• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Pengembangan Diri untuk KKG dan K3S Terbaru Super Lengkap 4 Penilaian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Pengembangan Diri untuk KKG dan K3S Terbaru Super Lengkap 4 Penilaian"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PEDOMAN

PENILAIAN HASIL BELAJAR

DI SEKOLAH DASAR

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL

MANDIKDASMEN

(3)

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan bahwa salah satu standar nasional pendidikan adalah standar penilaian pendidikan. Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan standar dalam pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, pengelolaan, sarana dan prasarana dalam rangka menjamin mutu pendidikan. Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah bahwa masing-masing tingkat satuan pendidikan perlu menetapkan dan mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Penilaian merupakan bagian penting dari perangkat kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian kompetensi. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, fungsi lain penilaian adalah diagnosis dan perbaikan proses pembelajaran. Oleh sebab itu di samping kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang bermakna diperlukan adanya sistem penilaian yang baik, terencana dan berkesinambungan pada setiap satuan pendidikan.

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ………….……… i

DAFTAR ISI …………...…………..………... ii

BAB I PENDAHULUAN ……….. 1

A. Latar Belakang ………... 1

B. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Pedoman Penilaian ... 3

C. Dasar Penyusunan Pedoman Penilaian ………... 3

BAB II PENGERTIAN, TUJUAN, DAN PRINSIP PENILAIAN HASIL BELAJAR ………... 4

A. Pengertian ………... 4

B. Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar…………... 5

1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar ………... 5

2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar……….………... 5

C. Prinsip-Prinsip Penilaian Hasil Belajar ………... 5

1. Valid/sahih ...………... 5

2. Objektif ………... 6

3. Transparan/terbuka .………... 6

4. Adil ……..…….……….. 6

5. Terpadu ……..………. 6

6. Menyeluruh dan berkesinambungan ………. 6

7. Bermakna ……… 6

8. Sistematis ………... 6

9. Akuntabel ………... 7

10.Beracuan Kriteria ………... 7

BAB III JENIS DAN TEKNIK PENILAIAN HASIL BELAJAR... 8

A. Jenis Penilaian Hasil Belajar ..………. 8

1. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang diukur 8 a. Ulangan Harian ………... 8

b. Ulangan Tengah Semester ……….. 9

c. Ulangan Akhir Semester ………. 9

d. Ulangan Kenaikan Kelas ……… 9

2. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran ... 10

a. Penilaian Individual ……… 10

b. Penilaian Kelompok ... 10

B. Teknik Penilaian.. ………... 10

1. Teknik Tes ... 10

a. Tes Tertulis ... 11

b. Tes Lisan ... 13

c. Tes Praktik/Perbuatan ………... 13

2. Teknik Non Tes ……….. 14

a. Pengamatan/observasi ………... 14

b. Penugasan ... 19

(5)

d. Portofolio ………... 22

BAB IV PENGOLAHAN, ANALISIS, DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR ………... 25

A. Pengolahan Hasil Belajar ... 25

B. Analisis Hasil Penilaian Hasil Belajar ... 26

C. Langkah-langkah menentukan KKM ……….. 26

D.

Tindak Lanjut ………... 29

E. Pelaporan ... 30

F. Format Pelaporan ………... 30

G. Unsur Penilaian Hasil Belajar ………... 36

H. Pengembangan Diri ………... 39

I. Kriteria Kenaikan Kelas ... 40

(6)

Buku ini merupakan satu kesatuan dengan buku lain, sebagai berikut:

1. Peraturan Mendiknas No. 22, 23, 24 Tahun 2006 dan No. 6 Tahun 2007

2. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas I

4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas II

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas III

6. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas IV

7. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas V

8. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Kelas VI

9. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 10. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI

Mata Pelajaran Bahasa Inggris

11. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI Agama Islam

12. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Kristen

13. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Katolik

14. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Hindu

15. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD Agama Buddha

16.Pedoman Penilaian Hasil Belajar di SD 17.Standar Kompetensi Lulusan SD

18. Pedoman Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di SD

19. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SD 20. Model Silabus Tematis Kelas 1 SD

21. Model Silabus Tematis Kelas 2 SD 22. Model Silabus Tematis Kelas 3 SD 23. Model Silabus Kelas 4 SD

24. Model Silabus Kelas 5 SD 25. Model Silabus Kelas 6 SD

(7)
(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian merupakan komponen penting dalam program pembelajaran disamping komponen-komponen yang lain. Komponen tersebut saling terkait antara satu dengan yang lain. Kurikulum berisi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang menjadi landasan program pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan upaya untuk mencapai Kompetensi Dasar yang dirumuskan dalam kurikulum. Sementara itu, kegiatan penilaian dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat pencapaian Kompetensi Dasar. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan, dan perbaikan proses pembelajaran yang telah dilakukan. Oleh sebab itu kurikulum yang baik dan proses pembelajaran yang benar perlu di dukung oleh sistem penilaian yang baik, terencana dan berkesinambungan.

