• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

64 5.1 Profil Tempat Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah perputaran kas (cash turnover/CT), perputaran piutang (receivable turnover/RT), perputaran persediaan (inventory turnover/IT) dan profitabilitas. Subjek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2016-2018. Berikut profil perusahaan yang menjadi sujek penelitian ini:

1. Nama Perusahaan : Adi Sarana Armada Tbk.

Kode Emiten : ASSA

Alamat : Gedung Graha Kirana Lt. 6 Jl. Yos Sudarso No.88, Sunter Jakarta Utara, 14350 – Indonesia.

Alamat Surel : corporate.secretary@assarent.co.id Telepon/Fax : 65308811/6530 8822

Situs : www.assarent.co.id Kegiatan Usaha

Utama

: Menjalankan usaha-usaha di bidang jasa, perdagangan impor, ekspor yang berkaitan dengan transportasi dan usaha di bidang pengangkutan darat.

2. Nama Perusahaan : Astra Otoparts Tbk Kode Emiten : AUTO

Alamat : Jl. Raya Pegangsaan Dua Km 2.2 Kelapa Gading Jakarta 14250.

Alamat Surel : investor@component.astra.co.id Telepon/Fax : (021) 4603550 / (021) 4603559 Situs : www.component.astra.co.id

(2)

Kegiatan Usaha Utama

: Perdagangan suku cadang kendaraan bermotor termasuk impor, ekspor, interinsulair dan lokal, serta bidang industri terutama industri logam, industri suku cadang kendaraan bermotor dan industri plastik yang menghasilkan komponen kendaraan bermotor.

3. Nama Perusahaan : PT Bali Towerindo Sentra Tbk.

Kode Emiten : BALI

Alamat : Jln. Sunset Road, Lingkungan Abianbase, Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali 80361.

Alamat Surel : corporate.secretary@balitower.co.id Telepon/Fax : (0361) 767629 / (0361) 766059 Situs : www.balitower.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Jasa penyediaan, pembelian, pengelolaan dan penyewaan bangunan dan infrastruktur, termasuk diantaranya menara telekomunikasi, jaringan telekomunikasi, sarana telekomunikasi, jasa konsultasi di bidang instalasi telekomunikasi.

4. Nama Perusahaan : Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk.

Kode Emiten : BBRM

Alamat : TCC Batavia Tower One 8th Floor, Suite 08-09 Jalan KH. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220.

Alamat Surel : corpsec@bbr.co.id

Telepon/Fax : (021) 29529461 / (021) 29529462

Situs : www.bbr.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Pelayaran dengan fokus pada kapal penunjang lepas pantai bagi industri minyak dan gas bumi, dan kapal tunda dan tongkang.

5. Nama Perusahaan : PT Blue Bird Tbk.

Kode Emiten : BIRD

(3)

Alamat : Jl. Bojong Indah Raya No.6, Kelurahan Rawabuaya, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat 11740.

Alamat Surel : corsec@bluebirdgroup.com Telepon/Fax : (021)54394000 / (021)54394802 Situs : www.bluebirdgroup.com

Kegiatan Usaha Utama

: Usaha di bidang transportasi, usaha di bidang jasa konsultasi bisnis, manajemen, dan administrasi serta melakukan investasi melalui penyertaan saham pada perusahaan lain, secara langsung maupun tidak langsung.

6. Nama Perusahaan : Berlian Laju Tanker Tbk.

Kode Emiten : BLTA

Alamat : Wisma BSG, Lt.10 Jl. Abdul Muis No. 40. Jakarta.

Alamat Surel : kevinwong@blt.co.id; peter.chayson@blt.co.id;

krisnanto@blt.co.id

Telepon/Fax : (021) 30060300 / (021) 30060389

Situs : www.blt.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Pengapalan dalam dan luar negeri, pengangkutan, pembelian dan penjualan alat-alat transportasi dan logistik, sebagai agen pelayaran, jasa penyediaan awak kapal laut dan menyalurkannya serta usaha floating storage ship.

7 Nama Perusahaan : Bukaka Teknik Utama Tbk.

Kode Emiten : BUKK

Alamat : Bukaka Industrial Estate Jl. Raya Narogong - Bekasi Km. 19,5 Limusnunggal, Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820 Bogor 16820.

Alamat Surel : corpsec@bukaka.com

Telepon/Fax : (021) 8232323 / (021) 8231150

Situs : www.bukaka.com

(4)

Kegiatan Usaha Utama

: Menara Baja, Jembatan Baja, Peralatan Minyak &

Gas, Layanan Minyak & Gas, Peralatan Konstruksi Jalan, Galvanis, Kendaraan Tujuan Khusus, Pembangkit Listrik.

8. Nama Perusahaan : Cardig Aero Services Tbk.

Kode Emiten : CASS

Alamat : Menara Cardig, Lantai 3, Jl. Protokol Halim Perdanakusuma, Jakarta 13650 Indonesia.

Alamat Surel : widianawati@pt-cas.com

Telepon/Fax : (021) 80877676 / (021) 80885001

Situs : www.pt-cas.com

Kegiatan Usaha Utama

: Jasa penunjang transportasi udara, solusi boga dan pengelolaan fasilitas bandar udara.

9. Nama Perusahaan : PT XL Axiata Tbk.

Kode Emiten : EXCL

Alamat : XL Axiata Tower Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Kav 11-12 Kel. Kuningan Timur Kec. Setiabudi Jakarta.

Alamat Surel : Corpsec@xl.co.id

Telepon/Fax : (021) 5761881 / (021) 5761880

Situs : www.xl.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Penyelenggaraan jasa telekomunikasi dan/atau jaringan

telekomunikasi dan/atau multimedia.

10. Nama Perusahaan : Smartfren Telecom Tbk.

Kode Emiten : FREN

Alamat : Kantor Smartfren Jl. H. Agus Salim No. 45 Menteng Jakarta Pusat 10340 Indonesia.

Alamat Surel : corpsec.division@smartfren.com Telepon/Fax : (021) 31922255 / (021) 3156853 Situs : www.smartfren.com

(5)

Kegiatan Usaha Utama

: Menawarkan jasa telekomunikasi, menyediakan berbagai produk multimedia dan jasa terkait, membangun, menyewakan dan memiliki jaringan telekomunikasi, memperdagangkan barang-barang, perangkat-perangkat dan/atau produk-produk telekomunikasi.

11. Nama Perusahaan : Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Kode Emiten : GIAA

Alamat : Jalan Kebon Sirih No. 46A, Jakarta 10110.

Alamat Surel : ikhsan.rosan@garuda-indonesia.com Telepon/Fax : (021) 25601011 / (021) 22915673 Situs : www.garuda-indonesia.com Kegiatan Usaha

Utama

: Angkutan udara niaga berjadwal dan tidak berjadwal untuk penumpang, barang dan pos dalam negeri dan luar negeri; serta reparasi dan pemeliharaan pesawat udara, baik untuk keperluan sendiri maupun untuk pihak ketiga.

12. Nama Perusahaan : Inti Bangun Sejahtera Tbk.

Kode Emiten : IBST

Alamat : Jln. Riau No. 23 Menteng, Jakarta 10350.

Alamat Surel : corsec@ibstower.com

Telepon/Fax : (021) 31935919 / (021) 3903473

Situs : www.ibstower.com

Kegiatan Usaha Utama

: Perdagangan alat-alat telekomunikasi, alat-alat elektrikal serta usaha di bidang jasa yang meliputi:

jasa penyediaan, pembelian, pengelolaan danpenyewaan bangunan dan insfrastruktur.

13. Nama Perusahaan : Indomobil Sukses Internasional Tbk.

Kode Emiten : IMAS

Alamat : Wisma Indomobil Lt.6 Jl. MT. Haryono Kav.8 Jakarta.

