• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Tugas Pokok dan Fungsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Tugas Pokok dan Fungsi"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor : 8 Tahun 2016 tentang Organisasi Lembaga Teknis Kota Mojokerto dan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : 82 Tahun 2016 Tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto.

Dalam sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang menggunakan instrument pertanggung jawaban perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto sebagai instansi dalam lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto dalam merealisir tercapainya Visi dan Misi, maka telah disusun perencanaan strategis, yang selanjutnya sebagai evaluasi hasil kinerja selama Tahun 2019 disusunlah dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Tahun 2019 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto.

1.2. Gambaran umum SKPD

Dalam rangka untuk mengetahui gambaran kemampuan layanan yang ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto, maka dengan ini akan kami uraikan tentang tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, susunan kepegawaian dan perlengkapan adalah sebagai berikut :

1.2.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Berdasarkan pasal 24 Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 82 Tahun 2016 tentang Organisasi Dinas-Dinas Kota Mojokerto Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di Bidang Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana dan mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan :

a. Pelembagaan PUG pada lembaga pemerintah kota ;

b. Pemberdayaan perempuan bidang politik, hukum,sosial dan ekonomi pada organisasi kemasyarakatan ;

(2)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 2 c. Penguatan dan pengembagan lembaga penyedia layanan

pemberdayaan perempuan ;

d. Pencegahan kekerasan terhadap perempuan „

e. Penyediaan layanan bagi perempuan korban kekerasan yang memerlukan koordinasi tingkat kota ;

f. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan ;

g. Peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan gender ( KG ) dan hak anak ;

h. Penguatan dan pengembangan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas keluarga dalam mewujudkan kesetaraan Gender dan hak anak ;

i. Penyediaan layanan bagi keluarga dalam mewujudkan kesetaraan Gender dan hak anak ;

j. Pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data Gender dan anak dalam kelembagaan data ditingkat kota ;

k. Pelembagaan PHA pada lembaga pemerintah, non pemerintah dan dunia usaha tingkat kota ;

l. Penguatan dan pengembagan lembaga penyedia layanan peningkatan kualitas hidup anak tingkat kota ;

m. Pencegahan kekerasan terhadap anak yang melibatkan para pihak lingkup Daerah kabupaten/kota ;

n. Penyediaan layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus yang memerlukan koordinasi kota ;

o. Penguatan pengembangan lembaga penyedia layanan bagi anak yang memerlukan perlindungan khusus kota;

p. Pemaduan dan sinkronisasi kebijakan Pemerintah Daerah propinsi dengan kota dalam rangka pengendalian kuantitas penduduk ;

q. Pemetaan perkiraan pengendalian penduduk ;

r. Pelaksanaan advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi ( KIE ) pengendalian penduduk dan KB sesuai kearifan budaya

local ;

s. Pendayagunaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KB ( PKB/PLKB ) ;

t. Pengendalian dan pendistribusian kebutuhan alat dan obat kontrasepsi serta pelaksanaan pelayanan KB ;

(3)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 3 u. Pemberdayaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan tingkat kota dalam pelaksanaan pelayanan dan pembinaan kesertaan ber KB ;

v. Pelaksanaan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga ;

w. Pelaksanaan dan peningkatan peran serta organisasi kemasyarakatan kota dalam pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga ;

x. Pelaksanaan Standart Pelayanan Publik (SPP) dan Standart Operasional Prosedur ( SOP ) ;

y. Pengevaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, dan

z. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1.2.2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi dan Bagan Organisasi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana terdiri dari : a. Kepala

b. Sekretaris :

- Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan - Sub Bagian Umum dan Kepegawaian c. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak - Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak

- Seksi Pencegahan kekerasan, dan eksploitasi Perempuan dan Anak ( PKEPA )

d. Bidang Pemberdayaan Perempuan, PUG, PUHA dan Pemberdayaan Masyarakat

- Seksi Pemberdayaan Ekonomi, Partisipasi dan peningkatan kualitas Hidup Perempuan

- Seksi Penguatan dan Pengembangan Kelembagaan PUG dan PUHA

- Seksi Pemberdayaan Masyarakat

e. Bidang Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana - Seksi Pengendalian dan Penggerakan Penduduk

- Seksi Keluarga Berencana

(4)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 4 BAGAN SUSUNAN ORGANISASI

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MOJOKERTO

BIDANG PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

SEKSI PENGENDALIAN

DAN PENGGERAKAN

PENDUDUK

SEKSI KELUARGA BERENCANA

SEKSI PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN PUG DAN PUHA

BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PUG, PUHA DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

SEKSI PEMBERDAYAAN

EKONOMI PARTISIPASI DAN

PENINGKATAN KUALITAS HIDUP

PEREMPUAN

SEKSI PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT

BIDANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK

SEKSI PERLINDUNGA N PEREMPUAN

DAN ANAK

SEKSI PENCEGAHAN

KEKERASAN EKSPLOITASI PEREMPUAN DAN ANAK

(PKEPA)

KEPALA DINAS

SUB BAG. UMUM &

KEPEGAWAIAN

SUB BAG. PERENCANAAN &

KEUANGAN SEKRETARIS

(5)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 5 1.3 Aspek Strategis dan permasalahan Utama

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor : 8 Tahun 2016 tentang Organisasi Lembaga Teknis Kota Mojokertro dan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : 83 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta tata kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto.

