• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Break Even Point Terhadap Perencanaan Laba Perusahaan (Studi Kasus pada CV "X" di Bandung).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Break Even Point Terhadap Perencanaan Laba Perusahaan (Studi Kasus pada CV "X" di Bandung)."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

Salah satu alat yang dipergunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan manajerial untuk merencanakan laba perusahaan adalah analisis Break Even Point. Titik Impas (breakeven point) adalah jumlah penjualan output yang akan menyamakan pendapatan total dengan biaya total yaitu, jumlah penjualan output yang menghasilkan laba operasi sama dengan nol. Perusahaan menentukan titik impas atau output yang dibutuhkan untuk mencapai target laba operasi. Titik impas ini berguna bagi perusahaan dalam menjelaskan berapa banyak output yang harus terjual agar perusahaan tidak menanggung rugi operasi.

Dari hasil penelitian ini didapat jumlah marjin kontribusi CV “X” pada tahun 2007 adalah sebesar Rp178.348.540 dan rasio marjin kontribusinya adalah sebesar 19,83%. Break even point didapat sebesar Rp870.532.849,22 atau 57.149 unit. Marjin pengaman tahun 2007 adalah sebesar Rp29.013.500,78 dengan rasio sebesar 3,23%.

(2)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN PENGESAHAN ………. ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... iv

KATA PENGANTAR ………. v

ABSTRAK ……… vii

DAFTAR ISI ……… viii

DAFTAR GAMBAR ……….. xiii

DAFTAR TABEL ……… xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ………. 1

1.2 Identifikasi Masalah ……….. 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ………. 3

1.4 Kegunaan Penelitian ……….…… 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ……….. 5

2.1.1 Akuntansi Biaya ………... 5

(3)

vii

2.1.1.2 Tujuan Akuntansi Biaya ………... 6

2.1.2 Biaya ………. 7

2.1.3 Klasifikasi Biaya ………... 7

2.1.3.1 Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk ……… 7

2.1.3.2 Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi ……… 9

2.1.3.3 Berdasarkan Dapat atau Tidaknya Biaya Dikendalikan ………. 11

2.1.3.4 Berdasarkan Periode Penentuan Biaya ………. 12

2.1.3.5 Berdasarkan Periode Pembebanan Biaya Terhadap Pendapatan ……… 12

2.1.3.6 Berdasarkan Pengaruh Pengambilan Keputusan Terhadap Biaya ………. 13

2.1.3.7 Berdasarkan Dapat Atau Tidaknya Biaya Diidentifikasi Terhadap Objek Biaya ………... 14

2.1.3.8 Biaya Manufaktur Yang Umum Digunakan ………. 15

2.1.4 Pemisahan Biaya Variabel dan Biaya Tetap ………. 17

2.1.4.1 Metode Biaya Tertinggi dan Terendah ………. 19

2.1.4.2 Metode Scatter Graph ………... 20

2.1.4.3 Metode Kuadrat Terkecil ……….. 21

2.1.5 Laba ………... 24

(4)

2.1.5.2 Perencanaan Laba ………. 25

2.1.6 Analisis Biaya-Volume-Laba ………25

2.1.6.1 Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba …………. 25

2.1.6.2 Asumsi Dasar dari Analisis Biaya-Volume-Laba … 26 2.1.7 Marjin Kontribusi ………..27

2.1.7.1 Pengetian Marjin Kontribusi ………. 27

2.1.7.2 Rasio Marjin Kontribusi ………... 30

2.1.8 Margin of Safety ……… 31

2.1.8.1 Pengertian Margin of Safety ………..31

2.1.8.2 Perhitungan Margin of Safety ………... 32

2.1.9 Analisis Break Even Point ……… 33

2.1.9.1 Pengertian Break Even Point ……… 33

2.1.9.2 Metode Perhitungan Break Even Point ………. 34

2.1.9.3 Pengaruh Break Even Terhadap Perencanaan Laba .. 42

2.2 Kerangka Pemikiran ……… 44

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ……….... 46

3.2 Metode Penelitian ………. 46

3.2.1 Teknik Pengumpulan Data ……… 47

(5)