(9)

Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan (c) memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan melalui: a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk

menilai perkembangan afeksi dan kepribadian peserta didik;

b. Ujian, ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi diukur melalui ulangan, penugasan, dan atau bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik materi yang dinilai.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi dan ekspresi psikomotorik peserta didik.

Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan dilakukan melalui:

a. Pengamatan terhadap perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan psikomotorik dan afeksi peserta didik;

b. Ulangan, dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

(10)

B. Tujuan dan Fungsi Penyusunan Pedoman Penilaian

Pedoman Penilaian ini disusun dengan tujuan agar para pendidik dapat melaksanakan penilaian yang meliputi perencanaan, penyiapan bahan, penyelenggaraan, pemeriksaan hasil penilaian, pengolahan, analisis, dan pemanfaatan hasil penilaian serta penyusunan laporan pembelajaran yang sesuai dengan prinsip/teknik penilaian dan tuntutan standar isi serta standar kompetensi lulusan. Pedoman Penilaian ini dapat berfungsi sebagai acuan pendidik dalam melaksanakan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik, laporan kemajuan hasil belajar, dan perbaikan proses pembelajaran.

C. Dasar Penyusunan Pedoman Penilaian

1. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

2. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas No 22 dan 23 tahun 2006.

(11)

BAB II

PENGERTIAN, TUJUAN DAN PRINSIP

PENILAIAN HASIL BELAJAR

A.

Pengertian

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;

b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; c. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat (1) dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Selanjutnya, ayat (2) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk (a) menilai pencapaian kompetensi peserta didik; (b) bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan (c) memperbaiki proses pembelajaran.

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu penilaian dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk.

(12)

B.

Tujuan dan Fungsi Penilaian Hasil Belajar

1. Tujuan Penilaian Hasil Belajar a. Tujuan Umum :

1) menilai pencapaian kompetensi peserta didik;

2) memperbaiki proses pembelajaran;

3) sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan belajar siswa.

b. Tujuan Khusus :

1) mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa; 2) mendiagnosis kesulitan belajar;

3) memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar; 4) penentuan kenaikan kelas;

5) memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal dan memahami diri dan merangsang untuk melakukan usaha perbaikan.

2. Fungsi Penilaian Hasil Belajar

Fungsi penilaian hasil belajar sebagai berikut.

a. Bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas. b. Umpan balik dalam perbaikan proses belajar mengajar. c. Meningkatkan motivasi belajar siswa.

d. Evaluasi diri terhadap kinerja siswa.

C.

Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar, pendidik perlu memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:

1. Valid/sahih

(13)

2. Objektif

Penilaian hasil belajar peserta didik hendaknya tidak dipengaruhi oleh subyektivitas penilai, perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya, bahasa, gender, dan hubungan emosional.

3. Transparan/terbuka

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bersifat terbuka artinya prosedur penilaian, kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan terhadap hasil belajar peserta didik dapat diketahui oleh semua pihak yang berkepentingan.

4. Adil

Penilaian hasil belajar tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

5. Terpadu

Penilaian hasil belajar oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

6. Menyeluruh dan berkesinambungan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.

7. Bermakna

Penilaian hasil belajar oleh pendidik hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, peserta didik, dan orangtua serta masyarakat

8. Sistematis

(14)

9. Akuntabel

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

10. Beracuan kriteria

(15)

BAB III

JENIS DAN TEKNIK

PENILAIAN HASIL BELAJAR

A. Jenis Penilaian Hasil belajar

Penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur dan sasaran pelaksanaannya.

1. Jenis Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur

Sebagaimana dijelaskan dalam PP. Nomor 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

a. Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk menilai/mengukur pencapaian kompetensi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan Harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk Ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk. Frekuensi dan bentuk ulangan harian dalam satu semester ditentukan oleh pendidik sesuai dengan keluasan dan kedalaman materi.

(16)

b. Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk Ulangan Tengah Semester selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.

Sebagai tindak lanjut ulangan tengah semester, nilai ulangan tersebut diolah dan dianalisis oleh pendidik. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa dapat diketahui sedini mungkin. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir semester.

c. Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester satu. Ulangan akhir semester dapat berbentuk tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan pengamatan, tugas, produk.

Sebagai tindak lanjut ulangan akhir semester adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan akahir semester. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa dapat diketahui sebelum akhir tahun pelajaran.

d. Ulangan Kenaikan Kelas

(17)

Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remedial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui sedini mungkin sebelum menamatkan sekolah.

2. Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran

Berdasarkan sasarannya, penilaian hasil belajar dapat diklasifikasi atas penilaian individual dan penilaian kelompok.

a. Penilaian individual

Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan. Penilaian individual perlu memperhatikan nilai universal seperti: disiplin, jujur, tekun, cermat, teliti, tanggungjawab, rendah hati, sportif, etos kerja, toleran, sederhana, bebas, antusias, kreatif, inisiatif, tanggap dan peduli dan lain-lain.

b. Penilaian kelompok

Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok. Penilaian kelompok perlu memperhatikan nilai universal seperti: kerjasama, menghargai pendapat orang lain, kedamaian, cinta dan kasih sayang, toleran, dan lain-lain.

