EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA CREDIT UNION Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru,
Pontianak, Kalimantan Barat
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Riki Riandy NIM : 102114118
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA CREDIT UNION Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru,
Pontianak. Kalimantan Barat
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh: Riki Riandy NIM : 102114118
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
MOTTO
(Bob Marley)
Don’t worry about the thing,
because every little thing gonna be allright
Jadi yang terakhir, tak menjadikanmu yang terbelakang
Jadi yang terbawah, tak menjadikanmu yang tertinggal
Lihatlah jauh kedalam cermin dan lakukanlah perubahan
(Riki Riandy)
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Sang Pencipta Segala Hal
Ayah dan Ibuku Tercinta
kakakku Tersayang
Orang-orang Terspesial
Sahabat dan Teman-temanku
Almamater yang ku Banggakan, dan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi dengan judul “Evaluasi Tingkat Partisipasi Anggota Credit Union”
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil disusun
berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan
segala kerendahan hati pada kesempatan ini, penulis ingin ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai penulis.
2. Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D Selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian penulis.
3. A Yudi Yuniarto, SE., MBA Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma.
4. Drs. Y.P Supardiyono, Ak., M.Si selaku Ketua Program Studi Akuntansi
viii
5. Ilsa Haruti Suryandari, S.I.P., M.Sc., Ak., CA. selaku dosen pembimbing
yang telah membantu dan membimbing penulisan menyelesaikan skripsi.
6. Jajaran pihak manajemen Credit Union Pancur Kasih yang telah berkenan
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian untuk tugas
akhir.
7. Keluargaku tercinta yang ada dirumah khususnya untuk (alm) bapak
Lambertus Lakap, Mama Veronika Luwindra, Kak Vinawinanti, Kak
Sulistyaningsih, Abang Yofi Saragih, Tante Evelyn, dek yuyu juga.
Terimakasih untuk segala bentuk dukungan cinta kasih, keringat dan air mata
yang tak pernah henti-hentinya diberikan bahkan sampai kapanpun.
8. Wiwik dodol yang tak pernah berhenti mendorongku untuk maju, menarikku
untuk bangkit, yang tak juga bosan mengomel untuk kebaikanku. I Love You.
9. Teman-teman Mapasadha yang selalu memberikan dukungan dan masukan,
baik dalam pelajaran, ocehan, gojek kere bahkan pisuhan. Kalian adalah salah
satu rumah tempat aku akan selalu pulang.
10.Teman–teman Akuntansi angkatan 2010 atas kebersamaan yang sudah
tercipta selama kuliah, masukan-masukan, semangat dan dukungan serta doa
yang selalu kalian semua berikan.
11.Terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak yang tidak sempat
penulis sebutkan satu persatu, yang langsung maupun tidak langsung
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ...iii
HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN ...iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ...v
PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...vi
KATA PENGANTAR ...vii
DAFTAR ISI ...x
DAFTAR TABEL ...xiv
ABSTRAK ...xv
BAB I: PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...3
C. Batasan Masalah...3
D. Tujuan Penelitian ...4
E. Manfaat Penelitian ...4
F. Sistematika Penulisan ...5
BAB II: LANDASAN TEORI ...6
A. Credit Union ...6
1. Pengertian Credit Union ...6
2. Prinsip-prinsip Credit Union ...7
3. Nilai-nilai Credit Union ...10
4. Pilar Credit Union ...10
B. Partisipasi Anggota ...11
1. Pengertian Partisipasi Anggota ...11
2. Dasar-dasar Partisipasi Anggota ...12
3. Bentuk-bentuk Partisipasi Anggota...14
BAB III: METODE PENELITIAN ...25
A. Jenis Penelitian ...25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ...25
C. Subjek dan Objek Penelitian ...25
D. Populasi dan Sampel ...26
E. Data yang Diperlukan ...27
F. Teknik Pengumpulan Data ...27
G. Teknik Pengukuran Data ...28
H. Teknik Analisis Data ...29
BAB IV: GAMBARAN UMUM CREDIT UNION PANCUR KASIH ...33
A. Sejarah Berdirinya Credit Union Pancur Kasih ...35
B. Visi Misi, Moto, Brand dan Legalitas Credit Union Pancur Kasih ...35
C. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih ...35
D. Bidang Usaha CU Pancur Kasih ...41
E. Syarat, Hak, dan Kewajiban Menjadi Anggota CUPK ...52
F. Prosedur Peminjaman Dana di CUPK ...55
BAB V: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...59
A. Deskripsi Responden ...60
B. Pengujian Data ...63
D. Pembahasan ...68
BAB VI: PENUTUP ...71
A. Kesimpulan ...71
B. Keterbatasan Penelitian ...72
C. Saran ...72
DAFTAR PUSTAKA ...74
KUESIONER PENELITIAN ...76
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Karakteristik responden berdasarkan umur...55
Tabel 5.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin...56
Tabel 5.3 Karakteristik responden berdasarkan lama menjadi anggota ...57
Tabel 5.4 Uji Validitas Partisipasi Anggota dalam Pengambilan Keputusan / Keaktifan ...58
Tabel 5.5 Uji Validitas Partisipasi dalam Bidang Permodalan ...59
Tabel 5.6 Uji Validitas Partisipasi dalam Penggunaan Jasa ...59
Tabel 5.7 Uji Reliabilitas Partisipasi Anggota dalam Pengambilan Keputusan / keaktifan ...60
Tabel 5.8 Uji Reliabilitas Partisipasi dalam Bidang Permodalan ...61
Tabel 5.9 Uji Reliabilitas Partisipasi dalam Penggunaan Jasa ...61
ABSTRAK
EVALUASI TINGKAT PARTISIPASI ANGGOTA CREDIT UNION Studi Kasus pada Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru,
Pontianak. Kalimantan Barat
Credit Union Pancur Kasih (CUPK) merupakan salah satu credit union (CU) terbesar yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Ditengah era globalisasi dan modernisasi, CUPK mampu bertahan dan menjadi salah satu lembaga keuangan berbasis koperasi terbaik di Indonesia yang tentunya hal tersebut didukung oleh banyak faktor, salah satunya adalah partisipasi anggota.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini menghasilkan rumusan masalah yaitu termasuk kategori apakah tingkat partisipasi anggota CUPK? Kemudian, tujuan yang dapat disimpulkan dalam penelitian ini adalah: mengetahui bagaimanakah tingkat partisipasi anggota CUPK.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: (1) Kuesioner, (2) Dokumentasi, (3) Wawancara, (4) Observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah: Analisis One Sample T-test.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner ke sampel penelitian yaitu anggota CUPK. Data yang diperoleh dari kuesioner yang disebarkan memuat tentang: (1) partisipasi anggota dalam pengambilan keputusan,
ABSTRACT
AN EVALUATION OF COOPERATIVE CREDIT UNIONS MEMBER PARTICIPATON
A Case Study at Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak. Kalimantan Barat unions (CU) which is located in West Borneo Province. During this globalization and modernization period, CUPK survives and becomes one the finest cooperative based financial institution in Indonesia. Thus, it is supported by the participation of its members.
According to its background, the problem formulation of this research is: what
is the classification level of the members’ participation? Then, the purpose of this
research itself is to observe the classification level of the members’ participation.
The research was a case study. The data collection techniques were: (1) Questionnaire, (2) Documentation, (3) Interview, (4) Observation. The data analysis technique was One Sample t-test analysis.
The data collecting method was done by distributing the questioner to the members of CUPK as the sample of this research. The results from the distributed questionnaire contain of: (1) the cooperative members’ participation of decision-making , (2) the cooperative members’ participation in financial capital, and (3) the cooperative members’ participation to utilize credit union service (saving and loan). Based on the result of one sample t-test analysis, it can be concluded that the level of
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Credit union atau di Indonesia yang lebih dikenal dengan nama
operasi Kredit merupakan “kumpulan orang” (disebut anggota) yang
bersepakat membentuk sebuah perusahaan atau lembaga keuangan sebagai
sumber modal bersama. Dengan modal dari kekurangannya, orang-orang
tersebut menginvestasikan, meminjamkan dan mengembangkan uang diantara
sesama mereka, dengan bunga yang layak untuk kepentingan produktif demi
mencapai kesejahteran dan kebebasan finansial (keuangan) secara
bersama-sama.