Program Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana merupakan bagian dari pembangunan prioritas di Pemerintah Kota Mojokerto guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang ditandai meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan tercapainya penduduk tumbuh seimbang.

Pembangunan program KB ini diarahkan dalam upaya pengendalian kuantitas penduduk melalui 3 fokus prioritas, yaitu revitalisasi program keluarga berencana, penyerasian kebijakan pengendalian penduduk, dan peningkatan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat dan tepat waktu. Namun dalam pelaksanaannya Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana mendapatkan amanah untuk melaksanakan revitalisasi KB dan penyerasian kebijakan pengendalian penduduk di Kota Mojokerto

Beberapa Permasalahan atas pelayanan dasar yang berhubungan dengan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana di daerah adalah :

1) Masih tingginya jumlah perkawinan pertama wanita usia dibawah 20 tahun ;

2) Budaya masyarakat yang masih menempatkan perempuan hanya disektor domestik ;

3) Rendahnya kesadaran dan penegakan hukum tentang perlindungan Perempuan dan Anak ;

(6)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 6 BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. RENCANA STRATEGIK

Perencanaan strategis merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Di dalamnya menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, program, dan kegiatan instansi pemerintah berdasarkan tolok ukur kinerja. Perencanaan strategis merupakan integrasi antara keahlian sumberdaya manusia beserta seluruh sumberdaya lainnya guna menjawab tuntutan pekerjaan serta perubahan perkembangan lingkungan strategis di semua tataran: lokal, regional, nasional bahkan global.

Rencana Strategis (Renstra) merupakan suatu dokumen perencanaan yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada. Keseluruhan tahapan yang telah direncanakan menjadi tolok ukur guna menilai dan mengevaluasi akuntabilitas dan kinerja yang berorientasi kepada pencapaian hasil. Di dalam Renstra ini, merumuskan visi, misi, tujuan dan sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran.

2.1.1. VISI DAN MISI.

Untuk Renstra tahun 2018-2023, Organisasi Perangkat Daerah untuk Visi dan Misinya mengikuti visi dan misi Walikota Mojokerto, yaitu :

1. Visi

“TERWUJUDNYA KOTA MOJOKERTO YANG BERDAYA SAING, MANDIRI, DEMOKRATIS, ADIL, MAKMUR, SEJAHTERA DAN

BERMARTABAT”

2. Misi

Misi 1. Mewujudkan SDM berkualitas melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan;

Misi 2. Mewujudkan ketertiban, supremasi hukum dan HAM;

Misi 3. Mewujudkan pemerintah daerah yang efektif, demokratis, bersih, professional dan adil dalam melayani masyarakat;

(7)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 7 Misi 4. Mewujudkan ekonomi daerah yang mandiri, berdaya saing, berkeadilan dan berbasis pada ekonomi kerakyatan melalui peningkatan fasilitas pembangunan infrastruktur daerah;

Misi 5. Mewujudkan ketahanan sosial budaya dalam kerangka integrasi nasional, pada tatanan masyarakat yang bermartabat, berakhlak mulia, beretika, dan berbudaya luhur berlandaskan Pancasila;

Misi 6. Mewujudkan partispasi masyarakat melalui pemberian akses dan kesempatan dalam pembangunan;

Misi 7. Mewujudkan anggaran pendapatan dan belanja yang lebih mengutamakan kesejahteraan masyarakat.

2.1.2. Tujuan dan Sasaran.

Sesuai dengan agenda pembangunan yang tercantum dalam misi tersebut diatas, maka Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana akan melaksanakan rencana sebagai berikut :

Misi - 1 : Meningkatkan Sarana, Prasarana dan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana.

Tujuan : Menurunkan Laju Pertumbuhan Penduduk melalui Program Keluarga Berencana.

Sasaran : 1. Menurunnya Perkawinan Usia Istri dibawah 20 Tahun ( Terwujudnya Pendewasaan Usia Pekawinan )

2. Meningkatnya Cakupan Sasaran PUS menjadi peserta KB Aktif.

3. Meningkatnya Cakupan Peserta KB Aktif Metode Jangka Panjang ( MKJP ).

Misi - 2 : Meningkatkan Pengarusutamaan Gender dan Perlindungan Perempuan dan anak.

Tujuan 1 : 1. Mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender dalam Kehidupan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.

Sasaran : 1. Meningkatnya partisipasi perempuan dalam proses Pembangunan.

(8)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 8 Tujuan 2 : Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam Pembangunan dan meningkatkan kualitas penanganan Kasus KDRT.

Sasaran : 1. Meningkatnya pengetahuan SDM Aparatur untuk Peningkatan kualitas pelayanan dan penanganan kasus KDRT.

2.2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018

Perjanjian kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategik , yang akan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.

Didalam Perjanjian kinerja ditetapkan rencana capaian kinerja tahunan seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan.

Penyusunan kinerja dilakukan seiring dengan agenda penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapaiannya dalam tahun tertentu. Adapun Perjanjian Kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana sebagaimana terlihat pada tabel 2.1 berikut :

Tabel 2.1

PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2019

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MOJOKERTO

NO SASARAN

STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET

1 Meningkatnya partisipasi perempuan dalam proses pembangunan

1.Prosentase partisipasi angkatan kerja Perempuan.

67 %

2 Meningkatnya nya Kualitas Penanganan KDRT

1.Prosentase Kasus KDRT yang ditindaklanjuti.