vii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ………. 49

4.1.1 Sejarah Perusahaan ………... 49

4.1.2 Laporan Keuangan CV “X” ……….. 51

4.1.3 Penggolongan Biaya CV “X” ………... 53

4.1.4 Metode Pemisahan Biaya Semivariabel Menjadi Biaya Tetap dan Biaya Variabel ………..55

4.2 Pembahasan ………... 59

4.2.1 Marjin Kontribusi CV “X” ………59

4.2.1.1 Perhitungan Marjin Kontribusi CV “X” Tahun 2007 ………... 59

4.2.1.2 Rasio Marjin Kontribusi CV “X” Tahun 2007 ……. 59

4.2.2 Analisis Break Even Point CV “X” ……….. 60

4.2.2.1 Perhitungan Break Even Point ……….. 60

4.2.2.2 Grafik Break Even Point ………... 63

4.2.2.3 Laba Operasi Setelah Break Even Point …………... 64

4.2.3 Perencanaan Laba CV “X” ………... 65

4.2.4 Pengaruh Penurunan Biaya Tetap Terhadap Laba ………… 67

4.2.5 Pengaruh Kenaikan Biaya Tetap Terhadap Laba ………….. 70

4.2.6 Pengaruh Penurunan Biaya Variabel Terhadap Laba ……... 73

4.2.7 Pengaruh Kenaikan Biaya Variabel Terhadap Laba ………. 77

(6)

4.2.9 Pengaruh Break Even Point Terhadap Perencanaan Laba … 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………... 86

5.2 Saran ………. 87

DAFTAR PUSTAKA ………. 89

(7)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Scattergraph Mewakili Elemen Biaya Tetap dan Variabel Untuk

Biaya Listrik ……….21

Gambar 2 Grafik Break Even Point ……….. 40

Gambar 3 Alternatif Grafik Break Even Point ………. 41

Gambar 4 Grafik Laba ……….. 42

Gambar 5 Grafik Break Even Point CV “X” Tahun 2007 ……… 63

Gambar 6 Grafik Titik Impas CV “X” Tahun 2007 Setelah Penurunan Biaya Tetap Sebesar 5% ……….. 69

Gambar 7 Grafik Titik Impas CV “X” Tahun 2007 Setelah Kenaikan Biaya Tetap Sebesar 5% ……….. 72

Gambar 8 Grafik Titik Impas CV “X” Tahun 2007 Setelah Penurunan Biaya Variabel Sebesar 5% ……….. 76

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel I Biaya Listrik dan Data Jam Tenaga Kerja Langsung ………... 18

Tabel II Data Baker Company ……… 23

Tabel III Data Untuk Perhitungan Contribution Margin ………. 28

Tabel IV Data Untuk Perhitungan Contribution Margin ………. 29

Tabel V Data Untuk Perhitungan Contribution Margin ………. 29

Tabel VI Data Untuk Perhitungan Contribution Margin ………. 30

Tabel VII Data Untuk Perhitungan Contribution Margin ………. 30

Tabel VIII Data Untuk Perhitungan Contribution Margin……….. 31

Tabel IX Data Untuk Perhitungan Marginof Safety ………. 32

Tabel X Data Untuk Perhitungan Break Even Point ………. 36

Tabel XI Laporan Laba Rugi CV “X” ………. 51

Tabel XII Neraca CV “X” ………. 52

Tabel XIII Laporan Harga Pokok Penjualan CV “X” ……… 53

Tabel XIV Penggolongan Biaya CV “X” ………... 54

Tabel XV Pemisahan Biaya Dengan Menggunakan Metode Kuadrat Terkecil. 55 Tabel XVI Penggolongan Biaya Tetap dan Biaya Variabel CV “X” …………. 58

Tabel XVII Hasil Penjualan dan Biaya-Biaya CV “X” ………62

Tabel XVIII Persentase Biaya dan Laba Terhadap Penjualan CV “X”………….. 66

(9)
(10)

Bab I Pendahuluan 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perusahaan merupakan kombinasi dari berbagai macam sumber daya, diantaranya adalah sumber daya manusia, aset, serta informasi. Sumber daya manusia yang terlibat secara langsung mencakup para pemegang saham, manajemen, karyawan, pemasok, dan pelanggan. Di antara kelima sumber daya yang ada di dalam suatu organisasi, manajemen adalah pihak yang berperan penting di dalam kegiatan operasional perusahaan.