Credit Union PancurKasih (CUPK) yang merupakan salah satu credit
union (CU) terbesar yang berada di provinsi Kalimantan Barat, yang secara
penyebaran kantor pelayanannya hampir berada diseluruh pelosok kal-bar.
Ditengah era globalisasi dan modernisasi khususnya dalam bidang keuangan.
CUPK dapat dikatakan berada di belakang lembaga keuangan lain seperti
bank, dimana transaksi keuangan dapat dilakukan secara online. Akan tetapi
CUPK mampu bertahan dan menjadi salah satu lembaga keuangan berbasis
koperasi terbaik di Indonesia yang tentunya hal itu didukung oleh banyak
Partisipasi aktif anggota merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kemajuan credit union atau dapat pula perkembangannya
dilihat dari banyaknya hasil usaha yang atas kegiatan usaha ataupun sisa hasil
usaha. Oleh sebab itu partisipasi aktif anggota sangat sangat penting dalam
berjalannya sebuah koperasi dan anggota sangat diharapkan untuk terus aktif
dalam membayar simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan sukarela
serta aktif melakukan simpan maupun membayar beban pinjamannya.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengkaji lebih
dalam tentang berapa besar partisipasi anggota di Credit Union Pancur Kasih
(CUPK) T.P Kotabaru, Pontianak.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan bahwa termasuk
kategori apakah tingkat partisipasi anggota Credit Union Pancur Kasih
CUPK?
C. Batasan Masalah
Pada penelitian ini hanya akan di bahas tentang besarnya peran atau
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk
mengetahui seberapa besar tingkat partisipasi anggota Credit Union Pancur
Kasih (CUPK).
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin di capai oleh penulis adalah:
1. Bagi Penulis
Penelitian ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu
persyaratan oleh penulis agar memperoleh gelar studi di Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bagi CUPK
Penulis menyumbangkan pikiran yang sekiranya dapat bermanfaat
tentang seberapa besar tingkat partisipasi anggota, sehingga CUPK
dapat lebih menggerakkan anggota untuk lebih aktif demi kemajuan
CUPK dan kesejahteraan anggotanya.
3. Bagi Anggota
Penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan pengetahuan bagi
anggota CUPK, bahwa partisipasi anggota sangat dibutuhkan demi
menimbulkan manfaat bagi anggota sendiri dan juga kemajuan bagi
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan
Bab ini membahas mengenai latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini, menguraikan gambaran umum mengenai
teori-teori yang mendukung dalam proses-proses penelitian ini.
BAB III : Metode Penelitian
Dalam bab ini, akan memaparkan berisi jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data
yang digunakan, teknik pengumpulan data, jenis data, dan
teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan
Dalam bab ini, akan memaparkan berisi uraian singkat
mengenai sejarah, perkembangan dan kondisi CUPK saat
BAB V : Analisis dan Pembahasan
Dalam bab ini, berisi tentang deskripsi data dan hasil analisis
data pengaruhanggota dengan menggunakan teknik analisis
data seperti uraian dalam metode penelitian.
BAB VI : Penutup
Pada bagian penutup, akan memaparkan kesimpulan,
Bab II
Landasan Teori A. Credit Union
1. Pengertian Credit Union
Istilah Credit Union berasal dari bahasa latin, Credere yang artinya
percaya dan union/unus yang berarti kumpulan. Menurut Credit Union
Conseling Office (1973: 1), bahwa Usaha Bersama Simpan Pinjam adalah
sekumpulan orang yang telah bersepakat untuk bersama-sama
menabungkan uang mereka. Kemudian uang tersebut dipinjamkan
diantara mereka sendiri dengan bunga yang ringan, untuk maksud
produktif dan kesejahteraan. Dengan demikian, pinjaman tersebut akan
menguntungkan anggota”. Credit Union juga memiliki beberapa kekhasan
yang dapat membedakannya dari bentuk-bentuk koperasi lainnya.
Kekhasan yang paling utama yaitu terdapat pelatihan-pelatihan yang
diberikan kepada anggotanya sebelum menjadi anggota di dalam koperasi
tersebut.
Menurut Elias (2006: 14), “Credit Union adalah kumpulan
hampir sama dengan bersepakat untuk membentuk modal bersama untuk
melayani kebutuhan pinjaman para anggotanya”.
2. Prinsip-prinsip Credit Union
Pihak WOCCU (World Council of Credit Union) mengeluarkan
Opening Principles yang harus diterapkan secara konsisten oleh entitas
bernama CU. Prinsip-prinsip CU (Operating Principles of Credit Union)
adalah sebagai berikut (Karlena, 2012: 30):
a. Struktur yang Demokratis
1) Keanggotaan terbuka dan sukarela
Keanggotaan di CU adalah terbuka dan sukarela terhadap semua
orang yang berada dalam ikatan pemersatu (common bond) yang
dapat memanfaatkan pelayanan CU, dan bersedia memikul
tanggungjawab bersama.
2) Pengawasan demokratis
Para anggota CU memiliki hak yang sama untuk memilih (satu
anggota satu suara) dan berpartisipasi di dalam membuat
keputusan yang mempengaruhi kemajuan CU, tanpa
memperhatikan jumlah simpanan atau tabungan atau volume
bisnis. Voting di organisasi atau asosiasi pendukung CU haruslah
proporsional atau representatif, sesuai dengan prinsip-prinsip yang
peraturan perundangan, CU diakui sebagai sebuah koperasi yang
melayani anggota dan diawasi oleh anggota.
3) Tidak diskriminatif
CU tidak diskriminatif terhadap semua latar belakang anggota,
termasuk suku, orientasi, kebangsaan, seks, agama, dan politik.
b. Pelayanan kepada Anggota
1) Distribusi kepada anggota
Untuk mendorong pola hidup hemat dengan cara menabung dan
kemudian menyediakan pelayanan pinjaman dan pelayanan
lainnya, balas jasa simpanan yang menarik harus tersedia sesuai
dengan kemampuan CU.
Surplus (pendapatan bersih) yang diperoleh dari kegiatan usaha
CU setelah menutupi biaya modal, biaya operasional, provisi
pinjaman lalai, dan untuk memenuhi ketentuan dan persyaratan
dana cadangan, menjadi milik anggota dan bermanfaat bagi
anggota sehingga tak seorang pun anggota atau kelompok merasa
dirugikan. Surplus ini dapat didistribusikan kepada sesama anggota
sebanding dengan jumlah transaksi mereka di CU, sebagai dividen
atas saham mereka atau diarahkan kepada peningkatan pelayanan
2) Membangun stabilitas keuangan
Perhatian utama CU adalah untuk membangun kekuatan keuangan
yang meliputi tersedianya dana cadangan yang memadai, dan
pengendalian internal yang akan memastikan pelayanan kepada
anggota berkelanjutan.
3) Pelayanan kepada anggota
Pelayanan CU diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial
ekonomi semua anggota.
c. Tujuan Sosial
1) Pendidikan yang terus-menerus
CU secara aktif melaksanakan pendidikan kepada para anggota,
pengurus, pengawas, komite, dan staf, serta kepada masyarakat
umum, berdasarkan prinsip-prinsip menolong diri sendiri dalam
kebersamaan (mutual self-help), demokrasi, sosial, dan ekonomi.
Promosi hidup hemat (thrift) dan menggunakan pinjaman secara
bijaksana, juga pendidikan tentang hak dan tanggungjawab para
anggota adalah esensial dalam karakter sosial ekonomi CU untuk
melayani kebutuhan para anggotanya.