90 %

(9)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 9 3 Menurunnya

Laju

Pertumbuhan Penduduk melalui program KB

1.Prosentase Perkawinan istri dibawah Usia 20 tahun.

13,80 %

2.Cakupan Sasaran PUS menjadi Peserta KB Aktif.

75,08 %

3.Cakupan Peserta KB Aktif MKJP ( Metode Kontrasepsi Jangka Panjang )

37,08 %

4

5.

Meningkatnya Predikat Kota Layak Anak Meningkatnya Ruang Bermain

Ramah Anak ( RBRA ) di Kota

Mojokerto

Predikat Kota Layak Anak ( KLA ) Meningkat dari Pratama menjadi Madya

Cakupan Ruang Bermain Ramah Anak ( RBRA ) meningkat jumlanhnya dari 1 menjadi 3

70 %

30 %

Untuk melaksanakan sasaran strategis dan indikator kinerja sebagaimana yang ada pada Perjanjian Kinerja Perubahan tahun 2019 didukung oleh Program dan Kegiatan sebagai berikut :

Tabel 2.2

PROGRAM DAN KEGIATAN

DINAS PEMBEDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

KOTA MOJOKERTO TAHUN 2019

NO PROGRAM / KEGIATAN ANGGARAN

( Rp)

1 2 3

1 Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak

dan Perempuan 16.680.000,00

1 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 16.680.000,00

(10)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 10 2 Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan

Gender dan Anak 315.397.420,00

2.1 Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan

perempuan (P2TP2)

163.328.070,00 2.2 Penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak

141.297.400,00 2.3 Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan

perempuan dan anak 10.771.950,00

3 Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan 159.529.050,00

3.1 Sosialisasi sistem pencatatan dan pelaporan KDRT

159.529.050,00 4 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender

dalam pembangunan 495.903.450,00

4.1 Pembinaan organisasi perempuan 81.779.000,00

4.2 Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun

keluarga sejahtera

- 4.3 Kegiatan bimbingan manajemen usah abagi perempuan dalam

mengelola usaha 24.500.000,00

4.4 Kegiatan pameran hasil karya perempuan dibidang pembangunan 17.100.950,00

4.5 Peningkatan dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga 372.523.500,00 5 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan 66.798.950,00

5.1 Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan 24.600.000,00

5.2 Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan

Masyarakat 39.198.950,00

5.3 Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat

- 5.4 Pemanfaatan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) 3.000.000,00

6 Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam

membangun desa 73.900.000,00

6.1 Pembinaan kelompok masyarakat pembangunan desa 73.900.000,00

7 Program Keluarga Berencana

1.391.532.650,00

(11)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 11 7.1 Penyediaan pelayanan KB dan Alat kontrasepsi bagi Keluarga

Miskin

118.570.600,00

7.2 Pelayanan KIE

129.944.400,00

7.3 Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu -

7.4 Pembinaan Keluarga Berencana 83.169.000,00

7.5 Koalisi Kependudukan 3.195.300,00

7.6 Pengadaan sarana dan prasarana program Keluarga Berencana 1.002.430.000,00

7.7 Pembinaan Kampung KB 54.223.350,00

8 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 7.555.300,00

8.1 Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) 7.555.300,00

8.2 Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat -

9 Program pelayanan kontrasepsi 366.136.700,00

9.1 Pelayanan pemasangan kontrasepsi KB 70.000.000,00

9.2 Pelayanan KB medis operasi

296.136.700,00 10 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam

pelayanan KB/KR yang mandiri 260.000.000,00

10.1 Fasilitasi pembentukan kelompok masyarakat peduli KB 260.000.000,00 11 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan

konseling KRR 170.000.000,00

11.1 Pendirian pusat pelayanan informasi dan konseling KKR 80.000.000,00

11.2 Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan

kelompok sebaya diluar sekolah 90.000.000,00 12 Program pengembangan bahan informasi tentang

pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak 276.000.000,00

12.1 Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan

pembinaan tumbuh kembang anak

276.000.000,00

(12)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 12 12.2 Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina

keluarga 150.000.000,00

12.3 Pelatihan tenaga pedamping kelompok bina keluarga di kecamatan 150.000.000,00 13 Program pengembangan model operasional BKB-

Posyandu-PADU -

13.1 Pengkajian pengembangan model operasional BKB-Posyandu-

PADU

- JUMLAH

3.749.433.520,00

(13)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 13 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A.CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Capaian kinerja tahun 2019 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dilaksanakan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang (seharusnya) terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian indikator kinerja utama (IKU). Laporan kinerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto ini ditujukan untuk memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai. Selain itu laporan ini dimaksudkan sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto untuk meningkatkan kinerjanya Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2019 dan atau tahun-tahun selanjutnya ( performance improvement ).

Pengukuran pencapaian tujuan dan sasaran Strategis didasarkan pada jumlah capaian seluruh IKU dibandingkan dengan jumlah IKU, secara ringkas capaian tujuan per strategi per sasaran strategi dan per IKU disajikan menurut tujuan dan sasaran strategi sebagaimana terlihat pada tabel 3.1. berikut :

Tabel 3.1

Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama

N0. Uraian Tujuan / Sasaran / IKU Satuan Target Realisasi Capaian

MISI I MENINGKATKAN SARANA, PRASARANA DAN KUALITAS PELAYANAN KELUARGA BERENCANA

Tujuan 1 Menurunkan Laju Pertumbuhan Penduduk Melalui Program Keluarga Berencana.