(6)

Alamat Surel : csimg@indomobil.co.id

Telepon/Fax : (021) 8564850 / (021) 8506850

Situs : www.indomobil.com

Kegiatan Usaha Utama

: Pemegang lisensi merek, distributor penjualan kendaraan, layanan purna jual, jasa pembiayaan kendaraan bermotor, distributor suku cadang dengan merek “lndoParts”, perakitan kendaraan bermotor, produsen komponen otomotif, jasa persewaan kendaraan, serta usaha pendukung lainnya.

14. Nama Perusahaan : PT Indosat Tbk.

Kode Emiten : ISAT

Alamat : Jl. Medan Merdeka Barat No.21 Jakarta 10110.

Alamat Surel : investor@indosatooredoo.com Telepon/Fax : (021) 30003001 / (021) 30003757 Situs : indosatooredoo.com

Kegiatan Usaha Utama

: Menyelenggarakan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi serta informatika dan/atau jasa teknologi konvergensi, dan menyelenggarakan jasa transaksi pembayaran dan pengiriman uang melalui jaringan telekomunikasi serta informatika dan/atau teknologi konvergensi.

15. Nama Perusahaan : Leyand International Tbk Kode Emiten : LAPD

Alamat : Panin Tower Lt. 11 Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot 19 Jakarta 10270.

Alamat Surel : corsec@leyand.com

Telepon/Fax : (021) 72781895 / (021) 72781896

Situs : -

Kegiatan Usaha Utama

: Penjualan listrik, sewa genset, dan perdagangan bahan dan produk plastik.

(7)

16. Nama Perusahaan : PT Eka Sari Lorena Transport Tbk.

Kode Emiten : LRNA

Alamat : Jl. K.H. Hasyim Ashari No. 15 C, Jakartab Pusat 10139.

Alamat Surel : investor-relation@lorena-transport.com Telepon/Fax : (021) 6341166 / (021) 6339988

Situs : www.lorena-transport.com Kegiatan Usaha

Utama

: Penyertaan modal pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang transportasi darat.

17. Nama Perusahaan : Mitrabahtera Segara Sejati Tbk.

Kode Emiten : MBSS

Alamat : Menara Karya, Lantai 12 Jl. H. R. Rasuna Said Block X-5 Kav.1-2, Kuningan Jakarta 12950.

Alamat Surel : mitra@mbss.co.id

Telepon/Fax : (021) 57944766 / (021) 57944768

Situs : www.mbss.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Menyediakan jasa penanganan material, logistik laut, dan transshipment terpadu yang prima secara domestik dan regional.

18. Nama Perusahaan : Mitra International Resources Tbk.

Kode Emiten : MIRA

Alamat : Jl.Tlajung udik KM.19 Gunung Putri, Bogor.

Alamat Surel : corsec@mitrarajasa.com Telepon/Fax : (021) 8671237 / (021) 8671536 Situs : www.mitrarajasa.com

Kegiatan Usaha Utama

: Menjalankan usaha di bidang bidang pengangkutan darat, perdagangan, jasa, pembangunan, pertambangan dan peridustrian.

19. Nama Perusahaan : Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk.

Kode Emiten : NELY

Alamat : Jln. Majapahit No. 28 A (dalam), Jakarta 10160.

(8)

Alamat Surel : corsec@nellydwiputri.com Telepon/Fax : (021) 3859649 / (021) 3809280 Situs : www.nellydwiputri.co.id Kegiatan Usaha

Utama

: Jasa Pelayaran dengan menggunakan Kapal Tunda dan Tongkang serta Kapal Kontainer.

20. Nama Perusahaan : Indo Straits Tbk.

Kode Emiten : PTIS

Alamat : Graha Kirana Building, Lantai 15, Jalan Yos Sudarso Kav 88, Jakarta 14350.

Alamat Surel : straits@indosat.net.id

Telepon/Fax : (021) 65311285 / (021) 65311265 Situs : www.indostraits.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Jasa Rekayasa Kelautan Terintegrasi dan Jasa Pendukung Logistik Kelautan.

21. Nama Perusahaan : Petrosea Tbk.

Kode Emiten : PTRO

Alamat : Indy Bintaro Office Park, Gedung B, Jl. Boulevard Bintaro Jaya Blok B7/A6, Sektor VII, CBD Bintaro, Tangerang Selatan, 15224.

Alamat Surel : corporate.secretary@petrosea.com Telepon/Fax : (021) 29770999/ (021) 29770988

Situs : www.petrosea.com

Kegiatan Usaha Utama

: Menyediakan multidisiplin rekayasa, jasa konstruksi, contracting, jasa pertambangan, penyediaan perbekalan (logistics) dan peralatan untuk mendukung kegiatan sektor minyak & gas bumi, pertambangan dan pengembangan infrastruktur di dalam dan di luar wilayah Indonesia.

22. Nama Perusahaan : Rukun Raharja Tbk.

Kode Emiten : RAJA

(9)

Alamat : Mayapada Tower 21th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav.28 Jakarta 12190.

Alamat Surel : rukunraharja.co.id Telepon/Fax : (021) 5213555

Situs : www.rukunraharja.co.id Kegiatan Usaha

Utama

: Jasa-jasa penunjang pertambangan minyak dan gas bumi, penyediaan tenaga listrik, konsultasi pada bidang energi dan pertambangan, pengelolaan pelabuhan serta bongkar muat peti kemas, pengelolaan dan penyewaan gedung.

23. Nama Perusahaan : Selamat Sempurna Tbk.

Kode Emiten : SMSM

Alamat : Wisma ADR Jl Pluit Raya I No. 1 Jakarta.

Alamat Surel : lidiana.widjojo@adr-group.com Telepon/Fax : (021) 6610033 / (021) 6618438

Situs : www.smsm.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Industri alat-alat perlengkapan (suku cadang) mesin pabrik dan kendaraan.

24. Nama Perusahaan : Solusi Tunas Pratama Tbk.

Kode Emiten : SUPR

Alamat : Rukan Permata Senayan Blok. C 01-02 Grogol Utara, Kebayoran Lama Jakarta Selatan.

Alamat Surel : Corporate.Secretary@stptower.com Telepon/Fax : (021) 57900505 / (021) 57950077

Situs : www.stptower.com

Kegiatan Usaha Utama

: Pengelolaan dan penyewaan bangunan menara Base Transceiver Station (BTS) atau menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi lainnya.

25. Nama Perusahaan : Express Transindo Utama Tbk.

Kode Emiten : TAXI

(10)

Alamat : Gedung Express, Jln. Sukarjo Wiryopranoto No. 11, Jakarta – 11160.

Alamat Surel : investor.relation@expressgroup.co.id Telepon/Fax : (021) 26507000 / (021) 26507008 Situs : www.expressgroup.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Jasa transportasi darat.

26. Nama Perusahaan : PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.

Kode Emiten : TBIG

Alamat : Gedung The Convergence Indonesia, Lt. 11, Kaw.

Rasuna Epicentrum, Jl. HR. Rasuna Said, Jkt-Selatan Alamat Surel : corporate.secretary@tower-bersama.com

Telepon/Fax : (021) 29248900 / (021) 21572015 Situs : www.tower-bersama.com

Kegiatan Usaha Utama

: Menyewakan ruang pada menara dan akses ke jaringan IBS sebagai tempat pemasangan antena dan peralatan lain untuk transmisi sinyal nirkabel dalam skema perjanjian kontrak jangka panjang.

27. Nama Perusahaan : PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

Kode Emiten : TLKM

Alamat : Telkom Landmark Tower, Lantai 39 Alamat Surel : investor@telkom.co.id

Telepon/Fax : (021) 5215109 / (021) 5220500 Situs : www.telkom.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Merencanakan, membangun, menyediakan, mengembangkan, mengoperasikan, memasarkan/

menjual/ menyewakan dan memelihara jaringan dan layanan jasa, telekomunikasi dan informatika serta melakukan investasi termasuk penyertaan modal.

28. Nama Perusahaan : PT Temas Tbk.

(11)

Kode Emiten : TMAS

Alamat : Jl. Yos Sudarso (By Pass) Kav. 33, Sunter Jaya, Jakarta 14350.