2) Kerja sama antarkoperasi (CU)
Sesuai dengan filosofi dan praktik-praktik pengaturan koperasi,
CU dalam kapasitasnya secara aktif bekerja sama dengan CU lain,
internasional agar mampu memberikan pelayanan terbaik kepada
anggota dan masyarakat.
3) Tanggung jawab sosial
Melanjutkan cita-cita dan keyakinan para pionir koperasi, CU
berusaha mewujudkan pembangunan manusia dan pembangunan
sosial. Visi mereka adalah keadilan sosial baik kepada anggota
individu maupun kepada masyarakat luas disekitar mereka bekerja
dan tinggal. Cita-cita CU adalah untuk memperluas pelayanan
kepada semua orang yang membutuhkan dan dapat
mempergunakannya. Setiap orang, baik yang sudah menjadi
anggota maupun calon anggota, dapat menjadi bagian dari CU
sesuai dengan minat dan kepentingannya. Keputusan harus diambil
dengan memperhatikan secara sungguh-sungguh kepentingan
masyarakat luas tempat CU dan para anggota berada.
3. Nilai-nilai Credit Union
Menurut Elias (2006 :3) , adapun nilai-nilai Credit Union meliputi: (1)
menolong diri sendiri, (2) bertanggung jawab kepada diri sendiri, (3)
demokrasi, (4) persamaan, (5) keadilan, dan (6) kesetiakawanan.
4. Pilar Credit Union
Adapun pilar dalam Credit Union meliputi (PUSKOPDIT):
a. Pendidikan, tujuannya agar anggota dapat mengerti peran serta,
mengatur keuangan keluarga maupun keuangan usaha,
mengetahui, memahami laporan keuangan serta perkembangan
CU.
b. Solidaritas/kesetiakawanan, karena CU tidak sekedar menghimpun
simpanan pinjaman kepada anggotanya, namun yang paling utama
adalah bagaimana setiap anggota CU memperhatikan kepentingan
bersama dari pada kepentingan sendiri.
c. Swadaya, kerena Credit Union sedapat mungkin membiayai
dirinya sendiri. Caranya adalah menabung ke Credit Union secara
teratur secara menghindari agar tidak menabung ke lembaga lain.
B. Partisipasi Anggota
1. Pengertian Partispasi Anggota
Kata partisipasi dapat diartikan dengan keikutsertaan, maka partisipasi
angota dapat diartikan sebagai keaktifan atau keikutsertaan anggota secara
langsung atau tidak langsung, secara mental maupun emosional, dalam
bentuk fisik maupun sumbangsih lainnya di kegiatan yang bertujuan
memajukkan sebuah organisasi. Menurut Winardi (1983:63) partisipasi
adalah turutsertanya seseorang baik secara mental maupun emosional
untuk memberikan sumbangsih kepada proses pembuatan keputusan
terutama mengenai persoalan-persoalan dimana pribadi yang bersangkutan
Menurut Widayanti dan Panji (1993: 111) partisipasi anggota diukur dari
kesediaan anggota itu untuk memikul kewajiban dan menjalankan hak
keanggotaan secara bertanggungjawab. Partisipasi anggota juga termasuk
tanggung jawab untuk turut serta memikul resiko kerugian, jika koperasi
mengalami kerugian akibat salah dalam kalkulasi atau perencanaan,
sehingga pemasarannya tidak berhasil (Widayanti dan Panji, 1993: 116).
2. Dasar-dasar Partisipasi Anggota
Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa
koperasi. Yang dapat menjadi anggota koperasi ialah setiap orang/individu
yang mampu melakukan tindakan hukum atau koperasi yang memenuhi
persyaratan sebagaimana ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi.
Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak dan
kewajiban keanggotaannya ditetapkan dalam anggaran dasar. Berpegang
pada prinsip/pengertian koperasi, maka ada beberapa prinsip, yaitu
sebagai berikut:
a. Keanggotan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi
dalam lingkup usaha koperasi.
b. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindahtangankan.
c. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap
Setiap anggota mempunyai kewajiban, yaitu sebagai berikut:
a. Mematuhi Anggaran Dasar dan anggaran rumah tangga serta
keputusan yang telah disepakati dalam rapat anggota.
b. Berpartisipasi dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas
kekeluargaan.
Setiap anggota mempunyai hak sebagai berikut:
a. Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat
anggota.
b. Memilih dan/atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas.
c. Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam Anggaran
Dasar.
d. Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus di luar rapat
anggota baik diminta maupun tidak diminta.
e. Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara
sesama anggota.
f. Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut
3. Bentuk – bentuk Partisipasi Anggota
Dilihat dari segi dimensinya menurut Hendar dan Kusnadi (2002:73),
partisipasi terdiri dari:
a. Partisipasi dipandang dari sifatnya
Partisipasi dapat berupa, partisipasi dipaksakan (forced) dan partsipasi
sukarela (voluntary). Partsipasi dipaksakan terjadi karena paksaan
undang-undang atau keputusan pamerintah untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pekerjaan.
Sedangkan partisipasi sukarela terjadi karena kesadaran untuk ikut
serta berpartisipasi.
b. Partisipasi dipandang dari bentuknya
Partisipasi dapat berupa, partisipasi formal dan partisipasi informal.
Partisipasi yang bersifat formal, biasannya tercipta suatu mekanisme
formal dalam pengambilan keputusan. Sedangkan partisipasi yang
bersifat informal, biasanya hanya terdapat persetujuan lisan antara
atasan dan bawahan sehubungan dengan partisipasi.
c. Partisipasi dipandang dari pelaksanaannya
Partisipasi dapat berupa, partisipasi langsung dan partisipasi tidak
langsung. Partisipasi langsung terjadi apabila setiap orang dapat
mengajukan pandangan, membahas pokok persoalan, mengajukan
keberatan terhadap keinginan orang lain. Sedangkan partisipasi tidak
lain yang akan berbicara atas nama karyawan atau anggota dengan
kelompok yang lebih tinggi tingkatannya.
d. Partispasi dipandang dari segi kepentingannya
Partisipasi dapat berupa, partisipasi kontributif dan partisipasi insentif.
Partisipasi kontributif yaitu kedudukan anggota sebagai pemilik
dengan mengambil bagian dalam penetapaan tujuan, pembuatan
keputusan dan proses pengawasan terhadap jalannya perusahaan
Koperasi. Sedangkan partisipasi insentif yaitu kedudukan anggota
sebagai pelanggan/pemakai dengan memanfaatkan berbagai
potensipelayanan yang disediakan oleh perusahaan dalam menunjang
kepentinganya.
Bentuk-bentuk partisipasi anggota dihubungkan dengan prinsip
identitas ganda anggota, sebagaimana dikemukakan oleh Alfred Hanel
dalam Tim IKOPIN ( 2000:49) yaitu :
1) Dalam kedudukannya sebagai pemilik:
a) Memberikan kontibusinya dalam bentuk keuangan terhadap
pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasinya dan
melalui usaha-usaha pribadinya.
b) Mengambil bagian dalam penetapan tujuan pembuatan
keputusan dan dalam proses pengawasan terhadap tata
c) anggota harus turut serta dalam mengambil keputusan ,evaluasi
dan pengawasan terhadap jalannya perusahaan Koperasi yang
biasanya dilakukan pada waktu rapat anggota.
d) anggota harus turut serta melakukan kontribusi modal melalui
berbagai bentuk simpanan untuk memodali jalannya
perusahaan Koperasi.
e) anggota harus turut serta menanggung resiko usaha koperasi
yang disebabkan oleh kesalahan manajemen.
2) Sebagai pengguna, pelanggan, pekerja atau nasabah, anggota
harus turut serta memanfaatkan pelayanan barang dan jasa yang
disediakan oleh Koperasi. Untuk memasuki dan mempertahankan
atau memelihara hubungannya dengan koperasi, apabila insentif
yang diperoleh lebih besar daripada kontribusi yang harus
diberikan maka mereka akan melanjutkan kerjasama dengan
koperasi.