B. Teknik Penilaian

Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai. Ditinjau dari tekniknya, penilaian dibagi menjadi dua yaitu tes dan non tes.

1. Teknik Tes

(18)

hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.

Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian. Tes tertulis dapat digunakan pada ulangan harian atau ulangan tengah dan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-salah, isian singkat, atau uraian (essay).

Contoh-contoh tes tertulis sebagai berikut.

1) Pilihan ganda (Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV)

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair 

padat  cair ; cair  gas  cair; padat  gas.

Indikator : mendeskripsikan proses perubahan wujud dari padat ke cair atau sebaliknya.

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!

Air didinginkan sampai di bawah 0

˚

Celcius akan …. a. mengembun

b. mendidih c. membeku d. menguap

2) Pilihan ganda (Pendidikan Kewarganegaraan kelas IV/2)

Kompetensi Dasar : Mengenal lembaga-lembaga negara dalam susunan pemerintahan tingkat Pusat seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK dan BPK

Indikator : Menjelaskan tugas BPK.

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang benar!

(19)

b. Badan Pemeriksa Keuangan c. Mahkamah Agung

d. Mahkamah Konstitusi

3) Menjodohkan (Ilmu Pengetahuan Alam)

Kompetensi Dasar: Menjelaskan cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan atau melindungi diri dari musuhnya. Pasangkan pernyataan pada lajur kiri dengan huruf di depan jawaban pada kotak sebelah kanan, sehingga menjadi pasangan yang sesuai dan benar!

No Pernyataan Jawaban Pilihan Jawaban

1. Cara beladiri kerbau a. mengeluarkan

bau

b. menanduk

c. merubah warna kulit

d. memutuskan ekor 2. Cara beladiri cicak

3. Cara beladiri bunglon

4) Bentuk Isian (contoh Pendidikan Kewarganegaraan kelas V/1 )

Kompetensi Dasar : Menjelaskan pentingnya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Indikator : Menjelaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara maritim.

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

Contoh Negara Indonesia mempunyai wilayah lautan yang lebih luas sehingga disebut negara ....

5) Bentuk Uraian (contoh Pendidikan Kewarganegaraan kelas VI/1) Kompetensi Dasar : Menjelaskan proses Pemilu dan Pilkada

Indikator : Menyebutkan syarat-syarat sebagai pemilih dalam Pemilu

(20)

b. Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran. c. Tes Praktik/Perbuatan

Tes praktik/perbuatan adalah teknik penilaian hasil belajar yang menuntut peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja. Tes praktik/perbuatan dapat berupa tes identifikasi, tes simulasi dan tes petik kerja. Tes identifikasi dilakukan untuk mengukur kemahiran mengidentifikasi sesuatu hal berdasarkan fenomena yang ditangkap melalui alat indera. Tes simulasi digunakan .untuk mengukur kemahiran bersimulasi memperagakan suatu tindakan. Tes petik kerja digunakan untuk mengukur kemahiran mendemonstrasikan pekerjaan yang sesungguhnya. Contoh tes praktik/perbuatan dapat berupa kegiatan tes untuk mengukur kemahiran berpidato, menari, menyanyi, melukis, menggambar, berolahraga, bercerita, membaca puisi, menulis dan lain-lain. Tes kinerja diukur dengan menggunakan bentuk instrumen lembar observasi.

Contoh format tes praktik/perbuatan sebagai berikut : Lembar tes praktik/perbuatan

Indikator: Kemampuan membaca puisi Tanggal :...

No. Nama

Aspek yang dinilai

Jumlah skor

Rata-rata skor Penghayatan Pelafalan dan

pengintonasian

Penam-pilan

1 2 3 4 5 6 7

(21)

Keterangan :

Kolom 1, Nomor = Nomor urut siswa Kolom 2, Nama = Nama siswa

Kolom 3, Penghayatan = Penghayatan isi puisi yang dibaca ( mimik, gerak tangan, gerak tubuh )

Kolom 4, pelafalan dan

pengintonasian = Penggunaan lafal dan intonasi

Kolom 5, Penampilan = Kostum, sopan santun, penggunaan peraga. Kolom 6, Jumlah Skor = Merupakan jumlah dari kolom 3, 4, dan 5 Kolom 7, Rata-rata Skor = Merupakan hasil rata-rata dari jumlah skor dibagi aspek yang dinilai.

2. Teknik Nontes

Teknik nontes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian. Selama ini teknik nontes kurang digunakan dibandingkan teknis tes. Dalam proses pembelajaran pada umumnya kegiatan penilaian mengutamakan teknik tes. Hal ini dikarenakan lebih berperannya aspek pengetahuan dan keterampilan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan guru pada saat menentukan siswa. Seiring dengan berlakunya kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar maka teknik penilaian harus disesuaikan dengan:

- kompetensi yang diukur;

- aspek yang akan diukur, pengetahuan, keterampilan atau sikap;

- kemampuan siswa yang akan diukur;

- sarana dan prasarana yang ada.