Alamat Surel : corp.sec@temasline.com

Telepon/Fax : (021) 4302388 / (021) 43938658 Situs : www.temasline.com

Kegiatan Usaha Utama

: Usaha dalam bidang pelayaran, mengusahakan dan menyelenggarakan perusahaan pelayaran nusantara dengan usaha-usaha pengangkutan barang, kendaraan, penumpang, hewan dengan kapal laut.

29. Nama Perusahaan : Trans Power Marine Tbk.

Kode Emiten : TPMA

Alamat : Centennial Tower, Lantai 26 Unit A & B, Jl Gatot Subroto Kav.24-25, Jakarta Selatan 12930.

Alamat Surel : corsec@pt-tpm.com

Telepon/Fax : (021) 22958999 / (021) 22958737 Situs : www.transpowermarine.com Kegiatan Usaha

Utama

: Pelayaran.

30. Nama Perusahaan : PT WEHA Transportasi Indonesia Tbk.

Kode Emiten : WEHA

Alamat : Graha Panorama Lt. 2 Jl. Tanjung Selor No. 17 Kelurahan Cideng Kecamatan Gambir Jakarta Pusat.

Alamat Surel : armin@whitehorse.co.id

Telepon/Fax : (021) 63865555 / (021) 6325152 Situs : www.whitehorse.co.id

Kegiatan Usaha Utama

: Jasa Transportasi darat dengan segmen pasar meliputi: Angkutan Pariwisata menggunakan brand White Horse Deluxe Coach (WHDC); Executive Shuttle dan sewa kendaraan (PMS rent car).

(12)

5.2 Deskripsi Hasil Penelitian 5.2.1 Gambaran Perputaran Kas

Perputaran kas merupakan tingkat kecukupan kas perusahaan yang diperlukan oleh perusahaan dalam memenuhi aktivitas operasional perusahaan.

Perhitungan perputaran kas dapat membantu perusahaan dalam menghitung tingkat produktivitas kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan dalam menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, sehingga dapat menambah laba perusahaan. Tingkat kecukupan kas dan setara kas yang dimiliki perusahaan dapat menunjang perusahaan dalam kegiatan operasionalnya, seperti: pembayaran utang, pembelian persediaan, pemenuhan beban operasional perusahaan, dan lain-lain. Data mengenai perputaran kas pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 dilihat pada tabel 5.1, sebagai berikut :

Tabel 5.1

Perputaran Kas pada Perusahaan Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2018

No Kode

Emiten Nama Perusahaan Perputaran Kas

2016 2017 2018 1 ASSA Adi Sarana Armada Tbk -5,155 -3,683 -3,036

2 AUTO Astra Otoparts Tbk 7,781 6,195 7,887

3 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk. -1,365 -1,539 -2,137 4 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana

Raya Tbk -0,718 -0,397 -13,497

5 BIRD PT Blue Bird Tbk 70,322 12,538 9,235

6 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 15,570 -5,241 -5,064 7 BUKK Bukaka Teknik Utama Tbk 3,977 22,265 -41,778 8 CASS Cardig Aero Services Tbk 2,966 9,901 11,932

9 EXCL PT XL Axiata Tbk -2,782 -2,843 -2,644

10 FREN Smartfren Telecom Tbk -1,296 -1,215 -1,330 11 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk -9,697 -4,467 -3,996 12 IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk 1,255 2,159 4,639

(13)

No Kode

Emiten Nama Perusahaan Perputaran Kas

2016 2017 2018 13 IMAS Indomobil Sukses Internasional

Tbk -15,758 -6,035 -3,539

14 ISAT PT Indosat Tbk -2,649 -4,452 -1,761

15 LAPD Leyand International Tbk -0,859 -0,537 -0,455 16 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport

Tbk. -488,783 9,612 7,797

17 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk 4,968 1,555 1,585 18 MIRA Mitra International Resources

Tbk 1,062 1,367 1,245

19 NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 1,988 1,907 1,991

20 PTIS Indo Straits Tbk -0,723 -2,764 -7,514

21 PTRO Petrosea Tbk 2,435 4,199 4,552

22 RAJA Rukun Raharja Tbk 18,314 5,350 2,408

23 SMSM Selamat Sempurna Tbk 3,044 2,903 2,842

24 SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk 1,236 1,567 3,536 25 TAXI Express Transindo Utama Tbk -0,557 -3,705 -0,218 26 TBIG PT Tower Bersama

Infrastructure Tbk -3,951 -242,048 -0,981 27 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk. 14,653 58,698 -43,696

28 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk -4,442 -4,951 -4,256 29 TPMA Trans Power Marine Tbk -2,363 -3,865 -7,009 30 WEHA PT WEHA Transportasi

Indonesia Tbk -1,497 -4,536 -4,742

Maksimum 70,322 58,698 11,932

Minimum -488,783 -242,048 -43,696

Mean -13,101 -5,069 -2,933

Sumber: www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari data tabel 5.1 perkembangan perputaran kas pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi pada grafik di gambar 5.1, sebagai berikut :

(14)

Sumber: www.idx.co.id (data diolah kembali)

Gambar 5.1 Grafik Perkembangan Perputaran Kas Perusahaan Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI

Periode 2016-2018

Pada tabel 5.1 tingkat perputaran kas perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi pada tahun 2016 memiliki rata-rata tingkat perputaran kas sebesar -13,101x dalam setahun. Perusahaan yang memiliki tingkat perputaran kas tertinggi dimiliki oleh PT Blue Bird Tbk sebesar 70,322x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran kas terendah pada tahun 2016 dimiliki oleh PT Eka Sari Lorena Transport Tbk sebesar -488,783x dalam setahun.

Pada tahun 2017 tingkat perputaran kas perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi memiliki rata-rata perputaran kas sebesar -5,068x dalam setahun. Pada tahun 2017 perusahaan yang memiliki tingkat perputaran kas tertinggi dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebesar 58,698x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran kas terendah pada tahun 2017 dimiliki oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk sebesar -242,05x dalam setahun.

-500 -400 -300 -200 -100 0 100 200

Maksimum Minimum Mean 2016

2017 2018

(15)

Pada tahun 2018 tingkat perputaran kas perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi memiliki rata-rata perputaran kas sebesar -2.933x dalam setahun. Pada tahun 2018 perusahaan yang memiliki tingkat perputaran kas tertinggi dimiliki oleh Cardig Aero Services Tbk sebesar 11,932x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran kas terendah pada tahun 2018 dimiliki oleh PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk sebesar -43,696x dalam setahun.

Gambar 5.1 menggambarkan perkembangan tingkat perputaran kas pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Nilai maksimum perputaran kas perusahaan terlihat menurun dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Pada tahun 2016 nilai maksimum perputaran kas sebesar 70,322x dalam setahun. Pada tahun 2017 nilai maksimum perputaran kas menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 58,698x dalam setahun. Nilai maksimum perputaran kas pada tahun 2018 juga menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 11,932x dalam setahun.

Pada gambar 5.1 nilai minimum tingkat perputaran kas dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 mengalamai peningkatan. Pada tahun 2016 nilai minimum perputaran kas sebesar -488,783x dalam setahun. Pada tahun 2017 nilai minimum perputaran kas meningkat sangat menjadi -242,048x dalam setahun. Pada tahun 2018 terjadi kenaikan nilai minimum perputaran kas dari tahun sebelumnya menjadi -43,696x dalam setahun. Pada gambar 5.1 nilai rata-rata tingkat perputaran kas dari tahun 2016 - 2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 nilai rata-rata perputaran kas sebesar -13,101x dalam setahun. Pada tahun 2017 tingkat perputaran kas mengalami peningkatan menjadi sebesar -5,069x dalam setahun, tetapi pada tahun 2018 tingkat perputaran kas perusahaan meningkat menjadi -2.933x dalam setahun. Rata-rata tingkat perputaran kas periode 2016-2018 perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi terjadi bernilai negatif.

Hal ini dikarenakan sebagian besar perusahaan memiliki lebih banyak kewajiban lancarnya dibandingkan aset lancar yang dimiliki perusahaan dan tidak sebanding dengan pendapatan yang diperoleh.