Sasaran 1.1 Menurunnya Perkawinan Usia Istri dibawah 20 tahun ( Terwujudnya Pendewasaan Usia Perkawinan )

(14)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 14 Sasaran 1.2 Meningkatnya Cakupan sasaran PUS

menjadi peserta KB Aktif.

Sasaran 1.3 Meningkatnya Cakupan Peserta KB Aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP )

Indikator Kinerja Utama

1 Persentase Perkawinan Usia Istri di bawah 20 Tahun ( Pendewasaan Usia Perkawinan )

% 50 % 15,60 % 31,2 %

2 Cakupan Sasaran PUS menjadi Peserta KB Aktif.

% 75 % 74,52 % 99,36 %

3 Cakupan Peserta KB Aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP ).

% 30 % 58,55 % 195,16 %

MISI II MENINGKATKAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK

Tujuan 1 Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam kehidupan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.

Sasaran 1 Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam proses Pembangunan.

Indikator Kinerja Utama

1 Persentase Partisipasi angkatan kerja perempuan anggota kelompok UPPKS yang punya usaha.

% 67 % 67,69 % 101,03 %

Tujuan 2 Meningkatkan Kesetaraan dan Keadilan gender dalam pembangunan dan meningkatkan kualitas penanganan kasus KDRT.

Sasaran 1 Meningkatnya Pengetahuan SDM Aparatur untuk peningkatan kualitas pelayanan dan penanganan kasus KDRT.

Indikator Kinerja Utama

1 Persentase Kasus KDRT yang ditindaklanjuti

% 90 % 100 % 111,1 %

a. ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, yaitu terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap indikator sasaran lainnya yang mendukung capaian kinerja sasaran dan berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis.

Terkait dengan berawalnya masa Renstra 2019-2024, dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2018 juga disampaikan analisis pencapaian tujuan strategis pada tahun 2018 dibanding kondisi akhir Renstra

(15)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 15 pada tahun 2019. Analisis ini digunakan salah satu dasar perencanaan dalam renstra tahun 2019-2024. Rincian lebih lanjut perbandingan antara capaian selama tahun renstra dibanding target disajikan dalam Lampiran 3.

Analisis tentang capaian tiga tujuan strategis dan tiga sasaran strategis yang ditetapkan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto sampai akhir tahun pertama masa Renstra, disajikan dalam uraian sebagai berikut :

Tujuan 1 : Menurunkan Laju Pertumbuhan Penduduk melalui Program Keluarga Berencana.

Dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :

1. Prosentase Perkawinan Pertama Istri dibawah usia 20 tahun : Capaian Indikator ini dapat terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel 3.2

Ringkasan capaian Tujuan Strategis 1

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN TAHUN 2018 TAHUN 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4)=(3/2X100) (5) (6) (7)=(6/5X100)

1 Menurunnya Perkawinan Pertama Usia Istri dibawah 20 Tahun 1.1 Persentase Perkawinan

Pertama usia Istri dibawah 20 Tahun

50 % 13,80% 98,3 % 50 % 9,63% 31,2 %

Prosentase Perkawinan Usia Istri dibawah 20 Tahun : Berdasarkan hasil evaluasi laporan usia kawin pertama wanita yang sumbernya dari laporan bulanan perkawinan dari KUA Kecamatan Magersari, Kecamatan Prajuritkulon dan Kecamatan Kranggan. Selama tahun 2017 kemarin terjadi peningkatan yang cukup besar prosentase jumlah perkawinan pertama wanita usia di bawah 20 tahun. Kalau pada tahun 2019 prosentase jumlah perkawinan pertama wanita usia 20 tahun sebesar 1.057 Perkawinan atau 102 mencapai 31,2 % , Maka pada tahun 2018 kemarin terjadi penurunan yang cukup besar mencapai 135 Perkawinan dari 135 dari jumlah perkawinan yang terjadi di tahun 2018 atau mencapai 13,80 % dari keseluruhan jumlah perkawinan yang ada, sehingga target kinerja sebesar 50 % belum / tidak tercapai. Hal ini berarti bahwa masalah pendewasaan usia perkawinan yang ada di Kota Mojokerto masih perlu mendapat perhatian yang lebih serius lagi karena dari perkawinan ini dapat berpengaruh besar pada upaya pengendalian jumlah kelahiran dan penurunan resiko kematian ibu melahirkan. Untuk meyelesaikan permasalahan tersebut, keberhasilan tidak mungkin hanya melalui intervensi program kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana saja tapi juga perlu perhatian dan kerja sama dari Instansi yang terkait secara Lintas Sektor sesuai dengan kewenangan dan tupoksi

(16)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 16 yang dimiliki dan masyarakat ( orang tua / keluarga ). Adapun Solusi yang dapat lakukan :

a. Melaksanakan peningkatan pemahaman dan kesadaran remaja mengenali kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga melalui kegiatan Sosialisasi PUP, Pembinaan dan mengaktifkan kegiatan organisasi yang banyak melibatkan remaja dan kegiatan - kegiatan lainnya yang tujuannya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masalah kesehatan reproduksi.

b. Mengoptimalkan peran dan fungsi organisasi / wadah kegiatan yang dapat memberikan informasi dan konseling khususnya menyangkut masalah kesehatan reproduksi remaja misalnya : PIK R/M dilingkungan sekolah atau lembaga yang bergerak dalam memberikan konseling lainnya.

c. Meningkatkan peran kontrol dan pengawasan baik oleh orang tua ( Keluarga ) maupun Instansi Pemerintah lain terhadap pergaulan atau lokasi - lokasi yang sering disalahgunakan dalam pergaulan para remaja.

d. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap kejadian maupun permasalahan - permasalahan lainnya yang mempunyai pengaruh besar terhadap masalah kesehatan reproduksi remaja dapat diketahui dam diselesaikan secepat mungkin.