Teknik penilaian nontes dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Pengamatan/observasi

Pengamatan/observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung. Observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya.

(22)

 kecepatan kerja;  kerjasama;  kejujuran.

Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Bahasa Indonesia  kerapian dan kebenaran tulisan;

 kesantunan berbahasa;  kecermatan berbahasa.

Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan;  kedisiplinan;

 tanggung jawab;  kerjasama;  inisiatif;  toleransi;

 kebersihan dan kerapihan.

Alat/instrumen untuk penilaian melalui pengamatan dapat menggunakan skala sikap dan atau angket (kuesioner).

Skala sikap

Skala sikap adalah alat penilaian hasil belajar yang berupa sejumlah pernyataan sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya skala tiga, empat atau lima.

Pengembangan skala sikap dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.

1) Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya misalnya sikap terhadap kebersihan.

2) Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat yang relevan dengan objek penilaian sikap. Misalnya : menarik, menyenangkan, mudah dipelajari dan sebagainya.

(23)

4) Menentukan skala dan penskoran. Contoh :

Penilaian skala sikap terhadap kebersihan.

No Pernyataan 1 2 Skala3 4 5

1. Rumah sebaiknya dirawat

kebersihannya setiap hari

2. Kebersihan rumah menjadi tanggung jawab semua anggota keluarga

3. Ruang kelas perlu dijaga kebersihannya setiap hari

4. Kebersihan ruang kelas menjadi tanggung jawab setiap anggota kelas 5. Setiap siswa sebaiknya melaksanakan

tugas piket dengan penuh rasa tanggung jawab

6. Anak yang lalai melaksanakan tugas piket harus menggantinya pada waktu lain

7. Ketua kelas tidak perlu melaksanakan tugas piket karena sudah bertugas mengatur kegiatan kelas

Keterangan :

1. sangat tidak setuju 2. tidak setuju 3. kurang setuju 4. setuju

5. sangat setuju Angket (kuesioner)

(24)

Contoh angket

Nama : ………..

Kelas : ………..

Petunjuk Pengisian angket!

Pilihlah salah satu jawaban yang sesusai dengan Anda dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d.

1. Air minum di keluargamu berasal dari .... a. sumur

b. kemasan c. hujan d. sungai

2. Air mandi di keluargamu berasal dari .... a. sumur

b. kemasan c. hujan d. sungai

3. Buku dan alat tulismu disiapkan oleh .... a. orang tua

b. pembantu c. kakak d. saya sendiri

4. Tempat tidurmu dirapikan oleh .... a. orang tua

b. pembantu c. kakak d. saya sendiri

5. Setiap hari rumahmu dibersihkan oleh .... a. orang tua

b. pembantu c. saudara

(25)

Contoh Angket Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas VI/1)

Kompetensi Dasar : Meneladani nilai-nilai juang para tokoh yang berperan dalam proses perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : Mencontoh nilai persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari

Nama siswa : ... Jenis kelamin : ... Kelas : ... Petunjuk Pengisian angket!

Lingkari pada pernyataan (Ya/tidak) yang sesuai dengan pilihan Anda . 1. Mencontoh nilai persatuan

 Dalam berteman memilih-milih berdasarkan suku, ras, agama. Ya /Tidak

 Menghargai pendapat orang lain Ya/Tidak

 Membuat kelompok belajar Ya/Tidak

 Suka bertengkar dengan teman Ya/Tidak

 Mengejek teman yang kurang beruntung Ya/Tidak

2. Mencontoh nilai kesatuan

 Ikut lomba tarian daerah tingkat propinsi. Ya /Tidak

 Mengikuti jambore Tingkat Nasional Ya/Tidak

 Tidak peduli terhadap bencana alam yang menimpa

teman di propinsi lain Ya/Tidak

 Merusak cagar budaya alam Ya/Tidak

(26)

b. Penugasan

Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas. Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.

Tugas

Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa secara terstruktur di luar kegiatan kelas, misalnya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis cerita, mengamati suatu obyek, dan lain-lain. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa berupa hasil karya, seperti: karya puisi, cerita; bisa pula berupa laporan, seperti: laporan pengamatan.

Pelaksanaan pemberian tugas perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1) Banyaknya tugas setiap mata pelajaran diusahakan agar tidak

memberatkan siswa karena memerlukan waktu untuk istirahat, bermain, belajar mata pelajaran lain, bersosialisasi dengan teman, dan lingkungan sosial lainnya.

2) Jenis dan materi pemberigan tugas harus didasarkan kepada tujuan pembemberian tugas yaitu untuk melatih siswa menerapkan atau menggunakan hasil pembelajarannya dan memperkaya wawasan pengetahuannya. Materi tugas dipilih yang esensial sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan hidup yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, perkembangan, dan lingkungannya.