(16)

5.2.2 Gambaran Perputaran Piutang

Perputaran piutang merupakan tingkat perputaran investasi perusahaan yang dilakukan oleh perusahaan dalam meningkatkan penjualan dengan memberikan tempo pembayaran kepada konsumen. Semakin lama tempo pembayaran yang diberikan perusahaan kepada konsumen, semakin banyak pula investasi yang ditanamkan oleh perusahaan pada piutang. Data mengenai perputaran piutang pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi periode 2016-2018 dilihat pada tabel 5.2, sebagai berikut :

Tabel 5.2

Perputaran Piutang pada Perusahaan Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2018

No Kode

Emiten Nama Perusahaan Perputaran Piutang 2016 2017 2018 1 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 8,268 8,187 8,548

2 AUTO Astra Otoparts Tbk 7,318 7,099 7,441

3 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk. 3,721 3,591 4,465 4 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana

Raya Tbk 6,958 7,185 7,183

5 BIRD PT Blue Bird Tbk 18,263 16,208 15,188

6 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk 3,428 11,421 10,309 7 BUKK Bukaka Teknik Utama Tbk 5,567 8,476 11,685 8 CASS Cardig Aero Services Tbk 4,684 5,790 6,006

9 EXCL PT XL Axiata Tbk 26,950 35,342 37,337

10 FREN Smartfren Telecom Tbk 10,729 16,907 34,293 11 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk 21,980 17,236 9,043 12 IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk 2,844 2,285 2,364 13 IMAS Indomobil Sukses Internasional

Tbk 2,002 1,863 1,813

14 ISAT PT Indosat Tbk 10,628 8,881 6,658

15 LAPD Leyand International Tbk 11,881 22,799 8,174 16 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport

Tbk. 25,945 17,937 13,327

17 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk 2,616 4,219 4,616

(17)

No Kode

Emiten Nama Perusahaan Perputaran Piutang 2016 2017 2018 18 MIRA Mitra International Resources Tbk 0,693 0,812 0,994 19 NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 5,106 6,352 7,377

20 PTIS Indo Straits Tbk 2,884 3,926 5,174

21 PTRO Petrosea Tbk 3,731 4,448 4,529

22 RAJA Rukun Raharja Tbk 14,423 7,678 3,635

23 SMSM Selamat Sempurna Tbk 4,260 4,412 4,570 24 SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk 1,770 1,485 1,640 25 TAXI Express Transindo Utama Tbk 1,198 0,592 0,651 26 TBIG PT Tower Bersama Infrastructure

Tbk 6,288 9,523 10,549

27 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk. 14,751 14,688 12,051

28 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk 10,390 10,966 11,160 29 TPMA Trans Power Marine Tbk 2,686 3,665 4,023 30 WEHA PT WEHA Transportasi Indonesia

Tbk 5,517 8,128 14,311

Maksimum 26,950 35,342 37,337

Minimum 0,693 0,592 0,651

Mean 8,249 9,070 8,970

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari data tabel 5.2 dapat dilihat perkembangan perputaran piutang pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi pada grafik di gambar 5.2, sebagai berikut :

(18)

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Gambar 5.2 Grafik Perkembangan Perputaran Piutang pada Perusahaan Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar

di BEI Periode 2016-2018

Pada tabel 5.2 tingkat perputaran piutang perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi pada tahun 2016 memiliki rata-rata tingkat perputaran piutang sebesar 8,249x dalam setahun. Perusahaan yang memiliki tingkat perputaran piutang tertinggi dimiliki oleh PT XL Axiata Tbk sebesar 26,950x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran piutang terendah pada tahun 2016 dimiliki oleh Mitra International Resources Tbk sebesar 0,693x dalam setahun.

Tingkat perputaran piutang perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi pada tahun 2017 memiliki rata-rata perputaran piutang sebesar 9,070x dalam setahun. Pada tahun 2017 perusahaan yang memiliki tingkat perputaran piutang tertinggi dimiliki oleh PT XL Axiata Tbk sebesar 35,342x dalam setahun sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran piutang terendah pada tahun 2017 dimiliki oleh Express Transindo Utama Tbk sebesar 0.592x dalam setahun.

0 10 20 30 40

Maksimum Minimum Mean

2016 2017 2018

(19)

Pada tahun 2018 tingkat perputaran piutang perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi memiliki rata-rata perputaran piutang sebesar 8,970x dalam setahun. Pada tahun 2018 perusahaan yang memiliki tingkat perputaran piutang tertinggi dimiliki oleh PT XL Axiata Tbk sebesar 37,337x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran piutang terendah pada tahun 2018 dimiliki oleh Express Transindo Utama Tbk sebesar 0,651x dalam setahun.

Gambar 5.2 menggambarkan perkembangan tingkat perputaran piutang pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Nilai maksimum perputaran piutang perusahaan terlihat meningkat dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Pada tahun 2016 nilai maksimum perputaran piutang sebesar 26,950x dalam setahun.

Pada tahun 2017 nilai maksimum perputaran piutang meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 35,342x dalam setahun. Peningkatan juga terjadi pada nilai maksimum perputaran piutang tahun 2018 dari tahun sebelumnya menjadi sebesar 37,337x dalam setahun.

Pada gambar 5.2 nilai minimum tingkat perputaran piutang dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 mengalamai fluktuasi yang tidak begitu signifikan. Pada tahun 2016 nilai minimum perputaran piutang sebesar 0,693x. Pada tahun 2017 nilai minimum perputaran piutang menurun menjadi 0,592x. Pada tahun 2018 terjadi kenaikan nilai minimum perputaran piutang dari tahun sebelumnya menjadi 0,651x.

Gambar 5.2 menunjukkan nilai rata-rata tingkat perputaran piutang dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 mengalami fluktuasi yang tidak signifikan.

Pada tahun 2016 nilai rata-rata perputaran piutang sebesar 8,249x dalam setahun.

Pada tahun 2017 nilai rata-rata tingkat perputaran piutang mengalami peningkatan menjadi sebesar 9,070x dalam setahun, teapi pada tahun 2018 rata-rata tingkat perputaran piutang perusahaan menurun menjadi 8,970x dalam setahun.

(20)

5.2.3 Gambaran Perputaran Persediaan

Perputaran persediaan merupakan tingkat perputaran yang diinvestasikan oleh perusahaan pada persediaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan bertujuan mendapatkan laba. Data mengenai perputaran persediaan pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 dilihat pada tabel 5.3, sebagai berikut:

Tabel 5.3

Perputaran Persediaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2018

No Kode

Emiten Nama Perusahaan Perputaran Persediaan 2016 2017 2018 1 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 43,588 40,362 37,027

2 AUTO Astra Otoparts Tbk 6,131 5,907 5,810

3 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk. 30,956 10,145 6,428 4 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana

Raya Tbk 115,583 131,617 113,774

5 BIRD PT Blue Bird Tbk 277,459 254,514 216,386

6 BLTA Cardig Aero Services Tbk 11,882 6,915 7,684 7 BUKK Inti Bangun Sejahtera Tbk 2,847 2,761 4,183 8 CASS Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 85,227 101,456 99,526 9 EXCL PT Cikarang Listrindo Tbk 16,049 16,160 14,569

10 FREN Rukun Raharja Tbk 6,810 8,088 16,094

11 GIAA Selamat Sempurna Tbk 21,809 20,640 17,787 12 IBST PT Tower Bersama Infrastructure

Tbk 19,561 17,121 5,061

13 IMAS PT Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk 5,212 5,499 4,498

14 ISAT Pelayaran Tempuran Emas Tbk 200,961 151,348 177,487 15 LAPD Trans Power Marine Tbk 9,728 10,196 8,414 16 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport

Tbk. 19,671 17,207 16,132

17 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk 18,246 28,261 35,488 18 MIRA Mitra International Resources Tbk 41,955 40,020 39,963

No Nama Perusahaan Perputaran Persediaan

(21)