2. Cakupan Sasaran PUS menjadi Peserta KB Aktif :

Capaian Indikator ini dapat terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.3

Ringkasan capaian Tujuan Strategis 2

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN TAHUN 2018 TAHUN 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4)=(3/2X100) (5) (6) (7)=(6/5X100)

1 Meningkatnya Cakupan sasaran PUS menjadi Peserta KB Aktif 1.1 Cakupan Sasaran PUS

menjadi Peserta KB Aktif

75 % 75,08 % 100,11

%

75 % 75,90 % 101,20 %

Cakupan Sasaran PUS menjadi Peserta KB Aktif : Tingkat kesertaan KB masyarakat Kota Mojokerto sudah cukup baik, namun bukan berarti hal tersebut tidak ada permasalahan. Mengingat Kota Mojokerto ini wilayahnya kecil dan kepadatan penduduknya tinggi, maka masalah tingkat kesertaan KB ini perlu terus diperhatikan dan dijaga dengan baik. Berdasarkan data pada tahun 2018 tingkat kesertaan KB nya telah tercapai sejumlah 15.096 atau 75,08 % dari PUS sejumlah 20.107, dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai 15.237 atau 75,90 % dari PUS sejumlah 20.074, sehingga

(17)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 17 ada peningkatan sejumlah 0,5 % Meskipun tingkat kesertaan KB dengan angka tersebut sudah baik, tapi tingkat kesertaan KB Pria masih rendah, pemakai metode kontrasepsi Non MKJP masih tinggi dan kualitas pelayanan KB masih perlu terus ditingkatkan. Untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan tingkat kesertaan KB ini maka Solusi / langkah - langkah yang perlu dilaksanakan :

a. Perlu terus memperkuat dan meningkatkan pelaksanaan Advokasi, Komunikasi dan Informasi ( KIE ) tentang program kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga.

b. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan KB, Sehingga masyarakat benar - benar dapat merasakan kepuasan dan kenyamanan dengan menjadi peserta KB, serta tidak mudah Drop Out ( DO ).

c. Melaksanakan kegiatan – kegiatan yang dapat memantapkan dan menjaga kelestarian dalam ber- KB.

d. Memperkuat dan meningkatkan kualitas keakuratan data dan informasi kependudukan, KB dan pembangunan keluarga. Hal ini sangat penting untuk keperluan perencanaan pembangunan sekaligus untuk bahan keperluan pengawasan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi program Kependudukan dan Keluarga Berencana.

3. Cakupan Peserta KB Aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

( MKJP ) :

Capaian Indikator ini dapat terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 3.4

Ringkasan capaian Tujuan Strategis 3

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN

TAHUN 2018 TAHUN 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4)=(3/2X100) (5) (6) (7)=(6/5X100)

1 Meningkatnya Cakupan Peserta KB Aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP ) 1.1 Cakupan Peserta KB Aktif

Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP ).

30 % 37,10 % 123,67 % 40,57

%

58,55 % 144,32 %

Cakupan Peserta KB Aktif Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

(18)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 18 ( MKJP ) : Evaluasi Peserta KB Aktif pada tahun 2017, Cakupan peserta KB Aktif MKJP telah tercapai sejumlah 58,549 atau 195,16

% dari peserta KB Aktif sejumlah 14.844, sesuai target kinerja tahun 2016, Cakupan peserta KB Aktif MKJP telah tercapai sejumlah 4.921 atau 33,15 % dari peserta KB Aktif sejumlah 14.844 , sehingga ada kenaikan sejumlah Untuk dapat mencapai angka tersebut bukanlah merupakan pekerjaan yang ringan mengingat sampai saat ini Metode Kontrasepsi yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah metode kontrasepsi Non Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( Non MKJP ), Dengan alasan yang bermacam – macam . Berdasarkan hasil penelitian bahwa yang banyak berpengaruh besar dalam upaya mengendalikan Laju Pertumbuhan Penduduk adalah dengan pemakaian MKJP. Hal ini bisa kita pahami karena Pasangan Usia Subur ( PUS ) yang memilih MKJP biasanya kemantapan dalam ikut KB sudah benar - benar kuat dan tidak mudah Drop Out. Secara Nasional berdasarkan hasil SDKI 2007 dan 2012, tren pemakai MKJP cenderung menurun dan tren pemakai Non MKJP cenderung meningkat. Untuk peserta MKJP dari 37,10 % tahun 2018 menjadi 40,57 % tahun 2019 , Sedang Non MKJP dari 62,00 % tahun 2018 menjadi 54,43 % tahun 2019. Dengan capaian di Kota Mojokerto yang sudah diatas capaian tingkat Nasional ini sudah tentu perlu untuk dijaga, dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi, sehingga laju Pertumbuhan Penduduk di Kota Mojokerto tetap terkendali dengan baik. Berdasarkan gambaran permasalahan tersebut

maka langkah – langkah yang dapat dilakukan :

a. Memperkuat dan meningkatkan pelaksanaan Advokasi dan KIE tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP ).

b. Mengoptimalkan mengefektifkan peran Bidan dan tenaga lapangan Penyuluh KB ( PKB ) dalam Konseling KB.

c. Menjaga dan meningkatkan Akses dan kualitas pelayanan KB khususnya kepada Akseptor KB MKJP agar permasalahan - permasalahan yang ada dalam pelayanan KB dapat ditekan dan diatasi dengan semaksimal mungkin.

d. Melaksanakan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan secara berkala dan berkelanjutan.

