipitalis (OPTK A2) di Kab. Tanah Laut dan Kab. Hulu Sungai Tengah. Tidak ditemukan keberadaan hama pasca panen, Trogoderma granarium di semua lokasi pemantauan pada tahun 2014. Kegiatan koleksi OPT/OPTK tahun anggaran 2014 difokuskan pada OPT/OPTK yang ditemukan pada kegiatan pemantauan.. 4.. Sistem Informasi Perkarantinaan Tumbuhan. Sistem informasi perkarantinaan tumbuhan merupakan sistem yang digunakan sebagai alat pelaporan kegiatan tindakan karantina tumbuhan secara elektronik dengan menggunakan program Eplaq (Electronic for Plant Quarantine System). Dengan menggunakan sistem ini kegiatan operasional tumbuhan dapat dilaporkan secara langsung (real time) dan up to date melalui proses sinkronisasi dengan Badan Karantina Pertanian.. Gambar 1. Tampilan user interface aplikasi inhouse Eplaq System BARANTAN. User management sistem eplaq sudah diterapkan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin sejak tahun 2013. Dengan diterapkannya user management. Laporan Tahunan 2014 Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin. 49.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam jangka panjang, utang luar negeri dapat menimbulkan permasalahan ekonomi pada banyak negara debitur, di samping beban ekonomi yang harus diterima oleh

Sedangkan defisiensi unsur B daun termuda menjadi kecokelatan, membengkok (hook leaf), tumbuh pendek sehingga ujung pelepah melingkar (rounde frond tip), anak daun pada ujung

NO NAMA LENGKAP NIP TEMPAT TANGGAL LAHIR PANGKAT/ GOLONGAN JABATAN/MAPEL KELAS NAMA MADRASAH NSM ALAMAT TELP.. MAJELIS TAKLIM NO.02 GLEDUG

Komposit poliester berpenguat hibride partkel arang sekam padi dan kalsit memiliki sifat mekanik tertinggi di peroleh pada fraksi volume 50:15:35 yaitu sifat

 Pengawasan melalui i-Qfast data dan informasi lalu-lintas Komoditi Karantina Pertanian dari UPT lain yang pemasukannya ke Balai Karantina Pertanian Kelas I

51 Tahun 2015 tentang Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina, dilakukan pemeriksaan laboratorium secara berkala untuk pemasukan media pembawa ke wilayah

Proses Komunikasi dalam Perkawinan Nyerod pada Umat Hindu di Kota Mataram, dari hasil penelitian terhadp proses komunikasi dalam perkawinan nyerod ada empat hal yang

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro. 10) Kepala Subbagian Umum dan Pengelolaan Aset. Kepala Subbagian Umum dan Pengelolaan Aset