Kode

Emiten 2016 2017 2018

19 NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 11,835 14,121 11,859

20 PTIS Indo Straits Tbk 62,384 50,772 47,715

21 PTRO Petrosea Tbk 37,167 43,692 48,115

22 RAJA Rukun Raharja Tbk 29,089 22,233 26,112

23 SMSM Selamat Sempurna Tbk 3,486 3,848 3,871

24 SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk 28,547 10,232 13,075 25 TAXI Express Transindo Utama Tbk 1,434 56,656 62,025 26 TBIG PT Tower Bersama Infrastructure

Tbk 1,922 5,623 36,457

27 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk. 56,228 60,251 64,971

28 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk 35,089 25,982 24,982 29 TPMA Trans Power Marine Tbk 45,402 54,783 67,700 30 WEHA PT WEHA Transportasi Indonesia

Tbk 78,617 71,302 74,580

Maksimum 277,459 254,514 216,386

Minimum 1,434 2,761 3,871

Mean 44,163 42,924 43,592

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari data tabel 5.3 dapat dilihat perkembangan perputaran persediaan pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi pada grafik di gambar 5.3, sebagai berikut :

(22)

Sumber : www.idx.co.id (data diolah kembali)

Gambar 5.3 Grafik Perkembangan Perputaran Persediaan pada Perusahaan Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar

di BEI Periode 2016-2018

Tabel 5.3 menggambarkan perkembangan tingkat perputaran persediaan perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi. Tahun 2016 memiliki rata-rata tingkat perputaran persediaan sebesar 44,163x dalam setahun.

Perusahaan yang memiliki tingkat perputaran persediaan tertinggi dimiliki oleh PT Blue Bird Tbk sebesar 277,459x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran persediaan terendah tahun 2016 dimiliki oleh Express Transindo Utama Tbk sebesar 1,434x dalam setahun.

Pada tahun 2017 tingkat perputaran persediaan perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi memiliki rata-rata perputaran persediaan sebesar 42,924x dalam setahun. Pada tahun 2017 perusahaan yang memiliki tingkat perputaran persediaan tertinggi dimiliki oleh PT Blue Bird Tbk sebesar 254,514x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran persediaan terendah pada tahun 2017 dimiliki oleh Bukaka Teknik Utama Tbk sebesar 2,761x dalam setahun. Pada tahun 2018 tingkat perputaran persediaan perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi

0 100 200 300

Maksimum Minimum Mean

2016 2017 2018

(23)

memiliki rata-rata perputaran persediaan sebesar 43,592x dalam setahun. Pada tahun 2018 perusahaan yang memiliki tingkat perputaran persediaan tertinggi dimiliki PT Blue Bird Tbk sebesar 216,386x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat perputaran persediaan terendah pada tahun 2018 dimiliki oleh Selamat Sempurna Tbk sebesar 3,871x dalam setahun.

Pada Gambar 5.3 menggambarkan perkembangan tingkat perputaran persediaan pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Nilai maksimum perputaran persediaan perusahaan terlihat menurun dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Pada tahun 2016 nilai maksimum perputaran persediaan sebesar 277,459x dalam setahun. Nilai maksimum perputaran persediaan tahun 2017 menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 254,514x dalam setahun. Nilai maksimum perputaran persediaan pada tahun 2018 juga menurun dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 216,386x dalam setahun.

Gambar 5.3 menunjukkan nilai minimum tingkat perputaran persediaan dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 mengalami peningkatan. Pada tahun 2016 nilai minimum perputaran persediaan sebesar 1,434x dalam setahun. Pada tahun 2017 nilai minimum perputaran persediaan meningkat menjadi 2,761x dalam setahun. Pada tahun 2018 terjadi kenaikan nilai minimum perputaran persediaan dari tahun sebelumnya menjadi 3,871x dalam setahun.

Pada gambar 5.3 menunjukkan nilai rata-rata tingkat perputaran persediaan dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 berfluktuasi. Pada tahun 2016 nilai rata-rata perputaran persediaan sebesar 44,163x dalam setahun. Pada tahun 2017 nilai rata-rata tingkat perputaran persediaan menurun menjadi sebesar 42,924x dalam setahun. Pada tahun 2018 rata-rata tingkat perputaran persediaan perusahaan meningkat tetapi tidak begitu signifikan menjadi sebesar 43,592x dalam setahun.

(24)

5.2.4 Gambaran Return on Investment

Return on investment merupakan imbal hasil dari aset diinvestasikan oleh perusahaan dalam mendapatkan laba. Return on investment dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam mengelola aset yang diinvestasikan oleh perusahaan.

Data mengenai return on investment pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018 dilihat pada tabel 5.4, sebagai berikut:

Tabel 5.4

Return on Investment pada Perusahaan Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI Periode 2016-2018

No Kode

Emiten Nama Perusahaan Return on Investment 2016 2017 2018 1 ASSA Adi Sarana Armada Tbk 0,020 0,031 0,035

2 AUTO Astra Otoparts Tbk 0,033 0,037 0,042

3 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk. 0,115 0,025 0,014 4 BBRM Pelayaran Nasional Bina Buana Raya

Tbk -0,056 -0,401 -0,093

5 BIRD PT Blue Bird Tbk 0,069 0,065 0,066

6 BLTA Berlian Laju Tanker Tbk -0,169 -0,107 0,076 7 BUKK Bukaka Teknik Utama Tbk 0,028 0,051 0,127 8 CASS Cardig Aero Services Tbk 0,179 0,169 0,097

9 EXCL PT XL Axiata Tbk 0,006 0,006 -0,057

10 FREN Smartfren Telecom Tbk -0,086 -0,125 -0,140 11 GIAA Garuda Indonesia (Persero) Tbk 0,002 -0,056 0,001 12 IBST Inti Bangun Sejahtera Tbk 0,081 0,041 0,018 13 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk -0,012 -0,001 0,002

14 ISAT PT Indosat Tbk 0,025 0,025 -0,039

15 LAPD Leyand International Tbk -0,074 -0,136 -1,465 16 LRNA PT Eka Sari Lorena Transport Tbk. -0,092 -0,149 -0,095 17 MBSS Mitrabahtera Segara Sejati Tbk -0,114 -0,037 -0,069 18 MIRA Mitra International Resources Tbk -0,096 -0,053 0,001 19 NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk 0,033 0,058 0,111

20 PTIS Indo Straits Tbk -0,165 -0,052 0,003

(25)

No Kode

Emiten Nama Perusahaan Return on Investment 2016 2017 2018

21 PTRO Petrosea Tbk -0,019 0,018 0,041

22 RAJA Rukun Raharja Tbk 0,053 0,091 0,065

23 SMSM Selamat Sempurna Tbk 0,222 0,227 0,226

24 SUPR Solusi Tunas Pratama Tbk 0,016 0,026 -0,104 25 TAXI Express Transindo Utama Tbk -0,072 -0,244 -0,659 26 TBIG PT Tower Bersama Infrastructure

Tbk 0,055 0,091 0,024

27 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk. 0,162 0,164 0,130

28 TMAS Pelayaran Tempuran Emas Tbk 0,091 0,018 0,012 29 TPMA Trans Power Marine Tbk 0,012 0,042 0,068 30 WEHA PT WEHA Transportasi Indonesia

Tbk -0,080 0,168 0,009

Maksimum 0,222 0,227 0,226

Minimum -0,169 -0,401 -1,465

Mean 0,006 -0,0003 -0,052

Sumber :www.idx.co.id (data diolah kembali)

Dari data tabel 5.4 dapat dilihat perkembangan ROI pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi , sebagai berikut :

Sumber : www.idx.co.id(data diolah kembali)

Gambar 5.4 Grafik Perkembangan Return on Investment pada Perusahaan Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar

di BEI Periode 2016-2018 -2

-1 0 1 2

Maksimum Minimum Mean

2016 2017 2018

(26)

Pada tabel 5.4 menggambarkan perkembangan tingkat return on investment perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi pada tahun 2016 memiliki rata-rata tingkat return on investment 0,006x dalam setahun. Perusahaan yang memiliki tingkat return on investment tertinggi dimiliki oleh Selamat Sempurna Tbk sebesar 0,222x dalam setahun sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on investment terendah pada tahun 2016 dimiliki oleh Berlian Laju Tanker Tbk sebesar -0,169x dalam setahun.