Pendapat lain mengenai partisipasi dikemukakan oleh Ropke
(2003:52) dengan membagi tipe-tipe partisipasi anggota menjadi :
a) Partisipasi dalam menggerakan atau mengkontribusikan
sumberdaya.
b) Partisipasi dalam mengambil keputusan (perencanaan,
implementasi atau pelaksanaan, evaluasi).
Menurut Rusidi (1992:18) Partisipasi anggota berdasarkan statusnya
dapat diperinci menjadi:
a. Partisipasi anggota dalam RAT
b. Partisipasi anggota dalamn penanaman modal melalui berbagai macam
simpanan
c. Partisipasi anggota dalam pemanfaatan pelayanan yang disediakan.
Dalam penelitian ini didapatkan kerangka pemikiran tentang unsur-unsur
partisipasi untuk diteliti yaitu:
a. Partisipasi anggota dalam demokrasi ekonomi
Partisipasi anggota dapat dilakukan dalam rapat anggota tahunan
(RAT) yang merupakan kekuasaan tertinggi di mana semua anggota
berhak menghadirinya. Adapun menurut Undang-undang no.25 tahun
1992 pasal 23, rapat anggota pada umumnya menetapkan:
1) Anggaran dasar
2) Kebijakan umum dibidang organisasi
3) Pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian pengurus dan
pengawas
4) Rencana kerja. Rencana anggara pendapatan dan belanja koperasi
sertapengesahan laporan keuangan.
5) Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam melaksanakan
6) Pembagian SHU
7) Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran organisasi.
Dalam RAT ini diharapkan anggota dapat menggunakan hak
demokrasi dengan sebaik-baiknya secara jujur dan demokratis dalam
mengungkapkan pendapat dan gagasannya.
b. Partisipasi dalam permodalan
Pengertian modal dalam sebuah organisasi perusahaan termasuk badan
koperasi adalah sama, yaitu modal yang digunakan untuk menjalankan
usaha. Koperasi merupakan kumpulan dari orang-orang yang
mengumpulkan modal untu modal usaha dan setiap orang mempunyai
hak yang sama.
1) Modal Dasar
Tujuan utama mendirikan sebuah organisasi koperasi adalah untuk
mengakumulasikan potensi keuangan para pendiri dan anggotanya
yang meskipun pada awalnya berjumlah kecil tetapi tetap ada.
2) Modal Sendiri
a) Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetorkan
ke dalam kas koperasi oleh para pendiri atau anggota koperasi
pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok tidak dapat
ditarik kembali oleh anggota koperasi tersebut selama yang
b) Simpanan Wajib
Konsekuensi dari simpanan ini adalah harus dilakukan oleh
semua anggota koperasi yang dapat disesuaikan besar kecilnya
dengan tujuan usaha koperasi dan kebutuhan dana yang hendak
dikumpulkan, karena itu akumulasi simpanan wajib para
anggota harus diarahkan mencapai jumlah tertentu agar dapat
menunjang kebutuhan dana yang akan digunakan menjalankan
usaha koperasi.
c) Dana Cadangan
Dana cadangan ialah sejumlah uang yang diperoleh dari
sebagian hasil usaha yang tidak dibagikan kepada anggota.
Tujuannya adalah untuk memupuk modal sendiri yang dapat
digunakan sewaktu-waktu apabila koperasi membutuhkan dana
secara mendadak atau menutup kerugian dalam usaha.
d) Hibah
Hibah adalah bantuan, sumbangan atau pemberian cuma-cuma
yang tida mengharapkan pengembalian atau pembalasan dalam
bentuk apapun. Siapa pun dapat memberikan hibah kepada
koperasi dalam bentuk apapun sepanjang memiliki pengertian
seperti itu, untuk menghindarkan koperasi menjadi tergantung
dengan pemberi hibah sehingga dapat mengganggu
3) Modal Pinjaman
a) Pinjaman dari Anggota
Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat
disamakan dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam
simpanan sukarela, maka besar kecil dari nilai yang disimpan
tergantung dari kerelaan anggota. sebaliknya dalam pinjaman,
koperasi meminjam senilai uang atau yang dapat dinilai
dengan uang yang berasal dari anggota
b) Pinjaman dari Koperasi Lain
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat
oleh sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu
dalam bidang kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja
sama yang dibuat bisa dalam lingkup yang luas atau dalam
lingkup yang sempit; tergantung dari kebutuhan modal yang
diperlukan.
c) Pinjaman dari Lembaga Keuangan
Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan
usaha koperasi mendapat prioritas dalam persyaratan.
Prioritas tersebut diberikan kepada koperasi sebetulnya
merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara yang
bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat
d) Obligasi dan Surat Utang
Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi
atau surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari
dana segar dari masyarakat umum diluar anggota koperasi.
Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat utang
tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang
ada.
e) Sumber Keuangan Lain
Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang
berasal dari dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk
meminjam modal
Ada dua sumber modal yang dapat dijadikan modal usaha koperasi
yaitu :
1) Secara Langsung
Dalam mendapatkan modal secara langsung ini ada tiga cara
klasik yang dapat dilakukan oleh para pengurus koperasi, yaitu:
a) Mengaktifkan simpanan wajib anggota sesuai dengan besar
kecil penggunaan volume penggunaan jasa pelayanan
koperasi yang dimanfaatkan oleh anggota tersebut.
b) Mengaktifkan pengumpulan tabungan para anggota.
c) Mencari pinjaman dari pihak bank atau non-bank dalam
2) Secara Tidak Langsung
Modal yang didapat dari cara ini bukan merupakan modal yang
langsung digunakan oleh koperasi tetapi mengambil manfaat dari
kemampuan operasi itu sendiri dalam rangka menekan biaya,
caranya antara lain :
a) Menunda pembayaran yang seharusnya dikeluarkan
b) Memupuk dana cadangan.
c) Melakukan Kerja Sama-Usaha.
d) Mendirikan Bdang-Badan Bersubsidi
c. Partisipasi dalam penggunaan Jasa.
Prinsip kegiatan koperasi adalah berorientasi pada kepentingan
anggota, hal ini berkaitan dengan fungsi ganda anggota sebagai
pelanggan sekaligus pemilik. hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.12
tahun 2015 tentang pedoman umum akuntansi koperasi sektor riil
mengenai karakteristik utama koperasi yang membedakannya dengan
badan usaha lain adalah posisi anggota koperasi sebagai pemilik
sekaligus sebagai pengguna jasa koperasi. Berdasarkan hal tersebut,
koperasi memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut :
1) Koperasi dibentuk oleh anggota atas dasar kepentingan
2) Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai
kemandirian, kesetiakawanan, keadilan, persamaan dan
demokrasi, tanggung jawab sosial serta kepedulian terhadap
orang lain.
3) Koperasi didirikan, diatur, dikelola, diawasi serta dimanfaatkan
oleh anggotanya.
4) Tugas pokok koperasi adalah melayani kebutuhan ekonomi
anggotanya dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota.
5) Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada
anggotanya maka kelebihan kemampuan pelayanan tersebut
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
sekitarnya.
C. PenelitianTerdahulu
Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya memuat variabel-variabel
yang berhubungan dengan penelitian dalam skripsi ini dan digunakan sebagai
referensi.