(19)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 19 Tujuan 2 : Mewujudkan Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam kehidupan masyarakat dan pelaksanaan pembangunan.

Dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut :

1. Prosentase partisipasi angkatan kerja perempuan anggota kelompok UPPKS yang punya Usaha :

Tabel 3.5

Ringkasan capaian Tujuan Strategis 1

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN

TAHUN 2018 TAHUN 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4)=(3/2X100) (5) (6) (7)=(6/5X100)

1 Meningkatnya Partisipasi Perempuan dalam Proses Pembangunan 1.1 Persentase Partsipasi

angkatan kerja Perempuan anggota kelompok UPPKS yang punya Usaha.

67 % 67,69 % 101,02 % 67 % 67,69 % 101,02 %

Persentase Partisipasi angkatan kerja perempuan anggota kelompok UPPKS yang punya Usaha : Dalam rangka untuk meningkatkan angkatan kerja perempuan dengan tujuan mensejahterakan keluarga dengan melalui pemberdayaan ekonomi keluarga. Dari hasil evaluasi laporan partisipasi angkatan kerja perempuan anggota kelompok UPPKS yang punya usaha dibagi jumlah anggota kelompok UPPKS yang ada, maka tahun 2019 angkatan kerja perempuan telah mencapai sejumlah 352 atau 67,69 % dari seluruh anggota kelompok UPPKS sejumlah 520, dibandingkan tahun 2016 yang mencapai 342 atau 65,77 % dari anggota yang ada sejumlah 520, Sehingga ada peningkatan sejumlah 10 atau 1,92 %. Meskipun tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan anggota kelompok UPPKS sudah cukup baik, tetapi masih ada permasalahan - permasalahan dalam meningkatkan angkatan kerja perempuan anggota kelompok UPPKS, tidak semua anggota kelompok UPPKS konsen untuk berwirausaha, belum semua anggota mengikuti program pelatihan - pelatihan, kualitas hasil produksi masih kalah dengan daerah lain, kekurangan dana / modal dan keterbatasan dalam pemasaran. Maka solusi yang harus dilakukan :

a. Koordinasi dan pembinaan secara rutin dari SKPD terkait.

b. Perlu adanya Pelatihan – pelatihan baik segi Produksi sampai Packing.

c. Perlu adanya Galery produksi sebagai penampungan hasil produksi.

d. Perlu adanya modal yang cukup dan e. Kegiatan Study Banding.

(20)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 20 Tujuan 3 : Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam Pembangunan dan meningkatkan kualitas penanganan Kasus KDRT.

Sasaran 1 : MeningkatnyaPengetahuan SDM Aparatur untuk peningkatan dan Kualitas pelayanan dan penanganan kasus KDRT.

Dengan Indikator Kinerja Utama sebagai berikut : 1.Prosentase Kasus KDRT yang ditindaklanjuti :

Tabel 3.6

Ringkasan capaian Tujuan Strategis 1

SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN TAHUN 2018 TAHUN 2019

Target Realisasi Capaian Target Realisasi Capaian

(1) (2) (3) (4)=(3/2X100) (5) (6) (7)=(6/5X100)

1 Meningkatnya Pengetahuan SDM Aparatur untuk peningkatan kualitas pelayanan dan penanganan kasus KDRT.

1.1 Persentase kasus KDRT yang ditindaklanjuti.

90 % 100 % 111,11 % 90 % 100 % 111,11 %

Persentase Kasus KDRT yang ditindaklanjuti : Berdasarkan hasil evaluasi laporan kasus KDRT yang ditindaklanjuti oleh tim P2TP2A ( Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan anak ) pada tahun 2019 yang mencapai 10 kasus atau 100 %, dibandingkan tahun 2018 yang mencapai 8 kasus atau 100 % , sehingga ada penurunan kasus yang ditindaklanjuti sejumlah 5 kasus. Meskipun ada peningkatan kasus KDRT, tetapi masih banyak kasus - kasus yang tidak terlaporkan, karena kasus KDRT merupakan Aib keluarga. Perlu diketahui bahwa masyarakat masih awam / belum tahu kalau masih banyak korban KDRT harus melapor kemana. Untuk menyelesaikan permasalahan yang terkait dengan kasus KDRT maka Solusi yang perlu dilaksanakan : a. Sosialisasi tentang undang - Undang Perlindungan Anak, KDRT,

TPPO, dan Pornografi.

b. Sosialisasi tentang Kesetaraan dan Keadilan Gender.

c. Pembentukan Forum Anak.

d. Sosialisasi Tentang KDRT melalui Media Elektronik.

(21)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 21

B. REALISASI ANGGARAN

Anggaran untuk pelaksanaan Pembangunan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Mojokerto Tahun 2019 disusun

berdasarkan azas berbasis kinerja. Dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 4.785.902.120 ,- Sedangkan realisasi total pagu s /.d Desember 2019 adalah Rp. 3.735.920.758 ,- atau 76,06 %.