3) Diupayakan pemberian tuga dapat mengembangkan kreatifitas dan rasa tanggung jawab serta kemandirian.

Proyek

Proyek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

(27)

Contoh keterampilan yang dinilai dalam pelaksanaan suatu proyek 1. Tahap Persiapan : kemampuan membuat perencanaan,

merancang kegiatan, dan mengembangkan suatu ide. 2. Tahap Produksi : kemampuan memilih dan menggunakan bahan, peralatan, dan langkah-langkah kerja.

3. Tahap Pelaporan : kemampuan melaporkan hasil pelaksanaan proyek, kendala yang dihadapi, kelengkapan dan keruntutan laporan.

No. Nama Persiapan

0 – 20

Pelaksanaan 0 – 40

Pelaporan

0 – 40 Nilai Akhir

1. Mirna Sari Dewi 18 35 37 80

c. Produk

Penilaian produk adalah suatu penilaian terhadap keterampilan menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir.

Tahap-tahap penilaian produk

1) Tahap Persiapan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam hal merencanakan, menggali dan mengembangkan gagasan serta mendesain produk

2) Tahap Pembuatan, meliputi: penilaian terhadap kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik

(28)

Contoh Produk Pendidikan Kewarganegaraan (Kelas V/1)

Kompetensi Dasar : Memberikan contoh peraturan perundang-undangan tingkat pusat dan daerah, seperti pajak, anti korupsi, lalu lintas, larangan merokok.

Indikator : Membuat rambu lalu lintas -

Tugas : Siswa dibentuk dalam kelompok, setiap kelompok lima orang. Kelompok bertugas untuk membuat sebuah produk salah satu rambu lalu lintas

(1) Tahap Persiapan

a. Kelompok menyediakan alat-alat untuk membuat rambu lalu lintas misal kertas, triplek, kayu, lem, cat, pewarna, penggaris, dan sebagainya.

b. Kelompok membagi tugas sesuai rencana memproduk rambu lalu lintas (semua anggota kelompok mempunyai beban tugas masing-masing)

(2) Tahap pembuatan

a. Masing-masing anggota kelompok mengerjakan tugasnya

b. Menggabungkan hasil kerja individu untuk menjadi sebuah produk rambu lalu lintas

c. Merapikan, memperindah hasil produk rambu lalu lintas.

(3) Tahap pemajangan

a. Mempresentasikan proses produk rambu lalu lintas b. Menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang proses

produksi

c. Memajang produk di kelas

No. Nama Persiapan0 – 20 Produksi0 - 50 Pemajangan0 – 30 AkhirNilai

(29)

d. Portofolio 1) Pengertian

Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio digunakan oleh pendidik dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu. Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan karya siswa lainnya.

2) Bagian-bagian Portofolio

Bentuk fisik dari portofolio adalah folder, bendel, atau map yang berisikan dokumen. Agar portofolio siswa mudah dianalisis untuk kepentingan penilaian, maka idealnya perlu diorganisir dalam beberapa bagian sebagai berikut.

a) Halaman Judul

Pada halaman depan map portofolio adalah judul atau cover portofolio berisi nama siswa, kelas, dan sekolah.

b) Daftar isi dokumen

Pada halaman dalam dari judul berisi daftar isi dokumen yang berada dalam map portofolio.

c) Dokumen Portofolio

Bendel dokumen portofolio berisi kumpulan semua dokumen siswa baik hasil karya siswa, lembar kerja (worksheet), koleksi bacaan, koleksi lukisan, maupun lembaran-lembaran informasi yang dipakai dalam kegiatan belajar mengajar.

d) Pengelompokan Dokumen

(30)

e) Catatan Pendidik dan Orangtua

Pada dokumen yang relevan baik yang berupa lembar kerja, hasil karya, maupun kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang berupa tugas dari pendidik harus terdapat catatan/komentar/nilai dari pendidik dan tanggapan orang tua. Lebih baik lagi jika terdapat catatan/tanggapan siswa yang bersangkutan, dengan demikian pada setiap dokumen terdapat informasi lengkap tentang masukan dari pendidik dan tanggapan dari orang tua. Setiap siswa juga dapat memasukkan dokumen yang diperoleh secara mandiri, misalnya diperoleh dari buku bacaan atau majalah yang membuat anak tertarik untuk mempelajari atau mengoleksinya. Sehingga dalam portofolio siswa, dokumen tidak hanya berasal dari pendidik atau pelajaran semata, tetapi juga bisa berisi kumpulan koleksi siswa yang bersangkutan sesuai dengan minat dan bakatnya. Dengan demikian, portofolio siswa akan berbeda antara satu dengan yang lain, tergantung dari keaktifan siswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya serta keaktifannya dalam belajar. Dari portofolio ini diperoleh informasi tentang bakat dan minat, kelebihan dan kekurangan dari setiap siswa yang sangat membantu pendidik dalam melakukan pembinaan kemampuan individu.