Penelitian Magdalena (2010) dalam skripsi dengan judul “Pengaruh
Antara Partisipasi Anggota dan SHU di Kopdit Dharma Bhakti Jl. Magelang,
km 9,5” menunjukkan bahwa partisipasi anggota koperasi termasuk dalam
kategori tinggi
Penelitian Mardalena (2011) dalam skripsi dengan judul “pengaruh
credit union sumber rejeki cabang buntok tahun buku 2006/2010”
menunjukkan bahwa partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori
tinggi dan memiliki hubungan yang kuat/tinggi antara partisipasi anggota
dengan SHU serta memiliki pengaruh yang signifikan antara variabel X
BAB III
Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan studi kasus di lapangan yang dilakukan
pada subyek tertentu, dalam penelitian ini studi kasus dilakukan pada Credit
Union Pancur Kasih, sehingga kesimpulan yang dihasilkan hanya akan
berlaku pada subyek yang telah dimaksud.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Credit Union Pancur Kasih (CUPK) T.P
Kotabaru, Jl. Ampera, Kotabaru, Pontianak, Kalimantan Barat.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Maret 2016.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah para anggota koperasi yang akan bertindak
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah partisipasi anggota koperasi serta data
tambahan yaitu berupa laporan perkembangan SHU CUPK.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populai yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seluruh anggota
CUPK baik sebagai pengurus maupun sebagai anggota.
2. Sampel
Sampel yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebagian dari total
anggota CUPK. teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik convenience sampling yaitu teknik pengambilan
sampel berdasarkan ketersediaan elemen dan kemudahan untuk
mendapatkannya. Dengan kata lain sampel diambil atau terpilih karena
berada di tempat dan waktu yang tepat (Siagian dan Sugiarto, 2006: 120)
Untuk menentukan ukuran minimal sampel dari suatu populasi
menggunakan rumus Slovin (Husein, 2003: 102):
n = N / [1 + N (e 2)
dimana
n = ukuran sampel
e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang ditolerir (10%)
Toleransi kesalahan pengambilan sebesar 10% (0.1) karena, tenkik
sampling yang digunakan adalah insidental sampling maka sampel bersifat
bebas dari ukuran, kelas, maupun tipe responden sehingga memungkinkan
error lebih besar maka dipakai toleransi kesalahan pengambilan sampel
sebesar 10%.
E. Data yang Diperlukan
1. Gambaran umum tentang CUPK yang meliputi sejarah, visi dan misi,
struktur organisasi, serta syarat-syarat untuk dapat menjadi anggota
CUPK.
2. Fungsi-fungsi yang terkait dalam Pembagian SHU di CUPK.
3. Formulir, dokumen dan catatan yang digunakan CUPK yang berhubungan
dengan Pembagian SHU.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Metode kuesioner adalah metode pengumpulan data dengan cara
menggunakan daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden untuk
dijawab dengan memberikan angket (Danang , 2013: 23). Dalam
angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan alternatif jawaban
sehingga responden tinggal memilih alternatif jawaban yang tersedia.
2. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan
data mengenai perkembangan SHU CUPK selama periode 2010 – 2015
3. Wawancara
Metode wawancara ini dilakukan guna melengkapi data yang diperoleh
dari dokumen dengan cara mengajukan secara lisan kepada subjek
penelitian.
4. Observasi
Metode ini dilakukan guna mengumpulkan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung terhadap kegiatan operasional untuk
mengetahui keadaan koperasi secara langsung.
G. Teknik Pengukuran Data
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala Likert yaitu skala
pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial (Kuncoro, 2003:
157). Dalam skala ini dimodifikasi menjadi tipe dengan penyajian yang
memiliki alternatif 4 jawaban. Modifikasi ini berdasarkan pendapat Hadi
(1996) bahwa alternatif ketiga bisa diartikan netral, kadang-kadang tidak,
tendency effect. Oleh karena itu skala penelitian ini terdiri dari empat
alternatif jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS),
Sangat Tidak Setuju (STS) untuk skala partisipasi.
H. Teknik Analisis Data
1. Pengujian Data
Pengujian data dilakukan terhadap instrumen penelitian, adapun
instrumen adalam pengujian adalah sebagai berikut:
a. Partisipasi anggota dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT)
1) Berkaitan dengan keaktifan menghadiri RAT
2) Berkaitan dengan keaktifan dalam upaya memajukan
CUPK
b. Partisipasi anggota dalamn penanaman modal melalui berbagai
macam simpanan
1) Berkaitan dengan keaktifan dalam menunaikan kewajiban
2) Berkaitan dengan keaktifan dalam upaya memajukan
CUPK
c. Partisipasi anggota dalam pemanfaatan pelayanan yang disediakan.
1) Berkaitan dengan memaksimalkan fasilitas dalam CUPK
2) Berkaitan dengan keaktifan dalam upaya memajukan
Instrumen ini kemudian disajikan dalam bentuk kuesioner (Halaman 76)
yang dibagikan kepada anggota CUPK.
Pengujian data kemudian dilakukan terhadap instrumen penelitian
Kuesioner untuk mengetahui apakah kuesioner yang dibagikan valid dan
reliabel yang dilakukan dengan melakukan beberapa langkah sebagai
berikut:
a. Langkah Pertama: Uji Validitas Instrumen
Uji validitas ini dilakukan terhadap instrumen yang
dicantumkan dalam kuesioner, langkah-langkah yang dilakukan dalam
uji validitas ini adalah dengan menguji atau mengukur setiap
instrumen yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh anggota
CUPK berkaitan dengan partisipasi anggota dalam pengambilan
keputusan, partisipasi anggota dalam bidang permodalan, partisipasi
anggota dalam penggunaan jasa (simpan pinjam).
Validitas menujukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur (Husein, 2003: 73).
Pengujian validitas ini menggunakan teknik korelasi Product Moment
yang rumusnya sebagai berikut:
( ( √ ( (
dimana
n = jumlah responden
x = nilai setiap item
y = nilai total setiap item
b. Langkah Kedua: Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang menujukkan konsistensi
suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang sama (Husein, 2003:
80). Jika alat ukur telah dinyatakan valid, maka berikutnya alat
tersebut diuji reliabilitasnya.
Uji reliabilitas ini dilakukan terhadap instrumen yang
dicantumkan dalam kuesioner, langkah-langkah yang dilakukan dalam
uji reliabilitas ini adalah dengan menguji atau mengukur setiap
instrumen yang diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh anggota
CUPK berkaitan dengan partisipasi anggota dalam pengambilan
keputusan, partisipasi anggota dalam bidang permodalan, partisipasi
anggota dalam penggunaan jasa (simpan pinjam).
Teknik yang digunakan adalah teknik dari Cronbach yang rumusnya
adalah sebagai berikut:
(
(
dimana
r = koefisien Cronbach
Vx = jumlah varian butir
Vy = varian total
2. Langkah Ketiga: Menjawab Rumusan Masalah
Metode yang digunakan adalah One Sample T-test yaitu metode yang
digunakan untuk membuktikan secara statistik yang apakah tingkat
partisipasi anggota koperasi termasuk dalam kategori tinggi, sedang atau
rendah. Test ini digunakan untuk menguji apakah rata-rata satu sampel
berbeda nyata atau tidak dengan suatu nilai tertentu yang digunakan
sebagai pembanding. Test value yang digunakan dalam uji ini adalah
sebesar 2,5 (nilai tengah antara interval 1-4), sebagai pembanding
BAB IV
GAMBARAN UMUM CREDIT UNION PANCUR KASIH
A. Sejarah berdirinya Credit Union Pancur Kasih
Tahun 1985, beberapa orang dari Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih
(YKSPK) mengikuti kursus dasar Credit Union yang diselenggarakan atas
kerjasama Pengembangan Sosial Ekonomi Keuskupan Agung Pontianak
dengan Badan koordinasi Koperasi Kredit Indonesia. Pada tanggal 12 Mei
1985 berdirilah CU Laboratorium - Khatulistiwa Bakti, yang sebagian besar
pengurus YKSPK menjadi anggotanya.
Yayasan Karya Sosial Pancur Kasih terus berusaha mensosialisasikan
ide Credit Union dikalangan pengurus dan karyawan, karena kebutuhan untuk
saling menopang dengan kegiatan lainnya. CU Pancur Kasih (CUPK) lahir
pada tanggal 28 Mei 1987.Awalnya CUPK adalah sarana untuk saling
menolong dalam mengatasi kesulitan ekonomi rumah tangga bagi
keluarga-keluarga dalam lingkungan YKSPK.