Tahun 2017 tingkat return on investment perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi memiliki rata-rata return on investment sebesar -0,0003x dalam setahun. Pada tahun 2017 perusahaan yang memiliki tingkat return on investment tertinggi dimiliki oleh Selamat Sempurna Tbk sebesar 0,227x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on investment terendah pada tahun 2017 dimiliki oleh Pelayaran Nasional Bina Buana Raya Tbk sebesar -0,401x dalam setahun.

Pada tahun 2018 tingkat return on investment perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi memiliki rata-rata return on investment sebesar -0,052x dalam setahun. Pada tahun 2018 perusahaan yang memiliki tingkat return on investment tertinggi dimiliki oleh Selamat Sempurna Tbk sebesar 0,226x dalam setahun, sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat return on investment terendah pada tahun 2018 terjadi pada Leyand International Tbk sebesar -1,465x dalam setahun.

Gambar 5.4 menggambarkan perkembangan tingkat return on investment pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Nilai maksimum return on investment perusahaan berfluktuasi tidak signifikan dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Pada tahun 2016 nilai maksimum return on investment sebesar 0,222x dalam setahun. Pada tahun 2017 meningkat menjadi 0,227x dan tahun 2018 nilai maksimum return on investment menurun menjadi 0,226x dalam setahun.

Gambar 5.4 menunjukkan nilai minimum tingkat return on investment dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup

(27)

signifikan. Pada tahun 2016 nilai minimum return on investment sebesar -0,169x dalam setahun. Pada tahun 2017 nilai minimum return on investment menurun juga menjadi -0,401x dalam setahun. Pada tahun 2018 terjadi penurunan nilai minimum return on investment yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya menjadi -1,465x dalam setahun.

Pada gambar 5.4 nilai rata-rata tingkat return on investment dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018 mengalami penurunan. Pada tahun 2016 nilai return on investement 0.006x dan tahun 2017 nilai rata-rata return on investment sebesar -0,0003x dalam setahun. Pada tahun 2018 nilai rata-rata tingkat return on investment menurun menjadi -0,052x dalam setahun.

5.2.5 Hasil Pengujian Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif bertujuan untuk menggambarkan data yang diteliti secara generalisasi agar informasi yang terdapat pada data tersebut dapat mudah dipahami.

Statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, standar deviasi, skewness, dan kurtosis. Berikut hasil pengujian statistik deskriptif disajikan pada tabel 5.5.

Tabel 5.5

Analisis Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation Skewness Kurtosis

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std.

Error Statistic Std.

Error

ROI 90 -1,465 ,227 -,01549 ,197770 -4,910 ,254 33,286 ,503

CT 90 -488,783 70,322 -7,03433 58,870015 -6,984 ,254 53,910 ,503

RT 90 ,592 37,337 8,76327 7,620769 1,841 ,254 3,836 ,503

IT 90 1,434 277,459 43,55956 54,892610 2,436 ,254 6,349 ,503

Valid N (listwise)

90

Sumber : Hasil output SPSS 25

Berdasarkan tabel 5.5 variabel return on investment memiliki nilai minimum -1,465. Nilai maksimum return on investment sebesar 0,227. Nilai rata-

(28)

rata return on investment yaitu sebesar -0,1549. Nilai standar deviasi return on investment yaitu 0,197770. Nilai skewness return on investment sebesar -4,910 dengan nilai standar eronya sebesar 0,254. Nilai kurtosis return on investment sebesar 33,286 dengan nilai standar erornya sebesar 0,503.

Variabel perputaran kas menunjukkan nilai minimum yang dimiliki yaitu -488,783. Nilai maksimum perputaran kasnya sebesar 70,322. Nilai rata-rata yang dimiliki perputaran kas yaitu -7,03433. Nilai standar deviasi perputaran kas sebesar 58,870015. Nilai skewness perputaran kas sebesar -6,984 dengan nilai standar erornya sebesar 0,254. Nilai kurtosis perputaran kas sebesar 53,910 dengan nilai standar erornya sebesar 0,503.

Variabel perputaran piutang menunjukkan nilai minimum sebesar 0,592 snilai maksimumnya sebesar 37,337. Nilai rata-rata yang dimiliki perputaran piutang yaitu 8,76327. Nilai standar deviasinya sebesar 7,620769. Nilai skewnessnya sebesar 1,841 dengan nilai standar erornya sebesar 0,254. Nilai kurtosisnya sebesar 6,349 dengan nilai standar erornya sebesar 0,503.

Variabel perputaran persediaan memiliki nilai minimum sebesar 1,434.

Nilai maksimum yang dimilikinya sebesar 277,459. Nilai rata-rata yang dimiliki perputaran persediaan yaitu 43,55956. Nilai standar deviasinya sebesar 54,892610.

Nilai skewness perputaran persediaan sebesar 2,436 dengan nilai standar erornya sebesar 0,254. Nilai kurtosisnya sebesar 6,349 dengan nilai standar erornya sebesar 0,503.

(29)

5.2.6 Hasil Pengujian Asumsi Klasik 5.2.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Berikut hasil pengujian normalitas disajikan pada gambar 5.5 dan gambar 5.6.

Sumber : Hasil output SPSS 25

Gambar 5.5 Grafik Histogram

Sumber : Hasil output SPSS 25

Gambar 5.6 Normal P-P Plots of Regression Standardized Residual

(30)

Gambar 5.5 menunjukkan data penelitian mempunyai pola kurva yang mengikuti arah grafik histogram. Gambar 5.6 menunjukkan titik plot mengikuti arah garis diagonalnya. Titik plot tersebut ada beberapa yang menjauh dari garis diagonalnya, tetapi sebagian titik plot mendekati garis diagonal. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal dengan sebaran data residual membentuk kurva distribusi normal.

5.2.6.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menemukan ketidaksamaan variansi dalam menguji model regresi dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Berikut hasil pengujian heteroskedestisitas disajikan pada tabel 5.6, sebagai berikut.

Tabel 5.6

Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) ,122 ,030 4,014 ,000

CT 5,775E-5 ,000 ,020 ,182 ,856

RT -,002 ,002 -,071 -,642 ,522

IT ,000 ,000 -,041 -,373 ,710

a. Dependent Variable: Abs_RES

Sumber : Hasil output SPSS 25

Tabel 5.6 menunjukkan nilai signifikan dari perputaran kas yaitu sebesar 0,856 dan perputaran piutang memiliki nilai signifikan sebesar 0,522. Perputaran persediaan memiliki nilai signifikan sebesar 0,710. Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 5.6 dapat disimpulkan bahwa data penelitian tidak mengalami gejala heteroskedastisitas dalam model regresi karena nilai signifikan ketiga variabel independen lebih besar dari 0,05.

(31)

5.2.6.3 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya korelasi antar variabel independen. Dalam penelitian ini pengujian multikolinieritas dilakukan dengan melihat nilai toleransi dan VIF dari model regresi. Dari hasil pengujian multikolinieritas perputaran kas memiliki nilai toleransi 0,936.

Perputaran piutang memiliki nilai toleransi sebesar 0,950 dan perputaran persediaan memiliki nilai toleransi sebesar 0,970. Dari tabel 5.7 hasil pengujian multikolinieritas juga menunjukkan nilai VIF perputaran kas sebesar 1,068. Nilai VIF dari perputaran piutang sebesar 1,053 dan nilai VIF perputaran persediaan sebesar 1,031.