Adapun Realisassi anggaran dari program dan kegiatan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto secara rinci adalah sebagaimana terlihat pada tabel 3.7 berikut :

Tabel 3.7

REALISASI ANGGARAN PROGRAM DAN KEGIATAN

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KOTA MOJOKERTO TAHUN 2019

DANA

REALISASI NO.

NAMA KEGIATAN APBD/PAGU

(PEKERJAAN) (Rp.)

(Rp) ( % )

1 3 4 7 8

I Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran 926.008.200 708.829.823 76,55%

1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik 130.539.000 83.514.433 63,98%

2 Penyediaan jasa pemeliharaan dan

perizinan kendaraan dinas/operasional 179.029.000 85.612.112 47,82%

3 Penyediaan jasa administrasi

keuangan 75.390.000 62.990.000 83,55%

4 Penyediaan jasa kebersihan kantor 151.788.000 142.800.000 94,08%

5 Penyediaan jasa perbaikan peralatan

kerja 32.250.000 23.407.600 72,58%

6 Penyediaan alat tulis kantor 39.891.400 32.346.365 81,09%

7 Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan 25.000.000 24.894.000 99,58%

8 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor 12.943.700 5.042.000 38,95%

9 Penyediaan bahan bacaann dan

peraturan perundang-undangan 7.200.000 7.200.000 100,00%

10 Penyediaan bahan logistik kantor 14.982.700 14.756.780 98,49%

11 Penyediaan makanan dan minuman 40.994.400 34.398.500 83,91%

12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

ke luar daerah 216.000.000 191.868.033 88,83%

II Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur 35.000.000 34.180.000 97,66%

(22)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 22

13 Pemeliharaan rutin/berkala gedung

kantor 35.000.000 34.180.000 97,66%

III Program peningkatan disiplin

aparatur 12.692.850 10.270.000 80,91%

14 Pengadaan pakaian khusus hari-hari

tertentu 12.692.850 10.270.000 80,91%

IV Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur 30.097.900 24.696.800 82,05%

15 Bimbingan teknis implementasi

peraturan perundang-undangan 30.097.900 24.696.800 82,05%

V Program peningkatan

pengembangan sistem pelaporan

capaian kinerja dan keuangan 32.669.650 24.074.750 73,69%

16 Penyusunan laporan capaian kinerja

dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD 9.998.700 6.275.000 62,76%