Manajemen yang efektif merupakan tantangan yang berkelanjutan bagi para manajer di semua jenis organisasi. Para manajer harus mengembangkan kebijakan yang jelas sehingga tujuan organisasi dapat direalisasikan secara efisien. Salah satu persyaratan penting untuk seorang manajer yang berhasil adalah kemampuan untuk membuat keputusan yang baik. Riset memperlihatkan bahwa persaingan kuat di antara perusahaan pada umumnya, baik dalam pasar produk, di mana perusahaan menjual keluaran mereka maupun dalam pasar modal, di mana mereka memperoleh dana yang diperlukan untuk terlibat dalam usaha produktif, memaksa para manajer untuk mengusahakan maksimalisasi nilai dalam keputusan-keputusan mereka.

(11)

Bab I Pendahuluan 2

mencapai hasil yang diinginkan dan mengkomunikasikan tujuan serta cara bagaimana mencapai tujuan tersebut kepada seluruh bagian dalam organisasi. Sedangkan pengendalian terdiri atas tindakan yang merupakan implementasi keputusan perencanaan dan membuat keputusan bagaimana menilai kinerja serta umpan balik yang perlu disajikan untuk membantu pengambilan keputusan di masa depan.

Salah satu alat yang dipergunakan oleh para manajer dalam mengambil keputusan manajerial untuk merencanakan laba perusahaan adalah analisis Break Even Point. Titik Impas (breakeven point) adalah jumlah penjualan output yang akan

menyamakan pendapatan total dengan biaya total yaitu, jumlah penjualan output yang menghasilkan laba operasi sama dengan nol. Perusahaan menentukan titik impas atau output yang dibutuhkan untuk mencapai target laba operasi. Titik impas ini berguna bagi perusahaan dalam menjelaskan berapa banyak output yang harus terjual agar perusahaan tidak menanggung rugi operasi.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Break Even Point Terhadap Perencanaan Laba Perusahaan”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Alat apakah yang digunakan oleh perusahaan sebagai salah satu dasar

perencanaan laba?

(12)

Bab I Pendahuluan 3

3. Bagaimana pengaruh Break Even Point terhadap perencanaan laba perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh Break Even Point terhadap perencanaan laba perusahaan. Sedangkan tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui alat yang digunakan oleh perusahaan sebagai salah satu dasar perencanaan laba.

2. Mengetahui apakah perusahaan telah menggunakan Break Even Point secara tepat sebagai salah satu alat perencanaan laba.

3. Mengetahui pengaruh Break Even Point terhadap perencanaan laba perusahaan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan kegunaan bagi: 1. Penulis

(13)

Bab I Pendahuluan 4

2. Perusahaan

Memperoleh masukan-masukan yang bermanfaat dalam upaya peningkatan laba perusahaan dengan biaya yang lebih terencana dan terkendali melalui pemanfaatan analisis Break Even Point.

3. Pembaca

(14)

BabV Kesimpulan dan Saran 86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan sebelumnya maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. CV “X” menggunakan break even point sebagai salah satu alat perencanaan laba perusahaan.

2. CV “X” sudah menggunakan analisis break even point secara tepat sebagai salah satu alat perencanaan laba. Namun dalam merencanakan laba, CV “X” juga menggunakan perkiraan dari hasil penjualan pada periode sebelumnya. 3. Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa analisis break even point berpengaruh

terhadap perencanaan laba perusahaan. Dengan menggunakan titik impas, perusahaan dapat mengetahui besar penjualan yang dihasilkan, dimana perusahaan tidak mengalami kerugian maupun mendapatkan keuntungan. Perusahaan juga dapat mengetahui batas kerugian melalui marjin pengaman. Dengan menggunakan analisis break even point, perusahaan dapat mengetahui seberapa besar unit yang harus dijual agar perusahaan memperoleh laba yang diinginkan dari sebuah perencanaan.