Catatan pendidik, siswa, dan orang tua dapat langsung dituliskan pada dokumen yang ada, atau ditulis secara terpisah pada kertas kecil yang ditempelkan atau disatukan pada dokumen.

Contoh catatan pendidik, siswa dan orang tua pada hasil menggambar yang dimasukkan sebagai dokumen portofolio adalah sebagai berikut.

Catatan/Tanggapan

Pendidik Siswa Orang Tua/WaliMurid

Bentuk artistik bagus, teknik pewarnaan perlu ditingkatkan.

Waktunya

(31)

3) Penggunaan Portofolio

Perlu ditegaskan bahwa portofolio bukan menggantikan sistem penilaian yang ada. Portofolio yang berisi dokumen-dokumen selama siswa belajar dalam kurun waktu tertentu, dipilih kembali untuk dilampirkan dan dilaporkan kepada orang tua bersama rapor.

(32)

BAB IV

PENGOLAHAN, ANALISIS DAN PELAPORAN

HASIL BELAJAR

A. Pengolahan Hasil Belajar

Contoh pengolahan hasil belajar yang diperoleh dari ulangan harian, sebagai berikut:

1. Nilai ulangan harian diperoleh dari hasil tes lisan atau tertulis dan dari pengamatan atau tes praktik/perbuatan.

2. Hasil Ulangan harian yang diperoleh dari tes lisan, tertulis, dan tes praktik/perbuatan, setelah dikoreksi perlu diberi nilai (skor) 1-100 dengan diberi catatan dan komentar.

3. Cara menghitung nilai tes tertulis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Pilihan Ganda, setiap soal diberi skor 1

b. Menjodohkan, setiap soal diberi skor 1 c. Isian, setiap soal diberi skor 2

d. Uraian, setiap soal diberi skor sesuai bobot soal. (Pada contoh di bawah ini, skor soal uraian ditetapkan 3)

Contoh hasil pekerjaan tes Ali dalam mata pelajaran IPS sebagai berikut.

No Bentuk Soal JumlahSoal skor MaksimalSkor PerolehanSkor Keterangan

(33)

B. Analisis Penilaian Hasil Belajar

Hasil penilaian belajar dianalisis untuk mendapatkan umpan balik tentang berbagai komponen dalam proses pembelajaran. Analisis hasil penilaian dilakukan dengan memperhatikan nilai yang diperoleh siswa pada ulangan harian (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas, produk), ulangan tengah semester(tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan produk), ulangan akhir semester (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan produk), dan ulangan kenaikan kelas (tes tertulis, lisan, praktik/perbuatan dan sikap, tugas dan pruduk).

Analisis untuk ulangan harian dan tengah semester ditekankan untuk memperoleh informasi tentang latar belakang dan faktor penyebab mengapa siswa memperoleh nilai kurang. Bagi anak yang memperoleh nilai kurang dari batas nilai minimal ketuntasan belajar akan diberi remedial, sedang bagi anak yang nilainya telah mencapai batas ketuntasan akan diberikan pengayaan.

Analisis untuk ulangan akhir semester, ulangan harian dan tengah semester untuk menentukan nilai di rapor semester satu. Sedangkan analisis ulangan kenaikan kelas, nilai ulangan harian, dan tengah semester dipergunakan untuk menentukan nilai rapor semester dua dan kenaikan kelas. Selain itu analisis dilakukan untuk mengetahui ketuntasan belajar.

C. Langkah-langkah menentukan KKM

Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung meliputi warga sekolah, sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM adalah sebagai berikut: 1. Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas! 2. Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan

(34)

a. Aspek Kompleksitas:

Semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi.

b. Aspek Sumber Daya Pendukung

Semakin tinggi sumber daya pendukung maka nilainya semakin tinggi. c. Aspek intake

Semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya semakin tinggi.

3. Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM setiap KD!

4. Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk menentukan KKM mata pelajaran!

5. KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi siswa.

CONTOH

40 -100 40-100 40-100 40-100

(35)

STANDAR

40 -100 40-100 40-100 40-100

(36)

STANDAR

40 -100 40-100 40-100 40-100

Meneladani

(37)

**) Sarana prasarana : Alat Peraga, Media, Buku Teks, lingkungan

Rentang nilai antara 40 – 100, merupakan nilai yang dapat ditentukan oleh sekolah untuk menentukan berapa besar kekuatan untuk masing-masing aspek/komponen. Rentang Nilai:

80-100 : Tinggi 60-79 : Sedang 40-59 : Rendah

D. Tindak Lanjut

Tindak lanjut diberikan sebagai suatu tindakan terhadap analisis hasil penilaian Tindak lanjut yang diberikan antara lain melalui remedial, dan pengayaan. Contoh, jika kriteria minimal ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran tertentu 75%, maka siswa yang pencapaian kompetensinya kurang dari 75%, perlu mendapatkan remedial untuk indikator-indikator yang belum dikuasai. Sebaliknya bila seorang anak sudah mencapai kompetensi 75%, maka anak tersebut perlu mendapatkan pengayaan.