17 Penyusunan RENJA dan RKA SKPD 9.998.900 8.117.500 81,18%

18 Penyusunan Profil SKPD 9.989.800 7.000.000 70,07%

19 Penyusunan RENSTRA SKPD 2.682.250 2.682.250 100,00%

VI Program keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan

16.680.000 15.282.050 91,62%

20 Monitoring, evaluasi dan pelaporan 16.680.000 15.282.050 91,62%

VII

Program Penguatan

Kelembagaan Pengarusutamaan

Gender dan Anak 315.397.420 264.100.600 83,74%

21

Fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan

perempuan (P2TP2) 163.328.070 117.328.600 71,84%

22 Penguatan kelembagaan

pengarusutamaan gender dan anak 141.297.400 136.000.050 96,25%

23 Peningkatan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak

10.771.950 10.771.950 100,00%

VIII Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

159.529.050 157.114.100 98,49%

24 Sosialisasi sistem pencatatan dan

pelaporan KDRT 159.529.050 157.114.100 98,49%

IX

Program peningkatan peran serta dan kesetaraan jender dalam

pembangunan 495.903.450 428.077.155 86,32%

25 Pembinaan organisasi perempuan 81.779.000 69.725.900 85,26%

26

Kegiatan penyuluhan bagi ibu rumah tangga dalam membangun keluarga

sejahtera 0 - 0,00%

27 Kegiatan bimbingan manajemen usah abagi perempuan dalam mengelola

usaha 24.500.000 20.708.100 84,52%

28 Kegiatan pameran hasil karya

perempuan dibidang pembangunan 17.100.950 17.100.950 100,00%

29 Peningkatan dan Pemberdayaan

Kesejahteraan Keluarga 372.523.500 320.542.205 86,05%

(23)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 23

X Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat

Perdesaan 66.798.950 61.162.300 91,56%

30 Pemberdayaan Lembaga dan

Organisasi Masyarakat Perdesaan 24.600.000 18.963.350 77,09%

31

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Teknis dan Masyarakat

39.198.950 39.198.950 100,00%

32 Bulan Bhakti Gotong Royong

Masyarakat 0 - 0,00%

33 Pemanfaatan dan Penerapan

Teknologi Tepat Guna (TTG) 3.000.000 3.000.000 100,00%

XI

Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun

desa 73.900.000 44.448.400 60,15%

34 Pembinaan kelompok masyarakat

pembangunan desa 73.900.000 44.448.400 60,15%

XII Program Keluarga Berencana 1.391.532.650 984.315.730 70,74%

35 Penyediaan pelayanan KB dan Alat

kontrasepsi bagi Keluarga Miskin 118.570.600 108.840.050 91,79%

36 Pelayanan KIE 129.944.400 114.644.150 88,23%

37 Peningkatan Perlindungan Hak

Reproduksi Individu 0 - 0,00%

38 Pembinaan Keluarga Berencana 83.169.000 74.026.350 89,01%

39 Koalisi Kependudukan 3.195.300 3.126.000 97,83%

40 Pengadaan sarana dan prasarana

program Keluarga Berencana 1.002.430.000 632.772.130 63,12%

41 Pembinaan Kampung KB 54.223.350 50.907.050 93,88%

XIII Program Kesehatan Reproduksi

Remaja 7.555.300 6.000.000 79,41%

42 Advokasi dan KIE tentang Kesehatan

Reproduksi Remaja (KRR) 7.555.300 6.000.000 79,41%

43 Memperkuat dukungan dan partisipasi

masyarakat 0 - 0,00%

XIV Program pelayanan kontrasepsi 366.136.700 198.814.850 54,30%

44 Pelayanan pemasangan kontrasepsi

KB 70.000.000 55.969.050 79,96%

45 Pelayanan KB medis operasi 296.136.700 142.845.800 48,24%

XV

Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan

KB/KR yang mandiri 260.000.000 252.805.850 97,23%

46 Fasilitasi pembentukan kelompok

masyarakat peduli KB 260.000.000 252.805.850 97,23%

XVI Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan

konseling KRR 170.000.000 133.263.850 78,39%

47 Pendirian pusat pelayanan informasi

dan konseling KKR 80.000.000 65.128.300 81,41%

(24)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 24

48

Fasilitasi forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok

sebaya diluar sekolah 90.000.000 68.135.550 75,71%

XVII

Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak

276.000.000 247.837.200 89,80%

49

Pengumpulan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan

tumbuh kembang anak 276.000.000 247.837.200 89,80%

XVIII Program penyiapan tenaga pedamping kelompok bina

keluarga 150.000.000 140.647.300 93,76%

50 Pelatihan tenaga pedamping

kelompok bina keluarga di kecamatan 150.000.000 140.647.300 93,76%

XIX Program pengembangan model

operasional BKB-Posyandu-PADU - - 0,00%

51 Pengkajian pengembangan model

operasional BKB-Posyandu-PADU 0 0 0,00%

JUMLAH 4.785.902.120 3.735.920.758 78,06%

(25)

LKjlP Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Tahun 2019 25 B A B IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Instansi pemerintah (LKjIP) Dinas Pemberdayaan perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto Tahun 2019 ini sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dari suatu kewenangan pengelolaan sumber daya manusia yang dipercayakan kepada Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Mojokerto.

LKIP ini juga merupakan sebagai tolak ukur, sampai dimana tingkat keberhasilan kinerja Instansi pemerintah, sebagaai alat kendali penilaian kinerja serta sebagai alat pendorong dalam rangka Good Governance yang dicita citakan pemerintah.

Keberhasilan Pelaksanaan kegiatan yang telah tercapai tersebut dimuka merupakan wujud adanya koordinasi dari semua elemen yang ada di Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Mojokerto , dan atas dukungan semua fihak baik dari lingkungan lintas sektoral maupun masyarakat.

Kiranya perlu dikemukakan, bahwa selain adanya keberhasilan sebagaimana tersebut diatas , masih dijumpai adanya kendala / hambatan dalam pencapaian tujuan dengan sasaran dan kebijakan yang telah ditetapkan.

Kendala atau hambatan ini tentu saja merupakan landasan untuk penyempurnaan penyusunan perencanaan kegiatan selanjutnya.

Akhirnya atas segala bantuan dan kerja sama , saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua fihak disampaikan terima kasih dan berguna bagi landasan pelaksanaan kegiatan pada tahun mendatang.

Mojokerto, 28 Januari 2019

PLT. KEPALA DP3AKB KOTA MOJOKERTO

MOCH. IMRON,S.Sos,MM.

Pembina Utama Muda NIP. 19720828 199201 1 001

Referensi

Dokumen terkait

Apabila hak tanggungan dibebankan pada beberapa hak ats tanah, dpat diperjanjikan dalam akta pemberian hak tanggungan yang bersangkutan, bahwa pelunasan utang yang dijamin dapat

Direkomendasikan kepada rumah sakit untuk membuat standar, dan format khusus, jadwal, dan waktu khusus, supaya adanya keseragaman dalam melaksanakan mentorship, dan bagi

7XMXDQ GDUL SHQHOLWLDQ LQL DGDODK XQWXN PHQGHVNULSVLNDQ KDVLO NHWHUDPSLODQ SURVHV VDLQV VLVZD NHODV 9,, PHODOXL SHQHUDSDQ /.6 EHUEDVLV 3UREOHP %DVHG /HDUQLQJ 3%/ SDGD PDWHUL

(4) Usul pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, huruf c, huruf d, huruf e, dan huruf f disampaikan oleh BPD kepada Bupati melalui

Independent Sample J-Jest untuk rnelihat perbedaan kedua kelornpok penelitian pada variabel uang saku, pengeluaran pangan, jarak ternpat tinggal dari warung

Berdasarkan dari kesimpulan diatas, maka hasil penelitian ini selayaknya dapat digunakan oleh manajemen perbankan syariah agar memperhatikan penentuan nisbah dan tingkat suku bunga

Pada gambar 1 menunjukan bahwa untuk wilayah panakkukang untuk layanan jaringan 3G GSM secara umum sudah lumayan baik untuk provider Telkomsel, Three dan XL,

35 KHOZIN ABROR SMK Bara Trikora II Paguyangan Kabupaten Brebes 36 LAILI RAHMA FAJARWATI SMK KERABAT KITA BUMIAYU Kabupaten Brebes 37 NI GUSTI AYU DIYAH MULASARI SMKN