Bulan Juni 1987, CUPK mulai beroperasi secara penuh. Ide Credit
Union terus disebarkan baik secara formal maupun informal. Hingga akhir
bulan Agustus 1987, dalam Laporan Keuangan Statistik Bulanan (LKSB)
yang pertama, tercatat keanggotaan 61 orang, aset Rp. 167.000,00.
Peminjam 4 orang dengan jumlah pinjaman sebesar Rp. 174.950,00.SHU
Perkembangan empat bulan berikutnya, yaitu pada akhir tahun 1987,
aset telah mencapai Rp. 2.657.700,00. Jumlah anggota sebanyak 82 orang,
dengan jumlah peminjam sebanyak 29 orang dan jumlah pinjaman sebesar
Rp. 2.548.600,00. SHU Rp. 174.950,00.Per Februari 2010 asset Rp
755.127.610.522, dengan anggota 81.339 orang. Per Mei 2012 total asset
sebesar Rp. 1.200.426.363.608, dengan jumlah SHU sebesar Rp. 727.799.098,
dan jumlah anggota sebanyak 106.008 orang.
Setiap Evaluasi dan Refleksi yang diadakan, melahirkan suatu ide
baru berkaitan dengan strategi pengembangan CU. Prinsip dan nilai-nilai
yang menjiwai gerakan Perkumpulan Pancur Kasih seperti tercantum dalam
VISI: kebersamaan, kemandirian, dan cinta kasih, untuk menumbuhkan rasa
percaya diri, mengembangkan kemampuan setiap aktivisnya, saling
menguatkan, dan berbagi pengetahuan dan keterampilan untuk kemajuan
bersama. " Anda pasti bisa jika anda berpikir bisa", inilah salah satu contoh
kalimat motivasi yang sering dilontarkan.
Optimisme dan daya pikir yang cerdas dan kritis selalu dibangun
bersama inilah yang memberi peluang dan menjadi daya dorong bagi para
pengurus, pengelola dan para anggota untuk bergerak dinamis dan inovatif.
Mimpi atau cita-cita yang besar dapat terwujud jika mendapat banyak
dukungan disertai tindakkan konkrit. Inilah komitment bersama untuk
mencapai kondisi yang dicita-citakan : melepaskan diri dari ketidakberdayaan,
B. Visi Misi, Moto, Brand dan Legalitas Credit Union Pancur Kasih 1. Visi Credit Union Pancur Kasih
“Menjadi Credit Union Masyarakat Dayak yang Terdepan dan
berkesinambungan di Kalimantan Barat”
2. Misi Credit Union Pancur Kasih
“Meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi anggota melalui
Pendidikan dan Pelatihan yang menghasilkan perubahan pada aspek
fisik, mental, emosional dan spiritual, serta pelayanan keuangan yang
Professional dan Ramah”
3. Motto Credit Union Pancur Kasih
"Barage CU Malangkah Repo"
4. Brand Credit Union Pancur Kasih
" Pelayan Investasi Sejati"
5. Legalitas Credit Union Pancur Kasih
Badan Hukum No.735/BH/X Tanggal 26 Desember 1996
C. Struktur Organisasi Credit Union Pancur Kasih
Struktur Organisasi merupakan kerangka yang menunjukkan garis
koordinasi maupun hubungan antar departemen didalam tubuh organisasi itu
sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas organisasi. Struktur organisasi
Berdasarkan AD/ART CUPK struktur organisasi di atas dapat
General Manager Widyaiswara
Deputi
Manajer TP Operasional SPO
Rapat anggota merupakan rapat tertinggi yang memiliki kuasa
dan kewenangan untuk meneruskan masa depan kehidupan koperasi.
Rapat anggota diadakan minimal satu kali dalam satu tahun. Adapun
tugas rapat anggota yaitu menentukan:
a. Anggaran Dasar.
b. Kebijaksanaan umum dibidang organisasi, manajemen dan usaha
koperasi
c. Pemilihan, pengangkatan serta pemberhentian pengurus dan
pengawas.
d. Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi
serta pengesahan laporan keuangan.
e. Pengesahan pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan
tugasnya.
f. Pembagian sisa hasil usaha.
g. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.
2. Dewan Pimpinan (Pengurus)
Dewan pimpinan merupakan sekelompok anggota yang dipilih
dalam rapat anggota, diberi tugas dan wewenang untuk mengeloladan
mengendalikan kegiatan organisasi, administrasi, dan usaha koperasi.
Pengurus mempertanggungjawabkan hasil kerjanyakepada anggota
melalui forum rapat anggota. pengurus bertugas untuk:
b. Merampungkan dan memelihara organisasi pengurus.
c. Membuat kerangka HRM bagi credit union.
d. Mengangkat CEO.
e. Membuat job description.
f. Mengesahkan bussiness plan.
g. Mengevaluasi kinerja.
h. Memutuskan kompensasi.
i. Mengesahkan rencana pengembangan CEO.
j. Mengesahkan struktur organisasi dan kebijakan organisasi.
k. Menyetujui dan memantau struktur keuangan, kebijakan dan
anggaran sesuai rencana.
l. Merampungkanrencana komprehensif untuk pelayanan dan
fasilitas
m. Menetapkan indikator kinerjakunci bagi CU dalam komponen
manusia, uang, dan pengembangan.
n. Menganalisis dan mengevaluasi kemajuan dibandingkan dengan
pencapaian tujuan dan sasaran CU.
o. Memelihara struktur pengawasan yang demikratis dan
partisipasianggota yang terinformasikan dengan baik.
p. Memastikan kegiatan dan pengembangan pengurus berjalan
q. Menjaga hubungan yang efektif dengan CU lain, dengan
masyarakat dan pemerintah.
r. Menyediakan kepemimpinan yang mendukung dan
mempromosikan CU.
3. Manajer
Manajer merupakan pengelola usaha yang diangkat oleh
pengurus dan diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha
koperasi serta bertindak untuk dan atas nama pengurus. Pengangkatan
manajer harus mendapatkan persetujuan rapat anggota. tugas dan
kewajiban manajer adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan kewajiban pengurus dalam pengelolaan usaha
koperasi.
b. Mengendalikan, mengkoordinasi semua kegiatan usaha kokperasi
yang dilaksanakan oleh karyawan.
c. Melakukan pembagian tugas secara jelas mengenai bidang
pelaksanaannya.
d. Mentaati segala ketentuan yang telah diatur dalam anggaran dasar,
anggaran rumah tangga dan keputusan rapat anggota
4. Widyaswara (Pengawas)
Widyaswara bertugas melaksanakan fungsi pengawasan
pembinaan dan konsultasi kepada seluruh pegawai CUPK. Adapun
tugas dan tanggungjawab widyaswara dapat di uraikan sebagai berikut
a. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan operasional
keuangan lembaga, menyangkut kewenangan, prosedur,
pengadministrasian/ pendokumentasian, dan pelaporan.
b. Melakukan pembinaan atau bimbingan terhadap pegawai yang
dinilai perlu atau yang direkomendasikanoleh top manajemen.
c. Melayani konsultasi manajemen berkaitan dengan hal-hal yang
dinilai perlu, antara lain pembinaan pegawai/manajemen,
resiko-resiko keuangan dan pengembangan lembaga.
d. Menjalankan peran konsultan untuk pengembangan produk
simpanan-pinjaman anggota.
5. SPO
Bertanggung jawab langsung kepada dewan pimpinan dan bertugas
mengkordinir kegiatan di tempat pelayanan bekerjasama dengan
manajer tempat pelayanan.
Berikut ini adalah struktur kepengurusan yang ada di Credit
Union Pancur kasih masa jabatan 2014-2018:
1. Drs. F.Y Khosmas, M.Si (Ketua Umum)
Pdt. Sucipto, S.Th (Ketua I)
Gabriel Marto, S.Pd (Sekretaris)
Dr.Regina (Bendahara),
Marselus, SPd (Anggota Pengurus)
Fredinand Lampe, S.Pd (Anggota Pengurus).