Tindak lanjut remedial dan pengayaan dilakukan atas dasar analisis hasil evaluasi perorangan. Pendidik juga perlu melakukan analisis pencapaian kompetensi kelas, dan menemukan sebab-sebab yang mempengaruhi ketidaktercapaian ketuntasan minimal yang telah ditetapkan. Misalnya, kurangnya jam belajar yang tersedia, kurangnya sarana prasarana, suasana belajar yang kurang kondusif dan sebagainya yang bisa ditindaklanjuti dengan kebijakan sekolah maupun pemerintah daerah.

E. Pelaporan

Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan hubungan kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua. Proses pelaporan penilaian hasil belajar siswa, merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses pendidikan di sekolah yang harus dilewati. Pada pelaksanaannya, pelaporan harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Konsisten dengan pelaksanaan penilaian di sekolah.

(38)

Secara garis besar tujuan pelaporan hasil belajar siswa untuk :

1. Memberikan informasi yang tepat, dan jelas tentang kemajuan hasil belajar siswa dalam kurun waktu tertentu.

2. Memberikan umpan balik bagi siswa dalam mengetahui kelebihan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi untuk hasil belajarnya.

3. Menetapkan kemajuan hasil belajar siswa secara individual dalam mencapai kompetensi.

F. Format Pelaporan

Agar peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan semakin meningkat, bentuk laporan kemajuan siswa harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami, komunikatif, serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan demikian orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi kompetensi yang harus ditingkatkan.

Pelaporan Pencapaian Kemajuan Belajar

Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh, menggambarkan kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan baik intra maupun ektrakurikuler pada kurun waktu satu semester.

(39)

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA

Nama Siswa : ...Kelas : ... Nomor Induk : ... Semester : I (Satu)

Nama Sekolah : ... Tahun Pelajaran: 20... / 20... Alamat Sekolah: ... ...

No Mata Pelajaran Nilai Siswa Rata-rata

A. Muatan Nasional 1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya dan Keterampilan

8. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan B. Muatan Lokal

1. 2. 3.

Jumlah Nilai Prestasi Hasil Belajar : ... ( ...)

No Kepribadian Nilai Ketidakhadiran Hari

1. Sikap Izin

2. Kerajinan Sakit

3. Kebersihan dan Kerapian

Tanpa Keterangan

Keterangan:

(40)

CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI

CATATAN

Orang Tua/Wali

(...)

..., ... Guru Kelas

(41)

LAPORAN HASIL BELAJAR SISWA

Nama Siswa : ...Kelas : ... Nomor Induk : ... Semester : II (Dua)

Nama Sekolah : ... Tahun Pelajaran: 20... / 20... Alamat Sekolah: ... ...

No Mata Pelajaran Nilai Siswa Rata-rata

A. Muatan Nasional 1. Pendidikan Agama

2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia

4. Matematika

5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Seni Budaya dan Keterampilan

8. Pendidikan Jasmani Olah Raga dan Kesehatan B. Muatan Lokal

1. 2. 3.

Jumlah Nilai Prestasi Hasil Belajar : ... ( ...)

No Kepribadian Nilai Ketidakhadiran Hari

1. Sikap Izin

2. Kerajinan Sakit

3. Kebersihan dan Kerapian

Tanpa Keterangan

Keterangan:

A = Baik Sekali ( 86-100) B = Baik (71 – 85)

(42)

CATATAN TENTANG PENGEMBANGAN DIRI

CATATAN

Keputusan berdasarkan hasil yang dicapai pada semester I dan II, maka ditetapkan: Naik ke kelas : ...(...)

Tinggal di kelas : ...(...)

Orang Tua/Wali

(...)

Kepala Sekolah

(...)

..., ... Guru Kelas

(43)

G. Unsur Penilaian Hasil Belajar

Hasil dari setiap kegiatan penilaian hasil belajar dicantumkan dalam buku daftar nilai.

Unsur penilaian hasil belajar yang dicantumkan dalam buku daftar nilai adalah sebagai berikut:

a. Ulangan Harian

b. Ulangan Tengah Semester

c. Tugas (seperti Penugasan, produk, pengamatan) d. Ulangan Akhir Semester

e. Ulangan Kenaikan Kelas

Formulasi Penilaian Rapor Semester I:

Nilai rapor semester I diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Akhir Semester. Pada dasarnya pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula. Sebagai contoh penilaian rapor semester I menggunakan formula sebagai berikut.

Nilai rapor Semester I =

Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS, maka formulasi penilaian di atas menjadi:

Nilai rapor semester I =

Nilai rapor semester II diperoleh dari hasil pengolahan dan analisis Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Tugas dan Ulangan Kenaikan Kelas. Pada dasarnya pendidik dalam menentukan nilai rapor dapat menggunakan berbagai formula. Sebagai contoh penilaian rapor semester II menggunakan formula sebagai berikut.

(44)

Pendidik juga dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu.

