• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2021 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 7 TAHUN 2021 TENTANG"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG

NOMOR 7 TAHUN 2021 TENTANG

DEWAN PENGAWAS PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD dr. H. MARSIDI JUDONO KABUPATEN BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan diundangkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah, Peraturan Bupati Belitung Nomor 4 Tahun 2015 tentang Dewan Pengawas Pada Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr. H. Marsidi Judono Kabupaten Belitung sudah tidak sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan hukum, sehingga perlu diganti;

b. bahwa untuk memenuhi maksud sebagaimana tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Dewan Pengawas pada Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr.H.Marsidi Judono Kabupaten Belitung;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II dan Kotapraja di Propinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1821);

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

3. Undang-Undang....

SALINAN

(2)

2 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia....

(3)

Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 218 Nomor 1213);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2016 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 24), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 4 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2019 Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Nomor 55);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Nomor 3 Tahun 2018 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Belitung (Lembaran Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2018 Nomor 3);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG DEWAN PENGAWAS PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH RSUD dr.H.MARSIDI JUDONO KABUPATEN BELITUNG

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan : 1. Kabupaten adalah Kabupaten Belitung.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

3. Bupati adalah Bupati Belitung.

4. Direktur....

(4)

4

4. Direktur adalah Direktur pada Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Marsidi Judono Kabupaten Belitung.

5. Pejabat Pengelola adalah pejabat pengelola pada RSUD dr.H.Marsidi Judono Kabupaten Belitung, yaitu pimpinan RSUD yang bertanggungjawab terhadap kinerja operasional RSUD yang terdiri atas Direktur, pejabat keuangan dan pejabat teknis.

6. Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat PPK-BLUD adalah pola pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.

7. Dewan Pengawas adalah organ yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada pejabat pengelola dalam menjalankan pengelolaan BLUD RSUD.

8. Rencana Bisnis dan Anggaran RSUD, yang selanjutnya disingkat RBA adalah dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran tahunan yang berisi program, kegiatan, target kinerja dan anggaran RSUD.

9. Rencana Strategis Bisnis RSUD yang selanjutnya disingkat Renstra Bisnis adalah dokumen lima tahunan yang memuat visi, misi, program strategis, pengukuran pencapaian kinerja dan arah kebijakan operasional RSUD.

10. Gaji adalah imbalan finansial bersih yang diterima setiap bulan oleh Pejabat Pengelola dan pegawai RSUD.

11. Honorarium adalah imbalan finansial bersih yang diterima setiap bulan oleh Dewan Pengawas dan Sekretaris Dewan Pengawas.

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dalam rangka pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian internal terhadap penerapan PPK-BLUD RSUD dibentuk Dewan Pengawas.

(2) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Bupati atas usul Direktur.

(3) Dewan....

(5)

(3) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), beratnggungjawab kepada Bupati.

BAB III

TUGAS DEWAN PENGAWAS Pasal 3

(1) Dewan Pengawas memiliki tugas:

a. memantau perkembangan kegiatan BLUD;

b. menilai kinerja keuangan maupun kinerja nonkeuangan BLUD dan memberikan rekomendasi atas hasil penilaian untuk ditindaklanjuti oleh Pejabat Pengelola BLUD;

c. memonitor tindak lanjut hasil evaluasi dan penilaian kinerja dari hasil laporan audit pemeriksa eksternal pemerintah;

d. memberikan nasehat kepada Pejabat Pengelola dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya; dan

e. memberikan pendapat dan saran kepada kepala daerah mengenai:

1. RBA yang diusulkan oleh Pejabat Pengelola;

2. permasalahan yang menjadi kendala dalam pengelolaan BLUD; dan

3. kinerja BLUD.

(2) Penilaian kinerja keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diukur paling sedikit meliputi:

a. perolehan hasil usaha atau hasil kerja dari layanan yang diberikan (rentabilitas);

b. pemenuhan kewajiban jangka pendeknya (likuiditas);

c. pemenuhan seluruh kewajibannya (solvabilitas); dan

d. kemampuan penerimaan dari jasa layanan untuk membiayai pengeluaran.

(3) Penilaian kinerja non keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, diukur paling sedikit berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal pelayanan, pembelajaran, dan pertumbuhan.

(4) Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bupati secara berkala paling sedikit 1 (satu) kali dalam satu tahun dan sewaktu-waktu jika diperlukan.

(5) Penilaian....

(6)

6 (5) Penilaian kinerja Dewan Pengawas dilakukan berdasarkan

laporan pelaksanaan tugas Dewan Pengawas kepada Bupati.