(15)

BabV Kesimpulan dan Saran 87

57.149 unit. Marjin pengaman tahun 2007 adalah sebesar Rp29.013.500,78 dengan rasio sebesar 3,23%.

5. Dalam penelitian ini, perusahaan diasumsikan merencanakan labanya sebesar 5% dari penjualan. Dengan break even point, perusahaan dapat mengetahui penjualan yang harus dicapai untuk mendapatkan laba sebesar Rp58.201.842,21. Perusahaan harus mampu mencapai penjualan sebesar Rp1.164.036.844,23 apabila ingin mendapatkan laba sebesar 5%.

5.2 Saran

Melalui penelitian ini penulis memberikan beberapa saran, diantaranya:

1. Perusahaan perlu untuk menerapkan dasar perencanaan yang sesuai dalam merencanakan laba dan menggunakannya dengan tepat sesuai kebutuhan perusahaan. Dalam hal ini penulis menyarankan agar perusahaan dapat menerapkan analisis break even point sebagai alat dalam merencanakan laba. 2. Pada perusahaan yang menerapkan analisis break even point sebagai salah

satu alat perencanaan laba, diharapkan dapat menggunakannya secara tepat sesuai kebutuhan perusahaan.

3. Analisis break even point memberikan pengaruh positif terhadap perencanaan laba perusahaan, sehingga analisis break even point sangat cocok untuk diterapkan dalam perencanaan laba perusahaan.

(16)

BabV Kesimpulan dan Saran 88

(17)

89

DAFTAR PUSTAKA

Garisson, Ray dan Eric W. Noreen. 2000. Akuntansi Manajerial: Konsep Perencanaan, Pengendalian, dan Pengambilan Keputusan. Edisi 8.

Jakarta:Salemba Empat.

Hammer, Lawrence H., Carter, William K., dan Usry, Milton F., terjemahan Krista S.E., Ak. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi 13. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R.; Mowen, M.M. terjemahan Ancella A. Hermawan. 2005. Akuntansi Manajemen. Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat.

Hariadi, Bambang. 2002. Akuntansi Manajerial: Suatu Sudut Pandang. Edisi 1. Yogyakarta: BPFE.

Hilton, Ronald W. 2005. Managerial Accounting: Creating Value in Dynamic Business Environment. Sixth Edition. Mc Graw Hill: Irwin.

Horngren, Charles T.; Srikant M. Datar; G. Foster. terjemahan Desi Ardhani. 2008. Akuntansi Biaya: Pendekatan Manajerial. Edisi 11. Jilid 1. Jakarta: PT

Indeks.

Kamarudin, Ahmad. 2000. Akuntansi Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers.

(18)

Mulyadi, Msc., Ak. 1997. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi 2. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Rayburn, L. Gayle. 1999. Akuntansi Biaya: Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya. Edisi 6. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Sudut yang terbentuk antara kecamatan Tambaksari, Mulyorejo, Gubeng, dan Sukolilo adalah sudut lancip dan memiliki arah yang sama, artinya antar kecamatan tersebut

Kegiatan ini berbasis Riset, yang disesuaikan dengan program DP2M DIKTI, seperti: Penerapan IPTEKS, Vucer, program Vucer Multi Tahunan (VMT), Unit Usaha Jasa dan

Permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah berapa besar pengaruh tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, tingkat suku bunga deposito dan Jumlah

Sehubungan dengan tahapan evaluasi dokumen penawaran pada pekerjaan Pembangunan Gedung TKPK Kota Jambi lanjutan Lokasi Bappeda Kota Jambi, kami berkesimpulan bahwa

Waste processing in th r23 Cities is free of charge for household waste (excluding the disposal of waste 10 kg. per day), while large-sized waste and business-generated waste

Buku cerita wayang kulit dengan lakon “Semar Maneges” disajikan dalam desain menarik karena terdiri dari teks dengan dua bahasa pengantar yaitu Bahasa Indonesia

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 14 Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 55 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja

fluctuations of fuel prices, growth of money supply, and growth of gross