Penulisan nilai pada rapor diisi angka skala 100 tanpa desimal. Contoh: 75

Aturan pembulatan sebagai berikut:

a. Apabila kurang dari 0,5 dibulatkan ke bawah, contoh: 66,45 dibulatkan menjadi 66.

b. Apabila 0,5 atau lebih dibulatkan ke atas, contoh: 75,5 dibulatkan menjadi 76. 75,6 dibulatkan menjadi 76. Contoh Pengolahan nilai Rapor

(45)

Keterangan:

HT : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes tulis HL : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes lisan

HP : Nilai ulangan harian dalam bentuk tes praktik/perbuatan. TS : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes tulis TL : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes lisan

TP : Nilai ulangan tengah semester (UTS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan. AS : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes tulis

AL : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes lisan

AP : Nilai ulangan akhir semester (UAS) dalam bentuk tes praktik/perbuatan. P : Nilai tugas (dapat diperoleh dari nilai penugasan, pengamatan atau produk)

Pengolahan nilai Rapor Nilai ini dibulatkan menjadi: 71.

Pendidik dapat melakukan pembobotan pada jenis ulangan atau tugas tertentu. Misalnya memberikan bobot 2 pada UAS atau memberikan bobot 2 pada UKK , maka formulasi penilaian di atas menjadi: Nilai ini dibulatkan menjadi: 67.

(46)

Nilai rapor semester 2: Nilai ini dibulatkan menjadi: 71.

Catatan :

Langkah-langkah pengolahan nilai yang menggambarkan kompetensi masing-masing mata pelajaran dilaksanakan dengan prinsip tertib, transparan, dan akuntabel dengan mempertimbangkan unsur-unsur penilaian di atas. Sehingga nilai yang dicantumkan dalam rapor menggambarkan realitas penguasaan kompetensi.

H. Pengembangan Diri

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, pendidik, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling untuk pengembangan diri berkaitan dengan:

a. Kehidupan pribadi, membantu individu menilai kecakapan, minat, bakat, dan karakteristik kepribadian sendiri untuk mengembangkan diri secara realitik. b. Kehidupan sosial, membantu individu menilai dan mencari alternatif hubungan

sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya atau dengan lingkungan sosial yang lebih luas.

c. Kegiatan belajar, membantu individu dalam kegiatan belajarnya dalam rangka mengikuti jenjang dan jalur pendidikan tertentu dan/atau dalam rangka menguasai sesuatu kecakapan dan keterampilan tertentu.

d. Perencanaan dan pengembangan karir, membantu individu dalam mencari dan menetapkan pilihan erta mengambil keputuan berkenaan dengan karir tertentu, baik karir di masa depan maupun karir yang sedang dijalaninya.

(47)

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran, tetapi harus diprogramkan sekolah dan dievaluasi secara periodik dan berkelanjutan. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran.

I. Kriteria Kenaikan Kelas

Siswa dinyatakan naik kelas ke tingkat di atasnya bila memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Jumlah mata pelajaran yang belum tuntas tidak boleh lebih dari 25% dari jumlah mata pelajaran yang diajarkan di kelasnya masing-masing.

2. Memiliki nilai minimal baik pada aspek kepribadian

3. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada dua semester pada kelas yang diikuti.

CATATAN:

(48)

BAB VI

PENUTUP

Penilaian merupakan bagian penting dari sistem pembelajaran di sekolah. Penilaian merupakan suatu alat ukur untuk mengumpulkan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar mengajar yang telah dilaksanakan.

Penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan pendidik dapat dijadikan umpan balik proses pembelajaran baik bagi pendidik untuk memperbaiki cara dan strategi mengajar maupun bagi siswa untuk memperbaiki cara belajar.

Penilaian yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan kompetensi yang diukur, metode pembelajaran yang digunakan, sarana prasarana yang tersedia serta kemampuan siswa. Selain itu teknik penilaian manapun yang digunakan guru perlu diinformasikan secara terbuka baik kepada siswa maupun orang tua siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi: (1) mengidentifikasi aspek- aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar

Dengan demikian, Kelompok Kerja Guru (KKG) adalah sebuah forum /organisasi atau perkumpulan guru- guru mata pelajaran yang mempunyai kegiatan khusus memberikan

Selanjutnya, PAIKEM dapat didefinisikan sebagai: pendekatan mengajar (approach to teaching) yang digunakan bersama metode tertentu dan pelbagai

Upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Pengurus Pusat Kegiatan Guru (PKG) SD dalam melaksanakan program peningkatan profesionalisme guru pada pembelajaran IPS sejarah adalah

Profesionalisme guru yang dimaksud adalah guru guru sains yang aktif diforum MGMP dan bersikap professional, yaitu antar lain siap perangkat pembelajaran, mengembangkan

digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang

Tujuan Umum dari kegiatan Kelompok Kerja Guru adalah pengembangan diri guru melalui kegiatan kolektif dalam upaya peningkatan kinerja sehingga berdampak

ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.. Tujuan Penilaian Hasil Belajar.. Tujuan Penilaian