2. Badan Pengawas
Sabinus Nus,SE (Sebagai Ketua)
Hamdani Daris , S.Pd (Sekretaris BP)
Jaka Sumiarto, S.Ag (Anggota)
F.Andi Azis, S.H (anggota)
Theophilus, SE (anggota)
D. Bidang Usaha CU Pancur Kasih
Sebagai sebuah organisasi yang bergerak pada bidang keuangan, CUPK
fokus bergerak pada usaha simpan pinjam, yaitu menerima simpanan dari
anggota dan menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman pada anggota
yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya.
1. Simpanan
CUPK memiliki beberapa produk simpanan, setiap anggota dapat
memilih dan memiliki simpanan lainnya sesuai keperluan.Balas jasa
simpanan pokok dan simpanan wajib adalah bagian dari balas jasa
a. Simpanan Saham
Simpanan saham adalah simpanan terhadap koperasi. Simpanan
ini terdiri dari simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan
sukarela yang dilindungi oleh PEWARTA (Perlindungan Warisan
Anggota) Puskopdit BORNEO.
1) Simpanan Pokok
Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib disetor
pada saat menjadi anggota. Besarnya Simpanan Pokok (SP)
adalah Rp. 1.000.000,00 per anggota selama menjadi
anggota.Balas Jasa Anggota (BJA) diberikan pada akhir
tahun setelah Rapat Anggota Tahunan.Besarnya Balas Jasa
Anggota (BJA) ditetapkan dalam keputusan Rapat
Anggota Tahunan. Simpanan Pokok tidak dapat ditarik
selama masih menjadi anggota.
2) Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang wajib disetor
setiap bulan.Besarnya Simpanan Wajib (SW) adalah Rp.
25.000,00 per anggota/bulan. Balas jasa Simpanan Wajib
diberikan ada akhir tahun buku setelah Rapat Anggota
Tahunan. Besarnya Balas Jasa Simpanan Wajib ditetapkan
dalam keputusan Rapat Anggota Tahunan. Simpanan Wajib
b. Simpanan Balas Jasa Harian
1) Simpanan Sa’aleatn (SS)
Simpanan Sa’aleaatn adalah simpanan sukarela yang
bertujuan untuk investasi bagi setiap anggota. Saldo minimal
simpanan Rp. 50.000,00 (Lima Puluh Ribu Rupiah).Balas
jasa bervariasi sesuai Keputusan Pengurus.Balas Jasa
Simpanan Sa’aleatn dihitung berdasarkan hari saldo
mengendap dalam bulan bersangkutan. Balas jasa Simpanan
Sa’aleatn dibayar pada setiap akhir bulan. Saldo simpanan ≤
Rp 1.000.000,00 tidak memperoleh balas jasa.Penarikan
Simpanan Sa’aleatn dengan saldo di bawah
Rp.100.000.000,00 akan menurunkan jumlah balas
jasa.Penarikan Simpanan Sa’aleatn dengan saldo minimal
Rp.100.000.000,00 dalam satu bulan penuh tidak
mempengaruhi balas jasa.Simpanan Sa’aleatn dapat disetor
lebih dari satu kali dalam satu bulan.
2) Pangari
Pangari adalah simpanan yang bertujuan untuk mengelola
keuangan harian anggota. Pembukaan dan penutupan
rekening Pangari dikenakan biaya administrasi. Saldo
minimal Rp 25.000,00 (Dua Puluh Lima Ribu Rupiah) Balas
dihitung berdasarkan hari saldo mengendap dalam
bulan bersangkutan. Besar balas jasa dapat berubah tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu. Perubahan balas jasa akan
dituangkan dalam Surat Keputusan Pengurus.Penarikan
Pangari pada hari Sabtu dilayani selama kas memungkinkan.
Setiap anggota dapat memiliki lebih dari satu rekening
pangari.
3) Titipan Hari Raya (Tipara)
Tipara adalah simpanan khusus anggota untuk
mempersiapkan sejumlah dana untuk merayakan hari raya.
Pembukaan dan penutupan rekening Tipara dikenakan biaya
administrasi. Setoran awal dan saldo minimal Rp 50.000,00
Balas jasa dihitung berdasarkan hari saldo mengendap
dalam bulan bersangkutan. Balas Jasa Tipara dibayarkan pada
setiap akhir bulan. Besar Balas Jasa dapat berubah tanpa
pemberitahuan terlebih dahulu. Perubahan balas jasa
dituangkan dalam Surat Keputusan Pengurus. Penarikan
simpanan dilakukan paling cepat 1 (satu) bulan sebelum hari
raya. Penarikan diatas 1 (satu) bulan sebelum hari
raya dikenakan penalti sebesar 5% dari nominal penarikan,
kecuali penarikan karena meninggal dunia. Setiap anggota
4) Sipintar
Sipintar adalah simpanan khusus anggota untuk mendidik
anak-anak dan Pelajar menabung. Pembukaan rekening tidak
dikenakan biaya. Penutupan rekening dikenakan biaya
administrasi. Setoran awal ≥ Rp 15.000,00 dan saldo minimal
Rp 15.000,00. Setoran dapat dilakukan sewaktu-waktu
dengan jumlah setoran minimal Rp 1.000,00. Simpanan dapat
ditarik pada setiap akhir semester (Bulan Desember, Januari
dan Juni, Juli). Penarikan di luar bulan – bulan yang
ditentukan dikenakan penalti 5% dari nominal penarikan,
kecuali penarikan karena meninggal dunia. Balas Jasa
simpanan dihitung dari saldo simpanan terendah dalam satu
bulan Balas Jasa Simpanan dibayar pada setiap akhir
bulan dan dapat berubah sewaktu-waktu. Perubahan balas
jasa ditetapkan dengan keputusan pengurus. Setiap anggota
dapat memiliki lebih dari satu rekening SIPINTAR
5) Griya
Griya adalah produk simpanan yang bertujuan untuk
membantu anggota CUPK dalam merencanakan kepemilikan
rumah hunian yang layak. Setoran awal minimal Rp 100.000.
Penutupan rekening griya dikenakan biaya administrasi
pinjaman griya (pinjaman Perumahan). Balas jasa dihitung
berdasarkan hari saldo mengendap dalam bulan bersangkutan
dan dibayarkan setiap akhir bulan.Setiap anggota hanya boleh
memiliki satu simpanan Griya.
6) Simpanan Kendaraan
Simpanan Kendaraan adalah simpanan yang bertujuan untuk
membantu anggota CUPK dalam merencanakan kepemilikan
kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.
Setoran awal minimal Rp 100.000. Simpanan Kendaraan
menjadi jaminan untuk Pinjaman Kendaraan. Balas Jasa
dihitung berdasarkan hari saldo mengendap dalam bulan
bersangkutan dan dibayarkan setiap akhir bulan. Balas jasa
dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih
dahulu. Setiap anggota hanya boleh memiliki satu Simpanan
Kendaraan.
c. Simpanan Berjangka
1) Simpanan Sukarela Berjangka (Sisuka)
Simpanan sukarela berjangka adalah simpanan anggota untuk
merencanakan keperluan dana dalam jangka waktu
tertentu. Simpanan minimal Rp 1.000.000. Jangka waktu
mengendap Sisuka adalah 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.
mengendap dan ditetapkan dengan Keputusan Pengurus.
Balas jasa dihitung secara bulanan. Balas Jasa dibayar pada
saat jatuh tempo bulanan dan ditransfer ke Pangari.
Penutupan sebelum jatuh tempo dikenakan penalty
3% dari saldo simpanan, kecuali karena meninggal dunia.
Anggota boleh memiliki lebih dari satu rekening Sisuka
2) Simpanan Sejahtera Hari Tua (Sehat)
Simpanan Sehat adalah simpanan anggota untuk
merencanakan keperluan dana untuk jangka panjang.