Ketiga variabel independen memiliki nilai toleransi diatas 0,10 dan nilai VIF ketiga variabel independen memiliki nilai dibawah 10. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi antar variabel independen tidak terjadi gejala multikolinieritas. Hasil pengujian nilai toleransi dan nilai VIF disajikan pada tabel 5.7, sebagai berikut :

Tabel 5.7 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -,022 ,036 -,602 ,549

CT 6,096E-5 ,000 ,018 ,163 ,871 ,936 1,068

RT -9,234E-5 ,003 -,004 -,032 ,974 ,950 1,053

IT ,000 ,000 ,046 ,423 ,673 ,970 1,031

a. Dependent Variable: ROI

Sumber : Hasil output SPSS 25

(32)

5.2.6.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji adanya korelasi antara kesalahan penganggu pada periode sebelumnya dalam model regresi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan uji durbin watson. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan transformasi cochrane orcutt dengan mengurangi nilai variabel dari hasil perkalian koefisien rho yang bernilai 0,245 dengan transforrmasi lag pada setiap variabelnya. Hasil dari pengujian autokorelasi disajikan pada tabel 5.8, sebagai berikut :

Tabel 5.8 Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 ,181a ,033 -,001 ,19211 1,743

a. Predictors: (Constant), Lag_IT, Lag_RT, Lag_CT b. Dependent Variable: Lag_ROI

Sumber : Hasil output SPSS 25

Pada tabel 5.8 data menunjukkan nilai durbin watson sebesar 1,743. Hasil tersebut menunjukkan model regresi tidak mengalami gejala autokorelasi sesuai dengan kriteria keputusan dL < d < 4 – du yang menyatakan bahwa dengan kriteria tersebut tidak ada autokorelasi positif atau negatif. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai durbin watson lebih besar dari nilai durbin upper dan lebih kecil dari 4 – du sebagai berikut 1,5889 < 1,743 < 2,2736.

5.2.7 Hasil Model Estimasi Regresi Data Panel

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data panel yaitu gabungan data antara 30 data cross sectional dan 3 periode data time series. Dalam analisis data panel terdapat tiga model yang dapat digunakan, yaitu common effect model (CEM), fixed effect model (FEM) dan random effect model (REM). Hasil model estimasi regresi return on ivestment (ROI), perputaran kas (CT), perputaran piutang (RT) dan perputaran persediaan (IT) sebagai berikut:

(33)

Tabel 5.9

Hasil Estimasi Common Effect Model

Sumber : Hasil output Eviews 10

Tabel 5.10

Hasil Estimasi Fixed Effect Model

Sumber : Hasil output Eviews 10

Tabel 5.11

Hasil Estimasi Random Effect Model

Sumber : Hasil output Eviews 10

(34)

5.2.8 Hasil Pemilihan Model Estimasi Regresi

Model estimasi regresi data panel memerlukan pendekatan uji statistik dalam penentuan model mana yang paling sesuai dengan penelitian. Berikut hasil pengujian dalam pemilihan model estimasi regresi yang akan digunakan dalam penelitian.

5.2.8.1 Uji Chow

Uji chow ini dilakukan untuk menguji antara model common effect dan fixed effect. Dalam uji ini akan dipilih model regresi antara common effect model atau fixed effec model yang terbaik. Hipotesis dalam uji ini adalah:

Ho: 𝛽1= 0 Common effect model yang dipilih H𝑎: 𝛽1 ≠ 0 Fixed effecy model yang dipilih Berikut hasil uji chow yang disajikan pada tabel 5.12.

Tabel 5.12 Uji Chow

Sumber: Hasil output Eviews 10

Pada tabel 5.12 menunjukkan nilai Chi-square sebesar 77,236408 dengan nilai proabilitas 0,0000. Nilai tabel uji chi-square dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel dengan rumus Insert Function yang ditentukan dengan menggunakan nilai derajat kebebasan (db) 29 dan tingkat signifikansi 0,05, berikut perhitungan Chi-square tabel, yaitu :

Chi-square tabel= CHINV (probability; deg_freedom;)

= CHIINV (0,05;29)

= 42,5569678.

(35)

Berdasarkan perhitungan tersebut, hasil menunjukkan bahwa nilai Chi- square tabel lebih kecil dari nilai Chi-square hitung (42,5569678 < 77,236408) dan nilai Chi-square p-value lebih kecil dari tingkat signikansinya yaitu sebesar 0,0000 <

0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan menerima H𝑎 yang artinya bahwa fixed effect model yang dipilih.

5.2.8.2 Uji Hausman

Uji hausman dilakukan untuk menguji antara model fixed effect dan random effect. Dalam uji ini akan dipilih model regresi antara fixed effect model atau random effect model yang terbaik. Hipotesis dalam uji ini sebagai berikut:

Ho: 𝛽1= 0 Random effect model yang dipilih H𝑎: 𝛽1 ≠ 0 Fixed effect model yang dipilih

Berikut hasil uji hausman yang disajikan pada tabel 5.12.

Tabel 5.13 Uji Hausman

Sumber: Hasil output Eviews 10

Pada tabel 5.13 menunjukkan nilai Chi-square sebesar 6,365113 dengan nilai proabilitas 0,0951. Nilai tabel uji chi-square dalam penelitian ini menggunakan Microsoft Excel dengan rumus Insert Function yang ditentukan dengan menggunakan nilai derajat kebebasan (df) 3 dan tingkat signifikansi 0,05.

Berikut perhitungan Chi-square tabel, yaitu :

Chi-square tabel= CHINV (probability; deg_freedom;)

= CHIINV (0,05;29)

= 7,814727903

(36)

Berdasarkan perhitungan tersebut, hasil menunjukkan bahwa nilai Chi- square tabel lebih besar dari nilai Chi-square hitung (7,814727903 > 6,365113) dan nilai Chi-square p-value lebih besar dari tingkat signikansinya yaitu sebesar 0,0951 >

0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan menolak H𝑎 yang artinya bahwa random effect model yang dipilih..

5.2.8.3 Uji Lagrange Multiplier

Uji lagrange multiplier (LM) dilakukan untuk menguji antara model common effect dan random effect. Dalam uji ini akan dipilih model regresi antara common effect model atau random effect model yang terbaik. Hipotesis dalam uji ini sebagai berikut:

Ho: 𝛽1= 0 Common effect model yang dipilih H𝑎: 𝛽1 ≠ 0 Random effect model yang dipilih

Berikut hasil uji hausman yang disajikan pada tabel 5.13.

Tabel 5.14

Uji Lagrange Multiplier

Sumber: Hasil output Eviews 10

Tabel 5.14 menunjukkan nilai Breusch-Pagan sebesar 0,0058. Hasil menunjukkan bahwa nilai Breusch-Pagan < 0,05 (0,0058 < 0,05), maka Ho ditolak dan menerima H𝑎 yang artinya bahwa random effect model yang dipilih.

(37)

5.2.9 Hasil Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda

Uji analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menilai dalam model regresi apakah ada pengaruh satu variabel dependen dengan beberapa variabel independen (lebih dari satu variabel independen). Jika model regresi hanya memiliki satu variabel independen dan ingin menilai pengaruh terhadap variabel dependen, maka pengujian yang dilakukan adalah analisis regresi linier sederhana.

Dalam penelitian ini model regresi memiliki 3 variabel independen, sehingga pengujian regresi yang diperlukan adalah uji analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian regresi linier berganda disajikan pada tabel 5.15, sebagai berikut :

Tabel 5.15

Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,022 ,036 -,602 ,549

CT 6,096E-5 ,000 ,018 ,163 ,871

RT -9,234E-5 ,003 -,004 -,032 ,974

IT ,000 ,000 ,046 ,423 ,673

a. Dependent Variable: ROI

Sumber : Hasil output SPSS 25

Model persamaan regresi dalam penilitian ini berdasarkan tabel 5.15, sebagai berikut:

Y = 𝛽 + 𝛽1𝑋1+ 𝛽2𝑋2+ 𝛽3𝑋3+ 𝑒 Y = - 0,022 + 6,096 𝑋1 – 9,234 𝑋2 + 0 𝑋3

Tabel 5.15 menunjukkan nilai konstanta return on investment adalah -0,022 dan nilai koefisien perputaran kas sebesar 6,096, nilai koefisien perputaran piutang sebesar -9,234 serta nilai koefisien perputaran persediaan sebesar 0. Tabel 5.15 menunjukkan bahwa jika perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan bernilai 0, maka return on investment adalah -0,022. Koefisiensi regresi perputaran kas sebesar 6,096 artinya jika variabel lain memiliki nilai yang tetap dan

(38)

perputaran kas mengalami kenaikan 1%, maka return on investment akan mengalami peningkatan sebesar 6,096. Koefisien yang bernilai positif memiliki hubungan positif dengan variabel dependen yang artinya perputaran kas memiliki hubungan positif dengan return on investement. Semakin meningkat nilai perputaran kas, maka semakin meningkat juga nilai return on investment.