BAB IV

KEANGGOTAAN DEWAN PENGAWAS Pasal 4

(1) Jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1), ditetapkan paling banyak 3 (tiga) atau 5 (lima) orang disesuaikan dengan pendapatan dan/atau nilai aset, serta salah seorang diantaranya ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pengawas.

(2) Jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan paling banyak 3 (tiga) orang apabila RSUD memiliki:

a. realisasi nilai pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 (dua) tahun terakhir sebesar Rp30.000.000.000,- (tiga puluh miliar rupiah) sampai dengan Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); dan/ atau

b. nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir sebesar Rp150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar rupiah)

sampai dengan Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah).

(3) Jumlah anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan paling banyak 5 (lima) orang apabila RSUD memiliki:

a. realisasi nilai pendapatan menurut laporan realisasi anggaran 2 (dua) tahun terakhir lebih dari Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah); dan/atau

b. nilai aset menurut neraca 2 (dua) tahun terakhir lebih dari Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar rupiah).

BAB V

UNSUR DAN KRITERIA DEWAN PENGAWAS Pasal 5

(1) Keanggotaan Dewan Pengawas terdiri dari unsur-unsur:

a. 1 (satu) orang pejabat di lingkungan satuan kerja yang membidangi kegiatan BLUD selaku Ketua merangkap anggota;

b. 1 (satu)....

(7)

b. 1 (satu) orang pejabat di lingkungan satuan kerja bidang pengelolaan keuangan daerah selaku anggota; dan

c. 1 (satu) orang tenaga ahli yang sesuai dengan kegiatan BLUD selaku anggota.

(2) Tenaga ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c berasal dari tenaga profesional, atau perguruan tinggi yang memahami tugas dan fungsi, kegiatan dan layanan BLUD.

(3) Pengangkatan Dewan Pengawas tidak bersamaan waktunya dengan pengangkatan Pejabat Pengelola BLUD.

(4) Untuk dapat diangkat sebagai, Dewan Pengawas, harus memenuhi syarat:

a. sehat jasmani dan rohani;

b. memiliki keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, dan dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan BLUD;

c. memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah;

d. memiliki pengetahuan yang memadai tugas dan fungsi BLUD;

e. menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;

f. berijazah paling rendah S-1 (Strata Satu);

g. berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun terhadap unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat (1);

h. tidak pernah menjadi anggota Direksi, Dewan Pengawas, atau Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan badan usaha yang dipimpin dinyatakan pailit;

i. tidak sedang menjalani sanksi pidana; dan

j. tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala daerah atau calon wakil kepala daerah, dan/atau calon anggota legislatif.

(5) Usulan anggota Dewan Pengawas disertai informasi tentang kompetensi calon anggota Dewan Pengawas yang bersangkutan.

(6) Informasi kompetensi calon anggota Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (5), paling sedikit terdiri dari:

a. daftar riwayat hidup;

b. salinan/ fotokopi ijazah terakhir yang dimiliki dan disahkan oleh pajabat yang berwenang; dan

c. surat rekomendasi dari atasan langsung atau organisasi

profesi. BAB....

(8)

8 BAB VI

MASA JABATAN Pasal 6

(1) Masa jabatan anggota Dewan Pengawas ditetapkan 5 (lima) tahun, dapat diangkat kembali untuk 1(satu) kali masa jabatan berikutnya apabila belum berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun.

(2) Dalam hal batas usia anggota Dewan Pengawas sudah berusia paling tinggi 60 (enam puluh) tahun, Dewan Pengawas dari unsur tenaga ahli dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan berikutnya.

BAB VII

PEMBERHENTIAN DEWAN PENGAWAS Pasal 7

(1) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan oleh Bupati karena:

a. meninggal dunia;

b. masa jabatan berakhir; atau c. diberhentikan sewaktu-waktu.

(2) Anggota Dewan Pengawas diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c, karena:

a. tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik;

b. tidak melaksanakan ketentuan peraturan perundang- undangan;

c. terlibat dalam tindakan yang merugikan BLUD;

d. dinyatakan bersalah dalam putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap;

e. mengundurkan diri; dan

f. terlibat dalam tindakan kecurangan yang mengakibatkan kerugian pada BLUD, negara, dan/atau daerah.

(3) Selain alasan pemberhentian sebagaimana dimaksud pada ayat (2), anggota Dewan Pengawas diberhentikan karena:

a. Kedudukan sebagai perangkat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a dan huruf b telah berakhir; dan/atau b. Alih tugas jabatan.