Simpanan Sehat minimal Rp500.000. Jangka waktu
mengendap selama 5 tahun dan dapat diperpanjang dengan
menerbitkan sertifikat baru. Balas jasa simpanan Sehat
sebesar 13% p.a. Balas jasa simpanan Sehat dibayar pada
setiap jatuh tempo tahunan dan menambah saldo simpanan.
Penarikan sebelum jatuh tempo kontrak dikenakan biaya
penalty 5% dari nominal, kecuali karena meninggal dunia.
Anggota boleh memiliki lebih dari satu rekening SehaT
2. Pinjaman
a. Pinjaman Pendidikan
Pinjaman ini diberikan kepada anggota untuk membantu
membiayai pendidikan di tingkat perguruan tinggi. Menunjukan
Pinjaman diberikan atas nama orang tua anak yang menerima
manfaat pinjaman harus anggota CUPK.Jangka waktu
pengembalian maksimal 60 bulan.
b. Pinjaman Kapitalisasi
Pinjaman Kapitalisasi adalah pinjaman yang dicairkan seluruhnya
untuk menambah simpanan Pokok Simpanan Wajib, simpanan
Sa’aleatn dan atau Sehat. Pinjaman dicairkan pada saat pengajuan
pinjaman. Jangka waktu pengembalian maksimal 36 bulan (sesuai
ketentuan program PEWARTA). Jika tidak mengangsur
pinjaman selama 2 bulan berturut-turut, maka simpanan yang
dijaminkan akan ditarik untuk melunasi seluruh saldo pinjaman.
Anggota baru yang belum mengikuti Pendidikan Dasar, dapat
mengajukan Pinjaman untuk disimpan.
c. Pinjaman Serbaneka
Pinjaman serbaneka adalah pinjaman yang bertujuan untuk
membiayai keperluan keluarga seperti pengadaan
barang-barang elektronik, perabot rumah tangga, pesta, dan hajatan
keluarga lainnya. Simpanan (SP, SW, Sa’aleatn dan atau SeHat)
minimal 20 % dari total pinjaman yang dicairkan.Jangka waktu
d. Pinjaman Griya
Pinjaman Griya adalah Pinjaman yang bertujuan untuk
membangun, membeli dan merehab rumah. Rumah yang dibangun
/ dibeli / direhab menjadi jaminan pinjaman dan diasuransikan
sesuai dengan jangka waktu pengembalian pinjaman. Memiliki
Simpanan Griya minimal 10% dari pinjaman yang dicairkan.
Jangka waktu pengembalian pinjaman maksimal 180 bulan. Balas
jasa pinjaman ditetapkan dengan Surat Keputusan Pengurus.
e. Pinjaman Pertanian dan Peternakan
Pinjaman pertanian dan peternakan adalah pinjaman yang
digunakan untuk membiayai usaha agrobisnis atau budi daya
komoditi pertanian dan peternakan. Balas Jasa Pinjaman dibayar
dimuka. Bersedia didampingi oleh petugas dari CU Pancur Kasih.
Jangka waktu pengembalian sesuai masa tanam sampai
panen dan maksimal 12 (dua belas) bulan. Pelunasan pokok
pinjaman dilakukan setelah panen.
f. Pinjaman Perkebunan
Pinjaman perkebunan adalah pinjaman yang digunakan untuk
membiayai penanaman komoditi tanaman keras, seperti: karet,
kakao, dan buah-buahan lainnya.Pencairan pinjaman dilakukan
Bersedia didampingi oleh petugas dari CU Pancur Kasih secara
berkelompok.
g. Pinjaman Kendaraan
Pinjaman Kendaraan adalah pinjaman yang digunakan untuk
pembelian kendaraan baik roda dua maupun roda empat.Memiliki
Simpanan Kencana Kasih minimal 20% dari hargasepeda motor
yang akan dibeli. Jangka waktu pengembalian pinjaman sepeda
motor baru maksimal 48 bulan dan diasuransikan selama 2 tahun.
BPKB Sepeda motor yang dibeli menjadi jaminan pinjaman.
Apabila tidak mengangsur pinjaman selama 3bulan berturut-turut,
maka seluruh jaminan akan ditarik untuk melunasi seluruh
pinjaman.
h. Pinjaman Modal Usaha
Pinjaman untuk modal usaha/mengembangkan usaha yang dibagi
kedalam:
1) Pinjaman MekarUsaha
Pinjaman ini bertujuan untuk tambahan modal
usaha atau membuka usaha baru. Ketentuan pinjaman yaitu
memiliki tempat usaha yang jelas.Jangka waktu pengembalian
2) Pinjaman Usaha Musiman
Pinjaman ini bertujuan untuk modal usaha musiman.
Ketentuan pinjaman yaitu Balas Jasa Pinjaman dibayar di
muka.Pelunasan pokok pinjaman dibayar pada saat jatuh
tempo.Jangka waktu pengembalian pinjaman maksimal
6bulan.
3) Pinjaman modal Proyek
Pinjaman ini bertujuan untuk mendanai pengerjaan proyek,
pemerintah/swasta. Ketentuan pinjaman yaitu calon peminjam
telah memiliki kepastian untuk mengerjakan suatu proyek
yang dibuktikan dengan Surat Perintah Kerja
(SPK).Menyerahkan kelengkapan administrasi berupa Akta
Pendirian Perusahaan (APP), bukti Pemenang
Tender /Penunjukan dan SuratPerintahKerja (SPK).
Menyerahkan barang jaminan dengan bukti surat-surat
kepemilikan atas barang tersebut. Jangka waktu pengembalian
pinjaman maksimal 12bulan (disesuaikan dengan waktu
pengerjaan). Pokok pinjaman dapat diangsur per termin
i. Pinjaman Biaya Berobat
Pinjaman ini diberikan kepada anggota yang memerlukan
sejumlah dana untuk biaya berobat Ketentuan pinjaman adalah
sebagai berikut: Jangka waktu pengembalian maksimal bulan
Pinjaman diberikan atas nama salah satu anggota keluarga dari
anggota yang berobat. Balas jasa ditetapkan dengan keputusan
pengurus.
E. Syarat, Hak, dan Kewajiban Menjadi Anggota CUPK 1. Syarat Menjadi Anggota
a) Anggota Biasa
1) Anggota biasa adalah anggota dewasa yang berusia
17 tahun atau sudah menikah.
2) Berdomisili di wilayah pelayanan Koperasi Kredit
(CU) Pancur Kasih
b) Anggota Luar Biasa
1) Anggota yang berusia di bawah 17 tahun dan atau
secara ekonomis masih bergantung pada orang tua atau
walinya.
2) Anggota yang bertempat tinggal di luar wilayah tempat
2. Syarat Umum Menjadi Anggota
a) Keanggotaan Sukarela dan terbuka bagi semua orang.
b) Sehat Jasmani dan Rohani.
c) Tidak sedang dalam proses hukum atau sedang menjalani
hukuman penjara, yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap.
d) Menerima dan sanggup melaksanakan prisip-prinsip dan
nilai-nilai Koperasi Kredit / Credit Union.
e) Menerima dan mematuhi Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
tangga, Peraturan Khusus Pengurus dan
Keputusan-Keputusan Pengurus.
3. Syarat Khusus Menjadi Anggota
a) Mengisi formulir Surat Permohonan menjadi anggota yang
telah disediakan oleh Koperasi Kredit (CU) Pancur Kasih.
b) Melampirkan 1 lembar pas photo ukuran 2x3 cm dan tanda
pengenal KTP dan Kartu Keluarga yang masih berlaku.
Anggota luar biasa yang berusia di bawah 17 tahun dan atau
secara ekonomis masih bergantung pada orang tua atau
walinya, syarat ini tidak diwajibkan.
c) Wajib mengikuti Pendidikan Dasar yang diselenggarakan