Pada tabel 5.15 nilai koefisien perputaran piutang memiliki nilai koefisien -9,234 artinya perputaran piutang artinya jika variabel lain memiliki nilai yang tetap dan perputaran piutang mengalami kenaikan 1%, maka return on investment akan menurun sebesar 9,234. Koefisien yang bernilai negatif memiliki hubungan negatif dengan variabel dependen yang artinya perputaran piutang memiliki hubungan negatif dengan return on investement. Semakin meningkat nilai perputaran piutang, maka semakin menurun nilai return on investment.

Pada tabel 5.15 nilai koefisien yang dimiliki oleh perputaran persediaan memiliki nilai sebesar 0 artinya perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap return on investment pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi periode 2016-2018.

5.2.10 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi (𝐑𝟐)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur variasi variabel variabel dependen yang dijelaskan oleh variabel independen di dalam model regresi. Hasil pengujian koefisien determinasi (R2) disajikan pada tabel 5.16, sebagai berikut :

Tabel 5.16 Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,052a ,003 -,032 ,200916

a. Predictors: (Constant), IT, RT, CT

Sumber : Hasil output SPSS 25

(39)

Tabel 5.16 menunjukkan nilai korelasi ganda (R) sebesar 0,052. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel independen (perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan) dengan variabel dependen (return on investment) terjadi hubungan yang sangat rendah. Hal ini dapat dilihat bahwa nilai R kurang dari 0,199 ( 0,052 < 0,199).

Tabel 5.16 menunjukkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,003. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga variabel indpenden yang diuji, terdiri dari perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan memberikan kontribusi terhadap return on investment pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat di BEI periode 2016-2018 sebesar 0,3%. Pengaruh variabel lain yang tidak ada dalam model regresi berpengaruh terhadap return on investment sebesar 99,7%.

5.2.11 Hasil Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)

Uji t ini digunakan untuk menguji masing-masing variabel independen secara individu memengaruhi variabel dependen. Keputusan menolak atau tidaknya hipotesis dirumuskan sebagai berikut :

1. Jika nilai t-hitung > nilai t-tabel maka variabel independen signifikan memengaruhi variabel dependen.

2. Jika nilai t-hitung < nilai t-tabel maka variabel independen tidak signifikan memengaruhi variabel dependen.

Hasil pengujian hipotesis parsial (uji t) antara perputaran kas dengan return on investment, perputaran piutang dengan return on investment dan perputaran persediaan dengan return on investment disajikan pada tabel 5.17 :

(40)

Tabel 5.17 Uji t Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -,022 ,036 -,602 ,549

CT 6,096E-5 ,000 ,018 ,163 ,871

RT -9,234E-5 ,003 -,004 -,032 ,974

IT ,000 ,000 ,046 ,423 ,673

a. Dependent Variable: ROI

Sumber : Hasil output SPSS 25

Jumlah sampel penelitian sebanyak 90 (n=90), variabel peniltian berjumlah 4 (k = 4), dan derajat kebebasan = n – k atau 90 – 4 = 86 dengan nilai derajat kebebasan = 86 dan tingkat signifikan 0,05. Dari ketentuan tersebut nilai t-tabel dapat ditentukan dengan melihat pada tabel distribusi t yaitu 1,66277. Berdasarkan hasil perhitungan t-hitung yang disajikan pada tabel 5.17 dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas

Perumusan hipotesis uji t pengaruh perputaran kas terhadap profitabilitas (return on investment/ROI) dalam penelitian ini sebagai berikut:

H01 : 𝛽1= 0

Perputaran kas tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment.

Ha1 : 𝛽1 ≠0 Perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap return on investment.

Pada tabel 5.17 hasil pengujian uji t menunjukkan nilai signifikan perputaran kas 0,871 dan t-hitung perputaran kas adalah 0,163. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan perputaran kas lebih besar dari tingkat signifikan yang ditetapkan ( 0,871 > 0,05) dan nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (0,163 < 1,66277.) yang artinya H01 diterima dan menolak Ha1. Dengan demikian, perputaran kas tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan

(41)

manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

b. Pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas

Perumusan hipotesis uji t pengaruh perputaran piutang terhadap profitabilitas (return on investment/ROI) dalam penelitian ini sebagai berikut:

H02 :𝛽2= 0 Perputaran piutang tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment.

Ha2 : 𝛽2 ≠0 Perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap return on investment.

Tabel 5.17 menunjukkan hasil pengujian uji t nilai signifikan perputaran piutang 0,974 dan nilai t-hitung perputaran piutang adalah -0,032. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikan perputaran piutang lebih besar dari tingkat signifikan yang ditetapkan (0,974 > 0,05) dan nilai t-hitung lebih kecil dari t-tabel (-0,032 < 1,66277) yang artinya H02 diterima dan menolak Ha2. Dengan demikian, perputaran piutang tidak berpengaruh terhadap profitaiblitas pada perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018.

c. Pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas

Perumusan hipotesis uji t pengaruh perputaran persediaan terhadap profitabilitas (return on investment/ROI) dalam penelitian ini sebagai berikut:

H03 : 𝛽3= 0 Perputaran persediaan tidak berpengaruh signifikan terhadap return on investment.

H03: 𝛽3≠ 0 Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap return on investment.

Pada tabel 5.17, hasil pengujian uji t menunjukkan nilai signifikan perputaran persediaan 0,673 dan nilai t-hitung perputaran persediaan adalah 0,092.

Gambar

Gambar 5.1 Grafik Perkembangan Perputaran Kas Perusahaan Manufaktur  Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar di BEI
Gambar  5.1  menggambarkan  perkembangan  tingkat  perputaran  kas  pada  perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat  di  Bursa  Efek  Indonesia  periode  2016-2018
Gambar 5.2 Grafik Perkembangan Perputaran Piutang pada Perusahaan  Manufaktur Sektor Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi yang Terdaftar
Gambar 5.2 menggambarkan perkembangan tingkat perputaran piutang pada  perusahaan manufaktur sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang tercatat  di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berikut adalah Tabel 3 yang dapat digunakan untuk melakukan pengujian pada input proses regenerasi air demin untuk memeriksa fungsi dari masing-masing perangkat

Untuk menghitung dan menganalisis pengaruh perputaran piutang, perputaran persediaan, dan perputaran aktiva tetap terhadap return on investment secara simultan dan

Pada tahun 2006 penulis diterima sebagai mahasiswa Fakultas Peternakan Jurusan Produksi Ternak Universitas Hasanuddin melalui seleksi berkas prestasi. Selama menjadi

Dalam penelitian ini, proses pengumpulan dan pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu melakukan wawancara dengan petugas yang

Kekerasan di wilayah Selatan Thailand masih terus berlangsung dan Pemerintah Thailand mencapai kesepakatan dengan kelompok BRN untuk menyelesaikan konflik itu,

KINESTETIK, ANDA HARUS BISA MEMBUAT MEREKA MERASAKAN APA YANG

Penelitian juga menunjukan bahwa metode ini selain untuk mendiagnosa penyakit kulit, metode ini juga digunakan oleh Meemasuk &amp; Chantrapornchai (2013) untuk mendiagnosa

Mengetahui penghematan biaya yang dapat diperoleh dari penerapan rekayasa nilai pada proyek pembangunan Kantor Pusat PT.PELINDO III Perak-