(4) Pemberhentian anggota Dewan Pengawas ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

Pasal....

(9)

Pasal 8

(1) Dewan Pengawas diberhentikan sementara apabila dinyatakan melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun berdasarkan putusan pengadilan yang belum memperoleh kekuatan hukum tetap.

(2) Dewan Pengawas diberhentikan apabila terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap.

Pasal 9

(1) Dewan Pengawas yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, setelah melalui proses peradilan ternyata tidak terbukti bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak ditetapkannya putusan pengadilan, Bupati harus merehabilitasi dan/atau mengaktifkan kembali Dewan Pengawas yang bersangkutan sampai dengan akhir masa jabatan.

(2) Apabila Dewan Pengawas yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah berakhir masa jabatannya, Bupati hanya merehabilitasi Dewan Pengawas yang bersangkutan.

BAB VIII

SEKRETARIS DEWAN PENGAWAS Pasal 10

(1) Bupati dapat mengangkat Sekretaris Dewan Pengawas, untuk mendukung kelancaran tugas Dewan Pengawas.

(2) Sekretaris Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bukan merupakan anggota Dewan Pengawas.

(3) Sekretaris Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari Pegawai Negeri Sipil di lingkungan RSUD dr. H. Marsidi Judono.

(4) Sekretaris Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan remunerasi dalam bentuk honorarium paling banyak sebesar 15% (lima belas persen) dari gaji Direktur.

(5) Besaran....

(10)

10 (5) Besaran honorarium Sekretaris Dewan Pengawas ditetapkan

dengan Keputusan Bupati.

BAB IX

REMUNERASI DEWAN PENGAWAS Pasal 11

(1) Dewan Pengawas diberikan remunerasi dalam bentuk honorarium.

(2) Honorarium Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut:

a. Ketua Dewan Pengawas paling banyak sebesar 40% (empat puluh persen) dari gaji Direktur;

b. anggota Dewan Pengawas paling banyak sebesar 36% (tiga puluh enam persen) dari gaji Direktur;

(3) Besaran Honorarium Dewan Pengawas ditetapkan dengan Keputusan Bupati atas usulan Direktur.

BAB X PEMBIAYAAN

Pasal 13

Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas Dewan Pengawas termasuk honorarium Anggota dan Sekretaris Dewan Pengawas dibebankan kepada RSUD dan dimuat dalam RBA.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 14

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan Bupati Belitung Nomor 4 Tahun 2015 tentang Dewan Pengawas Pada Badan Layanan Umum Daerah RSUD dr.H.Marsidi Judono Kabupaten Belitung (Berita Daerah Kabupaten Belitung Tahun 2015 Nomor 4), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal....

(11)

Pasal 15

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Belitung.

Ditetapkan di Tanjungpandan pada tanggal 5 Maret 2021

BUPATI BELITUNG, ttd.

SAHANI SALEH

Diundangkan di Tanjungpandan pada tanggal 5 Maret 2021

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BELITUNG,

ttd.

MZ. HENDRA CAYA

BERITA DAERAH KABUPATEN BELITUNG TAHUN 2021 NOMOR 7 PARAF KOORDINASI

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Referensi

Dokumen terkait

ton, djstrlct P oe r bo llngg o, tlada berapa pertama. Badl die top ole h wakJI pemerintllli 'Ioonitter P.SJ.J. Bandoeng dan totan d J.n kedoea kllli stopnn. lidak

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astianurdin, dkk (2017), yang menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil pengujian individual kepuasan kerja berpengaruh

Dapat disimpulkan bahwa bagi mahasiswa semester enam variabel produk yakni berupa kerelevanan program studi yang ditawarkan dengan dunia kerja, jenjang pendidikan yang

Berdasarkan hasil uji coba satu-satu, hasil uji coba kelompok kecil, dan hasil uji coba lapangan dapat dikatakan bahwa pe- ngembangan SSP tematik integratif untuk

Deskripsi pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan ditulis dengan kalimat positif sesuai capaian tertinggi dan terendah yang diperoleh siswa.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini tidak dapat diterima, yaitu tidak terdapat korelasi antara citra tubuh dan konsep diri

† Jangkauan dari nilai key yang dihasilkan dari operasi KEY MOD DIV adalah 0 sampai DIV-1.Nilai dari DIV menentukan ukuran “relatif address space”.Jika diketahui berkas relatif

Berdasarkan literatur diketahui bahwa bentuk mirip huruf terkait dengan kesadaran grafemik belum ada atau belum optimal, kesadaran fonemik belum optimal, motorik halus belum